Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-05 Terurut Topik untung
Selamat cak Andang sudah mengingatkan menteri bahwa di ESDM ada Badan
Geologi.
Cak bener anda bener sekali wong di unit Badan Geologi kan ada yang
nguruas air tanah tapi beliau2 tidak ingat kalau eksploitasi yodium, cbm
itu persis eksploitasi air tanah, jadi air tanahnya dipompa ke luar
dipisahkan yodium atau cbm diambil airnya di buang. Kalau airnya merupakan
potable water kaga masalah tapi kalau asin sampai brine baru timbul
masalah.Dampak eksploitasi cbm atau yodium sama dengan dampak dari
pemompaan air tanah yang berlebihan (over exploitation. Salam Untung
Sudarsono

 Bravo bung Andang, InsyaAllah masukan-masukan anda akan menjadi bahan
 bakar awal bagi ESDM untuk lebih memperhatikan mitigasi bencana alam dan
 kalau perlu ESDM dapat menjadi sponsor bagi aktifitas IAGI dalam
 memasyarakatkan geologi dikalangan masyarakat (Pencinta Alam dan para
 pelajar).

 Edison Sirodj
 IAGI-KL




 
 From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, 4 January 2010 9:41:06
 Subject: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI
 ESDM YG BARU

 Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama
 menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas
 kinerja dan target esdm (2009  next 5 years), dan atas seijin pak
 Presiden  Sekjen IAGI, aku coba sampaikan 3 hal:

 1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan
 target ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk
 disinggung ttg besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2
 mendatang, pdhl di bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi
 bencana... dan selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah
 program dan budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik
 program maupun bujetnya) maka pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan
 pencapaian dept lainpun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya dari
 kerugian akibat bencana...Menanggapi ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan
 segenap jajaran dirjen dan sekjennya di depan agak tersadar (saling
 berbisik satu dg lainnya) dan menyatakan bhw kritikan dr IAGI itu sangat
 diapresiasi dan mrk sngt berterimakasih... Akan dipertimbangkan untuk
 me-reformat pelaporan kinerja dan target esdm dg memasukkan juga hal2
 trkait dg mitigasi - Badan Geologi di
  dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung ada IAGI yg
 mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di bawahnya,...jadi
 dia akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli geologi juga,
 termasuk yg bergerak di bidang mitigasi)

 2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air
 dewatering cbm yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat,
 krn toxic nature dr air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah
 lingkungan. Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan
 tsb sdg disiapkan di Direktorat Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2
 project dewatering dilakukan tahun depan 2010, aturan2 tsb sdh siap
 diimplementasikan (KLH regulasi umumnya, ESDM regulasi teknisnya).
 Dukungan - kontribusi IAGI dlm pembuatan aturan2 tsb sangat diperlukan.

 3) Perjuangkan plow back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk
 meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survei dsb...
 Dengan demikian bargaining kita kepada investor dan calon investor migas
 akan jadi lebih kuat. Bukan hanya sekedarmengutak-utik term PSC saja yg
 perlu kita lakukan u/menarik investor, tapi menambah data  informasi
 potensi migas Indonesia lwt survei umum dan eksplorasi pendahuluan (remote
 sending, gravity, magnetic, seismik regional, studi2 cekungan, dsb..juga
 perlu dilakukan oleh pemerintah. Bukan semata2 mengandalkan investor
 (asing) u/mendapatkan data negeri kita sendiri, tapi juga menggunakan dana
 plow-back signature bonus tadi u/melakukannya. Dalam tanggapannya, Menteri
 maupun Dirjen ESDM (terutama) mengharapkan dukungan smua pihak u/bisa
 memperjuangkan anggaran tsb ke Dept Keuangan (?)... (ke Presiden
 brgkali...=)...

 Mudah2an ada gaungnya

 #adb#


   
 ___
 Connect instantly with friends on your blog and personal website. Create
 your latest Pingbox today! http://my.messenger.yahoo.com/pingbox




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan makalah!
Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010
Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe

Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-04 Terurut Topik ET Paripurno
Paklik Andang Yayang  Paklik Vick yang baek. Perkara reaksi cepat, 
rehabilitasi dan rekontruksi, bukan hanya masalah uang, tapi memang  
masih seperti itu padigma penanggulangan bencana yang ada di kepalanya. 
Artinya, pencegahan, mitigasi, peringatan dini dan kesiapsiagaan tidak 
terlalu melekat. Artinya lagi, beliau2 itu (walaupun pemilik mandat 
penanggulangan bencana) ngga terlalu mendarah-dagigi ruh undang-undang 
penanggulangan bencana kita yang berprinsip perlindungan dengan 
menekankan ke upaya pra bencana Aku sepakat agar kita tidak henti 
kampanye mitigasi (juga pencegahan dan kesiapsiagaan). Pokoknya 
prinsip perlindungan dalam penanggulangan bencana mesti dikobarkan... 
Setuju juga kalo dibuat motto:  Mari kita buat  mitigasi dahsyat  untuk 
menganggurkan reaksi cepat.


Salam

ET Paripurno

Andang Bachtiar wrote:
RDP,...bukan ESDM yang nggak ngeh, Vick,.. tapi paradigma yang 
dibentuk oleh sistim kementrian portofolio-lah yang membuat 
pembicaraan tentang Badan Geologi atau Survei Geologi atau Djawatan 
Geologi atau IGS (Indonesian Geological Survey) menjadi hilang dari 
wacana  dan itu terasa sekali di suasana temu muka kemaren sampai 
akhirnya aku coba ... memecahkan hal tsb lewat ungkapan tentang 
mitigasi, badan geologi, dsbnya itu.


Untuk bicara lebih jauh tentang BG yang melepaskan diri menjadi 
lembaga langsung di bawah presiden, nampaknya kurang cocok forum tsb 
dijejali dg hal2 dimaksud,..walaupun sebenarnya hal tsb sdh jadi 
usulan formal IAGI 2005 (5 tahun yg lalu),..yaitu memasukkan Konsep 
Badan Geologi Indonesia ke Presiden lewat Sekneg. Soal apakah ini 
saatnya melepaskan diri atau tidak,..itu sepenuhnya adalah gerakan 
politik birokrasi,..diluar kuasa kita2 yang ada di luar birokrasi


Soal Tim Reaksi Cepat,..hehehehe.. itulah yang seringkali 
digembar-gemborkan (dan memang yg banyak duitnya disitu: tanggap 
darurat dan rehabilitasi recovery) padahal domain yang musti kita 
advokasi terus menerus: MITIGAS dan MITIGASI mitigasi jadi kalah 
pamor dg tim reaksi cepat Mitigasi yang baik akan membuat tim 
reaksi cepat nganggur, broer.


Soal data spec: Sip hal yang sama juga sudah diungkapkan 
tertulis baik oleh IAGI (2002, 2005),..maupun lwt MMGI (2007, 2008) ke 
Menteri yang sama dirjen yang berbeda-beda. Kita hrs gak 
bosen-bosennya teriak ke mereka.sippp suwun infot tambahn e


Salam

ADB

- Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari 
rovi...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, January 04, 2010 9:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE 
MENTERI ESDM YG BARU




Kang ADB dan kawan-kawan IAGI.

Point 1.
Saat ini memang kita sudah memiliki Badan Geologi. Tapi kalau memang 
ESDM

ngga ngeh keberadaannya sebenernya ini saat tepat bagi BG utk melepaskan
diri dari ESDM. Seperti design awalnya dulu, dimana BG semestinya 
menjadi

Badan Independent dibawah Presiden seperti Badan-badan nasional lainnya.

Utk soal Mitigasi, supaya tidak tumpang-tindih dengan BNPB yang menjadi
Badan Nasional dibawah Presiden
sesuai Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selama ini BNPB melakukan mitigasi sendiri. Kalau saja BNPB dan BG 
menjadi
dua badan yang sama-sama dibawah Presiden mungkin kita memotong satu 
jalur
kementrian yang semoga semakin memebrikan arti kepada proses 
penanggulangan

bencana.

Btw, BNPB sejak Desember lalu sudah memiliki Tim Reaksi Cepat. Saya 
dengar

mereka juga menyiagakan 2 Hercules plus personilnya. Mereka siap
diterbangkan bila ada kejadian bencana di negeri ini. Idealnya memang 
mirip
FEMA-nya Amrik. Dimana personilnya termasuk pasukan militer yang 
memiliki

fasilitas khusus menangani kondisi darurat.
Jadi, sudah proaktif ... ndak perlu nunggu-nunggu laporan korban :)

Point 3.
Hehehe ... soal data spec kok sama dengan komentarku di Majalah 
Eksplo dua

bulan lalu :)

Salam

RDP


2010/1/4 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) 
bersama

menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas
kinerja dan target esdm (2009  next 5 years), dan atas seijin pak 
Presiden

 Sekjen IAGI, aku coba sampaikan 3 hal:

1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan 
target
ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk 
disinggung
ttg besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 
mendatang,
pdhl di bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi 
bencana... dan

selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan
budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program 
maupun
bujetnya) maka pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan 
pencapaian dept

lainpun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat
bencana...Menanggapi ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran
dirjen dan sekjennya di depan agak tersadar (saling berbisik satu

Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-04 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Sisi lain dalam melihat laporan kinerja dept ESDM.
 
ESDM
Visi : terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatan nilai 
tambah energi dan mineral yang berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat 
yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
 
Kinerja
Penerimaan sektor ESDM-2009
    Perkiraan 
Realisasi   Target
1. Penerimaan Migas    182.63 Trilyun  ( 
183.61 Trilyun)
2. Penerimaan Pertambangan Umum     51.58 Trilyun  (   
45.50 Trilyun)
3. Penerimaan Lain-lain     1.10 Trilyun  
( 1.10 Trilyun)
Total    235.31 
Trilyun  ( 230.21 Trilyun)
 
Pertanyaannya:
1. Visi pada departemen ini tanpa keterangan waktu. Jadi kapan 
terwujudnya?
2. Gambar2 yang ditampilkan dalam laporan kinerja oleh departemen ESDM 
’melulu’ revenue dari sumberdaya alam (migas dan pertambangan), sementara 
tupoksi nya seabreg-abregseperti digambarkan adb tentang mitigasi yang 
terpinggirkan, gunungapi, sumberdaya air, dll.
3. Laporan diatas tidak dijelaskan nilai kurs yang digunakan.
4. Misi pertama departemen ini adalah : ”meningkatkan keamanan pasokan 
energi dan mineral DN”, sementara seperti sepengetahun kita bersama bahwa gas, 
batubara juga digunakan oleh PLN, industri semen, industri2 lainnya di DN, 
. pemakaian2nya ini tak tergambar seberapa besar volume, sehingga kita tak 
tahu distribusi pendapatan diatas dari seberapa besar volume yang terekspor 
(perolehan devisanya dan perolehan uang rupiah dari aktivitas perekonomian di 
DN.
5. Dalam laporan2 ESDM yang bersifat satuan non rupiah (alias satuan 
volume), gambar yang tampil adalah perbandingan tahun 2008 dan perkiraan 
realisasi 2009, sejujurnya tak tergambar antara targetan (rencana) dengan 
capaian realisasi.
6. Pemboran air untuk daerah sulit air. Pada tahun 2008 sejumlah 139, 
tahun 2009 ‘hanya’ 25.apakah memang di Indonesia ini daerah sulit air 
semakin sedikit ?
7. Desa Mandiri Energi (DME)meningkat dari 138 menjadi 183 untuk 
yang berbasis BBN, sementara yang berbasis non-BBN dari 286 menjadi 429. 
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan DME ini, mandiri listrik ? atau mandiri 
energi liquid ?.
8. Masih DME, desa-desa dimana saja sih yang energi-nya 
mandiri?penglihatan yang tampak selama ini DME berada di kawasan yang 
listriknya limpah ruah, beberapa ada yang mendapat sumbangan proyek biogas, 
kemudian dinyatakan sebagai DME..duh.
9. produksi energi fosil, minyak turun menjadi 949 bbl/hr, gas naik 
jadi 7951 mmcfd dari 2008 yg 7883.
10. Oil Equivalent per Day terbesar adalah batubara yang mencapai 2921 
ribu per day dari produksi sejumlah 254 juta ton per tahun. Namun kontribusi 
pendapatan jauh lebih kecil dibandingkan dengan migas, lantas buat apa harus 
ditampilkan dalam bentuk BOEPD ?, sementara laporan ESDM adalah dalam satuan 
barel oil ekivalen per day (BOEPD), namun tidak terjelaskan distribusi 
BOEPD-nya untuk pemakaian DN dan ekspor.
11. energi non fosil mengalami perubahan kecil sekali, perubahan ini 
pun kontribusi geothermal yang menjadi 1189 MW dari 1052 MW tahun sebelumnya.
12. Biodiesel, bioetanol, biooil hampir2 tak ada 
perubahan(pemihakan kebijakan pada pemakaian energi ini sangat marjinal, 
sementara DPR sudah menyetujui subsidi u/ BBN hingga lebih 900 milyar rupiah) 
dan dalam visi ESDM juga berbicara tentang wawasan lingkungan.
13. produksi mineral  non mineral dilaporkan meningkat banyak, juga 
harga2 komoditasnya.namun kontribusi pada pendapatan kurang begitu 
tercermin.
14. masih buanyak lagi pertanyaan kalau mau dilihat satu per satu
 
So what gitu loh 
lam-salam,
ar-.




From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, January 4, 2010 10:58:07 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI 
ESDM YG BARU

RDP,...bukan ESDM yang nggak ngeh, Vick,.. tapi paradigma yang dibentuk oleh 
sistim kementrian portofolio-lah yang membuat pembicaraan tentang Badan Geologi 
atau Survei Geologi atau Djawatan Geologi atau IGS (Indonesian Geological 
Survey) menjadi hilang dari wacana  dan itu terasa sekali di suasana temu 
muka kemaren sampai akhirnya aku coba ... memecahkan hal tsb lewat ungkapan 
tentang mitigasi, badan geologi, dsbnya itu.

Untuk bicara lebih jauh tentang BG yang melepaskan diri menjadi lembaga 
langsung di bawah presiden, nampaknya kurang cocok forum tsb dijejali dg hal2 
dimaksud,..walaupun sebenarnya hal tsb sdh jadi usulan formal IAGI 2005 (5 
tahun yg lalu),..yaitu memasukkan Konsep Badan Geologi Indonesia ke Presiden 
lewat Sekneg. Soal apakah ini saatnya melepaskan diri atau tidak,..itu 
sepenuhnya adalah gerakan politik birokrasi,..diluar kuasa

Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-04 Terurut Topik Hendratno Agus
Refleksi akhir tahunnya ada yang kelupaan...pak De-2x. 

Hajat hidup manusia ditentukan dari geologi yang dihuninya. Sedangkan yang 
mengelola ruang hunian masyarakat dan hunian ekonomi (dari ekonomi yang 
ecek-ecek sampai strategis) di republik ini tugas pokok dan fungsi (tupoksi) 
ada di PU dan Bappenas, bukan di ESDM. Memang ESDM hanya urun rembug atau 
bagian dari tim BKTRN (badan koordinasi tata ruang nasional) atau tim 
perekonomian republik ini. Regulasi sudah ada dan OK baunget (walau perlu juga 
dikritisi...), tapi tragisnya (di level provinsi atau kabupaten) masih ada yang 
belum paham dan dibiarkannya konsultan-konsultan tata ruang dalam memahami 
unsur kegeologian dalam ekonomi daerah. Bahkan untuk urusan luar Jawa, tata 
ruang itu banyak yang belum clear..., sementara antrian ijin IUP Eksplorasi / 
IUP Produksi numpuk undung di Kabupaten!! atau WK Migas di on-shore yang 
menunda-nunda 3 th komitmen eksplorasi (/pengalihan komitmen ekpslorasi). Hal 
itu terjadi salah satunya adalah permasalahan dana (KKS
 tsb) juga permasalahan tata guna lahan / tata ruang. Sementara masyarakat 
makin kritis kalau ada industri (ekstraksi sumberdaya bumi) di sekitarnya yang 
mempunyai dampak penting dalam aktivitasnya. Alih fungsi lahan non.pertambangan 
menjadi lahan eksplorasi (apa pun yang dieksplorasi), selalu alot di level 
pemda, hehehe..., apalagi jika dilihat pemahaman regulasi (yang terkait dengan 
migas, tambang, tata ruang, mitigasi bencana, air tanah, pertahanan, 
infrastruktur, kesehatan lingkungan yang terkait dengan kondisi geologi 
wilayah, kemiskinan kultural dan struktural yang terkait dengan kondisi geologi 
wilayah), bagi pejabat publik di tingkat nasional seringkali kurang macth 
dengan pemahaman regulasi bagi pejabat publik di tingkat pemda!!.

Terkesan semua regulasi-regulasi yang terkait dengan bumi (baca : geologi dan 
implikasinya terhadap ekonomi, lingkungan, dan masyarakat) saat ini seperti 
berada pada Puncak Kesunyian saja!!!. Yang berada di Puncak Keramaian hanya 
diskusi-diskusi di berbagai forum,media, dan milist..tapi sepi dan sunyi di 
level implementasi regulasi atau tidak ada koneksitas yang signifikan antara 
regulasi dengan implementasi di lapangan. Makanya saya menganggap ada sisi 
geologi sekarang berada di tepian dari Puncak Kesunyian itu, sementara sektor 
geologi yang lain, sedang menuju Puncak Keramaian khususnya keramaian yang 
bersinggungan dengan urusan politik.., hehehe...

Saatnya komunitas geologi indonesia menyiapkan kapal NUH bagi bangsa dan 
peradaban bangsa indonesia (yang katanya sudah merdeka lebih dari 64th) untuk 
menghindarkan asset geologi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dari 
terjangan banjir bandang (dalam arti seluas-luasnya, karena tekanan ekonomi 
global, tekanan mafia hukum, tekanan perubahan iklim global, tekanan 
konflik-konflik sosial karena rebutan sumberdaya bumi, tekanan bahaya geologi 
yang datang tanpa kulo nuwun..., dll)..

Salam, 
agus hendratno.89 ugm.








From: ET Paripurno paripu...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, January 4, 2010 3:18:04 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI 
ESDM YG BARU

Paklik Andang Yayang  Paklik Vick yang baek. Perkara reaksi cepat, 
rehabilitasi dan rekontruksi, bukan hanya masalah uang, tapi memang  masih 
seperti itu padigma penanggulangan bencana yang ada di kepalanya. Artinya, 
pencegahan, mitigasi, peringatan dini dan kesiapsiagaan tidak terlalu melekat. 
Artinya lagi, beliau2 itu (walaupun pemilik mandat penanggulangan bencana) ngga 
terlalu mendarah-dagigi ruh undang-undang penanggulangan bencana kita yang 
berprinsip perlindungan dengan menekankan ke upaya pra bencana Aku sepakat 
agar kita tidak henti kampanye mitigasi (juga pencegahan dan kesiapsiagaan). 
Pokoknya prinsip perlindungan dalam penanggulangan bencana mesti 
dikobarkan... Setuju juga kalo dibuat motto:  Mari kita buat  mitigasi dahsyat 
 untuk menganggurkan reaksi cepat.

Salam

ET Paripurno

Andang Bachtiar wrote:
 RDP,...bukan ESDM yang nggak ngeh, Vick,.. tapi paradigma yang dibentuk oleh 
 sistim kementrian portofolio-lah yang membuat pembicaraan tentang Badan 
 Geologi atau Survei Geologi atau Djawatan Geologi atau IGS (Indonesian 
 Geological Survey) menjadi hilang dari wacana  dan itu terasa sekali di 
 suasana temu muka kemaren sampai akhirnya aku coba ... memecahkan hal tsb 
 lewat ungkapan tentang mitigasi, badan geologi, dsbnya itu.
 
 Untuk bicara lebih jauh tentang BG yang melepaskan diri menjadi lembaga 
 langsung di bawah presiden, nampaknya kurang cocok forum tsb dijejali dg hal2 
 dimaksud,..walaupun sebenarnya hal tsb sdh jadi usulan formal IAGI 2005 (5 
 tahun yg lalu),..yaitu memasukkan Konsep Badan Geologi Indonesia ke Presiden 
 lewat Sekneg. Soal apakah ini saatnya melepaskan diri atau tidak,..itu 
 sepenuhnya adalah gerakan politik birokrasi,..diluar kuasa kita2 yang ada di 
 luar birokrasi

[iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-03 Terurut Topik Andang Bachtiar
Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama 
menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas kinerja 
dan target esdm (2009  next 5 years), dan atas seijin pak Presiden  Sekjen 
IAGI, aku coba sampaikan 3 hal:

1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan target 
ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk disinggung ttg 
besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 mendatang, pdhl di 
bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi bencana... dan selama ini 
kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan budget, sementara 
kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program maupun bujetnya) maka 
pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian dept lainpun) akan 
terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat bencana...Menanggapi 
ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran dirjen dan sekjennya di depan 
agak tersadar (saling berbisik satu dg lainnya) dan menyatakan bhw kritikan 
dr IAGI itu sangat diapresiasi dan mrk sngt berterimakasih... Akan 
dipertimbangkan untuk me-reformat pelaporan kinerja dan target esdm dg 
memasukkan juga hal2 trkait dg mitigasi - Badan Geologi di 
dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung ada IAGI yg 
mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di bawahnya,...jadi dia 
akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli geologi juga, termasuk yg 
bergerak di bidang mitigasi)

2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air dewatering cbm 
yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat, krn toxic nature dr 
air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan. Menanggapi hal ini, 
Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg disiapkan di Direktorat 
Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2 project dewatering dilakukan tahun 
depan 2010, aturan2 tsb sdh siap diimplementasikan (KLH regulasi umumnya, ESDM 
regulasi teknisnya). Dukungan - kontribusi IAGI dlm pembuatan aturan2 tsb 
sangat diperlukan.

3) Perjuangkan plow back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk 
meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survei dsb... 
Dengan demikian bargaining kita kepada investor dan calon investor migas akan 
jadi lebih kuat. Bukan hanya sekedarmengutak-utik term PSC saja yg perlu kita 
lakukan u/menarik investor, tapi menambah data  informasi potensi migas 
Indonesia lwt survei umum dan eksplorasi pendahuluan (remote sending, gravity, 
magnetic, seismik regional, studi2 cekungan, dsb..juga perlu dilakukan oleh 
pemerintah. Bukan semata2 mengandalkan investor (asing) u/mendapatkan data 
negeri kita sendiri, tapi juga menggunakan dana plow-back signature bonus tadi 
u/melakukannya. Dalam tanggapannya, Menteri maupun Dirjen ESDM (terutama) 
mengharapkan dukungan smua pihak u/bisa memperjuangkan anggaran tsb ke Dept 
Keuangan (?)... (ke Presiden brgkali...=)...

Mudah2an ada gaungnya

#adb#

Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-03 Terurut Topik Edison Sirodj
Bravo bung Andang, InsyaAllah masukan-masukan anda akan menjadi bahan bakar 
awal bagi ESDM untuk lebih memperhatikan mitigasi bencana alam dan kalau perlu 
ESDM dapat menjadi sponsor bagi aktifitas IAGI dalam memasyarakatkan geologi 
dikalangan masyarakat (Pencinta Alam dan para pelajar).

Edison Sirodj
IAGI-KL





From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 4 January 2010 9:41:06
Subject: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM 
YG BARU

Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama 
menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas kinerja 
dan target esdm (2009  next 5 years), dan atas seijin pak Presiden  Sekjen 
IAGI, aku coba sampaikan 3 hal:

1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan target 
ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk disinggung ttg 
besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 mendatang, pdhl di 
bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi bencana... dan selama ini 
kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan budget, sementara 
kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program maupun bujetnya) maka 
pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian dept lainpun) akan 
terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat bencana...Menanggapi 
ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran dirjen dan sekjennya di depan 
agak tersadar (saling berbisik satu dg lainnya) dan menyatakan bhw kritikan 
dr IAGI itu sangat diapresiasi dan mrk sngt berterimakasih... Akan 
dipertimbangkan untuk me-reformat pelaporan kinerja dan target esdm dg 
memasukkan juga hal2 trkait dg mitigasi - Badan Geologi di
 dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung ada IAGI yg 
mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di bawahnya,...jadi dia 
akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli geologi juga, termasuk yg 
bergerak di bidang mitigasi)

2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air dewatering cbm 
yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat, krn toxic nature dr 
air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan. Menanggapi hal ini, 
Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg disiapkan di Direktorat 
Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2 project dewatering dilakukan tahun 
depan 2010, aturan2 tsb sdh siap diimplementasikan (KLH regulasi umumnya, ESDM 
regulasi teknisnya). Dukungan - kontribusi IAGI dlm pembuatan aturan2 tsb 
sangat diperlukan.

3) Perjuangkan plow back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk 
meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survei dsb... 
Dengan demikian bargaining kita kepada investor dan calon investor migas akan 
jadi lebih kuat. Bukan hanya sekedarmengutak-utik term PSC saja yg perlu kita 
lakukan u/menarik investor, tapi menambah data  informasi potensi migas 
Indonesia lwt survei umum dan eksplorasi pendahuluan (remote sending, gravity, 
magnetic, seismik regional, studi2 cekungan, dsb..juga perlu dilakukan oleh 
pemerintah. Bukan semata2 mengandalkan investor (asing) u/mendapatkan data 
negeri kita sendiri, tapi juga menggunakan dana plow-back signature bonus tadi 
u/melakukannya. Dalam tanggapannya, Menteri maupun Dirjen ESDM (terutama) 
mengharapkan dukungan smua pihak u/bisa memperjuangkan anggaran tsb ke Dept 
Keuangan (?)... (ke Presiden brgkali...=)...

Mudah2an ada gaungnya

#adb#


  
___
Connect instantly with friends on your blog and personal website. Create your 
latest Pingbox today! http://my.messenger.yahoo.com/pingbox

Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kang ADB dan kawan-kawan IAGI.

Point 1.
Saat ini memang kita sudah memiliki Badan Geologi. Tapi kalau memang ESDM
ngga ngeh keberadaannya sebenernya ini saat tepat bagi BG utk melepaskan
diri dari ESDM. Seperti design awalnya dulu, dimana BG semestinya menjadi
Badan Independent dibawah Presiden seperti Badan-badan nasional lainnya.

Utk soal Mitigasi, supaya tidak tumpang-tindih dengan BNPB yang menjadi
Badan Nasional dibawah Presiden
sesuai Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selama ini BNPB melakukan mitigasi sendiri. Kalau saja BNPB dan BG menjadi
dua badan yang sama-sama dibawah Presiden mungkin kita memotong satu jalur
kementrian yang semoga semakin memebrikan arti kepada proses penanggulangan
bencana.

Btw, BNPB sejak Desember lalu sudah memiliki Tim Reaksi Cepat. Saya dengar
mereka juga menyiagakan 2 Hercules plus personilnya. Mereka siap
diterbangkan bila ada kejadian bencana di negeri ini. Idealnya memang mirip
FEMA-nya Amrik. Dimana personilnya termasuk pasukan militer yang memiliki
fasilitas khusus menangani kondisi darurat.
Jadi, sudah proaktif ... ndak perlu nunggu-nunggu laporan korban :)

Point 3.
Hehehe ... soal data spec kok sama dengan komentarku di Majalah Eksplo dua
bulan lalu :)

Salam

RDP


2010/1/4 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama
 menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas
 kinerja dan target esdm (2009  next 5 years), dan atas seijin pak Presiden
  Sekjen IAGI, aku coba sampaikan 3 hal:

 1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan target
 ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk disinggung
 ttg besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 mendatang,
 pdhl di bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi bencana... dan
 selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan
 budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program maupun
 bujetnya) maka pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian dept
 lainpun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat
 bencana...Menanggapi ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran
 dirjen dan sekjennya di depan agak tersadar (saling berbisik satu dg
 lainnya) dan menyatakan bhw kritikan dr IAGI itu sangat diapresiasi dan
 mrk sngt berterimakasih... Akan dipertimbangkan untuk me-reformat pelaporan
 kinerja dan target esdm dg memasukkan juga hal2 trkait dg mitigasi - Badan
 Geologi di dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung ada
 IAGI yg mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di
 bawahnya,...jadi dia akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli geologi
 juga, termasuk yg bergerak di bidang mitigasi)

 2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air dewatering
 cbm yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat, krn toxic
 nature dr air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan.
 Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg
 disiapkan di Direktorat Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2 project
 dewatering dilakukan tahun depan 2010, aturan2 tsb sdh siap
 diimplementasikan (KLH regulasi umumnya, ESDM regulasi teknisnya). Dukungan
 - kontribusi IAGI dlm pembuatan aturan2 tsb sangat diperlukan.

 3) Perjuangkan plow back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk
 meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survei dsb...
 Dengan demikian bargaining kita kepada investor dan calon investor migas
 akan jadi lebih kuat. Bukan hanya sekedarmengutak-utik term PSC saja yg
 perlu kita lakukan u/menarik investor, tapi menambah data  informasi
 potensi migas Indonesia lwt survei umum dan eksplorasi pendahuluan (remote
 sending, gravity, magnetic, seismik regional, studi2 cekungan, dsb..juga
 perlu dilakukan oleh pemerintah. Bukan semata2 mengandalkan investor (asing)
 u/mendapatkan data negeri kita sendiri, tapi juga menggunakan dana plow-back
 signature bonus tadi u/melakukannya. Dalam tanggapannya, Menteri maupun
 Dirjen ESDM (terutama) mengharapkan dukungan smua pihak u/bisa
 memperjuangkan anggaran tsb ke Dept Keuangan (?)... (ke Presiden
 brgkali...=)...

 Mudah2an ada gaungnya

 #adb#


Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-03 Terurut Topik Andang Bachtiar
RDP,...bukan ESDM yang nggak ngeh, Vick,.. tapi paradigma yang dibentuk oleh 
sistim kementrian portofolio-lah yang membuat pembicaraan tentang Badan 
Geologi atau Survei Geologi atau Djawatan Geologi atau IGS (Indonesian 
Geological Survey) menjadi hilang dari wacana  dan itu terasa sekali di 
suasana temu muka kemaren sampai akhirnya aku coba ... memecahkan hal tsb 
lewat ungkapan tentang mitigasi, badan geologi, dsbnya itu.


Untuk bicara lebih jauh tentang BG yang melepaskan diri menjadi lembaga 
langsung di bawah presiden, nampaknya kurang cocok forum tsb dijejali dg 
hal2 dimaksud,..walaupun sebenarnya hal tsb sdh jadi usulan formal IAGI 2005 
(5 tahun yg lalu),..yaitu memasukkan Konsep Badan Geologi Indonesia ke 
Presiden lewat Sekneg. Soal apakah ini saatnya melepaskan diri atau 
tidak,..itu sepenuhnya adalah gerakan politik birokrasi,..diluar kuasa kita2 
yang ada di luar birokrasi


Soal Tim Reaksi Cepat,..hehehehe.. itulah yang seringkali digembar-gemborkan 
(dan memang yg banyak duitnya disitu: tanggap darurat dan rehabilitasi 
recovery) padahal domain yang musti kita advokasi terus menerus: MITIGAS 
dan MITIGASI mitigasi jadi kalah pamor dg tim reaksi cepat Mitigasi 
yang baik akan membuat tim reaksi cepat nganggur, broer.


Soal data spec: Sip hal yang sama juga sudah diungkapkan tertulis 
baik oleh IAGI (2002, 2005),..maupun lwt MMGI (2007, 2008) ke Menteri yang 
sama dirjen yang berbeda-beda. Kita hrs gak bosen-bosennya teriak ke 
mereka.sippp suwun infot tambahn e


Salam

ADB

- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, January 04, 2010 9:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE 
MENTERI ESDM YG BARU




Kang ADB dan kawan-kawan IAGI.

Point 1.
Saat ini memang kita sudah memiliki Badan Geologi. Tapi kalau memang ESDM
ngga ngeh keberadaannya sebenernya ini saat tepat bagi BG utk melepaskan
diri dari ESDM. Seperti design awalnya dulu, dimana BG semestinya menjadi
Badan Independent dibawah Presiden seperti Badan-badan nasional lainnya.

Utk soal Mitigasi, supaya tidak tumpang-tindih dengan BNPB yang menjadi
Badan Nasional dibawah Presiden
sesuai Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selama ini BNPB melakukan mitigasi sendiri. Kalau saja BNPB dan BG menjadi
dua badan yang sama-sama dibawah Presiden mungkin kita memotong satu jalur
kementrian yang semoga semakin memebrikan arti kepada proses 
penanggulangan

bencana.

Btw, BNPB sejak Desember lalu sudah memiliki Tim Reaksi Cepat. Saya dengar
mereka juga menyiagakan 2 Hercules plus personilnya. Mereka siap
diterbangkan bila ada kejadian bencana di negeri ini. Idealnya memang 
mirip

FEMA-nya Amrik. Dimana personilnya termasuk pasukan militer yang memiliki
fasilitas khusus menangani kondisi darurat.
Jadi, sudah proaktif ... ndak perlu nunggu-nunggu laporan korban :)

Point 3.
Hehehe ... soal data spec kok sama dengan komentarku di Majalah Eksplo dua
bulan lalu :)

Salam

RDP


2010/1/4 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id


Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama
menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas
kinerja dan target esdm (2009  next 5 years), dan atas seijin pak 
Presiden

 Sekjen IAGI, aku coba sampaikan 3 hal:

1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan 
target

ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk disinggung
ttg besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 
mendatang,
pdhl di bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi bencana... 
dan

selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan
budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program maupun
bujetnya) maka pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian 
dept

lainpun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat
bencana...Menanggapi ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran
dirjen dan sekjennya di depan agak tersadar (saling berbisik satu dg
lainnya) dan menyatakan bhw kritikan dr IAGI itu sangat diapresiasi dan
mrk sngt berterimakasih... Akan dipertimbangkan untuk me-reformat 
pelaporan
kinerja dan target esdm dg memasukkan juga hal2 trkait dg mitigasi - 
Badan
Geologi di dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung 
ada

IAGI yg mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di
bawahnya,...jadi dia akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli 
geologi

juga, termasuk yg bergerak di bidang mitigasi)

2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air 
dewatering

cbm yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat, krn toxic
nature dr air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan.
Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg
disiapkan di Direktorat Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2 project

[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-03 Terurut Topik yanto R.Sumantri



  Andang

Selamat Tahun Baru 2010 , semoga tetap
semangat dan JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN.
Karena hanya orang 
sehat yang bisa berkarya dan memberikan kemampuan maksimumnya kepada orang
lain dan masyarakat.
Well Done ., apa yang Anda sampaikan kepada
Menteri ESDM.

Si Abah.


  Dalam
bkesempatana menghahdiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama
 menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus
membahas
 kinerja dan target esdm (2009  next 5 years), dan
atas seijin pak
 Presiden  Sekjen IAGI, aku coba sampaikan 3
hal:
 
 1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm
laporan kinerja dan
 target ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg
dipaparkan sama sekali tdk
 disinggung ttg besaran dana,
pencapaian program dan target mitigasi tahun2
 mendatang, pdhl di
bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi
 bencana...
dan selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah

program dan budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik
 program maupun bujetnya) maka pencapaian2 portofolio esdm lainnya
(bahkan
 pencapaian dept lainpun) akan terlindungi dan terkurangi
risikonya dari
 kerugian akibat bencana...Menanggapi ungkapan
tsb, seolah2 Menteri dan
 segenap jajaran dirjen dan sekjennya di
depan agak tersadar (saling
 berbisik satu dg lainnya) dan
menyatakan bhw kritikan dr IAGI itu sangat

diapresiasi dan mrk sngt berterimakasih... Akan dipertimbangkan untuk
 me-reformat pelaporan kinerja dan target esdm dg memasukkan juga
hal2
 trkait dg mitigasi - Badan Geologi di dalamnya(Beberapa
orang setelah
 acara berkomentar: untung ada IAGI yg mengingatkan
menteri esdm baru bhw
 ada Badan Geologi di bawahnya,...jadi dia
akan ingat terus bhw dia punya
 stakeholder ahli geologi juga,
termasuk yg bergerak di bidang mitigasi)
 
 2)
Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air

dewatering cbm yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat,
 krn toxic nature dr air cbm dan massive volumenya bisa jadi
masalah
 lingkungan. Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan
bhw aturan-aturan
 tsb sdg disiapkan di Direktorat Keteknikan,
dan mudah2an pas mulai pilot2
 project dewatering dilakukan tahun
depan 2010, aturan2 tsb sdh siap
 diimplementasikan (KLH regulasi
umumnya, ESDM regulasi teknisnya).
 Dukungan - kontribusi IAGI
dlm pembuatan aturan2 tsb sangat diperlukan.
 
 3)
Perjuangkan plow back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk
 meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survei
dsb...
 Dengan demikian bargaining kita kepada investor dan calon
investor migas
 akan jadi lebih kuat. Bukan hanya
sekedarmengutak-utik term PSC saja yg
 perlu kita lakukan
u/menarik investor, tapi menambah data  informasi
 potensi
migas Indonesia lwt survei umum dan eksplorasi pendahuluan (remote
 sending, gravity, magnetic, seismik regional, studi2 cekungan,
dsb..juga
 perlu dilakukan oleh pemerintah. Bukan semata2
mengandalkan investor
 (asing) u/mendapatkan data negeri kita
sendiri, tapi juga menggunakan dana
 plow-back signature bonus
tadi u/melakukannya. Dalam tanggapannya, Menteri
 maupun Dirjen
ESDM (terutama) mengharapkan dukungan smua pihak u/bisa

memperjuangkan anggaran tsb ke Dept Keuangan (?)... (ke Presiden

brgkali...=)...
 
 Mudah2an ada gaungnya
 
 #adb#


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-03 Terurut Topik yanto R.Sumantri



 
 Soal Tim Reaksi Cepat,..hehehehe.. itulah yang
seringkali
 digembar-gemborkan
 (dan memang yg banyak
duitnya disitu: tanggap darurat dan rehabilitasi
 recovery)
padahal domain yang musti kita advokasi terus menerus:

MITIGAS
 dan MITIGASI mitigasi jadi kalah pamor dg tim reaksi
cepat
 Mitigasi
 yang baik akan membuat tim reaksi
cepat nganggur, broer.

Akh ndak persis seperti itu dong
Ndang.
Se-baik2nya Mitigasi tentu dalam penanganan akibat bencana
akan tetap diperlukan Tim Penanggulangan , apakah mau Cepat atau
Lambat  ya bagaimana pinter2nya mereka mengatur saja.
Siapa yang
dapat menduga kapan datannya gempa atau gn api meletus hebat dengan tepat
? Kan ndak ada . Tokh

Si Abah
 



 - Original Message -

From: Rovicky
Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To:
iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, January 04, 2010 9:19
AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN
IAGI KE
 MENTERI ESDM YG BARU
 
 

Kang ADB dan kawan-kawan IAGI.

 Point 1.
 Saat ini memang kita sudah memiliki Badan Geologi. Tapi kalau
memang
 ESDM
 ngga ngeh keberadaannya sebenernya
ini saat tepat bagi BG utk melepaskan
 diri dari ESDM.
Seperti design awalnya dulu, dimana BG semestinya
 menjadi
 Badan Independent dibawah Presiden seperti Badan-badan nasional
lainnya.

 Utk soal Mitigasi, supaya tidak
tumpang-tindih dengan BNPB yang menjadi
 Badan Nasional
dibawah Presiden
 sesuai Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008
tentang Badan Nasional
 Penanggulangan Bencana (BNPB).
 Selama ini BNPB melakukan mitigasi sendiri. Kalau saja BNPB dan
BG
 menjadi
 dua badan yang sama-sama dibawah
Presiden mungkin kita memotong satu
 jalur

kementrian yang semoga semakin memebrikan arti kepada proses

penanggulangan
 bencana.

 Btw,
BNPB sejak Desember lalu sudah memiliki Tim Reaksi Cepat. Saya
 dengar
 mereka juga menyiagakan 2 Hercules plus
personilnya. Mereka siap
 diterbangkan bila ada kejadian
bencana di negeri ini. Idealnya memang
 mirip

FEMA-nya Amrik. Dimana personilnya termasuk pasukan militer yang
 memiliki
 fasilitas khusus menangani kondisi
darurat.
 Jadi, sudah proaktif ... ndak perlu nunggu-nunggu
laporan korban :)

 Point 3.

Hehehe ... soal data spec kok sama dengan komentarku di Majalah Eksplo
 dua
 bulan lalu :)


Salam

 RDP


 2010/1/4 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi
pagi2 (coffe morning)
 bersama
 menteri
esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas
 kinerja dan target esdm (2009  next 5 years), dan atas
seijin pak
 Presiden
  Sekjen IAGI,
aku coba sampaikan 3 hal:

 1) Mitigasi
bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan

target
 ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan
sama sekali tdk
 disinggung
 ttg besaran
dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2

mendatang,
 pdhl di bawah esdm ada badan geologi yg
tupoksinya mitigasi bencana...
 dan

selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan
 budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik
program
 maupun
 bujetnya) maka
pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian

dept
 lainpun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya
dari kerugian akibat
 bencana...Menanggapi ungkapan tsb,
seolah2 Menteri dan segenap jajaran
 dirjen dan sekjennya
di depan agak tersadar (saling berbisik satu dg
 lainnya)
dan menyatakan bhw kritikan dr IAGI itu sangat diapresiasi
 dan
 mrk sngt berterimakasih... Akan
dipertimbangkan untuk me-reformat
 pelaporan
 kinerja dan target esdm dg memasukkan juga hal2 trkait dg
mitigasi -
 Badan
 Geologi di
dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar:

untung
 ada
 IAGI yg mengingatkan
menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di

bawahnya,...jadi dia akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli
 geologi
 juga, termasuk yg bergerak di
bidang mitigasi)

 2) Mengingatkan ESDM
untuk segera membuat aturan2 pembuangan air

dewatering
 cbm yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn
sampai terlambat, krn toxic
 nature dr air cbm dan
massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan.

Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg
 disiapkan di Direktorat Keteknikan, dan mudah2an pas mulai
pilot2
 project
 dewatering dilakukan
tahun depan 2010, aturan2 tsb sdh siap
 diimplementasikan
(KLH regulasi umumnya, ESDM regulasi teknisnya).

Dukungan
 - kontribusi IAGI dlm pembuatan aturan2 tsb
sangat diperlukan.

 3) Perjuangkan plow
back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk

meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survei
 dsb...
 Dengan demikian bargaining kita
kepada investor dan calon investor
 migas
 akan jadi lebih kuat. Bukan hanya sekedarmengutak-utik term
PSC saja yg
 perlu kita lakukan u/menarik investor, tapi
menambah data  informasi
 potensi migas Indonesia
lwt survei umum dan eksplorasi pendahuluan
 (remote
 sending, gravity, magnetic, seismik regional, studi2
cekungan,
 dsb..juga
 perlu dilakukan
oleh pemerintah. Bukan semata2 mengandalkan investor