RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Gelombang sekunder di sini bukan merupakan shear wave. Akan tetapi gelombang baru akibat adanya deformasi pada saat gelombang dari source (gelombang primer) melewati reservoir yang berisi HC (bersifat compressible). Best regards, Radig Wisnu Yuwono -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 17, 2008 10:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? gelombang sekunder? bagaimana sifat2 fisis dari gelombang sekunder ini? bagaimana proses terjadinya gelombang sekunder ini? --pta 2008/11/16 Radig Wisnu Yuwono [EMAIL PROTECTED]: Saya ingin sedikit sharing mengenai metoda Passive Seismic ini. Karena menurut saya metoda ini sangat bagus untuk mengidentifikasi ada nya HC dengan biaya yang lebih murah di bandingkan dengan seismic 2D. Ada dua point penting untuk memahami metoda ini, yaitu : 1. Bumi itu ber-osilasi sepanjang waktu. Dan membentuk gelombang suara yang dapat diamati di seluruh permukaan bumi. Gelombang ini lah yang teramati sebagai background noise. Sumber dari getaran ini bisa berasal dari aktifitas magma atau pergerakan lempeng dll. 2. Air itu bersifat incompressible dan HC itu bersifat compressible. Mengapa hal ini penting karena jika background noise tadi melewati reservoir yang berisi air saja tentu akan berbeda jika melewati reservoir yang ada HC nya. Apabila gelombang suara melewati hydrocarbon reservoir maka akan timbul gejala geofisika yaitu precursor (perilaku gelombang sekunder dalam reservoir). Gelombang yang teramati ini mempunyai ciri khas dan merupakan fenomena alam untuk mengetahui keberadaan HC di dalam bumi. Jadi dalam metoda Passive Seismic ini tidak menggunakan source lain selain dari natural source yang telah saya sebutkan di atas. Untuk mengamati gejala ini tidak perlu akuisisi selama 24 jam seperti yang di katakan oleh Pak Agus Latief sebelum nya. Cukup 40 menit - 1 jam saja. Dengan rentang waktu tersebut kita bisa mendapatkan perbedaan background noise dengan gelombang dari sumber lainnya (contoh: aktifitas di permukaan). Selama akuisisi 40 menit - 1 jam tersebut semua frekuensi di ambil namun hanya gelombang dengan frekuensi 0-10 Hz yang diolah. Seperti pada point ke-2 di atas. Jika ada HC dalam reservoir maka dia akan menimbulkan gejala geofisika berupa gelombang sekunder. Hal ini bisa di analogikan dengan botol yg berisi air namun tidak penuh. Jika ada getaran dari dalam bumi maka akan menimbulkan gelombang sekunder. Karena sifat HC yang compressible. Berbeda jika reservoir tersebut hanya berisi air saja. Jika reservoir tersebut hanya mengandung air saja maka bisa di analogikan botol yang berisi air penuh. Sehingga jika ada getaran maka tidak akan menimbulkan gelombang sekunder. Hal ini terjadi karena air bersifat incompressible. Hal ini lah yang digunakan sebagai dasar membedakan reservoir yang mengandung HC atau tidak. Dari frekuensi yang diolah antara 0-10 Hz akan timbul anomali pada frek 2-3 Hz jika ada kandungan HC dalam reservoir. Kelemahan dari metoda ini adalah BELUM bisa mengetahui dari kedalaman berapa kandungan HC yang terdeteksi di permukaan. Jadi metoda ini hanya bisa mengetahui ADA atau TIDAK nya HC di bawah permukaan. Sekian sharing dari saya. Mungkin ada yang bisa menambahkan jika ada yang kurang dari penjelasan saya di atas. Best Regards, Radig Wisnu Y serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list
RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Pak Agus/Pak Leonard Lisapaly, Dalam mengolah data metoda Passive Seismic ini yang perlu kita perhatikan adalah 2 hal, yaitu : 1. Frekuensi 2. Time Jadi selama proses perekaman data ini. Jika terekam surface noise yang memiliki frekuensi di atas 10 Hz data tersebut akan langsung dibuang pada saat pengolahan data. Bagaimana jika ada gempa yang memiliki frekuensi rendah. Kita tinggal liat dari segi waktu nya saja. Apakah ada gempa yang terjadi continuous selama 40 menit? Bagaimana jika ada frekuensi rendah yang berasal dari permukaan kemudian berlangsung lama? Mungkin tambahan dari saya. Sensor yang digunakan dalam metoda ini hanya menangkap gelombang P yang berasal dari bawah permukaan. Dalam praktek nya alat sensor ini akan dimasukkan kedalam lubang sedalam kurang lebih 0.5 - 1 meter. Kemudian akan ditutup. Hal ini dilakukan untuk mengurangi terekamnya surface noise tadi. Jadi hasil akhir nya nanti diharapakan adalah benar-benar frekuensi rendah yang berasal dari natural source. Best Regards, Radig Wisnu Y -Original Message- From: agus latief [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 17, 2008 2:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Pak Radig, Kalau akusisi hanya 40 menit - 1 jam, bagaimana kita membedakan antara real signal dgn surface noise? Mgkn klo 1 jam akusisi dilakukan siang dan malam hari, dr 2 record tsb kt bisa tahu mana yg surface noise.. Atau mgkn ada metode tertentu yg bisa dijelaskan lebih lanjut? Agus. From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 17 Nov 2008 10:36:05 +0700 Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Saya ingin sedikit sharing mengenai metoda Passive Seismic ini. Karena menurut saya metoda ini sangat bagus untuk mengidentifikasi ada nya HC dengan biaya yang lebih murah di bandingkan dengan seismic 2D. Ada dua point penting untuk memahami metoda ini, yaitu : 1. Bumi itu ber-osilasi sepanjang waktu. Dan membentuk gelombang suara yang dapat diamati di seluruh permukaan bumi. Gelombang ini lah yang teramati sebagai background noise. Sumber dari getaran ini bisa berasal dari aktifitas magma atau pergerakan lempeng dll. 2. Air itu bersifat incompressible dan HC itu bersifat compressible. Mengapa hal ini penting karena jika background noise tadi melewati reservoir yang berisi air saja tentu akan berbeda jika melewati reservoir yang ada HC nya. Apabila gelombang suara melewati hydrocarbon reservoir maka akan timbul gejala geofisika yaitu precursor (perilaku gelombang sekunder dalam reservoir). Gelombang yang teramati ini mempunyai ciri khas dan merupakan fenomena alam untuk mengetahui keberadaan HC di dalam bumi. Jadi dalam metoda Passive Seismic ini tidak menggunakan source lain selain dari natural source yang telah saya sebutkan di atas. Untuk mengamati gejala ini tidak perlu akuisisi selama 24 jam seperti yang di katakan oleh Pak Agus Latief sebelum nya. Cukup 40 menit - 1 jam saja. Dengan rentang waktu tersebut kita bisa mendapatkan perbedaan background noise dengan gelombang dari sumber lainnya (contoh: aktifitas di permukaan). Selama akuisisi 40 menit - 1 jam tersebut semua frekuensi di ambil namun hanya gelombang dengan frekuensi 0-10 Hz yang diolah. Seperti pada point ke-2 di atas. Jika ada HC dalam reservoir maka dia akan menimbulkan gejala geofisika berupa gelombang sekunder. Hal ini bisa di analogikan dengan botol yg berisi air namun tidak penuh. Jika ada getaran dari dalam bumi maka akan menimbulkan gelombang sekunder. Karena sifat HC yang compressible. Berbeda jika reservoir tersebut hanya berisi air saja. Jika reservoir tersebut hanya mengandung air saja maka bisa di analogikan botol yang berisi air penuh. Sehingga jika ada getaran maka tidak akan menimbulkan gelombang sekunder. Hal ini terjadi karena air bersifat incompressible. Hal ini lah yang digunakan sebagai dasar membedakan reservoir yang mengandung HC atau tidak. Dari frekuensi yang diolah antara 0-10 Hz akan timbul anomali pada frek 2-3 Hz jika ada kandungan HC dalam reservoir. Kelemahan dari metoda ini adalah BELUM bisa mengetahui dari kedalaman berapa kandungan HC yang terdeteksi di permukaan. Jadi metoda ini hanya bisa mengetahui ADA atau TIDAK nya HC di bawah permukaan. Sekian sharing dari saya. Mungkin ada yang bisa menambahkan jika ada yang kurang dari penjelasan saya di atas. Best Regards, Radig Wisnu Y -Original Message- From: agus latief [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, November 15, 2008 9:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Sepanjang yg saya tahu, metode passive seismic ini memanfaatkan background gelombang yg memang secara natural dimiliki oleh bumi.. sou rce sendiri blum jelas, ada yg bilang dihasilkan gelombang laut. Karena presence dr gelombang ini adl sesuatu yg natural dan bukan trigger dr manusia, makanya disebut passive
RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Pak Radig, Dalam praktek, sinyal gempa mungkin hanya berlangsung sesaat, tetapi jejak-nya dalam domain frekuensi bisa dominan. Setahu saya, seismometer gempa seperti ini bukan merekam getaran dari bawah (vertical), tapi dia merekam komponen vertikal dari gelombang gempa. Jadi gempa mungkin saja datang tidak dari bawah, tapi komponen vertikalnya tetap direkam cmiiww. BTW, teknologi ini cukup menarik untuk bahan diskusi. Mungkin kalau ada yang punya data publik bisa kita analisis bersama. LL -Original Message- From: Radig Wisnu Yuwono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 17, 2008 4:28 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Pak Agus/Pak Leonard Lisapaly, Dalam mengolah data metoda Passive Seismic ini yang perlu kita perhatikan adalah 2 hal, yaitu : 1. Frekuensi 2. Time Jadi selama proses perekaman data ini. Jika terekam surface noise yang memiliki frekuensi di atas 10 Hz data tersebut akan langsung dibuang pada saat pengolahan data. Bagaimana jika ada gempa yang memiliki frekuensi rendah. Kita tinggal liat dari segi waktu nya saja. Apakah ada gempa yang terjadi continuous selama 40 menit? Bagaimana jika ada frekuensi rendah yang berasal dari permukaan kemudian berlangsung lama? Mungkin tambahan dari saya. Sensor yang digunakan dalam metoda ini hanya menangkap gelombang P yang berasal dari bawah permukaan. Dalam praktek nya alat sensor ini akan dimasukkan kedalam lubang sedalam kurang lebih 0.5 - 1 meter. Kemudian akan ditutup. Hal ini dilakukan untuk mengurangi terekamnya surface noise tadi. Jadi hasil akhir nya nanti diharapakan adalah benar-benar frekuensi rendah yang berasal dari natural source. Best Regards, Radig Wisnu Y -Original Message- From: agus latief [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 17, 2008 2:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Pak Radig, Kalau akusisi hanya 40 menit - 1 jam, bagaimana kita membedakan antara real signal dgn surface noise? Mgkn klo 1 jam akusisi dilakukan siang dan malam hari, dr 2 record tsb kt bisa tahu mana yg surface noise.. Atau mgkn ada metode tertentu yg bisa dijelaskan lebih lanjut? Agus. From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 17 Nov 2008 10:36:05 +0700 Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Saya ingin sedikit sharing mengenai metoda Passive Seismic ini. Karena menurut saya metoda ini sangat bagus untuk mengidentifikasi ada nya HC dengan biaya yang lebih murah di bandingkan dengan seismic 2D. Ada dua point penting untuk memahami metoda ini, yaitu : 1. Bumi itu ber-osilasi sepanjang waktu. Dan membentuk gelombang suara yang dapat diamati di seluruh permukaan bumi. Gelombang ini lah yang teramati sebagai background noise. Sumber dari getaran ini bisa berasal dari aktifitas magma atau pergerakan lempeng dll. 2. Air itu bersifat incompressible dan HC itu bersifat compressible. Mengapa hal ini penting karena jika background noise tadi melewati reservoir yang berisi air saja tentu akan berbeda jika melewati reservoir yang ada HC nya. Apabila gelombang suara melewati hydrocarbon reservoir maka akan timbul gejala geofisika yaitu precursor (perilaku gelombang sekunder dalam reservoir). Gelombang yang teramati ini mempunyai ciri khas dan merupakan fenomena alam untuk mengetahui keberadaan HC di dalam bumi. Jadi dalam metoda Passive Seismic ini tidak menggunakan source lain selain dari natural source yang telah saya sebutkan di atas. Untuk mengamati gejala ini tidak perlu akuisisi selama 24 jam seperti yang di katakan oleh Pak Agus Latief sebelum nya. Cukup 40 menit - 1 jam saja. Dengan rentang waktu tersebut kita bisa mendapatkan perbedaan background noise dengan gelombang dari sumber lainnya (contoh: aktifitas di permukaan). Selama akuisisi 40 menit - 1 jam tersebut semua frekuensi di ambil namun hanya gelombang dengan frekuensi 0-10 Hz yang diolah. Seperti pada point ke-2 di atas. Jika ada HC dalam reservoir maka dia akan menimbulkan gejala geofisika berupa gelombang sekunder. Hal ini bisa di analogikan dengan botol yg berisi air namun tidak penuh. Jika ada getaran dari dalam bumi maka akan menimbulkan gelombang sekunder. Karena sifat HC yang compressible. Berbeda jika reservoir tersebut hanya berisi air saja. Jika reservoir tersebut hanya mengandung air saja maka bisa di analogikan botol yang berisi air penuh. Sehingga jika ada getaran maka tidak akan menimbulkan gelombang sekunder. Hal ini terjadi karena air bersifat incompressible. Hal ini lah yang digunakan sebagai dasar membedakan reservoir yang mengandung HC atau tidak. Dari frekuensi yang diolah antara 0-10 Hz akan timbul anomali pada frek 2-3 Hz jika ada kandungan HC dalam reservoir. Kelemahan dari metoda ini adalah BELUM bisa mengetahui dari kedalaman berapa kandungan HC yang terdeteksi di permukaan. Jadi metoda ini hanya bisa mengetahui ADA atau TIDAK nya HC di bawah permukaan. Sekian sharing dari saya. Mungkin ada yang bisa
Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
memang menarik, hanya saja saya masih belum mengerti sifat-sifat dari gelombang sekunder ini. --pta 2008/11/17 Leonard Lisapaly [EMAIL PROTECTED]: Pak Radig, Dalam praktek, sinyal gempa mungkin hanya berlangsung sesaat, tetapi jejak-nya dalam domain frekuensi bisa dominan. Setahu saya, seismometer gempa seperti ini bukan merekam getaran dari bawah (vertical), tapi dia merekam komponen vertikal dari gelombang gempa. Jadi gempa mungkin saja datang tidak dari bawah, tapi komponen vertikalnya tetap direkam cmiiww. BTW, teknologi ini cukup menarik untuk bahan diskusi. Mungkin kalau ada yang punya data publik bisa kita analisis bersama. LL serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Mungkin analogi-nya seperti sebuah pegas (per) yang dipukul yang lalu bergetar sesuai dengan konstanta pegas-nya sendiri (intrinsic). Karakter sumber pemukul bisa saja berbeda dengan pegasnya. LL -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 17, 2008 9:15 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? memang menarik, hanya saja saya masih belum mengerti sifat-sifat dari gelombang sekunder ini. --pta 2008/11/17 Leonard Lisapaly [EMAIL PROTECTED]: Pak Radig, Dalam praktek, sinyal gempa mungkin hanya berlangsung sesaat, tetapi jejak-nya dalam domain frekuensi bisa dominan. Setahu saya, seismometer gempa seperti ini bukan merekam getaran dari bawah (vertical), tapi dia merekam komponen vertikal dari gelombang gempa. Jadi gempa mungkin saja datang tidak dari bawah, tapi komponen vertikalnya tetap direkam cmiiww. BTW, teknologi ini cukup menarik untuk bahan diskusi. Mungkin kalau ada yang punya data publik bisa kita analisis bersama. LL - --- serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... - --- ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Betul Pak Paulus, Apabila ada yg bisa menerangkan tentang gelombang sekunder ini, mohon pencerahannya... Bagi saya, masih sulit untuk dipahami, Dan kalo bicara incompresibility, time, frekuensi, semua itu juga diamati dalam metode seismik aktif dengan frekuensi yg relative lebih tinggi. -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 17, 2008 10:15 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? memang menarik, hanya saja saya masih belum mengerti sifat-sifat dari gelombang sekunder ini. --pta 2008/11/17 Leonard Lisapaly [EMAIL PROTECTED]: Pak Radig, Dalam praktek, sinyal gempa mungkin hanya berlangsung sesaat, tetapi jejak-nya dalam domain frekuensi bisa dominan. Setahu saya, seismometer gempa seperti ini bukan merekam getaran dari bawah (vertical), tapi dia merekam komponen vertikal dari gelombang gempa. Jadi gempa mungkin saja datang tidak dari bawah, tapi komponen vertikalnya tetap direkam cmiiww. BTW, teknologi ini cukup menarik untuk bahan diskusi. Mungkin kalau ada yang punya data publik bisa kita analisis bersama. LL serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Saya ingin sedikit sharing mengenai metoda Passive Seismic ini. Karena menurut saya metoda ini sangat bagus untuk mengidentifikasi ada nya HC dengan biaya yang lebih murah di bandingkan dengan seismic 2D. Ada dua point penting untuk memahami metoda ini, yaitu : 1. Bumi itu ber-osilasi sepanjang waktu. Dan membentuk gelombang suara yang dapat diamati di seluruh permukaan bumi. Gelombang ini lah yang teramati sebagai background noise. Sumber dari getaran ini bisa berasal dari aktifitas magma atau pergerakan lempeng dll. 2. Air itu bersifat incompressible dan HC itu bersifat compressible. Mengapa hal ini penting karena jika background noise tadi melewati reservoir yang berisi air saja tentu akan berbeda jika melewati reservoir yang ada HC nya. Apabila gelombang suara melewati hydrocarbon reservoir maka akan timbul gejala geofisika yaitu precursor (perilaku gelombang sekunder dalam reservoir). Gelombang yang teramati ini mempunyai ciri khas dan merupakan fenomena alam untuk mengetahui keberadaan HC di dalam bumi. Jadi dalam metoda Passive Seismic ini tidak menggunakan source lain selain dari natural source yang telah saya sebutkan di atas. Untuk mengamati gejala ini tidak perlu akuisisi selama 24 jam seperti yang di katakan oleh Pak Agus Latief sebelum nya. Cukup 40 menit - 1 jam saja. Dengan rentang waktu tersebut kita bisa mendapatkan perbedaan background noise dengan gelombang dari sumber lainnya (contoh: aktifitas di permukaan). Selama akuisisi 40 menit - 1 jam tersebut semua frekuensi di ambil namun hanya gelombang dengan frekuensi 0-10 Hz yang diolah. Seperti pada point ke-2 di atas. Jika ada HC dalam reservoir maka dia akan menimbulkan gejala geofisika berupa gelombang sekunder. Hal ini bisa di analogikan dengan botol yg berisi air namun tidak penuh. Jika ada getaran dari dalam bumi maka akan menimbulkan gelombang sekunder. Karena sifat HC yang compressible. Berbeda jika reservoir tersebut hanya berisi air saja. Jika reservoir tersebut hanya mengandung air saja maka bisa di analogikan botol yang berisi air penuh. Sehingga jika ada getaran maka tidak akan menimbulkan gelombang sekunder. Hal ini terjadi karena air bersifat incompressible. Hal ini lah yang digunakan sebagai dasar membedakan reservoir yang mengandung HC atau tidak. Dari frekuensi yang diolah antara 0-10 Hz akan timbul anomali pada frek 2-3 Hz jika ada kandungan HC dalam reservoir. Kelemahan dari metoda ini adalah BELUM bisa mengetahui dari kedalaman berapa kandungan HC yang terdeteksi di permukaan. Jadi metoda ini hanya bisa mengetahui ADA atau TIDAK nya HC di bawah permukaan. Sekian sharing dari saya. Mungkin ada yang bisa menambahkan jika ada yang kurang dari penjelasan saya di atas. Best Regards, Radig Wisnu Y -Original Message- From: agus latief [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, November 15, 2008 9:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Sepanjang yg saya tahu, metode passive seismic ini memanfaatkan background gelombang yg memang secara natural dimiliki oleh bumi.. sou rce sendiri blum jelas, ada yg bilang dihasilkan gelombang laut. Karena presence dr gelombang ini adl sesuatu yg natural dan bukan trigger dr manusia, makanya disebut passive seismic. Dalam perjalanan gelombang tsb menuju surface, ada bbrp hal yg bisa memicu disturbance dan menimbulkan anomaly. Salah satu yg paling besar effectnya adl vibrant dr different fluid system di HC bearing reservoir. Gas atau oil yg berada pada tempat yg sama dengan irreducible water, akan menyebabkan gelombang tersebut memiliki anomali yg berbeda dgn background-nya dan jg specific range value dr frekuensi-nya. Ini yg memungkinkan metode ini berguna untuk HC finding. Untuk meminimalisir noise dr surface, biasanya receiver me-record lateral ama vertical signal. Selain itu, akusisi dilakukan 24 jam untuk mendapatkan real background, biasanya didapet malem hari soalnya surface activity minimal. Receiver sangat sensitive dan harus mendekati datar (toleransi angle less than 1 degree) selama proses akuisisi. Silahkan dibenarkan klo ada yg salah.. Agus Latief. Date: Sat, 15 Nov 2008 14:52:53 +0800 From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Sudah baca artikel AAPG explorer tahun lalu : Seeking the Universal Hydrocarbon Indicator: Low Frequency, But High Hopes http://www.aapg.org/explorer/2007/06jun/passive_seismic.cfm Sebenernya tahun 2001 wektu kerja di BPS pernah ada presentasi seismic ini di Shell, dengan memanfaatkan getaran submersible pump sebagai sumber getar. Kalau ini sih masih tergolong aktive. tetapi getarannya kontinous dan relatif konstant. Kalau ga salah wektu itu untuk melihat continuitas reservoir dengan cara tomography. Menraik sih, wong tinggal memasukkan geophone di lubang dari sumur2 sebelahnya saja. RDP 2008/11/15 Muhammad Taufik [EMAIL PROTECTED]: Rekan2 IAGI net, Passive seismic, atau seismic
RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Frekuensi anomaly ini (2-3 Hz) kelihatannya dekat dengan frekuensi gempa (short period) yang sekitar 1 Hz. Apa mungkin ini data gempa? Ada info berapa sampling interval (dalam msec) pada waktu pengukuran? LL -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 17, 2008 10:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? gelombang sekunder? bagaimana sifat2 fisis dari gelombang sekunder ini? bagaimana proses terjadinya gelombang sekunder ini? --pta 2008/11/16 Radig Wisnu Yuwono [EMAIL PROTECTED]: Saya ingin sedikit sharing mengenai metoda Passive Seismic ini. Karena menurut saya metoda ini sangat bagus untuk mengidentifikasi ada nya HC dengan biaya yang lebih murah di bandingkan dengan seismic 2D. Ada dua point penting untuk memahami metoda ini, yaitu : 1. Bumi itu ber-osilasi sepanjang waktu. Dan membentuk gelombang suara yang dapat diamati di seluruh permukaan bumi. Gelombang ini lah yang teramati sebagai background noise. Sumber dari getaran ini bisa berasal dari aktifitas magma atau pergerakan lempeng dll. 2. Air itu bersifat incompressible dan HC itu bersifat compressible. Mengapa hal ini penting karena jika background noise tadi melewati reservoir yang berisi air saja tentu akan berbeda jika melewati reservoir yang ada HC nya. Apabila gelombang suara melewati hydrocarbon reservoir maka akan timbul gejala geofisika yaitu precursor (perilaku gelombang sekunder dalam reservoir). Gelombang yang teramati ini mempunyai ciri khas dan merupakan fenomena alam untuk mengetahui keberadaan HC di dalam bumi. Jadi dalam metoda Passive Seismic ini tidak menggunakan source lain selain dari natural source yang telah saya sebutkan di atas. Untuk mengamati gejala ini tidak perlu akuisisi selama 24 jam seperti yang di katakan oleh Pak Agus Latief sebelum nya. Cukup 40 menit - 1 jam saja. Dengan rentang waktu tersebut kita bisa mendapatkan perbedaan background noise dengan gelombang dari sumber lainnya (contoh: aktifitas di permukaan). Selama akuisisi 40 menit - 1 jam tersebut semua frekuensi di ambil namun hanya gelombang dengan frekuensi 0-10 Hz yang diolah. Seperti pada point ke-2 di atas. Jika ada HC dalam reservoir maka dia akan menimbulkan gejala geofisika berupa gelombang sekunder. Hal ini bisa di analogikan dengan botol yg berisi air namun tidak penuh. Jika ada getaran dari dalam bumi maka akan menimbulkan gelombang sekunder. Karena sifat HC yang compressible. Berbeda jika reservoir tersebut hanya berisi air saja. Jika reservoir tersebut hanya mengandung air saja maka bisa di analogikan botol yang berisi air penuh. Sehingga jika ada getaran maka tidak akan menimbulkan gelombang sekunder. Hal ini terjadi karena air bersifat incompressible. Hal ini lah yang digunakan sebagai dasar membedakan reservoir yang mengandung HC atau tidak. Dari frekuensi yang diolah antara 0-10 Hz akan timbul anomali pada frek 2-3 Hz jika ada kandungan HC dalam reservoir. Kelemahan dari metoda ini adalah BELUM bisa mengetahui dari kedalaman berapa kandungan HC yang terdeteksi di permukaan. Jadi metoda ini hanya bisa mengetahui ADA atau TIDAK nya HC di bawah permukaan. Sekian sharing dari saya. Mungkin ada yang bisa menambahkan jika ada yang kurang dari penjelasan saya di atas. Best Regards, Radig Wisnu Y - --- serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... - --- ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list
RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Pak Radig, Kalau akusisi hanya 40 menit - 1 jam, bagaimana kita membedakan antara real signal dgn surface noise? Mgkn klo 1 jam akusisi dilakukan siang dan malam hari, dr 2 record tsb kt bisa tahu mana yg surface noise.. Atau mgkn ada metode tertentu yg bisa dijelaskan lebih lanjut? Agus. From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 17 Nov 2008 10:36:05 +0700 Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Saya ingin sedikit sharing mengenai metoda Passive Seismic ini. Karena menurut saya metoda ini sangat bagus untuk mengidentifikasi ada nya HC dengan biaya yang lebih murah di bandingkan dengan seismic 2D. Ada dua point penting untuk memahami metoda ini, yaitu : 1. Bumi itu ber-osilasi sepanjang waktu. Dan membentuk gelombang suara yang dapat diamati di seluruh permukaan bumi. Gelombang ini lah yang teramati sebagai background noise. Sumber dari getaran ini bisa berasal dari aktifitas magma atau pergerakan lempeng dll. 2. Air itu bersifat incompressible dan HC itu bersifat compressible. Mengapa hal ini penting karena jika background noise tadi melewati reservoir yang berisi air saja tentu akan berbeda jika melewati reservoir yang ada HC nya. Apabila gelombang suara melewati hydrocarbon reservoir maka akan timbul gejala geofisika yaitu precursor (perilaku gelombang sekunder dalam reservoir). Gelombang yang teramati ini mempunyai ciri khas dan merupakan fenomena alam untuk mengetahui keberadaan HC di dalam bumi. Jadi dalam metoda Passive Seismic ini tidak menggunakan source lain selain dari natural source yang telah saya sebutkan di atas. Untuk mengamati gejala ini tidak perlu akuisisi selama 24 jam seperti yang di katakan oleh Pak Agus Latief sebelum nya. Cukup 40 menit - 1 jam saja. Dengan rentang waktu tersebut kita bisa mendapatkan perbedaan background noise dengan gelombang dari sumber lainnya (contoh: aktifitas di permukaan). Selama akuisisi 40 menit - 1 jam tersebut semua frekuensi di ambil namun hanya gelombang dengan frekuensi 0-10 Hz yang diolah. Seperti pada point ke-2 di atas. Jika ada HC dalam reservoir maka dia akan menimbulkan gejala geofisika berupa gelombang sekunder. Hal ini bisa di analogikan dengan botol yg berisi air namun tidak penuh. Jika ada getaran dari dalam bumi maka akan menimbulkan gelombang sekunder. Karena sifat HC yang compressible. Berbeda jika reservoir tersebut hanya berisi air saja. Jika reservoir tersebut hanya mengandung air saja maka bisa di analogikan botol yang berisi air penuh. Sehingga jika ada getaran maka tidak akan menimbulkan gelombang sekunder. Hal ini terjadi karena air bersifat incompressible. Hal ini lah yang digunakan sebagai dasar membedakan reservoir yang mengandung HC atau tidak. Dari frekuensi yang diolah antara 0-10 Hz akan timbul anomali pada frek 2-3 Hz jika ada kandungan HC dalam reservoir. Kelemahan dari metoda ini adalah BELUM bisa mengetahui dari kedalaman berapa kandungan HC yang terdeteksi di permukaan. Jadi metoda ini hanya bisa mengetahui ADA atau TIDAK nya HC di bawah permukaan. Sekian sharing dari saya. Mungkin ada yang bisa menambahkan jika ada yang kurang dari penjelasan saya di atas. Best Regards, Radig Wisnu Y -Original Message- From: agus latief [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, November 15, 2008 9:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Sepanjang yg saya tahu, metode passive seismic ini memanfaatkan background gelombang yg memang secara natural dimiliki oleh bumi.. sou rce sendiri blum jelas, ada yg bilang dihasilkan gelombang laut. Karena presence dr gelombang ini adl sesuatu yg natural dan bukan trigger dr manusia, makanya disebut passive seismic. Dalam perjalanan gelombang tsb menuju surface, ada bbrp hal yg bisa memicu disturbance dan menimbulkan anomaly. Salah satu yg paling besar effectnya adl vibrant dr different fluid system di HC bearing reservoir. Gas atau oil yg berada pada tempat yg sama dengan irreducible water, akan menyebabkan gelombang tersebut memiliki anomali yg berbeda dgn background-nya dan jg specific range value dr frekuensi-nya. Ini yg memungkinkan metode ini berguna untuk HC finding. Untuk meminimalisir noise dr surface, biasanya receiver me-record lateral ama vertical signal. Selain itu, akusisi dilakukan 24 jam untuk mendapatkan real background, biasanya didapet malem hari soalnya surface activity minimal. Receiver sangat sensitive dan harus mendekati datar (toleransi angle less than 1 degree) selama proses akuisisi. Silahkan dibenarkan klo ada yg salah.. Agus Latief. Date: Sat, 15 Nov 2008 14:52:53 +0800 From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Sudah baca artikel AAPG explorer tahun lalu : Seeking the Universal Hydrocarbon Indicator: Low Frequency, But High Hopes http://www.aapg.org/explorer/2007/06jun/passive_seismic.cfm
RE: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Sepanjang yg saya tahu, metode passive seismic ini memanfaatkan background gelombang yg memang secara natural dimiliki oleh bumi.. sou rce sendiri blum jelas, ada yg bilang dihasilkan gelombang laut. Karena presence dr gelombang ini adl sesuatu yg natural dan bukan trigger dr manusia, makanya disebut passive seismic. Dalam perjalanan gelombang tsb menuju surface, ada bbrp hal yg bisa memicu disturbance dan menimbulkan anomaly. Salah satu yg paling besar effectnya adl vibrant dr different fluid system di HC bearing reservoir. Gas atau oil yg berada pada tempat yg sama dengan irreducible water, akan menyebabkan gelombang tersebut memiliki anomali yg berbeda dgn background-nya dan jg specific range value dr frekuensi-nya. Ini yg memungkinkan metode ini berguna untuk HC finding. Untuk meminimalisir noise dr surface, biasanya receiver me-record lateral ama vertical signal. Selain itu, akusisi dilakukan 24 jam untuk mendapatkan real background, biasanya didapet malem hari soalnya surface activity minimal. Receiver sangat sensitive dan harus mendekati datar (toleransi angle less than 1 degree) selama proses akuisisi. Silahkan dibenarkan klo ada yg salah.. Agus Latief. Date: Sat, 15 Nov 2008 14:52:53 +0800 From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ? Sudah baca artikel AAPG explorer tahun lalu : Seeking the Universal Hydrocarbon Indicator: Low Frequency, But High Hopes http://www.aapg.org/explorer/2007/06jun/passive_seismic.cfm Sebenernya tahun 2001 wektu kerja di BPS pernah ada presentasi seismic ini di Shell, dengan memanfaatkan getaran submersible pump sebagai sumber getar. Kalau ini sih masih tergolong aktive. tetapi getarannya kontinous dan relatif konstant. Kalau ga salah wektu itu untuk melihat continuitas reservoir dengan cara tomography. Menraik sih, wong tinggal memasukkan geophone di lubang dari sumur2 sebelahnya saja. RDP 2008/11/15 Muhammad Taufik [EMAIL PROTECTED]: Rekan2 IAGI net, Passive seismic, atau seismic without source, bukan metode yg baru bagi geophysicist. Pernah dipakai saat Apollo 15 mendarat di bulan, April 1975. Sinyal 1-10Hz (low frequency) bisa mendeteksi reservoir tanpa geophone dan hanya menggunakan very sensitive seismometer? bisakah aktivitas magmatik disebut sbg source-nya? Ada yang bisa sharing seberapa sukses metode ini dipakai untuk eksplorasi migas? mungkin sudah ada yg mencoba berkolaborasi dgn konsultan specra seismic dan semacamnya.. Trims. salam, Fatrial B ..lagi penasaranDapatkan alamat E-mel baru anda! Rebut nama E-mel yang telah lama anda kehendaki sebelum orang lain mendapatkannya! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/my/ -- Dongeng hari ini : http://rovicky.wordpress.com/2008/11/14/dulu-orang-malaysia-ngga-seperti-orang-indonesia-saat-ini/ serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - _ Easily edit your photos like a pro with Photo Gallery. http://get.live.com/photogallery/overview
Re: [iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?
Sudah baca artikel AAPG explorer tahun lalu : Seeking the Universal Hydrocarbon Indicator: Low Frequency, But High Hopes http://www.aapg.org/explorer/2007/06jun/passive_seismic.cfm Sebenernya tahun 2001 wektu kerja di BPS pernah ada presentasi seismic ini di Shell, dengan memanfaatkan getaran submersible pump sebagai sumber getar. Kalau ini sih masih tergolong aktive. tetapi getarannya kontinous dan relatif konstant. Kalau ga salah wektu itu untuk melihat continuitas reservoir dengan cara tomography. Menraik sih, wong tinggal memasukkan geophone di lubang dari sumur2 sebelahnya saja. RDP 2008/11/15 Muhammad Taufik [EMAIL PROTECTED]: Rekan2 IAGI net, Passive seismic, atau seismic without source, bukan metode yg baru bagi geophysicist. Pernah dipakai saat Apollo 15 mendarat di bulan, April 1975. Sinyal 1-10Hz (low frequency) bisa mendeteksi reservoir tanpa geophone dan hanya menggunakan very sensitive seismometer? bisakah aktivitas magmatik disebut sbg source-nya? Ada yang bisa sharing seberapa sukses metode ini dipakai untuk eksplorasi migas? mungkin sudah ada yg mencoba berkolaborasi dgn konsultan specra seismic dan semacamnya.. Trims. salam, Fatrial B ..lagi penasaran Dapatkan alamat E-mel baru anda! Rebut nama E-mel yang telah lama anda kehendaki sebelum orang lain mendapatkannya! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/my/ -- Dongeng hari ini : http://rovicky.wordpress.com/2008/11/14/dulu-orang-malaysia-ngga-seperti-orang-indonesia-saat-ini/ serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -