Hasil RUPS HEXA Re: [ob] BKSL bagus ke depan

2009-06-29 Terurut Topik aritech97
http://www.detikfinance.com/read/2009/06/29/122753/1155647/6/hexindo-bagi-dividen-rp-132

HEXA BAGI DIVIDEN Rp. 132

Jakarta - Pemegang saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menyetujui agenda 
pembagian dividen tunai tahun 2008 sebesar Rp 109 per saham, ditambah dividen 
interim triwulan I-2009 sebesar Rp 23 per saham.

Total dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 132 per saham, terdiri dari 
dividen tahun 2008 sebesar Rp 109 per saham ditambah dividen interim triwulan 
I-2009 sebesar Rp 23 per saham, ujar Corporate Secretary HEXA, Hery Akhyar 
saat dihubungi detikFinance , Senin (29/6/2009).

Pada tahun 2008, HEXA membukukan laba bersih sebesar Rp 255,484 miliar. Total 
dividen tahun 2008 yang dibagikan sebesar Rp 91,56 miliar atau sekitar 35,8% 
dari laba bersih tahun lalu.

Dividen akan dibagikan pada 7 Agustus 2009, ujar Hery.

Sisa perolehan laba bersih tahun 2008 akan dialokasikan untuk dana cadangan 
sebesar Rp 5 miliar dan laba ditahan sebesar Rp 158,924 miliar.

Total dividen interim triwulan I-2009 yang akan dibagikan sebesar Rp 19,32 
miliar atau setara dengan 31% dari laba bersih triwulan I-2009, ujarnya.

Pada triwulan I-2009, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 62,053 miliar.

Dengan diputuskannya pembagian dividen tunai tahun 2008 dan dividen interim 
triwulan I-2009, total dividen yang akan dibagikan perseroan sebesar Rp 132 per 
saham.



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Ruz7 indeksbei3...@... wrote:

 Pak Herman. Hasil RUPS HEXA hari ini apa ya ?
 Powered By FREN BondBerry.  (Bayar Pake Daun).
   Indeksbei3000®
 
 
 -Original Message-
 From: M Herman hermanlat...@...
 
 Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: [ob] BKSL bagus ke depan
 
 
 Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, 
 entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 
 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold.
 
 
 Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia)
 
 Properti di Bogor terdongkrak tol
 Pengembang semakin agresif tawarkan proyek
 Cetak 
 Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan 
 dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga 
 mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu.
 
 Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan 
 barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak 
 lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang 
 memadai.
 
 Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang 
 berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi 
 perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi.
 
 Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled 
 Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan 
 melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu 
 rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu 
 Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2.
 
 Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai 
 akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta 
 per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 
 per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2.
 
 Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, 
 sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan 
 dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok.
 
 Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah 
 payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra.
 
 Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. 
 Harga lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru 
 Bogor Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan 
 jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR).
 
 Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan 
 tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif 
 untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan.
 
 Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) 
 Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan 
 bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta.
 
 Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan 
 yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak 
 bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada 
 akses baru yang langsung menuju jantung kota.
 
 Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan 
 lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul 
 Selatan hingga kawasan Dermaga.
 
 Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan

RE: [ob] BKSL bagus ke depan

2009-06-29 Terurut Topik Ferry
Pak Herman,

 

Punya lapkeu Q4 2008?

Bagaimana hasilnya?

 

Thanks,

Ferry W.

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of M Herman
Sent: Monday, June 29, 2009 11:27 AM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] BKSL bagus ke depan

 







kadang-kadang harga saham sering bergerak lebih kencang dari fundamentalnya
.. istilah orang sononya share price sometimes moves ahead of its
fundamental... mungkin bisa di analogikan kayak antam or inco..harga nikel
emang naik tapi kalau pake harga tersebut mereka untungnya sangat tipis
..makanya PERnya bisa diatas 50 an..tapi investor kadang2 gak peduli...siapa
tahu BKSL bisa begitu hehehe dan valuasi properti yg sering dilihat NAV (NAV
bksl 870) nya..(orang sering gak peduli neraca or rugi laba) 

--- On Sun, 6/28/09, Vernichtung gambler@gmail.com wrote:


From: Vernichtung gambler@gmail.com
Subject: Re: [ob] BKSL bagus ke depan
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 28, 2009, 11:04 PM

Mau tau bagus apa tidaknya kunjungi aja lokasinya dan putuskan.

 

  _  

From: M Herman 
Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT)
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Subject: [ob] BKSL bagus ke depan


Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers,
entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has
2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis
Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif
tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya
jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek
perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota
Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke
sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan
pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung
dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta,
terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek
hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan
Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and
Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai
bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua
daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk
hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa
lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses
infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per
m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per
m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa
perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga
Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan
Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus
bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam
beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di
Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road
yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor
Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek
dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa
mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk
menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan
Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di
daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta.
Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan
yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak
bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan
ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring
Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan
sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan
Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi
langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor-
Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri
properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah Jakarta melalui
Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor jika ingin masuk
jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol Sentul Selatan
kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa Marga Tbk,
memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada September
2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang. Sayang,
seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah mengkaji
ulang kelayakan investasi

[ob] BKSL bagus ke depan

2009-06-28 Terurut Topik M Herman
Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, 
entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 
2,700ha land bank, of which 800ha has been sold.


Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia)

Properti di Bogor terdongkrak tol
Pengembang semakin agresif tawarkan proyek
Cetak 
Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan 
dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga mulai 
berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu.

Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan 
barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama 
karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai.

Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang 
berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi 
perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi.

Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled 
Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan melampaui 
harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu rata-rata 
mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu Kota 
rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2.

Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai 
akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta 
per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per 
m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2.

Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, sebagai 
salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan 
Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok.

Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah 
payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra.

Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga 
lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor 
Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol 
Bogor Inner Ring Road (BIRR).

Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan tol 
itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif untuk 
menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan.

Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) 
Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan 
bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta.

Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan yang 
semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak bertambah. Di 
Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada akses baru yang 
langsung menuju jantung kota.

Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan 
lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul 
Selatan hingga kawasan Dermaga.

Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan 
gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). 
Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara 
dan tengah.

Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang 
jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar 
melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR.

Sang investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 
3,7 km rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan 
ke Kedung Halang.

Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah 
mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung 
Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga 
sepanjang 3,9 km.

Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota sebenarnya masih dalam 
tahap pembahasan karena belum ada investor yang menggarap atau diputuskan 
dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang sepanjang 3 km mulai dari 
Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat).

Aksi pengembang

Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi, pengembang sudah 
lebih dulu melangkah.

Pengembang di Bogor yang sudah lama eksis, kembali menawarkan hunian dengan 
klaster baru. Maraknya tawaran ini, sudah bisa dilihat begitu Anda menyusuri 
jalan tol Jagorawi kemudian keluar melalui gerbang Sentul Selatan.

Berbagai spanduk dan poster ukuran besar yang menawarkan hunian dengan 
embel-embel akses tol baru itu bisa dengan jelas dilihat.

Yang paling diuntungkan dari keberadaan ruas baru ini adalah perumahan Sentul 
City.

Kompleks perumahan ini akan mempunyai dua akses jalan tol sekaligus, karena 
gerbang jalan tol dibangun persis berdekatan dengan kompleks perumahan.

PT Sentul City Tbk langsung menawarkan klaster baru 

Re: [ob] BKSL bagus ke depan

2009-06-28 Terurut Topik Ruz7
Pak Herman. Hasil RUPS HEXA hari ini apa ya ?
Powered By FREN BondBerry.  (Bayar Pake Daun).  
Indeksbei3000®


-Original Message-
From: M Herman hermanlat...@yahoo.com

Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] BKSL bagus ke depan


Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, 
entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 
2,700ha land bank, of which 800ha has been sold.


Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia)

Properti di Bogor terdongkrak tol
Pengembang semakin agresif tawarkan proyek
Cetak 
Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan 
dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga mulai 
berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu.

Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan 
barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama 
karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai.

Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang 
berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi 
perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi.

Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled 
Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan melampaui 
harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu rata-rata 
mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu Kota 
rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2.

Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai 
akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta 
per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per 
m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2.

Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, sebagai 
salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan 
Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok.

Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah 
payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra.

Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga 
lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor 
Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol 
Bogor Inner Ring Road (BIRR).

Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan tol 
itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif untuk 
menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan.

Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) 
Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan 
bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta.

Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan yang 
semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak bertambah. Di 
Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada akses baru yang 
langsung menuju jantung kota.

Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan 
lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul 
Selatan hingga kawasan Dermaga.

Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan 
gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). 
Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara 
dan tengah.

Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang 
jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar 
melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR.

Sang investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 
3,7 km rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan 
ke Kedung Halang.

Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah 
mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung 
Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga 
sepanjang 3,9 km.

Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota sebenarnya masih dalam 
tahap pembahasan karena belum ada investor yang menggarap atau diputuskan 
dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang sepanjang 3 km mulai dari 
Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat).

Aksi pengembang

Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi, pengembang sudah 
lebih dulu melangkah.

Pengembang di Bogor yang sudah lama eksis, kembali menawarkan hunian dengan 
klaster baru. Maraknya tawaran ini, sudah bisa dilihat begitu Anda menyusuri 
jalan tol Jagorawi kemudian keluar melalui gerbang Sentul Selatan.

Berbagai spanduk dan poster ukuran besar yang menawarkan hunian dengan 
embel-embel

Re: [ob] BKSL bagus ke depan

2009-06-28 Terurut Topik Vernichtung
Mau tau bagus apa tidaknya kunjungi aja lokasinya dan putuskan.


--
 *From*: M Herman
 *Date*: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT)
 *To*: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject*: [ob] BKSL bagus ke depan
 Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers,
 entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has
 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis
 Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif
 tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya
 jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek
 perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota
 Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke
 sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan
 pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung
 dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta,
 terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek
 hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan
 Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and
 Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai
 bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua
 daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk
 hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa
 lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses
 infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per
 m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per
 m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa
 perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga
 Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan
 Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus
 bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam
 beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di
 Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road
 yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor
 Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek
 dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa
 mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk
 menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan
 Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di
 daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta.
 Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan
 yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak
 bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan
 ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring
 Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan
 sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan
 Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi
 langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas
 Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan
 mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah
 Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor
 jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol
 Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa
 Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada
 September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang.
 Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah
 mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung
 Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga
 sepanjang 3,9 km. Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota
 sebenarnya masih dalam tahap pembahasan karena belum ada investor yang
 menggarap atau diputuskan dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang
 sepanjang 3 km mulai dari Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat).
 Aksi pengembang Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi,
 pengembang sudah lebih dulu melangkah. Pengembang di Bogor yang sudah lama
 eksis, kembali menawarkan hunian dengan klaster baru. Maraknya tawaran ini,
 sudah bisa dilihat begitu Anda menyusuri jalan tol Jagorawi kemudian keluar
 melalui gerbang Sentul Selatan. Berbagai spanduk dan poster ukuran besar
 yang menawarkan hunian dengan embel-embel akses tol baru itu bisa dengan
 jelas dilihat. Yang paling diuntungkan dari keberadaan ruas baru ini adalah

Re: [ob] BKSL bagus ke depan

2009-06-28 Terurut Topik M Herman
saya gak dateng (lagi diluar kota) ...masih berlangsung kayaknya..mungkin 
bentar lagi didetik ada...



--- On Sun, 6/28/09, Ruz7 indeksbei3...@gmail.com wrote:

From: Ruz7 indeksbei3...@gmail.com
Subject: Re: [ob] BKSL bagus ke depan
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 28, 2009, 10:58 PM











 











  
  
   Pak Herman. Hasil RUPS HEXA hari ini apa ya ?Powered By FREN BondBerry.  
(Bayar Pake Daun).  
Indeksbei3000®
From:  M Herman 
Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT)
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Subject: [ob] BKSL bagus ke depan
 Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, 
entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 
2,700ha land bank, of which 800ha has been sold.   Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis 
Indonesia)  Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif 
tawarkan proyek Cetak  Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan 
tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, 
pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu.  
Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan 
barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama 
karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai. 
 Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang 
berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi 
perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan
 Bekasi.  Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and 
Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan 
melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu 
rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu 
Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2.  Beberapa lokasi di Bekasi, 
seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses infrastruktur dan 
fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per m2. Adapun harga 
lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per m2 dan tertinggi Rp2 
juta per m2.  Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di 
Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang 
dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok.  Meskipun sudah banyak 
hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah payah melakukan promosi 
untuk mendongkrak citra.  Namun, dalam beberapa
 tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di Bogor 
berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road yang 
akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor Inner Ring 
Road (BIRR).  Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran 
kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa 
alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan.  Ketua 
Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari 
Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan bergeser 
ke arah selatan dan tenggara Jakarta.  Pengembangan hunian di wilayah timur dan 
barat akan melambat. Selain lahan yang semakin minim, akses menuju timur dan 
barat Jakarta juga tidak bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur 
yang menganggur akan ada akses baru yang langsung menuju jantung kota.  Ruas 
jalan tol Bogor Ring Road, sebagian
 menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan sebutan BORR, 
membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan Dermaga.  Ruas 
jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan gerbang 
jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor- Ciawi (Jagorawi). Keberadaan 
ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara dan 
tengah.  Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di 
gerbang jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa 
keluar melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR.  Sang 
investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km 
rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke 
Kedung Halang.  Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena 
investor tengah mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II 
dari Kedung Halang-Yasmin/ Semplak sepanjang
 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga sepanjang 3,9 km.  Bogor Inner 
Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota sebenarnya masih dalam tahap 
pembahasan karena belum ada investor yang menggarap atau diputuskan dibangun 
oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang sepanjang 3 km mulai dari Harjasari 
(Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat).  Aksi pengembang  Meski baru satu 
seksi jalan tol BORR yang akan

Re: [ob] BKSL bagus ke depan

2009-06-28 Terurut Topik M Herman
kadang-kadang harga saham sering bergerak lebih kencang dari fundamentalnya .. 
istilah orang sononya share price sometimes moves ahead of its fundamental... 
mungkin bisa di analogikan kayak antam or inco..harga nikel emang naik tapi 
kalau pake harga tersebut mereka untungnya sangat tipis ..makanya PERnya bisa 
diatas 50 an..tapi investor kadang2 gak peduli...siapa tahu BKSL bisa begitu 
hehehe dan valuasi properti yg sering dilihat NAV (NAV bksl 870) nya..(orang 
sering gak peduli neraca or rugi laba)




--- On Sun, 6/28/09, Vernichtung gambler@gmail.com wrote:

From: Vernichtung gambler@gmail.com
Subject: Re: [ob] BKSL bagus ke depan
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 28, 2009, 11:04 PM











 











  
  Mau tau bagus apa tidaknya kunjungi aja lokasinya dan putuskan.



From:  M Herman 
Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT)
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Subject: [ob] BKSL bagus ke depan
 
Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, 
entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 
2,700ha land bank, of which 800ha has been sold.   Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis 
Indonesia)  Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif 
tawarkan proyek Cetak  Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan 
tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, 
pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu.  
Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan 
barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama 
karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai. 
 Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang 
berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi 
perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi. 
 Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled 
Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan melampaui 
harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu rata-rata 
mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu Kota 
rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2.  Beberapa lokasi di Bekasi, seperti 
perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses infrastruktur dan fasilitas baik, 
harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per m2. Adapun harga lahan di daerah 
Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2.  
Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, sebagai 
salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan 
Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok.  Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap 
di sana, pengembang harus bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak 
citra.  Namun, dalam beberapa tahun ke
 depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di Bogor berpotensi 
terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road yang akan rampung 
akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR). 
 Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan 
tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif 
untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan.  Ketua Kompartemen 
Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan 
pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan 
dan tenggara Jakarta.  Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan 
melambat. Selain lahan yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta 
juga tidak bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur 
akan ada akses baru yang langsung menuju jantung kota.  Ruas jalan tol Bogor 
Ring Road, sebagian menyebut
 Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan sebutan BORR, membentang 
sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan Dermaga.  Ruas jalan tol ini 
membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan gerbang jalan tol 
Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor- Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan 
tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah.  Konsumen 
dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol 
Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu 
tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR.  Sang investor, PT Jasa 
Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada 
September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang.  
Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah 
mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung 
Halang-Yasmin/ Semplak sepanjang 3,85 km dan
 seksi III dari Semplak- Dermaga sepanjang 3,9 km.  Bogor Inner Ring Road atau 
jalan

Re: [ob] BKSL bagus ke depan

2009-06-28 Terurut Topik coderman
sptnya properti2 yg bagus skr uda harga premium smua ya ?



On 6/29/09, Vernichtung gambler@gmail.com wrote:



 Mau tau bagus apa tidaknya kunjungi aja lokasinya dan putuskan.


  --
 *From*: M Herman
 *Date*: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT)
 *To*: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject*: [ob] BKSL bagus ke depan
Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers,
 entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has
 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis
 Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif
 tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya
 jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek
 perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota
 Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke
 sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan
 pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung
 dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta,
 terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek
 hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan
 Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and
 Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai
 bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua
 daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk
 hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa
 lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses
 infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per
 m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per
 m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa
 perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga
 Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan
 Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus
 bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam
 beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di
 Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road
 yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor
 Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek
 dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa
 mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk
 menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan
 Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di
 daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta.
 Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan
 yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak
 bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan
 ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring
 Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan
 sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan
 Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi
 langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas
 Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan
 mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah
 Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor
 jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol
 Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa
 Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada
 September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang.
 Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah
 mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung
 Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga
 sepanjang 3,9 km. Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota
 sebenarnya masih dalam tahap pembahasan karena belum ada investor yang
 menggarap atau diputuskan dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang
 sepanjang 3 km mulai dari Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat).
 Aksi pengembang Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi,
 pengembang sudah lebih dulu melangkah. Pengembang di Bogor yang sudah lama
 eksis, kembali menawarkan hunian dengan klaster baru. Maraknya tawaran ini,
 sudah bisa dilihat begitu Anda menyusuri jalan tol Jagorawi kemudian keluar
 melalui gerbang Sentul Selatan. Berbagai spanduk dan poster ukuran besar
 yang menawarkan hunian