[ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan!
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwic...@... wrote: *Intermezzo dulu:* Tetapi paradigma kita menganggap market adalah KAWAN, maka salah satu caranya adalah ikuti kemana air (uang) mengalir. Dia akan berjalan dari tempat yang tinggi (mahal), ke tempat yang rendah (murah). P DE, Saya adlh salah satu trader yg menganut paradigma di atas... Dari pengalaman selama ini mempelajari teknik dan strategi perbandaran. Dalam kondisi tertentu ternyata ALIRAN DANA/AIR tidak mengarah spesifik seperti itu. Dg kata lain tidak selalu normal... Kalau menurut TEORI apakah harus seperti itu? Karena strategi di lapangan ternyata bisa berbeda alias ada variasinya... Ini FA juga lho, cuman ala ilmu tangan kosong, hehehe... Oentoeng Pendekar Tangan Kosong
[ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan!
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Oentoeng oentoeng...@... wrote: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: *Intermezzo dulu:* Tetapi paradigma kita menganggap market adalah KAWAN, maka salah satu caranya adalah ikuti kemana air (uang) mengalir. Dia akan berjalan dari tempat yang tinggi (mahal), ke tempat yang rendah (murah). P DE, Saya adlh salah satu trader yg menganut paradigma di atas... Dari pengalaman selama ini mempelajari teknik dan strategi perbandaran. Dalam kondisi tertentu ternyata ALIRAN DANA/AIR tidak mengarah spesifik seperti itu. Dg kata lain tidak selalu normal... Kalau menurut TEORI apakah harus seperti itu? (seringkali)Utk jgk pendek/menengah ketika LIKUIDITAS rendah. Aliran dana akan menuju ke tempat yg lebih tinggi; asal aman/menarik Daripada menuju ke tmp lbh rendah tapi be-RESIKO. Hukum-nya: Likuiditas rendah toleransi thd resiko tinggi, sebaliknya likuiditas tinggi toleransi thd resiko jg rendah Karena strategi di lapangan ternyata bisa berbeda alias ada variasinya... Ini FA juga lho, cuman ala ilmu tangan kosong, hehehe... Oentoeng Pendekar Tangan Kosong
Re: [ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan!
I see Pak Oen, Kalo saya nggak salah tangkep, malah saham-saham yang tidak terlalu likuidlah yang naik keatas, asal mereka aman dan menarik Kalo begitu Pak, susah juga dong dana besar untuk masuk ke saham yang kurang likuid ? Mengingat biasanya saham kurang likuid tidak banyak jumlah share-nya. Mohon maaf kalo saya salah tangkep .. (seringkali)Utk jgk pendek/menengah ketika LIKUIDITAS rendah. Aliran dana akan menuju ke tempat yg lebih tinggi; asal aman/menarik Daripada menuju ke tmp lbh rendah tapi be-RESIKO. Hukum-nya: Likuiditas rendah toleransi thd resiko tinggi, sebaliknya likuiditas tinggi toleransi thd resiko jg rendah
[ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan!
wah mantap om DE... sekarang duduk manis nunggu jawaban kang bagus dah :) --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwic...@... wrote: *Intermezzo dulu:* ngga ada saham bagus atau saham jelek... yang ada kitanya aja bego salah posisi... bukan salah indikator. Bukan salah dow jones. Bukan salah emiten. Bukan salah siapa-siapa, selain diri sendiri. Kok nurutin maunya orang? Cuma di OB sudah kebentuk mental KAMBING HITAM. Kalau benar, sombong. Kalau salah, dikerjain, dibaca, digocek, whatever alasan yang kita punya. Tanpa disadari kita menjadi seperti ANAK TK. Ther lha lhu ! :) Coba deh, IHSG barusan tembus 2800 aja masih ada aja ngegelendeng cut loss.. (walaupun saya yakin yang profit juga ada) Bila kita mau jadi trader yang handal, *rule #1, trust nobody but yourself.* If you gain, it's your success. Bukan karena market baik hati. Biasa aja. :) If you loss, it's your failure. Bukan karena market kejam. Biasa aja. :( Kenapa? karena kita adalah bagian dari market. Itu FAKTA. Paradigma bahwa ritel dikerjain market adalah MISLEADING. Kita akan STRESS kalau selalu beranggapan bahwa market adalah MUSUH, karena itu sama saja membenci DIRI SENDIRI dan TEMAN-TEMAN di OB. Note: stress itu bisa datang tanpa disadari. Kalau anda tiba-tiba jerawatan, mudah capek, pemarah, jantung berdebar2, dan kulit gatal-gatal, atau bahkan gagal bangun... itu bisa jadi tanda2 stress... wkwkw Saya tahu perihnya CL, dan tahu nikmatnya cuan. Saya tahu rasanya kejebak saham gorengan, dan enaknya jadi trend follower Blue chip. Itu sudah saya rasakan semua. Namun pada akhirnya saya tahu, bahwa bahwa inti dari trading yang menyenangkan hanya bisa terjadi bila saya menganggap market sebagai KAWAN. Karena anda semua adalah kawan saya, berapapun nilai portfolio anda. Karena saya *tahu* kamu pun cari untung di bursa. :) *Oke, ane dah puas sewotnya hehe, maap yak, yok kita lihat gambar dibawah... * Seperti kita tahu, rumus FA is simply ASSET = UTANG (bonds) + MODAL (equity/saham). Ketika perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk membeli aset/ekspansi, maka cuma dua cara: nambah utang, atau nambah modal. Nambah utang biasanya dengan menerbitkan obligasi, sedangkan nambah modal dengan right issue atau IPO. Nah, dengan kedua metode ini, FIRMS (sebelah kanan) bisa mengakses supply dana (SUPPLIERS of FUNDS, sebelah kiri). Siapakah pemilik dana ini? ya kita-kita, investor dan juga kreditur. Investor dapat deviden, kreditor dapat bunga (atau saham bila dalam bentuk convertible bond) [image: funds.png] Trus apa benang merahnya? CASH. Bisa kita lihat, sebetulnya semua pihak mencoba berebut CASH. Semuanya nyari uang. Nah, balik ke topik paragraf pertama, seharusnya semua pihak jadi MUSUH dong? wong berebut cash? Ya, kalau anda berjalan melawan market. Tetapi paradigma kita menganggap market adalah KAWAN, maka salah satu caranya adalah ikuti kemana air (uang) mengalir. Dia akan berjalan dari tempat yang tinggi (mahal), ke tempat yang rendah (murah). Mungkin kita pernah bingung, kalau funding bisa dari obligasi dan right issue, kenapa emiten X milih obligasi, dan emiten Y malah milih right issue? *Jawabannya:* valuasi perusahaan. Perusahaan, *by nature*, akan mencari funding dengan biaya *semurah-murahnya. *Bila mereka menganggap saham (perusahaan) mereka *MURAH *di pasar, maka keputusan right issue adalah keputusan yang SALAH, karena dana yang terkumpul jadi sedikit. Lebih baik mereka issue bond (surat hutang/obligasi), dan kupon (bunga) nya fixed. Perusahaan ini menganggap cost kupon ini lebih kecil dari dividen (atau capital gain) yang harus dibayar ke investor, sehingga biayanya lebih murah. TETAPI kalau mereka menganggap perusahaan (saham) mereka di pasar *mahal*, maka right issue adalah pilihan terbaik, karena dana yang terkumpul pun akan lebih besar. Mereka juga mengaggap biaya dividen (atau capital gain) yang harus dibagi ke pemegang saham baru lebih kecil biayanya dibanding harus nerbitin surat utang. Dari dua paragraf diatas, kita sekilas bisa lihat ke PEDE an perusahaan terhadap perusahannya sendiri :) Idealnya investor lebih seneng dengan perusahaan yang percaya diri dengan masa depannya, bukan begitu? Nah, dari paparan ini, saya mau tanya sesama penggemar FA, Kang Bagus or anyone, gimana caranya kita bisa memprediksi bahwa perusahaan X kemungkinan menerbitkan hutang dalam waktu dekat? :) Diskusi aja. Yang pure TA jangan ngoceh pusing nggak ngerti. Itu salah LOE SENDIRI hehe... lihat idxbot.net aja :D Regards, DE
[ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan!
**resend Dari pada sewot DE, mending ente mampir ke Potato Head skrng yuk, ntar ane traktir Bir dah Hehehe JT --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwic...@... wrote: *Intermezzo dulu:* ngga ada saham bagus atau saham jelek... yang ada kitanya aja bego salah posisi... bukan salah indikator. Bukan salah dow jones. Bukan salah emiten. Bukan salah siapa-siapa, selain diri sendiri. Kok nurutin maunya orang? Cuma di OB sudah kebentuk mental KAMBING HITAM. Kalau benar, sombong. Kalau salah, dikerjain, dibaca, digocek, whatever alasan yang kita punya. Tanpa disadari kita menjadi seperti ANAK TK. Ther lha lhu ! :) Coba deh, IHSG barusan tembus 2800 aja masih ada aja ngegelendeng cut loss.. (walaupun saya yakin yang profit juga ada) Bila kita mau jadi trader yang handal, *rule #1, trust nobody but yourself.* If you gain, it's your success. Bukan karena market baik hati. Biasa aja. :) If you loss, it's your failure. Bukan karena market kejam. Biasa aja. :( Kenapa? karena kita adalah bagian dari market. Itu FAKTA. Paradigma bahwa ritel dikerjain market adalah MISLEADING. Kita akan STRESS kalau selalu beranggapan bahwa market adalah MUSUH, karena itu sama saja membenci DIRI SENDIRI dan TEMAN-TEMAN di OB. Note: stress itu bisa datang tanpa disadari. Kalau anda tiba-tiba jerawatan, mudah capek, pemarah, jantung berdebar2, dan kulit gatal-gatal, atau bahkan gagal bangun... itu bisa jadi tanda2 stress... wkwkw Saya tahu perihnya CL, dan tahu nikmatnya cuan. Saya tahu rasanya kejebak saham gorengan, dan enaknya jadi trend follower Blue chip. Itu sudah saya rasakan semua. Namun pada akhirnya saya tahu, bahwa bahwa inti dari trading yang menyenangkan hanya bisa terjadi bila saya menganggap market sebagai KAWAN. Karena anda semua adalah kawan saya, berapapun nilai portfolio anda. Karena saya *tahu* kamu pun cari untung di bursa. :) *Oke, ane dah puas sewotnya hehe, maap yak, yok kita lihat gambar dibawah... * Seperti kita tahu, rumus FA is simply ASSET = UTANG (bonds) + MODAL (equity/saham). Ketika perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk membeli aset/ekspansi, maka cuma dua cara: nambah utang, atau nambah modal. Nambah utang biasanya dengan menerbitkan obligasi, sedangkan nambah modal dengan right issue atau IPO. Nah, dengan kedua metode ini, FIRMS (sebelah kanan) bisa mengakses supply dana (SUPPLIERS of FUNDS, sebelah kiri). Siapakah pemilik dana ini? ya kita-kita, investor dan juga kreditur. Investor dapat deviden, kreditor dapat bunga (atau saham bila dalam bentuk convertible bond) [image: funds.png] Trus apa benang merahnya? CASH. Bisa kita lihat, sebetulnya semua pihak mencoba berebut CASH. Semuanya nyari uang. Nah, balik ke topik paragraf pertama, seharusnya semua pihak jadi MUSUH dong? wong berebut cash? Ya, kalau anda berjalan melawan market. Tetapi paradigma kita menganggap market adalah KAWAN, maka salah satu caranya adalah ikuti kemana air (uang) mengalir. Dia akan berjalan dari tempat yang tinggi (mahal), ke tempat yang rendah (murah). Mungkin kita pernah bingung, kalau funding bisa dari obligasi dan right issue, kenapa emiten X milih obligasi, dan emiten Y malah milih right issue? *Jawabannya:* valuasi perusahaan. Perusahaan, *by nature*, akan mencari funding dengan biaya *semurah-murahnya. *Bila mereka menganggap saham (perusahaan) mereka *MURAH *di pasar, maka keputusan right issue adalah keputusan yang SALAH, karena dana yang terkumpul jadi sedikit. Lebih baik mereka issue bond (surat hutang/obligasi), dan kupon (bunga) nya fixed. Perusahaan ini menganggap cost kupon ini lebih kecil dari dividen (atau capital gain) yang harus dibayar ke investor, sehingga biayanya lebih murah. TETAPI kalau mereka menganggap perusahaan (saham) mereka di pasar *mahal*, maka right issue adalah pilihan terbaik, karena dana yang terkumpul pun akan lebih besar. Mereka juga mengaggap biaya dividen (atau capital gain) yang harus dibagi ke pemegang saham baru lebih kecil biayanya dibanding harus nerbitin surat utang. Dari dua paragraf diatas, kita sekilas bisa lihat ke PEDE an perusahaan terhadap perusahannya sendiri :) Idealnya investor lebih seneng dengan perusahaan yang percaya diri dengan masa depannya, bukan begitu? Nah, dari paparan ini, saya mau tanya sesama penggemar FA, Kang Bagus or anyone, gimana caranya kita bisa memprediksi bahwa perusahaan X kemungkinan menerbitkan hutang dalam waktu dekat? :) Diskusi aja. Yang pure TA jangan ngoceh pusing nggak ngerti. Itu salah LOE SENDIRI hehe... lihat idxbot.net aja :D Regards, DE
Re: [ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan!
Kayanya cut loss nich, kalau pt biasanya ngupi-ngupi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: jsxtrader jsxtra...@yahoo.com Date: Thu, 25 Mar 2010 09:56:36 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan! **resend Dari pada sewot DE, mending ente mampir ke Potato Head skrng yuk, ntar ane traktir Bir dah Hehehe JT --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwic...@... wrote: *Intermezzo dulu:* ngga ada saham bagus atau saham jelek... yang ada kitanya aja bego salah posisi... bukan salah indikator. Bukan salah dow jones. Bukan salah emiten. Bukan salah siapa-siapa, selain diri sendiri. Kok nurutin maunya orang? Cuma di OB sudah kebentuk mental KAMBING HITAM. Kalau benar, sombong. Kalau salah, dikerjain, dibaca, digocek, whatever alasan yang kita punya. Tanpa disadari kita menjadi seperti ANAK TK. Ther lha lhu ! :) Coba deh, IHSG barusan tembus 2800 aja masih ada aja ngegelendeng cut loss.. (walaupun saya yakin yang profit juga ada) Bila kita mau jadi trader yang handal, *rule #1, trust nobody but yourself.* If you gain, it's your success. Bukan karena market baik hati. Biasa aja. :) If you loss, it's your failure. Bukan karena market kejam. Biasa aja. :( Kenapa? karena kita adalah bagian dari market. Itu FAKTA. Paradigma bahwa ritel dikerjain market adalah MISLEADING. Kita akan STRESS kalau selalu beranggapan bahwa market adalah MUSUH, karena itu sama saja membenci DIRI SENDIRI dan TEMAN-TEMAN di OB. Note: stress itu bisa datang tanpa disadari. Kalau anda tiba-tiba jerawatan, mudah capek, pemarah, jantung berdebar2, dan kulit gatal-gatal, atau bahkan gagal bangun... itu bisa jadi tanda2 stress... wkwkw Saya tahu perihnya CL, dan tahu nikmatnya cuan. Saya tahu rasanya kejebak saham gorengan, dan enaknya jadi trend follower Blue chip. Itu sudah saya rasakan semua. Namun pada akhirnya saya tahu, bahwa bahwa inti dari trading yang menyenangkan hanya bisa terjadi bila saya menganggap market sebagai KAWAN. Karena anda semua adalah kawan saya, berapapun nilai portfolio anda. Karena saya *tahu* kamu pun cari untung di bursa. :) *Oke, ane dah puas sewotnya hehe, maap yak, yok kita lihat gambar dibawah... * Seperti kita tahu, rumus FA is simply ASSET = UTANG (bonds) + MODAL (equity/saham). Ketika perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk membeli aset/ekspansi, maka cuma dua cara: nambah utang, atau nambah modal. Nambah utang biasanya dengan menerbitkan obligasi, sedangkan nambah modal dengan right issue atau IPO. Nah, dengan kedua metode ini, FIRMS (sebelah kanan) bisa mengakses supply dana (SUPPLIERS of FUNDS, sebelah kiri). Siapakah pemilik dana ini? ya kita-kita, investor dan juga kreditur. Investor dapat deviden, kreditor dapat bunga (atau saham bila dalam bentuk convertible bond) [image: funds.png] Trus apa benang merahnya? CASH. Bisa kita lihat, sebetulnya semua pihak mencoba berebut CASH. Semuanya nyari uang. Nah, balik ke topik paragraf pertama, seharusnya semua pihak jadi MUSUH dong? wong berebut cash? Ya, kalau anda berjalan melawan market. Tetapi paradigma kita menganggap market adalah KAWAN, maka salah satu caranya adalah ikuti kemana air (uang) mengalir. Dia akan berjalan dari tempat yang tinggi (mahal), ke tempat yang rendah (murah). Mungkin kita pernah bingung, kalau funding bisa dari obligasi dan right issue, kenapa emiten X milih obligasi, dan emiten Y malah milih right issue? *Jawabannya:* valuasi perusahaan. Perusahaan, *by nature*, akan mencari funding dengan biaya *semurah-murahnya. *Bila mereka menganggap saham (perusahaan) mereka *MURAH *di pasar, maka keputusan right issue adalah keputusan yang SALAH, karena dana yang terkumpul jadi sedikit. Lebih baik mereka issue bond (surat hutang/obligasi), dan kupon (bunga) nya fixed. Perusahaan ini menganggap cost kupon ini lebih kecil dari dividen (atau capital gain) yang harus dibayar ke investor, sehingga biayanya lebih murah. TETAPI kalau mereka menganggap perusahaan (saham) mereka di pasar *mahal*, maka right issue adalah pilihan terbaik, karena dana yang terkumpul pun akan lebih besar. Mereka juga mengaggap biaya dividen (atau capital gain) yang harus dibagi ke pemegang saham baru lebih kecil biayanya dibanding harus nerbitin surat utang. Dari dua paragraf diatas, kita sekilas bisa lihat ke PEDE an perusahaan terhadap perusahannya sendiri :) Idealnya investor lebih seneng dengan perusahaan yang percaya diri dengan masa depannya, bukan begitu? Nah, dari paparan ini, saya mau tanya sesama penggemar FA, Kang Bagus or anyone, gimana caranya kita bisa memprediksi bahwa perusahaan X kemungkinan menerbitkan hutang dalam waktu dekat? :) Diskusi aja. Yang pure TA jangan ngoceh pusing nggak ngerti. Itu salah LOE SENDIRI hehe... lihat idxbot.net aja :D Regards, DE
Re: [ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan!
Info tambahan : Undangan juga berlaku bagi yg lain. Wushhh ... Kabur 2010/3/25 jsxtrader jsxtra...@yahoo.com **resend Dari pada sewot DE, mending ente mampir ke Potato Head skrng yuk, ntar ane traktir Bir dah Hehehe JT --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwic...@... wrote: *Intermezzo dulu:* ngga ada saham bagus atau saham jelek... yang ada kitanya aja bego salah posisi... bukan salah indikator. Bukan salah dow jones. Bukan salah emiten. Bukan salah siapa-siapa, selain diri sendiri. Kok nurutin maunya orang? Cuma di OB sudah kebentuk mental KAMBING HITAM. Kalau benar, sombong. Kalau salah, dikerjain, dibaca, digocek, whatever alasan yang kita punya. Tanpa disadari kita menjadi seperti ANAK TK. Ther lha lhu ! :) Coba deh, IHSG barusan tembus 2800 aja masih ada aja ngegelendeng cut loss.. (walaupun saya yakin yang profit juga ada) Bila kita mau jadi trader yang handal, *rule #1, trust nobody but yourself.* If you gain, it's your success. Bukan karena market baik hati. Biasa aja. :) If you loss, it's your failure. Bukan karena market kejam. Biasa aja. :( Kenapa? karena kita adalah bagian dari market. Itu FAKTA. Paradigma bahwa ritel dikerjain market adalah MISLEADING. Kita akan STRESS kalau selalu beranggapan bahwa market adalah MUSUH, karena itu sama saja membenci DIRI SENDIRI dan TEMAN-TEMAN di OB. Note: stress itu bisa datang tanpa disadari. Kalau anda tiba-tiba jerawatan, mudah capek, pemarah, jantung berdebar2, dan kulit gatal-gatal, atau bahkan gagal bangun... itu bisa jadi tanda2 stress... wkwkw Saya tahu perihnya CL, dan tahu nikmatnya cuan. Saya tahu rasanya kejebak saham gorengan, dan enaknya jadi trend follower Blue chip. Itu sudah saya rasakan semua. Namun pada akhirnya saya tahu, bahwa bahwa inti dari trading yang menyenangkan hanya bisa terjadi bila saya menganggap market sebagai KAWAN. Karena anda semua adalah kawan saya, berapapun nilai portfolio anda. Karena saya *tahu* kamu pun cari untung di bursa. :) *Oke, ane dah puas sewotnya hehe, maap yak, yok kita lihat gambar dibawah... * Seperti kita tahu, rumus FA is simply ASSET = UTANG (bonds) + MODAL (equity/saham). Ketika perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk membeli aset/ekspansi, maka cuma dua cara: nambah utang, atau nambah modal. Nambah utang biasanya dengan menerbitkan obligasi, sedangkan nambah modal dengan right issue atau IPO. Nah, dengan kedua metode ini, FIRMS (sebelah kanan) bisa mengakses supply dana (SUPPLIERS of FUNDS, sebelah kiri). Siapakah pemilik dana ini? ya kita-kita, investor dan juga kreditur. Investor dapat deviden, kreditor dapat bunga (atau saham bila dalam bentuk convertible bond) [image: funds.png] Trus apa benang merahnya? CASH. Bisa kita lihat, sebetulnya semua pihak mencoba berebut CASH. Semuanya nyari uang. Nah, balik ke topik paragraf pertama, seharusnya semua pihak jadi MUSUH dong? wong berebut cash? Ya, kalau anda berjalan melawan market. Tetapi paradigma kita menganggap market adalah KAWAN, maka salah satu caranya adalah ikuti kemana air (uang) mengalir. Dia akan berjalan dari tempat yang tinggi (mahal), ke tempat yang rendah (murah). Mungkin kita pernah bingung, kalau funding bisa dari obligasi dan right issue, kenapa emiten X milih obligasi, dan emiten Y malah milih right issue? *Jawabannya:* valuasi perusahaan. Perusahaan, *by nature*, akan mencari funding dengan biaya *semurah-murahnya. *Bila mereka menganggap saham (perusahaan) mereka *MURAH *di pasar, maka keputusan right issue adalah keputusan yang SALAH, karena dana yang terkumpul jadi sedikit. Lebih baik mereka issue bond (surat hutang/obligasi), dan kupon (bunga) nya fixed. Perusahaan ini menganggap cost kupon ini lebih kecil dari dividen (atau capital gain) yang harus dibayar ke investor, sehingga biayanya lebih murah. TETAPI kalau mereka menganggap perusahaan (saham) mereka di pasar *mahal*, maka right issue adalah pilihan terbaik, karena dana yang terkumpul pun akan lebih besar. Mereka juga mengaggap biaya dividen (atau capital gain) yang harus dibagi ke pemegang saham baru lebih kecil biayanya dibanding harus nerbitin surat utang. Dari dua paragraf diatas, kita sekilas bisa lihat ke PEDE an perusahaan terhadap perusahannya sendiri :) Idealnya investor lebih seneng dengan perusahaan yang percaya diri dengan masa depannya, bukan begitu? Nah, dari paparan ini, saya mau tanya sesama penggemar FA, Kang Bagus or anyone, gimana caranya kita bisa memprediksi bahwa perusahaan X kemungkinan menerbitkan hutang dalam waktu dekat? :) Diskusi aja. Yang pure TA jangan ngoceh pusing nggak ngerti. Itu salah LOE SENDIRI hehe... lihat idxbot.net aja :D Regards, DE -- Rgds, Petra Immanuel
[ob] Re: Mahal apa murah? tanya yang punya perusahaan!
THX ALOT PAK DE!!...ilmunya sangat bermanfaat --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwic...@... wrote: *Intermezzo dulu:* ngga ada saham bagus atau saham jelek... yang ada kitanya aja bego salah posisi... bukan salah indikator. Bukan salah dow jones. Bukan salah emiten. Bukan salah siapa-siapa, selain diri sendiri. Kok nurutin maunya orang? Cuma di OB sudah kebentuk mental KAMBING HITAM. Kalau benar, sombong. Kalau salah, dikerjain, dibaca, digocek, whatever alasan yang kita punya. Tanpa disadari kita menjadi seperti ANAK TK. Ther lha lhu ! :) Coba deh, IHSG barusan tembus 2800 aja masih ada aja ngegelendeng cut loss.. (walaupun saya yakin yang profit juga ada) Bila kita mau jadi trader yang handal, *rule #1, trust nobody but yourself.* If you gain, it's your success. Bukan karena market baik hati. Biasa aja. :) If you loss, it's your failure. Bukan karena market kejam. Biasa aja. :( Kenapa? karena kita adalah bagian dari market. Itu FAKTA. Paradigma bahwa ritel dikerjain market adalah MISLEADING. Kita akan STRESS kalau selalu beranggapan bahwa market adalah MUSUH, karena itu sama saja membenci DIRI SENDIRI dan TEMAN-TEMAN di OB. Note: stress itu bisa datang tanpa disadari. Kalau anda tiba-tiba jerawatan, mudah capek, pemarah, jantung berdebar2, dan kulit gatal-gatal, atau bahkan gagal bangun... itu bisa jadi tanda2 stress... wkwkw Saya tahu perihnya CL, dan tahu nikmatnya cuan. Saya tahu rasanya kejebak saham gorengan, dan enaknya jadi trend follower Blue chip. Itu sudah saya rasakan semua. Namun pada akhirnya saya tahu, bahwa bahwa inti dari trading yang menyenangkan hanya bisa terjadi bila saya menganggap market sebagai KAWAN. Karena anda semua adalah kawan saya, berapapun nilai portfolio anda. Karena saya *tahu* kamu pun cari untung di bursa. :) *Oke, ane dah puas sewotnya hehe, maap yak, yok kita lihat gambar dibawah... * Seperti kita tahu, rumus FA is simply ASSET = UTANG (bonds) + MODAL (equity/saham). Ketika perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk membeli aset/ekspansi, maka cuma dua cara: nambah utang, atau nambah modal. Nambah utang biasanya dengan menerbitkan obligasi, sedangkan nambah modal dengan right issue atau IPO. Nah, dengan kedua metode ini, FIRMS (sebelah kanan) bisa mengakses supply dana (SUPPLIERS of FUNDS, sebelah kiri). Siapakah pemilik dana ini? ya kita-kita, investor dan juga kreditur. Investor dapat deviden, kreditor dapat bunga (atau saham bila dalam bentuk convertible bond) [image: funds.png] Trus apa benang merahnya? CASH. Bisa kita lihat, sebetulnya semua pihak mencoba berebut CASH. Semuanya nyari uang. Nah, balik ke topik paragraf pertama, seharusnya semua pihak jadi MUSUH dong? wong berebut cash? Ya, kalau anda berjalan melawan market. Tetapi paradigma kita menganggap market adalah KAWAN, maka salah satu caranya adalah ikuti kemana air (uang) mengalir. Dia akan berjalan dari tempat yang tinggi (mahal), ke tempat yang rendah (murah). Mungkin kita pernah bingung, kalau funding bisa dari obligasi dan right issue, kenapa emiten X milih obligasi, dan emiten Y malah milih right issue? *Jawabannya:* valuasi perusahaan. Perusahaan, *by nature*, akan mencari funding dengan biaya *semurah-murahnya. *Bila mereka menganggap saham (perusahaan) mereka *MURAH *di pasar, maka keputusan right issue adalah keputusan yang SALAH, karena dana yang terkumpul jadi sedikit. Lebih baik mereka issue bond (surat hutang/obligasi), dan kupon (bunga) nya fixed. Perusahaan ini menganggap cost kupon ini lebih kecil dari dividen (atau capital gain) yang harus dibayar ke investor, sehingga biayanya lebih murah. TETAPI kalau mereka menganggap perusahaan (saham) mereka di pasar *mahal*, maka right issue adalah pilihan terbaik, karena dana yang terkumpul pun akan lebih besar. Mereka juga mengaggap biaya dividen (atau capital gain) yang harus dibagi ke pemegang saham baru lebih kecil biayanya dibanding harus nerbitin surat utang. Dari dua paragraf diatas, kita sekilas bisa lihat ke PEDE an perusahaan terhadap perusahannya sendiri :) Idealnya investor lebih seneng dengan perusahaan yang percaya diri dengan masa depannya, bukan begitu? Nah, dari paparan ini, saya mau tanya sesama penggemar FA, Kang Bagus or anyone, gimana caranya kita bisa memprediksi bahwa perusahaan X kemungkinan menerbitkan hutang dalam waktu dekat? :) Diskusi aja. Yang pure TA jangan ngoceh pusing nggak ngerti. Itu salah LOE SENDIRI hehe... lihat idxbot.net aja :D Regards, DE