Pantun juga....
Terima kasih semua atas segala 'kelapangannya'. Perkenankanlah saya untuk juga berpantun ria.. Menghapus dosa atas ketidak-santunan hamba... Priyo Pujiwasono berpantun: Last but not least, saya juga mau bersajak seperti Mbak Ida, tapi ini khusus buat bung Kris. Marah merah di dinding.. jangan marah just kidding, panas-panas tahi ayam buat rekan di Bappenas kukirimkan salam...:)) Buat sobat baruku mas Priyo Pantun 1 Aih-aih perawan kampung Jalan-jalan di tepi bengawan... Walau diri dirundung bingung Senang juga kita berkawan. Jalan-jalan ke Dupont Circle Mampir dulu di rumah kerabat Maksud awak lempar ketapel Nggak tahunya.., kepala hamba yang kena sebat Pantun 2 Sebenarnya syair sebuah lagu yang dinyanyikan oleh teman-teman di hadapan seluruh pimpinan, karyawan dan unit-unit yang terkait dengan Bappenas. Mudah-mudahan cukup mengobati rasa rindumu pada teman-teman di Bappenas. "SELAMATKAN BAPPENAS" Sadar-sadarlah engkau Bappenas B'ritamu semakin panas Citramu sekarang amblas Hidup bagai tak bisa nafas Ingak-ingak lah wahai Bappenas S'moga kerjamu jelas Tak mengganggu dan tak menguras Itu hanya orang-orang yang kurang waras Era berganti ke reformasi Visimu harus sejati Menjunjung tinggi harkat madani Agar kau tak dicaci maki Engkau tetap kasih, kami tetap sayang, kami tetap cinta Bappenas (dipersembahkan juga untuk seluruh karyawan Badan-Badan dan Departemen yang saat ini sedang dalam penantian akan tugas, fungsi, dan struktur organisasinya masing-masing). Enjoy..., Kris. = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
sosok Alirahman...
Temen-temen, Tempo terbaru (7 Nopember) memuat satu-satunya sosok kabinet, Alirahman - Sekretaris Negara. Diakui banyak kalangan yang belum mengenal beliau. Ingat dalam diskusi oleh majalah Panji minggu lalu, ketua MPR pun belum mengenal beberapa menteri kabinet -- juga Uni Lubis, moderatornya yang menanyakan pada Yusuf Faishal siapa sebenarnya Alirahman. Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir dan aktif berdiskusi. Lebih jauh, Tempo juga menyajikan betapa sederhana dan religiusnya beliau: mengenakan sepatu Dexter yang dibeli cuma US$17 saat Christmast sale 19 tahun yang lalu -- dan senantiasa melakukan ibadah dan zikir. Namun, apa memang demikian yang mewarnai keseharian beliau. Dari ngobrol dengan beberapa teman, nampaknya tidaklah demikian. Ketika misih menjabat Kepala Departemen Pertanian di Bappenas, AR sering masuk surat kaleng (isu KKN dan wanita). Menteri saat itu (Ginanjar) segera menonaktifkan dan beberapa bulan kemudian diangkat sebagai direktur pusdiklat OTO Bappenas. Selama di OTO pun pengaruhnya di sektor pertanian masih kuat. Terakhir, bersama Taufik (Rahman) -- yang kini ajudannya, AR terlibat kasus komitmen proyek di Jatim dengan sebuah kontraktor ternama. Lagi-lagi, peringatan administratif pun diberikan kepadanya. Bahkan Taufik pun dikembalikan ke Setneg. Lalu gimana manuver AR ke posisi kabinet...? Saya kira dimulai dengan perkenalannya dengan Taufik Rahman (TR). TR kala itu adalah seorang 'pesuruh' di setneg. Kerna mengemuka (sebagai penerima yayasan bea siswa supersemar) dan aktifis NU, kemudian ditarik Ginanjar ke Bappenas. Kelengketan AR dan TR ternyata kerna kesamaan hobinya (sebagai calo proyek). Menjelang SIUM lalu, AR mendirikan LSM (madani..?). Melalui LSM itu pula AR mengendorse sebuah kelompok (mahasiswa) di Washington DC untuk menulis surat ke Presiden Clinton guna menyetujui pencalonan Gus Dur. Di samping itu, sebagaimana disebutkan Tempo, dengan kewenangannya di Bappenas AR juga telah membantu para santri belajar ke luar negeri. Saya dengar, asisten Gus Dur yang biasa pake' blangkon -- Al Zastrow pun disekolahkan di UI oleh AR. Apa ambisi AR berikutnya..!? Siapa yang tahu...? Melihat perkembangan Bappenas (institusinya dulu), AR berperan besar dalam mereposisi Bappenas hingga berada setingkat di bawah menteri. Phase berikutnya Bappenas akan berada di bawah Presiden -- dan di sini AR bisa 'menguasai' Bappenas -- termasuk menyingkirkan orang-orang yang dulu 'mengusilinya'. Begitulah... Walaupun saya yakini semua hal tersebut belum tentu benar..., namun nggak ada salahnya kita bersikap kritis dan saling share info. Tujuannya adalah agar Kabinet kita ini sedapat mungkin diisi oleh orang-orang benar-benar kredibel dan mementingkan rakyat banyak -- termasuk para pegawai negeri Deppen dan Depsos yang saat ini sedang resah. Salam, Kris. = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
Re: Peran Depkeu, Bappenas, BPK dan BPKP dalam kebocoran dana pembangunan
Nampaknya ada yang kelewatan... seberapa besar ember dana yang kita butuhkan..!? Kalau perlunya 1 drum tapi yang disodorkan 5 drum yaa kita tahu kan asal muasalnya. Karena biasa dipotong, sudah menjadi praktek yang lazim Departemen mengusulkan anggaran yang dimarkup atau dicreate ala kadarnya (bisa dari pejabat yang pulang dari LN ketemu supplier, atau keinginan petinggi negara -- lihat proyek lahan gambut dan keterlibatan mantan menteri PU). Kemungkinan yang kemudian bisa terjadi juga adalah: Bappenas melakukan rasionalisasi dan effisiensi program (baca: mencoret) -- tanpa takut kehilangan posisi jabatan, DepKeu (bersama-sama Bappenas) saling control dan mengoptimalkan penggunaan anggaran disesuaikan dengan satuan harga (baca: memotong), dan BPKP melakukan pemeriksaan setiap adanya tindak penyelewengan penggunaan anggaran. BPK? rasanya di sini nggak ikutan deh... Nggak perlu cari siapa yang salah (duluan), tapi praktek-praktek semacam itulah yang perlu kita berantas sekarang ini. Gimana? Sesuaikan gaji PNS dengan kebutuhan biaya hidup, beri keteladanan dari seluruh jajaran pimpinan, and formulasikan dan terapkan sangsi setiap pelanggaran yang ada. Insya Allah, kita jadi bangsa yang maju dan bermoral. KD. --- Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote: Bila selama ini kita memandang oknum-oknum pegawai melakukan korupsi, sebaiknya kita mulai melihat hulu dari segala permasalahan. Satu hal dari 'kebaikan' dari berbagai keputusan pemerintah Wa-Hyde yang amburadul adalah perubahan status Bappenas, yang akan dikembalikan ke dalam fungsinya sebagai perencana, bukan perencana dan pembagi proyek yang selama 10 tahun ini diemban. Sebagai suatu badan yang menjadi demikian strategis, maka Bappenas berubah menjadi godfather bagi jalannya pemerintahan. Semua urusan harus mendapat restu dari bappenas. Semua departemen wajib sowan kepada para pegawai Bappenas, tentunya dengan segepok kertas berwarna hijau. Para pimpinan proyek harus menghadap dan membicarakan persentase dana untuk pelicin. Bila tidak menghadap, maka jangan harap persetujuan akan turun. Dari berbagai kebocoran dana pembangunan, bila kita misalkan saluran uang ke proyek adalah pipa, maka kebocoran di tangan godfather ini berada tepat di mulut pompa air. Boro-boro lewat pipa, sebagian dana ini belum sempat merasakan untuk menyentuh karat dalam pipa saluran. Selain kebocoran dana di mulut pompa, kebocoran yg lain dan tak kalah besar terjadi di Depkeu, yaitu di bagian anggaran. Modus operandinya adalah sama saja. Kalau tidak diberi, maka anggaran diancam akan dipotong. Dari dua institusi ini saja kebocoran dapat mencapai 30%. Setelah aliran air mengalir, si pemilik pipa tidak boleh mencurahkan seluruh air ke dalam sawahnya. Sebanyak 10% harus ditadah di dalam penampungan sementara, katakanlah jirigen. Tidak perduli bagaimana baiknya pengolahan sawah, jirigen harus diisi penuh. Saat pengolahan sawah masih dilangsungkan, maka BPK dan BPKP akan datang untuk mengukur aliran air itu. Tentu saja kesalahan pertama sudah ada. Kok cuman 70% saja total air yang mau dialirkan? Tentu saja mereka menutup mata bahwa 30% air tidak sempat mengalir. Kalaupun si pemilik sawah mampu menjelaskan bahwa 70% air digunakan untuk sawah, sejumlah kesalahan harus ada atau dipersiapkan. Kalau tidak nanti si pemilik sawah harus menjelaskan 30% air, yang akhirnya tidak berhenti-henti bersilat lidah membahas permasalahan yg sebetulnya sudah sama-sama tahu. Dengan demikian, sebagus apapun prestasi si pemilik sawah, sudah terdapat kesalahan kebocoran "di luar tanggung jawabnya". Katakanlah ini faktor inheren. Dengan efisiensi 100%-pun, si pemilik sawah harus tetap menyediakan jirigen tadi. Thus, dia dari awal hanya mempunyai air 60% saja. Bila si pemilik sawah tidak berani menjamin kebocoran oleh lubang yuyu kangkang, lubang ular di sawahnya, maka another 10% harus disiapkan di jirigen. Berarti terdapat kesalahan pengelolaan kan? Total hanya terdapat 40-50% air yang siap curah ke sawah tersebut. Dengan berbagai kebocoran oleh lubang yuyu dan ular, maka 10% atau lebih akan kabur dari sawah. Hence, total 40% atau kurang yg menggenangi persawahan. Dengan demikian, sangat penting untuk memaksa pemerintahan Mr. Wa-Hyde memberlakukan pengumuman harta kekayaan setiap pihak-pihak yg terkait ini. Jangan pula lupa bahwa seluruh jajaran kabinetpun harus mengumumkan kekayaannya. Atau Mr. Wa-Hyde sudah lupa berdiri dari kursi Ligna? Jeffrey Anjasmara __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
setelah deppen, depsos, lalu bappenas....
Salam Permias, Setelah Deppen dan Depsos, nampaknya Gus Dur juga akan me 'right-sizing' struktur kelembagaan non-departemen termasuk Bappenas... Lembaga yang selama ini dianggap sangat 'powerfull' di era Orba, hanya akan jadi sebuah lembaga setingkat di bawah menteri... Mudah-mudahan berbagai gebrakan ini tidak 'counter productive' terhadap dinamika pembangunan. Kris. Bappenas tak Lagi Bagi-bagi Proyek Jakarta, Kompas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tetap diperlukan dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia. Namun, fungsinya tidak lagi powerful seperti selama ini, tetapi cukup sebagai perencana dan tidak langsung bertugas memiliki dan membagi-bagi proyek seperti selama ini. Demikian Deputi Kepala Bappenas bidang Ekonomi Dr Gunawan Sumodiningrat kepada pers usai rapat pimpinan Bappenas yang dipimpin Wakil Kepala Bappenas Dr Djunaedi Hadisumarto, Kamis (28/10). Menneg PPN/Kepala Bappenas demisioner, Dr Boediono, tidak tampak. Menurut Gunawan, dengan fungsi baru seperti itu, Bappenas telah kembali ke khitah (misi awal)-nya, sebagai perencana, tidak mengurusi proyek secara langsung. "Dengan membagi-bagi proyek seperti itu timbul dugaan-dugaan adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)," kata Gunawan. Bappenas, menurut dia, harus netral, bebas dari unsur suku, ras, agama, dan politik (Sarapol), karena menyangkut seluruh rakyat Indonesia. "Kalau tidak, nanti seperti pengalaman yang lalu dengan salah satu partai politik, terjadi money politics," ujarnya. Secara terpisah Deputi Kepala Bappenas bidang Regional dan Daerah Prof Dr Herman Haeruman mengatakan, sejak pertama didirikan, Bappenas memang berupa badan yang langsung di bawah koordinasi Menko Ekuin, bukan kementerian tersendiri seperti 10 tahun terakhir. "Bappenas itu 'kan badan, dulu zaman pertama kali, Bappenas sebagai badan langsung di bawah Menko Ekuin, tidak ada menteri perencanaan. Menteri Perencanaan itu baru ada sekitar 10 tahun terakhir. Sebagai badan atau lembaga nondepartemen, Bappenas belum dipersoalkan orang," kata Herman. Berdasarkan GBHN 1999, kata Herman, Bappenas tetap mendapat tugas, yakni menyelesaikan program pembangunan lima tahunan, dan membantu menyelesaikan program tahunannya. "Tugas itu yang harus diselesaikan. Sebagai badan, tetap harus menyelesaikan tugas itu. Akan tetapi di semua tingkat terjadi perampingan. Kita turunkan sebagian tugas Bappenas itu ke daerah kepada Bappeda, sejak tahun lalu," katanya. Enam fungsi Gunawan lebih lanjut mengatakan, Bappenas sesuai dengan misinya memang lebih cocok berada di bawah koordinasi Menko Ekuin, atau kalau bisa langsung di bawah presiden, supaya sumbangan pemikirannya bisa langsung dilaksanakan. "Dalam pelaksanaan Tap MPR 1999, khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi, sosial dan budaya, peran Bappenas masih diperlukan. Dalam pelaksanaan koordinasi, kerja sama erat dengan Kantor Menko Ekuin dan instansi terkait merupakan pilar sukses program pembangunan Kabinet Persatuan Nasional," katanya. Menurut Gunawan, setidaknya di masa depan ini, Bappenas mempunyai enam fungsi. Pertama, bersama Kantor Menko Ekuin mengkoordinasikan perencanaan pembangunan makro, perencanaan besaran sasaran ekonomi makro (economic outlook), dan menyusun APBN. Kedua, bersama unit perencanaan departemen-departemen mengkoordinasikan dan mempersiapkan rencana pembangunan lima tahun (Repelita) dan rencana pembangunan tahunan (Repeta). Ketiga, bersama Depkeu mengkoordinasikan alokasi pembiayaan pembangunan. Keempat, mengkoordinasikan pengendalian pelaksanaan pembangunan, serta penilaian terhadap pencapaian besaran sasaran pembangunan. Kelima, bersama departemen/ kantor menteri negara/ lembaga pemerintah nondepartemen/ instansi lain, mengkoordinasikan program pembangunan yang bersifat lintas sektor, lintas daerah, lintas sumber pendanaan khusus (sumber dalam negeri dan luar negeri). Keenam, Bappenas tidak memiliki dan membagi proyek pembangunan, tetapi hanya sebatas koordinasi perencanaan program pembangunan. Proyek pembangunan menjadi tanggung jawab departemen teknis, atau langsung menjadi tanggung jawab masyarakat di daerah. (bur) = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
ngiklan - Re: Updated web-site
Dear prend Saya mau share pengalaman saya waktu mengadmini milis lokal dulu. Kalo' emang milis ini pake' fasil sekolah (syr.edu) dan memang ada arahan agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan komersil -- yaa ajakan ini kite junjung. Lembaga univ. adalah lembaga akademis yang menjunjung tinggi integritas akademis. Penggunaan fasil. sekolah pun yang saya tahu juga terikat komitmen dengan advisor sekolah. So jangan ngiklan deh (baca: posting untuk kepentingan komersil -- pribadi). Kebayang kalo' fasil ini dijadikan ajang iklan: admin akan ditegur advisor. Apalagi kalo' yang diiklankan barang ilegal/bajakan: adminnya bisa bisa dikeluarkan dari sekolah (dianggap mensuport perdagangan barang ilegal). Apa mereka bakalan memonitor...!? Memang enggak.. tapi kalo' saya nggak suka sama milis ini bisa saja secara diem-diem saya forward pelanggaran ini ke [EMAIL PROTECTED] and adminnya kena sangsi akademis plus milis ini bisa bubar makin terpuruklah nama Indonesia di mata orang luar. 'Keterbukaan' keanggotaan milis ini tentu sangat merepotkan admin untuk 'mengenforce' setiap pelanggaran yang ada. Sebaliknya 'ketertutupan' keanggotaan pun tidak kita kehendaki. Singkatnya: ngiklan jangan tapi kalo' bagi-bagi informasi: eg. telpon murah, lowongan kerja, bea siswa, etc. kayaknya kok ok-ok saja(lho). Tapi keputusannya mah terserah mbak admin. Salam (kenal), Kris. --- "Stephanie G.W.Widyastanto" [EMAIL PROTECTED] wrote: Aturan main pemasangan iklan di milis Permias sebenernya sudah ada sejak lam sekale... TAPI nobody's is perfect.. ada aja yang selalu melanggar. Dulu juga ada yang masang iklan.. saya nggak tau kalo' ada yang inget apa nggak.. cdballoon? balloonku?.. ada juga yang pake alamat virginia tech..? kalo nggak salah begitu.. kalo salah tolong koreksi.. Dari kasus seperti, kita dari mailing admin. emang sudah beberapa kali memberi Peringatan.. tapi kayaknya nggak manjur.. dan aturan mailing list di Permias@ setau saya emang NO ADVERTISEMENT.. tapi berhubung Permias@ ini pake alamat @listserv.syr.edu dari Syracuse University di upstate NY.. jadi MUNGKIN.. (tolong koreksi, Pak Wien) dari Syracuse University-nya sendiri juga ada policy untuk mailing list dimana salah satunya ya No Advertisement dan masih banyak lagi. Tapi emang iklan di mailing list cukup MENGGANGU.. karena jadi banyak orang yang keluar dari mailing dan bilang kalo Permias@ ini kebanyakan junk mail.. padahal ini mailing list u/ diskusi.. buat saya pribadi, junk mail itu ya advertisement .. am I right, am I wrong? who's agree on this? Okey Dokey.. sekian dulu cuap cuap dari salah satu admin (kok yang laen kagak respon gini yak admin-nya??).. pamitan dulu.. mau belajar.. ada mid-term bentar lagi (mati dah gue..) stephanie -Original Message- From: hendy Agus rochyanto [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Monday, October 11, 1999 9:57 PM Subject: Re: Updated web-site Salam Permias Saya setuju apa yang dikatakan oleh Den Mas Okky ttg adanya aturan main pemasangan iklan di milis Permias, karena dikawatirkan ada member yg tidak tertarik atau bahkan tidak senang/ mengganggu dgn adanya iklan tsb Sekian Hendy - Original Message - From: Okki Soebagio To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, October 10, 1999 9:00 PM Subject: Re: Updated web-site Salam PERMIAS, Advertising di sebuah mailing list saya rasa is ok-ok saja. Namun mungkin nantinya perlu diperhatikan aspek sampingannya terhadap pelanggan mailing list tersebut. Apakah kita punya satu policy mengenai advertising on our mailing list ? Saya interested untuk mengupas ini as ada banyak mailing list yang kebetulan saya administer... Salam, [EMAIL PROTECTED] Original Message dated 10/9/99, 3:59:51 PM Author: Ismail Rahim [EMAIL PROTECTED] Re: Updated web-site: Thank you for your suggestion to update our web-site. Now you can get all information about our service and new bigger discount for distributor. Please visit: http://phonecard.webprovider.com Find the new cards. 1. GLOBAL CARD Jakarta 8 cents/min anytime $10 = 88 minutes, $20 = 200 minutes ($2.00 first min. surcharge) 2. LUCKY 7 Jakarta 18 cents/min NO SURCHARGE!! $10 = 54 min, $20 = 109 min. 3. PTM Sino 27 cents/min to anywhere, anytime in Indonesia 4. USA SAVER 2.5 cents/min anytime,anywhere in USA $10 = 380 minute, $20 = 780 min. (49 cents surcharge) 5. Blackstone from
Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN
Yang diomonmgin ini siapa sih... Patrick...? Patrick is Patrick alias Bonniku alian CD Baloon -- sang penjual CD bajakan -- kebetulan nenek moyangnya berasal dari sumut gitu... kd. --- Moko Darjatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: At 4:41 PM 5/13/1999, FNU Brawijaya wrote: |Okay mengenai pemakaian tauke dengan mas. Sebetulnya istilah apa saja |kalo dipake secara nggak bener juga akan nggak bener. Sebaliknya kalo |mau diplesetkan untuk diartikan salah juga akan salah, bagaimanapun |kita mau bikin bener. | |Kayak 'tauke', ini istilah yg digunakan sehari-hari, ... Betul sekali, seperti halnya kata apapun, "tauke" atau "cina", atau kata apa saja itu memang netral. Baru setelah mendapatkan intonasi (dalam bahasa ucap) atau dalam *konteks* tertentu (kalimat, situasi, dsb.) maka kata yang sebetulnya "netral" tersebut bisa menjadi derogatory (pelecehan), rasis, dsb. Kalau kita simak awal mula thread ini ... At 11:59 AM 5/11/1999, FNU Brawijaya wrote: |Lha KAMU belum jadi tauke lagunya sudah kayak |Donald Trump. Bisa bayar 3-20 juta mestinya kan |bisa bayarin tiket buat keluarga untuk keluar dari |Indonesia. Tauke kayak KAMU ini yang biasanya |jadi sasaran pertama tiap ada kerusuhan. Siapapun yang sedikit rasional dan mngerti situasi rasial di Indonesia mengerti apa maksud kalimat diatas, siapa yang dituju. The above phrase DOES send a clear message ... and the word is no longer neutral! It is a racist's remark. Moko/ _ Do You Yahoo!? Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com
Re: Congratulations
Wah pak... ngiklan gratis nih yeee Selamat mah selamat aja... pake embel-embel serpis segala. Congrat juga lah KD. --- John Tumbelaka [EMAIL PROTECTED] wrote: Kepada Yth. Anggauta-anggauta Permias, Anggauta-anggauta Staf Vita Bahari, Inc. dengan ini mengucapkan bayak selamat kepada Graduating Class 1999 dan juga mengucapkan sukses dslam usaha mereka dikemudian hari. Kami juga ingin menarik perhatian sundara-saudara terhadap perobahan-perobahan dalam website www.vitabahari.com. Mereka yang suka mengunjunginya dihari-hari yang telah lampau akan menyadari bahwa website tsb. telah diganti untuk tujuan yang lebih internasional. Kami di Vita Bahari,inc. baru-baru ini telah merobah servis kami, tidak hanya ke Indonesia, tetapi kesemua negara diluar Amerika Serikat. Akan tetapi, kami dengan ini mengulangi komitment kami kepada masyarakat Indonesia yang ada disini pada umumnya, dan mahasisa-mahasiswa Indonesia dan anggauta Permias chususnya. Kami bersama ini ingin berjanji akan meneruskan servis kami kepada Anda. Dalam bulan-bulan y.a.d. Kami bermaksud akan mengusahakan suatu website yang akan mencerminkan kebudayaan Indonesia dan ditulis dalam bahasa Indonesia. Website ini akan meliputi semua form yang diperlukan untuk mengtransport milik saudara ke Indonesia dan halaman "pertanyaan- pertanyaa yang paling sering dimajukan" akan di-isi informasi yang paling baru. Sekali lagi kami mengucapkan selamat kepada mereka yang menyelesaikan studinya dengan baik dan dengan ini kami mengucapkan sukses dalam usaha mereka dihari-hari kemudian. Hormat kami, John Tumbelaka Tarina Thibeault Robert Thibeault Jr. Managing Director Operations Manager Special Projects Coordinator _ Do You Yahoo!? Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com
dari Krisnadi
Rekan-rekan, Berbagai tanggapan atas isu yang saya angkat telah mengundang berbagai tanggapan baik kritikan maupun dukungan. Semuanya itu telah saya cerna dengan baik dan saya sisihkan waktu satu hari khusus untuk merenungkannya. Identitas saya: setelah pulang dari AS, selama setahun ini saya bekerja di lingkungan Bappenas (consultant). Kerja sering nglembur sampai tengah malam dan ngobrol dengan orang-orang Bappenas menyebabkan saya banyak tahu 'isi' lembaga tersebut. Ketika sang jubir menyebut sebagai mantan pegawai Bappenas sayapun coba cek dengan teman-teman. So far mereka bilang 'fine', walaupun ada yang mesam-mesem. Ada beberapa hal yang ingin saya tekankan dari tulisan saya tersebut: 1. Dasar dari penulisan saya tersebut adalah artikel di majalah Tempo. Seluruh nama yang saya sebutkan semuanya ada di Tempo (sayangnya untuk online harus bayar). Berbagai tambahan adalah dari hasil ngobrol dengan orang-orang yang terlibat langsung dengan ybs. Saya pun tidak bermaksud memburukkan orang. Info itu mungkin salah, tapi silahkan kritik dan koreksi mana yang tidak akurat. Bila sebaliknya, tentu menjadi hal yang bermanfaat bagi perjuangan rekan-rekan, khususnya mereka yang paling getol dengan kata 'clean-government'. Perbedaan visi adalah hal yang biasa dan saya tetap menghargainya. 2. Sama sekali saya tidak ada maksud menyinggung kelompok yang bernama Madani. Cek lagi tulisan-tulisan saya. Setelah mendapat penjelasan dari jubirnya tentang kelompok itu, saya pun oke-oke saja. Tentang Alirahman, biarlah menjadi agenda saya dan rekan-rekan di Indonesia untuk meneruskan ke Presiden. Dengan kondisi Presiden yang demikian, posisi Sekneg sangatlah vital sebagai mata dan hati Gus Dur: seleksi surat, sortir tamu, segala Keppres, etc. Gimana kalou diisi orang macam TR dan AR. Tapi biarlah teman-teman saksikan di kemudian hari. 3. Benar bahwa orang bisa seenaknya ngomong bila sembunyikan identitas. Tapi percayalah, saya akan berupaya mengisi milis ini dengan hal-hal yang 'bermanfaat' buat kita semua. Tolong, jangan paksa lagi saya untuk mengemukakan identitas saya, tapi kritiklah tulisan saya. Selama ini saya melihat bahwa identitas membutakan kita untuk beropini. Betapa sering kita melihat pertengkaran antar orang-orang yang sama. Saat si B misalnya, yang Jawa dan Islam kasih input: langsung dicap macem-macem (rasialis, kuno, otak udang, etc) oleh orang 'laennya'. Begitu pula sebaliknya. Keacuhan saya terhadap identitas inilah yang juga selama ini selalu mengagumi pikiran-pikiran kritis bang Jeffrey Anjasmara (ada yang peduli identitasnya??). Fenomena ini yang mungkin dibilang mas Oki sebagai 'stereotyping' yang coba ingin saya hindari. Demikianlah, harapan saya, perkenankanlah saya yang berada di Indonesia (melalui milis ini) untuk dapat belajar dan bertukar pikiran dengan teman-teman mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat. Salam saya dari seberang, Kris. = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com