Re: [Re: Peta kekuatan]

1999-10-05 Terurut Topik hendy Agus rochyanto

- Original Message -
From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, October 04, 1999 4:19 AM
Subject: Re: [Re: Peta kekuatan]


 jangan mikir yang engga'2 deh. Tukar rupiah ke dollar dan lepas saham BEJ
 segala... itu extreme dan bikin susah banyak orang. Kalau itu pengusaha2
 engga' larikan uangnya dari Indo. Kita masih bisa selamat dan Tim2 masih
jadi
 punya kita. Sekarang kalau kita kabur (financially), engga' mikir apa
rakyat
 biasa yang jadi korban??? orang2 elit itu banyak uangnya (mau elit Golkar,
 PAN, PKB, PDI-P, and kroni2nya), kita2 yang disini masih bisa hidup, cari
 uang, tapi sebagian besar rakyat Indonesia?.
 Kalau banyak orang yang pikirannya seperti anda...dan di realisasikan...
akan
 memakan lebih banyak korban lagi...

 Golkar mimpin lagi jadi presiden??? kalau votingnya udah gitu, mau
diapakan
 lagi?? udah cukup banyak yang mati, cacat, habis2an secara fisik, mental
dan
 material.

 Ichal



 Irwan:
 Siap2lah untuk menukarkan rupiah ke dolar, dan
 melepas portfolio saham2 BEJ.
 (asumsi, orang Golkar mimpin lagi jadi presiden)


 
 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.




Re: Peta kekuatan

1999-10-03 Terurut Topik bRidWaN

At 07:44 PM 10/2/99 -0400, Faransyah Jaya wrote:
AWW,

Baru saja saya buka detik.com
disana terdapat beberapa artikel yang menceritakan saat2 voting
untuk penentuan tatib.
Diceritakan bahwa 3 kali voting. 3 kali pula pdip kalah telak.
disitu simpulkan, bisa saja kejadian yang sama akan terjadi untuk
penentuan calon presiden bila memang terjadi voting.

What do you think guys..
Makin seru kelihatannya.

Faran


Pada pemilihan Presiden situasi akan berubah, terutama
datangnya dari Kelompok yang menamakan dirinya Poros Tengah.
Apabila ternyata Capresnya nanti hanya 2 yaitu Mega dan
Habibie, kira-kira akan kemana dukungan Poros Tengah ?
Mungkin bukan kepada Mega !

Kepada Habibie ? Ini yang bakalan seru.

Rapim Golkar juga akan turut menentukan ini, tetapi saya
tetap berpikir bahwa pencalonan Gus Dur dari Poros Tengah
memang hanya 'guyon', karena jelas belum ada Kesepakatan
diantara mereka. Apalagi kita lihat lebih dari 3 Partai
dalam Poros Tengah pernah mendukung Habibie.

Ini pemikiran sementara, sejalan dengan perubahan yang
akan terjadi dalam minggu2 depan ini.


Salam,
bRidWaN



Re: Peta kekuatan

1999-10-03 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya kok keberatan dengan istilah 'peta kekuatan'. Rasanya lebih cocok kalau
istilahnya diganti saja menjadi 'peta kelemahan'. Apa pasal?
Habis yang dipertandingkan bukan 'JAGO' tetapi 'BABON' alias ayam betina.
Calon Megawati kepandaianya adalah menangis, sehingga kekuatannya, ehm,
kelemahannya adalah 'tangisan politik'. Sedangkan Habibie kepandaiannya
adalah menyerahkan wilayah Indonesia kepada pihak asing, dan jongkok
menyembah Clinton dan Cohen. Kelakuan Habibie sama persis dengan Gorbachev.
Presiden yang lemah seperti ini mending menggendong bayi di rumah saja.

Bila mau tetap menggunakan istilah 'peta kekuatan' maka perlu diperbaiki
menjadi 'PETA KEKUATAN MENANGIS', atau lebih tepatnya 'PETA KUAT-KUATAN
MENANGIS'.

Demikian sekilas komentar saya, hehehe.;)

+anjasmara


From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Peta kekuatan
Date: Sun, 3 Oct 1999 18:56:34 +0700

At 07:44 PM 10/2/99 -0400, Faransyah Jaya wrote:
 AWW,
 
 Baru saja saya buka detik.com
 disana terdapat beberapa artikel yang menceritakan saat2 voting
 untuk penentuan tatib.
 Diceritakan bahwa 3 kali voting. 3 kali pula pdip kalah telak.
 disitu simpulkan, bisa saja kejadian yang sama akan terjadi untuk
 penentuan calon presiden bila memang terjadi voting.
 
 What do you think guys..
 Makin seru kelihatannya.
 
 Faran


Pada pemilihan Presiden situasi akan berubah, terutama
datangnya dari Kelompok yang menamakan dirinya Poros Tengah.
Apabila ternyata Capresnya nanti hanya 2 yaitu Mega dan
Habibie, kira-kira akan kemana dukungan Poros Tengah ?
Mungkin bukan kepada Mega !

Kepada Habibie ? Ini yang bakalan seru.

Rapim Golkar juga akan turut menentukan ini, tetapi saya
tetap berpikir bahwa pencalonan Gus Dur dari Poros Tengah
memang hanya 'guyon', karena jelas belum ada Kesepakatan
diantara mereka. Apalagi kita lihat lebih dari 3 Partai
dalam Poros Tengah pernah mendukung Habibie.

Ini pemikiran sementara, sejalan dengan perubahan yang
akan terjadi dalam minggu2 depan ini.


Salam,
bRidWaN

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Peta kekuatan

1999-10-03 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 10/2/99 7:45:49 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 AWW,

  Baru saja saya buka detik.com
  disana terdapat beberapa artikel yang menceritakan saat2 voting untuk
 penentuan tatib.
  Diceritakan bahwa 3 kali voting. 3 kali pula pdip kalah telak.
  disitu simpulkan, bisa saja kejadian yang sama akan terjadi untuk
penentuan
 calon presiden bila memang terjadi voting.

  What do you think guys..

  Makin seru kelihatannya.

  Faran

Irwan:
Siap2lah untuk menukarkan rupiah ke dolar, dan
melepas portfolio saham2 BEJ.
(asumsi, orang Golkar mimpin lagi jadi presiden)



Re: Peta kekuatan

1999-10-03 Terurut Topik bRidWaN

At 08:40 AM 10/3/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 10/2/99 7:45:49 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 AWW,

 Baru saja saya buka detik.com
 disana terdapat beberapa artikel yang menceritakan saat2 voting
 untuk  penentuan tatib.
 Diceritakan bahwa 3 kali voting. 3 kali pula pdip kalah telak.
 disitu simpulkan, bisa saja kejadian yang sama akan terjadi untuk
 penentuan calon presiden bila memang terjadi voting.

 What do you think guys..
 Makin seru kelihatannya.
 Faran

Irwan:
Siap2lah untuk menukarkan rupiah ke dolar, dan
melepas portfolio saham2 BEJ.
(asumsi, orang Golkar mimpin lagi jadi presiden)


No Way Lae Irwan..!
Tidak mungkin akan ada yang setuju dengan Orang Golkar!
Tidak mungkin !!

Jadi jangan dulu tukar Rupiahnya ya:)

Salam,
bRidWaN



Re: Peta kekuatan

1999-10-03 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 10/3/99 9:17:18 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 No Way Lae Irwan..!
  Tidak mungkin akan ada yang setuju dengan Orang Golkar!
  Tidak mungkin !!

  Jadi jangan dulu tukar Rupiahnya ya:)

  Salam,
  bRidWaN


Irwan:
Di dalam kamus politik tidak ada tercantum kata2 "tidak mungkin":)
Di dalam masa pergerakan pun tidak ada tercantum kata2 "tidak mungkin"

Se-kharisma apa pun pemimpin suatu kelompok/masyarakat
tapi bila rakyatnya sudah marah dan mengamuk tidak ada lagi
yg bisa mengendalikan. Sudah banyak contoh di tanah air (daerah2).

Saya hanya bisa berharap agar para elit politik berhenti bermain
politik dan beralih ke rakyat dengan memenuhi apa yg menjadi
keinginan rakyat.

Kalau anda amati peristiwa demi peristiwa di tanah air,
anda bisa melihat adanya gejala tidak sehat dimana untuk
mendapatkan sesuatu suatu kelompok terkadang sering
melepaskan sesuatu. Parahnya, yg dilepaskan tersebut terkadang
adalah yg dimaui oleh rakyat. Agenda reformasi terancam
gagal. Karenanya menurut saya agenda revolusi perlu disiapkan,
just in case agenda reformasi gagal.

Janji2 sewaktu kampanye tampaknya sudah menunjukkan gejala2
hanya tinggal janji.

Terkadang, namanya manusia, ketika masih di bawah (belum memiliki
power/jabatan/otoritas) omongannya masih muluk2 masih idealis.
Tapi ketika sudah mendapatkan hal2 tersebut, (power/jabatan/otoritas),
sejarah lama bisa terulang kembali. Karenanya kita butuh orang2/wakil2
yg memang punya integritas tinggi.

Saya hanya mempercayakan kepada mahasiswa2 pejuang untuk
menjaga secara konsisten agenda reformasi yg ada.
Perjuangan masih panjang kawan.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Peta kekuatan

1999-10-03 Terurut Topik Budi Haryanto

Saya kok masih punya pikiran positif dengan menyebarnya kekuatan suara di
SU MPR ini. Perkiraan saya, akan terjadi suatu 'kompromi nasional' terhadap
susunan pimpinan pemerintahan Indonesia (presiden dan kabinetnya) pada SU
MPR dan setelahnya. Artinya, tidak akan terjadi suatu dominasi partai
tertentu dalam susunan pimpinan pemerintahan Indonesia hasil SU MPR ini,
partai-partai lain yang besar juga ikut berkontribusi dalam mendudukkan
wakilnya dalam susunan pimpinan pemerintahan tsb.

Saya pikir ini cukup fair dan kemungkinan dapat lebih diterima oleh semua
pihak. Siapapun yang akan menjadi presiden bukan lagi menjadi isu sentral.
Sebagai gantinya, komposisi susunan pimpinan pemerintahan akan menjadi satu
paket isu sentral yang lebih penting. Bagaimanapun, ini akan memberikan
'angin baru' yang penuh harapan terhadap perbaikan bangsa kita ini.

Salam,
Budi

At 09:29 AM 10/3/99 -0400, you wrote:
In a message dated 10/3/99 9:17:18 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 No Way Lae Irwan..!
  Tidak mungkin akan ada yang setuju dengan Orang Golkar!
  Tidak mungkin !!

  Jadi jangan dulu tukar Rupiahnya ya:)

  Salam,
  bRidWaN


Irwan:
Di dalam kamus politik tidak ada tercantum kata2 "tidak mungkin":)
Di dalam masa pergerakan pun tidak ada tercantum kata2 "tidak mungkin"

Se-kharisma apa pun pemimpin suatu kelompok/masyarakat
tapi bila rakyatnya sudah marah dan mengamuk tidak ada lagi
yg bisa mengendalikan. Sudah banyak contoh di tanah air (daerah2).

Saya hanya bisa berharap agar para elit politik berhenti bermain
politik dan beralih ke rakyat dengan memenuhi apa yg menjadi
keinginan rakyat.

Kalau anda amati peristiwa demi peristiwa di tanah air,
anda bisa melihat adanya gejala tidak sehat dimana untuk
mendapatkan sesuatu suatu kelompok terkadang sering
melepaskan sesuatu. Parahnya, yg dilepaskan tersebut terkadang
adalah yg dimaui oleh rakyat. Agenda reformasi terancam
gagal. Karenanya menurut saya agenda revolusi perlu disiapkan,
just in case agenda reformasi gagal.

Janji2 sewaktu kampanye tampaknya sudah menunjukkan gejala2
hanya tinggal janji.

Terkadang, namanya manusia, ketika masih di bawah (belum memiliki
power/jabatan/otoritas) omongannya masih muluk2 masih idealis.
Tapi ketika sudah mendapatkan hal2 tersebut, (power/jabatan/otoritas),
sejarah lama bisa terulang kembali. Karenanya kita butuh orang2/wakil2
yg memang punya integritas tinggi.

Saya hanya mempercayakan kepada mahasiswa2 pejuang untuk
menjaga secara konsisten agenda reformasi yg ada.
Perjuangan masih panjang kawan.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu




Re: [Re: Peta kekuatan]

1999-10-03 Terurut Topik Rizal Az

jangan mikir yang engga'2 deh. Tukar rupiah ke dollar dan lepas saham BEJ
segala... itu extreme dan bikin susah banyak orang. Kalau itu pengusaha2
engga' larikan uangnya dari Indo. Kita masih bisa selamat dan Tim2 masih jadi
punya kita. Sekarang kalau kita kabur (financially), engga' mikir apa rakyat
biasa yang jadi korban??? orang2 elit itu banyak uangnya (mau elit Golkar,
PAN, PKB, PDI-P, and kroni2nya), kita2 yang disini masih bisa hidup, cari
uang, tapi sebagian besar rakyat Indonesia?.
Kalau banyak orang yang pikirannya seperti anda...dan di realisasikan... akan
memakan lebih banyak korban lagi... 

Golkar mimpin lagi jadi presiden??? kalau votingnya udah gitu, mau diapakan
lagi?? udah cukup banyak yang mati, cacat, habis2an secara fisik, mental dan
material.

Ichal



Irwan:
Siap2lah untuk menukarkan rupiah ke dolar, dan
melepas portfolio saham2 BEJ.
(asumsi, orang Golkar mimpin lagi jadi presiden)



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: Peta kekuatan]

1999-10-03 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 10/3/99 5:21:14 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 jangan mikir yang engga'2 deh. Tukar rupiah ke dollar dan lepas saham BEJ
  segala... itu extreme dan bikin susah banyak orang. Kalau itu pengusaha2
  engga' larikan uangnya dari Indo. Kita masih bisa selamat dan Tim2 masih
 jadi
  punya kita. Sekarang kalau kita kabur (financially), engga' mikir apa
rakyat
  biasa yang jadi korban??? orang2 elit itu banyak uangnya (mau elit Golkar,
  PAN, PKB, PDI-P, and kroni2nya), kita2 yang disini masih bisa hidup, cari
  uang, tapi sebagian besar rakyat Indonesia?.
  Kalau banyak orang yang pikirannya seperti anda...dan di realisasikan...
 akan
  memakan lebih banyak korban lagi...

  Golkar mimpin lagi jadi presiden??? kalau votingnya udah gitu, mau diapakan
  lagi?? udah cukup banyak yang mati, cacat, habis2an secara fisik, mental
dan
  material.

  Ichal

Irwan:
Waduh, gimana ya, saya ini bukan orang yg bisa ngendaliin maunya market.
Saya hanya coba mengantisipasi kira2 apa yg akan menjadi reaksi market
atas perkembangan situasi yg ada. Saya yakin market tidak akan bereaksi
negatif atas terpilihnya Amien Rais sebagai ketua MPR karena memang
market sebelumnya mengantisipasi Amien Rais bisa menjadi ketua DPR
agar bisa menjadi motor untuk mengontrol jalannya pemerintahan nantinya.
Market tampaknya akan bereaksi negatif bila yg memimpin pemerintahan
kelak adalah kembali dari Golkar atau pun juga TNI. Peristiwa dibalik
terpilihnya Amien Rais inilah mungkin yg akan mulai mengkhawatirkan
sebagian investor dimana mereka kini melihat bahwa kekuatan golkar
untuk memimpin kembali pemerintahan mendatang semakin besar peluangnya
dari sebelumnya.

Sekali perlu diingat, saya ini bukan penggerak pasar tapi hanya sekedar
mengantisipasi kira2 pasar akan bereaksi seperti apa.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Peta kekuatan]

1999-10-03 Terurut Topik Arya Indrathama

Eh, Chal..
kapan bikin tournament lagi? udah dingin nih men..
he he he...
Gue demen deh ngacoin diskusi orang... =)

abis pada serius serius nyaring bunyinya. Mendingan ngumpul buat tee-time.
Golep anyone?


au ah galip



Re: Peta kekuatan

1999-03-18 Terurut Topik bRidWaN

Wah, Ini orang yang hendak mengatur negara berdasarkan
UU dan Peraturan kenegaraan versi nya sendiri
Beliau juga sangat antusias sewaktu pak harto mau
membentuk Komite reformasi.
Udah ah, capek saya.!
Silahkan saja bagi yang hendak memilih, bebas koq..:)

--
At 10:33 16/03/99 -0800, Dodo D. wrote:
Gimana dengan yang satu ini..? (PBB)
baca dulu deh wawancara dengan ketua partainya.


 Wawancara Prof Dr Yusril Ihza Mahendra :
 Tak Aneh kalau Saya Dicalonkan Jadi Presiden
 WAWANCARA
--deleted---



Re: Peta kekuatan

1999-03-16 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Barangkali ada baiknya kalau Karina Soekarno (KS) mencalonkan diri
jadi Ketua Partai ya?...:-)
Mungkin bujangan2 macam Mas BJ dan kelompok mahasiswa jadi berubah
sikap menjadi pendukung setia. Iya apa iya? Setidaknya kan KS jauh
lebih lumayan, bisa bahasa asing: minimal Inggris  Jepang.
Gimana Oom Bra -- apa mau bentuk partai baru?
Apalah...mungkin namanya PDI-probujangan atau apa gitu..:-)
!yo

---FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Buat yg nanya Karina, waktu yg laen rebutan salaman dg den baguse,
 kita malah sibuk cari-cari di mana gerangan putri denok deblong itu.

_
DO YOU YAHOO!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Peta kekuatan

1999-03-16 Terurut Topik Dodo D.

Gimana dengan yang satu ini..? (PBB)
baca dulu deh wawancara dengan ketua partainya.
==Wawancara
Prof Dr Yusril Ihza Mahendra :
Tak Aneh kalau Saya Dicalonkan Jadi Presiden
WAWANCARA


ISTIQOMAH. Itulah jalan hidup yang ditempuh Prof Dr Yusril Ihza
Mahendra.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini sejak remaja memang aktif
berorganisasi. Ketika masih di SLTP, ia aktif di KAPPI. Saat berstatus
mahasiswa pada 1978, ia pun sempat diskor 1,5 tahun ketika membakar
patung
Pak Harto.

Lalu mengapa pakar hukum tata negara itu saat ini aktif berpolitik?
''Itu
tuntutan keadaan,'' tukasnya.

Pria kelahiran Belitung, 5 Februari 1956 silam ini mengatakan tak dapat
menolak ketika orang banyak mendaulatnya sebagai ketua umum partai.
Namun
ia mengaku tak asal terjun ke dunia politik. Guru Besar Luar Biasa
Fakultas
Hukum Universitas Indonesia ini berprinsip menggabungkan antara
intelektualisme dan aktivisme. Artinya, ia tidak malu terjun dalam dunia
pergerakan karena memiliki base akademik yang kuat.

''Dengan cara itu kita tahu apa yang sebenarnya harus dilakukan dan apa
yang semestinya tidak diperbuat,'' ujarnya.

Walaupun saat ini waktunya banyak tersita mengurus partai, namun ia
masih
bisa meluangkan waktu bercengkerama dengan istri dan keempat anaknya.
''Saya tak ngotot-ngotot sehingga keluarga ditinggalkan begitu saja.''

Bekas pejabat tinggi di Sekretariat Negara RI ini menerima Hotma Siregar
dari Media, Selasa silam, di rumahnya yang asri di bilangan Ciputat,
Jakarta Selatan. Ia berbicara panjang lebar mengenai partainya, PBB,
kemungkinan koalisi antarpartai, peran ABRI, kandidat presiden, isu
kedekatan dengan Cendana hingga kehidupan pribadinya. Berikut
petikannya:

Mukernas PBB yang berakhir Februari lalu merekomendasikan agar pemilihan
presiden dilakukan secara langsung. Bisa dijelaskan mengapa PBB
merekomendasikan hal itu?

Mukernas kemarin kita memang menegaskan kembali bahwa prinsipnya kita
menghendaki presiden dipilih langsung. Tapi tidak untuk pemilihan
presiden
1999.

Memang partai akan mengajukan calon presiden, prinsip yang kita sepakati
adalah bahwa capres harus dari partai sendiri. Sangat ganjil jika partai
mencalonkan ketua dari partai lain, misalnya PBB mencalonkan Habibie.

Kami ingin partai ini sedemokratis mungkin. Karena itu waktu mukernas
kita
menginventarisasi nama-nama berdasarkan usulan-usulan dari utusan
cabang-cabang. Dari 318 utusan cabang diinventarisasi ada 10 nama
capres.
Nama saya masuk dan kita belum tahu hasilnya. Proses penilaian kesepuluh
capres itu berlangsung selama satu bulan dan akan selesai April
mendatang.
Mereka inilah yang memilih 10 bakal calon yang diinventarisasi untuk
ditentukan siapa yang skornya tertinggi.

Ini mencegah terjadinya nepotisme, begitu pula dalam mencalonkan anggota
DPR sampai ke bawah (DPR pusat, DPRD I, dan DPRD II). Selain itu kecil
kemungkinan terjadinya kolusi.

Dengan kata lain PBB akan mengusulkan untuk mengamandemen pasal 2 dan
pasal
6. Dan itu berarti pula akan mengubah fungsi MPR?

Ya, dengan sendirinya. Di dunia ini kalau negara republik menganut
sistem
presidensial, pada umumnya presiden dipilih langsung. Misalnya Alberto
Fujimori menjadi Presiden Peru, begitu juga Filipina dengan konstitusi
baru. Barangkali cuma kita (Indonesia) di mana presidennya dipilih MPR.

Dari 48 parpol yang dinyatakan berhak ikut pemilu mendatang, 17 di
antaranya adalah parpol yang berasaskan Islam. Berbagai usulan telah
diajukan untuk menyatukan visi dan misi parpol Islam. Di antaranya
pembentukan forum silaturahmi, koalisi, aliansi kampanye hingga aliansi
figur. Bagaimana pendapat Anda?

Antara tuntutan normatif dengan realitas itu dua hal yang berbeda.
Keinginan kita dari awal sebetulnya hanya ada satu kekuatan politik
Islam,
tapi kenyataannya ada banyak.

Saya yakin landasan filofis dari partai-partai itu sama. Tapi proses
transformasi yang menjadi ideologi politik masing-masing partai Islam
menunjukkan perbedaan-perbedaan.

Namun demikian keinginan untuk mencari titik temu bersama memang sudah
banyak dilakukan hasilnya masih fifty-fifty belum sepenuhnya memuaskan
karena masih ada perbedaan-perbedaan. Inilah realitas politik namanya.
Parpol kan tidak sama dengan organisasi massa, bahkan ormas pun sulit
bisa
bersatu.

Saya kira tidak mungkin melebur parpol-parpol Islam menjadi satu, karena
tidak demokratis juga. Saya melihat Islam itu menjunjung tinggi
demokrasi,
perbedaan dan keragaman. Bukan saja keragaman umat manusia tapi
keragaman
di kalangan umat Islam.

Saya kira akan terjadi proses seleksi secara wajar. Saya pernah
mengatakan
kalau PBB tidak mendapat kursi satu pun di DPR kita bubar saja. Buat apa
mempertahankan sesuatu yang tidak laku dijual kepada rakyat.

PBB dinilai oleh pengamat sebagai salah satu parpol yang akan meraih
suara
banyak. Bagaimana komentar Anda?

Begitu partai ini berdiri perkembangannya cepat sekali. Terdapat