Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ....

2000-04-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, mulai nggak sehat nih. Bye...bye


Anjas

--
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam
atau Islam 
Date: Fri, 7 Apr 2000 13:55:49 EDT

In a message dated 4/6/00 10:27:52 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

Irwan:
  Walau demikian, sebagai orang yg mengakui HAM, saya
   tidak bisa melarang orang untuk tidak boleh mengikuti
   paham komunisme.

Jaya:
   Ini tergantung penafsiran anda atas HAM. Saya punya penafsiran yg lain
lagi
   dengan mengingat kenyataan paham komunis selalu menindas HAM bila sudah
   berkuasa. Makanya mesti dibuat mekanisme agar mereka tidak dapat
menguasai
   kita. Simpel kan?

Irwan:
Kalau dasar pemikiran anda untuk melakukan pelarangan adalah
seperti ini, maka bagaimana dengan ORBA yg sering melakukan
penindasan HAM? Pahamnya ORBA apa sih? Kalau gitu, khan
juga kudu dilarang dong...:)

Saya harap anda mau konsisten dalam menggunakan logika
di diskusi kita kali ini.

Irwan:
   1.Apakah anda termasuk kelompok pendukung HAM?

Jaya:
   Oya jelas. Masalahnya banyak LSM yg menggunakan isu HAM sebagai
komoditi
   untuk kepentingan sendiri, dan ada juga LSM paham kiri. Anda jangan
bilang
   tidak dapat melihatnya ah. Untuk itu perlu diklarifikasi HAM yg macam
mana
   yg dimaui? Silakan baca artikel Taufik Ismail yg saya lontarkan.

Irwan:
Bisa dijelaskan sebenarnya ada berapa HAM sih?
HAM itu khan seharusnya bersifat universal. Koq dibikin
versi2 segalah, seperti Windows saja...:)

Irwan:
   2.Apa alasan anda untuk melarang orang untuk menganut
   paham komunis bila dilain sisi anda tidak melarang orang untuk
   menganut paham kapitalis, paham liberal, paham pancasila,
   dan paham-paham lainnya.

Jaya:
   Itu semua harus dilihat dari kejadian di masa lalu. Untuk melihat ke
depan
   orang harus menengok ke masa silam dan masa sekarang. Sesimple itu saja
lah.
   Semua berawal dari masalah statistik  historis saja lah. Untuk
coba-coba,
   taruhannya terlalu besar mas. Ingat langkah Syahrir yg menghasilkan
   pemberontakan Muso itu.

Irwan:
Kembali ke apa yg sudah saya sebutkan di atas. Masa ORBA (32 tahun),
banyak menghasilkan hal2 buruk dan menyedihkan. Nah, kalau anda
konsisten dengan mengacu pada kejadian masa lalu untuk
membuat pembatasan atau pelarang, kira2 paham ORBA yg
manakah yang perlu dilarang?

Irwan:
   3.Bila anda mengaitkan paham komunis dengan perilaku para
   pengikutnya di masa lampau yang anda katakan telah beberapa
   kali mencoba melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah,
   bagaimana pendapat anda dengan kelompok dari paham atau
   aliran lainnya yang juga melakukan tindakan serupa? Misalnya saja,
   ingin mendirikan negara kita dengan berbasis agama tertentu.
   Apakah dengan demikian anda juga setuju untuk dibuatkan
   TAP MPR untuk melarang ajaran atau kelompok tersebut di
   Indonesia?

Jaya:
   Saya tidak tertarik dengan ide seperti itu. Paham anda ini mirip sekali
   dengan pendapat Aberson Sihaloho hari ini. Bahwa TAP MPRS itu tidak
perlu
   karena tidak berlaku publik, lebih tepat dijadikan UU. Nah, ini
berbahaya
   dan dapat menjadi trik yg kotor dari orang-orang yg ingin mencabut TAP
   dengan alasan tersendiri. Kalau mau, buat dulu UU tersebut, baru TAP
   dicabut. Kalau tidak, bisa-bisa UU tidak akan pernah lahir. Ini taktik
   kuno!!! Maaf, saya malah melebar karena jadi kepikiran dengan taktik
Gus
   Durno dkk tadi.

Irwan:
You didn't get my point. Mohon hilangkan kebiasaan
terlalu cepat mengambil kesimpulan kalau anda tidak
yakin benar dengan maksud tulisan saya. Akan jauh
lebih baik anda bertanya balik maksud tulisan saya ketimbang
anda main hantam kromo menarik kesimpulan yang jauh
banget dari apa yang saya tulis. Moga2 kita sepakat
untuk tidak menulis dengan gaya mengalihkan topik
atau pun gaya2 provokasi. Mari berdiskusi dengan sehat.

Dalam poin 3 itu yg ingin saya sampaikan, kalau kita
melarang suatu paham berdasarkan record di masa lalu
yg buruk, maka hal ini harus berlaku adil terhadap semuanya.
Artinya, kalau masa lalu paham komunis memiliki record yg
buruk sehingga dilarang ada di Indonesia, maka bila
paham kapitalis atau pun liberal menunjukkan record buruk
dimasa lalu maka harus pula dilarang ada di Indonesia.
Demikian juga bila paham pancasila ternyata memiliki
record yang buruk di masa lalu, maka paham pancasila
perlu dilarang ada di Indonesia. Demikian juga bila aliran
agama Kristen punya record buruk dimasa lalu,
maka agama Kristen perlu dilarang ada di Indonesia.
Termasuk bila aliran agama Islam punya record buruk di masal
lalu, maka agama Islam perlu dilarang ada di Indonesia.
Cukup bijakah melakukan hal tersebut?
Bukankah seharusnya yang perlu diperhatikan adalah
tindakan yg melanggar hukum, melanggar ketertiban,
menggangu dan mengancam keselamat orang lain yang
justru

Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ....

2000-04-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/7/00 3:04:44 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Wah, mulai nggak sehat nih. Bye...bye


Pak Jaya, terima kasih atas diskusinya.
Karena berkat komentar2 anda, sidang pembaca disini
bisa lebih mengetahui dasar2 pemikiran kenapa TAP MPRS XXV 1966
perlu dipertahankan dan kenapa perlu dicabut.
Biarlah sidang pembaca disini masing2 menilai
dan menarik kesimpulannya masing2.

Yang pasti, saya sebagai pribadi ngga terlalu pusing dan
ngga terlalu pengaruh apakah TAP MPRS XXV 1966 itu
tetap dipertahankan atau pun dicabut baik sekarang atau pun
nantinya. Karena dengan atau pun tanpa TAP MPRS XXV 1966,
saya sudah punya keyakinan dan garis sendiri yang saya yakini
sehingga tidak punya selera untuk pindah paham menjadi
komunis atau pun paham2 lainnya.
Tapi hal ini tidak akan mengurangi respek saya terhadap
orang lain, apapun latar belakang pahamnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ....

2000-04-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/6/00 11:10:36 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Pak Jaya (Troy?)/Anjasmara,
  =
  Ini Maksudnya apa?


Pak Nasrullah, saya punya kebiasaan untuk menyapa
orang lain dengan nama sebenarnya. Beberapa hari yang
lalu beliau sendiri di milis ini yang tampaknya secara
tidak sengaja menuliskan nama sebenarnya tersebut
sebagai Jaya ketika merespon posting Pak Ali dalam
topik seputar Indonesian Night di DC.
Mengenai kata Troy dalam kurung menunjukkan nama
kota. Dulu di milis ini ada rekan yang bernama
Jaya atau lebih dikenal dengan sebutan Eyang Troy.

Saya harapkan beliau untuk selanjutnya pakai nama
asli saja karena sudah kadung diketahui bersama
di milis ini. Toh sekarang sudah jaman reformasi,
kenapa kita masih takut untuk bersuara kalau memang
kita yakini apa yang kita omongkan itu bisa dipertanggung
jawabkan dan juga punya tujuan baik.
Kalau ternyata hal tersebut memberatkan, saya sarankan
sih untuk membuat email baru lagi sekalian bangun
karakter baru agar tidak bisa dikenali.

Semoga cukup menjelaskan.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ....

2000-04-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Pak Jaya (Troy?)/Anjasmara,
Cukup menarik membaca penuturan bahwa anda sudah
cukup banyak membaca mengenai komunisme.
Saya pribadi sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan
komunisme apalagi mau jadi pengikut paham ini.

Walau demikian, sebagai orang yg mengakui HAM, saya
tidak bisa melarang orang untuk tidak boleh mengikuti
paham komunisme.

Ada beberapa pertanyaan yang ini saya ajukan kepada
anda dan juga rekan lainnya yang mendukung TAP MPRS
tentang komunisme itu perlu dipertahankan.
1.Apakah anda termasuk kelompok pendukung HAM?
2.Apa alasan anda untuk melarang orang untuk menganut
   paham komunis bila dilain sisi anda tidak melarang orang untuk
   menganut paham kapitalis, paham liberal, paham pancasila,
   dan paham-paham lainnya.
3.Bila anda mengaitkan paham komunis dengan perilaku para
   pengikutnya di masa lampau yang anda katakan telah beberapa
   kali mencoba melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah,
   bagaimana pendapat anda dengan kelompok dari paham atau
   aliran lainnya yang juga melakukan tindakan serupa? Misalnya saja,
   ingin mendirikan negara kita dengan berbasis agama tertentu.
   Apakah dengan demikian anda juga setuju untuk dibuatkan
   TAP MPR untuk melarang ajaran atau kelompok tersebut di
   Indonesia?
4.Apakah di AS ada larangan terhadap ajaran komunis?
   Setahu saya tidak ada larangan. Bahkan untuk menjadi
   atheis sekali pun tidak dilarang.  Mohon saya dikoreksi kalau salah.
   Yang dilarang oleh pemerinta AS adalah tindakan2 anarki yang
bisa mengganggu ketertiban atau pun keamanan orang lain.
Dan hukum ini berlaku untuk semua, tidak perduli apakah dari
kelompok mayoritas atau pun minoritas. Sekedar contoh saja:
- Di AS ada hukum yang melarang orang untuk melakukan tindakan
   diskriminasi atas dasar agama, ras, asal negara/kewarganegaraan,
   gender. Ada hukum yang melarang orang untuk melakukan
   penyerangan baik secara fisik atau pun ancaman yang dapat
   menganggu ketentraman maupun keselamatan orang lain.
   Walau demikian, tidak ada larangan untuk orang memiliki
   SIFAT tidak suka dengan pengikut agama lain, atau ras yg
   berbeda dengan dia, dll.
 - Di AS ada aturan bahwa rumah ibadah tidak dibenarkan dalam
acara ibadahnya sampai menyebabkan polusi suara dalam
pengertian acara ibadahnya sampai terdengar keluar gedung
ibadah. Hal ini mengingat tidak semua orang disekitar rumah
ibadah tersebut yang mau diganggu dengan polusi suara yang
keluar dari rumah ibadah tersebut.  Hal ini berlaku untuk semua
agama tanpa kecuali termasuk pula untuk umat Kristen yang
katanya mayoritas di AS, tidak dibenarkan dalam ibadah di gereja
sampai membuat polusi suara bagi rumah sekitarnya.
[mudah2an Indonesia segera mengikuti hal baik ini]

Dengan memperhatikan hal2 di atas, saya berkesimpulan bahwa
pelarangan terhadap ajaran komunis dengan memuatnya dalam
alat hukum seperti TAP MPRS adalah suatu bentuk nyata dari
ketidakpercayaan diri akan paham yg di miliki.
Ketakutan akan paham komunis bisa menyebar di Indonesia adalah
wujud nyata dari lemahnya mental dan pendidikan rakyat
Indonesia, pun agama yang sering digembar-gemborkan
sebagai benteng yang kuat ternyata sebenarnya rapuh sehingga
perlu dibuat benteng tambahan dengan adanya TAP MPRS tersebut.

Adalah jauh lebih penting membuat perangkat hukum yang dapat
membatasi orang untuk tidak melakukan tindakan kekerasan
atau pun membahayakan keselamatan orang lain.  Dan hukum
ini dijalankan dengan penuh konsekuen tanpa pandang bulu.

Sekedar contoh saja, ada larangan membawa senjata tajam
di muka umum seperti misalnya golok atau pun pedang.
Bagi yang melanggarnya, maka senjata tajam tersebut bisa
disita oleh pihak keamanan. Sayangnya, aturan yang sudah
bagus ini terkadang tidak diterapkan pada semua kelompok
masyarakat misalnya seperti yang dapat dilihat pada alamat
berikut ini:
http://www.detik.com/peristiwa/2000/04/06/200046-180554.shtml

Ketidak-konsistenan pelaksanaan hukum seperti inilah
yang menurut saya lebih perlu diperbaiki bila kita ingin
negara kita bisa berlangsung dengan tertib.

Pelarangan terhadap paham tertentu tidak menjamin suatu
negara bisa berada dalam situasi aman dan tenteram.
Tetapi perlakuan hukum yang tidak berat sebelah dan
tidak memihak serta hukum yang mengayomi semua pihak
tanpa memandang mayoritas dan minoritas, itulah yang
akan lebih menjamin situasi bisa lebih aman dan tentram.

Demikian saya sedikit pandangan dari saya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ....

2000-04-06 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Cukup menarik membaca penuturan bahwa anda sudah
cukup banyak membaca mengenai komunisme.
Saya pribadi sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan
komunisme apalagi mau jadi pengikut paham ini.

Tidak ada maksud untuk menunjukkan bahwa saya membaca cukup banyak mengenai
komunisme. Semua berawal dari posting Mbak Ida beberapa bulan yg lalu dimana
setelah saya bertanya lebih jauh lalu dijawab bahwa terlalu banyak dan
kompleks untuk ditulis. Jadi saya putuskan untuk beli buku dan search.
Setelah itu saya sependapat bahwa sulit dan tidak efisien untuk merangkum
dalam suatu posting. Itu saja.

Walau demikian, sebagai orang yg mengakui HAM, saya
tidak bisa melarang orang untuk tidak boleh mengikuti
paham komunisme.

Ini tergantung penafsiran anda atas HAM. Saya punya penafsiran yg lain lagi
dengan mengingat kenyataan paham komunis selalu menindas HAM bila sudah
berkuasa. Makanya mesti dibuat mekanisme agar mereka tidak dapat menguasai
kita. Simpel kan?

Ada beberapa pertanyaan yang ini saya ajukan kepada
anda dan juga rekan lainnya yang mendukung TAP MPRS
tentang komunisme itu perlu dipertahankan.
1.Apakah anda termasuk kelompok pendukung HAM?

Oya jelas. Masalahnya banyak LSM yg menggunakan isu HAM sebagai komoditi
untuk kepentingan sendiri, dan ada juga LSM paham kiri. Anda jangan bilang
tidak dapat melihatnya ah. Untuk itu perlu diklarifikasi HAM yg macam mana
yg dimaui? Silakan baca artikel Taufik Ismail yg saya lontarkan.

2.Apa alasan anda untuk melarang orang untuk menganut
paham komunis bila dilain sisi anda tidak melarang orang untuk
menganut paham kapitalis, paham liberal, paham pancasila,
dan paham-paham lainnya.

Itu semua harus dilihat dari kejadian di masa lalu. Untuk melihat ke depan
orang harus menengok ke masa silam dan masa sekarang. Sesimple itu saja lah.
Semua berawal dari masalah statistik  historis saja lah. Untuk coba-coba,
taruhannya terlalu besar mas. Ingat langkah Syahrir yg menghasilkan
pemberontakan Muso itu.

3.Bila anda mengaitkan paham komunis dengan perilaku para
pengikutnya di masa lampau yang anda katakan telah beberapa
kali mencoba melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah,
bagaimana pendapat anda dengan kelompok dari paham atau
aliran lainnya yang juga melakukan tindakan serupa? Misalnya saja,
ingin mendirikan negara kita dengan berbasis agama tertentu.
Apakah dengan demikian anda juga setuju untuk dibuatkan
TAP MPR untuk melarang ajaran atau kelompok tersebut di
Indonesia?

Saya tidak tertarik dengan ide seperti itu. Paham anda ini mirip sekali
dengan pendapat Aberson Sihaloho hari ini. Bahwa TAP MPRS itu tidak perlu
karena tidak berlaku publik, lebih tepat dijadikan UU. Nah, ini berbahaya
dan dapat menjadi trik yg kotor dari orang-orang yg ingin mencabut TAP
dengan alasan tersendiri. Kalau mau, buat dulu UU tersebut, baru TAP
dicabut. Kalau tidak, bisa-bisa UU tidak akan pernah lahir. Ini taktik
kuno!!! Maaf, saya malah melebar karena jadi kepikiran dengan taktik Gus
Durno dkk tadi.

Kembali ke tulisan anda. Saya paling tidak suka dengan tedeng aling-aling.
Yg anda sebut adalah kejadian pemberontakan DI/TII kan? Dan dengan dasar ini
anda ingin agar Islam dilarang? Jangan sembrono dalam memutar-mutar.

Point keempat anda dan seterusnya jadi satu kesatuan jadi sulit untuk
memotongnya. Di AS tidak ada larangan ajaran komunis. Masalahnya AS justru
benteng terakhir terhadap komunisme dengan ajaran kapitalismenya. Semua WN
AS paham bahwa urat akar mereka adalah kapitalisme yg merupakan musuh dari
komunisme. Anda tidak dapat menyamakan AS dengan Indonesia. Anda harus
membuat perbandingan antara apel dengan apel.

Indonesia sebetulnya belum mempunyai ideologi yg matang. Beda dengan AS.
Anda juga belum memasukkan pemahaman penduduk atas ideologinya itu yg sudah
tinggi. Dengan dasar ini (dan amandemen 1 mereka) mereka merasa aman untuk
membuka semua orang untuk belajar komunisme. Tapi masalah kontrol terhadap
komunitas komunis, rasis, dll tetap ada. AS  melakukannya dan men-file
setiap anggota kelompok tsb dengan rapi. Ini yg anda tidak sampaikan. Dengan
bekal ini mereka dapat mengontrol bahwa mereka tidak akan membuat gerakan
radikal.

Bagaimana di Indonesia? Wah, sistem kontrol kita sangat kuno dan tidak
efisien. Setiap saat suatu kelompok dapat melakukan tindakan radikal dengan
mudah. Apalagi kontrol macam kopkamtib yg menggelikan dan membabi buta itu
sudah nggak ada.

Mengenai polusi suara, dll. Ini suatu serangan langsung terhadap Islam
karena masyarakat muslim memakai pengeras suara untuk menyebar adzan. Di
semua negara, pengikut Islam menggunakan pengeras suara tuh. Tambahan lagi,
di Indonesia tidak ada larangan bahwa gereja tidak boleh menggunakan
pengeras suara juga. Ini sudah cukup fair. Nah, anda mau menggeser masalah
komunisme dengan berbagai komplain tentang pelaksanaan agama Islam di
Indonesia, hohoho.

Mengenai kerapuhan benteng mental di Indonesia? Lho kok baru tahu sih? Kok
baru nyadar sih? Justru itu langkah 

Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ....

2000-04-06 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, April 06, 2000 20:17
Subject: Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam
atau Islam 


Pak Jaya (Troy?)/Anjasmara,
=
Ini Maksudnya apa?

Salam,



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-06 Terurut Topik Budi Haryanto

Wah, terima kasih Anjas. Sekarang bertambah lagi kekaguman saya pada
anda. Benar sekali apa kata anda, saya ini memang masih bodoh, makanya
saya sempat-sempatkan tanya ke anda yang pinter.

Apa yang saya tuliskan di milis ini tidak lebih dan tidak kurang
berdasarkan tulisan dan posting anda di milis ini. Kalau ngasih komentar
dan minta klarifikasi (bertanya) terhadap yang anda tuliskan terus anda
bilang bodoh, ya saya terima saja nasib saya. Kebetulan saya juga nggak
pernah merasa pinter. Lalu, kalau anda suruh saya nyari, baca, dan beli
referensi yang anda maksud tsb, terus kapan dong transfer informasi bisa
dipercepat dengan menggunakan milis ini. Belum lagi, mana saya punya
waktu dan dana untuk mendapatkan itu.

Kalau saya boleh kembali ke awal diskusi topik ini, berangkat dari
ketercengangan saya (maklum orang bodoh gampang kaget) terhadap tulisan
anda yang mencaci-maki Gus Dur (presiden saya) dengan menggunakan
kata-kata 'demokrasi' dan 'komunis'. Lalu, saya tanya, kenapa kok anda
sedemikian takutnya terhadap komunis. Eh, ternyata anda nggak pernah
kasih jawaban dan malah muter-muter. Nah, berdasarkan yang anda tulis
tsb, dan dengan kemampuan bodoh saya, gampang saja saya bilang anda
sebenarnya nggak tahu apa yang anda omongkan dan sok keminter.

Saya menyadari kalau anda selalu berprasangka jelek terhadap orang lain,
terlihat dari tulisan-tulisan anda selama ini. Sehingga pertanyaan saya,
yang bodoh ini, juga anda sangka sebagai nge-test. Bagaimana mungkin
saya seberani itu? Saya tidaklah sepandai dan seberani anda, karena
seperti yang anda katakan, saya bodoh dan masih se-level SD.

Terakhir, kenapa sih anda kok ketakutan sekali terhadap komunis?

Salam,
Budi

Jeffrey Anjasmara wrote:

 Saya sudah menduga bahwa anda ingin mencapkan sesuatu dengan mengatakan
 bahwa saya tidak mengetahui permasalahan. Itu sudah diantisipasi. Model
 pertanyaan anda yang ingin "men-test" itu sudah kuno mas. Hanya anak kecil
 yang tidak paham arahnya.

 Saya tidak ingin membahas apa arti demokrasi karena artinya sangat umum
 diketahui. Kalau anda betul-betul ingin tahu (bukan ngetes dengan cara yg
 lucu dan kekanak-kanakan seperti itu), silakan klik www.dictionary.com. Ini
 cara yg paling mudah. Kalau mau lebih lengkap ambil CD Encarta. Kalau mau
 ilmiah tinggal mampir ke Barnes and Noble. Pada jaman sekarang ini, tidak
 ada alasan bahwa seseorang tidak tahu term-term apa saja.

 Mengenai komunisme, ada site khusus yg menyimpan ribuan lembar pelajaran
 komunisme. Saya sudah sempat nge-print beberapa puluh dan akhirnya bosan
 sendiri. Ini lengkap sekali ya, sejak tulisan asli Engel, Marx, Lenin,
 Trotsky sampai tulisan Mao dan Stalin-pun ada. Biografi tokoh-tokoh besar
 komunis juga sangat lengkap tertulis. Pokoknya malah lebih lengkap dari buku
 tentang komunisme manapun yg sekarang ada di pasaran!!! (Tuh, pentungnya ada
 3 buah).

 Nah, kalau penasaran, coba search communism, lenin, mao, nanti anda akan
 dibawa ke sana. Gratis mas. Saya juga sempat tulis untuk cari ke amazon.com,
 dan itu bukan sekedar ngomong karena saya juga sempat beli beberapa.
 Murah-murah mas, maximum $20. Nah, lagi-lagi nggak perlu punya alasan nggak
 ada tahu, nggak ada waktu, dll. Yg penting ada mau, semua pasti bisa dicari.
 Saya sudah sempat postingkan address site itu beberapa bulan yg lalu. Saya
 cantumkan lagi:

 http://www.marxists.org/archive/marx/index.htm
 http://www.maoism.org

 Ini yg rada runtut. Kalau mau yg dicampuri pandangan para komunis baru sih
 ada ribuan lagi tuh.

 Kembali ke paham komunis, dari yg anda tulis kelihatan anda tidak sadar
 bahwa sedemikian banyak pandangan para tokoh itu untuk mendefinisikannya dan
 cara untuk mencapainya. Ini yg bikin capek untuk menuliskannya. Tapi kalau
 arti umum sih semua orang yg sudah lulus SMP sudah tahu. Atau balik lagi:
 cari di www.dictionary.com. Jangan terlalu bodoh untuk ngetes orang lagi ya
 mas. Nggak lakuhihihi malu ah.

 Salam malu,
 Anjasmara

 Catatan: Artikel Tempo baru saya dapat 5 menit sebelum saya postingkan. Jadi
 anda jangan mengira bahwa saya mendasarkan pandangan saya pada artikel tsb.
 Juga saya tidak setuju dengan istilah 'radikal' yg dikhususkan untuk komunis
 Indonesia. Ini sudah tersirat lah. Kalau anda mendapat impression demikian
 dari artikel itu, boleh saya sebut anda salah dalam menyerapnya (itu problem
 anda dg penulisnya atau tulisannya). Saya sendiri tidak memperoleh kesan
 demikian dari artikel itu tuh. Silakan lah luangkan waktu anda
 sedikit..:)




Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-06 Terurut Topik Faransyah Jaya

kalo menurut saya, dua2nya sama2 muter jawabannya. :)
Saya juga dari kemaren2 nunggu kalo ada members yang bisa posting jawaban plain and 
simple. jadi mudah dimengerti, at least buat nambah ilmu saya sendiri. :)

faran


Date: Fri, 7 Apr 2000 10:02:05 -0700
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]

Wah, terima kasih Anjas. Sekarang bertambah lagi kekaguman saya pada
anda. Benar sekali apa kata anda, saya ini memang masih bodoh, makanya
saya sempat-sempatkan tanya ke anda yang pinter.

Apa yang saya tuliskan di milis ini tidak lebih dan tidak kurang
berdasarkan tulisan dan posting anda di milis ini. Kalau ngasih komentar
dan minta klarifikasi (bertanya) terhadap yang anda tuliskan terus anda
bilang bodoh, ya saya terima saja nasib saya. Kebetulan saya juga nggak
pernah merasa pinter. Lalu, kalau anda suruh saya nyari, baca, dan beli
referensi yang anda maksud tsb, terus kapan dong transfer informasi bisa
dipercepat dengan menggunakan milis ini. Belum lagi, mana saya punya
waktu dan dana untuk mendapatkan itu.

Kalau saya boleh kembali ke awal diskusi topik ini, berangkat dari
ketercengangan saya (maklum orang bodoh gampang kaget) terhadap tulisan
anda yang mencaci-maki Gus Dur (presiden saya) dengan menggunakan
kata-kata 'demokrasi' dan 'komunis'. Lalu, saya tanya, kenapa kok anda
sedemikian takutnya terhadap komunis. Eh, ternyata anda nggak pernah
kasih jawaban dan malah muter-muter. Nah, berdasarkan yang anda tulis
tsb, dan dengan kemampuan bodoh saya, gampang saja saya bilang anda
sebenarnya nggak tahu apa yang anda omongkan dan sok keminter.

Saya menyadari kalau anda selalu berprasangka jelek terhadap orang lain,
terlihat dari tulisan-tulisan anda selama ini. Sehingga pertanyaan saya,
yang bodoh ini, juga anda sangka sebagai nge-test. Bagaimana mungkin
saya seberani itu? Saya tidaklah sepandai dan seberani anda, karena
seperti yang anda katakan, saya bodoh dan masih se-level SD.

Terakhir, kenapa sih anda kok ketakutan sekali terhadap komunis?

Salam,
Budi

Jeffrey Anjasmara wrote:

 Saya sudah menduga bahwa anda ingin mencapkan sesuatu dengan mengatakan
 bahwa saya tidak mengetahui permasalahan. Itu sudah diantisipasi. Model
 pertanyaan anda yang ingin "men-test" itu sudah kuno mas. Hanya anak kecil
 yang tidak paham arahnya.

 Saya tidak ingin membahas apa arti demokrasi karena artinya sangat umum
 diketahui. Kalau anda betul-betul ingin tahu (bukan ngetes dengan cara yg
 lucu dan kekanak-kanakan seperti itu), silakan klik www.dictionary.com. Ini
 cara yg paling mudah. Kalau mau lebih lengkap ambil CD Encarta. Kalau mau
 ilmiah tinggal mampir ke Barnes and Noble. Pada jaman sekarang ini, tidak
 ada alasan bahwa seseorang tidak tahu term-term apa saja.

 Mengenai komunisme, ada site khusus yg menyimpan ribuan lembar pelajaran
 komunisme. Saya sudah sempat nge-print beberapa puluh dan akhirnya bosan
 sendiri. Ini lengkap sekali ya, sejak tulisan asli Engel, Marx, Lenin,
 Trotsky sampai tulisan Mao dan Stalin-pun ada. Biografi tokoh-tokoh besar
 komunis juga sangat lengkap tertulis. Pokoknya malah lebih lengkap dari buku
 tentang komunisme manapun yg sekarang ada di pasaran!!! (Tuh, pentungnya ada
 3 buah).

 Nah, kalau penasaran, coba search communism, lenin, mao, nanti anda akan
 dibawa ke sana. Gratis mas. Saya juga sempat tulis untuk cari ke amazon.com,
 dan itu bukan sekedar ngomong karena saya juga sempat beli beberapa.
 Murah-murah mas, maximum $20. Nah, lagi-lagi nggak perlu punya alasan nggak
 ada tahu, nggak ada waktu, dll. Yg penting ada mau, semua pasti bisa dicari.
 Saya sudah sempat postingkan address site itu beberapa bulan yg lalu. Saya
 cantumkan lagi:

 http://www.marxists.org/archive/marx/index.htm
 http://www.maoism.org

 Ini yg rada runtut. Kalau mau yg dicampuri pandangan para komunis baru sih
 ada ribuan lagi tuh.

 Kembali ke paham komunis, dari yg anda tulis kelihatan anda tidak sadar
 bahwa sedemikian banyak pandangan para tokoh itu untuk mendefinisikannya dan
 cara untuk mencapainya. Ini yg bikin capek untuk menuliskannya. Tapi kalau
 arti umum sih semua orang yg sudah lulus SMP sudah tahu. Atau balik lagi:
 cari di www.dictionary.com. Jangan terlalu bodoh untuk ngetes orang lagi ya
 mas. Nggak lakuhihihi malu ah.

 Salam malu,
 Anjasmara

 Catatan: Artikel Tempo baru saya dapat 5 menit sebelum saya postingkan. Jadi
 anda jangan mengira bahwa saya mendasarkan pandangan saya pada artikel tsb.
 Juga saya tidak setuju dengan istilah 'radikal' yg dikhususkan untuk komunis
 Indonesia. Ini sudah tersirat lah. Kalau anda mendapat impression demikian
 dari artikel itu, boleh saya sebut anda salah dalam menyerapnya (itu problem
 anda dg penulisnya atau tulisannya). Saya sendiri tidak memperoleh kesan
 demikian dari artikel itu tuh. Silakan lah luangkan waktu anda
 sedikit..:)






Happy New Millenium from the staff at 

Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-06 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya sudah menduga bahwa anda ingin mencapkan sesuatu dengan mengatakan
bahwa saya tidak mengetahui permasalahan. Itu sudah diantisipasi. Model
pertanyaan anda yang ingin "men-test" itu sudah kuno mas. Hanya anak kecil
yang tidak paham arahnya.

Saya tidak ingin membahas apa arti demokrasi karena artinya sangat umum
diketahui. Kalau anda betul-betul ingin tahu (bukan ngetes dengan cara yg
lucu dan kekanak-kanakan seperti itu), silakan klik www.dictionary.com. Ini
cara yg paling mudah. Kalau mau lebih lengkap ambil CD Encarta. Kalau mau
ilmiah tinggal mampir ke Barnes and Noble. Pada jaman sekarang ini, tidak
ada alasan bahwa seseorang tidak tahu term-term apa saja.

Mengenai komunisme, ada site khusus yg menyimpan ribuan lembar pelajaran
komunisme. Saya sudah sempat nge-print beberapa puluh dan akhirnya bosan
sendiri. Ini lengkap sekali ya, sejak tulisan asli Engel, Marx, Lenin,
Trotsky sampai tulisan Mao dan Stalin-pun ada. Biografi tokoh-tokoh besar
komunis juga sangat lengkap tertulis. Pokoknya malah lebih lengkap dari buku
tentang komunisme manapun yg sekarang ada di pasaran!!! (Tuh, pentungnya ada
3 buah).

Nah, kalau penasaran, coba search communism, lenin, mao, nanti anda akan
dibawa ke sana. Gratis mas. Saya juga sempat tulis untuk cari ke amazon.com,
dan itu bukan sekedar ngomong karena saya juga sempat beli beberapa.
Murah-murah mas, maximum $20. Nah, lagi-lagi nggak perlu punya alasan nggak
ada tahu, nggak ada waktu, dll. Yg penting ada mau, semua pasti bisa dicari.
Saya sudah sempat postingkan address site itu beberapa bulan yg lalu. Saya
cantumkan lagi:

http://www.marxists.org/archive/marx/index.htm
http://www.maoism.org

Ini yg rada runtut. Kalau mau yg dicampuri pandangan para komunis baru sih
ada ribuan lagi tuh.

Kembali ke paham komunis, dari yg anda tulis kelihatan anda tidak sadar
bahwa sedemikian banyak pandangan para tokoh itu untuk mendefinisikannya dan
cara untuk mencapainya. Ini yg bikin capek untuk menuliskannya. Tapi kalau
arti umum sih semua orang yg sudah lulus SMP sudah tahu. Atau balik lagi:
cari di www.dictionary.com. Jangan terlalu bodoh untuk ngetes orang lagi ya
mas. Nggak lakuhihihi malu ah.


Salam malu,
Anjasmara

Catatan: Artikel Tempo baru saya dapat 5 menit sebelum saya postingkan. Jadi
anda jangan mengira bahwa saya mendasarkan pandangan saya pada artikel tsb.
Juga saya tidak setuju dengan istilah 'radikal' yg dikhususkan untuk komunis
Indonesia. Ini sudah tersirat lah. Kalau anda mendapat impression demikian
dari artikel itu, boleh saya sebut anda salah dalam menyerapnya (itu problem
anda dg penulisnya atau tulisannya). Saya sendiri tidak memperoleh kesan
demikian dari artikel itu tuh. Silakan lah luangkan waktu anda
sedikit..:)


'--
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam
    atau Islam ...)
Date: Thu, 6 Apr 2000 09:31:00 -0700

Buat Anjas,

Wah, anda salah kalau balik bertanya soal komunis ke saya. Lha wong
sejak awal saya pingin belajar tentang komunis dari anda yang saya
anggap 'tahu banyak' tentang hal ini. Saya mencoba mengatakan komunis di
Indonesia adalah komunis yang keliru justru berangkat dari posting anda
(Tempo), yang antara lain disitu disebut 'radikal' dan lainnya yang
menunjukkan ketidaksesuaian dengan paham komunis yang sebenarnya. Lalu
muncul pertanyaan saya yaitu paham komunis yang sebenarnya itu seperti
apa, yang ternyata tidak anda jawab dan malah balik bertanya ke saya.
Kok anda jadi mbingungi gitu sih.?!

Ada dua catatan penting yang saya dapat dari posting anda tentang
komunis ini, yaitu:
1. Anda sebenarnya tidak mengerti benar dengan apa yang disebut dengan
demokrasi (lihat kata-kata anda tentang demokrasi ini),
2. Anda juga sebenarnya tidak tahu banyak tentang paham komunis.

Namun dengan berangkat dari dan menggunakan dua kata di atas, yaitu
'demokrasi' dan 'komunis', anda telah mencaci maki Gus Dur. Wow..
Bagaimana anda bisa melakukan itu sementara anda sendiri tidak paham
benar dengan kata-kata yang anda gunakan???

Ada ungkapan yang mungkin tepat untuk ini: "Nyekel cengele dhewe ae
durung iso ..."

Janganlah mengurangi kekaguman saya terhadap anda. Atau, mungkin saya
salah mengagumi orang.???

Salam,
Budi


Jeffrey Anjasmara wrote:
 
  Soal paragraf pertama, whatever lah... gitu aja kok pusing. Saya juga
bisa
  sinis kok.
 
  Soal komunisme, bagaimana anda menilai komunis di Indonesia adalah
komunis
  yg salah? Coba silakan beli bukunya di Amazon.com, anda bisa beli cuman
  seharga $4.0 untuk dapat menilai rencana dan cita-cita besar komunisme.
Dari
  cerita di Tempo tentang kemarahan Stalin, dia menyatakan "kamu orang
gila"
  karena melihat kekuatan yg digalang belum cukup kuat atau terlalu
prematur.
  Itu saja. Jadi bukan masalah keliru atau benar.
 
  Saya juga tidak setuju de

Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-05 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Soal paragraf pertama, whatever lah... gitu aja kok pusing. Saya juga bisa
sinis kok.

Soal komunisme, bagaimana anda menilai komunis di Indonesia adalah komunis
yg salah? Coba silakan beli bukunya di Amazon.com, anda bisa beli cuman
seharga $4.0 untuk dapat menilai rencana dan cita-cita besar komunisme. Dari
cerita di Tempo tentang kemarahan Stalin, dia menyatakan "kamu orang gila"
karena melihat kekuatan yg digalang belum cukup kuat atau terlalu prematur.
Itu saja. Jadi bukan masalah keliru atau benar.

Saya juga tidak setuju dengan Sdr. Priyo bahwa yg perlu ditakutkan adalah
komunis gaya Indonesia. Haus darah bukan hanya karakteristik komunis
Indonesia saja, tetapi sudah karakteristik umum.
Silakan Budi sebutkan komunis gaya mana yg ideal? Saya perlu belajar dari
anda nih... Saya tidak punya major Political Science atau apa seperti Ida,
tapi paling tidak sudah merasa cukup takut setelah membaca beberapa
referensi tentang komunisme. Saya juga tidak tergiur oleh teori Hegel atau
Marx karena nyatanya dalam praktek komunisme berarti chaos. Tidak di Eropa,
tidak di Asia, ataupun di Cuba.

Kembali soal Cuba, anda dengar dari mana dulu sih? Saya jadi penasaran. Dari
Castro? Semenjak pemerintahan Castro, Cuba sudah bergantung sepenuhnya pada
USSR. Mau kena embargo atau tidak, perekonomian mereka sudah
compang-camping.


Anjas

'---
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam
    atau Islam ...)
Date: Wed, 5 Apr 2000 13:43:13 -0700

Wah terima kasih Anjas, anda telah dan mau share informasi tentang
komunis ini. Dan saya tetap lebih suka memuji anda yang kelihatannya
'sangat' hebat, reformis, nasionalis, dll. Sayang saya tidak bisa
mengikuti saran anda untuk memuji yang lain. Bagi saya, nampaknya semua
jadi 'kecil' dibanding dengan anda.

Kembali ke paham komunis, dari posting anda tsb (Tempo), kelihatannya
komunis di Indonesia adalah komunis aliran yang keliru dibanding dengan
yang tumbuh di negara asalnya (Rusia?). Dengan kata lain, komunis yang
benar adalah yang bukan seperti yang pernah ada di Indonesia. Lalu,
seperti apa komunis yang sebenarnya itu? Kalau diteruskan lagi, seperti
yang saya tanyakan, kenapa anda sedemikian ketakutannya terhadap paham
komunis?

Soal Cuba, saya khan bilang kalau 'dengar-dengar' di sana nggak ada KKN.
Samalah dengan yang anda sebutkan bahwa Cuba terlibat perdagangan obat
bius, tapi dari film. Faktanya...???

Saya suka kata-kata anda ini:

Jeffrey Anjasmara wrote:
  Mengenai demokrasi, demokrasi ya demokrasi. Masak saya mesti nulis
panjang lebar.

Dengan seijin anda, saya akan tularkan model tulisan anda ini ke
teman-teman SD saya.

Salam,
Budi

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-05 Terurut Topik Faransyah Jaya

Kalo sumber cerita saya lain ceritanya.
Ceritanya, semasa komunis (PKI) dulu kyai-kyai dikejar dan dibunuhi.
Itu cerita yang saya dapat.

Boleh tahu, cerita traumatik anda itu terjadi dimana dan sekitar tahun berapa (curios 
question). Abis waktu itu saya belum lahir.
Saya pribadi lebih prefer untuk mendapatkan sumber berita dari sumber2 yang memang 
melihat atau mendengar langsung kejadiannya.

Faran

Date: Tue, 4 Apr 2000 17:22:38 -0500
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
From: Moko Darjatmoko [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]

On 4/4/00, Faransyah Jaya wrote:

Mungkin memang takutnya dengan komunis Indonesia.
Kalo komunis Indonesia saya pribadi juga khawatir.
Dari cerita Orang tua langsung sih memang komunis "Indonesia"
itu sadis.

Faran, "sadis" nya itu bukankah karena "Indonesia" nya ... tidak
peduli apakah itu komunis atau non-komunis (artinya: ya tentara, ya
mereka yang ngakunya beragama, dsb.)

Sampai sekarang saya masih terbayang pemandangan masa kecil,
kepala-kepala yang dicocok pada galah bambu sepanjang jalan raya di
Jawa Timur. Ini terjadi setelah PKI dilumpuhkan secara total. Orang
bilang itu kepala orang-orang PKI, ateis, atau mungkin orang yang
lagi sial saja -- seperti tetanga saya yang mendadak lenyap, "in the
wrong place at the wrong time." Pembantainya? ... apakah pembantainya
orang-orang "komunis" yang sadis itu? Lho logikanya gimana sih, kan
komunis (PKI) sudah lumpuh, kan orang-orangnya sudah habis ditangkapi
pada waktu itu?

Ingatan paling 'traumatik" adalah tentang guru agama di SMP saya
dulu. Dia suka bawa pedang kemana-mena termasuk waktu di kelas
pelajaran agama. Dengan bangga dia bercerita, bahwa semalam sudah
menebas kepala yang ketujuh ... "tinggal dua lagi," katanya, "habis
itu karcis ke surga boleh dibilang sudah di tangan." Tiba-tiba saya
ingin muntah -- saya pamit ke WC, dan tidak pernah kembali ke kelas
guru berpedang itu sampai lulus SMP 2 tahun kemudian.

Lha itu kan jaman dulu, jaman kacau ...

Jaman sekarang sebetulnya lebih mudah lagi ... tinggal lihat berita
koran lokal saja. Meniru metode yang sering dipakai Noam Chomsky
(MIT) ini saya ambil sample headline di Kompas rubruik METROpolitan.
harap diingat saya tidak mengutip Pos Kota, tetapi harian Kompas,
koran yang amat "jinak" itu -- atau "banci" meminjam olokan Ben
Anderson (Cornell).

Headlines dari minggu lalu (Senin sampai Sabtu) ...

  Senin, 27 Maret 2000
  
  * Program Penertiban Umum tidak Tercapai
Program 100 Hari Gubernur DKI Jakarta, untuk menegakkan
ketertiban umum dan taat hukum, tampaknya tidak tercapai

  * Maling Motor Tewas Dibakar
Aksi main hakim sendiri oleh massa terhadap pelaku tindak
kejahatan, kembali terjadi di Tangerang, Sabtu (25/3) malam

  Selasa, 28 Maret 2000
  -
  * Personel Tentara "Ngamuk", Tewaskan Pemilik Kafe
Dua personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD berpangkat
sersan satu (sertu) mengamuk di Tangerang, Senin (27/3) sekitar
pukul 04.30

  * Tak Tanggapi Cinta, Erni Tewas Digorok
Erni Kusumawati (20), karyawati perusahaan swasta, ditemukan
tewas dengan leher hampir putus di dalam kamar rumahnya di
Kampungbaru RT 03/02 Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang,
Bekasi, Senin (27/3) dini hari

  * Seorang Wanita Perancis Tewas di Tangan Perampok
Silvy Maupin (39), seorang ibu berkewarganegaraan Perancis,
ditemukan tewas di tempat tidurnya di Jalan Madrasah II Buntu
Kemang, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, pukul 04.40 hari Senin

  * Polisi Masih Periksa Abi dan Teman-temannya
Aparat Kepolisian Resor Metro (Polrestro) Jakarta Pusat sampai
Senin (27/3) sore masih memeriksa Abi Suryosumarno dan enam
temannya, yang diduga keras mengetahui pengeroyok hingga tewas
Bharatu Abraham Mao dan Belly Sihombing di BC Cafe, ...

  Rabu, 29 Maret 2000
  ---
  * Polisi Tembak Mati Dua Penodong
Polisi menembak mati Iwan dan Asep, dua dari empat penodong
yang biasa beroperasi di perempatan di Jalan Perintis-Yos
Sudarso, Kelapagading, Jakarta Utara, Senin (27/3) malam

  * Lima Bangunan Terbakar di Matraman
Seorang anggota Marinir terluka akibat pengeroyokan dan lima
bangunan terbakar dalam sebuah keributan antarwarga di Jl
Matraman Raya, Jakarta Timur, Selasa (28/3) petang

  * Tersangka Pembunuh Ditahan di Pomdam
Fe dan Ro, dua anggota TNI AD berpangkat sersan satu (sertu),
tersangka pelaku pembunuhan Novelim Jemi (42), pemilik Kafe
Duta 168 di Taman Cibodas, Jatiuwung, Kota Tangerang, pada
peristiwa hari Senin pagi, mulai Selasa (28/3) kemarin dit

  Kamis, 30 Maret 2000
  
  * Polisi Ringkus "Bos" Belasan Kelompok Pencuri
Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menangkap Musadar,
seorang tersangka penadah barang curian 

Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-05 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Sdr. Jeffrey,
rasanya yang bilang begitu bukan saya, tapi Faransyah.
saya lebih kurang setuju dengan pendapat anda.
Dimana-mana komunisme tidak ada yang bisa dijadikan
model, karena cuma bikin chaos  rakyat sengsara,
meskipun slogan perjuangan rakyat (kaum buruh) yang
mereka pakai sebagai alat.

--- Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya juga tidak setuju dengan Sdr. Priyo bahwa yg
 perlu ditakutkan adalah
 komunis gaya Indonesia. Haus darah bukan hanya
 karakteristik komunis
 Indonesia saja, tetapi sudah karakteristik umum.
 Silakan Budi sebutkan komunis gaya mana yg ideal?
 Saya perlu belajar dari
 anda nih... Saya tidak punya major Political Science
 atau apa seperti Ida,
 tapi paling tidak sudah merasa cukup takut setelah
 membaca beberapa
 referensi tentang komunisme. Saya juga tidak tergiur
 oleh teori Hegel atau
 Marx karena nyatanya dalam praktek komunisme berarti
 chaos. Tidak di Eropa,
 tidak di Asia, ataupun di Cuba.


__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-05 Terurut Topik Budi Haryanto

Buat Anjas,

Wah, anda salah kalau balik bertanya soal komunis ke saya. Lha wong
sejak awal saya pingin belajar tentang komunis dari anda yang saya
anggap 'tahu banyak' tentang hal ini. Saya mencoba mengatakan komunis di
Indonesia adalah komunis yang keliru justru berangkat dari posting anda
(Tempo), yang antara lain disitu disebut 'radikal' dan lainnya yang
menunjukkan ketidaksesuaian dengan paham komunis yang sebenarnya. Lalu
muncul pertanyaan saya yaitu paham komunis yang sebenarnya itu seperti
apa, yang ternyata tidak anda jawab dan malah balik bertanya ke saya.
Kok anda jadi mbingungi gitu sih.?!

Ada dua catatan penting yang saya dapat dari posting anda tentang
komunis ini, yaitu:
1. Anda sebenarnya tidak mengerti benar dengan apa yang disebut dengan
demokrasi (lihat kata-kata anda tentang demokrasi ini),
2. Anda juga sebenarnya tidak tahu banyak tentang paham komunis.

Namun dengan berangkat dari dan menggunakan dua kata di atas, yaitu
'demokrasi' dan 'komunis', anda telah mencaci maki Gus Dur. Wow..
Bagaimana anda bisa melakukan itu sementara anda sendiri tidak paham
benar dengan kata-kata yang anda gunakan???

Ada ungkapan yang mungkin tepat untuk ini: "Nyekel cengele dhewe ae
durung iso ..."

Janganlah mengurangi kekaguman saya terhadap anda. Atau, mungkin saya
salah mengagumi orang.???

Salam,
Budi


Jeffrey Anjasmara wrote:

 Soal paragraf pertama, whatever lah... gitu aja kok pusing. Saya juga bisa
 sinis kok.

 Soal komunisme, bagaimana anda menilai komunis di Indonesia adalah komunis
 yg salah? Coba silakan beli bukunya di Amazon.com, anda bisa beli cuman
 seharga $4.0 untuk dapat menilai rencana dan cita-cita besar komunisme. Dari
 cerita di Tempo tentang kemarahan Stalin, dia menyatakan "kamu orang gila"
 karena melihat kekuatan yg digalang belum cukup kuat atau terlalu prematur.
 Itu saja. Jadi bukan masalah keliru atau benar.

 Saya juga tidak setuju dengan Sdr. Priyo bahwa yg perlu ditakutkan adalah
 komunis gaya Indonesia. Haus darah bukan hanya karakteristik komunis
 Indonesia saja, tetapi sudah karakteristik umum.
 Silakan Budi sebutkan komunis gaya mana yg ideal? Saya perlu belajar dari
 anda nih... Saya tidak punya major Political Science atau apa seperti Ida,
 tapi paling tidak sudah merasa cukup takut setelah membaca beberapa
 referensi tentang komunisme. Saya juga tidak tergiur oleh teori Hegel atau
 Marx karena nyatanya dalam praktek komunisme berarti chaos. Tidak di Eropa,
 tidak di Asia, ataupun di Cuba.

 Kembali soal Cuba, anda dengar dari mana dulu sih? Saya jadi penasaran. Dari
 Castro? Semenjak pemerintahan Castro, Cuba sudah bergantung sepenuhnya pada
 USSR. Mau kena embargo atau tidak, perekonomian mereka sudah
 compang-camping.

 Anjas

 '---
 From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam
     atau Islam ...)
 Date: Wed, 5 Apr 2000 13:43:13 -0700
 
 Wah terima kasih Anjas, anda telah dan mau share informasi tentang
 komunis ini. Dan saya tetap lebih suka memuji anda yang kelihatannya
 'sangat' hebat, reformis, nasionalis, dll. Sayang saya tidak bisa
 mengikuti saran anda untuk memuji yang lain. Bagi saya, nampaknya semua
 jadi 'kecil' dibanding dengan anda.
 
 Kembali ke paham komunis, dari posting anda tsb (Tempo), kelihatannya
 komunis di Indonesia adalah komunis aliran yang keliru dibanding dengan
 yang tumbuh di negara asalnya (Rusia?). Dengan kata lain, komunis yang
 benar adalah yang bukan seperti yang pernah ada di Indonesia. Lalu,
 seperti apa komunis yang sebenarnya itu? Kalau diteruskan lagi, seperti
 yang saya tanyakan, kenapa anda sedemikian ketakutannya terhadap paham
 komunis?
 
 Soal Cuba, saya khan bilang kalau 'dengar-dengar' di sana nggak ada KKN.
 Samalah dengan yang anda sebutkan bahwa Cuba terlibat perdagangan obat
 bius, tapi dari film. Faktanya...???
 
 Saya suka kata-kata anda ini:
 
 Jeffrey Anjasmara wrote:
   Mengenai demokrasi, demokrasi ya demokrasi. Masak saya mesti nulis
 panjang lebar.
 
 Dengan seijin anda, saya akan tularkan model tulisan anda ini ke
 teman-teman SD saya.
 
 Salam,
 Budi

 __
 Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-05 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, April 05, 2000 23:27
Subject: Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam
atau Islam ...)


Ada dua catatan penting yang saya dapat dari posting anda tentang
komunis ini, yaitu:
1. Anda sebenarnya tidak mengerti benar dengan apa yang disebut dengan
demokrasi (lihat kata-kata anda tentang demokrasi ini),
2. Anda juga sebenarnya tidak tahu banyak tentang paham komunis.

=

Ceileeh 
Ini sih bukan menyangkut "pemikiran", tetapi "pemikir".

Salam,

Nasrullah Idris



Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-04 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Terlampir artikel dari Tempo. Nggak usah muja-muji karena anda salah alamat.
Puji aja Mahaguru Gus Durno yg gila pujian. Bikin aja statement dukung Gus
Dur, entar kan anda diangkat jadi Pangkostrad...hehe...

Semoga anda paham bagaimana modus operandi orang-orang komunis. Susup sana
susup sini, begitu sudah berhasil (cukup kuat) langsung bikin acara
revolusi. Ini tidak terjadi di Indonesia saja lah. Makanya rajin baca-baca
dong mas. Mas mestinya juga bisa ambil konklusi kalau dari misal 10 kejadian
di segala sudut dunia dengan revolusi komunis berakhir dengan pembantaian
semua pihak yg tidak sepaham, artinya kemungkinan besar juga akan terjadi
hal yg sama di masa depan. Ini kalau mau bikin acara statistik.

Mengenai kemungkinan bahwa Cuba menderita semata karena embargo US, itu
kesimpulan yg gegabah. Sama saja dengan bikin kesimpulan kalau RI nggak
diperintah Suharto pasti sudah jadi negara superpower. Lagipula dapat info
dari mana kalau di sana nggak ada KKN? Jangan bicara tanpa fakta ah.

Sudah nonton film Noriega nggak? Cuba disebut-sebut juga terlibat pengedaran
obat bius tuh. Kali aja ekonomi rada tertolong gara-gara itu. Lagipula siapa
yg bilang ekonomi Cuba punya status mending? Lihat sejarah Cuba apa iya
sebelum embargo ekonomi mereka bagus? Enggak tuh. Jauh.:)

Mengenai demokrasi, demokrasi ya demokrasi. Masak saya mesti nulis panjang
lebar. Kalau kaum komunis selalu membantai semua yg tidak sepaham apa itu
wujud dari demokrasi. Memang kelihatan ironis, yaitu menghalangi
perkembangan paham ini seolah-olah tidak berdemokrasi pula. Ini yg mau
ditekankan oleh Mbah Dajjal Gus Durno itu. Kalau cara penterjemahan
demokrasi model ini dikembangkan, maka mestinya semua orang boleh
kowan-kawin seenaknya, telanjang bulat seenaknya, ambil harta orang
seenaknya. Kan kita nggak boleh membatasi hak orang.

Mengenai Mahaguru Gus Durno, saya sekarang jadi mempertimbangkan kebenaran
rumor-rumor yg berkembang sebelum pemilu dulu bahwa Gus Durno sempat
mengenyam paham kekiri-kirian (ini halusnya) pada saat beliau ini berada di
Irak. Benar tidaknya ya tidak tahu. Cuma dengan kekerasan hati si beliau ini
dalam menggolkan rencana ini (berita terbaru hari ini), saya kok jadi rada
percaya dg rumor yg dulu itu.

Yang makin ironis buat saya adalah kenyataan sejarah bahwa yg saling
membantai tahun 1960-an itu antara kader NU dan dan kader PKI. Mungkin
karena pengalaman itulah PKI perlu menyusupkan pahamnya, dan tidak
tanggung-tanggung disusupkan ke anak pentolan NU. Nah lho.:) Buah
keberhasilan walaupun harus menunggu lebi dari 30 tahun ternyata dapat
dipetik juga.


Anjasmara

-
Jatuh Bangun Komunis di Indonesia
Bagian I (1902-1926):
Lahirnya Partai Komunis Indonesia

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejauh penelitian yang ada, nama Sneevliet
adalah pembawa ideologi komunisme dari Nederland dan disebarkan di
Indonesia. Tidak hanya kepada orang Belanda di Indonesia, tapi juga orang
Indonesia.

Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet. Lahir di Rotterdam, 13 Mei
1883. Sejak tahun 1902 ia sudah aktif dalam kehidupan partai politik. Waktu
itu ia tergabung dalam Sociaal Democratische
Arbeid Partij (SDAP) di Nederland sampai 1909. Ketika keluar tahun 1909,
Sneevliet aktif di dunia perdagangan. Di situlah ia memasuki wilayah
Indonesia.

Tahun 1913 tokoh ini tiba di Indonesia. Ia sempat bekerja di harian
'Soerabajaasch Handelsblad', Surabaya. Masih di tahun yang sama, ia pindah
ke Semarang dan diangkat menjadi sekretaris di perusahaan bertajuk
Semarangsche Handelsvereniging. Tahun 1914, Sneevliet mendirikan Indische
Sociaal Democratische Vereniging atau ISDV. Organisasi politik yang
tujuannya untuk memperbesar dan memperkuat gerakan komunis di Indonesia.
Adalah majalah Het Vrije Woord yang menjadi corong propaganda ISDV. Beberapa
tokoh Belanda yang juga aktif membantu Sneevliet adalah Bergsma, Adolf
Baars, Van Burink, Brandsteder dan HW Dekker. Di kalangan pemuda Indonesia
tersebut nama-nama Semaun, Alimin dan Darsono. Juga buruh buruh kereta api
dan trem yang bernaung dibawah organisasi Vereniging van Spoor Tramweg
Personal (VTSP).

Semula Semaun, Darsono dan Alimin adalah anak buah HOS Tjokroaminoto.
Mereka terdaftar sebagai anggota Central Sarekat Islam (CSI) di Surabaya
sejak 1915. Setelah cukup dekat dengan Sneevliet, ketiganya memutuskan
pindah ke Semarang. Tempat di mana Sneevliet mendirikan ISDV. Di Semarang,
mereka menjadi pimpinan SI lokal. Karena sikap dan prinsip komunisme mereka
yang semakin radikal, hubungan dengan anggota SI lainnya mulai renggang.
Bahkan saat kongres ketiga di Bandung, Semaun dengan lantang dan
terang-terangan menentang agama sebagai
dasar pergerakan SI. Akibatnya SI pecah menjadi SI Putih yang dipimpin HOS
Tjokroaminoto, H.Agus Salim dan Abdul Muis. Di sisi lain ada SI Merah yang
dikepalai Semaun dan teman temannya.

Sneevliet dan teman teman Belandanya memperluas pengaruh mereka ke
kalangan yang memiliki posisi penting. Militer yang waktu itu personilnya

Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-04 Terurut Topik Budi Haryanto

Wah terima kasih Anjas, anda telah dan mau share informasi tentang
komunis ini. Dan saya tetap lebih suka memuji anda yang kelihatannya
'sangat' hebat, reformis, nasionalis, dll. Sayang saya tidak bisa
mengikuti saran anda untuk memuji yang lain. Bagi saya, nampaknya semua
jadi 'kecil' dibanding dengan anda.

Kembali ke paham komunis, dari posting anda tsb (Tempo), kelihatannya
komunis di Indonesia adalah komunis aliran yang keliru dibanding dengan
yang tumbuh di negara asalnya (Rusia?). Dengan kata lain, komunis yang
benar adalah yang bukan seperti yang pernah ada di Indonesia. Lalu,
seperti apa komunis yang sebenarnya itu? Kalau diteruskan lagi, seperti
yang saya tanyakan, kenapa anda sedemikian ketakutannya terhadap paham
komunis?

Soal Cuba, saya khan bilang kalau 'dengar-dengar' di sana nggak ada KKN.
Samalah dengan yang anda sebutkan bahwa Cuba terlibat perdagangan obat
bius, tapi dari film. Faktanya...???

Saya suka kata-kata anda ini:

Jeffrey Anjasmara wrote:
 Mengenai demokrasi, demokrasi ya demokrasi. Masak saya mesti nulis panjang lebar.

Dengan seijin anda, saya akan tularkan model tulisan anda ini ke
teman-teman SD saya.

Salam,
Budi



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-04 Terurut Topik Faransyah Jaya

Mungkin memang takutnya dengan komunis Indonesia.

Kalo komunis Indonesia saya pribadi juga khawatir.
Dari cerita Orang tua langsung sih memang komunis "Indonesia"
itu sadis.

Faran

Date: Wed, 5 Apr 2000 13:43:13 -0700
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]

Wah terima kasih Anjas, anda telah dan mau share informasi tentang
komunis ini. Dan saya tetap lebih suka memuji anda yang kelihatannya
'sangat' hebat, reformis, nasionalis, dll. Sayang saya tidak bisa
mengikuti saran anda untuk memuji yang lain. Bagi saya, nampaknya semua
jadi 'kecil' dibanding dengan anda.

Kembali ke paham komunis, dari posting anda tsb (Tempo), kelihatannya
komunis di Indonesia adalah komunis aliran yang keliru dibanding dengan
yang tumbuh di negara asalnya (Rusia?). Dengan kata lain, komunis yang
benar adalah yang bukan seperti yang pernah ada di Indonesia. Lalu,
seperti apa komunis yang sebenarnya itu? Kalau diteruskan lagi, seperti
yang saya tanyakan, kenapa anda sedemikian ketakutannya terhadap paham
komunis?

Soal Cuba, saya khan bilang kalau 'dengar-dengar' di sana nggak ada KKN.
Samalah dengan yang anda sebutkan bahwa Cuba terlibat perdagangan obat
bius, tapi dari film. Faktanya...???

Saya suka kata-kata anda ini:

Jeffrey Anjasmara wrote:
 Mengenai demokrasi, demokrasi ya demokrasi. Masak saya mesti nulis panjang lebar.

Dengan seijin anda, saya akan tularkan model tulisan anda ini ke
teman-teman SD saya.

Salam,
Budi





Happy New Millenium from the staff at DCEmail.com
http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community



Re: Lahirnya Partai Komunis Indonesia (Re: Komunis berbulu Islam atau Islam ...)

2000-04-04 Terurut Topik Moko Darjatmoko

On 4/4/00, Faransyah Jaya wrote:

Mungkin memang takutnya dengan komunis Indonesia.
Kalo komunis Indonesia saya pribadi juga khawatir.
Dari cerita Orang tua langsung sih memang komunis "Indonesia"
itu sadis.

Faran, "sadis" nya itu bukankah karena "Indonesia" nya ... tidak
peduli apakah itu komunis atau non-komunis (artinya: ya tentara, ya
mereka yang ngakunya beragama, dsb.)

Sampai sekarang saya masih terbayang pemandangan masa kecil,
kepala-kepala yang dicocok pada galah bambu sepanjang jalan raya di
Jawa Timur. Ini terjadi setelah PKI dilumpuhkan secara total. Orang
bilang itu kepala orang-orang PKI, ateis, atau mungkin orang yang
lagi sial saja -- seperti tetanga saya yang mendadak lenyap, "in the
wrong place at the wrong time." Pembantainya? ... apakah pembantainya
orang-orang "komunis" yang sadis itu? Lho logikanya gimana sih, kan
komunis (PKI) sudah lumpuh, kan orang-orangnya sudah habis ditangkapi
pada waktu itu?

Ingatan paling 'traumatik" adalah tentang guru agama di SMP saya
dulu. Dia suka bawa pedang kemana-mena termasuk waktu di kelas
pelajaran agama. Dengan bangga dia bercerita, bahwa semalam sudah
menebas kepala yang ketujuh ... "tinggal dua lagi," katanya, "habis
itu karcis ke surga boleh dibilang sudah di tangan." Tiba-tiba saya
ingin muntah -- saya pamit ke WC, dan tidak pernah kembali ke kelas
guru berpedang itu sampai lulus SMP 2 tahun kemudian.

Lha itu kan jaman dulu, jaman kacau ...

Jaman sekarang sebetulnya lebih mudah lagi ... tinggal lihat berita
koran lokal saja. Meniru metode yang sering dipakai Noam Chomsky
(MIT) ini saya ambil sample headline di Kompas rubruik METROpolitan.
harap diingat saya tidak mengutip Pos Kota, tetapi harian Kompas,
koran yang amat "jinak" itu -- atau "banci" meminjam olokan Ben
Anderson (Cornell).

Headlines dari minggu lalu (Senin sampai Sabtu) ...

  Senin, 27 Maret 2000
  
  * Program Penertiban Umum tidak Tercapai
Program 100 Hari Gubernur DKI Jakarta, untuk menegakkan
ketertiban umum dan taat hukum, tampaknya tidak tercapai

  * Maling Motor Tewas Dibakar
Aksi main hakim sendiri oleh massa terhadap pelaku tindak
kejahatan, kembali terjadi di Tangerang, Sabtu (25/3) malam

  Selasa, 28 Maret 2000
  -
  * Personel Tentara "Ngamuk", Tewaskan Pemilik Kafe
Dua personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD berpangkat
sersan satu (sertu) mengamuk di Tangerang, Senin (27/3) sekitar
pukul 04.30

  * Tak Tanggapi Cinta, Erni Tewas Digorok
Erni Kusumawati (20), karyawati perusahaan swasta, ditemukan
tewas dengan leher hampir putus di dalam kamar rumahnya di
Kampungbaru RT 03/02 Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang,
Bekasi, Senin (27/3) dini hari

  * Seorang Wanita Perancis Tewas di Tangan Perampok
Silvy Maupin (39), seorang ibu berkewarganegaraan Perancis,
ditemukan tewas di tempat tidurnya di Jalan Madrasah II Buntu
Kemang, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, pukul 04.40 hari Senin

  * Polisi Masih Periksa Abi dan Teman-temannya
Aparat Kepolisian Resor Metro (Polrestro) Jakarta Pusat sampai
Senin (27/3) sore masih memeriksa Abi Suryosumarno dan enam
temannya, yang diduga keras mengetahui pengeroyok hingga tewas
Bharatu Abraham Mao dan Belly Sihombing di BC Cafe, ...

  Rabu, 29 Maret 2000
  ---
  * Polisi Tembak Mati Dua Penodong
Polisi menembak mati Iwan dan Asep, dua dari empat penodong
yang biasa beroperasi di perempatan di Jalan Perintis-Yos
Sudarso, Kelapagading, Jakarta Utara, Senin (27/3) malam

  * Lima Bangunan Terbakar di Matraman
Seorang anggota Marinir terluka akibat pengeroyokan dan lima
bangunan terbakar dalam sebuah keributan antarwarga di Jl
Matraman Raya, Jakarta Timur, Selasa (28/3) petang

  * Tersangka Pembunuh Ditahan di Pomdam
Fe dan Ro, dua anggota TNI AD berpangkat sersan satu (sertu),
tersangka pelaku pembunuhan Novelim Jemi (42), pemilik Kafe
Duta 168 di Taman Cibodas, Jatiuwung, Kota Tangerang, pada
peristiwa hari Senin pagi, mulai Selasa (28/3) kemarin dit

  Kamis, 30 Maret 2000
  
  * Polisi Ringkus "Bos" Belasan Kelompok Pencuri
Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menangkap Musadar,
seorang tersangka penadah barang curian dengan enam orang
pencuri suruhannya, di Jalan Kebonbawang XV RT 018/02,
Tanjungpriok, Jakarta Utara

  * Gagal Rampas Uang, Perampok Menembak Korbannya
Dua perampok bersenjata api gagal merampas uang sebesar Rp 273
juta milik perusahaan pelayaran PT Sriwijaya Lloyd yang baru
saja diambil di Standard Chartered Bank, Jakarta, Rabu (29/3)
sore

  Jumat, 31 Maret 2000
  
  * Tiga Pencuri Tewas Dihajar Massa
Tiga pencuri di tiga kota, Bogor, Tangerang, dan Bekasi tewas
secara