[ppiindia] Tidak Terlibat, Empat Terduga Dibebaskan

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/19/03220546/tidak.terlibat.empat.terduga.dibebaskan

Tidak Terlibat, Empat Terduga Dibebaskan
Senin, 19 April 2010 | 03:22 WIB

Banda Aceh, Kompas - Tiga warga Banda Aceh dan seorang warga Kabupaten Aceh 
Besar dibebaskan setelah polisi tidak memiliki cukup bukti keterlibatan mereka 
dalam jaringan kelompok bersenjata yang berlatih di perbukitan Krueng Linteung, 
Jalin, Jantho, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, beberapa waktu lalu.

Keempatnya adalah Ibrahim Abdullah (39), Muzakkir (32), Risnal (23), dan Aidil 
Syakrisah (35). Aidil ditahan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror karena 
saat polisi melakukan penangkapan, dia sedang bersama salah seorang tersangka 
kasus mutilasi di Poso, Sulawesi Tengah, Enal Tao alias Haris (35).

Ibrahim yang ditemui di ruang kerjanya di Beurawe, Kuta Alam, Banda Aceh, Sabtu 
(17/4), mengatakan, dia sempat ditahan dan dimintai keterangan oleh tim Densus 
88 di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Senin 
pekan lalu. Namun, keesokan harinya polisi membebaskannya.

Kalau mau bertanya lebih lengkap, mungkin langsung ke Polda atau Densus 88. 
Termasuk surat keterangan saya tidak terlibat tindakan terorisme, kata Ibrahim.

Direktur PT Tan Subra LP itu menambahkan, dia mengenal Enal Tao sebagai Haris. 
Perkenalan pertama terjadi di Desa Pangwa, Kecamatan Trieng Gading, Kabupaten 
Pidie, NAD, tahun 2008. Saat itu dia tengah bersilaturahim bersama keluarga. 
Persisnya saat Idul Fitri.

Kami bertemu di rumah salah satu keluarga. Karena kebiasaan di kampung, seusai 
shalat, tetangga-tetangga kami kunjungi, kata Ibrahim seraya mengatakan, Haris 
alias Enal Tao menikah dengan salah satu perempuan di kampung itu.

Haris sudah ada di NAD sejak pascatsunami dan bergabung di salah satu lembaga 
nonpemerintah asal Qatar. Lembaga itu mengurus bantuan bagi korban tsunami di 
beberapa daerah di Aceh. Tapi, nama organisasinya saya lupa. Yang pasti, asal 
Qatar, tambah Ibrahim.

Aidil Syakrisah, yang ditemui di rumahnya di Desa Gla Meunasah Baro, Krueng 
Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, menolak memberikan penjelasan seputar 
penangkapan dirinya.

Di Bandar Lampung, Lampung, Ketua Tim Advokasi untuk Keadilan Hak-hak Keluarga 
dan Tersangka Tindak Pidana Terorisme Ali Bhuto mengatakan, perlakuan terhadap 
tersangka tindak pidana terorisme selama ini telah mengesampingkan prinsip 
penegakan hak asasi manusia tanpa syarat.

Bahkan, lanjutnya, sejumlah aspek projusticia yang selama ini berlaku 
terabaikan. Apa tidak kasihan melihat istri dan anak-anak mereka menangis 
tanpa tahu nasib suami atau bapak mereka yang sebenarnya? kata Ali. (MHD/JON


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Rezim Keluarga di Pilkada

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/19/03475988/rezim.keluarga.di.pilkada


Rezim Keluarga di Pilkada
Terjadi Krisis Kaderisasi dalam Partai Politik


Senin, 19 April 2010 | 03:47 WIB

Jakarta, Kompas - Pemilu kepala daerah tahun 2010 mencemaskan. Pilkada kali ini 
menampilkan fenomena politik dinasti dengan munculnya calon dari lingkungan 
keluarga kepala daerah yang berkuasa.

Pilkada yang memungkinkan semua orang berpartisipasi juga memunculkan 
artis-artis yang diragukan kapabilitasnya.

Pilkada 2010 ini adalah pilkada langsung kedua setelah pilkada langsung oleh 
rakyat dilaksanakan pada 2005. Saat itu dilangsungkan 226 pilkada, yaitu 11 
pilkada provinsi, 179 kabupaten, dan 36 kota.

Dari 244 pilkada tahun ini, tujuh pilkada berupa pemilihan gubernur dan wakil 
gubernur, yaitu di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, 
Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, dan Jambi. Sisanya, sebanyak 202 pilkada 
kabupaten dan 35 kota, yang berada di 32 provinsi. Hari Minggu (18/4), 
misalnya, dua daerah di Provinsi Jawa Tengah melaksanakan pemungutan suara, 
yaitu Kota Semarang dan Kabupaten Purbalingga.

Maraknya pilkada itu membuat ratusan orang melamar menjadi calon kepala 
daerah. Dari ratusan orang itu terdapat sejumlah calon yang kontroversial.

Di beberapa daerah, pertarungan keluarga dalam pilkada sangat mencolok, antara 
lain di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo; Indramayu, Jawa Barat; Bantul, 
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); Kediri di Jawa Timur, dan Jembrana di Bali. 
Calon-calon yang maju dalam arena pertarungan memiliki hubungan keluarga, yaitu 
suami, istri, anak, atau kakak dan adik. Dari ruang keluarga bersaing di ruang 
publik.

Di Bone Bolango, seorang istri maju menantang suaminya yang kini berkuasa atau 
petahana (incumbent). Ismet Mile (62) yang mengakhiri tugasnya sebagai Bupati 
Bone Bolango kembali mencalonkan diri berpasangan dengan Ibrahim Dau dari 
Partai Demokrasi Kebangsaan. Istrinya, Ruwaida Mile, juga mencalonkan diri 
sebagai bupati berpasangan dengan Haris Hadju dari Partai Kebangkitan Nasional 
Ulama.

Melawan kakak

Di Pilkada Bone Bolango pula, Mohammad Kris Wartabone yang berpasangan dengan 
Irwan Mamesah yang diusung PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, dan 
Partai Amanat Nasional juga bertarung dengan kakaknya, Kilat Wartabone.

Kilat maju sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Bonny Oentu dari 
Partai Golkar. Kilat adalah wakil bupati yang pada Pilkada 2005 berpasangan 
dengan Ismet. Pilkada Bone Bolango dilaksanakan pada 5 Juli 2010.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bone Bolango Femmy Kristina Udoki, pekan 
lalu, mengatakan, pilkada di daerahnya paling ramai dibandingkan dengan pilkada 
kabupaten lainnya di Gorontalo karena diikuti delapan pasang calon.

Menurut Bonny Ointu, birokrat di Pemerintah Provinsi Gorontalo, banyaknya 
pasangan calon itu karena situasi politik di daerah tersebut kurang harmonis 
menyusul perpecahan rumah tangga calon petahana, Ismet Mile dengan istrinya.

Di Jawa Barat, istri dan anak Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin akan 
meramaikan bursa bakal calon Bupati Indramayu periode 2010-2015 pada Oktober 
mendatang. Keduanya kini masih bertarung memperebutkan dukungan dari Partai 
Golkar.

Istri Bupati Indramayu, Anna Sophana, yang selama ini menjabat Ketua Tim 
Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), sejak akhir tahun lalu 
disiapkan untuk maju dalam pilkada Indramayu. Menurut Irianto yang akrab disapa 
Yance, istrinya didukung para ibu binaan PKK. Puluhan baliho besar yang 
bergambar Anna Sophana pun sudah terpampang di jalan-jalan utama Indramayu.

Saat yang sama, putranya, Daniel Mutaqien, juga maju mencalonkan diri. Ia 
bersaing dengan ibunya memperebutkan dukungan Partai Golkar. Ia menggantikan 
ayahnya. Yance yang sudah dua periode menjadi bupati, Jumat lalu, mengaku tak 
masalah dengan pencalonan istri dan anaknya itu. Dia menolak dikatakan 
membentuk rezim keluarga karena anak dan istrinya juga melalui mekanisme yang 
berlaku.

Upaya untuk melanjutkan rezim keluarga juga terasa di Bantul, DIY. Dalam 
pilkada pada 23 Mei nanti, Sri Suryawidati atau yang akrab dipanggil Ida Idham 
Samawi, istri Bupati Bantul Idham Samawi yang telah dua kali menjabat, muncul 
sebagai calon. Walaupun kapasitasnya diragukan oleh pengamat politik, 
popularitas Ida cukup tinggi karena mengandalkan sosok suami yang selama ini 
dianggap sukses memimpin Bantul.

Menurut Ida, keputusannya untuk maju bukan ingin melanjutkan kekuasaan, 
melainkan karena menangkap permintaan masyarakat. Tiap hari banyak kelompok 
masyarakat yang menghendaki saya maju, katanya.

Artis ikut meramaikan

Selain diramaikan calon yang berhubungan keluarga, pilkada di sejumlah wilayah 
juga disemarakkan dengan tampilnya artis. Di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, 
kampung kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, nama artis Julia Perez 
santer disebut sebagai bakal calon kepala daerah pada pilkada Desember 2010.

Jupe, panggilan akrab Julia Perez, 

[ppiindia] Tanjung Priok: Rp 11 Milyar dari Pelindo II untuk Satpol PP?

2010-04-19 Terurut Topik A Nizami
Tanjung Priok: Rp 11 Milyar dari Pelindo II untuk Satpol PP?
Apa lebih murah bayar Rp 11 milyar ke satpol PP ketimbang mengganti Rp 100 
milyar untuk 50 ribu m2 tanah pemakaman ke ahli waris pendiri Tanjung Priok?

Rakyat dan petugas Satpol PP serta polisi bersimbah darah bahkan ada yang 
terbunuh, bagaimana dengan yang menerima uang Rp 11 milyar tsb?

Wali Kota Jakarta Utara Tahu Adanya Dana Rp 11 Miliar  
Sabtu, 17 April 2010 | 15:59 WIB

Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono. TEMPO/ Dwianto Wibowo

TEMPO Interaktif, Jakarta --Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengakui 
adanya dana Rp 11 miliar dari PT Pelabuhan Indonesia II terkait pembongkaran 
bangunan di sekitar makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara. Namun, dana sebesar 
itu seluruhnya diberikan kepada Satuan Polisi Pamong Praja.

Di luar pasukan (Satpol PP) tidak ada yang menerima dana tersebut, kata 
Bambang, saat bertemu sejumlah organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan di 
kantor Wali Kota Jakarta Utara, Sabtu (17/4).

Menurut Bambang, persoalan dana Rp 11 miliar dari Pelindo II pun telah 
ditanyakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta kepada Gubernur DKI 
Jakarta Fauzi Bowo. Jadi, kita lihat saja bagaimana hasil penyelidikan kasus 
Mbah Priok nanti, ujar Bambang.

Awal kabar adanya aliran dana Rp 11 miliar tersebut keluar dari anggota DPRD 
DKI Jakarta, dalam rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (16/4). 
Dana dari Pelindo II digelontorkan dalam rangka pembebasan lahan makam Mbah 
Priok.

Menanggapi itu, Gubernur menyatakan akan menyelidiki dugaan adanya dana 
tersebut. Pasalnya, ia juga baru sebatas mendengar kabar itu. Tapi kami sudah 
minta untuk ditelusuri, dari mana, pada siapa, dan untuk apa, kata Foke, 
panggilan akrab Fauzi Bowo, pada rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, 
Jumat (16/4) kemarin.

WAHYUDIN FAHMI
http://tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/04/17/brk,20100417-241137,id.html
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
Belajar Islam via SMS:
http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone





[ppiindia] Dr. Amarullah Siregar, Dokter Naturopati Indonesia

2010-04-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar





(dikutip dari Multiply)




Dr. Amarullah Siregar Dokter Naturopati Indonesia 
Apr 18, '10 10:52 PM






Naturopati, masih menjadi ilmu pengobatan yang belum banyak dikenal di 
Indonesia. Bahkan sempat dipandang sinis oleh dokter-dokter yang belum 
mengenalnya. dr Amarullah Hasanuddin Siregar menjadi ahli naturopati dan 
menjadi satu-satunya dokter yang menerapkan cara pengobatan itu. Naturopati 
sesuai dengan asal katanya, nature [alami] dan path [lintasan] diartikan 
sebagai suatu cara pengobatan dengan cara memperbaiki jalan alami tubuh.
Sebenarnya, di luar negeri, cara pengobatan ini sudah lama dikenal. Naturopati 
muncul seiring dengan timbulnya masalah pada cara penanganan penyakit pada ilmu 
kedokteran lama. Rene Dubos, seorang Profesor Rockfeler University, mengatakan 
bahwa masyarakat Amerika Serikat tak akan lebih sehat dengan mengonsumsi 
obat-obatan, bahkan akan mati lebih muda dibanding orangtua meraka.
dr Amarullah, secara kebetulan mengenal naturopati saat studi di Inggris untuk 
spesialis jantung. Di akhir masa studinya, ia ikut praktek di klinik dan 
menangani beberapa pasien. Ternyata banyak pasien yang meminta saran untuk 
ditunjukkan naturopat [ahli naturopati] mana yang cocok untuknya, setelah 
pengobatan selesai. Mendapat petanyaan itu ia marah, karena masih ada arogansi 
sebagai dokter dan ketidaktahuannya. Dalam bayangannya, naturopat itu seperti 
terkun [dokter setengah dukun] yang dulu sempat heboh saat kasus Simon Gunawan.
Lama-kelamaan terbersit dalam pikirannya, “Masak negara maju seperti Inggris 
percaya kayak gituan? Itulah yang mendorong aku ke perpustakaan,” jelasnya. Di 
perpustakaan itu, ia menemukan buku-buku tentang naturopati. Kenallah ia dengan 
ilmu kedokteran yang tugasnya memperbaiki jalan alami tubuh itu. Ia pun 
menyadari, sebagai spesialis jantung, ia tak bisa menyelesaikan masalah jantung 
secara tuntas karena tak mengena pada sumbernya. Pasien jantung biasanya diberi 
obat yang macam-macam untuk mencegah serangan jantung. Tetapi, obat-obatan itu 
justru menimbulkan masalah baru lagi. Sementara sumber masalah, jalan alami 
yang mengakibatkan penyakit jantung tidak terselesaikan.
Ketertarikannya pada naturopati, membuatnya ingin mendalami dari orang yang 
ahli. Kemudian, oleh salah satu dokter di tempatnya belajar, ia 
direkomendasikan untuk mendalami naturopati ke Amerika. “Di situlah aku semakin 
mendalami naturopati, dan semakin menyadari betapa besarnya Allah. Banyak 
kasus-kasus yang sudah mentok, tetapi bahan-bahan alami bisa membuatnya sehat 
kembali,” ujarnya.
Belajar mendalami naturopati membawanya pada suatu kesimpulan bahwa sebenarnya 
cara naturopati itu cara hidup Rasulullah Saw. Ia bertekad untuk mempelajari 
bagaimana Rasulullah Saw dulu menerapkan perilaku hidup sehat. Kebetulan, ia 
juga dipertemukan dengan Islamic Medical Doctor, sebuah asosiasi dokter-okter 
muslim di Florida. Banyak kajian-kajian ilmiah tentang bagaimana cara hidup 
Rasulullah Saw yang diberikan kepadanya. Akhirnya, ia memilih naturopati dengan 
berbagai spesifikasi menjadi profesinya. Konsekuensinya, ia harus meninggalkan 
dokter anak dan spesialis jantung, yang menurut banyak orang, adalah ladang 
penghasilan yang besar. Karena itu ada yang menganggapnya gila, sudah mendapat 
posisi yang enak, malah ingin menjadi terkun. Tetapi, semua anggapan itu tak 
menyurutkan niatnya.
Dua tahun tak bergaji
Setelah kembali, pulang ke Indonesia, ada kendala yang membuatnya selama dua 
tahun luntang-lantung dan tak mendapat gaji. dr Amarullah mengisahkan, dulu, 
sewaktu berangkat ke Inggris, ia sedang bertugas di Sumatera Utara. Sesuai 
dengan peraturannya, setelah selesai, ia harus kembali ke induknya itu. Namun 
demikian, setelah melapor ke Departemen Kesehatan, pejabat Dep-Kes bilang bahwa 
ilmu yang dikuasai tidak cocok jika harus ditempatkan di daerah. Menurut 
pejabat itu, posisi yang paling pas untuknya adalah di pusat, Jakarta. 
Berdasarkan prosedur yang berlaku, ia harus meminta surat “lolos butuh” dari 
Dinas Kesehatan Daerah Sumatera Utara.
Surat “lolos butuh” sudah diperoleh, dan sudah resmi keluar dari Daerah 
Sumatera Utara. Ternyata, sampai di Jakarta masih menunggu penempatan. 
Ditawarkan ke litbang, tidak bisa, ke direktorat pelayanan medik dan pelayanan 
kesehatan masyarakat, juga tidak bisa. “Dua tahun lebih nggak menerima gaji. 
Gaji di daerah sudah distop, sementara di Jakarta masih belum ada penempatan. 
Sebenarnya pihak Dep-Kes sudah mengerti, tetapi masih bingung menempatkan di 
mana.”
Akhirnya, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil. 
Tetapi, surat pengunduran dirinya tak diterima. Statusnya menjadi tidak jelas, 
pegawai negeri bukan, karena tak ada penempatan. Keluar dari pegawai negeri 
juga tidak, karena belum ada surat keputusan. Di tengah kebingungan posisinya, 
ia berinisiatif untuk mengurus ijin praktek. Ijin praktek pun juga sulit 
keluar. Ijin praktek bisa dikeluarkan jika ada rekomendasi dari induk 
spesialisnya. Padahal 

[ppiindia] Rupiah Pagi Terpuruk 28 Poin

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://www.antaranews.com/berita/1271645638/rupiah-pagi-terpuruk-28-poin

Rupiah Pagi Terpuruk 28 Poin
Senin, 19 April 2010 09:53 WIB | Ekonomi  Bisnis | Moneter | 
Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank 
Jakarta, Senin pagi, melemah 28 poin menjadi Rp9.033-Rp9.043 per dolar dari 
penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp9.005-Rp9.015, karena pelaku pasar 
melepas rupiah menyusul melemah bursa regional.

Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin mengatakan, rupiah melemah 
terhadap dolar, karena Bank Indonesia (BI) masih berada untuk menekan rupiah 
agar tidak berlanjut menguat.

BI tidak menginginkan rupiah berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, karena 
para eksportir produk jualnya di pasar ekspor kurang kompetitif, katanya.

Rupiah, menurut dia juga tertekan oleh melemahnya saham-saham AS yang menekan 
bursa regional seperti bursa Tokyo dan bursa Hong Kong pada pembukaan pasar 
melemah.

Kami optimis tekanan negatif pasar tidak akan berlanjut, karena sentimen 
positif yang mendorong rupiah agar berada di bawah angka Rp9.000 masih cukup 
kuat,  ujarnya.

Menurut dia, aliran dana asing yang ditempat di pasar uang domestik, ke 
instrumen BI, dan obligasi pemerintah masih terus terjadi, karena itu peluang 
rupiah untuk kembali berada di bawah angka Rp9.000 per dolar masih kuat.

Bahkan aliran dana asing yang sudah terjadi selama tiga bulan hingga Mart 2010 
sudah mencapai angka Rp71,9 triliun, katanya.

Jadi, lanjut dia koreksi saat ini hanya sekedar menahan pergerakan rupiah agar 
tidak dapat melaju hingga jauh di bawah angka Rp9.000 per dolar.

Rupiah sebelumnya sempat mencapai angka di bawah level Rp9.000 per dolar, namun 
kenaikan rupiah yang terlalu cepat menimbulkan kekhawatiran bahwa daya asing 
ekspor Indonesia akan melemah.(h-CS/A024)

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Indonesian industries suffer US$1.2 billion due to black campaign

2010-04-19 Terurut Topik sunny
 

http://www.antaranews.com/en/news/1271650012/indonesian-industries-suffer-us12-billion-due-to-black-campaign

Indonesian industries suffer US$1.2 billion due to black campaign
Monday, April 19, 2010 11:06 WIB | Economic  Business | | 

Jakarta (ANTARA News) - Black campaigns launched by foreign non-governmental 
organizations (NGO) had incurred a loss of about US$1.2 billion to the 
country`s paper and pulp industries, a pulp businessman said.

The black campaign has disrupted the market of Indonesian pulp and paper 
products in the world, chairman of the Indonesian Pulp and Paper Industries 
Association (APKI), Mansyur, said here on Sunday.

He said that the disrupted market of pulp and paper products was than made use 
of by South American pulp and paper industries.

But now, Indonesia has begun to gradually win back the market it has 
previously lost, the APKI chairman said.

Mansyur said that foreign NGOs had launched the black campaigns to destroy 
Indonesia`s very competitive pulp and paper industries.

The NGOs are aware of the fact that Indonesia`s pulp and paper industries are 
of good quality and competitiveness in the world market, he said.

Therefore, Indonesia should be able to take advantage of the present momentum 
in the world market.

After all, the price per ton of pulp and paper products in the world market 
has increased by US$50 to US$800 per ton. The price increases by an average of 
US$20-30 per ton in almost every two months. Last month, the stood only at 
US$600 per ton, Mansyur said.
(*)







[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Police discovered their own ammunition

2010-04-19 Terurut Topik sunny
Reflection :   Police discovered  their own ammunition.

http://www.antaranews.com/en/news/1271591809/police-find-4-064-rounds-of-ammunition-in-aceh

Police find 4,064 rounds of ammunition in Aceh

Sunday, April 18, 2010 18:56 WIB | National | | Viewed 346 time(s)
Banda Aceh, Aceh (ANTARA News) - Police have found 4,064 rounds of ammunition 
and a rifle magazine allegedly thrown by suspected terrorists into a ravine in 
Aceh Besar district`s protected forest, a police spokesman said on Sunday.

The ammunition and magazine were found in a joint operation involving the 
National Police Headquarters` anti-terror special squad Densus 88, the Aceh 
provincial police and the Aceh Besar police resort late Saturday, head of the 
Aceh provincial police`s detective unit Chief Commissioner Esa Permadi said.

Esa said the finds consisted of 1,239 rounds of ammunition for AK47 guns, 2,825 
rounds of ammunition for M16 guns and a magazine for AK47 gun.

The ammunition and magazine were found in a 50-meter deep ravine around the 
location ever used by suspected terrorists as training ground, namely Cidop 
Krueng Linteng protected forest, he said.

The finds followed a tip-off from terror suspect Qamaruddin alias Abu Yusuf 
alias Mustaqim nabbed in last month`s raid, he said.

By bringing the suspect to the scene we combed the location and found the 
ammunition and magazine, he said.

Police shot and killed two suspected terrorists during a gun battle along a 
road in the district of Aceh Besar near the provincial capital Banda Aceh last 
month. 

Permadi said police were hunting down suspected terrorists who were allegedly 
still hiding in Aceh.(*)
COPYRIGHT © 2010

Read Also
  a.. Fight against terrorists: To kill or not to kill
  b.. Police seize terror suspect weapons
  c.. Mily ready to help police catch terror suspects in Aceh
  d.. Terror suspects in Aceh wanted by Police for long time
  e.. Police chief to visit Aceh Besar
  f.. Police should catch suspected wrongdoers alive: foremer terrorist








[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Budaya Massa Dirampas Elite!

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010041901404416

 
  Senin, 19 April 2010 
 

  BURAS 
 
 
 

Budaya Massa Dirampas Elite!


   
  REFORMASI itu budaya massa! ujar Umar. Ia ditegakkan oleh aksi massa 
mahasiswa melawan rezim Orde Baru yang memuncak sepanjang awal 1998. Proses 
klimaks dimulai Tragedi Trisakti 12 Mei, gugurnya sejumlah mahasiswa! Ini 
memicu amuk massa, rakyat merusak, membakar, dan menjarah dalam kerusuhan 13-15 
Mei, yang berakibat negara chaos! Kulminasi tercapai saat lebih seperempat juta 
mahasiwa dengan aneka warna jaket almamater berhimpun di gedung DPR-MPR 
Senayan, hingga Soeharto terpaksa meletakkan jabatan pada 20 Mei!

  Ciri reformasi sebagai gerakan aksi massa bukan monopoli Ibu Kota! 
sambut Amir.

  Di daerah-daerah--tanpa kecuali Lampung--amuk massa merusak dan membakar 
simbol kekuasaan Orde Baru bahkan berlarut-larut! Termasuk menjadi sasarannya, 
sejumlah mapolsek--wujud fisik kekuasaan yang terdekat dengan rakyat!

  Begitulah, hingga di daerah-daerah reformasi lebih identik dengan amuk 
massa yang mudah tersulut oleh masalah sepele, sampai kebiasaan membakar 
hidup-hidup maling! timpal Umar.

  Namun, reformasi yang beresensi budaya massa itu kemudian dimanipulasi 
elite saat menyusun kembali kehidupan bernegara yang justru sangat elitis! 
Berkutat di balik simbol masyarakat madani (civil sosiety), amendemen 
konstitusi dan produk UU keturunannya lebih berorientasi kepentingan elite! 
Reformasi sebagai hasil perjuangan rakyat dan mahasiswa dengan budaya massa itu 
telah dirampas elite untuk memuaskan kepentingan mereka--lebih sempit lagi, 
kepentingan parpol!

  Hal itu menonjol sekali dalam aturan rekrutmen pemimpin lembaga 
pemerintahan dari pusat sampai daerah yang hanya bisa diikuti (kader) partai 
politik--belakangan dominasi ini dikoreksi Mahkamah Konstitusi--MK! tegas Amir.

  Lebih jauh lagi, elite politik membangun kekuatan-kekuatan tandingan 
untuk mengalahkan budaya massa sebagai esensi reformasi yang telah mereka 
rampas--berupa organisasi massa beratribut paramiliter di bawah partai! Elite 
pemerintahan membangun Polisi Pamong Praja (Pol. PP), yang besarnya jauh dari 
kebutuhan sebenarnya!

  Masalahnya, apakah dengan segala kelicikan elite itu budaya massa 
sebagai esensi reformasi bisa benar-benar dieliminasikan? timpal Umar. Dari 
berbagai peristiwa, dari perlawanan rakyat Koja, Cina Benteng Tangerang, sampai 
bentrokan massa lawan Pol. PP (dan polisi) yang nyaris setiap hari diberitakan 
televisi, terbukti budaya massa masih tetap hidup! Tepatnya, budaya massa 
merupakan sesuatu yang tetap ada dan tetap hidup sekalipun telah dirampas oleh 
elite! ***

  H. Bambang Eka Wijaya
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Dilarang Tinggalkan Iran

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=16718

2010-04-19 
Dilarang Tinggalkan Iran



Mantan Presiden Iran Mohammad Khatami dilarang meninggalkan Iran pekan lalu. 
Padahal, Khatami diharapkan kehadirannya pada konferensi pengurangan nuklir di 
Jepang. Namun, asistennya mengatakan, Khatami dilarang bepergian. Pelaksana 
pertemuan di Hiroshima, Jepang telah dikonfirmasi bahwa ia membatalkan 
kehadirannya pada menit terakhir. Khatami terus berada di bawah tekanan dari 
Pemerintah Iran menyusul sengketa pemilihan presiden Juni tahun lalu.
Oposisi Iran, termasuk Khatami dan calon presiden Mir Hossein Mousavi 
mengatakan, banyak kecurangan pada pemilu tersebut. Ribuan pendukung oposisi 
turun ke jalan setelah diumumkan bahwa calon incumbent, Presiden Mahmoud 
Ahmadinejad memenangi pemilihan tersebut.
Lebih dari 80 orang diyakini tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan. 
Koresponden BBC di Iran, Jon Leyne menyebutkan, sejak pemilu, pemerintahan 
Presiden Ahmadinejad telah membatasi gerakan dan langkah para pemimpin oposisi. 
Dikatakan, jika mereka mencoba untuk menghadiri aksi demonstrasi, mereka akan 
menghadapi intimidasi dari anggota milisi propemerintah, Basij dan banyak dari 
para asisten senior mereka yang telah dipenjara. Namun, sejauh ini, pemerintah 
terus mengawasi dan menahan para pemimpin oposisi tersebut.


Mohammad Khatami lahir di Kota Ardakan, Provinsi Yazd, Iran, 29 September 1943. 
Ia adalah seorang intelektual, filsuf, dan politikus Iran. Khatami adalah 
mantan Presiden Iran pada periode 2 Agustus 1997-2 Agustus 2005 dan digantikan 
oleh Mahmoud Ahmadinejad. Khatami dianggap sebagai presiden reformis Iran 
pertama karena kampanyenya memfokuskan pada penegakan hukum, demokrasi, dan 
pelibatan seluruh rakyat Iran dalam proses perencanaan politik. Namun, asas 
pemerintahannya kerap bertentangan dengan kelompok garis keras dan konservatif 
Islamis di dalam pemerintahan Iran, yang menguasai pemerintahan. 

Anggota Parlemen
Sebelum menjadi presiden, Khatami pernah menjabat anggota parlemen pada 
1980-1982, pengawas Institut Kayhan, Menteri Budaya dan Penuntun Islam pada 
1982-1986, Kepala Perpustakaan Nasional 1992-1997, dan anggota Dewan Agung 
Revolusi Kebudayaan.
Selain menguasai bahasa Persia, Khatami juga fasih berbahasa Arab, Inggris, dan 
Jerman. Ia menikah dengan Zohreh Sadeghi dan dikarunia tiga orang anak. 


Khatami pernah meminta pemerintahan Presiden Ahmadinejad untuk berkompromi soal 
program nuklir guna menghindari krisis hubungan dengan kekuatan dunia dan 
sanksi kedua dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia juga 
mengatakan, bukan hal tabu untuk berunding dengan Amerika Serikat. 
[Berbagai sumber/N-3]


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kemaslahatan untuk Rakyat Banyak

2010-04-19 Terurut Topik sunny
Refleksi :SBY bisa sepuh lidah tentang kemaslahatan untuk rakyat, tetapi 
bagaimana dengan harta hasil korupsi Suharto yang disembunyikan di berbagai 
pelosok dunia dan juga kasus bank Century? Bukankah kedua kasus ini terkait 
kepentingan rakyat banyak?

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=16764

2010-04-19 
Kemaslahatan untuk Rakyat Banyak 
Oleh : Wim Tangkilisan


Akhir-akhir ini, sebuah tema sering diulang oleh Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) dalam berbagai kesempatan berpidato. Kadang, tema itu diangkat 
pula dalam percakapan pribadi, sehingga siapa pun bisa merasakan bahwa itu 
bukan sekadar retorika, melainkan benar-benar sebuah ide yang patut disimak dan 
menjadi dasar seluruh pemikiran SBY.


SBY mengatakan dalam demokrasi, landasan bagi seluruh tujuan pemerintah dalam 
segala programnya adalah bagaimana memberikan kemaslahatan terbesar bagi 
sebagian besar rakyat. To provide the greatest good to the greatest number of 
people. Hal serupa seharusnya menjadi tujuan setiap partai yang 
mendeklarasikan diri sebagai pembela demokrasi. 


Dengan sangat hati-hati ditegaskan Presiden, dalam demokrasi, hukum harus 
ditegakkan. Namun, pada saat sama, ketika kekuatan koersif hukum tidak cukup 
kuat untuk mempertahankan sebuah masyarakat yang bergerak dalam kebebasan, maka 
pertimbangan akal sehat (reason) harus menjadi penopang sistem demokrasi. Sebab 
itu, berbicara tentang demokrasi, tidaklah cukup bila komponennya hanya 
mencakup aturan hukum (rule of law), namun harus dibarengi pertimbangan akal 
sehat (rule of reason). 


Di dalamnya, kebebasan dan pengelolaan negara harus dirasakan secara penuh oleh 
rakyat. Misalnya, pemberian pelayanan sosial yang sangat mendasar bagi rakyat 
banyak, yang hidupnya bergantung pada pelayanan yang dapat meningkatkan 
kualitas hidup mereka.

Pemikir Cerdas
Dengan menggemakan tema kemaslahatan terbesar bagi jumlah terbesar, Presiden 
SBY berada dalam barisan pemikir cerdas. Pada 1961, dalam perayaan 
pelantikannya, Presiden John F Kennedy menyatakan kalimat terkenal ini. Jika 
sebuah masyarakat bebas tidak bisa menolong orang miskin yang jumlahnya begitu 
banyak, maka ia tidak dapat menyelamatkan sedikit mereka yang kaya, If a free 
society cannot help the many who are poor, it cannot save the few who are rich.
Sebenarnya, kalimat seperti itu tidak hanya diucapkan para pemimpin politik 
saja. Selama berabad-abad, agama-agama mengajarkan keharusan mempraktikkan 
kemaslahatan bagi orang miskin, sebagai salah satu bentuk ekspresi menghadirkan 
kerajaan Surga di bumi. 


Pemerintah tentu saja tidak sedang mengharapkan balasan surgawi untuk kebaikan 
yang dilakukan selama di bumi. Tapi, yang jelas dan pasti, kesuksesan atau 
kegagalan dari sistem sosiopolitik yang mereka ciptakan akan dinilai dari 
seberapa banyak hal itu membawa kebaikan kepada sebanyak mungkin orang. 


Tidak berhenti sampai di situ. Pemerintah juga harus tunduk pada sebuah etika, 
yaitu etika imperatif yang membatasi pemerintah untuk hanya memfokuskan diri 
melakukan sebanyak mungkin kebaikan bagi sebanyak mungkin orang di bawah 
kepemimpinannya. Dari manakah etika imperatif itu berasal? Itu mungkin sesuatu 
yang melekat dalam intuisi manusia. Sebuah intuisi yang dihasilkan oleh evolusi 
manusia dan atau pun karena dimitoskan di dalam tulisan-tulisan para filsuf 
masa pencerahan Prancis, yang kemudian dikenal dengan istilah kontrak sosial 
antara pemerintah dan yang diperintah. 

Etika Utilitarian
Adalah Jeremy Bentham, seorang intelektual Inggris yang hidup pada abad 19 
mengungkapkan hal itu dalam kalimatnya yang terkenal, yang dengan itu dia 
dikenal sebagai seorang moralis. Kemaslahatan terbesar bagi jumlah terbesar 
orang adalah ukuran dari kebenaran dan kesalahan. It is the greatest good to 
the greatest number. That is the measure of right and wrong.


Dalam terang pemahaman inilah mengapa korupsi dinilai sebagai sesuatu yang 
sangat menjijikkan. Sebab, hasil korupsi itu hanya dinikmati oleh sedikit 
individu sementara pada saat yang sama, tak terhitung jumlah orang yang sangat 
kekurangan atau tidak mendapat bagian dari kekayaan yang seharusnya 
terdistribusi secara merata kepada mereka. 


Kemudian, dalam kapasitasnya sebagai filsuf politik dan ahli hukum, Bentham 
menulis kalimat terkenal yang membuat dia digelari sebagai Bapak 
Utilitarianisme. Bentham menulis, kebahagiaan terbesar masyarakat banyak 
adalah landasan bagi moral dan perundang-undangan. The greatest happiness of 
the greatest number is the foundation of morals and legislation. Dengan 
prinsip itu, setiap orang dinilai bermoral sejauh dia melayani kebahagiaan 
sebanyak mungkin orang lain.
Jasad Bentham telah diawetkan dengan keajaiban ilmu pembalseman dan disimpan di 
University College, Inggris. Pemikirannya mengenai pemerintah telah diawetkan 
dengan lebih baik dalam kredo tugas pelayanan publik oleh pemerintah yang 
kemudian dikenal dengan ungkapan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.


Mitra 

[ppiindia] Fwd: Systems Problems Solution

2010-04-19 Terurut Topik C-Hardware Mine
*Blue Screen 
Problem*http://computerh9s.blogspot.com/2010/04/ati2dvag-blue-screen-problem.html


Steps To Modify Popular Themes On Windows
XPhttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/steps-to-modify-popular-themes-on.html%20
http://goog_1292576792A Fully Featured Solution for Data
Exporthttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/fully-featured-solution-for-data-export.html%20
http://goog_1292576802IT Job Titles – What Do They
Mean?http://computerh9s.blogspot.com/2010/04/it-job-titles-what-do-they-mean.html%20
 http://goog_129257681010 Tips For Getting Your Business Domain
Righthttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/10-tips-for-getting-your-business.html%20
 http://goog_1292576818Sending Free SMS Now Becomes
Easyhttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/sending-free-sms-now-becomes-easy.html


*   http://goog_1292576826Fix Your Email Problems In Simple
Stepshttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/fix-your-email-problems-in-simple-steps.html
*


 http://goog_1292576835Increasing Your Internet
Speedhttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/increasing-your-internet-speed.html


*  http://goog_1292576844Integrate Fun And Learning With PC
Gameshttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/integrate-fun-and-learning-with-pc.html
*


 Online Games http://computerh9s.blogspot.com/2010/04/online-games.html


[Non-text portions of this message have been removed]





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ppiindia-dig...@yahoogroups.com 
ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [ppiindia] INVESTOR KERE -Re: Siapa Pemilik Priok ?

2010-04-19 Terurut Topik fishbed warlord
Trmksh infonya, salut buat Bro Nizami  Bro Rifky. Wacananya bikin org awam spt 
sy bs makin tau betapa bobroknya pemerintah. Semoga jadi koreksi agar birokrasi 
di negara ini jd semakin baik di masa yg akan datang.

--- On Sun, 4/18/10, A Nizami nizam...@yahoo.com wrote:

From: A Nizami nizam...@yahoo.com
Subject: [ppiindia] INVESTOR KERE -Re: Siapa Pemilik Priok ?
To: ekonomi-nasio...@yahoogroups.com, eramus...@yahoogroups.com, 
ppiindia@yahoogroups.com, sab...@yahoogroups.com, istiq...@yahoogroups.com, 
lisi l...@yahoogroups.com, Indonesia Raya indonesiar...@yahoogroups.com
Date: Sunday, April 18, 2010, 10:19 PM







 



  



  
  
  Dari berita di Kompas disebut bahwa PT Pelindo II, atau tepatnya anak 
perusahaannya JICT yang sebagian besar dikuasai hutchison Port Holdings (yang 
mengelola 50 pelabuhan di 25 negara) ingin menguasai 5 hektar lahan di komplek 
pemakaman dengan biaya seminim mungkin. Cuma Rp 2,5 milya atau cuma Rp 50 
ribu/m2. Padahal tanah di sekitar situ harganya sudah Rp 2 juta lebih per m2 
atau minimal Rp 100 milyar.



http://lipsus. kompas.com/ topikpilihan/ read/2010/ 04/15/0802159/ Kerugian. 
Capai.Ratusan. Miliar



Namun dengan modal Hak Pengelolaan Lahan, PT Pelindo II mengklaim tanah komplek 
pemakaman tsb meski ahli waris dari Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad memiliki 
surat Hak Eigendom yang dikeluarkan pemerintah Belanda tahun 1937. Jadi masalah 
sertifikat ganda tanah macam Sertifikat ganda BPN sudah hal yang biasa di 
negeri ini:

http://news. okezone.com/ index.php/ read/2008/ 05/06/1/107009/ kpk-akan- 
pertanyakan- soal-sertifikat- tanah-ganda- ke-bpn



Di kasus sengketa tanah lain, seorang pemilik tanah yang digusur karena lawan 
memiliki surat sertifikat tanah berkata, kalau cuma surat, sini saya bikinin. 
Saya juga bisa.



Jadi harusnya jika sertifikat tanah/hak kepemilikan tanah sampai ganda, maka 
harusnya yang lebih orisinil/lebih awal itu yang dimenangkan. Karena yang 
kemudian itu menyalahi surat yang pertama. Kemudian lihat juga pemilik de fakto 
dari tanah tsb. Kalau mereka punya surat dan secara de fakto memilikinya, 
jangan digusur.



Kalau mau memiliki, lakukan jual beli dengan benar dengan harga pasar yang 
wajar. Jangan beli tanah orang dengan DISKON memaksa sebesar 90% lebih... Itu 
dosa. Pemerintah harusnya tidak mau disuruh2 oleh INVESTOR KERE yang mau beli 
tanah dengan harga nyaris gratis.



“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di

antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa

(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian

daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,

padahal kamu mengetahui. ” [Al Baqarah 188]



===



Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits



http://media- islam.or. id



Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional- subscribe@ yahoogroups. com



Belajar Islam via SMS:



http://media- islam.or. id/2008/01/ 14/dakwah- syiar-islam- lewat-sms- 
mobile-phone



--- Pada Ming, 18/4/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo. com menulis:



Dari: rifky pradana rifkyp...@yahoo. com

Judul: [ekonomi-nasional] Siapa Pemilik Priok ?

Kepada: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, ekonomi-nasional@ yahoogroups. 
com, eramus...@yahoogrou ps.com, mediac...@yahoogrou ps.com, Nongkrong_Bareng2@ 
yahoogroups. com, ppiin...@yahoogroup s.com, sab...@yahoogroups. com, 
syiar-islam@ yahoogroups. com, wartawan-indonesia@ yahoogroups. com, 
zama...@yahoogroups .com

Tanggal: Minggu, 18 April, 2010, 7:28 PM



 



Pasca peristiwa gagalnya penggusuran komplek Gubah Al-Haddad yang menimbulkan 
bentrokan itu telah membuat publik mengarahkan perhatiannya ke Terminal Peti 
Kemas di Priok yang dikenal dengan nama JICT (Jakarta International Container 
Terminal).



Berkait dengan JICT ini ada hal yang menarik, siapa sebenarnya PT. JITC itu ?.



Untuk itu ada baiknya jika ditelusuri dulu dari apa dan siapa PT. Pelabuhan 
Indonesia II (Persero) atau yang biasa dikenal dengan nama PT. Pelindo II 
(Persero).



PT. Pelindo II ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang 
mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 1 
Desember 1992.



Perusahaan ini mengelola 12 pelabuhan yang tersebar di 10 propinsi, yaitu 
pelabuhan Teluk Bayur di propinsi Sumatera Barat, pelabuhan Jambi di propinsi 
Jambi, pelabuhan Palembang di propinsi Sumatera Selatan, pelabuhan Bengkulu di 
propinsi Bengkulu, pelabuhan Panjang di propinsi Lampung, pelabuhan Tanjung 
Pandan di di propinsi Bangka Belitung, pelabuhan Pangkal Balam di propinsi 
Bangka Belitung, pelabuhan Banten di propinsi Banten, pelabuhan Tanjung Priok 
di Propinsi DKI Jakarta, pelabuhan Sunda Kelapa di propinsi DKI Jakarta, 
pelabuhan Cirebon di propinsi Jawa Barat, pelabuhan Pontianak di propinsi 
Kalimantan Barat.



PT. Pelindo II ini mempunyai 3 anak perusahaan dan 2 perusahaan afiliasi.



Anak perusahaan tersebut adalah PT. Rumah Sakit Pelabuhan, dan PT. MTI 

[ppiindia] Percuma belajar buat web dan menjana pendapatan lumayan

2010-04-19 Terurut Topik Razali Bakar
 

Sent: Sun, April 18, 2010 11:47:46 PM
Subject: Percuma belajar buat web dan menjana pendapatan lumayan


 Salam bahagiauntuk belajar buat web percumasila klik  
http://mohdghazali.ws/



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Solusi Hukum Islam Memberantas Kultur Korup

2010-04-19 Terurut Topik sunny
Refleksi : Korupsi hampir tidak ada di negeri-negeri yang tidak berdasarkan 
hukum agama, antara lain: Selandia Baru, Finladia, Swedia, Denmark, Norwegia. 

http://www.jambiekspres.co.id/index.php/guruku/11705-solusi-hukum-islam-memberantas-kultur-korup.html

  Sabtu, 17 April 2010 10:20 
 
  Solusi Hukum Islam Memberantas Kultur Korup  
  (Sulaiman Muhammad, Alumni Prodi Hukum Islam PPs IAIN STS Jambi, 2009)


  Prilaku korupsi akhir-akhir ini makin marak. Terbongkarnya praktik 
korupsi dalam bentuk Makelar Kasus (Markus), yang melibatkan pejabat negara dan 
oknum aparat penegak hokum, mencoreng wajah republik ini. Namun, ini semua 
merupakan blessing in disguise, karena telah menciptakan momentum terpenting 
bagi sejarah penciptaan clean government di Indonesia. 

  Ada beberapa alasan, mengapa korupsi sukar diberantas. Pertama, mental 
masyarakat Indonesia sudah mapan dan nyaman dengan Korupsi, Kolusi dan 
Nepotisme (KKN). Sehingga, kalau tak dengan ber-KKN seolah hidup tak berarti. 
Contoh, sogok-menyogok dalam penerimaan pegawai, masuk sekolah, berurusan di 
kantor, pengurusan dokumen kendaraan, kendaraan yang melebihi tonase, dan 
pengurusan KTP. Semua ini terjadi karena ada prilaku seirama antara masyarakat 
dengan oknum yang diberi tanggung jawab.

  Kedua, sebagian aparat hukum masih bermoral rendah dan tak begitu serius 
memberantas korupsi. Ketiga, sistem perundang-undangan yang tak dapat mengubah 
prilaku masyarakat. Fungsi hukum sebagai kontrol sosial dan rekayasa sosial 
nyaris tak berfungsi sama sekali. 

  Keempat, budaya hidup masyarakat lebih menghargai orang kaya daripada 
memberi apresiasi kepada orang miskin yang mendapatkan harta secara halal. 
Kelima, sistem politik yang memberi celah untuk korupsi. Ongkos politik yang 
besar seringkali menciptakan sikap pragmatisme dan instanisme. 

  Disamping itu, terdapat sebagian pengusaha kaya yang menjadikan pemilihan 
kepala daerah sebagai tempat 'penanaman modal' untuk mengeruk keuntungan di 
kemudian hari. Perselingkuhan politisi dan pengusaha ini menjadikan prilaku 
korupsi tertutup rapat dalam bungkusan administrasi pemerintahan.

  Keenam, paradigma sebagian besar politisi dan pejabat yang salah dan 
keliru dalam melihat posisi jabatannya. Jabatan tak dipandang sebagai sarana 
menciptakan sebuah perubahan besar yang membawa kemaslahatan. Kesukaran dalam 
memberantas korupsi itu telah memunculkan wacana agar pelaku korupsi dikenakan 
hukuman mati. 

  Sebagian kalangan menganggap ini sebagai solusi. Namun kita lupa, dengan 
menghukum mati koruptor, tak ada jaminan kultur masyarakat korup bisa 
diperbaiki. Karena itu, memperbaiki kultur harus dengan pendekatan kultur pula, 
tak cukup dengan pendekatan hukum saja.

  Sementara itu, pengkaji hukum Islam memberi pandangan berbeda tentang 
hukuman bagi pelaku korupsi. Pelaku korupsi tak dapat begitu saja dikenakan 
hukuman mati. Hukuman bagi koruptor dapat berupa hukuman mati atau penjara, 
tergantung pada berat-ringannya tindakan korupsi dan akibat yang 
ditimbulkannya. 

  Tindak pidana korupsi dapat dikategorikan ke dalam jarimah ta'zir. Sebab, 
hukuman ini tak ditetapkan secara tegas dalam Alquran maupun sunnah nabi, 
meskipun praktik korupsi telah ada pada zaman nabi. Pandangan semacam ini 
disampaikan Sulaiman Muhammad, alumni Prodi Hukum Islam PPs IAIN STS Jambi 
2009, melalui tesisnya berjudul 'Korupsi di Indonesia Dalam Perspektif Hukum 
Islam'. 

  Penulisan tesis ini dilator-belakangi kenyataan tingginya angka korupsi 
di Indonesia. Berdasarkan catatan Tempo 2006, Indonesia merupakan negara kelima 
terkorup di dunia. Pada sisi lain, pembicaraan tentang korupsi sedikit 
terabaikan dalam kajian fiqih. Sementara, jumlah umat Islam yang mayoritas di 
Indonesia menjadi alasan mengapa korupsi penting dikaji. Masalah yang diajukan 
dalam tesis itu adalah bagaimana sanksi tepat bagi pelaku tindak pidana korupsi.

  Tesis Sulaiman Muhammad dibuat melalui penelitian kepustakaan. Data-data 
diperoleh melalui penelusuran bahan-bahan pustaka yang terkait pembahasan. 
Analisis data dilakukan dengan analisis isi (content analysis) melalui 
pendekatan ushul fikih.

  Penelitian Sulaiman Muhammad ini menyimpulkan:
  Korupsi dalam perspektif hukum Islam mempunyai makna luas, yaitu mencakup 
segala bentuk manipulasi, pemerasan, kecurangan, pencurian, dan nepotisme, dan 
tak terbatas pada kerugian negara saja.

  Hukuman tepat bagi para koruptor adalah pengucilan dari masyarakat, 
potong tangan, dan hukuman mati. Berat-ringannya hukuman tergantung pada 
besar-kecilnya nilai nominal uang, material, dan bentuk lainnya yang dikorupsi 
dan dampak yang ditimbulkannya. Artinya, bisa saja jumlah nominal yang dikorup 
kecil namun berdampak besar, akan dikenakan sanksi hukuman berat.

  Teknis operasional hukuman diserahkan sepenuhnya kepada penguasa. 
Artinya, ada ruang bagi penguasa untuk berijtihad dengan menggunakan para ahli 

[ppiindia] Fwd: System Trouble Shooting

2010-04-19 Terurut Topik C-Hardware Mine
*Ram Trouble 
shootinghttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/image-above-shows-two-ddr2-ram-memory.html%20

Error Message with RAM Problems or Damaged Virtual Memory
Managerhttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/error-message-with-ram-problems-or.html%20

Mother Board and Power Supply
Problemshttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/motherboard-mainboard-and-power-supply.html%20

Most Popular in system Resources
Tune-Uphttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/most-popular-in-system-resources-tune.html
*

*Common System Problems, Common
Solutionshttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/common-system-problems-common-solutions.html

What is MP4, MP4 3GP What is MP4 Format
Video?http://computerh9s.blogspot.com/2010/04/what-is-mp4-mp3-3gp_17.html
*
Common System Problems, common
solutionshttp://computerh9s.blogspot.com/2010/04/common-system-problems-common-solutions.html

*What is CPU* http://computerh9s.blogspot.com/2010/04/what-is-cpu.html


Free Online Jobs Click
Herehttp://papikondalu-online.blogspot.com/

Data Entry worksClick
Herehttp://papikondalu-online.blogspot.com/

Home based online jobs   Click
Herehttp://papikondalu-online.blogspot.com/

Online Business materials  Click
Herehttp://papikondalu-online.blogspot.com/


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kosmetik Pemberantasan Mafia Hukum

2010-04-19 Terurut Topik sunny
Refleksi : Tentu saja para mafioso NKRI perlu kosmetik supaya kelihatan  tetap 
cantik ibarat  kupu-kupu malam di bawah sinar bulan purnama. 

http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=showpagekat=7

 [ Senin, 19 April 2010 ] 


Kosmetik Pemberantasan Mafia Hukum 

Oleh Febri Diansyah


SATU per satu skandal mafia di tubuh penegak hukum dan Direktorat Jenderal 
(Ditjen) Pajak terungkap. Mulai kasus Gayus H. Tambunan yang menimbulkan efek 
domino di Ditjen Pajak, kepolisian, kejaksaan, hingga pengadilan. Tiap-tiap 
institusi menyikapi skandal sistemis tersebut dengan keseriusan yang berbeda. 

Ditjen Pajak terlihat paling tegas dengan langsung menonaktifkan sejumlah 
pegawai dan pejabat di tempat Gayus bertugas dan membuka akses pelaporan LHKPN 
terhadap pegawai pajak yang sebelumnya tidak tersentuh, bahkan oleh KPK. 
Kepolisian pun melakukan beberapa langkah. Antara lain, menetapkan tersangka 
dua penyidik, menonaktifkan seorang jenderal yang diduga terkait dengan mafia 
kasus, dan melakukan serangkaian pemeriksaan kode etik secara internal.

Meskipun dinilai paling lambat dan tidak menunjukkan progres, kejaksaan juga 
menyatakan tidak cermatnya beberapa jaksa peneliti dan jaksa penuntut umum yang 
menangani kasus Gayus. Sayang, kejaksaan masih berkutat pada persoalan 
administratif. Padahal, dugaan aliran dana terhadap jaksa sudah disampaikan 
oleh PPATK. Sebaliknya, di institusi pengadilan, Mahkamah Agung justru 
menyatakan bahwa hakim-hakim tersebut bersih dan tidak melanggar aturan. 
Pernyataan itu berbanding terbalik dengan temuan Komisi Yudisial (KY) tentang 
dugaan aliran uang terhadap hakim.

Mencermati tindakan empat institusi itu, sepintas masyarakat mungkin berpikir, 
telah dilakukan beberapa perubahan di setiap institusi. Akan tetapi, kita sadar 
betul bahwa penanganan seperti itu rentan terjebak dan dilokalisasi pada kasus 
per kasus. 

Belajar dari sejumlah skandal di institusi tersebut pada tahun-tahun 
sebelumnya, yang terus terulang, tidak berlebihan kita menyebut apa yang 
dilakukan hari ini hanyalah buih-buih. Bukan keseriusan substantif untuk 
benar-benar membersihkan institusi penegak hukum dan Ditjen Pajak dari bakteri 
mafioso.

Perang terhadap mafia hukum, mafia pajak, dan korupsi harus dilakukan secara 
institusional. Ia tidak mungkin bisa dituntaskan dengan cara menari-nari dari 
kasus per kasus. Sebab, gegap gempita penanganan kasus Gayus, Bahasyim, bahkan 
kasus lain, justru rentan dimanfaatkan untuk kepentingan politik pencitraan, 
kamuflase komitmen antikorupsi, dan bukan tidak mungkin memperkuat konsolidasi 
mafia di tubuh setiap institusi. Sebab, kita sangat sadar, ibarat rumput liar, 
lahan untuk praktik mafia di kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan terutama 
Ditjen Pajak masih sangat subur. Ditambah, petugas pembersih sering lalai dan 
tercemar.

Darurat Mafia 

Indonesia Corruption Watch menilai, saat ini adalah momentum yang paling tepat 
untuk membersihkan institusi -bukan perorangan semata- dengan perombakan total. 
Baik aspek kepemimpinannya; sistem regulasi, promosi, dan mutasi; pengawasan; 
sanksi; kekayaan yang tak wajar; hingga remunerasi yang layak. Kapolri dan 
jaksa agung, misalnya. Dua tampuk tertinggi kepolisian dan kejaksaan itu telah 
dinilai tidak mampu membersihkan, menjaga, dan menempatkan institusi 
masing-masing sebagai penegak hukum yang ideal.

Di era Jaksa Agung Hendarman Supandji, terjadi skandal suap Urip Tri Gunawan 
yang melibatkan sejumlah jaksa agung muda, kasus jaksa penjual narkoba, 
penahanan Prita Mulyasari, perkara Anggodo yang merembet hingga wakil jaksa 
agung, dan kali ini mafia pajak Gayus. Demikian juga kepolisian. Citra 
institusi yang kini mereformasi diri itu justru terpuruk saat dipimpin Kapolri 
saat ini. Salah satu indikasinya, mulai diragukannya independensi Polri dalam 
penyelenggaran Pemilihan Umum 2009 dan pemilihan presiden. Selain itu, ada 
kasus salah tangkap, persoalan cicak lawan buaya, perkara Anggodo yang tidak 
mampu ditangani, hingga dugaan keterlibatan sejumlah jenderal polisi dalam 
kasus Gayus. Sulit dibayangkan perang terhadap mafia hukum bisa berjalan 
efektif jika kondisi status quo tersebut masih dipertahankan.

Masuk akal jika kita berpikir tidak ada pilihan lain, selain membersihkan 
institusi itu. Sebab, jika kepolisian kotor, kejaksaan dan pengadilan tercemar, 
dan Ditjen Pajak tetap tak mampu membasmi mafia di tubuhnya, semua itu bakal 
merugikan dan mengancam masyarakat secara langsung. Tidak akan ada pengayom 
masyarakat bila polisi mengabdi kepada kepentingan mafia. Hukum bakal tumpul 
apabila kejaksaan dan pengadilan tercemar. Lalu, uang negara akan terus bocor 
di Ditjen Pajak dengan ketimpangan penghasilan yang luar biasa antara pegawai 
pajak dan masyarakat.

Karena itu, tidak berlebihan jika kita me-warning sejak awal bahwa kita berada 
di titik darurat mafia. Sendi-sendi penting institusi pelayanan masyarakat 
dan penghasilan negara kini dibajak kekuatan mafioso. Sementara itu, komitmen 

[ppiindia] Constitutional Court Keeps Faith With Indonesia's Controversial Blasphemy Law

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartaglobe.com/home/constitutional-court-keeps-faith-with-indonesias-controversial-blasphemy-law/370423

April 20, 2010 
Camelia Pasandaran

 
Muslims observing the hearing, in which the court rejected arguments that the 
law restricted freedom of religion. (JG Photo/Yudhi Sukma Wijaya)



Constitutional Court Keeps Faith With Indonesia's Controversial Blasphemy Law


In a ruling that was not entirely unexpected, the Constitutional Court on 
Monday rejected a motion to revise or annul the 1965 Blasphemy Law, saying the 
request had no legal base.

The postulates of the applicants, both formal and material, have no legal 
base, court chief Mahfud MD said when reading out the court's decision. 
Therefore, the applicants' demand is rejected in its entirety. 

Of the law itself, he said: It's not contrary to the basic articles in the 
Constitution, but it needs to be made clearer.

The ruling was made by the nine-member panel of judges with one dissenting 
opinion and another in agreement but for different reasons.

The demand for a judicial review was filed by several human rights 
organizations, including Imparsial, PBHI and the Indonesian Legal Aid 
Foundation, along with such high-profile figures as late former President 
Abdurrahman Gus Dur Wahid and progressive Islamic scholar Siti Musdah Mulia.

They argued that the state should not restrict people's right to freedom of 
worship. They said faith was a personal choice that the state should not 
inter­fere in.

Under the Constitution, six formal religions are officially recognized and 
protected by the state - Islam, Buddhism, Hinduism, Catholicism, Protestantism 
and Confucianism. The law makes it illegal to publicize, recommend or organize 
public support for non-orthodox versions of those six religions, but it does 
not prohibit followers of minor faiths, such as Sikhs.

Religious Affairs Minister Suryadharma Ali publicly opposed the petitioners, 
and warned that the law was needed to maintain social harmony and prevent an 
explosion of new religions.

The law was used in 2008 to force followers of the Islamic Ahmadiyah sect to go 
underground and was regularly cited by minority groups as a source of 
discrimination and intimidation.

One witness who testified in an earlier hearing, Sardy, said he could not get a 
letter of reference from the police to enlist in the military because he did 
not believe in any of the six faiths, despite believing in God.

Another witness, Arswendo Atmowiloto, said he had been jailed for a year for 
quoting several important figures, including the Prophet Muhammad, in 
criticizing Islamic hard-liners.

Judge Muhammad Alim said the law was appropriate to help the state protect 
religious freedom, and also to respect other basic human rights.

The basis for the law is to guarantee religious harmony, and protecting 
religious teachings from blasphemy is a right, he said. 
Human rights aren't without their limits.

Judge Ahmad Fadil Sumadi said he believed the Blasphemy Law was not relevant to 
the issue of religious freedom.

It's there mainly to prevent blasphemy and anticipate acts of violence by 
those who believe their religion has been sullied, he said. The law ensures 
that such problems can be adequately dealt with.

Judge Hamdan Zoelva said an article in the law stipulating a five-year prison 
sentence for violations was not unconstitutional.

It's up to legislators to define the punishment in the law, he said, and not 
up to this court to abolish the law.

Judge Haryono concurred, while Judge Maria Farida Indrati gave the sole 
dissenting opinion.

The hearings on the judicial review have for the past several weeks been marked 
by vociferous demonstrations by hard-line Muslim groups, including the Islamic 
Defenders Front (FPI). 



Additional reporting by AFP




Related articles
Demonstrations Planned Ahead of Blasphemy Verdict
10:56 AM 19/04/2010

Constitutional Court Taking Up Indonesia's Thorny Religious Row
10:10 PM 04/02/2010

Legislative Seats Stay, Constitutional Court Rules
4:23 PM 09/08/2009


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Airport Security Under Fire After Plane Hits Motorcycle

2010-04-19 Terurut Topik sunny
Refleksi : Cerita pesawat terbang di Indonesia sangat menarik, misalnya ada 
pesawat  terbang  tabrak sapi, pesawat terbang  masuk kali,  pesawat terbang 
tabrak sepeda motor dsb.

http://www.thejakartaglobe.com/home/airport-security-under-fire-after-plane-hits-motorcycle/370411

April 20, 2010 
Putri Prameshwari

Airport Security Under Fire After Plane Hits Motorcycle

Aviation investigators have started looking into a runway accident that killed 
two people on Monday after an aircraft collided with a motorcycle at an 
airfield in Tangerang. 

National Transportation Safety Committee (KNKT) spokesman JA Barata said a team 
of five investigators had been sent to Curug, Tangerang, on the outskirts of 
Jakarta, where two people on a motor­cycle were killed when they were hit by a 
training plane coming in to land at Budiarto Airport. 

We've sent a team to the scene, headed by lead investigator Toos Sanityoso, 
he said. This is a serious accident. 

Two men, identified as Azumar, 24, and Yopie Hermawan, 16, a student at Bhakti 
Vocational Senior High School, were killed on impact at about 8:30 a.m. after 
illegally entering the grounds of the airport, used by the Indonesian Aviation 
Institute (STPI), in an apparent attempt to take a shortcut across the runway. 

Coincidentally, the men crossed the runway at the same time a single-engine 
Socata TB-10 Tobago training aircraft was landing. The two people aboard the 
plane were also seriously injured in the accident. They were taken to Siloam 
Hospital in Karawaci for treatment after the unusual accident. 

It's illegal for motorcycles to be on the runway, said STPI chairman Darwis 
Amini. 

He added that management of Budiarto Airport was not the responsibility of the 
flight school, and lambasted the lax security measures that had failed to keep 
unauthorized people out of the restricted zone. 

Ministry of Transportation spokesman Bambang Ervan said it was not unusual for 
motor­cyclists to use the runway as a shortcut, despite it being illegal. 

There are wire fences and gutters installed all around the airport, he said, 
but people still manage to find ways to break in. 

He said the airport's operator, working under the auspices of the ministry, was 
unable to maintain around-the-clock monitoring of every airport in the country. 

Tight monitoring 24 hours a day, day in and day out, is impossible, he said. 
There's just not enough people to carry it out. 

Danang Parikesit, chairman of the Indonesian Transportation Society (MTI), an 
industry watchdog, called the accident an indication of poor airport 
security. 

He said all airports must strictly enforce their no-trespass zones, even if 
they only served as training airports. 

While universal transportation safety would be ideal, airports are expected to 
have much higher security standards than other transportation hubs, Da­nang 
said, adding that the airport operator must be held responsible for Monday's 
breach. 

He called on the Transportation Ministry to re-evaluate its policies on airport 
security, saying that the accident should never have happened.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kingdom to fund two hospitals in Indonesia

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://arabnews.com/saudiarabia/article44951.ece

Kingdom to fund two hospitals in Indonesia
By GHAZANFAR ALI KHAN | ARAB NEWS 



Published: Apr 19, 2010 21:29 Updated: Apr 19, 2010 21:29 

RIYADH: Saudi Arabia and Indonesia are discussing a plan where Saudi aid 
organizations will extend a SR225 million loan facility to fund the 
construction of two hospitals in Indonesia. 

Jakarta, on the other hand, has also announced the boosting of links in the 
energy sector and to increase crude oil imports by 200,000 barrels per day 
from the Kingdom, a key ally of Indonesia, said Indonesian Ambassador Gatot 
Abdullah Mansyur, on Monday.

This Saudi goodwill gesture to build two hospitals - one on the campus of 
Andalas University and another on the premises of the University of Sebelas 
Maret in Indonesia - will further improve the excellent relations between the 
two countries, said the ambassador.

He said that Jakarta was discussing the projects with the Saudi Fund for 
Development (SFD) and the Islamic Development Bank (IDB), which have assured 
the Indonesians of loan facilities for the two healthcare projects. The 
ambassador pointed out that the University of Sebelas Maret is an Indonesian 
state university located in Surakarta area, where a medical facility urgently 
required.

The university is new with tremendous potential. Besides its strategic 
location, the it also has highly developed laboratories and infrastructure in 
Central Java. Andalas University, the oldest university in the country with 11 
faculties, will have another Saudi-funded hospital. Its five-square-kilometer 
main campus is located in Limau Manis, in West Sumatra.

Referring to the progressively improving relations between Riyadh and Jakarta 
in the oil sector, he said that Indonesia's state-owned oil and gas firm PT 
Pertamina would increase crude oil imports from Saudi Arabia by 200,000 barrels 
per day.

The announcement comes amid rising domestic energy demand in Indonesia as oil 
production has fallen recently due to the lack of investment and aging wells in 
the country.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Bappenas: Rapat Kerja Fokus Pembangunan Ekonomi Berkeadilan

2010-04-19 Terurut Topik sunny
Refleksi : Alangkah bagus bila ekonomi berkeadilan  bisa dibagun oleh rezim 
kleptokratik yang membonceng pada modal asing? Tetapi, pertanyaannya keadilan 
untuk siapa?


http://www.antaranews.com/berita/1271649891/bappenas-rapat-kerja-fokus-pembangunan-ekonomi-berkeadilan

Bappenas: Rapat Kerja Fokus Pembangunan Ekonomi Berkeadilan

Senin, 19 April 2010 11:04 WIB | Ekonomi  Bisnis | Makro | 
Tampak Siring (ANTARA News) - Menteri Perencanaan dan Pembangunan 
Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana mengatakan, rapat kerja Presiden 
yang berlangsung di Istana Tampaksiring, Bali, 19 hingga 21 April mendatang 
akan berfokus kepada pembahasan pembangunan ekonomi berkeadilan.

Seusai pembukaan dari Presiden, rapat kerja akan dilanjutkan dengan rapat 
pleno pembangunan ekonomi dan rapat pleno pembangunan berkeadilan, ujarnya di 
Istana Tampak Siring, Bali, Senin.

Ia menjelaskan rapat pleno pembangunan ekonomi akan membahas tema mengenai 
konsep pembangunan ekonomi jangka menengah dan panjang beserta isu-isu pokok 
termasuk peran teknologi.

Rapat pleno ini nantinya akan membahas dua panel yaitu, terkait dengan 
percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, seimbang dan berkelanjutan dan 
peningkatan daya saing melalui inovasi teknologi, ujarnya.

Sedangkan rapat pleno pembangunan berkeadilan, lanjut dia, akan membahas 
evaluasi pelaksanaan pembangunan berkeadilan, disparitas pembangunan dan 
kelemahan-kelemahan pelaksanaan kebijakan.

Kemudian, rapat kerja tersebut, setelah rapat pleno akan dibagi secara pararel 
dalam empat kelompok yaitu kelompok pertama yang membahas pembangunan ekonomi 
dan dunia usaha dan mencakup pembahasan kebijakan ekonomi makro, percepatan 
penyediaan infrastruktur dan energi (termasuk kemitraan pemerintah dan swasta) 
serta peningkatan investasi dan ekspor.

Kelompok kedua, membahas evaluasi dan peningkatan program-program pro rakyat 
mencakup pembahasan perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat (PNPM) serta 
penguatan ekonomi rakyat. Kelompok ketiga membahas upaya untuk meningkatkan 
keadilan bagi rakyat termasuk pembahasan mengenai masyarakat penyandang masalah 
sosial, lansia, anak terlantar, cacat, keadilan, HAM dan lain-lain.

Kelompok terakhir membahas upaya pencapaian MDG (Millenium Development Goals) 
mengenai percepatan program tersebut, disparitas wilayah dan off track (masalah 
HIV/AIDS, angka kematian ibu dan air minum).

Armida mengharapkan rapat kerja itu nantinya juga bertujuan sebagai wahana 
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan nasional, sehingga hasil 
utama dari rapat kerja itu dituangkan dalam bentuk Instruksi Presiden dan 
diperoleh kebijakan yang lebih komprehensif.

Sebelumnya, dalam rapat kerja di Istana Cipanas menghasilkan Inpres No1/2010 
tentang percepatan pelaksanaan Prioritas pembangunan Nasional Tahun 2010.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Susno Berlindung ke Komnas HAM

2010-04-19 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Agaknya ini kali pertama dalam sejarah NKRI, petinggi polisi 
meminta perlindungan  ke Komnas HAM,  pasti ada sesuatu masalah yang lebih 
menarik dari apa yang telah disiarkan untuk umum.


http://www.antaranews.com/berita/1271673778/susno-berlindung-ke-komnas-ham

Susno Berlindung ke Komnas HAM

Senin, 19 April 2010 17:42 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | 
Depok (ANTARA News) - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen 
Pol Susno Duadji meminta perlindungan hukum kepada Komisi Nasional Hak Asasi 
Manusia (Komnas HAM) terkait penangkapannya di Bandara Soekarno-Hatta saat ia 
hendak berobat ke Singapura beberapa waktu lalu.

Kita telah mengirimkan surat ke Komnas HAM pada Jumat (15/4), kata kuasa 
hukum Susno, Zul Armain Aziz di Depok, Senin.

Selain Komnas HAM, kata Zul, pihaknya juga akan meminta perlindungan ke Lembaga 
Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Zul kembali menegaskan bahwa kliennya pasti hadir memenuhi panggilan Bareskrim 
Mabes Polri pada Selasa (20/4) besok pukul 10.00 WIB. Pihaknya juga sudah 
menyiapkan segala macam pertanyaan dan keterangan untuk menjawab pertanyaan 
Polri. 

Menurut Zul kemungkinan besar anggota Komnas HAM akan datang ke rumah Susno 
pada Senin sore (19/4). 

Bareskrim Mabes Polri telah melayangkan surat panggilan terhadap Susno Duadji 
sebagai saksi dalam kasus Sjahril Johan, namun dalam surat panggilan tersebut, 
nama Susno ditulis tanpa pangkatnya hanya gelar akademis Drs.

Zul mengaku sempat membahas masalah tersebut dengan Susno, tapi tidak 
mempermasalahkan hal tersebut, hanya mempertanyakan etikanya saja, karena 
bagaimana pun Susno masih polisi aktif.

Tak perlu diperpanjang masalah tersebut, dan kami akan fokus terhadap agenda 
pemanggilan besok, katanya.

Sementara itu saat dihubungi wartawan, Wakil Ketua Komnas HAM Nurcholis mengaku 
sudah menerima surat pengaduan dari pihak Susno sejak Jumat (15/4). Namun 
pihaknya belum dapat memastikan kapan akan mendatangi Susno.

Saat ini masih kita bahas, standar saja. Kalau datang untuk kumpulkan data, 
pemeriksaan, serta interview, katanya.

(T.F006/S022/S026)

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sudah Bosan Hidup!

2010-04-19 Terurut Topik MANG UCUP
Pada awal bulan Februari yang lampau siaran TV Netwerk di Belanda
mentayangkan reality show dimana seorang wanita lansia bunuh diri dihadapan
kamera. Mengingat usianya sudah 99 tahun maka ia dibantu oleh Albert putera
kandungnya dengan menggiling puluhan pil obat tidur sebelumnya untuk diramu
dengan Yoghurt yang akhirnya diminum oleh nenek Moek Heringa, sebagai
minuman terakhir di dalam hidupnya.

Nenek ini dalam keadaan sehat waalfiat. Ia tidak menderita sakit, stress
entah apapun juga. Ia ingin melakukan bunuh diri ini hanya dengan satu
alasan saja, karena ia merasa sudah bosan hidup, sehingga ia tidak mau
menunggu untuk bisa hidup lebih lama lagi. Mang Ucup sendiri mendukung
sepenuhnya keputusan mulia dari sang nenek tsb.

Hidup itu bukanlah kewajiban melainkan hadiah, apabila ini hadiah, maka
seyogiyanya kita harus diperkenankan juga untuk mengembalikan kembali kepada
sang Pemberi. Bahkan disemua kitab ajaran agama di dunia ini menilai, bahwa
kehidupan ini hanya sekedar pinjaman saja. Nah kalau saya sudah bosan
meminjamnya, bukankah saya juga berhak untuk mengembalikannya lebih awal?
Aneh bin nyata setiap manusia berhak untuk bisa hidup, tetapi tidak berhak
untuk bisa mati!

Pada saat ini usia mang Ucup sudah mencapai 68 tahun, berarti sudah lebih
dari cukup menjalani masa hidup saya. Disamping itu dengan saya melakukan
bunuh diri, berarti saya bisa mengurangi beban bagi anggota keluarga yang
ditinggalkan. Mereka tidak pelu bayar biaya rumah sakit, sedangkan saya
sendiri tidak perlu menderita sebelumnya maut menjemput saya. Saya ingin
mati secara wajar dirumah dalam lingkungan anggota keluarga yang saya
kasihi. Pada jaman sekarang ini sudah jarang sekali di Eropa; orang bisa
mati dengan wajar, tanpa harus mati di ICU rumah sakit dengan berbagai macam
slang di hidung maupun dibadan. Apabila saya yang menentukan waktunya pulang
ke alam baka, berarti sebelumnya saya bisa mengadakan pesta perpisahan
terlebih dahulu dengan seluruh rekan-rekan maupun handai taulan saya; dalam
suasana gembira dan penuh dengan rasa sukacita.

Sebagai lagu terakhir akan diputar lagu “My Way” sebab inilah jalan pilihan
terakhir yang telah saya tentukan dan pilih sendiri. Pil kematian akan
diminum dengan Champagne Dom Perignon, sehingga dengan mana saya akan bisa
mati dengan senyuman tersungging dibibir.

Manula yang melakukan bunuh diri adalah seorang pahlawan yang memiliki
keberanian. Untuk ini ia berhak mendapatkan pahala, karena dengan demikian
menyatakan bahwa dirinya tidak egoist dan rakus ingin hidup terus-menerus
tanpa menghiraukan sang generasi penerus.
- Apabila mang Ucup bunuh diri berarti anak istri saya; akan bisa lebih awal
dan juga lebih lama menikmati warisan saya.
- Dan warisan tsb tidak perlu disunat lagi untuk biaya rumah sakit maupun
rumah jompo.
- Mengurangi beban negara untuk bayar uang pesiun.
- Mengurangi kemacetan di jalanan
- Memberikan kesempatan kepada istri untuk bisa kawin lagi dengan pasangan
yang lebih muda
- Mengosongkan rumah maupun tempat saya hidup sehingga tidak mempersesak isi
dunia ini.
- Mengurangi populasi penduduk dunia yang sudah padat
- Tidak merepotkan orang lain yang merasa diwajibkan untuk merawat saya
dimasa tua.
- Tidak membebankan Dr untuk memberikan suntikan mati seperti halnya pada
pasien yang sudah sekarat. (Eutanasia)

Dengan begitu banyak pahala yang bisa didapatkan saya yakin akan masuk surga
dan disambut oleh ratusan bidadari yang bahenol.

Pandangan seperti yang saya uraikan tersebut diatas ini bukanlah pandangan
konyol dari mang Ucup sendiri melainkan didukung oleh banyak warga di
Belanda. Pada tahun 1991 seorang ahli hukum Belanda Huid Drion mengusulkan
agar setiap senior diatas 65 tahun diberikan pil obat bunuh diri (My Last
Will Pill), sehingga apabila mereka sudah bosan hidup seperti mang Ucup
sekarang ini, tinggal sekali Gle...ek diminum; berakhirlah sudah hidupnya.

Pendapat ini didukung oleh lebih dari 43% warga Belanda. Setiap tahun lebih
dari 400 orang senior bunuh diri di Belanda. Dengan adanya pil bunuh diri
-My Last Will Pill- para senior tidak perlu harus bunuh diri dengan cara
yang sangat mengenaskan misalnya gantung diri, atau terjun bebas dari mall
ataupun menabrakan dirinya di kereta api.

Prinsip hidup mang Ucup adalah ketika saya muda; saya berusaha untuk bisa
hidup dengan baik dan setelah saya tua, saya berusaha agar bisa mati dengan
baik pula. Berarti mati tanpa harus menderita, dimana jalan satu-satunya
ialah dengan cara mati lebih awal alias bunuh diri.

Hampir setiap pasien yang menderita penyakit parah selalu mengajukan dua
pertanyaan standard kepada Dr perawatnya: Apakah saya masih bisa sembuh? –
Berapa lama lagi masa hidup saya? Tetapi jarang sekali yang bertanya: Kapan
saya bisa mati?

Pada saat ini para manula yang memiliki pandangan hidup seperti mang Ucup
sedang mengusahakan untuk bisa mengumpulkan tanda tangan sebanyak 40.000;
agar gagasan -My Last Will Pill- ini bisa diterima oleh pemerintah Belanda
untuk didiskusikan dan dikemudian hari 

[ppiindia] (Tokoh of the Day) KH. Marzuqi Romli, Yogyakarta

2010-04-19 Terurut Topik Ananto
KH. Marzuqi Romli



[image: marzuqi romli.jpg]



Giriloyo adalah sebuah dusun di bawah kaki perbukitan Imogiri. Masyarakat
sekitar  mengenal dengan nama Pajimatan, suatu bukit yang terkenal di daerah
kawasan selatan Yogyakarta karena disanalah raja-raja Kerajaan Mataram Islam
dimakamkan.



Daerah Giriloyo ini sebenarnya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan
Daerah Istimewa Yogyakarta (jaraknya hanya sekitar 15 km). Namun karena
daerah ini terpencil dan berada di kaki bukit. Sasana khas pedesaan yang
sepi dan sunyi namun penuh dengan  kebersamaan dan kedamaian sangat mewarnai
daerah tersebut.


Suasana sepi yang mewarnai Giriloyo itu pada pertengahan abad ke-18 M
sedikit demi sedikit berubah dengan munculnya kelompok pengajian yang diasuh
oleh KH. Romli, seorang ulama yang menjadi Mursyid Tarekat Syathariyah.
Seluruh murid-muridnya diberi ijazah tarekat tersebut dengan maksud agar
mereka memiliki amalan-amalan harian yang pada akhirnya bisa lebih
mendekatkan diri pada Allah SWT.


Keseriusan dan ketekunan dalam pengelolaan pengajian, membuat KH. Romli
seakan melupakan sunnah rasul yang lain, yaitu melangsungkan pernikahan.
Maka ketika dirasa jama'ah pengajian yang dibinanya itu semakin lama semakin
menunjukkan peningkatan, beliau segera melaksanakan pernikahan dengan putri
dari Kiai Ali. Dari pernikahan dengan putri Kiai Ali ini lahir 5 orang putra
yang salah satunya adalah bernama Ahmad Marzuqi.


KH. Ahmad Marzuqi lahir pada tahun 1901 M di desa tempat ayahnya tinggal
yaitu di Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul sebagai putra bungsu. Kiai Romli
sangat berkeinginan kelak si bungsu apabila sudah besar dapat menggantikan
perjuangan yang telah dirintisnya, mendidik orang-orang untuk lebih dekat
pada Allah. Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, sangat wajar apabila KH
Marzuqi ketika baru berumur 4 tahun sudah dididik dengan konsentrasi penuh.


Pada tahun 1905 oleh Kiai Romli, Ahmad Marzuqi di-pondok-kan di Pondok
Pesantren Kanggotan Pleret Bantul di bawah bimbingan KH. Zaini. Karena masih
kecil, maka pada waktu itu beliau hanya diajari kitab-kitab ubudiyah seperti
Safinatun Najah, Fathul Qorib dan lain-lain. Di pondok Kanggotan ini beliau
belajar sampai tahun 1910 M.


Setelah lima tahun belajar di Kanggotan, Ahmad Marzuqi kemudian pindah
pondok. Pondok yang dituju kali ini adalah Pondok Pesantren Termas yang
berada di Pacitan Jawa Timur. pada saat itu pondok Termas berada di bawah
bimbingan KH. Hafidz Dimyati, beliau belajar berbagai ilmu agama, seperti
syara’, tasawuf, dan lain-lain. Di pondok ini beliau belajar selama 4 tahun,
dari tahun 1910 sampai tahun 1914 M.


Ahmad Marzuki melanjutkan  ngangsu kaweruh di ponok pesantren Watucongol
Muntilan Magelang, tahun 1915 sampai tahun 1918. Kehausan Ahmad Marzuki
dengan ilmu-ilmu keislmaan terobati di bawah bimbingan KH. Dimyati.


Sepulang dari Watucongol, Ahmad Marzuqi kemudian meneruskan di Pondok
Pesantren Somolangu Kebumen Jawa Tengah. Dibawah bimbingan KH. Abdurrauf,
beliau mendapat kepercayaan untuk mengajar santri (badal: sebagai pengganti
kyai) apabila kiai sedang berhalangan atau sakit. Kepercayaan itu diemban
dengan tekun dan ikhlas sehingga tidak heran jika beliau semakin lama
semakin menguasai ilmu-ilmu yang sudah dipelajari di pondok-pondok yang
terdahulu. Di Somolangu ini berlangsung antara tahun 1919 sampai tahun 1922.


Tahun 1922 sepulang dari Pondok Somolangu sampai tahun 1925, beliau
melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Lirap Kebumen Jawa Tengah.
Walaupun sudah mahir membaca kitab, namun beliau tidak jemu untuk lebih
mendalami kitab-kitab yang telah dikajinya terdahulu.


Hanya dua tahun lebih sedikit Ahmad Marzuqi menempat di Lirap Kebumen, pada
tahun 1926 sampai tahun 1927  beliau pindah ke Pondok Pesantren Jamsaren
yang ada di Solo Jawa Tengah. Pondok Jamsaren pada saat itu berada di bawah
bimbingan KH. Idris. Sepulang dari Pondok Jamsaren ini beliau menunaikan
ibadah haji untuk yang pertama kali dalam hidupnya.


Pada tahun 1927 (selepas menunaikan ibadah haji) sampai tahun 1931 beliau
melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta. Dibawah
bimbingan KH. Munawwir ini beliau mewujudkan cita-citanya yang sudah lama
terpendam ketika masih mengaji di Watucongol dahulu, yaitu keinginannya
untuk menghafal Al-Qur’an 30 juz.


Keinginan itu menjadi kenyataan bahkan untuk melanggengkannya beliau baca
ayat-ayat suci itu sampai khatam yaitu pada bulan Ramadlan saat sholat
tarwih. Diceritakan, bahwa selama bulan ramadlan apabila badannya sehat,
beliau khatamkan dalam satu bulan itu tiga kali khataman. Sepuluh hari
pertama khatam untuk yang pertama, sepuluh hari kedua digunakan untuk
mengkhatamkan bacaannya yang kedua dan sepuluh hari ketiga untuk yang ketiga
kalinya.



KH. Ahmad Marzuqi Mulai Berda’wah


Sepulang dari ngangsu kaweruh di berbagai pondok pesantren, sekitar tahun
1931, KH. Ahmad Marzuqi mulai melakukan pengajian-pengajian di berbagai
tempat terutama di desa-desa di Gunungkidul. Perjalanan untuk 

[ppiindia] Taruhan “Demokrasi” di Partai Demokrat

2010-04-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar



  





Taruhan “Demokrasi” di Partai Demokrat 


Oleh: Ikrar Nusa Bhakti



Seputar Indonesia, 20 April 2010 


KONGRES II Partai Demokrat (PD) baru akan berlangsung pada 21–23 Mei 2010 di 
Kota Kembang Bandung.Namun, suhu politik internal di PD terkait dengan 
pertarungan politik untuk meraih jabatan Ketua Umum DPP PD sudah memanas. 
 
Meski ada tiga nama yang muncul sebagai kandidat Ketua Umum PD––Andi Alifian 
Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan Marzuki Alie––, dua nama terdepan dipandang 
sebagai petarung paling kuat untuk menduduki posisi puncak di PD. Andi 
Mallarangeng (AM), karena kekuatan keuangan dan jaringan usaha konsultan 
politik keluarga, memasang baliho besar di bilangan Jembatan Semanggi, Jakarta, 
dengan foto besar bertuliskan “AM for PD No 1, Siap Melanjutkan Perjuangan.” 
Lokasi baliho dan gaya berkampanye AM mirip dengan ketika adik kandungnya, 
Rizal Mallarangeng, ingin maju menjadi calon kandidat presiden pada Pilpres 
2009 yang menampilkan kata-kata bertuah: “If there is a will,there is a way(di 
mana ada kemauan, di situ ada jalan).
 
” Untuk mendongkrak popularitasnya dan mencitrakan kedekatan dirinya dengan 
Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),AM kerap kali mengajak 
Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) pada road show politik ke berbagai daerah. Apa 
yang dilakukan Anas Urbaningrum (AU) lain lagi.Politisi muda PD yang 
berpembawaan tenang dan santun ini lebih memilih “berpolitik secara 
santun,bersih, saling menghormati, dan memperkuat kelembagaan partai untuk 
kepentingan jangka panjang” sebagai jualan politiknya.AU mungkin sudah 
menyadari,PD yang selama ini sangat tergantung pada citra diri SBY tak 
selamanya dapat bergantung pada sosok SBY semata. Citra SBY tetap penting untuk 
jangka pendek, tetapi memperkuat kelembagaan partai di tubuh PD merupakan suatu 
keniscayaan agar PD dapat survive di masa depan. 
 
Dengan kata lain,dalam bahasa yang sederhana, politik pencitraan adalah 
kebutuhan politik jangka pendek pada masa lalu, sedangkan penguatan kelembagaan 
partai merupakan kepentingan jangka panjang ke depan agar PD dapat berfungsi 
sesungguh-sungguhny a partai politik dan bukan sekadar “fans clubSBY”. Apa yang 
dipikirkan dan akan dijalankan AU jika terpilih menjadi orang nomor satu di PD 
itu merupakan langkah maju. PD tidak mungkin terus-menerus mengusung nama besar 
SBY yang mustahil dapat dijagokan lagi sebagai capres pada Pilpres 
2014.Membangun kelembagaan partai atas dasar pengembangan sistem jauh lebih 
berguna ketimbang terus-menerus mengusung nama besar SBY. 
 
Selain itu, politik pencitraan yang membabi buta telah pula membuat jenuh dan 
muak kalangan kelas menengah bawah dan atas yang semakin kritis dalam 
mengemukakan pandangan-pandangan dan penilaian politiknya. Tanpa adanya akar 
dan bangunan kelembagaan partai yang kuat, PD akan terempas pada Pemilu 2014. 
 
Demokrat atau ≈PatronΔ
Akhir dari pertarungan politik atau lebih santunnya pertandingan politik antara 
AM dan AU tampaknya akan sangat ditentukan oleh sikap SBY sebagai Ketua Dewan 
Pembina PD. Meski kubu AU mendaku (mengklaim) bahwa AU sudah mendapatkan 
dukungan lebih dari separuh DPD dan DPC PD dari Sabang sampai ke Merauke, 
sementara kubu AM mendaku telah mengantongi dukungan 70% dari mereka yang 
berhak memilih, semua itu tergantung pada sikap SBY. 
 
Jika SBY menunjukkan sosok dirinya sebagai seorang “patron politik” seperti 
posisi Soeharto di dalam Golkar pada era Orde Baru, bukan mustahil restu 
politik itu akan diberikan kepada AM. Alasan politiknya,AM adalah mantan Juru 
Bicara (Jubir) Presiden yang amat dekat dengan SBY dan keluarganya. Sebagai 
mantan jubir, AM tentu lebih mudah disetir untuk memberikan konsesi-konsesi 
politik kepada keluarga SBY di masa depan, baik terhadap istrinya, 
KristianiYudhoyono, ataupun Ibas. AM juga bukan kader PD yang sejak awal 
berkiprah di PD. Pada pemilu legislatif 2004 AM merupakan kandidat anggota 
legislatif untuk daerah pemilihan DKI Jakarta (tetapi gagal) dari Partai 
Demokrasi Kebangsaan (PDK) pimpinan Riyaas Rasyid. Citranya sebagai politisi 
yang “lompat pagar” dari PDK ke PD mungkin menjadi titik lemah AM untuk meraih 
posisi puncak di PD. 
 
Jika SBY lebih menunjukkan dirinya sebagai seorang demokrat sejati, bukan 
mustahil dukungan politik kepada AU akan semakin membesar karena AU adalah 
kader muda partai yang santun, bersih, dan memiliki segudang pengalaman politik 
yang memungkinkan mempertahankan PD dapat tetap berjaya di masa depan.Sebagai 
anak muda yang tahu diri,AU memang tidak dapat melepaskan diri 100% dari sosok 
SBY karena bagaimanapun AU juga berutang budi kepada SBY yang telah memberikan 
tempat bagi AU untuk mengembangkan diri di PD setelah ia mengundurkan diri dari 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan terjun ke politik menjelang Pemilu Presiden 
2004. Suhu politik internal di dalam PD memang semakin memanas. 
 
Ada isu dari kalangan internal PD sendiri bahwa politik uang dan intrik politik 
berupa ancaman pemecatan 

[ppiindia] Kritik terhadap Editorial TEMPO dari Chris Komari (kasus Century)

2010-04-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar

--- On Tue, 4/20/10, Chris Komari futureindone...@yahoo.com wrote:
Subject: Re:Editorial TEMPO: Peluru Kosong Ancaman Boikot
Date: Tuesday, April 20, 2010, 3:37 AM



























(Quote)
 
Dalam politik, boikot bukan barang baru. Tapi undang-undang mewajibkan anggota 
Dewan mendahu- lukan kepentingan negara di atas kepentingan priba- di, 
kelompok, dan golongan. Urusan revisi bujet 2010 jelas merupakan kepentingan 
negara dan rakyat ba- nyak. Koalisi pro-Yudhoyono mesti menggalang du- kungan 
untuk memastikan lawan politiknya tidak menghalang-halangi kehadiran Menteri 
Keuangan gu- na membahas anggaran negara.
 
(Unquote)
 
* Publikasi editorial TEMPO semakin hari semakin bias, kelihatan sekali membela 
the establishment, khususnya Sri Mulyani. 
 
Dari hasil pantuan kami dari awal pememberitaan TEMPO tentang kasus Bank 
Century, majalah TEMPO selalu berpihak pada Sri Mulyani tanpa bisa 
mengetengahkan permasalahan yang ada secara komprehensive agar publik bisa 
memamahi masalah yang ada dan konswekensinya bila seorang Presiden bisa begitu 
saja MENOLAK rekomendasi dan hasil keputusan DPR. 
 
DPR adalah badan Legislative yang memiliki tugas dan tanggung-jawab secara 
konstitutional untuk mengawasi jalanya pemerintah atau kerjanya orang-orang di 
Executive, karena itu DPR di beri HAK ANGKET, HAK INETRPELASI, HAK MENYATAKAN 
PENDAPAT, HAK BUDGET dan HAK SUBPOENA. 
 
Terus apa artinya HAK ANGKET DPR yang menghabiskan triliunan Rupiah bila 
keputusan DPR sebagai badan Legislative dalam menjalankan oversight role 
terhadap Executive yang berupa rekomendasi itu bisa begitu saja diabaikan oleh 
seorang Presiden tanpa adanya konsekwensi dan ramifikasi politik? 
 
Kalau yang dicari hanyalah sebuah Rekomendasi, kenapa pakai DPR melalui Hak 
Angket lagi, yang menghabiskan trilliunan rupiah kalau yang dicari cuma sebuah 
Rekomendasi, kenapa tidak menunjuk Komisi Pencari Fakta saja seperti yang 
Presiden SBY lalukan dalam kasus Cicak vs Buaya?  
 
http://parmadim.com/2010/03/27/dpr-bukanlah-dewan-pencari-fakta-dpf/
 
 
Kalau Presiden SBY tidak mau perduli dengan keputusan DPR, maka DPR has every 
right to delay, to stall dan tidak meloloskan APBN 2010 sebagaimana yang 
diajukan oleh Pemerintah, atau paling tidak DPR bisa melakaukan manuver politik 
dan memiliki hak politik untuk menjadikan APBN 2010 sebagai bargaining chip 
untuk memaksa Presiden SBY melaksanakan rekomendasi DPR, sebab keputusan DPR 
yang berupa rekomendasi itu adalah keputusan DPR sebagai badan Legislative dan 
bukanya keputusan kader atau wakil-wakil dari berbagai Partai politik yang 
duduk di DPR. 
 
Editorial TEMPO mengatakan bahwa budget 2010 adalah demi kepentingan negara dan 
rakyat banyak. Terus, apa rekomendasi DPR sebagai badan Legislative dalam 
menjalankan oversight role-nya terhadap Executive dan telah sepakat 
mengeluarkan keputusan bersama yang berupa Rekomendasi terhadap Executive untuk 
men-non-aftifkan Wapres Borediono dan Sri Mulyani itu bukan untuk kepentingan 
negara dan orang banyak? 
 
Apakah keputusan DPR yang berupa rekomendasi itu dipandang oleh Presiden SBY 
sebagai satu manuever politik yang dilakukan untuk kepentingan oposisi Partai 
politik atau untuk kader-kader dari berbagai partai politik yang kini duduk di 
DPR untuk mendapatkan JATAH Menteri di kabinet? 
 
Dalam kasus Bank Century, sudah jelas bahwasanya mantan Chairman BI Boediono 
dan Menkeu Sri Mulyani telah melakukan kesalahan (Wrongdoings), dan kesalahan 
inilah yang perlu dicategorikan:
 
1). Apakah kesalahan itu termasuk criminal misconducts yang harus diproses 
melalui hukum (Judiciary) dengan memakai acuan criminal law yang berkahir 
dengan hukuman di penjara bagi mereka yang bersalah, atau
 
2). Kesalahan itu termasuk dalam kategori non-criminal misconducts yang harus 
diproses melalui Parliamentary Proceeding or Trial dengan memakai acuan 
Constitutional Law yang berakhir dengan removal from office bagi mereka 
yang bersalah. 
 
Disinilah pentingnya bagi DPR untuk melakukan whatever it takes to defend the 
rule of law, konstitusi, UUD 1945 dan peranan DPR untuk mengawasi kerja 
orang-orang di Executive. Jangan sampai peranan penting dan tanggung jawab 
konstitutional DPR itu di kerdilkan, dimanipulasi dan dikontrol oleh lembaga 
Executive atau Presiden. 
 
(Quote)
 
Presiden mesti tetap pada sikap bahwa jika DPR menolak menteri sebagai 
pembantunya, itu artinya DPR menolak presiden yang dipilih rakyat.
 
(Unquote)
 
Assertion editorial TEMPO diatas is way over stretching. Kalau DPR menolak 
seorang Menteri yang kena kasus dan bertanggung jawab atas keputusan dana 
bail-out Bank Century yang telah dinyatakan bermasalah adalah juga penolakan 
terhadap seorang Presiden yang dipilih rakyat, terus bagaimana bila Presiden 
itu sendiri MENOLAK keputusan DPR yang terdiri dari ratusan orang yang juga 
dipilih oleh rakyat dan menjadi wakil rakyat? 
 
Likewise dengan logika yang sama yang di lakukan oleh editorial TEMPO, rakyat 
Indoensia bisa mengatakan 

[ppiindia] Menyapa Senyuman

2010-04-19 Terurut Topik muhamad agus syafii
Menyapa Senyuman

By: agussyafii

Seorang murid TK nol Kecil kecewa pada ayahnya karena sang ayah selalu menjawab 
sama. Disaat si anak tanya, 'Waktu ayah kelas nol, siapa presiden kita?' 

Jawab ayahnya, 'Soeharto.'

Pertanyaan meningkat waktu si ayah SD, SMP, SMA, kuliah, siapa presidennya?'

Jawabannya tetap: 'Soeharto.'

Si anak menyergah, 'Ah, ayah payah dah, Apa nggak ada nama lain?'

Cerita diatas saya hanya ingin menyapa teman2 semua agar tersenyum dipagi yang 
indah ini. Bila kita mampu tersenyum dipagi hari ini akan mengantarkan kita ke 
depan pintu gerbang rizki dan kebahagiaan. Yuk, tebarkan kebahagiaan untuk 
orang-orang disekeliling kita..'

---
Sungguh menakjubkan Seorang Mukmin itu. Bila mendapatkan nikmat ia bersyukur 
dan itu baik baginya. Bila mendapat cobaan ia bersabar dan sabar itu baik 
baginya. (HR. Muslim).

Wassalam, 
agussyafii 
-- 
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Salam Amalia' 
(SALMA) Hari Ahad, Tanggal 9 Mei 2010 Di Rumah Amalia. Silahkan kirimkan 
dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] UN raps Gulf on workers' rights

2010-04-19 Terurut Topik sunny
Refleksi: Bagi yang mau menjadi TKI/TKW di negeri-negeri Arab,  semoga dicatat, 
diingat dan diperhatikan  perlakuan terhadap buruh asing disana agar tidak 
menjadi korban.


http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=MTM2Mjg3NjIwOA==

UN raps Gulf on workers' rights
Published Date: April 20, 2010 

JEDDAH: UN human rights chief Navi Pillay called yesterday for Gulf states to 
improve the position of millions of foreign workers in the region and lift 
restrictions on women. She criticised the treatment of an estimated 12 million 
foreign workers in the six countries of the Gulf Cooperation Council: Oman, 
Saudi Arabia, Qatar, Bahrain, Kuwait and the United Arab Emirates. Many are 
subject to illegal practices like confiscation of their passports, withholding 
wages, and exploitation by job agents, she said. Pillay, the UN High 
Commissioner for Human Rights, on the first stop of a six-nation Gulf tour, 
singled out the systems in many of the countries which require workers to have 
local sponsors, known as kafala.

Some countries are reconsidering the sponsorship (or kafala) system that 
rigidly binds migrants to their employers, enabling the latter to commit 
abuses, while preventing workers from changing jobs or leaving the country, 
she told a small gathering at King Abdullah University for Science and 
Technology north of Jeddah. I wholeheartedly support those efforts and call on 
other states to replace the kafala system with updated labour laws that can 
better balance rights and duties.

She called the situation of migrant domestic workers of particular concern, 
because their isolation in private homes makes them even more vulnerable to 
physical, psychological and sexual violence. Thus, it is of the utmost 
importance that in crafting and applying migration policies, governments 
maintain a human rights approach to migration at the front and centre of their 
action.

Under the sponsorship systems in place in much of the Gulf, nationals or 
companies can hire large numbers of migrant workers who are dependent on their 
employers for food and shelter. Many workers complain that agencies or 
employers confiscate their passports for the duration of their contracts, do 
not pay them regularly or deduct housing or health costs from their pay.

Some Gulf countries such as Bahrain are scrapping the kafala system, while 
others such as Kuwait are overhauling labour laws or introducing a minimum wage 
to improve the conditions for millions of foreign workers. But the world's top 
oil exporter Saudi Arabia, where expatriate workers comprise 7 million of the 
25 million-strong population, has yet to make such reforms as diplomats say 
there is resistance among businesses who benefit from the system.

Women in the region are still unable to fully enjoy their human rights, Pillay 
also said. Discriminatory barriers continue to hamper women's right to shape 
their own lives and choices, and fully participate in public life and be part 
of public debates that influence the direction of a nation, she said.

On her first-ever visit to Saudi Arabia, she said other Muslim states in the 
world have improved women's rights via dynamic interpretations of Islamic 
traditions. In those countries, governments and Islamic legal experts 
demonstrated that far from being innovations, such legislation was compatible 
with Islamic jurisprudence and, indeed, stemmed from it. She specifically 
cited the practice of requiring women to have a male guardian to move around 
outside the home, to appear in court and often to engage in business. Such 
rules are enforced most commonly in Saudi Arabia, where society is governed 
according to ultra-conservative Wahhabi interpretation of Islam.

The rights chief pointed to some improvements in the region, including the 
creation of national human rights institutions in several of the countries. She 
also pointed to an encouraging level of governmental efforts to bolster 
children's' rights, stop human trafficking, and improve economic rights. And 
she praised efforts to expand women's education, which she called not only 
fair but also good policy to improve the community and national wellbeing and 
prosperity. But she noted that at the same time some countries were tightening 
controls on freedom of association and expression, putting greater pressure on 
activists and the media who speak out on human rights violations.

Hosted by the Saudi Human Rights Commission, Pillay made her speech at the new 
university, lauded for allowing men and women researchers from around the world 
to work side-by-side, unlike the stiff controls on gender mingling enforced by 
religious conservatives outside the campus. With entrance to the campus tightly 
controlled, however, few Saudis have ever been inside and only about 30 
students and faculty, most of them non-Saudis, were on hand for the speech. 
After the speech she visited the Organisation of the Islamic Conference in 
Jeddah, and was then to 

[ppiindia] Iran to cut fuel imports as sanctions loom

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=OTQ4OTYwNTM1

Iran to cut fuel imports as sanctions loom
Published Date: April 20, 2010 


TEHRAN: A planned hike in gasoline prices will cut consumption and reduce 
Iran's dependence on imported fuel, a senior official said yesterday, 
dismissing the threat of more international sanctions on the Islamic state. 
Iran is the world's fifth biggest crude exporter but US sanctions mean it has 
suffered from lack of investment in refineries, forcing the OPEC member to 
import 40 percent of its gasoline needs.

Commerce Minister Mehdi Ghazanfari said a plan to reform Iran's costly subsidy 
system, under which energy and food subsidies would be phased out over five 
years, would increase domestic gasoline prices. This will affect consumption 
and lower dependence on foreign imports, he told a news conference, adding 
that Iran was also increasing its own production.

With the United States pushing for a fourth round of UN sanctions on Iran over 
its nuclear work, several of the world's top oil firms and trading houses have 
already curbed fuel sales to pre-empt potential penalization of their US 
operations. On Thursday, Malaysia's Petronas said it had stopped supplying 
gasoline to Iran, joining a growing list of companies taking similar action. 
Such pullouts may allow oil firms from China, which wants to maintain economic 
ties with Tehran, to strengthen their position in
Iran. Iran bought around 128,000 barrels per day (bpd) of gasoline in March, 
steady with imports the previous month, according to traders.

'DEFEATED'
Iranian motorists now pay just 1,000 rials (about 10 US cents) per liter of 
gasoline, for amounts of up to 80 litres per month. Above that level, they pay 
4,000 rials. Low prices have encouraged demand and forced the country to import 
large quantities of gasoline, burdening the state budget and making it 
potentially vulnerable to any measures targeting such trade. Iranian leaders 
have repeatedly shrugged off the impact of sanctions imposed over nuclear work 
the West fears is aimed at making bombs, but anal
ysts say they are hurting the economy by deterring foreign investors and 
pushing up trade costs. Iran says its nuclear program is aimed at generating 
electricity.

A US sanctions draft proposes new curbs on Iranian banking, a full arms 
embargo, tougher measures against Iranian shipping, moves against members of 
Iran's Islamic Revolutionary Guard Corps and firms they control and a ban on 
new investments in Iran's energy sector. While Washington hopes the UN Security 
Council will approve the sanctions in the coming weeks, Iranian President 
Mahmoud Ahmadinejad has said he will not beg to avoid them and that they do not 
pose a huge risk to the country's economy.

The economic sanction process is a defeated one, Ghazanfari said. Almost the 
entire world is after market ... and Iran has one of the biggest markets in the 
world, he said. Any sanction targeting Iran's oil sales would also be 
ineffective, the minister said. Because it is the Western countries that 
depend on oil for their livelihood ... they would actually be helping the 
Islamic state to preserve its oil for future generations, Ghazanfari said. - 
Reuters

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Promiscuous women cause quakes: Cleric

2010-04-19 Terurut Topik sunny
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=ODc2NjM0MDE1

Promiscuous women cause quakes: Cleric


Published Date: April 20, 2010 

BEIRUT: A senior Iranian cleric says women who wear revealing clothing and 
behave promiscuously are to blame for earthquakes. Iran is one of the world's 
most earthquake-prone countries, and the cleric's unusual explanation for why 
the earth shakes follows a prediction by President Mahmoud Ahmadinejad that a 
quake is certain to hit Tehran and that many of its 12 million inhabitants 
should relocate. Many women who do not dress modestly ... lead young men 
astray, corrupt their chastity and spread adultery in
society, which (consequently) increases earthquakes, Hojatoleslam Kazem 
Sedighi was quoted as saying by Iranian media.

Women in the Islamic Republic are required by law to cover from head to toe, 
but many, especially the young, ignore some of the more strict codes and wear 
tight coats and scarves pulled back that show much of the hair. What can we do 
to avoid being buried under the rubble? Sedighi asked during a prayer sermon 
Friday. There is no other solution but to take refuge in religion and to adapt 
our lives to Islam's moral codes.

Seismologists have warned for at least two decades that it is likely the 
sprawling capital will be struck by a catastrophic quake in the near future. 
Some experts have even suggested Iran should move its capital to a less 
seismically active location. Tehran straddles scores of fault lines, including 
one more than 80 km long, though it has not suffered a major quake since 1830.

In 2003, a powerful earthquake hit the southern city of Bam, killing 31,000 
people - about a quarter of that city's population - and destroying its ancient 
mud-built citadel. A divine authority told me to tell the people to make a 
general repentance. Why? Because calamities threaten us, said Sedighi, 
Tehran's acting Friday prayer leader. Referring to the violence that followed 
last June's disputed presidential election, he said, The political earthquake 
that occurred was a reaction to some of the action
s (that took place). And now, if a natural earthquake hits Tehran, no one will 
be able to confront such a calamity but God's power, only God's power. ... So 
let's not disappoint God.

The Iranian government and its security forces have been locked in a bloody 
battle with a large opposition movement that accuses Ahmadinejad of winning 
last year's vote by fraud. Ahmadinejad made his quake prediction two weeks ago 
but said he could not give an exact date. He acknowledged that he could not 
order all of Tehran's 12 million people to evacuate. But provisions have to be 
made. ... At least 5 million should leave Tehran so it is less crowded, the 
president said.

Minister of Welfare and Social Security Sadeq Mahsooli said prayers and pleas 
for forgiveness were the best formulas to repel earthquakes. We cannot 
invent a system that prevents earthquakes, but God has created this system and 
that is to avoid sins, to pray, to seek forgiveness, pay alms and 
self-sacrifice, Mahsooli said. - AP

[Non-text portions of this message have been removed]