[R@ntau-Net] Hamid Jabbar, penyair dari kotogadang

2004-06-07 Terurut Topik hdmessa
Dunsanak sadonyo, ado tulisan menarik ttg almarhum Hamid Jabar , 
penyair kelahiran kotogadang , yg meninggal beberapa saat yg lalu , 
ditulis oleh penyair awak lain nyo , Taufik Ismail.

hm
---

Memahami Jarak dan Aroma Ajal

HAMID Jabbar, 55 tahun, wafat ketika sedang baca puisi di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN), Ciputat, Sabtu malam, 23.00, 
29
Mei 2004, di depan mahasiswa, dosen, dan tamu yang memadati aula dalam
acara dies natalis perguruan tinggi itu. Dua larik puisi terbarunya 
itu
dibaca dari layar Communicator 9210i, berbunyi: 

Walaupun Indonesia menangis/ 
mari kita tetap menyanyi//

Besoknya, Abdurrahman Faiz menulis puisi berjudul Berpuisi Sampai
Mati, mengenang kejadian itu. Faiz, berumur 8 tahun, murid kelas II
baru naik ke kelas III SD. Sebaya cucu Hamid, Faiz (mungkin) penyair
termuda di Indonesia, yang sudah menerbitkan buku puisinya, Untuk 
Bunda
dan Dunia (Januari 2004), dan buku keduanya akan terbit pula akhir 
tahun
ini.

// Malam itu
/ di atas sebuah panggung
/ dengan ratusan penonton di hadapan/
kau bacakan puisi terakhir/ lalu kau tiba-tiba rebah/ 
sambil tersenyum/
orang ramai/ 
bertepuk tangan menyoraki/ 
tapi kau tak bangun lagi/ 
tak akan pernah bangun kembali
/ Seperti tak ada
/ yang memahami jarak dan aroma ajal/ 
sedekat engkau//

Malam itu Jamal D. Rahman, Ketua Redaksi Horison, bersama Prof. Franz
Magnis
Suseno orasi, Hamid orasi dan baca puisi, Jamal baca puisi, Putu 
Wijaya
baca cerpen, dan Franky Sahilatua menyanyi di UIN. Pada pukul 23.15
Jamal menelepon Ati, istri saya, menangis memberitahu bahwa Bang 
Hamid
sudah tidak ada.

Kami berdua segera berangkat ke Ciputat. Pekarangan poliklinik UIN di
seberang kampus penuh dengan mahasiswa, suasana malam hening, semuanya
tepekur dan diam. Hamid dibaringkan di atas tempat tidur beroda,
diselimuti, rahang dibebat dan mata terpicing.

Pada saat tersebut, Hamid sangat paham jarak dan aroma ajal itu.
Dengan ajal dia sudah tak berjarak lagi dan bagaimana aromanya, sudah
penuh dihirupnya. Saya belum. Kami, seperti semua orang di klinik UIN
Ciputat, saat itu masih terguncang keras oleh kepergian Hamid yang
sangat tiba-tiba. Padahal sebelumnya isyarat sudah sampai, yang 
tentulah
tidak seluruhnya terbaca. Dalam perjalanannya ke Kalimantan Tengah dan
Timur, untuk acara dan survei Sastrawan Bicara, Siswa Bertanya tahun
kelima ini, tanda-tanda sebenarnya sudah membayang.

Bercerita tentang perjalanan surveinya ke Kalimantan Timur, 17-28 Mei,
ke kota Balikpapan, Tanjung Redeb, Tarakan, Nunukan, Bontang dan
Samarinda, ketika menyebut Balikpapan dia selalu kepleset, keliru,
tertukar dengan Pontianak. Balikpapan kan artinya kuburan, kata 
Hamid.

Aktor Iman Soleh bercerita, ketika 13-14 April di Palangkaraya, 
bersama
Rendra di sebuah rumah makan di tepi sungai, Hamid sakit, napasnya
tersengal-sengal dan dia bilang, Ini bukan serangan jantung. Ini
diabetes. Jangan khawatirkan kesehatanku. Kemudian katanya,
Cita-citaku, kalau tidak mati di depan Ka'bah di Makkah, ya mati di
atas panggung, sambil ketawa-ketawa. Selanjutnya Hamid bilang: Ini
penting! Iman Soleh tak paham apa yang dimaksud Hamid penting itu.
Allah Yang Maha Pemurah mengabulkan cita-cita penting penyair ini, 
cepat
sekali, cuma 45 hari kemudian.

Sesudah salat subuh, nomor HP Hamid di HP Iman Soleh terhapus. Dalam 
SMS
Iman yang diteruskan kepada saya mengenai misteri nomor telepon raib
itu, dia menyebut, Wah, ada jiwa di balik nomor HP-nya.

Di kamar hotel Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 21 April, penyair 
Cecep
Samsul Hari ketika mengobrol berdua, Hamid berulang-ulang membicarakan
maut. Sesudah capek bicara dua jam, Kami turun ke kafe hotel dan
bernyanyi dan menari disaksikan penyair Jamal T. Suryanata dan Elki.

***

Hamid Jabbar periang, ekspresif, lincah bagai bola bekel, tegur-
sapanya
sejati, mudah bergaul dengan semua orang. Dia tidak suka dan tak 
pernah
saya dengar bergunjing, tidak hobi memperkatakan kejelekan orang lain.
Hamid tidak pemarah, dan cepat meminta maaf. Bila mendengar musik,
badannya tidak akan tahan diam, senantiasa bergoyang, kedua tangannya
naik melambai-lambai seperti hutan tangan kerumunan anak muda dalam
konser musik pop dan kepalanya akan bergerak ke kiri dan ke kanan.

Hamid sangat musikal. Entah mana yang lebih dulu: puisinya yang 
musikal
dengan permainan bunyi kata yang khas Hamid, atau memang sejak 
kecilnya
dia sudah senantiasa bersenandung-berdendang dalam bahasa Minang di
kampung kelahiran Koto Gadang. Saya rasa yang kedua ini yang jadi mata
air bagi puisi Hamid. Dia pembaca puisi papan atas Indonesia, sangat
komunikatif dan belakangan sering memakai musik sebagai latar 
belakang,
baik pop maupun jazz.

Sejak 1972, dia sudah mulai menulis puisi di berbagai media, dan 
hingga
wafatnya sudah berjumlah ratusan. Dalam rentang seperempat abad, 143
sajak pilihannya dikumpulkannya dalam Super Hilang, terbitan Balai
Pustaka (1998). Dia mengatakan bahwa dia berguru kepada Sutardji 
Calzoum
Bachri di 

[R@ntau-Net] In Memoriam Hamid Djabbar (1949-2004)

2004-06-07 Terurut Topik M. Ismet Ismail





  
  

  

  

  

  

  

  
  "In Memoriam" Hamid Djabbar 
  (1949-2004) 
  
  Oleh H Rosihan 
  Anwar
  PENYAIR Hamid Djabbar meninggal dunia Sabtu (29/5) malam 
  pukul 23.15 saat deklamasi puisi di Universitas Islam Negeri Syarif 
  Hidayatullah, Jakarta.
  Meninggalnya Hamid yang berusia 54 tahun mirip dengan 
  yang terjadi pada Dr Soedjatmoko (1922-1989) saat diskusi berlangsung di 
  Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan (PPSK) di Yogyakarta yang dipimpin 
  Dr Amien Rais. Peristiwa ini mengingatkan saat Romo Mangunwijaya 
  (1929-1999) yang sedang berceramah menjadi limbung, terus tiada lagi 
  bernyawa.
  HAMID tengah berdiri di mimbar membaca puisi, diiringi 
  musik Franky Sahilatua. Sekonyong-konyong dia tersungkur dan rebah di 
  lantai. Audiens yang terdiri dari banyak mahasiswa UIN tidak ngeh betapa 
  seriusnya keadaan. Mereka kira adegan tersungkur itu adalah bagian gaya 
  teatrikal Hamid dalam mendeklamasikan puisi, dengan gerak-gerik fisik 
  serta mimik ekspresi yang khas merupakan cirinya. Ternyata Hamid kena 
  serangan jantung.
  Sebagaimana presiden penyair Sutardji Calzoum Bachri 
  punya trade mark minum bir di pentas, WS Rendra Si Burung Merak punya 
  suara halilintar yang menyihir penonton, Emha Ainun Nadjib dengan nyanyian 
  ngaji-ngaji menimbulkan suasana azmat, demikian pula Hamid Djabbar yang 
  ringkih badannya, uwer-uweran rambutnya, punya pelafalan kata yang cepat 
  berentet seperti bunyi mitraliur membuat pendengar bergayut di 
  bibirnya.
  Hamid Djabbar diakui sebagai salah seorang penyair 
  terbaik di negeri ini, juga karena penampilannya membaca sajak di depan 
  publik.
  Terakhir saya saksikan Hamid in action pada Minggu 
  petang, 2 Mei 2004, di kantor redaksi majalah sastra Horison dalam suatu 
  pertemuan sastrawan-budayawan. Setelah pemain 
  teater Iman Saleh dari Jawa Barat membawakan naskah Para Pencari Air oleh 
  Philip Beldini, maka atas permintaan teman-teman, Hamid mendeklamasikan 
  sajak yang digubahnya tahun 1978 saat naik bus di Kelok Sembilan antara 
  Pekanbaru dan Padang.
  Sajak itu berjudul 
  Indonesiaku. Dimulai dengan intro "Jalan berliku-liku/tanah airku/ penuh 
  rambu-rambu/Indonesiaku"; pada penutup dipaparkannya rambu-rambu itu, 
  "Seribu tanda-seru memendam berjuta tanda tanya / Seribu tanda-panah 
  mencucuk luka Indonesiaku / Seribu tanda-sekolah memperbodoh kearifan 
  nenek moyangku / Seribu tanda-jembatan menganga ngarai wawasan si Badai si 
  Badu / Seribu tanda-sendok-garpu adalah lapar dan lapar yang senyum-senyum 
  di luar menu". Lalu diakhiri dengan, "Jalan berliku- liku / tanah airku / 
  penuh rambu-rambu / lukamu lukaku".
  TAHUN 1994, di kantor Ir 
  Suhud, mantan Menteri Perindustrian, saya berceramah "Bersiap Menghadapi 
  Abad ke-21". Saya bicara tentang suku Minangkabau bertalian dengan buku 
  Joel Kotkin Tribes (1993) yang menyebutkan lima global tribe di dunia, 
  yakni Yahudi, Anglo-Saxon, Jepang, China, dan India. Mereka memiliki ciri 
  bersama, yaitu diaspora (merantau), keterikatan pada kampung halaman, 
  setia kawan, mengejar ilmu pengetahuan, dan mengusahakan pendidikan. Saya 
  pertanyakan, mungkinkah suku Minang dibilang global tribe? Hamid hadir 
  pada ceramah itu.
  Dua tahun kemudian Hamid menulis esai "Revisi Paradigma 
  Hidup Kita" (Horison Esai Indonesia, Kitab 2, 2004). Hamid menanyakan peta 
  masa depan kita, "urang sabana Minangkabau" baik nan di kampung maupun nan 
  di rantau di abad ke-21, abad globalisasi teknologi pasar bebas? 
  Kontribusi apa yang mungkin diberikan Sumatera Barat dalam abad ke-21?
  Dijawabnya, mungkin kontribusi utama ialah bagaimana kita 
  ikut ambil bagian dalam proses revisi segala paradigma manusia tentang 
  hidup.
  LAHIR di Kotagadang, Bukittinggi, 27 Juli 1949, Hamid 
  pernah jadi wartawan Indonesia Express, harian Singgalang, redaktur Balai 
  Pustaka, mandor perkebunan teh di Sukabumi selatan, kepala gudang PN Panca 
  Niaga cabang Padang. Ia menulis ratusan sajak.
  Para pengamat menyebut sajak-sajaknya menampakkan 
  penyatuan kecenderungan keterlibatan sosial dan religius- sufistik. 
  Belakangan dia menjadi redaktur senior majalah Horison bersama Taufik 
  Ismail
  Sajaknya yang paling terkenal dan paling banyak 
  dideklamasikan adalah PROKLAMASI 2.
  Kami bangsa Indonesia/ dengan ini menyatakan/kemerdekaan 
  Indonesia/untuk kedua kalinya!
  Hal-hal yang mengenai/hak asasi manusia/utang-piutang/ 
  dan lain-lain/yang tak habis- habisnya/INSYA ALLAH/akan 
  habis/diselenggarakan/dengan cara saksama/dan dalam tempo/yang 
  sesingkat-singkatnya/ Jakarta, 25 Maret 1992/Atas nama bangsa 
  

[R@ntau-Net] Fwd: Mesjid

2004-06-07 Terurut Topik Bandaro Labiah
Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Niniak Mamak, Alim Ulam, Cadiak Pandai, Rang Mudo sarato Bundo Kanduang Limpapeh Rumah Nan Gadag, sarapek-papeknolah kapado Sidang RN.

Dek duduak surang basampik-sampik, duduak basamo lai balapang-lapang. mangko supayo lenggang nak sa pai, rantak nak sadaram, kok ringan samo kito jinjiang, nan barek samo kito pikua, ambo baokkan pulo ulak jo alai dari dunsanak kito nan tibono kahadok diri ambo, kapado Sidang RN.

Adopun ulak jo alai ko dari Dunsanak kito Abdul Gafar Chan adolahsarupo  jo nan tatulih dibawahko, baliau ko adolah urang awak nan lah lamo di Medan, ambo bakatahuan jo baliau malalui Cimbuakcom.

Kini. ! ba a kajawek no diawak, iyo basarahkan ka nan basamo.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

SBL
sangajo indak bakuduang, supayo jaleh caritono.
ba a Mak Parpatiah, kadibukak pulo puro tu baliak ?Abdul Gafar [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: "Abdul Gafar" <[EMAIL PROTECTED]>Subject: MesjidTo: [EMAIL PROTECTED]Date: Tue, 01 Jun 2004 14:13:29 +0700As.W.Wb,- Terima kasih , pak atas bantuannya , CD tersebut mudah2an dapat dimanfaatkan ,bagi anak kita yang pada umum kelahiran di rantau,.- Begini pak saya saat ini dipercayai sebagai sekretaris pembangunan mesjiddi komplek Bumi Serdang Damai di mana saya tinggal , pembangunan mesjid sedang dilanjutkan karena sdeh dua tahun oleh Panitia terdahulutdk aktif melaksankan pembangunan mesjid tersebut hingga terbengkaliselama 2 (dua) tahun, untuk hal itu saya mencoba melayangkan proposal ini kepada Bapak, kemungkinan ada yang mau berinfak atau saudaraseiman atau seperantauan mau berInfak, untuk informasi lanjut dapat menghubungisaya di: 061-4568460 Fax 061-4568459 HP -
 081533143405terima kasih wassalamAbdul Gaffar ChaniagoProposal :1. Sehubungan belum selesainya bangunan Mesjid Asysyakirin di Dusun V Desa Sigaragara Kec.Patumbak Kab. Deli Serdang Sumut, kami Panitia Pembangunan Telah memulai kembali pelaksanaan pembangunannya dengan rencanan pekerjaanSebagai berikut :a. Pembangunan teras mesjid letter U Rp. 96.866.408,-b. Pembuatan Atap dan Kubah mesjid Rp. 88.666.129,-c. Pemasangan lantai dan dinding dari marmar Rp. 114.581.515 ,-d. Pemasangan Plapond dan listrik Rp. 16.700.000,-c. Pengecetan Rp. 32.998.700,-Jumlah Rp. 349.812.752,-2. Keadaan keuangan Panitia atau jumlah dana/material yang baru terhimpun dari Masyarakat sampai saat ini, teridiri dari :a. Infaq masyarakat berupa uang kontan Rp. 44.273.750,-b. Infak Bapak Jenderal Tni (Purn) Faisal Tanjung Rp. 60.000.000,- c. Infaq masyarakat berbentuk bahan/material
 Yang diproyeksikan ke uang Rp. 11.713.000,-Jumlah Rp. 115.986.750,-3. Pada saat ini pekerjaan pembuatan teras mesjid sedang dilaksanakan(telah dimulai pada tanggal 12 Januari 2004 yang lalu), dengan menghutang sebahagian bahan/material dari Panglong dibagadalam 3 (tiga) tahap, dan elah menghabiskan dana dengan perincian sebagai berikut :a. Pembelian bahan bangunan dan pembayarancicilan hutang bahan di Panglong Rp. 37.000.000,-b. Infaq masyarakat bahan/maetrial Rp. 11.713.000,-c. Upah tukang untuk 7 (tujuh ) minggu Rp. 14.000.000,-Jumlah Rp. 63.183.750,-4. Sehubungan hal tersebut diatas, dengan ini kami harapkan bantuan kepada Bapak sudilah kiranyaMemberikan dana atau bantuan kepada kami demi kelanjutan pembanguan fisik Mesjid yang sa mpai saat ini masih dalam tahap penyelesaian.Untuk itu kami sampaikan bahwa bantuan dapat disampaikan melalui- BNI No.Rek. 006.005995941.901 A.Harmian a/n
 Panitia Pembangunan M.Asysykirin- Bank Sumut No. Rek. 311.02.04.006246-4 A.Hidayat a/nPPm Asysyakirin5. Demikiian kami sampaikan , atas perhatian dan bantuannya diucapkan terim kasih , semoga BapakSekeluarga dalamlindungan dan ridho dar Allah SWT.Panitia Pembangunan Mesjid AsysyakirinDusun V desa Sigaragara Kecamatan PatumabakKabuoaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utrara Ketua Umum Sekretaris umum Dto Ir. Mukhlisuddin Abdul Gaffar Chaniago==="Gabung INSTANIA, dapatkan XENIA. Daftar di www.telkomnetinstan.com, langsung dapat akses Internet Gratis..Dan ..ikuti "Instan Smile" berhadiah Xenia,Tour S'pore, Komputer,dll, info hub : TELKOM Jatim 0-800-1-467826 "===  
Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends 
today! Download Messenger Now
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] Keadilan, Warna Utama Islam: Dari Kisah Baju Besi Ali ke Indonesia tercinta

2004-06-07 Terurut Topik RM Risan



Assalamualaikum Wr Wb.

 Alangkah indahnya islam. Tapi 
alangkah indahnya orang-orang yang memeluknya,menjalankannya dengan 
baik.Seperti Ali yang tunduk pada hukum, atau Syuraihyang tegas untuk dan 
demi hukum. Lalu alangkah bahagianya orang Yahudi itu,melihat keindahan 
Islam, keadilan Islam, melihat pula orang-orang mulia yangmenjalankan 
Islam sepenuh hidupnya, lalu ia tertarik dan akhirnyamendapatkan hidayah 
dan masuk Islam. 


Membaca beberapa tulisan kisah keadilan dan budaya 
Islami yang telah dibangun oleh Rasullah dan sahabatnya, begitusangat jauh 
dengan kondisi kita di tanah air. Sehingga sudah seharusnya kita yang mengaku 
sebagai sebuah bangsa terbesar beragama Islam merasa malu dan bertanya-tanya 
mengapa ajaran Islam tidak membekas dalam budaya kita? 

Bagaimana bisa kita ini menjadi negara paling 
korup? dan tidak bisa memperbaiki korupsi karena tidak tahu memulainya dari 
mana? Korup bukan saja korupsi dalam menilep uang rakyat secara langsung, tetapi 
korupsi yang dilakukan karena orang bekerja tidak lagi sesuai dengan tugas dan 
tanggung jawab. Korupsi tidak hanya dilevel pimpinan yang mempunyai kekuasaan, 
tetapi di level menegah dan bawah. Korupsi yang dimulai dengan mempersulit 
masalah agar bisa ada obyekan, agar ada sedikit pemasukan, dengan pembenaran 
karena gaji kecil. 

Korupsi yang dilakukan oleh staff kantoran dengan 
pura-pura merem, tidak meneruskan memproses surat masuk - terutama surat yang 
berkaitan dengan proyek atau tagihan. Karena dengan hal itu maka yang 
berkepentingan akan meminta agar suratnya diproses, kemudian kita mengharapkan 
imbalan. Banyak lagi contoh yang terjadi tidak hanya di kalangan pegawai negeri 
tetapi disemua sektor, sehingga sudah selayaknya hal ini disebut sudah 
membudaya. Bagi pihak swasta terpaksaperlu juga terlibat dan melakukannya 
karena tanpa itu tidak bisa hidup.

Di level bawah, ini dilakukan dengan 
alasanyang dikaitkan dengan keharusan untuk bisa hidup. Dilevel menengah 
juga dilakukan karena perlu untuk bisa menyesuaikan 
dengan lingkungan agar bisa berkembang bersama-sama 
dengan organisasi yang memang seperti itu. Di level atas dilakukan karena perlu 
untuk menggerakan perjuangan demi tujuan kekuasaan kelompok.

Haruskah kita putus asa?

Wassalam,

Ridwan




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] Kodak dilapangan tenis pernikahan Iraf

2004-06-07 Terurut Topik arshad sidik
Yulharmaen yth,
Tarimo kasih banyak atas kiriman photo perkawinan "Iraf  Dawan yang cukuik rancak dan tampan, " Selamat buat Pengantin "
Dan baitu juo gambar-gambar Warga RN nan di lapangan Tenis, sayang saribu kali sayang, dek indak ado katangan gambar nantun, sandainyo ado katarangannyo tantu akan labiah [dapek mangatahui sia-sia nan ado dalam gambar ]
salam
arshad [47] KL
"M. Yulharmaen" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamualaikum Wr. WbUntuak warga RN ka kamancaliak kegiatan dilapangan tenis  pernikahanIraf bisa maliek di:http://sg.f2.pg.photos.yahoo.com/ph/tenis_rangmudo/my_photosMauh agak talambek ma-upload.salam,~yul~Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
		Do you Yahoo!?Friends.  Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] Antara Harapan Dan Kenyataan

2004-06-07 Terurut Topik Adrisman




ANTARA 
HARAPAN DAN KENYATAAN 

EPISODE 1 :
Saat Fulanah masih seorang gadis, 
yang ada di benaknya dan yang kemudian menjadi tekadnya adalah keinginan menjadi 
isteri shalihat yang taat dan selalu tersenyum manis. Pendeknya, ingin 
memberikan yang terbaik bagi suaminya kelak sebagai jalan pintas menuju 
surga.
Tekad itu diperolehnya setelah 
mengikuti berbagai 'tabligh', ceramah, dan seminar keputerian serta membaca 
sendiri berbagai risalah. Bahkan banyak pula ayat Al-Qur'an dan Hadits yang 
berkaitan dengan hal itu telah dihafalnya, seperti "Ar Rijalu qowwamuna alan 
nisaa'...","Faso lihatu qonitatu hafizhotu lilghoibi bima hafizhallah..." 
(QS. An-Nisa ayat 34). Juga Hadits :"Ad dunya mata', wa khoiru mata'iha 
al mar'atus sholihat." (dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan 
adalah isteri sholihat). Atau, hadits "Wanita sholihat adalah yang 
menyenangkan bila dipandang, taat bila disuruh dan menjaga apa-apa yang 
diamanahkan padanya. Begitu pula hadits "Jika seorang isteri sholat 
lima waktu, shaum di bulan Ramadhan dan menjaga kehormatan dirinya serta 
suaminya dalam keadaan ridha padanya saat ia mati, maka ia boleh masuk surga 
lewat pintu yang mana saja. (HR Ahmad dan Thabrani). Hadits yang berat dan 
seram pun dihafalnya, "Jika manusia boleh menyembah manusia lainnya, maka 
aku perintahkan isteri menyembah suaminya." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi,Ibnu 
Majah, dan Ibnu Hibban)
Figur isteri yang sholihat, taat, 
dan setia serta qona'ah seperti Khadijah r.a. benar-benar terpatri kuat di benak 
Fulanah dan jelas ingin ditirunya. Maka, tatkala Allah SWT telah menakdirkan ia 
mendapat jodoh seorang Muslim yang sholih, 'alim dan berkomitmen penuh pada 
Islam,Fulanah pun melangkah ke gerbang pernikahan dengan mantap. Begitu khidmat 
dan khusyu karena kesadaran penuh untuk beribadah dan menjadikan jihad dan 
syahid sebagai tujuan hidup berumah tangga.
EPISODE 2
Tatkala Fulan masih menjadi seorang 
jejaka, ia sering membatin, berangan-angan, dan bercita-cita membentuk rumah 
tangga Islami dengan seorang Muslimah sholihat yang menyejukkan hati dan mata. 
Alangkah bahagianya menjadi seorang suami dan seorang "qowwam" yang "qooimin bi 
nafsihi wa muuqimun lil ghoirihi" (tegak atas dirinya dan mampu menegakkan orang 
lain, terutama isteri dan anak-anaknya). Juga menjadi 'imam yang adil' yang akan 
memimpin dan mengarahkan isteri dan anak-anaknya.
Alangkah menenangkannya mempunyai 
seorang isteri yang akan dijaganya lahir dan batin, dilindungi dan disayanginya 
karena ia adalah amanah Allah SWT yang telah dihalalkan baginya dengan dua 
kalimat Allah SWT. Ia bertekad untuk mempergauli isterinya dengan ma'ruf (QS 
An-Nisa:19) dan memperhatikan hadits Rasulullah SAW tentang kewajiban-kewajiban 
seorang suami. "Hanya laki-laki mulialah yang memuliakan wanita." "Yang 
paling baik di antara kamu, wahai mu'min, adalah yang paling baik perlakuannya 
terhadap isterinya. Dan akulah (Muhammad SAW) yang paling baik perlakuannya 
terhadap isteri-isteriku." "Wanita seperti tulang rusuk manakala dibiarkan ia 
akan tetap bengkok, dan manakala diluruskan secara paksa ia akan patah." 
(HR. Bukhari dan Muslim)
Fulan pun bertekad meneladani 
Rasulullah SAW yang begitu sayang dan lembut pada isterinya. Tidak merasa rendah 
dengan ikut meringankan beban pekerjaan isteri seperti membantu menyapu, menisik 
baju dan sekali-sekali turun ke dapur seperti ucapan Rasulullah kepada Bilal : 
"Hai Bilal, mari bersenang-senang dengan menolong wanita di dapur." Karena 
Rasulullah suka bergurau dan bermain-main dengan isteri seperti berlomba lari 
dengan Aisyah r.a. (HR Ahmad), maka ia pun berkeinginan meniru hal itu 
serta menyapa isteri dengan panggilan lembut 'Dik' atau 
'Yang'.
EPISODE-EPISODE 
SELANJUTNYA
Fulan dan Fulanah pun ditakdirkan 
Allah SWT untuk menikah. Pasangan yang serasi karena sekufu dalam dien, akhlaq, 
dan komitmen dengan Islam.
Waktu pun terus berjalan. Dan 
walaupun tekad dan cita-cita terus membara, kin banyak hal-hal realistis yang 
harus dihadapi. Sifat, karakter, pembawaan, selera, dan kegemaran serta 
perbedaan latar belakang keluarga yang semula mudah terjembatani oleh kesatuan 
iman, cita-cita, dan komitmen ternyata lambat laun menjadi bahan-bahan 
perselisihan. Pertengkaran memang bumbunya perkawinan,tetapi manakala bumbu yang 
dibubuhkan terlalu banyak, tentu rasanya menjadi tajam dan tak enak 
lagi.
Ternyata, segala sesuatunya tak 
seindah bayangan semula. Antara harapan dan kenyataan ada terbentang satu jarak. 
Taman bunga yang dilalui ternyata pendek dan singkat saja. Cukup banyak onak dan 
duri siap menghadang. Sehabis meneguk madu, ternyata 'brotowali' yang pahitpun 
harus diteguk. Berbagai masalah kehidupan dalam perkawinan harus dihadapi secara 
realistis oleh pasangan mujahid dan mujahidah sekalipun. Allah tak akan begitu 
saja menurunkan malaikat-malaikat untuk menyelesai- kan setiap konflik yang 
dihadapi. "Innallaha laa yughoyyiru ma biqoumi hatta yughoyyiru maa bi 
anfusihim" (QS Ar-Raad : 6).

[R@ntau-Net] Catatan Anak Negeri

2004-06-07 Terurut Topik Adrisman



Assalamu'alaikum

Semakin banyak saja 
anak-anak yang kehilangan masa depannya karena tidaklagi mendapatkan 
pendidikan yang wajar. Anak-anak itu hidup dikolong-kolong jembatan sambil 
menatap negerinya diacak-acak oleh proseskepemimpinan yang tidak amanah. 
Anak-anak itu dipeluk ibunya yang merasabersalah karena tidak lagi mampu 
memberikan hak anaknya sebagaimana anakmapan sebayanya. Ibu-ibu itu menatap 
sejauh batas tak terhingga, sayu,menembus lorong sejarah bangsanya yang kian 
gelap mencekam.Beralih dari pemimpin satu ke pemimpin satunya, harapan 
kepadakesejahteraan tak kunjung datang. Yang terjadi masih saja 
kesalahanmanajemen yang disengaja. Kesengajaan itu berwujud perilaku yang 
tidaklagi memiliki kesadaran sebagai manusia yang mengenal Tuhan. 
Manusialupa dan saling memperebutkan periuk dunia meski harus dengan 
carasaling menghancurkan dan memusnahkan nilai-nilai 
kemanusiaan.Sebuah negeri yang subur makmur, tapi kehidupan sosial 
masyarakatnyapenuh ketimpangan, kesenjangan, dan keringnya jiwa. Jiwa-jiwa 
lusuh dandimabuk kepayahan mengejar kefanaan. Di jalanan bercecer nafsu 
generasimuda bangsa yang ditumpahkan secara membabi buta, seolah-olah 
telahberada di surga yang bebas melepaskan hajat kenikmatan. Padahal 
disudut-sudut sana masih berjejer kesusahan orang-orang yang 
belingsatanuntuk sekedar mencari sesuap nasi. Begitu jauh jarak antara di 
miskindan si kaya.Begitu jauh jiwa-jiwa itu berpisah sehingga urusan 
ekonomi tak lagimemiliki korelasi dengan kasih sayang, kelembutan hati, 
kepeduliansosial, dan semangat untuk saling menyejahterakan gerak hidup 
sesama.Ketika melihat kondisi bangsa yang sudah memasuki fase darurat 
ini,miris rasanya hati ini, semakin menguatkan pesimisme dan keputus-asaan. 
Rasanyaharapan untuk menjadi bangsa yang besar dan mulia sebatas 
utopia danmimpi di siang bolong. Derita demi derita silih berganti. 
Kegagalan demikegagalan mengisi halaman demi halaman catatan agenda 
perjalanan bangsabernama Indonesia ini.

wassalam
adr


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] Humor Sufi

2004-06-07 Terurut Topik Sukmawat, Dian
Title: Relatif









Kisah Sufi 
Raja yang Buruk Muka dan
Menteri yang Bijak

Pada zaman dahulu kala, ada seorang raja yang
tidak memiliki anak, tetapi sangat kaya dan wilayahnya sangat luas. Tentu saja
ia selalu dirundung pikiran mengenai siapa yang bakal menggantikan kedudukannya
kelak. Pada suatu hari, ia mengumpulkan semua juru sihir dari seluruh negeri
dan orang-orang itu dimintanya agar berdoa untuknya. Beberapa di antara juru
sihir itu malah menuliskan beberapa jimat untuk sang raja. Tak lama setelah
peristiwa itu, permaisuri mengandung. Ia melahirkan seorang anak laki-laki.
Namun ternyata putra mahkota itu wajahnya sangat buruk.

Sang raja sangat berbahagia mempunyai seorang
putra, meski sebetulnya ia agak sedih mengingat wajah putranya yang buruk itu.
Peristiwa kelahiran itu ia rayakan besar-besaran di seluruh negeri. Menteri
utama negeri itu adalah seorang tua yang sangat bijaksana. Untuk melindungi
putra mahkota itu pun, ia menyingkirkan semua cermin dari istana. Maksudnya
adalah agar putra mahkota tidak pernah bisa melihat wajahnya sendiri yang
mahaburuk itu. Ketika raja meninggal karena suatu penyakit, putra mahkota itu
pun diangkat sebagai raja. Sebagai raja kaya, ia mengawini banyak wanita cantik.


Dan tentu saja, semua wanita cantik itu
mempunyai cermin. Pada suatu hari, ketika raja itu berada di ruang baca, secara
kebetulan ia menemukan sepotong kaca yang terselip di antara buku-buku. Ketika
melihat ke kaca itu, tampak wajahnya sendiri yang sangat buruk, dan ia pun
menjadi ngeri. Ia menjerit, lalu menangis panjang. menteri diberi tahu hal itu
dan langsung menghambur ke ruang baca. ''Mengapa Yang Mulia menangis? Apa yang
merisaukan Paduka?'' ''Aku baru melihat wajahku sendiri. Selama ini aku tidak menyadari
betapa buruknya wajahku selama ini,'' jawab raja muda itu. 

''Apa pula gerangan dosaku sehingga begini buruk
rupaku?'' Mendengar jawaban itu, Menteri itu pun langsung ikut menangis. Raja
itu bertanya kepadanya,''Aku menangis karena aku menyadari betapa buruknya
wajahku. Kau menangis karena apa, Menteri?'' ''Ya, Yang Mulia,'' kata sang
menteri, ''Paduka baru sekali melihat wajah Paduka, dan paduka menangis pilu
karena itu. tetapi kami ini, rakyat Paduka, melihat wajah Paduka selama hidup
kami. Itulah sebabnya hamba menangis, Paduka.''

... 






Kirim ke milis : [EMAIL PROTECTED]

Bergabung ke milis : [EMAIL PROTECTED]

Keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]

kirim email ke Owner : [EMAIL PROTECTED] 
NEW!! Plasagroups experience ...
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] Rangkiang

2004-06-07 Terurut Topik Elthaf
Sanak Nofenri, Mantap bana kiriman mail sanak..., tarimokasih
banyak...
wass,
Elthaf

-Original Message-
From: RaNK MaRoLa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 04, 2004 1:57 PM
To: KaRaNTau
Subject: [EMAIL PROTECTED] Rangkiang 


http://ranah-minang.info/content.php?article.13

Rangkiang
oleh Gufron pada Wednesday 11 February 2004

Rangkiang adalah bangunan untuk menyimpan padi. Nama lainnya adalah Lumbuang
atau Kapuak.

Nama rangkiang bermacam-macam, sesuai dengan kegunaan dari padi yang
disimpan di dalam rangkiang tersebut.

Beberapa rangkiang yang dikenal:

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] batanyo

2004-06-07 Terurut Topik Bandaro Labiah
Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dek lamo lupo kok tibo, di nan banyak ragu nan datang, mako pado kini ko ambo ka batanyo, apokoh Tuan Arshad Sidik nan di Kolang atau Tuan Junaidi nan di Kandang Singo nan barasa dari Maninjau, karano ado nan ka ambo sampaikan sacaro baliak ketek. Pintak yo mintak di bari Tuan. kok kandak iyo bapalakukan, tolong di Tuan manjawekno.sabalunno ambo sampaikan tarimokasi

Wassalamu'alaikum Wr.Wb. 

SBL  
Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends 
today! Download Messenger Now
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] batanyo

2004-06-07 Terurut Topik arshad sidik
Waalaikumsalam Wr Wb.
Mak SBL, yth
Iyo, dek lamo lupo, dek banyak ghagu, satantangan patanyoan Mamak, .. Ambo indak barasa dari Maninjau, Tatapi dari "Sei Geringging Piaman", namun baitu nan ambo tahu yang barasa dari Maninjau, adolah sanak kito nan baru mancogok baliak ka RN ko iolah Ghani Usop [Syaukani -44 th] nan tingga di Kajang [KL]
Sakitu dulu dari Ambo, mohon maaf sabalunnyo.
Arshad Sidik [47] KL
Bandaro Labiah [EMAIL PROTECTED] wrote:

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dek lamo lupo kok tibo, di nan banyak ragu nan datang, mako pado kini ko ambo ka batanyo, apokoh Tuan Arshad Sidik nan di Kolang atau Tuan Junaidi nan di Kandang Singo nan barasa dari Maninjau, karano ado nan ka ambo sampaikan sacaro baliak ketek. Pintak yo mintak di bari Tuan. kok kandak iyo bapalakukan, tolong di Tuan manjawekno.sabalunno ambo sampaikan tarimokasi

Wassalamu'alaikum Wr.Wb. 

SBL
		Do you Yahoo!?Friends.  Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] Basobok di Bali

2004-06-07 Terurut Topik Bandaro Labiah
Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Talalai ambo mambaleh Pak Zul Amri ! maklumlah , namono manggaleh babelok, ampia sarupo jo limau anyuk, dima tasakek sinan bamalam.

Tarimokasi banyak, alah batarimo ambo di Dangau, sasudah itu lah babaok pulo ambo ka Rumah Makan "Adinda". Iyo lapeh taragak awak jadino, apolai wakatu maota jo "etek" sarato jo Yusril. lah kalua kato-kato "usali" nan salamoko alah banyak nan indak mamakai.

Kapado Sidang RN, paralu pulo ambo sampaikan, ambo dibaok makan Pak Zul Amri di RM Adinda, nan punyo Pak Zul Amri. disiko ambo makan jo samba spesial (indak balatakkan di Paluang doh) tapi samba nan babuek khusus untuak urang dapua, yaitu Randang Buruang Marpati, onnd sabana sero, apo lai ditambah jo Lado Mudo Maco Bada sarato Taruang Uok Tarung, indak dapek nan kadisabuk, tunjuak manunjuakkan rasono, nan jano Randang, randang nan lamak, nan jano Lado, lado nan santiang, nan Taruang indak pulo amuah kalah, kecekno, taruang nan sero. Mulo-mulo ambo usak-i nasi nan diambiakkan dek anak Pak Zul Amri, tapi kasudahanno manyasa ambo mausak-i, dek karano taraso bana "garamno", Daripado manjadi panyasalan, tapaso ambo ambiak baliak nasi patambuahan, bialah sagan saketek jo Pak Zul Amri sarato jo Etek. ha ha ha. (tabukak pacokian ambo yo Pak Zul Amri ?

Kalau ado Sidang RN nan ka mancubo, raso bisa dipasan ka RM Adinda, (kan lai buliah yo Pak Zul Amri ?)

Tarimokasi banyak Pak Zul Amri ateh panarimoan ambo di Bali, salam sajo untuak Etek sarato kaluarga. Insyallah wakatu nan katibo diulang baliak.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


SBLzul amri [EMAIL PROTECTED] wrote:

Assalamualaikum wr.wb:

Alhamdulillah , ambo lah basobok ( kopi darat ) jo sanak kito Zulhendrif Sutan Bandaro Labiah kapatangko sawakatu baliau ko manggaleh babelok ka Bali . Iyo sabana lapeh taragak ambo dek batamu jo baliau ko , karano lah lamo bana kasampatan ko ambo tunggu tunggu . Tarimo kasih banyak ambo ucapkan kasanak SBL , dalam kasibukan baliau mauruih 1400 orang tamu masih sempat bakunjuang katampek ambo .

Wassalam : zul amri piliang .


Do you Yahoo!?Friends. Fun. Try the all-new Yahoo! MessengerBerhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net  
Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends 
today! Download Messenger Now
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] batanyo

2004-06-07 Terurut Topik Bandaro Labiah
Assalamu'alikum Wr.Wb.

Dari Payokumbuah ka Bukiktinggi
lalu ka Ampek Angkek joBiaro
indak tarago marusuah ambo mananti
tanyo nan capek dapek jawekno

satantangan jawek nan dari Tuan Arshad Sidik, pintak buliah, kandak balaku, rasono, kok kurang siang lah basiangkan, kok kurang tarang alah batarangkan, alah samparono kasadono,  

Limbak nan dari pado itu, karano tanyo alah bajawek, gayuang nan alah basambuk, iyo tarimokasi banyak nan basampaikan.

Kapado Tuan Ghani Usop (Syaukani), lai buliah ambo batanyo jo babarito ka Tuan malalui Japri ?

Sakitu dari ambo, salah jo jangga mintak dimaafkan pulo.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


SBL

arshad sidik [EMAIL PROTECTED] wrote:

Waalaikumsalam Wr Wb.
Mak SBL, yth
Iyo, dek lamo lupo, dek banyak ghagu, satantangan patanyoan Mamak, .. Ambo indak barasa dari Maninjau, Tatapi dari "Sei Geringging Piaman", namun baitu nan ambo tahu yang barasa dari Maninjau, adolah sanak kito nan baru mancogok baliak ka RN ko iolah Ghani Usop [Syaukani -44 th] nan tingga di Kajang [KL]
Sakitu dulu dari Ambo, mohon maaf sabalunnyo.
Arshad Sidik [47] KL
  
Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends 
today! Download Messenger Now
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] batanyo

2004-06-07 Terurut Topik jun aidi
Wa'alaikum salam wr. wb.

Mak Bandaro Labiah nan dianjuang tinggi diamba gadang.
Anau kaciak gadang palapah
tolonglah runduak runduak-an
awak kaciak mudo matah 
kok salah tolong tunjuak-an
Tipak dibadan diri ambo, kok dibukak sitambo lamo dipiliah atah ciek ciek, diliek dari garih mandeh iyo barasa dari Magek Tilatang Kamang, tapi mandeh ambo lahia dan gadang di Kurai Limo Jorong karano inyiak ambo urang Kurai sadangkan dari tipak bapak ambo babako ka Talang Tangah Batusangka.
sairing balam jo barabah 
balam lalu barabah mandi 
sairing salam jo sambah
salam lau sambah kumbali

wassalam

Junaidi (37), kandang singoBandaro Labiah [EMAIL PROTECTED] wrote:

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dek lamo lupo kok tibo, di nan banyak ragu nan datang, mako pado kini ko ambo ka batanyo, apokoh Tuan Arshad Sidik nan di Kolang atau Tuan Junaidi nan di Kandang Singo nan barasa dari Maninjau, karano ado nan ka ambo sampaikan sacaro baliak ketek. Pintak yo mintak di bari Tuan. kok kandak iyo bapalakukan, tolong di Tuan manjawekno.sabalunno ambo sampaikan tarimokasi

Wassalamu'alaikum Wr.Wb. 

SBL


Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! Download Messenger NowBerhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
		Do you Yahoo!?Friends.  Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


RE: [R@ntau-Net] Perkenalan anggota baru.

2004-06-07 Terurut Topik Hasbi,Mukhlis
Title: RE: [EMAIL PROTECTED] Perkenalan anggota baru.





Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Perkenankan ambo memperkenalkan diri salaku anggota baru di milis RN. Namo ambo Mukhlis Hasbi Sutan Sinaro Alam, barasa dari Pasa Matua Kab. Agam.

Kini bakuli di PT BOC Gases Indonesia di bagian marketing alias jua manjua. Ambo tingga di Bumi Mutiara, Desa Bojongkulur Gunung Putri. Barangkali ado kawan-kawan nan tingga dakek dakek situ buliah sakalian kito copy darek.

Sakitu dulu dari ambo, mudah-mudahan ambo bisa aktif di milis ko.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hasbi


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] Nismah [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 08, 2004 11:16 AM
To: 'Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)'
Subject: [EMAIL PROTECTED] Testing 


 Testing bundo melalui address yang baru



_
This e-mail has been scanned for viruses by MCI's Internet Managed Scanning Services - powered by MessageLabs. For further information visit http://www.mci.com
 File: ATT30050.txt  




***
This email is confidential and intended solely for the use of the individual to whom it is addressed. Any views or opinions presented are solely those of the author and do not necessarily represent those of the BOC Group plc or any of its affiliates. If you are not the intended recipient, be advised that you have received this email in error and that any use, dissemination, forwarding, printing, or copying of this email is strictly prohibited. If you have received this email in error please return the message to the sender by replying to it and then delete the message from your computer. 

This footnote also confirms that this email message has been checked by anti-virus software for the presence of computer viruses. However, the BOC Group plc or any of its affiliates accepts no responsibility for any virus or defect that might arise from opening this e-mail or attachments.


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


[R@ntau-Net] Fw: Bapak Bangsa, dwifungsi bisnis, dll. - Fwd: Re: Fulbrighter Mochtar Naim is ...

2004-06-07 Terurut Topik RaNK MaRoLa
- Original Message -
From: nfn Ikranagara
To: Dear Friends

Dear Friends;

Di bawah ini saya FW-kan pemaparan singkat tentang kiprah, pengabdian dan
pencapaian di bidang politik yang dijalani salah seorang penerima grant
Fulbright yang tidak asing lagi namanya: Mochtar Naim. Sungguh menarik, dan
patut dijadikan suri tauladan, yang secara diam-diam dia telah menjelma
sebagai salah seorang Bapak Bangsa lewat karya dan perbuatannya, bukan
dengan khotbah yang muluk-muluk.

Dari paparan yang dikutip dari Kompas, Kamis, 6 Mei 2004, menjadi jelas
bahwa sebenarnya bentuk negara kita sekarang ini sudah mendekati (atau
justeru sudah tiba pada?) bentuk federal (serikat) tanpa harus pasang
merek. Alhamdulillah! Dan kekhawatiran bahwa kita belum siap untuk
memberikan hak otonomi yang diperluas terbukti tidak benar, dan salah satu
contohnya adalah ketokohan Mochtar Naim, seorang yang berhasil memenangkan
kursi Senator dari Sumatera Barat. Bahwa manusia Indonesia yang berhasil itu
adalah hanya mereka yang berhasil menjadi orang Jakarta, sehingga diberi
nilai tinggi, disanjung oleh media, ucapannya dikutip dari waktu ke waktu,
ternyata rumusan ini sebuah mitos yang tidak berdasar. Ketokohan Mochtar
Naim ini bukan saja punya derajat nasional, melainkan dengan karya sepuluh
jilid bukunya itu telah mengindikasikan derajatnya meningkat ke
internasional. Saya percaya, banyak tokoh-tokoh lain derajatnya setinggi
dia, bertebaran di berbagai wilayah propensi kita, mereka yang bekerja
dengan tekun, sepi dari pamrih yang mokal--mokal, yang patut diekspos ke
permukaan oleh media kita sehingga berlian-berlian itu merefleksikan cahaya
universalnya bagi kita sekalian.

Sehubungan dengan masalah dwifungsi ABRI dalam tulisan di bawah ini, yang
dikatakan itu semua telah dipangkas habis dari balairung
(baca:legislatif), sehingga tentara kita sekarang telah kembali menjadi
hulubalang (baca: tentara professional), saya masih punya catatan.

Apa yang kita kenal sebagai dwi fungsi di zaman Suharto berjaya, pada
hakikatnya adalah sebuah multi-fungsi. Yang menyolok sekarang adalah fungsi
ABRI yang belum dipangkas sama sekali adalah di bidang bisnis dan ekonomi.
Masalahnya memang tidak semudah membalikkan tangan, saya faham itu. Tapi
bagaimana pun ini adalah salah satu masalah. Malah bisa-bisa membahayakan,
karena masalah ini telah melahirkan adanya faksi-faksi atas dasar
bisnis/ekonomi di kalangan tentara kita (ke dalamnya termasuk yang sudah
pensiun, atau yang non-tentara tapi diperlukan untuk menjalankan fungsi
kebisnisan in).

Timbullah pertanyaan di benak saya: Apakah persaingan antara Wiranto, SBY
dan Prabowo, atau ditambah entah siapa lagi, yang sekarang tampak di depan
mata kita di panggung pemilihan presiden 2004 ini, bukan merupakan
kelanjutan tangan dari faksi-faksi bisnis/ekonomi yang saling bertarung di
dalam tubuh militer kita?

Sudah waktunya kefungsian bisnis/ekonomi di kalangan tentara ini diungkai
untuk diketahui dengan pasti apa masalahnya, apa penyakit yang ada di
dalamnya, apa bahaya yang mungkin meledak dari dalamnya, dan dengan demikian
kita bisa mengantisipasi sejak dini kemungkinan-kemungkinan buruk yang
muncul dari sana dengan diagnose yang jitu. Sehingga, dwi-fungsi tentara di
bidang bisnis/ekonomi ini segera bisa diakhiri.

Mari kita fikirkan bersama!

Nah, silahkan membaca paparan yang saya FW-kan di bawah ini sebagai awal
dialog kita. Silahkan Anda ungkapkan apa saja masalah yang masih terkait
yang perlu kita bahas bersama.

Terimakasih saya ucapkan kepada Bung Piet Hendrardjo yang menjaga warung
MFI, dan dari sana saya mendapatkan paparan tentang Mochtar Naim ini,
paparan yang sungguh berharga untuk disimak.

Salam,

Ikra
===

Piet Hendrardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
To:
From: Piet Hendrardjo
Subject: [mfi] Re: Fulbrighter Mochtar Naim is elected as Senator from West
Sumatra province


Note from AMINEF: From the 128 newly elected Senators of the newly
promulgated House of Regional Representatives (Dewan Perwakilan Daerah),
one of them is Dr. Mochtar Naim, a Fulbright program alumnus who just
completed his five months research at the University of Michigan, Ann
Arbor (2003-2004). He is one of the four Senators representing the
province of West Sumatera.

The project he was working on between October 2003 and February 2004 at
Ann Arbor was to classify the verses of the Qur'an in a topical manner
following more or less the usual classification of scientific themes
(Physics and Geography, Biology and Medicine, Botany and Zoology,
Economics, Law, History, Social Ethics, Theology, Eschatology, and a
collection of the verses of Prayers. The first five volumes have
already been published.

Congratulations Pak Mochtar!

Kompas, Kamis, 6 Mei 2004

Mochtar Naim, Hulubalang Tua yang Terus Berjuang

MESKI usianya terus bertambah, sosiolog Dr Mochtar Naim (72) tetap tak
berubah. Pada Selasa (27/4) itu penampilannya masih seperti dulu:
sederhana dan santun, kaya dengan pemikiran jernih, tajam, kritis,
analitis, dan 

[R@ntau-Net] Capres Cawapres

2004-06-07 Terurut Topik Syahril.Bakri
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Ambo sangajo mangirim judul ko ka RN, biasonyo akan barasiah dikubak dan dipoles, 
bahkan ditambah dengan bumbu yang kurang, sorry kalau ado idola sanak2 yang 
disingguang, tapi tujuannyo hanyo untuak 5 tahun kedepan bagi RI yang tercinta ini.

Komentar kawan2 tentang, salah seorang Capres/Cawapres mengiklankan diri dengan ikut 
bernyanyi di tv. Rekan tadi bertanya; apakah Capres/Cawapres kita ini sedang ikutan 
kontes Capres/Cawapres untuk menjadi R-1 atau ikutan kontes sekelas AFI atau 
Indonesian Idol? Sebenarnya dari beberapa kali melihat debat publik baik di tv  maupun 
di kampus, seharusnya kita telah dapat memetakan  kapasitas si kandidat 
capres/cawapres tersebut. Jadi sebenarnya kita tidak usah pedulikan bila ada iklan 
capres/cawapres yang tidak mengedapankan logika berpikir yang rasional. Sebagai contoh 
ada yang mengiklankan bahwa pilihlah capres/cawapres yang paling cantik, ganteng, yang 
bisa nyanyi, dll. Bahkan ada kegiatan pendukung salah satu kandidat pres/wapres yang 
masih mengulangi horor tahun 1999 yl -- dimana rame-rame menggalang kekuatan dengan 
show force of bleeds.

Komentar kawan yang lain, bukan hanya HR (Human Resources) yang perlu dikelola oleh 
orang-orang yang tidak saja punya hati, tetapi juga mampu berpikir dengan baik, tetapi 
the whole corporate juga perlu dilandasi dengan Mind-set yang benar. Inilah antara 
lain target sekaligus dampak dari penerapan Good Corporate Governance (GCG). Dan ini 
menjadi semacam keniscayaan di masa yang akan datang akibat dari perkembangan pesat 
teknologi informatika yang memaksa terjadinya dan / atau diberlakukannya transparansi.
Para ahli mengatakan, selain kesadaran akan realitas atau kemampuan melihat fakta yang 
ada, juga penting (bahkan lebih penting) melihat kecenderungan yang terjadi seperti 
demokratisasi, transparansi, akuntabilitas, interdependency, dll. Di Bali ada bank 
yang telah berkembang cukup lama pada skala nasional namun ambruk lantaran moral  
etika dari owner dan 
jajaran manajemen-nya diragukan (menurut Anwar Nasution, dimuat koran Bali Post). Ini 
menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi dapat dikelabui dengan janji-janji atau 
pernyataan kosong. Ini juga menujukkan bahwa tuntutan ke arah GCG bukanlah sesuatu 
yang mengada-ada. Dapatkah dibayangkan besarnya peluang pada kiprah HR, Pelatihan, dan 
berbagai upaya mengubah Mind-set agar selaras dengan kecenderungan yang terjadi?

Wass. Syahril

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net