RE: [Rantau-Net] Ikan Napoleon (fwd)
At 3:12 PM +0100 7/21/00, Arisman Adnan wrote: >Dear warga UNRI, khusus yg ahli ikan, > >Utk pengisi weekend, saya fwd kan berita berikut sekaligus nanya kpd >kawan2 yg suka nangkep ikan di laut. Bang Nasution di Belfast, apakah >masih suka main di laut, hati2 jangan nangkap bom ya, Belfast bergolak >lagi tuh; Mas Joko di Southampton yg katanya suka dolanan ke London >ketimbang berjemur di tengah laut mentang2 risetnya udah selesai, atau >Bung El/Zul yg sedang bertapa-bisu di Edinburgh, Pak Hamdan di Bangor, >Lae Siregar van Jepun ... > >Pertanyaan ini datang dari Mak Ngah Sjamsir Sjarif, 'urang awak' yg sudah >lama bermukim di California. Untuk Mak Ngah, di bilik ini banyak sekali >warga UNRI yg ahli perikanan (UNRI punya fakultas perikanan), mudah2an ada >yg bersedia menjawab pertanyaan tsb. > >Pertanyannya: >Apa itu ikan Napoleon, bagaimana bentuknya, kenapa ikan ini ada di Ina? >(ngkali ada hubungan dgn Napoleon Bonaparte:-) > >Wassalam, >aa,--- > >-- Forwarded message -- >Date: Fri, 21 Jul 2000 05:45:06 -0700 (PDT) >From: Sjamsir Sjarif <[EMAIL PROTECTED]> > >... del.. > >SUARA PEMBARUAN DAILY > >Ikan Napoleon Dikhawatirkan Punah > >Situbondo, 21 Juli > >Sampai saat ini tak ada satu pun instansi atau lembaga riset di dunia yang >mampu membudidayakan ikan kerapu napoleon. Ikan bernilai ekonomi tinggi ini >dikhawatirkan akan punah jika tidak ada upaya serius untuk >mengkonservasinya. > >"Induk Napoleon memang masih bisa ditangkap di perairan kawasan timur >Indonesia. Namun, selama ini belum bisa dibudidayakan," kata Kepala Loka >Budidaya Air Payau Situbondo (LBAPS), Departemen Eksplorasi Laut dan >Perikanan (DELP) Ir Muhammad Murdjani MSc di Situbondo, Kamis (20/7). > .. dst. dihapus At 4:25 PM +0100 7/21/00, Arisman Adnan wrote: >Mak Ngah dan warga Lapau, >Hanyo dalam babarapo jam sajo, info nan ditanyokan Mak Ngah lah dijawek >kawan ambo nan sadang mangaji di Edinburgh, bagian utara UK, disabuik >daerah Scotland. Di bawah ko potongan jawabannyo, kalau ado tambahan akan >ambo fwd ka jalur pribadi sajo, kecuali kalau ado permintaan utk dilewakan >di lapau. > >Wassalam, >Gindo,--- > >-- Forwarded message -- >Date: Fri, 21 Jul 2000 16:14:58 +0100 >From: "I.R. Elberizon" <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: RE: [unri-net] Ikan Napoleon (fwd) > >.del > >Menjawab pertanyaan bung AA, ikan Napoleon atau Napoleon Wrasse (Labridae, >Cheilinus undulatus, kalau tidak salah) adalah jenis ikan yang sering >ditemukan di perairan yang komunitas karang Acropora-nya dominan. Bentuknya >jelek mirip sepat siam raksasa (tetapi tidak pipih, dan sirip-siripnya lebih >panjang), warna dasar tubuh kehijauan dengan strip-strip biru dan kuning. >Perpaduan warnanya yang indah memang. Kalau tidak salah, IFREMER (lembaga >peneliti kelautan milik Prancis) pernah mencoba memijahkan ikan ini di >statiun kelautannya di Guadeloupe. Saya tidak tahu bagaimana hasilnya. > >Saya tidak tahu pasti mengapa disebut ikan Napoleon. Tetapi nama Inggrisnya >Napoleon Wrasse. Mungkin warnanya mirip seragam tentara Napoleon. > >Well, kalau tanya soal mengembangbiakkannya, saya rasa Pak Hamdan atau Bang >Nasution (Belfast) yang lebih berkompeten untuk menerangkannya. > >Salam, > >L > Terima kasih Angku Gindo, yang dengan hati-hati telah memforwarkan pertanyaan saya yang sudah dikoreksi dari salah tep sedikit tadi. Terima kasih Sdr. L ( "I.R. Elberizon" ) dan para kolega UNRI yang sedang mancari Ikan di Eropah. Yah kita kagum dengan cepatnya komunikasi dalam era IT Informasi Teknik ini yang mudah-mudahan dapat kita gunakan bersama dengan sebaik-baiknya. Karena pertanyaan ini tadinya saya ajukan kepada Al, anak kemanakan kita yang sedang menjual "anak bada" dari Tropik di Los Angeles California, USA saya akan cckan jawaban dan keterangan ini kepadanya. Sementara Al juga dari Biaro, IV Angkat, saya juga forwardkan ke Biaro Mailaing list untuk dimaklumi bersama, membagi-bagi pengetahuan bersama yang diarahkan ke Kampuang Halaman. Salam, Mak Ngah "The real contest now is not so much airplanes, trucks, roadways or ships, but who has the best information and who knows how to use it" IBM * X Sjamsir Sjarif Indonesian Translator and Cultural Consultant Tel. (831)-426-1333 Fax (831)-426-8907 Email: [EMAIL PROTECTED] Web Page: http://www.usindo.net/hambo LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List,
RE: [Rantau-Net] Ikan Napoleon (fwd)
Mak Ngah dan warga Lapau, Hanyo dalam babarapo jam sajo, info nan ditanyokan Mak Ngah lah dijawek kawan ambo nan sadang mangaji di Edinburgh, bagian utara UK, disabuik daerah Scotland. Di bawah ko potongan jawabannyo, kalau ado tambahan akan ambo fwd ka jalur pribadi sajo, kecuali kalau ado permintaan utk dilewakan di lapau. Wassalam, Gindo,--- -- Forwarded message -- Date: Fri, 21 Jul 2000 16:14:58 +0100 From: "I.R. Elberizon" <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [unri-net] Ikan Napoleon (fwd) .del Menjawab pertanyaan bung AA, ikan Napoleon atau Napoleon Wrasse (Labridae, Cheilinus undulatus, kalau tidak salah) adalah jenis ikan yang sering ditemukan di perairan yang komunitas karang Acropora-nya dominan. Bentuknya jelek mirip sepat siam raksasa (tetapi tidak pipih, dan sirip-siripnya lebih panjang), warna dasar tubuh kehijauan dengan strip-strip biru dan kuning. Perpaduan warnanya yang indah memang. Kalau tidak salah, IFREMER (lembaga peneliti kelautan milik Prancis) pernah mencoba memijahkan ikan ini di statiun kelautannya di Guadeloupe. Saya tidak tahu bagaimana hasilnya. Saya tidak tahu pasti mengapa disebut ikan Napoleon. Tetapi nama Inggrisnya Napoleon Wrasse. Mungkin warnanya mirip seragam tentara Napoleon. Well, kalau tanya soal mengembangbiakkannya, saya rasa Pak Hamdan atau Bang Nasution (Belfast) yang lebih berkompeten untuk menerangkannya. Salam, L LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
Re: [Rantau-Net] [Biaro_Tangah20] Ikan Napoleon
At 5:45 AM -0700 7/21/00, Sjamsir Sjarif wrote: >Al, >Apo tu Ikan Napoleon tu? Baa bantyuaknyo? >Baa mangko ado lo Ikan Napoleon di Indonesia? > >Salam, >Pak Ngah > >SUARA PEMBARUAN DAILY > > >Ikan Napoleon Dikhawatirkan Punah > >Situbondo, 21 Juli > Eeh, maaf, sasek, salah tep tu, mukasuik ambo "BAA BANTUAKNYO"? Salam, Sjamsir Sjarif LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
[Rantau-Net] Ikan Napoleon
Al, Apo tu Ikan Napoleon tu? Baa bantyuaknyo? Baa mangko ado lo Ikan Napoleon di Indonesia? Salam, Pak Ngah SUARA PEMBARUAN DAILY Ikan Napoleon Dikhawatirkan Punah Situbondo, 21 Juli Sampai saat ini tak ada satu pun instansi atau lembaga riset di dunia yang mampu membudidayakan ikan kerapu napoleon. Ikan bernilai ekonomi tinggi ini dikhawatirkan akan punah jika tidak ada upaya serius untuk mengkonservasinya. "Induk Napoleon memang masih bisa ditangkap di perairan kawasan timur Indonesia. Namun, selama ini belum bisa dibudidayakan," kata Kepala Loka Budidaya Air Payau Situbondo (LBAPS), Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan (DELP) Ir Muhammad Murdjani MSc di Situbondo, Kamis (20/7). Murdjani khawatir ikan napoleon punah jika usaha untuk mengembangbiakkannya belum berhasil dilakukan. Kecenderungannya memang mendekati kepunahan. Sebab, selain terjadi penangkapan yang berlebih (over fishing), pengeboman ikan dan penggunaan racun juga masih sering terjadi. Fenomena tersebut mengakibatkan habitat terumbu karang yang selama ini dipakai sebagai suatu mata rantai makanan, hancur berantakan. Napoleon pun tak lagi bisa menetaskan telur-telurnya. Hancurnya terumbu karang, kata Murdjani, juga mengakibatkan ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) sulit ditemukan. Cepat atau lambat, jika tidak ada upaya serius, induk ikan yang bernilai sekitar Rp 390 ribu per kg ini, juga akan lenyap dari perairan Indonesia. Menurut Murdjani, kerapu tikus masih lebih baik nasibnya. Sebab, pihaknya sejak tahun 1998 berhasil membudidayakannya, walaupun terkadang mengalami kema-tian secara massal akibat terjangkit noda virus. Ia mengatakan, selama ini identifikasi penyakit hanya berdasarkan pengamatan secara visual. Jadi belum diketahui secara pasti penyebab dan cara kerja penyerangannya. Sehingga, pengobatan yang dilakukan belum tepat sasaran. "Untuk itu perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam secara molekuler," kata Murdjani. Mengomentari masalah ini, Direktur Jenderal Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut DELP Dr Ir Indroyono Soesilo MSc di depan para peneliti perikanan LBAPS menyarankan, agar dibuat kerja sama dengan lembaga riset di luar negeri. Kalau kromosom manusia yang begitu rumit dan banyak jumlahnya saja berhasil dipetakan, harusnya hal yang sama juga bisa dilakukan pada ikan. Indroyono yakin, kerja sama riset semacam ini akan mampu menyelamatkan beragam budi daya ikan bernilai ekonomi tinggi di dalam negeri. "Membangun kelautan tanpa iptek itu mustahil," ujarnya. Berdasarkan lawatannya ke berbagai fasilitas pembibitan ikan di Australia, Prancis, Inggris, dan AS, ia mengatakan, lembaga riset itu dengan teknologinya sudah mampu membudidayakan beragam ikan bernilai jual tinggi. Indroyono yakin, mereka bisa diajak bekerja sama dengan para peneliti Indonesia. "Mereka punya teknologi, kita punya potensi keragaman hayati ikan yang tidak mereka miliki. Jadi saling membutuhkan," ujar Indroyono yang baru pertama kali melihat fasilitas pembenihan ikan di dalam negeri. Ia mencontohkan, ilmuwan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) AS, telah menciptakan antivirus untuk menangkal beragam penyakit ikan. Dengan demikian, jika ada network, kita bisa belajar dari mereka.(B-12) Last modified: 21/7/00 LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
[Rantau-Net] Kanada Buka Peluang untuk Imigran Baru
Dari SUARA PEMBARUAN DAILY kita baca: Kanada Buka Peluang untuk Imigran Baru PEMERINTAH Kanada saat ini membuka peluang besar-besaran bagi imigran baru guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara yang berpenduduk hanya 35 juta itu. Menurut Janet dari Konsultan Hukum L Bomza seksi imigrasi, pemerintah Kanada menawarkan berbagai kemudahan bagi imigran baru, khususnya bagi tenaga ahli dan pengusaha. ''Kanada juga menerima imigran yang ingin mencari atmosfir baru dari gejolak politik di negara asal, termasuk orang-orang Indonesia dari semua strata,'' katanya. Ditambahkan, setiap tahunnya sekitar 250.000 imgran datang ke Kanada. Kanada dikenal sebagai negara dengan tingkat pengangguran sangat rendah dan pada tahun ini tersedia sekitar 500 peluang kerja dari berbagai posisi. ''Ahli komputer dan engineering sangat dibutuhkan di sana,'' kata Janet. (L-6) Last modified: 21/7/00 "The real contest now is not so much airplanes, trucks, roadways or ships, but who has the best information and who knows how to use it" IBM * LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
[Rantau-Net] BI Tarik Tiga Jenis Pecahan Uang Kertas
Dari SUARA PEMBARUAN DAILY kita baca: BI Tarik Tiga Jenis Pecahan Uang Kertas Jakarta, 21 Juli Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan BI No 2/18/PBI menetapkan pencabutan dan penarikan peredaran pecahan uang kertas jenis Rp 10 ribu, Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah RI. Kepala Biro Biro Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran pers, Kamis (20/7) menyatakan, jenis uang kertas yang ditarik berupa pecahan Rp 10 ribu tahun emisi 1992, pecahan Rp 20 ribu tahun emisi 1992 dan 1995 dan pecahan Rp 50 ribu tahun emisi 1993 dan 1995 serta RP 50 ribu plastik tahun emisi 1993. ''Penarikan tersebut dilakukan terutama karena berdasarkan temuan ketiga jenis uang kertas pecahan tersebut terutama paling banyak dipalsukan,'' ungkapnya. Disebutkan, total penemuan uang palsu sejak tahun 1994 sampai Mei 2000 untuk pecahan Rp 10 ribu sebanyak 194.477 bilyet, Rp 20 ribu adalah 278.615 bilyet dan Rp 50 ribu adalah 346.640 bilyet. Selain itu, masa edar ketiga jenis uang tersebut sudah cukup lama, sementara uang pecahan baru pengganti yang dikeluarkan tahun 1999 telah cukup banyak beredar. Dengan penarikan tersebut terhitung sejak 21 Agustus 2000 maka uang kertas tersebut tidak lagi merupakan alat pembayaran yang sah dan masyarakat dapat menukarkan ke kantor BI dan bank umum sampai 2005 dan tidak berlaku lagi setelah 10 tahun sejak tanggal pencabutan. (WM/S-24) Last modified: 21/7/00 "The real contest now is not so much airplanes, trucks, roadways or ships, but who has the best information and who knows how to use it" IBM * LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
[Rantau-Net] FW: just for muslim
http://www.alislam.or.id http://listen.to/dunia-islam.org [EMAIL PROTECTED] Muslim World News On-line Date of Publication: May 2000 INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh MANDAT PENGINJILAN ATAUKAH KRISTENISASI? Oleh: Agung Primamorista Dewasa ini kaum Muslimin menghadapi serangan-serangan yang keras dan serbuan-serbuan yang gencar yang bertujuan untuk mencabut nilai-nilai Islam dari akarnya. Di antaranya ini dilakukan melalui serangan Missionaris Kristen yang bekerja sama dengan imprealis barat. Mereka terus melakukan aktifitasnya di dunia Islam terutama di wilayah minoritas Muslim yang bertujuan untuk mengkristenkan kaum Muslimin di dunia. Sebagaimana diumumkan dalam muktamar Colorado pada tahun 1978 yang membahas tidak kurang dari empat puluh agenda seputar Islam dan kaum Muslimin berikut strategi untuk menyebarkan agama nasrani di kalangan kaum Muslimin dengan dana seribu juta dolar. Selain itu telah didirikan lembaga Zwemmer untuk mencetak para spesialis dalam hal mengkristenkan kaum Muslimin. Dalam perjalanannya ke Indonesia sekitar 25 tahun yang lalu, Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, seorang ulama Mesir, menceritakan suatu kisah yang menyedihkan. "Kala itu di dalam pesawat saya bertemu dengan beberapa orang Indonesia. Saya bertanya kepada salah seorang pramugari, "Siapa nama Anda?" Wanita itu lalu menyebutkan namanya. Saya bertanya lagi, "Apakah Anda seorang muslimah?" Ia menjawab, "Tidak, tapi keluarga saya muslim. Saya Kristen." Mendengar jawabannya, langsung saya paham bahwa ia sudah murtad dan telah menjadi korban kristenisasi. Kemudian saya bertanya juga pada seorang pramugara, "Apakah Anda muslim?" Ia menjawab, "Tidak, tetapi saya menikahi seorang wanita muslimah." Satu musibah lain, seorang muslimah menikah dengan seorang non muslim", katanya. Ia melanjutkan, "Kejadian yang saya alami itu menyadarkan saya, bahwa ada strategi yang luar biasa dahsyat di balik itu semua. Karena itu pula, saya semakin menyadari bahwa kunjungan saya ke negeri ini semakin perlu.Sejak itu saya semakin yakin, bahwa Indonesia sedang menghadapi bahaya yang sangat besar dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja." Agaknya apa yang dikhawatirkan oleh Syaikh Al-Qaradhawi tidaklah berlebihan. Kenyataan membuktikan bahwa hingga tahun 1989 gerakan para Missonaris Kristen diyakini telah berhasil mengkristenkan lima juta Muslim di pulau Jawa. Oleh karena itu, tidak dapat disangkal bahwa murtad dari agama (atau kufur setelah beriman) merupakan bahaya terbesar bagi masyarakat kita. Dan ini pula yang selalu diupayakan oleh musuh-musuh Islam untuk kemudian dapat mengacaukan barisan kaum Muslimin dengan kekuatan dan persenjataan serta berbagai bentuk makar dan tipu daya yang lain. Allah SWT berfirman: "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat, mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup." (Al Baqarah: 217) Akhir tahun 1999 lalu, Paus Johannes Paulus II telah mendeklarasikan Kristenisasi di seluruh daratan Asia di Millenium ke tiga ini. Deklarasi tersebut disampaikannya secara terbuka saat ia berkunjung ke India sekitar akhir Nopember 1999 lalu. Ia mengatakan bahwa pada Millenium ketiga nanti, seluruh kawasan Asia harus dikristenkan. Berita ini membuat Mr. Singhal (Presiden Parisada Hindu Dunia) meminta agar pemerintah India melarang aliran dana asing ke pada para misionaris di India. Kita tidak perlu mencela Paus dengan program Kristenisasi yang dilakukannya melalui kunjungan ke berbagai negara. Karena wajar saja jika Paus ingin menyebarkan agamanya. Yang kita cela adalah sikap umat Islam, dimana perlawanan mereka?. Bukan sekedar berbicara di berbagai forum, tapi harus ditingkatkan pada aksi perbuatan. Karena sesungguhnya salah satu kewajiban sekaligus hak masyarakat Islam, agar tetap bisa terpelihara keberadaan mereka, adalah berupaya memerangi kemurtadan dari mana saja sumbernya dan dalam bentuk apa pun. Masyarakat Islam hendaknya tidak memberi kesempatan kepada mereka sehingga tidak sampai menyebar/menjalar seperti menjalarnya api di daun-daun yang kering. Itulah yang pernah dilakukan oleh Abu Bakar RA dan para sahabat yang lainnya, ketika memerangi orang-orang yang murtad, pengikut nabi-nabi palsu, yaitu Musailamah, Sajjah, Al Asady dan Al-Anasy, hampir saja mereka melepaskan Islam dari ayunannya. Merupakan suatu bahaya besar jika masyarakat Islam diuji dengan munculnya orang-orang yang murtad dan keluar dari agama. Kemurta