RE: [Rantau-Net] Ikan Napoleon (fwd)

2000-07-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

At 3:12 PM +0100 7/21/00, Arisman Adnan wrote:
>Dear warga UNRI, khusus yg ahli ikan,
>
>Utk pengisi weekend, saya fwd kan berita berikut sekaligus nanya kpd
>kawan2 yg suka nangkep ikan di laut. Bang Nasution di Belfast, apakah
>masih suka main di laut, hati2 jangan nangkap bom ya, Belfast bergolak
>lagi tuh; Mas Joko di Southampton yg katanya suka dolanan ke London
>ketimbang berjemur di tengah laut mentang2 risetnya udah selesai, atau
>Bung El/Zul yg sedang bertapa-bisu di Edinburgh, Pak Hamdan di Bangor,
>Lae Siregar van Jepun ...
>
>Pertanyaan ini datang dari Mak Ngah Sjamsir Sjarif, 'urang awak' yg sudah
>lama bermukim di California. Untuk Mak Ngah, di bilik ini banyak sekali
>warga UNRI yg ahli perikanan (UNRI punya fakultas perikanan), mudah2an ada
>yg bersedia menjawab pertanyaan tsb.
>
>Pertanyannya:
>Apa itu ikan Napoleon, bagaimana bentuknya, kenapa ikan ini ada di Ina?
>(ngkali ada hubungan dgn Napoleon Bonaparte:-)
>
>Wassalam,
>aa,---
>
>-- Forwarded message --
>Date: Fri, 21 Jul 2000 05:45:06 -0700 (PDT)
>From: Sjamsir Sjarif <[EMAIL PROTECTED]>
>
>... del..
>
>SUARA PEMBARUAN DAILY
>
>Ikan Napoleon Dikhawatirkan Punah
>
>Situbondo, 21 Juli
>
>Sampai saat ini tak ada satu pun instansi atau lembaga riset di dunia yang
>mampu membudidayakan ikan kerapu napoleon. Ikan bernilai ekonomi tinggi ini
>dikhawatirkan akan punah jika tidak ada upaya serius untuk
>mengkonservasinya.
>
>"Induk Napoleon memang masih bisa ditangkap di perairan kawasan timur
>Indonesia. Namun, selama ini belum bisa dibudidayakan," kata Kepala Loka
>Budidaya Air Payau Situbondo (LBAPS), Departemen Eksplorasi Laut dan
>Perikanan (DELP) Ir Muhammad Murdjani MSc di Situbondo, Kamis (20/7).
>
.. dst. dihapus

At 4:25 PM +0100 7/21/00, Arisman Adnan wrote:
>Mak Ngah dan warga Lapau,
>Hanyo dalam babarapo jam sajo, info nan ditanyokan Mak Ngah lah dijawek
>kawan ambo nan sadang mangaji di Edinburgh, bagian utara UK, disabuik
>daerah Scotland. Di bawah ko potongan jawabannyo, kalau ado tambahan akan
>ambo fwd ka jalur pribadi sajo, kecuali kalau ado permintaan utk dilewakan
>di lapau.
>
>Wassalam,
>Gindo,---
>
>-- Forwarded message --
>Date: Fri, 21 Jul 2000 16:14:58 +0100
>From: "I.R. Elberizon" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: RE: [unri-net] Ikan Napoleon (fwd)
>
>.del
>
>Menjawab pertanyaan bung AA, ikan Napoleon atau Napoleon Wrasse (Labridae,
>Cheilinus undulatus, kalau tidak salah) adalah jenis ikan yang sering
>ditemukan di perairan yang komunitas karang Acropora-nya dominan. Bentuknya
>jelek mirip sepat siam raksasa (tetapi tidak pipih, dan sirip-siripnya lebih
>panjang), warna dasar tubuh kehijauan dengan strip-strip biru dan kuning.
>Perpaduan warnanya yang indah memang. Kalau tidak salah, IFREMER (lembaga
>peneliti kelautan milik Prancis) pernah mencoba memijahkan ikan ini di
>statiun kelautannya di Guadeloupe. Saya tidak tahu bagaimana hasilnya.
>
>Saya tidak tahu pasti mengapa disebut ikan Napoleon. Tetapi nama Inggrisnya
>Napoleon Wrasse. Mungkin warnanya mirip seragam tentara Napoleon.
>
>Well, kalau tanya soal mengembangbiakkannya, saya rasa Pak Hamdan atau Bang
>Nasution (Belfast) yang lebih berkompeten untuk menerangkannya.
>
>Salam,
>
>L
>

Terima kasih Angku Gindo, yang dengan hati-hati telah memforwarkan
pertanyaan saya yang sudah dikoreksi dari salah tep sedikit tadi. Terima
kasih Sdr. L  ( "I.R. Elberizon" ) dan para kolega UNRI yang sedang mancari
Ikan di Eropah.  Yah kita kagum dengan cepatnya komunikasi dalam era IT
Informasi Teknik ini yang mudah-mudahan dapat kita gunakan bersama dengan
sebaik-baiknya.

Karena pertanyaan ini tadinya saya ajukan kepada Al, anak kemanakan kita
yang sedang menjual "anak bada" dari Tropik di Los Angeles California, USA
saya akan cckan jawaban dan keterangan ini kepadanya. Sementara Al juga
dari Biaro, IV Angkat, saya juga forwardkan ke Biaro Mailaing list untuk
dimaklumi bersama, membagi-bagi pengetahuan bersama yang diarahkan ke
Kampuang Halaman.

Salam,
Mak Ngah


"The real contest now is not so much airplanes, trucks, roadways or ships,
but who has the best  information and who knows how to use it" IBM
*

X Sjamsir Sjarif
Indonesian Translator and Cultural Consultant
Tel. (831)-426-1333 Fax (831)-426-8907
Email:  [EMAIL PROTECTED]
Web Page:   http://www.usindo.net/hambo




LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List,

RE: [Rantau-Net] Ikan Napoleon (fwd)

2000-07-21 Terurut Topik Arisman Adnan


Mak Ngah dan warga Lapau,
Hanyo dalam babarapo jam sajo, info nan ditanyokan Mak Ngah lah dijawek
kawan ambo nan sadang mangaji di Edinburgh, bagian utara UK, disabuik
daerah Scotland. Di bawah ko potongan jawabannyo, kalau ado tambahan akan
ambo fwd ka jalur pribadi sajo, kecuali kalau ado permintaan utk dilewakan
di lapau.

Wassalam,
Gindo,---

-- Forwarded message --
Date: Fri, 21 Jul 2000 16:14:58 +0100
From: "I.R. Elberizon" <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [unri-net] Ikan Napoleon (fwd)

.del

Menjawab pertanyaan bung AA, ikan Napoleon atau Napoleon Wrasse (Labridae,
Cheilinus undulatus, kalau tidak salah) adalah jenis ikan yang sering
ditemukan di perairan yang komunitas karang Acropora-nya dominan. Bentuknya
jelek mirip sepat siam raksasa (tetapi tidak pipih, dan sirip-siripnya lebih
panjang), warna dasar tubuh kehijauan dengan strip-strip biru dan kuning.
Perpaduan warnanya yang indah memang. Kalau tidak salah, IFREMER (lembaga
peneliti kelautan milik Prancis) pernah mencoba memijahkan ikan ini di
statiun kelautannya di Guadeloupe. Saya tidak tahu bagaimana hasilnya.

Saya tidak tahu pasti mengapa disebut ikan Napoleon. Tetapi nama Inggrisnya
Napoleon Wrasse. Mungkin warnanya mirip seragam tentara Napoleon.

Well, kalau tanya soal mengembangbiakkannya, saya rasa Pak Hamdan atau Bang
Nasution (Belfast) yang lebih berkompeten untuk menerangkannya.

Salam,

L


LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: [Rantau-Net] [Biaro_Tangah20] Ikan Napoleon

2000-07-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

At 5:45 AM -0700 7/21/00, Sjamsir Sjarif wrote:
>Al,
>Apo tu Ikan Napoleon tu? Baa bantyuaknyo?
>Baa mangko ado lo Ikan Napoleon di Indonesia?
>
>Salam,
>Pak Ngah
>
>SUARA PEMBARUAN DAILY
>
>
>Ikan Napoleon Dikhawatirkan Punah
>
>Situbondo, 21 Juli
>
Eeh, maaf, sasek, salah tep tu, mukasuik ambo "BAA BANTUAKNYO"?
Salam,
Sjamsir Sjarif




LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[Rantau-Net] Ikan Napoleon

2000-07-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

Al,
Apo tu Ikan Napoleon tu? Baa bantyuaknyo?
Baa mangko ado lo Ikan Napoleon di Indonesia?

Salam,
Pak Ngah

SUARA PEMBARUAN DAILY


Ikan Napoleon Dikhawatirkan Punah

Situbondo, 21 Juli

Sampai saat ini tak ada satu pun instansi atau lembaga riset di dunia yang
mampu membudidayakan ikan kerapu napoleon. Ikan bernilai ekonomi tinggi ini
dikhawatirkan akan punah jika tidak ada upaya serius untuk
mengkonservasinya.

"Induk Napoleon memang masih bisa ditangkap di perairan kawasan timur
Indonesia. Namun, selama ini belum bisa dibudidayakan," kata Kepala Loka
Budidaya Air Payau Situbondo (LBAPS), Departemen Eksplorasi Laut dan
Perikanan (DELP) Ir Muhammad Murdjani MSc di Situbondo, Kamis (20/7).

Murdjani khawatir ikan napoleon punah jika usaha untuk
mengembangbiakkannya belum berhasil dilakukan. Kecenderungannya memang
mendekati kepunahan. Sebab, selain terjadi penangkapan yang berlebih (over
fishing), pengeboman ikan dan penggunaan racun juga masih sering terjadi.

Fenomena tersebut mengakibatkan habitat terumbu karang yang selama ini
dipakai sebagai suatu mata rantai makanan, hancur berantakan. Napoleon pun
tak lagi bisa menetaskan telur-telurnya.

Hancurnya terumbu karang, kata Murdjani, juga mengakibatkan ikan kerapu
tikus (Cromileptes altivelis) sulit ditemukan. Cepat atau lambat, jika tidak
ada upaya serius, induk ikan yang bernilai sekitar Rp 390 ribu per kg ini, juga
akan lenyap dari perairan Indonesia.

Menurut Murdjani, kerapu tikus masih lebih baik nasibnya. Sebab, pihaknya
sejak tahun 1998 berhasil membudidayakannya, walaupun terkadang
mengalami kema-tian secara massal akibat terjangkit noda virus.

Ia mengatakan, selama ini identifikasi penyakit hanya berdasarkan
pengamatan secara visual. Jadi belum diketahui secara pasti penyebab dan
cara kerja penyerangannya. Sehingga, pengobatan yang dilakukan belum tepat
sasaran. "Untuk itu perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam secara
molekuler," kata Murdjani.

Mengomentari masalah ini, Direktur Jenderal Penyerasian Riset dan
Eksplorasi Laut DELP Dr Ir Indroyono Soesilo MSc di depan para peneliti
perikanan LBAPS menyarankan, agar dibuat kerja sama dengan lembaga riset
di luar negeri. Kalau kromosom manusia yang begitu rumit dan banyak
jumlahnya saja berhasil dipetakan, harusnya hal yang sama juga bisa
dilakukan pada ikan.

Indroyono yakin, kerja sama riset semacam ini akan mampu menyelamatkan
beragam budi daya ikan bernilai ekonomi tinggi di dalam negeri. "Membangun
kelautan tanpa iptek itu mustahil," ujarnya.

Berdasarkan lawatannya ke berbagai fasilitas pembibitan ikan di Australia,
Prancis, Inggris, dan AS, ia mengatakan, lembaga riset itu dengan
teknologinya sudah mampu membudidayakan beragam ikan bernilai jual tinggi.
Indroyono yakin, mereka bisa diajak bekerja sama dengan para peneliti
Indonesia.

"Mereka punya teknologi, kita punya potensi keragaman hayati ikan yang tidak
mereka miliki. Jadi saling membutuhkan," ujar Indroyono yang baru pertama
kali melihat fasilitas pembenihan ikan di dalam negeri.

Ia mencontohkan, ilmuwan NOAA (National Oceanic and Atmospheric
Administration) AS, telah menciptakan antivirus untuk menangkal beragam
penyakit ikan. Dengan demikian, jika ada network, kita bisa belajar dari
mereka.(B-12)


Last modified: 21/7/00



LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[Rantau-Net] Kanada Buka Peluang untuk Imigran Baru

2000-07-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

Dari SUARA PEMBARUAN DAILY kita baca:


Kanada Buka Peluang untuk Imigran Baru

PEMERINTAH Kanada saat ini membuka peluang besar-besaran bagi imigran
baru guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara yang berpenduduk
hanya 35 juta itu. Menurut Janet dari Konsultan Hukum L Bomza seksi
imigrasi, pemerintah Kanada menawarkan berbagai kemudahan bagi imigran
baru, khususnya bagi tenaga ahli dan pengusaha. ''Kanada juga menerima
imigran yang ingin mencari atmosfir baru dari gejolak politik di negara asal,
termasuk orang-orang Indonesia dari semua strata,'' katanya.

Ditambahkan, setiap tahunnya sekitar 250.000 imgran datang ke Kanada.
Kanada dikenal sebagai negara dengan tingkat pengangguran sangat rendah dan
pada tahun ini tersedia sekitar 500 peluang kerja dari berbagai posisi. ''Ahli
komputer dan engineering sangat dibutuhkan di sana,'' kata Janet. (L-6)


Last modified: 21/7/00



"The real contest now is not so much airplanes, trucks, roadways or ships,
but who has the best  information and who knows how to use it" IBM
* 



LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[Rantau-Net] BI Tarik Tiga Jenis Pecahan Uang Kertas

2000-07-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif


Dari SUARA PEMBARUAN DAILY kita baca:


BI Tarik Tiga Jenis Pecahan Uang Kertas

Jakarta, 21 Juli

Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan BI No 2/18/PBI menetapkan pencabutan
dan penarikan peredaran pecahan uang kertas jenis Rp 10 ribu, Rp 20 ribu dan
Rp 50 ribu sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah RI.

Kepala Biro Biro Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran pers, Kamis (20/7)
menyatakan, jenis uang kertas yang ditarik berupa pecahan Rp 10 ribu tahun
emisi 1992, pecahan Rp 20 ribu tahun emisi 1992 dan 1995 dan pecahan Rp 50
ribu tahun emisi 1993 dan 1995 serta RP 50 ribu plastik tahun emisi 1993.

''Penarikan tersebut dilakukan terutama karena berdasarkan temuan ketiga
jenis uang kertas pecahan tersebut terutama paling banyak dipalsukan,''
ungkapnya.

Disebutkan, total penemuan uang palsu sejak tahun 1994 sampai Mei 2000
untuk pecahan Rp 10 ribu sebanyak 194.477 bilyet, Rp 20 ribu adalah 278.615
bilyet dan Rp 50 ribu adalah 346.640 bilyet.

Selain itu, masa edar ketiga jenis uang tersebut sudah cukup lama, sementara
uang pecahan baru pengganti yang dikeluarkan tahun 1999 telah cukup banyak
beredar. Dengan penarikan tersebut terhitung sejak 21 Agustus 2000 maka
uang kertas tersebut tidak lagi merupakan alat pembayaran yang sah dan
masyarakat dapat menukarkan ke kantor BI dan bank umum sampai 2005 dan
tidak berlaku lagi setelah 10 tahun sejak tanggal pencabutan. (WM/S-24)


Last modified: 21/7/00



"The real contest now is not so much airplanes, trucks, roadways or ships,
but who has the best  information and who knows how to use it" IBM
*



LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[Rantau-Net] FW: just for muslim

2000-07-21 Terurut Topik Afdal Koto



http://www.alislam.or.id
http://listen.to/dunia-islam.org
[EMAIL PROTECTED]
Muslim World News On-line

Date of Publication: May 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh


   MANDAT PENGINJILAN ATAUKAH KRISTENISASI?

Oleh: Agung Primamorista


   Dewasa   ini   kaum Muslimin menghadapi serangan-serangan yang keras
dan
   serbuan-serbuan  yang  gencar  yang bertujuan untuk mencabut
nilai-nilai
   Islam  dari   akarnya.   Di   antaranya ini  dilakukan  melalui
serangan
   Missionaris  Kristen  yang  bekerja  sama dengan imprealis barat.
Mereka
   terus  melakukan  aktifitasnya   di  dunia  Islam  terutama  di
wilayah
   minoritas  Muslim  yang  bertujuan untuk mengkristenkan kaum Muslimin
di
   dunia.  Sebagaimana  diumumkan dalam  muktamar  Colorado pada tahun
1978
   yang  membahas  tidak kurang dari empat  puluh  agenda seputar Islam
dan
   kaum  Muslimin  berikut  strategi  untuk  menyebarkan  agama  nasrani
di
   kalangan  kaum  Muslimin  dengan  dana  seribu  juta dolar.  Selain
itu
   telah  didirikan lembaga Zwemmer untuk mencetak para spesialis dalam
hal
   mengkristenkan kaum Muslimin.


   Dalam   perjalanannya  ke  Indonesia  sekitar 25 tahun yang lalu,
Syaikh
   Yusuf  Al-Qaradhawi,  seorang ulama Mesir, menceritakan suatu kisah
yang
   menyedihkan.  "Kala   itu  di dalam pesawat saya bertemu dengan
beberapa
   orang  Indonesia.  Saya  bertanya kepada salah seorang pramugari,
"Siapa
   nama   Anda?"   Wanita itu lalu menyebutkan namanya. Saya bertanya
lagi,
   "Apakah  Anda seorang muslimah?" Ia menjawab, "Tidak, tapi keluarga
saya
   muslim.  Saya  Kristen." Mendengar jawabannya, langsung saya paham
bahwa
   ia   sudah   murtad dan telah menjadi korban kristenisasi. Kemudian
saya
   bertanya   juga   pada   seorang   pramugara,  "Apakah  Anda muslim?"
Ia
   menjawab,  "Tidak,  tetapi  saya menikahi seorang wanita muslimah."
Satu
   musibah  lain,  seorang  muslimah  menikah  dengan  seorang non
muslim",
   katanya.   Ia  melanjutkan,  "Kejadian  yang  saya alami itu
menyadarkan
   saya, bahwa ada strategi yang luar  biasa  dahsyat  di  balik itu
semua.
   Karena  itu  pula, saya semakin menyadari bahwa kunjungan saya ke
negeri
   ini  semakin  perlu.Sejak itu saya semakin yakin, bahwa Indonesia
sedang
   menghadapi  bahaya  yang sangat besar dan tidak mungkin dibiarkan
begitu
   saja."


   Agaknya   apa  yang  dikhawatirkan  oleh  Syaikh  Al-Qaradhawi
tidaklah
   berlebihan.  Kenyataan  membuktikan bahwa hingga tahun 1989 gerakan
para
   Missonaris  Kristen  diyakini  telah  berhasil  mengkristenkan lima
juta
   Muslim  di  pulau  Jawa.  Oleh  karena  itu, tidak dapat disangkal
bahwa
   murtad dari agama (atau kufur setelah beriman) merupakan bahaya
terbesar
   bagi  masyarakat  kita.   Dan  ini  pula  yang  selalu  diupayakan
oleh
   musuh-musuh   Islam   untuk  kemudian  dapat  mengacaukan  barisan
kaum
   Muslimin  dengan  kekuatan  dan persenjataan serta berbagai bentuk
makar
   dan tipu daya yang lain. Allah SWT berfirman:


   "Mereka   tidak henti-hentinya   memerangi  kamu  sampai  mereka
dapat,
   mengembalikan   kamu   dari   agamamu   (kepada  kekafiran),
seandainya
   mereka sanggup." (Al Baqarah: 217)


   Akhir  tahun  1999  lalu,  Paus Johannes Paulus II telah
mendeklarasikan
   Kristenisasi   di  seluruh  daratan  Asia  di  Millenium  ke  tiga
ini.
   Deklarasi  tersebut  disampaikannya secara terbuka saat ia berkunjung
ke
   India  sekitar  akhir  Nopember  1999  lalu.  Ia  mengatakan  bahwa
pada
   Millenium  ketiga nanti, seluruh kawasan Asia harus dikristenkan.
Berita
   ini  membuat  Mr.  Singhal  (Presiden Parisada Hindu Dunia) meminta
agar
   pemerintah  India  melarang aliran dana asing ke pada para misionaris
di
   India.


   Kita   tidak   perlu  mencela  Paus  dengan  program  Kristenisasi
yang
   dilakukannya  melalui  kunjungan  ke  berbagai negara. Karena wajar
saja
   jika  Paus  ingin menyebarkan agamanya. Yang kita cela adalah sikap
umat
   Islam,  dimana  perlawanan  mereka?. Bukan sekedar berbicara di
berbagai
   forum,  tapi harus ditingkatkan pada aksi perbuatan. Karena
sesungguhnya
   salah  satu  kewajiban  sekaligus hak masyarakat  Islam, agar tetap
bisa
   terpelihara  keberadaan  mereka, adalah  berupaya  memerangi
kemurtadan
   dari  mana  saja  sumbernya  dan dalam bentuk  apa pun. Masyarakat
Islam
   hendaknya tidak memberi kesempatan kepada mereka  sehingga  tidak
sampai
   menyebar/menjalar seperti menjalarnya api di daun-daun yang kering.


   Itulah   yang   pernah  dilakukan  oleh  Abu  Bakar  RA dan para
sahabat
   yang  lainnya,   ketika  memerangi  orang-orang  yang  murtad,
pengikut
   nabi-nabi palsu, yaitu Musailamah, Sajjah, Al Asady dan Al-Anasy,
hampir
   saja mereka melepaskan Islam dari ayunannya.


   Merupakan   suatu   bahaya  besar  jika  masyarakat  Islam  diuji
dengan
   munculnya  orang-orang   yang  murtad  dan keluar dari agama.
Kemurta