Re: [RantauNet] Malang-Payakumbuh

2002-03-23 Terurut Topik J.Dachtar

 Hehehe...Fishes are  a highly adaptable species, found in nearly all
 habitats. And fishes  hold their  territories too, the size of which depends
 on habitat.

Ondeh ko lah kaji lamo ko. Zaman kiniko nan balaku Lain padang 
tapi bilalangnyo eta kene wae. 

JD 


RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] Malang-Payakumbuh

2002-03-21 Terurut Topik Indra Piliang





  
  

  Malang-Payakumbuh
  oleh: HERU WIDHI 
  HANDAYANI
  DEALISME dan praktis. Dua hal yang senantiasa tarik-menarik dalam 
  bisnis radio. Lantaran menggunakan ranah publik sudah sewajarnya radio 
  jadi medium yang menyuarakan kepentingan publik.
  Saat ribut-ribut otonomi daerah, radio punya tugas mencorongkan 
  kenyataan di lapangan. Setahun sudah, 1 Januari 2001, konsep otonomi 
  daerah diresmikan. Apa konsep itu sudah diterima masyarakat?
  Isu itu menggelitik Freidrich Naumann Stiftung, organisasi nirlaba dari 
  Jerman, yang punya kantor di Jakarta. Mereka menggelar kompetisi Radio 
  Awards 2001 dengan tema "otonomi daerah" untuk tiga kategori: mini 
  feature, reportase, dan wawancara.
  Ada 44 radio yang mengirimkan 104 karyanya, dan keluar pemenang pertama 
  kategori mini feature radio Arief FM 105,8 MHz, kategori 
  reportase radio MAS FM 1007,2 MHz, dan kategori wawancara kantor 
  berita radio 68H.
  Tengok judul program masing-masing pemenang ini: "Otonomi Daerah di 
  Tengah Konflik," "Aksi Demo Wartawan: Menteri Sama Dengan Kambing," dan 
  "Pengambilalihan Jasa Pelabuhan oleh Pemerintah Kota Cilegon." Kenyataan 
  ini memperlihatkan radio mulai menyuarakan kepentingan publik ketimbang 
  bisnis semata.
  Awak radio sendiri bagaimana? Menurut Bambang Pramono, reporter MAS 
  FM, sebelum jadi radio yang bergerak dalam bidang informasi, 
  satu-satunya di Malang, awal mulanya ia radio hiburan. "Pool dangdutnya 
  Malang," komentar Bambang. 
  Sejak gabung dengan radio ini Desember 2000 lalu, dia dan dua orang 
  reporter lain jadi ujung tombak dalam penyampaian berita. Sehari 
  masing-masing harus menyetor tiga macam wawancara. "Yang penting program 
  informasi terlaksana." 
  Setelah iklan banyak masuk akhirnya perusahaan tak menutup mata untuk 
  meningkatkan kesejahteraan. "Lumayan lah di atas upah minimum regional 
  (Malang)," jawabnya. Bahkan dari motor pinjaman kini dia bisa mengendarai 
  motor sendiri, beli baru lagi. 
  Keikutsertaan dalam lomba itu, menurut penuturannya, bukan lantaran 
  hadiah. Malahan naskahnya "Aksi Demo Wartawan: Menteri Sama Dengan 
  Kambing" baru dikirim saat-saat terakhir. Siapa sangka dia juara. "Lucunya 
  pada saat laporan, saking banyaknya wartawan (yang demonstrasi) sempat 
  saya kelabakan," kenangnya, tawa terdengar dari ujung telepon.
  Lain halnya dengan Taufik Bambang dari Arief FM. Dia menyatakan 
  keinginannya mengikuti lomba radio itu didasarkan atas upaya mengungkap 
  kejadian di Payakumbuh. Selain itu dia juga ingin mengetahui seberapa 
  besar kemampuan jurnalismenya. 
  Apakah kemenangannya itu membuktikan dirinya memang mumpuni? "Saya 
  merasa masih kurang baik mutu, penulisan maupun penyampaian," jawab 
  Taufik. "Masalahnya penyampaian di radio dibatasi oleh waktu," 
  tambahnya.
  Keinginan untuk terus mengungkapkan masalah sosial Payakumbuh memang 
  telah jadi makanan Taufik. Gara-gara itu pulalah dia didepak dari radio 
  SIPP FM 106.85 MHz, di Padang, tempat kerjanya dulu. 
  Pengalaman itu mengantarkan dia ke Arief FM. Bukan berarti dia 
  tak pernah mengalami perseteruan di sini. Pernah seorang pejabat 
  Payakumbuh mengutus orang, menuntut agar Taufik tak lagi memberitakan 
  persoalan Payakumbuh. Ancamannya adalah tuntutan hukum. Taufik bersikukuh 
  dengan keyakinannya. Tapi Taufik juga mengadakan pendekatan persuasif dan 
  menjalin hubungan baik dengan perusahaan maupun pemerintahan. 
***
  
Copyright © 2001-2002, 
  PANTAU


07_ilus.gif
Description: GIF image


i.gif
Description: GIF image


Re: [RantauNet] Malang-Payakumbuh

2002-03-21 Terurut Topik Evi




- Original Message - From: Indra Piliang To: 
[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 22, 2002 6:38 PMSubject: 
[RantauNet] Malang-PayakumbuhMalang-Payakumbuholeh: HERU WIDHI 
HANDAYANIDEALISME dan praktis. Dua hal yang senantiasa tarik-menarik dalam 
bisnis radio.
Keinginan untuk terus mengungkapkan masalah sosial Payakumbuh memang telah 
jadi makanan Taufik. Gara-gara itu pulalah dia didepak dari radio SIPP FM 106.85 
MHz, di Padang, tempat kerjanya dulu. 



Di tengah gegernya warga RN seputar pemutusan hak Panggugek untuk bersuara 
di RN, senang juga membaca berita ttg Taufik ini. Seperti buka puasa dengan 
segelas minuman manis yang dingin, dunia tampak lebih warna-warni bahkan lebih 
luas dari hanya sekedar bola bumi. Akhirnya, setiap orang harus percaya bahwa 
pikiran yang di topang oleh sebuah kepercayaan tidak akan pernah kalah. Seperti 
Taufik, jika Pang tak menemukan battlefield-nya di RN, dia akan menemukannya di 
tempat lain. 

Ada pelajaran penting dari berita Malang-Payakumbuh ini, never establishing 
defeat in our minds! Kalau hal ini dibiarkan terjadi kita tidak ubahnya seperti 
seekor gajah di sebuah sirkus yang baru beberapa hari lalu saya dongengkan 
kepada anak2 saya. Agar tidak lariseekor anak gajah dirantai kakinya 
oleh seutas rantai besi. Awalnya gajah keciltidak terima diperlalukan 
begitu. Dia akan tarik dan tarik lagi rantai tersebut sampai pada suatu 
titikdia sadar bahwa rantai itu terlalu kuat untuk membebaskan kakinya. 
Akhirnya dia menyerah. Ketika gajah ini tumbuhdewasa, dia cuma butuh tali 
kecil agar tidak lari. Padahal gajah dewasa punya semua kekuatan untuk memutus 
tali atau rantai yang mengikatnya tapi karena dia sudah begitu lama 
dikondisikanbahwa percuma saja segala usaha untuk membebaskan diri 
akhirnya dia menyerah sebelum mencoba. Senang sekali ternyata Taufik tidak 
seperti gajah dalam kelompok sirkus tersebut. 


Evi








Re: [RantauNet] Malang-Payakumbuh

2002-03-21 Terurut Topik J.Dachtar

Ada pelajaran penting dari berita Malang-Payakumbuh ini, never 
establishing defeat in our minds! 

A real fighter can be destroyed but never be beaten. Tapi anti lo lah 
PYK dijadikan battlefield, urang Pyk tu bih elok laku. Aie janiah 
ikannyo jinak. 

JD

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



Re: [RantauNet] Malang-Payakumbuh

2002-03-21 Terurut Topik Evi


- Original Message -
From: J.Dachtar [EMAIL PROTECTED]

 Ada pelajaran penting dari berita Malang-Payakumbuh ini, never
 establishing defeat in our minds!

 A real fighter can be destroyed but never be beaten. Tapi anti lo lah
 PYK dijadikan battlefield, urang Pyk tu bih elok laku. Aie janiah
 ikannyo jinak.

Hehehe...Fishes are  a highly adaptable species, found in nearly all
habitats. And fishes  hold their  territories too, the size of which depends
on habitat.

Evi



RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===