RE: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama
O... jadi ceritanya mau ngabisin korupsi, y, gampnggg, asal sama2 kita dukung, percaya nggak...? Lihat tuh, hanya dalam tempoh sapuluah bulan, sepasang anak bangsa berhasil menumbangkan kepongahan para koruptor, meski terganjal berbagai konspirasi, mereka telah membeberkan pelajaran kepada kita semua bagaimana menegak-kan hukum yang adil 2 orang anak bangsa yang sepantasnya kita gelari pendekar tersebut pernah jadi anggota kabinet Gus Dur telah membuktikan kepada kita, bahwa selama hanya 10 bulan masa jabatan-nya tidak kurang 15 kasus korupsi bosa telah dibongkar dan diserahkan ke kejaksaan bahkan telah dinusakambangankan termasuk kerabat cendana yang ditakuti selama orba regime itu Lihat tuh, Raja Hutan yang sebelumnya tak tergoyahkan sekarang lah pandai sholat jo mangaji salamo di LP, begitu juga anak bungsu sang maharaja diraja itu, lah pandai bagai kini ba-jikia2 ba-kain saruang jo kupiah salamo lalok dilapiak pandan pinjaro pulau terpencil itu Masih belasan kasus korupsi yang berhasil di-ungkap oleh 2 anak bangsa yang kemudian dipecat uda pakiah yang akhirnya dijungkal-kan sekelompok anak2 muda yang kalau tidak salah, salah seorang sanak kito Indra J Piliang acok pulo kumpua2 disebuah mushola sempit sudut kampus mengikuti pengajian interaktif, yang kelak menjadi cikal bakal sebuah gerakan menakjubkan, bahkan saking aluihnyo pamainan anak mudo ko, sampai2 intelijen mbah Harto yang sangar tu indak tau, kelompok anak muda proreformasi inilah yang kelak rame2 menjungkalkan udah pakiah kito dan ruponyo urang politik tingkek ateh tamasuak ajo amien mupakaik sabulek suaro ma-naiak-kan uni awak yang ayah'e urang gedang mojopahit itu Siapa bilang koruptors di Mojopahit yang kehidupan kawula rakyat-nya semakin pahit ini,nggak bisa dimejahijaukan, kok manuruik ajo, masalah'e bukan bisa atawa indak bisa tapi amuah atau indak amuah, kok lah mupakaik kito samao2 namuah, alo saghik 'e tu, yakinlah . Baaa... gak ati ? Ambo tantang sado alah'e ko ha? Indak bagaghah doh, ba-a.? wasalam (ajo - nan lai picayo lo nyeh maso tuhan tu ado) -Original Message- From: yanto_piboda [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 18, 2003 11:44 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai umat islam yang terbesar di dunia. Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit, jawaban BELUM Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100% dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong tangannya. apalagi kalau di implementasikan dengan pembuktian terbalik untuk kekayaan yang di miliki pejabat. Korupsi akan habis, Insya Allah. Jadi bukan Azas ketuhanannya yang salah kawan! yang memberi excuse di dunia ini yang ngaco (ikutan kali ya). Atau kalo susah ngelaksanain azas ketuhanan azasnya di ganti aja... tapi ada yang bisa ngebuktiin ga kalau Tuhan itu tidak ada? (ihh takut!) Wassalam YP (masih percaya kalo Tuhan itu ada) RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama
- Original Message - Ditempat asalnya dimana dulu Muhammad SAW yang mengintroduksi HAM pertama justru meninggalkan semua itu atas nama fiqih atau syariah Islam. Artinya: nggak usah mencantumkan Tuhan atau atas nama tuhan dalam mengurus negara, dari sini dimulai segala usaha memerangi percabulan selama ini. Mamak. Kamanakan nan rewel (masih ingin banyak tauu...) ko ingin kabatanyo kamamak Apakah dengan mencantumkan Tuhan atau atas Nama Tuhan dalam mengurus negara suatu pelanggaran HAM Pencabulan, Cabul (berbuat Cabul) yang pasti suatu perbuatan dosa apakah tidak boleh diperangi karena melanggar HAM Waahh... kalau begitu HAM jauh lebih hebat dari Agama yahhh RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama
Kalau Muhammad Rasulullah sajo alah manjalankan hak azasi manusia, apo Rasulullah indak mambaokan hak azasi manusia manuruik tafsiran kamanakan? Indak ado dalam sejarah Rasulullah mamarangi percabulan jo ladiang do, tapi jo budi pekerti nan Islami yang dicontohkan baliau, apo ado sirah Rasulullah yang berlawanan dengan HAM? Apo lai babaco apo bana nan jadi prinsip2 HAM itu. detikcom - Denpasar , Terdakwa bom Bali Amrozi tak menyesal telah meluluhlantakkan pulau Dewata. Dia bahkan menyatakan pemboman itu justru untuk menyelamatkan Bali dan Indonesia dari kerusakan moral yang ditebarkan orang asing. Pernyataan itu disampaikan dalam sidang yang memeriksa Amrozi sebagai terdakwa di Gedung Nari Graha, Jl. Cut Nyak Dien, Denpasar, Kamis (12/6/2003). Apo co iko nan disabuik Islam? Salam SBN - Original Message - From: Nofendri T. Lare [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 20, 2003 1:57 PM Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama - Original Message - Ditempat asalnya dimana dulu Muhammad SAW yang mengintroduksi HAM pertama justru meninggalkan semua itu atas nama fiqih atau syariah Islam. Artinya: nggak usah mencantumkan Tuhan atau atas nama tuhan dalam mengurus negara, dari sini dimulai segala usaha memerangi percabulan selama ini. Mamak. Kamanakan nan rewel (masih ingin banyak tauu...) ko ingin kabatanyo kamamak Apakah dengan mencantumkan Tuhan atau atas Nama Tuhan dalam mengurus negara suatu pelanggaran HAM Pencabulan, Cabul (berbuat Cabul) yang pasti suatu perbuatan dosa apakah tidak boleh diperangi karena melanggar HAM Waahh... kalau begitu HAM jauh lebih hebat dari Agama yahhh RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php --- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===
Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama
Islam bukan Arab (saudi)...soal Islam lahir di Arab jelas, bukankah Islam lahir karena keadaan yang memang semerawut di sana... Bukan hil yang mustahal jika di sana sekarang banyak pengikut Abu Jahal, Abu Lahab, maupun Muawiayah bin Abi Syofyan. Tapi Islam yang saya maksud adalah Islam zaman Muhammad, Abu Bakar, Umar bin Khatab. Selain Nabi mereka jadi pemimpin bukan karena mengajukan diri, tapi karena di ajukan oleh umat yang ada. Sejarah telah mencatat bagaimana situasi financial nabi sebelum dia menjadi pemimpin dan bagaimana setelah jadi pemimpin dan saat wafat beliau apa yang di tinggalkannya. bahkan ada yang meriwayatkan pada saat Nabi melamar Siti Khadijah mas kawinnya adalah 100 ekor onta dan saat setelah berkuasa hanya tidur beralaskan kain. Atau mungkin khalifah Umar Bin Khatab RA, yang hidup juga sederhana padahal tentara-nya merambah sampai 3 benua. Memang banyak para pemimpin yang mengatasnamakan Tuhan bahkan mengaku sebagai anak Tuhan, tapi tujuan mereka tidak lebih dari memanipulasi ketakutan manusia kepada sesuatu yang lebih besar, untuk merubahnya menjadi patuh tanpa syarat kepada sang pemimpin. Agar mereka dapat melanggengkan kekuasaannya kalau perlu mewariskannya. Bahkan itu juga terjadi pada kelompok yang mengaku sebagi pelayan Tuhan atau penjaga rumah Tuhan. Bahkan mereka tidak segan mendistorsi ajaran agama mereka demi kelangsungan kekuasaan mereka dan demi materi yang di dapat. Hal ini juga terjadi di Islam, tapi bukan Islam yang diinterprestasikan seperti itu yang saya maksud. Islam yang saya maksud adalah : Pemimpin yang mendahulukan rakyatnya makan, sebelum dia Makan Pemimpin yang di ajukan bukkan yang mengajukan diri Kembali ke Kontek korupsi, potong tangannya kalau dia tidak bisa membuktikan hartanya di dapat bukan dari jalan halal. (untuk ini china telah membuktikannya bahkan mereka lebih keras dengan menghukum mati para koruptor) Jadi bukan Islam-nya yang salah tapi ajarannya yang tidak dijalankan- nya. So kawan lets we fight melawan mereka2 yang hanya berpikir mempertahankan kekuasaan-nya siapa pun di , apapun idiologinya Saatnya kita gunakan akan budi yang telah diberikan Tuhan untuk memahami mereka-mereka yang yang menjadi pemimpin kita kita turuti alua jo patuik, tapi nan patuik di alua-alua .. kelaut aja Rajo Alim rajo di sambah, rajo lalim rajo di sanggah. gak pake takut untuk urusan beginian. YP --- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote: Dimana sih yang berhasil implementasi hukum potong tangan itu? Arab Saudi? Justru korupsi besar-besaran oleh 5000 orang atas hak 20 jutaan anggota masyarakat lainnya. Silahkan diperiksa siapa yang memegang 95% kekayaan negeri itu, dari segi pendistribusian kesejahteraan justru lebih parah dibanding Ina. Hukum potong tangan akan menyelesaikan masalah itu hanya ilusi sebagian muslim, 1500 tahun lalu bisa efektif, sekarang tentu lain, yang namanya manusia (alam) itu pasti berubah. Soal negara adalah soal manusia, dimana akal budi manusia yang telah berkembang supaya dipakai dengan sebaik-baiknya. Ketuhanan adalah masalah diri pribadi setiap orang, saya juga sangat percaya pada Tuhan, usaha membuktikan atau menegasikan Tuhan adalah keniscayaan. Masalah kita adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, sudah ribuan tahun pengalaman ummat manusia soal ketuhanan esa ataupun ganda tidak pernah bisa menyelesaikan masalah kemaslahatan masyarakat. Tapi kok masih diulangi kesalahan yang sama. Baso awak kincia-kincia antah dima. Salam SBN - Original Message - From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 18, 2003 11:44 PM Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai umat islam yang terbesar di dunia. Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit, jawaban BELUM Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100% dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong tangannya. apalagi kalau di implementasikan dengan pembuktian terbalik untuk kekayaan yang di miliki pejabat. Korupsi akan habis, Insya Allah. Jadi bukan Azas ketuhanannya yang salah kawan! yang memberi excuse di dunia ini yang ngaco (ikutan kali ya). Atau kalo susah ngelaksanain azas ketuhanan azasnya di ganti aja... tapi ada yang bisa ngebuktiin ga kalau Tuhan itu tidak ada? (ihh takut!) Wassalam YP (masih percaya kalo Tuhan itu ada) --- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebab muasal ialah karena negara ini berdasarkan ketuhanan yang maha esa, jadi kalau korupsi bukan hal yang memalukan karena bisa excuse sama tuhan, bukan sama manusia yang haknya dikorupsi. SBN - Original Message - From
Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama
Sangat setuju dengan Yanto yang telah membedakan Islam dengan Arab. Dimana semangat Islam itu berkembang sekarang? Ternyata di Swedia, Switzerland, Belanda, Perancis dll. semua dalam format open society, democratic atas dasar penghargaan atas hak azasi manusia. Ditempat asalnya dimana dulu Muhammad SAW yang mengintroduksi HAM pertama justru meninggalkan semua itu atas nama fiqih atau syariah Islam. Artinya: nggak usah mencantumkan Tuhan atau atas nama tuhan dalam mengurus negara, dari sini dimulai segala usaha memerangi percabulan selama ini. Salam SBN - Original Message - From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 20, 2003 12:46 AM Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama Islam bukan Arab (saudi)...soal Islam lahir di Arab jelas, bukankah Islam lahir karena keadaan yang memang semerawut di sana... Bukan hil yang mustahal jika di sana sekarang banyak pengikut Abu Jahal, Abu Lahab, maupun Muawiayah bin Abi Syofyan. Tapi Islam yang saya maksud adalah Islam zaman Muhammad, Abu Bakar, Umar bin Khatab. Selain Nabi mereka jadi pemimpin bukan karena mengajukan diri, tapi karena di ajukan oleh umat yang ada. Sejarah telah mencatat bagaimana situasi financial nabi sebelum dia menjadi pemimpin dan bagaimana setelah jadi pemimpin dan saat wafat beliau apa yang di tinggalkannya. bahkan ada yang meriwayatkan pada saat Nabi melamar Siti Khadijah mas kawinnya adalah 100 ekor onta dan saat setelah berkuasa hanya tidur beralaskan kain. Atau mungkin khalifah Umar Bin Khatab RA, yang hidup juga sederhana padahal tentara-nya merambah sampai 3 benua. Memang banyak para pemimpin yang mengatasnamakan Tuhan bahkan mengaku sebagai anak Tuhan, tapi tujuan mereka tidak lebih dari memanipulasi ketakutan manusia kepada sesuatu yang lebih besar, untuk merubahnya menjadi patuh tanpa syarat kepada sang pemimpin. Agar mereka dapat melanggengkan kekuasaannya kalau perlu mewariskannya. Bahkan itu juga terjadi pada kelompok yang mengaku sebagi pelayan Tuhan atau penjaga rumah Tuhan. Bahkan mereka tidak segan mendistorsi ajaran agama mereka demi kelangsungan kekuasaan mereka dan demi materi yang di dapat. Hal ini juga terjadi di Islam, tapi bukan Islam yang diinterprestasikan seperti itu yang saya maksud. Islam yang saya maksud adalah : Pemimpin yang mendahulukan rakyatnya makan, sebelum dia Makan Pemimpin yang di ajukan bukkan yang mengajukan diri Kembali ke Kontek korupsi, potong tangannya kalau dia tidak bisa membuktikan hartanya di dapat bukan dari jalan halal. (untuk ini china telah membuktikannya bahkan mereka lebih keras dengan menghukum mati para koruptor) Jadi bukan Islam-nya yang salah tapi ajarannya yang tidak dijalankan- nya. So kawan lets we fight melawan mereka2 yang hanya berpikir mempertahankan kekuasaan-nya siapa pun di , apapun idiologinya Saatnya kita gunakan akan budi yang telah diberikan Tuhan untuk memahami mereka-mereka yang yang menjadi pemimpin kita kita turuti alua jo patuik, tapi nan patuik di alua-alua .. kelaut aja Rajo Alim rajo di sambah, rajo lalim rajo di sanggah. gak pake takut untuk urusan beginian. YP --- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote: Dimana sih yang berhasil implementasi hukum potong tangan itu? Arab Saudi? Justru korupsi besar-besaran oleh 5000 orang atas hak 20 jutaan anggota masyarakat lainnya. Silahkan diperiksa siapa yang memegang 95% kekayaan negeri itu, dari segi pendistribusian kesejahteraan justru lebih parah dibanding Ina. Hukum potong tangan akan menyelesaikan masalah itu hanya ilusi sebagian muslim, 1500 tahun lalu bisa efektif, sekarang tentu lain, yang namanya manusia (alam) itu pasti berubah. Soal negara adalah soal manusia, dimana akal budi manusia yang telah berkembang supaya dipakai dengan sebaik-baiknya. Ketuhanan adalah masalah diri pribadi setiap orang, saya juga sangat percaya pada Tuhan, usaha membuktikan atau menegasikan Tuhan adalah keniscayaan. Masalah kita adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, sudah ribuan tahun pengalaman ummat manusia soal ketuhanan esa ataupun ganda tidak pernah bisa menyelesaikan masalah kemaslahatan masyarakat. Tapi kok masih diulangi kesalahan yang sama. Baso awak kincia-kincia antah dima. Salam SBN - Original Message - From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 18, 2003 11:44 PM Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai umat islam yang terbesar di dunia. Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit, jawaban BELUM Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100% dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong tangannya. apalagi kalau di
Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama
Sebab muasal ialah karena negara ini berdasarkan ketuhanan yang maha esa, jadi kalau korupsi bukan hal yang memalukan karena bisa excuse sama tuhan, bukan sama manusia yang haknya dikorupsi. SBN - Original Message - From: Darwin Bahar [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 17, 2003 4:19 AM Subject: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama Catatan: Saya pernah membaca di sebuah milis posting yang isinya lebih kurang: kenapa sih koq MUI meributkan Inul tetapi diam soal korupsi? Sebenarnya jelas, Inul adalah soal lain, dan korupsi soal lain. Tetapi merajalelanya korupsi di Republik tercinta dengan penduduk muslim terbesar di dunia jelas sebuah anakronim, jelas ada yang salah dalam pemahaman ke-Islaman dan misi kerasulan Muhammad SAW bagi mayoritas pemeluk dan pengikut Nabi SAW, termasuk saya tentunya (sabda beliau: tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia), dan tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali ummat sendiri, tidak MUI yang semakin tidak jelas missionnya. Apalagi dalam Islam sebenarnya tidak ada sistem kependetaan. Dan Nabi SAW sendiri sepanjang hidupnya mencontohkan sikap seorang pemimpin yang kehidupannya sangat-sangat bersahaja dan mengecam pejabat yang menerima hadiah karena kepejabatannya (sabda beliau: Kalau kau tinggal di rumah ibumu, apakah mereka akan memberikan hadiah kepadamu?) Saya pikir tulisan Mas Samodra Wibawa di bawah ini yang pernah dikopi di Milis Desentralisasi dan saya reposting ke milis ini setelah memberitahukan kepada penulisnya, merupakan salah satu upaya ke arah itu. Ada pertanyaan yang mengelitik saya, musyrik adalah dosa terbesar, dan tidak ada keraguan mengenai hal ini, nashnya jelas. Tetapi dosa kepada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang umumnya mudah diselesaikan, berbeda dengan dosa kepada manusia yang tidak akan diampuni Allah SWT sebelum manusia yang kita zalimi memaafkannya. Dan tidak ada keraguan pula, bahwa korupsi, dan kebijakan yang menyuburkan budaya korupsi: gaji PNS dan sebagian karyawan BUMN/BUMD yang dibiarkan rendah, kurangnya pengawasan dan lemahnya penegakan hukum adalah penzaliman yang nyata kepada manusia dan kemanusiaan. Tapi apalah awak ini Salam, Darwin KORUPSI: SEBAB-MUSABAB DAN AGAMA Ditulis untuk dan dari forum kajian Islam di Friedrichsfeld Süd, Mannheim, 9 Juni 2002 oleh: Samodra Wibawa 1. Pengantar Jika anda berada di Eropa dan ngobrol dengan orang Eropa, maka anda akan merasa bahwa trade mark Indonesai adalah: Islam dan korup. Memang di antara 140-an negara, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Pejabat dan birokrat kita dicap sebagai tukang rampok, pemalak, pemeras, benalu, self seeking dan rent seeker, khususnya di hadapan pengusaha baik kecil maupun besar, baik asing maupun pribumi. Ini berbeda dengan, konon, birokrat Jepang dan Korea Selatan -yang membantu dan mendorong para pengusaha untuk melebarkan sayapnya, demi penciptaan lapangan kerja Alias pemakmuran warga negara. Kenapa bisa Indonesia yang penuh dengan agamawan ini korup, dan tahun 1998 bangkrut? Persis seperti VOC di Nusantara yang, setelah hidup 3 abad (?), mati karena korupsi yang dilakukan oleh para pengurusnya? 2. Sebab-musabab Korupsi dalam tulisan ini didefinisikan sebagai penyalahgunaan wewenang, pelanggaran hak warga negara, dan perilaku tidak amanah (bandingkan Q. 3: 75-77) yang ditampilkan oleh politisi, pejabat, birokrat dan pegawai negeri. Bentuknya bisa pemotongan anggaran, pemerasan, suap, hadiah, dll. Kenapa keempat jenis warga negara ini melakukan korupsi? Jawaban paling mudah adalah: karena uang itu enak dan menggiurkan. Jawaban lain yang mudah adalah: karena tidak ada jaminan sosial bagi warga negara, sehingga jika mereka nganggur akan mati, sehingga mereka harus menumpuk harta sekarang untuk bisa hidup nyaman di masa depan. Jawaban yang agak detail: karena mereka mau, mampu dan tak malu melakukannya di satu pihak; sempat, tak terkontrol dan tak terhukum di pihak lain; serta ada dorongan dari isteri/suami, anak dan keluarga besarnya, dari masyarakat, kolega, atasan dan bawahan di pihak yang lain lagi. Korupsi jadinya multi aspek, multi aktor, multi dimensional: melibatkan nilai dan budaya di satu pihak; ekonomi dan politik dalam negeri serta global di pihak lain; serta manjerial di pihak yang lain lagi. Nilai/budaya yang mendorong korupsi misalnya: sikap tidak sportif dan tidak gentleman, plinthat-plinthut (bandingkan: Parto iyo bilang mboten), tidak senang jika orang lain senang, saluran air harus basah, cara berpikir jangka pendek, sempit dan tidak sistemik. Jika publik berpandangan bahwa pejabat harus bermobil, maka seorang pejabat yang tidak punya mobil akan terdorong untuk korup agar dapat membeli mobil untuk dipamerkan kepada khalayak ramai di kampung halaman pada waktu Idul Fitri. Jika atasan punya rumah mewah, padahal gajinya tidak mungkin mencapai nilai itu
Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama
Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai umat islam yang terbesar di dunia. Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit, jawaban BELUM Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100% dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong tangannya. apalagi kalau di implementasikan dengan pembuktian terbalik untuk kekayaan yang di miliki pejabat. Korupsi akan habis, Insya Allah. Jadi bukan Azas ketuhanannya yang salah kawan! yang memberi excuse di dunia ini yang ngaco (ikutan kali ya). Atau kalo susah ngelaksanain azas ketuhanan azasnya di ganti aja... tapi ada yang bisa ngebuktiin ga kalau Tuhan itu tidak ada? (ihh takut!) Wassalam YP (masih percaya kalo Tuhan itu ada) --- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebab muasal ialah karena negara ini berdasarkan ketuhanan yang maha esa, jadi kalau korupsi bukan hal yang memalukan karena bisa excuse sama tuhan, bukan sama manusia yang haknya dikorupsi. SBN - Original Message - From: Darwin Bahar [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 17, 2003 4:19 AM Subject: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama Catatan: Saya pernah membaca di sebuah milis posting yang isinya lebih kurang: kenapa sih koq MUI meributkan Inul tetapi diam soal korupsi? Sebenarnya jelas, Inul adalah soal lain, dan korupsi soal lain. Tetapi merajalelanya korupsi di Republik tercinta dengan penduduk muslim terbesar di dunia jelas sebuah anakronim, jelas ada yang salah dalam pemahaman ke-Islaman dan misi kerasulan Muhammad SAW bagi mayoritas pemeluk dan pengikut Nabi SAW, termasuk saya tentunya (sabda beliau: tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia), dan tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali ummat sendiri, tidak MUI yang semakin tidak jelas missionnya. Apalagi dalam Islam sebenarnya tidak ada sistem kependetaan. Dan Nabi SAW sendiri sepanjang hidupnya mencontohkan sikap seorang pemimpin yang kehidupannya sangat-sangat bersahaja dan mengecam pejabat yang menerima hadiah karena kepejabatannya (sabda beliau: Kalau kau tinggal di rumah ibumu, apakah mereka akan memberikan hadiah kepadamu?) Saya pikir tulisan Mas Samodra Wibawa di bawah ini yang pernah dikopi di Milis Desentralisasi dan saya reposting ke milis ini setelah memberitahukan kepada penulisnya, merupakan salah satu upaya ke arah itu. Ada pertanyaan yang mengelitik saya, musyrik adalah dosa terbesar, dan tidak ada keraguan mengenai hal ini, nashnya jelas. Tetapi dosa kepada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang umumnya mudah diselesaikan, berbeda dengan dosa kepada manusia yang tidak akan diampuni Allah SWT sebelum manusia yang kita zalimi memaafkannya. Dan tidak ada keraguan pula, bahwa korupsi, dan kebijakan yang menyuburkan budaya korupsi: gaji PNS dan sebagian karyawan BUMN/BUMD yang dibiarkan rendah, kurangnya pengawasan dan lemahnya penegakan hukum adalah penzaliman yang nyata kepada manusia dan kemanusiaan. Tapi apalah awak ini Salam, Darwin KORUPSI: SEBAB-MUSABAB DAN AGAMA Ditulis untuk dan dari forum kajian Islam di Friedrichsfeld Süd, Mannheim, 9 Juni 2002 oleh: Samodra Wibawa 1. Pengantar Jika anda berada di Eropa dan ngobrol dengan orang Eropa, maka anda akan merasa bahwa trade mark Indonesai adalah: Islam dan korup. Memang di antara 140-an negara, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Pejabat dan birokrat kita dicap sebagai tukang rampok, pemalak, pemeras, benalu, self seeking dan rent seeker, khususnya di hadapan pengusaha baik kecil maupun besar, baik asing maupun pribumi. Ini berbeda dengan, konon, birokrat Jepang dan Korea Selatan -yang membantu dan mendorong para pengusaha untuk melebarkan sayapnya, demi penciptaan lapangan kerja Alias pemakmuran warga negara. Kenapa bisa Indonesia yang penuh dengan agamawan ini korup, dan tahun 1998 bangkrut? Persis seperti VOC di Nusantara yang, setelah hidup 3 abad (?), mati karena korupsi yang dilakukan oleh para pengurusnya? 2. Sebab-musabab Korupsi dalam tulisan ini didefinisikan sebagai penyalahgunaan wewenang, pelanggaran hak warga negara, dan perilaku tidak amanah (bandingkan Q. 3: 75-77) yang ditampilkan oleh politisi, pejabat, birokrat dan pegawai negeri. Bentuknya bisa pemotongan anggaran, pemerasan, suap, hadiah, dll. Kenapa keempat jenis warga negara ini melakukan korupsi? Jawaban paling mudah adalah: karena uang itu enak dan menggiurkan. Jawaban lain yang mudah adalah: karena tidak ada jaminan sosial bagi warga negara, sehingga jika mereka nganggur akan mati, sehingga mereka harus menumpuk harta sekarang untuk bisa
Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama
Dimana sih yang berhasil implementasi hukum potong tangan itu? Arab Saudi? Justru korupsi besar-besaran oleh 5000 orang atas hak 20 jutaan anggota masyarakat lainnya. Silahkan diperiksa siapa yang memegang 95% kekayaan negeri itu, dari segi pendistribusian kesejahteraan justru lebih parah dibanding Ina. Hukum potong tangan akan menyelesaikan masalah itu hanya ilusi sebagian muslim, 1500 tahun lalu bisa efektif, sekarang tentu lain, yang namanya manusia (alam) itu pasti berubah. Soal negara adalah soal manusia, dimana akal budi manusia yang telah berkembang supaya dipakai dengan sebaik-baiknya. Ketuhanan adalah masalah diri pribadi setiap orang, saya juga sangat percaya pada Tuhan, usaha membuktikan atau menegasikan Tuhan adalah keniscayaan. Masalah kita adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, sudah ribuan tahun pengalaman ummat manusia soal ketuhanan esa ataupun ganda tidak pernah bisa menyelesaikan masalah kemaslahatan masyarakat. Tapi kok masih diulangi kesalahan yang sama. Baso awak kincia-kincia antah dima. Salam SBN - Original Message - From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 18, 2003 11:44 PM Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai umat islam yang terbesar di dunia. Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit, jawaban BELUM Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100% dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong tangannya. apalagi kalau di implementasikan dengan pembuktian terbalik untuk kekayaan yang di miliki pejabat. Korupsi akan habis, Insya Allah. Jadi bukan Azas ketuhanannya yang salah kawan! yang memberi excuse di dunia ini yang ngaco (ikutan kali ya). Atau kalo susah ngelaksanain azas ketuhanan azasnya di ganti aja... tapi ada yang bisa ngebuktiin ga kalau Tuhan itu tidak ada? (ihh takut!) Wassalam YP (masih percaya kalo Tuhan itu ada) --- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebab muasal ialah karena negara ini berdasarkan ketuhanan yang maha esa, jadi kalau korupsi bukan hal yang memalukan karena bisa excuse sama tuhan, bukan sama manusia yang haknya dikorupsi. SBN - Original Message - From: Darwin Bahar [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 17, 2003 4:19 AM Subject: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama Catatan: Saya pernah membaca di sebuah milis posting yang isinya lebih kurang: kenapa sih koq MUI meributkan Inul tetapi diam soal korupsi? Sebenarnya jelas, Inul adalah soal lain, dan korupsi soal lain. Tetapi merajalelanya korupsi di Republik tercinta dengan penduduk muslim terbesar di dunia jelas sebuah anakronim, jelas ada yang salah dalam pemahaman ke-Islaman dan misi kerasulan Muhammad SAW bagi mayoritas pemeluk dan pengikut Nabi SAW, termasuk saya tentunya (sabda beliau: tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia), dan tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali ummat sendiri, tidak MUI yang semakin tidak jelas missionnya. Apalagi dalam Islam sebenarnya tidak ada sistem kependetaan. Dan Nabi SAW sendiri sepanjang hidupnya mencontohkan sikap seorang pemimpin yang kehidupannya sangat-sangat bersahaja dan mengecam pejabat yang menerima hadiah karena kepejabatannya (sabda beliau: Kalau kau tinggal di rumah ibumu, apakah mereka akan memberikan hadiah kepadamu?) Saya pikir tulisan Mas Samodra Wibawa di bawah ini yang pernah dikopi di Milis Desentralisasi dan saya reposting ke milis ini setelah memberitahukan kepada penulisnya, merupakan salah satu upaya ke arah itu. Ada pertanyaan yang mengelitik saya, musyrik adalah dosa terbesar, dan tidak ada keraguan mengenai hal ini, nashnya jelas. Tetapi dosa kepada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang umumnya mudah diselesaikan, berbeda dengan dosa kepada manusia yang tidak akan diampuni Allah SWT sebelum manusia yang kita zalimi memaafkannya. Dan tidak ada keraguan pula, bahwa korupsi, dan kebijakan yang menyuburkan budaya korupsi: gaji PNS dan sebagian karyawan BUMN/BUMD yang dibiarkan rendah, kurangnya pengawasan dan lemahnya penegakan hukum adalah penzaliman yang nyata kepada manusia dan kemanusiaan. Tapi apalah awak ini Salam, Darwin KORUPSI: SEBAB-MUSABAB DAN AGAMA Ditulis untuk dan dari forum kajian Islam di Friedrichsfeld Süd, Mannheim, 9 Juni 2002 oleh: Samodra Wibawa 1. Pengantar Jika anda berada di Eropa dan ngobrol dengan orang Eropa, maka anda akan merasa bahwa trade mark Indonesai adalah: Islam dan korup. Memang di antara 140-an negara, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Pejabat dan