RE: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

2003-06-21 Terurut Topik Arman Bahar
O... jadi ceritanya mau ngabisin korupsi, y, gampnggg, asal
sama2 kita dukung, percaya nggak...?

Lihat tuh, hanya dalam tempoh sapuluah bulan, sepasang anak bangsa
berhasil menumbangkan kepongahan para koruptor, meski terganjal berbagai
konspirasi, mereka telah membeberkan pelajaran kepada kita semua bagaimana
menegak-kan hukum yang adil

2 orang anak bangsa yang sepantasnya kita gelari pendekar tersebut pernah
jadi anggota kabinet Gus Dur telah membuktikan kepada kita, bahwa selama
hanya 10 bulan masa jabatan-nya tidak kurang 15 kasus korupsi bosa telah
dibongkar dan diserahkan ke kejaksaan bahkan telah dinusakambangankan
termasuk kerabat cendana yang ditakuti selama orba regime itu

Lihat tuh, Raja Hutan yang sebelumnya tak tergoyahkan sekarang lah pandai
sholat jo mangaji salamo di LP, begitu juga anak bungsu sang maharaja
diraja itu, lah pandai bagai kini ba-jikia2 ba-kain saruang jo kupiah
salamo lalok dilapiak pandan pinjaro pulau terpencil itu

Masih belasan kasus korupsi yang berhasil di-ungkap oleh 2 anak bangsa yang
kemudian dipecat uda pakiah yang akhirnya dijungkal-kan sekelompok anak2
muda yang kalau tidak salah, salah seorang sanak kito Indra J Piliang  acok
pulo kumpua2 disebuah mushola sempit sudut kampus mengikuti pengajian
interaktif, yang kelak menjadi cikal bakal sebuah gerakan menakjubkan,
bahkan saking aluihnyo pamainan anak mudo ko, sampai2 intelijen mbah
Harto yang sangar tu indak tau, kelompok anak muda proreformasi inilah yang
kelak rame2 menjungkalkan udah pakiah kito dan ruponyo urang politik
tingkek ateh tamasuak ajo amien mupakaik sabulek suaro ma-naiak-kan uni
awak yang ayah'e urang gedang mojopahit itu

Siapa bilang koruptors di Mojopahit yang kehidupan kawula rakyat-nya semakin
pahit ini,nggak bisa dimejahijaukan, kok manuruik ajo, masalah'e bukan bisa
atawa indak bisa tapi amuah atau indak amuah, kok lah mupakaik kito
samao2 namuah, alo saghik 'e tu, yakinlah . Baaa... gak ati ?
Ambo tantang sado alah'e ko ha? Indak bagaghah doh, ba-a.?

wasalam
(ajo - nan lai picayo lo nyeh maso tuhan tu ado)

-Original Message-
From: yanto_piboda [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 18, 2003 11:44 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai 
umat islam yang terbesar di dunia.
Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di 
negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit, 
jawaban  BELUM

Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara 
logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100%
dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan 
itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong 
tangannya. apalagi kalau di implementasikan dengan pembuktian 
terbalik untuk kekayaan yang di miliki pejabat.
Korupsi akan habis, Insya Allah.

Jadi bukan Azas ketuhanannya yang salah kawan! 
yang memberi excuse di dunia ini yang ngaco (ikutan kali ya). 

Atau kalo susah ngelaksanain azas ketuhanan azasnya di ganti aja...
tapi ada yang bisa ngebuktiin ga kalau Tuhan itu tidak ada?
(ihh takut!)


Wassalam YP
(masih percaya kalo Tuhan itu ada)

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

2003-06-20 Terurut Topik Nofendri T. Lare
- Original Message -

 Ditempat asalnya dimana dulu Muhammad SAW yang mengintroduksi
 HAM pertama justru meninggalkan semua itu atas nama fiqih atau
 syariah Islam.
 Artinya: nggak usah mencantumkan Tuhan atau atas nama tuhan dalam
 mengurus negara, dari sini dimulai segala usaha memerangi percabulan
 selama ini.

Mamak.
Kamanakan nan rewel (masih ingin banyak tauu...) ko ingin kabatanyo
kamamak
Apakah dengan mencantumkan Tuhan atau atas Nama Tuhan dalam mengurus negara
suatu pelanggaran HAM

Pencabulan, Cabul (berbuat Cabul) yang pasti suatu perbuatan dosa apakah
tidak
boleh diperangi karena melanggar HAM
Waahh... kalau begitu HAM jauh lebih hebat dari Agama yahhh



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

2003-06-20 Terurut Topik Basri Hasan
Kalau Muhammad Rasulullah sajo alah manjalankan hak azasi manusia,
apo Rasulullah indak mambaokan hak azasi manusia manuruik tafsiran
kamanakan?
Indak ado dalam sejarah Rasulullah mamarangi percabulan jo ladiang
do, tapi jo budi pekerti nan Islami yang dicontohkan baliau, apo ado
sirah Rasulullah yang berlawanan dengan HAM?
Apo lai babaco apo bana nan jadi prinsip2 HAM itu.

detikcom - Denpasar , Terdakwa bom Bali Amrozi tak
menyesal telah meluluhlantakkan pulau Dewata. Dia
bahkan menyatakan pemboman itu justru untuk
menyelamatkan Bali dan Indonesia dari kerusakan moral
yang ditebarkan orang asing. 
Pernyataan itu disampaikan dalam sidang yang memeriksa
Amrozi sebagai terdakwa di Gedung Nari Graha, Jl. Cut
Nyak Dien, Denpasar, Kamis (12/6/2003). 
Apo co iko nan disabuik Islam?

Salam

SBN



- Original Message -
From: Nofendri T. Lare [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 20, 2003 1:57 PM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama


 - Original Message -

  Ditempat asalnya dimana dulu Muhammad SAW yang mengintroduksi
  HAM pertama justru meninggalkan semua itu atas nama fiqih atau
  syariah Islam.
  Artinya: nggak usah mencantumkan Tuhan atau atas nama tuhan dalam
  mengurus negara, dari sini dimulai segala usaha memerangi percabulan
  selama ini.

 Mamak.
 Kamanakan nan rewel (masih ingin banyak tauu...) ko ingin kabatanyo
 kamamak
 Apakah dengan mencantumkan Tuhan atau atas Nama Tuhan dalam mengurus
negara
 suatu pelanggaran HAM

 Pencabulan, Cabul (berbuat Cabul) yang pasti suatu perbuatan dosa apakah
 tidak
 boleh diperangi karena melanggar HAM
 Waahh... kalau begitu HAM jauh lebih hebat dari Agama yahhh



 RantauNet http://www.rantaunet.com
 Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
 ---

 Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke:
 http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
 ===




RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===


Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

2003-06-19 Terurut Topik yanto_piboda
Islam bukan Arab (saudi)...soal Islam lahir di Arab jelas, bukankah
Islam lahir karena keadaan yang memang semerawut di sana...
Bukan hil yang mustahal jika di sana sekarang banyak pengikut Abu
Jahal, Abu Lahab, maupun Muawiayah bin Abi Syofyan.

Tapi Islam yang saya maksud adalah Islam zaman Muhammad, Abu Bakar,
Umar bin Khatab. Selain Nabi mereka jadi pemimpin bukan karena
mengajukan diri, tapi karena di ajukan oleh umat yang ada.

Sejarah telah mencatat bagaimana situasi financial nabi sebelum dia
menjadi pemimpin dan bagaimana setelah jadi pemimpin dan saat wafat
beliau apa yang di tinggalkannya.
bahkan ada yang meriwayatkan pada saat Nabi melamar Siti Khadijah mas
kawinnya adalah 100 ekor onta dan  saat setelah berkuasa hanya tidur
beralaskan kain.
Atau mungkin khalifah Umar Bin Khatab RA, yang hidup juga sederhana
padahal tentara-nya merambah sampai 3 benua.

Memang banyak para pemimpin yang mengatasnamakan Tuhan bahkan mengaku
sebagai anak Tuhan, tapi tujuan mereka tidak lebih dari memanipulasi
ketakutan manusia kepada sesuatu yang lebih besar, untuk merubahnya
menjadi patuh tanpa syarat kepada sang pemimpin. Agar mereka dapat
melanggengkan kekuasaannya kalau perlu mewariskannya.
Bahkan itu juga terjadi pada kelompok yang mengaku sebagi pelayan
Tuhan atau penjaga rumah Tuhan.
Bahkan mereka tidak segan mendistorsi ajaran agama mereka demi
kelangsungan kekuasaan mereka dan demi materi yang di dapat.
Hal ini juga terjadi di Islam, tapi bukan Islam yang
diinterprestasikan seperti itu yang saya maksud.

Islam yang saya maksud adalah :
Pemimpin yang mendahulukan rakyatnya makan, sebelum dia Makan
Pemimpin yang di ajukan bukkan yang mengajukan diri

Kembali ke Kontek korupsi, potong tangannya kalau dia tidak bisa
membuktikan hartanya di dapat bukan dari jalan halal.
(untuk ini china telah membuktikannya bahkan mereka lebih keras
dengan menghukum mati para koruptor)

Jadi bukan Islam-nya yang salah tapi ajarannya yang tidak dijalankan-
nya.

So kawan lets we fight melawan mereka2 yang hanya berpikir
mempertahankan kekuasaan-nya siapa pun di , apapun idiologinya
Saatnya kita gunakan akan budi yang telah diberikan Tuhan untuk
memahami mereka-mereka yang yang menjadi pemimpin kita

kita turuti alua jo patuik, tapi nan patuik di alua-alua .. kelaut aja

Rajo Alim rajo di sambah, rajo lalim rajo di sanggah.

gak pake takut untuk urusan beginian.


YP

--- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dimana sih yang berhasil implementasi hukum potong tangan itu?
 Arab Saudi? Justru korupsi besar-besaran oleh 5000 orang atas
 hak 20 jutaan anggota masyarakat lainnya. Silahkan diperiksa
 siapa yang memegang 95% kekayaan negeri itu, dari segi
 pendistribusian kesejahteraan justru lebih parah dibanding Ina.
 Hukum potong tangan akan menyelesaikan masalah itu hanya
 ilusi sebagian muslim, 1500 tahun lalu bisa efektif, sekarang
 tentu lain, yang namanya manusia (alam) itu pasti berubah.

 Soal negara adalah soal manusia, dimana akal budi manusia
 yang telah berkembang supaya dipakai dengan sebaik-baiknya.

 Ketuhanan adalah masalah diri pribadi setiap orang, saya juga
 sangat percaya pada Tuhan, usaha membuktikan atau
 menegasikan Tuhan adalah keniscayaan.
 Masalah kita adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya,
 sudah ribuan tahun pengalaman ummat manusia soal ketuhanan
 esa ataupun ganda tidak pernah bisa menyelesaikan masalah
 kemaslahatan masyarakat. Tapi kok masih diulangi
 kesalahan yang sama. Baso awak kincia-kincia antah dima.

 Salam

 SBN


 - Original Message -
 From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, June 18, 2003 11:44 PM
 Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama



 Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai
 umat islam yang terbesar di dunia.
 Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di
 negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit,
 jawaban  BELUM

 Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara
 logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100%
 dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan
 itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong
 tangannya. apalagi kalau di implementasikan dengan pembuktian
 terbalik untuk kekayaan yang di miliki pejabat.
 Korupsi akan habis, Insya Allah.

 Jadi bukan Azas ketuhanannya yang salah kawan!
 yang memberi excuse di dunia ini yang ngaco (ikutan kali ya).

 Atau kalo susah ngelaksanain azas ketuhanan azasnya di ganti aja...
 tapi ada yang bisa ngebuktiin ga kalau Tuhan itu tidak ada?
 (ihh takut!)


 Wassalam YP
 (masih percaya kalo Tuhan itu ada)

 --- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sebab muasal ialah karena negara ini berdasarkan ketuhanan yang
  maha esa, jadi kalau korupsi bukan hal yang memalukan karena
  bisa excuse sama tuhan, bukan sama manusia yang haknya
  dikorupsi.
 
  SBN
 
  - Original Message -
  From

Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

2003-06-19 Terurut Topik Basri Hasan
Sangat setuju dengan Yanto yang telah membedakan Islam dengan Arab.
Dimana semangat Islam itu berkembang sekarang? Ternyata di Swedia,
Switzerland, Belanda, Perancis dll. semua dalam format open society,
democratic atas dasar penghargaan atas hak azasi manusia.
Ditempat asalnya dimana dulu Muhammad SAW yang mengintroduksi
HAM pertama justru meninggalkan semua itu atas nama fiqih atau
syariah Islam.
Artinya: nggak usah mencantumkan Tuhan atau atas nama tuhan dalam
mengurus negara, dari sini dimulai segala usaha memerangi percabulan
selama ini.
Salam
SBN

- Original Message -
From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 20, 2003 12:46 AM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama


Islam bukan Arab (saudi)...soal Islam lahir di Arab jelas, bukankah
Islam lahir karena keadaan yang memang semerawut di sana...
Bukan hil yang mustahal jika di sana sekarang banyak pengikut Abu
Jahal, Abu Lahab, maupun Muawiayah bin Abi Syofyan.

Tapi Islam yang saya maksud adalah Islam zaman Muhammad, Abu Bakar,
Umar bin Khatab. Selain Nabi mereka jadi pemimpin bukan karena
mengajukan diri, tapi karena di ajukan oleh umat yang ada.

Sejarah telah mencatat bagaimana situasi financial nabi sebelum dia
menjadi pemimpin dan bagaimana setelah jadi pemimpin dan saat wafat
beliau apa yang di tinggalkannya.
bahkan ada yang meriwayatkan pada saat Nabi melamar Siti Khadijah mas
kawinnya adalah 100 ekor onta dan  saat setelah berkuasa hanya tidur
beralaskan kain.
Atau mungkin khalifah Umar Bin Khatab RA, yang hidup juga sederhana
padahal tentara-nya merambah sampai 3 benua.

Memang banyak para pemimpin yang mengatasnamakan Tuhan bahkan mengaku
sebagai anak Tuhan, tapi tujuan mereka tidak lebih dari memanipulasi
ketakutan manusia kepada sesuatu yang lebih besar, untuk merubahnya
menjadi patuh tanpa syarat kepada sang pemimpin. Agar mereka dapat
melanggengkan kekuasaannya kalau perlu mewariskannya.
Bahkan itu juga terjadi pada kelompok yang mengaku sebagi pelayan
Tuhan atau penjaga rumah Tuhan.
Bahkan mereka tidak segan mendistorsi ajaran agama mereka demi
kelangsungan kekuasaan mereka dan demi materi yang di dapat.
Hal ini juga terjadi di Islam, tapi bukan Islam yang
diinterprestasikan seperti itu yang saya maksud.

Islam yang saya maksud adalah :
Pemimpin yang mendahulukan rakyatnya makan, sebelum dia Makan
Pemimpin yang di ajukan bukkan yang mengajukan diri

Kembali ke Kontek korupsi, potong tangannya kalau dia tidak bisa
membuktikan hartanya di dapat bukan dari jalan halal.
(untuk ini china telah membuktikannya bahkan mereka lebih keras
dengan menghukum mati para koruptor)

Jadi bukan Islam-nya yang salah tapi ajarannya yang tidak dijalankan-
nya.

So kawan lets we fight melawan mereka2 yang hanya berpikir
mempertahankan kekuasaan-nya siapa pun di , apapun idiologinya
Saatnya kita gunakan akan budi yang telah diberikan Tuhan untuk
memahami mereka-mereka yang yang menjadi pemimpin kita

kita turuti alua jo patuik, tapi nan patuik di alua-alua .. kelaut aja

Rajo Alim rajo di sambah, rajo lalim rajo di sanggah.

gak pake takut untuk urusan beginian.


YP

--- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dimana sih yang berhasil implementasi hukum potong tangan itu?
 Arab Saudi? Justru korupsi besar-besaran oleh 5000 orang atas
 hak 20 jutaan anggota masyarakat lainnya. Silahkan diperiksa
 siapa yang memegang 95% kekayaan negeri itu, dari segi
 pendistribusian kesejahteraan justru lebih parah dibanding Ina.
 Hukum potong tangan akan menyelesaikan masalah itu hanya
 ilusi sebagian muslim, 1500 tahun lalu bisa efektif, sekarang
 tentu lain, yang namanya manusia (alam) itu pasti berubah.

 Soal negara adalah soal manusia, dimana akal budi manusia
 yang telah berkembang supaya dipakai dengan sebaik-baiknya.

 Ketuhanan adalah masalah diri pribadi setiap orang, saya juga
 sangat percaya pada Tuhan, usaha membuktikan atau
 menegasikan Tuhan adalah keniscayaan.
 Masalah kita adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya,
 sudah ribuan tahun pengalaman ummat manusia soal ketuhanan
 esa ataupun ganda tidak pernah bisa menyelesaikan masalah
 kemaslahatan masyarakat. Tapi kok masih diulangi
 kesalahan yang sama. Baso awak kincia-kincia antah dima.

 Salam

 SBN


 - Original Message -
 From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, June 18, 2003 11:44 PM
 Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama



 Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai
 umat islam yang terbesar di dunia.
 Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di
 negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit,
 jawaban  BELUM

 Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara
 logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100%
 dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan
 itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong
 tangannya. apalagi kalau di

Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

2003-06-18 Terurut Topik SBN
Sebab muasal ialah karena negara ini berdasarkan ketuhanan yang
maha esa, jadi kalau korupsi bukan hal yang memalukan karena
bisa excuse sama tuhan, bukan sama manusia yang haknya
dikorupsi.

SBN

- Original Message -
From: Darwin Bahar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 17, 2003 4:19 AM
Subject: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama


 Catatan:

 Saya pernah membaca di sebuah milis posting yang isinya lebih kurang:
 kenapa sih koq MUI meributkan Inul tetapi diam soal korupsi?
 Sebenarnya jelas, Inul adalah soal lain, dan korupsi soal lain.  Tetapi
 merajalelanya korupsi di Republik tercinta dengan penduduk muslim
 terbesar di dunia jelas sebuah anakronim, jelas ada yang salah dalam
 pemahaman ke-Islaman dan misi kerasulan Muhammad SAW  bagi mayoritas
 pemeluk dan pengikut Nabi SAW, termasuk saya tentunya (sabda beliau:
 tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia),
 dan tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali ummat sendiri, tidak MUI
 yang semakin tidak jelas missionnya. Apalagi dalam Islam  sebenarnya
 tidak ada sistem kependetaan.

 Dan Nabi SAW sendiri sepanjang hidupnya mencontohkan sikap seorang
 pemimpin yang kehidupannya sangat-sangat bersahaja dan mengecam pejabat
 yang menerima hadiah karena kepejabatannya (sabda beliau: Kalau kau
 tinggal di rumah ibumu, apakah mereka akan memberikan hadiah kepadamu?)

 Saya pikir tulisan Mas Samodra Wibawa di bawah ini yang pernah dikopi di
 Milis Desentralisasi dan saya reposting ke milis ini setelah
 memberitahukan kepada penulisnya, merupakan salah satu upaya ke arah
 itu.

 Ada pertanyaan yang mengelitik saya, musyrik adalah dosa terbesar, dan
 tidak ada keraguan mengenai hal ini, nashnya jelas. Tetapi dosa kepada
 Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang umumnya mudah
 diselesaikan,  berbeda dengan dosa kepada manusia yang tidak akan
 diampuni Allah SWT sebelum manusia yang kita zalimi memaafkannya. Dan
 tidak ada keraguan pula, bahwa korupsi, dan kebijakan yang menyuburkan
 budaya korupsi: gaji PNS dan sebagian karyawan BUMN/BUMD yang dibiarkan
 rendah, kurangnya pengawasan dan lemahnya penegakan hukum adalah
 penzaliman yang nyata kepada manusia dan kemanusiaan.

 Tapi apalah awak ini

 Salam, Darwin


 KORUPSI: SEBAB-MUSABAB DAN AGAMA

 Ditulis untuk dan dari forum kajian Islam di Friedrichsfeld Süd,
 Mannheim, 9 Juni 2002


 oleh: Samodra Wibawa


 1. Pengantar

 Jika anda berada di Eropa dan ngobrol dengan orang Eropa, maka anda akan
 merasa bahwa trade mark Indonesai adalah: Islam dan korup. Memang di
 antara 140-an negara, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara
 terkorup di dunia. Pejabat dan birokrat kita dicap sebagai tukang
 rampok, pemalak, pemeras, benalu, self seeking dan rent seeker,
 khususnya di hadapan pengusaha baik kecil maupun besar, baik asing
 maupun pribumi. Ini berbeda dengan, konon, birokrat Jepang dan Korea
 Selatan -yang membantu dan mendorong para pengusaha untuk melebarkan
 sayapnya, demi penciptaan lapangan kerja Alias pemakmuran warga negara.

 Kenapa bisa Indonesia yang penuh dengan agamawan ini korup, dan tahun
 1998 bangkrut? Persis seperti VOC di Nusantara yang, setelah hidup 3
 abad (?), mati karena korupsi yang dilakukan oleh para pengurusnya?

 2. Sebab-musabab

 Korupsi dalam tulisan ini didefinisikan sebagai penyalahgunaan wewenang,
 pelanggaran hak warga negara, dan perilaku tidak amanah (bandingkan Q.
 3: 75-77) yang ditampilkan oleh politisi, pejabat, birokrat dan pegawai
 negeri. Bentuknya bisa pemotongan anggaran, pemerasan, suap, hadiah,
 dll. Kenapa keempat jenis warga negara ini melakukan korupsi?

 Jawaban paling mudah adalah: karena uang itu enak dan menggiurkan.
 Jawaban lain yang mudah adalah: karena tidak ada jaminan sosial bagi
 warga negara, sehingga jika mereka nganggur akan mati, sehingga mereka
 harus menumpuk harta sekarang untuk bisa hidup nyaman di masa depan.
 Jawaban yang agak detail: karena mereka mau, mampu dan tak malu
 melakukannya di satu pihak; sempat, tak terkontrol dan tak terhukum di
 pihak lain; serta ada dorongan dari isteri/suami, anak dan keluarga
 besarnya, dari masyarakat, kolega, atasan dan bawahan di pihak yang lain
 lagi. Korupsi jadinya multi aspek, multi aktor, multi dimensional:
 melibatkan nilai dan budaya di satu pihak; ekonomi dan politik dalam
 negeri serta global di pihak lain; serta manjerial di pihak yang lain
 lagi.

 Nilai/budaya yang mendorong korupsi misalnya: sikap tidak sportif dan
 tidak gentleman, plinthat-plinthut (bandingkan: Parto iyo bilang
 mboten), tidak senang jika orang lain senang, saluran air harus
 basah, cara berpikir jangka pendek, sempit dan tidak sistemik. Jika
 publik berpandangan bahwa pejabat harus bermobil, maka seorang pejabat
 yang tidak punya mobil akan terdorong untuk korup agar dapat membeli
 mobil untuk dipamerkan kepada khalayak ramai di kampung halaman pada
 waktu Idul Fitri. Jika atasan punya rumah mewah, padahal gajinya tidak
 mungkin mencapai nilai itu

Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

2003-06-18 Terurut Topik yanto_piboda

Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai
umat islam yang terbesar di dunia.
Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di
negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit,
jawaban  BELUM

Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara
logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100%
dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan
itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong
tangannya. apalagi kalau di implementasikan dengan pembuktian
terbalik untuk kekayaan yang di miliki pejabat.
Korupsi akan habis, Insya Allah.

Jadi bukan Azas ketuhanannya yang salah kawan!
yang memberi excuse di dunia ini yang ngaco (ikutan kali ya).

Atau kalo susah ngelaksanain azas ketuhanan azasnya di ganti aja...
tapi ada yang bisa ngebuktiin ga kalau Tuhan itu tidak ada?
(ihh takut!)


Wassalam YP
(masih percaya kalo Tuhan itu ada)

--- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sebab muasal ialah karena negara ini berdasarkan ketuhanan yang
 maha esa, jadi kalau korupsi bukan hal yang memalukan karena
 bisa excuse sama tuhan, bukan sama manusia yang haknya
 dikorupsi.

 SBN

 - Original Message -
 From: Darwin Bahar [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, June 17, 2003 4:19 AM
 Subject: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama


  Catatan:
 
  Saya pernah membaca di sebuah milis posting yang isinya lebih
kurang:
  kenapa sih koq MUI meributkan Inul tetapi diam soal korupsi?
  Sebenarnya jelas, Inul adalah soal lain, dan korupsi soal lain.
Tetapi
  merajalelanya korupsi di Republik tercinta dengan penduduk muslim
  terbesar di dunia jelas sebuah anakronim, jelas ada yang salah
dalam
  pemahaman ke-Islaman dan misi kerasulan Muhammad SAW  bagi
mayoritas
  pemeluk dan pengikut Nabi SAW, termasuk saya tentunya (sabda
beliau:
  tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia),
  dan tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali ummat sendiri, tidak
MUI
  yang semakin tidak jelas missionnya. Apalagi dalam Islam
sebenarnya
  tidak ada sistem kependetaan.
 
  Dan Nabi SAW sendiri sepanjang hidupnya mencontohkan sikap seorang
  pemimpin yang kehidupannya sangat-sangat bersahaja dan mengecam
pejabat
  yang menerima hadiah karena kepejabatannya (sabda beliau: Kalau
kau
  tinggal di rumah ibumu, apakah mereka akan memberikan hadiah
kepadamu?)
 
  Saya pikir tulisan Mas Samodra Wibawa di bawah ini yang pernah
dikopi di
  Milis Desentralisasi dan saya reposting ke milis ini setelah
  memberitahukan kepada penulisnya, merupakan salah satu upaya ke
arah
  itu.
 
  Ada pertanyaan yang mengelitik saya, musyrik adalah dosa
terbesar, dan
  tidak ada keraguan mengenai hal ini, nashnya jelas. Tetapi dosa
kepada
  Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang umumnya mudah
  diselesaikan,  berbeda dengan dosa kepada manusia yang tidak
akan
  diampuni Allah SWT sebelum manusia yang kita zalimi memaafkannya.
Dan
  tidak ada keraguan pula, bahwa korupsi, dan kebijakan yang
menyuburkan
  budaya korupsi: gaji PNS dan sebagian karyawan BUMN/BUMD yang
dibiarkan
  rendah, kurangnya pengawasan dan lemahnya penegakan hukum adalah
  penzaliman yang nyata kepada manusia dan kemanusiaan.
 
  Tapi apalah awak ini
 
  Salam, Darwin
 
 
  KORUPSI: SEBAB-MUSABAB DAN AGAMA
 
  Ditulis untuk dan dari forum kajian Islam di Friedrichsfeld Süd,
  Mannheim, 9 Juni 2002
 
 
  oleh: Samodra Wibawa
 
 
  1. Pengantar
 
  Jika anda berada di Eropa dan ngobrol dengan orang Eropa, maka
anda akan
  merasa bahwa trade mark Indonesai adalah: Islam dan korup. Memang
di
  antara 140-an negara, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara
  terkorup di dunia. Pejabat dan birokrat kita dicap sebagai tukang
  rampok, pemalak, pemeras, benalu, self seeking dan rent seeker,
  khususnya di hadapan pengusaha baik kecil maupun besar, baik asing
  maupun pribumi. Ini berbeda dengan, konon, birokrat Jepang dan
Korea
  Selatan -yang membantu dan mendorong para pengusaha untuk
melebarkan
  sayapnya, demi penciptaan lapangan kerja Alias pemakmuran warga
negara.
 
  Kenapa bisa Indonesia yang penuh dengan agamawan ini korup, dan
tahun
  1998 bangkrut? Persis seperti VOC di Nusantara yang, setelah
hidup 3
  abad (?), mati karena korupsi yang dilakukan oleh para
pengurusnya?
 
  2. Sebab-musabab
 
  Korupsi dalam tulisan ini didefinisikan sebagai penyalahgunaan
wewenang,
  pelanggaran hak warga negara, dan perilaku tidak amanah
(bandingkan Q.
  3: 75-77) yang ditampilkan oleh politisi, pejabat, birokrat dan
pegawai
  negeri. Bentuknya bisa pemotongan anggaran, pemerasan, suap,
hadiah,
  dll. Kenapa keempat jenis warga negara ini melakukan korupsi?
 
  Jawaban paling mudah adalah: karena uang itu enak dan menggiurkan.
  Jawaban lain yang mudah adalah: karena tidak ada jaminan sosial
bagi
  warga negara, sehingga jika mereka nganggur akan mati, sehingga
mereka
  harus menumpuk harta sekarang untuk bisa

Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama

2003-06-18 Terurut Topik SBN
Dimana sih yang berhasil implementasi hukum potong tangan itu?
Arab Saudi? Justru korupsi besar-besaran oleh 5000 orang atas
hak 20 jutaan anggota masyarakat lainnya. Silahkan diperiksa
siapa yang memegang 95% kekayaan negeri itu, dari segi
pendistribusian kesejahteraan justru lebih parah dibanding Ina.
Hukum potong tangan akan menyelesaikan masalah itu hanya
ilusi sebagian muslim, 1500 tahun lalu bisa efektif, sekarang
tentu lain, yang namanya manusia (alam) itu pasti berubah.

Soal negara adalah soal manusia, dimana akal budi manusia
yang telah berkembang supaya dipakai dengan sebaik-baiknya.

Ketuhanan adalah masalah diri pribadi setiap orang, saya juga
sangat percaya pada Tuhan, usaha membuktikan atau
menegasikan Tuhan adalah keniscayaan.
Masalah kita adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya,
sudah ribuan tahun pengalaman ummat manusia soal ketuhanan
esa ataupun ganda tidak pernah bisa menyelesaikan masalah
kemaslahatan masyarakat. Tapi kok masih diulangi
kesalahan yang sama. Baso awak kincia-kincia antah dima.

Salam

SBN


- Original Message -
From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 18, 2003 11:44 PM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama



Negara ini secara administrasi dan data statistik memang mempunyai
umat islam yang terbesar di dunia.
Yang jadi pertanyaan apakah ajaran islam itu sudah diterapkan di
negara ini gak usah secara explisit tapi cukup secara implisit,
jawaban  BELUM

Jika saja hukum islam dijalankan setidak-nya untuk korupsi secara
logika saya yakin saat itu tingkat korupsi akan turun dratis 100%
dengan dasar korupsi adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya dan
itu adalah mencuri dimana hukumnya menurut islam adalah dipotong
tangannya. apalagi kalau di implementasikan dengan pembuktian
terbalik untuk kekayaan yang di miliki pejabat.
Korupsi akan habis, Insya Allah.

Jadi bukan Azas ketuhanannya yang salah kawan!
yang memberi excuse di dunia ini yang ngaco (ikutan kali ya).

Atau kalo susah ngelaksanain azas ketuhanan azasnya di ganti aja...
tapi ada yang bisa ngebuktiin ga kalau Tuhan itu tidak ada?
(ihh takut!)


Wassalam YP
(masih percaya kalo Tuhan itu ada)

--- In [EMAIL PROTECTED], SBN [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sebab muasal ialah karena negara ini berdasarkan ketuhanan yang
 maha esa, jadi kalau korupsi bukan hal yang memalukan karena
 bisa excuse sama tuhan, bukan sama manusia yang haknya
 dikorupsi.

 SBN

 - Original Message -
 From: Darwin Bahar [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, June 17, 2003 4:19 AM
 Subject: [RantauNet.Com] Korupsi: Sebab-Musabab Dan Agama


  Catatan:
 
  Saya pernah membaca di sebuah milis posting yang isinya lebih
kurang:
  kenapa sih koq MUI meributkan Inul tetapi diam soal korupsi?
  Sebenarnya jelas, Inul adalah soal lain, dan korupsi soal lain.
Tetapi
  merajalelanya korupsi di Republik tercinta dengan penduduk muslim
  terbesar di dunia jelas sebuah anakronim, jelas ada yang salah
dalam
  pemahaman ke-Islaman dan misi kerasulan Muhammad SAW  bagi
mayoritas
  pemeluk dan pengikut Nabi SAW, termasuk saya tentunya (sabda
beliau:
  tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia),
  dan tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali ummat sendiri, tidak
MUI
  yang semakin tidak jelas missionnya. Apalagi dalam Islam
sebenarnya
  tidak ada sistem kependetaan.
 
  Dan Nabi SAW sendiri sepanjang hidupnya mencontohkan sikap seorang
  pemimpin yang kehidupannya sangat-sangat bersahaja dan mengecam
pejabat
  yang menerima hadiah karena kepejabatannya (sabda beliau: Kalau
kau
  tinggal di rumah ibumu, apakah mereka akan memberikan hadiah
kepadamu?)
 
  Saya pikir tulisan Mas Samodra Wibawa di bawah ini yang pernah
dikopi di
  Milis Desentralisasi dan saya reposting ke milis ini setelah
  memberitahukan kepada penulisnya, merupakan salah satu upaya ke
arah
  itu.
 
  Ada pertanyaan yang mengelitik saya, musyrik adalah dosa
terbesar, dan
  tidak ada keraguan mengenai hal ini, nashnya jelas. Tetapi dosa
kepada
  Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang umumnya mudah
  diselesaikan,  berbeda dengan dosa kepada manusia yang tidak
akan
  diampuni Allah SWT sebelum manusia yang kita zalimi memaafkannya.
Dan
  tidak ada keraguan pula, bahwa korupsi, dan kebijakan yang
menyuburkan
  budaya korupsi: gaji PNS dan sebagian karyawan BUMN/BUMD yang
dibiarkan
  rendah, kurangnya pengawasan dan lemahnya penegakan hukum adalah
  penzaliman yang nyata kepada manusia dan kemanusiaan.
 
  Tapi apalah awak ini
 
  Salam, Darwin
 
 
  KORUPSI: SEBAB-MUSABAB DAN AGAMA
 
  Ditulis untuk dan dari forum kajian Islam di Friedrichsfeld Süd,
  Mannheim, 9 Juni 2002
 
 
  oleh: Samodra Wibawa
 
 
  1. Pengantar
 
  Jika anda berada di Eropa dan ngobrol dengan orang Eropa, maka
anda akan
  merasa bahwa trade mark Indonesai adalah: Islam dan korup. Memang
di
  antara 140-an negara, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara
  terkorup di dunia. Pejabat dan