[R@ntau-Net] Bls: Manaruihkan Surat Terbuka, mudah2an bermanfaat.
Wuah Indonesia Hebat dan Minangkabau akan hebat apabila kejadian dan keluhan surat terbuka yang ada tersebut ada solusinya. Semoga LKAAM, Tungku Tigo Sajarangan, Parik Paga dan stake holder Minangkabau Hebat dengan ABS SBK dapat melakukan upaya2 preventif dan lainnya. Mungkin ada kesalahan dalam menulis Mental seyogyanya REVOLUSI METAL yaitu group band tsb.Haasma. Pada Sabtu, 9 Januari 2016 17:32, Mizardimenulis: Renungan:Surat terbuka dari guru di Pariaman kpd Walikota-nya Selasa, 05 Januari 2016 Tertibkan Orgen Tunggal, Selamatkan Moral Kemenakan! Aku hanya seorang gadis kecil yang coba menulis sesuatu padamu yang pantasnya ku panggil Mamak, bukan, Pak. Surat ini bukan suatu bentuk pembangkangan, kagadang-gadangan atau sok mengajari pandeka basilek. Sepuluh jari kemenakan susun beserta kepala, memohon maaf apabila ada kata-kata kemanakan yang patut dibimbing ini yang tidak enak Mamak baca. Mamak, disini aku ingin berbicara tentang orgen tunggal di Pariaman. Kemenakan kecilmu ini kini telah beranjak dewasa, hingga ketika aku menyaksikan orgen tunggal yang menampilkan biduannya berpakaian minim, seolah-olah aku yang sedang ditelanjangi, ditonton dan dijadikan objek tertawa licik para lelaki yang puas menatapnya. Aku malu! Hingga sebelum acara itu usai aku sudah lebih dulu pergi karena terbayang apa yang akan aku saksikan selanjutnya. Ya, seperti yang sudah-sudah, seperti yang sama-sama diketahui, seperti yang sudah mulai dimaklumi, para biduan wanita itu akan melecuti beberapa bagian pakaiannya lebih minim lagi, lebih terbuka lagi, lebih memancing hawa nafsu lagi, lalu mereka bersama pemuda-pemuda bahkan mamak-mamak yang tengah mabuk akan berpesta pora. Bergoyang seolah lupa siapa mereka. Apa kedudukan mereka. Seorang mamak akan lupa memberi contoh yang baik pada kemenakannya. Pemuda yang masih sekolah lupa akan apa tanggungjawabnya esok pagi. Dan itu berlangsung hingga pukul empat pagi. Hampir mendekati subuh. Dan hal tersebut digelar diruang terbuka. Maka akan sangat miris lagi ketika pagi-pagi beberapa bocah usia sekolah dasar menceritakan perihal apa yang dilihatnya dari gelaran orgen tunggal semalam yang ditontonnya itu pada teman sebayanya. Menceritakan bagaimana terbukanya pakaian biduan-biduan wanitanya. Menyebutkan nama-nama orang kampungnya yang mabuk berat malam itu, dan menceritakan siapa-siapa saja yang memeluk biduan wanita seraya memberi beberapa lembar uang saweran. Miris! Bocah sekecil itu menurutku hanya boleh bercerita tentang bagaimana ia menyelesaikan PR Matematikanya semalam. Bukan bercerita tentang tontonan tak pantas yang disuguhkan kakaknya, ayahnya, mamak-mamaknya dan tetangga-tetangganya. Lebih miris lagi ku saksikan di kota ini, nasionalisme pemudanya hanya sebatas gelaran orgen tunggal. Mereka menanti datangnya hari peringatan kemerdekaan demi berpesta dengan orgen tunggal dengan goyangan eotis lengkap dengan minuman keras, lalu acara itu dikemas dengan tajuk ALEK PEMUDA. Apa dengan begitu mereka akan tahu bagaimana perjuangan para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan. Bahkan mungkin lagu wajib Indonesia raya saja mereka tak tahu. Mereka lebih hafal judul lagu dangdut koplo yang membuat goyangan mereka semakin asyik dan malam mereka semakin panas. Toh kemerdekaan bagi mereka adalah sebatas bebas bermabuk-mabukan dan bebas menikmati aurat yang dipertontonkan. Aku bukan ahli agama, Mamak. Tapi yang aku tahu mengumbar aurat itu berdosa. Meliuk-liukan badan dengan pakaian super pendek itu berdosa. Melelang harga diri dengan beberapa lembar rupiah yang diserukan dengan pengeras suara itu amat berdosa. Minuman keras itu berdosa. Bukankah oranng Minang terkenal dengan adat istiadat dan agamanya? Lalu kenapa Pariaman kini seolah menjadi Pantura jilid dua? Aku teringat himbauan “Maghrib mengaji” yang Mamak serukan dulu. Lalu kenapa tak bisa mamak buat himbauan “Pariaman bebas orgen tunggal”? Jikapun rumah orang baralek dan alek pemuda harus dihibur orgen tunngal, kenapa tak tegas tegakkan aturan orgen tunggal hanya boleh hingga pukul dua belas malam saja dengan menjunjung tinggi adat kesopanan dan nilai agama? Aku yang bodoh ini menangkap adanya pergeseran nilai di ranah yang begitu ku sanjung ini, Mamak. Jika dulu kemenakan segan bertemu mamak di lapau, kini kemanakan dan mamak duduk bersama bermain domino. Bahkan menonton orgen dilokasi yang sama dengan kelakuan yang sama. Begitu sedih aku mendapati hal tersebut. Seolah-olah Minang kabau kini tak lagi bisa dijadikan panutan. Seolah-olah nilai-nilai kesopanan dipertaruhkan demi tameng “hiburan”. Lakukanlah sesuatu, Mamak! Anggaplah biduan wanita itu, pemuda-pemuda itu dan anak-anak kecil yang gemar menonton orgen tunggal itu adalah kemenakan-kemanakanmu juga yang pantas Mamak ajari hal-hal baik dan Mamak lindungi dari segala yang tercela. Tak ku
[R@ntau-Net] Uztadzah Rahima dima nyo kini?
Saisuak di Lapau ko ado ado Uztadzah Rahima nan agak cacau kajinyo. Heran awak kama dan dimanyo kini. Lah lamo bana indak tadanga. Rasonyo dahulu inyo mangaji untuak Program Dotor di Universitas Al Azhar, Cairo. Khawatir awak suasana Cairo. ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Muazzin dari Makkah Darat
Saya juga belum baca. Mengenai buya SM ini, pemikiran positifnya ada, sayangnya setelah beliau mengucapkan : Tak suka syariat islam masuk aturan negara, sebagian umat islam mungkin mulai menjauhi beliau, menjauh dari omongan, mejauh dari tulisan maupun pemikiran. Ide beliau tak suka syariat Islam jadi aturan dinegara ini, merangsang orang berpikir, apakah Buya SM ini bagian dari salah satu kelompok yang tidak suka Syariat Islam dinegeri ini. Namun pemikiran beliau ini sekarang memang disambut baik /diagungkan / didengung-dengungkan oleh kelompok yang tak suka Syariat Islam. Sebagai orang Minang, untuk sebagian orang minang mungkin pemikiran beliau sudah berat diterima, yang akan menerima mungkin kampus untuk bahan skripsi/desertasi. Sekarang dengan buku Muazin Mekah Darat apakah masih akan dilihat sebagian umat islam?. Kita doakan mudah-mudahan buya dipenghujung hayatnya bisa meralat ucapannya yang tidak suka syariat islam itu, dengan demikian tulisan dan pemikiran beliau menjadi hal yang menarik kembali, semoga. Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Muazzin dari Makkah Darat
Assalamu'alaikum wR wB Tugas utama seorang muazzin adalah mengucapkan azan dengan suara nyaring dan merdu pada setiap awal waktu shalat fardhu. Jadi, mengingatkan masuknya waktu shalat dan mengajak untuk shalat berjamaah di masjid/mushalla tempat azan tersebut dilaksanakan. Isi azan adalah: * mengagungkan Allah SWT * membaca kalimat syahadat * mengajak untuk melaksanakan shalat (berjamaah) * mengajak untuk mencapai kemenangan * kembali mengagungkan Allah SWT dan menegaskan bahwa tiada Tuhan selain Allah Jelas sekali bahwa azan itu ditujukan kepada ummat Islam, khususnya laki2 Muslim utk shalat berjamaah dan berjuang mencapai kemenangan. Kalau p Ahmad Syafii Maarif dijuluki sebagai 'Muazin Bangsa dari Makkah Darat' seharusnya beliau telah dengan konsisten menunaikan tugas muazin di atas. Saya belum membaca buku itu dan berharap begitulah isinya. Terus terang saya kecewa sekali membaca pembahasan buku tersebut baik dari pihak kristen apalagi dari pihak Muslim yang justru memfokuskan pada figur seorang Ahmad Syafii Maarif sebagai tokoh "Lintas Agama". Apakah itu? Tidakkah itu di luar tugas seorang muazzin? Salam Fashridjal M Noor Sidin/67/Bdg On Jan 9, 2016 3:19 PM, "Sjamsir Sjarif"wrote: > Maa Rang Lapau nan Basamo, > > Alah ado adidunsana nan baco buku ko? > > > http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-4662-detail-muazin-bangsa-dari-makkah-darat-biografi-intelektual-ahmad-syafii-maarif.html > > Salam, > -- Makngah > Sjamsir Sjarif > > ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Muazzin dari Makkah Darat
Terkesan p Ahmad Syafii Maarif mengikuti jejak alm p Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang sukses menjadi tokoh lintas agama. Semasa hidupnya beliau akrab dg kalangan katolik, protestan, hindu, dan budha, mengakui agama orang tionghoa, dan berteman dg tokoh2 pemerintah israel/yahudi. Tak heran ketika beliau dimakamkan orang2 dari semua agama resmi di Indonesia (mungkin jg yg tidak resmi spt syiah, ahmadiyah dll) pada datang. Upacara pemakamannya diberitakan di halaman depan koran Kompas dan media lain. Kalau memang begitu terjadilah estafet tokoh lintas bangsa. Tapi setiap Muslim perlu ingat bhw yg penting adalah kesejahteraan di alam kubur dan kebahagiaan hidup di akhirat kelak. Semeriah apapun pujian ratusan manusia selama hidup dan ketika dimakamkan tidak akan ada kontribusinya terhadap apa yg akan dihadapi setelah seorang diri di dalam kubur Saya ikut mengaminkan do'a p Maturidi Aamiin yaa Rabbal'aalamiin Salam Fashridjal M Noor Sidin On Jan 10, 2016 7:32 AM, "Maturidi Donsan"wrote: > > > > > Saya juga belum baca. > > > > Mengenai buya SM ini, pemikiran positifnya ada, sayangnya setelah beliau > mengucapkan : > > Tak suka syariat islam masuk aturan negara, sebagian umat islam mungkin > mulai menjauhi beliau, menjauh dari omongan, mejauh dari tulisan maupun > pemikiran. > > > > Ide beliau tak suka syariat Islam jadi aturan dinegara ini, merangsang > orang berpikir, apakah Buya SM ini bagian dari salah satu kelompok yang > tidak suka Syariat Islam dinegeri ini. > > > > Namun pemikiran beliau ini sekarang memang disambut baik /diagungkan / > didengung-dengungkan oleh kelompok yang tak suka Syariat Islam. > > > > Sebagai orang Minang, untuk sebagian orang minang mungkin pemikiran > beliau sudah berat diterima, yang akan menerima mungkin kampus untuk bahan > skripsi/desertasi. > > > > Sekarang dengan buku Muazin Mekah Darat apakah masih akan dilihat sebagian > umat islam?. > > > > Kita doakan mudah-mudahan buya dipenghujung hayatnya bisa meralat > ucapannya yang tidak suka syariat islam itu, dengan demikian tulisan dan > pemikiran beliau menjadi hal yang menarik kembali, semoga. > > > > Maturidi > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Bls: Manaruihkan Surat Terbuka, mudah2an bermanfaat.
*ORGEN TUNGGAL* Sanak Haasma, *ORGEN TUNGGAL* dan sejenisnya yang kasat mata didemokan dimuka umum kemungkinan besar bisa diatasi, yang sulit adalah pesan-pesan sex bebas di dunia maya kepada semua orang termasuk anak muda sampai ke anak didik TK sekalipun. Sekarang dengan sangat berani pesan sex bebas ini sudah ada yang live di facebook dan itu akan terlihat oleh semua orang. Bagi anak-anak usia puber sangat merusak. Bagi yang sadar cepat memberitahu amin, tapi ada juga yang cuek saja. Saya sudah perhatikan, begitu lama terpampang dilaman FB tak dihapus-hapus. Saya berusaha mengkopi tapi tak bisa dikopi. Waktu dilapor ke admin di FB, adminya minta buktinya. Untuk itu harus dikopi setidaknya letak pesan tersebut. Saya dapat nasihat dari seorang kawan yang juga punya akun di FB, tak usah di kopi, bila terkopi nanti kita dianggap yang mengirim ke FB. Ini masalah untuk pembuktian. Pernah di FB saya dapatka di akun Daerah Istimewa Minangkabau adegan live sex bebas, saya beranikan mengkopi, bisa terkopi, saya teruskan ke admin agar adegan itu didelet. Perusakan moral melaluii maya ini yang mungkin sulit dihadapi kecuali ada kemauan kuat pemerintah. Tayangan sex bebas dunia maya ini atau dalam bahasa agama islam perzinaan akan mendera seluruh Indonesia termasuk diminang sendiri apalagi seperti yang disingggung pak MN dalam Revolusi Mental Joko Wi: Dalam RM, sebagai contoh, laki-laki dan perempuan yang berduaan dalam… Memang tohok-an kepada islam sekarang sangat menggebu-gebu. Minangkabau kalau tidak segera diberikan payung hukum DIM akan mengalami hal yang sama dengan daerah lainnya. Mudah-mudahan menjadi renungan kita bersama Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Beasiswa Cargill
Ngga bisa dibuka linknya tuh pak On Jan 10, 2016 9:10 AM, "muhammad syahreza"wrote: > Assalamu'alaikum wr.wb. > > > Ma tahu ado yang baminat... > Beasiswa Cargill > www.cargillglobalscholars.com > > Salam > > > Reza > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Muazzin dari Makkah Darat
Maa Rang Lapau nan Basamo, Alah ado adidunsana nan baco buku ko? http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-4662-detail-muazin-bangsa-dari-makkah-darat-biografi-intelektual-ahmad-syafii-maarif.html Salam, -- Makngah Sjamsir Sjarif ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Muazzin dari Makkah Darat
Karano indak masuak dalam rujukan website tadi, cubo copas tanpa izin kompas utk dibaco Rang Lapau. Harian Kompas OPINI > DUDUK PERKARA > 80 TAHUN AHMAD SYAFII MAARIF: BUYA DI MATA SAYA DUDUK PERKARA 80 Tahun Ahmad Syafii Maarif: Buya di Mata Saya ILHAM KHOIRI Siang | 7 Juli 2015 14:48 WIB Ikon jumlah hit 3798 dibaca Ikon komentar 0 komentar Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, baru saja berulang tahun ke-80. Buya, demikian sapaan akrabnya, kian matang sebagai guru bangsa. Dan, bangsa Indonesia patut bersyukur memiliki guru seperti dirinya. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif memberikan buku Muazin Bangsa dari Makkah Darat kepada sejumlah tokoh yang hadir pada peluncuran buku itu di Bentara Budaya, Jakarta, Jumat (3/7). Buku itu merupakan biografi intelektual Ahmad Syafii Maarif dari sejumlah penulis. KOMPAS/HERU SRI KUMORO Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif memberikan buku Muazin Bangsa dari Makkah Darat kepada sejumlah tokoh yang hadir pada peluncuran buku itu di Bentara Budaya, Jakarta, Jumat (3/7). Buku itu merupakan biografi intelektual Ahmad Syafii Maarif dari sejumlah penulis. Sosoknya sebagai guru bangsa cukup tecermin dalam perayaan ulang tahunnya yang ditandai dengan peluncuran buku Muazin Bangsa dari Makkah Darat (Penerbit Serambi, 2015) di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (3/7). Acara itu bersahaja. Karena kebetulan berlangsung saat Ramadhan, maka disediakan takjil dan menu makanan untuk berbuka pada akhir acara. Sejumlah tokoh nasional hadir. Sebut saja, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua sementara merangkap anggota sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki, sejarawan Anhar Gonggong, Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis-Suseno, Dewan Penyantun Centre for Strategic and International Studies Harry Tjan Silalahi, dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo. Ada juga diskusi dengan pembicara Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, Guru Besar Etika Komunikasi Politik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Alois A Nugroho, dan Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center Rahmawati Husein. Para tokoh itu berasal dari beragam latar belakang. Ada pemimpin parlemen, politisi, pemimpin KPK, agamawan, akademisi, peneliti, aktivis perempuan, pemimpin organisasi keagamaan, penerbit, dan pemimpin media. Keberagaman mereka mewakili spektrum pengakuan yang luas kepada Buya. Hal itu ditunjukkan ketika sebagian tokoh itu memberikan testimoni. Begitu juga saat pembahasan buku itu dalam diskusi. Meski disampaikan dalam bermacam komentar, semuanya sama-sama menahbiskan Buya sebagai guru bangsa yang tak lelah menyerukan pentingnya mengacu pada moral publik. Sebagai guru, Buya tak segan membagi ilmu kepada publik, baik lewat ceramah, tulisan-tulisan di buku, opini, atau komentarnya di media cetak. Lebih dari itu, dia juga tampil memberikan teladan yang mengamalkan ilmu yang dibicarakannya itu dalam kehidupan sehari-hari. Guru dalam pengertian sosok yang patut digugu (didengar) dan ditiru (dicontoh) sungguh lekat secara otentik pada figurnya. Dan, keguruannya itu dia abdikan untuk bangsa Indonesia. Bangsa dalam arti luas, yaitu seluruh tumpah darah negeri ini. Bukan untuk satu golongan, kelompok, suku, atau agama tertentu. Sosoknya mewakili seorang ulama-intelektual yang sekaligus juga bangsawan, dalam pengertian figur yang sungguh-sungguh memikirkan dan bekerja untuk bangsa. Persentuhan dengan Buya Sebagai pewarta harian Kompas, saya mulai mewawancarai Buya sebagai narasumber sejak tahun 2004 saat saya mengawali bekerja di harian ini. Persentuhan itu berlangsung secara sporadis hingga sekarang. Semoga catatan sekilas ini bisa lebih mengenalkan sosoknya. Wawancara pertama saya dengan Buya berlangsung di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, tahun 2004, pukul 06.00. Kebetulan Buya hendak bepergian ke luar kota pagi itu sehingga meminta bertemu di ruang tunggu bandara pada pagi itu, beberapa saat sebelum terbang. Tak mau kehilangan momen, sehabis subuh, saya serta-merta menderu dengan motor ke situ. Di bandara, Buya sudah siap. Saya masih ingat, beliau mengenakan batik warna coklat dengan motif biru yang bersahaja. Senyumnya mengembang saat melihat saya datang. Saya langsung bertanya soal budaya di Yogyakarta, topik yang sejak awal saya sodorkan. Buya menekankan pentingnya menjaga Yogyakarta sebagai kota "industri pemikiran" yang memberikan sumbangan gagasan bagi kemajuan bangsa. Pemikiran dilahirkan para akademisi, budayawan, seniman, dan negarawan yang ditopang banyak perguruan tinggi, kantong seni budaya, lembaga keagamaan, dan kelompok masyarakat. Kota Yogyakarta kian menarik karena sejarah keberpihakan almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada Republik Indonesia. Itu artinya, sejak awal Yogyakarta memang memihak "keindonesiaan".
Re: [R@ntau-Net] Muazzin dari Makkah Darat
Dalam menyambut 80 tahun Buya Syafe'i Ma'arif, kita baca artikel agak mendetail di Kompas. -- MakNgah Sjamsir Sjarif http://kiosk.kompas.com/kioskV20/Account/KompasIDLogin?src=http://print.kompas.com/baca/2015/07/07/80-Tahun-Ahmad-Syafii-Maarif-Buya-di-Mata-Saya -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.