Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan

2014-04-01 Terurut Topik rahyussalim
Tuo tuo rn nah,'.Semakin lama seorang anak mendapatkan pasokan ASI, semakin besar peluang untuk terbebas dari gangguan mental seperti menarik diri dari pergaulan, gelisah, gangguan cara berpikir, perilaku menyimpang, autisme, serta tingkah laku agresif. “'Penggalan kalimatsemakin lama mendapatkan pasokan asi...oleh seorang pakar nutrisi menurut saya memiliki makna jumlah kandungan zat gizi ASI itu sendiri.Selain itu juga memiliki makna periode waktu 3 bulan, 9, 15, 100 dan bahkan lebih.Pernyataan itu bisa dimaknai bahwa:1. Semakin banyak (sekian liter asi..) seorang bayi mengkonsumsi Asi akan semakin baik.2. Kalau ada 3 orang bayi mendapat asi berbeda waktu yang satu selama 3 bulan, ‎yang kedua 24 bulan, yang ketiga 100 bulan maka yang ketiga adalah yang terbaikBagi saya seorang praktisi kedokteran membaca kesimpulan dari survey sekian ribu pasien‎ seperti diatas tidak bisa menjadi rujukan untuk menganjurkan seseorang untuk memberikan ASI selama mungkin untuk menghindari kejadian gangguan kejiwaan sperti yang ditulis diatas. Justru kesimpulan ini berbahaya dan cenderung membuat salah paham.Kalau mau dikaitkan dengan masa menyusui seperti yang dimuat Alquran saya rasa berbeda jauh maknanya dengan yang ditulis oleh Si pakar nutrisi itu... Alquran merekomendasikan sapih pada 2 tahun, sementara si pakar nutrisi semakin lama semakin baik...rahyussalim  Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: ak...@rantaunet.orgSent: Wednesday, April 2, 2014 07:24To: rantaunet@googlegroups.comReply To: rantaunet@googlegroups.comSubject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan
Silakan Ajo Dut.Salam,ANBPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  ajo duta 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 1 Apr 2014 18:54:35 -0400To: rantaunet@googlegroups.comReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa DepanMohon ijin ambo share ka milis lain yo nakan AkmalWassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -Jakarta - Sterling, Virginia USA

2014-03-31 1:40 GMT-04:00 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>:












Home



Berita



Perjalanan



Islam Menjawab



Dari Pembaca



Wawancara



Tasawwuf



Kolom



Multimedia



Budaya



Siapa Dia









Kolom Haidar Bagir







KOLOM



Ilustrasi




Jum'at, 28 Maret 2014 11:23 WIB



Bom Waktu Masa Depan

Penulis : Akmal Nasery Basral*





Pembunuhan mahasiswi Ade Sara (19 tahun) oleh pasangan sejoli Hafitd dan Assyifa yang tak lain bekas pacar dan sahabat korban saat masih di sebuah SMA di Jakarta, mendadak menjadi pembicaraan utama di seluruh negeri. Apalagi modus pembunuhan begitu sadistis: korban lebih dulu disetrum di dalam mobil milik Hafitd, ditelanjangi, lalu mulutnya disumpal koran sehingga tersedak tak bisa bernapas, dan setelah menjadi mayat, dibawa berkeliling kota selama 20 jam sebelum dibuang di pinggiran jalan tol di kawasan Bekasi. Beragam penjelasan teoritis segera muncul dari banyak kalangan. Namun komentar yang paling membetot perhatian saya datang dari dr. Utami Roesli, dokter anak yang juga Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia.



Cucu pujangga Marah Roesli itu menyatakan ingin sekali bertemu dengan orang tua keduanya. “Saya ingin bertanya kepada orang tua mereka, berapa lama anak-anak disusui?” katanya menjawab pertanyaan wartawan pada workshop ‘Keajaiban ASI dan Efek Samping Pemberian Susu Formula Pada Bayi Ditinjau dari Sisi Medis dan Hukum Syariah’ di RS Kemang Medical Care, 9 Maret 2014. “Soalnya nama Hafitd dan Assyifa sudah sangat bagus, Islami, tetapi kok kelakuan mereka begitu?”



Utami lalu mengutip riset Wendi H. Oddy, PhD, pakar nutrisi Australia yang melakukan penelitian terhadap 2900 ibu hamil dan memantau perkembangan anak-anak mereka sampai berusia 14 tahun. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Pediatric (Oktober 2009) itu menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat antara lamanya menyusu seorang anak dengan perkembangan mental pada usia 2, 6, 8, 10 dan 14 tahun.



Semakin lama seorang anak mendapatkan pasokan ASI, semakin besar peluang untuk terbebas dari gangguan mental seperti menarik diri dari pergaulan, gelisah, gangguan cara berpikir, perilaku menyimpang, autisme, serta tingkah laku agresif. “Itu penelitian yang lama sekali dengan sampel banyak. Bagaimana kita nggak mau percaya dengan h

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan

2014-04-01 Terurut Topik akmal

Silakan Ajo Dut.

Salam,

ANB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ajo duta 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 1 Apr 2014 18:54:35 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan

Mohon ijin ambo share ka milis lain yo nakan Akmal

Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA



2014-03-31 1:40 GMT-04:00 Akmal Nasery Basral :

>  [image: Islam Indonesia] <http://m.islamindonesia.co.id/>
>
>- Home <http://m.islamindonesia.co.id/>
>- Berita <http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/1-Berita>
>- Perjalanan <http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/2-Perjalanan>
>- Islam Menjawab<http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/3-Islam-Menjawab>
>- Dari Pembaca <http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/4-Dari-Pembaca>
>- Wawancara <http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/5-Wawancara>
>- Tasawwuf <http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/6-Tasawwuf>
>- Kolom <http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/7-Kolom>
>- Multimedia <http://m.islamindonesia.co.id/multimedia>
>- Budaya <http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/9-Budaya>
>- Siapa Dia <http://m.islamindonesia.co.id/topic/s/10-Siapa-Dia>
>
>
>- Kolom Haidar 
> Bagir<http://m.islamindonesia.co.id/topic/c/16-Kolom-Haidar-Bagir>
>
>  KOLOM <http://m.islamindonesia.co.id/section/7-Kolom>
>  Ilustrasi
>
> Jum'at, 28 Maret 2014 11:23 WIB
>
>
> Bom Waktu Masa Depan
>
> Penulis : Akmal Nasery Basral*
>
>
>  Pembunuhan mahasiswi Ade Sara (19 tahun) oleh pasangan sejoli Hafitd dan
> Assyifa yang tak lain bekas pacar dan sahabat korban saat masih di sebuah
> SMA di Jakarta, mendadak menjadi pembicaraan utama di seluruh negeri.
> Apalagi modus pembunuhan begitu sadistis: korban lebih dulu disetrum di
> dalam mobil milik Hafitd, ditelanjangi, lalu mulutnya disumpal koran
> sehingga tersedak tak bisa bernapas, dan setelah menjadi mayat, dibawa
> berkeliling kota selama 20 jam sebelum dibuang di pinggiran jalan tol di
> kawasan Bekasi. Beragam penjelasan teoritis segera muncul dari banyak
> kalangan. Namun komentar yang paling membetot perhatian saya datang dari
> dr. Utami Roesli, dokter anak yang juga Ketua Pembina Sentra Laktasi
> Indonesia.
>
> Cucu pujangga Marah Roesli itu menyatakan ingin sekali bertemu dengan
> orang tua keduanya. "Saya ingin bertanya kepada orang tua mereka, berapa
> lama anak-anak disusui?" katanya menjawab pertanyaan wartawan pada
> workshop 'Keajaiban ASI dan Efek Samping Pemberian Susu Formula Pada Bayi
> Ditinjau dari Sisi Medis dan Hukum Syariah' di RS Kemang Medical Care, 9
> Maret 2014. "Soalnya nama Hafitd dan Assyifa sudah sangat bagus, Islami,
> tetapi kok kelakuan mereka begitu?"
>
> Utami lalu mengutip riset Wendi H. Oddy, PhD, pakar nutrisi Australia yang
> melakukan penelitian terhadap 2900 ibu hamil dan memantau perkembangan
> anak-anak mereka sampai berusia 14 tahun. Hasil penelitian yang
> dipublikasikan dalam *Journal Pediatric* (Oktober 2009) itu menunjukkan
> adanya korelasi yang sangat kuat antara lamanya menyusu seorang anak dengan
> perkembangan mental pada usia 2, 6, 8, 10 dan 14 tahun.
>
> Semakin lama seorang anak mendapatkan pasokan ASI, semakin besar peluang
> untuk terbebas dari gangguan mental seperti menarik diri dari pergaulan,
> gelisah, gangguan cara berpikir, perilaku menyimpang, autisme, serta
> tingkah laku agresif. "Itu penelitian yang lama sekali dengan sampel
> banyak. Bagaimana kita nggak mau percaya dengan hasil penelitian itu?" ujar
> Utami Roesli.
>
> Kesadaran terhadap pentingnya ASI bagi pembentukan karakter anak memang
> terlihat semakin mengglobal belakangan ini. Berbagai Gerakan Laktasi di
> tingkat regional, nasional, sampai provinsi bermunculan menyusul
> rekomendasi WHO tentang ASI Eksklusif 6 bulan, yakni agar bayi mendapatkan
> susu ibunya tanpa campuran susu formula selama satu semester awal
> kehidupannya. Salah satu penelitian terbaru yang dipublikasikan Brown
> University juga menunjukkan hasil serupa: adanya perbedaan perkembangan
> otak sebesar 20-30 persen antara anak yang murni mendapatkan ASI, dengan
> anak yang mendapatkan asupan kombinasi (ASI + susu formula), apalagi yang
> hanya mengandalkan penuh susu formula. Rangkuman penelitian lebih jauh bisa
> dibaca pada tautan ini:
> http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://news.brown.edu/pressreleases/2013/06/breastfeeding
>
> Hasil p

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan

2014-04-01 Terurut Topik ajo duta
Mohon ijin ambo share ka milis lain yo nakan Akmal

Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA



2014-03-31 1:40 GMT-04:00 Akmal Nasery Basral :

>  [image: Islam Indonesia] 
>
>- Home 
>- Berita 
>- Perjalanan 
>- Islam Menjawab
>- Dari Pembaca 
>- Wawancara 
>- Tasawwuf 
>- Kolom 
>- Multimedia 
>- Budaya 
>- Siapa Dia 
>
>
>- Kolom Haidar 
> Bagir
>
>  KOLOM 
>  Ilustrasi
>
> Jum'at, 28 Maret 2014 11:23 WIB
>
>
> Bom Waktu Masa Depan
>
> Penulis : Akmal Nasery Basral*
>
>
>  Pembunuhan mahasiswi Ade Sara (19 tahun) oleh pasangan sejoli Hafitd dan
> Assyifa yang tak lain bekas pacar dan sahabat korban saat masih di sebuah
> SMA di Jakarta, mendadak menjadi pembicaraan utama di seluruh negeri.
> Apalagi modus pembunuhan begitu sadistis: korban lebih dulu disetrum di
> dalam mobil milik Hafitd, ditelanjangi, lalu mulutnya disumpal koran
> sehingga tersedak tak bisa bernapas, dan setelah menjadi mayat, dibawa
> berkeliling kota selama 20 jam sebelum dibuang di pinggiran jalan tol di
> kawasan Bekasi. Beragam penjelasan teoritis segera muncul dari banyak
> kalangan. Namun komentar yang paling membetot perhatian saya datang dari
> dr. Utami Roesli, dokter anak yang juga Ketua Pembina Sentra Laktasi
> Indonesia.
>
> Cucu pujangga Marah Roesli itu menyatakan ingin sekali bertemu dengan
> orang tua keduanya. "Saya ingin bertanya kepada orang tua mereka, berapa
> lama anak-anak disusui?" katanya menjawab pertanyaan wartawan pada
> workshop 'Keajaiban ASI dan Efek Samping Pemberian Susu Formula Pada Bayi
> Ditinjau dari Sisi Medis dan Hukum Syariah' di RS Kemang Medical Care, 9
> Maret 2014. "Soalnya nama Hafitd dan Assyifa sudah sangat bagus, Islami,
> tetapi kok kelakuan mereka begitu?"
>
> Utami lalu mengutip riset Wendi H. Oddy, PhD, pakar nutrisi Australia yang
> melakukan penelitian terhadap 2900 ibu hamil dan memantau perkembangan
> anak-anak mereka sampai berusia 14 tahun. Hasil penelitian yang
> dipublikasikan dalam *Journal Pediatric* (Oktober 2009) itu menunjukkan
> adanya korelasi yang sangat kuat antara lamanya menyusu seorang anak dengan
> perkembangan mental pada usia 2, 6, 8, 10 dan 14 tahun.
>
> Semakin lama seorang anak mendapatkan pasokan ASI, semakin besar peluang
> untuk terbebas dari gangguan mental seperti menarik diri dari pergaulan,
> gelisah, gangguan cara berpikir, perilaku menyimpang, autisme, serta
> tingkah laku agresif. "Itu penelitian yang lama sekali dengan sampel
> banyak. Bagaimana kita nggak mau percaya dengan hasil penelitian itu?" ujar
> Utami Roesli.
>
> Kesadaran terhadap pentingnya ASI bagi pembentukan karakter anak memang
> terlihat semakin mengglobal belakangan ini. Berbagai Gerakan Laktasi di
> tingkat regional, nasional, sampai provinsi bermunculan menyusul
> rekomendasi WHO tentang ASI Eksklusif 6 bulan, yakni agar bayi mendapatkan
> susu ibunya tanpa campuran susu formula selama satu semester awal
> kehidupannya. Salah satu penelitian terbaru yang dipublikasikan Brown
> University juga menunjukkan hasil serupa: adanya perbedaan perkembangan
> otak sebesar 20-30 persen antara anak yang murni mendapatkan ASI, dengan
> anak yang mendapatkan asupan kombinasi (ASI + susu formula), apalagi yang
> hanya mengandalkan penuh susu formula. Rangkuman penelitian lebih jauh bisa
> dibaca pada tautan ini:
> http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://news.brown.edu/pressreleases/2013/06/breastfeeding
>
> Hasil penelitian Dr. Leda Chatzi dari University of Crete, Yunani, yang
> dilansir kantor beritaReuters di akhir tahun 2013 memperkuat
> penelitian-penelitian sebelumnya dengan menunjukkan hasil bahwa bayi-bayi
> yang mendapat ASI Eksklusif, pada umur 18 bulan menunjukkan perbedaan yang
> signifikan dalam kemampuan kognitif, komunikasi reseptif, dan kelincahan
> motorik dibandingkan bayi yang tak mendapatkan ASI Eksklusif. Informasi
> lebih jauh tentang ini bisa disimak pada laman berikut:
> http://www.reuters.com/article/2013/12/25/us-breast-feeding-idUSBRE9BO08920131225
>
> Di tengah eforia global "berikan anak manusia susu manusia bukan susu
> sapi" ini terselip k

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan

2014-03-31 Terurut Topik akmal

Sanak Anwar,

talampau jauh pandapek sanak mengaitkan pandapek dr. Utami Roesli dengan "yang 
menjerumuskan muslim ke neraka". Sia nan bapandapek co itu? Bacolah ulang 
tanang-tanang.

Pandapek dr. Utami tu takaik jo penelitian Wendy Oddy PhD di Australia nan 
dilakukan puluhan tahun dengan ribuan sampel bahwa ado korelasi antaro masa 
menyusui anak dengan sikap agresif (satu dari 8 masalah mental). 

Nan indak ambo tulih di kolom ambo (dek alah beredar di media massa), adolah 
ayah si Hafitd tanyato surang dokter pelaku aborsi (menjalankan klinik aborsi) 
nan alah dijatuhi hukuman oleh pengadilan beberapa tahun lalu. 

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "anwardjambak(alhaqirwalfaqir)" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 31 Mar 2014 10:22:12 
To: RantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan


Sanak Akmal Nan Prihatin,

Quote:

"... Namun komentar yang paling membetot perhatian saya datang dari dr. 
Utami Roesli, dokter anak yang juga Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia.

Cucu pujangga Marah Roesli itu menyatakan ingin sekali bertemu dengan orang tua 
keduanya. "Saya ingin bertanya kepada orang tua mereka, berapa lama anak-anak 
disusui?" katanya menjawab pertanyaan wartawan pada workshop 'Keajaiban ASI dan 
Efek Samping Pemberian Susu Formula ..."




Sudahkah Pertanyaan dr Utami Roesli tu dijawab oleh keempat ortu mereka itu??

Kalau belum masih sebuah Hipotesa sajo mah.

Sebab nan ka manjerumuskan manusia ka Narako itu adalah :
(sembilan musuah mukmin)

1. Syaitan
2. Hawa Nafsu
3. Yahudi
4. Nasrani
5. Org Kafir
6. Musyrikin
7. Org Fasik
8. Org Munafik
9. Org Islam yg hasad dengki(Mukmin 'asyi)

(Mungkin penyususan dan penyapihan itu salah satu upaya urg 
yahudi/kafir/nasrani utk melemahkan generasi baru Islam, nan sabananyo mrk tu 
punya banyak cara dalam semua bidang kehidupan/way of life)


Sangenek,






Wassalam,

alhaqirwalfaqir,
anwardjambak L45+, 
mudiak Pyk-Pku,
Kualalumpur,
kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), 

"Maminteh Sabalun Hanyuik.!"

Sent from my BlackBerry(R) smartphone powered by U Mobile

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan

2014-03-31 Terurut Topik anwardjambak(alhaqirwalfaqir)

Sanak Akmal Nan Prihatin,

Quote:

"... Namun komentar yang paling membetot perhatian saya datang dari dr. 
Utami Roesli, dokter anak yang juga Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia.

Cucu pujangga Marah Roesli itu menyatakan ingin sekali bertemu dengan orang tua 
keduanya. "Saya ingin bertanya kepada orang tua mereka, berapa lama anak-anak 
disusui?" katanya menjawab pertanyaan wartawan pada workshop 'Keajaiban ASI dan 
Efek Samping Pemberian Susu Formula ..."




Sudahkah Pertanyaan dr Utami Roesli tu dijawab oleh keempat ortu mereka itu??

Kalau belum masih sebuah Hipotesa sajo mah.

Sebab nan ka manjerumuskan manusia ka Narako itu adalah :
(sembilan musuah mukmin)

1. Syaitan
2. Hawa Nafsu
3. Yahudi
4. Nasrani
5. Org Kafir
6. Musyrikin
7. Org Fasik
8. Org Munafik
9. Org Islam yg hasad dengki(Mukmin 'asyi)

(Mungkin penyususan dan penyapihan itu salah satu upaya urg 
yahudi/kafir/nasrani utk melemahkan generasi baru Islam, nan sabananyo mrk tu 
punya banyak cara dalam semua bidang kehidupan/way of life)


Sangenek,






Wassalam,

alhaqirwalfaqir,
anwardjambak L45+, 
mudiak Pyk-Pku,
Kualalumpur,
kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), 

"Maminteh Sabalun Hanyuik.!"

Sent from my BlackBerry(R) smartphone powered by U Mobile

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] (OOT) Bom Waktu Masa Depan

2014-03-30 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
[image: Islam Indonesia] 

   - Home 
   - Berita 
   - Perjalanan 
   - Islam Menjawab 
   - Dari Pembaca 
   - Wawancara 
   - Tasawwuf 
   - Kolom 
   - Multimedia 
   - Budaya 
   - Siapa Dia 


   - Kolom Haidar
Bagir

KOLOM 
Ilustrasi

Jum'at, 28 Maret 2014 11:23 WIB


Bom Waktu Masa Depan

Penulis : Akmal Nasery Basral*


Pembunuhan mahasiswi Ade Sara (19 tahun) oleh pasangan sejoli Hafitd dan
Assyifa yang tak lain bekas pacar dan sahabat korban saat masih di sebuah
SMA di Jakarta, mendadak menjadi pembicaraan utama di seluruh negeri.
Apalagi modus pembunuhan begitu sadistis: korban lebih dulu disetrum di
dalam mobil milik Hafitd, ditelanjangi, lalu mulutnya disumpal koran
sehingga tersedak tak bisa bernapas, dan setelah menjadi mayat, dibawa
berkeliling kota selama 20 jam sebelum dibuang di pinggiran jalan tol di
kawasan Bekasi. Beragam penjelasan teoritis segera muncul dari banyak
kalangan. Namun komentar yang paling membetot perhatian saya datang dari
dr. Utami Roesli, dokter anak yang juga Ketua Pembina Sentra Laktasi
Indonesia.

Cucu pujangga Marah Roesli itu menyatakan ingin sekali bertemu dengan orang
tua keduanya. "Saya ingin bertanya kepada orang tua mereka, berapa lama
anak-anak disusui?" katanya menjawab pertanyaan wartawan pada workshop
'Keajaiban
ASI dan Efek Samping Pemberian Susu Formula Pada Bayi Ditinjau dari Sisi
Medis dan Hukum Syariah' di RS Kemang Medical Care, 9 Maret 2014. "Soalnya
nama Hafitd dan Assyifa sudah sangat bagus, Islami, tetapi kok kelakuan
mereka begitu?"

Utami lalu mengutip riset Wendi H. Oddy, PhD, pakar nutrisi Australia yang
melakukan penelitian terhadap 2900 ibu hamil dan memantau perkembangan
anak-anak mereka sampai berusia 14 tahun. Hasil penelitian yang
dipublikasikan dalam *Journal Pediatric* (Oktober 2009) itu menunjukkan
adanya korelasi yang sangat kuat antara lamanya menyusu seorang anak dengan
perkembangan mental pada usia 2, 6, 8, 10 dan 14 tahun.

Semakin lama seorang anak mendapatkan pasokan ASI, semakin besar peluang
untuk terbebas dari gangguan mental seperti menarik diri dari pergaulan,
gelisah, gangguan cara berpikir, perilaku menyimpang, autisme, serta
tingkah laku agresif. "Itu penelitian yang lama sekali dengan sampel
banyak. Bagaimana kita nggak mau percaya dengan hasil penelitian itu?" ujar
Utami Roesli.

Kesadaran terhadap pentingnya ASI bagi pembentukan karakter anak memang
terlihat semakin mengglobal belakangan ini. Berbagai Gerakan Laktasi di
tingkat regional, nasional, sampai provinsi bermunculan menyusul
rekomendasi WHO tentang ASI Eksklusif 6 bulan, yakni agar bayi mendapatkan
susu ibunya tanpa campuran susu formula selama satu semester awal
kehidupannya. Salah satu penelitian terbaru yang dipublikasikan Brown
University juga menunjukkan hasil serupa: adanya perbedaan perkembangan
otak sebesar 20-30 persen antara anak yang murni mendapatkan ASI, dengan
anak yang mendapatkan asupan kombinasi (ASI + susu formula), apalagi yang
hanya mengandalkan penuh susu formula. Rangkuman penelitian lebih jauh bisa
dibaca pada tautan ini:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://news.brown.edu/pressreleases/2013/06/breastfeeding

Hasil penelitian Dr. Leda Chatzi dari University of Crete, Yunani, yang
dilansir kantor beritaReuters di akhir tahun 2013 memperkuat
penelitian-penelitian sebelumnya dengan menunjukkan hasil bahwa bayi-bayi
yang mendapat ASI Eksklusif, pada umur 18 bulan menunjukkan perbedaan yang
signifikan dalam kemampuan kognitif, komunikasi reseptif, dan kelincahan
motorik dibandingkan bayi yang tak mendapatkan ASI Eksklusif. Informasi
lebih jauh tentang ini bisa disimak pada laman berikut:
http://www.reuters.com/article/2013/12/25/us-breast-feeding-idUSBRE9BO08920131225

Di tengah eforia global "berikan anak manusia susu manusia bukan susu sapi"
ini terselip kenyataan yang menyedihkan di kalangan muslim. Sebab meski
ajaran Islam sudah mengamanahkan agar para bayi disusui dan disapih pada
usia dua tahun seperti dalam QS 2:233:

*Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi
yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah
dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih
dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan
jangan pula seorang ayah (men-derita) kar