[R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera dbp Angku Syafei; pendidikan partamo perwira urang awak ; Divisi IX Banteng ; Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI: Tuanku nan Putiah di Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang; peranan Bung Hatta dlm perjuangan di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson; peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando; Demonstrasi Nasi Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng; ultimatum ka Kabinet Djuanda; PRRI; Operasi 17 Agustus; PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI; Golkar dan Pemilu 1971; peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat; duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di Sumatera Barat. Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand ( PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah ongkos kirim. Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum mudo, dan para peminat. Para sanak nan baminat silakan dipasan langsuang ka Gre Publishing Yogyakarta. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Bls: Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
Mantap pak Saaf. Selamat atas diterbitkannyo disertasi pak Saaf jadi buku. Semoga bermanfaat utk kemajuan anak nagari di Minangkabau. Maaf pak Saaf kalau Andri salah tangkap, apokah yg dimaksud pak Saaf dg strategi memajukan atau melahirkan kembali tokoh-tokoh Minang itu yg pak Saaf usulkan dalam disertasi apak tu? Kalau memang itu, apokah sinergi ranah dan rantau yg pernah Andri usulkan dlm postingan terdahulu bisa merupakan salah satu jalan kaluanyo? Secara sederhana, sinergi ranah dan rantau adolah bagaimana tokoh-tokoh Minang/asal Sumbar yg alah berkiprah di tingkek nasional jangan ditarik baliak ka kampuang. Sacaro basamo-samo mereka diperjuangkan untuak taruih menjadi tokoh yg menguasai pentas nasional. Kemudian sacaro perlahan-lahan menarik kawan-kawan sekitarnyo yg alah pulo mulai menapakai pentas nasional utk mengikuti jejak mereka. Samantaro yg di ranah didukung dg bantuan informasi dari pusat. Seperti itu yg Andri pikirkan strategi melahirkan kembali tokoh-tokoh Minang ke pentas nasional. Saat iko, awak alah punyo tokoh Minang di pentas nasional yaitu Ketua DPD RI, pak Irman Gusman. Bahkan pak Irman sudah 2 kali jadi Ketua DPD. Utk periode selanjutnyo harus awak perjuangkan beliau menjadi RI 1. Bukan tidak mungkin bukan? Itu kalau awak lai namuah bersinergi melahirkan tokoh nasional dari Minang. Jan sampai nan taralah, iri dengki maliek prestasi pak Irman Gusman. Andri Satria Masri, SE, ME | L | 43 | Koto | Sungai Sariak Kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: Bls: Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
Andri, penyusunan strategi mengandung tiga unsur: 1) rumusan sasaran jangka panjang yg jelas; 2) pemahanan ttg situasi masa kini secara menyeluruh; dan 3) keputusan cara bertindak terbaik thd berbagai alternatif yg terbuka utk mencapai sasaran jangka panjang. Ketiga unsur ini belum dirumuskan. Ttg hubungan antara tokoh Ranah dan Rantau, saya melihat ada masalah kultural yg mendasar, yaitu mereka sudah hidup dalam dua subkultur yg berbeda, antara subkultur rural dgn subkultur urban. Mungkin itu yg menyebabkan nengapa banyak tokoh Rantau enggan utk pulang menetap di Ranah. Kasus Harun Zain dan Azwar Anas merupakan kasus yg sangat khusus, beliau berdua punya latar belakang militer, dan datang ke Sumatera Barat dlm era sejarah yg sama khususnya, yaitu pasca PRRI. Secara umum, saya setuju bhw biar masing-masing tokoh - Ranah dan Rantau - berkiprah dlm habitatnya sendiri. Yg perlu dibangun adalah sistem nilai dan struktur sosial yg saling harga menghargai antara Ranah dan Rantau, yg sekarang kelihatannya belum ada. Suatu contoh kecil: tradisi mamakuak para perantau yg pulang kampung, dan resistensi otomatis thd prakarsa perantau dlm pembangunan di Ranah. Kelihatannya cinta Perantau thd Ranah bagaikan bertepuk sebelah tangan. Pandangan saya ini mungkin salah, dan perlu dikaji lagi lebih lanjut. Wassalam, SB. Pada tanggal 25 Agt 2015 06:39, Andri Satria Masri andri.ma...@gmail.com menulis: Mantap pak Saaf. Selamat atas diterbitkannyo disertasi pak Saaf jadi buku. Semoga bermanfaat utk kemajuan anak nagari di Minangkabau. Maaf pak Saaf kalau Andri salah tangkap, apokah yg dimaksud pak Saaf dg strategi memajukan atau melahirkan kembali tokoh-tokoh Minang itu yg pak Saaf usulkan dalam disertasi apak tu? Kalau memang itu, apokah sinergi ranah dan rantau yg pernah Andri usulkan dlm postingan terdahulu bisa merupakan salah satu jalan kaluanyo? Secara sederhana, sinergi ranah dan rantau adolah bagaimana tokoh-tokoh Minang/asal Sumbar yg alah berkiprah di tingkek nasional jangan ditarik baliak ka kampuang. Sacaro basamo-samo mereka diperjuangkan untuak taruih menjadi tokoh yg menguasai pentas nasional. Kemudian sacaro perlahan-lahan menarik kawan-kawan sekitarnyo yg alah pulo mulai menapakai pentas nasional utk mengikuti jejak mereka. Samantaro yg di ranah didukung dg bantuan informasi dari pusat. Seperti itu yg Andri pikirkan strategi melahirkan kembali tokoh-tokoh Minang ke pentas nasional. Saat iko, awak alah punyo tokoh Minang di pentas nasional yaitu Ketua DPD RI, pak Irman Gusman. Bahkan pak Irman sudah 2 kali jadi Ketua DPD. Utk periode selanjutnyo harus awak perjuangkan beliau menjadi RI 1. Bukan tidak mungkin bukan? Itu kalau awak lai namuah bersinergi melahirkan tokoh nasional dari Minang. Jan sampai nan taralah, iri dengki maliek prestasi pak Irman Gusman. Andri Satria Masri, SE, ME | L | 43 | Koto | Sungai Sariak Kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
Re: BLS: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
Silakan pak Donard. Tarimo kasih. Salam, SB. Pada tanggal 25 Agt 2015 06:27, dessy kurniasari donardga...@gmail.com menulis: Menarik, Pak Saaf. Bia ambo baco dan bisa baraja dulu dari buku Pak Saaf. Terutama ttg taputuihnya kepemimpinan mode Harun Zain dan Azwar Anas. Segera ambo hubungi Anggun. Salam Donard -- Dari: Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Terkirim: 25/08/2015 6:18 Kepada: Rantau Net Rantau Net rantaunet@googlegroups.com Subjek: Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau. Bung Akmal, terima kasih. Saya sering membaca kembali disertasi yg saya pertahankan hampir 20 th yg lalu itu, dan merasa bersyukur bisa menyelesaikannya, walau memerlukan waktu sembilan tahun, 1987 - 1996. Saya tidak punya kesulitan dgn data, krn sudah tersedia cukup banyak, baik dari literatur, dokumen Arsip Nasional RI, wawancara dgn pelaku dan saksi sejarah, maupun pengalaman langsung saya sendiri di Sumatera Barat selama 16 tahun, 1960 - 1976. Motivasi terkuat saya utk menyelesaikan disertasi tersebut adalah kegelisahan saya melihat kecenderungan masyarakat kita utk melihat masalah secara sepotong-sepotong, sehingga sering kehilangan perspektif secara menyeluruh. Dalam kehidupan sehari-hari hal tsb mungkin dirasakan wajar saja, namun bisa berakibat fatal jika hal tsb berlangsung dlm kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan memang hal itulah yg terjadi di Sumatera Barat. Perlu kita perhatikan secara khusus bhw para tokoh Minang yg tampil di tingkat nasional antara th 1945 sampai dgn th 1956 - spt Hatta, Syahrir, Yamin, Tan Malaka, Haji Agus Salim - justru adalah pribadi-pribadi yg punya kemampuan konseptual yg luas, dari berbagai aliran ideologi, sehingga sering berkonflik sendiri satu sama lain. Di tingkat daerah, tidak bisa diabaikan besarnya peran Chatib Suleman, yg membangun sistem pertahanan semesta yg ampuh berdasar Strategi Gerpolek Tan Malaka. Saya mendapat kesan kuat bahwa kemampuan tsb merosot di kalangan etnik Minangkabau antara th 1958-1961, dengan konsekuensi yg amat fatal, yg akibat psikologisnya terasa sampai sekarang. Syukur bhw kelemahan tsb bisa diatasi secara mendasar antara th 1966 sampai 1984 dgn tampilnya tokoh kuat dari Rantau, yaitu Harun Zain dan Azwar Anas, namun kelihatannya sekarang terjadi proses involusi wawasan dengan semakin langkanya tokoh kuat spt mereka di tingkat daerah. Kesulitan saya adalah mencari rujukan teori yg bisa menyatukan keseluruhan perkembangan di tingkat daerah dan di tingkat nasional itu menjadi satu kesatuan yg bermakna. Akhirnya saya bisa menyelesaikannya, dgn menggunakan pendekatan eklektik, yaitu kombinasi dari : 1) Konvensi Montevideo 1933 dari hukum internasional; 2) pengertian etnik dari antropologi; 3) teori elite, integrasi nasional, dan hubungan antara etnik dan pemerintah pusat, dari ilmu politik. Saya berharap disertasi saya ini bisa menjadi tambahan masukan dan pertimbangan, baik bagi para sesepuh maupun bagi kaum muda Minangkabau masa kini, utk memahami kenyataan mengapa terjadi kemunduran peran etnik Minangkabau dalam dasawarsa-dasawarsa belakangan ini, dan bagaimana cara merumuskan kebijakan masa depan alternatif dari aspek teoretikal, agar etnik Minangkabau bisa kembali memainkan peran yg konstruktif, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Insya Allah. SB. Pada tanggal 25 Agt 2015 05:20, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Alhamdulillah, selamat atas diterbitkannya disertasi Pak Saaf. Semoga menjadi bagian dari sumbangan ilmu yang bermanfaat dari Pak Saaf untuk bangsa dan ranah, dan mendapat ridha Allah Swt. Ambo alah mamasan ciek via bung Anggun Gunawan. Wassalam, ANB Pada 24 Agustus 2015 23.20, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera dbp Angku Syafei; pendidikan partamo perwira urang awak ; Divisi IX Banteng ; Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI: Tuanku nan Putiah di Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang; peranan Bung Hatta dlm perjuangan di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson; peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando; Demonstrasi Nasi Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng; ultimatum ka Kabinet Djuanda; PRRI; Operasi 17 Agustus; PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI; Golkar dan Pemilu 1971; peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat; duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak dalam bidang politik, sampai kini
Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
Bung Akmal, terima kasih. Saya sering membaca kembali disertasi yg saya pertahankan hampir 20 th yg lalu itu, dan merasa bersyukur bisa menyelesaikannya, walau memerlukan waktu sembilan tahun, 1987 - 1996. Saya tidak punya kesulitan dgn data, krn sudah tersedia cukup banyak, baik dari literatur, dokumen Arsip Nasional RI, wawancara dgn pelaku dan saksi sejarah, maupun pengalaman langsung saya sendiri di Sumatera Barat selama 16 tahun, 1960 - 1976. Motivasi terkuat saya utk menyelesaikan disertasi tersebut adalah kegelisahan saya melihat kecenderungan masyarakat kita utk melihat masalah secara sepotong-sepotong, sehingga sering kehilangan perspektif secara menyeluruh. Dalam kehidupan sehari-hari hal tsb mungkin dirasakan wajar saja, namun bisa berakibat fatal jika hal tsb berlangsung dlm kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan memang hal itulah yg terjadi di Sumatera Barat. Perlu kita perhatikan secara khusus bhw para tokoh Minang yg tampil di tingkat nasional antara th 1945 sampai dgn th 1956 - spt Hatta, Syahrir, Yamin, Tan Malaka, Haji Agus Salim - justru adalah pribadi-pribadi yg punya kemampuan konseptual yg luas, dari berbagai aliran ideologi, sehingga sering berkonflik sendiri satu sama lain. Di tingkat daerah, tidak bisa diabaikan besarnya peran Chatib Suleman, yg membangun sistem pertahanan semesta yg ampuh berdasar Strategi Gerpolek Tan Malaka. Saya mendapat kesan kuat bahwa kemampuan tsb merosot di kalangan etnik Minangkabau antara th 1958-1961, dengan konsekuensi yg amat fatal, yg akibat psikologisnya terasa sampai sekarang. Syukur bhw kelemahan tsb bisa diatasi secara mendasar antara th 1966 sampai 1984 dgn tampilnya tokoh kuat dari Rantau, yaitu Harun Zain dan Azwar Anas, namun kelihatannya sekarang terjadi proses involusi wawasan dengan semakin langkanya tokoh kuat spt mereka di tingkat daerah. Kesulitan saya adalah mencari rujukan teori yg bisa menyatukan keseluruhan perkembangan di tingkat daerah dan di tingkat nasional itu menjadi satu kesatuan yg bermakna. Akhirnya saya bisa menyelesaikannya, dgn menggunakan pendekatan eklektik, yaitu kombinasi dari : 1) Konvensi Montevideo 1933 dari hukum internasional; 2) pengertian etnik dari antropologi; 3) teori elite, integrasi nasional, dan hubungan antara etnik dan pemerintah pusat, dari ilmu politik. Saya berharap disertasi saya ini bisa menjadi tambahan masukan dan pertimbangan, baik bagi para sesepuh maupun bagi kaum muda Minangkabau masa kini, utk memahami kenyataan mengapa terjadi kemunduran peran etnik Minangkabau dalam dasawarsa-dasawarsa belakangan ini, dan bagaimana cara merumuskan kebijakan masa depan alternatif dari aspek teoretikal, agar etnik Minangkabau bisa kembali memainkan peran yg konstruktif, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Insya Allah. SB. Pada tanggal 25 Agt 2015 05:20, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Alhamdulillah, selamat atas diterbitkannya disertasi Pak Saaf. Semoga menjadi bagian dari sumbangan ilmu yang bermanfaat dari Pak Saaf untuk bangsa dan ranah, dan mendapat ridha Allah Swt. Ambo alah mamasan ciek via bung Anggun Gunawan. Wassalam, ANB Pada 24 Agustus 2015 23.20, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera dbp Angku Syafei; pendidikan partamo perwira urang awak ; Divisi IX Banteng ; Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI: Tuanku nan Putiah di Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang; peranan Bung Hatta dlm perjuangan di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson; peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando; Demonstrasi Nasi Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng; ultimatum ka Kabinet Djuanda; PRRI; Operasi 17 Agustus; PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI; Golkar dan Pemilu 1971; peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat; duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di Sumatera Barat. Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand ( PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah ongkos kirim. Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum mudo, dan para peminat. Para sanak nan baminat silakan dipasan langsuang ka Gre Publishing Yogyakarta. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
BLS: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
Menarik, Pak Saaf. Bia ambo baco dan bisa baraja dulu dari buku Pak Saaf. Terutama ttg taputuihnya kepemimpinan mode Harun Zain dan Azwar Anas. Segera ambo hubungi Anggun. Salam Donard -Pesan Asli- Dari: Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Terkirim: 25/08/2015 6:18 Kepada: Rantau Net Rantau Net rantaunet@googlegroups.com Subjek: Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau. Bung Akmal, terima kasih. Saya sering membaca kembali disertasi yg saya pertahankan hampir 20 th yg lalu itu, dan merasa bersyukur bisa menyelesaikannya, walau memerlukan waktu sembilan tahun, 1987 - 1996. Saya tidak punya kesulitan dgn data, krn sudah tersedia cukup banyak, baik dari literatur, dokumen Arsip Nasional RI, wawancara dgn pelaku dan saksi sejarah, maupun pengalaman langsung saya sendiri di Sumatera Barat selama 16 tahun, 1960 - 1976. Motivasi terkuat saya utk menyelesaikan disertasi tersebut adalah kegelisahan saya melihat kecenderungan masyarakat kita utk melihat masalah secara sepotong-sepotong, sehingga sering kehilangan perspektif secara menyeluruh. Dalam kehidupan sehari-hari hal tsb mungkin dirasakan wajar saja, namun bisa berakibat fatal jika hal tsb berlangsung dlm kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan memang hal itulah yg terjadi di Sumatera Barat. Perlu kita perhatikan secara khusus bhw para tokoh Minang yg tampil di tingkat nasional antara th 1945 sampai dgn th 1956 - spt Hatta, Syahrir, Yamin, Tan Malaka, Haji Agus Salim - justru adalah pribadi-pribadi yg punya kemampuan konseptual yg luas, dari berbagai aliran ideologi, sehingga sering berkonflik sendiri satu sama lain. Di tingkat daerah, tidak bisa diabaikan besarnya peran Chatib Suleman, yg membangun sistem pertahanan semesta yg ampuh berdasar Strategi Gerpolek Tan Malaka. Saya mendapat kesan kuat bahwa kemampuan tsb merosot di kalangan etnik Minangkabau antara th 1958-1961, dengan konsekuensi yg amat fatal, yg akibat psikologisnya terasa sampai sekarang. Syukur bhw kelemahan tsb bisa diatasi secara mendasar antara th 1966 sampai 1984 dgn tampilnya tokoh kuat dari Rantau, yaitu Harun Zain dan Azwar Anas, namun kelihatannya sekarang terjadi proses involusi wawasan dengan semakin langkanya tokoh kuat spt mereka di tingkat daerah. Kesulitan saya adalah mencari rujukan teori yg bisa menyatukan keseluruhan perkembangan di tingkat daerah dan di tingkat nasional itu menjadi satu kesatuan yg bermakna. Akhirnya saya bisa menyelesaikannya, dgn menggunakan pendekatan eklektik, yaitu kombinasi dari : 1) Konvensi Montevideo 1933 dari hukum internasional; 2) pengertian etnik dari antropologi; 3) teori elite, integrasi nasional, dan hubungan antara etnik dan pemerintah pusat, dari ilmu politik. Saya berharap disertasi saya ini bisa menjadi tambahan masukan dan pertimbangan, baik bagi para sesepuh maupun bagi kaum muda Minangkabau masa kini, utk memahami kenyataan mengapa terjadi kemunduran peran etnik Minangkabau dalam dasawarsa-dasawarsa belakangan ini, dan bagaimana cara merumuskan kebijakan masa depan alternatif dari aspek teoretikal, agar etnik Minangkabau bisa kembali memainkan peran yg konstruktif, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Insya Allah. SB. Pada tanggal 25 Agt 2015 05:20, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Alhamdulillah, selamat atas diterbitkannya disertasi Pak Saaf. Semoga menjadi bagian dari sumbangan ilmu yang bermanfaat dari Pak Saaf untuk bangsa dan ranah, dan mendapat ridha Allah Swt. Ambo alah mamasan ciek via bung Anggun Gunawan. Wassalam, ANB Pada 24 Agustus 2015 23.20, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera dbp Angku Syafei; pendidikan partamo perwira urang awak ; Divisi IX Banteng ; Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI: Tuanku nan Putiah di Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang; peranan Bung Hatta dlm perjuangan di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson; peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando; Demonstrasi Nasi Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng; ultimatum ka Kabinet Djuanda; PRRI; Operasi 17 Agustus; PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI; Golkar dan Pemilu 1971; peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat; duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di Sumatera Barat. Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di Yogyakarta, ambo cetak buku tu
Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
Alhamdulillah, selamat atas diterbitkannya disertasi Pak Saaf. Semoga menjadi bagian dari sumbangan ilmu yang bermanfaat dari Pak Saaf untuk bangsa dan ranah, dan mendapat ridha Allah Swt. Ambo alah mamasan ciek via bung Anggun Gunawan. Wassalam, ANB Pada 24 Agustus 2015 23.20, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera dbp Angku Syafei; pendidikan partamo perwira urang awak ; Divisi IX Banteng ; Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI: Tuanku nan Putiah di Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang; peranan Bung Hatta dlm perjuangan di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson; peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando; Demonstrasi Nasi Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng; ultimatum ka Kabinet Djuanda; PRRI; Operasi 17 Agustus; PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI; Golkar dan Pemilu 1971; peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat; duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di Sumatera Barat. Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand ( PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah ongkos kirim. Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum mudo, dan para peminat. Para sanak nan baminat silakan dipasan langsuang ka Gre Publishing Yogyakarta. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.