[teknologia] Re: Vyatta: Open Source OS Router

2006-07-27 Terurut Topik dikshie

On 7/27/06, muhamad cpsmb tarigan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya kenal vytta karena 3 bulan lalu tony li join BODnya vyatta. VP
 engineeringnya juga ex dev team lead di cisco 7200 group. btw, buat yg
 gak kenal pak tony, dia ini mungkin 'linusnya' di networking, dia yg
 coding dan design cef pertamakali (arsitktur packet forwarding di ios)
 dan juga jnper router.

bang Carlos,
tolong tanyain dong ke orang-orang Vyatta kenapa mereka pilih xorp sbg base.
lalu perubahan apa saja yng mereka lakukan thd xorp.

trims,

-- 
-dikshie-

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik Made Wiryana
On 7/26/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
Well aku kepanasan los, sekarang udah 40 derajat and dry ngga ada angin, mau beli kipas angin udah habis semua, beli AC juga begitu make indent segala padahal panas ngga make indent. Jadi kalau malem tidur semua jendela di Buka, dan kalau sore gini di taman udah pada berbiki ria deh... bahkan udah banyak yang mulai berendam di air mancur. yang lucu nya lagi Perancis import listrik karena kebutuhan listrik melonjak padahal biasanya import listrik karena punya beberapa reaktor nuklir, tapi heat wave tahun ini di ramalkan bakal spt tahun 2003, semoga aja ngga lebih parah deh.
Sistem isolasi rumah di Prancis dan USA tidak sebagus di Jerman :-), makanya kalau suhu di luar udah panas di dalam rumah kalau ndak pakai AC terasa sekali.Di sini juga mencapai 40 derajat, tapi di kamar tidur saya, semilir-semili sejuk saja, tanpa AC
IMW

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik Arie Reynaldi Z

  Well aku kepanasan los,  sekarang udah 40 derajat and dry ngga ada angin,
 mau beli kipas angin udah habis semua, beli AC juga begitu make indent
 segala padahal panas ngga make indent. Jadi kalau malem tidur semua jendela
 di Buka,  dan kalau sore gini di taman udah pada berbiki ria deh... bahkan
 udah banyak yang mulai berendam di air mancur. yang lucu nya lagi Perancis
 import listrik karena kebutuhan listrik melonjak padahal biasanya import
 listrik karena punya beberapa reaktor nuklir, tapi heat wave tahun ini di
 ramalkan bakal spt tahun 2003,  semoga aja ngga lebih parah deh.


 Sistem isolasi rumah di Prancis dan USA tidak sebagus di Jerman :-), makanya
 kalau suhu di luar udah panas di dalam rumah kalau ndak pakai AC terasa
 sekali.

 Di sini juga mencapai 40 derajat, tapi di kamar tidur saya, semilir-semili
 sejuk saja, tanpa AC

Bagusan sistem isolasi ala tj priok pak.. isolasi intern alias di
badan sendiri.. kuli2 priok, mau panas kayak apa juga cuek aja
ngangkut barang.. di jerman ama US mana bisa.. :-D

sorry OOT.. can't help it :-)

-- 
Arie Reynaldi Zanahar
reymanx at gmail.com
http://www.reynaldi.or.id

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Cara statistik Webstat4u.com gimana ya?

2006-07-27 Terurut Topik supriyadisw

Aneh.. aku dulu kayanya pernah reply email ini. Kok gak muncul2 ya?!?!
Aku tulis lagi aja kali ya. Prinsip webstat4u atau web traker pada
umumnya:
- pasang javascript di blog atau web kita
- waktu dibuka, kode tersebut dijalankan dan mengirim data2 yang
bersifat umum, misalnya IP Address, resolusi, browser, dll ke server
penyedia layanan
- data2 yang nyampe diolah oleh server untuk dijadikan informasi yang
ingin diketahui oleh pemilik blog atau web

Mbak, walaupun blognya gak di-update tapi selama code JS-nya masih ada
dan ada orang yang ngunjungin. Ya pasti ada informasi yang mengatakan
kalo blognya ada yang ngunjungin. Coba deh code JS-nya dihapus,
harusnya statistiknya nol terus. Walapun kita buka dan update terus.

Pernah nulis ttg ini di sini:
http://www.supriyadisw.net/2006/06/site-trackers

Btw, wong Yogya ya Mbak? Aku Wong Klaten. Salam kenal... :D


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik Made Wiryana
On 7/27/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sistem isolasi rumah di Prancis dan USA tidak sebagus di Jerman :-), makanya kalau suhu di luar udah panas di dalam rumah kalau ndak pakai AC terasa sekali. Di sini juga mencapai 40 derajat, tapi di kamar tidur saya, semilir-semili
 sejuk saja, tanpa ACBagusan sistem isolasi ala tj priok pak.. isolasi intern alias dibadan sendiri.. kuli2 priok, mau panas kayak apa juga cuek ajangangkut barang.. di jerman ama US mana bisa.. :-D
Bisa Rie... tapi kulinya gua :-) kemarin baru aja lagi panas-panasanya, ngebantin temen seniman masangin kostum tuh bunga dan capung segede-gede gaban .1 kostum lumayan beratnya. Memang produk training center Jakarta lain, soalnya orang Jerman-nya sendiri yg badannya gede gede, banyak istirahat mulu kepanasan.
IMW 

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik Nukman Luthfie










Biasa melongok Friendster?

Kini iklan asal Indonesianya lumayan banyak.

Fenomena ini perlu kita perhatikan secara serius.



Pertama, kenapa mesti pasang iklan di Friendster jika memang
menembak pasar orang Indonesia juga? Jika ingin menarget pasar luar dengan
memasang iklan di Yahoo! atau Google, itu sangat mudah dipahami. Namun jika
ingin menarget pasar Indonesia kemudian memasang iklan di media luar yang juga
dibaca orang Indonesia, itu ironis. Kecuali Detikcom, KCM, SWA,
content lokal lain yang mengandalkan income dari iklan belum berhasil memikat
hati pemasang iklan. Bahkan Plasacom yang trafiknya sangat tinggi dan
memiliki registered user aktif hampir sejuta account pun tidak dikelola dengan
baik sehingga tak ada iklan non Telkom yang mampir ke sana. Sebaliknya, Friendster,
yang saat ini sudah memiliki sekitar setuja registered user asal Indonesia,
dibanjiri iklan dari Indonesia. 

Ironis bukan? Pasti ada sesuatu yang kurang: paling tidak,
belum ada media Interenet lokal untuk anak muda yang sukses di Indonesia dan
layak dipasangi iklan seperti Friendster.



Memang kita ndak perlu iri sama Friendster. Tapi, kenapa
para entepreneur dotcom di sini, kecuali yang disebut di atas, tidak
mampu membuat portal yang layak iklan?



Kedua, dalam hal ini kita rugi bandwithd ke luar negeri.



Jadi, sudah potensi iklan digerogoti pemain asing, biaya
bandwitd ke luar pun makin besar.



Bagaimana komentar teknologia?



http://www.virtual.co.id/blog/?p=93



Salam



Nukman








--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---






[teknologia] Informasi lowongan neh

2006-07-27 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Opportunity @ Switchlab
(f o r J a k a r t a O f f i c e )
1. System Programmer
· Similar role experience 3-5 years
· OOAD, UML modular system design
· Excellent knowledge of C#, C++ and Relational DB
· Excellent communication (oral and writing) skill (English).
· Able to think laterally and possed good analytical skill.

2. Application Programer
· Able to think laterally and possess good analytical skill and
programming technique
· Experience in 4th GL or Pascal or other proggraming language at
least 2 years.
· Excellent knowledge in T-SQL language
· Excellent communication (oral and writing) skill (English).

3. Junior Web Developers
· C# .NET programming for 1-3 year
· HTML / DHTML / CSS / Javascript
· Knowledge in T-SQL and SQL Server is an advantage.
· Good communication skill in English.
· Self motivated and able to work in a team.
Please kindly send your current CV, please include the education
history and GPA score and
expected salary to:
tiyok [at] switchlab.com
Thank you,
Sincerely,
Brahmantya Satyamurti (Tiyok)


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik Adjie
Sistem isolasi rumah di Prancis dan USA tidak sebagus di Jerman :-), makanya kalau suhu di luar udah panas di dalam rumah kalau ndak pakai AC terasa sekali.
Paris mah ngga segede jerman pak, kalau di tempat ente mah masih banyak ruang kosong, nah kalau di paris apartmentnya kecil-kecil.
Di sini juga mencapai 40 derajat, tapi di kamar tidur saya, semilir-semili sejuk saja, tanpa AC
yeee terang aja bukan di kota, lagian tempat ente masih banyak ruang terbuka.hehehe, eh bisa BBQ di belakang rumah donk, ada ikan bawal ngga sana... kayaknya seru juga bakar2 ikan heheh.


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik muhamad cpsmb tarigan

Made Wiryana wrote:
 On 7/27/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
  Paris mah ngga segede jerman pak, kalau di tempat ente mah masih banyak
  ruang kosong, nah kalau di paris apartmentnya kecil-kecil.
 

 Ndak itu sebabnya Djie, coba lihat bangunannya :-) , double glass dg roller,
 isolasi tembok, struktur keller (gudang bawah tanah).  Rumah di Jerman itu
 mahal karena ininya, bukan karena kecantikannya.  Sistem isolasi dan
 aliran udara yang baik bisa menghemat pemanas hingga 50% (dan tentu saja
 jadi bisa menahan panas dengan baik juga).


wah menarik pak.

kenapa begitu ya ? apa karena sudah didesign seperti itu sejak awal ?
(maksudnya untuk mengantisipasi panas )

menarik juga kalau di teknologia membahas kenapa di tempat tertentu
bangunanya harus seperti ini, sementara di tempat lain berbeda,etc.



 Di luar rumah sih panasnya minta ampun :-) makanya milih di dalam rumah.
 Soal bakar-bakar kalau terlalu panas kayak gini, harus di bawah pohon.


kalau di kalipornia, yang kadang2 bikin kepanasan itu memang karena
gak banyak rumah dan apartemen kompleks yang pakai AC :-) alias rumah2
di jakarta masih jauh lebih luxury.

untuk entertainment juga orang masih banyak nonton pilm pakai video
VHS, kalo di jkt kan sudah dvd semua :))

-mcp


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik Made Wiryana
On 7/27/06, muhamad cpsmb tarigan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ndak itu sebabnya Djie, coba lihat bangunannya :-) , double glass dg roller, isolasi tembok, struktur keller (gudang bawah tanah).Rumah di Jerman itu mahal karena ininya, bukan karena kecantikannya.Sistem isolasi dan
wah menarik pak.kenapa begitu ya ? apa karena sudah didesign seperti itu sejak awal ?(maksudnya untuk mengantisipasi panas )Betul, tepatnya menghemat penggunaan energi, baik untuk pemanasan (ketika winter), atau mendinginkan (ketika Summer). Rumah yang baru biasanya sudah memiliki disain dengan aliran udara yang baik sekali (saya ada teman yg rumahnya ndak terlalu tinggi, seperti rumah lama, mirip dg bangunan di Jakarta, tapi aliran udara dan isolasi bagus, jadi kalau Summer di luar 40 derajat di dalam rumah tanpa AC juga ndak panas.
Itu bedanya bangunan di sini ama di Indonesia, Kalau kampus di Indonesia dari luar mentereng (bagus bangunannya), tapi kamar mandi, dan air kadang berantakan :-)
menarik juga kalau di teknologia membahas kenapa di tempat tertentubangunanya harus seperti ini, sementara di tempat lain berbeda,etc.Mungkin faktor penampilan tidak perlu (ditambah lagi di Jerman ada bakuan, bahwa rumah tinggal harus berbentuk seperit ini dan itu) yang membuat hal tersebut bisa diterapkan. Penuhnya aturan ini mungkin yang bisa membuat hal itu jalan. Lha untuk motong pohon di kebun sendiri aja perlu izin kota, kalau pohon itu sudah berusia lebih dari sekian tahun. PAdahal yang nanem tuh pohon orang tua kita sendiri, dan di tanah sendiri :-)
 Di luar rumah sih panasnya minta ampun :-) makanya milih di dalam rumah.
 Soal bakar-bakar kalau terlalu panas kayak gini, harus di bawah pohon.kalau di kalipornia, yang kadang2 bikin kepanasan itu memang karenagak banyak rumah dan apartemen kompleks yang pakai AC :-) alias rumah2
di jakarta masih jauh lebih luxury.Di sini pada temperatru seperit sekarang, di rumah sakit juga pada ndak pakai AC. Mobil ber Ac juga jarang. Panas-panas tetap menggenjot (hallo Rie.. sama kita, aliran penggenjotan).
untuk entertainment juga orang masih banyak nonton pilm pakai videoVHS, kalo di jkt kan sudah dvd semua :))
Modern je...IMW 

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik Budi Rahardjo

jadi inget tempat saya di Canada dulu.
winter ... bisa -35 C (belum lagi tanpa windchill)
summer bisa +30 C (bisa lebih kalau ada heatwave)

jelas repot bangunan, mobil, jalan (pecah2 melulu), dll.

-- budi

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik wongcilik





  - Original Message - 
  From: 
  Made Wiryana 
  
  To: teknologia@googlegroups.com 
  
  Sent: Friday, July 28, 2006 4:40 AM
  Subject: [teknologia] Re: heat wave Re: 
  Membuat Produk
  
  
  Betul, tepatnya menghemat penggunaan energi, baik untuk pemanasan 
  (ketika winter), atau mendinginkan (ketika Summer). Rumah 
  yang baru biasanya sudah memiliki disain dengan aliran udara yang baik sekali 
  (saya ada teman yg rumahnya ndak terlalu tinggi, seperti rumah lama, mirip dg 
  bangunan di Jakarta, tapi aliran udara dan isolasi bagus, jadi kalau Summer di 
  luar 40 derajat di dalam rumah tanpa AC juga ndak panas. Itu bedanya 
  bangunan di sini ama di Indonesia, Kalau kampus di Indonesia dari luar 
  mentereng (bagus bangunannya), tapi kamar mandi, dan air kadang berantakan 
  :-)
  
  == Sebenarnya kalau kita mau dan bikin 
  sendiri bisa dan sangat mungkin tentu dengan design dan kualitas material 
  pilihan, kebanyakan disini adalah rumah dibangunkan oleh develpor yg semen aja 
  kadang masih di akali pakai semen curah.belum lagi besi sloof yg 
  terkadang hanya pakai besi 8mm..belum lagi cat curah..msh pakai 
  GRCetc.
  Mungkin faktor penampilan tidak perlu (ditambah lagi di Jerman ada 
  bakuan, bahwa rumah tinggal harus berbentuk seperit ini dan itu) yang membuat 
  hal tersebut bisa diterapkan. Penuhnya aturan ini mungkin yang bisa 
  membuat hal itu jalan. Lha untuk motong pohon di kebun sendiri aja perlu 
  izin kota, kalau pohon itu sudah berusia lebih dari sekian tahun. PAdahal yang 
  nanem tuh pohon orang tua kita sendiri, dan di tanah sendiri :-) 
  
  ==Kebanyakan orang indo memang begitu 
  Pak Made kalau yg punya duit, kl yg ngga punya duit penampilan dulu no wahid 
  baru interior acak-acakan...dan tdk sedikit juga yg saya temui eksterior 
  sederhana...interior bagus...
  Kalau masalahtebang pohon harusizin 
  pemkot/ pemda..itu sudahlama berjalan di indonesia khusus untuk pohon 
  jati di daerah jawa yg saya tahucoba kalau yg lain juga ngikut misalnya 
  damar laut..sungkai...kayu hitam.atau mahoni ...etc
  jangan tanya realitanya 
  yah..hehehehe.
  .
  Di sini pada temperatru seperit 
  sekarang, di rumah sakit juga pada ndak pakai AC. Mobil ber Ac juga 
  jarang. Panas-panas tetap menggenjot (hallo Rie.. sama kita, aliran 
  penggenjotan). 
  
untuk entertainment juga orang masih banyak nonton pilm pakai 
videoVHS, kalo di jkt kan sudah dvd semua :)) 

= Pak Carlos...meskipun ada DVD saya lebih 
suka pakai VHS...kalau di kamar...kalau pengin 5.1ch tentu terpaksa pakai 
DVD.

Pak Made, Pak Carlos, Pak Adjie...disana 
instalasi listriknya pakai bagaimana yah? 
Pakai ELCB/ RCCB ngga yah?

salam,
wongcilik

  Modern je...IMW 
  
--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---




[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik muhammad panji

On 7/27/06, Nukman Luthfie [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Biasa melongok Friendster?

 Kini iklan asal Indonesianya lumayan banyak.

 Fenomena ini perlu kita perhatikan secara serius.



 Pertama, kenapa mesti pasang iklan di Friendster jika memang menembak pasar
 orang Indonesia juga? Jika ingin menarget pasar luar dengan memasang iklan
 di Yahoo! atau Google, itu sangat mudah dipahami. Namun jika ingin menarget
 pasar Indonesia kemudian memasang iklan di media luar yang juga dibaca orang
 Indonesia, itu ironis. Kecuali Detikcom, KCM, SWA, content lokal lain yang
 mengandalkan income dari iklan belum berhasil memikat hati pemasang iklan.
Mungkin segmen pasarnya? meskipun nggak semua user friendster itu
remaja tapi kelihatannya sebagian besar begitu, ABG, maupun remaja
dewasa, dan mungkin yang dibidik oleh para pengiklan ya mereka2 itu.
saya sudah lama ndak main ke friendster karena admin dikampus tanpa
rasa bersalah memblok akses ke friendster, jadi kurang tahu persis
siapa saja yang pasang iklan di friendster dari Indonesia

...
 Kedua, dalam hal ini kita rugi bandwithd ke luar negeri.
Apa bandwidth keluar ini nggak bisa diakali ya? saya penasaran kenapa
b/w diluar kok bisa murah? apakah infrastruktur kita kurang?
rgds,


-- 
Panji
http://sumodirjo.blogspot.com

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik risiyanto budi

Made Wiryana wrote:

On 7/27/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:

  

Paris mah ngga segede jerman pak, kalau di tempat ente mah masih banyak
ruang kosong, nah kalau di paris apartmentnya kecil-kecil.




Ndak itu sebabnya Djie, coba lihat bangunannya :-) , double glass dg roller,
isolasi tembok, struktur keller (gudang bawah tanah).  Rumah di Jerman itu
mahal karena ininya, bukan karena kecantikannya.  Sistem isolasi dan
aliran udara yang baik bisa menghemat pemanas hingga 50% (dan tentu saja
jadi bisa menahan panas dengan baik juga).


  


Gimana dengan bangunan belanda?
Smp  SMA saya (SMPN III  SMAN IX Surabaya), bekas bangunan belanda.
Sama juga meski di luar panas kentangkentang, di dalam adem ayem.

Temboknya tebal, bangunannya tinggi (  10 meter kali), terus genteng 
nya juga tebal (karangpilang).
Antara genteng dan ruang kelas ada firewall jadi panas dari genteng 
tidak langsung memanggang ruang kelas.

Pintu dan jendelanya juga tinggi, sampe sempat berfikir apa orang 
belanda tingginya 2x orang indo?

Kemudian sewaktu murid (pas SMA) makin banyak, dibuatkan bangunan untuk 
kelas tambahan. Sayangnya bangunan baru tersebut tidak mengikuti gaya 
bangunan lama. Meski diberi beberapa kipas tetap saja sumuk. Sehingga 
tiap hari  seragam dicuci,  karena tiap pulang sekolah sudah kecut. 
Untung saya cuma 1 semester di kelas oven tersebut.


--
aris

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik risiyanto budi

Nukman Luthfie wrote:

 

 

Memang kita ndak perlu iri sama Friendster. Tapi, kenapa para entepreneur
dotcom di sini, kecuali yang disebut di atas,  tidak mampu membuat portal
yang layak iklan?

 

Kedua, dalam hal ini kita rugi bandwithd ke luar negeri.


Jadi, sudah potensi iklan digerogoti pemain asing, biaya bandwitd ke luar
pun makin besar.

  


Kalau mau hemat bandwitdh kan musti hosted di indonesia, jadi terhubung 
langsung dengan iix.

Sayangnya ternyata sewa server di id lebih mahal dari sewa server di us :-(
Sudah lebih mahal,  speck  bw nya lebih rendah, dan ada pula yang musti 
bayar 1 tahun di depan :-O

Dan sering down, entah listriknya atau koneksinya (sering disini kalau 
dibanding dengan yang di us).

--
aris


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik Ilya

Nukman Luthfie wrote:
 
 Biasa melongok Friendster?
 Kini iklan asal Indonesianya lumayan banyak.
 Fenomena ini perlu kita perhatikan secara serius.
 Pertama, kenapa mesti pasang iklan di Friendster jika memang menembak pasar
 orang Indonesia juga? 

IMHO, banner system @ friendster is using somekind-of-something-bla-bla,
jadi (most-likely) hanya pengakses dari ISP2 di ID yg mendapat banner tsb.

Jadi *memang* targetting indonesian young-adults/15-25,
yg gila friendster

I don't know wether it is as they said or not.

Gimana om Carlos or temen2 yg laen di luar negri?
Kalo browse friendster apa tetep dapet banner2 yg asalnya dari ID?

 pemasang iklan. Bahkan  http://www.plasa.com/ Plasacom yang trafiknya
 sangat tinggi dan memiliki registered user aktif hampir sejuta account pun
 tidak dikelola dengan baik sehingga tak ada iklan non Telkom yang mampir ke
 sana. 

Balik lagi ke brand-image  target nya sih pak

Kalau saya ada di pihak brand-brand tsb (yg ada bannernya ada di
friendster) dikasih pilihan utk pasang di plasa or fs, merem, saya vote
for fs.

btw, banner system booking fs juga done thru their appointed agency, di
jakarta juga.

-ilya-

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik Andriansah™
On 7/27/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 7/27/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:

Paris mah ngga segede jerman pak, kalau di tempat ente mah masih banyak ruang kosong, nah kalau di paris apartmentnya kecil-kecil.
Ndak itu sebabnya Djie, coba lihat bangunannya :-) , double glass dg roller, isolasi tembok, struktur keller (gudang bawah tanah). Rumah di Jerman itu mahal karena ininya, bukan karena kecantikannya. Sistem isolasi dan aliran udara yang baik bisa menghemat pemanas hingga 50% (dan tentu saja jadi bisa menahan panas dengan baik juga). 
Bisa kasih tahu link tentang (bahasa inggris), soalnya saya cari2 gak dapet (mungkin salah keyword).

Di sini juga mencapai 40 derajat, tapi di kamar tidur saya, semilir-semili sejuk saja, tanpa ACTerus terang saya tertarik dengan ini, bisa gak kira2 saya terapin di
bakal rumah saya. Makanya saya pengen tahu gimana bisa adem rumahnya 

yeee terang aja bukan di kota, lagian tempat ente masih banyak ruang terbuka.
hehehe, eh bisa BBQ di belakang rumah donk, ada ikan bawal ngga sana... kayaknya seru juga bakar2 ikan heheh.
Di luar rumah sih panasnya minta ampun :-) makanya milih di dalam rumah. Soal bakar-bakar kalau terlalu panas kayak gini, harus di bawah pohon.Tapi kalau sistem isolasi seperti di Jerman diterapin di Indonesia, yg suka adalah serangga dan teman-temannya, rayap misalnya.
Pake Made, kenapa bisa tidak ada rayap disana? Maksudnya dengan design
rumah jerman sana? apa juga ada anti rayap sebelum rumah itu dibangun?-- Andriansahandri.andriani.web.id

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik risiyanto budi

Andriansah™ wrote:

Di sini juga mencapai 40 derajat, tapi di kamar tidur saya, semilir-semili
  

sejuk saja, tanpa AC



 Terus terang saya tertarik dengan ini, bisa gak kira2 saya terapin di bakal
rumah saya. Makanya saya pengen tahu gimana bisa adem rumahnya

  


Dri, coba tanya jay.
Dia kan arsitektur juga :)

--
aris

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik Nukman Luthfie
On 7/28/06, Ilya [EMAIL PROTECTED] wrote:
 pemasang iklan. Bahkanhttp://www.plasa.com/ Plasacom yang trafiknya sangat tinggi dan memiliki registered user aktif hampir sejuta account pun tidak dikelola dengan baik sehingga tak ada iklan non Telkom yang mampir ke
 sana.Balik lagi ke brand-image  target nya sih pakKalau saya ada di pihak brand-brand tsb (yg ada bannernya ada difriendster) dikasih pilihan utk pasang di plasa or fs, merem, saya vote
for fs.btw, banner system booking fs juga done thru their appointed agency, dijakarta juga.-ilya-
[NL:] 

Ya, itu point saya. Artinya content lokal kita tidak
mampu persaing secara bisnis/komersial dengan asing. Ini sangat menyedihkan.
Sejak ambruknya dotcom di Indonesia, yang bertahan hanya Detikcom, sisanya
nggak tahu entah kemana. Di saat bisnis dotcom di luar bangkit, di Indonesia
tidak bangkit. Maka ketika para pengiklan ingin menembak pasar abg, mereka bingung,
maaaa portal abg yang layak iklan? Ndak ado. Yang ada, di mata agency dan
pemasang iklan saat ini barangkali cuma Friendster. Padahal iklan di Friendster muahaal.



Hayo di mana masalahnya kalau bukan di industri dotcom
kita sendiri?



Salam

Nukman

-- Nukman Luthfie

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik baskara

On 7/28/06, Nukman Luthfie [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maka ketika para pengiklan ingin menembak pasar abg, mereka bingung,
 maaaa portal abg yang layak iklan? Ndak ado. Yang ada, di mata agency
 dan pemasang iklan saat ini barangkali cuma Friendster. Padahal iklan di
 Friendster muahaal.

Pasang iklan di friendster mahal?
Portal abg yang layak iklan ndak ado?
Pasang saja iklan di majalah buat abg. Beres kan? Gitu aja koq repot. ;-)

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik Nukman Luthfie
On 7/28/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 7/28/06, Nukman Luthfie [EMAIL PROTECTED] wrote: Maka ketika para pengiklan ingin menembak pasar abg, mereka bingung, maaaa portal abg yang layak iklan? Ndak ado. Yang ada, di mata agency
 dan pemasang iklan saat ini barangkali cuma Friendster. Padahal iklan di Friendster muahaal.Pasang iklan di friendster mahal?Portal abg yang layak iklan ndak ado?Pasang saja iklan di majalah buat abg. Beres kan? Gitu aja koq repot. ;-)
Hehehe topiknya media internet lha kok lompat ke majalah.-- Nukman Luthfie

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik muhamad cpsmb tarigan


risiyanto budi wrote:
 muhammad panji wrote:

 
 
 
 Kedua, dalam hal ini kita rugi bandwithd ke luar negeri.
 
 
 Apa bandwidth keluar ini nggak bisa diakali ya? saya penasaran kenapa
 b/w diluar kok bisa murah? apakah infrastruktur kita kurang?
 rgds,
 
 
 
 
 Saya sering mengakali bandwidth ke wikipedia dengan mengakses wapedia.
 http://id.wapedia.org/Bandung
 Lumayan cepat meski diakses dari gprs.


untuk menghemat bandwith dulu saya pernah utarakan national proxy
caching/object store via squid,etc ; tapi masalahnya nanti terletak
pada net neutrality :-)

ada juga sih next-gen produk networking appliance yang bisa object
store dan proxy caching sampai ke bit level, tapi bukan pakai open
source :)) ha ha ha  meskipun lumayan kalau ada 100 terabit hard
disk capacity untuk caching.

jadi intinya, soal bandwidth ke luar ini bener2 tergantung policy
teknis masing2 isp saja.

-mcp


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik muhamad cpsmb tarigan


Ilya wrote:
 Nukman Luthfie wrote:
 

 Gimana om Carlos or temen2 yg laen di luar negri?
 Kalo browse friendster apa tetep dapet banner2 yg asalnya dari ID?


makanya itu  saya bingung koq gak pernah melihat iklan indonesia di
prenster.

-mcp


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: heat wave Re: Membuat Produk

2006-07-27 Terurut Topik muhamad cpsmb tarigan

Budi Rahardjo wrote:
 jadi inget tempat saya di Canada dulu.
 winter ... bisa -35 C (belum lagi tanpa windchill)
 summer bisa +30 C (bisa lebih kalau ada heatwave)

 jelas repot bangunan, mobil, jalan (pecah2 melulu), dll.

 -- budi

yang kasian orang tua/senior citizen yang tinggal di rumah sendirian
tanpa ada yang ngurus (kalo di indonesia sih gak bakalan ada yg kayak
begini), sudah 65 org tewas.

btw, kemaren lihat ada alat untuk mendinginkan interior mobil waktu
panas terkena terik matahari. konsepnya sih simple, jadi ada semacam
kipas angin kecil yang dipasang di jendela mobil, sumber energinya
berasal dari mini solar cell. :)

-mcp


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik risiyanto budi

muhamad cpsmb tarigan wrote:

untuk menghemat bandwith dulu saya pernah utarakan national proxy
caching/object store via squid,etc ; tapi masalahnya nanti terletak
pada net neutrality :-)

ada juga sih next-gen produk networking appliance yang bisa object
store dan proxy caching sampai ke bit level, tapi bukan pakai open
source :)) ha ha ha  meskipun lumayan kalau ada 100 terabit hard
disk capacity untuk caching.

jadi intinya, soal bandwidth ke luar ini bener2 tergantung policy
teknis masing2 isp saja.

  


Betul bos,
Isp di kantor menyediakan squid-cache juga kok, jadi secara default 
akses ke port 80 saya lempar ke sana.

dan agak oot
Saya lihat minim sekali konten lokal yang disediakan oleh isp (kecuali 
cbn, saya terbantu sekali dengan mirrornya).

Peluang tuh buat content provider, ajukan ke isp2 yang minim konten :)

--
aris


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik risiyanto budi

muhamad cpsmb tarigan wrote:

Ilya wrote:
  

Nukman Luthfie wrote:



  

Gimana om Carlos or temen2 yg laen di luar negri?
Kalo browse friendster apa tetep dapet banner2 yg asalnya dari ID?




makanya itu  saya bingung koq gak pernah melihat iklan indonesia di
prenster.

  


Mungkin dilihat dari ip pengaksesnya,
coba anda sulap supaya seolah olah anda mengakses friendster dari id :-D.

--
aris


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik muhamad cpsmb tarigan


Nukman Luthfie wrote:
 On 7/28/06, Ilya [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   pemasang iklan. Bahkan  http://www.plasa.com/ Plasacom yang trafiknya
   sangat tinggi dan memiliki registered user aktif hampir sejuta account
  pun
   tidak dikelola dengan baik sehingga tak ada iklan non Telkom yang mampir
  ke
   sana.
 
  Balik lagi ke brand-image  target nya sih pak
 
  Kalau saya ada di pihak brand-brand tsb (yg ada bannernya ada di
  friendster) dikasih pilihan utk pasang di plasa or fs, merem, saya vote
  for fs.
 
  btw, banner system booking fs juga done thru their appointed agency, di
  jakarta juga.
 
  -ilya-
 
  
 
 [NL:]

 Ya, itu point saya. Artinya content lokal kita tidak mampu persaing secara
 bisnis/komersial dengan asing. Ini sangat menyedihkan. Sejak ambruknya
 dotcom di Indonesia, yang bertahan hanya Detikcom, sisanya nggak tahu entah
 kemana. Di saat bisnis dotcom di luar bangkit, di Indonesia tidak bangkit.

*mungkin* masalahnya klasik pak :

+ gak ada industri lain *sejenis* yg membackup bisnis dotcom, kalau
detik *mungkin* ada.
(misalnya group gramedia membackup bisnis online  ,etc) , jadi bisnis
contentnya gak jalan sendirian dan bisa dapat bantuan dikala masa
susah.

+ real owner di belakang industri dotcomnya gak punya visi dan sering
kali oportunistik, sering kali owner dotcom .id dan .my (jaman dulu
paling tidak)
 main bisnisnya bukan bisnis it, sering kali: juragan gula, juragan
paku , juragan bahan2 kimia ( walaupun dalam skala besar ) , he he ..
tapi ini serius lho :))
dalam kata lain mereka tidak punya how-to,know-how, risk proposition
dan marketing/sales channel untuk menjalankan bisnis dotcom

sebenarnya saya dulu ditawari juga untuk managing big dot com di .id ,
tapi karena saya lihat masalahnya di nomor dua
( juragan duren mau jualan online ) , ya mending serius jadi networkers
saja :))

-mcp


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Content Lokal jalan di tempat?

2006-07-27 Terurut Topik Nukman Luthfie
On 7/28/06, muhamad cpsmb tarigan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 [NL:] Ya, itu point saya. Artinya content lokal kita tidak mampu persaing secara bisnis/komersial dengan asing. Ini sangat menyedihkan. Sejak ambruknya dotcom di Indonesia, yang bertahan hanya Detikcom, sisanya nggak tahu entah
 kemana. Di saat bisnis dotcom di luar bangkit, di Indonesia tidak bangkit.*mungkin* masalahnya klasik pak :+ gak ada industri lain *sejenis* yg membackup bisnis dotcom, kalaudetik *mungkin* ada.
(misalnya group gramedia membackup bisnis online,etc) , jadi bisniscontentnya gak jalan sendirian dan bisa dapat bantuan dikala masasusah.NL: Ini case menarik: Detikcom tidak di back-up oleh industri sejenis, malah sukses. Sebaliknya KCM yang di-back-up Kompas ndak bisa sebesar Detikcom. Mereka yang memiliki bahan dasar untuk di-online-kan malah gagal di dunia online. Ini yang saya lihat di Indonesia lho.
+ real owner di belakang industri dotcomnya gak punya visi dan seringkali oportunistik, sering kali owner dotcom .id dan .my (jaman dulu
paling tidak) main bisnisnya bukan bisnis it, sering kali: juragan gula, juraganpaku , juragan bahan2 kimia ( walaupun dalam skala besar ) , he he ..tapi ini serius lho :))dalam kata lain mereka tidak punya how-to,know-how, risk proposition
dan marketing/sales channel untuk menjalankan bisnis dotcomNL: Ya, sebagian besar memang seperti itu. Sayang ya..Tapi yang juga mesti diperhatikan, meski bisnisnya IT, masih banyak hal diperlukan untuk sukses di bisnis dotcom. Terutama soal komunikasi (bukan telekomunikasi lho) dan kultur. Lho kok kultur? hehehe pengamatan saya menunjukkan, justru kultur lah penjegal utama banyak bos2 besar di sini ketika masuk ke bisnis dotcom
sebenarnya saya dulu ditawari juga untuk managing big dot com di .id ,tapi karena saya lihat masalahnya di nomor dua
( juragan duren mau jualan online ) , ya mending serius jadi networkerssaja :))-mcpSalam-- Nukman Luthfie

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---