[wanita-muslimah] Kisah Orang Tua Bijak

2006-03-27 Terurut Topik Yulia Artati
Kisah-kisah Inspiratif
 
Kisah Orang Tua Bijak

Pernah ada seorang tua yang hidup di desa kecil.
Meskipun ia miskin, semua orang cemburu kepadanya
karena ia memiliki kuda putih cantik. Bahkan raja
menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum
pernah dilihat orang, begitu gagah, anggun dan kuat. 

Orang-orang menawarkan harga amat tinggi untuk kuda
jantan itu, tetapi orang tua itu selalu menolak :
Kuda ini bukan kuda bagi saya, katanya : Ia adalah
seperti seseorang. Bagaimana kita dapat menjual
seseorang. Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana
kita dapat menjual seorang sahabat ? Orang itu miskin
dan godaan besar. Tetapi ia tidak menjual kuda itu. 

Suatu pagi ia menemukan bahwa kuda itu tidak ada di
kandangnya. Seluruh desa datang menemuinya. Orang tua
bodoh, mereka mengejek dia : Sudah kami katakan
bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami peringatkan
bahwa kamu akan di rampok. Anda begitu miskin... Mana
mungkin anda dapat melindungi binatang yang begitu
berharga ? Sebaiknya anda  menjualnya. Anda boleh
minta harga apa saja. Harga setinggi apapun akan
dibayar juga. Sekarang kuda itu hilang dan anda
dikutuk oleh kemalangan. 

Orang tua itu menjawab : Jangan bicara terlalu cepat.
Katakan saja bahwa kuda itu tidak berada di
kandangnya. Itu saja yang kita tahu; selebihnya adalah
penilaian. Apakah saya di kutuk atau tidak, bagaimana
Anda dapat ketahui itu ? Bagaimana Anda dapat
menghakimi ?. Orang-orang desa itu protes : Jangan
menggambarkan kami sebagai orang bodoh! Mungkin kami
bukan ahli filsafat, tetapi filsafat hebat tidak di
perlukan. Fakta sederhana bahwa kudamu hilang adalah
kutukan. 

Orang tua itu berbicara lagi : Yang saya tahu
hanyalah bahwa kandang itu kosong dan kuda itu pergi.
Selebihnya saya tidak tahu. Apakah itu kutukan atau
berkat, saya tidak dapat katakan.Yang dapat kita lihat
hanyalah sepotong saja. Siapa tahu apa yang akan
terjadi nanti ? 
Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka orang itu
gila. Mereka memang selalu menganggap dia orang tolol;
kalau tidak, ia akan menjual kuda itu dan hidup dari
uang yang diterimanya. Sebaliknya, ia seorang tukang
potong kayu miskin, orang tua yang memotong kayu bakar
dan menariknya keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang
ia terima hanya cukup untuk membeli makanan, tidak
lebih. Hidupnya sengsara sekali. Sekarang ia sudah
membuktikan bahwa ia betul-betul tolol. 
Sesudah lima belas hari, kuda itu kembali. Ia tidak di
curi, ia lari ke dalam hutan. Ia tidak hanya kembali,
ia juga membawa sekitar selusin kuda liar bersamanya.
Sekali lagi penduduk desa berkumpul sekeliling tukang
potong kayu itu dan mengatakan : Orang tua, kamu
benar dan kami salah. Yang kami anggap kutukan
sebenarnya berkat. Maafkan kami. 

Jawab orang itu : Sekali lagi kalian bertindak
gegabah. Katakan saja bahwa kuda itu sudah balik.
Katakan saja bahwa selusin kuda balik bersama dia,
tetapi jangan menilai. Bagaimana kalian tahu bahwa ini
adalah berkat ? Anda hanya melihat sepotong saja.
Kecuali kalau kalian sudah mengetahui seluruh cerita,
bagaimana anda dapat menilai ? Kalian hanya membaca
satu halaman dari sebuah buku. Dapatkah kalian menilai
seluruh buku ? Kalian hanya membaca satu kata dari
sebuah ungkapan. Apakah kalian dapat mengerti seluruh
ungkapan ? Hidup ini begitu luas, namun Anda menilai
seluruh hidup berdasar! kan satu halaman atau satu
kata.Yang anda tahu hanyalah sepotong! Jangan katakan
itu adalah berkat. Tidak ada yang tahu. Saya sudah
puas dengan apa yang saya tahu. Saya tidak terganggu
karena apa yang saya tidak tahu.

Barangkali orang tua itu benar, mereka berkata satu
kepada yang lain. Jadi mereka tidak banyak
berkata-kata. Tetapi di dalam hati mereka tahu ia
salah. Mereka tahu itu adalah berkat. Dua belas kuda
liar pulang bersama satu kuda. Dengan kerja sedikit,
binatang itu dapat dijinakkan dan dilatih, kemudian
dijual untuk banyak uang. 

Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak
muda itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah
beberapa hari, ia terjatuh dari salah satu kuda dan
kedua kakinya patah. Sekali lagi orang desa berkumpul
sekitar orang tua itu dan menilai. Kamu benar, kata
mereka : Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar.
Selusin kuda itu bukan berkat. Mereka adalah kutukan.
Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan sekarang
dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk
membantumu... Sekarang kamu lebih miskin lagi. Orang
tua itu berbicara lagi : Ya, kalian kesetanan dengan
pikiran untuk menilai, menghakimi. Jangan keterlaluan.
Katakan saja bahwa anak saya patah kaki. Siapa tahu
itu berkat atau kutukan ? Tidak ada yang tahu. Kita
hanya mempunyai sepotong cerita. Hidup ini datang
sepotong-sepotong.Maka terjadilah dua minggu kemudian
negeri itu berperang dengan negeri tetangga. Semua
anak muda di desa diminta untuk menjadi tentara. Hanya
anak si orang tua tidak diminta karena ia 
terluka. Sekali lagi orang berkumpul sekitar orang tua
itu sambil menangis dan berteriak karena anak-anak
mereka sudah dipanggil untuk bertempur. Sedikit 

[wanita-muslimah] kabar dari ICC-NW

2006-03-27 Terurut Topik Yulia Artati
Cerita dua gadis di New York yang mendapat hidayah
yang menunjukkan kebesaran Allah SWT.York.
 
Lady and Souly Rodriguez
 
Sekitar pukul 5 sore Senin kemarin, 13 Maret 2006, The
Islamic Cultural Center of New York sebenarnya agak
sepi. Saya juga sebenarnya sudah bersiap-siap untuk
pulang dan kembali ke kantor perwakilan RI untuk PBB
New York. Resepsionis juga telah pulang sehingga
kantor di Islamic Center memang telah kosong.
 
Tiba-tiba security datang ke kantor dan memberitahu
jika ada dua orang yang ingin bertanya tentang Islam.
Saya katakan tunggu karena saya sudah bersiap-siap
untuk berangkat. Saya pun keluar ke ruang tunggu
menemui mereka. Ternyata keduanya adalah gadis belia,
kakak beradik. Yang tua bernama Lady Rodriguez berumur
sekitar 20 tahun dan adiknya bernama Souly (menurutnya
dari kata Soul) berumur sekitar 17 tahun. Keduanya
adalah pelajar.
 
Sambil mempersilahkan duduk dengan tenang, saya
memulai dengan pertanyaan-pertanyaan pribadi. Biasanya
menanyakan nama, keluarga, sekolah, dll. Lalu dari
mana mengenal Islamic Center dan juga pernahkan
mendengar Islam sebelumnya, atau buku apa yang dibaca
tentang Islam. Yang mengejutkan, ternyata keduanya
mengenal Islam hanya dari internet. Bahkan ketika saya
Tanya, apakah sudah punya Al Qur'an? Keduanya
mengatakan bahwa mereka belum memilikinya, hanya sudah
membacanya juga lewat internet. 
Yang mengejutkan juga, di saat saya menjelaskan
dasar-dasar keimanan (rukun Iman), tiba-tiba mata si
Lady berkaca-kaca dan mengucurkan airmata. Ketika saya
Tanya, apa gerangan yang menjadikannya menangis?
Dijawabnya dengan terbata: I feel happy. Saya tanya
lagi Why? Dijawabnya: Because I have what I am
looking for, my God. Sementara adiknya hanya
tersenyum mendengarkan penjelasan saya dan
sekali-sekali mangguk-mangguk.
 
Saya menjelaskan rukun Iman, rukun Islam, tentu dengan
membandingkan konsepsi iman dan ibadah antara Islam
dan Katolik. Selain itu juga saya jelaskan tentang
konsepsi Islam itu sendiri dalam kehidupan nyata
manusia. Bahwa Islam itu adalah kehidupan kita. Dengan
aturan Islam itulah kita hidup dengan lebih sehat dan
bahagia. Beberapa hal memang saya rincikan, seperti
pelarangan makan babi, minum Khamar, judi, hubungan
tanpa nikah, dll. Tentu saya juga jelaskan bagaimana
menjaga hubungan silaturrahim dengan semua pihak,
khususnya dengan orang tua dan sanak keluarga.
 
Tanpa terasa, hampir sejam saya menjelaskan Islam
kepada kedua gadis belia ini. Pada akhirnya saya
tawarkan jika ada pertanyaan atau hal-hal yang perlu
diklarifikasi. Keduanya menggelengkan kepala. Sayapun
katakana: Thank you for coming. Hopefully your have
learned something about Islam. Tidak lupa saya
katakan: I will give you some reading materials. Read
them carefully, and if you feel that Islam is the
right way for you, come back again.  
Tapi saya terkejut tiba-tiba Lady sekali lagi
meneteskan airmata dan mengatakan: I am ready.
Hampir tidak percaya karena belajar Islam dari
internet tentu banyak misleading. Saya tanyakan jika
orang tuanya tahu mengenai niatnya untuk masuk Islam.
Lady menjawab: My mom knows and she respects my
decision. Segera saya mencari seorang Muslimah
dimasjid untuk mengajarnya mengambil wudhu. Rencanya
syahadat akan saya bimbing menjelas didirikan shalat
magrib sekitar pukul 6 sore itu. 
Setelah selesai berwudhu, lebih mengejutkan lagi,
ternyata adiknya juga ikut mengambil air wudhu dan
menyatakan tekad mengikuti kakaknya masuk Islam.
Alhamdulillah, setelah azan magrib sore kemarin,
dengan memuji kebesaran Ialhi saya tuntun kedua gadis
ini mengucapkan Ash-hadu an Laa ilaalah illaLLAH wa
Ash-hadu anna Muhammadan rasulullah disaksikan oleh
ratusan jama'ah magrib di Islamic Center dan disambut
dengan pekik ALlahu Akbar!  
Iqamah untuk shalat magrib dikumandangkan. Lady dan
Souly kini menjalankan shalat pertamanya sebagai
Muslimah. Doaku mengiringi, semoga kalian berdua
dikuatkan dan dituntun selalu ke jalan yang
diridhaiNya.
Amin! 
New York, 14 Maret 2006.
KDNY (Kabar Dari New York)

 
Sumber dari milis [EMAIL PROTECTED]
http://yartati.multiply.com

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1

2006-03-27 Terurut Topik achmad.chodjim
Saya sih akan mengomentari yang ini saja. Yang salah atau yang kurang lurus 
saja yang perlu saya tanggapi.

Hadiah Nobel, selain bidang sastra dan perdamaian, tidak diberikan berdasarkan 
tergantung kepada siapa yang diberi dan memberi. Khususnya untuk bidang 
fisika, kimia, dan kedokteran, Nobel diberikan melalui rujukan sains 
internasional. Djaka Sasmita pun bisa mendapat Nobel bila ada bukti pada jurnal 
kedokteran internasional. Jadi, yang perlu diketahui oleh Mas Jano Ko, karya 
ilmiah dan penemuan teknologi canggih itu adalah yang diterbitkan melalui 
jurnal sains yang internasional.

Tak ada istilah bagi perlombaan tentang pernobelan. Yang ada ialah Lembaga 
Noble yang ada di Swedia sana. Dan, ini bukan lembaga yang mengadakan 
perlombaan pernobelan. Jadi, jangan salah paham. Tak ada pertandingan buat 
pernobelan. Kalau memang memiliki hasil riset atau penemuan, silakan dituliskan 
pada jurnal sains internasional. Yang ahli fisika, ya tuliskan penemuannya pada 
jurnal fisika. Yang ahli kimia ya ke jurnal kimia.

Nobel tak ada hubungannya dengan penghargaan internasional yang diberikan pada 
adik-adik SMA/SMP pada lomba olimpiade fisika, kimia, matematika atau yang 
lainnya.

Mohon dan dimohon untuk tidak asal asbun, saya malu lho... :))

Jano Ko: 
Saya sendiri sudah mempunyai beberapa Paten, Hak Cipta, dan Merk atas penemuan 
saya, makanya saya tidak percaya dengan Parameter Nobel tersebut, karena disitu 
terkait banyak hal, ekonomi, politik, de el el 

Nobel tak ada urusannya dengan Paten, Hak Cipta, dan Merk. Kalau paten, hak 
cipta dan merek itu urusannya ya dengan lembaga yang menangani hal-hal 
tersebut, dan itu berkaitan dengan perlindungan terhadap bisnis Anda. Sungguh 
keliru bila Nobel dikaitkan dengan hal-hal tersebut. Oleh karena itu Abdus 
Salam (Pakistan) dan Ahmad Zewail (Mesir) mendapatkan hadiah Nobel, 
masing-masing dalam bidang fisika dan kimia. 

Semoga kita bisa melihat dunia nyata dan tidak hanya bermimpi belak... :)

Salam,
chodjim



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
on Behalf Of jano ko
Sent: Friday, March 24, 2006 10:34 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our
lives-1


Terus terang, terang terus,
   
  Sebenarnya saya kasihan dengan Kang Sabri, koq ya sampai engga melihat di 
Indonesia ini sudah banyak Karya Ilmiah dan Penemuan-penemuan Tehnologi canggih 
yang ditemukan oleh para Mahasiswa Indonesia. Mosok mereka hanya dipandang 
sebelah mata saja ?
  Masalahnya kan Mahasiswa - mahasiswi Indonesia itu kurang menghormati 
penemuannya sendiri, sehingga engga kepikiran untuk ikutan Nobel-nobelan itu.
   
  Saya yakin sekali kalau Mahasiswa kita itu ikut pertandingan itu, pasti 
banyak yang akan mendapatkan Nobel.
  Nyatanya pada tinggat dibawah Universitas banyak adik-adik kita yang mendapat 
penghargaan Internasional dalam bidang Sains. Opo tumon kang ?!
   
  Ada baiknya juga sich adanya Pak Sabri, jadi kepikiran pingin usul ada 
Menteri Urusan Pernobelan.
  Saya nanti usul supaya Pak Achmad Chodjim jadi Menteri Urusan pernobelan 
-pernobelan  ..hehehehe.
   
  Saya sendiri sudah mempunyai beberapa Paten, Hak Cipta, dan Merk atas 
penemuan saya, makanya saya tidak percaya dengan Parameter Nobel tersebut, 
karena disitu terkait banyak hal, ekonomi, politik, de el el.
   
  Mau gimana - gimana atau gimini - gimini tetap saja dunia barat berhutang 
budi kepada Islam, yang penting sekarang adalah kerjasama Barat dan Islam 
secara Mesra, saling melengkapi dan saling menasehati,
   
  Prince Charles, Heir to the British Monarchy in a recent public speech at 
Oxford University stated: If there is much misunderstanding in the West about 
the nature of Islam, there is also much ignorance about the debt our own 
culture and civilisation owe to the Islamic world. It is a failure, which 
stems, I think, from the straight-jacket of history, which we have inherited. 
The medieval Islamic world, from central Asia to the shores of the Atlantic, 
was a world where scholars and men of learning flourished. But because we have 
tended to see Islam as the enemy of the West, as an alien culture, society, and 
system of belief, we have tended to ignore or erase its great relevance to our 
own 
   
   
  salam
   
   
   
  

H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sebenarnya Hadiah Nobel itu tergantung dari siapa yang memberi dan siapa yang 
diberi. Sebenarnya Djaka Sasmita pantas juga dapat Hadiah Nobel, tetapi buat 
apa berupaya menembus birokrasi nizam Nobel itu. Contoh kasarnya, itu Hamos 
Horta, kayf, kok bisa dapat hadiah Nobel Perdamaian? Sama juga seperti yang 
dibilang al-Ustdz Hasnawi Mardjuni di pesantren, bahwa dalam hal menerbitkan 
buku, Asia Foundation hanya mau menyuap bikin kenyang penerbit publikasi JIL.
Wassalam
Muammar Qaddhafi, yang pakai e-mailnya Abah, pd mlm/hr Jum'at

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ



True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Saya mempunyai teman yang bibinya melajang. Seorang dokter yang 
mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke Perancis. Ketika 
bibinya itu sibuk dengan pendidikan dan pekerjaannya, maka dia akan 
melupakan dirinya yang masih melajang. Mungkin dia menghabiskan waktunya 
sampai malam di rumah sakit atau menjadi dosen. Tetapi apakah hatinya 
tidak menjadi sepi dari tawa anak-anak kecil? Anak yang dia sayangi 
sebagai belahan jiwanya? Bibinya itu senang sekali mengumpulkan 
keponakannya di rumahnya pada hari liburnya. Apakah terbayang oleh kita 
kesepian yang dia rasakan pada hari libur? Hanya ditemani pembantu dan 
sebuah televisi yang ia saksikan tanpa keramaian. Mau tertawa, tertawa 
sama siapa? Mau komentar, komentar sama siapa? Mau mendatangi keluarga 
saudara kandungnya, khawatir mengganggu acara mereka. Ia senang sekali 
jika keluarga saudara kadungnya datang ke rumahnya setiap sabtu dan 
minggu. Bahkan keluarga teman saya itu ternyata sudah mengatur schedule 
nya untuk main ke rumah bibinya itu.

Sekarang bibinya itu telah tua. Sudah 60 tahun lebih. Ia masih praktek di 
rumahnya setiap malam. Masih praktek di Rumah Sakit. Masih juga menjadi 
dosen. Namun jika aktifitas itu hilang? Dengan siapa ia akan berbagi 
cerita? Ia cukup kaya. Kepada siapa ia akan mewariskan hartanya itu? Ia 
sangat baik sekali. Ia bisa meminjamkan uang ke keponakannya itu sampai 
puluhan juta dengan cicilan yang sangat ringan dan tentu tanpa bunga. 
Karena dengan siapa lagi ia akan berbagi hartanya?

Wanita yang melajang, akan berhasil dalam karier pekerjaannya, tetapi 
bagaimana hari tuanya? Kesepian yang menderanya? Rahimnya yang tak pernah 
melahirkan. Susunya yang tidak pernah dihisap oleh seorang bayi. 

Teman saya itu sangat menyayangi bibinya itu. Juga seluruh keluarga orang 
tuanya. Karena bibinya itu seorang yang baik. Sekalipun guratan kesepian 
dan perasaan dingin itu kadang-kadang terlihat juga. Tetapi itu adalah 
pilihannya, yang dia putuskan ketika ia masih muda.


Salam,




Aisha [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/26/2006 07:32 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan






Apa kabar pak Jehan? Sudah di Indonesia lagi? ..:)
Sebenarnya kalau kita kembali lagi ke pemikiran bahwa tiap manusia itu 
unik,
maka kita tidak bisa menganggap bahwa semua orang dengan satu ciri 
tertentu
itu sama, misalnya dalam kasus ciri orang yang belum atau tidak terikat 
lagi
tali penikahan alias melajang itu pasti karena keterpaksaan sehingga jadi
pilihan.

Setiap orang yang melajang inipun punya latar belakang keluarga dan
kehidupan yang unik, mereka punya masalah2 yang unik dan mereka juga punya
solusi2 terhadap masalahnya yang unik pula.

Saya jadi sibuk mengingat-ingat beberapa orang di lingkungan keluarga atau
teman2 yang masih melajang, ada yang dulunya punya pacar tapi orang tuanya
tidak setuju lalu tidak mau menikah apalagi dengan calon2 yang disodorkan
orang tuanya.  Ada yang belum juga menikah karena ayahnya sudah meninggal
dan punya 7 adik dengan ibu yang tidak bekerja dan sakit2an, maka dia
bertahan untuk tidak menikah supaya bisa menyekolahkan adik2nya dulu.  Ada
juga yang waktu kecilnya diperkosa pamannya dan dengan sedih dia selalu
menolak menikah karena merasa dirinya tidak pantas menikah.  Ada juga yang
berniat menikah setelah S2-nya selesai katanya supaya enak berumah tangga 
-
perhatiannya tidak terbagi ke sekolahnya. Ada juga yang masih melajang
karena dia melihat orang tuanya, kakek nenek, teman2 dekatnya, kakak2nya 
dan
tantenya mempunyai rumah tangga yang tidak harmonis. Dan banyak lagi 
alasan
orang untuk memilih melajang.

Jadi ada banyak alasan seseorang masih melajang, terpaksa atau tidak
terpaksa, mereka sudah memilih berlajang ria, dan itu saya rasa bukan satu
masalah sepanjang orang yang melajang itu merasa bahagia, tidak bersikap
buruk ke orang lain dan tidak melakukan sex di luar nikah apalagi 
ber-ganti2
pasangan.  Malah saya kenal dengan orang2 yang melajang tapi punya banyak
perbuatan baik yang bisa dikatakan amal saleh - misalnya merawat anak2
gelandangan atau aktif di panti jompo, mengajar musik anak jalanan,
membiayai saudara2 jauhnya yang kurang mampu supaya tetap bisa sekolah,
menulis banyak buku, tekun melakukan berbagai penelitian, dll.

Sebaliknya saya juga banyak melihat orang2 yang menikah tapi punya banyak
masalah, seperti pernikahan yang penuh dengan caci maki, kekerasan, dll.
Yang menikah juga belum tentu setia ke pasangannya, bisa saja melakukan 
free
sex, atau yang lebih tidak bertanggung jawab lagi jika dia melakukan
hubungan seks dengan wanita penjaja seks atau wanita yang sudah terkena
penyakit2 kelamin termasuk AIDS lalu menularkannya ke istrinya. Saya rasa
yang laki2 atau wanita yang sudah menikah tapi tidak setia dan menularkan
penyakit ke pasangannya lebih buruk daripada laki2 atau wanita yang masih
melajang dan 

[wanita-muslimah] Re: [ppiindia] Aborsi di Indonesia, Dua Juta Kasus Per Tahun

2006-03-27 Terurut Topik irwank
Lewat lembaga survey? Bukankah pemilu kemarin membuktikan lembaga survey
jauh lebih akurat dibanding institusi resmi (seperti BPS)? :-p

Cuma bedanya waktu itu pake isu 'dizhalimi' dan dalam suasana kontes
idola-idolaan,
bisa mendongkrak (balik) popularitas seseorang..
Kalau yang kaya' beginian gak tahu pake isu apaan, supaya bisa valid..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 3/27/06, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Refleksi: Dari mana bisa diketahui bahwa aborsi 2 juta per tahun di
 Indonesia, bila (a) aborsi dilarang dan (b) catatan BPS senin kemis?

 http://www.gatra.com/artikel.php?id=93251


 Aborsi di Indonesia, Dua Juta Kasus Per Tahun

 Makassar, 25 Maret 2006 16:14
 Tingkat kasus aborsi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, yakni
 mencapai dua juta kasus, dari jumlah kasus di negara-negara ASEAN yang
 mencapai 4,2 juta kasus per tahun.

 Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization-WHO) mengenai
 kasus aborsi tersebut terungkap pada pada Talk Show `Virginitas dan Fenomena
 Aborsi` yang digelar di Makassar, Sabtu..
 Kondisi ini sungguh memprihatinkan dan harus disikapi segera oleh semua
 pihak agar kasus tersebut tidak semakin bertambah, ungkap Rudi Imam
 Prasetyo, project manager Media Sollution selaku penanggung jawab talk show.

 Dari fenomena yang terjadi itu, maka pihak Media Sollution tertantang
 untuk menggelar acara tersebut dengan menghadirkan Zaskia Adya Mecca, artis
 dari Jakarta, Ismarli Muis, psikolog dari Universitas Negeri Makassar (UNM),
 dr Fatmawati Madya, SPOG dari RS Regional Wahidin dan Das`ad Latif, MSi,
 pengamat media dari Universitas Hasanuddin.

 dr Fatmawati dalam kesempatan tersebut, mengakui Rumah Sakit (RS) di
 Makassar saja, hampir setiap hari selalu mendapat pasien yang terlibat dalam
 kasus aborsi yang sebelumnya sudah ditangani dukun atau dilakukan sendiri.

 Mereka itu datang dalam kondisi sudah terjadi infeksi atau pendarahan
 yang hebat, jelasnya sembari menambahkan, dan hampir setiap hari pula ada
 saja pasien yang datang ke rumah sakit meminta janinnya digugurkan dengan
 alasan yang tidak jelas (bukan alasan medis).

 Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus aborsi di Indonesia
 pada tahun 1999 saja terdapat sekitar 2 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak
 750 kasus dilakukan remaja putri yang belum menikah dan 1.250 kasus
 dilakukan oleh ibu rumah tangga atau perempuan yang sudah menikah.


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Voucher untuk Ibu Hamil dan Melahirkan di Propinsi DIY

2006-03-27 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-548%7CX
Kamis, 23 Maret 2006
Kabar dari Redaksi
Voucher untuk Ibu Hamil dan Melahirkan di Propinsi DIY
Jurnalis: Eko Bambang S
Jurnalperempuan.com-Yogyakarta. Melalui Dinas Kesehatan, Propinsi DIY pada 
tahun 2006 ini akan menganggarkan sekitar 5 Milyar untuk program Voucher untuk 
ibu hamil dan melahirkan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses bagi 
pelayanan ibu hamil dan melahirkan terutama bagi keluarga miskin. Melalui 
Voucher ini ibu hamil bisa mendapatkan layanan kesehatan mulai dari 
pemeriksaan, proses kelahiran, nifas dan neonatus di semua layanan kesehatan 
masyarakat baik swasta maupun pemerintah atau setidaknya di layanan-layanan 
kesehatan paling dekat sehingga ibu hamil yang tidak mampu bisa memakai layanan 
dimana saja tanpa mencemaskan masalah pembiayaan. Demikian informasi yang 
disampaikan oleh dr. Nanis Budiningsih, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, Dinas 
Kesehatan Propinsi DIY. 

Menurut Nanis, meskipun sampai hari ini, Rabu (22/03) APBD Propinsi DIY belum 
disahkan, tetapi program voucher untuk ibu hamil tidak ada hambatan karena 
sudah disetujui oleh legislatif. Voucher untuk ibu hamil ini akan 
didistribusikan ke 438 desa yang ada di Propinsi DIY dan untuk awal, 
masing-masing desa akan didistribusikan sebanyak 15 voucher yang bisa diakses 
secara mudah oleh warganya. 

Nanis memperkirakan pada tahun 2006 di Propinsi DIY akan ada sekitar 53.000 
kelahiran. Dari jumlah tersebut, program voucher ibu hamil ini diperkirakan 
akan bisa menjangkau sekitar 60 persen, karena tidak semua ibu hamil akan 
menggunakan fasilitas ini, tetapi tidak menutup kemungkinan semua ibu hamil 
baik yang mampu atau tidak mampu menggunakannya. Namun Nanis berharap yang 
benar-benar mengakses program ini adalah ibu hamil dari keluarga miskin, 
sehingga target sasarannya bisa tercapai. 

Secara teknis, voucher ini bisa diakses oleh setiap ibu yang hamil melalui 
kepala desa. Tidak ada ketentutan khusus siapa yang mendapat, yang jelas setiap 
ibu hamil bisa mendapatkan voucher ini. Namun demikian menurut Nanis, sebagai 
upaya pendataan dan tepat target sasaran diharapkan mereka yang memperoleh 
adalah yang memiliki kartu SLT, Akses KIN, Kartu Jamsos atau di pilih Kepala 
Desa karena dianggap memerlukan. Tetapi Nanis menekankan bahwa itu bukan 
prasyarat utama sasarannya adalah semua ibu hamil bisa mendapatkan akses. 

Dalam perhitungan, menurut Nanis voucher ini dapat digunakan oleh ibu hamil 
untuk mendapatkan layanan pemeriksaan sebanyak 8 kali dengan perhitungan sekali 
pemeriksaan Rp. 10.000. Pada saat proses kelahiran voucher ini setidaknya 
mengalokasikan sekitar Rp. 270.000 dan untuk proses Nifas dan Neonatus 
masing-masing sebesar 10.000. Jadi untuk setiap voucher ini pemerintah Propinsi 
DIY mengalokasikan sekitar Rp. 370.000 per ibu hamil. 

Selain memberi kemudahan kepada ibu hamil untuk mengakses layanan kesehatan, 
bagi pemberi layanan baik rumah sakit, bidan, puskesmas dapat dengan mudah 
mengajukan klaim pelayanan hanya dengan menyerahkan laporan kegiatan. (EBS) 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Kabupaten Lamongan Setujui Alokasi Dana Desa untuk Posyandu

2006-03-27 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-548%7CP
Kamis, 23 Maret 2006
Kabar dari Redaksi
Kabupaten Lamongan Setujui Alokasi Dana Desa untuk Posyandu
Jurnalis: Eko Bambang S
Jurnalperempuan.com-Lamongan. Salah satu terobosan yang cukup penting dalam 
upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Lamongan Jawa Timur 
adalah disetujuinya anggaran untuk Posyandu sebesar Rp. 500.000 per posyandu di 
seluruh Kabupaten Lamongan melalui alokasi dana desa yang berada di pos 
sekretariat daerah. Terakomodasinya anggaran posyandu ini dalam APBD Kabupaten 
Lamongan pada tahun 2006 merupakan prestasi, karena sebelumnya Kabupaten 
Lamongan tidak mengalokasikan dana untuk posyandu. 

Terakomodasinya posyandu dalam Alokasi Dana Desa ini tidak terlepas dari peran 
Maraful Makhmudah, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Lamongan dari Fraksi 
Kebangkitan Bangsa. Menurut Makhmudah, mengapa dirinya cukup getol 
memperjuangkan anggaran untuk posyandu ini didasari oleh dua hal, pertama pada 
prinsipnya, pengelolaan anggaran itu adalah bagaimana masyarakat luas dapat 
dengan mudah untuk mengakses anggaran tersebut. Tidak hanya bagaimana 
masyarakat mengakses, tetapi juga bagaimana masyarakat juga dapat dengan mudah 
untuk mengawasi setiap anggaran untuk publik. 

Kedua, persoalan yang melatarbelakangi pentingnya alokasi anggaran untuk 
posyandu ini dikarenakan situasi kesehatan ibu dan anak disejumlah desa di 
Kabupaten Lamongan masih sangat memprihatinkan dari segi kesehatan dan 
kebutuhan akan gizi. Selain faktor kemiskinan, masalah ini terjadi karena 
kurang perhatiannya pemerintah dalam mengaktifkan kembali Posyandu yang 
sebelumnya sudah pernah ada. Makhmudah tidak memungkiri bahwa Posyandu adalah 
media peningkatan kesehatan masyarakat yang baik. Untuk itu melalui anggaran 
yang menurutnya masih kecil, setidaknya bisa mengajak pemerintah untuk peduli 
dan perhatian pada masalah ini. 

Menurut Makhmudah, memperjuangkan alokasi untuk posyandu dalam Alokasi Dana 
Desa, karena melalui pos tersebut dianggap pos yang dekat dengan masyarakat, 
ketimbang dana dikelola oleh tingkatan dinas yang jauh dari jangkauan 
masyarakat. Masyarakat juga bisa melakukan pengawasan ke perangkat desa dengan 
cepat dan mudah. Menurutnya advokasi anggaran posyandu ini tidka mudah. Selain 
awalnya hanya seorang diri, ia juga mendapat penolakan dari eksekutif, 
eksekutif menilai tidak perlu dianggarkan melalui Alokasi Dana Desa, karena 
bisa dikelola langsung melalui dinas kesehatan. Tetapi atas perjuangannya yang 
keras dan bantuan beberapa media, aktivis perempuan dan sejumlah LSM di 
Lamongan usulan itu akhirnya lolos untuk disahkan. 

Menurut Makhmudah, dana Rp.500.000 per posyandu itu adalah untuk biaya para 
pengurus, namun tidak menutup kemungkinan masyarakat desa melalui alokasi dana 
desa itu bisa mendapatkan dana lagi melalui pos pembangunan yang berbagai 
kegiatannya bersal dari usulan warga. ”Jika teman-teman perempuan cukup gigih, 
untuk keperluan posyandu bisa diminta kembali dalam forum musyawarah desa, 
dimana dalam forum itu, setiap warga bebas mengajukan kebutuhannya 
masing-masing,”ujar Makhmudah.




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Pattiro Surakarta Roadshow Kalender Kesehatan Program APBD 2006

2006-03-27 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-549%7CN
Jum'at, 24 Maret 2006
Kabar dari Redaksi
Pattiro Surakarta Roadshow Kalender Kesehatan Program APBD 2006
Jurnalis: Eko Bambang S
Jurnalperempuan.com-Surakarta. Salah satu cara yang dilakukan oleh Pattiro 
(Pusat Telaah dan Informasi Regional)-Surakarta dalam melakukan advokasi 
terhadap anggaran publik di Kota Surakarta adalah dengan meluncurkan kalender 
kesehatan. Tujuan peluncuran kalender kesehatan ini agar publik mengetahui 
program-program kesehatan Kabupaten Surakarta yang dianggarkan dalam APBD Kota 
Surakarta tahun 2006. 

Peluncuran kalender kesehatan ini menurut rencana akan dilakukan Rodshow di 
delapan daerah di Kota Surakarta. Dalam Roadshow keenam kemarin, (Kamis, 23/03) 
dilakukan di kelurahan Sangkrah. Dalam roadshow keenam ini menghadirkan 
narasumber dari Dinas Kesehatan, dr. Maria Kepala Puskesmas Kelurahan Sangkrah, 
Reny Widyawati anggota DPRD Kota Surakarta. Kegiatan ini merupakan kerjasama 
antara Pattiro Surakarta dan Dinas Kesehatan Surakarta. 

Menurut Ermy, kegiatan ini didasari oleh pemikiran bahwa, kebijakan publik yang 
transformatif dari sentralisasi menuju desentralisasi menegaskan bangunan pilar 
partisipasi, transparansi dan akuntabilitas sebagai syarat mewujutkan 
kepemerintahan yang baik (good governance). Transformasi yang harus diikuti 
dengan perubahan paradigma pelayanan publik, dari birokrasi sebagai abdi negara 
menjadi birokrasi sebagai abdi masyarakat. Dalam konteks itu, menurut Ermy, 
seluruh institusi birokrasi yang menggunakan sumberdaya masyarakat atau memberi 
dampak luas terhadap kepentingan dasar masyarakat wajib memberikan informasi 
setiap kebijakan yang diambilnya kepada publik. kesadaran berperilaku hidup 
sehat dari masyarakat 

Kalender Kesehatan yang disosialisasikan tersebut berisi (1) 
Tanggal-tanggal/hari-hari penting kesehatan beserta kegiatan Dinas Kesehatan 
Kota Surakarta 2006; (2) Nama program dan anggaran kesehatan dalam Anggaran 
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)2006 dan (03)Informasi penyakit, gejala, 
antisipasi dan bulan puncak penyakit 

Menurut dr Maria, peluncuran kalender kesehatan ini bisa menjelaskan ke 
masyarakat tentang hak apa saja yang harus diketahui publik tentang anggaran 
kesehatan daerah, sehingga juga bisa mendorong masyarakat untuk melakukan 
kewajibannya dalam hal kesehatan. 

Peluncuran ini dilakukan di dalam delapan kluster daerah di Kota Surakarta 
meliputi :
1. Kluster wilayah Puskesmas Kratonan di Kantor Keluarahan Joyontakan.
2. Kluster wilayah Puskesmas Ngoresan di Kantor Kecamatan Jebres.
3. Kluster wilayah Puskesmas Banyuanyar di Kantor Keluarahan Kadipiro.
4. Kluster wilayah Puskesmas Pajang di kantor Kelurahan Pajang.
5. Kluster wilayah Puskesmas Sangkrah di kantor kelurahan Sangkrah.
6. Kluster wilayah Puskesmas Nusukan di kantor Kelurahan Nusukan.
7. Kluster wilayah Puskesmas Sibela di Kantor Kelurahan Mojosongo.
8. Kluster wilayah Puskesmas Penumping di Kanotr Kelurahan Panularan.
*EBS. 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Tirani Dibalik Seni

2006-03-27 Terurut Topik Yulia Artati
  Tirani Dibalik Seni


  Kamis, 23 Maret 2006

  Kaum feminis Barat sangat mengecam pornografi bahkan
tergabung dalam Women Against Pornography   (WAP).
Kaum feminis Indonesia sebaliknya. Malah menganggap
mengekang perempuan dan seni


  Oleh: Syamsuddin Arif *)


  Musim panas 1978, seorang guru besar fotografi dan
seni di Universitas Cornell, Jacqueline   Livingston,
dipecat dari jabatannya. Keputusan itu dikeluarkan
tidak lama setelah Jacqueline
  memamerkan foto-foto aurat suami, mertua dan anak
lelakinya. Bagi Jacqueline,hasil jepretan kameranya
itu adalah karya seni yang bermaksud menjelajahi
batas-batas kebebasan dan kesusilaan,
  kebiadaban dan kesopanan. Namun tidak demikian
halnya bagi pihak universitas,dinas sosial dan
masyarakat pelindung anak-anak Amerika. Jacqueline
dinilai telah ‘bertualang terlalu jauh’ dan
  telah melakukan pelecehan seksual. Di tengah
hangatnya kontroversi Rancangan Undang-Undang Anti
Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) saat ini, kisah
profesor seni tersebut bisa menjadi pelajaran, betapa
seni tidak boleh buta nurani, estetika jangan
mengabaikan etika.

  Berbagai macam alasan penolakan terhadap draf
undang-undang anti pornografi dan pornoaksi itu  
memang menarik untuk dicermati. Misalnya kekhawatiran
jika disahkan undang-undang tersebut bakal
  memasung kaum perempuan, mematikan kreativitas seni,
merampas hak privasi dan kebebasan anggota 
masyarakat. Juga kecemasan apabila ia menjadi pintu
masuk pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia.
 Namun semua alasan ini hanya prima facie masuk akal,
jika tidak
terkesan berlebihan.
  Seolah-olah Indonesia adalah negara pertama dan
satu-satunya yang hendak membuat aturan tersebut.

  Kalau kita menengok ke negeri-negeri lain,
undang-undang serupa berkaitan ‘industri seks’
  (istilah ini menunjuk segala kegiatan produksi,
promosi, exhibisi, sirkulasi,distribusi,komersialisasi
dan konsumsi apa saja yang dikategorikan sebagai
pornografi maupun pornoaksi
  (adegan erotis, pentas cabul, perzinaan, pelacuran,
penyimpangan seksual, dan sebagainya) telah lama
dibuat.


  Di Amerika Serikat, ada Comstock Act yang berlaku
sejak 1873, meskipun belakangan diamandemen atas dasar
hak pribadi dan kebebasan individu yang diakui oleh
konstitusi negara itu - seperti
  tercermin dalam putusan Supreme Court untuk kasus
Stanley v. Georgia (1969) dan Lawrence v. Texas
(2003). Selain itu juga ada undang-undang khusus untuk
melindungi anak bangsa dari pornografi (Child
Pornography Prevention Act 1996).


  Demikian pula Inggris mempunyai undang-undang anti
cabul (Obscene Publications Act) sejak 1857  dan anti
pelanggaran seksual (Sexual Offences Act 2003).
Perancis mengaturnya dalam undang-undang hukum pidana
(pasal 222-32 du code pénal 1994) yang merupakan
revisi dari pasal 330 undang-undang sama yang
diterbitkan pada 13 Mei 1863.

  Kreativitas seni tidak semestinya muncul dari,
karena dan untuk seksualitas belaka. Kalau mau  jujur,
ekploitasi aurat dalam bentuk tulisan, gambar, patung,
nyanyian dan adegan cabul sebenarnya lebih sering
bermotif ekonomi ketimbang seni. Industri hiburan dan
jasa berbau seks memang salah satu ladang bisnis yang
keuntungannya terbukti paling menggiurkan.
Laporan CBS News (edisi September 5, 2004, “Porn In
The U.S.A.”) menemukan, masyarakat Amerika
membelanjakan  tidak kurang dari 10 milyar dolar per
tahun untuk konsumsi pornografi saja.
Wajarlah jika pengusaha-pengusaha besar berduyun-duyun
menanamkan modalnya di sektor ini.


  “I was rather shocked to find that these are pretty
bright business people who are in it to make a profit.
And that is what it’s about,” ungkap Bill Lyon yang
mewakili 900 serikat bisnis porno di negeri itu.
Mereka menjadi besar dan mempunyai daya tawar karena
di California saja industri  aurat ini tiap tahun
menyetor sebanyak 36 juta dolar pajak kepada
Pemerintah.
Tidak seberapa, dibanding jumlah ratusan juta dolar
yang rutin diperoleh DirecTV dari apa yang
diistilahkan
  sebagai ‘hiburan orang dewasa’ itu. Sementara para
pelakonnya berlindung di balik ekspresi seni.


  “The way I look at it is, this is kind of an art to
me. I'm performing. I'm doing it because   this is my
job and I'm entertaining the masses,” ujar seorang
penari erotis remaja, Jenna  Jameson, berkilah seraya
mengaku telah meraup lebih dari 1 juta dolar dalam
setahun dari pentas  dan jasa yang dilakoninya. Mereka
yang panen uang dari sektor ini jelas tidak peduli
sama sekali
  terhadap dampak buruk yang terjadi: runtuhnya
moralitas, meningkatnya
kriminalitas, dan maraknya hedonisme.

  Pemberantasan pornografi dan pornoaksi sesungguhnya
senafas dan sejiwa dengan sila kedua dasar   negara
kita: menjunjung tinggi dan berupaya mewujudkan
nilai-nilai “kemanusiaan yang adil dan
  beradab”, bukan nilai-nilai kebinatangan yang tidak
mengenal tata susila.
Manusia beradab tidak akan mempertontonkan auratnya di
muka umum, apalagi memperdagangkannya. Manusia beradab
memiliki  bukan hanya kemaluan, tapi juga rasa malu.


  Dari perspektif 

Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik jano ko
Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran 
RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang 
muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada 
paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama
   
  Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena 
yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani 
ditoto
   
  salam.
   
  

L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Wa'alaikumsalam Pak Jehan,
Akhirnya saya tergoda juga untuk nimbrung :-))
Setelah judul ini banyak diulas, saya kan boleh menambahkan juga 
Bahwa melajang adalah juga suatu ; - suratan takdir - nasib, Allah yg 
menentukan, 
bukan masalah soal pilihan atau keterpaksaan melulu :-))
Ketika seseorang menyadari bahwa perjalanan ikhtiar, usaha untuk menemukan 
orang masa depan itu
belum berhasil, maka ikhlaslah, menerima semuanya..Berserahdirilah.
Kalo Allah 'menakdirkan 'memberi pasangan hidup tentu DIA juga akan 
mengaturnya. :-))
Kalo memang tidak, ya DIA juga akan memelihara kehidupannya.  

Gak ada gitu orang mau gak menikah, punya isteri/suami, punya anak2...betul 
tidak.
Menikah seharusnya bisa meningkatkan kualitas dalam kehidupan, jasmani dan 
rohani.
Tapi jika menikah malahan menjadi neraka dunia, lha untuk apa menikah?
Kalo cuma urusannya seks, banyak cara untuk 'meredam'..
Karena bagi perempuan untuk melakukan seks itu harus dilandasi dengan emosi  
'cinta' atau perasaan  suka 
kepada laki2nya. Tidak seperti laki2 yg bisa melakukan seks dengan siapa saja, 
tanpa melibatkan emosi.
Pokoknya asal punya materi, [ Oleh karenanya nggak ada istilah perempuan hidung 
belang :-)) ]
Jadi kalo dibilang perempuan melajang cenderung akan melakukan friseks, 
tidaklah benar. :-))
Para janda yg suaminya meninggal, banyak yg tidak menikah lagi, karena cintanya 
masih pada almarhum suaminya 
yg dulu. Begitu kira2nya.
Kehidupan pernikahan bagi perempuan umumnya bukan melulu untuk mendapatkan 
seks, tapi juga membina rasa 
kasih sayang cinta untuk mencinta dan dicintai, berlandaskan kesetaraan, saling 
menghargai, saling menghormati, duduk sama rendah berdiri sama tegak. 
Banyak isteri yg tetap setia pada suaminya, meskipun suaminya kena diabets dan 
menjadi impoten.
Rano Karno - calon gub DKI [katanya] boleh berbangga karena isterinya tetap 
setia, meskipun Rano Karno itu mandul.

Yg jadi masalah : 
Dalam kehidupan pernikahan terutamanya di Indonesia apalagi di suku jawa ada 
unsur 'bibit, bobot, bebet'.
Pernikahan itu melibatkan keluarga, gak cuma melulu itikad calon pasangan saja.
Di Islam ada hal lain. Seperti perempuan itu harus sehat [ supaya bisa 
melahirkan anak], harus keturunan orang baik2,
harus kaya... :-))
Bagaimanakah seorang laki2 menyampaikan kepada keluarganya bahwa calon istrinya 
tidak bisa melahirkan?
Bagaimanakah seorang laki2 menerima kabar bahwa perempuannya tidak akan bisa 
punya anak, 
Dia meneruskan rencana pernikahan atau kemudian membatalkannya...??
Di perkawinan 'masalah kesuburan, bisa melahirkan, tidak mandul' adalah hal yg 
sangat PENTING ! :-))
Masalah tidak punya anak bisa menimbulkan pertengkaran, membuat suami tidak 
setia, begitu juga pihak keluarga 
bisa semakin memanasi keadaan. Di beberapa suku di Indonesia, meskipun punya 
anak, jika tak ada anak laki2 juga 
jadi masalah 'besar'. Bisa dijadikan alasan untuk menikah lagi untuk bisa punya 
anak laki2.
Di suatu daerah di NTT, bahkan pernikahan bisa gagal atau bisa untuk menentukan 
berapa jumlah belis-mahar, jika ternyata perempuannya tidak kunjung hamil.
Sehingga mereka ada yg melakukan seks sebelum menikah, jika perempuannya tak 
hamil, ada alasan untuk segera meninggalkan perempuannya atau bisa tawar 
menawar jumlah mahar yg akan diberikan kepada keluarga perempuan.
Di Islam faktor 'keluarga baik2' juga berperan, yg di anggap 'keluarga baik2' 
umumnya adalah jika anaknya solehah, bukan pelacur. 
atau bukan koruptor :-)
Konon aktor SG memutuskan hubungannya dengan artis IN, karena dianggap IN 
kurang solehah, padahal mereka sudah lama berpacaran. Dan sekarang SG lari 
kepelukan artis ZM yg berjilbab. Padahal sih sama2 artis, cuma yg satu lantaran 
belum berjilbab. :-)) 
Anak seorang mantan penguasa juga akhirnya bercerai, karena campur tangan 
keluarga laki2 yg tidak ingin anaknya terlibat pada keburukan keluarga 
isterinya. 
Sehingga, kiranya masalah pembagian tugas, rumah, materi, pekerjaan, karir, 
kesiapan membina keluarga adalah nomor sekian setelahnya. ANAK merupakan 
tujuan, prioritas utama dalam tujuan pernikahan di islam dan indonesia pada 
umumnya.
Di suatu jamaah islam poligami itu bertujuan supaya bisa lahir anak2 yg akan 
jadi kader penyebaran ajaran faham jamaah itu.
Setiap tahun bisa digeber terus u melahirkan tanpa jedah tanpa tenggang 
'istirahat', tidak boleh mengatur kelahiran.
Semua masalah ini ditimpakan melulu kepada perempuan.
Jika ndak bisa punya anak, kurang subur, ya siap untuk bercerai atau 

Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik bmuncar

Saya juga mengalami kenyataan yang mirip dengan Pak 
Wida. Sudah 3 tahun ini, saya bekerja jauh di luar 
pulau dan hanya bertemu anak istri sebulan sekali 
selama sepekan. Lebih runyam lagi saya berada dalam 
komunitas dimana segalanya yang selama ini dianggap 
maksiat oke-oke saja.
Dua hal yang harus dihadapi adalah menaklukkan saya 
sendiri dan kedua adalah bagaimana agar tetap berada 
dalam komunitas itu namun dalam situasi yang nyaman.
Untuk menaklukkan diri sendiri terhadap godaan 
minuman keras dan pelacuran cukup mudah. Untuk 
minuman keras, cukup saya katakan kepada diri 
sendiri bahwa tubuh fisik saya ini tidak didisain 
untuk meminum minuman beralkohol. Jadi mengapa harus 
meminumnya? (Kalau mencicipi sudah pernah he...he..
.).
Untuk kegiatan ke pelacuran saya katakan kepada diri 
sendiri bahwa saya takut terkena penyakit kelamin 
dan tertular virus HIV/AIDS (kalau pergi ke kompleks 
pelacuranya sudah pernah, namun sebatas ingin tahu 
dunia nyata itu).
Masalah berhadapan dengan komunitas inilah yang 
lebih runyam karena menyangkut relasi dengan orang 
lain. Berbeda dengan Pak Wida yang melihatnya 
sebagai dunia hitam putih, saya melihatnya sebagai 
dunia abu-abu. Hanya dengan cara pandang demikian 
saya merasa nyaman dalam komunitas itu.
Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
sangat menyayangi ayahnya. 
Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
hitam yang kita prasangkakan baik.
So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
memang buka dunia nyata.

Maaf  kepanjangan

Salam
 



 



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Welcome to the Real World?
 
 Saya pernah merasa tersentak oleh keberadaan dunia 
nyata itu. Pada saat 
 mata saya benar-benar dibuka terhadap dunia lain 
dari yang biasa saya 
 akrabi. 
 
 Saya berkerja pada perusahaan konstruksi pabrik. 
Ada masanya saya berada 
 di Home Office (kantor pusat). Dan ada masanya 
saya berada di Construction 
 Site (lapangan konstruksi). Pada saat saya berada 
di HO, maka apapun yang 
 saya lihat adalah baik. Banyak yang shalat di 
dalam masjid jika tidak bisa 
 dikatakan hampir semua. Saya aktif di kegiatan 
Majelis Ta?lim di kantor 
 saya dan semuanya baik-baik saja.
 
 Sampai suatu ketika saya ditugaskan ke lapangan 
untuk pertama kalinya 
 selama 1.5 tahun. Barulah terbuka mata saya. 
Betapa dekatnya saya dengan 
 dunia maksiat. Minuman keras dan perzinaan. Itulah 
dunia konstruksi. Saya 
 menyaksikan teman satu departemen dengan saya, 
yang ketika di HO biasa 
 shalat bersama saya di masjid, ternyata terbawa 
arus untuk ikut-ikutan 
 meminum minuman keras bahkan mendatangi lokalisasi 
pelacuran. Tentu saja 
 mereka melakukannya dengan diam-diam dari mata 
saya. Tetapi desas-desus 
 yang sampai ke telinga saya cukup menimbulkan 
prasangka buruk di hati 
 saya. Saya menjadi jauh dengan kawan saya itu. 
Kalau sudah malam minggu, 
 maka mereka akan berombongan dengan menggunakan 
mobil pergi ke lokalisasi. 
 Dan masya Allaah.. ukhuwah mereka kuat sekali 
dalam kemaksiatan itu. 
 Semacam ada ikatan kebersamaan di antara mereka. 
Mereka sambil bercanda, 
 pak Wida jangan diajak, dia kan orang majelis ta?
lim. Saya bersyukur 
 dengan aktifitas saya itu bisa melindungi diri 
saya dari ajakan semacam 
 itu. Ada pula kawan dari departemen lain yang 
memisahkan diri dari mess 
 kami, menyewa rumah sendiri karena dia ingin ?
memelihara primadona? dari 
 lokalisasi pelacuran itu. Dan saya lihat sendiri 
wanita itu setiap kami 
 jemput dia setiap pagi. Sedangkan saya tahu 
istrinya sedang akan 
 melahirkan di kampungnya. Saya betul-betul benci 
dengan orang itu. Ada 
 teman yang mengatakan: kalau di lapangan jangan 
bawa-bawa agama pak! Atau 
 sangat mudah sekali bercanda: kapan kita main ke 
km .. lagi (lokalisasi)? 
 Dan itu diucapkan tanpa malu-malu. Atau ketika 
seorang pipe welder dari 
 wilayah jawa tengah, yang berzina dengan seorang 
istri pegawai pabrik yang 
 kami bangun. Sehingga ia harus kami pulangkan dan 
si pegawai terpaksa 
 harus dipindah kotakan. Atau seorang kawan saya 
yang sudah pulang ke HO 
 tapi dia selalu menghindari telepon untuk dirinya, 
karena ia ?diteror? 
 oleh wanita simpanannya di lapangan. Bahkan kawan 
saya 

Gender Kelas Dua? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Mas Wida, nimbrung lagi ya :-)

Pada point bahwa pernikahan adalah kesepakatan, saya setuju. Tapi ada
beberapa point yg mengganjal:

- Gender itu apa sih? Apakah gender itu sama dng jenis kelamin? Utk
pengertian ini, sptnya sudah pernah dibahas di WM. Dicari saja atau
bisa main2 ke www.genderpedia.org :-) Sementara untuk ungkapan yg
lazim dipakai itu perempuan sbg warga negara kelas dua, bukan gender
kelas dua. 

- Perempuan memberikan dng sukarela peran 'keras' di luar rumah kepada
laki2 dan secara sukarela pula mengemban peran domestik semata? Wah,
apa benar sejarahnya begitu? Kayanya mbak Mia punya pandangan yg
berbeda soal ini deh (kalau tidak salah).

- Saya agak terganggu dng asumsi mas wida: perempuan meninggalkan
peran domestiknya karena menganggapnya sbg sesuatu yg membosankan dan
tidak menantang. Sementara di sisi lain, mas Wida juga mengakui
perempuan sbg manusia yg memiliki kapasitas berpikir, berargumentasi
dan bertindak... bila dikaitkan dng pendapat mas wida bahwa pernikahan
itu adalah kesepakatan, laki2 juga punya peran dalam mendidik anak,
dll. Sebenarnya, problemnya adalah di persoalan perbedaan dan
pembedaan: perbedaan antara perempuan dan laki2 yg dijadikan dasar utk
pembedaan peran sosial perempuan dan laki2, yg dipengaruhi oleh faktor
historis-sosial-kultural (minjem istilahnya abah HMNA :P) Pembedaan
ini juga yg terlihat di postingan mas wida, terlebih anak laki2 --
bapak, anak perempuan -- ibu. Saya jadi tergelitik bagaimana model
pendidikannya, terutama pendidikan antara anak laki2 dan perempuan.
Bagaimana pendidikan 'peran' antara keduanya ditanamkan sejak dini,
konsep 'anak laki2' dan 'anak perempuan' yg 'baik' yg ditanamkan. 

- Selebihnya, mungkin mas Wida perlu banyak baca lagi mengenai
persoalan2 realnya mengapa gender jadi penting utk dibahas. Ketika
kita bicara tentang persoalan gender, kita tidak saja bicara soal
'kita', tapi juga perempuan2 lain. Mungkin bisa melihat2 persoalan
peran ganda perempuan, perempuan sbg kepala rumah tangga, perempuan2
PSK (banyak film mengenai ini), bahkan perempuan2 dlm situasi
konflik/perang (sebagian ada juga yg berpartisipasi sbg tentara lho)
dan sebagainya. Demikian juga ketika kita bicara lapangan pekerjaan
dan dampaknya terhadap perempuan (dan juga laki2!), bagaimana
perempuan dilihat sbg buruh yg paling murah dan justru kebijakannya
didorong utk mempekerjakan buruh perempuan (dng kondisi pekerjaan yg
memprihatinkan) serta tidak semuanya bekerja karena pekerjaan dirumah
terlihat membosankan.. jangan disangka perempuan2 yg bekerja
menelantarkan peran domestiknya, justru sebaliknya, mereka2 ini
bekerja di dalam dan di luar rumah!. Intinya sih, persoalannya tidak
sesederhana itu :-) Persoalannya kompleks karena kita juga perlu
melihat elemen lainnya, yaitu ketika gender berinteraksi dng
status/kelas sosial, ras, etnik, dll. Persoalan yg dialami perempuan
spt khadijah masa kini tentu berbeda dng perempuan2 model Inem pelayan
tidak seksi, hehe :-)

Maaf kalau tidak bisa menjelaskan secara jelas, hehe.

wassalam,
herni


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya memang perlu untuk lebih menjelaskan maksud saya. Saya tidak
pernah memandang perempuan sebagai gender kelas dua. Mengapa sampai
timbul istilah gender kelas dua? Apakah karena gender wanita merasa
tidak seberuntung gender laki-laki dalam kesempatannya di luar rumah?
Sehingga kemudian merasa dikelas duakan? Dan akhirnya menganggap
wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga saja sebagai teraniaya?
Tidak maju? Dan seorang wanita yang maju haruslah mengaktualisasikan
dirinya di luar rumah?
 
Bagi saya, gender laki-laki dan gender perempuan adalah gender yang 
sejajar, seimbang dan saling melengkapi. Tidak ada yang kelas satu dan
kelas dua. Masing-masing gender mempunyai kelebihan dan kekurangannya 
masing-masing. Tidak ada satu genderpun yang bisa hidup sendiri jika
ingin menyempurnakan jiwanya. Mereka perlu saling mendukung dan
berkerjasama untuk mewujudkan rumah tangganya yang mencapai tujuannya
dunia dan akhirat. Bukan hanya untuk sejahtera di dunia ini saja,
tetapi yang paling utama adalah juga untuk berkumpul kembali di dalam
Syurga Nya nanti. Berkumpul di dunia ini dalam satu keluarga, dan
berkumpul bersama-sama lagi di Syurga nanti. Itulah tujuan utama
pernikahan menurut Islam yang saya pahami.
 
 Di zaman nabi, ketika kehidupan teknologi belum mendominasi
masyarakat, ketika kehidupan itu masih sederhana, laki-laki hidup
berdagang di pasar bahkan keluar kota, atau berburu di padang pasir,
bahkan berperang, maka wanita dengan sukarela menyerahkan tugas keras
itu kepada laki-laki, dan memilih aktifitas domestik (di dalam rumah).
Dan ini kemudian berlangsung berabad-abad tanpa permasalahan.
Masing-masing merasa puas dengan aktualisasi dalam perannya
masing-masing. Bahkan bunda Khadijah, saya rasa 
 beliau menjadi pengusaha karena mewarisi perusahaan almarhum
suaminya sebelum Muhammad. Dan Khadijah mengatur usahanya itu (bahasa
kerennya: 
 management) 

[wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,

2006-03-27 Terurut Topik idakhouw
Ya dehhh Pak Wida :-)

Komentar dikit aja: 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jangan sampai mencari yang haram. Intinya kan datangi istri, cari yang 
 halal jangan cari yang haram. 


Tiba2 kebayang lagi milih2 daging nih,,, hehehehehehe..

Salim, 
Ida.





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,

2006-03-27 Terurut Topik idakhouw
waaa,,, maaf Pak Irwan kalau begitu. Saya kira Pak Irwan konsentrasi
mengomentari posting saya :))

Yo wis, salam aja,
Ida.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:

Yang ada kan (di milis lain lho), yang
 
 dibahas itu 'topik pinggiran' dari tulisan yang ada; dan justru
menggiring
 topik
 untuk bergeser dari inti pembahasan..

 Saya kalau menulis komentar
 tuh sekalian, bukan cuma untuk merespon tulisan anda saja..
 Tapi juga untuk semua pihak, termasuk saya sendiri..






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1

2006-03-27 Terurut Topik jano ko
Assalamu'alaikum wr wb,
   
  Hmlha Pak Achmad kan punya semangat dan niat untuk membangunkan umat 
Islam yang katanya tidur:), saya kan juga punya hak untuk mengajak 
jalan-jalan umat islam yang barusan bangun tidur  :), sama - sama cari pahala, 
mekaten Pak Achmad.
  Kalau saya ngajak jalan-jalan umat yang pinter-pinter itu kan saya juga 
untung, biar ketularan pinternya.
   
  Tolong dicatat gedhe banget pak, saya gatel dengan insan-insan yang 
Islamobia atau yang suka propaganda and ngelek-elek umat Islam, lha Gusti Allah 
saja berfirman Islam itu Dien yang sempurna dan Umat Islam ( muslim dan 
muslimah ) adalah manusia yang terbaik.
   
  Kamu adalah manusia terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang 
makruf, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah (Surah Al-Imran: ayat 
110) 
   
  -
   
  Penghargaan Nobel itu kan digagas oleh Alfred Nobel yang industrialis Swedia 
itu, ya kenapa kita tidak menggagas sendiri hadiah nobel untuk bangsa kita dan 
saudara-saudara kita diseluruh dunia ? siapa yang bisa melarang?, asal kita 
tidak meng-copy nama Nobel tersebut, karena itu nama dari Alfred Nobel.
  Ganti saja penghargaan itu menjadi Penghargaan Pak Achmad Chodjimuntuk 
versi Indonesia.
   
  Saya memberi contoh adik-adik kita itu mendapat penghargaan Internasional 
hanya merupakan contoh, bahwa bangsa kita itu mempunyai kwalitas yang sama 
dengan saudara-saudara kita yang dibaratbegitu pak.
   
   
  Setiap anak dilahirkan dalam fitrah, bergantung kepada ibu bapanya 
menjadikannya Yahudi, Nasara atau Majusi. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim) 
  ---
   
  Pak Achmad yang membangunkan umat , sedangkan saya yang mengajak jalan-jalan 
umat, fair tho Pak ? . Lha mempunyai niat kaya gini aja insya Allah yang Maha 
Kuasa sudah mencatatnya koq...:)
   
  Agak nyimpang sedikti pak, apakah ilmu Pak Achmad yang insya Allah sudah 
mencapai taraf Makrifat itu bisa dinobelkan ? tentu saja tidak bisa, nah 
disitulah kebesaran Allah, ilmu manusia itu terbatas :), karena ilmu itu kan 
milik  Allah, sedangkan kita tidak punya apa-apa dan lemah.
   
  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
   
  Rasulullah saw. bersabda: Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya 
ilmu, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan 
yang dilakukan secara terang-terangan 
   
   
  Lanjut dikit saja,
   
  Paten, Hak Cipta, Merk tidak ada urusan dengan Nobel, tapi bisa saja itu jadi 
bisa berurusan dengan Nobel apabila / kalau memenuhi syarat seperti apa yang 
menjadi misi Nobel yaitu bagi mereka yang telah melakukan penelitian yang luar 
biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru atau telah melakukan 
kontribusi luar biasa ke masyarakat serta mempunyai jasa besar terhadap dunia.
   
  Bisa saja Pak Achmad Chodjim mendapatkan Hadiah Nobel karena menciptakan 
perdamaian dunia lewat Ilmu Tasawuf yang dikuasainya. Lha JOSE RAMOS-HORTA saja 
bisa mendapatkan Nobel, mosok pak Achmad engga bisa ?, sama-sama manusianya 
tho pak ?!  :)
   
   
  wassalam
   
   
   
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya sih akan mengomentari yang ini saja. Yang salah atau yang kurang lurus 
saja yang perlu saya tanggapi.

Hadiah Nobel, selain bidang sastra dan perdamaian, tidak diberikan berdasarkan 
tergantung kepada siapa yang diberi dan memberi. Khususnya untuk bidang 
fisika, kimia, dan kedokteran, Nobel diberikan melalui rujukan sains 
internasional. Djaka Sasmita pun bisa mendapat Nobel bila ada bukti pada jurnal 
kedokteran internasional. Jadi, yang perlu diketahui oleh Mas Jano Ko, karya 
ilmiah dan penemuan teknologi canggih itu adalah yang diterbitkan melalui 
jurnal sains yang internasional.

Tak ada istilah bagi perlombaan tentang pernobelan. Yang ada ialah Lembaga 
Noble yang ada di Swedia sana. Dan, ini bukan lembaga yang mengadakan 
perlombaan pernobelan. Jadi, jangan salah paham. Tak ada pertandingan buat 
pernobelan. Kalau memang memiliki hasil riset atau penemuan, silakan dituliskan 
pada jurnal sains internasional. Yang ahli fisika, ya tuliskan penemuannya pada 
jurnal fisika. Yang ahli kimia ya ke jurnal kimia.

Nobel tak ada hubungannya dengan penghargaan internasional yang diberikan pada 
adik-adik SMA/SMP pada lomba olimpiade fisika, kimia, matematika atau yang 
lainnya.

Mohon dan dimohon untuk tidak asal asbun, saya malu lho... :))

Jano Ko: 
Saya sendiri sudah mempunyai beberapa Paten, Hak Cipta, dan Merk atas penemuan 
saya, makanya saya tidak percaya dengan Parameter Nobel tersebut, karena disitu 
terkait banyak hal, ekonomi, politik, de el el 

Nobel tak ada urusannya dengan Paten, Hak Cipta, dan Merk. Kalau paten, hak 
cipta dan merek itu urusannya ya dengan lembaga yang menangani hal-hal 
tersebut, dan itu berkaitan dengan perlindungan terhadap bisnis Anda. Sungguh 
keliru bila Nobel dikaitkan dengan hal-hal tersebut. Oleh karena itu Abdus 
Salam (Pakistan) dan Ahmad Zewail (Mesir) mendapatkan hadiah Nobel, 
masing-masing dalam 

Re: [wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,

2006-03-27 Terurut Topik irwank
On 3/27/06, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:

 waaa,,, maaf Pak Irwan kalau begitu. Saya kira Pak Irwan konsentrasi
 mengomentari posting saya :))


Sama.. saya juga minta maaf kalau ada salah komentar..
Namanya juga manusia.. kata band serieus.. :-)

Yo wis, salam aja,
 Ida.


Ya lam-salam juga taiye.. kata mbok bariah..

Wassalam,

Irwan.K

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yang ada kan (di milis lain lho), yang
 
  dibahas itu 'topik pinggiran' dari tulisan yang ada; dan justru
 menggiring
  topik
  untuk bergeser dari inti pembahasan..

 Saya kalau menulis komentar
  tuh sekalian, bukan cuma untuk merespon tulisan anda saja..
  Tapi juga untuk semua pihak, termasuk saya sendiri..


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Fwd: penangkapan dan penganiayaan (lagi) petani di Mandoge

2006-03-27 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Date: Mon, 27 Mar 2006 16:16:03 +0700 (WIT)
Subject: penangkapan dan penganiayaan (lagi) petani di Mandoge 
From: [EMAIL PROTECTED]

KRONOLOGIS KASUS PENYERBUAN OLEH APARAT DAN SECURITY PT BSP
TERHADAP LAHAN KONFLIK DI DESA SEI KOPAS, BANDAR PASIR MANDOGE,
ASAHANSERTA PENGANIAYAAN DAN PENANGKAPAN PETANI
SERIKAT PETANI SUMATERA UTARA
SENIN, 27 MARET 2006

Sekitar Jam 9 pagi
Masuk sekitar 100 orang Security PT Bakrie Sumatera Plantations
(PT BSP) yang dikawal oleh 6 anggota Brimob dan 4 anggota
polisi ke lahan yang disengketakan dengan menggunakan 3 buah
truk. Mereka langsung merusak lahan petani yang sudah ditanami
dengan menggunakan bulldozer. Saat itu di lapangan ada sekitar
25 orang petani anggota Serikat Petani Sumatera Utara (SPSU)
yang menyaksikan tanpa berbuat apa-apa dan hanya melihat
tanaman mereka dihancurkan. Media elektronik seperti SCTV dan
TPI juga ada dilapangan dan sempat mewawancarai para petani.

  Jam 13.30 WIB
Bulldozer selanjutnya mencoba menghancurkan pondok yang
dijadikan posko oleh para petani. Para petani mencoba bertahan
di dalam pondok tersebut. Security PT BSP beserta aparat
berusaha mengeluarkan secara paksa para petani yang bertahan.
Terjadi bentrokan dengan para aparat yang berujung pada
penangkapan 5 orang petani anggota SPSU yaitu: Syahmana Damanik
(lk), Sidabutar (lk), Juniar br. Tampubolon (pr), br. Panjaitan
(pr), Eilin (pr, anak br. Panjaitan) dan Rumena br. Manurung
(pr). Bentrokan ini menyebabkan beberapa petani cedera seperti
memar di sekujur badan dan luka di kepala. Yang paling sedih
adalah nasib mereka yang ditangkap, selain diseret-seret
seperti anjing, juga dipukuli layaknya bukan manusia dan
diborgol seperti seorang pelaku kejahatan. Padahal mereka
adalah para petani yang mencoba mempertahankan tanahnya dan
tidak ada keberpihakan dari aparat terhadap mereka. Sangat
disayangkan, saat bentrok dan penangkapan terjadi, tidak ada
media massa sama sekali. Saat ini, para petani yang ditangkap
tersebut sudah dibawa ke Polres Asahan. Sampai sore hari,
tinggal beberapa orang petani di lapangan, termasuk yang
melaporkan situasi ini, Manaria br. Manurung.

  Medan, 27 Agustus 2006

Serikat Petani Sumatera Utara

nb: mohon diforward kepada kawan-kawan yang lain




Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 







-
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Gender Kelas Dua? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik ritajkt
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Wida, nimbrung lagi ya :-)
 
 Pada point bahwa pernikahan adalah kesepakatan, saya setuju. Tapi 
ada
 beberapa point yg mengganjal:
 
 - Gender itu apa sih? Apakah gender itu sama dng jenis kelamin? Utk
 pengertian ini, sptnya sudah pernah dibahas di WM. Dicari saja atau
 bisa main2 ke www.genderpedia.org :-) Sementara untuk ungkapan yg
 lazim dipakai itu perempuan sbg warga negara kelas dua, bukan 
gender
 kelas dua. 
 -

Ooops maap, maap,
saya yang mulai saya yang harus mengakhiri nih
kesalahan bukan pada pak Wida tapi pada saya yang kliru milih 
istilah saking menggebu-gebunya...(ehm, sebenernya sih emang kurang 
paham...heh heh heh)

Terima kasih koreksinya Mbak Herni!
Juga buat Mbak Ida yang sudah membetulkan istilah yang benar; bukan 
stereotyping melainkan stereotypical.
Tengkyu, tengkyu en sori nih buat temen-temen yang katut sama jurus 
keliruku..:))

Selebihnya saya makmum sama posting Mbak Herni di bwh ini.

salam,
rita


 - Perempuan memberikan dng sukarela peran 'keras' di luar rumah 
kepada
 laki2 dan secara sukarela pula mengemban peran domestik semata? 
Wah,
 apa benar sejarahnya begitu? Kayanya mbak Mia punya pandangan yg
 berbeda soal ini deh (kalau tidak salah).
 
 - Saya agak terganggu dng asumsi mas wida: perempuan meninggalkan
 peran domestiknya karena menganggapnya sbg sesuatu yg membosankan 
dan
 tidak menantang. Sementara di sisi lain, mas Wida juga mengakui
 perempuan sbg manusia yg memiliki kapasitas berpikir, 
berargumentasi
 dan bertindak... bila dikaitkan dng pendapat mas wida bahwa 
pernikahan
 itu adalah kesepakatan, laki2 juga punya peran dalam mendidik anak,
 dll. Sebenarnya, problemnya adalah di persoalan perbedaan dan
 pembedaan: perbedaan antara perempuan dan laki2 yg dijadikan dasar 
utk
 pembedaan peran sosial perempuan dan laki2, yg dipengaruhi oleh 
faktor
 historis-sosial-kultural (minjem istilahnya abah HMNA :P) Pembedaan
 ini juga yg terlihat di postingan mas wida, terlebih anak laki2 --
 bapak, anak perempuan -- ibu. Saya jadi tergelitik bagaimana model
 pendidikannya, terutama pendidikan antara anak laki2 dan perempuan.
 Bagaimana pendidikan 'peran' antara keduanya ditanamkan sejak dini,
 konsep 'anak laki2' dan 'anak perempuan' yg 'baik' yg ditanamkan. 
 
 - Selebihnya, mungkin mas Wida perlu banyak baca lagi mengenai
 persoalan2 realnya mengapa gender jadi penting utk dibahas. Ketika
 kita bicara tentang persoalan gender, kita tidak saja bicara soal
 'kita', tapi juga perempuan2 lain. Mungkin bisa melihat2 persoalan
 peran ganda perempuan, perempuan sbg kepala rumah tangga, 
perempuan2
 PSK (banyak film mengenai ini), bahkan perempuan2 dlm situasi
 konflik/perang (sebagian ada juga yg berpartisipasi sbg tentara 
lho)
 dan sebagainya. Demikian juga ketika kita bicara lapangan pekerjaan
 dan dampaknya terhadap perempuan (dan juga laki2!), bagaimana
 perempuan dilihat sbg buruh yg paling murah dan justru kebijakannya
 didorong utk mempekerjakan buruh perempuan (dng kondisi pekerjaan 
yg
 memprihatinkan) serta tidak semuanya bekerja karena pekerjaan 
dirumah
 terlihat membosankan.. jangan disangka perempuan2 yg bekerja
 menelantarkan peran domestiknya, justru sebaliknya, mereka2 ini
 bekerja di dalam dan di luar rumah!. Intinya sih, persoalannya 
tidak
 sesederhana itu :-) Persoalannya kompleks karena kita juga perlu
 melihat elemen lainnya, yaitu ketika gender berinteraksi dng
 status/kelas sosial, ras, etnik, dll. Persoalan yg dialami 
perempuan
 spt khadijah masa kini tentu berbeda dng perempuan2 model Inem 
pelayan
 tidak seksi, hehe :-)
 
 Maaf kalau tidak bisa menjelaskan secara jelas, hehe.
 
 wassalam,
 herni
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
 
 Saya memang perlu untuk lebih menjelaskan maksud saya. Saya tidak
 pernah memandang perempuan sebagai gender kelas dua. Mengapa sampai
 timbul istilah gender kelas dua? Apakah karena gender wanita merasa
 tidak seberuntung gender laki-laki dalam kesempatannya di luar 
rumah?
 Sehingga kemudian merasa dikelas duakan? Dan akhirnya menganggap
 wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga saja sebagai 
teraniaya?
 Tidak maju? Dan seorang wanita yang maju haruslah 
mengaktualisasikan
 dirinya di luar rumah?
  
 Bagi saya, gender laki-laki dan gender perempuan adalah gender 
yang 
 sejajar, seimbang dan saling melengkapi. Tidak ada yang kelas satu 
dan
 kelas dua. Masing-masing gender mempunyai kelebihan dan 
kekurangannya 
 masing-masing. Tidak ada satu genderpun yang bisa hidup sendiri 
jika
 ingin menyempurnakan jiwanya. Mereka perlu saling mendukung dan
 berkerjasama untuk mewujudkan rumah tangganya yang mencapai 
tujuannya
 dunia dan akhirat. Bukan hanya untuk sejahtera di dunia ini saja,
 tetapi yang paling utama adalah juga untuk berkumpul kembali di 
dalam
 Syurga Nya nanti. Berkumpul di dunia ini dalam satu 

[wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik ritajkt
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu 
penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu 
penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam 
kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan 
beragama

   Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah 
keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud 
penjajahan terhadap wanito -wani ditoto

   salam.
   

RF itu apa sih pak?

Kalau  saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang 
itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu 
bukan Muslimah), apa benar begitu Pak?
Mohon pencerahannya. Tx.





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik irwank
Radical Feminist? :-p
*sorry cuma sebaris*

Wassalam,

Irwan.K

On 3/27/06, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu
 penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu
 penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam
 kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan
 beragama
 
Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah
 keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud
 penjajahan terhadap wanito -wani ditoto
 
salam.


 RF itu apa sih pak?

 Kalau  saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang
 itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu
 bukan Muslimah), apa benar begitu Pak?
 Mohon pencerahannya. Tx.


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Gender Kelas Dua? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik ritajkt
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
(deleted) 
 Dan anjuran bahwa perempuan itu sebaiknya menikah dan mempunyai 
anak, 
 tentu saya berbicara bagi sebagian besar wanita mbak Rita. Sebab 
bagi yang 
 bisa memenuhi sunnah nabi ini, jiwanya akan lebih bahagia 
dibandingkan 
 yang tidak. Oleh karenanya nabi melarang hidup membujang (tidak 
menikah). 
 Karena dengan menikah kedua fitrahnya itu akan terpenuhi. Bagi 
yang 
 terpaksa tidak bisa memenuhi kedua fitrah itu (istri dan ibu), 
atau salah 
 satunya (ibu), sebagaimana kedua sahabat anda itu, semoga Allah 
SWT 
 menggantinya dengan kebahagiaan dalam bentuk yang lain. Jadi saya 
mana 
 beranilah Playing God dan menghakimi mbak Rita. Saya hanya 
menunjukkan 
 keberadaan kedua fitrah ini. Tetapi jika memilih untuk tidak 
memenuhinya 
 itu adalah hak setiap pribadi. Tetapi jiwanya ?saya rasa- akan 
selalu 
 mempertanyakan pilihan yang diambilnya itu. Kecuali kalau dipaksa 
oleh 
 keadaan. 8-)
 
 CMIIW.
 
 Salam,

Amien, terima kasih doanya Pak Wida.

Sori kalo saya terlalu hot eh bersemangat me-reply posting Anda itu. 
Maklum sering dekat kompor jadi ketularan hotnya..:)

Thanks atas penjelasan panjangnya, syukurlah saya keliru telah 
menyangka Anda menganggap perempuan sebagai jenis kelamin kelas dua 
(second class citizen). Saya bisa memahami penjelasan Anda walau 
tetap ada beberapa poin yang saya tetap tidak sepakat (kemudian 
dijelaskan dengan lebih jernih oleh Mbak Herni). Saya tambahkan 
sedikit saja berikut ini.

Tentu semua orang menginginkan kesempurnaan dalam hidupnya tapi jika 
harus mendapat ketidaksempurnaan (ada yang gak punya pasangan, ada 
yang dapat anak, ada juga yang dapet suami poligamers dst) tentunya 
harus kita terima dengan legowo, ikhlas sebagai resiko dari 
calculated risk dari pilihan kita sendiri tersebut itu. 

Dan sebagai orang luar, alangkah baiknya jika tidak menghakimi 
(apalagi mengkasihani). Sebab selalu ada alasan yang belum tentu 
kita semua tahu (tidak hitam putih) di balik setiap keputusan 
seseorang. jadi apakah memilih berkarier tinggi dan melajang, atau 
jadi Angel Lelga (jadi istri gelap Oma Irama..:), saya kira biarlah 
menjadi resiko si pengambil keputusan itu. Toh ia sudah dewasa 
ketika memutuskannya. kita tidak tahu seperti apa kepuasan hidup dan 
kebahagiaan orang lain, kan? Kepuasan hidup saya, tentunya, berbeda 
dengan kepuasan hidup Angel Lelga dan berbeda dengan istri Rano 
Karno, Megawati, dan berbeda pula dgn temen-temen disini, dsb, 
karena kita masing-masing adalah makluk yang unik dan independen 
jiwanya.

salam,
rita






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik jano ko
 
  Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat Istikharah dan 
sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita muslimah :), saya juga 
pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar juga engga sampai-sampai nich...
   
  Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang memperbolehkan 
kita berniat melajang sampai akhir hayat ?
   
  O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu bisa sebagai 
contoh seorang insan penganut RF...
   
   
  wassalam.
   
  

ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu 
penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu 
penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam 
kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan 
beragama

   Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah 
keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud 
penjajahan terhadap wanito -wani ditoto

   salam.
   

RF itu apa sih pak?

Kalau  saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang 
itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu 
bukan Muslimah), apa benar begitu Pak?
Mohon pencerahannya. Tx.





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



  SPONSORED LINKS 
Women   Islam   Women in islam 

-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group wanita-muslimah on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik ritajkt
Lha kan I can't shoot the messenger Pak Irwan..,hehehe
Pokoknya Mr Jano-ko kudu memberi pencerahan...:))

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Radical Feminist? :-p
 *sorry cuma sebaris*
 
 Wassalam,
 
 Irwan.K
 
 On 3/27/06, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
  
   Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu
  penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan 
itu
  penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam 
Islam
  kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan
  beragama
  
 Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah
  keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud
  penjajahan terhadap wanito -wani ditoto
  
 salam.
 
 
  RF itu apa sih pak?
 
  Kalau  saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang 
melajang
  itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda 
itu
  bukan Muslimah), apa benar begitu Pak?
  Mohon pencerahannya. Tx.
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik ritajkt
Pak Jano, saya tidak bertanya caranya menjadi wanita muslimah.

Kalau pun saya punya pertanyaan mengenai cara menjadi seorang 
muslimah tentunya saya tidak perlu bertanya pada Anda yang mengaku 
belajar jadi Muslim aja engga sampai-sampai (saya ngutip tulisan 
Anda loh)...

Yang saya tanyakan pada Anda; apakah perempuan yang melajang bukan 
Muslimah? KArena Anda menyebutnya sebagai RF.

Sekali lagi, mohon pencerahannya, Tx.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
   Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat 
Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita 
muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar 
juga engga sampai-sampai nich...

   Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang 
memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ?

   O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu 
bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF...


   wassalam.

   
 
 ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
  Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu 
 penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan 
itu 
 penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam 
Islam 
 kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan 
 beragama
 
Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah 
 keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud 
 penjajahan terhadap wanito -wani ditoto
 
salam.

 
 RF itu apa sih pak?
 
 Kalau  saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang 
 itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda 
itu 
 bukan Muslimah), apa benar begitu Pak?
 Mohon pencerahannya. Tx.
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment  
 
 
 
   SPONSORED LINKS 
 Women   Islam   Women in islam 
 
 -
   YAHOO! GROUPS LINKS 
 
 
 Visit your group wanita-muslimah on the web.
 
 To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]
 
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
 
 
 -
   
 
 
 
 Send instant messages to your online friends 
http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Balasan: RE: [wanita-muslimah] Re: Balasan: Batasan seni?

2006-03-27 Terurut Topik ma_suryawan
Mas Bejo,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Bejo Paijo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah ini mah karena sakit hati Ahmadiyyah di breidel sama MUI. 

Jemaat Ahmadiyah tidak pernah sakit hati sama kelakuan para 
kyai/ulama/mullah tipikal Islam mainstream yang bernaung dalam wadah 
MUI. 

Perbuatan dan usaha utk membreidel Ahmadiyah seperti yang dilakukan 
oleh para kyai/mullah/ulama MUI memang harus bisa dilihat oleh semua 
orang, sebagai bukti bahwa MUI telah berperilaku dan berperan 
sebagai Tuhan dan mengambil alih hak Tuhan. Perbuatan dan usaha itu 
juga sebagai pembuktian 'history repeats itself'.

Jemaat Ahmadiyah sudah berumur lebih dari 100 tahun, dan sejak awal 
diutusnya Imam Mahdi/Masih Mau'ud/The Promised Messiah a.s. yang 
mengemban amanat Tuhan memang sudah diusahakan untuk dibreidel oleh 
para kyai/mullah/ulama, namun usaha untuk memusnahkan Jemaat 
Ahmadiyah tidak pernah berhasil, malahan Jemaat Tuhan ini semakin 
tumbuh berkembang dan tersebar di seluruh dunia mengumandangkan 
Tauhid dan mengajak umat manusia kepada Islam.

Jadi, silahkan saja kalau sampeyan mau berdiri di belakang MUI dan 
sama-sama ikut melakukan peran yang sama seperti para 
kyai/mullah/ulama MUI.

 Yang jelas bukan dari Mirza Ghulam Ahmad. Islam yang mengakui ada 
nabi lagi setelah Nabi Muhammad dan juga islam yang kitab sucinya Al-
Qur'an bukan tadzkirah.

Orang Muslim Ahmadi tidak pernah menganggap/meyakini buku Tadzkirah 
sebagai kitab suci, dan yang sibuk bernyanyi mengatakan Tadzkirah 
sebagai kitab suci bagi Ahmadiyah adalah orang-orang tipikal Islam 
mainstream. 

   Tapi MUI nggak akan membreidel kalau anda ganti nama, jangan 
islam ya
   Ganti lah agama mirza atau apa kek khan banyak nama.

Sampeyan dan MUI tidak berhak mengatur penggunaan nama Islam, sebab 
hak atas penggunaan nama Islam bukan milik sampeyan, dan bukan pula 
milik para kyai/ulama/mullah MUI.

Jadi, sampeyan dan konco-konco sampeyan seperti MUI itu tidak berhak 
mengatur dan melarang orang lain menggunakan nama Islam.

Paham?

Salam,
M. A. Suryawan


 
 ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] menulis:
   Mas Bejo,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Bejo Paijo 
 
 wrote:
 
  Semoga saja makin banyak yang akan kembali kepada Islam yang 
dibawa 
 Nabi Muhammad.
 
 Apakah selama ini banyak orang Islam yang tidak kembali kepada 
Islam 
 yang dibawa oleh Nabi Muhammad?
 
 Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. itu seperti apa sih? 
 
 Apakah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. seperti yang 
 dicontohkan/diajarkan oleh para kyai/ulama MUI, menteri agama RI, 
dll?
 
 Salam,
 M.A.S.
 
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment  
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 -
 Apakah Anda Yahoo!?
 Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim

2006-03-27 Terurut Topik satosakaki2004
Saya tidak percaya Arab Jahiliyah tidak menghargai wanita. Saya kira
mereka jauh lebih menghargai dan MENGHORMATI perempuan dibanding
Islam. Sebagai bukti: tiga TUHAN yang paling mereka muliakan adalah
Tuhan Perempuan: Al Lat, Al Uzza dan Al Manat. Ketiga DEWI inilah yang
paling banyak mendapat persembahan korban sembelihan dan
disanjung-sanjung. Kuil-kuil khusus juga dibangun bagi mereka. Coba
bandingkan dengan Islam, adakah malaikat perempuan? Semua laki-laki.
Jibril, Malik, Ridwan, Munkar-Nankir, Izrail. Silahkan kasih satu nama
malaikat perempuan. Ndak ada. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ehm tuduhan ini harus dibuktikan lagi.
 Apa Karen Amstrong termasuk penulis yang kaya-raya?
 Dalam tulis yang di-fwd pak Wida, bahwa pada 1400 tahun yang lalu,
 budaya Arab jahiliyah tidak menghargai wanita, hukum Islam datang
 membawa kewajiban bagi laki2 untuk lebih menghargai wanita,hukum Islam
 turun sesuai dengan konteks jamna pada saat itu. 
 Dan pada 1400 tahun yang lalu di lingkungan sekitar Jazirah Arab
 bukankah sudah ada orang Arab Kristen? 
 
 salam,
 -ariel-
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satosakaki2004
 satosakaki2004@ wrote:
 
  Saya menduga keras Karen Armstrong ini adalah seorang penulis
  pesanan. Sama dengan pelukis Basuki Abdullah. Lukisan dibuat
  sedemikian rupa, jauh lebih cantik dari orang yang dilukis, untuk
  menyenangkan orang kaya pemesan yang melihat lukisan dirinya itu
  dengan wajah berseri-seri. Dan bagi Karen Armstrong demi oleh-oleh
  sepundi-pundi zamrud dan permata nilam dari penguasa Arab tuan
 rumahnya. 
 








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] PAKSI ISLAM: SYAKHSIAH ATAU HUJAH?

2006-03-27 Terurut Topik aznan hamat

http://al-ahkam.net/home/modules.php?op=modloadname=Newsfile=articlesid=14759
   
  PAKSI ISLAM: SYAKHSIAH ATAU HUJAH?
Posted by : alin81 on Friday, March 24, 2006 - 06:47 PM CCT
   
  TIDAK semua masalah Aqidah itu masalah Aqidah dan tidak semua masalah Fiqh 
itu masalah Fiqh! 

Sejauh manakah relevannya persoalan di atas? Kita biasa mendengar bahawa 
masalah terbahagi kepada dua iaitu masalah yang kelihatan (presented problem) 
dan masalah yang sebenar (real problem). Namun apakah polemik ini juga wujud 
dalam soal yang berkaitan dengan agama? Inilah persoalan yang ingin saya kupas 
melalui artikel ini. Seandainya dakwaan bahawa kebanyakan masalah Aqidah, Fiqh 
dan Akhlak kita ini bukan masalah Aqidah, Fiqh dan Akhlak, maka masalah apakah 
sebenarnya yang menghantui kita selama ini?


  UJIAN PERTAMA 

Kewafatan Rasulullah SAW adalah ujian yang besar kepada umat Islam. Ia adalah 
ujian kepada keupayaan umat Islam untuk bertahan tanpa wahyu yang selama ini 
telah menjawab permasalahan secara langsung. Ketika Abu Bakr r.a. dan Umar r.a. 
pergi memberitahu Ummu Ayman r.ah. tentang berita kewafatan Rasulullah SAW, 
Ummu Ayman r.ah telah menyambutnya dengan tangisan. Beliau menangis bukanlah 
kerana Rasulullah SAW itu pergi dari suatu keadaan yang baik kepada tidak baik, 
bahkan apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik dan utama untuk Baginda s.a.w. 
Akan tetapi, Ummu Ayman r.ah menangis kerana padanya, berita kewafatan 
Rasulullah s.a.w. adalah bencana kepada umat Islam. Puncanya adalah: 
terputusnya wahyu! 

Namun, ujian sebenar yang dihadapi oleh umat Islam melalui peristiwa kewafatan 
Rasulullah s.a.w. ialah ujian terhadap paradigma para Sahabat di dalam memahami 
agama. Inilah isu yang ingin dikembangkan melalui artikel ini supaya ia boleh 
menyuluh kepada persoalan asas yang membelenggu umat Islam hari ini. 

Nasihat Abu Bakar r.a. yang bertujuan mententeramkan Umar r.a. dan 
sahabat-sahabat yang lain, menjadi suluhan kepada kita untuk memahami tentang 
status hubungan di antara para sahabat dengan Rasulullah s.a.w. Beliau berkata: 

“Barangsiapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad itu telah mati. 
Bagi sesiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan 
tidak akan mati.” Lalu Abu Bakr r.a. membacakan firman Allah s.w.t. : 

“Dan tidaklah Muhammad itu melainkan dia adalah seorang Rasul. Sesungguhnya 
(perutusan beliau) telah pun didahului dengan (perutusan) para Rasul yang lain. 
Apakah sekiranya beliau mati atau terbunuh, kamu mahu memalingkan leher 
(meninggalkan agama Allah)? Barangsiapa yang memalingkan lehernya (dengan 
meninggalkan agama Allah) maka (ketahuilah bahawa) ia tidaklah sekali-kali 
memberi sebarang mudharat kepada Allah. Bahkan Allah akan sentiasa memberikan 
ganjaran-Nya kepada orang-orang yang bersyukur” [Ali Imran 3: 144] 

Ayat ini terserlah di dalam sejarah apabila Abu Bakar r.a. membacanya pada masa 
yang sangat tepat, sehingga Umar r.a. berkata, “seolah-olah inilah kali pertama 
aku mendengar ayat tersebut dibacakan”. 

Kenyataan Abu Bakar r.a. berserta ayat ini, membina suatu konsep yang besar dan 
penting di dalam Islam. Konsep yang dimaksudkan itu lazimnya disebut sebagai 
“ISLAM TERBINA DI ATAS HUJAH DAN BUKANNYA DI ATAS SYAKHSIAH”. 

Ketundukan seorang Muslim kepada Islam adalah merujuk kepada sejauh mana 
seseorang ini menerima dan akur kepada kebenarannya. Namun, soal kebenaran 
Islam itulah yang menjadi titik kekeliruan umat Islam di sepanjang zaman. 
Lazimnya kita terkeliru di antara sandaran kebenaran, sama ada ia pada 
syakhsiah, atau dengan hujah. Kekeliruan ini akan mendorong kepada permasalahan 
yang lebih besar, kerana kita perlu melihat dengan jelas apakah sebenarnya yang 
menjadi paksi kepada keIslaman kita. Adakah peribadi dan syakhsiah 
(figure-centered) atau hujah (evidence-centered)? 

Sesuatu yang mudah untuk difahami, apabila Rasulullah s.a.w. menjadi perantara 
dan penerima wahyu di antara sekalian manusia dengan Allah SWT, sudah tentulah 
kecintaan dan kasih sayang umat Islam kepada Baginda menjadi sebahagian 
daripada tuntutan Iman. Allah SWT menyebut di dalam al-Quran: 

Katakanlah (Wahai Muhammad): Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah 
daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan 
(ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. [Ali Imran 3: 31] 

Oleh itu, kecintaan kita kepada Rasulullah s.a.w. adalah tulus kerana ia 
menjadi sebahagian daripada erti kecintaan kita kepada Allah SWT. Justeru, 
cinta kita kepada Baginda s.a.w. tidak dibina secara peribadi sehingga mencapai 
lebih daripada apa yang diterima oleh Rasulullah s.a.w. dan dibenarkan oleh 
Allah SWT sendiri. Sabda Baginda s.a.w: 

“Janganlah kamu mengagung-agungkan aku sebagaimana orang Nasrani lakukan 
terhadap (Isa) Ibn Maryam. Sesungguhnya aku ini adalah hamba-Nya, maka 
sebutlah: Abdullah wa Rasooluhu (hamba Allah dan utusan-Nya)” [hadith riwayat 
al-Bukhari] 

Perbezaan di antara mematuhi 

[wanita-muslimah] Anggaran Kespro Pemkot Surabaya Jauh Dari Kebutuhan Minimum Perempuan

2006-03-27 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-545%7CP
Senin, 20 Maret 2006
Kabar dari Surabaya
Anggaran Kespro Pemkot Surabaya Jauh Dari Kebutuhan Minimum Perempuan
Jurnalis : Eko Bambang S.
Jurnalperempuan.com-Surabaya. Selama empat tahun terakhir, Pemerintah Kota 
(Pemkot) Surabaya masih belum menunjukkan perhatian secara serius terhadap 
kesehatan reproduksi perempuan. Salah satu bukti nyata dari kurang perhatiannya 
pemerintah kota Surabaya dapat dilihat dari jumlah anggaran yang dialokasikan 
untuk kesehatan reproduksi perempuan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh 
Erma dari Kelompok Perempuan Pro Demokrasi di Surabaya. 

Menurut Erma, selama empat tahun terakhir, anggaran khusus untuk kesehatan 
secara umum yang dialokasikan lewat departemen kesehatan tidak lebih dari 5 
persen. Jika anggaran untuk kesehatan secara umum saja hanya 4 persen, maka 
prosentase anggaran untuk kesehatan reproduksi perempuan dapat dipastikan jauh 
dari angka tersebut. Data yang diolah oleh KPPD Surabaya menunjukkan, dari 
tahun 2002 hingga tahun 2005 prosentase alokasi anggaran kesehatan menurun. 
Pada tahun 2002, APBD Pemkot Surabaya sebesar 1.036.458.393,000 sementara itu 
alokasi untuk kesehatan adalah 12.225.855.000 atau sekitar 1,18 persen dan 
alokasi anggaran untuk KB dan kesra wanita dan remaja adalah 0.31 persen. 

Pada tahun 2003, APBD Pemkot Surabaya adalah 1.198.731.232.000, anggaran 
kesehatannya 18.677.866.000 atau 1,56 persen dan anggaran untuk KB dan kesra 
wanita dan remaja adalah 3.717.609.000 atau 0.3 persen. Selanjutnya APBD tahun 
2004 adalah 1.399.958.436.928, anggaran kesehatannya adalah 59,155.671.604 atau 
4,41 persen dan anggaran untuk KB dan kesra wanita dan remaja adalah 
4.427.343.700 atau sekitar 0,25 persen. Sementara itu pada tahun 2005, APBD s 
1.645.547.235.101 dan anggaran kesehatannya 58.206.985.841 atau 3,5 persen. 
Pada tahun 2005 tidak terdapat data untuk anggaran KB dan kesra wanita dan 
remaja. 

Data data yang teruraikan diatas sangat jelas menunjukkan bahwa komitmen 
anggaran Pemkot Surabaya terhadap kesehatan dan kesehatan reproduksi masih 
sangat rendah. Dari tahun 2002 sampai 2005, rata-rata pemkot menganggarkan 
kurang dari 5 persen APBD untuk kesehatan, bahkan sebelum tahun 2004 hanya 
mengalokasikan kurang dari 2 persen. 

Menurut analisa KPPD, alokasi anggaran diatas jika dilihat berdasarkan 
distribusi per penduduk sangat minim sekali yaitu untuk tahun 2002 anggaran 
kesehatan hanya Rp.4.702 / penduduk, bahkan untuk anggaran KB, Kesra Wanita dan 
Remaja hanya 2.450 / perempuan. Tahun 2004, meskipun anggaran kesehatan 
meningkat sebanyak Rp.22.753 tetapi anggaran kespro masih sangat minim yaitu 
3.375 per perempuan. 

Anggaran tersebut cukup mengejutkan jika dibandingkan dengan alokasi anggaran 
untuk kepala daerah pada tahun 2003 yang mencapai Rp. 2.174.600.000 yang hampir 
2 kali lipat lebih besarnya dari biaya kesehatan reproduksi untuk seluruh 
kesehatan penduduk kota Surabaya. (EBS) 




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Jakarta heboh: Meteor atau UFO?

2006-03-27 Terurut Topik radityo djadjoeri
Benda Langit seperti Meteor Melintasi Jakarta
  
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0412/20/utama/1447865.htm
*

Senin, 20 Desember 2004 

Benda Langit seperti Meteor Melintasi Jakarta 

Jakarta, Kompas - Masyarakat di Jakarta, Tangerang, Bogor, dan
sekitarnya, Minggu (19/12) pagi, dihebohkan oleh melintasnya benda langit 
sebesar bola tenis yang amat terang. Benda berekor yang disaksikan bergerak 
dari timur ke barat pada pukul 07.30 itu,  sementara ini, disimpulkan Dr Moedji 
Raharto, Kepala Observatorium Bosscha, sebagai meteor.

Ditambah dengan kenyataan bahwa benda sangat terang di pagi hari yang kasatmata 
hanyalah Bulan purnama dan Venus, maka Moedji menyingkirkan kemungkinan bahwa 
benda langit itu adalah sampah roket atau satelit. Apalagi beberapa saksi 
mengatakan mereka mendengar bunyi ledakan.

Meteor adalah benda padat alam dari antariksa yang terbakar saat masuk ke 
atmosfer Bumi, melahirkan istilah bintang jatuh. Jika meteor tidak habis 
terbakar, sisanya yang jatuh ke Bumi disebut meteorit.

Menurut Moedji, saat dihubungi kemarin, apa yang bisa disaksikan langsung itu 
sebenarnya berada sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi. Ia menduga 
meteor sudah terbakar habis saat bergesekan dengan atmosfer Bumi.

Dugaan tersebut didukung oleh kenyataan bahwa hingga Minggu petang belum ada 
laporan penduduk dari tiga wilayah di atas tentang jatuhnya suatu benda asing, 
seperti yang disampaikan Drs Suratno, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa 
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), secara terpisah.

Dr Adi Sadewo Salatun, Deputi Kepala Bidang Sains Pengkajian dan Informasi 
Kedirgantaraan Lapan, menambahkan, obyek yang masuk lapisan atmosfer bisa 
mencapai 8 kilometer per detik. Gesekan dengan udara membuat benda itu terbakar 
pada suhu 2.000-3.000 derajat Celsius.

Panas juga membuat udara di sekitarnya terionisasi sehingga 
membentuk lintasan yang dari Bumi tampak seperti ekor meteor, papar Drs Hendro 
Setyanto, asisten Riset Observatorium Bosscha-Departemen Astronomi Institut 
Teknologi Bandung (ITB).

Menurut Dr Thomas Djamaluddin, peneliti antariksa Lapan, obyek yang jatuh 
itu-kalau ada-dapat dipastikan dari laporan masyarakat asalkan mereka mencatat 
waktu saat melihat bola api itu. Dari informasi masyarakat juga dapat dihitung 
orbit dan ditelusuri obyek apa yang jatuh. Saya kini masih memantau lewat 
mailing list pengamat antariksa dunia, ujarnya.

Bisa bukan meteor

Djamaluddin menambahkan, memang ada kemungkinan lain bahwa benda 
langit yang terang bisa berupa pecahan roket pendorong atau satelit 
yang telah habis masa operasinya. Obyek itu juga bisa menimbulkan 
ledakan ketika masuk ke atmosfer di ketinggian 120 kilometer karena 
bertumbukan dan bergesekan dengan lapisan udara.

Adi Sadewo mengingatkan, yang perlu diwaspadai justru jatuhnya
sampah-sampah akibat aktivitas manusia di antariksa. Hingga tahun 
ini, menurut data dari Nomad Amerika Serikat (AS), terdapat sekitar 9.400 
sampah plus debu antariksa yang bisa mengganggu penerbangan wahana antariksa. 
Misalnya, membentur jendela atau melubangi bagian panel sel surya.

Selain itu, sampah angkasa mengancam penduduk Bumi. Selongsong roket milik 
Rusia, misalnya, pernah jatuh di Palembang dan Gorontalo beberapa tahun lalu.

Ancaman kejatuhan bekas satelit-baik yang beredar di orbit rendah maupun 
tinggi- juga tak terelakkan karena usia satelit yang terbatas. Mir, wahana 
antariksa milik Rusia seberat 134 ton, juga pernah jatuh. Ketika sampai ke muka 
Bumi, beratnya diperkirakan masih 40 ton. Wahana yang memiliki sistem kendali 
itu akhirnya jatuh di Samudra Pasifik, meski sebelumnya sempat melintasi 
wilayah Indonesia.

Ancaman itu masih ditambah dengan risiko terpapar radiasi bahan bakar nuklir 
yang dipakai. Satelit Cosmos milik Rusia yang berada di atas Kanada, misalnya, 
menggunakan generator nuklir, papar Adi.

Namun, dengan teknologi sebenarnya, ancaman bisa diminimalkan.
Kemungkinan jatuhnya satelit Palapa, umpamanya, bisa diantisipasi dengan 
menggeser satelit keluar dari cincin geostasioner setelah habis masa operasinya.

Jatuhnya sampah yang merupakan bagian bekas satelit atau roket
terakhir terjadi 15 Desember 2004 lalu, yang teridentifikasi milik Rusia. 
Sedangkan bekas satelit AS diperkirakan jatuh 22 Desember 2004.

Meteor jarang jatuh

Kejadian jatuhnya meteor sebenarnya sangat jarang, kemungkinannya  beberapa 
tahun sekali di suatu wilayah dan tidak mudah  terdeteksi. Itu karena umumnya 
ukuran meteornya kecil, paling besar  sebola tenis sehingga baru terlihat 
setelah masuk atmosfer sebagai bola api, urai Adi.

Salah satu kejadian terbesar jatuhnya meteor adalah di Tunguska, Siberia, tahun 
1908. Dampaknya telah menghanguskan areal hutan di daerah itu. Saat mendekati 
atmosfer, meteor tersebut memang terdeteksi berukuran cukup besar hingga 
beberapa kilometer persegi.

Menurut Hendro Setyanto, pertengahan Desember sebenarnya ada hujan 

Re: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim

2006-03-27 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Bung Sato,

Apa sih yang Anda maksud perempuan dan laki-laki dalam konteks Tuhan dan 
Malaikat itu?
Apa mereka berkembang biak, melakukan hubungan seksual ?
Apa Al Lat, Al Uzza dan Al Manat itu punya Vagina sehingga disebut perempuan?
Apa Jibril dll. itu punya penis sehingga disebut laki-laki ?
Cacing tanah itu laki-laki atau perempuan?
Buku itu laki-laki atau perempuan?

Mungkin bisa dibedakan dengan maskulinitas dan feminim.
Bagaimana dengan misalnya Rahman dan Rahim yang feminim, Malik yang 
maskulin?

Bahasa Indonesia itu salah satu bahasa yang netral gender.
Akibatnya nggak ada prasangka gender spt. bahasa-bahasa yang umurnya sudah 
tua.

Salam
Ary


  - Original Message - 
  From: satosakaki2004 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, March 25, 2006 6:59 AM
  Subject: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim


  Saya tidak percaya Arab Jahiliyah tidak menghargai wanita. Saya kira
  mereka jauh lebih menghargai dan MENGHORMATI perempuan dibanding
  Islam. Sebagai bukti: tiga TUHAN yang paling mereka muliakan adalah
  Tuhan Perempuan: Al Lat, Al Uzza dan Al Manat. Ketiga DEWI inilah yang
  paling banyak mendapat persembahan korban sembelihan dan
  disanjung-sanjung. Kuil-kuil khusus juga dibangun bagi mereka. Coba
  bandingkan dengan Islam, adakah malaikat perempuan? Semua laki-laki.
  Jibril, Malik, Ridwan, Munkar-Nankir, Izrail. Silahkan kasih satu nama
  malaikat perempuan. Ndak ada. 

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   ehm tuduhan ini harus dibuktikan lagi.
   Apa Karen Amstrong termasuk penulis yang kaya-raya?
   Dalam tulis yang di-fwd pak Wida, bahwa pada 1400 tahun yang lalu,
   budaya Arab jahiliyah tidak menghargai wanita, hukum Islam datang
   membawa kewajiban bagi laki2 untuk lebih menghargai wanita,hukum Islam
   turun sesuai dengan konteks jamna pada saat itu. 
   Dan pada 1400 tahun yang lalu di lingkungan sekitar Jazirah Arab
   bukankah sudah ada orang Arab Kristen? 
   
   salam,
   -ariel-
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satosakaki2004
   satosakaki2004@ wrote:
   
Saya menduga keras Karen Armstrong ini adalah seorang penulis
pesanan. Sama dengan pelukis Basuki Abdullah. Lukisan dibuat
sedemikian rupa, jauh lebih cantik dari orang yang dilukis, untuk
menyenangkan orang kaya pemesan yang melihat lukisan dirinya itu
dengan wajah berseri-seri. Dan bagi Karen Armstrong demi oleh-oleh
sepundi-pundi zamrud dan permata nilam dari penguasa Arab tuan
   rumahnya. 
   
  







  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



--
  YAHOO! GROUPS LINKS 

a..  Visit your group wanita-muslimah on the web.
  
b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


--



[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Arya Gunawan: Saya dibesarkan oleh Si Kuncung

2006-03-27 Terurut Topik radityo djadjoeri
Dear Kuncungers,
   
  Berikut saya posting tulisan Bung Arya Gunawan yang mantan wartawan (kini 
staf UNESCO) tentang majalah Si  Kuncung yang tetap ia kenang hingga kini. 
Tulisan ini sengaja saya posting ke beberapa milis sekaligus untuk 
mempertemukan Bung Arya dengan Bang Mula Harahap yang pernah menuliskan 
kenangan pada majalah kesayangan di masa kecilnya. 
   
  Selamat membaca...
   
  Salam,
  
RD
  
   
  Arya Gunawan: Saya dibesarkan oleh Si Kuncung
   
  Terima kasih karena sudah memposting tulisan menyentuh ini.  Salah satu dari 
sangat sedikit hal yang bisa membuat mata saya basah  adalah tulisan (entah 
lewat puisi, cerpen, novel, atau surat). Dan tulisan Pak  Mula Harahap yang 
diposting di milis kita ini termasuk dalam kelompok itu.  Mata saya berair. 
Berair tersebab oleh isi tulisan ini, juga oleh kenangan  yang hadir di hadapan 
mata saya. 
   
  Sama seperti Pak Mula (beliau kini salah seorang pengurus Ikatan 
Penerbit Indonesia/Ikapi, bukan?), juga mungkin banyak di antara anggota milis 
ini, saya dibesarkan oleh Si Kuncung. Saya kenal nama ini ketika saya duduk di 
kelas II atau III SD (tahun-tahun 1973-an), di kota kelahiran saya, 
Jambi. Majalah ini hanya dijual di satu tempat: yaitu di Kantor Pos besar di 
kota saya, yang kebetulan berjarak hanya sekitar setengah kilometer dari 
rumah saya. Menunggu terbitnya edisi baru adalah sebuah pekerjaan yang
mendebarkan, hanya berselisih seurat dibandingkan menanti datangnya 
kekasih di masa-masa puber pertama (bukan berarti saya kini berada pada masa 
puber kedua, kendati usia saya memang sudah masuk ke periode itu). 
   
  Si Kuncung-lah salah satu guru menulis saya yang paling awal (guru 
lain adalah Laura Ingalls Wilder lewat bukunya -- edisi terjemahan -- Rumah
Kecil di Padang Rumput. Salah satu tokoh yang paling saya ingat di 
buku ini adalah Almanzo, dan dengan nama itu pula saya sempat dijuluki oleh 
sanak keluarga saya sampai usia saya menjelang belasan).
   
  Saking fanatiknya dengan Si Kuncung, sampai dengan tahun-tahun awal di
perguruan tinggi, saya bahkan masih hafal satu per satu sebagian besar 
judul cover story alias cerita sampul Si Kuncung. Ada judul, misalnya, 
Bercukur Separuh, mengisahkan tokoh utamanya yang rambutnya tengah dicukur di 
tukang pangkas, tiba-tiba ada kerbau mengamuk, membuat orang-orang lari 
berhamburan, termasuk si tukang cukur. Tinggallah si tokoh utama kita  ini yang 
nelangsa karena rambutnya baru dipangkas separuh. 
   
  Belakangan, Si Kuncung menerbitkan edisi ukuran kecil (Kuncung Kecil). 
Di sanalah pertama kali saya mengenal seseorang dengan nama Mohammad 
Sobary, lewat ceritanya mengenai monyet lucu peliharaannya yang mati karena 
tersengat listrik. Berpuluh tahun kemudian saya menyampaikan ini secara 
langsung kepada Mas Sobary, dalam sebuah pembicaraan santai namun  panjang di 
sebuah hotel di Kuala Lumpur ketika kami sama-sama menghadiri sebuah konferensi 
-- saat itu dia masih menjabat sebagai pemimpin LKBN Antara  -- dan dia tertawa 
haru.
   
  Kenangan saya dengan Si Kuncung tak pupus jua, kendati sudah ratusan 
bacaan lainnya merasuk ke sel-sel kelabu otak saya (ini istilah yang 
digunakan oleh detektif Hercule Poirot, tokoh rekaan Agatha Christie), termasuk 
misalnya serial cerita silat Kho Ping Hoo (yang juga saya hafal
judul-judulnya, misalnya saja serial Bu Kek Siansu, yang terdiri dari
judul-judul Bu Kek Siansi, Suling Emas, Istana Pulau Es, Cinta Bernoda
Darah, Mutiara Hitam, Sepasang Pedang Iblis, Pendekar Super Sakti, 
dst-dst), atau juga buku-buku Agatha Christie (terutama yang tokohnya 
Poirot, bukan Ms. Marple). 
   
  Selain Si Kuncung, pada tahun-tahun itu saya juga berlangganan majalah
anak-anak lainnya, ada Nuri (terbitan Medan), dan Bobo (Jakarta). Namun 
Si Kuncung tetaplah yang terhebat bagi saya, dari berbagai segi: pilihan 
cerita maupun cara penceritaannya, serta keragaman variasinya.
  Di Si Kuncung pula saya menemukan cerita dengan semangat heroisme yang
menggugah, yakni Pasukan Berani Mati (cerita bersambung) gubahan 
Riyono Pratikno (belakangan saya menemukan nama ini dalam pelajaran 
kesusasteraan ketika saya sudah duduk di bangku SMP).
   
  Last but not least, tentu saja saya mengenang dengan khusyuk jasa-jasa 
Pak Soekanto SA. Beliau memang tokoh luar biasa: untuk dunia anak-anak
dedikasinya kebak, kecintaannya bagai tak berujung. Cinta yang bersih 
tanpa pamrih. Saya merasa amat sangat beruntung, ketika berangkat dewasa saya 
mengenal langsung sang legenda ini. Itu di masa-masa tahun-tahun 
pertama menjadi mahasiswa, dan saya sering menulis untuk Majalah Gadis. Ketika  
itu Pak Kanto bekerja di kelompok penerbitan Femina-Gadis. Setiap saya ke  
kantor redaksi Gadis dan/atau Femina, entah menyerahkan tulisan atau mengambil 
honor, atau dua-duanya, selalu saya sempatkan berjumpa Pak Kanto. 
   
  Semangat beliau tak bergeser jika sudah bicara soal tulisan. Saya juga 
beruntung karena 

[wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik idakhouw
Lagipula Mbak Rita, kalau benar maksud Pak Janoko RF = radical
feminist, apa dosanya emang seorang RF beragama Islam sampai tidak
bisa disebut muslimah? 

RFnya Pak Jano maksude opo seh yo? 

Feminis radikal kan cuma mencoba mendorong/mengangkat posisi kultural
dan sosial perempuan (karena dunia -mainstream kultural, sosial dll-
yg ada semuanya pake standar laki2), berdasar paradigma sexual
difference, sebagai kritik atas sexism*(iya ga Mbak Herni?). Sebuah
dunia yang independent dari nilai2 dan norma2 yg diset oleh laki2.

Berbeda dengan agenda feminis liberal yang memperjuangkan supaya
struktur sosial dan kultural masyarakat accessible buat perempuan,
temanya: emansipasi (ini berkaitan dg diskusi soal second sex yg
dibahas Mbak Herni dan Mbak Rita itu, ya kan para Mbak? :), feminis
radikal mencoba melepaskan diri dari standar dominan (laki2),
mempromosikan standar dan perspektif sendiri buat apa yang namanya
cantik, penting, menarik,,,. Apa dosanya sih? apa pulak kaitannya
dengan melajang? 

Jenis yang lain: deconstructive feminist, saya serahkan saja ke Mbak
Herni ah penjelasannya takut ditimpukin milisers :)))

Salaam, 
Ida.   

*(actions based on) the belief that the members of one sex are less
intelligent, able, skilful, etc. than the members of the other sex,
especially that women are less able than men.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Jano, saya tidak bertanya caranya menjadi wanita muslimah.
 
 Kalau pun saya punya pertanyaan mengenai cara menjadi seorang 
 muslimah tentunya saya tidak perlu bertanya pada Anda yang mengaku 
 belajar jadi Muslim aja engga sampai-sampai (saya ngutip tulisan 
 Anda loh)...
 
 Yang saya tanyakan pada Anda; apakah perempuan yang melajang bukan 
 Muslimah? KArena Anda menyebutnya sebagai RF.
 
 Sekali lagi, mohon pencerahannya, Tx.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
   
Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat 
 Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita 
 muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar 
 juga engga sampai-sampai nich...
 
Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang 
 memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ?
 
O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu 
 bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF...
 
 
wassalam.
 

  
  ritajkt ritajkt@ wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
  
   Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu 
  penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan 
 itu 
  penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam 
 Islam 
  kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan 
  beragama
  
 Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah 
  keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud 
  penjajahan terhadap wanito -wani ditoto
  
 salam.
 
  
  RF itu apa sih pak?
  
  Kalau  saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang 
  itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda 
 itu 
  bukan Muslimah), apa benar begitu Pak?
  Mohon pencerahannya. Tx.






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan

2006-03-27 Terurut Topik idakhouw
Sekarang memang punya/tidak punya anak nggak cuma dibatasi secarik
kertas ikatan nikah, same-sex couples pun mengklaim mereka bisa
berhasil mendidik anak dlm ke-homoseksual-an mereka.
 
Salah satu argumentasi homosexual parents diwakili Audre Lorde di
salah satu chapter bukunya A Burst of Light.
http://www.amazon.com/gp/product/0932379397/sr=8-27/qid=1143479545/ref=sr_1_27/104-5412145-8795151?%5Fencoding=UTF8

But if you skip the interview, you will find the rest of the book to
be both politically incisive and often very moving. I particularly
enjoyed the essay Turning the Beat Around: Lesbian Parenting 1986,
in which Lorde, a Black lesbian who co-parented a daughter and a son
with her white woman lover, reflects on the joy and challenge of
parenting.

Argumentasi2nya cukup menohok buat dunia hetero.

Kayaknya agamawan akan makin kelimpungan kalau terus2an tidak mau
berdialog :-) 

I.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Wida,

Dengan
 paramater/standar kebahagiaan ala mas Wida (dan kebanyakan orang pada
 umumnya) dimana menikah dan memiliki anak menjadi bagian dari standar
 tsb, jelas mereka yg melajang dan tidak menikah serta punya anak
 (padahal, punya anak kan gak harus menikah ya? :P) adalah mereka2 yg
 tidak berbahagia.  





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan

2006-03-27 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Mbak Ida,

Perlu diliat juga soal strateginya atau alasan kenapa tidak terjadi
dialog. Ambil aja kasus RUU Anti Pornografi  Pornoaksi sbg contoh
sederhana. Yg terjadi adalah, petisi online mereka2 yg menolak dan pro
as if perbedaan yg muncul adalah yg very fundamental, tidak bisa
dikompromikan, pokoknya gue pro, ente nolak. Padahal, sebenarnya
masalahnya kan gak disitu. Ada konsensus2 yg bisa diambil dlm
mengatasi pornografi, kalau saja kita bisa secara jernih melihat
masalahnya (tapi jadi semakin ribet bila baru bicara sedikit lantas
disempriiit, RF! dan mengdikotomikannya dng M! jadinya ya Em-Em :-P)

Bicara soal PSK, dan masalah sosial lainnya tapi menutup diri terhadap
kenyataan/realitas yg ada. The problem is there! Dan solusi yg diambil
umumnya adalah menciptakan/membangun masyarakat sendiri yg imun, dlm
pengertian yg punya values dan rules sendiri dan berusaha utk tidak
menyentuh problem2 dlm tataran realitas atau yg berakar di dunia
sekeliling kita tadi. Kalaupun toh harus menyentuh masalah tsb, bisa
diprediksi: kriminalisasi! Dosa kan juga bagian dari strategi
kriminalisasi :-) Padahal, banyak faktor manusia melakukan dosa.
Jadi, ya kurang nyambung kalau bicara soal dosa dan solusi carilah
suami ke para PSK :-) Belum lagi kalau ada yg non-Islam ngurusin
masalah ini, ntar dibilang kristenisasi. 

Sama halnya dng isu homoseksual dan lesbian. Kita bisa menutup dialog
dan mengkriminalisasikannya tapi the problems are still there!
Realitasnya masih ada disana! Ya jangan heran bila kemudian reaksi yg
muncul adalah membentuk gerakan dan koalisi2, spt koalisi pelangi,
misalnya (eh bener kan namanya itu? :P) Karena dicuekin dan diopresi
terus, mereka main jumlah. Hanya dng jumlah (plus gerakan) lah
orang/suatu kelompok bisa benar2 menunjukkan eksistensinya sendiri. 

Dlm situasi spt ini, dialog bisa jadi suatu terobosan. Dialog akan
sulit terwujud secara efektif bila sikap mentalnya masih seperti itu,
dikit2 nyempriiit :-P. Tapi toh, setidaknya bisa dimulai di milis ini.
Setidaknya, kita masih saling berkomunikasi :-) walaupun dikit2 sering
disemprt mas janoko, hehehe. Kalaupun kita memulai dialog tapi gak
direspon, ya gpp juga, hehehe.. bahkan Rasul pun dulu sering dicuekin,
toh Beliaupun agak2 'tambeng' dan tidak menyurutkan langkahnya.. saya
pikir, kadang2 mental tambeng juga perlu :-) tambeng itu mungkin salah
satu elemen istiqomah, hehehe yg terakhir ngawur lagi :-)

Ps. saya ndak ngerti soal aliran2 pemikiran dlm feminisme, mbak.
Maklum, anak bawang :-)) Mbak Raiya, mas eko bambang atau mbak Ida
sendiri yg mungkin lebih ngerti :-) 


wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sekarang memang punya/tidak punya anak nggak cuma dibatasi secarik
kertas ikatan nikah, same-sex couples pun mengklaim mereka bisa
berhasil mendidik anak dlm ke-homoseksual-an mereka.
 
Salah satu argumentasi homosexual parents diwakili Audre Lorde di
salah satu chapter bukunya A Burst of Light.
 
http://www.amazon.com/gp/product/0932379397/sr=8-27/qid=1143479545/ref=sr_1_27/104-5412145-8795151?%5Fencoding=UTF8
 
But if you skip the interview, you will find the rest of the book to
be both politically incisive and often very moving. I particularly
enjoyed the essay Turning the Beat Around: Lesbian Parenting 1986,
in which Lorde, a Black lesbian who co-parented a daughter and a son
with her white woman lover, reflects on the joy and challenge of
parenting.
 
Argumentasi2nya cukup menohok buat dunia hetero.
 
Kayaknya agamawan akan makin kelimpungan kalau terus2an tidak mau
berdialog :-) 
 
I.
 
 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti
nurbayanti@ wrote:

Mas Wida,
 
Dengan paramater/standar kebahagiaan ala mas Wida (dan kebanyakan
orang pada umumnya) dimana menikah dan memiliki anak menjadi bagian
dari standar tsb, jelas mereka yg melajang dan tidak menikah serta
punya anak (padahal, punya anak kan gak harus menikah ya? :P) adalah
mereka2 yg tidak berbahagia.







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,

2006-03-27 Terurut Topik Riris Andono Ahmad

Pak Wida,

Kalau menurut saya sih tergantung.  Tergantung pada apa definisi kita  
tentang pornografi.  Seperti Ni Londo, mbak Rita dan mbak Ida sudah  
ungkapkan, materi yang pak Wida sebutkan sebagai porno, sangatlah  
bervariasi.  Saya melihat pak Wida menggolongkan semua materi  
(terutama ketika kita membicarakan film), yang mengeksplorasi  
seksualitas  sebagai materi porno,  (saya mengatakan mengeksplorasi  
karena seksualitas dijadikan diskursus dalam film/cerita tersebut,  
dan bukan hanya sebagai tambahan, tempelan maupun penggugah selera  
audiens.  Dalam hal ini novel Saman nya Ayu Utami saya pandang dalam  
kategori ini, ketika seksualitas dituliskan dalam konteks hubungan  
sosial antar manusia),   sementara yang lainnya, menggolongkan itu  
adalah erotika yang merupakan bagian dari seksualitas kita, dan  
mendefinisikan porno sebagai film yang mengeksploitasi seks dan  
hubungan seks semata-mata untuk komoditi tontonan.  Dalam hal ini  
adalah tontonan dewasa dengan kategori XXX.

Saya lihat disinilah perbedaan pendefinisian antara pak Wida dan mbak- 
mbak dan beberapa mas di milis ini dan juga dengan om Gunawan  
Mohammad.  Kebosanan yang dimaksudkan oleh om Gun adalah kebosanan  
ketika melihat tontonan dewasa XXX, karena ceritanya sangat mudah  
ditebak, gerakannya juga monoton, bloking, olah vokal, ekspresi wajah  
juga dari judul-ke judul, scene ke scene, berbagai pemain, juga itu- 
itu saja.. Nah dalam situasi itulah kebosanan akan muncul, dan bisa  
jadi secara permanen.

Sementara erotika memang tidak pernah membosankan pak.. siapapun kita  
saya yakin akan suka dengan erotisme to some extent.. minimal ketika  
dengan pasangan/istri kita.  Karena tanpa erotisme, jelas hubungan  
intim bukan menjadi suatu yang menarik lagi.

Jadi yang menjadi masalah yang didiskusikan dengan 2 kacamata berbeda  
antara pak Wida, dengan yang lainnya adalah bagaimana kita mensikapi  
erotisme kita ketika kita dipaparkan oleh materi terkait  
seksualitas.  Pak Wida dengan asumsi orang yang birahinya sudah  
diubun-ubun pasti akan gelap mata, sedangkan yang lainnya (lainnya  
dalam hal ini terbatas pada beberapa nama yang mempunyai pandangan  
serupa, seperti mbak Ida, mbak Rita, mbak Mei, mas Ary, Heman, dan  
beberapa lainnya) menyatakan bagaimana kita bisa memanej birahi kita  
secara rasional.  Dan kebetulan memang saya sepaham dengan mereka.

Boleh cerita sedikit nih pak.. (meskipun saya tidak bangga  
menceritakan = jangan dipelintir ya mas-mas tukang pijat di Milis),  
saya pernah diajak teman untuk melihat striptease  di Kingcross  
Sydney.  Dengan membawa keingintahuan dan imaginasi yang cukup  
liar  (meskipun tidak sampai bertingkah laku seperti yang mbak Ida  
ceritakan tentang orang Indo di LN), saya masuk keruangan gelap  
dengan musik yang hingar bingar. Dan apa yang saya temukan ternyata  
tidak seliar dan seindah imaginasi yang saya usung dari rumah (eh  
tempat penginapan) dan mengecewakan.  Tidak perlu seperti om Gun yang  
memerlukan beberapa film untuk menjadi bosan, dalam waktu 5 menit  
pertama saja saya sudah sangat jenuh dan sangat mengantuk, tanpa  
adanya impulse2 erotisme yang muncul what soever..  Bahkan ke horny  
an saya sebelum berangkat jadi hilang sama sekali...

Kesimpulannya adalah (dan sudah sering saya sebutkan), erotisme,  
berahi adalah persepsi kita sendiri terhadap kenyataan audio-visual  
yang ada di depan kita.  Kalau kata Morpheus gurunya si Keanu reeves  
di Matrix (jadi siapa yah disitu namanya?) realitas, meja, kursi (dan  
juga tubuh yang sensual -me) adalah persepsi otak kita terhadap  
impuls listrik yang dikirimkan oleh indera kita, dan itulah yang kita  
anggap sebagai kebenaran.. :D
Padahal indera dan otak kita (dan terutama imaginasi kita) bisa  
sangat menipu..  :p

Hanya saja banyak teman kita yang belum ngeh tentang hal itu,  
sehingga mereka merasa birahi itu adalah sesuatu yang liar dan tidak  
bisa dikontrol.  Padahal karena mereka tidak pernah diajari dan  
belajar untuk mengontrolnya.. Jadinya, ketika masuk ke sex shop yang  
cuma memperlihatkan tiruan yang tidak seindah aslinya saja sudah  
kelimpungan dan meneteskan air liur...  gak tau harus menyalurin  
kemana berahinya (sorry too cynical yah).


regards,
Donnie




===
On 24 Mar 06, at 8:18, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bosan terhadap material (film porno) seperti itu memang wajar.  
 Sebagaimana
 seseorang kalau disuruh makan terus menerus pastilah suatu saat dia  
 akan
 kenyang. Tidak akan mau lagi kalau disuruh makan. Bahkan mungkin akan
 muntah kalau dipaksa.

 Tetapi ingat, sebagaimana tubuh itu bisa kembali haus dan lapar,  
 kantung
 sperma laki-laki juga bisa penuh kembali, atau periodisasi haidh
 perempuan, maka material seperti itu dalam kondisi-kondisi tertentu  
 akan
 kembali menjadi rangsangan yang hebat.

 Seorang laki-laki hidung belang yang rajin berzina, kalau secara tidak
 sengaja terakses oleh pornografie, dan kantung spermanya sedang penuh,
 maka 

Balasan: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung

2006-03-27 Terurut Topik Bejo Paijo
Yang jelas nggak mungkin hati berjilbab kalau kepalanya aja belum berjilbab. 
Mustahil bin lucu. 

L.Meilany [EMAIL PROTECTED] menulis:  1. Masalah perda memang terkadang 
nggak peduli dengan hak pribadi seseorang warga.
Perda [baca :daerah] seperti sebuah keluarga yg besar.
Keputusan , kebijaksanaan diambil berdasarkan siap yg punya kuasa.
Misal, di dalam rumah, yg berkuasa adalah ortu.
Anak harus mau makan tempe sepanjang hari, kalo gak mau ya makan diluar, tapi 
punya duit ndak?
Untuk kost, untuk makan yg selain tempe?
Tetangga yg peduli kan gak bisa turut campur urusan dalam rumahtangga mereka.
Lha kan memang aturannya begitu, sepanjang tidak terjadi 'kekejaman' fisik ndak 
boleh dilaporkan ke 
polisi :-D 
Tapi jika kita santai saja seperti pepatah Minang, 
Dimana bumi dipijak, langit dijunjung, air disauk, ranting dipatah, disitu 
adat/aturan dipakai, lazim dituruti. 
Maka meskipun berjilbab [ tapi gak ikhlas] ya dilakoni dengan hati riang 
gembira.
Seperti rumah makan minang itu tersebar dimana-mana dan tetap laku, karena 
citarasanya disesuaikan.
Di Jogja rendang itu manis mirip daging bumbu rujak :-)

Contoh yg sederhana ketika menghadiri resepsi, diundangan sering dicantumkan :
Pakaian : busana nasional, atau batik atau tuxedo, atau berjas, atau di tentara 
PDL, atau PDH.
Ini nggak ada sanksi 'hukum'nya, ini cuma menyoal masalah kepatutan, etika, 
nggak tahu sapa yg bikin.
Ketika kita memakai yg tidak seperti diinginkan kan runyam, bisa2 mempermalukan 
tuan rumah.
Atau nggak boleh masuk ke ruangan, nggak boleh ikuti upacara. 

Begitu juga sepanjang kita memaknai jilbab hanya sekedar 'pakaian', penampilan 
luar maka ya 
sebaiknya kita bisa 'berkompromi'. Yg gak/belum berjilbab apa salahnya sih kalo 
pake jilbab ketika 
berada di NAD karena memang aturannya begitu.
Famili saya seorang dokter belum berjilbab, tapi praktek di rumahsakit islam, 
ya harus pakai jilbab, 
ketika bertugas. Begitu keluar dari halaman rumahsakit ya biasa saja langsung 
dilepas jilbabnya :-))
Begitu jika menghadiri pengajian...acara2 keagamaan islam, pakai saja jilbab.
Seperti para non muslim yg hobi datang ke istiqlal dengerin Aa Gym, mereka juga 
'terpaksa' berkerudung.
:-))
Jadi, kepedulian kita memberi dukungan untuk bisa kompromi dan legawa, ikhlas 
harapannya.
Memang akibatnya melahirkan banyak orang2 yg munafik dan oportunis.

2. Tapi memang runyam, ruwet, babaliyut urusannya kalo cara, mode berpakaian 
[jilbab, berkerudung] lantas 
dikaitkan dengan perda, aturan, yg menyangkut masalah keimanan, akhlak, 
keislaman seseorang.
Mengapa sih ribut selalu urusan jilbab menjilbabi. Ributnya lebih heboh kalo 
perempuan itu nggak sholat, nggak puasa.
Sehingga ketika ada perempuan berjilbab melakukan perbuatan yg jelek2, asusila 
misalnya, banyak yg ndak percaya 
itu fitnah, kata mereka...:-))

Padahal yg berjilbab itu juga tetap perempuan, manusia biasa yg bisa saja 
terjerumus pada noda dan dosa.
Yg berjilbab juga bisa menggoyang iman dan syahwat laki2, karena cara 
berpakaiannya juga bisa dianggap erotis.
Yg berjilbab juga bisa di perlakukan buruk, bisa diperkosa, bisa digoda-goda 
laki2, bisa ketiban sial
seperti pada perempuan yg tidak/belum berjilbab.

Kepedulian kita adalah 'membuka mata' para pembuat aturan, bahwa bukan kepala 
yg dijilbabi tapi lebih pada hati nya dulu.
:-D
Jadi, kalo bikin perda bukan melulu perempuan [ yg tidak berjilbab] yg 
dicurigai, ditangkap, dituduh nggak bener.
Laki2-nya juga, lantas juga jangan deh bawa2 agama. Agama itu menyangkut 
masalah pribadi.
:-DD 


salam 
l.meilany

- Original Message - 
From: Mia 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, March 22, 2006 11:32 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung


Yang mbak Mei bilang, saya setuju dan mendukung. Kan seperti begitu 
namanya pilihan pribadi, yaitu bagi seseorang jilbab sebagai bentuk 
ekpressi ibadah. Disinilah bijaknya personal is personal.

Lalu bagaimana bentuk kepedulian masing-masing kita terhadap pilihan 
orang lain, ketika itu diusulkan menjadi kewajiban Perda? Kan itu 
pertanyaan saya dalam thread dengan Pak Wida ini. Personal is 
political adalah bijak ketika itu diekpressikan dalam bentuk 
kepedulian kita.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany 
wrote:

 Waduh Mia :-))
 Seperti dulu saya pernah bilang, bagi saya jilbab-kerudung itu 
bagian dari ibadah.
 Ya seperti sholat, puasa ramadhan, berzakat.
 Ibadah itu urusan saya dengan Allah.
 
 Kita kan nggak bisa menilai ketakwaan, keimanan seseorang hanya 
melihat dari 
 ibadahnya. Meskipun ia sholat, puasa, atau berzakat... apakah 
benar2 ia melakukannya
 apakah tidak sekedar ritual sajakebiasaan, memang begitu 
aturannya kalo islam?
 
 Ibadah itu berkorban, tanpa pengorbanan, ibadah itu sia2, begitu 
kata orang arif dan bijaksana :-)
 Kalo memang mau berjilbab ya nggak usah jadi atlit renang, penari 
balet, padamkan keinginan jadi tentara. 
 
 salam 
 l.meilany
 
 - Original Message - 
 

[wanita-muslimah] Fwd: [PMU] 'My War at Home': A Muslim Woman's Critique of Custom

2006-03-27 Terurut Topik reza khrisna


Umer Rashid [EMAIL PROTECTED] wrote:  To: [EMAIL PROTECTED]
From: Umer Rashid [EMAIL PROTECTED]
Date: Sat, 25 Mar 2006 22:37:28 -
Subject: [PMU] 'My War at Home': A Muslim Woman's Critique of Custom

http://www.nytimes.com/2006/03/25/books/25sult.html?pagewanted=all
   
  March 25, 2006
  
  'My War at Home': A Muslim Woman's Critique of Custom   By JOSEPH BERGER
Masuda Sultan was 16 when her Afghan parents arranged for her to  marry a 
doctor almost twice her age. She saw him just once before they  were ritually 
joined, when she was 17, in an Islamic nikkah ceremony  that was held in a 
hotel in Flushing, Queens.
  By her account in her new memoir, My War at Home (Washington  Square 
Press), the marriage was a blunder from the first. Although Ms.  Sultan had 
grown up in New York, before the wedding night her mother  asked her to follow 
an old custom: provide the new in-laws with a  blood-stained cloth as evidence 
of her virginity. Once married, she  writes, her husband rarely spoke to her, 
insisted she remain  subservient and discouraged schooling beyond college. 
After three  years, feeling despondent to the point of swallowing a bottle of 
his  Valium, she walked away and returned to her parents' Queens home.
  And yet, Ms. Sultan, in an interview, said she wrote the book to  enlighten 
outsiders about the virtues of an arranged marriage, like the  confidence 
newlyweds have in a decision by their elders and the  domestic bolstering a 
wife receives from her husband's family. 
  It's upsetting that people see your culture as backward, who say to  me 'You 
poor victim,'  she said. I think Westerners have a simplistic  idea about 
arranged marriage. Mine didn't work out, but that was not  the case for 
everyone, and it's not necessarily backward to do that.
  That contradiction captures how much Ms. Sultan, like many  immigrants, 
oscillates between two worlds, in her case that of a  traditional Afghan 
daughter and an urbane graduate of Harvard's  Kennedy School of Government who 
has ventured to Afghanistan some 10  times to fight for the rights of women. 
She has great affection for  Afghans, but also misgivings about some 
traditions. That conflict is  her memoir's recurring leitmotif.
  In telling her story, she has joined the growing ranks of Muslim  women who 
are offering an insider's view of Muslim life at a post-9/11  moment when 
anxious Americans are curious, as Ms. Sultan says, about  what drives Muslims, 
how do they operate behind closed doors. 
  In the memoir Reading Lolita in Tehran, Azar Nafisi describes a  women's 
book club that debates the painful conflicts of living under  Islamic law. In 
the novel Brick Lane, Monica Ali writes affectingly  about a Bangladeshi in 
London in an arranged marriage whose sister  elopes in a love marriage. And a 
former Wall Street Journal reporter,  Asra Nomani, published Standing Alone in 
Mecca, about her pilgrimage  to Islam's most holy site last year. 
  More are on their way: Shirin Ebadi, the Nobel Prize-winning Iranian  human 
rights champion, will have a memoir out in May. And Ms. Ali's  editor, Wendy 
Walker, is publishing a memoir in the fall by Mukhtar  Mai, the Pakistani woman 
who was gang-raped by order of a tribal court  to avenge her brother's supposed 
misconduct.
  David Ebershoff, an editor at large at Random House who edited Ms.  Ebadi's 
book, said that these books have struck a chord with American  readers because 
the personal is a prism into the larger geopolitical  story. Americans, he 
said, also respond to the conflicts of women  having to juggle their working 
lives with more traditional roles of  wife and mother — however perilous their 
experiences might be. In her  memoir, Ms. Ebadi writes of the night that she 
was summoned to jail. On  the way out the door she tells her daughters to order 
a pizza for  dinner. 
  Ms. Sultan feels the Islamic faith has been distorted by some  believers, 
often, as with suicide bombings, for political ends. She  recalls studying the 
Koran at an after-school madrassa and having it  shoved down your throat — the 
students recite and don't know what it  means.
  But the Prophet Muhammad encouraged questions, encouraged looking  at other 
religions and coming to Islam because you think it is the best  religion, she 
said.
  That is why, in trying to expand rights of Afghan women, she works  to 
unearth what she sees as neglected concepts in Islamic texts — that  a woman 
has a duty to be educated, that she can be paid for housework  and that she can 
negotiate marriage contracts spelling out a husband's  obligations. 
  Ms. Sultan, 27, who has long brown hair and fair skin that, she  says, allows 
her to navigate easily in both Afghan and Western worlds,  hails from the same 
Pashtun tribe, the Popalzai, as does Hamid Karzai, Afghanistan's president. She 
has at times worn a head scarf or a burka, but is more comfortable in jeans. 
  Her family escaped Soviet-occupied 

Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim

2006-03-27 Terurut Topik ariel

Sato masih belum bisa membedakan antara gender dan kelamin mas Ary, 
bagi dia nama-nama malaikat yang maskulin diasosiasikan sebagai
laki-laki :D

salam,
-ariel-

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Sato,
 
 Apa sih yang Anda maksud perempuan dan laki-laki dalam konteks
Tuhan dan Malaikat itu?
 Apa mereka berkembang biak, melakukan hubungan seksual ?
 Apa Al Lat, Al Uzza dan Al Manat itu punya Vagina sehingga disebut
perempuan?
 Apa Jibril dll. itu punya penis sehingga disebut laki-laki ?
 Cacing tanah itu laki-laki atau perempuan?
 Buku itu laki-laki atau perempuan?
 
 Mungkin bisa dibedakan dengan maskulinitas dan feminim.
 Bagaimana dengan misalnya Rahman dan Rahim yang feminim, Malik
yang maskulin?
 
 Bahasa Indonesia itu salah satu bahasa yang netral gender.
 Akibatnya nggak ada prasangka gender spt. bahasa-bahasa yang
umurnya sudah tua.
 
 Salam
 Ary
 
 
   - Original Message - 
   From: satosakaki2004 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Saturday, March 25, 2006 6:59 AM
   Subject: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim
 
 
   Saya tidak percaya Arab Jahiliyah tidak menghargai wanita. Saya kira
   mereka jauh lebih menghargai dan MENGHORMATI perempuan dibanding
   Islam. Sebagai bukti: tiga TUHAN yang paling mereka muliakan adalah
   Tuhan Perempuan: Al Lat, Al Uzza dan Al Manat. Ketiga DEWI inilah yang
   paling banyak mendapat persembahan korban sembelihan dan
   disanjung-sanjung. Kuil-kuil khusus juga dibangun bagi mereka. Coba
   bandingkan dengan Islam, adakah malaikat perempuan? Semua laki-laki.
   Jibril, Malik, Ridwan, Munkar-Nankir, Izrail. Silahkan kasih satu nama
   malaikat perempuan. Ndak ada. 
 







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1

2006-03-27 Terurut Topik achmad.chodjim
Wa alaykumus salam wr. wb.,

:) Saya tersenyum terlebih dulu jika akan memberi komentar terhadap tulisan Mas 
Jano Ko. Mengapa tersenyum? Karena, tidak nyambung!

Semula bicara tentang Nobel, maka kita harus lurus bicara soal itu dan tak 
perlu mengada-ada. Saya tidak melarang Mas Jano Ko untuk cari pahala tapi 
bahkan menganjurkan mencarinya bila merasa belum mendapatkan pahala. :)

Ooohh, kita boleh-boleh saja menggagas hadiah semacam nobel, dan saya salut 
terhadap orang yang mengaggas dan mewujudkannya. Yang saya protes ialah 
penilaian terhadap Nobel yang miring. Itu saja, koq! Oooohhh..., saya juga 
salut sama sekali terhadap adik-adik yang bisa meraih awards dari olimpiade 
fisika dll. Mohon dibedakan antara penghargaan terhadap adik-adik itu dengan 
komentar panjenengan yang salah. 

Inilah kutipan tanggapan panjenengan Saya yakin sekali kalau Mahasiswa kita 
itu ikut pertandingan itu, pasti banyak yang akan mendapatkan Nobel. Nyatanya 
pada tinggat dibawah Universitas banyak adik-adik kita yang mendapat 
penghargaan Internasional dalam bidang Sains. Opo tumon kang?!

Pertanyaannya, apa ada pertandingan untuk mendapatkan Nobel? :)
  
Ini namanya nggladrah, Mas Jano Ko. Inilah yang saya sebut untuk tidak 
mengada-ada. Nobel berurusan dengan teori yang dipaparkan pada jurnal ilmiah 
internasional. Kalau untuk mengejar ketertinggalan dan untuk mencapai 
kemajuan, ndhak ada urusannya dengan Nobel. Masa 300 tahun pertama sejak 
bangkitnya agama Islam, daulah islamiyah mengalami kemajuan yang luar biasa. 
Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dll. tak ada hubungannya dengan Nobel. Jepang pun 
mengejar Barat tanpa harus punya Nobel terlebih dahulu. Pakistan yang masih 
terseok-seok hingga hari ini, malah sudah punya putra bangsa, seorang Abdus 
Salam yang meraih Nobel Fisika. Mesir pun telah mempunyai putra yang meraih 
penghargaan Nobel bidang kimia (Ahmad Zewail). Sekarang Republik Korea pun 
meraih kemajuan di bidang sains dan teknologi tanpa harus meraih penghargaan 
Nobel terlebih dahulu!

Sekarang saya kopi lagi tanggapan panjenengan Bisa saja Pak Achmad Chodjim 
mendapatkan Hadiah Nobel karena menciptakan perdamaian dunia lewat Ilmu Tasawuf 
yang dikuasainya. Lha JOSE RAMOS-HORTA saja bisa mendapatkan Nobel, mosok pak 
Achmad engga bisa ?, sama-sama manusianya tho pak ?!  :)

Mas, kan sudah saya sebutkan bahwa Nobel di bidang sastra dan perdamaian itulah 
yang tergantung pada siapa yang memberi dan diberi. Silakan membaca lagi 
tulisan saya dengan hati yang jernih, insya Allah panjenengan tidak salah 
tanggap. Masalah merek, paten dan hak cipta itu urusan bisnis, Mas. Yang 
berurusan dengan Nobel itu ialah pemaparan teori dalam jurnal ilmiah 
internasional. Jadi, kalau ada paten untuk produk A yang menyebabkan penemunya 
meraih Nobel, itu bukan karena patennya itu, tapi karena paparan teorinya. 
Thomas Edison tidak mendapatkan Nobel sebanyak penemuan, paten dan hak 
ciptanya... : 

Marie Currie mendapatkan penghargaan Nobel dua kali meski paten dan hak 
ciptanya cuma beberapa saja.

Sumonggo dipun nalar apa yang saya tuliskan agar tanggapan panjenengan tidak 
menyimpang dari yang saya ungkapkan.

Wassalam,
chodjim

 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko
Sent: Monday, March 27, 2006 6:33 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our
lives-1


Assalamu'alaikum wr wb,
   
  Hmlha Pak Achmad kan punya semangat dan niat untuk membangunkan umat 
Islam yang katanya tidur:), saya kan juga punya hak untuk mengajak 
jalan-jalan umat islam yang barusan bangun tidur  :), sama - sama cari pahala, 
mekaten Pak Achmad.
  Kalau saya ngajak jalan-jalan umat yang pinter-pinter itu kan saya juga 
untung, biar ketularan pinternya.
   
  Tolong dicatat gedhe banget pak, saya gatel dengan insan-insan yang 
Islamobia atau yang suka propaganda and ngelek-elek umat Islam, lha Gusti Allah 
saja berfirman Islam itu Dien yang sempurna dan Umat Islam ( muslim dan 
muslimah ) adalah manusia yang terbaik.
   
  Kamu adalah manusia terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang 
makruf, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah (Surah Al-Imran: ayat 
110) 
   
  -
   
  Penghargaan Nobel itu kan digagas oleh Alfred Nobel yang industrialis Swedia 
itu, ya kenapa kita tidak menggagas sendiri hadiah nobel untuk bangsa kita dan 
saudara-saudara kita diseluruh dunia ? siapa yang bisa melarang?, asal kita 
tidak meng-copy nama Nobel tersebut, karena itu nama dari Alfred Nobel.
  Ganti saja penghargaan itu menjadi Penghargaan Pak Achmad Chodjimuntuk 
versi Indonesia.
   
  Saya memberi contoh adik-adik kita itu mendapat penghargaan Internasional 
hanya merupakan contoh, bahwa bangsa kita itu mempunyai kwalitas yang sama 
dengan saudara-saudara kita yang dibaratbegitu pak.
   
   
  Setiap anak dilahirkan dalam fitrah, bergantung kepada ibu bapanya 
menjadikannya 

[wanita-muslimah] Fwd: Keutamaan Hari Jum'at

2006-03-27 Terurut Topik P|R|E|N|D|69


Note: forwarded message attached.

-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1cent;/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Balasan: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung

2006-03-27 Terurut Topik masarcon
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Bejo Paijo [EMAIL PROTECTED]
wrote:

Yang jelas nggak mungkin hati berjilbab kalau kepalanya aja belum
berjilbab. Mustahil bin lucu. 

bagaimana dengan aisyah amini dan aisyah girindra ?





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik jano ko
 
  Sebaiknya malah kita diskusi bagaimana jadi muslim yang baik ( bagi saya) dan 
muslimah yang baik (bagi anda)
   
  Hadis riwayat Abu Musa ra.: 
Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi 
Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti 
hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga 
dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa 
tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan 
manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum 
dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang 
gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan 
orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang 
Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga 
perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang 
karenanya aku diutus 
  ---
   
  Daripada diskusi bagaimana menjadi RF, lha RF itu kan sudah kebangeten dan 
salah kaprah ditinjau dari sudut keyakinan saya. :)
   
  Bagaimana, sudah melihat film The Job belum ?
   
  wassalam
  

ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Jano, saya tidak bertanya caranya menjadi wanita muslimah.

Kalau pun saya punya pertanyaan mengenai cara menjadi seorang 
muslimah tentunya saya tidak perlu bertanya pada Anda yang mengaku 
belajar jadi Muslim aja engga sampai-sampai (saya ngutip tulisan 
Anda loh)...

Yang saya tanyakan pada Anda; apakah perempuan yang melajang bukan 
Muslimah? KArena Anda menyebutnya sebagai RF.

Sekali lagi, mohon pencerahannya, Tx.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
   Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat 
Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita 
muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar 
juga engga sampai-sampai nich...

   Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang 
memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ?

   O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu 
bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF...


   wassalam.

   
 
 ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
  Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu 
 penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan 
itu 
 penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam 
Islam 
 kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan 
 beragama
 
Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah 
 keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud 
 penjajahan terhadap wanito -wani ditoto
 
salam.

 
 RF itu apa sih pak?
 
 Kalau  saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang 
 itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda 
itu 
 bukan Muslimah), apa benar begitu Pak?
 Mohon pencerahannya. Tx.
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment  
 
 
 
   SPONSORED LINKS 
 Women   Islam   Women in islam 
 
 -
   YAHOO! GROUPS LINKS 
 
 
 Visit your group wanita-muslimah on the web.
 
 To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]
 
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
 
 
 -
   
 
 
 
 Send instant messages to your online friends 
http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group wanita-muslimah on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  



Send 

[wanita-muslimah] Diskusi Buku Freedom Institute (Hari Ini)

2006-03-27 Terurut Topik -MGR-
http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=214

Undangan Diskusi Buku Freedom Institute

Dengan Hormat,

Freedom Institute mengundang saudara hadir dalam diskusi buku
Memperkuat Negara: Tata Pemerintahan dan Tata Dunia Abad 21 dengan
pembicara Saiful Mujani, Peneliti senior Freedom Institute Indonesia,
dan Mochtar Pabotinggi, Peneliti senior LIPI.

Dalam buku ini Francis Fukuyama secara jernih mengkonseptualkan peran
negara ditengah berbagai pergolakan peristiwa di awal abad ke 21:
terjadinya peristiwa 9/11 di Amerika Serikat, pecahnya perang sipil,
serta merebaknya bencana kelaparan dan penyakit AIDS di berbagai
belahan dunia. Menurutnya, hal ini adalah sebuah gejala dari kegagalan
negara dalam memainkan peranannya di dalam masyarakat.

Freedom Institute menerbitkan buku ini dalam edisi bahasa Indonesia
bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta dan
Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Diskusi akan diadakan pada:
Hari : Selasa, 28 Maret 2006
Jam : 18.30 – sampai selesai
Tempat : Kantor Freedom Institute
Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta

Kami berharap saudara bisa meluangkan waktunya untuk hadir dalam
diskusi ini. Konfirmasi kehadiran, silahkan hubungi Sdri Anis telepon
021-31909226/7.

Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.


Hormat kami,



Hamid Basyaib
Direktur Program






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1

2006-03-27 Terurut Topik jano ko

Punten,
   
  Lhah, ya itu pak yang saya maksud, kita tidak tergantung dengan  Nobel itu, 
Nobel bukan parameter. itu kata si jano-ko pada postingannya yg terdahulu.
  Kita tergantung kepada Allah, Al Qur'an dan Hadis. Injih tho Pak ?
   
  Saya cocok dengan pendapat Pak Achmad, dan itulah yang saya maksud dengan 
posting-posting saya yang berkaitan dengan Nobel, begitu pak.
  Coba pak lihat postingan saya  yang awal-awal.
   
  :)
   
  salam
   
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Wa alaykumus salam wr. wb.,

:) Saya tersenyum terlebih dulu jika akan memberi komentar terhadap tulisan Mas 
Jano Ko. Mengapa tersenyum? Karena, tidak nyambung!

Semula bicara tentang Nobel, maka kita harus lurus bicara soal itu dan tak 
perlu mengada-ada. Saya tidak melarang Mas Jano Ko untuk cari pahala tapi 
bahkan menganjurkan mencarinya bila merasa belum mendapatkan pahala. :)

Ooohh, kita boleh-boleh saja menggagas hadiah semacam nobel, dan saya salut 
terhadap orang yang mengaggas dan mewujudkannya. Yang saya protes ialah 
penilaian terhadap Nobel yang miring. Itu saja, koq! Oooohhh..., saya juga 
salut sama sekali terhadap adik-adik yang bisa meraih awards dari olimpiade 
fisika dll. Mohon dibedakan antara penghargaan terhadap adik-adik itu dengan 
komentar panjenengan yang salah. 

Inilah kutipan tanggapan panjenengan Saya yakin sekali kalau Mahasiswa kita 
itu ikut pertandingan itu, pasti banyak yang akan mendapatkan Nobel. Nyatanya 
pada tinggat dibawah Universitas banyak adik-adik kita yang mendapat 
penghargaan Internasional dalam bidang Sains. Opo tumon kang?!

Pertanyaannya, apa ada pertandingan untuk mendapatkan Nobel? :)
  
Ini namanya nggladrah, Mas Jano Ko. Inilah yang saya sebut untuk tidak 
mengada-ada. Nobel berurusan dengan teori yang dipaparkan pada jurnal ilmiah 
internasional. Kalau untuk mengejar ketertinggalan dan untuk mencapai 
kemajuan, ndhak ada urusannya dengan Nobel. Masa 300 tahun pertama sejak 
bangkitnya agama Islam, daulah islamiyah mengalami kemajuan yang luar biasa. 
Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dll. tak ada hubungannya dengan Nobel. Jepang pun 
mengejar Barat tanpa harus punya Nobel terlebih dahulu. Pakistan yang masih 
terseok-seok hingga hari ini, malah sudah punya putra bangsa, seorang Abdus 
Salam yang meraih Nobel Fisika. Mesir pun telah mempunyai putra yang meraih 
penghargaan Nobel bidang kimia (Ahmad Zewail). Sekarang Republik Korea pun 
meraih kemajuan di bidang sains dan teknologi tanpa harus meraih penghargaan 
Nobel terlebih dahulu!

Sekarang saya kopi lagi tanggapan panjenengan Bisa saja Pak Achmad Chodjim 
mendapatkan Hadiah Nobel karena menciptakan perdamaian dunia lewat Ilmu Tasawuf 
yang dikuasainya. Lha JOSE RAMOS-HORTA saja bisa mendapatkan Nobel, mosok pak 
Achmad engga bisa ?, sama-sama manusianya tho pak ?!  :)

Mas, kan sudah saya sebutkan bahwa Nobel di bidang sastra dan perdamaian itulah 
yang tergantung pada siapa yang memberi dan diberi. Silakan membaca lagi 
tulisan saya dengan hati yang jernih, insya Allah panjenengan tidak salah 
tanggap. Masalah merek, paten dan hak cipta itu urusan bisnis, Mas. Yang 
berurusan dengan Nobel itu ialah pemaparan teori dalam jurnal ilmiah 
internasional. Jadi, kalau ada paten untuk produk A yang menyebabkan penemunya 
meraih Nobel, itu bukan karena patennya itu, tapi karena paparan teorinya. 
Thomas Edison tidak mendapatkan Nobel sebanyak penemuan, paten dan hak 
ciptanya... : 

Marie Currie mendapatkan penghargaan Nobel dua kali meski paten dan hak 
ciptanya cuma beberapa saja.

Sumonggo dipun nalar apa yang saya tuliskan agar tanggapan panjenengan tidak 
menyimpang dari yang saya ungkapkan.

Wassalam,
chodjim



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko
Sent: Monday, March 27, 2006 6:33 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our
lives-1


Assalamu'alaikum wr wb,
   
  Hmlha Pak Achmad kan punya semangat dan niat untuk membangunkan umat 
Islam yang katanya tidur:), saya kan juga punya hak untuk mengajak 
jalan-jalan umat islam yang barusan bangun tidur  :), sama - sama cari pahala, 
mekaten Pak Achmad.
  Kalau saya ngajak jalan-jalan umat yang pinter-pinter itu kan saya juga 
untung, biar ketularan pinternya.
   
  Tolong dicatat gedhe banget pak, saya gatel dengan insan-insan yang 
Islamobia atau yang suka propaganda and ngelek-elek umat Islam, lha Gusti Allah 
saja berfirman Islam itu Dien yang sempurna dan Umat Islam ( muslim dan 
muslimah ) adalah manusia yang terbaik.
   
  Kamu adalah manusia terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang 
makruf, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah (Surah Al-Imran: ayat 
110) 
   
  -
   
  Penghargaan Nobel itu kan digagas oleh Alfred Nobel yang industrialis Swedia 
itu, ya kenapa kita tidak menggagas sendiri hadiah nobel untuk bangsa kita dan 
saudara-saudara kita diseluruh dunia ? siapa yang bisa melarang?, asal 

Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). 
Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun 
saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. 
Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya 
tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan 
suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 

Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi 
hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari 
dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati 
kita serahkan kepada Tuhan.




bmuncar [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/27/2006 05:29 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,




Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
sangat menyayangi ayahnya. 
Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
hitam yang kita prasangkakan baik.
So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
memang buka dunia nyata.

Maaf  kepanjangan

Salam







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF

2006-03-27 Terurut Topik jano ko
:)
   
  Yok belajar bersama-sama about  Islam yang sesuai Al Qur'an dan Hadis, mau 
engga ?...ahem.:), hanya diskusi lho, bukan bermaksud mendakwahi...
   
  wassalam.
   
  

idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Lagipula Mbak Rita, kalau benar maksud Pak Janoko RF = radical
feminist, apa dosanya emang seorang RF beragama Islam sampai tidak
bisa disebut muslimah? 

RFnya Pak Jano maksude opo seh yo? 

Feminis radikal kan cuma mencoba mendorong/mengangkat posisi kultural
dan sosial perempuan (karena dunia -mainstream kultural, sosial dll-
yg ada semuanya pake standar laki2), berdasar paradigma sexual
difference, sebagai kritik atas sexism*(iya ga Mbak Herni?). Sebuah
dunia yang independent dari nilai2 dan norma2 yg diset oleh laki2.

Berbeda dengan agenda feminis liberal yang memperjuangkan supaya
struktur sosial dan kultural masyarakat accessible buat perempuan,
temanya: emansipasi (ini berkaitan dg diskusi soal second sex yg
dibahas Mbak Herni dan Mbak Rita itu, ya kan para Mbak? :), feminis
radikal mencoba melepaskan diri dari standar dominan (laki2),
mempromosikan standar dan perspektif sendiri buat apa yang namanya
cantik, penting, menarik,,,. Apa dosanya sih? apa pulak kaitannya
dengan melajang? 

Jenis yang lain: deconstructive feminist, saya serahkan saja ke Mbak
Herni ah penjelasannya takut ditimpukin milisers :)))

Salaam, 
Ida.   

*(actions based on) the belief that the members of one sex are less
intelligent, able, skilful, etc. than the members of the other sex,
especially that women are less able than men.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Jano, saya tidak bertanya caranya menjadi wanita muslimah.
 
 Kalau pun saya punya pertanyaan mengenai cara menjadi seorang 
 muslimah tentunya saya tidak perlu bertanya pada Anda yang mengaku 
 belajar jadi Muslim aja engga sampai-sampai (saya ngutip tulisan 
 Anda loh)...
 
 Yang saya tanyakan pada Anda; apakah perempuan yang melajang bukan 
 Muslimah? KArena Anda menyebutnya sebagai RF.
 
 Sekali lagi, mohon pencerahannya, Tx.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
   
Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat 
 Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita 
 muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar 
 juga engga sampai-sampai nich...
 
Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang 
 memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ?
 
O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu 
 bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF...
 
 
wassalam.
 

  
  ritajkt ritajkt@ wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
  
   Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu 
  penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan 
 itu 
  penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam 
 Islam 
  kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan 
  beragama
  
 Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah 
  keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud 
  penjajahan terhadap wanito -wani ditoto
  
 salam.
 
  
  RF itu apa sih pak?
  
  Kalau  saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang 
  itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda 
 itu 
  bukan Muslimah), apa benar begitu Pak?
  Mohon pencerahannya. Tx.






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group wanita-muslimah on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com

Re: True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan

2006-03-27 Terurut Topik irwank
On 3/28/06, kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Omong-omong soal kaum homoseksual jadi pengen nimbrung:)

 Setuju dengan Mba Herni, jangan selalu melabeli sesuatu hanya dengan
 konsep benar atau salah, pahala dan dosa, benar dan salah...


Memangnya kenapa, mbak?
Btw, jangan selalu (don't always) kan bisa diartikan 'jangan tidak pernah'
(don't never) juga, ya.. :-)

Dalam kehidupan ini tidak hanya ada hitam dan putih saja. Bahkan apa
 yang kita sangkakan sebagai sesuatu yang hitam atau putih sebenarnya
 berada dalam wilayah abu-abu...


Maybe (yes), maybe not..

Semisal seorang homoseksual jangan dulu divonis sebagai seorang yang
 bersalah besar kemungkinan justru dia adalah koban kejahatan.
 Sayangnya kebanyakan dari kita dan sebagian besar para agamawan hanya
 melihat masalah homoseksualitas dari sisi dosa dan hukuman tanpa
 memberikan solusi bagi para kaum homoseksual padahal banyak dari kaum
 homoseksual justru adalah para korban yang membutuhkan pertolongan
 untuk bisa kembali normal atau setidaknya bisa hidup sesuai
 norma-norma yang berlaku dimasyarakat.


Tapi setting sebagai 'korban kejahatan' sendiri kan tidak mengubah 'nilai'
homoseksual/lesbian-nya, ya gak mbak? Itu cuma menjelaskan latar belakang
saja (bukan inti  bahasannya). Barangkali ini termasuk yang saya sebut
dengan
'bahasan pinggiran'.. Keep in the focus, dunk.. :-)

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Sama halnya dng isu homoseksual dan lesbian. Kita bisa menutup dialog
  dan mengkriminalisasikannya tapi the problems are still there!

 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@ wrote:
 
  Sekarang memang punya/tidak punya anak nggak cuma dibatasi secarik
  kertas ikatan nikah, same-sex couples pun mengklaim mereka bisa
  berhasil mendidik anak dlm ke-homoseksual-an mereka.
 
  Salah satu argumentasi homosexual parents diwakili Audre Lorde di
  salah satu chapter bukunya A Burst of Light.
 

 http://www.amazon.com/gp/product/0932379397/sr=8-27/qid=1143479545/ref=sr_1_27/104-5412145-8795151?%5Fencoding=UTF8
 
  But if you skip the interview, you will find the rest of the book to
  be both politically incisive and often very moving. I particularly
  enjoyed the essay Turning the Beat Around: Lesbian Parenting 1986,
  in which Lorde, a Black lesbian who co-parented a daughter and a son
  with her white woman lover, reflects on the joy and challenge of
 parenting.
 
  Argumentasi2nya cukup menohok buat dunia hetero.
 
  Kayaknya agamawan akan makin kelimpungan kalau terus2an tidak mau
 berdialog :-)


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Mengenai nilai mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang berdosa mana 
yang berpahala saya rasa masih tetap kita butuhkan. Kita masih tetap perlu 
mengatur masyarakat dengan nilai-nilai yang baik dan memotivasinya dengan 
perbuatan yang berpahala.

Yang sebaiknya kita hindari adalah vonis / menghukum yang terlalu dini dan 
tidak didukung oleh data yang akurat. Terhadap pelaku perbuatan buruk 
(dosa) yang melakukannya karena ia terpaksa atau merupakan korban, tentu 
mereka sebaliknya harus dibantu. Sedangkan terhadap seorang yang melakukan 
perbuatan buruk (dosa) karena hobi dan melakukannya terang-terangan, maka 
perlu untuk dihukum.

Jika tidak demikian, maka masyarakat kita tidak akan terarah dan menjadi 
kacau.




kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/28/2006 10:16 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau 
Keterpaksaan






Omong-omong soal kaum homoseksual jadi pengen nimbrung:)

Setuju dengan Mba Herni, jangan selalu melabeli sesuatu hanya dengan
konsep benar atau salah, pahala dan dosa, benar dan salah...

Dalam kehidupan ini tidak hanya ada hitam dan putih saja. Bahkan apa
yang kita sangkakan sebagai sesuatu yang hitam atau putih sebenarnya
berada dalam wilayah abu-abu...

Semisal seorang homoseksual jangan dulu divonis sebagai seorang yang
bersalah besar kemungkinan justru dia adalah koban kejahatan.
Sayangnya kebanyakan dari kita dan sebagian besar para agamawan hanya
melihat masalah homoseksualitas dari sisi dosa dan hukuman tanpa
memberikan solusi bagi para kaum homoseksual padahal banyak dari kaum
homoseksual justru adalah para korban yang membutuhkan pertolongan
untuk bisa kembali normal atau setidaknya bisa hidup sesuai
norma-norma yang berlaku dimasyarakat.




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Presiden Yudhoyono Usir Penyanyi Istana Yang Perlihatkan Pusar

2006-03-27 Terurut Topik Yulia Artati
http://www.kapanlagi.com/h/108839.html

Presiden Yudhoyono Usir Penyanyi Istana Yang
Perlihatkan Pusar
Kapanlagi.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengaku dirinya masih memiliki pandangan kolot.
Pasalnya, ia merasa risih melihat orang yang
berpakaian dengan memperlihatkan pusar. 
Pengakuannya itu diungkapkannya saat memberikan
sambutan dalam pembukaan Kongres Persatuan dan
Kesatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI) di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (24/03). 
Penyanyi dalam suatu acara di Istana pernah menjadi
korban ketidaksukaan sang Kepala Negara, sehingga
penyanyi yang bersangkutan terpaksa diusir sebelum
sempat mengumandangkan lagu-lagu. 
Terganggu saja. Pernah ada acara di Istana,
penyanyinya kelihatan pusarnya. Pulang, saya bilang.
Akhirnya dia pulang 'nggak' sempat nyanyi, kata
Presiden, ditimpali oleh ratusan tamu yang hadir. 
Pengakuan seputar 'pusar' itu muncul ketika Presiden
Yudhoyono menyampaikan pendapat soal pro dan kontra
terhadap RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP). 
Yudhoyono meminta RUU tersebut dirumuskan dengan damai
dan memakai batasan yang jelas agar tidak terjadi
konflik di masyarakat. 
Kita tahu kok mana yang disebut porno, mana yang
tidak. Mari kita rumuskan. Ini bangsa kita sendiri,
negara sendiri, masyarakat sendiri, rumuskan dengan
baik. Jangan perang tanding hanya karena interpretasi.
Rumuskan dengan jernih dan logis, pinta Presiden. 
Ia juga meminta kelompok-kelompok yang saling
bertentangan, untuk menyikapi RUU APP itu dengan
kepala dingin. 
Ada yang menuntut bahwa itu hak, freedom, baik kok
dibatas-batasi. Yang satunya, minta harus busananya
penuh. Kita harus cari yang logis, yang pantas, apa
sebenarnya, ujarnya. 
Dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono meminta rakyat
Indonesia untuk terus mengobarkan nasionalisme, antara
lain dengan mempertahankan kebanggaan terhadap
kebudayaan nasional yang dimiliki Indonesia. 
Jangan cepat-cepat mengimpor, jangan cepat-cepat
senang dengan budaya negara lain: Budaya Eropa,
Amerika, Timur Tengah, dan sebagainya. Saya kira
budaya Indonesia sudah sangat luar biasa, katanya. 
Di bagian lain sambutannya, Presiden juga menyebutkan
ada empat konsensus dasar yang tidak boleh tercabut
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika. 
Kemajemukan Indonesia akan rontok kalau konsensus
dasar itu tercabut, katanya mengingatkan. (*/lpk)

Salam,
http://yartati.multiply.com

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Wanita Mulia, Mengantar 15 Anaknya dengan Modal Ikhlas

2006-03-27 Terurut Topik Yulia Artati
Wanita Mulia, Mengantar 15 Anaknya dengan Modal
Ikhlas
Jumat, 24 Maret 2006
Sebagaimana namanya, ia  ‘wanita mulia’. Ditinggal
suaminya, ia mendidik
sendiri 15 anaknya sampai meraih sarjana. Tak pernah
memukul atau kata
kasar. “Modalnya Ikhlas,” katanya

Wawancara:



Hidayatullah.com--Jika ukurannya gelar akademis, Mulia
Kuruseng termasuk orang yang sukses dalam mendidik
anak. Janda beranak 15 ini berhasil mengantarkan
anak-anaknya menggapai gelar sarjana, ada yang
profesor, doktor, master, insinyur, dan letnan.

Sejak tahun 1985, Mulia menjadi single parent
(orangtua tunggal) bagi 15 anaknya. “Saya berfungsi
sebagai ibu sekaligus bapak,” ungkapnya
bersemangat. As’ad, sang suami, meninggal pada
Oktober 1985 akibat penyakit hipertensi dan jantung.

As’ad seorang pedagang kain, pakaian jadi, dan
sarung Bugis di Pare Pare (Sulawesi Selatan). Waktu
itu, As’ad termasuk seorang pengusaha yang sukses.
Omset usahanya tiap bulan mencapai Rp 100 juta.

Mulia bukan seorang guru apalagi bergelar sarjana,
tapi hanya tamatan SD.
As’ad pun cuma tamat SMA. “Saya menikah saat kelas
II Muallimin, saya hanya punya ijazah SD,”
kenangnya.

Bagaimana bisa ibu rumah tangga ini sukses mengantar
15 anaknya meraih
berbagai gelar akademis? Wartawan Hidayatullah
menyempatkan diri untuk
berbincang-bincang dengan nenek dari 24 cucu ini di
kediamannya, Jl
Matahari No 20 Pare-Pare.

Bagaimana perasaan Anda dalam membesarkan 15 anak
sendirian?

Saya tidak pernah mengeluh. Saat itu saya tidak
berpikir bagaimana nanti.
Saya nekad saja. Alhamdulillah, Allah selalu berikan
saya rezeki sedikit demi sedikit.

Apa saja yang Anda lakukan?

Saya berusaha melanjutkan usaha Bapak. Kan Bapak punya
kios, ada barangnya.
Dulu Bapak berhasil. Tetapi saat meninggal, semua
piutang tersendat.

Saya sampaikan kepada anak-anak agar tetap melanjutkan
sekolah. Jangan ada yang berpikir putus sekolah. Kan
masih ada Tuhan. Alhamdulillah,  itu semua terwujud.
Waktu itu yang bungsu berusia tiga tahun.

Bagaimana dengan anak-anak yang masih kecil waktu itu?

Kebetulan waktu itu anak yang kedua (Suryani) dan
ketiga (Indriyati) sudah menikah. Indriyati sebenarnya
belum selesai kuliah, tapi dia sudah menikah.
Merekalah yang banyak membantu saya mengurus
adik-adik. Merekalah yang
men-support adik-adiknya untuk maju sekolah.

Apa yang paling Anda tekankan dalam mendidik
anak-anak?

Prinsip saya mendidik anak-anak ada tiga hal, yaitu
ikhlas, jujur, dan
sabar. Kejujuran saya tanamkan sejak mereka kecil, ini
turunan dari
kakeknya. Kami dulu dididik untuk senantiasa jujur.
Jika ada makanan di
meja, tidak ada yang langsung mau makan, harus dibagi
dulu. Jika ada uang di meja, mereka berteriak mencari
siapa yang punya. Jadi, di rumah ini tidak pernah
terjadi kehilangan uang.

Dengan 15 anak, untuk bersikap sabar tentu berat ya.
Pernahkah Anda memukul atau mencubit  mereka?

Saya tidak pernah memukul mereka. Contohnya, si bungsu
pernah mogok makan.
Gara-garanya minta dibelikan sepeda motor karena
temannya semua sudah beli motor. Saya tidak marah.
Saya hanya bersabar. Tiba-tiba temannya yang punya
motor tabrakan dan meninggal dunia. Saya sampaikan
kepada dia, “Saya sayang kamu Nak.” Apalagi memang
saya tidak punya uang.

Saya selalu mengeluarkan bahasa-bahasa yang sopan.
Mereka tidak pernah
dipukul, juga tidak pernah dibentak. Jika ada yang
salah, saya tegur saat dia lagi sendiri agar tidak
tersinggung, di saat adik atau kakaknya tidak ada.

Jika ada yang mau saya tegur, saya carikan waktu
khusus. Karena jika anak nakal satu, bisa jadi nakal
semua. Saya selalu ingatkan dengan bahasa sopan.
Anak-anak ini semua (sambil menunjuk foto-foto mereka)
tidak ada yang pernah kena cambuk.

Kalau marah sama mereka, saya pergi wudhu kemudian
shalat sunah. Nanti
setelah tenang baru saya nasihati mereka.

(Hasmi As’ad (48), anak sulungnya, mengaku belum
pernah merasakan kerasnya tangan ibunya. “Saya kira
adik-adik juga begitu,” kata dokter yang kini
menjadi Kepala Kesehatan Pertamina Wilayah Selatan.

Kalau marah, katanya, sang ibu biasanya diam. “Baru
beberapa saat kemudian Ibu bicara,” ujarnya.)

Bagaimana menanamkan keikhlasan?

Saya tidak pernah berpikir untuk mendapat gantinya,
atau anak-anak membalas jasa-jasa saya. Tidak, saya
betul-betul ikhlas.

Saya juga tekankan pada mereka untuk ikhlas dalam
memberi. Jika saya minta mereka membantu adik-adiknya,
harus betul-betul ikhlas, jangan dipaksakan.
Saya bilang kepada yang punya istri, jangan bebani
istrimu. Jika tidak
setuju, jangan dilakukan. Tetapi justru
menantu-menantu yang paling dulu memberi. Mereka
bilang, “Kami ikhlas.”

(Keluarga ini punya kebiasaan saling membantu, bila
saudaranya yang lain memerlukan dana. Contonya saat
Sumarni (anak ke-14) mau beli mobil, Mulia menghubungi
anak-anaknya yang lain. Akhirnya mereka patungan, ada
yang memberi Rp 5 juta, Rp 10 juta, sehingga terkumpul
70 juta untuk beli mobil).

Dalam hal ibadah, bagaimana Anda mendidik anak-anak?

Saya tidak pernah menyuruh 

[wanita-muslimah] Doa Malaikat Kecilku

2006-03-27 Terurut Topik Yulia Artati
Doa Malaikat Kecilku

Oleh: Ummu Thariq
23 Mar 2006 10:20 WIB

Ya Allah, berilah mama kesehatan… sembuhkanlah mama
supaya mama bisa ke kantor lagi, aamiiin…

Bocah kecil berusia empat tahun, dengan mata
berkaca-kaca… tangan tertengadah… berdoa kepada
Tuhannya, untuk kesembuhan sang Bunda.
Sesaat selepas berdoa, ia menoleh kepada Bunda untuk
memberikan senyum kecil nan tulus. Matanya yang bulat
bening, seolah mengatakan bahwa ia sangat berharap
Bunda dapat sehat kembali, supaya dapat
beraktifitas seperti sedia kala.

Aku terharu. Sama sekali tidak pernah menyangka bahwa
dia adalah malaikat kecil, yang dianugerahkan Allah
Yang Pemurah kepada kami.

Badanku yang terbaring lemas tanpa daya di atas
pembaringan ini, secepat kilat seakan mendapat
kekuatan baru mendengar barisan doa itu. Perlahan aku
beringsut dari posisi tidurku, lantas duduk bersandar.
Masih di pembaringan.

Makasih, ya Kak... Kakak sangat baik sama Mama,
ucapku tak kalah tulus.

Iya, sama-sama... Mama juga sangat baik sama Iq,
sahutnya, sembari datang memelukku.

Ah... Tuhan, indah sekali moment seperti ini. Pintar
sekali dia, bak seorang dewasa saja tingkahnya. Terima
kasih! Seruku dalam hati.
Anak kecil itu, memang masih sangat kecil jika diajak
untuk berbicara banyak hal yang rumit. Namun
Subhannallah... betapa ia sudah peka dengan yang
terjadi di sekelilingnya, termasuk untuk
mendoakan mamanya yang sedang sakit. Padahal, jika pun
aku sembuh...
waktuku tak banyak kuberikan padanya.

***

Sejak dokter kandungan menyatakan bahwa aku mengandung
anak kedua tiga bulan lalu, daya tahan tubuhku agak
menurun. Seringkali mudah terserang sakit. Lebih cepat
lelah. Dan kadang, kurasakan mual. Jika
dibandingkan dengan kehamilan pertama, aku memang
harus banyak bersyukur karena kali ini tak serepot
dahulu. Jika dulu aku sempat tak doyan makan nasi
hingga usia kandungan tiga bulan, kini nafsu
makanku malah meningkat. Aku juga tak sampai muntah.
Alhamdulillah...

Namun mungkin, karena merasa lebih sehat dari dulu,
aku lepas kontrol. Bekerja terlalu keras, bahkan
seringkali lembur, hingga pulang ke rumah larut malam.
Memang sih, di awal tahun begini, pekerjaanku
seringkali menumpuk. Maka jadilah kemudian aku ambruk!

Suatu pagi, dua hari lalu, aku merasakan tubuhku
teramat lunglai.
Ketika kupaksakan bangun, mataku berkunang-kunang dan
hampir terjatuh. Beruntung ada suami di belakangku,
yang kemudian memapahku kembali ke kamar.
Dan sejak saat itu pula, aku nyaris tidak mengerjakan
suatu pekerjaan apa pun, kecuali berbaring. Tiduran.
Walau tak bisa juga aku tidur. Berdasarkan pemeriksaan
dokter, aku kecapekan. Diminta untuk banyak
beristirahat. Hmm... Meski begitu, pikiranku masih
saja
melayang ke kantor, menuju pekerjaan yang pasti kian
hari kian terbengkalai karena belum tersentuh.

Dan kesibukanku sebagai ibu rumah tangga sekaligus
perempuan bekerja, membuat waktu terasa begitu sempit
untuk berbagi dengannya.
Meskipun demikian, bocah suci itu... selalu saja
periang. Mudah memaafkan. Dan tak pernah menyimpan
setitik amarah pun dalam hati putihnya.

Kini, setelah mendengar doanya, aku baru menyadari.
Bahwa selama empat tahun ia diamanahkan kepada kami,
aku belum begitu bisa menjaganya.

Seringkali ketika ia meminta perhatian, dengan
tiba-tiba duduk di pangkuanku, misalnya. Aku malah
mengusirnya. Memintanya duduk sendiri, dengan alasan
dia sudah semakin besar. Atau ketika dia
datang dengan setumpuk buku cerita di tangan mungilnya
untuk dibacakan, seribu satu alasan kuberikan padanya.
Aku amat paham bahwa ia sangat sayang padaku. Namun
jahatnya, aku seringkali menggunakan belas kasihnya
sebagai dalih.

Nanti malam saja, Sayang. Mama masih capek, baru
datang dari kantor. Lagipula tenggorokan mama gatal,
jadi... nanti malam saja ceritanya, ya... 

Dan seperti yang sudah-sudah, alasan kecapekan atau
sakit, selalu ia terima dengan senyuman. Ia pun pergi
dengan tumpukan bukunya.

Dan selama itu pula, aku tak pernah menyesal. Padahal
aku mungkin telah mengecewakannya begitu rupa.

Sekarang... doa tulusnya telah berhasil membangunkan
aku dari kekhilafan. Aku berharap, dan akan berjuang
keras... untuk tidak menolak keinginan baiknya. Untuk
menyambut perhatian yang ia damba dari bundanya.

Semoga Allah memberikan kekuatan kepadaku, untuk dapat
berubah menjadi bunda yang lebih baik buatnya. Karena
Allah telah begitu sayang kepadaku, dengan memberikan
putra yang demikian sholih...
hingga dalam usianya yang relatif sangat sangat muda,
doa tulusnya telah mengalir buatku.

Dan semoga kelak ia menjadi anak yang sholih, yang
bisa menerangi kubur dan mengangkat derajat kami di
Syurga, dengan doa-doa panjangnya yang melimpah,
aamiiin...

Apabila anak cucu Adam itu wafat, maka terputuslah
amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu
yang bermanfaat dan anak yang sholih yang mendoakan
orang tuanya. (HR Muslim, dari Abu
Hurairah ra).

Akan diangkat derajat seorang hamba yang sholih di
Syurga. Lalu ia akan bertanya-tanya: Wahai Allah, apa
yang membuatku begini?
Kemudian 

Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik kila4tb1roe
Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.

Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi
pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam
pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari
si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A???

Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang,
Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam
keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan
Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan...



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama
(Islam). 
 Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya.
Walaupun 
 saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. 
 Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
 terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
 merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya 
 tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan 
 suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
 sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 
 
 Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit
menilai isi 
 hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya
dari 
 dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di
dalam hati 
 kita serahkan kepada Tuhan.
 
 
 
 
 bmuncar [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 03/27/2006 05:29 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
 
 
 
 
 Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
 dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
 terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
 menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
 hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
 terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
 sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
 Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
 prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
 untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
 prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
 jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
 sangat menyayangi ayahnya. 
 Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
 buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
 gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
 prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
 baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
 hitam yang kita prasangkakan baik.
 So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
 memang buka dunia nyata.
 
 Maaf  kepanjangan
 
 Salam
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan 
rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat buruk itu 
selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum 
karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu 
merajalela di masyarakat?

Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak 
untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap 
kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin 
berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan?




kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/28/2006 10:57 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,






Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.

Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi
pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam
pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari
si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A???

Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang,
Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam
keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan
Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan...



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama
(Islam). 
 Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya.
Walaupun 
 saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. 
 Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
 terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
 merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya 
 tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan 
 suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
 sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 
 
 Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit
menilai isi 
 hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya
dari 
 dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di
dalam hati 
 kita serahkan kepada Tuhan.
 
 
 
 
 bmuncar [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 03/27/2006 05:29 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
 
 
 
 
 Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
 dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
 terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
 menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
 hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
 terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
 sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
 Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
 prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
 untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
 prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
 jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
 sangat menyayangi ayahnya. 
 Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
 buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
 gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
 prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
 baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
 hitam yang kita prasangkakan baik.
 So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
 memang buka dunia nyata.
 
 Maaf  kepanjangan
 
 Salam
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups 

Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik kila4tb1roe
Pak Wida, seperti yang saya katakan sebelumnya anjuran didalam Qur'an
agar kita bisa saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.

Dalam hal empati, empati dibutuhkan agar kita bisa tahu apa yang
harus kita nasehatkan...seperti yang saya bilang sama Pak Irwan
kadang kala kita lupa akan setting, sedangkan settingan inilah yang
memberikan nilai salah dan benardan prilaku adalah kewajaran atau
sesuatu yang alami dari hasil settingan.

Pak Wida... are you sure??? kalau seseorang melakukan perbuatan buruk
itu hanya didasari hobi dan itikad jahat???:) h

Ada yang curhat, Dia selalu berganti pasangan seks dan pasangan seks
nya adalah sejenis. Dia tidak bisa lepas dari aktifitas seksual sesama
jenis. sebentar saja hidup tanpa seks membuat dia tidak sehat...

Jika tanpa empati dan hanya melihat dari prilakunya saja, tentu
nasehat yang akan diberikan adalah jauhi seks sejenis karena itu dosa
dan tidak baik..padahal jelas-jelas seks bagi Dia justru menyehatkan
tanpa seks dia menjadi sakit.

Setelah curhat-curhatan dan tahu settingan dimana seks bagi dia
merupakan satu cara alami untuk mendapatkan penghargaan dan
pengakuan dari orang lain tentang eksistensi dirinya...sekarang dia
lagi terapi konsep penghargaan terhadap nilai dirinya sendiri...

Sayang sekali sekarang ini homoseksual hanya dipandang sebagai prilaku
yang salah dan menyimpang sehingga penangananya hanya berupa labeling
dosa dan penghukuman ..huss enggak fokus lagi yach??;)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan 
 rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat
buruk itu 
 selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum 
 karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu 
 merajalela di masyarakat?
 
 Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak 
 untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap 
 kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin 
 berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan?
 
 
 
 
 kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 03/28/2006 10:57 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
 
 
 
 
 
 
 Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
 berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
 label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.
 
 Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi
 pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam
 pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari
 si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A???
 
 Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang,
 Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam
 keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan
 Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan...
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
 
  Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama
 (Islam). 
  Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya.
 Walaupun 
  saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa
itu. 
  Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
  terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
  merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa
saya 
  tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu
bukan 
  suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
  sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 
  
  Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit
 menilai isi 
  hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya
 dari 
  dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di
 dalam hati 
  kita serahkan kepada Tuhan.
  
  
  
  
  bmuncar bmuncar@ 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  03/27/2006 05:29 PM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  
  
  To
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  cc
  
  Subject
  Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
  
  
  
  
  Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
  dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
  terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
  menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
  hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
  terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
  sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
  Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
  prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
  untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
  prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
  

Re: True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Mbak Herni, terimakasih. 8-)

Saya tidak bermaksud untuk menghakimi kebahagiaan orang lain. Bersyukurlah 
ibu mbak Herni bisa memperoleh kebahagiaan lain dari anak-anak yang ia 
besarkan. Sekalipun bukan dari benihnya sendiri. Itupun sebetulnya 
merupakan pemenuhan salah satu dari dua fitrah alaminya. Yaitu untuk 
menjadi ibu. Sekalipun ia memutuskan untuk tidak memenuhi fitrah yang 
satunya lagi. Yaitu untuk menjadi istri.

Tetapi apakah setiap wanita yang memutuskan untuk melajang akan memperoleh 
kesempatan yang sama? Dikelilingi oleh anak-anaknya di hari tua? Nama 
siapa yang akan dia tulis pada surat wasiatnya sebagai ahli warisnya? Di 
negeri Timur sini di mana ikatan kekeluargaan (paguyuban) masih kuat, 
keputusan ini tidak akan terlalu terasa. Tetapi di negeri Barat di mana 
ikatan kekeluargaan sudah sangat renggang (maaf, katanya), keputusan ini 
akan sangat terasa di hari tuanya nanti. 

Tetapi saya juga tidak menutup kemungkinan bahwa wanita yang melajang juga 
akan mempunyai kebahagiaannya sendiri dan akan mampu membuat hidupnya 
menjadi lebih bermakna. Itu semua pilihan yang konsekwensinya akan 
diterima oleh si pengambil pilihan itu. 8-)

Salam,




Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/27/2006 11:37 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau 
Keterpaksaan






Mas Wida,

Mungkin saya sok tau, sok bijak or apalah. Tapi kebahagiaan kita
sendiri adalah tergantung bagaimana kita mempersepsikan kebahagiaan
itu sendiri (ada orang jawa, duh lupa siapa namanya, yg nulis khusus
ttg filfasat kebahagiaan. Tapi itu tulisan yg menarik). Dengan
paramater/standar kebahagiaan ala mas Wida (dan kebanyakan orang pada
umumnya) dimana menikah dan memiliki anak menjadi bagian dari standar
tsb, jelas mereka yg melajang dan tidak menikah serta punya anak
(padahal, punya anak kan gak harus menikah ya? :P) adalah mereka2 yg
tidak berbahagia.  Betapa picik sekali pandangannya dlm melihat atau
memaknai arti kebahagian dlm hidup! (menurut saya).

Speaking of true story, salah satu 'ibu' saya adalah perempuan
melajang yg memutuskan melajang ketika ia muda. Dia seorang guru.
Bidang keahliannya adl geografi dan ahli soal museum. Kebetulan jarang
sekali kita punya ahli museum. Waktu mudanya dia memutuskan tinggal di
timur jakarta yg kebetulan waktu itu masih berupa rumah di tengah
sawah dan ditemani bebek2 yg suka membebek kalau dia pulang dari
mengajar, hehehehe. Dan saya sempat besar di rumah yg besar itu utk
beberapa tahun. Rumah kecil di tengah pekarangan yg luas (bayangin
aja, utk nyiram pekarangannya aja minimal butuh 30 menit! itu udah
nyiram ala asal2an, hehehe...)

Dia cukup bersosialisasi, baik ke ibu2 yg intelektual hingga ibu2 PKK
atau ibu2 pasar sekalipun (oh ya, kalau gak salah dirumah itu ada
orang gila yg suka lewat. Mpok2 betawi gitulah. Saya lupa namanya,
tapi kalau dia lewat dan ngoceh sambil bawa korang yg terbalik, lucu
bangt, hehehe... oh ya, ada juga satu anak laki2 yg ketawa2
melulu. Katanya sih dia keseringan jatuh jadi agak2 ngaco. Payahnya,
tuh anak suka nungguin saya dan ngejar2 saya kalau lagi pulang
sekolah, jadilah harus muter lewat sawah di belakang rumah. Nyebelin
dah... napa juga banyak orang gila di kawasan itu ya? :P) Dia juga
memelihara anak2, ada satu sepupu saya yg dipelihara oleh ibu saya
itu. Dan terus terang, hidupnya tidak kesepian. Ketika sakit pun, kami
bergiliran menunggui di rumah sakit (pernah sekali lagi nunggu di
RSCM, eh tiba2 gempa dikit.. wah heboh langsung lari2, hihihi...)
Eniwei, intinya adalah we love her so much. 

Problem orang yg punya duit, kadang2 mereka gak tau gimana membuat
duitnya jadi lebih bermakna. Fenomena orang yg kebanyakan duit dan
gatel ingin mendistribusikan uangnya juga jadi salah satu penyebab
maraknya orang bicara altruisme, UU Yayasan dll (dulu, sekitar tahun
2000an) Intinya sih, pinter2nya kita, kreatif2nya kita dlm membuat
hidup, jadi lebih hidup :-)) dan bagaimana kita mempersepsi kebahagian
itu sendiri.

Kalau pun mau dibalik argumentasinya, bukankah perempuan yg merelakan
rahimnya utk tidak dipakai demi kebahagiaan anak2 yg terlantar justru
harus lebih dihargai? Bukankah itu sesuatu yg bisa kita lihat secara
'luar biasa'? :-)

Sok bijak? You may say so..:-) Cuma saya suka gatel dng orang2 yg usil
bilang orang lain tidak bahagia dng menggunakan parameter
kebahagiaannya sendiri :-) Hidup manusia kan tidak bisa diseragamkan
dan pada kenyataannya memang tidak seragam! Tapi apakah kebahagiaan
lantas jadi eksklusif milik sebagian saja? Atau lantas, gak ada angin
gak ada hujan dihakimi sebagai RF-Radical Feminist? Pikiran yg picik
sekali! Terus terang, saya gak mengerti logikanya orang2 yg saya
anggap picik (maaf pak janoko, but i do think you have a narrow mind..
eh itu bener gak tuh inggrisnya :P). Mungkin saya yg dudul ataukah
memang manusia yg senang bermain sebagai tuhan 

[wanita-muslimah] Jajan atau Poligami ? Re: PSK

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Bisa dimengerti mbak Mei. Istri saya juga pasti akan mempunyai perasaan 
yang sama.

Kalau bisa kita berharap ada satu orang pria bagi satu orang wanita. 
Sehingga wanita bisa terhindar dari kemungkinan melacurkan diri. Dan pria 
tidak perlu berpoligami atau pergi PSK. Mungkinkah?

Antara poligami dan jajan bagi suami. Kaum istri memang lebih memilih sang 
suami jajan dari pada harus mempunyai istri lagi. Bahkan saya pernah 
membaca di sebuah majalah wanita, seorang istri akan lebih suka sang suami 
jajan di luar sepengetahuannya, asal jangan menikah lagi (poligami).

Benarkah kaum wanita berfikiran seperti itu?




L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/26/2006 05:27 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: PSK, Re: [wanita-muslimah] Re: Salah Tangkap yang Menyisakan Rasa 
Perih di Hati






Jangan salahkan PSK nya melulu :-))
Namanya juga nyari duit, jualan.
Kalo gak ada yg berminat, jualannya juga bangkrut, bukankah begitu.

Sekarang jika PSK itu = perempuan isteri ke dua dan seterusnya
Gimana?

Ada obrolan ringan di  sore hari di daerah Tangerang.
Konon kegemaran berkunjung ke PSK berbanding lurus dengan pria yg punya 
isteri lebih dari satu.
Yg ke PSK adalah laki2 yg ogah berkomitmen, yg duitnya nggak cukup untuk 
kasih makan bini ke dua dan seterusnya.
Yg punya isteri muda [ biasanya berkecukupan, kaya] takut kena penyakit 
kelamin, AIDS dan takut dosa.
Tapi kan akibatnya sama saja bagi isteri pertama, menyisakan rasa perih di 
hati :-)

Jadi mending mana, pergi ke PSK atau punya isteri baru???
'Jajan' - namanya jajan itu cuma selingan bukan makanan pokok; 
atau menikmati 'menu baru' yg biasanya jauh lebih enak tapi juga lebih 
mahal ongkosnya...
Semuanya seperti buah simalakama bagi perempuan. Sama2 pedih!
:-))

salam 
l.meilany 

  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 15, 2006 7:33 AM
  Subject: PSK, Re: [wanita-muslimah] Re: Salah Tangkap yang Menyisakan 
Rasa Perih di Hati







[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Homoseksual? Re: Welcome To The Real World?

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Adakah binatang yang homoseksual? Artinya yang jantan hanya suka kepada 
yang jantan dan sebaliknya? Kenapa hanya makhluk manusia yang mempunyai 
penyakit seperti itu? Bukankah itu penyimpangan?

Perilaku homoseksual menurut saya haruslah diperlakukan sebagai penyakit 
kanker yang tidak boleh meluas di dalam masyarakat. Maaf kalau terdengar 
kasar. Tetapi kalau perilaku ini dilegitimasi dan kemudian menyebar luas 
di dalam masyarakat, maka tatanan masyarakat kita akan rusak. Baiknya 
mereka kita tolong untuk kita sembuhkan. Tetapi dalam pengawasan sehingga 
perilaku ini tidak boleh menyebar luas.

Kisah kaum Sodom di zaman nabi Luth sudah menunjukkan bahwa perilaku 
homoseksual itu bisa menyebar luas ke seluruh masyarakat jika tidak 
dibatasi dan ditanggulangi. Melihat perilaku homoseksual di Amerika, saya 
pernah membaca quote yang menarik: Tuhan harus terpaksa meminta maaf 
kepada kaum Sodom karena telah menghukum mereka demikian keras, jika Ia 
tidak segera menjatuhkan hukuman yang sama kepada Amerika. Saya rasa 
Amerika belum separah kaum Sodom. 8-)




kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/28/2006 11:46 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,






Pak Wida, seperti yang saya katakan sebelumnya anjuran didalam Qur'an
agar kita bisa saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.

Dalam hal empati, empati dibutuhkan agar kita bisa tahu apa yang
harus kita nasehatkan...seperti yang saya bilang sama Pak Irwan
kadang kala kita lupa akan setting, sedangkan settingan inilah yang
memberikan nilai salah dan benardan prilaku adalah kewajaran atau
sesuatu yang alami dari hasil settingan.

Pak Wida... are you sure??? kalau seseorang melakukan perbuatan buruk
itu hanya didasari hobi dan itikad jahat???:) h

Ada yang curhat, Dia selalu berganti pasangan seks dan pasangan seks
nya adalah sejenis. Dia tidak bisa lepas dari aktifitas seksual sesama
jenis. sebentar saja hidup tanpa seks membuat dia tidak sehat...

Jika tanpa empati dan hanya melihat dari prilakunya saja, tentu
nasehat yang akan diberikan adalah jauhi seks sejenis karena itu dosa
dan tidak baik..padahal jelas-jelas seks bagi Dia justru menyehatkan
tanpa seks dia menjadi sakit.

Setelah curhat-curhatan dan tahu settingan dimana seks bagi dia
merupakan satu cara alami untuk mendapatkan penghargaan dan
pengakuan dari orang lain tentang eksistensi dirinya...sekarang dia
lagi terapi konsep penghargaan terhadap nilai dirinya sendiri...

Sayang sekali sekarang ini homoseksual hanya dipandang sebagai prilaku
yang salah dan menyimpang sehingga penangananya hanya berupa labeling
dosa dan penghukuman ..huss enggak fokus lagi yach??;)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan 
 rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat
buruk itu 
 selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum 
 karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu 
 merajalela di masyarakat?
 
 Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak 
 untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap 
 kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin 
 berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan?
 
 
 
 
 kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 03/28/2006 10:57 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
 
 
 
 
 
 
 Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
 berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
 label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.
 
 Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi
 pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam
 pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari
 si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A???
 
 Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang,
 Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam
 keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan
 Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan...
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
 
  Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama
 (Islam). 
  Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya.
 Walaupun 
  saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa
itu. 
  Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
  terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
  merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa

RE: [wanita-muslimah] tes kehamilan

2006-03-27 Terurut Topik luar nich
Gimana klo periksa ke dokter mas :-)

 

 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Raden Mas Adipati Aryo
Penangsang
Sent: Monday, March 27, 2006 4:26 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] tes kehamilan

 

assalamualaikum
maaf ini mau tanya, beberapa hari lalu istri mengeluh terlambat haid,
sudah 4 hari ini. kemudian istri saya mencoba menggunakan alat tes
kehamilan yaitu SENSITIF.kemudian hasil yang tampak yaitu tanda garis
merah pertama tampak kabur(tidak jelas) dan tanda garis yang kedua
tampak jelas dan berwarna merah muda. yang ingin saya tanyakan apakah
istri saya hamil atau tidak dan bagaimana untuk bisa memastikan hasil
yang sebenarnya.
wa'alaikumsalam










Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  




  _  

YAHOO! GROUPS LINKS 

 

*  Visit your group wanita-muslimah
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah  on the web.
  

*  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  

*  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo!
http://docs.yahoo.com/info/terms/  Terms of Service. 

 

  _  



[Non-text portions of this message have been removed]





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan

2006-03-27 Terurut Topik kila4tb1roe
Saya setuju sekali dengan apa yang Pak Wida utarakan bahwa kebutuhan
akan nilai benar dan salah harus tetap ditegakan dalam kehidupan kita
hanya saja jangan menilai benar dan salah pada prilaku seseorang tapi
lebih kepada settingannya.

Ada seorang Bapa yang telah memasuki masa pensiunnya dan bertanya pada
saya bagaimana rasanya seks dengan sesama jenis? lalu saya bertanya
pada Bapa tersebut mengapa berkeinginan untuk melakukan seks sesama
jenis? kemudian Bapa tsb bercerita bagaimana dia sukses dalam berkarir
hingga masa pensiun, mempunyai istri yang sholehah dan juga anak-anak
yang hebat. Tapi dengan kehidupan yang nyaris sempurna seperti itu si
Bapa ini merasakan kebosanan dan kejenuhan yang luar biasa.

Saya katakan pada Bapa tsb bisa saja variasi seksual dengan sesama
jenis menjadi solusi terhadap kejenuhanya tapi apa kah anda tahu
resiko atau konsekwensi dari prilaku tsb? terakhir saya kontak dengan
Bapa tsb mengatakan bahwa dia telah membatalkan janji kencan dengan
beberapa kandidat dan menghapus juga no.telp dari para kandidat dan
sekarang mengatasi kejenuhanya dengan berkebun.






--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mengenai nilai mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang berdosa
mana 
 yang berpahala saya rasa masih tetap kita butuhkan. Kita masih tetap
perlu 
 mengatur masyarakat dengan nilai-nilai yang baik dan memotivasinya
dengan 
 perbuatan yang berpahala.
 
 Yang sebaiknya kita hindari adalah vonis / menghukum yang terlalu
dini dan 
 tidak didukung oleh data yang akurat. Terhadap pelaku perbuatan buruk 
 (dosa) yang melakukannya karena ia terpaksa atau merupakan korban,
tentu 
 mereka sebaliknya harus dibantu. Sedangkan terhadap seorang yang
melakukan 
 perbuatan buruk (dosa) karena hobi dan melakukannya terang-terangan,
maka 
 perlu untuk dihukum.
 
 Jika tidak demikian, maka masyarakat kita tidak akan terarah dan
menjadi 
 kacau.
 
 
 
 
 kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 03/28/2006 10:16 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau 
 Keterpaksaan
 
 
 
 
 
 
 Omong-omong soal kaum homoseksual jadi pengen nimbrung:)
 
 Setuju dengan Mba Herni, jangan selalu melabeli sesuatu hanya dengan
 konsep benar atau salah, pahala dan dosa, benar dan salah...
 
 Dalam kehidupan ini tidak hanya ada hitam dan putih saja. Bahkan apa
 yang kita sangkakan sebagai sesuatu yang hitam atau putih sebenarnya
 berada dalam wilayah abu-abu...
 
 Semisal seorang homoseksual jangan dulu divonis sebagai seorang yang
 bersalah besar kemungkinan justru dia adalah koban kejahatan.
 Sayangnya kebanyakan dari kita dan sebagian besar para agamawan hanya
 melihat masalah homoseksualitas dari sisi dosa dan hukuman tanpa
 memberikan solusi bagi para kaum homoseksual padahal banyak dari kaum
 homoseksual justru adalah para korban yang membutuhkan pertolongan
 untuk bisa kembali normal atau setidaknya bisa hidup sesuai
 norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: tes kehamilan

2006-03-27 Terurut Topik kila4tb1roe
Ya ndak bisa periksa kedokter wong jamanya Raden mas adipati aryo
penangsang kan yang ada cuman dukun beranak bersertifikat:)

Pak Adipati, biasanya test pack hanya bisa menditeksi kehamilan
setelah terjadi pengedapan hormon kehamilan sekitar 10 sampai 15 hari
terlambat menstruasi. Jadi lebih aman jika dilakukan USG apakah ada
kantong hamil atau tidak.

Selamat jika benar anda akan menjadi seorang ayah;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, luar nich [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Gimana klo periksa ke dokter mas :-)
 
  
 
  
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Raden Mas
Adipati Aryo
 Penangsang
 Sent: Monday, March 27, 2006 4:26 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] tes kehamilan
 
  
 
 assalamualaikum
 maaf ini mau tanya, beberapa hari lalu istri mengeluh terlambat haid,
 sudah 4 hari ini. kemudian istri saya mencoba menggunakan alat tes
 kehamilan yaitu SENSITIF.kemudian hasil yang tampak yaitu tanda garis
 merah pertama tampak kabur(tidak jelas) dan tanda garis yang kedua
 tampak jelas dan berwarna merah muda. yang ingin saya tanyakan apakah
 istri saya hamil atau tidak dan bagaimana untuk bisa memastikan hasil
 yang sebenarnya.
 wa'alaikumsalam
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
 
 
 
 
   _  
 
 YAHOO! GROUPS LINKS 
 
  
 
 *  Visit your group wanita-muslimah
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah  on the web.
   
 
 *  To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]

mailto:[EMAIL PROTECTED] 
   
 
 *  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo!
 http://docs.yahoo.com/info/terms/  Terms of Service. 
 
  
 
   _  
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Memanage Birahi? Re: [wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Saya memang tidak membedakan apakah itu porno atau erotik untuk sebuah 
film porno yang mempertontonkan adegan seksual. Juga untuk sebuah gambar 
yang memperlihatkan secara gamblang payu dara dan kemaluan wanita atau 
pria. Kedua hal itu saya rasa -betapapun membosankannya bagi beberapa 
orang- akan tetap memberikan stimulus secara seksual. Dalam 
kondisi-kondisi tertentu. Dan saya memang berbicara dalam konteks yang 
umum. Karena betapapun baiknya anjuran untuk mengendalikan birahi kita, 
tidak semua orang mampu melakukannya di hadapan rangsangan yang demikian 
kuat seperti itu. Salah satunya mungkin bapak-bapak yang hobi ke PSK. 8-)

Tetapi mungkin benar juga kalau semua itu tergantung persepsi di dalam 
fikiran kita. Orang Timur dan orang Barat pasti akan berbeda dalam 
merespon suatu material porno atau erotis. Orang Timur jadi kampungan yah 
karena belum terbiasa? 8-)

Pernahkah kita terfikirkan pembuatan film porno itu? Siapakah yang bermain 
di situ? Suami istri? Saya ragu. Kemungkinan bebas adalah bukan suami 
istri. Lalu mereka melakukan hal seperti itu dengan berganti-gantian? Di 
filmkan pula untuk ditonton jutaan orang? Saya tidak mengerti, apakah 
pelaku film porno itu masih mempunyai kehidupan sosial yang baik? Apakah 
mereka tidak malu kepada masyarakatnya? Ataukah masyarakatnya menganggap 
mereka seperti bintang film? Sudah jelaslah bahwa konsep dosa zina sudah 
tidak berlaku lagi bagi mereka. Lalu kita membeli produk mereka? 
Memelihara industri (bisnis) ini? 8-(

Salam,




Riris Andono Ahmad [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/26/2006 02:16 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,







Pak Wida,

Kalau menurut saya sih tergantung.  Tergantung pada apa definisi kita 
tentang pornografi.  Seperti Ni Londo, mbak Rita dan mbak Ida sudah 
ungkapkan, materi yang pak Wida sebutkan sebagai porno, sangatlah 
bervariasi.  Saya melihat pak Wida menggolongkan semua materi 
(terutama ketika kita membicarakan film), yang mengeksplorasi 
seksualitas  sebagai materi porno,  (saya mengatakan mengeksplorasi 
karena seksualitas dijadikan diskursus dalam film/cerita tersebut, 
dan bukan hanya sebagai tambahan, tempelan maupun penggugah selera 
audiens.  Dalam hal ini novel Saman nya Ayu Utami saya pandang dalam 
kategori ini, ketika seksualitas dituliskan dalam konteks hubungan 
sosial antar manusia),   sementara yang lainnya, menggolongkan itu 
adalah erotika yang merupakan bagian dari seksualitas kita, dan 
mendefinisikan porno sebagai film yang mengeksploitasi seks dan 
hubungan seks semata-mata untuk komoditi tontonan.  Dalam hal ini 
adalah tontonan dewasa dengan kategori XXX.

Saya lihat disinilah perbedaan pendefinisian antara pak Wida dan mbak- 
mbak dan beberapa mas di milis ini dan juga dengan om Gunawan 
Mohammad.  Kebosanan yang dimaksudkan oleh om Gun adalah kebosanan 
ketika melihat tontonan dewasa XXX, karena ceritanya sangat mudah 
ditebak, gerakannya juga monoton, bloking, olah vokal, ekspresi wajah 
juga dari judul-ke judul, scene ke scene, berbagai pemain, juga itu- 
itu saja.. Nah dalam situasi itulah kebosanan akan muncul, dan bisa 
jadi secara permanen.

Sementara erotika memang tidak pernah membosankan pak.. siapapun kita 
saya yakin akan suka dengan erotisme to some extent.. minimal ketika 
dengan pasangan/istri kita.  Karena tanpa erotisme, jelas hubungan 
intim bukan menjadi suatu yang menarik lagi.

Jadi yang menjadi masalah yang didiskusikan dengan 2 kacamata berbeda 
antara pak Wida, dengan yang lainnya adalah bagaimana kita mensikapi 
erotisme kita ketika kita dipaparkan oleh materi terkait 
seksualitas.  Pak Wida dengan asumsi orang yang birahinya sudah 
diubun-ubun pasti akan gelap mata, sedangkan yang lainnya (lainnya 
dalam hal ini terbatas pada beberapa nama yang mempunyai pandangan 
serupa, seperti mbak Ida, mbak Rita, mbak Mei, mas Ary, Heman, dan 
beberapa lainnya) menyatakan bagaimana kita bisa memanej birahi kita 
secara rasional.  Dan kebetulan memang saya sepaham dengan mereka.

Boleh cerita sedikit nih pak.. (meskipun saya tidak bangga 
menceritakan = jangan dipelintir ya mas-mas tukang pijat di Milis), 
saya pernah diajak teman untuk melihat striptease  di Kingcross 
Sydney.  Dengan membawa keingintahuan dan imaginasi yang cukup 
liar  (meskipun tidak sampai bertingkah laku seperti yang mbak Ida 
ceritakan tentang orang Indo di LN), saya masuk keruangan gelap 
dengan musik yang hingar bingar. Dan apa yang saya temukan ternyata 
tidak seliar dan seindah imaginasi yang saya usung dari rumah (eh 
tempat penginapan) dan mengecewakan.  Tidak perlu seperti om Gun yang 
memerlukan beberapa film untuk menjadi bosan, dalam waktu 5 menit 
pertama saja saya sudah sangat jenuh dan sangat mengantuk, tanpa 
adanya impulse2 erotisme yang muncul what soever..  Bahkan ke horny 
an saya sebelum berangkat jadi hilang sama sekali...

Kesimpulannya 

[wanita-muslimah] The decline of political Islam in Indonesia

2006-03-27 Terurut Topik Ambon
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/HC28Ae03.html


Mar 28, 2006 
  

The decline of political Islam in Indonesia
By Andrew Steele 


JAKARTA - Islam maintains a more visible place in secular Indonesia than it has 
in years. New mosques are popping up everywhere, while more and more women wear 
jilbabs, or Islamic headscarves, than before. That rising tide of Islamic 
expression in daily life, however, is not translating into greater support for 
the country's many mushrooming Islamic political parties, particularly the 
Partai Keadilan Sejahtera, or the PKS. 

The PKS's impressive showing in the 2004 legislative election, in which the 
party increased its representation in Indonesia's main legislative body, the 
DPR, to 45 seats from the seven seats it won in 1999, caught many political 
pundits off guard. Questions arose about whether Indonesia's move toward more 
democracy would steer the country in a less secular, more Islamic, direction. 

The party's clean and caring campaign message struck a chord with many voters 
who had already grown tired of the ineffectiveness of Indonesia's better-known 
political parties, including former president Suharto's old guard Golkar, 
former president Megawati Sukarnoputri's Indonesian Democratic Party for 
Struggle, or PDI-P, and former president Abdurrahman Wahid's National Awakening 
Party, or PKB. 

However, voters have always been suspicious that the PKS would eventually push 
for sharia law and other pieces of conservative legislation that would move 
Indonesia in the direction of a more pro-Islamic state. True to form, the PKS 
has recently thrown its legislative weight behind an outrageous 
anti-pornography bill which aims to push secular Indonesia in the direction of 
the intolerant, fundamentalist regimes seen in the Middle East. 

Shifting its focus from corruption-busting to promoting a more Islamic 
fundamentalist agenda in Indonesia's secular society has affirmed fears that 
the party was all along masquerading behind anti-corruption issues to push 
forward their hardline religious views. 

Public opinion polls, academics and former PKS supporters say the party in its 
current manifestation is falling out of favor with the more democratic-minded 
Indonesian electorate. Widespread perceptions that the party is consumed with 
internal disputes and petty power struggles have greatly undermined the party's 
credentials for affecting political, economic and social change. 

In fact, there are growing indications that the party is losing, rather than 
expanding, its popular support base. A recent survey by the Jakarta-based 
Lembaga Survei Indonesia (LSI), an independent polling agency, points to a 
party in peril. LSI conducted a year-long survey in 2005, asking Indonesians 
which political party they would chose if legislative elections were held that 
day. 

The trend line shows an unmistakable and steady decline for the PKS, running 
from a January, 2005 high of 10.1% to a dismal 2.7% by year's end, the 
second-lowest rating for any major political party. The quantitative results 
are eye-opening, particularly considering the still prevalent impression among 
Jakarta's political pundits that the PKS is actually growing in numbers. 

Significantly, PKS campaigned in 2004 on an anti-corruption ticket, hoping to 
attract voters to its self-professed squeaky clean image. Disenchanted by 
former strongman Suharto's corrupt and abusive 32-year rule, that message 
resonated soundly at the polls. Since being elected, however, the PKS has not 
yet uncovered any major corruption scandals, analysts note. 

Although President Susilo Bambang Yudhoyono's popularity has dropped in recent 
months, the fact that no major corruption allegations have surfaced against him 
or his government has shifted popular attention toward jump-starting the 
economy, spearheading education drives and improving access to health care. 

On all those fronts, the PKS doesn't bring much to the legislative table, 
according to Indra Piliang, a researcher at the Jakarta-based Center for 
Strategic and International Studies, or CSIS. What is the PKS's contribution? 
He added that the party was increasingly beginning to resemble Indonesia's many 
other opportunistic political parties. 

Marriages of convenience
Indeed, the PKS has failed to sustain or commit to any broad-based political 
ideals, and increasingly party leaders seem bent on mere survival. According to 
PKS's own internal data, the party has entered at least 54 different political 
coalitions supporting particular governor, mayor or regent candidates across 
the archipelago. Among them, analysts say, there is no discernible common 
political or social thread among the PKS's mishmash of coalitions. 

On Bali, for example, it backs the mayor of Denpasar in a coalition consisting 
of Golkar, PAN, the obscure PKPB and PKB party. In South Kalimantan, PKS 
supports the regent of Balangan alongside PPP, PDI-P, PD and the PKB. The 

Re: [wanita-muslimah] Re: tes kehamilan

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Pengalaman istri saya, coba beberapa produk test kehamilan. Jangan hanya 
dari satu produk saja. Supaya ada sampling dan dari beberapa test itu bisa 
ditarik kesimpulan. Untuk kabar yang menggembirakan, keluar uang agak 
lebih banyak sikit tak apa laa... 8-)

Kenapa sih pengen cepet-cepet mastiin? Yang baru ketahuan setelah umur 
kehamilah beberapa minggu saja happy-happy juga! 8-) Tetapi kalo memang 
bener hamil, selamat ya... 8-D

Salam,




Pramita Gayatri [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/28/2006 02:01 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Re: tes kehamilan






   Saya punya pengalaman yang cukup menggelikan menggunakan test pack. 
Seminggu setelah menikah, saya iseng mencoba memakai test pack. Hasilnya: 
dua strip merah dengan satu strip yang berwarna merah tegas dan satu lagi 
berwarna merah pudar. Karena tak percaya saya ulangi lagi dengan test pack 
yang berbeda merk. Al hasil garis merahnya hanya satu. Setelah beberapa 
waktu, dan cukup sering menggunakan test pack sebelumnya, saya kembali 
menggunakan test pack. Kali ini garisnya dua. Karena pengalaman ?tertipu ? 
yang lalu, saya tak ambil pusing. Namun iseng-iseng saya coba pake test 
pack lagi, eh, tak disangka hasilnya merah. Karena penasaran saya coba 
sampai empat kali dan hasilnya positif semua. Untuk lebih memastikan saya 
periksa ke bidan dekat rumah. Ternyata saya memang hamil. 
 
  Saya sepakat untuk lebih memastikan sebaiknya konsultasikan pada dokter 
kandungan atau lakukan USG. Selamat mencoba 
 
  ::Mita::


kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote:  Ya ndak bisa periksa kedokter 
wong jamanya Raden mas adipati aryo
penangsang kan yang ada cuman dukun beranak bersertifikat:)

Pak Adipati, biasanya test pack hanya bisa menditeksi kehamilan
setelah terjadi pengedapan hormon kehamilan sekitar 10 sampai 15 hari
terlambat menstruasi. Jadi lebih aman jika dilakukan USG apakah ada
kantong hamil atau tidak.

Selamat jika benar anda akan menjadi seorang ayah;)


 
-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great 
rates starting at 1cent;/min.

[Non-text portions of this message have been removed]




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Reformulasi Otonomi Pendidikan

2006-03-27 Terurut Topik Ambon
RIAU POS


Reformulasi Otonomi Pendidikan




Selasa, 28 Maret 2006 
Prestasi pendidikan di Indonesia tertinggal jauh di bawah negara-negara Asia 
lainnya, seperti Singapura, Jepang, dan Malaysia. Bahkan jika dilihat dari 
indeks sumber daya manusia, yang salah satu indikatornya adalah sektor 
pendidikan, posisi Indonesia kian menurun dari tahun ke tahun. 

Indikator rendahnya mutu pendidikan nasional dapat dilihat pada prestasi siswa. 
Dalam skala internasional, menurut laporan Bank Dunia, studi IEA (International 
Association for the Evaluation Achievement) bahwa keterampilan membaca siswa 
kelas IV SD di Indonesia berada pada peringkat terendah. Anak-anak Indonesia 
ternyata hanya mampu menguasai 30 persen dari materi bacaan dan ternyata mereka 
sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran.

Indikator lain yang menunjukkan betapa rendahnya mutu pendidikan di Indonesia 
dapat dilihat dari data UNESCO tentang peringkat Indeks Pembangunan Manusia 
(Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian 
pendidikan, kesehatan dan penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks 
pengembangan manusia Indonesia makin menurun.

Pendidikan di Indonesia, memang menghadapi dua masalah besar sekaligus, yakni 
persoalan internal dan eksternal. Secara internal sedang dilakukan berbagai 
penataan dan restrukturisasi strategi pengembangan yang lebih tepat, akurat, 
dan akseleratif, sementara secara ekternal, berbagai tantangan dan peluang 
justru menunggu peningkatan tersebut agar lebih kompetitif.

Pendidikan dan Otonomi Daerah

Sentralisasi pengelolaan pendidikan nasional selama Indonesia merdeka, ternyata 
telah menempatkan Indonesia dalam posisi sebagai negara yang jauh tertinggal 
dibanding dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini tercermin dalam laporan 
United National Development Program (UNDP), yang memposisikan Indonesia pada 
peringkat 110 dari 173 negara, jauh di bawah Malaysia (peringkat 55), Thailand 
(peringkat 70), Filipina (peringkat 77), Cina (peringkat 96) dan Vietnam 
(peringkat 109). Hal ini telah mendorong lahirnya semangat baru dan visi yang 
lebih demokratis dan lebih desentralistis dalam pengelolaannya, sehingga dapat 
mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan potensi dirinya, potensi 
lingkungan terdekatnya, dan potensi yang lebih luas.

Dengan semangat demokratisasi, desentralisasi dan globalisasi, maka dalam 
Undang-Undang Sisdiknas yang disahkan tanggal 11 Juni 2003, terdapat paling 
kurang sembilan belas pasal yang menggandengkan kata pemerintah dan pemerintah 
daerah, yang konotasinya adalah berbagai kebijakan dalam pembangunan pendidikan 
hendaknya selalu mengawinkan kepentingan nasional dan kepentingan lokal 
(daerah) sehingga kualitas pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan daya 
saing peserta didik, dilaksanakan secara efisien dan efektif. Mulai dari hak 
dan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya 
pendidikan yang berkualitas, sampai kepada hak regulasi dalam mengatur sistem 
pendidikan nasional.

Secara singkat dapat disebutkan, misalnya dalam Undang-Undang Sisdiknas Pasal 
10 disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah mengatur dan mengawasi 
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang 
berlaku. Pada Pasal 34 ayat (2) disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah 
daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal jenjang pendidikan dasar 
tanpa memungut biaya. Pada Pasal 44 ayat (1) disebutkan pemerintah dan 
pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada 
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. 
Ayat (3) pemerintah dan pemerintah daerah wajib membantu pembinaan dan 
pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarkan 
oleh masyarakat.

Selanjutnya pada Pasal 49 ayat (1) disebutkan dana pendidikan selain gaji 
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 persen dari 
APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20 persen dari APBD. Ayat (4) dana 
pendidikan dari pemerintah kepada pemerintah provinsi/kabupaten/kota diberikan 
dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 
Sebenarnya masih banyak pasal yang menjelaskan peranan pemerintah dan 
pemerintah daerah, namun dari beberapa pasal yang dijelaskan di atas, kiranya 
cukup menggambarkan hak dan kewajiban pemerintah maupun pemerintah daerah dalam 
sistem pendidikan nasional.

Pemberian aksentuasi kepada pemerintah daerah dalam Undang-Undang Sisdiknas, 
diharapkan nantinya pengembangan pendidikan di tingkat lokal akan lebih efektif 
jika dikembangkan oleh pemerintah daerah bersama kelompok masyarakat. Sebab 
jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh masing-masing daerah, berbeda satu sama 
lain. Itulah sebabnya pada Pasal 50 ayat (4) disebutkan bahwa pemerintah 
kabupaten/kota berkewajiban mengelola satuan pendidikan yang berbasis 
keunggulan lokal.

Jika setiap 

Re: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim

2006-03-27 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
;-) 
iya mbak Ariel

Padahal hal yang sama itu muncul di agamanya Sato sendiri.
Oleh karena itu jika saya lihat film-film model Constantine,
tafsiran baru ttg hal itu mulai banyak diperkenalkan.

Benang antara Gabriel dan Gabriela, Michael dan Michaela sebetulnya 
tipis...
(terutama di taman maluku Bandung :D  just kidding...)

Dan Kelamin is not one  of them
Dan itu yang masuk akal memang...

Salam
Ary
  - Original Message - 
  From: ariel 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 28, 2006 2:37 AM
  Subject: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim



  Sato masih belum bisa membedakan antara gender dan kelamin mas Ary, 
  bagi dia nama-nama malaikat yang maskulin diasosiasikan sebagai
  laki-laki :D

  salam,
  -ariel-

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Bung Sato,
   
   Apa sih yang Anda maksud perempuan dan laki-laki dalam konteks
  Tuhan dan Malaikat itu?
   Apa mereka berkembang biak, melakukan hubungan seksual ?
   Apa Al Lat, Al Uzza dan Al Manat itu punya Vagina sehingga disebut
  perempuan?
   Apa Jibril dll. itu punya penis sehingga disebut laki-laki ?
   Cacing tanah itu laki-laki atau perempuan?
   Buku itu laki-laki atau perempuan?
   
   Mungkin bisa dibedakan dengan maskulinitas dan feminim.
   Bagaimana dengan misalnya Rahman dan Rahim yang feminim, Malik
  yang maskulin?
   
   Bahasa Indonesia itu salah satu bahasa yang netral gender.
   Akibatnya nggak ada prasangka gender spt. bahasa-bahasa yang
  umurnya sudah tua.
   
   Salam
   Ary
   
   
 - Original Message - 
 From: satosakaki2004 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 Sent: Saturday, March 25, 2006 6:59 AM
 Subject: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim
   
   
 Saya tidak percaya Arab Jahiliyah tidak menghargai wanita. Saya kira
 mereka jauh lebih menghargai dan MENGHORMATI perempuan dibanding
 Islam. Sebagai bukti: tiga TUHAN yang paling mereka muliakan adalah
 Tuhan Perempuan: Al Lat, Al Uzza dan Al Manat. Ketiga DEWI inilah yang
 paling banyak mendapat persembahan korban sembelihan dan
 disanjung-sanjung. Kuil-kuil khusus juga dibangun bagi mereka. Coba
 bandingkan dengan Islam, adakah malaikat perempuan? Semua laki-laki.
 Jibril, Malik, Ridwan, Munkar-Nankir, Izrail. Silahkan kasih satu nama
 malaikat perempuan. Ndak ada. 
   







  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



  SPONSORED LINKS Women  Islam  Women in islam  


--
  YAHOO! GROUPS LINKS 

a..  Visit your group wanita-muslimah on the web.
  
b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


--



[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/