[wanita-muslimah] Kisah Orang Tua Bijak
Kisah-kisah Inspiratif Kisah Orang Tua Bijak Pernah ada seorang tua yang hidup di desa kecil. Meskipun ia miskin, semua orang cemburu kepadanya karena ia memiliki kuda putih cantik. Bahkan raja menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum pernah dilihat orang, begitu gagah, anggun dan kuat. Orang-orang menawarkan harga amat tinggi untuk kuda jantan itu, tetapi orang tua itu selalu menolak : Kuda ini bukan kuda bagi saya, katanya : Ia adalah seperti seseorang. Bagaimana kita dapat menjual seseorang. Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana kita dapat menjual seorang sahabat ? Orang itu miskin dan godaan besar. Tetapi ia tidak menjual kuda itu. Suatu pagi ia menemukan bahwa kuda itu tidak ada di kandangnya. Seluruh desa datang menemuinya. Orang tua bodoh, mereka mengejek dia : Sudah kami katakan bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami peringatkan bahwa kamu akan di rampok. Anda begitu miskin... Mana mungkin anda dapat melindungi binatang yang begitu berharga ? Sebaiknya anda menjualnya. Anda boleh minta harga apa saja. Harga setinggi apapun akan dibayar juga. Sekarang kuda itu hilang dan anda dikutuk oleh kemalangan. Orang tua itu menjawab : Jangan bicara terlalu cepat. Katakan saja bahwa kuda itu tidak berada di kandangnya. Itu saja yang kita tahu; selebihnya adalah penilaian. Apakah saya di kutuk atau tidak, bagaimana Anda dapat ketahui itu ? Bagaimana Anda dapat menghakimi ?. Orang-orang desa itu protes : Jangan menggambarkan kami sebagai orang bodoh! Mungkin kami bukan ahli filsafat, tetapi filsafat hebat tidak di perlukan. Fakta sederhana bahwa kudamu hilang adalah kutukan. Orang tua itu berbicara lagi : Yang saya tahu hanyalah bahwa kandang itu kosong dan kuda itu pergi. Selebihnya saya tidak tahu. Apakah itu kutukan atau berkat, saya tidak dapat katakan.Yang dapat kita lihat hanyalah sepotong saja. Siapa tahu apa yang akan terjadi nanti ? Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka orang itu gila. Mereka memang selalu menganggap dia orang tolol; kalau tidak, ia akan menjual kuda itu dan hidup dari uang yang diterimanya. Sebaliknya, ia seorang tukang potong kayu miskin, orang tua yang memotong kayu bakar dan menariknya keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang ia terima hanya cukup untuk membeli makanan, tidak lebih. Hidupnya sengsara sekali. Sekarang ia sudah membuktikan bahwa ia betul-betul tolol. Sesudah lima belas hari, kuda itu kembali. Ia tidak di curi, ia lari ke dalam hutan. Ia tidak hanya kembali, ia juga membawa sekitar selusin kuda liar bersamanya. Sekali lagi penduduk desa berkumpul sekeliling tukang potong kayu itu dan mengatakan : Orang tua, kamu benar dan kami salah. Yang kami anggap kutukan sebenarnya berkat. Maafkan kami. Jawab orang itu : Sekali lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja bahwa kuda itu sudah balik. Katakan saja bahwa selusin kuda balik bersama dia, tetapi jangan menilai. Bagaimana kalian tahu bahwa ini adalah berkat ? Anda hanya melihat sepotong saja. Kecuali kalau kalian sudah mengetahui seluruh cerita, bagaimana anda dapat menilai ? Kalian hanya membaca satu halaman dari sebuah buku. Dapatkah kalian menilai seluruh buku ? Kalian hanya membaca satu kata dari sebuah ungkapan. Apakah kalian dapat mengerti seluruh ungkapan ? Hidup ini begitu luas, namun Anda menilai seluruh hidup berdasar! kan satu halaman atau satu kata.Yang anda tahu hanyalah sepotong! Jangan katakan itu adalah berkat. Tidak ada yang tahu. Saya sudah puas dengan apa yang saya tahu. Saya tidak terganggu karena apa yang saya tidak tahu. Barangkali orang tua itu benar, mereka berkata satu kepada yang lain. Jadi mereka tidak banyak berkata-kata. Tetapi di dalam hati mereka tahu ia salah. Mereka tahu itu adalah berkat. Dua belas kuda liar pulang bersama satu kuda. Dengan kerja sedikit, binatang itu dapat dijinakkan dan dilatih, kemudian dijual untuk banyak uang. Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak muda itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah beberapa hari, ia terjatuh dari salah satu kuda dan kedua kakinya patah. Sekali lagi orang desa berkumpul sekitar orang tua itu dan menilai. Kamu benar, kata mereka : Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar. Selusin kuda itu bukan berkat. Mereka adalah kutukan. Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan sekarang dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk membantumu... Sekarang kamu lebih miskin lagi. Orang tua itu berbicara lagi : Ya, kalian kesetanan dengan pikiran untuk menilai, menghakimi. Jangan keterlaluan. Katakan saja bahwa anak saya patah kaki. Siapa tahu itu berkat atau kutukan ? Tidak ada yang tahu. Kita hanya mempunyai sepotong cerita. Hidup ini datang sepotong-sepotong.Maka terjadilah dua minggu kemudian negeri itu berperang dengan negeri tetangga. Semua anak muda di desa diminta untuk menjadi tentara. Hanya anak si orang tua tidak diminta karena ia terluka. Sekali lagi orang berkumpul sekitar orang tua itu sambil menangis dan berteriak karena anak-anak mereka sudah dipanggil untuk bertempur. Sedikit
[wanita-muslimah] kabar dari ICC-NW
Cerita dua gadis di New York yang mendapat hidayah yang menunjukkan kebesaran Allah SWT.York. Lady and Souly Rodriguez Sekitar pukul 5 sore Senin kemarin, 13 Maret 2006, The Islamic Cultural Center of New York sebenarnya agak sepi. Saya juga sebenarnya sudah bersiap-siap untuk pulang dan kembali ke kantor perwakilan RI untuk PBB New York. Resepsionis juga telah pulang sehingga kantor di Islamic Center memang telah kosong. Tiba-tiba security datang ke kantor dan memberitahu jika ada dua orang yang ingin bertanya tentang Islam. Saya katakan tunggu karena saya sudah bersiap-siap untuk berangkat. Saya pun keluar ke ruang tunggu menemui mereka. Ternyata keduanya adalah gadis belia, kakak beradik. Yang tua bernama Lady Rodriguez berumur sekitar 20 tahun dan adiknya bernama Souly (menurutnya dari kata Soul) berumur sekitar 17 tahun. Keduanya adalah pelajar. Sambil mempersilahkan duduk dengan tenang, saya memulai dengan pertanyaan-pertanyaan pribadi. Biasanya menanyakan nama, keluarga, sekolah, dll. Lalu dari mana mengenal Islamic Center dan juga pernahkan mendengar Islam sebelumnya, atau buku apa yang dibaca tentang Islam. Yang mengejutkan, ternyata keduanya mengenal Islam hanya dari internet. Bahkan ketika saya Tanya, apakah sudah punya Al Qur'an? Keduanya mengatakan bahwa mereka belum memilikinya, hanya sudah membacanya juga lewat internet. Yang mengejutkan juga, di saat saya menjelaskan dasar-dasar keimanan (rukun Iman), tiba-tiba mata si Lady berkaca-kaca dan mengucurkan airmata. Ketika saya Tanya, apa gerangan yang menjadikannya menangis? Dijawabnya dengan terbata: I feel happy. Saya tanya lagi Why? Dijawabnya: Because I have what I am looking for, my God. Sementara adiknya hanya tersenyum mendengarkan penjelasan saya dan sekali-sekali mangguk-mangguk. Saya menjelaskan rukun Iman, rukun Islam, tentu dengan membandingkan konsepsi iman dan ibadah antara Islam dan Katolik. Selain itu juga saya jelaskan tentang konsepsi Islam itu sendiri dalam kehidupan nyata manusia. Bahwa Islam itu adalah kehidupan kita. Dengan aturan Islam itulah kita hidup dengan lebih sehat dan bahagia. Beberapa hal memang saya rincikan, seperti pelarangan makan babi, minum Khamar, judi, hubungan tanpa nikah, dll. Tentu saya juga jelaskan bagaimana menjaga hubungan silaturrahim dengan semua pihak, khususnya dengan orang tua dan sanak keluarga. Tanpa terasa, hampir sejam saya menjelaskan Islam kepada kedua gadis belia ini. Pada akhirnya saya tawarkan jika ada pertanyaan atau hal-hal yang perlu diklarifikasi. Keduanya menggelengkan kepala. Sayapun katakana: Thank you for coming. Hopefully your have learned something about Islam. Tidak lupa saya katakan: I will give you some reading materials. Read them carefully, and if you feel that Islam is the right way for you, come back again. Tapi saya terkejut tiba-tiba Lady sekali lagi meneteskan airmata dan mengatakan: I am ready. Hampir tidak percaya karena belajar Islam dari internet tentu banyak misleading. Saya tanyakan jika orang tuanya tahu mengenai niatnya untuk masuk Islam. Lady menjawab: My mom knows and she respects my decision. Segera saya mencari seorang Muslimah dimasjid untuk mengajarnya mengambil wudhu. Rencanya syahadat akan saya bimbing menjelas didirikan shalat magrib sekitar pukul 6 sore itu. Setelah selesai berwudhu, lebih mengejutkan lagi, ternyata adiknya juga ikut mengambil air wudhu dan menyatakan tekad mengikuti kakaknya masuk Islam. Alhamdulillah, setelah azan magrib sore kemarin, dengan memuji kebesaran Ialhi saya tuntun kedua gadis ini mengucapkan Ash-hadu an Laa ilaalah illaLLAH wa Ash-hadu anna Muhammadan rasulullah disaksikan oleh ratusan jama'ah magrib di Islamic Center dan disambut dengan pekik ALlahu Akbar! Iqamah untuk shalat magrib dikumandangkan. Lady dan Souly kini menjalankan shalat pertamanya sebagai Muslimah. Doaku mengiringi, semoga kalian berdua dikuatkan dan dituntun selalu ke jalan yang diridhaiNya. Amin! New York, 14 Maret 2006. KDNY (Kabar Dari New York) Sumber dari milis [EMAIL PROTECTED] http://yartati.multiply.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1
Saya sih akan mengomentari yang ini saja. Yang salah atau yang kurang lurus saja yang perlu saya tanggapi. Hadiah Nobel, selain bidang sastra dan perdamaian, tidak diberikan berdasarkan tergantung kepada siapa yang diberi dan memberi. Khususnya untuk bidang fisika, kimia, dan kedokteran, Nobel diberikan melalui rujukan sains internasional. Djaka Sasmita pun bisa mendapat Nobel bila ada bukti pada jurnal kedokteran internasional. Jadi, yang perlu diketahui oleh Mas Jano Ko, karya ilmiah dan penemuan teknologi canggih itu adalah yang diterbitkan melalui jurnal sains yang internasional. Tak ada istilah bagi perlombaan tentang pernobelan. Yang ada ialah Lembaga Noble yang ada di Swedia sana. Dan, ini bukan lembaga yang mengadakan perlombaan pernobelan. Jadi, jangan salah paham. Tak ada pertandingan buat pernobelan. Kalau memang memiliki hasil riset atau penemuan, silakan dituliskan pada jurnal sains internasional. Yang ahli fisika, ya tuliskan penemuannya pada jurnal fisika. Yang ahli kimia ya ke jurnal kimia. Nobel tak ada hubungannya dengan penghargaan internasional yang diberikan pada adik-adik SMA/SMP pada lomba olimpiade fisika, kimia, matematika atau yang lainnya. Mohon dan dimohon untuk tidak asal asbun, saya malu lho... :)) Jano Ko: Saya sendiri sudah mempunyai beberapa Paten, Hak Cipta, dan Merk atas penemuan saya, makanya saya tidak percaya dengan Parameter Nobel tersebut, karena disitu terkait banyak hal, ekonomi, politik, de el el Nobel tak ada urusannya dengan Paten, Hak Cipta, dan Merk. Kalau paten, hak cipta dan merek itu urusannya ya dengan lembaga yang menangani hal-hal tersebut, dan itu berkaitan dengan perlindungan terhadap bisnis Anda. Sungguh keliru bila Nobel dikaitkan dengan hal-hal tersebut. Oleh karena itu Abdus Salam (Pakistan) dan Ahmad Zewail (Mesir) mendapatkan hadiah Nobel, masing-masing dalam bidang fisika dan kimia. Semoga kita bisa melihat dunia nyata dan tidak hanya bermimpi belak... :) Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com on Behalf Of jano ko Sent: Friday, March 24, 2006 10:34 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1 Terus terang, terang terus, Sebenarnya saya kasihan dengan Kang Sabri, koq ya sampai engga melihat di Indonesia ini sudah banyak Karya Ilmiah dan Penemuan-penemuan Tehnologi canggih yang ditemukan oleh para Mahasiswa Indonesia. Mosok mereka hanya dipandang sebelah mata saja ? Masalahnya kan Mahasiswa - mahasiswi Indonesia itu kurang menghormati penemuannya sendiri, sehingga engga kepikiran untuk ikutan Nobel-nobelan itu. Saya yakin sekali kalau Mahasiswa kita itu ikut pertandingan itu, pasti banyak yang akan mendapatkan Nobel. Nyatanya pada tinggat dibawah Universitas banyak adik-adik kita yang mendapat penghargaan Internasional dalam bidang Sains. Opo tumon kang ?! Ada baiknya juga sich adanya Pak Sabri, jadi kepikiran pingin usul ada Menteri Urusan Pernobelan. Saya nanti usul supaya Pak Achmad Chodjim jadi Menteri Urusan pernobelan -pernobelan ..hehehehe. Saya sendiri sudah mempunyai beberapa Paten, Hak Cipta, dan Merk atas penemuan saya, makanya saya tidak percaya dengan Parameter Nobel tersebut, karena disitu terkait banyak hal, ekonomi, politik, de el el. Mau gimana - gimana atau gimini - gimini tetap saja dunia barat berhutang budi kepada Islam, yang penting sekarang adalah kerjasama Barat dan Islam secara Mesra, saling melengkapi dan saling menasehati, Prince Charles, Heir to the British Monarchy in a recent public speech at Oxford University stated: If there is much misunderstanding in the West about the nature of Islam, there is also much ignorance about the debt our own culture and civilisation owe to the Islamic world. It is a failure, which stems, I think, from the straight-jacket of history, which we have inherited. The medieval Islamic world, from central Asia to the shores of the Atlantic, was a world where scholars and men of learning flourished. But because we have tended to see Islam as the enemy of the West, as an alien culture, society, and system of belief, we have tended to ignore or erase its great relevance to our own salam H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya Hadiah Nobel itu tergantung dari siapa yang memberi dan siapa yang diberi. Sebenarnya Djaka Sasmita pantas juga dapat Hadiah Nobel, tetapi buat apa berupaya menembus birokrasi nizam Nobel itu. Contoh kasarnya, itu Hamos Horta, kayf, kok bisa dapat hadiah Nobel Perdamaian? Sama juga seperti yang dibilang al-Ustdz Hasnawi Mardjuni di pesantren, bahwa dalam hal menerbitkan buku, Asia Foundation hanya mau menyuap bikin kenyang penerbit publikasi JIL. Wassalam Muammar Qaddhafi, yang pakai e-mailnya Abah, pd mlm/hr Jum'at MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ
True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
Saya mempunyai teman yang bibinya melajang. Seorang dokter yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke Perancis. Ketika bibinya itu sibuk dengan pendidikan dan pekerjaannya, maka dia akan melupakan dirinya yang masih melajang. Mungkin dia menghabiskan waktunya sampai malam di rumah sakit atau menjadi dosen. Tetapi apakah hatinya tidak menjadi sepi dari tawa anak-anak kecil? Anak yang dia sayangi sebagai belahan jiwanya? Bibinya itu senang sekali mengumpulkan keponakannya di rumahnya pada hari liburnya. Apakah terbayang oleh kita kesepian yang dia rasakan pada hari libur? Hanya ditemani pembantu dan sebuah televisi yang ia saksikan tanpa keramaian. Mau tertawa, tertawa sama siapa? Mau komentar, komentar sama siapa? Mau mendatangi keluarga saudara kandungnya, khawatir mengganggu acara mereka. Ia senang sekali jika keluarga saudara kadungnya datang ke rumahnya setiap sabtu dan minggu. Bahkan keluarga teman saya itu ternyata sudah mengatur schedule nya untuk main ke rumah bibinya itu. Sekarang bibinya itu telah tua. Sudah 60 tahun lebih. Ia masih praktek di rumahnya setiap malam. Masih praktek di Rumah Sakit. Masih juga menjadi dosen. Namun jika aktifitas itu hilang? Dengan siapa ia akan berbagi cerita? Ia cukup kaya. Kepada siapa ia akan mewariskan hartanya itu? Ia sangat baik sekali. Ia bisa meminjamkan uang ke keponakannya itu sampai puluhan juta dengan cicilan yang sangat ringan dan tentu tanpa bunga. Karena dengan siapa lagi ia akan berbagi hartanya? Wanita yang melajang, akan berhasil dalam karier pekerjaannya, tetapi bagaimana hari tuanya? Kesepian yang menderanya? Rahimnya yang tak pernah melahirkan. Susunya yang tidak pernah dihisap oleh seorang bayi. Teman saya itu sangat menyayangi bibinya itu. Juga seluruh keluarga orang tuanya. Karena bibinya itu seorang yang baik. Sekalipun guratan kesepian dan perasaan dingin itu kadang-kadang terlihat juga. Tetapi itu adalah pilihannya, yang dia putuskan ketika ia masih muda. Salam, Aisha [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/26/2006 07:32 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan Apa kabar pak Jehan? Sudah di Indonesia lagi? ..:) Sebenarnya kalau kita kembali lagi ke pemikiran bahwa tiap manusia itu unik, maka kita tidak bisa menganggap bahwa semua orang dengan satu ciri tertentu itu sama, misalnya dalam kasus ciri orang yang belum atau tidak terikat lagi tali penikahan alias melajang itu pasti karena keterpaksaan sehingga jadi pilihan. Setiap orang yang melajang inipun punya latar belakang keluarga dan kehidupan yang unik, mereka punya masalah2 yang unik dan mereka juga punya solusi2 terhadap masalahnya yang unik pula. Saya jadi sibuk mengingat-ingat beberapa orang di lingkungan keluarga atau teman2 yang masih melajang, ada yang dulunya punya pacar tapi orang tuanya tidak setuju lalu tidak mau menikah apalagi dengan calon2 yang disodorkan orang tuanya. Ada yang belum juga menikah karena ayahnya sudah meninggal dan punya 7 adik dengan ibu yang tidak bekerja dan sakit2an, maka dia bertahan untuk tidak menikah supaya bisa menyekolahkan adik2nya dulu. Ada juga yang waktu kecilnya diperkosa pamannya dan dengan sedih dia selalu menolak menikah karena merasa dirinya tidak pantas menikah. Ada juga yang berniat menikah setelah S2-nya selesai katanya supaya enak berumah tangga - perhatiannya tidak terbagi ke sekolahnya. Ada juga yang masih melajang karena dia melihat orang tuanya, kakek nenek, teman2 dekatnya, kakak2nya dan tantenya mempunyai rumah tangga yang tidak harmonis. Dan banyak lagi alasan orang untuk memilih melajang. Jadi ada banyak alasan seseorang masih melajang, terpaksa atau tidak terpaksa, mereka sudah memilih berlajang ria, dan itu saya rasa bukan satu masalah sepanjang orang yang melajang itu merasa bahagia, tidak bersikap buruk ke orang lain dan tidak melakukan sex di luar nikah apalagi ber-ganti2 pasangan. Malah saya kenal dengan orang2 yang melajang tapi punya banyak perbuatan baik yang bisa dikatakan amal saleh - misalnya merawat anak2 gelandangan atau aktif di panti jompo, mengajar musik anak jalanan, membiayai saudara2 jauhnya yang kurang mampu supaya tetap bisa sekolah, menulis banyak buku, tekun melakukan berbagai penelitian, dll. Sebaliknya saya juga banyak melihat orang2 yang menikah tapi punya banyak masalah, seperti pernikahan yang penuh dengan caci maki, kekerasan, dll. Yang menikah juga belum tentu setia ke pasangannya, bisa saja melakukan free sex, atau yang lebih tidak bertanggung jawab lagi jika dia melakukan hubungan seks dengan wanita penjaja seks atau wanita yang sudah terkena penyakit2 kelamin termasuk AIDS lalu menularkannya ke istrinya. Saya rasa yang laki2 atau wanita yang sudah menikah tapi tidak setia dan menularkan penyakit ke pasangannya lebih buruk daripada laki2 atau wanita yang masih melajang dan
[wanita-muslimah] Re: [ppiindia] Aborsi di Indonesia, Dua Juta Kasus Per Tahun
Lewat lembaga survey? Bukankah pemilu kemarin membuktikan lembaga survey jauh lebih akurat dibanding institusi resmi (seperti BPS)? :-p Cuma bedanya waktu itu pake isu 'dizhalimi' dan dalam suasana kontes idola-idolaan, bisa mendongkrak (balik) popularitas seseorang.. Kalau yang kaya' beginian gak tahu pake isu apaan, supaya bisa valid.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 3/27/06, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi: Dari mana bisa diketahui bahwa aborsi 2 juta per tahun di Indonesia, bila (a) aborsi dilarang dan (b) catatan BPS senin kemis? http://www.gatra.com/artikel.php?id=93251 Aborsi di Indonesia, Dua Juta Kasus Per Tahun Makassar, 25 Maret 2006 16:14 Tingkat kasus aborsi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, yakni mencapai dua juta kasus, dari jumlah kasus di negara-negara ASEAN yang mencapai 4,2 juta kasus per tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization-WHO) mengenai kasus aborsi tersebut terungkap pada pada Talk Show `Virginitas dan Fenomena Aborsi` yang digelar di Makassar, Sabtu.. Kondisi ini sungguh memprihatinkan dan harus disikapi segera oleh semua pihak agar kasus tersebut tidak semakin bertambah, ungkap Rudi Imam Prasetyo, project manager Media Sollution selaku penanggung jawab talk show. Dari fenomena yang terjadi itu, maka pihak Media Sollution tertantang untuk menggelar acara tersebut dengan menghadirkan Zaskia Adya Mecca, artis dari Jakarta, Ismarli Muis, psikolog dari Universitas Negeri Makassar (UNM), dr Fatmawati Madya, SPOG dari RS Regional Wahidin dan Das`ad Latif, MSi, pengamat media dari Universitas Hasanuddin. dr Fatmawati dalam kesempatan tersebut, mengakui Rumah Sakit (RS) di Makassar saja, hampir setiap hari selalu mendapat pasien yang terlibat dalam kasus aborsi yang sebelumnya sudah ditangani dukun atau dilakukan sendiri. Mereka itu datang dalam kondisi sudah terjadi infeksi atau pendarahan yang hebat, jelasnya sembari menambahkan, dan hampir setiap hari pula ada saja pasien yang datang ke rumah sakit meminta janinnya digugurkan dengan alasan yang tidak jelas (bukan alasan medis). Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus aborsi di Indonesia pada tahun 1999 saja terdapat sekitar 2 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 750 kasus dilakukan remaja putri yang belum menikah dan 1.250 kasus dilakukan oleh ibu rumah tangga atau perempuan yang sudah menikah. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Voucher untuk Ibu Hamil dan Melahirkan di Propinsi DIY
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-548%7CX Kamis, 23 Maret 2006 Kabar dari Redaksi Voucher untuk Ibu Hamil dan Melahirkan di Propinsi DIY Jurnalis: Eko Bambang S Jurnalperempuan.com-Yogyakarta. Melalui Dinas Kesehatan, Propinsi DIY pada tahun 2006 ini akan menganggarkan sekitar 5 Milyar untuk program Voucher untuk ibu hamil dan melahirkan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses bagi pelayanan ibu hamil dan melahirkan terutama bagi keluarga miskin. Melalui Voucher ini ibu hamil bisa mendapatkan layanan kesehatan mulai dari pemeriksaan, proses kelahiran, nifas dan neonatus di semua layanan kesehatan masyarakat baik swasta maupun pemerintah atau setidaknya di layanan-layanan kesehatan paling dekat sehingga ibu hamil yang tidak mampu bisa memakai layanan dimana saja tanpa mencemaskan masalah pembiayaan. Demikian informasi yang disampaikan oleh dr. Nanis Budiningsih, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, Dinas Kesehatan Propinsi DIY. Menurut Nanis, meskipun sampai hari ini, Rabu (22/03) APBD Propinsi DIY belum disahkan, tetapi program voucher untuk ibu hamil tidak ada hambatan karena sudah disetujui oleh legislatif. Voucher untuk ibu hamil ini akan didistribusikan ke 438 desa yang ada di Propinsi DIY dan untuk awal, masing-masing desa akan didistribusikan sebanyak 15 voucher yang bisa diakses secara mudah oleh warganya. Nanis memperkirakan pada tahun 2006 di Propinsi DIY akan ada sekitar 53.000 kelahiran. Dari jumlah tersebut, program voucher ibu hamil ini diperkirakan akan bisa menjangkau sekitar 60 persen, karena tidak semua ibu hamil akan menggunakan fasilitas ini, tetapi tidak menutup kemungkinan semua ibu hamil baik yang mampu atau tidak mampu menggunakannya. Namun Nanis berharap yang benar-benar mengakses program ini adalah ibu hamil dari keluarga miskin, sehingga target sasarannya bisa tercapai. Secara teknis, voucher ini bisa diakses oleh setiap ibu yang hamil melalui kepala desa. Tidak ada ketentutan khusus siapa yang mendapat, yang jelas setiap ibu hamil bisa mendapatkan voucher ini. Namun demikian menurut Nanis, sebagai upaya pendataan dan tepat target sasaran diharapkan mereka yang memperoleh adalah yang memiliki kartu SLT, Akses KIN, Kartu Jamsos atau di pilih Kepala Desa karena dianggap memerlukan. Tetapi Nanis menekankan bahwa itu bukan prasyarat utama sasarannya adalah semua ibu hamil bisa mendapatkan akses. Dalam perhitungan, menurut Nanis voucher ini dapat digunakan oleh ibu hamil untuk mendapatkan layanan pemeriksaan sebanyak 8 kali dengan perhitungan sekali pemeriksaan Rp. 10.000. Pada saat proses kelahiran voucher ini setidaknya mengalokasikan sekitar Rp. 270.000 dan untuk proses Nifas dan Neonatus masing-masing sebesar 10.000. Jadi untuk setiap voucher ini pemerintah Propinsi DIY mengalokasikan sekitar Rp. 370.000 per ibu hamil. Selain memberi kemudahan kepada ibu hamil untuk mengakses layanan kesehatan, bagi pemberi layanan baik rumah sakit, bidan, puskesmas dapat dengan mudah mengajukan klaim pelayanan hanya dengan menyerahkan laporan kegiatan. (EBS) Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Kabupaten Lamongan Setujui Alokasi Dana Desa untuk Posyandu
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-548%7CP Kamis, 23 Maret 2006 Kabar dari Redaksi Kabupaten Lamongan Setujui Alokasi Dana Desa untuk Posyandu Jurnalis: Eko Bambang S Jurnalperempuan.com-Lamongan. Salah satu terobosan yang cukup penting dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Lamongan Jawa Timur adalah disetujuinya anggaran untuk Posyandu sebesar Rp. 500.000 per posyandu di seluruh Kabupaten Lamongan melalui alokasi dana desa yang berada di pos sekretariat daerah. Terakomodasinya anggaran posyandu ini dalam APBD Kabupaten Lamongan pada tahun 2006 merupakan prestasi, karena sebelumnya Kabupaten Lamongan tidak mengalokasikan dana untuk posyandu. Terakomodasinya posyandu dalam Alokasi Dana Desa ini tidak terlepas dari peran Maraful Makhmudah, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Lamongan dari Fraksi Kebangkitan Bangsa. Menurut Makhmudah, mengapa dirinya cukup getol memperjuangkan anggaran untuk posyandu ini didasari oleh dua hal, pertama pada prinsipnya, pengelolaan anggaran itu adalah bagaimana masyarakat luas dapat dengan mudah untuk mengakses anggaran tersebut. Tidak hanya bagaimana masyarakat mengakses, tetapi juga bagaimana masyarakat juga dapat dengan mudah untuk mengawasi setiap anggaran untuk publik. Kedua, persoalan yang melatarbelakangi pentingnya alokasi anggaran untuk posyandu ini dikarenakan situasi kesehatan ibu dan anak disejumlah desa di Kabupaten Lamongan masih sangat memprihatinkan dari segi kesehatan dan kebutuhan akan gizi. Selain faktor kemiskinan, masalah ini terjadi karena kurang perhatiannya pemerintah dalam mengaktifkan kembali Posyandu yang sebelumnya sudah pernah ada. Makhmudah tidak memungkiri bahwa Posyandu adalah media peningkatan kesehatan masyarakat yang baik. Untuk itu melalui anggaran yang menurutnya masih kecil, setidaknya bisa mengajak pemerintah untuk peduli dan perhatian pada masalah ini. Menurut Makhmudah, memperjuangkan alokasi untuk posyandu dalam Alokasi Dana Desa, karena melalui pos tersebut dianggap pos yang dekat dengan masyarakat, ketimbang dana dikelola oleh tingkatan dinas yang jauh dari jangkauan masyarakat. Masyarakat juga bisa melakukan pengawasan ke perangkat desa dengan cepat dan mudah. Menurutnya advokasi anggaran posyandu ini tidka mudah. Selain awalnya hanya seorang diri, ia juga mendapat penolakan dari eksekutif, eksekutif menilai tidak perlu dianggarkan melalui Alokasi Dana Desa, karena bisa dikelola langsung melalui dinas kesehatan. Tetapi atas perjuangannya yang keras dan bantuan beberapa media, aktivis perempuan dan sejumlah LSM di Lamongan usulan itu akhirnya lolos untuk disahkan. Menurut Makhmudah, dana Rp.500.000 per posyandu itu adalah untuk biaya para pengurus, namun tidak menutup kemungkinan masyarakat desa melalui alokasi dana desa itu bisa mendapatkan dana lagi melalui pos pembangunan yang berbagai kegiatannya bersal dari usulan warga. Jika teman-teman perempuan cukup gigih, untuk keperluan posyandu bisa diminta kembali dalam forum musyawarah desa, dimana dalam forum itu, setiap warga bebas mengajukan kebutuhannya masing-masing,ujar Makhmudah. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Pattiro Surakarta Roadshow Kalender Kesehatan Program APBD 2006
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-549%7CN Jum'at, 24 Maret 2006 Kabar dari Redaksi Pattiro Surakarta Roadshow Kalender Kesehatan Program APBD 2006 Jurnalis: Eko Bambang S Jurnalperempuan.com-Surakarta. Salah satu cara yang dilakukan oleh Pattiro (Pusat Telaah dan Informasi Regional)-Surakarta dalam melakukan advokasi terhadap anggaran publik di Kota Surakarta adalah dengan meluncurkan kalender kesehatan. Tujuan peluncuran kalender kesehatan ini agar publik mengetahui program-program kesehatan Kabupaten Surakarta yang dianggarkan dalam APBD Kota Surakarta tahun 2006. Peluncuran kalender kesehatan ini menurut rencana akan dilakukan Rodshow di delapan daerah di Kota Surakarta. Dalam Roadshow keenam kemarin, (Kamis, 23/03) dilakukan di kelurahan Sangkrah. Dalam roadshow keenam ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan, dr. Maria Kepala Puskesmas Kelurahan Sangkrah, Reny Widyawati anggota DPRD Kota Surakarta. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pattiro Surakarta dan Dinas Kesehatan Surakarta. Menurut Ermy, kegiatan ini didasari oleh pemikiran bahwa, kebijakan publik yang transformatif dari sentralisasi menuju desentralisasi menegaskan bangunan pilar partisipasi, transparansi dan akuntabilitas sebagai syarat mewujutkan kepemerintahan yang baik (good governance). Transformasi yang harus diikuti dengan perubahan paradigma pelayanan publik, dari birokrasi sebagai abdi negara menjadi birokrasi sebagai abdi masyarakat. Dalam konteks itu, menurut Ermy, seluruh institusi birokrasi yang menggunakan sumberdaya masyarakat atau memberi dampak luas terhadap kepentingan dasar masyarakat wajib memberikan informasi setiap kebijakan yang diambilnya kepada publik. kesadaran berperilaku hidup sehat dari masyarakat Kalender Kesehatan yang disosialisasikan tersebut berisi (1) Tanggal-tanggal/hari-hari penting kesehatan beserta kegiatan Dinas Kesehatan Kota Surakarta 2006; (2) Nama program dan anggaran kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)2006 dan (03)Informasi penyakit, gejala, antisipasi dan bulan puncak penyakit Menurut dr Maria, peluncuran kalender kesehatan ini bisa menjelaskan ke masyarakat tentang hak apa saja yang harus diketahui publik tentang anggaran kesehatan daerah, sehingga juga bisa mendorong masyarakat untuk melakukan kewajibannya dalam hal kesehatan. Peluncuran ini dilakukan di dalam delapan kluster daerah di Kota Surakarta meliputi : 1. Kluster wilayah Puskesmas Kratonan di Kantor Keluarahan Joyontakan. 2. Kluster wilayah Puskesmas Ngoresan di Kantor Kecamatan Jebres. 3. Kluster wilayah Puskesmas Banyuanyar di Kantor Keluarahan Kadipiro. 4. Kluster wilayah Puskesmas Pajang di kantor Kelurahan Pajang. 5. Kluster wilayah Puskesmas Sangkrah di kantor kelurahan Sangkrah. 6. Kluster wilayah Puskesmas Nusukan di kantor Kelurahan Nusukan. 7. Kluster wilayah Puskesmas Sibela di Kantor Kelurahan Mojosongo. 8. Kluster wilayah Puskesmas Penumping di Kanotr Kelurahan Panularan. *EBS. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Tirani Dibalik Seni
Tirani Dibalik Seni Kamis, 23 Maret 2006 Kaum feminis Barat sangat mengecam pornografi bahkan tergabung dalam Women Against Pornography (WAP). Kaum feminis Indonesia sebaliknya. Malah menganggap mengekang perempuan dan seni Oleh: Syamsuddin Arif *) Musim panas 1978, seorang guru besar fotografi dan seni di Universitas Cornell, Jacqueline Livingston, dipecat dari jabatannya. Keputusan itu dikeluarkan tidak lama setelah Jacqueline memamerkan foto-foto aurat suami, mertua dan anak lelakinya. Bagi Jacqueline,hasil jepretan kameranya itu adalah karya seni yang bermaksud menjelajahi batas-batas kebebasan dan kesusilaan, kebiadaban dan kesopanan. Namun tidak demikian halnya bagi pihak universitas,dinas sosial dan masyarakat pelindung anak-anak Amerika. Jacqueline dinilai telah bertualang terlalu jauh dan telah melakukan pelecehan seksual. Di tengah hangatnya kontroversi Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) saat ini, kisah profesor seni tersebut bisa menjadi pelajaran, betapa seni tidak boleh buta nurani, estetika jangan mengabaikan etika. Berbagai macam alasan penolakan terhadap draf undang-undang anti pornografi dan pornoaksi itu memang menarik untuk dicermati. Misalnya kekhawatiran jika disahkan undang-undang tersebut bakal memasung kaum perempuan, mematikan kreativitas seni, merampas hak privasi dan kebebasan anggota masyarakat. Juga kecemasan apabila ia menjadi pintu masuk pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia. Namun semua alasan ini hanya prima facie masuk akal, jika tidak terkesan berlebihan. Seolah-olah Indonesia adalah negara pertama dan satu-satunya yang hendak membuat aturan tersebut. Kalau kita menengok ke negeri-negeri lain, undang-undang serupa berkaitan industri seks (istilah ini menunjuk segala kegiatan produksi, promosi, exhibisi, sirkulasi,distribusi,komersialisasi dan konsumsi apa saja yang dikategorikan sebagai pornografi maupun pornoaksi (adegan erotis, pentas cabul, perzinaan, pelacuran, penyimpangan seksual, dan sebagainya) telah lama dibuat. Di Amerika Serikat, ada Comstock Act yang berlaku sejak 1873, meskipun belakangan diamandemen atas dasar hak pribadi dan kebebasan individu yang diakui oleh konstitusi negara itu - seperti tercermin dalam putusan Supreme Court untuk kasus Stanley v. Georgia (1969) dan Lawrence v. Texas (2003). Selain itu juga ada undang-undang khusus untuk melindungi anak bangsa dari pornografi (Child Pornography Prevention Act 1996). Demikian pula Inggris mempunyai undang-undang anti cabul (Obscene Publications Act) sejak 1857 dan anti pelanggaran seksual (Sexual Offences Act 2003). Perancis mengaturnya dalam undang-undang hukum pidana (pasal 222-32 du code pénal 1994) yang merupakan revisi dari pasal 330 undang-undang sama yang diterbitkan pada 13 Mei 1863. Kreativitas seni tidak semestinya muncul dari, karena dan untuk seksualitas belaka. Kalau mau jujur, ekploitasi aurat dalam bentuk tulisan, gambar, patung, nyanyian dan adegan cabul sebenarnya lebih sering bermotif ekonomi ketimbang seni. Industri hiburan dan jasa berbau seks memang salah satu ladang bisnis yang keuntungannya terbukti paling menggiurkan. Laporan CBS News (edisi September 5, 2004, Porn In The U.S.A.) menemukan, masyarakat Amerika membelanjakan tidak kurang dari 10 milyar dolar per tahun untuk konsumsi pornografi saja. Wajarlah jika pengusaha-pengusaha besar berduyun-duyun menanamkan modalnya di sektor ini. I was rather shocked to find that these are pretty bright business people who are in it to make a profit. And that is what its about, ungkap Bill Lyon yang mewakili 900 serikat bisnis porno di negeri itu. Mereka menjadi besar dan mempunyai daya tawar karena di California saja industri aurat ini tiap tahun menyetor sebanyak 36 juta dolar pajak kepada Pemerintah. Tidak seberapa, dibanding jumlah ratusan juta dolar yang rutin diperoleh DirecTV dari apa yang diistilahkan sebagai hiburan orang dewasa itu. Sementara para pelakonnya berlindung di balik ekspresi seni. The way I look at it is, this is kind of an art to me. I'm performing. I'm doing it because this is my job and I'm entertaining the masses, ujar seorang penari erotis remaja, Jenna Jameson, berkilah seraya mengaku telah meraup lebih dari 1 juta dolar dalam setahun dari pentas dan jasa yang dilakoninya. Mereka yang panen uang dari sektor ini jelas tidak peduli sama sekali terhadap dampak buruk yang terjadi: runtuhnya moralitas, meningkatnya kriminalitas, dan maraknya hedonisme. Pemberantasan pornografi dan pornoaksi sesungguhnya senafas dan sejiwa dengan sila kedua dasar negara kita: menjunjung tinggi dan berupaya mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, bukan nilai-nilai kebinatangan yang tidak mengenal tata susila. Manusia beradab tidak akan mempertontonkan auratnya di muka umum, apalagi memperdagangkannya. Manusia beradab memiliki bukan hanya kemaluan, tapi juga rasa malu. Dari perspektif
Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumsalam Pak Jehan, Akhirnya saya tergoda juga untuk nimbrung :-)) Setelah judul ini banyak diulas, saya kan boleh menambahkan juga Bahwa melajang adalah juga suatu ; - suratan takdir - nasib, Allah yg menentukan, bukan masalah soal pilihan atau keterpaksaan melulu :-)) Ketika seseorang menyadari bahwa perjalanan ikhtiar, usaha untuk menemukan orang masa depan itu belum berhasil, maka ikhlaslah, menerima semuanya..Berserahdirilah. Kalo Allah 'menakdirkan 'memberi pasangan hidup tentu DIA juga akan mengaturnya. :-)) Kalo memang tidak, ya DIA juga akan memelihara kehidupannya. Gak ada gitu orang mau gak menikah, punya isteri/suami, punya anak2...betul tidak. Menikah seharusnya bisa meningkatkan kualitas dalam kehidupan, jasmani dan rohani. Tapi jika menikah malahan menjadi neraka dunia, lha untuk apa menikah? Kalo cuma urusannya seks, banyak cara untuk 'meredam'.. Karena bagi perempuan untuk melakukan seks itu harus dilandasi dengan emosi 'cinta' atau perasaan suka kepada laki2nya. Tidak seperti laki2 yg bisa melakukan seks dengan siapa saja, tanpa melibatkan emosi. Pokoknya asal punya materi, [ Oleh karenanya nggak ada istilah perempuan hidung belang :-)) ] Jadi kalo dibilang perempuan melajang cenderung akan melakukan friseks, tidaklah benar. :-)) Para janda yg suaminya meninggal, banyak yg tidak menikah lagi, karena cintanya masih pada almarhum suaminya yg dulu. Begitu kira2nya. Kehidupan pernikahan bagi perempuan umumnya bukan melulu untuk mendapatkan seks, tapi juga membina rasa kasih sayang cinta untuk mencinta dan dicintai, berlandaskan kesetaraan, saling menghargai, saling menghormati, duduk sama rendah berdiri sama tegak. Banyak isteri yg tetap setia pada suaminya, meskipun suaminya kena diabets dan menjadi impoten. Rano Karno - calon gub DKI [katanya] boleh berbangga karena isterinya tetap setia, meskipun Rano Karno itu mandul. Yg jadi masalah : Dalam kehidupan pernikahan terutamanya di Indonesia apalagi di suku jawa ada unsur 'bibit, bobot, bebet'. Pernikahan itu melibatkan keluarga, gak cuma melulu itikad calon pasangan saja. Di Islam ada hal lain. Seperti perempuan itu harus sehat [ supaya bisa melahirkan anak], harus keturunan orang baik2, harus kaya... :-)) Bagaimanakah seorang laki2 menyampaikan kepada keluarganya bahwa calon istrinya tidak bisa melahirkan? Bagaimanakah seorang laki2 menerima kabar bahwa perempuannya tidak akan bisa punya anak, Dia meneruskan rencana pernikahan atau kemudian membatalkannya...?? Di perkawinan 'masalah kesuburan, bisa melahirkan, tidak mandul' adalah hal yg sangat PENTING ! :-)) Masalah tidak punya anak bisa menimbulkan pertengkaran, membuat suami tidak setia, begitu juga pihak keluarga bisa semakin memanasi keadaan. Di beberapa suku di Indonesia, meskipun punya anak, jika tak ada anak laki2 juga jadi masalah 'besar'. Bisa dijadikan alasan untuk menikah lagi untuk bisa punya anak laki2. Di suatu daerah di NTT, bahkan pernikahan bisa gagal atau bisa untuk menentukan berapa jumlah belis-mahar, jika ternyata perempuannya tidak kunjung hamil. Sehingga mereka ada yg melakukan seks sebelum menikah, jika perempuannya tak hamil, ada alasan untuk segera meninggalkan perempuannya atau bisa tawar menawar jumlah mahar yg akan diberikan kepada keluarga perempuan. Di Islam faktor 'keluarga baik2' juga berperan, yg di anggap 'keluarga baik2' umumnya adalah jika anaknya solehah, bukan pelacur. atau bukan koruptor :-) Konon aktor SG memutuskan hubungannya dengan artis IN, karena dianggap IN kurang solehah, padahal mereka sudah lama berpacaran. Dan sekarang SG lari kepelukan artis ZM yg berjilbab. Padahal sih sama2 artis, cuma yg satu lantaran belum berjilbab. :-)) Anak seorang mantan penguasa juga akhirnya bercerai, karena campur tangan keluarga laki2 yg tidak ingin anaknya terlibat pada keburukan keluarga isterinya. Sehingga, kiranya masalah pembagian tugas, rumah, materi, pekerjaan, karir, kesiapan membina keluarga adalah nomor sekian setelahnya. ANAK merupakan tujuan, prioritas utama dalam tujuan pernikahan di islam dan indonesia pada umumnya. Di suatu jamaah islam poligami itu bertujuan supaya bisa lahir anak2 yg akan jadi kader penyebaran ajaran faham jamaah itu. Setiap tahun bisa digeber terus u melahirkan tanpa jedah tanpa tenggang 'istirahat', tidak boleh mengatur kelahiran. Semua masalah ini ditimpakan melulu kepada perempuan. Jika ndak bisa punya anak, kurang subur, ya siap untuk bercerai atau
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Saya juga mengalami kenyataan yang mirip dengan Pak Wida. Sudah 3 tahun ini, saya bekerja jauh di luar pulau dan hanya bertemu anak istri sebulan sekali selama sepekan. Lebih runyam lagi saya berada dalam komunitas dimana segalanya yang selama ini dianggap maksiat oke-oke saja. Dua hal yang harus dihadapi adalah menaklukkan saya sendiri dan kedua adalah bagaimana agar tetap berada dalam komunitas itu namun dalam situasi yang nyaman. Untuk menaklukkan diri sendiri terhadap godaan minuman keras dan pelacuran cukup mudah. Untuk minuman keras, cukup saya katakan kepada diri sendiri bahwa tubuh fisik saya ini tidak didisain untuk meminum minuman beralkohol. Jadi mengapa harus meminumnya? (Kalau mencicipi sudah pernah he...he.. .). Untuk kegiatan ke pelacuran saya katakan kepada diri sendiri bahwa saya takut terkena penyakit kelamin dan tertular virus HIV/AIDS (kalau pergi ke kompleks pelacuranya sudah pernah, namun sebatas ingin tahu dunia nyata itu). Masalah berhadapan dengan komunitas inilah yang lebih runyam karena menyangkut relasi dengan orang lain. Berbeda dengan Pak Wida yang melihatnya sebagai dunia hitam putih, saya melihatnya sebagai dunia abu-abu. Hanya dengan cara pandang demikian saya merasa nyaman dalam komunitas itu. Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida. [EMAIL PROTECTED] wrote: Welcome to the Real World? Saya pernah merasa tersentak oleh keberadaan dunia nyata itu. Pada saat mata saya benar-benar dibuka terhadap dunia lain dari yang biasa saya akrabi. Saya berkerja pada perusahaan konstruksi pabrik. Ada masanya saya berada di Home Office (kantor pusat). Dan ada masanya saya berada di Construction Site (lapangan konstruksi). Pada saat saya berada di HO, maka apapun yang saya lihat adalah baik. Banyak yang shalat di dalam masjid jika tidak bisa dikatakan hampir semua. Saya aktif di kegiatan Majelis Ta?lim di kantor saya dan semuanya baik-baik saja. Sampai suatu ketika saya ditugaskan ke lapangan untuk pertama kalinya selama 1.5 tahun. Barulah terbuka mata saya. Betapa dekatnya saya dengan dunia maksiat. Minuman keras dan perzinaan. Itulah dunia konstruksi. Saya menyaksikan teman satu departemen dengan saya, yang ketika di HO biasa shalat bersama saya di masjid, ternyata terbawa arus untuk ikut-ikutan meminum minuman keras bahkan mendatangi lokalisasi pelacuran. Tentu saja mereka melakukannya dengan diam-diam dari mata saya. Tetapi desas-desus yang sampai ke telinga saya cukup menimbulkan prasangka buruk di hati saya. Saya menjadi jauh dengan kawan saya itu. Kalau sudah malam minggu, maka mereka akan berombongan dengan menggunakan mobil pergi ke lokalisasi. Dan masya Allaah.. ukhuwah mereka kuat sekali dalam kemaksiatan itu. Semacam ada ikatan kebersamaan di antara mereka. Mereka sambil bercanda, pak Wida jangan diajak, dia kan orang majelis ta? lim. Saya bersyukur dengan aktifitas saya itu bisa melindungi diri saya dari ajakan semacam itu. Ada pula kawan dari departemen lain yang memisahkan diri dari mess kami, menyewa rumah sendiri karena dia ingin ? memelihara primadona? dari lokalisasi pelacuran itu. Dan saya lihat sendiri wanita itu setiap kami jemput dia setiap pagi. Sedangkan saya tahu istrinya sedang akan melahirkan di kampungnya. Saya betul-betul benci dengan orang itu. Ada teman yang mengatakan: kalau di lapangan jangan bawa-bawa agama pak! Atau sangat mudah sekali bercanda: kapan kita main ke km .. lagi (lokalisasi)? Dan itu diucapkan tanpa malu-malu. Atau ketika seorang pipe welder dari wilayah jawa tengah, yang berzina dengan seorang istri pegawai pabrik yang kami bangun. Sehingga ia harus kami pulangkan dan si pegawai terpaksa harus dipindah kotakan. Atau seorang kawan saya yang sudah pulang ke HO tapi dia selalu menghindari telepon untuk dirinya, karena ia ?diteror? oleh wanita simpanannya di lapangan. Bahkan kawan saya
Gender Kelas Dua? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Mas Wida, nimbrung lagi ya :-) Pada point bahwa pernikahan adalah kesepakatan, saya setuju. Tapi ada beberapa point yg mengganjal: - Gender itu apa sih? Apakah gender itu sama dng jenis kelamin? Utk pengertian ini, sptnya sudah pernah dibahas di WM. Dicari saja atau bisa main2 ke www.genderpedia.org :-) Sementara untuk ungkapan yg lazim dipakai itu perempuan sbg warga negara kelas dua, bukan gender kelas dua. - Perempuan memberikan dng sukarela peran 'keras' di luar rumah kepada laki2 dan secara sukarela pula mengemban peran domestik semata? Wah, apa benar sejarahnya begitu? Kayanya mbak Mia punya pandangan yg berbeda soal ini deh (kalau tidak salah). - Saya agak terganggu dng asumsi mas wida: perempuan meninggalkan peran domestiknya karena menganggapnya sbg sesuatu yg membosankan dan tidak menantang. Sementara di sisi lain, mas Wida juga mengakui perempuan sbg manusia yg memiliki kapasitas berpikir, berargumentasi dan bertindak... bila dikaitkan dng pendapat mas wida bahwa pernikahan itu adalah kesepakatan, laki2 juga punya peran dalam mendidik anak, dll. Sebenarnya, problemnya adalah di persoalan perbedaan dan pembedaan: perbedaan antara perempuan dan laki2 yg dijadikan dasar utk pembedaan peran sosial perempuan dan laki2, yg dipengaruhi oleh faktor historis-sosial-kultural (minjem istilahnya abah HMNA :P) Pembedaan ini juga yg terlihat di postingan mas wida, terlebih anak laki2 -- bapak, anak perempuan -- ibu. Saya jadi tergelitik bagaimana model pendidikannya, terutama pendidikan antara anak laki2 dan perempuan. Bagaimana pendidikan 'peran' antara keduanya ditanamkan sejak dini, konsep 'anak laki2' dan 'anak perempuan' yg 'baik' yg ditanamkan. - Selebihnya, mungkin mas Wida perlu banyak baca lagi mengenai persoalan2 realnya mengapa gender jadi penting utk dibahas. Ketika kita bicara tentang persoalan gender, kita tidak saja bicara soal 'kita', tapi juga perempuan2 lain. Mungkin bisa melihat2 persoalan peran ganda perempuan, perempuan sbg kepala rumah tangga, perempuan2 PSK (banyak film mengenai ini), bahkan perempuan2 dlm situasi konflik/perang (sebagian ada juga yg berpartisipasi sbg tentara lho) dan sebagainya. Demikian juga ketika kita bicara lapangan pekerjaan dan dampaknya terhadap perempuan (dan juga laki2!), bagaimana perempuan dilihat sbg buruh yg paling murah dan justru kebijakannya didorong utk mempekerjakan buruh perempuan (dng kondisi pekerjaan yg memprihatinkan) serta tidak semuanya bekerja karena pekerjaan dirumah terlihat membosankan.. jangan disangka perempuan2 yg bekerja menelantarkan peran domestiknya, justru sebaliknya, mereka2 ini bekerja di dalam dan di luar rumah!. Intinya sih, persoalannya tidak sesederhana itu :-) Persoalannya kompleks karena kita juga perlu melihat elemen lainnya, yaitu ketika gender berinteraksi dng status/kelas sosial, ras, etnik, dll. Persoalan yg dialami perempuan spt khadijah masa kini tentu berbeda dng perempuan2 model Inem pelayan tidak seksi, hehe :-) Maaf kalau tidak bisa menjelaskan secara jelas, hehe. wassalam, herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya memang perlu untuk lebih menjelaskan maksud saya. Saya tidak pernah memandang perempuan sebagai gender kelas dua. Mengapa sampai timbul istilah gender kelas dua? Apakah karena gender wanita merasa tidak seberuntung gender laki-laki dalam kesempatannya di luar rumah? Sehingga kemudian merasa dikelas duakan? Dan akhirnya menganggap wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga saja sebagai teraniaya? Tidak maju? Dan seorang wanita yang maju haruslah mengaktualisasikan dirinya di luar rumah? Bagi saya, gender laki-laki dan gender perempuan adalah gender yang sejajar, seimbang dan saling melengkapi. Tidak ada yang kelas satu dan kelas dua. Masing-masing gender mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada satu genderpun yang bisa hidup sendiri jika ingin menyempurnakan jiwanya. Mereka perlu saling mendukung dan berkerjasama untuk mewujudkan rumah tangganya yang mencapai tujuannya dunia dan akhirat. Bukan hanya untuk sejahtera di dunia ini saja, tetapi yang paling utama adalah juga untuk berkumpul kembali di dalam Syurga Nya nanti. Berkumpul di dunia ini dalam satu keluarga, dan berkumpul bersama-sama lagi di Syurga nanti. Itulah tujuan utama pernikahan menurut Islam yang saya pahami. Di zaman nabi, ketika kehidupan teknologi belum mendominasi masyarakat, ketika kehidupan itu masih sederhana, laki-laki hidup berdagang di pasar bahkan keluar kota, atau berburu di padang pasir, bahkan berperang, maka wanita dengan sukarela menyerahkan tugas keras itu kepada laki-laki, dan memilih aktifitas domestik (di dalam rumah). Dan ini kemudian berlangsung berabad-abad tanpa permasalahan. Masing-masing merasa puas dengan aktualisasi dalam perannya masing-masing. Bahkan bunda Khadijah, saya rasa beliau menjadi pengusaha karena mewarisi perusahaan almarhum suaminya sebelum Muhammad. Dan Khadijah mengatur usahanya itu (bahasa kerennya: management)
[wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,
Ya dehhh Pak Wida :-) Komentar dikit aja: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan sampai mencari yang haram. Intinya kan datangi istri, cari yang halal jangan cari yang haram. Tiba2 kebayang lagi milih2 daging nih,,, hehehehehehe.. Salim, Ida. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,
waaa,,, maaf Pak Irwan kalau begitu. Saya kira Pak Irwan konsentrasi mengomentari posting saya :)) Yo wis, salam aja, Ida. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang ada kan (di milis lain lho), yang dibahas itu 'topik pinggiran' dari tulisan yang ada; dan justru menggiring topik untuk bergeser dari inti pembahasan.. Saya kalau menulis komentar tuh sekalian, bukan cuma untuk merespon tulisan anda saja.. Tapi juga untuk semua pihak, termasuk saya sendiri.. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1
Assalamu'alaikum wr wb, Hmlha Pak Achmad kan punya semangat dan niat untuk membangunkan umat Islam yang katanya tidur:), saya kan juga punya hak untuk mengajak jalan-jalan umat islam yang barusan bangun tidur :), sama - sama cari pahala, mekaten Pak Achmad. Kalau saya ngajak jalan-jalan umat yang pinter-pinter itu kan saya juga untung, biar ketularan pinternya. Tolong dicatat gedhe banget pak, saya gatel dengan insan-insan yang Islamobia atau yang suka propaganda and ngelek-elek umat Islam, lha Gusti Allah saja berfirman Islam itu Dien yang sempurna dan Umat Islam ( muslim dan muslimah ) adalah manusia yang terbaik. Kamu adalah manusia terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang makruf, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah (Surah Al-Imran: ayat 110) - Penghargaan Nobel itu kan digagas oleh Alfred Nobel yang industrialis Swedia itu, ya kenapa kita tidak menggagas sendiri hadiah nobel untuk bangsa kita dan saudara-saudara kita diseluruh dunia ? siapa yang bisa melarang?, asal kita tidak meng-copy nama Nobel tersebut, karena itu nama dari Alfred Nobel. Ganti saja penghargaan itu menjadi Penghargaan Pak Achmad Chodjimuntuk versi Indonesia. Saya memberi contoh adik-adik kita itu mendapat penghargaan Internasional hanya merupakan contoh, bahwa bangsa kita itu mempunyai kwalitas yang sama dengan saudara-saudara kita yang dibaratbegitu pak. Setiap anak dilahirkan dalam fitrah, bergantung kepada ibu bapanya menjadikannya Yahudi, Nasara atau Majusi. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim) --- Pak Achmad yang membangunkan umat , sedangkan saya yang mengajak jalan-jalan umat, fair tho Pak ? . Lha mempunyai niat kaya gini aja insya Allah yang Maha Kuasa sudah mencatatnya koq...:) Agak nyimpang sedikti pak, apakah ilmu Pak Achmad yang insya Allah sudah mencapai taraf Makrifat itu bisa dinobelkan ? tentu saja tidak bisa, nah disitulah kebesaran Allah, ilmu manusia itu terbatas :), karena ilmu itu kan milik Allah, sedangkan kita tidak punya apa-apa dan lemah. Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan Lanjut dikit saja, Paten, Hak Cipta, Merk tidak ada urusan dengan Nobel, tapi bisa saja itu jadi bisa berurusan dengan Nobel apabila / kalau memenuhi syarat seperti apa yang menjadi misi Nobel yaitu bagi mereka yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat serta mempunyai jasa besar terhadap dunia. Bisa saja Pak Achmad Chodjim mendapatkan Hadiah Nobel karena menciptakan perdamaian dunia lewat Ilmu Tasawuf yang dikuasainya. Lha JOSE RAMOS-HORTA saja bisa mendapatkan Nobel, mosok pak Achmad engga bisa ?, sama-sama manusianya tho pak ?! :) wassalam [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sih akan mengomentari yang ini saja. Yang salah atau yang kurang lurus saja yang perlu saya tanggapi. Hadiah Nobel, selain bidang sastra dan perdamaian, tidak diberikan berdasarkan tergantung kepada siapa yang diberi dan memberi. Khususnya untuk bidang fisika, kimia, dan kedokteran, Nobel diberikan melalui rujukan sains internasional. Djaka Sasmita pun bisa mendapat Nobel bila ada bukti pada jurnal kedokteran internasional. Jadi, yang perlu diketahui oleh Mas Jano Ko, karya ilmiah dan penemuan teknologi canggih itu adalah yang diterbitkan melalui jurnal sains yang internasional. Tak ada istilah bagi perlombaan tentang pernobelan. Yang ada ialah Lembaga Noble yang ada di Swedia sana. Dan, ini bukan lembaga yang mengadakan perlombaan pernobelan. Jadi, jangan salah paham. Tak ada pertandingan buat pernobelan. Kalau memang memiliki hasil riset atau penemuan, silakan dituliskan pada jurnal sains internasional. Yang ahli fisika, ya tuliskan penemuannya pada jurnal fisika. Yang ahli kimia ya ke jurnal kimia. Nobel tak ada hubungannya dengan penghargaan internasional yang diberikan pada adik-adik SMA/SMP pada lomba olimpiade fisika, kimia, matematika atau yang lainnya. Mohon dan dimohon untuk tidak asal asbun, saya malu lho... :)) Jano Ko: Saya sendiri sudah mempunyai beberapa Paten, Hak Cipta, dan Merk atas penemuan saya, makanya saya tidak percaya dengan Parameter Nobel tersebut, karena disitu terkait banyak hal, ekonomi, politik, de el el Nobel tak ada urusannya dengan Paten, Hak Cipta, dan Merk. Kalau paten, hak cipta dan merek itu urusannya ya dengan lembaga yang menangani hal-hal tersebut, dan itu berkaitan dengan perlindungan terhadap bisnis Anda. Sungguh keliru bila Nobel dikaitkan dengan hal-hal tersebut. Oleh karena itu Abdus Salam (Pakistan) dan Ahmad Zewail (Mesir) mendapatkan hadiah Nobel, masing-masing dalam
Re: [wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,
On 3/27/06, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: waaa,,, maaf Pak Irwan kalau begitu. Saya kira Pak Irwan konsentrasi mengomentari posting saya :)) Sama.. saya juga minta maaf kalau ada salah komentar.. Namanya juga manusia.. kata band serieus.. :-) Yo wis, salam aja, Ida. Ya lam-salam juga taiye.. kata mbok bariah.. Wassalam, Irwan.K --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang ada kan (di milis lain lho), yang dibahas itu 'topik pinggiran' dari tulisan yang ada; dan justru menggiring topik untuk bergeser dari inti pembahasan.. Saya kalau menulis komentar tuh sekalian, bukan cuma untuk merespon tulisan anda saja.. Tapi juga untuk semua pihak, termasuk saya sendiri.. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Fwd: penangkapan dan penganiayaan (lagi) petani di Mandoge
Date: Mon, 27 Mar 2006 16:16:03 +0700 (WIT) Subject: penangkapan dan penganiayaan (lagi) petani di Mandoge From: [EMAIL PROTECTED] KRONOLOGIS KASUS PENYERBUAN OLEH APARAT DAN SECURITY PT BSP TERHADAP LAHAN KONFLIK DI DESA SEI KOPAS, BANDAR PASIR MANDOGE, ASAHANSERTA PENGANIAYAAN DAN PENANGKAPAN PETANI SERIKAT PETANI SUMATERA UTARA SENIN, 27 MARET 2006 Sekitar Jam 9 pagi Masuk sekitar 100 orang Security PT Bakrie Sumatera Plantations (PT BSP) yang dikawal oleh 6 anggota Brimob dan 4 anggota polisi ke lahan yang disengketakan dengan menggunakan 3 buah truk. Mereka langsung merusak lahan petani yang sudah ditanami dengan menggunakan bulldozer. Saat itu di lapangan ada sekitar 25 orang petani anggota Serikat Petani Sumatera Utara (SPSU) yang menyaksikan tanpa berbuat apa-apa dan hanya melihat tanaman mereka dihancurkan. Media elektronik seperti SCTV dan TPI juga ada dilapangan dan sempat mewawancarai para petani. Jam 13.30 WIB Bulldozer selanjutnya mencoba menghancurkan pondok yang dijadikan posko oleh para petani. Para petani mencoba bertahan di dalam pondok tersebut. Security PT BSP beserta aparat berusaha mengeluarkan secara paksa para petani yang bertahan. Terjadi bentrokan dengan para aparat yang berujung pada penangkapan 5 orang petani anggota SPSU yaitu: Syahmana Damanik (lk), Sidabutar (lk), Juniar br. Tampubolon (pr), br. Panjaitan (pr), Eilin (pr, anak br. Panjaitan) dan Rumena br. Manurung (pr). Bentrokan ini menyebabkan beberapa petani cedera seperti memar di sekujur badan dan luka di kepala. Yang paling sedih adalah nasib mereka yang ditangkap, selain diseret-seret seperti anjing, juga dipukuli layaknya bukan manusia dan diborgol seperti seorang pelaku kejahatan. Padahal mereka adalah para petani yang mencoba mempertahankan tanahnya dan tidak ada keberpihakan dari aparat terhadap mereka. Sangat disayangkan, saat bentrok dan penangkapan terjadi, tidak ada media massa sama sekali. Saat ini, para petani yang ditangkap tersebut sudah dibawa ke Polres Asahan. Sampai sore hari, tinggal beberapa orang petani di lapangan, termasuk yang melaporkan situasi ini, Manaria br. Manurung. Medan, 27 Agustus 2006 Serikat Petani Sumatera Utara nb: mohon diforward kepada kawan-kawan yang lain Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ - New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Gender Kelas Dua? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Wida, nimbrung lagi ya :-) Pada point bahwa pernikahan adalah kesepakatan, saya setuju. Tapi ada beberapa point yg mengganjal: - Gender itu apa sih? Apakah gender itu sama dng jenis kelamin? Utk pengertian ini, sptnya sudah pernah dibahas di WM. Dicari saja atau bisa main2 ke www.genderpedia.org :-) Sementara untuk ungkapan yg lazim dipakai itu perempuan sbg warga negara kelas dua, bukan gender kelas dua. - Ooops maap, maap, saya yang mulai saya yang harus mengakhiri nih kesalahan bukan pada pak Wida tapi pada saya yang kliru milih istilah saking menggebu-gebunya...(ehm, sebenernya sih emang kurang paham...heh heh heh) Terima kasih koreksinya Mbak Herni! Juga buat Mbak Ida yang sudah membetulkan istilah yang benar; bukan stereotyping melainkan stereotypical. Tengkyu, tengkyu en sori nih buat temen-temen yang katut sama jurus keliruku..:)) Selebihnya saya makmum sama posting Mbak Herni di bwh ini. salam, rita - Perempuan memberikan dng sukarela peran 'keras' di luar rumah kepada laki2 dan secara sukarela pula mengemban peran domestik semata? Wah, apa benar sejarahnya begitu? Kayanya mbak Mia punya pandangan yg berbeda soal ini deh (kalau tidak salah). - Saya agak terganggu dng asumsi mas wida: perempuan meninggalkan peran domestiknya karena menganggapnya sbg sesuatu yg membosankan dan tidak menantang. Sementara di sisi lain, mas Wida juga mengakui perempuan sbg manusia yg memiliki kapasitas berpikir, berargumentasi dan bertindak... bila dikaitkan dng pendapat mas wida bahwa pernikahan itu adalah kesepakatan, laki2 juga punya peran dalam mendidik anak, dll. Sebenarnya, problemnya adalah di persoalan perbedaan dan pembedaan: perbedaan antara perempuan dan laki2 yg dijadikan dasar utk pembedaan peran sosial perempuan dan laki2, yg dipengaruhi oleh faktor historis-sosial-kultural (minjem istilahnya abah HMNA :P) Pembedaan ini juga yg terlihat di postingan mas wida, terlebih anak laki2 -- bapak, anak perempuan -- ibu. Saya jadi tergelitik bagaimana model pendidikannya, terutama pendidikan antara anak laki2 dan perempuan. Bagaimana pendidikan 'peran' antara keduanya ditanamkan sejak dini, konsep 'anak laki2' dan 'anak perempuan' yg 'baik' yg ditanamkan. - Selebihnya, mungkin mas Wida perlu banyak baca lagi mengenai persoalan2 realnya mengapa gender jadi penting utk dibahas. Ketika kita bicara tentang persoalan gender, kita tidak saja bicara soal 'kita', tapi juga perempuan2 lain. Mungkin bisa melihat2 persoalan peran ganda perempuan, perempuan sbg kepala rumah tangga, perempuan2 PSK (banyak film mengenai ini), bahkan perempuan2 dlm situasi konflik/perang (sebagian ada juga yg berpartisipasi sbg tentara lho) dan sebagainya. Demikian juga ketika kita bicara lapangan pekerjaan dan dampaknya terhadap perempuan (dan juga laki2!), bagaimana perempuan dilihat sbg buruh yg paling murah dan justru kebijakannya didorong utk mempekerjakan buruh perempuan (dng kondisi pekerjaan yg memprihatinkan) serta tidak semuanya bekerja karena pekerjaan dirumah terlihat membosankan.. jangan disangka perempuan2 yg bekerja menelantarkan peran domestiknya, justru sebaliknya, mereka2 ini bekerja di dalam dan di luar rumah!. Intinya sih, persoalannya tidak sesederhana itu :-) Persoalannya kompleks karena kita juga perlu melihat elemen lainnya, yaitu ketika gender berinteraksi dng status/kelas sosial, ras, etnik, dll. Persoalan yg dialami perempuan spt khadijah masa kini tentu berbeda dng perempuan2 model Inem pelayan tidak seksi, hehe :-) Maaf kalau tidak bisa menjelaskan secara jelas, hehe. wassalam, herni --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: Saya memang perlu untuk lebih menjelaskan maksud saya. Saya tidak pernah memandang perempuan sebagai gender kelas dua. Mengapa sampai timbul istilah gender kelas dua? Apakah karena gender wanita merasa tidak seberuntung gender laki-laki dalam kesempatannya di luar rumah? Sehingga kemudian merasa dikelas duakan? Dan akhirnya menganggap wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga saja sebagai teraniaya? Tidak maju? Dan seorang wanita yang maju haruslah mengaktualisasikan dirinya di luar rumah? Bagi saya, gender laki-laki dan gender perempuan adalah gender yang sejajar, seimbang dan saling melengkapi. Tidak ada yang kelas satu dan kelas dua. Masing-masing gender mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada satu genderpun yang bisa hidup sendiri jika ingin menyempurnakan jiwanya. Mereka perlu saling mendukung dan berkerjasama untuk mewujudkan rumah tangganya yang mencapai tujuannya dunia dan akhirat. Bukan hanya untuk sejahtera di dunia ini saja, tetapi yang paling utama adalah juga untuk berkumpul kembali di dalam Syurga Nya nanti. Berkumpul di dunia ini dalam satu
[wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. RF itu apa sih pak? Kalau saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu bukan Muslimah), apa benar begitu Pak? Mohon pencerahannya. Tx. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
Radical Feminist? :-p *sorry cuma sebaris* Wassalam, Irwan.K On 3/27/06, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. RF itu apa sih pak? Kalau saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu bukan Muslimah), apa benar begitu Pak? Mohon pencerahannya. Tx. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Gender Kelas Dua? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: (deleted) Dan anjuran bahwa perempuan itu sebaiknya menikah dan mempunyai anak, tentu saya berbicara bagi sebagian besar wanita mbak Rita. Sebab bagi yang bisa memenuhi sunnah nabi ini, jiwanya akan lebih bahagia dibandingkan yang tidak. Oleh karenanya nabi melarang hidup membujang (tidak menikah). Karena dengan menikah kedua fitrahnya itu akan terpenuhi. Bagi yang terpaksa tidak bisa memenuhi kedua fitrah itu (istri dan ibu), atau salah satunya (ibu), sebagaimana kedua sahabat anda itu, semoga Allah SWT menggantinya dengan kebahagiaan dalam bentuk yang lain. Jadi saya mana beranilah Playing God dan menghakimi mbak Rita. Saya hanya menunjukkan keberadaan kedua fitrah ini. Tetapi jika memilih untuk tidak memenuhinya itu adalah hak setiap pribadi. Tetapi jiwanya ?saya rasa- akan selalu mempertanyakan pilihan yang diambilnya itu. Kecuali kalau dipaksa oleh keadaan. 8-) CMIIW. Salam, Amien, terima kasih doanya Pak Wida. Sori kalo saya terlalu hot eh bersemangat me-reply posting Anda itu. Maklum sering dekat kompor jadi ketularan hotnya..:) Thanks atas penjelasan panjangnya, syukurlah saya keliru telah menyangka Anda menganggap perempuan sebagai jenis kelamin kelas dua (second class citizen). Saya bisa memahami penjelasan Anda walau tetap ada beberapa poin yang saya tetap tidak sepakat (kemudian dijelaskan dengan lebih jernih oleh Mbak Herni). Saya tambahkan sedikit saja berikut ini. Tentu semua orang menginginkan kesempurnaan dalam hidupnya tapi jika harus mendapat ketidaksempurnaan (ada yang gak punya pasangan, ada yang dapat anak, ada juga yang dapet suami poligamers dst) tentunya harus kita terima dengan legowo, ikhlas sebagai resiko dari calculated risk dari pilihan kita sendiri tersebut itu. Dan sebagai orang luar, alangkah baiknya jika tidak menghakimi (apalagi mengkasihani). Sebab selalu ada alasan yang belum tentu kita semua tahu (tidak hitam putih) di balik setiap keputusan seseorang. jadi apakah memilih berkarier tinggi dan melajang, atau jadi Angel Lelga (jadi istri gelap Oma Irama..:), saya kira biarlah menjadi resiko si pengambil keputusan itu. Toh ia sudah dewasa ketika memutuskannya. kita tidak tahu seperti apa kepuasan hidup dan kebahagiaan orang lain, kan? Kepuasan hidup saya, tentunya, berbeda dengan kepuasan hidup Angel Lelga dan berbeda dengan istri Rano Karno, Megawati, dan berbeda pula dgn temen-temen disini, dsb, karena kita masing-masing adalah makluk yang unik dan independen jiwanya. salam, rita Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar juga engga sampai-sampai nich... Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ? O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF... wassalam. ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. RF itu apa sih pak? Kalau saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu bukan Muslimah), apa benar begitu Pak? Mohon pencerahannya. Tx. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
Lha kan I can't shoot the messenger Pak Irwan..,hehehe Pokoknya Mr Jano-ko kudu memberi pencerahan...:)) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote: Radical Feminist? :-p *sorry cuma sebaris* Wassalam, Irwan.K On 3/27/06, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. RF itu apa sih pak? Kalau saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu bukan Muslimah), apa benar begitu Pak? Mohon pencerahannya. Tx. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
Pak Jano, saya tidak bertanya caranya menjadi wanita muslimah. Kalau pun saya punya pertanyaan mengenai cara menjadi seorang muslimah tentunya saya tidak perlu bertanya pada Anda yang mengaku belajar jadi Muslim aja engga sampai-sampai (saya ngutip tulisan Anda loh)... Yang saya tanyakan pada Anda; apakah perempuan yang melajang bukan Muslimah? KArena Anda menyebutnya sebagai RF. Sekali lagi, mohon pencerahannya, Tx. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar juga engga sampai-sampai nich... Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ? O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF... wassalam. ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. RF itu apa sih pak? Kalau saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu bukan Muslimah), apa benar begitu Pak? Mohon pencerahannya. Tx. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: RE: [wanita-muslimah] Re: Balasan: Batasan seni?
Mas Bejo, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Bejo Paijo [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah ini mah karena sakit hati Ahmadiyyah di breidel sama MUI. Jemaat Ahmadiyah tidak pernah sakit hati sama kelakuan para kyai/ulama/mullah tipikal Islam mainstream yang bernaung dalam wadah MUI. Perbuatan dan usaha utk membreidel Ahmadiyah seperti yang dilakukan oleh para kyai/mullah/ulama MUI memang harus bisa dilihat oleh semua orang, sebagai bukti bahwa MUI telah berperilaku dan berperan sebagai Tuhan dan mengambil alih hak Tuhan. Perbuatan dan usaha itu juga sebagai pembuktian 'history repeats itself'. Jemaat Ahmadiyah sudah berumur lebih dari 100 tahun, dan sejak awal diutusnya Imam Mahdi/Masih Mau'ud/The Promised Messiah a.s. yang mengemban amanat Tuhan memang sudah diusahakan untuk dibreidel oleh para kyai/mullah/ulama, namun usaha untuk memusnahkan Jemaat Ahmadiyah tidak pernah berhasil, malahan Jemaat Tuhan ini semakin tumbuh berkembang dan tersebar di seluruh dunia mengumandangkan Tauhid dan mengajak umat manusia kepada Islam. Jadi, silahkan saja kalau sampeyan mau berdiri di belakang MUI dan sama-sama ikut melakukan peran yang sama seperti para kyai/mullah/ulama MUI. Yang jelas bukan dari Mirza Ghulam Ahmad. Islam yang mengakui ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad dan juga islam yang kitab sucinya Al- Qur'an bukan tadzkirah. Orang Muslim Ahmadi tidak pernah menganggap/meyakini buku Tadzkirah sebagai kitab suci, dan yang sibuk bernyanyi mengatakan Tadzkirah sebagai kitab suci bagi Ahmadiyah adalah orang-orang tipikal Islam mainstream. Tapi MUI nggak akan membreidel kalau anda ganti nama, jangan islam ya Ganti lah agama mirza atau apa kek khan banyak nama. Sampeyan dan MUI tidak berhak mengatur penggunaan nama Islam, sebab hak atas penggunaan nama Islam bukan milik sampeyan, dan bukan pula milik para kyai/ulama/mullah MUI. Jadi, sampeyan dan konco-konco sampeyan seperti MUI itu tidak berhak mengatur dan melarang orang lain menggunakan nama Islam. Paham? Salam, M. A. Suryawan ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] menulis: Mas Bejo, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Bejo Paijo wrote: Semoga saja makin banyak yang akan kembali kepada Islam yang dibawa Nabi Muhammad. Apakah selama ini banyak orang Islam yang tidak kembali kepada Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad? Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. itu seperti apa sih? Apakah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. seperti yang dicontohkan/diajarkan oleh para kyai/ulama MUI, menteri agama RI, dll? Salam, M.A.S. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links - Apakah Anda Yahoo!? Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim
Saya tidak percaya Arab Jahiliyah tidak menghargai wanita. Saya kira mereka jauh lebih menghargai dan MENGHORMATI perempuan dibanding Islam. Sebagai bukti: tiga TUHAN yang paling mereka muliakan adalah Tuhan Perempuan: Al Lat, Al Uzza dan Al Manat. Ketiga DEWI inilah yang paling banyak mendapat persembahan korban sembelihan dan disanjung-sanjung. Kuil-kuil khusus juga dibangun bagi mereka. Coba bandingkan dengan Islam, adakah malaikat perempuan? Semua laki-laki. Jibril, Malik, Ridwan, Munkar-Nankir, Izrail. Silahkan kasih satu nama malaikat perempuan. Ndak ada. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: ehm tuduhan ini harus dibuktikan lagi. Apa Karen Amstrong termasuk penulis yang kaya-raya? Dalam tulis yang di-fwd pak Wida, bahwa pada 1400 tahun yang lalu, budaya Arab jahiliyah tidak menghargai wanita, hukum Islam datang membawa kewajiban bagi laki2 untuk lebih menghargai wanita,hukum Islam turun sesuai dengan konteks jamna pada saat itu. Dan pada 1400 tahun yang lalu di lingkungan sekitar Jazirah Arab bukankah sudah ada orang Arab Kristen? salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satosakaki2004 satosakaki2004@ wrote: Saya menduga keras Karen Armstrong ini adalah seorang penulis pesanan. Sama dengan pelukis Basuki Abdullah. Lukisan dibuat sedemikian rupa, jauh lebih cantik dari orang yang dilukis, untuk menyenangkan orang kaya pemesan yang melihat lukisan dirinya itu dengan wajah berseri-seri. Dan bagi Karen Armstrong demi oleh-oleh sepundi-pundi zamrud dan permata nilam dari penguasa Arab tuan rumahnya. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] PAKSI ISLAM: SYAKHSIAH ATAU HUJAH?
http://al-ahkam.net/home/modules.php?op=modloadname=Newsfile=articlesid=14759 PAKSI ISLAM: SYAKHSIAH ATAU HUJAH? Posted by : alin81 on Friday, March 24, 2006 - 06:47 PM CCT TIDAK semua masalah Aqidah itu masalah Aqidah dan tidak semua masalah Fiqh itu masalah Fiqh! Sejauh manakah relevannya persoalan di atas? Kita biasa mendengar bahawa masalah terbahagi kepada dua iaitu masalah yang kelihatan (presented problem) dan masalah yang sebenar (real problem). Namun apakah polemik ini juga wujud dalam soal yang berkaitan dengan agama? Inilah persoalan yang ingin saya kupas melalui artikel ini. Seandainya dakwaan bahawa kebanyakan masalah Aqidah, Fiqh dan Akhlak kita ini bukan masalah Aqidah, Fiqh dan Akhlak, maka masalah apakah sebenarnya yang menghantui kita selama ini? UJIAN PERTAMA Kewafatan Rasulullah SAW adalah ujian yang besar kepada umat Islam. Ia adalah ujian kepada keupayaan umat Islam untuk bertahan tanpa wahyu yang selama ini telah menjawab permasalahan secara langsung. Ketika Abu Bakr r.a. dan Umar r.a. pergi memberitahu Ummu Ayman r.ah. tentang berita kewafatan Rasulullah SAW, Ummu Ayman r.ah telah menyambutnya dengan tangisan. Beliau menangis bukanlah kerana Rasulullah SAW itu pergi dari suatu keadaan yang baik kepada tidak baik, bahkan apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik dan utama untuk Baginda s.a.w. Akan tetapi, Ummu Ayman r.ah menangis kerana padanya, berita kewafatan Rasulullah s.a.w. adalah bencana kepada umat Islam. Puncanya adalah: terputusnya wahyu! Namun, ujian sebenar yang dihadapi oleh umat Islam melalui peristiwa kewafatan Rasulullah s.a.w. ialah ujian terhadap paradigma para Sahabat di dalam memahami agama. Inilah isu yang ingin dikembangkan melalui artikel ini supaya ia boleh menyuluh kepada persoalan asas yang membelenggu umat Islam hari ini. Nasihat Abu Bakar r.a. yang bertujuan mententeramkan Umar r.a. dan sahabat-sahabat yang lain, menjadi suluhan kepada kita untuk memahami tentang status hubungan di antara para sahabat dengan Rasulullah s.a.w. Beliau berkata: Barangsiapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad itu telah mati. Bagi sesiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak akan mati. Lalu Abu Bakr r.a. membacakan firman Allah s.w.t. : Dan tidaklah Muhammad itu melainkan dia adalah seorang Rasul. Sesungguhnya (perutusan beliau) telah pun didahului dengan (perutusan) para Rasul yang lain. Apakah sekiranya beliau mati atau terbunuh, kamu mahu memalingkan leher (meninggalkan agama Allah)? Barangsiapa yang memalingkan lehernya (dengan meninggalkan agama Allah) maka (ketahuilah bahawa) ia tidaklah sekali-kali memberi sebarang mudharat kepada Allah. Bahkan Allah akan sentiasa memberikan ganjaran-Nya kepada orang-orang yang bersyukur [Ali Imran 3: 144] Ayat ini terserlah di dalam sejarah apabila Abu Bakar r.a. membacanya pada masa yang sangat tepat, sehingga Umar r.a. berkata, seolah-olah inilah kali pertama aku mendengar ayat tersebut dibacakan. Kenyataan Abu Bakar r.a. berserta ayat ini, membina suatu konsep yang besar dan penting di dalam Islam. Konsep yang dimaksudkan itu lazimnya disebut sebagai ISLAM TERBINA DI ATAS HUJAH DAN BUKANNYA DI ATAS SYAKHSIAH. Ketundukan seorang Muslim kepada Islam adalah merujuk kepada sejauh mana seseorang ini menerima dan akur kepada kebenarannya. Namun, soal kebenaran Islam itulah yang menjadi titik kekeliruan umat Islam di sepanjang zaman. Lazimnya kita terkeliru di antara sandaran kebenaran, sama ada ia pada syakhsiah, atau dengan hujah. Kekeliruan ini akan mendorong kepada permasalahan yang lebih besar, kerana kita perlu melihat dengan jelas apakah sebenarnya yang menjadi paksi kepada keIslaman kita. Adakah peribadi dan syakhsiah (figure-centered) atau hujah (evidence-centered)? Sesuatu yang mudah untuk difahami, apabila Rasulullah s.a.w. menjadi perantara dan penerima wahyu di antara sekalian manusia dengan Allah SWT, sudah tentulah kecintaan dan kasih sayang umat Islam kepada Baginda menjadi sebahagian daripada tuntutan Iman. Allah SWT menyebut di dalam al-Quran: Katakanlah (Wahai Muhammad): Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. [Ali Imran 3: 31] Oleh itu, kecintaan kita kepada Rasulullah s.a.w. adalah tulus kerana ia menjadi sebahagian daripada erti kecintaan kita kepada Allah SWT. Justeru, cinta kita kepada Baginda s.a.w. tidak dibina secara peribadi sehingga mencapai lebih daripada apa yang diterima oleh Rasulullah s.a.w. dan dibenarkan oleh Allah SWT sendiri. Sabda Baginda s.a.w: Janganlah kamu mengagung-agungkan aku sebagaimana orang Nasrani lakukan terhadap (Isa) Ibn Maryam. Sesungguhnya aku ini adalah hamba-Nya, maka sebutlah: Abdullah wa Rasooluhu (hamba Allah dan utusan-Nya) [hadith riwayat al-Bukhari] Perbezaan di antara mematuhi
[wanita-muslimah] Anggaran Kespro Pemkot Surabaya Jauh Dari Kebutuhan Minimum Perempuan
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-545%7CP Senin, 20 Maret 2006 Kabar dari Surabaya Anggaran Kespro Pemkot Surabaya Jauh Dari Kebutuhan Minimum Perempuan Jurnalis : Eko Bambang S. Jurnalperempuan.com-Surabaya. Selama empat tahun terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih belum menunjukkan perhatian secara serius terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Salah satu bukti nyata dari kurang perhatiannya pemerintah kota Surabaya dapat dilihat dari jumlah anggaran yang dialokasikan untuk kesehatan reproduksi perempuan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Erma dari Kelompok Perempuan Pro Demokrasi di Surabaya. Menurut Erma, selama empat tahun terakhir, anggaran khusus untuk kesehatan secara umum yang dialokasikan lewat departemen kesehatan tidak lebih dari 5 persen. Jika anggaran untuk kesehatan secara umum saja hanya 4 persen, maka prosentase anggaran untuk kesehatan reproduksi perempuan dapat dipastikan jauh dari angka tersebut. Data yang diolah oleh KPPD Surabaya menunjukkan, dari tahun 2002 hingga tahun 2005 prosentase alokasi anggaran kesehatan menurun. Pada tahun 2002, APBD Pemkot Surabaya sebesar 1.036.458.393,000 sementara itu alokasi untuk kesehatan adalah 12.225.855.000 atau sekitar 1,18 persen dan alokasi anggaran untuk KB dan kesra wanita dan remaja adalah 0.31 persen. Pada tahun 2003, APBD Pemkot Surabaya adalah 1.198.731.232.000, anggaran kesehatannya 18.677.866.000 atau 1,56 persen dan anggaran untuk KB dan kesra wanita dan remaja adalah 3.717.609.000 atau 0.3 persen. Selanjutnya APBD tahun 2004 adalah 1.399.958.436.928, anggaran kesehatannya adalah 59,155.671.604 atau 4,41 persen dan anggaran untuk KB dan kesra wanita dan remaja adalah 4.427.343.700 atau sekitar 0,25 persen. Sementara itu pada tahun 2005, APBD s 1.645.547.235.101 dan anggaran kesehatannya 58.206.985.841 atau 3,5 persen. Pada tahun 2005 tidak terdapat data untuk anggaran KB dan kesra wanita dan remaja. Data data yang teruraikan diatas sangat jelas menunjukkan bahwa komitmen anggaran Pemkot Surabaya terhadap kesehatan dan kesehatan reproduksi masih sangat rendah. Dari tahun 2002 sampai 2005, rata-rata pemkot menganggarkan kurang dari 5 persen APBD untuk kesehatan, bahkan sebelum tahun 2004 hanya mengalokasikan kurang dari 2 persen. Menurut analisa KPPD, alokasi anggaran diatas jika dilihat berdasarkan distribusi per penduduk sangat minim sekali yaitu untuk tahun 2002 anggaran kesehatan hanya Rp.4.702 / penduduk, bahkan untuk anggaran KB, Kesra Wanita dan Remaja hanya 2.450 / perempuan. Tahun 2004, meskipun anggaran kesehatan meningkat sebanyak Rp.22.753 tetapi anggaran kespro masih sangat minim yaitu 3.375 per perempuan. Anggaran tersebut cukup mengejutkan jika dibandingkan dengan alokasi anggaran untuk kepala daerah pada tahun 2003 yang mencapai Rp. 2.174.600.000 yang hampir 2 kali lipat lebih besarnya dari biaya kesehatan reproduksi untuk seluruh kesehatan penduduk kota Surabaya. (EBS) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Jakarta heboh: Meteor atau UFO?
Benda Langit seperti Meteor Melintasi Jakarta http://www.kompas.com/kompas-cetak/0412/20/utama/1447865.htm * Senin, 20 Desember 2004 Benda Langit seperti Meteor Melintasi Jakarta Jakarta, Kompas - Masyarakat di Jakarta, Tangerang, Bogor, dan sekitarnya, Minggu (19/12) pagi, dihebohkan oleh melintasnya benda langit sebesar bola tenis yang amat terang. Benda berekor yang disaksikan bergerak dari timur ke barat pada pukul 07.30 itu, sementara ini, disimpulkan Dr Moedji Raharto, Kepala Observatorium Bosscha, sebagai meteor. Ditambah dengan kenyataan bahwa benda sangat terang di pagi hari yang kasatmata hanyalah Bulan purnama dan Venus, maka Moedji menyingkirkan kemungkinan bahwa benda langit itu adalah sampah roket atau satelit. Apalagi beberapa saksi mengatakan mereka mendengar bunyi ledakan. Meteor adalah benda padat alam dari antariksa yang terbakar saat masuk ke atmosfer Bumi, melahirkan istilah bintang jatuh. Jika meteor tidak habis terbakar, sisanya yang jatuh ke Bumi disebut meteorit. Menurut Moedji, saat dihubungi kemarin, apa yang bisa disaksikan langsung itu sebenarnya berada sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi. Ia menduga meteor sudah terbakar habis saat bergesekan dengan atmosfer Bumi. Dugaan tersebut didukung oleh kenyataan bahwa hingga Minggu petang belum ada laporan penduduk dari tiga wilayah di atas tentang jatuhnya suatu benda asing, seperti yang disampaikan Drs Suratno, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), secara terpisah. Dr Adi Sadewo Salatun, Deputi Kepala Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, menambahkan, obyek yang masuk lapisan atmosfer bisa mencapai 8 kilometer per detik. Gesekan dengan udara membuat benda itu terbakar pada suhu 2.000-3.000 derajat Celsius. Panas juga membuat udara di sekitarnya terionisasi sehingga membentuk lintasan yang dari Bumi tampak seperti ekor meteor, papar Drs Hendro Setyanto, asisten Riset Observatorium Bosscha-Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut Dr Thomas Djamaluddin, peneliti antariksa Lapan, obyek yang jatuh itu-kalau ada-dapat dipastikan dari laporan masyarakat asalkan mereka mencatat waktu saat melihat bola api itu. Dari informasi masyarakat juga dapat dihitung orbit dan ditelusuri obyek apa yang jatuh. Saya kini masih memantau lewat mailing list pengamat antariksa dunia, ujarnya. Bisa bukan meteor Djamaluddin menambahkan, memang ada kemungkinan lain bahwa benda langit yang terang bisa berupa pecahan roket pendorong atau satelit yang telah habis masa operasinya. Obyek itu juga bisa menimbulkan ledakan ketika masuk ke atmosfer di ketinggian 120 kilometer karena bertumbukan dan bergesekan dengan lapisan udara. Adi Sadewo mengingatkan, yang perlu diwaspadai justru jatuhnya sampah-sampah akibat aktivitas manusia di antariksa. Hingga tahun ini, menurut data dari Nomad Amerika Serikat (AS), terdapat sekitar 9.400 sampah plus debu antariksa yang bisa mengganggu penerbangan wahana antariksa. Misalnya, membentur jendela atau melubangi bagian panel sel surya. Selain itu, sampah angkasa mengancam penduduk Bumi. Selongsong roket milik Rusia, misalnya, pernah jatuh di Palembang dan Gorontalo beberapa tahun lalu. Ancaman kejatuhan bekas satelit-baik yang beredar di orbit rendah maupun tinggi- juga tak terelakkan karena usia satelit yang terbatas. Mir, wahana antariksa milik Rusia seberat 134 ton, juga pernah jatuh. Ketika sampai ke muka Bumi, beratnya diperkirakan masih 40 ton. Wahana yang memiliki sistem kendali itu akhirnya jatuh di Samudra Pasifik, meski sebelumnya sempat melintasi wilayah Indonesia. Ancaman itu masih ditambah dengan risiko terpapar radiasi bahan bakar nuklir yang dipakai. Satelit Cosmos milik Rusia yang berada di atas Kanada, misalnya, menggunakan generator nuklir, papar Adi. Namun, dengan teknologi sebenarnya, ancaman bisa diminimalkan. Kemungkinan jatuhnya satelit Palapa, umpamanya, bisa diantisipasi dengan menggeser satelit keluar dari cincin geostasioner setelah habis masa operasinya. Jatuhnya sampah yang merupakan bagian bekas satelit atau roket terakhir terjadi 15 Desember 2004 lalu, yang teridentifikasi milik Rusia. Sedangkan bekas satelit AS diperkirakan jatuh 22 Desember 2004. Meteor jarang jatuh Kejadian jatuhnya meteor sebenarnya sangat jarang, kemungkinannya beberapa tahun sekali di suatu wilayah dan tidak mudah terdeteksi. Itu karena umumnya ukuran meteornya kecil, paling besar sebola tenis sehingga baru terlihat setelah masuk atmosfer sebagai bola api, urai Adi. Salah satu kejadian terbesar jatuhnya meteor adalah di Tunguska, Siberia, tahun 1908. Dampaknya telah menghanguskan areal hutan di daerah itu. Saat mendekati atmosfer, meteor tersebut memang terdeteksi berukuran cukup besar hingga beberapa kilometer persegi. Menurut Hendro Setyanto, pertengahan Desember sebenarnya ada hujan
Re: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim
Bung Sato, Apa sih yang Anda maksud perempuan dan laki-laki dalam konteks Tuhan dan Malaikat itu? Apa mereka berkembang biak, melakukan hubungan seksual ? Apa Al Lat, Al Uzza dan Al Manat itu punya Vagina sehingga disebut perempuan? Apa Jibril dll. itu punya penis sehingga disebut laki-laki ? Cacing tanah itu laki-laki atau perempuan? Buku itu laki-laki atau perempuan? Mungkin bisa dibedakan dengan maskulinitas dan feminim. Bagaimana dengan misalnya Rahman dan Rahim yang feminim, Malik yang maskulin? Bahasa Indonesia itu salah satu bahasa yang netral gender. Akibatnya nggak ada prasangka gender spt. bahasa-bahasa yang umurnya sudah tua. Salam Ary - Original Message - From: satosakaki2004 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 25, 2006 6:59 AM Subject: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim Saya tidak percaya Arab Jahiliyah tidak menghargai wanita. Saya kira mereka jauh lebih menghargai dan MENGHORMATI perempuan dibanding Islam. Sebagai bukti: tiga TUHAN yang paling mereka muliakan adalah Tuhan Perempuan: Al Lat, Al Uzza dan Al Manat. Ketiga DEWI inilah yang paling banyak mendapat persembahan korban sembelihan dan disanjung-sanjung. Kuil-kuil khusus juga dibangun bagi mereka. Coba bandingkan dengan Islam, adakah malaikat perempuan? Semua laki-laki. Jibril, Malik, Ridwan, Munkar-Nankir, Izrail. Silahkan kasih satu nama malaikat perempuan. Ndak ada. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: ehm tuduhan ini harus dibuktikan lagi. Apa Karen Amstrong termasuk penulis yang kaya-raya? Dalam tulis yang di-fwd pak Wida, bahwa pada 1400 tahun yang lalu, budaya Arab jahiliyah tidak menghargai wanita, hukum Islam datang membawa kewajiban bagi laki2 untuk lebih menghargai wanita,hukum Islam turun sesuai dengan konteks jamna pada saat itu. Dan pada 1400 tahun yang lalu di lingkungan sekitar Jazirah Arab bukankah sudah ada orang Arab Kristen? salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satosakaki2004 satosakaki2004@ wrote: Saya menduga keras Karen Armstrong ini adalah seorang penulis pesanan. Sama dengan pelukis Basuki Abdullah. Lukisan dibuat sedemikian rupa, jauh lebih cantik dari orang yang dilukis, untuk menyenangkan orang kaya pemesan yang melihat lukisan dirinya itu dengan wajah berseri-seri. Dan bagi Karen Armstrong demi oleh-oleh sepundi-pundi zamrud dan permata nilam dari penguasa Arab tuan rumahnya. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group wanita-muslimah on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Arya Gunawan: Saya dibesarkan oleh Si Kuncung
Dear Kuncungers, Berikut saya posting tulisan Bung Arya Gunawan yang mantan wartawan (kini staf UNESCO) tentang majalah Si Kuncung yang tetap ia kenang hingga kini. Tulisan ini sengaja saya posting ke beberapa milis sekaligus untuk mempertemukan Bung Arya dengan Bang Mula Harahap yang pernah menuliskan kenangan pada majalah kesayangan di masa kecilnya. Selamat membaca... Salam, RD Arya Gunawan: Saya dibesarkan oleh Si Kuncung Terima kasih karena sudah memposting tulisan menyentuh ini. Salah satu dari sangat sedikit hal yang bisa membuat mata saya basah adalah tulisan (entah lewat puisi, cerpen, novel, atau surat). Dan tulisan Pak Mula Harahap yang diposting di milis kita ini termasuk dalam kelompok itu. Mata saya berair. Berair tersebab oleh isi tulisan ini, juga oleh kenangan yang hadir di hadapan mata saya. Sama seperti Pak Mula (beliau kini salah seorang pengurus Ikatan Penerbit Indonesia/Ikapi, bukan?), juga mungkin banyak di antara anggota milis ini, saya dibesarkan oleh Si Kuncung. Saya kenal nama ini ketika saya duduk di kelas II atau III SD (tahun-tahun 1973-an), di kota kelahiran saya, Jambi. Majalah ini hanya dijual di satu tempat: yaitu di Kantor Pos besar di kota saya, yang kebetulan berjarak hanya sekitar setengah kilometer dari rumah saya. Menunggu terbitnya edisi baru adalah sebuah pekerjaan yang mendebarkan, hanya berselisih seurat dibandingkan menanti datangnya kekasih di masa-masa puber pertama (bukan berarti saya kini berada pada masa puber kedua, kendati usia saya memang sudah masuk ke periode itu). Si Kuncung-lah salah satu guru menulis saya yang paling awal (guru lain adalah Laura Ingalls Wilder lewat bukunya -- edisi terjemahan -- Rumah Kecil di Padang Rumput. Salah satu tokoh yang paling saya ingat di buku ini adalah Almanzo, dan dengan nama itu pula saya sempat dijuluki oleh sanak keluarga saya sampai usia saya menjelang belasan). Saking fanatiknya dengan Si Kuncung, sampai dengan tahun-tahun awal di perguruan tinggi, saya bahkan masih hafal satu per satu sebagian besar judul cover story alias cerita sampul Si Kuncung. Ada judul, misalnya, Bercukur Separuh, mengisahkan tokoh utamanya yang rambutnya tengah dicukur di tukang pangkas, tiba-tiba ada kerbau mengamuk, membuat orang-orang lari berhamburan, termasuk si tukang cukur. Tinggallah si tokoh utama kita ini yang nelangsa karena rambutnya baru dipangkas separuh. Belakangan, Si Kuncung menerbitkan edisi ukuran kecil (Kuncung Kecil). Di sanalah pertama kali saya mengenal seseorang dengan nama Mohammad Sobary, lewat ceritanya mengenai monyet lucu peliharaannya yang mati karena tersengat listrik. Berpuluh tahun kemudian saya menyampaikan ini secara langsung kepada Mas Sobary, dalam sebuah pembicaraan santai namun panjang di sebuah hotel di Kuala Lumpur ketika kami sama-sama menghadiri sebuah konferensi -- saat itu dia masih menjabat sebagai pemimpin LKBN Antara -- dan dia tertawa haru. Kenangan saya dengan Si Kuncung tak pupus jua, kendati sudah ratusan bacaan lainnya merasuk ke sel-sel kelabu otak saya (ini istilah yang digunakan oleh detektif Hercule Poirot, tokoh rekaan Agatha Christie), termasuk misalnya serial cerita silat Kho Ping Hoo (yang juga saya hafal judul-judulnya, misalnya saja serial Bu Kek Siansu, yang terdiri dari judul-judul Bu Kek Siansi, Suling Emas, Istana Pulau Es, Cinta Bernoda Darah, Mutiara Hitam, Sepasang Pedang Iblis, Pendekar Super Sakti, dst-dst), atau juga buku-buku Agatha Christie (terutama yang tokohnya Poirot, bukan Ms. Marple). Selain Si Kuncung, pada tahun-tahun itu saya juga berlangganan majalah anak-anak lainnya, ada Nuri (terbitan Medan), dan Bobo (Jakarta). Namun Si Kuncung tetaplah yang terhebat bagi saya, dari berbagai segi: pilihan cerita maupun cara penceritaannya, serta keragaman variasinya. Di Si Kuncung pula saya menemukan cerita dengan semangat heroisme yang menggugah, yakni Pasukan Berani Mati (cerita bersambung) gubahan Riyono Pratikno (belakangan saya menemukan nama ini dalam pelajaran kesusasteraan ketika saya sudah duduk di bangku SMP). Last but not least, tentu saja saya mengenang dengan khusyuk jasa-jasa Pak Soekanto SA. Beliau memang tokoh luar biasa: untuk dunia anak-anak dedikasinya kebak, kecintaannya bagai tak berujung. Cinta yang bersih tanpa pamrih. Saya merasa amat sangat beruntung, ketika berangkat dewasa saya mengenal langsung sang legenda ini. Itu di masa-masa tahun-tahun pertama menjadi mahasiswa, dan saya sering menulis untuk Majalah Gadis. Ketika itu Pak Kanto bekerja di kelompok penerbitan Femina-Gadis. Setiap saya ke kantor redaksi Gadis dan/atau Femina, entah menyerahkan tulisan atau mengambil honor, atau dua-duanya, selalu saya sempatkan berjumpa Pak Kanto. Semangat beliau tak bergeser jika sudah bicara soal tulisan. Saya juga beruntung karena
[wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
Lagipula Mbak Rita, kalau benar maksud Pak Janoko RF = radical feminist, apa dosanya emang seorang RF beragama Islam sampai tidak bisa disebut muslimah? RFnya Pak Jano maksude opo seh yo? Feminis radikal kan cuma mencoba mendorong/mengangkat posisi kultural dan sosial perempuan (karena dunia -mainstream kultural, sosial dll- yg ada semuanya pake standar laki2), berdasar paradigma sexual difference, sebagai kritik atas sexism*(iya ga Mbak Herni?). Sebuah dunia yang independent dari nilai2 dan norma2 yg diset oleh laki2. Berbeda dengan agenda feminis liberal yang memperjuangkan supaya struktur sosial dan kultural masyarakat accessible buat perempuan, temanya: emansipasi (ini berkaitan dg diskusi soal second sex yg dibahas Mbak Herni dan Mbak Rita itu, ya kan para Mbak? :), feminis radikal mencoba melepaskan diri dari standar dominan (laki2), mempromosikan standar dan perspektif sendiri buat apa yang namanya cantik, penting, menarik,,,. Apa dosanya sih? apa pulak kaitannya dengan melajang? Jenis yang lain: deconstructive feminist, saya serahkan saja ke Mbak Herni ah penjelasannya takut ditimpukin milisers :))) Salaam, Ida. *(actions based on) the belief that the members of one sex are less intelligent, able, skilful, etc. than the members of the other sex, especially that women are less able than men. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Jano, saya tidak bertanya caranya menjadi wanita muslimah. Kalau pun saya punya pertanyaan mengenai cara menjadi seorang muslimah tentunya saya tidak perlu bertanya pada Anda yang mengaku belajar jadi Muslim aja engga sampai-sampai (saya ngutip tulisan Anda loh)... Yang saya tanyakan pada Anda; apakah perempuan yang melajang bukan Muslimah? KArena Anda menyebutnya sebagai RF. Sekali lagi, mohon pencerahannya, Tx. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar juga engga sampai-sampai nich... Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ? O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF... wassalam. ritajkt ritajkt@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. RF itu apa sih pak? Kalau saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu bukan Muslimah), apa benar begitu Pak? Mohon pencerahannya. Tx. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
Sekarang memang punya/tidak punya anak nggak cuma dibatasi secarik kertas ikatan nikah, same-sex couples pun mengklaim mereka bisa berhasil mendidik anak dlm ke-homoseksual-an mereka. Salah satu argumentasi homosexual parents diwakili Audre Lorde di salah satu chapter bukunya A Burst of Light. http://www.amazon.com/gp/product/0932379397/sr=8-27/qid=1143479545/ref=sr_1_27/104-5412145-8795151?%5Fencoding=UTF8 But if you skip the interview, you will find the rest of the book to be both politically incisive and often very moving. I particularly enjoyed the essay Turning the Beat Around: Lesbian Parenting 1986, in which Lorde, a Black lesbian who co-parented a daughter and a son with her white woman lover, reflects on the joy and challenge of parenting. Argumentasi2nya cukup menohok buat dunia hetero. Kayaknya agamawan akan makin kelimpungan kalau terus2an tidak mau berdialog :-) I. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Wida, Dengan paramater/standar kebahagiaan ala mas Wida (dan kebanyakan orang pada umumnya) dimana menikah dan memiliki anak menjadi bagian dari standar tsb, jelas mereka yg melajang dan tidak menikah serta punya anak (padahal, punya anak kan gak harus menikah ya? :P) adalah mereka2 yg tidak berbahagia. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
Mbak Ida, Perlu diliat juga soal strateginya atau alasan kenapa tidak terjadi dialog. Ambil aja kasus RUU Anti Pornografi Pornoaksi sbg contoh sederhana. Yg terjadi adalah, petisi online mereka2 yg menolak dan pro as if perbedaan yg muncul adalah yg very fundamental, tidak bisa dikompromikan, pokoknya gue pro, ente nolak. Padahal, sebenarnya masalahnya kan gak disitu. Ada konsensus2 yg bisa diambil dlm mengatasi pornografi, kalau saja kita bisa secara jernih melihat masalahnya (tapi jadi semakin ribet bila baru bicara sedikit lantas disempriiit, RF! dan mengdikotomikannya dng M! jadinya ya Em-Em :-P) Bicara soal PSK, dan masalah sosial lainnya tapi menutup diri terhadap kenyataan/realitas yg ada. The problem is there! Dan solusi yg diambil umumnya adalah menciptakan/membangun masyarakat sendiri yg imun, dlm pengertian yg punya values dan rules sendiri dan berusaha utk tidak menyentuh problem2 dlm tataran realitas atau yg berakar di dunia sekeliling kita tadi. Kalaupun toh harus menyentuh masalah tsb, bisa diprediksi: kriminalisasi! Dosa kan juga bagian dari strategi kriminalisasi :-) Padahal, banyak faktor manusia melakukan dosa. Jadi, ya kurang nyambung kalau bicara soal dosa dan solusi carilah suami ke para PSK :-) Belum lagi kalau ada yg non-Islam ngurusin masalah ini, ntar dibilang kristenisasi. Sama halnya dng isu homoseksual dan lesbian. Kita bisa menutup dialog dan mengkriminalisasikannya tapi the problems are still there! Realitasnya masih ada disana! Ya jangan heran bila kemudian reaksi yg muncul adalah membentuk gerakan dan koalisi2, spt koalisi pelangi, misalnya (eh bener kan namanya itu? :P) Karena dicuekin dan diopresi terus, mereka main jumlah. Hanya dng jumlah (plus gerakan) lah orang/suatu kelompok bisa benar2 menunjukkan eksistensinya sendiri. Dlm situasi spt ini, dialog bisa jadi suatu terobosan. Dialog akan sulit terwujud secara efektif bila sikap mentalnya masih seperti itu, dikit2 nyempriiit :-P. Tapi toh, setidaknya bisa dimulai di milis ini. Setidaknya, kita masih saling berkomunikasi :-) walaupun dikit2 sering disemprt mas janoko, hehehe. Kalaupun kita memulai dialog tapi gak direspon, ya gpp juga, hehehe.. bahkan Rasul pun dulu sering dicuekin, toh Beliaupun agak2 'tambeng' dan tidak menyurutkan langkahnya.. saya pikir, kadang2 mental tambeng juga perlu :-) tambeng itu mungkin salah satu elemen istiqomah, hehehe yg terakhir ngawur lagi :-) Ps. saya ndak ngerti soal aliran2 pemikiran dlm feminisme, mbak. Maklum, anak bawang :-)) Mbak Raiya, mas eko bambang atau mbak Ida sendiri yg mungkin lebih ngerti :-) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekarang memang punya/tidak punya anak nggak cuma dibatasi secarik kertas ikatan nikah, same-sex couples pun mengklaim mereka bisa berhasil mendidik anak dlm ke-homoseksual-an mereka. Salah satu argumentasi homosexual parents diwakili Audre Lorde di salah satu chapter bukunya A Burst of Light. http://www.amazon.com/gp/product/0932379397/sr=8-27/qid=1143479545/ref=sr_1_27/104-5412145-8795151?%5Fencoding=UTF8 But if you skip the interview, you will find the rest of the book to be both politically incisive and often very moving. I particularly enjoyed the essay Turning the Beat Around: Lesbian Parenting 1986, in which Lorde, a Black lesbian who co-parented a daughter and a son with her white woman lover, reflects on the joy and challenge of parenting. Argumentasi2nya cukup menohok buat dunia hetero. Kayaknya agamawan akan makin kelimpungan kalau terus2an tidak mau berdialog :-) I. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti nurbayanti@ wrote: Mas Wida, Dengan paramater/standar kebahagiaan ala mas Wida (dan kebanyakan orang pada umumnya) dimana menikah dan memiliki anak menjadi bagian dari standar tsb, jelas mereka yg melajang dan tidak menikah serta punya anak (padahal, punya anak kan gak harus menikah ya? :P) adalah mereka2 yg tidak berbahagia. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,
Pak Wida, Kalau menurut saya sih tergantung. Tergantung pada apa definisi kita tentang pornografi. Seperti Ni Londo, mbak Rita dan mbak Ida sudah ungkapkan, materi yang pak Wida sebutkan sebagai porno, sangatlah bervariasi. Saya melihat pak Wida menggolongkan semua materi (terutama ketika kita membicarakan film), yang mengeksplorasi seksualitas sebagai materi porno, (saya mengatakan mengeksplorasi karena seksualitas dijadikan diskursus dalam film/cerita tersebut, dan bukan hanya sebagai tambahan, tempelan maupun penggugah selera audiens. Dalam hal ini novel Saman nya Ayu Utami saya pandang dalam kategori ini, ketika seksualitas dituliskan dalam konteks hubungan sosial antar manusia), sementara yang lainnya, menggolongkan itu adalah erotika yang merupakan bagian dari seksualitas kita, dan mendefinisikan porno sebagai film yang mengeksploitasi seks dan hubungan seks semata-mata untuk komoditi tontonan. Dalam hal ini adalah tontonan dewasa dengan kategori XXX. Saya lihat disinilah perbedaan pendefinisian antara pak Wida dan mbak- mbak dan beberapa mas di milis ini dan juga dengan om Gunawan Mohammad. Kebosanan yang dimaksudkan oleh om Gun adalah kebosanan ketika melihat tontonan dewasa XXX, karena ceritanya sangat mudah ditebak, gerakannya juga monoton, bloking, olah vokal, ekspresi wajah juga dari judul-ke judul, scene ke scene, berbagai pemain, juga itu- itu saja.. Nah dalam situasi itulah kebosanan akan muncul, dan bisa jadi secara permanen. Sementara erotika memang tidak pernah membosankan pak.. siapapun kita saya yakin akan suka dengan erotisme to some extent.. minimal ketika dengan pasangan/istri kita. Karena tanpa erotisme, jelas hubungan intim bukan menjadi suatu yang menarik lagi. Jadi yang menjadi masalah yang didiskusikan dengan 2 kacamata berbeda antara pak Wida, dengan yang lainnya adalah bagaimana kita mensikapi erotisme kita ketika kita dipaparkan oleh materi terkait seksualitas. Pak Wida dengan asumsi orang yang birahinya sudah diubun-ubun pasti akan gelap mata, sedangkan yang lainnya (lainnya dalam hal ini terbatas pada beberapa nama yang mempunyai pandangan serupa, seperti mbak Ida, mbak Rita, mbak Mei, mas Ary, Heman, dan beberapa lainnya) menyatakan bagaimana kita bisa memanej birahi kita secara rasional. Dan kebetulan memang saya sepaham dengan mereka. Boleh cerita sedikit nih pak.. (meskipun saya tidak bangga menceritakan = jangan dipelintir ya mas-mas tukang pijat di Milis), saya pernah diajak teman untuk melihat striptease di Kingcross Sydney. Dengan membawa keingintahuan dan imaginasi yang cukup liar (meskipun tidak sampai bertingkah laku seperti yang mbak Ida ceritakan tentang orang Indo di LN), saya masuk keruangan gelap dengan musik yang hingar bingar. Dan apa yang saya temukan ternyata tidak seliar dan seindah imaginasi yang saya usung dari rumah (eh tempat penginapan) dan mengecewakan. Tidak perlu seperti om Gun yang memerlukan beberapa film untuk menjadi bosan, dalam waktu 5 menit pertama saja saya sudah sangat jenuh dan sangat mengantuk, tanpa adanya impulse2 erotisme yang muncul what soever.. Bahkan ke horny an saya sebelum berangkat jadi hilang sama sekali... Kesimpulannya adalah (dan sudah sering saya sebutkan), erotisme, berahi adalah persepsi kita sendiri terhadap kenyataan audio-visual yang ada di depan kita. Kalau kata Morpheus gurunya si Keanu reeves di Matrix (jadi siapa yah disitu namanya?) realitas, meja, kursi (dan juga tubuh yang sensual -me) adalah persepsi otak kita terhadap impuls listrik yang dikirimkan oleh indera kita, dan itulah yang kita anggap sebagai kebenaran.. :D Padahal indera dan otak kita (dan terutama imaginasi kita) bisa sangat menipu.. :p Hanya saja banyak teman kita yang belum ngeh tentang hal itu, sehingga mereka merasa birahi itu adalah sesuatu yang liar dan tidak bisa dikontrol. Padahal karena mereka tidak pernah diajari dan belajar untuk mengontrolnya.. Jadinya, ketika masuk ke sex shop yang cuma memperlihatkan tiruan yang tidak seindah aslinya saja sudah kelimpungan dan meneteskan air liur... gak tau harus menyalurin kemana berahinya (sorry too cynical yah). regards, Donnie === On 24 Mar 06, at 8:18, [EMAIL PROTECTED] wrote: Bosan terhadap material (film porno) seperti itu memang wajar. Sebagaimana seseorang kalau disuruh makan terus menerus pastilah suatu saat dia akan kenyang. Tidak akan mau lagi kalau disuruh makan. Bahkan mungkin akan muntah kalau dipaksa. Tetapi ingat, sebagaimana tubuh itu bisa kembali haus dan lapar, kantung sperma laki-laki juga bisa penuh kembali, atau periodisasi haidh perempuan, maka material seperti itu dalam kondisi-kondisi tertentu akan kembali menjadi rangsangan yang hebat. Seorang laki-laki hidung belang yang rajin berzina, kalau secara tidak sengaja terakses oleh pornografie, dan kantung spermanya sedang penuh, maka
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung
Yang jelas nggak mungkin hati berjilbab kalau kepalanya aja belum berjilbab. Mustahil bin lucu. L.Meilany [EMAIL PROTECTED] menulis: 1. Masalah perda memang terkadang nggak peduli dengan hak pribadi seseorang warga. Perda [baca :daerah] seperti sebuah keluarga yg besar. Keputusan , kebijaksanaan diambil berdasarkan siap yg punya kuasa. Misal, di dalam rumah, yg berkuasa adalah ortu. Anak harus mau makan tempe sepanjang hari, kalo gak mau ya makan diluar, tapi punya duit ndak? Untuk kost, untuk makan yg selain tempe? Tetangga yg peduli kan gak bisa turut campur urusan dalam rumahtangga mereka. Lha kan memang aturannya begitu, sepanjang tidak terjadi 'kekejaman' fisik ndak boleh dilaporkan ke polisi :-D Tapi jika kita santai saja seperti pepatah Minang, Dimana bumi dipijak, langit dijunjung, air disauk, ranting dipatah, disitu adat/aturan dipakai, lazim dituruti. Maka meskipun berjilbab [ tapi gak ikhlas] ya dilakoni dengan hati riang gembira. Seperti rumah makan minang itu tersebar dimana-mana dan tetap laku, karena citarasanya disesuaikan. Di Jogja rendang itu manis mirip daging bumbu rujak :-) Contoh yg sederhana ketika menghadiri resepsi, diundangan sering dicantumkan : Pakaian : busana nasional, atau batik atau tuxedo, atau berjas, atau di tentara PDL, atau PDH. Ini nggak ada sanksi 'hukum'nya, ini cuma menyoal masalah kepatutan, etika, nggak tahu sapa yg bikin. Ketika kita memakai yg tidak seperti diinginkan kan runyam, bisa2 mempermalukan tuan rumah. Atau nggak boleh masuk ke ruangan, nggak boleh ikuti upacara. Begitu juga sepanjang kita memaknai jilbab hanya sekedar 'pakaian', penampilan luar maka ya sebaiknya kita bisa 'berkompromi'. Yg gak/belum berjilbab apa salahnya sih kalo pake jilbab ketika berada di NAD karena memang aturannya begitu. Famili saya seorang dokter belum berjilbab, tapi praktek di rumahsakit islam, ya harus pakai jilbab, ketika bertugas. Begitu keluar dari halaman rumahsakit ya biasa saja langsung dilepas jilbabnya :-)) Begitu jika menghadiri pengajian...acara2 keagamaan islam, pakai saja jilbab. Seperti para non muslim yg hobi datang ke istiqlal dengerin Aa Gym, mereka juga 'terpaksa' berkerudung. :-)) Jadi, kepedulian kita memberi dukungan untuk bisa kompromi dan legawa, ikhlas harapannya. Memang akibatnya melahirkan banyak orang2 yg munafik dan oportunis. 2. Tapi memang runyam, ruwet, babaliyut urusannya kalo cara, mode berpakaian [jilbab, berkerudung] lantas dikaitkan dengan perda, aturan, yg menyangkut masalah keimanan, akhlak, keislaman seseorang. Mengapa sih ribut selalu urusan jilbab menjilbabi. Ributnya lebih heboh kalo perempuan itu nggak sholat, nggak puasa. Sehingga ketika ada perempuan berjilbab melakukan perbuatan yg jelek2, asusila misalnya, banyak yg ndak percaya itu fitnah, kata mereka...:-)) Padahal yg berjilbab itu juga tetap perempuan, manusia biasa yg bisa saja terjerumus pada noda dan dosa. Yg berjilbab juga bisa menggoyang iman dan syahwat laki2, karena cara berpakaiannya juga bisa dianggap erotis. Yg berjilbab juga bisa di perlakukan buruk, bisa diperkosa, bisa digoda-goda laki2, bisa ketiban sial seperti pada perempuan yg tidak/belum berjilbab. Kepedulian kita adalah 'membuka mata' para pembuat aturan, bahwa bukan kepala yg dijilbabi tapi lebih pada hati nya dulu. :-D Jadi, kalo bikin perda bukan melulu perempuan [ yg tidak berjilbab] yg dicurigai, ditangkap, dituduh nggak bener. Laki2-nya juga, lantas juga jangan deh bawa2 agama. Agama itu menyangkut masalah pribadi. :-DD salam l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 22, 2006 11:32 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung Yang mbak Mei bilang, saya setuju dan mendukung. Kan seperti begitu namanya pilihan pribadi, yaitu bagi seseorang jilbab sebagai bentuk ekpressi ibadah. Disinilah bijaknya personal is personal. Lalu bagaimana bentuk kepedulian masing-masing kita terhadap pilihan orang lain, ketika itu diusulkan menjadi kewajiban Perda? Kan itu pertanyaan saya dalam thread dengan Pak Wida ini. Personal is political adalah bijak ketika itu diekpressikan dalam bentuk kepedulian kita. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wrote: Waduh Mia :-)) Seperti dulu saya pernah bilang, bagi saya jilbab-kerudung itu bagian dari ibadah. Ya seperti sholat, puasa ramadhan, berzakat. Ibadah itu urusan saya dengan Allah. Kita kan nggak bisa menilai ketakwaan, keimanan seseorang hanya melihat dari ibadahnya. Meskipun ia sholat, puasa, atau berzakat... apakah benar2 ia melakukannya apakah tidak sekedar ritual sajakebiasaan, memang begitu aturannya kalo islam? Ibadah itu berkorban, tanpa pengorbanan, ibadah itu sia2, begitu kata orang arif dan bijaksana :-) Kalo memang mau berjilbab ya nggak usah jadi atlit renang, penari balet, padamkan keinginan jadi tentara. salam l.meilany - Original Message -
[wanita-muslimah] Fwd: [PMU] 'My War at Home': A Muslim Woman's Critique of Custom
Umer Rashid [EMAIL PROTECTED] wrote: To: [EMAIL PROTECTED] From: Umer Rashid [EMAIL PROTECTED] Date: Sat, 25 Mar 2006 22:37:28 - Subject: [PMU] 'My War at Home': A Muslim Woman's Critique of Custom http://www.nytimes.com/2006/03/25/books/25sult.html?pagewanted=all March 25, 2006 'My War at Home': A Muslim Woman's Critique of Custom By JOSEPH BERGER Masuda Sultan was 16 when her Afghan parents arranged for her to marry a doctor almost twice her age. She saw him just once before they were ritually joined, when she was 17, in an Islamic nikkah ceremony that was held in a hotel in Flushing, Queens. By her account in her new memoir, My War at Home (Washington Square Press), the marriage was a blunder from the first. Although Ms. Sultan had grown up in New York, before the wedding night her mother asked her to follow an old custom: provide the new in-laws with a blood-stained cloth as evidence of her virginity. Once married, she writes, her husband rarely spoke to her, insisted she remain subservient and discouraged schooling beyond college. After three years, feeling despondent to the point of swallowing a bottle of his Valium, she walked away and returned to her parents' Queens home. And yet, Ms. Sultan, in an interview, said she wrote the book to enlighten outsiders about the virtues of an arranged marriage, like the confidence newlyweds have in a decision by their elders and the domestic bolstering a wife receives from her husband's family. It's upsetting that people see your culture as backward, who say to me 'You poor victim,' she said. I think Westerners have a simplistic idea about arranged marriage. Mine didn't work out, but that was not the case for everyone, and it's not necessarily backward to do that. That contradiction captures how much Ms. Sultan, like many immigrants, oscillates between two worlds, in her case that of a traditional Afghan daughter and an urbane graduate of Harvard's Kennedy School of Government who has ventured to Afghanistan some 10 times to fight for the rights of women. She has great affection for Afghans, but also misgivings about some traditions. That conflict is her memoir's recurring leitmotif. In telling her story, she has joined the growing ranks of Muslim women who are offering an insider's view of Muslim life at a post-9/11 moment when anxious Americans are curious, as Ms. Sultan says, about what drives Muslims, how do they operate behind closed doors. In the memoir Reading Lolita in Tehran, Azar Nafisi describes a women's book club that debates the painful conflicts of living under Islamic law. In the novel Brick Lane, Monica Ali writes affectingly about a Bangladeshi in London in an arranged marriage whose sister elopes in a love marriage. And a former Wall Street Journal reporter, Asra Nomani, published Standing Alone in Mecca, about her pilgrimage to Islam's most holy site last year. More are on their way: Shirin Ebadi, the Nobel Prize-winning Iranian human rights champion, will have a memoir out in May. And Ms. Ali's editor, Wendy Walker, is publishing a memoir in the fall by Mukhtar Mai, the Pakistani woman who was gang-raped by order of a tribal court to avenge her brother's supposed misconduct. David Ebershoff, an editor at large at Random House who edited Ms. Ebadi's book, said that these books have struck a chord with American readers because the personal is a prism into the larger geopolitical story. Americans, he said, also respond to the conflicts of women having to juggle their working lives with more traditional roles of wife and mother however perilous their experiences might be. In her memoir, Ms. Ebadi writes of the night that she was summoned to jail. On the way out the door she tells her daughters to order a pizza for dinner. Ms. Sultan feels the Islamic faith has been distorted by some believers, often, as with suicide bombings, for political ends. She recalls studying the Koran at an after-school madrassa and having it shoved down your throat the students recite and don't know what it means. But the Prophet Muhammad encouraged questions, encouraged looking at other religions and coming to Islam because you think it is the best religion, she said. That is why, in trying to expand rights of Afghan women, she works to unearth what she sees as neglected concepts in Islamic texts that a woman has a duty to be educated, that she can be paid for housework and that she can negotiate marriage contracts spelling out a husband's obligations. Ms. Sultan, 27, who has long brown hair and fair skin that, she says, allows her to navigate easily in both Afghan and Western worlds, hails from the same Pashtun tribe, the Popalzai, as does Hamid Karzai, Afghanistan's president. She has at times worn a head scarf or a burka, but is more comfortable in jeans. Her family escaped Soviet-occupied
Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim
Sato masih belum bisa membedakan antara gender dan kelamin mas Ary, bagi dia nama-nama malaikat yang maskulin diasosiasikan sebagai laki-laki :D salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Sato, Apa sih yang Anda maksud perempuan dan laki-laki dalam konteks Tuhan dan Malaikat itu? Apa mereka berkembang biak, melakukan hubungan seksual ? Apa Al Lat, Al Uzza dan Al Manat itu punya Vagina sehingga disebut perempuan? Apa Jibril dll. itu punya penis sehingga disebut laki-laki ? Cacing tanah itu laki-laki atau perempuan? Buku itu laki-laki atau perempuan? Mungkin bisa dibedakan dengan maskulinitas dan feminim. Bagaimana dengan misalnya Rahman dan Rahim yang feminim, Malik yang maskulin? Bahasa Indonesia itu salah satu bahasa yang netral gender. Akibatnya nggak ada prasangka gender spt. bahasa-bahasa yang umurnya sudah tua. Salam Ary - Original Message - From: satosakaki2004 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 25, 2006 6:59 AM Subject: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim Saya tidak percaya Arab Jahiliyah tidak menghargai wanita. Saya kira mereka jauh lebih menghargai dan MENGHORMATI perempuan dibanding Islam. Sebagai bukti: tiga TUHAN yang paling mereka muliakan adalah Tuhan Perempuan: Al Lat, Al Uzza dan Al Manat. Ketiga DEWI inilah yang paling banyak mendapat persembahan korban sembelihan dan disanjung-sanjung. Kuil-kuil khusus juga dibangun bagi mereka. Coba bandingkan dengan Islam, adakah malaikat perempuan? Semua laki-laki. Jibril, Malik, Ridwan, Munkar-Nankir, Izrail. Silahkan kasih satu nama malaikat perempuan. Ndak ada. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1
Wa alaykumus salam wr. wb., :) Saya tersenyum terlebih dulu jika akan memberi komentar terhadap tulisan Mas Jano Ko. Mengapa tersenyum? Karena, tidak nyambung! Semula bicara tentang Nobel, maka kita harus lurus bicara soal itu dan tak perlu mengada-ada. Saya tidak melarang Mas Jano Ko untuk cari pahala tapi bahkan menganjurkan mencarinya bila merasa belum mendapatkan pahala. :) Ooohh, kita boleh-boleh saja menggagas hadiah semacam nobel, dan saya salut terhadap orang yang mengaggas dan mewujudkannya. Yang saya protes ialah penilaian terhadap Nobel yang miring. Itu saja, koq! Oooohhh..., saya juga salut sama sekali terhadap adik-adik yang bisa meraih awards dari olimpiade fisika dll. Mohon dibedakan antara penghargaan terhadap adik-adik itu dengan komentar panjenengan yang salah. Inilah kutipan tanggapan panjenengan Saya yakin sekali kalau Mahasiswa kita itu ikut pertandingan itu, pasti banyak yang akan mendapatkan Nobel. Nyatanya pada tinggat dibawah Universitas banyak adik-adik kita yang mendapat penghargaan Internasional dalam bidang Sains. Opo tumon kang?! Pertanyaannya, apa ada pertandingan untuk mendapatkan Nobel? :) Ini namanya nggladrah, Mas Jano Ko. Inilah yang saya sebut untuk tidak mengada-ada. Nobel berurusan dengan teori yang dipaparkan pada jurnal ilmiah internasional. Kalau untuk mengejar ketertinggalan dan untuk mencapai kemajuan, ndhak ada urusannya dengan Nobel. Masa 300 tahun pertama sejak bangkitnya agama Islam, daulah islamiyah mengalami kemajuan yang luar biasa. Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dll. tak ada hubungannya dengan Nobel. Jepang pun mengejar Barat tanpa harus punya Nobel terlebih dahulu. Pakistan yang masih terseok-seok hingga hari ini, malah sudah punya putra bangsa, seorang Abdus Salam yang meraih Nobel Fisika. Mesir pun telah mempunyai putra yang meraih penghargaan Nobel bidang kimia (Ahmad Zewail). Sekarang Republik Korea pun meraih kemajuan di bidang sains dan teknologi tanpa harus meraih penghargaan Nobel terlebih dahulu! Sekarang saya kopi lagi tanggapan panjenengan Bisa saja Pak Achmad Chodjim mendapatkan Hadiah Nobel karena menciptakan perdamaian dunia lewat Ilmu Tasawuf yang dikuasainya. Lha JOSE RAMOS-HORTA saja bisa mendapatkan Nobel, mosok pak Achmad engga bisa ?, sama-sama manusianya tho pak ?! :) Mas, kan sudah saya sebutkan bahwa Nobel di bidang sastra dan perdamaian itulah yang tergantung pada siapa yang memberi dan diberi. Silakan membaca lagi tulisan saya dengan hati yang jernih, insya Allah panjenengan tidak salah tanggap. Masalah merek, paten dan hak cipta itu urusan bisnis, Mas. Yang berurusan dengan Nobel itu ialah pemaparan teori dalam jurnal ilmiah internasional. Jadi, kalau ada paten untuk produk A yang menyebabkan penemunya meraih Nobel, itu bukan karena patennya itu, tapi karena paparan teorinya. Thomas Edison tidak mendapatkan Nobel sebanyak penemuan, paten dan hak ciptanya... : Marie Currie mendapatkan penghargaan Nobel dua kali meski paten dan hak ciptanya cuma beberapa saja. Sumonggo dipun nalar apa yang saya tuliskan agar tanggapan panjenengan tidak menyimpang dari yang saya ungkapkan. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko Sent: Monday, March 27, 2006 6:33 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1 Assalamu'alaikum wr wb, Hmlha Pak Achmad kan punya semangat dan niat untuk membangunkan umat Islam yang katanya tidur:), saya kan juga punya hak untuk mengajak jalan-jalan umat islam yang barusan bangun tidur :), sama - sama cari pahala, mekaten Pak Achmad. Kalau saya ngajak jalan-jalan umat yang pinter-pinter itu kan saya juga untung, biar ketularan pinternya. Tolong dicatat gedhe banget pak, saya gatel dengan insan-insan yang Islamobia atau yang suka propaganda and ngelek-elek umat Islam, lha Gusti Allah saja berfirman Islam itu Dien yang sempurna dan Umat Islam ( muslim dan muslimah ) adalah manusia yang terbaik. Kamu adalah manusia terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang makruf, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah (Surah Al-Imran: ayat 110) - Penghargaan Nobel itu kan digagas oleh Alfred Nobel yang industrialis Swedia itu, ya kenapa kita tidak menggagas sendiri hadiah nobel untuk bangsa kita dan saudara-saudara kita diseluruh dunia ? siapa yang bisa melarang?, asal kita tidak meng-copy nama Nobel tersebut, karena itu nama dari Alfred Nobel. Ganti saja penghargaan itu menjadi Penghargaan Pak Achmad Chodjimuntuk versi Indonesia. Saya memberi contoh adik-adik kita itu mendapat penghargaan Internasional hanya merupakan contoh, bahwa bangsa kita itu mempunyai kwalitas yang sama dengan saudara-saudara kita yang dibaratbegitu pak. Setiap anak dilahirkan dalam fitrah, bergantung kepada ibu bapanya menjadikannya
[wanita-muslimah] Fwd: Keutamaan Hari Jum'at
Note: forwarded message attached. - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Kerudung
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Bejo Paijo [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang jelas nggak mungkin hati berjilbab kalau kepalanya aja belum berjilbab. Mustahil bin lucu. bagaimana dengan aisyah amini dan aisyah girindra ? Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
Sebaiknya malah kita diskusi bagaimana jadi muslim yang baik ( bagi saya) dan muslimah yang baik (bagi anda) Hadis riwayat Abu Musa ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus --- Daripada diskusi bagaimana menjadi RF, lha RF itu kan sudah kebangeten dan salah kaprah ditinjau dari sudut keyakinan saya. :) Bagaimana, sudah melihat film The Job belum ? wassalam ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Jano, saya tidak bertanya caranya menjadi wanita muslimah. Kalau pun saya punya pertanyaan mengenai cara menjadi seorang muslimah tentunya saya tidak perlu bertanya pada Anda yang mengaku belajar jadi Muslim aja engga sampai-sampai (saya ngutip tulisan Anda loh)... Yang saya tanyakan pada Anda; apakah perempuan yang melajang bukan Muslimah? KArena Anda menyebutnya sebagai RF. Sekali lagi, mohon pencerahannya, Tx. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar juga engga sampai-sampai nich... Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ? O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF... wassalam. ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. RF itu apa sih pak? Kalau saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu bukan Muslimah), apa benar begitu Pak? Mohon pencerahannya. Tx. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send
[wanita-muslimah] Diskusi Buku Freedom Institute (Hari Ini)
http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=214 Undangan Diskusi Buku Freedom Institute Dengan Hormat, Freedom Institute mengundang saudara hadir dalam diskusi buku Memperkuat Negara: Tata Pemerintahan dan Tata Dunia Abad 21 dengan pembicara Saiful Mujani, Peneliti senior Freedom Institute Indonesia, dan Mochtar Pabotinggi, Peneliti senior LIPI. Dalam buku ini Francis Fukuyama secara jernih mengkonseptualkan peran negara ditengah berbagai pergolakan peristiwa di awal abad ke 21: terjadinya peristiwa 9/11 di Amerika Serikat, pecahnya perang sipil, serta merebaknya bencana kelaparan dan penyakit AIDS di berbagai belahan dunia. Menurutnya, hal ini adalah sebuah gejala dari kegagalan negara dalam memainkan peranannya di dalam masyarakat. Freedom Institute menerbitkan buku ini dalam edisi bahasa Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta dan Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Diskusi akan diadakan pada: Hari : Selasa, 28 Maret 2006 Jam : 18.30 sampai selesai Tempat : Kantor Freedom Institute Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Kami berharap saudara bisa meluangkan waktunya untuk hadir dalam diskusi ini. Konfirmasi kehadiran, silahkan hubungi Sdri Anis telepon 021-31909226/7. Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya. Hormat kami, Hamid Basyaib Direktur Program Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1
Punten, Lhah, ya itu pak yang saya maksud, kita tidak tergantung dengan Nobel itu, Nobel bukan parameter. itu kata si jano-ko pada postingannya yg terdahulu. Kita tergantung kepada Allah, Al Qur'an dan Hadis. Injih tho Pak ? Saya cocok dengan pendapat Pak Achmad, dan itulah yang saya maksud dengan posting-posting saya yang berkaitan dengan Nobel, begitu pak. Coba pak lihat postingan saya yang awal-awal. :) salam [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa alaykumus salam wr. wb., :) Saya tersenyum terlebih dulu jika akan memberi komentar terhadap tulisan Mas Jano Ko. Mengapa tersenyum? Karena, tidak nyambung! Semula bicara tentang Nobel, maka kita harus lurus bicara soal itu dan tak perlu mengada-ada. Saya tidak melarang Mas Jano Ko untuk cari pahala tapi bahkan menganjurkan mencarinya bila merasa belum mendapatkan pahala. :) Ooohh, kita boleh-boleh saja menggagas hadiah semacam nobel, dan saya salut terhadap orang yang mengaggas dan mewujudkannya. Yang saya protes ialah penilaian terhadap Nobel yang miring. Itu saja, koq! Oooohhh..., saya juga salut sama sekali terhadap adik-adik yang bisa meraih awards dari olimpiade fisika dll. Mohon dibedakan antara penghargaan terhadap adik-adik itu dengan komentar panjenengan yang salah. Inilah kutipan tanggapan panjenengan Saya yakin sekali kalau Mahasiswa kita itu ikut pertandingan itu, pasti banyak yang akan mendapatkan Nobel. Nyatanya pada tinggat dibawah Universitas banyak adik-adik kita yang mendapat penghargaan Internasional dalam bidang Sains. Opo tumon kang?! Pertanyaannya, apa ada pertandingan untuk mendapatkan Nobel? :) Ini namanya nggladrah, Mas Jano Ko. Inilah yang saya sebut untuk tidak mengada-ada. Nobel berurusan dengan teori yang dipaparkan pada jurnal ilmiah internasional. Kalau untuk mengejar ketertinggalan dan untuk mencapai kemajuan, ndhak ada urusannya dengan Nobel. Masa 300 tahun pertama sejak bangkitnya agama Islam, daulah islamiyah mengalami kemajuan yang luar biasa. Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dll. tak ada hubungannya dengan Nobel. Jepang pun mengejar Barat tanpa harus punya Nobel terlebih dahulu. Pakistan yang masih terseok-seok hingga hari ini, malah sudah punya putra bangsa, seorang Abdus Salam yang meraih Nobel Fisika. Mesir pun telah mempunyai putra yang meraih penghargaan Nobel bidang kimia (Ahmad Zewail). Sekarang Republik Korea pun meraih kemajuan di bidang sains dan teknologi tanpa harus meraih penghargaan Nobel terlebih dahulu! Sekarang saya kopi lagi tanggapan panjenengan Bisa saja Pak Achmad Chodjim mendapatkan Hadiah Nobel karena menciptakan perdamaian dunia lewat Ilmu Tasawuf yang dikuasainya. Lha JOSE RAMOS-HORTA saja bisa mendapatkan Nobel, mosok pak Achmad engga bisa ?, sama-sama manusianya tho pak ?! :) Mas, kan sudah saya sebutkan bahwa Nobel di bidang sastra dan perdamaian itulah yang tergantung pada siapa yang memberi dan diberi. Silakan membaca lagi tulisan saya dengan hati yang jernih, insya Allah panjenengan tidak salah tanggap. Masalah merek, paten dan hak cipta itu urusan bisnis, Mas. Yang berurusan dengan Nobel itu ialah pemaparan teori dalam jurnal ilmiah internasional. Jadi, kalau ada paten untuk produk A yang menyebabkan penemunya meraih Nobel, itu bukan karena patennya itu, tapi karena paparan teorinya. Thomas Edison tidak mendapatkan Nobel sebanyak penemuan, paten dan hak ciptanya... : Marie Currie mendapatkan penghargaan Nobel dua kali meski paten dan hak ciptanya cuma beberapa saja. Sumonggo dipun nalar apa yang saya tuliskan agar tanggapan panjenengan tidak menyimpang dari yang saya ungkapkan. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko Sent: Monday, March 27, 2006 6:33 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: The Importance of Qur'aan in our lives-1 Assalamu'alaikum wr wb, Hmlha Pak Achmad kan punya semangat dan niat untuk membangunkan umat Islam yang katanya tidur:), saya kan juga punya hak untuk mengajak jalan-jalan umat islam yang barusan bangun tidur :), sama - sama cari pahala, mekaten Pak Achmad. Kalau saya ngajak jalan-jalan umat yang pinter-pinter itu kan saya juga untung, biar ketularan pinternya. Tolong dicatat gedhe banget pak, saya gatel dengan insan-insan yang Islamobia atau yang suka propaganda and ngelek-elek umat Islam, lha Gusti Allah saja berfirman Islam itu Dien yang sempurna dan Umat Islam ( muslim dan muslimah ) adalah manusia yang terbaik. Kamu adalah manusia terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang makruf, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah (Surah Al-Imran: ayat 110) - Penghargaan Nobel itu kan digagas oleh Alfred Nobel yang industrialis Swedia itu, ya kenapa kita tidak menggagas sendiri hadiah nobel untuk bangsa kita dan saudara-saudara kita diseluruh dunia ? siapa yang bisa melarang?, asal
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan - RF
:) Yok belajar bersama-sama about Islam yang sesuai Al Qur'an dan Hadis, mau engga ?...ahem.:), hanya diskusi lho, bukan bermaksud mendakwahi... wassalam. idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Lagipula Mbak Rita, kalau benar maksud Pak Janoko RF = radical feminist, apa dosanya emang seorang RF beragama Islam sampai tidak bisa disebut muslimah? RFnya Pak Jano maksude opo seh yo? Feminis radikal kan cuma mencoba mendorong/mengangkat posisi kultural dan sosial perempuan (karena dunia -mainstream kultural, sosial dll- yg ada semuanya pake standar laki2), berdasar paradigma sexual difference, sebagai kritik atas sexism*(iya ga Mbak Herni?). Sebuah dunia yang independent dari nilai2 dan norma2 yg diset oleh laki2. Berbeda dengan agenda feminis liberal yang memperjuangkan supaya struktur sosial dan kultural masyarakat accessible buat perempuan, temanya: emansipasi (ini berkaitan dg diskusi soal second sex yg dibahas Mbak Herni dan Mbak Rita itu, ya kan para Mbak? :), feminis radikal mencoba melepaskan diri dari standar dominan (laki2), mempromosikan standar dan perspektif sendiri buat apa yang namanya cantik, penting, menarik,,,. Apa dosanya sih? apa pulak kaitannya dengan melajang? Jenis yang lain: deconstructive feminist, saya serahkan saja ke Mbak Herni ah penjelasannya takut ditimpukin milisers :))) Salaam, Ida. *(actions based on) the belief that the members of one sex are less intelligent, able, skilful, etc. than the members of the other sex, especially that women are less able than men. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Jano, saya tidak bertanya caranya menjadi wanita muslimah. Kalau pun saya punya pertanyaan mengenai cara menjadi seorang muslimah tentunya saya tidak perlu bertanya pada Anda yang mengaku belajar jadi Muslim aja engga sampai-sampai (saya ngutip tulisan Anda loh)... Yang saya tanyakan pada Anda; apakah perempuan yang melajang bukan Muslimah? KArena Anda menyebutnya sebagai RF. Sekali lagi, mohon pencerahannya, Tx. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Yach untuk PR, coba puasa senin - kemis, kemudian sholat Istikharah dan sholat lima waktunya ditekuni, kan nanti jadi wanita muslimah :), saya juga pingin sekali jadi muslim yang siip, belajar juga engga sampai-sampai nich... Jadi ingin bertanya, ada engga ya aturan didalam Islam yang memperbolehkan kita berniat melajang sampai akhir hayat ? O hiya, tadi malem lihat film The Job di ANTV engga ? itu bisa sebagai contoh seorang insan penganut RF... wassalam. ritajkt ritajkt@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Melajang adalah pilihan kalau insan yang memilih melajang itu penganut aliran RF ...heheheh...mangkanya, ditanya dulu, insan itu penganut RF atau seorang muslimah atau muslim, soalnya didalam Islam kan tidak ada paksaanahem...maksudnya tidak ada paksaan beragama Kalau bagi penganut aliran M , melajang itu adalah keharusan.karena yang namanya rumah tangga itu adalah wujud penjajahan terhadap wanito -wani ditoto salam. RF itu apa sih pak? Kalau saya menafsiikan dari posting anda nih, orang yang melajang itu tidak bisa disebut Muslimah (anda sebut RF dan RF kata Anda itu bukan Muslimah), apa benar begitu Pak? Mohon pencerahannya. Tx. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Re: True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
On 3/28/06, kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote: Omong-omong soal kaum homoseksual jadi pengen nimbrung:) Setuju dengan Mba Herni, jangan selalu melabeli sesuatu hanya dengan konsep benar atau salah, pahala dan dosa, benar dan salah... Memangnya kenapa, mbak? Btw, jangan selalu (don't always) kan bisa diartikan 'jangan tidak pernah' (don't never) juga, ya.. :-) Dalam kehidupan ini tidak hanya ada hitam dan putih saja. Bahkan apa yang kita sangkakan sebagai sesuatu yang hitam atau putih sebenarnya berada dalam wilayah abu-abu... Maybe (yes), maybe not.. Semisal seorang homoseksual jangan dulu divonis sebagai seorang yang bersalah besar kemungkinan justru dia adalah koban kejahatan. Sayangnya kebanyakan dari kita dan sebagian besar para agamawan hanya melihat masalah homoseksualitas dari sisi dosa dan hukuman tanpa memberikan solusi bagi para kaum homoseksual padahal banyak dari kaum homoseksual justru adalah para korban yang membutuhkan pertolongan untuk bisa kembali normal atau setidaknya bisa hidup sesuai norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Tapi setting sebagai 'korban kejahatan' sendiri kan tidak mengubah 'nilai' homoseksual/lesbian-nya, ya gak mbak? Itu cuma menjelaskan latar belakang saja (bukan inti bahasannya). Barangkali ini termasuk yang saya sebut dengan 'bahasan pinggiran'.. Keep in the focus, dunk.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sama halnya dng isu homoseksual dan lesbian. Kita bisa menutup dialog dan mengkriminalisasikannya tapi the problems are still there! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@ wrote: Sekarang memang punya/tidak punya anak nggak cuma dibatasi secarik kertas ikatan nikah, same-sex couples pun mengklaim mereka bisa berhasil mendidik anak dlm ke-homoseksual-an mereka. Salah satu argumentasi homosexual parents diwakili Audre Lorde di salah satu chapter bukunya A Burst of Light. http://www.amazon.com/gp/product/0932379397/sr=8-27/qid=1143479545/ref=sr_1_27/104-5412145-8795151?%5Fencoding=UTF8 But if you skip the interview, you will find the rest of the book to be both politically incisive and often very moving. I particularly enjoyed the essay Turning the Beat Around: Lesbian Parenting 1986, in which Lorde, a Black lesbian who co-parented a daughter and a son with her white woman lover, reflects on the joy and challenge of parenting. Argumentasi2nya cukup menohok buat dunia hetero. Kayaknya agamawan akan makin kelimpungan kalau terus2an tidak mau berdialog :-) [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
Mengenai nilai mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang berdosa mana yang berpahala saya rasa masih tetap kita butuhkan. Kita masih tetap perlu mengatur masyarakat dengan nilai-nilai yang baik dan memotivasinya dengan perbuatan yang berpahala. Yang sebaiknya kita hindari adalah vonis / menghukum yang terlalu dini dan tidak didukung oleh data yang akurat. Terhadap pelaku perbuatan buruk (dosa) yang melakukannya karena ia terpaksa atau merupakan korban, tentu mereka sebaliknya harus dibantu. Sedangkan terhadap seorang yang melakukan perbuatan buruk (dosa) karena hobi dan melakukannya terang-terangan, maka perlu untuk dihukum. Jika tidak demikian, maka masyarakat kita tidak akan terarah dan menjadi kacau. kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 10:16 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan Omong-omong soal kaum homoseksual jadi pengen nimbrung:) Setuju dengan Mba Herni, jangan selalu melabeli sesuatu hanya dengan konsep benar atau salah, pahala dan dosa, benar dan salah... Dalam kehidupan ini tidak hanya ada hitam dan putih saja. Bahkan apa yang kita sangkakan sebagai sesuatu yang hitam atau putih sebenarnya berada dalam wilayah abu-abu... Semisal seorang homoseksual jangan dulu divonis sebagai seorang yang bersalah besar kemungkinan justru dia adalah koban kejahatan. Sayangnya kebanyakan dari kita dan sebagian besar para agamawan hanya melihat masalah homoseksualitas dari sisi dosa dan hukuman tanpa memberikan solusi bagi para kaum homoseksual padahal banyak dari kaum homoseksual justru adalah para korban yang membutuhkan pertolongan untuk bisa kembali normal atau setidaknya bisa hidup sesuai norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Presiden Yudhoyono Usir Penyanyi Istana Yang Perlihatkan Pusar
http://www.kapanlagi.com/h/108839.html Presiden Yudhoyono Usir Penyanyi Istana Yang Perlihatkan Pusar Kapanlagi.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku dirinya masih memiliki pandangan kolot. Pasalnya, ia merasa risih melihat orang yang berpakaian dengan memperlihatkan pusar. Pengakuannya itu diungkapkannya saat memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres Persatuan dan Kesatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (24/03). Penyanyi dalam suatu acara di Istana pernah menjadi korban ketidaksukaan sang Kepala Negara, sehingga penyanyi yang bersangkutan terpaksa diusir sebelum sempat mengumandangkan lagu-lagu. Terganggu saja. Pernah ada acara di Istana, penyanyinya kelihatan pusarnya. Pulang, saya bilang. Akhirnya dia pulang 'nggak' sempat nyanyi, kata Presiden, ditimpali oleh ratusan tamu yang hadir. Pengakuan seputar 'pusar' itu muncul ketika Presiden Yudhoyono menyampaikan pendapat soal pro dan kontra terhadap RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP). Yudhoyono meminta RUU tersebut dirumuskan dengan damai dan memakai batasan yang jelas agar tidak terjadi konflik di masyarakat. Kita tahu kok mana yang disebut porno, mana yang tidak. Mari kita rumuskan. Ini bangsa kita sendiri, negara sendiri, masyarakat sendiri, rumuskan dengan baik. Jangan perang tanding hanya karena interpretasi. Rumuskan dengan jernih dan logis, pinta Presiden. Ia juga meminta kelompok-kelompok yang saling bertentangan, untuk menyikapi RUU APP itu dengan kepala dingin. Ada yang menuntut bahwa itu hak, freedom, baik kok dibatas-batasi. Yang satunya, minta harus busananya penuh. Kita harus cari yang logis, yang pantas, apa sebenarnya, ujarnya. Dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono meminta rakyat Indonesia untuk terus mengobarkan nasionalisme, antara lain dengan mempertahankan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional yang dimiliki Indonesia. Jangan cepat-cepat mengimpor, jangan cepat-cepat senang dengan budaya negara lain: Budaya Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan sebagainya. Saya kira budaya Indonesia sudah sangat luar biasa, katanya. Di bagian lain sambutannya, Presiden juga menyebutkan ada empat konsensus dasar yang tidak boleh tercabut bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kemajemukan Indonesia akan rontok kalau konsensus dasar itu tercabut, katanya mengingatkan. (*/lpk) Salam, http://yartati.multiply.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Wanita Mulia, Mengantar 15 Anaknya dengan Modal Ikhlas
Wanita Mulia, Mengantar 15 Anaknya dengan Modal Ikhlas Jumat, 24 Maret 2006 Sebagaimana namanya, ia âwanita muliaâ. Ditinggal suaminya, ia mendidik sendiri 15 anaknya sampai meraih sarjana. Tak pernah memukul atau kata kasar. âModalnya Ikhlas,â katanya Wawancara: Hidayatullah.com--Jika ukurannya gelar akademis, Mulia Kuruseng termasuk orang yang sukses dalam mendidik anak. Janda beranak 15 ini berhasil mengantarkan anak-anaknya menggapai gelar sarjana, ada yang profesor, doktor, master, insinyur, dan letnan. Sejak tahun 1985, Mulia menjadi single parent (orangtua tunggal) bagi 15 anaknya. âSaya berfungsi sebagai ibu sekaligus bapak,â ungkapnya bersemangat. Asâad, sang suami, meninggal pada Oktober 1985 akibat penyakit hipertensi dan jantung. Asâad seorang pedagang kain, pakaian jadi, dan sarung Bugis di Pare Pare (Sulawesi Selatan). Waktu itu, Asâad termasuk seorang pengusaha yang sukses. Omset usahanya tiap bulan mencapai Rp 100 juta. Mulia bukan seorang guru apalagi bergelar sarjana, tapi hanya tamatan SD. Asâad pun cuma tamat SMA. âSaya menikah saat kelas II Muallimin, saya hanya punya ijazah SD,â kenangnya. Bagaimana bisa ibu rumah tangga ini sukses mengantar 15 anaknya meraih berbagai gelar akademis? Wartawan Hidayatullah menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan nenek dari 24 cucu ini di kediamannya, Jl Matahari No 20 Pare-Pare. Bagaimana perasaan Anda dalam membesarkan 15 anak sendirian? Saya tidak pernah mengeluh. Saat itu saya tidak berpikir bagaimana nanti. Saya nekad saja. Alhamdulillah, Allah selalu berikan saya rezeki sedikit demi sedikit. Apa saja yang Anda lakukan? Saya berusaha melanjutkan usaha Bapak. Kan Bapak punya kios, ada barangnya. Dulu Bapak berhasil. Tetapi saat meninggal, semua piutang tersendat. Saya sampaikan kepada anak-anak agar tetap melanjutkan sekolah. Jangan ada yang berpikir putus sekolah. Kan masih ada Tuhan. Alhamdulillah, itu semua terwujud. Waktu itu yang bungsu berusia tiga tahun. Bagaimana dengan anak-anak yang masih kecil waktu itu? Kebetulan waktu itu anak yang kedua (Suryani) dan ketiga (Indriyati) sudah menikah. Indriyati sebenarnya belum selesai kuliah, tapi dia sudah menikah. Merekalah yang banyak membantu saya mengurus adik-adik. Merekalah yang men-support adik-adiknya untuk maju sekolah. Apa yang paling Anda tekankan dalam mendidik anak-anak? Prinsip saya mendidik anak-anak ada tiga hal, yaitu ikhlas, jujur, dan sabar. Kejujuran saya tanamkan sejak mereka kecil, ini turunan dari kakeknya. Kami dulu dididik untuk senantiasa jujur. Jika ada makanan di meja, tidak ada yang langsung mau makan, harus dibagi dulu. Jika ada uang di meja, mereka berteriak mencari siapa yang punya. Jadi, di rumah ini tidak pernah terjadi kehilangan uang. Dengan 15 anak, untuk bersikap sabar tentu berat ya. Pernahkah Anda memukul atau mencubit mereka? Saya tidak pernah memukul mereka. Contohnya, si bungsu pernah mogok makan. Gara-garanya minta dibelikan sepeda motor karena temannya semua sudah beli motor. Saya tidak marah. Saya hanya bersabar. Tiba-tiba temannya yang punya motor tabrakan dan meninggal dunia. Saya sampaikan kepada dia, âSaya sayang kamu Nak.â Apalagi memang saya tidak punya uang. Saya selalu mengeluarkan bahasa-bahasa yang sopan. Mereka tidak pernah dipukul, juga tidak pernah dibentak. Jika ada yang salah, saya tegur saat dia lagi sendiri agar tidak tersinggung, di saat adik atau kakaknya tidak ada. Jika ada yang mau saya tegur, saya carikan waktu khusus. Karena jika anak nakal satu, bisa jadi nakal semua. Saya selalu ingatkan dengan bahasa sopan. Anak-anak ini semua (sambil menunjuk foto-foto mereka) tidak ada yang pernah kena cambuk. Kalau marah sama mereka, saya pergi wudhu kemudian shalat sunah. Nanti setelah tenang baru saya nasihati mereka. (Hasmi Asâad (48), anak sulungnya, mengaku belum pernah merasakan kerasnya tangan ibunya. âSaya kira adik-adik juga begitu,â kata dokter yang kini menjadi Kepala Kesehatan Pertamina Wilayah Selatan. Kalau marah, katanya, sang ibu biasanya diam. âBaru beberapa saat kemudian Ibu bicara,â ujarnya.) Bagaimana menanamkan keikhlasan? Saya tidak pernah berpikir untuk mendapat gantinya, atau anak-anak membalas jasa-jasa saya. Tidak, saya betul-betul ikhlas. Saya juga tekankan pada mereka untuk ikhlas dalam memberi. Jika saya minta mereka membantu adik-adiknya, harus betul-betul ikhlas, jangan dipaksakan. Saya bilang kepada yang punya istri, jangan bebani istrimu. Jika tidak setuju, jangan dilakukan. Tetapi justru menantu-menantu yang paling dulu memberi. Mereka bilang, âKami ikhlas.â (Keluarga ini punya kebiasaan saling membantu, bila saudaranya yang lain memerlukan dana. Contonya saat Sumarni (anak ke-14) mau beli mobil, Mulia menghubungi anak-anaknya yang lain. Akhirnya mereka patungan, ada yang memberi Rp 5 juta, Rp 10 juta, sehingga terkumpul 70 juta untuk beli mobil). Dalam hal ibadah, bagaimana Anda mendidik anak-anak? Saya tidak pernah menyuruh
[wanita-muslimah] Doa Malaikat Kecilku
Doa Malaikat Kecilku Oleh: Ummu Thariq 23 Mar 2006 10:20 WIB Ya Allah, berilah mama kesehatan sembuhkanlah mama supaya mama bisa ke kantor lagi, aamiiin Bocah kecil berusia empat tahun, dengan mata berkaca-kaca tangan tertengadah berdoa kepada Tuhannya, untuk kesembuhan sang Bunda. Sesaat selepas berdoa, ia menoleh kepada Bunda untuk memberikan senyum kecil nan tulus. Matanya yang bulat bening, seolah mengatakan bahwa ia sangat berharap Bunda dapat sehat kembali, supaya dapat beraktifitas seperti sedia kala. Aku terharu. Sama sekali tidak pernah menyangka bahwa dia adalah malaikat kecil, yang dianugerahkan Allah Yang Pemurah kepada kami. Badanku yang terbaring lemas tanpa daya di atas pembaringan ini, secepat kilat seakan mendapat kekuatan baru mendengar barisan doa itu. Perlahan aku beringsut dari posisi tidurku, lantas duduk bersandar. Masih di pembaringan. Makasih, ya Kak... Kakak sangat baik sama Mama, ucapku tak kalah tulus. Iya, sama-sama... Mama juga sangat baik sama Iq, sahutnya, sembari datang memelukku. Ah... Tuhan, indah sekali moment seperti ini. Pintar sekali dia, bak seorang dewasa saja tingkahnya. Terima kasih! Seruku dalam hati. Anak kecil itu, memang masih sangat kecil jika diajak untuk berbicara banyak hal yang rumit. Namun Subhannallah... betapa ia sudah peka dengan yang terjadi di sekelilingnya, termasuk untuk mendoakan mamanya yang sedang sakit. Padahal, jika pun aku sembuh... waktuku tak banyak kuberikan padanya. *** Sejak dokter kandungan menyatakan bahwa aku mengandung anak kedua tiga bulan lalu, daya tahan tubuhku agak menurun. Seringkali mudah terserang sakit. Lebih cepat lelah. Dan kadang, kurasakan mual. Jika dibandingkan dengan kehamilan pertama, aku memang harus banyak bersyukur karena kali ini tak serepot dahulu. Jika dulu aku sempat tak doyan makan nasi hingga usia kandungan tiga bulan, kini nafsu makanku malah meningkat. Aku juga tak sampai muntah. Alhamdulillah... Namun mungkin, karena merasa lebih sehat dari dulu, aku lepas kontrol. Bekerja terlalu keras, bahkan seringkali lembur, hingga pulang ke rumah larut malam. Memang sih, di awal tahun begini, pekerjaanku seringkali menumpuk. Maka jadilah kemudian aku ambruk! Suatu pagi, dua hari lalu, aku merasakan tubuhku teramat lunglai. Ketika kupaksakan bangun, mataku berkunang-kunang dan hampir terjatuh. Beruntung ada suami di belakangku, yang kemudian memapahku kembali ke kamar. Dan sejak saat itu pula, aku nyaris tidak mengerjakan suatu pekerjaan apa pun, kecuali berbaring. Tiduran. Walau tak bisa juga aku tidur. Berdasarkan pemeriksaan dokter, aku kecapekan. Diminta untuk banyak beristirahat. Hmm... Meski begitu, pikiranku masih saja melayang ke kantor, menuju pekerjaan yang pasti kian hari kian terbengkalai karena belum tersentuh. Dan kesibukanku sebagai ibu rumah tangga sekaligus perempuan bekerja, membuat waktu terasa begitu sempit untuk berbagi dengannya. Meskipun demikian, bocah suci itu... selalu saja periang. Mudah memaafkan. Dan tak pernah menyimpan setitik amarah pun dalam hati putihnya. Kini, setelah mendengar doanya, aku baru menyadari. Bahwa selama empat tahun ia diamanahkan kepada kami, aku belum begitu bisa menjaganya. Seringkali ketika ia meminta perhatian, dengan tiba-tiba duduk di pangkuanku, misalnya. Aku malah mengusirnya. Memintanya duduk sendiri, dengan alasan dia sudah semakin besar. Atau ketika dia datang dengan setumpuk buku cerita di tangan mungilnya untuk dibacakan, seribu satu alasan kuberikan padanya. Aku amat paham bahwa ia sangat sayang padaku. Namun jahatnya, aku seringkali menggunakan belas kasihnya sebagai dalih. Nanti malam saja, Sayang. Mama masih capek, baru datang dari kantor. Lagipula tenggorokan mama gatal, jadi... nanti malam saja ceritanya, ya... Dan seperti yang sudah-sudah, alasan kecapekan atau sakit, selalu ia terima dengan senyuman. Ia pun pergi dengan tumpukan bukunya. Dan selama itu pula, aku tak pernah menyesal. Padahal aku mungkin telah mengecewakannya begitu rupa. Sekarang... doa tulusnya telah berhasil membangunkan aku dari kekhilafan. Aku berharap, dan akan berjuang keras... untuk tidak menolak keinginan baiknya. Untuk menyambut perhatian yang ia damba dari bundanya. Semoga Allah memberikan kekuatan kepadaku, untuk dapat berubah menjadi bunda yang lebih baik buatnya. Karena Allah telah begitu sayang kepadaku, dengan memberikan putra yang demikian sholih... hingga dalam usianya yang relatif sangat sangat muda, doa tulusnya telah mengalir buatku. Dan semoga kelak ia menjadi anak yang sholih, yang bisa menerangi kubur dan mengangkat derajat kami di Syurga, dengan doa-doa panjangnya yang melimpah, aamiiin... Apabila anak cucu Adam itu wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholih yang mendoakan orang tuanya. (HR Muslim, dari Abu Hurairah ra). Akan diangkat derajat seorang hamba yang sholih di Syurga. Lalu ia akan bertanya-tanya: Wahai Allah, apa yang membuatku begini? Kemudian
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A??? Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang, Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat buruk itu selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu merajalela di masyarakat? Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan? kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 10:57 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A??? Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang, Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Pak Wida, seperti yang saya katakan sebelumnya anjuran didalam Qur'an agar kita bisa saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Dalam hal empati, empati dibutuhkan agar kita bisa tahu apa yang harus kita nasehatkan...seperti yang saya bilang sama Pak Irwan kadang kala kita lupa akan setting, sedangkan settingan inilah yang memberikan nilai salah dan benardan prilaku adalah kewajaran atau sesuatu yang alami dari hasil settingan. Pak Wida... are you sure??? kalau seseorang melakukan perbuatan buruk itu hanya didasari hobi dan itikad jahat???:) h Ada yang curhat, Dia selalu berganti pasangan seks dan pasangan seks nya adalah sejenis. Dia tidak bisa lepas dari aktifitas seksual sesama jenis. sebentar saja hidup tanpa seks membuat dia tidak sehat... Jika tanpa empati dan hanya melihat dari prilakunya saja, tentu nasehat yang akan diberikan adalah jauhi seks sejenis karena itu dosa dan tidak baik..padahal jelas-jelas seks bagi Dia justru menyehatkan tanpa seks dia menjadi sakit. Setelah curhat-curhatan dan tahu settingan dimana seks bagi dia merupakan satu cara alami untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari orang lain tentang eksistensi dirinya...sekarang dia lagi terapi konsep penghargaan terhadap nilai dirinya sendiri... Sayang sekali sekarang ini homoseksual hanya dipandang sebagai prilaku yang salah dan menyimpang sehingga penangananya hanya berupa labeling dosa dan penghukuman ..huss enggak fokus lagi yach??;) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat buruk itu selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu merajalela di masyarakat? Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan? kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 10:57 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A??? Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang, Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar bmuncar@ Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu
Re: True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
Mbak Herni, terimakasih. 8-) Saya tidak bermaksud untuk menghakimi kebahagiaan orang lain. Bersyukurlah ibu mbak Herni bisa memperoleh kebahagiaan lain dari anak-anak yang ia besarkan. Sekalipun bukan dari benihnya sendiri. Itupun sebetulnya merupakan pemenuhan salah satu dari dua fitrah alaminya. Yaitu untuk menjadi ibu. Sekalipun ia memutuskan untuk tidak memenuhi fitrah yang satunya lagi. Yaitu untuk menjadi istri. Tetapi apakah setiap wanita yang memutuskan untuk melajang akan memperoleh kesempatan yang sama? Dikelilingi oleh anak-anaknya di hari tua? Nama siapa yang akan dia tulis pada surat wasiatnya sebagai ahli warisnya? Di negeri Timur sini di mana ikatan kekeluargaan (paguyuban) masih kuat, keputusan ini tidak akan terlalu terasa. Tetapi di negeri Barat di mana ikatan kekeluargaan sudah sangat renggang (maaf, katanya), keputusan ini akan sangat terasa di hari tuanya nanti. Tetapi saya juga tidak menutup kemungkinan bahwa wanita yang melajang juga akan mempunyai kebahagiaannya sendiri dan akan mampu membuat hidupnya menjadi lebih bermakna. Itu semua pilihan yang konsekwensinya akan diterima oleh si pengambil pilihan itu. 8-) Salam, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 11:37 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan Mas Wida, Mungkin saya sok tau, sok bijak or apalah. Tapi kebahagiaan kita sendiri adalah tergantung bagaimana kita mempersepsikan kebahagiaan itu sendiri (ada orang jawa, duh lupa siapa namanya, yg nulis khusus ttg filfasat kebahagiaan. Tapi itu tulisan yg menarik). Dengan paramater/standar kebahagiaan ala mas Wida (dan kebanyakan orang pada umumnya) dimana menikah dan memiliki anak menjadi bagian dari standar tsb, jelas mereka yg melajang dan tidak menikah serta punya anak (padahal, punya anak kan gak harus menikah ya? :P) adalah mereka2 yg tidak berbahagia. Betapa picik sekali pandangannya dlm melihat atau memaknai arti kebahagian dlm hidup! (menurut saya). Speaking of true story, salah satu 'ibu' saya adalah perempuan melajang yg memutuskan melajang ketika ia muda. Dia seorang guru. Bidang keahliannya adl geografi dan ahli soal museum. Kebetulan jarang sekali kita punya ahli museum. Waktu mudanya dia memutuskan tinggal di timur jakarta yg kebetulan waktu itu masih berupa rumah di tengah sawah dan ditemani bebek2 yg suka membebek kalau dia pulang dari mengajar, hehehehe. Dan saya sempat besar di rumah yg besar itu utk beberapa tahun. Rumah kecil di tengah pekarangan yg luas (bayangin aja, utk nyiram pekarangannya aja minimal butuh 30 menit! itu udah nyiram ala asal2an, hehehe...) Dia cukup bersosialisasi, baik ke ibu2 yg intelektual hingga ibu2 PKK atau ibu2 pasar sekalipun (oh ya, kalau gak salah dirumah itu ada orang gila yg suka lewat. Mpok2 betawi gitulah. Saya lupa namanya, tapi kalau dia lewat dan ngoceh sambil bawa korang yg terbalik, lucu bangt, hehehe... oh ya, ada juga satu anak laki2 yg ketawa2 melulu. Katanya sih dia keseringan jatuh jadi agak2 ngaco. Payahnya, tuh anak suka nungguin saya dan ngejar2 saya kalau lagi pulang sekolah, jadilah harus muter lewat sawah di belakang rumah. Nyebelin dah... napa juga banyak orang gila di kawasan itu ya? :P) Dia juga memelihara anak2, ada satu sepupu saya yg dipelihara oleh ibu saya itu. Dan terus terang, hidupnya tidak kesepian. Ketika sakit pun, kami bergiliran menunggui di rumah sakit (pernah sekali lagi nunggu di RSCM, eh tiba2 gempa dikit.. wah heboh langsung lari2, hihihi...) Eniwei, intinya adalah we love her so much. Problem orang yg punya duit, kadang2 mereka gak tau gimana membuat duitnya jadi lebih bermakna. Fenomena orang yg kebanyakan duit dan gatel ingin mendistribusikan uangnya juga jadi salah satu penyebab maraknya orang bicara altruisme, UU Yayasan dll (dulu, sekitar tahun 2000an) Intinya sih, pinter2nya kita, kreatif2nya kita dlm membuat hidup, jadi lebih hidup :-)) dan bagaimana kita mempersepsi kebahagian itu sendiri. Kalau pun mau dibalik argumentasinya, bukankah perempuan yg merelakan rahimnya utk tidak dipakai demi kebahagiaan anak2 yg terlantar justru harus lebih dihargai? Bukankah itu sesuatu yg bisa kita lihat secara 'luar biasa'? :-) Sok bijak? You may say so..:-) Cuma saya suka gatel dng orang2 yg usil bilang orang lain tidak bahagia dng menggunakan parameter kebahagiaannya sendiri :-) Hidup manusia kan tidak bisa diseragamkan dan pada kenyataannya memang tidak seragam! Tapi apakah kebahagiaan lantas jadi eksklusif milik sebagian saja? Atau lantas, gak ada angin gak ada hujan dihakimi sebagai RF-Radical Feminist? Pikiran yg picik sekali! Terus terang, saya gak mengerti logikanya orang2 yg saya anggap picik (maaf pak janoko, but i do think you have a narrow mind.. eh itu bener gak tuh inggrisnya :P). Mungkin saya yg dudul ataukah memang manusia yg senang bermain sebagai tuhan
[wanita-muslimah] Jajan atau Poligami ? Re: PSK
Bisa dimengerti mbak Mei. Istri saya juga pasti akan mempunyai perasaan yang sama. Kalau bisa kita berharap ada satu orang pria bagi satu orang wanita. Sehingga wanita bisa terhindar dari kemungkinan melacurkan diri. Dan pria tidak perlu berpoligami atau pergi PSK. Mungkinkah? Antara poligami dan jajan bagi suami. Kaum istri memang lebih memilih sang suami jajan dari pada harus mempunyai istri lagi. Bahkan saya pernah membaca di sebuah majalah wanita, seorang istri akan lebih suka sang suami jajan di luar sepengetahuannya, asal jangan menikah lagi (poligami). Benarkah kaum wanita berfikiran seperti itu? L.Meilany [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/26/2006 05:27 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Re: PSK, Re: [wanita-muslimah] Re: Salah Tangkap yang Menyisakan Rasa Perih di Hati Jangan salahkan PSK nya melulu :-)) Namanya juga nyari duit, jualan. Kalo gak ada yg berminat, jualannya juga bangkrut, bukankah begitu. Sekarang jika PSK itu = perempuan isteri ke dua dan seterusnya Gimana? Ada obrolan ringan di sore hari di daerah Tangerang. Konon kegemaran berkunjung ke PSK berbanding lurus dengan pria yg punya isteri lebih dari satu. Yg ke PSK adalah laki2 yg ogah berkomitmen, yg duitnya nggak cukup untuk kasih makan bini ke dua dan seterusnya. Yg punya isteri muda [ biasanya berkecukupan, kaya] takut kena penyakit kelamin, AIDS dan takut dosa. Tapi kan akibatnya sama saja bagi isteri pertama, menyisakan rasa perih di hati :-) Jadi mending mana, pergi ke PSK atau punya isteri baru??? 'Jajan' - namanya jajan itu cuma selingan bukan makanan pokok; atau menikmati 'menu baru' yg biasanya jauh lebih enak tapi juga lebih mahal ongkosnya... Semuanya seperti buah simalakama bagi perempuan. Sama2 pedih! :-)) salam l.meilany - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 15, 2006 7:33 AM Subject: PSK, Re: [wanita-muslimah] Re: Salah Tangkap yang Menyisakan Rasa Perih di Hati [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Homoseksual? Re: Welcome To The Real World?
Adakah binatang yang homoseksual? Artinya yang jantan hanya suka kepada yang jantan dan sebaliknya? Kenapa hanya makhluk manusia yang mempunyai penyakit seperti itu? Bukankah itu penyimpangan? Perilaku homoseksual menurut saya haruslah diperlakukan sebagai penyakit kanker yang tidak boleh meluas di dalam masyarakat. Maaf kalau terdengar kasar. Tetapi kalau perilaku ini dilegitimasi dan kemudian menyebar luas di dalam masyarakat, maka tatanan masyarakat kita akan rusak. Baiknya mereka kita tolong untuk kita sembuhkan. Tetapi dalam pengawasan sehingga perilaku ini tidak boleh menyebar luas. Kisah kaum Sodom di zaman nabi Luth sudah menunjukkan bahwa perilaku homoseksual itu bisa menyebar luas ke seluruh masyarakat jika tidak dibatasi dan ditanggulangi. Melihat perilaku homoseksual di Amerika, saya pernah membaca quote yang menarik: Tuhan harus terpaksa meminta maaf kepada kaum Sodom karena telah menghukum mereka demikian keras, jika Ia tidak segera menjatuhkan hukuman yang sama kepada Amerika. Saya rasa Amerika belum separah kaum Sodom. 8-) kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 11:46 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Pak Wida, seperti yang saya katakan sebelumnya anjuran didalam Qur'an agar kita bisa saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Dalam hal empati, empati dibutuhkan agar kita bisa tahu apa yang harus kita nasehatkan...seperti yang saya bilang sama Pak Irwan kadang kala kita lupa akan setting, sedangkan settingan inilah yang memberikan nilai salah dan benardan prilaku adalah kewajaran atau sesuatu yang alami dari hasil settingan. Pak Wida... are you sure??? kalau seseorang melakukan perbuatan buruk itu hanya didasari hobi dan itikad jahat???:) h Ada yang curhat, Dia selalu berganti pasangan seks dan pasangan seks nya adalah sejenis. Dia tidak bisa lepas dari aktifitas seksual sesama jenis. sebentar saja hidup tanpa seks membuat dia tidak sehat... Jika tanpa empati dan hanya melihat dari prilakunya saja, tentu nasehat yang akan diberikan adalah jauhi seks sejenis karena itu dosa dan tidak baik..padahal jelas-jelas seks bagi Dia justru menyehatkan tanpa seks dia menjadi sakit. Setelah curhat-curhatan dan tahu settingan dimana seks bagi dia merupakan satu cara alami untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari orang lain tentang eksistensi dirinya...sekarang dia lagi terapi konsep penghargaan terhadap nilai dirinya sendiri... Sayang sekali sekarang ini homoseksual hanya dipandang sebagai prilaku yang salah dan menyimpang sehingga penangananya hanya berupa labeling dosa dan penghukuman ..huss enggak fokus lagi yach??;) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat buruk itu selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu merajalela di masyarakat? Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan? kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 10:57 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A??? Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang, Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa
RE: [wanita-muslimah] tes kehamilan
Gimana klo periksa ke dokter mas :-) -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Raden Mas Adipati Aryo Penangsang Sent: Monday, March 27, 2006 4:26 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] tes kehamilan assalamualaikum maaf ini mau tanya, beberapa hari lalu istri mengeluh terlambat haid, sudah 4 hari ini. kemudian istri saya mencoba menggunakan alat tes kehamilan yaitu SENSITIF.kemudian hasil yang tampak yaitu tanda garis merah pertama tampak kabur(tidak jelas) dan tanda garis yang kedua tampak jelas dan berwarna merah muda. yang ingin saya tanyakan apakah istri saya hamil atau tidak dan bagaimana untuk bisa memastikan hasil yang sebenarnya. wa'alaikumsalam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment _ YAHOO! GROUPS LINKS * Visit your group wanita-muslimah http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! http://docs.yahoo.com/info/terms/ Terms of Service. _ [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
Saya setuju sekali dengan apa yang Pak Wida utarakan bahwa kebutuhan akan nilai benar dan salah harus tetap ditegakan dalam kehidupan kita hanya saja jangan menilai benar dan salah pada prilaku seseorang tapi lebih kepada settingannya. Ada seorang Bapa yang telah memasuki masa pensiunnya dan bertanya pada saya bagaimana rasanya seks dengan sesama jenis? lalu saya bertanya pada Bapa tersebut mengapa berkeinginan untuk melakukan seks sesama jenis? kemudian Bapa tsb bercerita bagaimana dia sukses dalam berkarir hingga masa pensiun, mempunyai istri yang sholehah dan juga anak-anak yang hebat. Tapi dengan kehidupan yang nyaris sempurna seperti itu si Bapa ini merasakan kebosanan dan kejenuhan yang luar biasa. Saya katakan pada Bapa tsb bisa saja variasi seksual dengan sesama jenis menjadi solusi terhadap kejenuhanya tapi apa kah anda tahu resiko atau konsekwensi dari prilaku tsb? terakhir saya kontak dengan Bapa tsb mengatakan bahwa dia telah membatalkan janji kencan dengan beberapa kandidat dan menghapus juga no.telp dari para kandidat dan sekarang mengatasi kejenuhanya dengan berkebun. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengenai nilai mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang berdosa mana yang berpahala saya rasa masih tetap kita butuhkan. Kita masih tetap perlu mengatur masyarakat dengan nilai-nilai yang baik dan memotivasinya dengan perbuatan yang berpahala. Yang sebaiknya kita hindari adalah vonis / menghukum yang terlalu dini dan tidak didukung oleh data yang akurat. Terhadap pelaku perbuatan buruk (dosa) yang melakukannya karena ia terpaksa atau merupakan korban, tentu mereka sebaliknya harus dibantu. Sedangkan terhadap seorang yang melakukan perbuatan buruk (dosa) karena hobi dan melakukannya terang-terangan, maka perlu untuk dihukum. Jika tidak demikian, maka masyarakat kita tidak akan terarah dan menjadi kacau. kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 10:16 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject True Story, Re: [wanita-muslimah] Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan Omong-omong soal kaum homoseksual jadi pengen nimbrung:) Setuju dengan Mba Herni, jangan selalu melabeli sesuatu hanya dengan konsep benar atau salah, pahala dan dosa, benar dan salah... Dalam kehidupan ini tidak hanya ada hitam dan putih saja. Bahkan apa yang kita sangkakan sebagai sesuatu yang hitam atau putih sebenarnya berada dalam wilayah abu-abu... Semisal seorang homoseksual jangan dulu divonis sebagai seorang yang bersalah besar kemungkinan justru dia adalah koban kejahatan. Sayangnya kebanyakan dari kita dan sebagian besar para agamawan hanya melihat masalah homoseksualitas dari sisi dosa dan hukuman tanpa memberikan solusi bagi para kaum homoseksual padahal banyak dari kaum homoseksual justru adalah para korban yang membutuhkan pertolongan untuk bisa kembali normal atau setidaknya bisa hidup sesuai norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: tes kehamilan
Ya ndak bisa periksa kedokter wong jamanya Raden mas adipati aryo penangsang kan yang ada cuman dukun beranak bersertifikat:) Pak Adipati, biasanya test pack hanya bisa menditeksi kehamilan setelah terjadi pengedapan hormon kehamilan sekitar 10 sampai 15 hari terlambat menstruasi. Jadi lebih aman jika dilakukan USG apakah ada kantong hamil atau tidak. Selamat jika benar anda akan menjadi seorang ayah;) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, luar nich [EMAIL PROTECTED] wrote: Gimana klo periksa ke dokter mas :-) -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Raden Mas Adipati Aryo Penangsang Sent: Monday, March 27, 2006 4:26 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] tes kehamilan assalamualaikum maaf ini mau tanya, beberapa hari lalu istri mengeluh terlambat haid, sudah 4 hari ini. kemudian istri saya mencoba menggunakan alat tes kehamilan yaitu SENSITIF.kemudian hasil yang tampak yaitu tanda garis merah pertama tampak kabur(tidak jelas) dan tanda garis yang kedua tampak jelas dan berwarna merah muda. yang ingin saya tanyakan apakah istri saya hamil atau tidak dan bagaimana untuk bisa memastikan hasil yang sebenarnya. wa'alaikumsalam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment _ YAHOO! GROUPS LINKS * Visit your group wanita-muslimah http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! http://docs.yahoo.com/info/terms/ Terms of Service. _ [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Memanage Birahi? Re: [wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex,
Saya memang tidak membedakan apakah itu porno atau erotik untuk sebuah film porno yang mempertontonkan adegan seksual. Juga untuk sebuah gambar yang memperlihatkan secara gamblang payu dara dan kemaluan wanita atau pria. Kedua hal itu saya rasa -betapapun membosankannya bagi beberapa orang- akan tetap memberikan stimulus secara seksual. Dalam kondisi-kondisi tertentu. Dan saya memang berbicara dalam konteks yang umum. Karena betapapun baiknya anjuran untuk mengendalikan birahi kita, tidak semua orang mampu melakukannya di hadapan rangsangan yang demikian kuat seperti itu. Salah satunya mungkin bapak-bapak yang hobi ke PSK. 8-) Tetapi mungkin benar juga kalau semua itu tergantung persepsi di dalam fikiran kita. Orang Timur dan orang Barat pasti akan berbeda dalam merespon suatu material porno atau erotis. Orang Timur jadi kampungan yah karena belum terbiasa? 8-) Pernahkah kita terfikirkan pembuatan film porno itu? Siapakah yang bermain di situ? Suami istri? Saya ragu. Kemungkinan bebas adalah bukan suami istri. Lalu mereka melakukan hal seperti itu dengan berganti-gantian? Di filmkan pula untuk ditonton jutaan orang? Saya tidak mengerti, apakah pelaku film porno itu masih mempunyai kehidupan sosial yang baik? Apakah mereka tidak malu kepada masyarakatnya? Ataukah masyarakatnya menganggap mereka seperti bintang film? Sudah jelaslah bahwa konsep dosa zina sudah tidak berlaku lagi bagi mereka. Lalu kita membeli produk mereka? Memelihara industri (bisnis) ini? 8-( Salam, Riris Andono Ahmad [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/26/2006 02:16 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Re: [wanita-muslimah] Re: Barat dan Free Sex, Pak Wida, Kalau menurut saya sih tergantung. Tergantung pada apa definisi kita tentang pornografi. Seperti Ni Londo, mbak Rita dan mbak Ida sudah ungkapkan, materi yang pak Wida sebutkan sebagai porno, sangatlah bervariasi. Saya melihat pak Wida menggolongkan semua materi (terutama ketika kita membicarakan film), yang mengeksplorasi seksualitas sebagai materi porno, (saya mengatakan mengeksplorasi karena seksualitas dijadikan diskursus dalam film/cerita tersebut, dan bukan hanya sebagai tambahan, tempelan maupun penggugah selera audiens. Dalam hal ini novel Saman nya Ayu Utami saya pandang dalam kategori ini, ketika seksualitas dituliskan dalam konteks hubungan sosial antar manusia), sementara yang lainnya, menggolongkan itu adalah erotika yang merupakan bagian dari seksualitas kita, dan mendefinisikan porno sebagai film yang mengeksploitasi seks dan hubungan seks semata-mata untuk komoditi tontonan. Dalam hal ini adalah tontonan dewasa dengan kategori XXX. Saya lihat disinilah perbedaan pendefinisian antara pak Wida dan mbak- mbak dan beberapa mas di milis ini dan juga dengan om Gunawan Mohammad. Kebosanan yang dimaksudkan oleh om Gun adalah kebosanan ketika melihat tontonan dewasa XXX, karena ceritanya sangat mudah ditebak, gerakannya juga monoton, bloking, olah vokal, ekspresi wajah juga dari judul-ke judul, scene ke scene, berbagai pemain, juga itu- itu saja.. Nah dalam situasi itulah kebosanan akan muncul, dan bisa jadi secara permanen. Sementara erotika memang tidak pernah membosankan pak.. siapapun kita saya yakin akan suka dengan erotisme to some extent.. minimal ketika dengan pasangan/istri kita. Karena tanpa erotisme, jelas hubungan intim bukan menjadi suatu yang menarik lagi. Jadi yang menjadi masalah yang didiskusikan dengan 2 kacamata berbeda antara pak Wida, dengan yang lainnya adalah bagaimana kita mensikapi erotisme kita ketika kita dipaparkan oleh materi terkait seksualitas. Pak Wida dengan asumsi orang yang birahinya sudah diubun-ubun pasti akan gelap mata, sedangkan yang lainnya (lainnya dalam hal ini terbatas pada beberapa nama yang mempunyai pandangan serupa, seperti mbak Ida, mbak Rita, mbak Mei, mas Ary, Heman, dan beberapa lainnya) menyatakan bagaimana kita bisa memanej birahi kita secara rasional. Dan kebetulan memang saya sepaham dengan mereka. Boleh cerita sedikit nih pak.. (meskipun saya tidak bangga menceritakan = jangan dipelintir ya mas-mas tukang pijat di Milis), saya pernah diajak teman untuk melihat striptease di Kingcross Sydney. Dengan membawa keingintahuan dan imaginasi yang cukup liar (meskipun tidak sampai bertingkah laku seperti yang mbak Ida ceritakan tentang orang Indo di LN), saya masuk keruangan gelap dengan musik yang hingar bingar. Dan apa yang saya temukan ternyata tidak seliar dan seindah imaginasi yang saya usung dari rumah (eh tempat penginapan) dan mengecewakan. Tidak perlu seperti om Gun yang memerlukan beberapa film untuk menjadi bosan, dalam waktu 5 menit pertama saja saya sudah sangat jenuh dan sangat mengantuk, tanpa adanya impulse2 erotisme yang muncul what soever.. Bahkan ke horny an saya sebelum berangkat jadi hilang sama sekali... Kesimpulannya
[wanita-muslimah] The decline of political Islam in Indonesia
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/HC28Ae03.html Mar 28, 2006 The decline of political Islam in Indonesia By Andrew Steele JAKARTA - Islam maintains a more visible place in secular Indonesia than it has in years. New mosques are popping up everywhere, while more and more women wear jilbabs, or Islamic headscarves, than before. That rising tide of Islamic expression in daily life, however, is not translating into greater support for the country's many mushrooming Islamic political parties, particularly the Partai Keadilan Sejahtera, or the PKS. The PKS's impressive showing in the 2004 legislative election, in which the party increased its representation in Indonesia's main legislative body, the DPR, to 45 seats from the seven seats it won in 1999, caught many political pundits off guard. Questions arose about whether Indonesia's move toward more democracy would steer the country in a less secular, more Islamic, direction. The party's clean and caring campaign message struck a chord with many voters who had already grown tired of the ineffectiveness of Indonesia's better-known political parties, including former president Suharto's old guard Golkar, former president Megawati Sukarnoputri's Indonesian Democratic Party for Struggle, or PDI-P, and former president Abdurrahman Wahid's National Awakening Party, or PKB. However, voters have always been suspicious that the PKS would eventually push for sharia law and other pieces of conservative legislation that would move Indonesia in the direction of a more pro-Islamic state. True to form, the PKS has recently thrown its legislative weight behind an outrageous anti-pornography bill which aims to push secular Indonesia in the direction of the intolerant, fundamentalist regimes seen in the Middle East. Shifting its focus from corruption-busting to promoting a more Islamic fundamentalist agenda in Indonesia's secular society has affirmed fears that the party was all along masquerading behind anti-corruption issues to push forward their hardline religious views. Public opinion polls, academics and former PKS supporters say the party in its current manifestation is falling out of favor with the more democratic-minded Indonesian electorate. Widespread perceptions that the party is consumed with internal disputes and petty power struggles have greatly undermined the party's credentials for affecting political, economic and social change. In fact, there are growing indications that the party is losing, rather than expanding, its popular support base. A recent survey by the Jakarta-based Lembaga Survei Indonesia (LSI), an independent polling agency, points to a party in peril. LSI conducted a year-long survey in 2005, asking Indonesians which political party they would chose if legislative elections were held that day. The trend line shows an unmistakable and steady decline for the PKS, running from a January, 2005 high of 10.1% to a dismal 2.7% by year's end, the second-lowest rating for any major political party. The quantitative results are eye-opening, particularly considering the still prevalent impression among Jakarta's political pundits that the PKS is actually growing in numbers. Significantly, PKS campaigned in 2004 on an anti-corruption ticket, hoping to attract voters to its self-professed squeaky clean image. Disenchanted by former strongman Suharto's corrupt and abusive 32-year rule, that message resonated soundly at the polls. Since being elected, however, the PKS has not yet uncovered any major corruption scandals, analysts note. Although President Susilo Bambang Yudhoyono's popularity has dropped in recent months, the fact that no major corruption allegations have surfaced against him or his government has shifted popular attention toward jump-starting the economy, spearheading education drives and improving access to health care. On all those fronts, the PKS doesn't bring much to the legislative table, according to Indra Piliang, a researcher at the Jakarta-based Center for Strategic and International Studies, or CSIS. What is the PKS's contribution? He added that the party was increasingly beginning to resemble Indonesia's many other opportunistic political parties. Marriages of convenience Indeed, the PKS has failed to sustain or commit to any broad-based political ideals, and increasingly party leaders seem bent on mere survival. According to PKS's own internal data, the party has entered at least 54 different political coalitions supporting particular governor, mayor or regent candidates across the archipelago. Among them, analysts say, there is no discernible common political or social thread among the PKS's mishmash of coalitions. On Bali, for example, it backs the mayor of Denpasar in a coalition consisting of Golkar, PAN, the obscure PKPB and PKB party. In South Kalimantan, PKS supports the regent of Balangan alongside PPP, PDI-P, PD and the PKB. The
Re: [wanita-muslimah] Re: tes kehamilan
Pengalaman istri saya, coba beberapa produk test kehamilan. Jangan hanya dari satu produk saja. Supaya ada sampling dan dari beberapa test itu bisa ditarik kesimpulan. Untuk kabar yang menggembirakan, keluar uang agak lebih banyak sikit tak apa laa... 8-) Kenapa sih pengen cepet-cepet mastiin? Yang baru ketahuan setelah umur kehamilah beberapa minggu saja happy-happy juga! 8-) Tetapi kalo memang bener hamil, selamat ya... 8-D Salam, Pramita Gayatri [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 02:01 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Re: [wanita-muslimah] Re: tes kehamilan Saya punya pengalaman yang cukup menggelikan menggunakan test pack. Seminggu setelah menikah, saya iseng mencoba memakai test pack. Hasilnya: dua strip merah dengan satu strip yang berwarna merah tegas dan satu lagi berwarna merah pudar. Karena tak percaya saya ulangi lagi dengan test pack yang berbeda merk. Al hasil garis merahnya hanya satu. Setelah beberapa waktu, dan cukup sering menggunakan test pack sebelumnya, saya kembali menggunakan test pack. Kali ini garisnya dua. Karena pengalaman ?tertipu ? yang lalu, saya tak ambil pusing. Namun iseng-iseng saya coba pake test pack lagi, eh, tak disangka hasilnya merah. Karena penasaran saya coba sampai empat kali dan hasilnya positif semua. Untuk lebih memastikan saya periksa ke bidan dekat rumah. Ternyata saya memang hamil. Saya sepakat untuk lebih memastikan sebaiknya konsultasikan pada dokter kandungan atau lakukan USG. Selamat mencoba ::Mita:: kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ndak bisa periksa kedokter wong jamanya Raden mas adipati aryo penangsang kan yang ada cuman dukun beranak bersertifikat:) Pak Adipati, biasanya test pack hanya bisa menditeksi kehamilan setelah terjadi pengedapan hormon kehamilan sekitar 10 sampai 15 hari terlambat menstruasi. Jadi lebih aman jika dilakukan USG apakah ada kantong hamil atau tidak. Selamat jika benar anda akan menjadi seorang ayah;) - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Reformulasi Otonomi Pendidikan
RIAU POS Reformulasi Otonomi Pendidikan Selasa, 28 Maret 2006 Prestasi pendidikan di Indonesia tertinggal jauh di bawah negara-negara Asia lainnya, seperti Singapura, Jepang, dan Malaysia. Bahkan jika dilihat dari indeks sumber daya manusia, yang salah satu indikatornya adalah sektor pendidikan, posisi Indonesia kian menurun dari tahun ke tahun. Indikator rendahnya mutu pendidikan nasional dapat dilihat pada prestasi siswa. Dalam skala internasional, menurut laporan Bank Dunia, studi IEA (International Association for the Evaluation Achievement) bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia berada pada peringkat terendah. Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30 persen dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Indikator lain yang menunjukkan betapa rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari data UNESCO tentang peringkat Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan dan penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Pendidikan di Indonesia, memang menghadapi dua masalah besar sekaligus, yakni persoalan internal dan eksternal. Secara internal sedang dilakukan berbagai penataan dan restrukturisasi strategi pengembangan yang lebih tepat, akurat, dan akseleratif, sementara secara ekternal, berbagai tantangan dan peluang justru menunggu peningkatan tersebut agar lebih kompetitif. Pendidikan dan Otonomi Daerah Sentralisasi pengelolaan pendidikan nasional selama Indonesia merdeka, ternyata telah menempatkan Indonesia dalam posisi sebagai negara yang jauh tertinggal dibanding dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini tercermin dalam laporan United National Development Program (UNDP), yang memposisikan Indonesia pada peringkat 110 dari 173 negara, jauh di bawah Malaysia (peringkat 55), Thailand (peringkat 70), Filipina (peringkat 77), Cina (peringkat 96) dan Vietnam (peringkat 109). Hal ini telah mendorong lahirnya semangat baru dan visi yang lebih demokratis dan lebih desentralistis dalam pengelolaannya, sehingga dapat mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan potensi dirinya, potensi lingkungan terdekatnya, dan potensi yang lebih luas. Dengan semangat demokratisasi, desentralisasi dan globalisasi, maka dalam Undang-Undang Sisdiknas yang disahkan tanggal 11 Juni 2003, terdapat paling kurang sembilan belas pasal yang menggandengkan kata pemerintah dan pemerintah daerah, yang konotasinya adalah berbagai kebijakan dalam pembangunan pendidikan hendaknya selalu mengawinkan kepentingan nasional dan kepentingan lokal (daerah) sehingga kualitas pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing peserta didik, dilaksanakan secara efisien dan efektif. Mulai dari hak dan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang berkualitas, sampai kepada hak regulasi dalam mengatur sistem pendidikan nasional. Secara singkat dapat disebutkan, misalnya dalam Undang-Undang Sisdiknas Pasal 10 disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah mengatur dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada Pasal 34 ayat (2) disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pada Pasal 44 ayat (1) disebutkan pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Ayat (3) pemerintah dan pemerintah daerah wajib membantu pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarkan oleh masyarakat. Selanjutnya pada Pasal 49 ayat (1) disebutkan dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 persen dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20 persen dari APBD. Ayat (4) dana pendidikan dari pemerintah kepada pemerintah provinsi/kabupaten/kota diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebenarnya masih banyak pasal yang menjelaskan peranan pemerintah dan pemerintah daerah, namun dari beberapa pasal yang dijelaskan di atas, kiranya cukup menggambarkan hak dan kewajiban pemerintah maupun pemerintah daerah dalam sistem pendidikan nasional. Pemberian aksentuasi kepada pemerintah daerah dalam Undang-Undang Sisdiknas, diharapkan nantinya pengembangan pendidikan di tingkat lokal akan lebih efektif jika dikembangkan oleh pemerintah daerah bersama kelompok masyarakat. Sebab jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh masing-masing daerah, berbeda satu sama lain. Itulah sebabnya pada Pasal 50 ayat (4) disebutkan bahwa pemerintah kabupaten/kota berkewajiban mengelola satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal. Jika setiap
Re: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim
;-) iya mbak Ariel Padahal hal yang sama itu muncul di agamanya Sato sendiri. Oleh karena itu jika saya lihat film-film model Constantine, tafsiran baru ttg hal itu mulai banyak diperkenalkan. Benang antara Gabriel dan Gabriela, Michael dan Michaela sebetulnya tipis... (terutama di taman maluku Bandung :D just kidding...) Dan Kelamin is not one of them Dan itu yang masuk akal memang... Salam Ary - Original Message - From: ariel To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 28, 2006 2:37 AM Subject: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim Sato masih belum bisa membedakan antara gender dan kelamin mas Ary, bagi dia nama-nama malaikat yang maskulin diasosiasikan sebagai laki-laki :D salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Sato, Apa sih yang Anda maksud perempuan dan laki-laki dalam konteks Tuhan dan Malaikat itu? Apa mereka berkembang biak, melakukan hubungan seksual ? Apa Al Lat, Al Uzza dan Al Manat itu punya Vagina sehingga disebut perempuan? Apa Jibril dll. itu punya penis sehingga disebut laki-laki ? Cacing tanah itu laki-laki atau perempuan? Buku itu laki-laki atau perempuan? Mungkin bisa dibedakan dengan maskulinitas dan feminim. Bagaimana dengan misalnya Rahman dan Rahim yang feminim, Malik yang maskulin? Bahasa Indonesia itu salah satu bahasa yang netral gender. Akibatnya nggak ada prasangka gender spt. bahasa-bahasa yang umurnya sudah tua. Salam Ary - Original Message - From: satosakaki2004 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 25, 2006 6:59 AM Subject: Pendapat Karen Armstrong, Re: [wanita-muslimah] Muhrim Saya tidak percaya Arab Jahiliyah tidak menghargai wanita. Saya kira mereka jauh lebih menghargai dan MENGHORMATI perempuan dibanding Islam. Sebagai bukti: tiga TUHAN yang paling mereka muliakan adalah Tuhan Perempuan: Al Lat, Al Uzza dan Al Manat. Ketiga DEWI inilah yang paling banyak mendapat persembahan korban sembelihan dan disanjung-sanjung. Kuil-kuil khusus juga dibangun bagi mereka. Coba bandingkan dengan Islam, adakah malaikat perempuan? Semua laki-laki. Jibril, Malik, Ridwan, Munkar-Nankir, Izrail. Silahkan kasih satu nama malaikat perempuan. Ndak ada. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Women in islam -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group wanita-muslimah on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/