[wanita-muslimah] REINTERPRETASI HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

2007-02-01 Terurut Topik sir bats
http://www.acehinstitute.org/
REINTERPRETASI HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
 Oleh: Dr. Nurjannah Ismail, MA
 Dosen Tafsir pada Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan
  Koordinator FDT Agama Aceh Institute
   Hanya laki-laki lah
yang dipandang cakap dan
mampu mengelola
 kepentingan masyarakat
  dan negara. Keadaan
seperti ini tidak hanya
terjadi di Persia saja,
 tetapi juga di seluruh
  Jazirah Arab. Dalam
kondisi kerajaan Persia
   dan setting sosial
 seperti itulah, wajar
 Nabi SAW yang memiliki
kearifan tinggi,
melontarkan hadis bahwa
bangsa yang menyerahkan
masalah-masalah
(kenegaraan dan
 kemasyarakatan) kepada
  perempuan tidak akan
   sejahtera/sukses. 


 
 
Pendahuluan

Kehidupan umat Islam dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan,
termasuk dalam persoalan nilai yang dijadikan ukuran standar. Akibat
dari perubahan ini, terutama era ilmu pengetahuan dan tekhnologi disaat
sekarang, hampir segala sesuatu selalu dinilai dengan pertimbangan rasio
atau akal. Oleh sebab itu, banyak produk hukum Islam, termasuk dalam hal
politik kenegaraan tidak bisa diterima begitu saja, karena tidak sesuai
dengan pertimbangan akal sehat. Salah satu contoh adalah kepemimpinan
politik perempuan. Hadis yang dijadikan landasan bagi ketidakbolehan
kepemimpinan politik perempuan dipandang sudah tidak relevan lagi dengan
perubahan kondisi struktur sosial, ekonomi dan tekhnologi.

Menurut Jumhur ulama bahwa syarat yang harus dipenuhi bagi seorang
khalifah (kepala negara) adalah laki-laki. Hal tersebut didasarkan pada
respon Nabi SAW mendengar berita bahwa masyarakat Persia telah memilih
putri Kisra sebagai pemimpin, kemudian Nabi SAW bersabda:

لن يفلح قوم ولواامرهم امرأة[1]

Artinya: Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka
kepada perempuan.

 

Hadis tersebut dipahami sebagai isyarat bahwa perempuan tidak boleh
dijadikan pemimpin dalam urusan pemerintahan atau politik. Oleh
karenanya banyak ulama yang menyatakan seorang perempuan tidak sah
menjadi khalifah/imam.[2] Para ulama tersebut menanggapi hadis ini
sebagai ketentuan yang bersifat baku-universal, tanpa melihat
aspek-aspek yang terkait dengan hadis, seperti kapasitas diri Nabi SAW
ketika mengucapkan hadis, suasana yang melatarbelakangi munculnya hadis,
setting sosial yang melingkupi sebuah hadis. Padahal, segi-segi yang
berkaitan dengan diri Nabi SAW dan suasana yang melatarbelakangi atau
menyebabkan terjadinya hadis mempunyai kedudukan penting dalam pemahaman
hadis secara utuh.

 

Reinterpretasi Hadis Kepemimpinan Perempuan

Jumhur ulama memahami hadis kepemimpinan politik perempuan secara
tekstual. Mereka berpendapat bahwa berdasarkan petunjuk hadis tersebut:
pengangkatan perempuan menjadi kepala negara, hakim pengadilan dan
berbagai jabatan politis lainnya, dilarang. Selanjutnya, mereka
menyatakan bahwa perempuan menurut syara’ hanya diberi tanggung jawab
untuk menjaga harta suaminya. Oleh karenanya, al-Khattabi misalnya,
mengatakan hawa seorang perempuan tidak sah menjadi khalifah.[3]
Demikian pula al-Syaukani dalam menafsirkan hadis tersebut berpendapat
bahwa perempuan itu tidak termasuk ahli dalam hal kepemimpinan, sehingga
tidak boleh menjadi kepala negara.[4] Sementara itu, para ulama lainnya
seperti Ibn Hazm, al-Ghazali, Kamal ibn Abi Syarif  dan Kamal ibn Abi
Hammam, meskipun dengan alasan yang berbeda juga mensyaratkan laki-laki
sebagai kepala negara.[5] Bahkan Sayyid Sabiq mensiyalir kesepakatan
ulama (fuqaha) mengenai syarat laki-laki ini bagi kepala negara sebagai
mana syarat bagi seorang  qadi, karena didasarkan pada hadis seperti
tersebut sebelumnya.[6]

Dalam memahami hadis tersebut, perlu dicermati terlebih dahulu keadaan
yang sedang berkembang pada saat hadis itu disabdakan atau harus dilihat
latar belakang munculnya hadis di samping setting sosial pada saat itu.
Oleh karena itu dalam memahami dan mengkaji hadis ini mutlak diperlukan
informasi yang memadai mengenai latar belakang kejadiannya.

Sebenarnya jauh sebelum hadis tersebut muncul, yakni pada masa awal
dakwa Isamiah dilakukan oleh Nabi SAW ke beberapa daerah dan negeri.
Pada saat itu, Nabi SAW pernah mengirim surat kepada pembesar negeri
lain dengan maksud mengajak mereka untuk memeluk Islam. Di antara
pembesar yang dikirimi surat oleh Nabi SAW adalah Kisra Persia. Kisah
pengiriman surat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Rasulullah telah mengutus Abdullah ibn Huzaifah al-Shami untuk
mengirimkan surat tersebut kepada pembesar Bahrain. Setelah tugas
dilakukan sesuai dengan pesan dan diterima oleh pembesar Bahrain,
kemudian pembesar Bahrain tersebut memberikan surat kepada Kisra.
Setelah membaca surat dari Nabi Muhammad, Kisra menolak dan bahkan
merobek-robek Surat Nabi. Menurut riwayat ibn al-Musayyab__setelah
peristiwa tersebut sampai kepada Nabi__kemudian Nabi bersabda : siapa
saja yang telah merobek-robek surat saya, dirobek-robek (diri dan
kerajaan) orang itu.[7]

Tidak lama kemudian, kerajaan 

[wanita-muslimah] Re: Janda

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Saya menikah umur 37 dan terus terang enak juga jadi single dan telah
berpenghasilan tetap.  Masa indah yg tidak terulang lagi ... he he ... 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jadi keinget,
 Saudara saya, laki-laki, usia 37 tahun, posisi senior manager di
 perusahaan multinational, tapi belum berkeluarga. Karena tuntutan
 pekerjaan, dia memang sering travelling ke mana-mana, ya mungkin itu
 yang menyebabkan dia belum dapet2 jodo. Di keluarga besar, saudara saya
 ini selalu jadi sorotan dan dapet cibiran. Ada yang bilang kemungkinan
 dia punya kelainan (impotent atau gay) 'gitu.. Kasihan deh, ibunya jadi
 makan hati karena anaknya ini belum juga laku..
 Keluarga besar saya ini termasuk golongan maternalistik 'kali ya ?
  
 Ya Allah, berikanlah dia jodoh segera, Amiin.
 Wass,
 -Ning
 
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Lina Dahlan
 Sent: Thursday, February 01, 2007 2:01 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda
 
 
 
 Bagaimana kalau laki2 (yg gak nikah2, menghamili anak orang, jadi 
 duda kelamaan) di masyarakat paternalistik ato maternalistik?
 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Wikan Danar Sunindyo 
 wikan.danar@ wrote:
 
  yup, di masyarakat paternalistik, wanita selalu jadi sorotan.
  misal gak nikah2 dibilang perawan tua, gak laku, dapet cibiran 
 orang, dlsb.
  hamil/punya anak tapi gak ketauan bapaknya, dapet pandangan negatif
  dari masyarakat.
  bahkan kalaupun diperkosa kadang mendapat stigma negatif, terlalu
  genit sih, tidak bisa menjaga pergaulan dlsb.
  menikah belum punya anak, yang disalahin lagi2 perempuan, padahal
  mungkin bisa saja dari faktor lelakinya atau karena belum dikasih 
 sama
  Tuhan
  kalau cerai jadi janda juga ditakuti sama wanita lain, takut 
 merebut
  suami orang dll.
  
  oleh karena itu selayaknya wanita diberdayakan supaya bisa mandiri 
 dan
  bebas dari stigma2 negatif tersebut
  
  salam,
  --
  wikan
  http://wikan.multiply.com http://wikan.multiply.com 
  
  On 1/30/07, Chae chairunisa_mahadewi@ wrote:
  
   status negatif pada predikat janda disebabkan oleh adanya 
 diskriminasi
   gender, perempuan yang berani mengambil keputusan untuk bercerai
   seringkali dilabeli negatif sebagai perempuan yang kurang 
 baik.
   Apalagi dengan adanya mitos keperawanan dan konotasi 
 keperawanan sama
   dengan nilai perempuan itu sendiri:(
 
 
 
 
  
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Janda

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Ini kan cerminan dari Islam yg salah kaprah.  Jadi kita juga harus
tegas dan menolak tafsir2 yg salah walaupun mentang2 diucapkan oleh
shaik yg bersorban putih, berjenggot tanpa berkumis, berlafaz Arab,
pakai celana diatas pergelangan kaki, selalu menenteng tasbih.

Mereka belum tentu benar.  Saring dengan uji logika dulu setiap
omongan orang.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Untuk ulama Australia yg dimaksud Wikan namanya Shaik Taj Din Al
 Hilaly. Kutipan kata2nya yang mengundang kontroversi :
 
 In the sermon on the topic of adultery, he compared the plight of
 women who suffered sexual attacks to uncovered meat.
 
 If you take out uncovered meat and place it outside on the street, or
 in the garden or in the park, or in the backyard without a cover, and
 the cats come and eat it ... whose fault is it, the cats or the
 uncovered meat?, he reportedly said.
 
 If she was in her room, in her home, in her hijab, no problem would
 have occurred.
 
 The Sheikh also said women were weapons used by Satan to control
men.
 
 
 berita selengkapnya ada di:
 http://www.worldnewsaustralia.com.au/region.php?id=132233region=7
 
 Salam,
 -ariel-
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan
 arisetyawan@ wrote:
 
  Om, nama ulamanya siapa ya?
  Bisa diperjelas biar tidak ada keraguan...
  
- Original Message - 
From: Wikan Danar Sunindyo 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: 2007-01-29 Monday 11:12 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Janda
  
 
Jangankan di Indonesia, di Australia pun ada ulama yang mengatakan
bahwa perempuan yang tidak pakai jilbab ibarat daging mentah yang
boleh disantap siapa saja. Ah gila :(
  
buat merubah itu emang perlu revolusi. kalau perempuan bisa berdaya
dan mandiri bisa berani menghadapi laki-laki yang kurang ajar
dan gak
menghargai perempuan, hingga tercapai keseimbangan dan saling
menghargai.
 





[wanita-muslimah] Re: Janda

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Inti utama keadilan adalah terjaganya hak kepemilikan seseorang. 
Kalau seorang perempuan ingin berpakaian seksi, itu hak dia karena
tubuhnya milik dia bukan milik siapa2. 

Jangan lupa bahwa fitrah perempuan ingin dikagumi kecantikannya. 
Makanya perlombaan ratu kecantikan yg paling banyak nonton bukan laki2
malah perempuan!  Biarkanlah seorang perempuan ingin dikagumi
kecantikannya.  Sangat manusiawi. Yg penting kita menjaga jangan
perempuan dilecehkan karena kecantikannya! Ini yg perlu dilakukan oleh
polisi dan masyarakat.  

Perasaan tersinggung akibat ketidak pantasan itu memang tergantung
budaya.  Coba deh di Eropah jalan2 di jalanan pakai celana dalam dan
kutang.  Pasti ditangkap polisi.  Dianggap obscene, cabul, jorok,
tidak sopan. Padahal dg pakaian yg mirip yaitu bikini di pantai2
enggak diapa2in.

Sekali lagi inti persoalannya bukan terbukanya aurat tetapi tidak
mampunya laki2 mengendalikan syahwat.  Jadi jangan dibalik dong
permasalahannya.  

Kalau orang Arab enggak bisa mengendalikan syahwat sehingga perlu
aturan ketat saking liarnya perilaku seksual mereka, maka bukan
berarti kita harus ikut2an liar dan menerapkan aturan yg sama.  Memang
saya ini sering mengolok2 budaya Arab, mengapa, supaya kita semua
dapat memilah bedanya budaya Arab dan ajaran Islam.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
 Memang benar, bahwa beriman itu harus menggunakan akal. Akal digunakan
 sebagai tools untuk memahami apa yang dimaui oleh Yang Memberi Hidup,
 Yang Memiliki tubuh dan jiwa kita. Kalau Dia menginginkan kita untuk
 melakukan ini dan itu, maka sudah seharusnya kita melakukan ini dan itu
 tersebut. Ya kan ?
  
 Mengenai interpretasi teokrat, mungkin benar seperti yang prof sebutkan.
 Saya bukan supporter teochracy lho... jangan salah.. Sekarang, bagaimana
 interpretasi prof sendiri ? Apa benar bahwa kita boleh memperlakukan
 tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama HAM ? Bukankah dengan
 demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang yang tidak suka melihat
 aurat orang lain... dan jangan diplesetkan ke makanan padang lah... gak
 nyambung..). Kalau ikutin kata mas Wikan, ada perempuan nxxxs di jalan
 pun ngga apa-apa ya ? Orang yang ngga mau terganggu dengan hal
 tersebut malahan yang harus dipasung di rumahnya... di mana letak
 keadilannya dong ?
  
 Wallahu'alam bishowab.
 Wassalaam,
 -Ning
 
 
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dana Pamilih
 Sent: Wednesday, January 31, 2007 8:59 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Wikan Danar Sunindyo
 wikan.danar@ wrote:
 
  On 1/31/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ninghdw@ wrote:
  
  
   -Original Message-
   From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
   [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com ] On Behalf Of Dana Pamilih
   Sent: Tuesday, January 30, 2007 6:20 PM
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda
  
   Di sini memang keadilan berbeda konsepsinya. Dalam HAM, konsep
 keadilan
   ialah tegaknya hak kepemilikan bagi atas jiwa raga sendiri maupun
 atas
   barang bergerak/tidak bergerak. Tegaknya hak ini adalah
 kewajiban utama
   negara.
  
   Ning :
   Menurut saya, setiap manusia sebenarnya tidak berhak 100% atas
 tubuhnya.
   Maksudnya, tubuh ini kan milik Allah. Kita semua itu diamanati,
   dititipi, dipinjami tubuh ini oleh Allah, sehingga bagaimana kita
   memperlakukan tubuh kita, harus sesuai dengan si pemiliknya (Allah).
   Memang benar ada hak atas tubuh dan jiwanya, tetapi tetap harus
 ensured
   bahwa tidak bertentangan dengan apa yang diamanahkan oleh pemilik
 yang
   sesungguhnya.
   --
 
 DP: He he menurut interpretasi teokrat pasti semua milik Tuhan dan
 karena hanya para teokrat yg mewakili Tuhan di dunia maka semua
 jadinya milik dan hak para teokrat. Ini berita basi.
 
   Seorang perempuan memiliki hak kepemilikan penuh atas tubuhnya. Jika
   tidak berjilbab terus boleh 'disantap' orang lain tanpa
 persetujuan si
   pemilik tubuh itu? Ini sih bukan interpretasi Islami.
  
   Ning:
   Setuju, prof. Pasti itu bukan interpretasi Islam. Islam hanya
   membolehkan hubungan suami isteri antara suami dan isteri saja.
 Di luar
   itu tidak boleh. Biarpun banyak yang tidak berjilbab, tidak
 semena-mena
   langsung halal untuk disantap. Itu mah pendapat biadab 'kali ya ?
 
 DP: Bukan biadab lagi, ini hewani. Kalau biadab spt masyarakat
 primitif aja masih ada tabu dan tatacaranya.
 
   Anyway, perempuan yang tidak menutup auratnya, apakah dia tidak
   mengganggu hak para pria yang ingin godhul bashor, Prof? Yang ingin
   matanya bebas memandang berkeliling tanpa 

[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita

2007-02-01 Terurut Topik Lina Dahlan
Pointnya mbak Nissa,
Andaikan Allah menetapkan waris dari awalnya 1:1, itu kan juga utk 
menciptakan kesejahteraan dan juga merupakan terobosan karena dulu 
anak pere gak dpt warisan. Kenapa Allah tetap menetapkan 2:1???
Apa Allah gak tau kalau nantinya kondisi dan keadaan berubah???
Apa semua masyarakat di ujung belahan dunia ini sudah berubah 
kondisi dan keadaannya spt yang mbak Nissa pikirkan? Apa perubahan 
spt ini akan berlanjut spt ini sampai dihari akhir nanti?

Apa iya formula 2:1 dalam banyak kasus tidak bisa menciptakan 
kesejahteraan pere. Kalaupun formula tsb dirubah lalu bisa lebih 
mensejahterakan anak pere??? 

Kalau bentuk formula mau dirubah berarti mbak Nissa merubah isi 
AlQur'an? Mbak Nissa lebih pintar dari Allah??? Mbak Nissa mau 
mendikte Allah??

Tentu ada suatu 'rahasia' dibalik formula 2:1 (kalau kita mau 
berbaik sangka kepada Allah). Kalau mbak Nisa belum mampu menguak 
rahasianya, jangan kemudian formula AlQur'an yang dirubah. Cara 
berfikir mbak yang harus dirubah. Saya cermati sudah banyak nasehat 
yang diberikan pak Her dan Pak HMNA supaya kita tetap berbaik 
sangka kepada Allah. Rahasia formula 2:1 juga sudah banyak diberikan 
oleh mbak Aisha, pak Her, dan pak HMNA. Jangan rusak muka, kaca yang 
disalahin ato Jalannya pincang, jalanan gombal yang disalahin...:-)

Kalau cara berfikir mbak gak dirubah, tentu akan banyak yang harus 
dirubah pada AlQur'an..khususnya dalam hal waris ini karena 
kelanjutan dari ayat ttg waris ini sangat detail dijelaskan bagian 
dari masing-masing ahli waris lainnya.Ada yang dapat 1/3, 1/6 dan 
1/8 dll. Mbak Nissa ingin merubah formula tsb juga? dengan dasar 
kondisi dan keadaan sudah berubah yang nafsi-nafsi tsb? Kalau Allah 
menetapkan sesuatu tentu bukannya nafsi-nafsi dong ya. 

Kan ada peringatan dalam AlQur'an untuk tidak merubah ayat dengan 
harga murah. Ada jaminan dari Allah biar manusia bergabung sama 
iblispun, manusia gak akan mampu menciptakan ayat yang seakurat 
AlQur'an.
 
wassalam,
pengacaratuhan...:-)
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Poitnya Pak Her, justru pembagian warisan dengan formula 2:1 pada
 waktu itu bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan abgi anak2nya
 dimana penjaminan terhadap anak2 perempuan yang awalnya tidak
 mendapatkan harta warisan. Ketika kondisi dan keadaan berubah 
seperti
 sekarang ini maka formula 2:1 tentu saja dalam banyak kasus justru
 tidak bisa menciptakan kesejahteraan terutama bagi anak2 perempuan.
 Untuk itu bukan tujuan yang harus dirubah tapi bentuk formulanya 
yang
 harus dirubah.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi
 herpribadi@ wrote:
 
  Dear ukhti Chae
 
=Chae wrote : Sebelum turun ayat bentuk pembagian waris 
pada
 Qs.4: 11-12 maka
  ditegaskan terlebih dahulu dalam Qs.4:9 mengenai tujuan dari
 dibentuknya pembagian waris (bentuk hukum pembagian waris) maka 
ketika
 bentuk hukum pembagian waris 2:1 ini sudah tidak bisa mengakomodasi
 tujuan dari Qur'an sendiri mana yang harus di rubah?? bentuk 
hukumnya
 atau landasan hukumnya?? mana yang harus kita pertahankan bentuk
 hukumnya atau tujuan dari hukumnya??
==
Kalao kita cermati kembali Q.S.4: 9  11 maka terlihat jelas 
bahwa
 walaupun ayat2 tersebut sama-sama membicarakan tentang harta 
warisan,
 tetapi ada perbedaan penekanannya yaitu pada Q.S. 4: 9 
memerintahkan
 kepada ortu untuk MEMILIKI harta warisan - berapapun besarnya - 
agar
 ahli warisnya hidup sejahtera, sedangkan pada Q.S.4 : 11 
memerintahkan
 kepada ahli waris untuk MEMBAGI harta warisan ( 2 : 1 ). Dari kedua
 ayat tsb maka dapatlah disimpulkan bahwa tercapainya kesejahteraan
 ahli waris tidak tergantung pada aturan pembagian harta waris ( 
2 : 1
 )  tetapi sangat tergantung kepada ada atau tidak adanya harta 
warisan
 yang bisa dibagi-bagikan sebagaimana yang diperintahkan dalam 
Q.S.4:9.
 Jadi pendapat ukhti Chae bahwa aturan pembagian 2:1 tidak dapat
 mengakomudasi tujuan Q.S.4:9 - yaitu kesejahteraan bagi ahli 
waris -
 adalah tidak benar.
 
Salam
Her
 

  
  Chae chairunisa_mahadewi@ wrote:
Mba Lina,
  
  Sengaja saya pisahkan postingan ini agar lebih fokus pada masalah
  waris, Ketika bentukan hukum waris menjadi 2:1 disana tercipta 
tujuan
  dari Qur'an yaitu ..Dan hendaklah takut kepada Allah orang-
orang yang
  seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, 
yang
  mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu
  hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka
  mengucapkan perkataan yang benar.(Qs.4:9)
  
  Sebelum turun ayat bentuk pembagian waris pada Qs.4: 11-12 maka
  ditegaskan terlebih dahulu dalam Qs.4:9 mengenai tujuan dari
  dibentuknya pembagian waris (bentuk hukum pembagian waris) maka 
ketika
  bentuk hukum pembagian waris 2:1 ini sudah tidak bisa 
mengakomodasi
  tujuan dari Qur'an sendiri mana yang harus di rubah?? bentuk 
hukumnya
  atau landasan hukumnya?? mana yang harus kita 

[wanita-muslimah] Re: Janda

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Tambahan:

Rasa tidak suka itu bukan selalu berarti keadilan dilanggar.  Rasa
dengki, iri, benci itu bukan perasaan2 yg perlu dilindungi oleh
pembenaran agama.  Malahan harus dikikis.

Kalau kita iri karena ada perempuan lebih cantik, ada orang lebih kaya
terus kita cari pembenaran dari agama supaya mereka disingkirkan? 

Dari pengamatan saya terlihat bahwa perasaan2 buruk ini lebih sering
diungkapkan secara vokal oleh para pendemo yg mengatasnamakan agama. 
Kalau ditilik lebih dalam tidak lain cuma perasaan iri dan dengki
saja.  Bukan yg rasional.

Masa agama menunjang dipeliharanya perasaan2 demikian?

Apa benar bahwa kita boleh memperlakukan
 tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama HAM ? Bukankah dengan
 demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang yang tidak suka melihat
 aurat orang lain... dan jangan diplesetkan ke makanan padang lah... gak
 nyambung..). Kalau ikutin kata mas Wikan, ada perempuan nxxxs di jalan
 pun ngga apa-apa ya ? Orang yang ngga mau terganggu dengan hal
 tersebut malahan yang harus dipasung di rumahnya... di mana letak
 keadilannya dong ?
  
 Wallahu'alam bishowab.
 Wassalaam,
 -Ning
 
 




[wanita-muslimah] Re: REINTERPRETASI HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Barangkali di abad ke 7 dimana belum ada mobil masih naik unta, sering
perang dengan pedang, maka perempuan lebih lemah posisinya karena
memang secara fisik perempuan relatif lebih lemah.  Kalau kepemimpinan
diartikan sebagai kepanglimaan perang, memang kemungkinannya kecil
perempuan jadi pemimpin efektif di medan perang.

Tapi di abad ke 21 ini, dimana otak lebih berperan dari otot, hipotesa
 kelemahan kepemimpinan perempuan ini mudah disangkal.

Contoh negara Inggris:  Dua ratu yg membawa kemakmuran dan kemajuan
bangsa mereka: 

Ratu Elizabeth I, diabad ke 16 mendamaikan perang antara Katolik dan
Protestan dan mengutamakan pendidikan sehingga Inggris menjadi damai
di dalam negerinya dan memiliki landasan kuat utk iptek.

Ratu Elizabeth II, yg membawa kemakmuran dan kesejahteraan negara ini
diakhir abad ke 20 dan sampai sekarang.

Perdana Menteri Margareth Thatcher, yg mendobrak sistem perekonomian
kuno di Inggris th 80'an sehingga mereka jadi kompetitif lagi di awal
abad ini.

Ada contoh2 dimana kepemimpinan perempuan lebih efektif. Jika diberi
kesempatan yg sama, perempuan lebih baik prestasi akademisnya.  Di
Inggris hampir semua SMA yg terbaik prestasi akademisnya adalah all
girls school.

Dengan adanya bukti2 ini, maka kita dapat menepis hipotesa para
teokrat (saya ingin menggunakan istilah ini supaya apa yg saya maksud
dapat lebih akurat: para pemuka agama yg berambisi politik) bahwa
kepemimpian perempuan pasti secara definisi lebih tidak efektif.

Ingat kita ada di abad ke 21 bukan abad ke 7.  Tidak rasional
menganggap bahwa tidak ada kemajuan selama 14 abad.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sir bats [EMAIL PROTECTED] wrote:

 http://www.acehinstitute.org/
 REINTERPRETASI HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
  Oleh: Dr. Nurjannah Ismail, MA
  Dosen Tafsir pada Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan
   Koordinator FDT Agama Aceh Institute
Hanya laki-laki lah
 yang dipandang cakap dan
 mampu mengelola
  kepentingan masyarakat
   dan negara. Keadaan
 seperti ini tidak hanya
 terjadi di Persia saja,
  tetapi juga di seluruh
   Jazirah Arab. Dalam
 kondisi kerajaan Persia
dan setting sosial
  seperti itulah, wajar
  Nabi SAW yang memiliki
 kearifan tinggi,
 melontarkan hadis bahwa
 bangsa yang menyerahkan
 masalah-masalah
 (kenegaraan dan
  kemasyarakatan) kepada
   perempuan tidak akan
sejahtera/sukses. 
 
 
  
  
 Pendahuluan
 
 Kehidupan umat Islam dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan,
 termasuk dalam persoalan nilai yang dijadikan ukuran standar. Akibat
 dari perubahan ini, terutama era ilmu pengetahuan dan tekhnologi disaat
 sekarang, hampir segala sesuatu selalu dinilai dengan pertimbangan rasio
 atau akal. Oleh sebab itu, banyak produk hukum Islam, termasuk dalam hal
 politik kenegaraan tidak bisa diterima begitu saja, karena tidak sesuai
 dengan pertimbangan akal sehat. Salah satu contoh adalah kepemimpinan
 politik perempuan. Hadis yang dijadikan landasan bagi ketidakbolehan
 kepemimpinan politik perempuan dipandang sudah tidak relevan lagi dengan
 perubahan kondisi struktur sosial, ekonomi dan tekhnologi.
 
 Menurut Jumhur ulama bahwa syarat yang harus dipenuhi bagi seorang
 khalifah (kepala negara) adalah laki-laki. Hal tersebut didasarkan pada
 respon Nabi SAW mendengar berita bahwa masyarakat Persia telah memilih
 putri Kisra sebagai pemimpin, kemudian Nabi SAW bersabda:
 
 لن يفلح قوم ولواامرهم امرأة[1]
 
 Artinya: Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka
 kepada perempuan.
 
  
 
 Hadis tersebut dipahami sebagai isyarat bahwa perempuan tidak boleh
 dijadikan pemimpin dalam urusan pemerintahan atau politik. Oleh
 karenanya banyak ulama yang menyatakan seorang perempuan tidak sah
 menjadi khalifah/imam.[2] Para ulama tersebut menanggapi hadis ini
 sebagai ketentuan yang bersifat baku-universal, tanpa melihat
 aspek-aspek yang terkait dengan hadis, seperti kapasitas diri Nabi SAW
 ketika mengucapkan hadis, suasana yang melatarbelakangi munculnya hadis,
 setting sosial yang melingkupi sebuah hadis. Padahal, segi-segi yang
 berkaitan dengan diri Nabi SAW dan suasana yang melatarbelakangi atau
 menyebabkan terjadinya hadis mempunyai kedudukan penting dalam pemahaman
 hadis secara utuh.
 
  
 
 Reinterpretasi Hadis Kepemimpinan Perempuan
 
 Jumhur ulama memahami hadis kepemimpinan politik perempuan secara
 tekstual. Mereka berpendapat bahwa berdasarkan petunjuk hadis tersebut:
 pengangkatan perempuan menjadi kepala negara, hakim pengadilan dan
 berbagai jabatan politis lainnya, dilarang. Selanjutnya, mereka
 menyatakan bahwa perempuan menurut syara’ hanya diberi tanggung jawab
 untuk menjaga harta suaminya. Oleh karenanya, al-Khattabi misalnya,
 mengatakan hawa seorang perempuan tidak sah menjadi khalifah.[3]
 Demikian pula al-Syaukani dalam menafsirkan hadis tersebut berpendapat
 bahwa perempuan itu tidak termasuk ahli dalam hal kepemimpinan, sehingga
 tidak boleh 

[wanita-muslimah] Re: Surga dan Neraka

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Kalau kita mendengar halusinasi para pecandu agama, yah apapun
mungkin.  Mendingan nonton science fiction daripada mendengarkan
halusinasi para percandu.  Bisa berkhayal tetapi juga lebih produktif
karena dapat memicu kreatifitas.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, bmuncar [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pertanyaan tambahan: apakah kita masih bisa mencium harum tubuh 
 bidadari sedangkan kita sudah tidak punya hidung? Apakah masih ada 
 kita di sana?
 
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, djoko pranyoto 
 djoko_pranyoto@ wrote:
 
 
 
 
 
  apakah kita berbuat sesuatu atas dasar adanya jannah dan 
 naar???apakah kita jika berada dijannah masih terpukau dengan 
 gemulai dan harumnya tubuh bidadari???apakah kita masih merasakan 
 senangnya keadaan jannah sedang kita sendirian tanpa anak-istri 
 dan keluarga kita disana.
 
 
  wassallam
 
 
  
 
 
  
 
 
  
 
 
  - Original Message 
 
 
  From: Ari Setyawan arisetyawan@
 
 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
  Sent: Wednesday, January 31, 2007 1:52:12 PM
 
 
  Subject: [wanita-muslimah] Surga dan Neraka
 
 
  
 
 
  APAKAH SEKARANG SUDAH ADA JANNAH DAN NAAR ?
 
 
  
 
 
  Oleh
 
 
  Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
 
 
  sumber http://www.almanhaj .or.id
 
 
  
 
 
  Pertanyaan.
 
 
  Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah Jannah dan 
 Naar 
 
 
  sudah ada ?
 
 
  
 
 
  Jawaban
 
 
  Ya, memang Jannah maupun Naar sekarang ini sudah ada. Dalilnya bisa 
 kita 
 
 
  dapatkan dalam Kitab dan Sunnah.
 
 
  
 
 
  Dalam Al-Kitab, Allah berfirman mengenai Naar.
 
 
  
 
 
  Artinya : Dan takutlah akan naar yang dipersiapkan bagi orang-orang 
 kafir 
 
 
  [Ali-Imran : 131]
 
 
  
 
 
  Dan mengenai Jannah, Allah Ta'ala berfirman.
 
 
  
 
 
  Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan 
 kepada 
 
 
  Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk 
 orang-orang 
 
 
  yang bertaqwa [Ali-Imran : 133]
 
 
  
 
 
  Dalam As-Sunnah, telah disebutkan dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan 
 Muslim 
 
 
  serta lainnya mengenai kisah gerhana matahari bahwa Nabi Shallallahu 
 'alaihi 
 
 
  wa sallam bangkit untuk shalat, lalu diperlihatkan Jannah dan Naar 
 kepada 
 
 
  beliau.
 
 
  
 
 
  Beliau menyaksikan Jannah sehingga ingin meraih satu tanda darinya, 
 kemudian 
 
 
  ternyata beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukannya. 
 
 
  Selanjutnya beliau melihat Naar, dan beliau melihat bahwa di dalam 
 Naar 
 
 
  tersebut terdapat 'Amru bin Luhay Al-Khaza'i' menjulurkan ususnya 
 keluar 
 
 
  dari perutnya dan ia menjulurkannya ke dalam api Naar. Karena dialah 
 orang 
 
 
  yang mula-mula memasukkan kemusyrikan ke dalam tubuh bangsa Arab. 
 Dengan 
 
 
  demikian dia memperoleh bagian dari adzab yang menimpa orang-orang 
 yang 
 
 
  datang setelahnya (yang mengikuti tindak kemusyrikannya) .
 
 
  
 
 
  Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga melihat seorang wanita 
 sedang di 
 
 
  adzab gara-gara seekor kucing yang diikatnya hingga mati ; tidak 
 diberi 
 
 
  makan dan tidak pula dilepaskan untuk mencari makan sendiri. Ini 
 semua 
 
 
  menunjukkan bahwa Jannah maupun Naar sekarang ini sudah ada.
 
 
  
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
  
 
 
  
 
 
  
 
 
  
 
 
  
 
 
   
 
 
  
 __
 __
 
 
  8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time 
 
 
  with the Yahoo! Search movie showtime shortcut.
 
 
  http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#news
 
 
  
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 





[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Pemberian hak waris kpd perempuan itu memang suatu terobosan
revolusioner di abad ke 7.

Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu dianggap sudah kurang pas
dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja interpretasinya atau
buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan masa kini.  Makanya
kita butuh demokrasi, bukan teokrasi.

Gitu aja koq repot .


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Pointnya mbak Nissa,
 Andaikan Allah menetapkan waris dari awalnya 1:1, itu kan juga utk 
 menciptakan kesejahteraan dan juga merupakan terobosan karena dulu 
 anak pere gak dpt warisan. Kenapa Allah tetap menetapkan 2:1???
 Apa Allah gak tau kalau nantinya kondisi dan keadaan berubah???
 Apa semua masyarakat di ujung belahan dunia ini sudah berubah 
 kondisi dan keadaannya spt yang mbak Nissa pikirkan? Apa perubahan 
 spt ini akan berlanjut spt ini sampai dihari akhir nanti?
 
 Apa iya formula 2:1 dalam banyak kasus tidak bisa menciptakan 
 kesejahteraan pere. Kalaupun formula tsb dirubah lalu bisa lebih 
 mensejahterakan anak pere??? 
 
 Kalau bentuk formula mau dirubah berarti mbak Nissa merubah isi 
 AlQur'an? Mbak Nissa lebih pintar dari Allah??? Mbak Nissa mau 
 mendikte Allah??
 
 Tentu ada suatu 'rahasia' dibalik formula 2:1 (kalau kita mau 
 berbaik sangka kepada Allah). Kalau mbak Nisa belum mampu menguak 
 rahasianya, jangan kemudian formula AlQur'an yang dirubah. Cara 
 berfikir mbak yang harus dirubah. Saya cermati sudah banyak nasehat 
 yang diberikan pak Her dan Pak HMNA supaya kita tetap berbaik 
 sangka kepada Allah. Rahasia formula 2:1 juga sudah banyak diberikan 
 oleh mbak Aisha, pak Her, dan pak HMNA. Jangan rusak muka, kaca yang 
 disalahin ato Jalannya pincang, jalanan gombal yang disalahin...:-)
 
 Kalau cara berfikir mbak gak dirubah, tentu akan banyak yang harus 
 dirubah pada AlQur'an..khususnya dalam hal waris ini karena 
 kelanjutan dari ayat ttg waris ini sangat detail dijelaskan bagian 
 dari masing-masing ahli waris lainnya.Ada yang dapat 1/3, 1/6 dan 
 1/8 dll. Mbak Nissa ingin merubah formula tsb juga? dengan dasar 
 kondisi dan keadaan sudah berubah yang nafsi-nafsi tsb? Kalau Allah 
 menetapkan sesuatu tentu bukannya nafsi-nafsi dong ya. 
 
 Kan ada peringatan dalam AlQur'an untuk tidak merubah ayat dengan 
 harga murah. Ada jaminan dari Allah biar manusia bergabung sama 
 iblispun, manusia gak akan mampu menciptakan ayat yang seakurat 
 AlQur'an.
  
 wassalam,
 pengacaratuhan...:-)
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
 chairunisa_mahadewi@ wrote:
  Poitnya Pak Her, justru pembagian warisan dengan formula 2:1 pada
  waktu itu bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan abgi anak2nya
  dimana penjaminan terhadap anak2 perempuan yang awalnya tidak
  mendapatkan harta warisan. Ketika kondisi dan keadaan berubah 
 seperti
  sekarang ini maka formula 2:1 tentu saja dalam banyak kasus justru
  tidak bisa menciptakan kesejahteraan terutama bagi anak2 perempuan.
  Untuk itu bukan tujuan yang harus dirubah tapi bentuk formulanya 
 yang
  harus dirubah.
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi
  herpribadi@ wrote:
  
   Dear ukhti Chae
  
 =Chae wrote : Sebelum turun ayat bentuk pembagian waris 
 pada
  Qs.4: 11-12 maka
   ditegaskan terlebih dahulu dalam Qs.4:9 mengenai tujuan dari
  dibentuknya pembagian waris (bentuk hukum pembagian waris) maka 
 ketika
  bentuk hukum pembagian waris 2:1 ini sudah tidak bisa mengakomodasi
  tujuan dari Qur'an sendiri mana yang harus di rubah?? bentuk 
 hukumnya
  atau landasan hukumnya?? mana yang harus kita pertahankan bentuk
  hukumnya atau tujuan dari hukumnya??
 ==
 Kalao kita cermati kembali Q.S.4: 9  11 maka terlihat jelas 
 bahwa
  walaupun ayat2 tersebut sama-sama membicarakan tentang harta 
 warisan,
  tetapi ada perbedaan penekanannya yaitu pada Q.S. 4: 9 
 memerintahkan
  kepada ortu untuk MEMILIKI harta warisan - berapapun besarnya - 
 agar
  ahli warisnya hidup sejahtera, sedangkan pada Q.S.4 : 11 
 memerintahkan
  kepada ahli waris untuk MEMBAGI harta warisan ( 2 : 1 ). Dari kedua
  ayat tsb maka dapatlah disimpulkan bahwa tercapainya kesejahteraan
  ahli waris tidak tergantung pada aturan pembagian harta waris ( 
 2 : 1
  )  tetapi sangat tergantung kepada ada atau tidak adanya harta 
 warisan
  yang bisa dibagi-bagikan sebagaimana yang diperintahkan dalam 
 Q.S.4:9.
  Jadi pendapat ukhti Chae bahwa aturan pembagian 2:1 tidak dapat
  mengakomudasi tujuan Q.S.4:9 - yaitu kesejahteraan bagi ahli 
 waris -
  adalah tidak benar.
  
 Salam
 Her
  
 
   
   Chae chairunisa_mahadewi@ wrote:
 Mba Lina,
   
   Sengaja saya pisahkan postingan ini agar lebih fokus pada masalah
   waris, Ketika bentukan hukum waris menjadi 2:1 disana tercipta 
 tujuan
   dari Qur'an yaitu ..Dan hendaklah takut kepada Allah orang-
 orang yang
   seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, 
 yang
   mereka 

[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA'S FOCUS:01 FEBR 07 -- ECONOMY, THE WINDING-UP OF C.G.I

2007-02-01 Terurut Topik IBRAHIM ISA Alias BRAMIJN
IBRAHIM ISA'S FOCUS:
ECONOMY, THE WINDING-UP OF C.G.I 
 01 FEBRUARY 2007 
-
ENDING CGI 'POLITICALLY IMPORTANT'
'TEBAR PESONA' AND RATING
WHO'S TO BLAME FOR SLOW ECONOMIC REFORM ?

ENDING CGI 'POLITCALLY' IMPORTANT
S.Urip Hudiono, The Jakarta Post, END JANUARY 2007
The decision to wind up the Consultative Group on Indonesia (CGI) is
both practical and political, ministers say, while giving
assurances that the government will be able to cover the national
budget through more bond sales rather than taking out additional
foreign loans.
The government has also consulted on the issue with major members of
the CGI, Coordinating Minister for the Economy Boediono said, so as to
maintain good relations with creditors still wanting to support the
nation's development through loans and grants. However, these would
now have to be negotiated on a more equal and bilateral basis. 
That is the government's decision, Boediono told a media briefing
here Thursday after meeting with representatives of Japan, the Asian
Development Bank (ADB) and the World Bank -- the CGI's three largest
contributors. 
It relates to our national pride, being able to plan and manage our
own development based on our own terms and framework, without having
to depend on anyone else. 
Boediono said the decision to adopt a bilateral approach with
creditors as regards future development funding would be more
beneficial to Indonesia, more effective and more flexible than the
multilateral forum approach. 
There have been no objections. They (CGI members) even say they
appreciate our decision, he said. We have been carefully considering
the matter for a long time, and notified it to the CGI last year. 
The government agreed last year to a CGI pledge of US$5.4 billion in
new loans and grants. 
Finance Minister Sri Mulyani Indrawati concurred, saying the decision
was designed to keep the foreign borrowing process as simple as
possible, saying that in reality negotiations were conducted
bilaterally beforehand, with the CGI annual event being something of a
costly and ceremonial wrapping-up ceremony. 
The decision to terminate the CGI was also intended to reduce the
political costs, given that some sections of the public persistently
claimed that the CGI was interfering in Indonesia's internal affairs. 
It is a politically important symbol, she said. It will increase
our bargaining power with creditors, prevent the politicizing of
issues, and keep everything confined to technical matters. Any project
financing that is received will be strictly business. 
Regarding the financing of the 2007 budget, which is heavily dependent
on overseas loans, Mulyani said the government over the last few years
had been gradually shifting budget financing to bond sales -- and
would continue to do so. 
We have also taken into consideration the concerns of analysts and
economists that more bond sales might actually be costlier and affect
the market. That is why we have also been deepening the market and
improving our debt management so as to avoid other exposure risks,
she said, hinting that this was the economic price of political
independence. 
World Bank country director Andrew Steer welcomed the move, saying
Indonesia had skillfully built up a stronger economy, while agreeing
that the old CGI model of funding pledges was no longer relevant. 
We believe it is now appropriate that Indonesia should graduate from
the CGI process. Of course, it is valuable to maintain a dialogue with
the international community ... We are pleased that the government has
stated its desire to continue such a dialogue, he said. 
The ADB's resident mission officer-in-charge, Ramesh Subramaniam, said
the winding up of the CGI would not affect the ADB's existing
consultation and development support for Indonesia. 
We believe it is the government's prerogative to decide what form it
wants to adopt for its consultations. We are not concerned with the
format per se, so whatever the government wants is OK with us, he said.  
- - - - - - - - - - - - - -  -
 



'TEBAR PESONA' AND RATING, The Jakarta Post Editorial, 01 Febr 2007
Less than a week after Indonesia decided to disband the World Bank-led
group of creditors known as the Consultative Group on Indonesia (CGI),
international agency Fitch Rating raised Indonesia's debt outlook from
stable to positive. In explaining their decision, Fitch Rating cited
improvements in the public finances, and government efforts to address
investor concerns about corruption and excessive bureaucracy.
The ratings improvement should calm a market already jittery over the
government's decision to disband the CGI. The higher rating sends the
positive signal that despite the CGI's demise, the government will not
face any trouble raising funds to plug future budget deficits. 
In fact, the disbandment of the CGI may serve a political purpose
beyond mere 

Re: [wanita-muslimah] REINTERPRETASI HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

2007-02-01 Terurut Topik jano ko
Ada berita berbunyi :
   
  Dalam memahami hadis tersebut, perlu dicermati terlebih dahulu keadaan
yang sedang berkembang pada saat hadis itu disabdakan atau harus dilihat
latar belakang munculnya hadis di samping setting sosial pada saat itu.
Oleh karena itu dalam memahami dan mengkaji hadis ini mutlak diperlukan
informasi yang memadai mengenai latar belakang kejadiannya.


   
  Jano-ko :
   
  Dalam memahami gerakan wanita yang ingin menjadikan wanita sebagai pemimpin, 
perlu dicermati terlebih dahulu apakah gerakan wanita tersebut dipengaruhi oleh 
ajaran feminisme dari para londo-londo.:), gitu dulu ach...
  Jano-ko heran, para londo-londo sekarang berbondong-bondong memeluk Islam, 
sedangkan insan-insan Indonesia meniru budaya londo-londo tahun 1960-an yang 
udah pada ditinggalkan oleh para londo.
   
  Mbok tepo seliro aja, biarlah Islam berjalan sebagaimana mestinya and tidak 
usah ngrubah-ngrubah ajaran Islam yang dari Allah SWT.
   
  Rakyat Indonesia sudah capek dengan berbagai bencana Alam yang menimpanya 
yang ditimbulkan oleh insan-insan yang merubah-rubah firman-firman Allah SWT, 
ingatkan dulu. setelah ada insan nginjak-injak firman Allah swt maka setelah 
itu terjadi berbagai bencana alam yang tidak ada habis-habisnya sampai sekarang.
   
  Apakah harus belajar lagi demokrasi dan HAM ?
  Memaksakan kehendak itu kan sebenarnya bertentangan dengan jiwa wanita itu 
sendiri.
   
  Any way, sejak saat pertama bayi pria lahir kemuka bumi and sampai akhir 
hayatnya kan harus berbakti kepada ibundanya.
   
  Wes itu dulu...
   
  Salam.
   
   
   
  
sir bats [EMAIL PROTECTED] wrote:
  http://www.acehinstitute.org/
REINTERPRETASI HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
Oleh: Dr. Nurjannah Ismail, MA
Dosen Tafsir pada Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan
Koordinator FDT Agama Aceh Institute
Hanya laki-laki lah
yang dipandang cakap dan
mampu mengelola
kepentingan masyarakat
dan negara. Keadaan
seperti ini tidak hanya
terjadi di Persia saja,
tetapi juga di seluruh
Jazirah Arab. Dalam
kondisi kerajaan Persia
dan setting sosial
seperti itulah, wajar
Nabi SAW yang memiliki
kearifan tinggi,
melontarkan hadis bahwa
bangsa yang menyerahkan
masalah-masalah
(kenegaraan dan
kemasyarakatan) kepada
perempuan tidak akan
sejahtera/sukses. 

Pendahuluan

Kehidupan umat Islam dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan,
termasuk dalam persoalan nilai yang dijadikan ukuran standar. Akibat
dari perubahan ini, terutama era ilmu pengetahuan dan tekhnologi disaat
sekarang, hampir segala sesuatu selalu dinilai dengan pertimbangan rasio
atau akal. Oleh sebab itu, banyak produk hukum Islam, termasuk dalam hal
politik kenegaraan tidak bisa diterima begitu saja, karena tidak sesuai
dengan pertimbangan akal sehat. Salah satu contoh adalah kepemimpinan
politik perempuan. Hadis yang dijadikan landasan bagi ketidakbolehan
kepemimpinan politik perempuan dipandang sudah tidak relevan lagi dengan
perubahan kondisi struktur sosial, ekonomi dan tekhnologi.

Menurut Jumhur ulama bahwa syarat yang harus dipenuhi bagi seorang
khalifah (kepala negara) adalah laki-laki. Hal tersebut didasarkan pada
respon Nabi SAW mendengar berita bahwa masyarakat Persia telah memilih
putri Kisra sebagai pemimpin, kemudian Nabi SAW bersabda:

لن يفلØshy; قوم ولواامرهم امرأة[1]

Artinya: Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka
kepada perempuan.

Hadis tersebut dipahami sebagai isyarat bahwa perempuan tidak boleh
dijadikan pemimpin dalam urusan pemerintahan atau politik. Oleh
karenanya banyak ulama yang menyatakan seorang perempuan tidak sah
menjadi khalifah/imam.[2] Para ulama tersebut menanggapi hadis ini
sebagai ketentuan yang bersifat baku-universal, tanpa melihat
aspek-aspek yang terkait dengan hadis, seperti kapasitas diri Nabi SAW
ketika mengucapkan hadis, suasana yang melatarbelakangi munculnya hadis,
setting sosial yang melingkupi sebuah hadis. Padahal, segi-segi yang
berkaitan dengan diri Nabi SAW dan suasana yang melatarbelakangi atau
menyebabkan terjadinya hadis mempunyai kedudukan penting dalam pemahaman
hadis secara utuh.

Reinterpretasi Hadis Kepemimpinan Perempuan

Jumhur ulama memahami hadis kepemimpinan politik perempuan secara
tekstual. Mereka berpendapat bahwa berdasarkan petunjuk hadis tersebut:
pengangkatan perempuan menjadi kepala negara, hakim pengadilan dan
berbagai jabatan politis lainnya, dilarang. Selanjutnya, mereka
menyatakan bahwa perempuan menurut syara’ hanya diberi tanggung jawab
untuk menjaga harta suaminya. Oleh karenanya, al-Khattabi misalnya,
mengatakan hawa seorang perempuan tidak sah menjadi khalifah.[3]
Demikian pula al-Syaukani dalam menafsirkan hadis tersebut berpendapat
bahwa perempuan itu tidak termasuk ahli dalam hal kepemimpinan, sehingga
tidak boleh menjadi kepala negara.[4] Sementara itu, para ulama lainnya
seperti Ibn Hazm, al-Ghazali, Kamal ibn Abi Syarif dan Kamal ibn Abi
Hammam, meskipun dengan alasan 

[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita

2007-02-01 Terurut Topik Chae
Mba Lina,

Allah SWT itu Maha Absolut, tapi kita manusia sebagai makhluk Allah
mempunyai keterbatasan untuk itu Allah memberikan bentuk-bentuk solusi
yang disesuaikan dengan keterbatasan manusia.
Point ini Mba Lina setuju kah???

Kedua Keterbatasan manusia itu dipengaruhi oleh kondisi alam, tingkat
peradaban. Jadi keterbatasan manusia pun dalam bentuknya berubah-ubah.

Saya kasih satu contoh:

Ada di dalam Qur'an kisah tentang Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Dalam
Qs.21:78-79

(78) Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya
memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh
kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan
keputusan yang diberikan oleh mereka itu, 


(79) maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang
hukum(yang lebih tepat): dan kepada masing-masing mereka telah Kami
berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan
burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang
melakukannya.

Kedua hukum berasal dari Allah SWT, tapi kenapa berbeda?? bukankah
keduanya untuk kesejahteraan lalu kenapa ada yang lebih baik yaitu
hukum yang disampaikan Nabi Sulaiman?? kenapa jika hukum yang
disampaikan Nabi Sulaiman lebih baik lalu kenapa tidak dari awal
kepada Nabi Daud disampaikan bentuk hukum yang sama??

Ini dulu dech Mba Lina, sorry baru muter2 Bandung seharian...

O'iya sebelum lupa, Apakah saya merubah2 Al-Qur'an atau merubah2
tafsir Qur'an??:)) 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Pointnya mbak Nissa,
 Andaikan Allah menetapkan waris dari awalnya 1:1, itu kan juga utk 
 menciptakan kesejahteraan dan juga merupakan terobosan karena dulu 
 anak pere gak dpt warisan. Kenapa Allah tetap menetapkan 2:1???
 Apa Allah gak tau kalau nantinya kondisi dan keadaan berubah???
 Apa semua masyarakat di ujung belahan dunia ini sudah berubah 
 kondisi dan keadaannya spt yang mbak Nissa pikirkan? Apa perubahan 
 spt ini akan berlanjut spt ini sampai dihari akhir nanti?

 Apa iya formula 2:1 dalam banyak kasus tidak bisa menciptakan 
 kesejahteraan pere. Kalaupun formula tsb dirubah lalu bisa lebih 
 mensejahterakan anak pere??? 
 
 Kalau bentuk formula mau dirubah berarti mbak Nissa merubah isi 
 AlQur'an? Mbak Nissa lebih pintar dari Allah??? Mbak Nissa mau 
 mendikte Allah??
 
 Tentu ada suatu 'rahasia' dibalik formula 2:1 (kalau kita mau 
 berbaik sangka kepada Allah). Kalau mbak Nisa belum mampu menguak 
 rahasianya, jangan kemudian formula AlQur'an yang dirubah. Cara 
 berfikir mbak yang harus dirubah. Saya cermati sudah banyak nasehat 
 yang diberikan pak Her dan Pak HMNA supaya kita tetap berbaik 
 sangka kepada Allah. Rahasia formula 2:1 juga sudah banyak diberikan 
 oleh mbak Aisha, pak Her, dan pak HMNA. Jangan rusak muka, kaca yang 
 disalahin ato Jalannya pincang, jalanan gombal yang disalahin...:-)
 
 Kalau cara berfikir mbak gak dirubah, tentu akan banyak yang harus 
 dirubah pada AlQur'an..khususnya dalam hal waris ini karena 
 kelanjutan dari ayat ttg waris ini sangat detail dijelaskan bagian 
 dari masing-masing ahli waris lainnya.Ada yang dapat 1/3, 1/6 dan 
 1/8 dll. Mbak Nissa ingin merubah formula tsb juga? dengan dasar 
 kondisi dan keadaan sudah berubah yang nafsi-nafsi tsb? Kalau Allah 
 menetapkan sesuatu tentu bukannya nafsi-nafsi dong ya. 
 
 Kan ada peringatan dalam AlQur'an untuk tidak merubah ayat dengan 
 harga murah. Ada jaminan dari Allah biar manusia bergabung sama 
 iblispun, manusia gak akan mampu menciptakan ayat yang seakurat 
 AlQur'an.
  
 wassalam,
 pengacaratuhan...:-)
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
 chairunisa_mahadewi@ wrote:
  Poitnya Pak Her, justru pembagian warisan dengan formula 2:1 pada
  waktu itu bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan abgi anak2nya
  dimana penjaminan terhadap anak2 perempuan yang awalnya tidak
  mendapatkan harta warisan. Ketika kondisi dan keadaan berubah 
 seperti
  sekarang ini maka formula 2:1 tentu saja dalam banyak kasus justru
  tidak bisa menciptakan kesejahteraan terutama bagi anak2 perempuan.
  Untuk itu bukan tujuan yang harus dirubah tapi bentuk formulanya 
 yang
  harus dirubah.
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi
  herpribadi@ wrote:
  
   Dear ukhti Chae
  
 =Chae wrote : Sebelum turun ayat bentuk pembagian waris 
 pada
  Qs.4: 11-12 maka
   ditegaskan terlebih dahulu dalam Qs.4:9 mengenai tujuan dari
  dibentuknya pembagian waris (bentuk hukum pembagian waris) maka 
 ketika
  bentuk hukum pembagian waris 2:1 ini sudah tidak bisa mengakomodasi
  tujuan dari Qur'an sendiri mana yang harus di rubah?? bentuk 
 hukumnya
  atau landasan hukumnya?? mana yang harus kita pertahankan bentuk
  hukumnya atau tujuan dari hukumnya??
 ==
 Kalao kita cermati kembali Q.S.4: 9  11 maka terlihat jelas 
 bahwa
  walaupun ayat2 tersebut sama-sama membicarakan tentang harta 
 warisan,
  tetapi ada perbedaan penekanannya yaitu pada Q.S. 4: 9 
 

Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik Aisha
Deu... susyeeh ngobrol dgn pak Aly:)
Tanggapan saya di bawah itu bukan tidak percaya dengan pak Aly yang nonton 
langsung, tapi cerita pak Aly tentang China, dll itu bisa didapat datanya 
melalui baca di media massa cetak atau elektronik begitchu, tanpa harus nonton 
langsung.

Tentang negara tuan rumah satu acara olah raga internasional sih penentuannya 
bukan dari jumlah medali yang dimenangkan, tapi dengan berbagai cara, kesediaan 
negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah. Dan ini kaitannya dengan 
bisnis dan kebanggaan negara tsb. Jika calonnya lebih dari satu atau banyak, 
maka dinilai dulu kemampuan negara-negara tsb menyediakan stadion, tempat 
pertandingan dan juga dari segi keamanannya. Atau mungkin juga dikocok, tapi 
kabarnya sih karena ini urusannya dengan jumlah uang besar, pakai sogokan juga 
supaya satu negara terpilih jadi tuan rumah.

salam
Aisha
--
From: M. Aly
Mbak Aisha ...
Alhamdulillah sy nonton, sure!..sure..! sy nonton melek alias beli karcis 
melihat atletik bulutangkis single spt sdr Taufik mendapatkan medali emas 
mengalahkan cina. sy bangga sbg bangsa indonesia sdr taufik memperoleh medali 
emas! krn pssi (sepak bola) yg training ke belanda pun keok dengan irak 9-0 
memalukan...dengan saudi juga kalah, dengan syiria
kalah... Cina byk memperoleh kemenangan dpt medali emas terbanyak, maka Cina 
menjadi tuan rumah berikutnya. Ini Se-Asia. dari indonesia, malaysa, singapore, 
brunei, taiwan, korsel, cina, jepang, negara2 arab timur-tengah di asia.

begituloh sy tdk klik internet tp sy spent my money hiburan
--- Aisha wrote:
 Pak Aly,
 Sekali lagi bukan ASEAN games tapi Asian Games, beda
 lho, karena China itu bukan anggota negara ASEAN!
 
 Masalah tahu karena nonton sih di abad ini jadi
 lucu, sekarang ini kan informasi bertebaran
 dimana-mana, seseorang yang tidak nonton juga bisa
 tahu negara tempat Asian games dilaksanakan hanya
 dengan baca koran atau tabloid olah raga atau
 majalah olah raga atau sedikit klak-klik di
 internet.
 
 Bapak rupanya masih belum bisa ngambil intisari dari
 satu tulisan ya, saya menjelaskan kalau bandingin
 itu yang sama, jika kita bicara rambutan ya
 bandingan dengan rambutan jangan dibandingin dengan
 cabe misalnya, jika mau bicara bagusnya
 penyelenggaraan satu event olahraga internasional,
 bandingkan dengan yang sama bukan bandingin asian
 games dengan konser ungu, dan di era globalisasi
 begini kok bandingin hanya negara Islam saja,
 bandingin dengan negara-negara lainnya untuk topik
 yang sama, ya itu tadi, masalah olahraga, lihat
 penyelenggaraannya yang paling baik mana, tentu saja
 dengan melihat jumlah negara peserta dan jumlah
 pertandingan juga jumlah olahragawannya, begitchu!
 
 salam
 Aisha

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda

2007-02-01 Terurut Topik Chae
Abah, kalau soal bulu tangkis dan juga prioritas terhadap perempuan
merupakan produk dari konstruk sosial, b/way untuk bulu tangkis sudah
sama kok...pake rolling point:))

Untuk Mba Ning,

Justru itu yang saya maksud kan bahwa perintah menjaga pandangan yang
saya pahami sebagai kewajiban untuk bisa mengontrol diri sebagai suatu
hal yang harus di utamakan daripada membatasi pihak lain.

Contoh kasus Nabi Yusuf, walau di goda sama yang somelehoi,denok
geboyyy kalau basicnya ok alias kontro dirinya hebat tidak akan
tergoda walau secara naluri Nabi Yusuf juga terangsang.

Jadi yang seharusnya di sosialisasikan adalah kontrol diri bukan
kontrol pihak lain untuk kepentingan diri sendiri. Maka dari itu ada
hadis yang menyatakan padangan pertama berkah pandangan kedua
maksiat...artinya ndak apa-apa kalau terpandang yang edun-edun
merangsang tapi kemudian ada daya upaya dari dalam diri (kontrol diri)
untuk bisa mengendalikan

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Secara genetik, laki-laki xy sedangkan perempuan xx, sehingga Ar-Rijaalu
 Qawwaamuwna 'alay (A)n-Nisaai. Dalam bulu tangkis (atau tangkis
bulu?) saja
 perempuan game pada score 11, laki-laki pada score 15. Kalau ada
bahaya /
 bencana alam, yang diurus diprioritaskan orang tua, anak-anak dan
perempuan.
 Wassalam,
 HMNA
 
 - Original Message - 
 From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 01, 2007 10:54
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
 
 
 
  Mbak Chae anu geulis,
 
  Yang saya sebutkan di bawah tidak ada kaitannya dengan masalah
  mengontrol diri. Biarpun seorang lelaki memiliki kontrol diri yang
  sangat bagus, tetap saja memiliki kewajiban untuk melindungi
  pandangannya dari hal-hal yang tidak boleh baginya untuk melihat.
Maksud
  saya, aturan untuk melindungi pandangan itu bukan hanya untuk lelaki
  yang mudah tergoda, tetapi untuk lelaki keseluruhannya, bahkan untuk
  perempuan juga kan ?
 
  Jadi, mbak, saya setuju dengan apa yang mbak Chae katakan, bahwa
manusia
  diharuskan mempunyai kontrol terhadap diri sendiri. Tapi tetap juga
  manusia itu harus menjaga pandangannya juga. Kasihan kan kalau yang
  ingin menjaga pandangan trus harus krukupan di rumah terus, karena
  lingkungan tidak aman baginya. Tapi kalau lingkungan aman, insya
  Allah semua orang juga aman untuk keluar rumah dan memandang keindahan
  alam ini dengan tanpa gangguan atau takut melanggar perintah Allah
  untuk menjaga pandangannya.
 
  Wallahu'alam bishowab.
  Wassalaam,
  -Ning
 
 
  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
  Sent: Thursday, February 01, 2007 10:36 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
 
  Mba Ning,
 
  Kalau menurut semangat dari Qur'an sendiri, manusia itu di haruskan
  mempunyai kontrol terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Dalam
  Qs.24:31-32 baik laki-laki dan perempuan dewasa yang sudah cukup
berakal
  diwajibkan untuk mempunyai kontrol terhadap dirinya sendiri.
  Sepanjang kontrol diri sudah dimiliki maka godaan apapun diluar
dirinya
  tidak akan berpengaruh buruk.
 
  Mengontrol pihak lain hanya untuk melindungi pihak2 yang lemah,yang
  memang tidak mempunyai daya dan kekuatan dalam melindungi dirinya
  sendiri. Disinilah semangat Qur'an yang saya pahami bahwa perlindungan
  diberikan kepada PIHAK YANG LEMAHapakah laki-laki secara umum
memang
  menjadi pihak yang lemah terhadap rasangan seksual perempuan??
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
  \(Ning\) ninghdw@ wrote:
  
  
   Memang benar, bahwa beriman itu harus menggunakan akal. Akal
digunakan
 
   sebagai tools untuk memahami apa yang dimaui oleh Yang Memberi
Hidup,
   Yang Memiliki tubuh dan jiwa kita. Kalau Dia menginginkan kita untuk
   melakukan ini dan itu, maka sudah seharusnya kita melakukan ini dan
   itu tersebut. Ya kan ?
  
   Mengenai interpretasi teokrat, mungkin benar seperti yang prof
  sebutkan.
   Saya bukan supporter teochracy lho... jangan salah.. Sekarang,
   bagaimana interpretasi prof sendiri ? Apa benar bahwa kita boleh
   memperlakukan tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama
HAM ?
   Bukankah dengan demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang yang
   tidak suka melihat aurat orang lain... dan jangan diplesetkan ke
   makanan padang lah... gak nyambung..). Kalau ikutin kata mas Wikan,
   ada perempuan nxxxs di jalan pun ngga apa-apa ya ? Orang yang
ngga mau
 
   terganggu dengan hal tersebut malahan yang harus dipasung di
   rumahnya... di mana letak keadilannya dong ?
  
   Wallahu'alam bishowab.
   Wassalaam,
   -Ning
 
 __
 Apakah Anda Yahoo!?
 Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam  
 http://id.mail.yahoo.com





[wanita-muslimah] Undang-undang anti Kumpul Kebo

2007-02-01 Terurut Topik Flora Pamungkas

Undang-Undang Anti Kumpul KeboKamis, 1 Peb 07 07:46 WIB

Assallamualaikum wr. Wb.
Ustad saya mau bertanya, Apakah di negara kita ada undang-undang yang
mengatur dan pemberian sanksi terhadap orang yang melakukan kumpul kebo,
atau berzina atau pun berselingkuh (baik pidana ataupun perdata)?
Soalnya saya sempat kaget beberapa hari ini kok ada beberapa orang dan artis
menyatakan sudah berzina. Bahkan ada seorang artis yang menyatakan lebih
baik kumpul kebo daripada menikah. Tapi kok pemerintah dan masyarakat adem
ayem aja? Apa karena ini legal?
Saya sempat bertanya pada teman-teman saya, saya malah dikatakan sok suci.
Padahal saya berusaha menggunakan penalaran saya kenapa masalah menikah di
undang-indang malah dipersulit. Tapi hal-hal yang dikatakan di atas kok
kesannya 'no big problem'
Atas jawabannya saya ucapkan banyak terimakasih.
Wassalamualaikum wr. Wb
Abdul 'adziim
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Zina memang tidak pernah diharamkan di negeri ini. Sebagaimana khamar juga
tidak pernah diharamkan. Undang-undang yang diberlakukan di negeri ini
mengacu kepada undang-undang warisan kolonial penjajah, yang sampai hari ini
masih dianggap sebagai 'dewa' oleh para begawan hukum di negeri ini. Dan
diamini oleh jutaan rakyat yang nota bene juga umat Islam.
Para mantan penjajah tidak pernah mengharamkan zina dan khamar. Yang haram
hanya perkosaan dan pelecehan seksual, sedangkan selingkuh dan kumpul kebo
yang dilakukan suka sama suka, serta tidak mengganggu ketenangan publik,
memang tidak pernah diharamkan di negeri para penjajah itu. Alasannya klasik
sekali, hak asasi dan kebebasan.
Setelah bangsa ini merdeka secara simbolis, ternyata para pakar hukum di
negeri ini 100% bulat-bulat menjiplak hukum dari penjajah. Bahkan
pasal-pasal yang di negeri asal penjajah itu sudah tidak berlaku lagi,
terkadang di negeri muslim terbesar ini justru masih berlaku. Aneh bin ajaib
memang, tetapi itulah realita.
Tidak berhenti di situ saja, zina dan khamar bahkan dikampanyekan di semua
media, termasuk yang paling gawat, zina berkibar-kibar televisi dan mendapat
penghargaan dari jutaan penggemarnya. Baik lewat tayangan sinetron atau
lewat infotainmen. Khusus infotainmen, memang sengaja ditampilkan para
pezina yang selalu bangga dengan zinanya. Nauzu billah min tilka.
Semua itu terjadi bukan sekedar kebetulan, tetapi memang ada program
profesional dengan gelontoran dana jutaan dolar untuk merusak moral umat
Islam. Jangan dikira semua kebejatan moral sekedar dampak sosial dari
globalisasi. Yang sebetulnya terjadi adalah bahwa kerusakan moral itu
disengaja, direkayasa dan didanai tanpa batas (unlimited), oleh
tangan-tangan tersembunyi.
Mungkin anda masih ingat betapa gigihnya para pejuang majalah Play Boy
menegakkan panji-panji Gerakan Syahwat Merdeka (GSM). Meski sudah didemo
habis-habisan, mereka masih bebas berkeliaran.
Walhasil, kalau anda heran mengapa orang berzina bisa bangga dan masuk TV,
bahkan tidak dihukum, ketahuilah bahwa semua itu bagian dari sebuah
konspirasi jahat internasional yang dahsyat. Kedahsyatannya sampai ke
tingkat yang anda keluhkan, yaitu tidak ada undang-undang yang melarang zina
di negeri ini. Jangankan zina, pornografi pun tidak pernah dilarang. Rupanya
GSM mampu membuat para wakil rakyat dari kalangan yang punya moral menjadi
bertekuk lutut, diam tidak berkutik, lemah, loyo dan tidak punya tenaga.
Bayangkan, sekedar melarang pornografi sekali pun tidak punya daya.
Simaklah bagaimana alotnya kasus RUU APP diperdebatkan. Konyolnya, yang
ngotot ingin agar pornografi bisa tetap berkibar-kibar, ternyata agamanya
Islam juga. Anehnya, mereka sampai bisa melecehkan kalangan yang ingin
pornografi dilarang dengan ejekan: munafik!. La haula wala quwaata illa
billah.
Keprihatinan anda adalah keprihatinan 1/4 milyar umat Islam di Indonesia dan
keprihatinan 1 1/2 milyar umat Islam di dunia.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Ahmad Sarwat, Lc
http://www.eramuslim.com/usm/nkh/45bffeb2.htm

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Janda Cerai, Anak Haram, dan Keperawanan

2007-02-01 Terurut Topik Aisha
Pak Ari,
Ini sih masih bandingin rambutan dengan rambutan, soale yang diperbincangkan 
kan status anak ya, itu rambutannya:) 

Jadi masyarakat pada umumnya membedakan anak yang lahir itu berdasarkan status 
pernikahan orang tuanya, ada anak normal yang diakui masyarakat baik karena dia 
terlahir dari orang tua yang menikah, sementara di lain pihak ada anak-anak 
yang lahir di luar pernikahan yang di masyarakat disebut anak haram yang 
konotasinya buruk, padahal anak yang lahir itu kan seperti bayi-bayi lainnya 
masih seputih kapas alias tidak berdosa. 

Jika perzinahan menurut agama itu dosa, itu tidak berarti ada dosa turunan 
sehingga orang tua yang berdosa itu menurunkan dosanya ke anak yang terlahir 
kemudian. Sampai disini jelas kan pak Ari, bahwa bayi yang terlahir di luar 
pernikahan itu masih bersih dan kita tidak perlu menghina bayi ini sebagai anak 
haram, apalagi jika bayi ini berkembang jadi manusia yang soleh/solehah. Ada 
beberapa kasus yang saya ketahui secara langsung, seorang gadis di satu desa 
yang berkenalan dengan laki-laki yang mengaku polisi dan laki-laki itu melamar 
dan minta ijin orang tua gadis itu yang orang lugu di desa untuk membawa gadis 
itu ke kota karena katanya mau minta ijin atasannya menikah. Ternyata di kota, 
gadis ini dibawa ke hotel kecil. Ketika pulang lagi ke desanya dan si gadis 
pulang ke rumahnya dengan kuatir dan merasa berdosa karena sudah melakukan 
sesuatu sebelum nikah akibat rayuan polisi itu yang akan segera menikahinya, 
tiba-tiba si polisi ini menghilang. Gadis ini hamil sendirian, oleh orang 
tuanya diasingkan ke tempat saudaranya karena malu tapi juga tidak bisa apa-apa 
karena si gadis ini masih berharap si polisi ini akan datang menjemput dia dan 
anaknya. Saya tidak tahu apakah polisi ini benar-benar datang, karena terakhir 
saya bertemu dengan gadis ini, anaknya sudah berumur 4 tahun dan saya lihat 
anaknya cerdas sekali, umur segitu baca tulis sudah lancar, ngajinya juga OK, 
dia cepat sekali menghafalkan ayat-ayat dan sudah bisa cerita banyak sekali 
kisah nabi-nabi. Saya sedih melihat anak ini walaupun tumbuh jadi anak baik 
tapi oleh lingkungannya disebut anak haram. Sementara saya sering jengkel 
melihat anak kepala desa di situ (anak hasil pernikahan) yang nakal luar biasa, 
masih kecil tapi mabok-mabokan, ganggu orang, mulutnya kotor, dll.

Nah, sekarang pak Ari bisa memahami cerita saya? masih rambutan dan rambutan 
karena anak-anak tidak berdosa, orang tua dan lingkungannya yang membuat anak 
itu jadi anak baik atau jadi anak nakal. Bayangkan jika seorang anak terlahir 
karena ibunya diperkosa, apakah kita masih akan menyebut anak itu anak haram 
dan anak itu dianggap hina? Padahal ibunya dan anak itu kan korban, tidak 
berdosa.

salam
Aisha

From: Ari Setyawan
saya pikir lebih mulia dokter yang anak haram ini dibanding dengan anak yang 
punya orang tua yang nikah tapi jadi pemerkosa, koruptor, bandar narkoba, 
preman, dll.
== Kalau ini mbandingin rambutan dengan rambutan nggak ya?
--- 
From: Aisha 
Hihihi... iya mas Heri, saya nonton Intan, tidak tahu nomor-nomor awalnya, tapi 
ibu saya yang jelasin, nontonnya belum lama tapi pas ibunya dokter itu 
marah-marah ke anaknya, malah di episode kemarin ketahuan bahwa ibu yang gak 
mau punya mantu janda itu ternyata ngelahirin anak tanpa suami, dokter itu 
marah katanya dia itu merasa rendah diri karena dirinya anak haram, nah ini dia 
topik tambahan dari urusan janda itu, kasihan banget si anak yang tidak minta 
dilahirkan dalam kondisi tanpa ayah dan dicap masyarakat sebagai anak haram 
padahal dalam sinetron itu kan yang dicap buruk anak haram itu berhasil jadi 
dokter yang baik nolongin orang lain, saya pikir lebih mulia dokter yang anak 
haram ini dibanding dengan anak yang punya orang tua yang nikah tapi jadi 
pemerkosa, koruptor, bandar narkoba, preman, dll.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama

2007-02-01 Terurut Topik jano ko
DP berkata :
   
  Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu dianggap sudah kurang pas
dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja interpretasinya atau
buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan masa kini. Makanya
kita butuh demokrasi, bukan teokrasi

  ==
   
  Jano-ko
   
  Pe,...katanya harus menghormati HAM, lha koq you mau seenaknye aje 
ngrubah-ngrubah,,,kepiye iki ?, penghormatan dikau terhadap keyakinan orang 
lain dimana tuch ?
   
  Tak kasih pencerahan dikit tentang indahnya ajaran Islam, ini pengalaman 
pribadi gue, walau gue engga dapet warisan, tapi gue lakukan dengan ikhlas 
untuk menyantuni ortu gue sampai akhir hayat beliau.
  Mami gue ( sebelum meninggal dunia ) tiap malam sebelum tidur selalu 
mendatangi rumah gue, beliau selalu ingin dijaga oleh gue pada saat beliau 
tidur, uendah tenan tho peeeuntung aja istri gue juga wanita yang indah, 
jadi istri gue pengertian banget dengan keadaan yang gue alami.
   
  You sebaiknya memahami Islam secara utuh, didalam Islam itu ada kewajiban 
bagi anak laki-laki untuk berbakti dan menyantuni mama-nya, jadi apa salahnya 
kalau anak laki-laki dapat lebih dari anak perempuan, lha wong kewajiban lelaki 
itu lebih banyak dari anak perempuan, itu salah satu contohnya peee...laki-laki 
dapat lebih dari wanita tapi kemudian semua dikembalikan juga kepada perempuan, 
ngono lhooo pe...
   
  Contoh soal yang lagi terjadi dimasyarakat
  Ibu H ( ibunda dari artis X yang barusan meninggal dunia) ternyata terlibat 
hutang sampai kurang lebih Rp. 300 juta, Ibu H tersebut tidak bisa melunasi 
hutangnya, terus akhirnya paman dari artis X tersebutlah yang harus melunasi 
hutang dari Ibu H tersebut.
   
  Kalau adik gue yang perempuan dulu pernah juga kejiret hutang kurang lebih 
Rp. 500 juta, tidak ada saudara yang mau membantu, tapi akhirnya gue yang 
handle masalah hutang adik gue tersebut sampai selesai, alhamdulillah, semua 
selesai karena Allah SWT, apakah jano-ko sedih dan menangis karena Rp. 500 juta 
melayang ?...enggak tuch...blas engga ada perasaan gimana-gimana gitu.
   
  Contoh yang lain, dalam masalah jihad misalnya, lelaki harus yang terdepan 
dalam masalah ini, disemua negara, baik di Amerika, Inggris, Prancis, Arab, 
yang maju perang pertama kali itu ya pastinya adalah laki-laki, peperangan itu 
kan butuh biaya, contonya Amerika harus mengeluarkan jutaan dolar untuk perang 
di Irak, sedangkan anak perempuan leyeh-leyeh aja dirumah.
  DP pasti engga mau harus ngutang ke tetangga karena mau maju perang, hiya 
engga ?ini jihad melawan hawa nafsu lho. 
   
  Sore WIB
   
   
   
   
   
  
Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pemberian hak waris kpd perempuan itu memang suatu terobosan
revolusioner di abad ke 7.

Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu dianggap sudah kurang pas
dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja interpretasinya atau
buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan masa kini. Makanya
kita butuh demokrasi, bukan teokrasi.

Gitu aja koq repot .

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Pointnya mbak Nissa,
 Andaikan Allah menetapkan waris dari awalnya 1:1, itu kan juga utk 
 menciptakan kesejahteraan dan juga merupakan terobosan karena dulu 
 anak pere gak dpt warisan. Kenapa Allah tetap menetapkan 2:1???
 Apa Allah gak tau kalau nantinya kondisi dan keadaan berubah???
 Apa semua masyarakat di ujung belahan dunia ini sudah berubah 
 kondisi dan keadaannya spt yang mbak Nissa pikirkan? Apa perubahan 
 spt ini akan berlanjut spt ini sampai dihari akhir nanti?
 
 Apa iya formula 2:1 dalam banyak kasus tidak bisa menciptakan 
 kesejahteraan pere. Kalaupun formula tsb dirubah lalu bisa lebih 
 mensejahterakan anak pere??? 
 
 Kalau bentuk formula mau dirubah berarti mbak Nissa merubah isi 
 AlQur'an? Mbak Nissa lebih pintar dari Allah??? Mbak Nissa mau 
 mendikte Allah??
 
 Tentu ada suatu 'rahasia' dibalik formula 2:1 (kalau kita mau 
 berbaik sangka kepada Allah). Kalau mbak Nisa belum mampu menguak 
 rahasianya, jangan kemudian formula AlQur'an yang dirubah. Cara 
 berfikir mbak yang harus dirubah. Saya cermati sudah banyak nasehat 
 yang diberikan pak Her dan Pak HMNA supaya kita tetap berbaik 
 sangka kepada Allah. Rahasia formula 2:1 juga sudah banyak diberikan 
 oleh mbak Aisha, pak Her, dan pak HMNA. Jangan rusak muka, kaca yang 
 disalahin ato Jalannya pincang, jalanan gombal yang disalahin...:-)
 
 Kalau cara berfikir mbak gak dirubah, tentu akan banyak yang harus 
 dirubah pada AlQur'an..khususnya dalam hal waris ini karena 
 kelanjutan dari ayat ttg waris ini sangat detail dijelaskan bagian 
 dari masing-masing ahli waris lainnya.Ada yang dapat 1/3, 1/6 dan 
 1/8 dll. Mbak Nissa ingin merubah formula tsb juga? dengan dasar 
 kondisi dan keadaan sudah berubah yang nafsi-nafsi tsb? Kalau Allah 
 menetapkan sesuatu tentu bukannya nafsi-nafsi dong ya. 
 
 Kan ada peringatan dalam AlQur'an untuk tidak merubah ayat 

[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-01 Terurut Topik Chae
Abah,

Terima kasih atas informasinya;)

Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
manusia??

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:


 Jadi Abah ulangi: Di situlah keterbatasan manusia dalam hal mengenal
 PROSES. WaLlahu a'lamu bisshawab
 
 Wassalam,
 HMNA
 
 
 - Original Message - 
 From: Chae [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 01, 2007 10:41
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh
budaya arab
 
 
  Abah,
 
  Terima kasih atas tambahanya...kalau boleh tanya bagaiman process
  penerimaan wahyu ketika wahyu datang seperti bunyi gemerincing Bell
  seperti yang dikatakan oleh Rasul...bagaimana bunyi bell ni bisa di
  transform ke dalam bahasa arab??;)
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
  mnabdurrahman@ wrote:
  
   Chae:
   Pak Her, Tuhan itu transenden karena dia beyond our imagination
  kalau bahasa
   Qur'an sih Lam Yalid walam Yulad  dan tidak ada sesuatupun yang
   menyamai-Nya.
  
   Ning:
   Nyelak dikit : Koreksi mbak Chae. Lam Yalid wa Lam Yuulad artinya
  Tidak
   beranak, dan tidak dilahirkan.  Lam Yaqullahuu kufuwwan ahad,
baru
   artinya dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya..
  
   HMNA:
   Yang lebih pendek ayatnya: Laysa kamitslihi.
  
   Kemudian dari pada itu saya tambahkan sikit seperti di bawah
  
   Saya pakai diagram:
   --- input [proses] --output
  
  
|--|
   ---wahyu (transenden} |  Nabi Muhammad SAW | verbal
  
|--|
   Proses dalam kotak artinya Nabi Muhammad SAW menerima langsung
wahyu itu
   secara verbal, ataupun melalui Jibril. Output berupa yang verbal itu
  adalah
   teks berupa kalimat-kalimat yang terkumpul dalam Al-Quran yang
berbahasa
   Arab, yang mengandung Risalah (message). Bahasa Arabnya bersifat
lokal,
   tetapi Risalah (message) permanen, tekstual, tidak dibatasi oleh
  ruang dan
   waktu. Yang tekstual bisa dikembangkan secara kontekstual dan
  takwil, tanpa
   melanggar yang tekstual. Bahkan bahasa Arab yang mulanya lokal itu
  berubah
   menjadi tidak lokal lagi dalam wilayah pada zaman Khlafah
Islamiyah, dan
   sekarang juga tidak lokal lagi karena dipakai sebagai bahasa
  pengantar dalam
   PBB, sehingga juga sudah bersifat internasional.
  
   The textual approach, tends to view religious phenomena merely on
  the level
   of core element. On the other hand, the contextual approach can
 likely
   reduce  the  substantial element of religion, for it tends to view
  religion
   on the level of periphery. Frankly speaking the textual and
contextual
   approaches , thus,  open  new  awareness  of  religious  studies
  formed in
   the synthesis of  the  two  approaches. And again:
Methodologically
   speaking,  this combined-approach  enables  us  to obtain the
holistic
   picture of the religion and to escape from its distorted-meaning.
   Alhasil, kalau pakai akal yang jernih yang tekstual itu mesti
sejalan
   bergandeng tangan dengan yang kontekstual hingga bisa mencapai yang
   holistik. Contohnya? Baca Seri  559 di bawah..Alhasil tidaklah
perlu a
   priori dan alergi pada yang tekstual.
   -
   Wassalam,
   HMNA
   *
  
   BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
  
   WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
   [Kolom Tetap Harian Fajar]
   559. Tekstual, Kontekstual dan Takwil tentang Ibadah Qurban
  
Ibadah Qurban dimulai sesudah Shalat 'Iyd alQurban = 'Iyd alAdhha =
  'Iyd
   alNahar. Disebut 'Iyd alQurban, karena pada hari itu orang mulai
  berqurban,
   baik yang sedang berhaji di Mina, maupun ummat Islam di seluruh
dunia.
   Disebut 'Iyd alAdhha, hari raya sepenggal matahari naik, karena pada
  posisi
   matahari di bola langit seperti itu orang bershalat 'Iyd.
Disebut 'Iyd
   alNahr, hari raya menyembelih, karena pada hari itu orang mulai
  menyembelih
   binatang ternak empat kaki.
  
Kata Qurban adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata
yang
   terdiri dari huruf-huruf: Qaf, Ra, Ba, artinya dekat. Qurbaan adalah
  wazan
   (pola) Fu'laan. Qurban ini telah diserap ke dalam bahasa
Indonesia dalam
   bentuk kurban atau korban. Kurban dan korban dalam rasa bahasa
Indonesia
   sudah menyimpang dari Qurban menurut rasa bahasa Al Quran. Kurban
  dan korban
   dalam rasa bahasa Indonesia tidak lagi diapresiasikan maknanya
yang asli
   yaitu dekat. Namun apabila Qaf, Ra, Ba dalam bentuk qarib dan dalam
  bentuk
   ism tafdhil (superlatif) aqrab, yang diserap ke dalam bahasa
  Indonesia dalam
   bentuk karib dan akrab, masih terasa maknanya yang asli: sahabat
  karib dan
   pergaulan yang akrab. Kata kurban atau korban dalam 

[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita

2007-02-01 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mba Lina,
 
 Allah SWT itu Maha Absolut, tapi kita manusia sebagai makhluk Allah
 mempunyai keterbatasan untuk itu Allah memberikan bentuk-bentuk 
solusi yang disesuaikan dengan keterbatasan manusia.
 Point ini Mba Lina setuju kah???

Lina: Tidak setuju kalau artinya Allah SWT harus ikut2an terbatas. 
Karena menyadari keterbatasan itulah seharusnya manusia sadar dan 
menjadi kami dengar dan kami ta'at. Jangan ro'yu diatas Wahyu
Kalau sadar menjadi manusia yang terbatas jangan mencoba merubah apa 
yang sudah ditetapkanNYA dengan jelas karena ayat hukum waris ini 
bukan ayat mutasyabihat yang sulit tuk dicerna.
 
 Kedua Keterbatasan manusia itu dipengaruhi oleh kondisi alam, 
tingkat peradaban. Jadi keterbatasan manusia pun dalam bentuknya 
berubah-ubah.
 
 Saya kasih satu contoh:
 
 Ada di dalam Qur'an kisah tentang Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. 
Dalam Qs.21:78-79
 
 (78) Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya
 memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak 
oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan
 keputusan yang diberikan oleh mereka itu, 
 
 
 (79) maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang
 hukum(yang lebih tepat): dan kepada masing-masing mereka telah Kami
 berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan
 burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang
 melakukannya.
 
 Kedua hukum berasal dari Allah SWT, tapi kenapa berbeda?? bukankah
 keduanya untuk kesejahteraan lalu kenapa ada yang lebih baik yaitu
 hukum yang disampaikan Nabi Sulaiman?? kenapa jika hukum yang
 disampaikan Nabi Sulaiman lebih baik lalu kenapa tidak dari awal
 kepada Nabi Daud disampaikan bentuk hukum yang sama??

Lina: Wah beda sekali konteks ayat ini dengan konteks hukum waris. 
Orange to apple. Pada ayat ini jelas Allah menjelaskan kedua hukum 
tsb yang memang berbeda pada kasus yang sama. Ini hukum yang lebih 
baik dari yang anu. Allah sendiri yang mengakui. Jadi, ya kita 
juga kami dengar dan kami taat hukum Sulaimanlah yang lebih baik

Dan pada hukum waris, Allah tidak membandingkan dengan hukum lainnya.
Allah tidak mengakui ada hukum yang lebih baik dari hukum waris 
(buat manusia).

 
 Ini dulu dech Mba Lina, sorry baru muter2 Bandung seharian...
 
 O'iya sebelum lupa, Apakah saya merubah2 Al-Qur'an atau merubah2
 tafsir Qur'an??:)) 

Lina: Menurut saya mbak merubah AlQur'an bukan merubah tafsir. Bukan 
kah jelas TERTULIS 2:1. Sekarang mbak mau MENULIS 1:1 ATAU 2:2. 
Kalau mbak seorang ahli tafsir yang ilmunya sudah mumpuni, bahasa 
arabnya sudah mumpuni, ahlaknya sudah kincrong, silakan saja merubah 
tafsir.

Udah deh mbak, beragama itu ikuti saja cara beragamanya orang2 
terdahulu, yaitu Golongan pertama yang masuk Islam dan orang2 yang 
mengikuti cara gol pertama itu dengan baik (QS9:100). Gak usah 
neko2. Mereka taat dan gak pernah ngeyel mau merubah ayat AlQur'an.
Padahal mereka kan ngerasain (terutama laki2nya) betapa hkm waris 
itu gak adil buat mereka (laki2), tapi mereka gak ngotot mau merubah 
ayat atau tafsir. Apa karena mbak seorang mahadewi? jadi merasa 
lebih pintar dari Gol para sahabat tsb?

Jangan kebanyakan muter2 mbak, ntar pusing tujuh keliling. Yang 
lurus-lurus aja...:-))

wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@
 wrote:
 
  Pointnya mbak Nissa,
  Andaikan Allah menetapkan waris dari awalnya 1:1, itu kan juga 
utk 
  menciptakan kesejahteraan dan juga merupakan terobosan karena 
dulu 
  anak pere gak dpt warisan. Kenapa Allah tetap menetapkan 2:1???
  Apa Allah gak tau kalau nantinya kondisi dan keadaan berubah???
  Apa semua masyarakat di ujung belahan dunia ini sudah berubah 
  kondisi dan keadaannya spt yang mbak Nissa pikirkan? Apa 
perubahan 
  spt ini akan berlanjut spt ini sampai dihari akhir nanti?
 
  Apa iya formula 2:1 dalam banyak kasus tidak bisa menciptakan 
  kesejahteraan pere. Kalaupun formula tsb dirubah lalu bisa lebih 
  mensejahterakan anak pere??? 
  
  Kalau bentuk formula mau dirubah berarti mbak Nissa merubah isi 
  AlQur'an? Mbak Nissa lebih pintar dari Allah??? Mbak Nissa mau 
  mendikte Allah??
  
  Tentu ada suatu 'rahasia' dibalik formula 2:1 (kalau kita mau 
  berbaik sangka kepada Allah). Kalau mbak Nisa belum mampu 
menguak 
  rahasianya, jangan kemudian formula AlQur'an yang dirubah. Cara 
  berfikir mbak yang harus dirubah. Saya cermati sudah banyak 
nasehat 
  yang diberikan pak Her dan Pak HMNA supaya kita tetap berbaik 
  sangka kepada Allah. Rahasia formula 2:1 juga sudah banyak 
diberikan 
  oleh mbak Aisha, pak Her, dan pak HMNA. Jangan rusak muka, kaca 
yang 
  disalahin ato Jalannya pincang, jalanan gombal yang 
disalahin...:-)
  
  Kalau cara berfikir mbak gak dirubah, tentu akan banyak yang 
harus 
  dirubah pada AlQur'an..khususnya dalam hal waris ini karena 
  kelanjutan dari ayat ttg waris ini sangat detail dijelaskan 
bagian 
  dari 

Re: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda

2007-02-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
iya, Pak HMNA
lelaki juga lebih cepat mati (usia harapan hidupnya lebih rendah
daripada perempuan),
lebih cepat stress dan putus asa apalagi kalau ditinggal istri,
biasanya cepet cari istri baru. kalau perempuan yang ditinggal suami,
malah lebih tegar dan menghidupi anak2-nya seorang diri.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/1/07, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Secara genetik, laki-laki xy sedangkan perempuan xx, sehingga Ar-Rijaalu
  Qawwaamuwna 'alay (A)n-Nisaai. Dalam bulu tangkis (atau tangkis bulu?) saja
  perempuan game pada score 11, laki-laki pada score 15. Kalau ada bahaya /
  bencana alam, yang diurus diprioritaskan orang tua, anak-anak dan perempuan.
  Wassalam,


Kacamata Auto-Hijab Re: [wanita-muslimah] Re: Janda

2007-02-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
saya usul, buat ilmuwan2 islam supaya menemukan kacamata yang canggih
sehingga kalau melihat wanita yang terlihat hanya wajahnya saja, dan
tubuhnya akan langsung tertutup aurat, meskipun wanita tersebut tidak
menggunakan jilbab.
kayaknya penemuan ini bakal laku buat para laki2 yang ghadul bashor.

kalau sekarang ilmuwan2 sudah bisa menemukan kacamata yang bisa
melihat di kegelapan malam, dan bisa melihat tembus pandang, tentunya
kacamata yang auto-hijab (langsung menghijabi orang yang dipandang)
ini lebih mudah untuk ditemukan.

ayo siapa berminat?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/1/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wooo, itu melanggar HAM si pria dong mas..


assasin Re: [wanita-muslimah] Re: Surga dan Neraka

2007-02-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
assasin (bahasa inggris, artinya pembunuhan terutama pada tokoh
penting semisal presiden atau pejabat negara) berasal dari kata bahasa
arab hashish (artinya candu). Ceritanya bermula dari kelompok muslim
militan sekitar abad 8 - 14 yang berencana melakukan pembunuhan
terhadap pejabat-pejabat kekhalifahan Abbasiyah dengan motif agama dan
politis. Sebelum melakukan pembunuhan, para pejuang itu diberi
janji-janji surga dan hashish supaya bisa merasakan kenikmatan surga
(flying) dan tidak takut dalam menjalankan tugasnya, karena tugasnya
amat berat dan berbahaya, bisa2 nyawanya juga dipertaruhkan.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/1/07, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Kalau kita mendengar halusinasi para pecandu agama, yah apapun
  mungkin.  Mendingan nonton science fiction daripada mendengarkan
  halusinasi para percandu.  Bisa berkhayal tetapi juga lebih produktif
  karena dapat memicu kreatifitas.


Re: [wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda

2007-02-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Abah tidak tahu bahwa bulu tangkis gamenya sudah sama antara lelaki dgn
perempuan. Btw, rolling point itu sih bagaimana detailnya ?
Perkara prioritas terhadap perempuan merupakan produk dari konstruk sosial,
artinya yang tekstual itu tetap valid hingga kini, artinya tekstual =
kontekstul.
Wassalam,
HMNA

- Original Message - 
From: Chae [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 01, 2007 19:46
Subject: [wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda


 Abah, kalau soal bulu tangkis dan juga prioritas terhadap perempuan
 merupakan produk dari konstruk sosial, b/way untuk bulu tangkis sudah
 sama kok...pake rolling point:))

 Untuk Mba Ning,

 Justru itu yang saya maksud kan bahwa perintah menjaga pandangan yang
 saya pahami sebagai kewajiban untuk bisa mengontrol diri sebagai suatu
 hal yang harus di utamakan daripada membatasi pihak lain.

 Contoh kasus Nabi Yusuf, walau di goda sama yang somelehoi,denok
 geboyyy kalau basicnya ok alias kontro dirinya hebat tidak akan
 tergoda walau secara naluri Nabi Yusuf juga terangsang.

 Jadi yang seharusnya di sosialisasikan adalah kontrol diri bukan
 kontrol pihak lain untuk kepentingan diri sendiri. Maka dari itu ada
 hadis yang menyatakan padangan pertama berkah pandangan kedua
 maksiat...artinya ndak apa-apa kalau terpandang yang edun-edun
 merangsang tapi kemudian ada daya upaya dari dalam diri (kontrol diri)
 untuk bisa mengendalikan

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Secara genetik, laki-laki xy sedangkan perempuan xx, sehingga Ar-Rijaalu
  Qawwaamuwna 'alay (A)n-Nisaai. Dalam bulu tangkis (atau tangkis
 bulu?) saja
  perempuan game pada score 11, laki-laki pada score 15. Kalau ada
 bahaya /
  bencana alam, yang diurus diprioritaskan orang tua, anak-anak dan
 perempuan.
  Wassalam,
  HMNA
 
  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, February 01, 2007 10:54
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
 
 
  
   Mbak Chae anu geulis,
  
   Yang saya sebutkan di bawah tidak ada kaitannya dengan masalah
   mengontrol diri. Biarpun seorang lelaki memiliki kontrol diri yang
   sangat bagus, tetap saja memiliki kewajiban untuk melindungi
   pandangannya dari hal-hal yang tidak boleh baginya untuk melihat.
 Maksud
   saya, aturan untuk melindungi pandangan itu bukan hanya untuk lelaki
   yang mudah tergoda, tetapi untuk lelaki keseluruhannya, bahkan untuk
   perempuan juga kan ?
  
   Jadi, mbak, saya setuju dengan apa yang mbak Chae katakan, bahwa
 manusia
   diharuskan mempunyai kontrol terhadap diri sendiri. Tapi tetap juga
   manusia itu harus menjaga pandangannya juga. Kasihan kan kalau yang
   ingin menjaga pandangan trus harus krukupan di rumah terus, karena
   lingkungan tidak aman baginya. Tapi kalau lingkungan aman, insya
   Allah semua orang juga aman untuk keluar rumah dan memandang keindahan
   alam ini dengan tanpa gangguan atau takut melanggar perintah Allah
   untuk menjaga pandangannya.
  
   Wallahu'alam bishowab.
   Wassalaam,
   -Ning
  
  
   -Original Message-
   From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
   Sent: Thursday, February 01, 2007 10:36 AM
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Subject: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
  
   Mba Ning,
  
   Kalau menurut semangat dari Qur'an sendiri, manusia itu di haruskan
   mempunyai kontrol terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Dalam
   Qs.24:31-32 baik laki-laki dan perempuan dewasa yang sudah cukup
 berakal
   diwajibkan untuk mempunyai kontrol terhadap dirinya sendiri.
   Sepanjang kontrol diri sudah dimiliki maka godaan apapun diluar
 dirinya
   tidak akan berpengaruh buruk.
  
   Mengontrol pihak lain hanya untuk melindungi pihak2 yang lemah,yang
   memang tidak mempunyai daya dan kekuatan dalam melindungi dirinya
   sendiri. Disinilah semangat Qur'an yang saya pahami bahwa perlindungan
   diberikan kepada PIHAK YANG LEMAHapakah laki-laki secara umum
 memang
   menjadi pihak yang lemah terhadap rasangan seksual perempuan??
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
   \(Ning\) ninghdw@ wrote:
   
   
Memang benar, bahwa beriman itu harus menggunakan akal. Akal
 digunakan
  
sebagai tools untuk memahami apa yang dimaui oleh Yang Memberi
 Hidup,
Yang Memiliki tubuh dan jiwa kita. Kalau Dia menginginkan kita untuk
melakukan ini dan itu, maka sudah seharusnya kita melakukan ini dan
itu tersebut. Ya kan ?
   
Mengenai interpretasi teokrat, mungkin benar seperti yang prof
   sebutkan.
Saya bukan supporter teochracy lho... jangan salah.. Sekarang,
bagaimana interpretasi prof sendiri ? Apa benar bahwa kita boleh
memperlakukan tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama
 HAM ?
Bukankah dengan demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang 

Re: [wanita-muslimah] Undang-undang anti Kumpul Kebo

2007-02-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Tambahan informasi ttg KUHP tidak melindungi gadis-gadis yang dihamili di
luar nikah.
Berdasarkan atas filsafat humanisme agnostik ini, maka kekuasaan  peradilan
tidaklah menjangkau  meliwati  pintu  kamar tidur. Privacy ini dianut pula
di Indonesia oleh sementara  orang yang tidak mau tahu tentang Syari'at
Islam dan nilai-nilai agama  wahyu sejak  Indonesia  diperintah oleh Belanda
sampai  sekarang  ini, yaitu  dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
pasal  284, bahwa zina itu hanyalah sekadar delik aduan belaka. Polisi
hanya dapat  menangkap orang yang berzina jika suami perempuan  berzina itu
atau  isteri  laki-laki yang berzina  itu  berkeberatan  dan melapor  ke
polisi. Polisi tak dapat  berbuat  apa-apa  walaupun menyarakat
sekelilingnya melapor ke polisi tentang perzinaan itu. Maka gadis  yang
hamil karena berzina  dengan  seorang  jejaka, tidaklah dapat ia mengadukan
musibah kehamilannya itu ke  polisi, berhubung  gadis itu tidak punya suami
ataupun jejaka itu  tidak punya isteri yang akan berkeberatan. Dengan
demikian jejaka  yang menghamilkan itu tidak dapat diseret oleh polisi untuk
disodorkan ke jaksa, untuk selanjutnya didudukkan di kursi terdakwa  dalam
ruang pengadilan. Nilai budaya siriq yang sudah longgar di  kota, namun
masih  terpelihara  di  dusun-dusun  membuahkan  perbuatan menjadi  hakim
sendiri dan mengeksekusi secara beramai-ramai, oleh tumasiriq atas
tumanyala, oleh karena hakim peradilan tidak dapat menyentuh laki-laki
penghamil yang dilindungi oleh pasal 284 KUHP tersebut, sedangkan gadis
yang dihamili tidak dapat menempuh upaya hukum. KUHP tidak melindungi
perempuan!

Yang di atas itu dicuplik dari Seri 599, berjudul Demokrasi, HAM dan Kumpul
Kebo, bertanggal 2 Oktober 2003 . Yang berminat, silakan dibaca Seri 599 di
bawah yang direposting
Wassalam
HMNA
***

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
599. Demokrasi, HAM dan Kumpul Kebo

Demokrasi  berlandaskan  atas  paradigma  filsafat  humanisme agnostik
(tidak  mau tahu, indifference, acuh tak acuh tentang Tuhan),  yang
menjunjung  tinggi  privacy (kebebasan individu, individual freedom).
Yaitu everybody should be granted unrestricted freedom to  believe
whatever he likes and to do whatever he  pleases  so long  he  does  not
injure his  neighbour,  setiap  orang  harus diberikan  secara tak terbatas
kemerdekaan untuk mempercayai  apa saja  yang  ia  inginkan  dan berbuat
apa  saja  yang  ia  sukai sepanjang ia tidak mencederai orang-orang
sekitarnya. Kalau orang bicara  tentang hak asasi (bukan azasi) manusia,
maka  pemahaman tentang   kemanusiaan  juga  bertumpu pada filsafat
humanisme agnostik ini. Itulah sebabnya demokarasi tidak dapat  dipisahkan
dari HAM menurut kacamata agnostic humanism ini.

Berdasarkan atas filsafat humanisme agnostik ini, maka kekuasaan  peradilan
tidaklah menjangkau  meliwati  pintu  kamar tidur. Privacy ini dianut pula
di Indonesia oleh sementara  orang yang tidak mau tahu tentang Syari'at
Islam dan nilai-nilai agama  wahyu sejak  Indonesia  diperintah oleh Belanda
sampai  sekarang  ini, yaitu  dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
pasal  284, bahwa zina itu hanyalah sekadar delik aduan belaka. Polisi
hanya dapat  menangkap orang yang berzina jika suami perempuan  berzina itu
atau  isteri  laki-laki yang berzina  itu  berkeberatan  dan melapor  ke
polisi. Polisi tak dapat  berbuat  apa-apa  walaupun menyarakat
sekelilingnya melapor ke polisi tentang perzinaan itu. Maka gadis  yang
hamil karena berzina  dengan  seorang  jejaka, tidaklah dapat ia mengadukan
musibah kehamilannya itu ke  polisi, berhubung  gadis itu tidak punya suami
ataupun jejaka itu  tidak punya isteri yang akan berkeberatan. Dengan
demikian jejaka  yang menghamilkan itu tidak dapat diseret oleh polisi untuk
disodorkan ke jaksa, untuk selanjutnya didudukkan di kursi terdakwa  dalam
ruang pengadilan. Nilai budaya siriq yang sudah longgar di  kota, namun
masih  terpelihara  di  dusun-dusun  membuahkan  perbuatan menjadi  hakim
sendiri dan mengeksekusi secara beramai-ramai, oleh tumasiriq atas
tumanyala, oleh karena hakim peradilan tidak dapat menyentuh laki-laki
penghamil yang dilindungi oleh pasal 284 KUHP tersebut, sedangkan gadis
yang dihamili tidak dapat menempuh upaya hukum. KUHP tidak melindungi
perempuan!

Syari'at Islam memberikan  tuntunan  berbudaya,  tidak  terkecuali budaya
berdemokrasi dan HAM. Demokrasi dan HAM adalah produk akal  budi  manusia
tentulah tidak mutlak benar, karena akal budi manusia itu relatif sifatnya.
Demokrasi dan HAM yang bertumpu di atas  paradigma  humanisme agnostik yang
menjunjung tinggi privacy harus ditolak oleh hamba-hamba Allah yang menerima
secara mutlak nilai-nilai transendental agama wahyu, yaitu Al Furqan.
-- SYHR RMDHAN ALDZY ANZL FYH ALQURAN HDY LLNAS WBYNT MN ALHDY WALFRQAN (S
ALBQRt, 2:185), dibaca:
-- Syahru ramadha-nal ladzi- unzila fiyhil Qur-anu hudal linna-si

Re: [wanita-muslimah] Undang-undang anti Kumpul Kebo

2007-02-01 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
On 2/1/07, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Berdasarkan atas filsafat humanisme agnostik ini, maka kekuasaan  peradilan
  tidaklah menjangkau  meliwati  pintu  kamar tidur. Privacy ini dianut pula
  di Indonesia oleh sementara  orang yang tidak mau tahu tentang Syari'at
  Islam dan nilai-nilai agama  wahyu sejak  Indonesia  diperintah oleh Belanda
  sampai  sekarang  ini, yaitu  dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
  pasal  284, bahwa zina itu hanyalah sekadar delik aduan belaka. Polisi
  hanya dapat  menangkap orang yang berzina jika suami perempuan  berzina itu
  atau  isteri  laki-laki yang berzina  itu  berkeberatan  dan melapor  ke
  polisi.

Lalu, apakah Syariat Islam menganjurkan agar pintu kamar tidur bebas dilewati?
Saya tidak melihatnya dari tulisan pak HMNA. Tolong dijelaskan.

Sementara itu, ada artikel tentang tajassus berikut ini:

http://media.isnet.org/isnet/Nadirsyah/tiga.html

Anda Melakukan Tiga Kesalahan
Nadirsyah Hosen

Umar bin Khatab terkenal sebagai khalifah yang suka berjalan di tengah
malam untuk mengontrol keadaan rakyatnya. Di suatu malam, Umar
mendengar suara seorang laki-laki dalam sebuah rumah yang sedang
tertawa asyik ditingkahi gelegak tawa wanita.

Umar mengintip, lalu memanjat jendela dan masuk ke rumah tersebut
seraya menghardik, hai hamba Allah! apakah kamu mengira Allah akan
menutup aibmu padahal kamu berbuat maksiat!!!

Orang tua itu menjawab dengan tenang, Jangan terburu-buru ya Umar,
saya boleh jadi melakukan satu kesalahan tapi anda telah melakukan
tiga kesalahan. Pertama, Allah berfirman, Wa la tajassasu...jangan
kamu (mengintip) mencari-cari kesalahan orang lain (al-Hujurat: 12).
Wa qad tajassasta (dan Anda telah melakukan tajasus).

Kedua, Masuklah ke rumah-rumah dari pintunya (Al-Baqarah 189) dan
Anda sudah menyelinap masuk.   Ketiga, anda sudah masuk rumah tanpa
izin, sedangkan Allah telah berfirman, Janganlah kamu masuk ke rumah
yang bukan rumahmu sebelum kamu meminta izin... (An-Nur 27) Umar
berkata, apakah lebih baik disisimu kalau aku memaafkanmu? Lelaki
tersebut menjawab, ya. Lalu Umar pun memaafkannya dan pergi dari
rumah tersebut.

Sekarang tengoklah tingkah laku kita. Bukankah Kita lebih suka mencari
kesalahan saudara kita. Bila kita tak jumpai rekan kita di pengajian,
kita tuduh dia sebagai orang yang melalaikan diri dari mengingat
Allah. Ketika kali kedua, kita tak menemui saudara kita saat sholat
jum'at, kita cap dia sebagai orang yang lebih mementingkan urusan
dunia daripada urusan akherat. Ketika kali ketiga kita lihat dia duduk
bersenda gurau dengan lawan jenisnya, mulai kita berpikir bahwa
saudara kita tersebut telah terkunci mata hatinya.

Dengan tuduhan dan prasangka seperti itu, boleh jadi kita telah
melakukan beberapa kali kesalahan yang lebih banyak dibanding saudara
kita tersebut.

Mengapa tidak kita dekati dia dan kita tanyakan sebab ia tak muncul di
pengajian, siapa tahu isteri atau anaknya sakit saat itu. Tanyakanlah
secara baik-baik mengapa ia juga tak hadir di saat sholat jum'at,
siapa tahu saudara kita tersebut terserang penyakit atau sedang
ditimpa musibah. Ajak ia bercerita mengapa ia bersenda gurau
berlebihan dengan lawan jenisnya, siapa tahu itu adalah keponakannya
sendiri yang sudah bertahun lamanya tak bertemu dengan dia.

Pendek kata, berpikir positif dan menghilangkan praduga itu jauh lebih
mulia dibanding hanya mencari-cari kesalahan orang lain. Siapa tahu
justru saudara kita tersebut lebih mulia di sisi Allah dibanding
kita

Abah saya pernah bercerita tentang Abu Yazid al-Busthami. Konon,
ketika Abu Yazid al-Busthami, seorang sufi besar, hendak berangkat
memancing, putrinya bertanya, bukankah Allah akan menyediakan rezeki
pada kita? mengapa kita harus memancing? Abu Yazid berkata, engkau
benar. Ketika ia masuk kembali ke dalam rumah ditemuinya makanan
telah tersedia di meja. Begitulah seterusnya bertahun-tahun, entah
dari mana datangnya makanan itu. Kemudian, putrinya wafat. Sejak saat
itu tak lagi didapati makanan di rumah tersebut. Abu Yazid terkejut,
semula dia menduga makanan itu datang karena kealiman dan kedekatan ia
pada Allah, ternyata makanan itu diberikan Allah karena kedekatan
putrinya pada Allah. Ternyata putrinya lebih tinggi kedudukannya
dibanding dirinya. Sejak saat itu, mulailah Abu Yazid memancing
lagi

Subhanallah! Maha Suci Allah...Kami tak tahu siapa yang lebih mulia
dan tinggi kedudukannya di sisi-Mu.

Armidale, 9 September 1997

Nadirsyah Hosen adalah dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta


Re: [wanita-muslimah] Wahyu was Re: Pengaruh budaya arab - HILLARY RODMAN CLINTON,

2007-02-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
wah Pak Jano Ko ...
kalau umat islam jumlahnya banyak ... malah bagaikan buih  yang tidak
berarti apa2, diterjang ombak, dihempaskan ke sana kemari.
kalau umat islam jumlahnya banyak, malah bagaikan santapan yang
diperebutkan orang ke sana ke mari.
seperti sabda Rasulullah SAW.

kalau umat islam jumlahnya banyak, dan banyak orang non-muslim yang
tercerahkan dan masuk islam, tentunya kita nggak usah khawatir dengan
upaya kristenisasi atau pemurtadan lainnya, ya tho?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/1/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Chae berkata :

semangat wahyu (Qur'an) bersifat universal dan permanen, tapi ketika
  wahyu(Qur'an) disampaikan dalam bentuknya maka akan bersifat terbatas
  yaitu lokal dan temporal...

  ==

Jano-ko memberi pencerahan kepada chae :

Nah chaedilarang tersinggung, marah, nesu dan sedih, berhubung jano-ko 
 akan memberikan pencerahan yang secerah-cerahnya kepada chae.

Chae,..you koq engga malu ya ?, mbok ya mulai membuka diri gitu lho, 
 jangan hanya bergaul dengan insan-insan yang wawasannya lokal aje, supaya 
 pendapatnya jadi oke gitu.

Nah sekarang jano-ko nongolkan pendapat tokoh-tokoh LEVEL DUNIA yang 
 berbicara tentang Islam, Al Qur'an dan Nabi Muhammad SAW, harapan jano-ko 
 semoga chae terbuka wawasannya


[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Penjelasan Anda dapat dipakai sebagai argumentasi dan alasan apakah
perlu ada atau tidaknya UU hak waris yg baru.  Kan nanti divoting UU
ini, kalau Anda kalah ya harus terima pilihan mayoritas.  HAM Anda
terjamin dalam mekanisme voting, baik yg langsung maupun yg melalui
perwakilan.  Pembentukan UU melalui voting di parlemen adalah
mekanisme demokrasi yg melindungi HAM Anda.

Kalau UU baru keluar, dan Anda masih tidak setuju ya pindah aja ke
Qatar dan Kuwait di mana UUnya lebih sesuai.

Menegakkan HAM tidak identik dengan menyenangkan semua orang, sebab
dalam demokrasi kadang2 kita harus mengorbankan suatu kepentingan demi
kepentingan yg lebih banyak.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 DP berkata :

   Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu dianggap sudah kurang pas
 dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja interpretasinya atau
 buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan masa kini. Makanya
 kita butuh demokrasi, bukan teokrasi
 
   ==

   Jano-ko

   Pe,...katanya harus menghormati HAM, lha koq you mau seenaknye aje
ngrubah-ngrubah,,,kepiye iki ?, penghormatan dikau terhadap keyakinan
orang lain dimana tuch ?

   Tak kasih pencerahan dikit tentang indahnya ajaran Islam, ini
pengalaman pribadi gue, walau gue engga dapet warisan, tapi gue
lakukan dengan ikhlas untuk menyantuni ortu gue sampai akhir hayat beliau.
   Mami gue ( sebelum meninggal dunia ) tiap malam sebelum tidur
selalu mendatangi rumah gue, beliau selalu ingin dijaga oleh gue pada
saat beliau tidur, uendah tenan tho peeeuntung aja istri gue juga
wanita yang indah, jadi istri gue pengertian banget dengan keadaan
yang gue alami.

   You sebaiknya memahami Islam secara utuh, didalam Islam itu ada
kewajiban bagi anak laki-laki untuk berbakti dan menyantuni mama-nya,
jadi apa salahnya kalau anak laki-laki dapat lebih dari anak
perempuan, lha wong kewajiban lelaki itu lebih banyak dari anak
perempuan, itu salah satu contohnya peee...laki-laki dapat lebih dari
wanita tapi kemudian semua dikembalikan juga kepada perempuan, ngono
lhooo pe...

   Contoh soal yang lagi terjadi dimasyarakat
   Ibu H ( ibunda dari artis X yang barusan meninggal dunia)
ternyata terlibat hutang sampai kurang lebih Rp. 300 juta, Ibu H
tersebut tidak bisa melunasi hutangnya, terus akhirnya paman dari
artis X tersebutlah yang harus melunasi hutang dari Ibu H tersebut.

   Kalau adik gue yang perempuan dulu pernah juga kejiret hutang
kurang lebih Rp. 500 juta, tidak ada saudara yang mau membantu, tapi
akhirnya gue yang handle masalah hutang adik gue tersebut sampai
selesai, alhamdulillah, semua selesai karena Allah SWT, apakah jano-ko
sedih dan menangis karena Rp. 500 juta melayang ?...enggak tuch...blas
engga ada perasaan gimana-gimana gitu.

   Contoh yang lain, dalam masalah jihad misalnya, lelaki harus yang
terdepan dalam masalah ini, disemua negara, baik di Amerika, Inggris,
Prancis, Arab, yang maju perang pertama kali itu ya pastinya adalah
laki-laki, peperangan itu kan butuh biaya, contonya Amerika harus
mengeluarkan jutaan dolar untuk perang di Irak, sedangkan anak
perempuan leyeh-leyeh aja dirumah.
   DP pasti engga mau harus ngutang ke tetangga karena mau maju
perang, hiya engga ?ini jihad melawan hawa nafsu lho. 

   Sore WIB





   
 Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Pemberian hak waris kpd perempuan itu memang suatu terobosan
 revolusioner di abad ke 7.
 
 Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu dianggap sudah kurang pas
 dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja interpretasinya atau
 buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan masa kini. Makanya
 kita butuh demokrasi, bukan teokrasi.
 
 Gitu aja koq repot .
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@
 wrote:
 
  Pointnya mbak Nissa,
  Andaikan Allah menetapkan waris dari awalnya 1:1, itu kan juga utk 
  menciptakan kesejahteraan dan juga merupakan terobosan karena dulu 
  anak pere gak dpt warisan. Kenapa Allah tetap menetapkan 2:1???
  Apa Allah gak tau kalau nantinya kondisi dan keadaan berubah???
  Apa semua masyarakat di ujung belahan dunia ini sudah berubah 
  kondisi dan keadaannya spt yang mbak Nissa pikirkan? Apa perubahan 
  spt ini akan berlanjut spt ini sampai dihari akhir nanti?
  
  Apa iya formula 2:1 dalam banyak kasus tidak bisa menciptakan 
  kesejahteraan pere. Kalaupun formula tsb dirubah lalu bisa lebih 
  mensejahterakan anak pere??? 
  
  Kalau bentuk formula mau dirubah berarti mbak Nissa merubah isi 
  AlQur'an? Mbak Nissa lebih pintar dari Allah??? Mbak Nissa mau 
  mendikte Allah??
  
  Tentu ada suatu 'rahasia' dibalik formula 2:1 (kalau kita mau 
  berbaik sangka kepada Allah). Kalau mbak Nisa belum mampu menguak 
  rahasianya, jangan kemudian formula AlQur'an yang dirubah. Cara 
  berfikir mbak yang harus dirubah. Saya cermati sudah banyak nasehat 
  yang diberikan pak Her dan 

[wanita-muslimah] Re: Undang-undang anti Kumpul Kebo

2007-02-01 Terurut Topik Dana Pamilih
Yah memang pemikiran 14 abad yg lalu belum lengkap sehingga mereka
tidak mengerti bagaimana masyarakat menangani seksualitas manusia di
abad ini.

Gadis yg hamil diluar nikah itu bisa dicarikan jalan, di Inggris
misalnya toh setiap anak yg lahir itu adalah tanggung jawab negara
maka pasti anak dan ibunya dijamin negara.  Ibu dan anak kalau
terbukti tidak ada bapaknya akan menerima tunjangan hidup yg cukup. 
Dapat apartemen, dokter anak gratis, dokter kandungan gratis,
playgorup gratis, sekolah gratis, dsb.  Jadi masyarakat melalui
pemerintah telah menetapkan bahwa kelemahan2 manusia itu tidak perlu
disikapi secara keras dan dianggap kriminal tetapi dicarikan
penyelesaian yg manusiawi.  Kemudian pemerintah menghitung berapa
biaya perikemanusiaan ini dan mengutip pajak secukupnya.

Tentu jangan harap pemikiran ini ada dalam Syariah menurut Bapak. 
Dalam pemikiran sederhana beberapa abad lalu itu, akan lebih mudah dan
lebih murah merajam sampai mati para perempuan yg hamil diluar nikah.
 Kalau sudah mati anak dan ibu ya tidak ada tambahan bertanggung jawab
bagi masyarakat.

Soal sistem nilai benar atau salah memang sangat mudah didebatkan. 
Debat itu tidak ada biaya dan tidak keluar duit. Sistem nilai itu
relatif thd budaya dan perspektif pribadi. 

Yg pasti bagi negara sekuler yg berperikemanusiaan, kalau SUDAH
TERJADI mau diapakan itu ibu dan anak.  Dirajam sampai mati tidak
mungkin lagi kan sekarang, jadi berarti harus keluar duit utk
dipelihara oleh negara kalau si ayah tidak bertanggung jawag dan
orangtua tidak mau tahu.  Negara harus keluar duit membiayai
organisasinya, dan gaji pegawai, dsb dsb dan uangnya dari pajak.  

Toh yg menghamili itu laki2.  Kalau laki2nya mengendalikan syahwat
kehamilan itu tidak terjadi.  Jadi oleh karena itu sebaiknya Bapak
mengimbau agar laki2nya yg mengendalikan syahwat bukan menyalahkan,
mengkriminalkan dan menghukum perempuan.  Jangan memutar balik mana
sebab mana akibat.  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tambahan informasi ttg KUHP tidak melindungi gadis-gadis yang
dihamili di
 luar nikah.
 Berdasarkan atas filsafat humanisme agnostik ini, maka kekuasaan 
peradilan
 tidaklah menjangkau  meliwati  pintu  kamar tidur. Privacy ini
dianut pula
 di Indonesia oleh sementara  orang yang tidak mau tahu tentang Syari'at
 Islam dan nilai-nilai agama  wahyu sejak  Indonesia  diperintah oleh
Belanda
 sampai  sekarang  ini, yaitu  dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP),
 pasal  284, bahwa zina itu hanyalah sekadar delik aduan belaka. Polisi
 hanya dapat  menangkap orang yang berzina jika suami perempuan 
berzina itu
 atau  isteri  laki-laki yang berzina  itu  berkeberatan  dan melapor  ke
 polisi. Polisi tak dapat  berbuat  apa-apa  walaupun menyarakat
 sekelilingnya melapor ke polisi tentang perzinaan itu. Maka gadis  yang
 hamil karena berzina  dengan  seorang  jejaka, tidaklah dapat ia
mengadukan
 musibah kehamilannya itu ke  polisi, berhubung  gadis itu tidak
punya suami
 ataupun jejaka itu  tidak punya isteri yang akan berkeberatan. Dengan
 demikian jejaka  yang menghamilkan itu tidak dapat diseret oleh
polisi untuk
 disodorkan ke jaksa, untuk selanjutnya didudukkan di kursi terdakwa
 dalam
 ruang pengadilan. Nilai budaya siriq yang sudah longgar di  kota, namun
 masih  terpelihara  di  dusun-dusun  membuahkan  perbuatan menjadi 
hakim
 sendiri dan mengeksekusi secara beramai-ramai, oleh tumasiriq atas
 tumanyala, oleh karena hakim peradilan tidak dapat menyentuh laki-laki
 penghamil yang dilindungi oleh pasal 284 KUHP tersebut, sedangkan
gadis
 yang dihamili tidak dapat menempuh upaya hukum. KUHP tidak melindungi
 perempuan!
 
 Yang di atas itu dicuplik dari Seri 599, berjudul Demokrasi, HAM dan
Kumpul
 Kebo, bertanggal 2 Oktober 2003 . Yang berminat, silakan dibaca Seri
599 di
 bawah yang direposting
 Wassalam
 HMNA
 ***




Re: [wanita-muslimah] Undang-undang anti Kumpul Kebo

2007-02-01 Terurut Topik sir bats
Pak HMNA,

Aceh yg sudah secara resmi mengaplikasikan SI secara formal juga belum
punya qanun perlindungan, yang ada qanun cambuk. pelaku khalwat
hanya akan mendapatkan hukuman cambuk dan setelah itu selesai.
Aparat penegak SI sudah merasa menajalankan dan menegakkan hukum
Tuhan. Namun tidak ada penanganan pasca khalwat; misal si perempuan
hamil, tidak ada instrumen untuk menanganinya.

harus diakui itulah wajah Islam, masih compang - camping.

salam
sabri

On Thu, 2007-02-01 at 22:40 +0800, H. M. Nur Abdurrahman wrote:
 Tambahan informasi ttg KUHP tidak melindungi gadis-gadis yang dihamili
 di
 luar nikah.
 Berdasarkan atas filsafat humanisme agnostik ini, maka kekuasaan
 peradilan
 tidaklah menjangkau meliwati pintu kamar tidur. Privacy ini dianut
 pula
 di Indonesia oleh sementara orang yang tidak mau tahu tentang Syari'at
 Islam dan nilai-nilai agama wahyu sejak Indonesia diperintah oleh
 Belanda
 sampai sekarang ini, yaitu dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana
 (KUHP),
 pasal 284, bahwa zina itu hanyalah sekadar delik aduan belaka. Polisi
 hanya dapat menangkap orang yang berzina jika suami perempuan berzina
 itu
 atau isteri laki-laki yang berzina itu berkeberatan dan melapor ke
 polisi. Polisi tak dapat berbuat apa-apa walaupun menyarakat
 sekelilingnya melapor ke polisi tentang perzinaan itu. Maka gadis yang
 hamil karena berzina dengan seorang jejaka, tidaklah dapat ia
 mengadukan
 musibah kehamilannya itu ke polisi, berhubung gadis itu tidak punya
 suami
 ataupun jejaka itu tidak punya isteri yang akan berkeberatan. Dengan
 demikian jejaka yang menghamilkan itu tidak dapat diseret oleh polisi
 untuk
 disodorkan ke jaksa, untuk selanjutnya didudukkan di kursi terdakwa
 dalam
 ruang pengadilan. Nilai budaya siriq yang sudah longgar di kota, namun
 masih terpelihara di dusun-dusun membuahkan perbuatan menjadi hakim
 sendiri dan mengeksekusi secara beramai-ramai, oleh tumasiriq atas
 tumanyala, oleh karena hakim peradilan tidak dapat menyentuh laki-laki
 penghamil yang dilindungi oleh pasal 284 KUHP tersebut, sedangkan
 gadis
 yang dihamili tidak dapat menempuh upaya hukum. KUHP tidak melindungi
 perempuan!
 
 Yang di atas itu dicuplik dari Seri 599, berjudul Demokrasi, HAM dan
 Kumpul
 Kebo, bertanggal 2 Oktober 2003 . Yang berminat, silakan dibaca Seri
 599 di
 bawah yang direposting
 Wassalam
 HMNA

 



RE: [wanita-muslimah] Re: Janda

2007-02-01 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)
Pendapat prof di bawah itu gimana ya ? Susah saya bilangnya... Soalnya
saya ngga mengira akan keluar dari orang sekaliber anda... sempit
banget...
 
Jangan Su'u Dzon dong Prof. Apa Prof pikir para wanita berhijab yang
suka dakwah atau demo itu kalah cantik dengan mereka yang membuka aurat
? 
 
Pertama, definisi cantik aja sudah bermacam-macam. Mau pakai definisi
cantik yang mana ? A la timur? barat? timur tengah? atau yang mana?
Semua punya definisi yang tidak standard. Jadi bagaimana bisa prof
menyatakan seperti yang di bawah  itu?
 
Kedua, menggunakan kacamata saya sendiri, tidak benar bahwa orang-orang
yang berhijab kalah cantik dengan yang tidak berhijab, physically lho
ya... Betul. Saya perempuan, banyak teman saya di kalangan perempuan
yang berhijab maupun tidak. Dan secara rata-rata tidak ada perbedaan
yang menyolok derajat kecantikan (fisik) dari kedua kelompok tersebut.
Saya malah punya teman yang berhijab, cantik sekali. Kalau di rumahnya
dia berdandan dan memakai pakaian biasa.. kalau saya lihat-lihat,
wajahnya tuh mirip Bella Saphira 'gitu. DIa juga ke mana-mana dakwah,
dan mengajari kaum wanita untuk berhijab juga, demi manggapai ridho
Allah.
 
Prof lama di UK sih ya.. Kalau di Indo prof mungkin tau yang namanya
Inneke Koesherawati. Biarpun dia tidak berjilbab (jilbab=jubah), tapi
dia menutup auratnya (seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan).
DIa juga ikut demo anti pornografi dan pornoaksi, dan juga mendakwahkan
penutupan aurat dengan sempurna. Apa kira-kira motivasinya iri dan
dengki juga? Kemungkinannya kecil banget, Prof.
 
Maaf ya Prof kalau menyinggung. 
 
Wass,
-Ning
 
 


From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dana Pamilih
Sent: Thursday, February 01, 2007 5:27 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Janda



Tambahan:

Rasa tidak suka itu bukan selalu berarti keadilan dilanggar. Rasa
dengki, iri, benci itu bukan perasaan2 yg perlu dilindungi oleh
pembenaran agama. Malahan harus dikikis.

Kalau kita iri karena ada perempuan lebih cantik, ada orang lebih kaya
terus kita cari pembenaran dari agama supaya mereka disingkirkan? 

Dari pengamatan saya terlihat bahwa perasaan2 buruk ini lebih sering
diungkapkan secara vokal oleh para pendemo yg mengatasnamakan agama. 
Kalau ditilik lebih dalam tidak lain cuma perasaan iri dan dengki
saja. Bukan yg rasional.

Masa agama menunjang dipeliharanya perasaan2 demikian?

Apa benar bahwa kita boleh memperlakukan
 tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama HAM ? Bukankah
dengan
 demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang yang tidak suka
melihat
 aurat orang lain... dan jangan diplesetkan ke makanan padang lah...
gak
 nyambung..). Kalau ikutin kata mas Wikan, ada perempuan nxxxs di jalan
 pun ngga apa-apa ya ? Orang yang ngga mau terganggu dengan hal
 tersebut malahan yang harus dipasung di rumahnya... di mana letak
 keadilannya dong ?
 
 Wallahu'alam bishowab.
 Wassalaam,
 -Ning
 
 



 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [wanita-muslimah] Pemberdayaan Perempuan

2007-02-01 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)

Dik Aisha,
Kalau hanya sampai level menyadarkan wanita akan hak dan kewajibannya,
saya dukung 100%, dik. Dalam setiap dakwah kepada kaum perempuan, memang
harus terus diingatkan kedua hal ini, HAK dan KEWAJIBAN mereka. Tentunya
harus menggunakan kacamata Islam.

Threat atau ancaman yang harus diwaspadai adalah adanya upaya-upaya
untuk membuat perempuan dan laki-laki bersaing di ranah publik, sehingga
terjadi pengabaian keluarga. Saya merasakan sekali hal ini sedang
terjadi. Saya kuatir, kuatir sekali dengan nasib generasi penerus,
anak-anak kita, bila hal ini terjadi.

Wass,
-Ning

PS :
Ini saya copy paste isi blog dari seseorang. Saya dapat dari milist
lain. Wah, kalau kaum suami seperti ini, bagus banget kayanya.

-
Tiga minggu menjalani 'hidup baru'-ku setiap detik serasa menghadirkan
beragam pencerahan dalam hati. Beberapa kebiasaan tentu berubah, mulai
dari bangun pagi hingga tidur lagi, selimut penutup keaslian
masing-masing diri terbuka tanpa mampu ditutup lagi. Seperti pernah
kuutarakan, menikah memang adalah anugerah kebebasan dari Tuhan yang
luar biasa, tempat 2 orang saling menumpahkan segenap kemurniannya.
Hmm...tidak selalu demikian memang. Pernikahan yang disebabkan oleh
perjodohan yang dipaksakan atau nafsu tanpa pertimbangan logika dan
didasari cinta yang tulus adalah contoh yang amat mungkin menelurkan
hasil sebaliknya.

Sedikit demi sedikit, beberapa bagian dari diriku terasa bertumbuh. Di
tengah kekuranganku dalam hal pengambilan keputusan, aku belajar untuk
lebih decisive, karena akulah kepala keluarganya sekarang. Kewajiban
untuk shalat berjamaah dan menjadi imam adalah pelatihan yang luar biasa
untuk mengasah jiwa kepemimpinanku. Tidak lagi aku bisa mempelajari
suatu ilmu tanpa membaginya kepada istriku, sebab demikianlah layaknya
seorang pemimpin mendidik pengikutnya. Tidak lagi aku bisa menggunakan
penghasilan semauku, karena ini bukanlah milikku seorang lagi sekarang.
Belum lagi keseimbangan yang harus kujaga dengan ibuku yang sedikit
banyak pastilah memiliki rasa cemburu dengan kebersamaanku bersama orang
lain.

Sejenak kemudian, aku pun teringat pada ajaran Rasulullah: menikah
berarti meraih setengah agama. Tidak pernah aku mendapat pencerahan akan
ajaran ini sebelumnya. Ya. Inilah sisi lain dari mata uang menikah
adalah meraih kebebasan. Tidak saja kita bebas menentukan apapun jalan
yang akan kita tempuh dalam mengarungi bahtera pernikahan itu, melainkan
juga hasil akhir sudah mulai terlihat: gunakan kebebasan dengan
semestinya, dan setengah agama sudah di tanganmu. Jadilah pemimpin,
bimbinglah pengikutmu, curahkanlah setengah hidupnya untuknya,
jadikanlah mereka bagian kehidupan yang berarti bagi banyak orang.

Dimana yang setengah lagi? Jawabnya terletak pada ajaran lain: jika
seseorang mati, hanya ada tiga hal yang bermanfaat baginya di akhirat;
anak yang shalih, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang pernah
diberikannya. Sebuah ajaran yang juga sudah ditemukan oleh ilmu
pengetahuan saat ini: kualitas kepemimpinan seseorang hanya bisa dilihat
setelah orang itu meninggalkan pengikutnya. Bukanlah seorang pemimpin
yang sukses jika pengikutnya terus bergantung pada kemampuannya dan
tidak pernah mampu berdiri di atas kaki mereka sendiri.

-- 
Teddi Prasetya Yuliawan
http://teddibelajarbersyukur.blogspot.com   

--

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Aisha
Sent: Thursday, February 01, 2007 7:17 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Pemberdayaan Perempuan

Mba Ning,
Setahu saya sih pemberdayaan perempuan itu adalah perempuan diberdayakan
karena ketidak adilan yang diterima perempuan. Misalnya sepasang manusia
menikah dengan janji setia baik dari suami maupun istri, mereka mulai
dari nol, lalu rezeki mengalir dan suami ini semakin kaya dan dia merasa
mampu punya istri banyak, maka dia menikah sesuka hati menambah istri
tidak peduli perasaan istri pertamanya. Jika istri pertama ini protes,
maka dia mengancam tidak akan memberi nafkah untuk anak istrinya. Si
istri tidak berdaya, dan menerima dengan terpaksa. Nah yang seperti ini
kan tidak baik, ada ketidak setaraan antara suami dan istri, ada suami
yang sesuka hati.

Istri ini harus diberdayakan, dia harus mengerti haknya, bahwa dia boleh
memilih - mau dimadu atau bercerai kalau tidak kuat dan kalau bercerai
juga dia mendapat harta gono gini 50% dan suaminya wajib memberi biaya
hidup dan sekolah anak-anaknya.

Persentase perempuan di parlemen itu kan karena hanya sedikit wanita
yang di sana sehingga banyak undang-undang atau aturan yang tidak pas
untuk perempuan, mereka diharapkan menyuarakan keinginan perempuan.

salam
Aisha

From: Tri Budi Lestyaningsih
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Janda dan Budaya Masyarakat

Saya setuju, dik, harus dua-duanya.
Yang saya kuatirkan sebenarnya adalah, kita terlalu memfokuskan ke

RE: [wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda

2007-02-01 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)

Justru itu mbak Chae. Mengontrol diri di pandangan kedua dan selanjutnya
itu kan maksudnya menghindari dari memandang lagi. Lha kalau ada di
depan mata, berarti orang itu harus melengos-lengos terus don... Dan
tidak lagi bebas memandang berkeliling. Gimana ? 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
Sent: Thursday, February 01, 2007 7:47 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda

Abah, kalau soal bulu tangkis dan juga prioritas terhadap perempuan
merupakan produk dari konstruk sosial, b/way untuk bulu tangkis sudah
sama kok...pake rolling point:))

Untuk Mba Ning,

Justru itu yang saya maksud kan bahwa perintah menjaga pandangan yang
saya pahami sebagai kewajiban untuk bisa mengontrol diri sebagai suatu
hal yang harus di utamakan daripada membatasi pihak lain.

Contoh kasus Nabi Yusuf, walau di goda sama yang somelehoi,denok geboyyy
kalau basicnya ok alias kontro dirinya hebat tidak akan tergoda walau
secara naluri Nabi Yusuf juga terangsang.

Jadi yang seharusnya di sosialisasikan adalah kontrol diri bukan kontrol
pihak lain untuk kepentingan diri sendiri. Maka dari itu ada hadis yang
menyatakan padangan pertama berkah pandangan kedua maksiat...artinya
ndak apa-apa kalau terpandang yang edun-edun
merangsang tapi kemudian ada daya upaya dari dalam diri (kontrol diri)
untuk bisa mengendalikan

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Secara genetik, laki-laki xy sedangkan perempuan xx, sehingga 
 Ar-Rijaalu Qawwaamuwna 'alay (A)n-Nisaai. Dalam bulu tangkis (atau 
 tangkis
bulu?) saja
 perempuan game pada score 11, laki-laki pada score 15. Kalau ada
bahaya /
 bencana alam, yang diurus diprioritaskan orang tua, anak-anak dan
perempuan.
 Wassalam,
 HMNA
 
 - Original Message -
 From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 01, 2007 10:54
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
 
 
 
  Mbak Chae anu geulis,
 
  Yang saya sebutkan di bawah tidak ada kaitannya dengan masalah 
  mengontrol diri. Biarpun seorang lelaki memiliki kontrol diri yang 
  sangat bagus, tetap saja memiliki kewajiban untuk melindungi 
  pandangannya dari hal-hal yang tidak boleh baginya untuk melihat.
Maksud
  saya, aturan untuk melindungi pandangan itu bukan hanya untuk lelaki

  yang mudah tergoda, tetapi untuk lelaki keseluruhannya, bahkan 
  untuk perempuan juga kan ?
 
  Jadi, mbak, saya setuju dengan apa yang mbak Chae katakan, bahwa
manusia
  diharuskan mempunyai kontrol terhadap diri sendiri. Tapi tetap juga 
  manusia itu harus menjaga pandangannya juga. Kasihan kan kalau yang 
  ingin menjaga pandangan trus harus krukupan di rumah terus, karena 
  lingkungan tidak aman baginya. Tapi kalau lingkungan aman, insya

  Allah semua orang juga aman untuk keluar rumah dan memandang 
  keindahan alam ini dengan tanpa gangguan atau takut melanggar 
  perintah Allah untuk menjaga pandangannya.
 
  Wallahu'alam bishowab.
  Wassalaam,
  -Ning
 
 
  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
  Sent: Thursday, February 01, 2007 10:36 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
 
  Mba Ning,
 
  Kalau menurut semangat dari Qur'an sendiri, manusia itu di haruskan 
  mempunyai kontrol terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Dalam
  Qs.24:31-32 baik laki-laki dan perempuan dewasa yang sudah cukup
berakal
  diwajibkan untuk mempunyai kontrol terhadap dirinya sendiri.
  Sepanjang kontrol diri sudah dimiliki maka godaan apapun diluar
dirinya
  tidak akan berpengaruh buruk.
 
  Mengontrol pihak lain hanya untuk melindungi pihak2 yang lemah,yang 
  memang tidak mempunyai daya dan kekuatan dalam melindungi dirinya 
  sendiri. Disinilah semangat Qur'an yang saya pahami bahwa 
  perlindungan diberikan kepada PIHAK YANG LEMAHapakah laki-laki 
  secara umum
memang
  menjadi pihak yang lemah terhadap rasangan seksual perempuan??
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih 
  \(Ning\) ninghdw@ wrote:
  
  
   Memang benar, bahwa beriman itu harus menggunakan akal. Akal
digunakan
 
   sebagai tools untuk memahami apa yang dimaui oleh Yang Memberi
Hidup,
   Yang Memiliki tubuh dan jiwa kita. Kalau Dia menginginkan kita 
   untuk melakukan ini dan itu, maka sudah seharusnya kita melakukan 
   ini dan itu tersebut. Ya kan ?
  
   Mengenai interpretasi teokrat, mungkin benar seperti yang prof
  sebutkan.
   Saya bukan supporter teochracy lho... jangan salah.. Sekarang, 
   bagaimana interpretasi prof sendiri ? Apa benar bahwa kita boleh 
   memperlakukan tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama
HAM ?
   Bukankah dengan demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang 
   yang tidak suka melihat aurat orang lain... dan jangan diplesetkan


Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik Muhammad Aly

Mbak Aisha...
wah gak keren deh kalau gak nonton langsung.. susah
bicaranya he3...
dah pesen singapore airline atau qatar airways jd tau
qatar hanya QR4,400 JKT-Doha atau Rp 11jt.
penyelenggaraan asean games bukan asian games...
awalnya adalah peraih pemegang medali emas terbanyak,
masalah lainnya boleh2 saja spt diserahkan ke negara
lain yg mau krn negara peraih medali terbanyak tdk py
biaya itu boleh2 saja... masalah nyogok apa bener tau?
Kapan diadakan asean games itu? setiap 4 tahun 2x pada
saat musim panas dan musim dingin... di Qatar di
adakan awal2 musim dingin..

di Cina tuk Asean Games diadakan lgsng mulai 29 Jan
2007 minggu lalu di kota Chung Chan selama 15 hari..
skrng musim dingin di chung chan, kok dua2nya milih
musim dingin...? harusnya musim panas, ya boleh2 saja
bgmn kesiapan penyelenggara.

Olympic atau oilmpiade juga akan diadakan di Cina di
ibukotanya Beijing pada tgl 18.08.2008 ... wah
bakalan mantep.. di kota dragon ... iklan wisata
beijing diacara penutupan Doha asean games di Qatar
hebat sekali promosi wisatanya...sy nonton di stadion
qatar.
terbang dong ke tempat acara jd tau... sekalian ke LN
apa gak kangen...? kalau puncak, jogja wah deket sdh
biasa.

Slm,
 
ali
--- Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Deu... susyeeh ngobrol dgn pak Aly:)
 Tanggapan saya di bawah itu bukan tidak percaya
 dengan pak Aly yang nonton langsung, tapi cerita pak
 Aly tentang China, dll itu bisa didapat datanya
 melalui baca di media massa cetak atau elektronik
 begitchu, tanpa harus nonton langsung.
 
 Tentang negara tuan rumah satu acara olah raga
 internasional sih penentuannya bukan dari jumlah
 medali yang dimenangkan, tapi dengan berbagai cara,
 kesediaan negara yang mencalonkan diri sebagai tuan
 rumah. Dan ini kaitannya dengan bisnis dan
 kebanggaan negara tsb. Jika calonnya lebih dari satu
 atau banyak, maka dinilai dulu kemampuan
 negara-negara tsb menyediakan stadion, tempat
 pertandingan dan juga dari segi keamanannya. Atau
 mungkin juga dikocok, tapi kabarnya sih karena ini
 urusannya dengan jumlah uang besar, pakai sogokan
 juga supaya satu negara terpilih jadi tuan rumah.
 
 salam
 Aisha
 --
 From: M. Aly
 Mbak Aisha ...
 Alhamdulillah sy nonton, sure!..sure..! sy nonton
 melek alias beli karcis melihat atletik bulutangkis
 single spt sdr Taufik mendapatkan medali emas
 mengalahkan cina. sy bangga sbg bangsa indonesia sdr
 taufik memperoleh medali emas! krn pssi (sepak bola)
 yg training ke belanda pun keok dengan irak 9-0
 memalukan...dengan saudi juga kalah, dengan syiria
 kalah... Cina byk memperoleh kemenangan dpt medali
 emas terbanyak, maka Cina menjadi tuan rumah
 berikutnya. Ini Se-Asia. dari indonesia, malaysa,
 singapore, brunei, taiwan, korsel, cina, jepang,
 negara2 arab timur-tengah di asia.
 
 begituloh sy tdk klik internet tp sy spent my money
 hiburan
 --- Aisha wrote:
  Pak Aly,
  Sekali lagi bukan ASEAN games tapi Asian Games,
 beda
  lho, karena China itu bukan anggota negara ASEAN!
  
  Masalah tahu karena nonton sih di abad ini jadi
  lucu, sekarang ini kan informasi bertebaran
  dimana-mana, seseorang yang tidak nonton juga bisa
  tahu negara tempat Asian games dilaksanakan hanya
  dengan baca koran atau tabloid olah raga atau
  majalah olah raga atau sedikit klak-klik di
  internet.
  
  Bapak rupanya masih belum bisa ngambil intisari
 dari
  satu tulisan ya, saya menjelaskan kalau bandingin
  itu yang sama, jika kita bicara rambutan ya
  bandingan dengan rambutan jangan dibandingin
 dengan
  cabe misalnya, jika mau bicara bagusnya
  penyelenggaraan satu event olahraga internasional,
  bandingkan dengan yang sama bukan bandingin asian
  games dengan konser ungu, dan di era globalisasi
  begini kok bandingin hanya negara Islam saja,
  bandingin dengan negara-negara lainnya untuk topik
  yang sama, ya itu tadi, masalah olahraga, lihat
  penyelenggaraannya yang paling baik mana, tentu
 saja
  dengan melihat jumlah negara peserta dan jumlah
  pertandingan juga jumlah olahragawannya, begitchu!
  
  salam
  Aisha
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 



 

Food fight? Enjoy some healthy debate 
in the Yahoo! Answers Food  Drink QA.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545367


[wanita-muslimah] Cinta dan Marga

2007-02-01 Terurut Topik Aisha
Temans,
Kemarin melihat di Indosiar kasus polisi batak bernama Oloan yang menembak
pasangan pengantin Syafrina dan Fahmi lalu dia menembak kepalanya sendiri.
Polisi ini naksir Syafrina dan datang melamar tapi ditolak, malah gadis yang
ditaksirnya itu nikah dengan Fahmi.

Ayahnya gadis ini menceritakan alasan penolakan lamaran Oloan ini, katanya
pertama, belum mengenal polisi ini. Dan yang kedua, karena marga istri saya
dan marga Oloan itu sama, marga sama tidak boleh menikah. Mungkin di sini
ada yang tahu, apakah satu marga itu satu keluarga besar dan memang
aturannya tidak boleh nikah? termasuk juga yang beragama Islam di lingkungan
orang batak? Kalau tidak salah di Islam tentang orang-orang yang tidak boleh
dinikahi itu seorang laki-laki itu ibu, nenek, anak perempuan, cucu
perempuan, saudara perempuan, tante, mertua, perempuan sepersusuan, dll.

salam
Aisha

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


[wanita-muslimah] Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-01 Terurut Topik Aisha
Mba Ning,
Saya dibesarkan di tengah keluarga yang biasa ngobrol dengan saling memandang, 
termasuk antar lawan jenis, misalnya anak perempuan dengan ayahnya, anak 
perempuan dengan saudara laki-laki atau sepupu laki-laki atau om atau pakde, 
dll.

Jadi di luar rumah juga dalam aktivitas saya sejak sekolah sampai kerja, saya 
terbiasa memandang lawan jenis. Ternyata ada laki-laki yang menunduk atau 
memandang ke arah lain, rasanya tidak nyaman lho mba, karena saya tidak 
berpakaian yang ketat atau buka sana-sini sehingga membuat lawan jenis 
terangsang. Lama-lama saya mengerti bahwa mereka, laki-laki atau wanita yang 
menunduk atau mengarahkan matanya ke obyek lain itu ketika berhadapan dengan 
lawan jenis karena menerapkan An Nur 30-31 dengan tafsiran bahwa menjaga 
pandangan itu tidak boleh memandang. Tidak apa-apa kalau memang mereka tidak 
kuat menahan nafsunya kalau memandang, jadi saya sekarang memahami bahwa memang 
mereka masih lemah dalam kontrol dirinya atau mungkin sejak kecil tidak 
terbiasa untuk melihat lawan jenis itu sebagai sama-sama manusia yang bisa 
bekerja sama melakukan sesuatu yang baik dalam fungsi kekhalifahannya di muka 
bumi dan tidak hanya memandang manusia lainnya terutama lawan jenis sebagai 
makhluk yang kaitannya selalu dengan syahwat.

Nah, kembali ke tafsiran ayat itu, sama-sama muslim/ muslimah tapi bisa 
beda-beda kan sikap dan perilakunya. Bagi saya sih, menjaga pandangan itu 
adalah seperti yang mba Chaerunissa jelaskan, kita bisa memandang lawan jenis 
tapi tetap bisa mengontrol diri, mengendalikan diri sehingga tidak terjadi 
hal-hal yang buruk. Bukankah itu esensi agama, ketika kita dihadapkan dengan 
segala godaan dunia yang menjerumuskan kita ke perbuatan buruk, kendalikan, 
kontrol diri kita. Nabi Yusuf memangnya tidak memandang Zulaika? Memandang dan 
malah dikejar-kejar, secara fisik dekat sekali, tapi kontrol dirinya yang OK 
sehingga dia tidak tergoda (walaupun terangsang kata mba Chae) untuk melakukan 
hubungan seks dengan Zulaika.

Contoh kecil lainnya untuk kontrol diri, saat puasa kita punya makanan minum 
milik sendiri (halal) di rumah sendirian, pulang dari satu tempat yang puanaaas 
banget, haus dan lapar, tergoda atau terangsang untuk makan minum - minimal 
minum aja, tapi tidak kita lakukan karena kita taat Allah dalam perintah puasa 
supaya kita jadi orang yang punya kontrol diri yang bagus dalam hal makan 
minum. Kita puasa, misalnya punya pasangan yang halal, lalu terangsang - kita 
tidak melakukan hubungan seks walaupun dengan istri/ suami sendiri karena 
selama waktu puasa, kita tidak boleh melakukannya. Dan tidak cukup kontrol diri 
dari makanan, minuman atau pasangan yang halal saja, dengan puasa kita juga 
harus mengontrol diri untuk makan minum dan melakukan hubungan seks dengan yang 
tidak halal, termasuk disini mengontrol diri untuk tidak mencuri, tidak 
korupsi, tidak nipu, dll untuk memenuhi makan minum, hubungan seks atau 
kekayaan untuk kita nikmati. 

Begitu hebatnya anjuran puasa untuk bisa mengontrol diri ya mba Ning, kalau 
memang orang benar-benar melakukannya, tidak ada alasan untuk tidak bisa 
mengontrol diri ketika melihat wanita yang tidak halal untuk dirinya. Jika 
memang begitu lemahnya kontrol diri, silahkan menunduk atau memandang ke arah 
lain, jika sudah kuat pandanglah lawan bicara dengan otak bersih tidak ngeres 
mikir yang aneh-aneh.

Jika masalahnya di tayangan tv, di kantor, dll - itu sih bisa disikapi dengan 
aturan-aturan kesepakatan bersama. Misalnya di satu kantor ada aturan, rok di 
bawah lutut dan blouse dengan blazer yang dadanya tidak terbuka. Itu sudah 
cukup sopan karena tidak semuanya muslimah, dan yang muslimahnya sih rata-rata 
pakai rok panjang/ celana panjang dengan jilbab. Jadi kesadaran menutup diri 
itu tidak dipaksakan, hanya ada aturan minimal saja. Saya rasa orang juga tahu 
diri tanpa harus dikontrol wanita harus berjilbab semua (mengontrol orang 
lain), wanita datang ke pengajian atau ke mesjid kan tidak mungkin pakai tank 
top atau pakai rok mini. Wanita mau bekerja di kantor berapa persen yang pakai 
baju terbuka atau mini? Biasanya yang masih muda, setengah tua atau tua atau 
yang muda juga tapi bertubuh gemuk, apa mau pakai mini dan terbuka sana-sini?

Jadi kontrol diri sendiri atau kontrol orang lain?:)

salam
Aisha
---
From: Tri Budi Lestyaningsih
Justru itu mbak Chae. Mengontrol diri di pandangan kedua dan selanjutnya itu 
kan maksudnya menghindari dari memandang lagi. Lha kalau ada di depan mata, 
berarti orang itu harus melengos-lengos terus don... Dan tidak lagi bebas 
memandang berkeliling. Gimana ? 
--
From: Chae
Untuk Mba Ning,
Justru itu yang saya maksud kan bahwa perintah menjaga pandangan yang saya 
pahami sebagai kewajiban untuk bisa mengontrol diri sebagai suatu hal yang 
harus di utamakan daripada membatasi pihak lain.

Contoh kasus Nabi Yusuf, walau di goda sama yang somelehoi,denok geboyyy kalau 
basicnya ok alias kontro dirinya hebat tidak akan tergoda walau 

Re: [wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik Muhammad Aly
Mbak lestarin...

minyak di arab gak habis2 spt air zam-zam... gak
percaya .. ya sdh.. org2 bule spt inggris cuma tkng
engineer doang diarab.. email sy belum di balas kenapa
Mbak lestarin mendukung pendirian pabrik nuclir di
indonesia ???...

bekerja dengan reactor saja dah lumayan ngerinya
apalaggi nucler.. 

contoh orang terpapar radioaktic 192 Ir (radionucleid)
wah cuma 2 bulan nunggu mati tersiksa.. terbuntung2
badannya hingga ajal menjemput. bocornya pipa nucler
walau hanya leak  sedikit sgt berbahaya... nuclir
sources nya tdk kelihatan oleh mata .. tp ajal sdh
menunggu.

slm,


email sy kemarin
Mbak lestarin...

wah hebat ya sdh menyarankan Pengembangan maupun
perencanaan teknologi nuklir sebagai sumber daya
energi 
report ya py teman spy sy gak paham akan ilmu di masa
depan.. tekhnologi nuklir!

ga salah tuh kalau di indonesia diadakan?.. tekhnologi
nuklir sgt berbahaya loh .. ingat gak peristiwa
chernobhyl adalah kecelakaan akibat tekhnologi nuklir
yg saangaaat mengerikan kepada manusia! bisa mati
langsung atau bila hidup dan terpapar radiasi nuklir
umumnya maka akan mati dlm waktu 2-3 bln terbuntung2
bagian badan manusia perlahan2!.. 

Negara2 eropa sdh mulai meninggalkan tekhnolgi sgt
berbahaya ini spt Perancis, Swedia dan inggris
menggantinya ke tekhnologi angin sbg sumber energi..
lebih aman dan murah serta ramah lingkungan.

wah sy dah biasa kerja dengan bahaya radiasi (nuclir
sources) - jarak2 paparan radiasi yg aman tp tetap
ngeri juga, sampahnya sgt berbahaya 70 tahun minimal
baru bisa di daur ulang oleh tenaga ahli. 

Iran juga negara arab loh... amrik gak berani gugat
iran kenapa yo..? krn iran penghasil minyak terbesar
ke 4 didunia, bisa gak disupply si amrik kalau gugat
iran jd py tekhnologi energi nuclir aman2 saja. lain
iran.. lain indonesia... inget alam indonesia kurang
ramah.. ada gempa, pabrik berdekatan dengan rumah2 dan
jalan publik tentu tdk aman mendirikan tekhnologi
nuklir yg sgt berbahaya ini. 

dah kembali ke minyak, bensin dan solar bwt kebutuhan
sehari2 diindonesia. .

slm,
ali



--- lestarin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yth. Pak Ari,
 
 Saya tidak silau kok Pak, hanya men-share apa yang
 pernah saya 
 diskusikan dengan seorang teman:). Yang kebetulan
 dia expat, orang 
 barat itu saja. Saya sama sekali tidak
 meng-elu-elukan kemampuan 
 orang barat keseluruhan, jadi mohon dicermati juga
 Pak Ari. Kalau 
 bapak sejak dulu mengikuti milis ini pasti juga
 paham, bahwa saya 
 sejak dulu secara pribadi bukan kategori yang
 silau terhadap 
 sisi barat atau timur tengah -nya sebuah
 bangsa:) Bagi saya 
 manusia bermakna ketika ia bermanfaat bagi manusia
 lainnya. Apa yang 
 saya sampaikan ke Pak Aly terdahulu, lebih karena
 mengingatkan 
 Beliau yang terlihat sekali silau dan memuja
 negara-negara timur 
 tengah, padahal mereka kan manusia biasa, dengan
 segala kelebihan 
 dan kekurangan. itu saja:). 
 
 Soal Ilmu harus disertai iman, saya juga sepakat
 Pak, namun mohon 
 bapak juga jangan menggeneralisir bahwa orang barat
 hanya mengejar 
 ilmu tanpa disertai iman yang benar, seperti kalimat
 yang bapak 
 sampaikan: 
 -- Bisa dibayangkan bila mereka (orang barat) hanya
 menegjar ilmu 
 tanpa disertai iman yang benar, apa yang akan
 terjadi kelak di 
 Akhirat? 
 
 Pertanyaannya: Apakah yang Bapak maksud dengan
 keimanan? Lalu apakah 
 kita sesama manusia bisa menilai keimanan manusia
 lain? 
 
 Wassalam
 
 Lestari
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari
 Setyawan 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Yth. Bu Les,
  Mohon jangan terlalu silau juga dengan
 kepandaian orang barat, 
 karena bisa jadi itu hanya semu belaka. Bisa
 dibayangkan bila mereka 
 (orang barat) hanya menegjar ilmu tanpa disertai
 iman yang benar, 
 apa yang akan terjadi kelak di Akhirat?
  Semoga kita tidak pernah silau dengan kepandaian
 yang dimiliki di 
 dunia.
  Raihlah tempat tertinggi di Akhirat dengan tidak
 lupa bagian kita 
 di dunia.
  
  Ari
- Original Message - 
From: lestarin 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: 2007-01-30 Tuesday 6:13 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re:
 Monarki/teokrasi/demokrasi
  
  
Yth. Pak Aly,
  
Mohon jangan terlalu silau dengan
 negara-negara timur tengah 
 yang 
saat ini menurut bapak maju dan punya duit
 banyak, karena bisa 
 jadi 
itu hanya semu belaka. Seorang teman expatriat
 dari Inggris yang 
pernah bekerja di berbagai negara timur tengah
 sempat berdiskusi 
dengan saya tentang prospek negara-negara
 tersebut 100 tahun 
mendatang, beliau berujar Kalau seratus tahun
 lalu mereka 
berkendara onta, maka seratus tahun ke depan
 mereka akan kembali 
naik onta lagi. Kiasan tersebut menggambarkan
 betapa negara-
 negara 
timur tengah tersebut saat ini hanya
 mengandalkan minyaknya 
 saja, 
tanpa memikirkan bagaimana dengan pengembangan
 sumber daya 
manusianya. Pakar dari Inggris tadi menambahkan
 betapa orang-
 orang 
timur tengah, mayoritas pemalas, tidak giat
 mencari ilmu 

Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Cak Aly yang keren nonton langsung Asean Games,

websitenya Pekan Raya Olahraga se-Asia di Qatar http://www.doha-2006.com/
sampeyan lihat sendiri nanti i atau e, ngga sampe 1 riyal taruhannya :-)

sedangkan yang di Cina Januari 2007 ini adalah Winter Asian Games,
cabang olahraganya yang berkaitan dengan dingin-dingin
jadi jangan harap nonton renang, atletik, sepakbola di situ,
tapi ski, ice hockey, figure skating, speed skating, dll
(http://www.ocasia.org/6WAG.asp)


On 2/1/07, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote:







  Mbak Aisha...
  wah gak keren deh kalau gak nonton langsung.. susah
  bicaranya he3...
  dah pesen singapore airline atau qatar airways jd tau
  qatar hanya QR4,400 JKT-Doha atau Rp 11jt.
  penyelenggaraan asean games bukan asian games...
  awalnya adalah peraih pemegang medali emas terbanyak,
  masalah lainnya boleh2 saja spt diserahkan ke negara
  lain yg mau krn negara peraih medali terbanyak tdk py
  biaya itu boleh2 saja... masalah nyogok apa bener tau?
  Kapan diadakan asean games itu? setiap 4 tahun 2x pada
  saat musim panas dan musim dingin... di Qatar di
  adakan awal2 musim dingin..

  di Cina tuk Asean Games diadakan lgsng mulai 29 Jan
  2007 minggu lalu di kota Chung Chan selama 15 hari..
  skrng musim dingin di chung chan, kok dua2nya milih
  musim dingin...? harusnya musim panas, ya boleh2 saja
  bgmn kesiapan penyelenggara.

  Olympic atau oilmpiade juga akan diadakan di Cina di
  ibukotanya Beijing pada tgl 18.08.2008 ... wah
  bakalan mantep.. di kota dragon ... iklan wisata
  beijing diacara penutupan Doha asean games di Qatar
  hebat sekali promosi wisatanya...sy nonton di stadion
  qatar.
  terbang dong ke tempat acara jd tau... sekalian ke LN
  apa gak kangen...? kalau puncak, jogja wah deket sdh
  biasa.

  Slm,

  ali



[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-01 Terurut Topik st sabri
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah,
 
 Terima kasih atas informasinya;)
 
 Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
 keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
 penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
 manusia??

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
berjalan dan selalu berjalan.

salam



RE: [wanita-muslimah] Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-01 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)
 
Dik Aisha,
 
Kalau dik Aisha mengira saya menganggap memelihara pandangan artinya
sama dengan tidak boleh berkontak mata, dik Aisha salah.
 
Dalam pemahaman saya, memang pada saat berinteraksi atau berdialog kita
harus berkontak mata. Artinya ya harus memandang. Interaksi tidak akan
effective bila kontak mata tidak terjadi. Pemahaman saya terhadap AnNur
30-31 itu (menjaga pandangan), bukan berarti tidak boleh terjadi contact
mata. Tetapi tidak melihat aurat orang lain. Bila masing-masing wanita
dan pria itu tertutup aurat-nya dengan sempurna, insya Allah interaksi
akan lebih lancar. Karena tidak perlu menghindar-hindarkan mata dari
melihat yang bukan haknya.
 
Jadi TIDAK BENAR bahwa yang namanya memelihara pandangan itu trus
jalannya nunduuuk terus, atau kalau lagi ngomong dengan orang lawan
jenis nunduuuk terus. Maksudnya memelihara pandangan itu ya, mengontrol
diri, agar TIDAK MELIHAT YANG BUKAN HAK-nya.  Lha sulit kan pengontrolan
diri (agar tidak melihat yang bukan haknya tersebut), kalau banyak yang
- mau tidak mau - pasti akan terlihat, wong berseliweran di depan
matanya. 
 
Ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan apakah dia akan tergoda
syahwatnya atau tidak. Karena kalau menggunakan indikator tergoda atau
tidak, jadi relative untuk setiap orang. Ada orang yang bisa tergoda
hanya dengan mendengar suara perempuan, ada yang sama sekali tidak
tergoda biar pun ada orang pamer aurat keseluruhannya di depan matanya.
Kalau menggunakan indikator ini, maka bisa jadi : hukum memandang aurat
perempuan adalah HARAM bagi yang mudah tergoda, dan HALAL(MUBAH) bagi
yang tidak mudah tergoda. Apa begitu yang dik Aisha pahami?
 
Wass,
-Ning
 
 
 
 
 
 


From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Aisha
Sent: Friday, February 02, 2007 9:55 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?



Mba Ning,
Saya dibesarkan di tengah keluarga yang biasa ngobrol dengan saling
memandang, termasuk antar lawan jenis, misalnya anak perempuan dengan
ayahnya, anak perempuan dengan saudara laki-laki atau sepupu laki-laki
atau om atau pakde, dll.

Jadi di luar rumah juga dalam aktivitas saya sejak sekolah sampai kerja,
saya terbiasa memandang lawan jenis. Ternyata ada laki-laki yang
menunduk atau memandang ke arah lain, rasanya tidak nyaman lho mba,
karena saya tidak berpakaian yang ketat atau buka sana-sini sehingga
membuat lawan jenis terangsang. Lama-lama saya mengerti bahwa mereka,
laki-laki atau wanita yang menunduk atau mengarahkan matanya ke obyek
lain itu ketika berhadapan dengan lawan jenis karena menerapkan An Nur
30-31 dengan tafsiran bahwa menjaga pandangan itu tidak boleh memandang.
Tidak apa-apa kalau memang mereka tidak kuat menahan nafsunya kalau
memandang, jadi saya sekarang memahami bahwa memang mereka masih lemah
dalam kontrol dirinya atau mungkin sejak kecil tidak terbiasa untuk
melihat lawan jenis itu sebagai sama-sama manusia yang bisa bekerja sama
melakukan sesuatu yang baik dalam fungsi kekhalifahannya di muka bumi
dan tidak hanya memandang manusia lainnya terutama lawan jenis sebagai
makhluk yang kaitannya selalu dengan syahwat.

Nah, kembali ke tafsiran ayat itu, sama-sama muslim/ muslimah tapi bisa
beda-beda kan sikap dan perilakunya. Bagi saya sih, menjaga pandangan
itu adalah seperti yang mba Chaerunissa jelaskan, kita bisa memandang
lawan jenis tapi tetap bisa mengontrol diri, mengendalikan diri sehingga
tidak terjadi hal-hal yang buruk. Bukankah itu esensi agama, ketika kita
dihadapkan dengan segala godaan dunia yang menjerumuskan kita ke
perbuatan buruk, kendalikan, kontrol diri kita. Nabi Yusuf memangnya
tidak memandang Zulaika? Memandang dan malah dikejar-kejar, secara fisik
dekat sekali, tapi kontrol dirinya yang OK sehingga dia tidak tergoda
(walaupun terangsang kata mba Chae) untuk melakukan hubungan seks dengan
Zulaika.

Contoh kecil lainnya untuk kontrol diri, saat puasa kita punya makanan
minum milik sendiri (halal) di rumah sendirian, pulang dari satu tempat
yang puanaaas banget, haus dan lapar, tergoda atau terangsang untuk
makan minum - minimal minum aja, tapi tidak kita lakukan karena kita
taat Allah dalam perintah puasa supaya kita jadi orang yang punya
kontrol diri yang bagus dalam hal makan minum. Kita puasa, misalnya
punya pasangan yang halal, lalu terangsang - kita tidak melakukan
hubungan seks walaupun dengan istri/ suami sendiri karena selama waktu
puasa, kita tidak boleh melakukannya. Dan tidak cukup kontrol diri dari
makanan, minuman atau pasangan yang halal saja, dengan puasa kita juga
harus mengontrol diri untuk makan minum dan melakukan hubungan seks
dengan yang tidak halal, termasuk disini mengontrol diri untuk tidak
mencuri, tidak korupsi, tidak nipu, dll untuk memenuhi makan minum,
hubungan seks atau kekayaan untuk kita nikmati. 

Begitu hebatnya anjuran puasa untuk bisa mengontrol diri ya mba Ning,
kalau memang orang 

[wanita-muslimah] Air Zam Zam (was : Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik st sabri
Pak Aly,

Benarkah air zam zam tidak ada habisnya ? Gini saja deh, bandingkan
air zam-zam pada sebelum tahun 1990 dan setelah 1990. Maka akan
terlihat bahwa air zam zam sebelum 1990 tidak ada endapan meski
disimpan satu tahun lamanya; tapi air zam-zam setelah th 1990 akan
terdapat endapan bila disimpan lebih dari 1 bulan.

pemerintah KSA sebenarnya kuatir danau zam zam akan kehabisan sumber
airnya karena diambil secara terus menerus dalam volume sangat besar.
Maka dibuatlah air tambahan dari proses de-salinasi air laut,
kemudian dicampur dengan air yg dipompa dari danau zam zam sehingga
debit pengambilannya bisa diatur dan sumber air zam zam (sekarang
hanya bisa dinikmati melalui kran) tidak pernah habis.

salam



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak lestarin...
 
 minyak di arab gak habis2 spt air zam-zam... gak
 percaya .. ya sdh.. org2 bule spt inggris cuma tkng
 engineer doang diarab.. email sy belum di balas kenapa
 Mbak lestarin mendukung pendirian pabrik nuclir di
 indonesia ???...
 
 bekerja dengan reactor saja dah lumayan ngerinya
 apalaggi nucler.. 
 
 contoh orang terpapar radioaktic 192 Ir (radionucleid)
 wah cuma 2 bulan nunggu mati tersiksa.. terbuntung2
 badannya hingga ajal menjemput. bocornya pipa nucler
 walau hanya leak  sedikit sgt berbahaya... nuclir
 sources nya tdk kelihatan oleh mata .. tp ajal sdh
 menunggu.
 
 slm,




[wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik Rani Kirana
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak lestarin...
 
 minyak di arab gak habis2 spt air zam-zam... gak
 percaya .. ya sdh.. 


sebaiknya mas Aly banyak baca dulu deh sebelum memberikan statemen 
bahwa minyak di arab ndak akan habis..ambil class Geology 101 atau 
Petroleum Engineering for Non-technical people..gitcu

 contoh orang terpapar radioaktic 192 Ir (radionucleid)
 wah cuma 2 bulan nunggu mati tersiksa.. terbuntung2
 badannya hingga ajal menjemput. bocornya pipa nucler
 walau hanya leak  sedikit sgt berbahaya... nuclir
 sources nya tdk kelihatan oleh mata .. tp ajal sdh
 menunggu.
 
 ga salah tuh kalau di indonesia diadakan?.. tekhnologi
 nuklir sgt berbahaya loh .. ingat gak peristiwa
 chernobhyl adalah kecelakaan akibat tekhnologi nuklir
 yg saangaaat mengerikan kepada manusia! bisa mati
 langsung atau bila hidup dan terpapar radiasi nuklir
 umumnya maka akan mati dlm waktu 2-3 bln terbuntung2
 bagian badan manusia perlahan2!.. 
 
 Negara2 eropa sdh mulai meninggalkan tekhnolgi sgt
 berbahaya ini spt Perancis, Swedia dan inggris
 menggantinya ke tekhnologi angin sbg sumber energi..
 lebih aman dan murah serta ramah lingkungan.
 
 wah sy dah biasa kerja dengan bahaya radiasi (nuclir
 sources) - jarak2 paparan radiasi yg aman tp tetap
 ngeri juga, sampahnya sgt berbahaya 70 tahun minimal
 baru bisa di daur ulang oleh tenaga ahli. 

Kalau takut ama radiasi ya..ndak usah kerja di deket-deket sourcenya 
dong..; ganti profesi jadi tukang potong kambing/sapi di rumah jagal..
(eh..ntar ngeluh pusing-pusing karena ngeri melihat darah..:-))

Setahu saya ada prosedur baku yang harus dilakukan didalam menangani 
radioactive source untuk mencegah/mengurangi efek radiasinya..

Bagaimana dengan radiasi sinar matahari di tanah arab sono..
kelihatannya sudah mulai berefek negatif terhadap kepala anda..; 
mungkin terlalu banyak terekspose dengan sinar matahari..ya ;sehingga 
mengurangi kinerja otak..:-)

 
 Iran juga negara arab loh... amrik gak berani gugat
 iran kenapa yo..? krn iran penghasil minyak terbesar
 ke 4 didunia, bisa gak disupply si amrik kalau gugat
 iran jd py tekhnologi energi nuclir aman2 saja. lain
 iran.. lain indonesia... inget alam indonesia kurang
 ramah.. ada gempa, pabrik berdekatan dengan rumah2 dan
 jalan publik tentu tdk aman mendirikan tekhnologi
 nuklir yg sgt berbahaya ini. 
 

Sejak kapan negera Iran termasuk negara Arab..? jangan asal njeplak 
aja mas..
Belum bisa mbedain antara ras arab dan ras persian...ya..kacian banget

 dah kembali ke minyak, bensin dan solar bwt kebutuhan
 sehari2 diindonesia. .
 
 slm,
 ali
 
 



[wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik ariel
 


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak lestarin...
 
 minyak di arab gak habis2 spt air zam-zam... gak
 percaya .. ya sdh.. org2 bule spt inggris cuma tkng
 engineer doang diarab.. email sy belum di balas kenapa
 Mbak lestarin mendukung pendirian pabrik nuclir di
 indonesia ???...
 


Pak Aly,

Protesnya jangan ke mbak Lestari, tetapi ke pemerintah saja :). Karena
pemerintah ternyata telah mendirikan Badan Tenaga Nuklir Nasional
(ww.batan.go.id).

salam,
-ariel






[wanita-muslimah] Nonton A.G (was :Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik st sabri
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Mbak Aisha...
 wah gak keren deh kalau gak nonton langsung.. susah
 bicaranya he3...
 dah pesen singapore airline atau qatar airways jd tau
 qatar hanya QR4,400 JKT-Doha atau Rp 11jt.

waduh Pak Aly, uang 11 juta cuma buat nonton pertandingan, saya nyari
11 juta tuh boyok sampai sakit, pinggang pegel2. Lha motor saja
belinya kredit, beli baju kalo lebaran doank, kemana-mana pakai sendal
jepit kerna sepatu mahal.

wah wah wah  hebat... (sambil ndlongop).

salam
sabri



[wanita-muslimah] Fw: korban penculikan?!

2007-02-01 Terurut Topik prayudi.d
Tolong disebarluaskan kepada segenap miliser/LSM/PMI/masyarakat luas khususnya 
di Lombok.

Nama   : Muwarni (28 Thn)
Alamat : Ds. Sembalu Lawang (di kaki Gn. Rinjani)
Nama Suami : Yahye
Nama Ibu  : Ibu Rainun
Anak-anak: Yulianto, Linda
Menurut pengakuan Ybs. telah diculik dari daerahnya +/- 8 bln yg lalu bersama 
dengan beberapa rekannya, dan terdampar di Jakarta.
Untuk sementara masih ada di rumah kami dalam keadaan sehat wal afiat, sebelum 
akan diambil kembali oleh perusahaan pengerah tenaga kerja yang membelinya dari 
tangan yang lain (tangan I), kami akan memulangkannya (sesuai dgn keinginan 
ybs) tetapi kami harus membayar ganti rugi sebesar Rp.1,5 juta sebagai tebusan 
untuk Perusahaan tenaga kerja dimaksud.
Apabila ada yg mengenal Sdri.Muwarni mohon kontak/datang pada kami dgn alamat 
sbb :
Prayudi D
Perumahan Bojong Depok Baru II
Blok ES No.3 Rt.002/16
Jl. Siliwangi V
Sukahati - Cibinong
Kab. Bogor 16913
Telp.(021) 87901602

Terima kasih atas perhatiannya.



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Untuk Apa Dokter?

2007-02-01 Terurut Topik Sunny
Kemarin dulu sebuah program TV BBC tentang pengobatan di rumah sakit umum di 
Bandar Aceh. Ceritanya pasien sulit mendapat pelayanan dokter karena jarang  
berada di tempat sebab pergi bekerja di tempat lain yaitu  antara lain di 
privat praktek sendiri. 


  - Original Message - 
  From: agussyafii 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 31, 2007 9:40 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Untuk Apa Dokter?


  Untuk Apa Dokter?

  Jika suami adalah penyembuh bagi istri dan istri adalah penyembuh 
  bagi suami. Bila itu terjadi dokter tidak diperlukan lagi. Demikian 
  halnya dalam proses belajar, seorang guru adalah penyembuh bagi 
  muridnya dan murid adalah penyembuh bagi gurunya, maka suasana 
  belajar tercipta dengan riang. 

  keluarga, sekolah dan masyarakat yang bahagia menjadi keluarga, 
  sekolah dan masyarakat yang sehat. Namun jika kebahagiaan sirna, rasa 
  cinta kasih pada sesama telah lenyap, permusuhan, pertengkaran hadir 
  terjadilah saling memaki dan menyakiti bahkan melahirkan kekerasan 
  dan kerusuhan. maka Keluarga, sekolah dan masyarakat menjadi sakit.

  Pernah seorang kawan pengajar bertutur betapa masyarakat, sekolah, 
  keluarga telah menjadi sakit, betapa kekerasan bisa terjadi dimana 
  saja dan kapan saja tanpa melihat lagi ruang dan waktu serta bisa 
  dilakukan oleh siapapun. 

  saya katakan padanya, Cinta adalah guru penyembuh dari segala 
  penyakit, maka hiduplah dengan cinta dan tebarkanlah rasa cinta itu 
  pada siapapun. Jika Seorang suami menebarkan rasa cinta dan istripun 
  membalas dengan cinta maka keluarga itu bahagia. Jika Guru mengajar 
  dengan menebarkan rasa cinta maka murid akan membalas dengan cinta 
  pula maka ruang kelas akan tercipta suasana belajar yang 
  menggembirakan. Jika anggota masyarakat menebarkan rasa cinta yang 
  lain akan membalas masyarakat menjadi masyarakat sehat dam bahagia. 

  Wassalam,
  agussyafii
  http://agussyafii.blogspot.com



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.1.410 / Virus Database: 268.17.17/661 - Release Date: 1/30/2007


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda

2007-02-01 Terurut Topik sutiyoso wijanarko
Chae :
   
  Jadi yang seharusnya di sosialisasikan adalah kontrol diri bukan
kontrol pihak lain untuk kepentingan diri sendiri. Maka dari itu ada
hadis yang menyatakan padangan pertama berkah pandangan kedua
maksiat...artinya ndak apa-apa kalau terpandang yang edun-edun
merangsang tapi kemudian ada daya upaya dari dalam diri (kontrol diri)
untuk bisa mengendalikan. ...

=
   
  Jano-ko 
   
  Mungkin yang dimaksud  olehChae itu adalah bahwa kaum hawa harus 
pinter-pinter kontrol diri untuk tidak ngeler perhiasannya gitubetul 
engga chae ?
   
  Salaman.
   
   
  
Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Abah, kalau soal bulu tangkis dan juga prioritas terhadap perempuan
merupakan produk dari konstruk sosial, b/way untuk bulu tangkis sudah
sama kok...pake rolling point:))

Untuk Mba Ning,

Justru itu yang saya maksud kan bahwa perintah menjaga pandangan yang
saya pahami sebagai kewajiban untuk bisa mengontrol diri sebagai suatu
hal yang harus di utamakan daripada membatasi pihak lain.

Contoh kasus Nabi Yusuf, walau di goda sama yang somelehoi,denok
geboyyy kalau basicnya ok alias kontro dirinya hebat tidak akan
tergoda walau secara naluri Nabi Yusuf juga terangsang.

Jadi yang seharusnya di sosialisasikan adalah kontrol diri bukan
kontrol pihak lain untuk kepentingan diri sendiri. Maka dari itu ada
hadis yang menyatakan padangan pertama berkah pandangan kedua
maksiat...artinya ndak apa-apa kalau terpandang yang edun-edun
merangsang tapi kemudian ada daya upaya dari dalam diri (kontrol diri)
untuk bisa mengendalikan

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Secara genetik, laki-laki xy sedangkan perempuan xx, sehingga Ar-Rijaalu
 Qawwaamuwna 'alay (A)n-Nisaai. Dalam bulu tangkis (atau tangkis
bulu?) saja
 perempuan game pada score 11, laki-laki pada score 15. Kalau ada
bahaya /
 bencana alam, yang diurus diprioritaskan orang tua, anak-anak dan
perempuan.
 Wassalam,
 HMNA
 
 - Original Message - 
 From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 01, 2007 10:54
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
 
 
 
  Mbak Chae anu geulis,
 
  Yang saya sebutkan di bawah tidak ada kaitannya dengan masalah
  mengontrol diri. Biarpun seorang lelaki memiliki kontrol diri yang
  sangat bagus, tetap saja memiliki kewajiban untuk melindungi
  pandangannya dari hal-hal yang tidak boleh baginya untuk melihat.
Maksud
  saya, aturan untuk melindungi pandangan itu bukan hanya untuk lelaki
  yang mudah tergoda, tetapi untuk lelaki keseluruhannya, bahkan untuk
  perempuan juga kan ?
 
  Jadi, mbak, saya setuju dengan apa yang mbak Chae katakan, bahwa
manusia
  diharuskan mempunyai kontrol terhadap diri sendiri. Tapi tetap juga
  manusia itu harus menjaga pandangannya juga. Kasihan kan kalau yang
  ingin menjaga pandangan trus harus krukupan di rumah terus, karena
  lingkungan tidak aman baginya. Tapi kalau lingkungan aman, insya
  Allah semua orang juga aman untuk keluar rumah dan memandang keindahan
  alam ini dengan tanpa gangguan atau takut melanggar perintah Allah
  untuk menjaga pandangannya.
 
  Wallahu'alam bishowab.
  Wassalaam,
  -Ning
 
 
  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
  Sent: Thursday, February 01, 2007 10:36 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
 
  Mba Ning,
 
  Kalau menurut semangat dari Qur'an sendiri, manusia itu di haruskan
  mempunyai kontrol terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Dalam
  Qs.24:31-32 baik laki-laki dan perempuan dewasa yang sudah cukup
berakal
  diwajibkan untuk mempunyai kontrol terhadap dirinya sendiri.
  Sepanjang kontrol diri sudah dimiliki maka godaan apapun diluar
dirinya
  tidak akan berpengaruh buruk.
 
  Mengontrol pihak lain hanya untuk melindungi pihak2 yang lemah,yang
  memang tidak mempunyai daya dan kekuatan dalam melindungi dirinya
  sendiri. Disinilah semangat Qur'an yang saya pahami bahwa perlindungan
  diberikan kepada PIHAK YANG LEMAHapakah laki-laki secara umum
memang
  menjadi pihak yang lemah terhadap rasangan seksual perempuan??
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
  \(Ning\) ninghdw@ wrote:
  
  
   Memang benar, bahwa beriman itu harus menggunakan akal. Akal
digunakan
 
   sebagai tools untuk memahami apa yang dimaui oleh Yang Memberi
Hidup,
   Yang Memiliki tubuh dan jiwa kita. Kalau Dia menginginkan kita untuk
   melakukan ini dan itu, maka sudah seharusnya kita melakukan ini dan
   itu tersebut. Ya kan ?
  
   Mengenai interpretasi teokrat, mungkin benar seperti yang prof
  sebutkan.
   Saya bukan supporter teochracy lho... jangan salah.. Sekarang,
   bagaimana interpretasi prof sendiri ? Apa benar bahwa kita boleh
   memperlakukan tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama
HAM ?
   Bukankah dengan demikian 

[wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita

2007-02-01 Terurut Topik Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
 chairunisa_mahadewi@ wrote:
 
  Mba Lina,
  
  Allah SWT itu Maha Absolut, tapi kita manusia sebagai makhluk Allah
  mempunyai keterbatasan untuk itu Allah memberikan bentuk-bentuk 
 solusi yang disesuaikan dengan keterbatasan manusia.
  Point ini Mba Lina setuju kah???
 
 Lina: Tidak setuju kalau artinya Allah SWT harus ikut2an terbatas. 
 Karena menyadari keterbatasan itulah seharusnya manusia sadar dan 
 menjadi kami dengar dan kami ta'at. Jangan ro'yu diatas Wahyu
 Kalau sadar menjadi manusia yang terbatas jangan mencoba merubah apa 
 yang sudah ditetapkanNYA dengan jelas karena ayat hukum waris ini 
 bukan ayat mutasyabihat yang sulit tuk dicerna.

Chae: Mba Lina, dalam tulisan saya di atas bagian mana yang menyatakan
bahwa Allah SWT harus ikuta2tan terbatas?? makanya pelan2 aja Mba biar
lebih jelas;) Yang saya maksud adalah Allah SWT Maha Absolut tapi kita
manusia kan terbatas jadi Allah memberikan bentuk2 solusi yang
disesuaikan dgn keterbatasan manusia. Seperti seorang Ibu yang ingin
bermain dengan anak balitanya yang berumur 3 bulantengu saja yang
dipilih si ibu adalah permainan yang sesuai dgn keterbatasan/kemampuan
 si anak misalnya main ciluk Mba kekok...enggak mungkin di ajak main
catur atau main golf walau mungkin si Ibu mampu dan terampil bermain
catur dan golf;))

=

  
  Kedua Keterbatasan manusia itu dipengaruhi oleh kondisi alam, 
 tingkat peradaban. Jadi keterbatasan manusia pun dalam bentuknya 
 berubah-ubah.
  
  Saya kasih satu contoh:
  
  Ada di dalam Qur'an kisah tentang Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. 
 Dalam Qs.21:78-79
  
  (78) Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya
  memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak 
 oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan
  keputusan yang diberikan oleh mereka itu, 
  
  
  (79) maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang
  hukum(yang lebih tepat): dan kepada masing-masing mereka telah Kami
  berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan
  burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang
  melakukannya.
  
  Kedua hukum berasal dari Allah SWT, tapi kenapa berbeda?? bukankah
  keduanya untuk kesejahteraan lalu kenapa ada yang lebih baik yaitu
  hukum yang disampaikan Nabi Sulaiman?? kenapa jika hukum yang
  disampaikan Nabi Sulaiman lebih baik lalu kenapa tidak dari awal
  kepada Nabi Daud disampaikan bentuk hukum yang sama??
 
 Lina: Wah beda sekali konteks ayat ini dengan konteks hukum waris. 
 Orange to apple. Pada ayat ini jelas Allah menjelaskan kedua hukum 
 tsb yang memang berbeda pada kasus yang sama. Ini hukum yang lebih 
 baik dari yang anu. Allah sendiri yang mengakui. Jadi, ya kita 
 juga kami dengar dan kami taat hukum Sulaimanlah yang lebih baik
 
 Dan pada hukum waris, Allah tidak membandingkan dengan hukum lainnya.
 Allah tidak mengakui ada hukum yang lebih baik dari hukum waris 
 (buat manusia).


Chae: he..he..he..makanya pelan2 mnecernanya Mba Lina jadi enggak mis
pointnya...tapi mungkin juga penjelasan saya kurang memadaiatau memang
di anggap tidak benar;)

Dari kasus Daud as VS Sulaiman as, kita dapat mensimpulkan bahwa:

1. Dari setiap kondisi yang berbeda bisa timbul bentuk hukum yang
berbeda walau dalam kasus yang sama.

Setting kondisi Nabi Daud yang lebih kepada militerisme karena kondisi
yang dari tidak stabil (konfrontasi melawan Jalut) dan baru menuju
kestabilan memberikan bentuk hukum yang berbeda dgn bentuk hukum yang
diberikan Sulaiman as dikarenakan setting kondisi Sulaiman as pun
berbeda dimana lebih stabil sehingga bid peternakan lebih maju.

KESIMPULANYA: BAHWA BENTUK HUKUM SELALU DI SESUAIKAN DENGAN KONDISI
DAN KEADAAN.

2. Kedua, ada 2 bentuk hukum yang berbeda untuk kasus yang sama, dan
Allah menyatakan bahwa bentuk hukum yang kedua (Nabi Sulaiman)adalah
yang lebih baik lalu mengapa bentuk hukum pertama (Nabi Daud) harus
ada dan di implementasikan pada umat Nabi Daud as?? kenapa tidak
langsung saja Allah SWT memberikan hukum yang terbaik untuk kasus tsb.

Menurut saya pribadi, ini karena hukum yang pertama walau bukan dalam
bentuk yang terbaik tapi justru yang suitable/cucok dengan kondisi dan
keadaan uamt Nabi Daud as sehingga semangat keadilan sebagai tujuan
daripada Zabur bisa terakomodasi,walau bentuk hukum tsb bukan yang
terbaik. Bentuk hukum yang terbaik baru bisa dilaksanakan pada umat
Nabi Sulaiman dimana kondisi masyrakatnya sudah bisa menerima.

Coba adaptasi kasus Daud as VS Sulaiman as dalam hal warisan. Kondisi
 masyarakat Nabi di zaman tentu tidak sama dgn kondisi masyarakat di
zaman sekarang. Bentuk waris 2:1 seperti kedudukan bentuk hukum Nabi
Daud. Bukan yang terbaik tapi yang cocok alias suitable dengan kondisi
masyarakat sehingga bisa mengakomodasi tujuan daripada Qur'an. 

KESIMPULAN: BENTUK HUKUM YANG DI PILIH BELUM TENTU DALAM BENTUK HUKUM

RE: [wanita-muslimah] Fw: korban penculikan?!

2007-02-01 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)
Mas,
Di milist lain ada yang menceritakan hal yang mirip-mirip di bawah.
Biasanya orangnya trus minta uang.. tapi dikhawatirkan itu penipuan.
Saran dari teman-teman di milist, kalau ada kejadian seperti ini agar
mengantarkan orang tersebut ke kantor polisi terdekat saja, mas.
Wass,
-Ning



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of prayudi.d
Sent: Thursday, February 01, 2007 9:52 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Fw: korban penculikan?!



Tolong disebarluaskan kepada segenap miliser/LSM/PMI/masyarakat luas
khususnya di Lombok.

Nama : Muwarni (28 Thn)
Alamat : Ds. Sembalu Lawang (di kaki Gn. Rinjani)
Nama Suami : Yahye
Nama Ibu : Ibu Rainun
Anak-anak : Yulianto, Linda
Menurut pengakuan Ybs. telah diculik dari daerahnya +/- 8 bln yg lalu
bersama dengan beberapa rekannya, dan terdampar di Jakarta.
Untuk sementara masih ada di rumah kami dalam keadaan sehat wal afiat,
sebelum akan diambil kembali oleh perusahaan pengerah tenaga kerja yang
membelinya dari tangan yang lain (tangan I), kami akan memulangkannya
(sesuai dgn keinginan ybs) tetapi kami harus membayar ganti rugi sebesar
Rp.1,5 juta sebagai tebusan untuk Perusahaan tenaga kerja dimaksud.
Apabila ada yg mengenal Sdri.Muwarni mohon kontak/datang pada kami dgn
alamat sbb :
Prayudi D
Perumahan Bojong Depok Baru II
Blok ES No.3 Rt.002/16
Jl. Siliwangi V
Sukahati - Cibinong
Kab. Bogor 16913
Telp.(021) 87901602

Terima kasih atas perhatiannya.

[Non-text portions of this message have been removed]



 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re:Mba Lina Re: Warisan Wanita - Cinta Mama

2007-02-01 Terurut Topik dhaniar
Kalau masalah tanggung jawab antar saudara saya kira
di masa sekarang bukan masalah bahwa laki2 harus
bertanggung jawab terhadap saudara perempuannya, tapi
siapa yang punya kemampuan lebih untuk membantu
saudaranya ya silakan bantu, tdk memandang apakah
laki2 atau perempuan.
saya seorang perempuan, terkadang saudara kandung saya
yang laki2 dan sudah berkeluarga meminjam uang ke saya
kalau dia lagi butuh. ya saya kasih pinjam kalau
memang saya ada uang.
terus soal merawat orang tua, dari pengalaman saya,
justru banyak orang tua yang lebih dekat kepada anak2
perempuan dan dirawat oleh anak perempuannya setelah
mereka tua. jadi sekali lagi bahwa kewajiban anak
laki2 lebih besar itu sangat relatif.
oh ya, dalam berjihad, siapa bilang perempuan leyeh2
di rumah kalau ditinggal suaminya. lha yang ngerawat
anak, mencukupi kebutuhannya itu siapa kalau suami
nggak di rumah? atau menurut Jano-ko merawat anak dan
mengerjakan tugas domestik itu termasuk leyeh2?


salam,
dhaniar


--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, jano ko
[EMAIL PROTECTED]  wrote:

 DP berkata :
 
 Tapi kalau aturan pembagian hak warisnya itu
dianggap sudah kurang pas
 dengan rasa keadilan di abad ke 21, ya ubah saja
interpretasinya atau
 buat UU yg lebih sesuai dengan perasaan keadilan
masa kini. Makanya
 kita butuh demokrasi, bukan teokrasi
 
  = =
 
 Jano-ko
 
 Pe,...katanya harus menghormati HAM, lha koq you mau
seenaknye aje
ngrubah-ngrubah, ,,kepiye iki ?, penghormatan dikau
terhadap keyakinan
orang lain dimana tuch ?
 
 Tak kasih pencerahan dikit tentang indahnya ajaran
Islam, ini
pengalaman pribadi gue, walau gue engga dapet warisan,
tapi gue
lakukan dengan ikhlas untuk menyantuni ortu gue sampai
akhir hayat beliau.
 Mami gue ( sebelum meninggal dunia ) tiap malam
sebelum tidur
selalu mendatangi rumah gue, beliau selalu ingin
dijaga oleh gue pada
saat beliau tidur, uendah tenan tho peeeuntung aja
istri gue juga
wanita yang indah, jadi istri gue pengertian banget
dengan keadaan
yang gue alami.
 
 You sebaiknya memahami Islam secara utuh, didalam
Islam itu ada
kewajiban bagi anak laki-laki untuk berbakti dan
menyantuni mama-nya,
jadi apa salahnya kalau anak laki-laki dapat lebih
dari anak
perempuan, lha wong kewajiban lelaki itu lebih banyak
dari anak
perempuan, itu salah satu contohnya peee...laki- laki
dapat lebih dari
wanita tapi kemudian semua dikembalikan juga kepada
perempuan, ngono
lhooo pe...
 
 Contoh soal yang lagi terjadi dimasyarakat
 Ibu H ( ibunda dari artis X yang barusan meninggal
dunia)
ternyata terlibat hutang sampai kurang lebih Rp. 300
juta, Ibu H
tersebut tidak bisa melunasi hutangnya, terus akhirnya
paman dari
artis X tersebutlah yang harus melunasi hutang dari
Ibu H tersebut.
 
 Kalau adik gue yang perempuan dulu pernah juga
kejiret hutang
kurang lebih Rp. 500 juta, tidak ada saudara yang mau
membantu, tapi
akhirnya gue yang handle masalah hutang adik gue
tersebut sampai
selesai, alhamdulillah, semua selesai karena Allah
SWT, apakah jano-ko
sedih dan menangis karena Rp. 500 juta melayang
?...enggak tuch...blas
engga ada perasaan gimana-gimana gitu.
 
 Contoh yang lain, dalam masalah jihad misalnya,
lelaki harus yang
terdepan dalam masalah ini, disemua negara, baik di
Amerika, Inggris,
Prancis, Arab, yang maju perang pertama kali itu ya
pastinya adalah
laki-laki, peperangan itu kan butuh biaya, contonya
Amerika harus
mengeluarkan jutaan dolar untuk perang di Irak,
sedangkan anak
perempuan leyeh-leyeh aja dirumah.
 DP pasti engga mau harus ngutang ke tetangga karena
mau maju
perang, hiya engga ?ini jihad melawan hawa nafsu
lho. 
 
 Sore WIB
 
 


 

Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121


Re: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

2007-02-01 Terurut Topik Achmad Chodjim
Salam,

Ini cacatan sudah setengah bulan lalu. Mbak Layaly mempertanyakan pemahaman 
tentang perintah taat kepada Rasul. 

Pada beberapa ayat, kata athi'ullaah di rangkai dengan kalimat perintah wa 
athi'urrasuul seperti pada QS 3:32, 4:59, 5:92, 24:54, 47:33, dan 64:12.

Ketika Nabi Muhammad saw hadir secara fisikal di tengah-tengah umatnya, 
perintah tersebut jelas ditangkap secara konkret. Kesadaran tentang kehadiran 
Allah dan RasulNya itu dialami secara realistis.

Bagaimana perintah tsb diterapkan setelah Kanjeng Nabi Muhammad tidak lagi 
hadir secara fisikal atau seperti sekarang ini Kanjeng Nabi Muhammad itu hadir 
secara gaib di tengah-tengah kita?

Nah, di sini baru timbul permasalahan! Umumnya Umat Islam mengerdilkan Allah 
dan Rasul-Nya menjadi Kitab Alquran dan Hadits.

Bayangkan akibat dari pengerdilan itu. Apa yang terjadi? Pembodohan umat. 
Penindasan oleh sebagian umat Islam terhadap sebagian lainnya.

Allah tak bisa dikerdilkan menjadi Kitab Alquran. Allah adalah Yang Mahahidup, 
dan abadi secara mandiri. Allah tidak tergantung kepada siapa pun. Jadi, ayat 
kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya tidak bisa disamakan dengan kembali 
kepada Alquran dan Hadis/Sunah Rasul. Kita memang harus kembali secara 
konkret kepada Allah dan Rasul-Nya. Kita harus secara nyata menaati Allah dan 
menaati Rasul-Nya. Janganlah Alquran dipakai sebagai pengganti Allah, yang sama 
artinya kita berpaling dari Allah. Janganlah Hadis dipakai sebagai pengganti 
Rasul, yang sama artinya kita menganggap Rasul telah mati!

Oleh karena Allah yang hidup tetap hadir, selalu bersama kita di mana saja kita 
berada (QS 57:4), makanya kita diperintah untuk selalu memohon kepada-Nya agar 
ditunjuki jalan yang lurus (ihdinaa al-shiraath al-mustaqiim). Apa ayat ini 
sekadar hapalan di kala shalat?  

Jika demikian, apa makna Kitab Alquran dan Kitab Hadis buat kita? Kitab Alquran 
adalah kitab petunjuk tentang cara-cara kita mendapatkan petunjuk dari Allah. 
Oleh karena itu, ayat-ayat Alquran tak bisa dilepaskan dari kesadaran 
manusianya yang ingin mendapatkan petunjuk itu (QS 29:49). Jadi, petunjuk itu 
datangnya tetap dari Allah, bukan dari Alquran. Meski bibir sudah menjadi 
dower membacanya, tidak menjamin dapat petunjuk, dan bahkan mungkin malah 
menjauhi Alquran.

Lha, kitab Hadis atau cacatan tentang Sunah Rasul itu apa? Hadis adalah peranti 
bagi umat Islam untuk mengenali keteladanan-keteladan yang pernah dilakukan 
oleh Kanjeng Nabi Muhammad saw! 

Jadi, Alquran bukan untuk menjadi pengganti Allah, karena Allah selalu hidup 
dan tak pernah mati. Dan, Hadis bukan untuk menjadi pengganti Rasul karena 
Rasul tidaklah mati (QS 3: 169). Kehidupan Rasul itu yang kita saksikan dalam 
kalimat syahadat yang kita ucapkan (entah dalam salat atau dalam event apa 
pun). 

Kalau kita bersyahadat sungguh-sungguh, insya Allah kita akan diberi kemampuan 
untuk mendengarkan sabda beliau, dan selanjutnya akan turun cahaya Allah ke 
dalam diri kita. Bukankah di QS 24:40 disebutkan bahwa barangsiapa yang tidak 
diberi cahaya oleh Allah, niscaya tiada cahaya baginya.

Maka, sungguh luar biasa kalau ada orang yang berani mengatakan bahwa dirinya 
dapat memberikan pencerahan kepada orang lain. Orang tersebut rupanya lupa 
terhadap firman Allah di QS 28:56, bahwa kita tak akan bisa memberikan 
petunjuk/pencerahan (atau apa pun sebutannya) terhadap orang lain itu, meski 
itu orang yang paling kita kasihi sekalipun.

Semoga kita semua senantiasa di bawah petunjuk Allah, sehingga Alquran pun 
menjadi hidup dan memberikan kehidupan bagi kita. Amin.

Wassalam,
chodjim 


  - Original Message - 
  From: azka 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 17, 2007 6:45 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - 
Racism


  Lho Mas Dana, bagaimana kita memahami kata2 Athi'urrasul (Taatlah kepada 
Rasul) yang didalam al qur'an diulang-ulang sekitar 14 kali?
  Bukankah perintah taat kepada rasul berarti pula perintah mengikuti dan 
percaya dengan hadits2nya?.
  Atau bagaimana?

  Layaly

  - Original Message - 
  From: Dana Pamilih 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 17, 2007 12:47 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Yusuf Qardhawi Puji Islam di Indonesia - Racism

  Mengapa tidak Al-Qur'an saja, setahu saya dalam Al-Qur'an tidak
  disebut kita harus percaya hadits. 

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab

2007-02-01 Terurut Topik Lina Dahlan
Kalo ku pikir-pikir sih soal rekayasa dan manipulasi genetik, 
klonning dll di jaman sebelum, semasa Nabi SAW dan sesudah Nabi SAW 
sudah ada...hanya saja dalam bentuk lain yang serupa, yang 
menyebabkan manusia menjadi besar kepala (kemajuan 
teknologi/i.pengetahuan yang membuat manusia mabok kepayang). Sama 
seperti kejayaan suatu negara Amerika sekarang ini, dahulu juga ada 
kejayaan negara yang tidak sama sebangun dengan Amerika sekarang ini.

Mungkin, benar adanya kalo roda dunia (roda kehidupan) ini berputar 
dan berulang ato reinkarnasi. Serupa tapi tak sama.

just a thought.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
 chairunisa_mahadewi@ wrote:
 
  Abah,
  
  Terima kasih atas informasinya;)
  
  Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
  keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
  penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya 
sebagai
  manusia??
 
 Anakku,
 Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
 menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
 berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman 
dahulu
 kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
 manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga 
tidak
 terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
 dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
 seluruh penjuru dunia :=))
 
 Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, 
tapi
 bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
 tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak 
absolut yg
 bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses 
kehidupan
 berjalan dan selalu berjalan.
 
 salam





Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik Achmad Chodjim
Pak Ali, ASEAN Games itu meliputi negara-negara yang tergabung dalam kelompok 
negara-negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunai, 
Thailand, Vietnam, Cambodia, Birma dan Laos.

Sedangkan ASIAN Games, itu meliputi negara-negara di Asia (tidak pakai 
Tenggara). Semoga Allah menurunkan hidayah-Nya kepada Anda. 

Wassalam,
chodjim

  - Original Message - 
  From: Muhammad Aly 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 02, 2007 8:44 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi



  Mbak Aisha...
  wah gak keren deh kalau gak nonton langsung.. susah
  bicaranya he3...
  dah pesen singapore airline atau qatar airways jd tau
  qatar hanya QR4,400 JKT-Doha atau Rp 11jt.
  penyelenggaraan asean games bukan asian games...
  awalnya adalah peraih pemegang medali emas terbanyak,
  masalah lainnya boleh2 saja spt diserahkan ke negara
  lain yg mau krn negara peraih medali terbanyak tdk py
  biaya itu boleh2 saja... masalah nyogok apa bener tau?
  Kapan diadakan asean games itu? setiap 4 tahun 2x pada
  saat musim panas dan musim dingin... di Qatar di
  adakan awal2 musim dingin..

  di Cina tuk Asean Games diadakan lgsng mulai 29 Jan
  2007 minggu lalu di kota Chung Chan selama 15 hari..
  skrng musim dingin di chung chan, kok dua2nya milih
  musim dingin...? harusnya musim panas, ya boleh2 saja
  bgmn kesiapan penyelenggara.

  Olympic atau oilmpiade juga akan diadakan di Cina di
  ibukotanya Beijing pada tgl 18.08.2008 ... wah
  bakalan mantep.. di kota dragon ... iklan wisata
  beijing diacara penutupan Doha asean games di Qatar
  hebat sekali promosi wisatanya...sy nonton di stadion
  qatar.
  terbang dong ke tempat acara jd tau... sekalian ke LN
  apa gak kangen...? kalau puncak, jogja wah deket sdh
  biasa.

  Slm,

  ali
  --- Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Deu... susyeeh ngobrol dgn pak Aly:)
   Tanggapan saya di bawah itu bukan tidak percaya
   dengan pak Aly yang nonton langsung, tapi cerita pak
   Aly tentang China, dll itu bisa didapat datanya
   melalui baca di media massa cetak atau elektronik
   begitchu, tanpa harus nonton langsung.
   
   Tentang negara tuan rumah satu acara olah raga
   internasional sih penentuannya bukan dari jumlah
   medali yang dimenangkan, tapi dengan berbagai cara,
   kesediaan negara yang mencalonkan diri sebagai tuan
   rumah. Dan ini kaitannya dengan bisnis dan
   kebanggaan negara tsb. Jika calonnya lebih dari satu
   atau banyak, maka dinilai dulu kemampuan
   negara-negara tsb menyediakan stadion, tempat
   pertandingan dan juga dari segi keamanannya. Atau
   mungkin juga dikocok, tapi kabarnya sih karena ini
   urusannya dengan jumlah uang besar, pakai sogokan
   juga supaya satu negara terpilih jadi tuan rumah.
   
   salam
   Aisha
   --
   From: M. Aly
   Mbak Aisha ...
   Alhamdulillah sy nonton, sure!..sure..! sy nonton
   melek alias beli karcis melihat atletik bulutangkis
   single spt sdr Taufik mendapatkan medali emas
   mengalahkan cina. sy bangga sbg bangsa indonesia sdr
   taufik memperoleh medali emas! krn pssi (sepak bola)
   yg training ke belanda pun keok dengan irak 9-0
   memalukan...dengan saudi juga kalah, dengan syiria
   kalah... Cina byk memperoleh kemenangan dpt medali
   emas terbanyak, maka Cina menjadi tuan rumah
   berikutnya. Ini Se-Asia. dari indonesia, malaysa,
   singapore, brunei, taiwan, korsel, cina, jepang,
   negara2 arab timur-tengah di asia.
   
   begituloh sy tdk klik internet tp sy spent my money
   hiburan
   --- Aisha wrote:
Pak Aly,
Sekali lagi bukan ASEAN games tapi Asian Games,
   beda
lho, karena China itu bukan anggota negara ASEAN!

Masalah tahu karena nonton sih di abad ini jadi
lucu, sekarang ini kan informasi bertebaran
dimana-mana, seseorang yang tidak nonton juga bisa
tahu negara tempat Asian games dilaksanakan hanya
dengan baca koran atau tabloid olah raga atau
majalah olah raga atau sedikit klak-klik di
internet.

Bapak rupanya masih belum bisa ngambil intisari
   dari
satu tulisan ya, saya menjelaskan kalau bandingin
itu yang sama, jika kita bicara rambutan ya
bandingan dengan rambutan jangan dibandingin
   dengan
cabe misalnya, jika mau bicara bagusnya
penyelenggaraan satu event olahraga internasional,
bandingkan dengan yang sama bukan bandingin asian
games dengan konser ungu, dan di era globalisasi
begini kok bandingin hanya negara Islam saja,
bandingin dengan negara-negara lainnya untuk topik
yang sama, ya itu tadi, masalah olahraga, lihat
penyelenggaraannya yang paling baik mana, tentu
   saja
dengan melihat jumlah negara peserta dan jumlah
pertandingan juga jumlah olahragawannya, begitchu!

salam
Aisha
   
   [Non-text portions of this message have been
   removed]
   
   

  __
  Food fight? Enjoy some healthy debate 
  in the Yahoo! Answers Food  Drink 

[wanita-muslimah] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?

2007-02-01 Terurut Topik Chae
Penjelasan Mba Aisyah lebih baik ...lebih jelas dan lebih
tersusun/terperinci daripada penjelasan saya, terima kasih Mba Aisyah:))

Saya hanya ingin menambahkan sedikit saja kepada Mba Ning mengenai
masalah Menjaga pandangan dan masalah aurat.

Pertama menjaga padangan tidak berkonotasi dengan tidak boleh
memandang sesuatu yang edun-edun atau sesuatu yang bikin terangsang
baik terangsang secara seksual atau terangsang yang lainya seperti
materi, kecemburuan dll.

Maksud dari menjaga pandangan adalah memanage atau
mengatur/mengolah/mengusahakan agar apa yang kita pandang tidak
menimbulkan effek negatif (mudharat) kepada diri kita.

Dengan demikian setiap orang akan senantiasa belajar untuk bisa
mengontrol dirinya, katanya sih bisa karena biasa..

Kedua masalah aurat, apakah aurat ini selalu berkonotasi dengan ssuatu
yang merangsang??

Ada laki-laki yang terangsang melihat hidung, bibir dari seorang
wanita bahkan ada banyaak laki-laki yang teransang lihat bulu ketiak
cowo lainya...apakah semua termasuk aurat??
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
 Dik Aisha,
  
 Kalau dik Aisha mengira saya menganggap memelihara pandangan artinya
 sama dengan tidak boleh berkontak mata, dik Aisha salah.
  
 Dalam pemahaman saya, memang pada saat berinteraksi atau berdialog kita
 harus berkontak mata. Artinya ya harus memandang. Interaksi tidak akan
 effective bila kontak mata tidak terjadi. Pemahaman saya terhadap AnNur
 30-31 itu (menjaga pandangan), bukan berarti tidak boleh terjadi contact
 mata. Tetapi tidak melihat aurat orang lain. Bila masing-masing wanita
 dan pria itu tertutup aurat-nya dengan sempurna, insya Allah interaksi
 akan lebih lancar. Karena tidak perlu menghindar-hindarkan mata dari
 melihat yang bukan haknya.
  
 Jadi TIDAK BENAR bahwa yang namanya memelihara pandangan itu trus
 jalannya nunduuuk terus, atau kalau lagi ngomong dengan orang lawan
 jenis nunduuuk terus. Maksudnya memelihara pandangan itu ya, mengontrol
 diri, agar TIDAK MELIHAT YANG BUKAN HAK-nya.  Lha sulit kan pengontrolan
 diri (agar tidak melihat yang bukan haknya tersebut), kalau banyak yang
 - mau tidak mau - pasti akan terlihat, wong berseliweran di depan
 matanya. 
  
 Ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan apakah dia akan tergoda
 syahwatnya atau tidak. Karena kalau menggunakan indikator tergoda atau
 tidak, jadi relative untuk setiap orang. Ada orang yang bisa tergoda
 hanya dengan mendengar suara perempuan, ada yang sama sekali tidak
 tergoda biar pun ada orang pamer aurat keseluruhannya di depan matanya.
 Kalau menggunakan indikator ini, maka bisa jadi : hukum memandang aurat
 perempuan adalah HARAM bagi yang mudah tergoda, dan HALAL(MUBAH) bagi
 yang tidak mudah tergoda. Apa begitu yang dik Aisha pahami?
  
 Wass,
 -Ning
  
  
  
  
  
  
 
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Aisha
 Sent: Friday, February 02, 2007 9:55 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain?
 
 
 
 Mba Ning,
 Saya dibesarkan di tengah keluarga yang biasa ngobrol dengan saling
 memandang, termasuk antar lawan jenis, misalnya anak perempuan dengan
 ayahnya, anak perempuan dengan saudara laki-laki atau sepupu laki-laki
 atau om atau pakde, dll.
 
 Jadi di luar rumah juga dalam aktivitas saya sejak sekolah sampai kerja,
 saya terbiasa memandang lawan jenis. Ternyata ada laki-laki yang
 menunduk atau memandang ke arah lain, rasanya tidak nyaman lho mba,
 karena saya tidak berpakaian yang ketat atau buka sana-sini sehingga
 membuat lawan jenis terangsang. Lama-lama saya mengerti bahwa mereka,
 laki-laki atau wanita yang menunduk atau mengarahkan matanya ke obyek
 lain itu ketika berhadapan dengan lawan jenis karena menerapkan An Nur
 30-31 dengan tafsiran bahwa menjaga pandangan itu tidak boleh memandang.
 Tidak apa-apa kalau memang mereka tidak kuat menahan nafsunya kalau
 memandang, jadi saya sekarang memahami bahwa memang mereka masih lemah
 dalam kontrol dirinya atau mungkin sejak kecil tidak terbiasa untuk
 melihat lawan jenis itu sebagai sama-sama manusia yang bisa bekerja sama
 melakukan sesuatu yang baik dalam fungsi kekhalifahannya di muka bumi
 dan tidak hanya memandang manusia lainnya terutama lawan jenis sebagai
 makhluk yang kaitannya selalu dengan syahwat.
 
 Nah, kembali ke tafsiran ayat itu, sama-sama muslim/ muslimah tapi bisa
 beda-beda kan sikap dan perilakunya. Bagi saya sih, menjaga pandangan
 itu adalah seperti yang mba Chaerunissa jelaskan, kita bisa memandang
 lawan jenis tapi tetap bisa mengontrol diri, mengendalikan diri sehingga
 tidak terjadi hal-hal yang buruk. Bukankah itu esensi agama, ketika kita
 dihadapkan dengan segala godaan dunia yang menjerumuskan kita ke
 perbuatan buruk, kendalikan, kontrol diri kita. Nabi Yusuf memangnya
 tidak memandang Zulaika? Memandang dan malah dikejar-kejar, 

[wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda

2007-02-01 Terurut Topik Chae
Saya terpaksa ikut turnamen bulu tangkis dan kalah:) rolling point itu
setiap kesalahan yang dibuat akan mengakibatkan penambahan point untuk
lawan walau bukan bagian servent...gitu abah;)


Memang benar prioritas perlindungan terhadap perempuan adalah
kontstruk sosial dan bukan kodrati, dan dalam konstruk sosial yang
lain laki-laki lebih di prioritas kan dalam hal perlindungan dan
kesjahtaraan seperti yang terjadi di China karena kebijaksanaan hanya
satu anak maka setiap kehamilan anak perempuan di eliminasi sejak
dini. Dan dari sisi pendidikan dan kesejahteraan di bebepa masyrakat
didalamnya terdapat konstruk sosial yang lebih mengutamakan laki-laki
daripada perempuan.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah tidak tahu bahwa bulu tangkis gamenya sudah sama antara lelaki dgn
 perempuan. Btw, rolling point itu sih bagaimana detailnya ?
 Perkara prioritas terhadap perempuan merupakan produk dari konstruk
sosial,
 artinya yang tekstual itu tetap valid hingga kini, artinya tekstual =
 kontekstul.
 Wassalam,
 HMNA
 
 - Original Message - 
 From: Chae [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 01, 2007 19:46
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda
 
 
  Abah, kalau soal bulu tangkis dan juga prioritas terhadap perempuan
  merupakan produk dari konstruk sosial, b/way untuk bulu tangkis sudah
  sama kok...pake rolling point:))
 
  Untuk Mba Ning,
 
  Justru itu yang saya maksud kan bahwa perintah menjaga pandangan yang
  saya pahami sebagai kewajiban untuk bisa mengontrol diri sebagai suatu
  hal yang harus di utamakan daripada membatasi pihak lain.
 
  Contoh kasus Nabi Yusuf, walau di goda sama yang somelehoi,denok
  geboyyy kalau basicnya ok alias kontro dirinya hebat tidak akan
  tergoda walau secara naluri Nabi Yusuf juga terangsang.
 
  Jadi yang seharusnya di sosialisasikan adalah kontrol diri bukan
  kontrol pihak lain untuk kepentingan diri sendiri. Maka dari itu ada
  hadis yang menyatakan padangan pertama berkah pandangan kedua
  maksiat...artinya ndak apa-apa kalau terpandang yang edun-edun
  merangsang tapi kemudian ada daya upaya dari dalam diri (kontrol diri)
  untuk bisa mengendalikan
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
  mnabdurrahman@ wrote:
  
   Secara genetik, laki-laki xy sedangkan perempuan xx, sehingga
Ar-Rijaalu
   Qawwaamuwna 'alay (A)n-Nisaai. Dalam bulu tangkis (atau tangkis
  bulu?) saja
   perempuan game pada score 11, laki-laki pada score 15. Kalau ada
  bahaya /
   bencana alam, yang diurus diprioritaskan orang tua, anak-anak dan
  perempuan.
   Wassalam,
   HMNA
  
   - Original Message - 
   From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ninghdw@
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, February 01, 2007 10:54
   Subject: RE: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
  
  
   
Mbak Chae anu geulis,
   
Yang saya sebutkan di bawah tidak ada kaitannya dengan masalah
mengontrol diri. Biarpun seorang lelaki memiliki kontrol diri yang
sangat bagus, tetap saja memiliki kewajiban untuk melindungi
pandangannya dari hal-hal yang tidak boleh baginya untuk melihat.
  Maksud
saya, aturan untuk melindungi pandangan itu bukan hanya untuk
lelaki
yang mudah tergoda, tetapi untuk lelaki keseluruhannya,
bahkan untuk
perempuan juga kan ?
   
Jadi, mbak, saya setuju dengan apa yang mbak Chae katakan, bahwa
  manusia
diharuskan mempunyai kontrol terhadap diri sendiri. Tapi tetap
juga
manusia itu harus menjaga pandangannya juga. Kasihan kan kalau
yang
ingin menjaga pandangan trus harus krukupan di rumah terus, karena
lingkungan tidak aman baginya. Tapi kalau lingkungan aman,
insya
Allah semua orang juga aman untuk keluar rumah dan memandang
keindahan
alam ini dengan tanpa gangguan atau takut melanggar perintah
Allah
untuk menjaga pandangannya.
   
Wallahu'alam bishowab.
Wassalaam,
-Ning
   
   
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
Sent: Thursday, February 01, 2007 10:36 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
   
Mba Ning,
   
Kalau menurut semangat dari Qur'an sendiri, manusia itu di
haruskan
mempunyai kontrol terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Dalam
Qs.24:31-32 baik laki-laki dan perempuan dewasa yang sudah cukup
  berakal
diwajibkan untuk mempunyai kontrol terhadap dirinya sendiri.
Sepanjang kontrol diri sudah dimiliki maka godaan apapun diluar
  dirinya
tidak akan berpengaruh buruk.
   
Mengontrol pihak lain hanya untuk melindungi pihak2 yang
lemah,yang
memang tidak mempunyai daya dan kekuatan dalam melindungi dirinya
sendiri. Disinilah semangat Qur'an yang saya pahami bahwa
perlindungan
diberikan kepada PIHAK YANG LEMAHapakah laki-laki secara umum
  

[wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda

2007-02-01 Terurut Topik Chae
Saya terpaksa ikut turnamen bulu tangkis dan kalah:) rolling point itu
setiap kesalahan yang dibuat akan mengakibatkan penambahan point untuk
lawan walau bukan bagian servent...gitu abah;)


Memang benar prioritas perlindungan terhadap perempuan adalah
kontstruk sosial dan bukan kodrati, dan dalam konstruk sosial yang
lain laki-laki lebih di prioritas kan dalam hal perlindungan dan
kesjahtaraan seperti yang terjadi di China karena kebijaksanaan hanya
satu anak maka setiap kehamilan anak perempuan di eliminasi sejak
dini. Dan dari sisi pendidikan dan kesejahteraan di bebepa masyrakat
didalamnya terdapat konstruk sosial yang lebih mengutamakan laki-laki
daripada perempuan.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah tidak tahu bahwa bulu tangkis gamenya sudah sama antara lelaki dgn
 perempuan. Btw, rolling point itu sih bagaimana detailnya ?
 Perkara prioritas terhadap perempuan merupakan produk dari konstruk
sosial,
 artinya yang tekstual itu tetap valid hingga kini, artinya tekstual =
 kontekstul.
 Wassalam,
 HMNA
 
 - Original Message - 
 From: Chae [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 01, 2007 19:46
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda
 
 
  Abah, kalau soal bulu tangkis dan juga prioritas terhadap perempuan
  merupakan produk dari konstruk sosial, b/way untuk bulu tangkis sudah
  sama kok...pake rolling point:))
 
  Untuk Mba Ning,
 
  Justru itu yang saya maksud kan bahwa perintah menjaga pandangan yang
  saya pahami sebagai kewajiban untuk bisa mengontrol diri sebagai suatu
  hal yang harus di utamakan daripada membatasi pihak lain.
 
  Contoh kasus Nabi Yusuf, walau di goda sama yang somelehoi,denok
  geboyyy kalau basicnya ok alias kontro dirinya hebat tidak akan
  tergoda walau secara naluri Nabi Yusuf juga terangsang.
 
  Jadi yang seharusnya di sosialisasikan adalah kontrol diri bukan
  kontrol pihak lain untuk kepentingan diri sendiri. Maka dari itu ada
  hadis yang menyatakan padangan pertama berkah pandangan kedua
  maksiat...artinya ndak apa-apa kalau terpandang yang edun-edun
  merangsang tapi kemudian ada daya upaya dari dalam diri (kontrol diri)
  untuk bisa mengendalikan
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
  mnabdurrahman@ wrote:
  
   Secara genetik, laki-laki xy sedangkan perempuan xx, sehingga
Ar-Rijaalu
   Qawwaamuwna 'alay (A)n-Nisaai. Dalam bulu tangkis (atau tangkis
  bulu?) saja
   perempuan game pada score 11, laki-laki pada score 15. Kalau ada
  bahaya /
   bencana alam, yang diurus diprioritaskan orang tua, anak-anak dan
  perempuan.
   Wassalam,
   HMNA
  
   - Original Message - 
   From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ninghdw@
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, February 01, 2007 10:54
   Subject: RE: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
  
  
   
Mbak Chae anu geulis,
   
Yang saya sebutkan di bawah tidak ada kaitannya dengan masalah
mengontrol diri. Biarpun seorang lelaki memiliki kontrol diri yang
sangat bagus, tetap saja memiliki kewajiban untuk melindungi
pandangannya dari hal-hal yang tidak boleh baginya untuk melihat.
  Maksud
saya, aturan untuk melindungi pandangan itu bukan hanya untuk
lelaki
yang mudah tergoda, tetapi untuk lelaki keseluruhannya,
bahkan untuk
perempuan juga kan ?
   
Jadi, mbak, saya setuju dengan apa yang mbak Chae katakan, bahwa
  manusia
diharuskan mempunyai kontrol terhadap diri sendiri. Tapi tetap
juga
manusia itu harus menjaga pandangannya juga. Kasihan kan kalau
yang
ingin menjaga pandangan trus harus krukupan di rumah terus, karena
lingkungan tidak aman baginya. Tapi kalau lingkungan aman,
insya
Allah semua orang juga aman untuk keluar rumah dan memandang
keindahan
alam ini dengan tanpa gangguan atau takut melanggar perintah
Allah
untuk menjaga pandangannya.
   
Wallahu'alam bishowab.
Wassalaam,
-Ning
   
   
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
Sent: Thursday, February 01, 2007 10:36 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
   
Mba Ning,
   
Kalau menurut semangat dari Qur'an sendiri, manusia itu di
haruskan
mempunyai kontrol terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Dalam
Qs.24:31-32 baik laki-laki dan perempuan dewasa yang sudah cukup
  berakal
diwajibkan untuk mempunyai kontrol terhadap dirinya sendiri.
Sepanjang kontrol diri sudah dimiliki maka godaan apapun diluar
  dirinya
tidak akan berpengaruh buruk.
   
Mengontrol pihak lain hanya untuk melindungi pihak2 yang
lemah,yang
memang tidak mempunyai daya dan kekuatan dalam melindungi dirinya
sendiri. Disinilah semangat Qur'an yang saya pahami bahwa
perlindungan
diberikan kepada PIHAK YANG LEMAHapakah laki-laki secara umum
  

Re: [wanita-muslimah] Mba Lina Re: Warisan Wanita

2007-02-01 Terurut Topik Mia
Mba Lina pasti ngerti Allah Absolut dan manusia
terbatas.  Tapi maksutnya adalah karena ujaran di
Quran itu adalah 'kata-kata Allah yang persis didikte
kepada Muhammad', dimana artinya kata-kata itu adalah
kata-kata Allah yang juga nggak terbatas, jadinya
nggak boleh diubah apapun keadaannya. Kata2 Allah yang
lain misalnya hukum qishas, potong tangan, cambuk,
dll.Ini kan yang namanya pendekatan literalis.  

Dari postingan yang lain keliatan mba Lina punya pola
pikir yang pesimis nyaris fatalistik tentang kehidupan
batin (spiritualitas) agama, termasuk makna dibalik
bentuk. Mirip juga dengan Pak Dana, tapi Pak Dana dari
kubu sekular Barat. Repotnya dengan pola pikir
pesimis-fatalis kemungkinan2 yang kreatif jadi nggak
keliatan, cuman literalis dan dikotomis.

Salam
Mia

--- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina
 Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
  chairunisa_mahadewi@ wrote:
  
   Mba Lina,
   
   Allah SWT itu Maha Absolut, tapi kita manusia
 sebagai makhluk Allah
   mempunyai keterbatasan untuk itu Allah
 memberikan bentuk-bentuk 
  solusi yang disesuaikan dengan keterbatasan
 manusia.
   Point ini Mba Lina setuju kah???
  
  Lina: Tidak setuju kalau artinya Allah SWT harus
 ikut2an terbatas. 
  Karena menyadari keterbatasan itulah seharusnya
 manusia sadar dan 
  menjadi kami dengar dan kami ta'at. Jangan ro'yu
 diatas Wahyu
  Kalau sadar menjadi manusia yang terbatas jangan
 mencoba merubah apa 
  yang sudah ditetapkanNYA dengan jelas karena ayat
 hukum waris ini 
  bukan ayat mutasyabihat yang sulit tuk dicerna.
 
 Chae: Mba Lina, dalam tulisan saya di atas bagian
 mana yang menyatakan
 bahwa Allah SWT harus ikuta2tan terbatas?? makanya
 pelan2 aja Mba biar
 lebih jelas;) Yang saya maksud adalah Allah SWT Maha
 Absolut tapi kita
 manusia kan terbatas jadi Allah memberikan bentuk2
 solusi yang
 disesuaikan dgn keterbatasan manusia. Seperti
 seorang Ibu yang ingin
 bermain dengan anak balitanya yang berumur 3
 bulantengu saja yang
 dipilih si ibu adalah permainan yang sesuai dgn
 keterbatasan/kemampuan
  si anak misalnya main ciluk Mba kekok...enggak
 mungkin di ajak main
 catur atau main golf walau mungkin si Ibu mampu dan
 terampil bermain
 catur dan golf;))
 
 =


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


[wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik lestarin
Yth. Pak Aly,

Barangkali Pak Aly bisa lebih lanjut berdiskusi dengan Pak Ariel 
yang sudah terlebih dahulu menjelaskan di milis, bahwa yang namanya 
minyak bumi di muka bumi ini InsyaAllah akan habis Pak:), tidak ada 
yang kekal pak. Kalau Bapak masih beranggapan bahwa minyak bumi 
tidak bakal habis di arab, wala saya tidak bisa komentar lagi 
deh:D

Soal perencangan dan pengembangan energi nuklir, saya mendukung 
sepenuhnya. Bukan berarti saya langsung meminta dan mengharapkan 
reaktor nuklir sudah harus jrengg, berdiri tahun ini di Indonesia:D. 
Sekali lagi, manusia harus maju ke depan, mengembangkan diri dan 
masyarakatnya, bukankah sebuah kaum tidak akan berubah kalau mereka 
sendiri yang tidak akan merubahnya?? 
Jadi Pak Aly, apakah menurut bapak upaya pemerintah indonesia 
mendirikan Jurusan Teknologi Nuklir di UGM merupakan langkah mundur? 
Yang namanya hendak merencanakan dan mengembangkan teknologi nuklir 
kan juga harus didahului dengan mendidik manusianya yang menjadi 
tenaga ahli dibidang tersebut. Tapi saya optimis kalau pemerintah 
Indonesia berpikiran maju, maka teknologi ini pada akhirnya memang 
harus di adopsi.


Ketakutan akan bencana yang diakibatkan teknologi nuklir, itu 
manusiawi juga Pak, namun janganlah kita tidak maju/tidak berkembang 
karena ketakutan. Termasuk bila bapak menggambarkan betapa alam 
Indonesia kurang bersahabat banyak gempa bumi dan lain-lain, ini 
juga yang harus dipelajari dan cari teknologi rancang bangun untuk 
memadukan dengan teknologi nuklir. Misalnya saja, membuat teknologi 
nuklir dengan rancang bangun yang memiliki daya tahan tinggi, 
termasuk dengan kemampuan anti gempa dan sebagainya. Semuanya sangat 
mungkin Pak, seperti halnya semua penemuan di dunia ini yang pada 
awalnya barangkali tidak terpikirkan. Memang butuh waktu puluhan 
bahkan munngkin ratusan tahun untuk mengembangkan, namun yang jelas 
tidak menyerah/takut sebelum berusaha. Hidup kan harus optimis pak, 
optimis namun penuh perencanaan, bukan optimis membabi buta 
tentunya. Analoginya seperti anak-anak kita yang sedang melakukan 
perjalanan untuk berkemah di sebuah taman, lalu tiba-tiba alam 
kurang ramah, tentu saja anak-anak itu akan mencari tempat 
berlindung dan berteduh terdekat (dibawah pohon rimbun, disebuah 
gubuk, dll).Tetapi karena mereka sudah membawa persiapan berkemah 
(tenda, jas hujan, dll), maka pastilah mereka akan segera memakai 
jas hujannya, lalu segera meneruskan perjalanan untuk membangun 
tenda di tempat tujuan, lalu berlindunglah di tenda yang didirikan. 
Kan tidak mungkin kita menyarakankan anak-anak itu tetap berlindung 
di tempat semula, sampai menunggu hujan berhenti:D. Jadi tetap harus 
berusaha dan bekerja keras untuk mencapai tujuan, meski alam 
barangkali memang kurang ramah:)

Soal ajal, hanya Allah lah yang maha tahu kapan waktunya bagi kita:) 
Jangankan bekerja di reaktor nuklir, lha bekerja menjadi penjual 
tempat tidur di sebuah toko saja juga harus tetap berhati-hati dan 
waspada, jangan sampai ketiban tumpukan tempat tidur yang 
menjulang:D .Sekali lagi Pak, semua tempat kerja selalu ada resiko, 
soal hitungan besaran resiko memang sangat relatif juga. Tetapi 
selama kita berusaha bekerja dengan sistem yang seharusnya 
dilakukan, prosedur yang tepat, maka kenapa harus sangat kuatir 
dengan keselamatan kita? Kenapa tidak percaya dengan Allah SWT.

Soal kembali ke alam memang sebuah usaha mulia, meski tidak semuanya 
bisa diperlakukan seperti itu. Artinya teknologi angin dan matahari 
bisa berdaya guna dan tepat guna untuk sesuatu hal misalnya untuk 
mendukung kebutuhan ruma tangga (sebagai pemanas, energi untuk 
masak, lampu,dll), maupun untuk penggerak kendaraan (mobil) dengan 
kecepatan terbatas tentunya, namun untuk kebutuhan energi lainnya 
pastilah membutuhkan sumber energi yang lebih besar, maka pilihan 
untuk merencanakan dan mengembangkan energi nuklir bukanlah 
seuatu dosa:), karena apabila bisa dimanfaatkan dengan baik, maka 
manfaatnya InsyaAllah lebih besar dari mudaratnya, bukan begitu Pak?

Pak Aly, yang saya kritik kemarin itu pemujaan Pak Aly yang 
terlihat sanga begitch terhadap negara-negara Timur Tengah 
yang sering bapak sebut:D (tidak perlu saya deret hitung kan nama-
nama negaranya), malah saya hampir tidak pernah membaca di milis ini 
Pak Aly memuji-muji Iran dengan teknologinya, maupun tentag Irak 
dengan sikap almarhum Sadam Husain yang berani menyuarakan 
perlawanannya terhadap Israel dan Amerika:). Malah menurut bapak 
lebih baik menjadi negara Islam makmur/kaya, tapi tidak peduli 
dengan Palestina:)

Jadi kenapa kita tidak optimis, bekerja keras, mengembangkan diri 
dan tetap Lillahita'alla. 

Wassalam


Lestari

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak lestarin...
 
 minyak di arab gak habis2 spt air zam-zam... gak
 percaya .. ya sdh.. org2 bule spt inggris cuma tkng
 engineer doang diarab.. email sy belum di balas kenapa
 Mbak lestarin mendukung pendirian pabrik 

[wanita-muslimah] Sumbangan utk Program Dakwah Masyarakat Majmuk

2007-02-01 Terurut Topik IslahGateway


From: Yusof Zaki - Penang [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 29, 2007 12:40:44 PM
Subject: Sumbangan utk Program DMM


Salam,

Pihak AJK DMM PP sekali lagi ingin memohon sumbangan anda untuk membiayai
program Dakwah Masyarakat Majmuk pada tahun ini. 

Pihak kami telah merancang mengadakan dua program seminar dakwah (Fasa I dan
Fasa II) dan beberapa program berkala yang lain. Program Seminar dakwah
dianggarkan memerlukan perbelanjaan yang agak besar melebihi RM 10,000.
Adalah menjadi harapan kami agar semua pihak dapat membantu menjayakan
program ini dengan menghulurkan sumbangan kepada pihak kami. Sumbangan boleh
dibuat dengan memasukkan sumbangan ke dalam akaun seperti di bawah:
Maybank: 157166927885 Mohd Yusof Zaki bin Md. Zain

Sila maklumi kemasukan melalui sms ke 019-4944498 atau e-mel.
Surat DMM 07.doc 
wassalam.



 



Palestine:
Gesaan sumbangan RM1.00 satu kepala
RM1 setiap bulan kepada Palestin 
 

  Masukkan derma anda ke dalam akaun: 

  Pertubuhan Jamaah Islah Malaysia 
  Bank Islam Malaysia Berhad 
  Nombor akaun: 12113010005797 
  http://palestinkini.info/ 

http://jim.org.my/galeri/pdf/flyer_palestin2a.pdf


Banjir Donation:
Pertubuhan Jamaah Islah Malaysia.

Atau masukkan ke akaun JIM Johor di 
Bank Islam Malaysia Berhad 
Akaun no.  01014010010372 
http://www.freewebs.com/jimderu/index.htm

Moderator
Ikhwanul Muslimun
http://hidayahnet.multiply.com


 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Monarki/teokrasi/demokrasi

2007-02-01 Terurut Topik kayung
assalamu'alaykum Pak Aly,

Asian Games yg lg diadakan di Chang Chun, RRC itu Winter Asian Games 
jadi diadakannya ya pas winter dan cabang olahraga yg dipertandingkan 
juga olahraga musim dingin kayak ice skating. Lagian Asian games 
bukan ASEAN Pak. RRC kan bukan anggota ASEAN Pak.Terus winter asian 
games ini juga diadakannya di Chang Chun bukan Chung Chan. Kayaknya 
engga ada provinsi di China yg namanya Chung Chan deh.

begitu
   - Original Message - 
   From: Muhammad Aly 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, February 02, 2007 8:44 AM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi


 
   di Cina tuk Asean Games diadakan lgsng mulai 29 Jan
   2007 minggu lalu di kota Chung Chan selama 15 hari..
   skrng musim dingin di chung chan, kok dua2nya milih
   musim dingin...? harusnya musim panas, ya boleh2 saja
   bgmn kesiapan penyelenggara.
 

 
   Slm,

ali



[wanita-muslimah] siklus haid bisa diatur sendiri

2007-02-01 Terurut Topik yudiavid bunkam
assalamu'alaikum

barusan baca koran tribun batam, sekarang ada penemuan obat yang bikin 
siklus haid bisa diatur sesuai keinginan, mau 2 bulanan, 5 bulanan dst.
tentu akan berdampak luas termasuk perundang-undangan kali ya?

salam.






Re: [wanita-muslimah] siklus haid bisa diatur sendiri

2007-02-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
dampaknya macem2, termasuk kesehatan reproduksi wanita itu sendiri
menurut saya sih, cukup berbahaya obat yang bisa mengendalikan siklus
haid apalagi sampai lebih dari 1 bulan. kan haid itu cara yang alami
untuk mengeluarkan dinding rahim yang sebenarnya dipersiapkan untuk
pertumbuhan janin, tetapi gak jadi karena tidak terjadi pembuahan.
jadi darah haid itu bukan darah biasa yang keluar dari pembuluh vena
atau arteri kalau kita terluka.

sejauh ini yang saya tahu adalah obat yang digunakan untuk menunda
haid. biasanya dipakai sama ibu2 yang mau naik haji tapi tidak mau
terganggu dengan haid (jadi diminum sepanjang perjalanan haji, terus
dihentikan setelah haji selesai). bisa juga dipakai sama ibu2 yang
punya jatah mingguan, misal suaminya pulang seminggu sekali, dan
penginnya tidak ada gangguan dari haid.

cuma, kalau siklusnya diubah jadi 2 bulan atau 5 bulan apa gak bahaya
tuh. wong selama ini wanita takut kalau telat (kecuali yang pengin
punya anak). Kok ini malah sengaja dibikin telat

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


On 2/2/07, yudiavid bunkam [EMAIL PROTECTED] wrote:
 assalamu'alaikum

  barusan baca koran tribun batam, sekarang ada penemuan obat yang bikin
  siklus haid bisa diatur sesuai keinginan, mau 2 bulanan, 5 bulanan dst.
  tentu akan berdampak luas termasuk perundang-undangan kali ya?