[wanita-muslimah] Dalam peringatan 10 Tahun Komnas Perempuan, ....
http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/mari-bicara-kebenaran-10-tahun-komnas-perempuan Dalam peringatan 10 Tahun Komnas Perempuan, telah diluncurkan suatu Laporan Komnas Perempuan tentang segala bentuk kekerasan terhadap perempuan selama empat dasawarsa sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan pidatonya. Berikut uraian Sri Wiyanti Ediono, Komisioner Komnas Perempuan kepada Radio Nederland Wereldomroep tentang peringatan penting tersebut. Perempuan dan kekerasan Sri Wiyanti Ediono [SWE]: Memang Komnas Perempuan selama ini sudah melakukan pemantauan terhadap kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia. Mulai dari kasus 65, Ahmadiyah, kasus konflik bersenjata di Aceh, Poso bahkan Timor Timur. Nah ini menjadi suatu proses yang cukup panjang bagi Komnas Perempuan, 10 tahun. Dan dari proses pemantauan terhadap berbagai kasus itulah kami kemudian melakukan analisa dan mengumpulkan segala informasi itu menjadi sebuah laporan integratif yang komperhensif tentang bagaimana kekerasan terhadap perempuan terjadi. Bukan saja hanya fakta kekerasan, tetapi juga melakukan analisa terhadap bagaimana kekerasan itu bisa terjadi dalam kerangka waktu selama empat dasawarsa. Misalnya sejak '65 hingga sekarang. Radio Nederlan Wereldomroep [RNW]: Pada hari ini Presiden SBY juga menyampaikan sambutannya yang penting. Dapatkah anda menyinggung aspek-aspek penting pidato beliau itu? SWE: Memang ada sikap presiden yang lebih maju ketimbang waktu-waktu sebelumnya. Yang utamanya belliau menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan tidak bisa ditolerir, yang kedua bahwa kita tidak bisa melupakan masa lalu tanpa mengingat dan mengungkapkan dan memberikan rasa keadilan terhadap korban. Lebih maju Saya kira itulah butir yang sangat penting dari pernyataan presiden, dan dia juga meminta agar berbagai departemen terkait melakukan koordinasi, termasuk koordinasi dengan Komas Perempuan, untuk mewujudkan hak-hak perempuan korban kekerasan. Nah ini saya kira merupakan salah satu langkah yang cukup majulah dari pernyataan presiden ketimbang periode-periode sebelumnya. RNW: Apakah yang diucapkan dan diutarakan itu juga termasuk para korban 1965, Bu? SWE: Saya kira ya. Karena beliau merespon dari pernyataan Ketua Komnas Perempuan yang menyampaikan berbagai kekerasan yang terjadi dan dialami korban perempuan di Indonesia, mulai dari '65, kasus konflik bersenjata, Ahmadiyah, '98 kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan etnis Cina. Jadi memang respon yang dilakukan oleh Kepala Negara adalah respon yang disampaikan oleh Komnas Perempuan. Mari bicara kebenaran RNW: Kemudian juga dalam kesempatan ini, Komnas Perempuan lewat Wakil Ketua Komnas Perempuan melakukan ajakan. Mari Bicara Kebenaran. Ini ajakannya. Dalam melakukan ini apakah akan mengalami atau menjumpai hambatan-hambatan atau justru sebaliknya, Bu? SWE: Saya kira mengapa kita mengangkat tema spesifik 'Mari Bicara Kebenaran' , karena memang selama ini banyak sekali hambatan baik secara struktural, kultural, baik politis maupun budaya, untuk perempuan korban menyampaikan kebenaran terhadap apa yang mereka alami. Nah, hari ini kami mencoba untuk mengajak semua pihak untuk 'mari bicara kebenaran' sebagai kasus awal untuk pengakuan dan juga untuk membongkar mitos-mitos bahwa perempuan itu tidak bisa bicara. Jadi saya kira ke depan tidak mudah hambatannya, tetapi setidaknya hari ini ada ruang-ruang yang sudah terbuka untuk perempuan korban berbicara bahkan di publik. RNW: Apakah mungkin bahwa persoalan tindak kekerasan terhadap perempuan selama empat dasawarsa ini, bisa dijernihkan atau bisa diluruskan, terlepas dari pelurusan sejarah Indonesia itu secara keseluruhan? Meluruskan sejarah SWE: Nah, malah itulah yang kita harapkan. Kenapa buku ini kita luncurkan, sebetulnya untuk mengajak kita berfikir ulang, tentang ke-Indonesia-an di mana sejarah-sejarah selama ini sering kali ditutup-tutupi. Termasuk sejarah adanya kekerasan terhadap perempuan, dari berbagai proses politik yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu memang salah satu hal kita pikir untuk segera ditindaklanjuti oleh pemerintah adalah meluruskan sejarah, termasuk juga meletakkan dan mengakui berbagai kekerasan terhadap perempuan, dan mengakui itu merupakan bagian dari sejarah Indonesia, dan mengakui peranan perempuan dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada. Nah itu memang suatu salah satu 'tuntutan' yang memang kita angkat. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Suicide cases in Kingdom increasing at a worrying rate
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=128983d=1m=12y=2009pix=kingdom.jpgcategory=Kingdom Tuesday 1 December 2009 (14 Dhul Hijjah 1430) Suicide cases in Kingdom increasing at a worrying rate Laura Bashraheel | Arab News JEDDAH: Despite being taught that God punishes most severely those who commit suicide, some people, because of pressure and stress, nonetheless do so. According to a recent Ministry of Interior statement, there were 295 cases of suicide in the Kingdom last year. The statement added that 259 were men and 36 were women. Among the men, 134 were Saudis and 125 were expatriates. There were 266 suicide cases in 2006, out of which 100 were Saudis and 166 expatriates. According to research on suicide, women usually commit suicide by milder means such as overdosing on pills or drinking a toxic household product, while men hang themselves, overdose or, in some cases, shoot themselves. Many suicides committed by Saudi men have their roots in financial problems. Earlier this year, a renowned 50-year-old history and culture professor at Makkah's Umm Al-Qura University committed suicide at his home, shocking his students, friends and family. Nasser Al-Harithy, the author of 30 books and 70 research papers, apparently hanged himself with a noose made from his headdress. Security forces found his body hanging from a ceiling fan in his office. Despite the mystery around the incident, it was reported that he was an estimated SR8 million in debt. At the same time, women commit suicide for emotional reasons, such as the loss of a loved one or being forced into marrying someone. In May, a girl in her late 20s committed suicide two weeks before her scheduled wedding. It was reported by police that she hanged herself with a scarf. Although the reason behind her suicide was not revealed, her parents admitted that she had been suffering from many psychological problems. Dr. Saad Al-Khateeb, a senior consultant at Jeddah Psychiatric Hospital. said suicide should be differentiated from attempted suicide. In attempted suicide, the person fortunately fails to end his life after genuinely trying, said Al-Khateeb. He said the reasons behind suicide or attempted suicide spring from the idea that life is not worth living which leads to death wishes and finally to suicide. If the person doesn't die, then it is called attempted suicide but if the victim succeeds in ending his life, we call it suicide, Al-Khateeb said. Attempted suicides are more common among young women and are considered a loud cry for help and attention. Rana, who requested anonymity, said that she had attempted to commit suicide twice by taking different kinds of antibiotics and painkillers. I was 17, had lost someone I loved and my parents were getting a divorce. My mother rushed me to a clinic next to my house where they immediately gave me medications to make me throw up, she said. My mother begged them not to report the incident to the police even though this is the law when someone tries to commit suicide, she added. A lack of religious conviction, being unemployed and divorced or widowed are also reasons which might lead to suicide, Al-Khateeb explained. Psychiatric problems are evident in about 90 percent of victims. Drug and alcohol-abuse, depression and schizophrenia are the most common psychiatric problems, he added. The surprising fact about suicide is that a higher rate is found among educated people such as doctors, lawyers, police officers and hotel owners. Both the higher and lower classes have higher rates compared to the middle class. Rates among prisoners are three times higher than in the general population, Al-Khateeb said. He suggested that psychiatric or mental health care should be provided just as other health services are through the usual referral system that already exists. Psychiatrists should be able to deal with difficult or severe cases in order to provide good quality services, he added. Al-Khateeb also believes that the role of the religious community in reducing suicide is vital. Religious figures should guide people to the concept of self satisfaction and acceptance, hence reducing low self-esteem and hopelessness that might lead to a wish for death, he explained. Misfar Al-Qahtani, a religious scholar, said no matter how hard the pressure gets, people should always seek Allah's guidance and help. Praying regularly gives a spiritual power that gives them patience and self-control to bear their daily lives, said Al-Qahtani. He described suicide as one of the most disturbing crimes and biggest sins a person can commit. He quoted a saying by the Prophet Muhammad (peace be upon him) saying that God would punish those who take their lives with the same
[wanita-muslimah] Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
http://www.antaranews.com/berita/1259656681/mahasiswa-sukabumi-bakar-kondom Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Selasa, 1 Desember 2009 15:38 WIB | Peristiwa | Kesehatan | (ANTARA/Ujang Zaelani/ss/hp) Sukabumi,(ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, melakukan aksi bakar kondom di depan Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa. Selain melakukan aksi bakar kondom, mereka juga menyebarkan pamflet kepada sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil untuk memberitahukan bahwa pada 1 Desember diperingati Hari AIDS se-dunia. Ketua Umum KAMMI Sukabumi, Hendi Hidayatulloh, mengatakan, penggunaan kondom terbukti tidak bisa menghalangi virus HIV/AIDS. Penggunaan kondom (kondomisasi) merupakan upaya agar masyarakat bisa melakukan seks bebas tanpa khawatir sehingga tidak terjadi kehamilan atau terkena penyakit menular, katanya. Oleh karena itu, kata Hendi, sangat aneh jika pemakaian kondom dijadikan sebagai upaya penanggulangan HIV/AIDS. Kami menolak kondomisasi yang saat ini gembar-gemborkan oleh pemerintah, tegasnya. Selain seks bebas, penularan HIV/AIDS terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dan konsumsi narkoba.(*) Baca Juga a.. Massa Hizbut Tahrir Tolak Kondomisasi b.. KPA Sulut Bagikan Kondom c.. Kondom Hanya Untuk Pasangan Menikah [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Tommy to speak on micro-business problem in Bali
Relecction : Speaking about Mongkey business? http://www.antaranews.com/en/news/1259660957/tommy-to-speak-on-micro-business-problem-in-bali Tommy to speak on micro-business problem in Bali Tuesday, December 1, 2009 16:49 WIB | National | | Denpasar, Bali (ANTARA News) - Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto is scheduled to speak on micro, small and medium-sized business at a seminar themed Small-and Medium Sized Business (UMKM) After the Crisis here on Wednesday. Tommy, the youngest son of former president Soeharto, will present a paper titled Ideal UMKM-Large Business Synergy at the seminar to be organized by state-owned Bank BNI in cooperation with TRUST magazine. Chief organizer of the seminar Achmad Hafidz Yura said here on Tuesday that the Bali seminar was the last part of a series of similar seminars in eight cities in Indonesia. Bank BNI and TURST have since the beginning of this year organized seminars of this kind in Bandung (West Java), Semarang (Central Java), Surabaya (East Java), Makassar (South Sulawesi), Pekanbaru (Riau), Medan (North Sumatra), and Balikpapan (East Kalimantan). Besides Tommy Soeharto, other speakers who will appear at the Bali seminar are Achmad Baiquni (BNI director), Ikhwan Asrin (deputy marketing director and business network of the Ministry of Cooperatives and Small and Medium-Sized Businesses), Mega Ningsih (a deputy director of Bank Indonesia ) and Irwan Makdoerah (director of PT Rajawali Nusantara Indonesia). The one-day seminar is also expected to be attended by Bali Governor I Made Mangku Pastika, who is also to open the seminar. TRUST chief editor Bambang Aji Setiady said the seminar was considered important because UMKM constituted the backbone of the national economy. A total of 99 percent of businesses in Indonesia are classified as UMKM businesses. The seminar will be attended by 250 participants from UMKM circles. Some of the participants are entrepreneurs in the UMKM sector who are under the guidance of Bali`s Cooperatives and UMKM Service office, Bank Indonesia Denpasar, and members of Bali province`s National Self-Reliant Community Empowerment Program (PNPM). Besides, participants also come from BNI customers, partners of Bali`s Import-Export Association (GEIB), and other UMKM players in Bali. (*) COPYRIGHT © 2009 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
bagoes, cerdas sekali pemikiran para mahasiswa ini jadi daripada seks bebas pake kondom dan tetep kena aids mending seks bebas gak usah pake kondom n toh tetep kena aids bener2 hebat pemikiran para mahasiswa ini salam, -- wikan 2009/12/1 sunny am...@tele2.se http://www.antaranews.com/berita/1259656681/mahasiswa-sukabumi-bakar-kondom Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Selasa, 1 Desember 2009 15:38 WIB | Peristiwa | Kesehatan | (ANTARA/Ujang Zaelani/ss/hp) Sukabumi,(ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, melakukan aksi bakar kondom di depan Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa. Selain melakukan aksi bakar kondom, mereka juga menyebarkan pamflet kepada sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil untuk memberitahukan bahwa pada 1 Desember diperingati Hari AIDS se-dunia. Ketua Umum KAMMI Sukabumi, Hendi Hidayatulloh, mengatakan, penggunaan kondom terbukti tidak bisa menghalangi virus HIV/AIDS. Penggunaan kondom (kondomisasi) merupakan upaya agar masyarakat bisa melakukan seks bebas tanpa khawatir sehingga tidak terjadi kehamilan atau terkena penyakit menular, katanya. Oleh karena itu, kata Hendi, sangat aneh jika pemakaian kondom dijadikan sebagai upaya penanggulangan HIV/AIDS. Kami menolak kondomisasi yang saat ini gembar-gemborkan oleh pemerintah, tegasnya. Selain seks bebas, penularan HIV/AIDS terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dan konsumsi narkoba.(*)
[wanita-muslimah] Indonesia: Kerugian Akibat Korupsi Sektor Perkayuan
http://www.hrw.org/en/news/2009/11/30/indonesia-kerugian-akibat-korupsi-sektor-perkayuan Indonesia: Kerugian Akibat Korupsi Sektor Perkayuan Dua milyar dolar potensi pemasukan tahunan hilang dan cederanya penegakan hukum serta hak-hak asasi manusia November 30, 2009 Illegally logged timber seized from the Ketapang district port, West Kalimantan, awaits auction by local police. © 2008 Yayasan Titian Related Materials: Dana Liar Korupsi yang merajalela di industri kehutanan merupakan rahasia yang tidak dibicarakan orang. Jika kurangnya pengawasan dan pertentangan kepentingan tidak ditangani dengan serius, maka mengucuran uang dari perdagangan karbon ke sistem yang penuh dengan kebocoran tidak akan memperbaiki keadaan tetapi justru akan memperparah masalah. Joe Saunders, Wakil Direktur Program (Jakarta 1 Desember 2009) - Perilaku korupsi yang terjadi dalam sektor kehutanan di Indonesia telah merugikan pemerintah sebesar 2 milyar dolar Amerika setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan negara semakin jauh dari sumber daya yang ada untuk memenuhi kewajibannya dalam hal pemberian hak atas ekonomi dan sosial kepada masyarakat. Demikian siaran pers Human Rights Watch yang diterbitkan hari ini. Kurangnya pengawasan dan pertentangan kepentingan juga menjadi pertanda tidak baik mengenai kemampuan Indonesia menjadi mitra perdagangan karbon yang dapat diandalkan. Skema perdagangan karbon sendiri merupakan topik penting dalam Konferensi Perubahan Cuaca PBB yang akan dimulai pada tanggal 7 Desember 2009 di Kopenhagen. Dalam laporan setebal 75 halaman yang berjudul Dana Liar: Konsekuensi Pembalakan Liar dan Korupsi di Sektor Kehutanan Indonesia pada Hak Asasi Manusia, Human Rights Watch menemukan bahwa antara tahun 2003 hingga 2006, lebih dari setengah kayu tebangan Indonesia merupakan hasil dari pembalakan liar dan luput dari pajak. Subsidi siluman, termasuk penetapan harga kayu dan nilai tukar mata uang yang oleh pemerintah sengaja dipatok lebih rendah dari harga riil dan penghindaran pajak oleh eksportir dengan taktik yang dikenal dengan sebutan harga transfer semakin memperbesar kerugian yang ada. Dengan menggunakan metode yang digunakan oleh industri perkayuan serta memperbandingkan dengan seksama antara konsumsi kayu Indonesia dan pasokan kayu resmi, laporan tersebut menyimpulkan bahwa total kerugian yang menggerogoti kas negara pada tahun 2006 sebesar 2 milyar dolar. Berbagai tantangan yang sedang dihadapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini seperti tuduhan persekongkolan oleh polisi dan kejaksaan untuk mendiskredit KPK yang tengah menyelidiki adanya kemungkinan korupsi yang dilakukan oleh polisi, semakin memperjelas dampak buruk korupsi dalam tata kelola negara, ujar Human Rights Watch. Korupsi yang merajalela di industri kehutanan merupakan rahasia yang tidak dibicarakan orang, ujar Joe Saunders, Wakil Direktur Program Human Rights Watch. Jika kurangnya pengawasan dan pertentangan kepentingan tidak ditangani dengan serius, maka mengucuran uang dari perdagangan karbon ke sistem yang penuh dengan kebocoran tidak akan memperbaiki keadaan tetapi justru akan memperparah masalah. Sejak tahun 2006 telah ada laporan yang menyatakan berkurangnya kerugian di sektor kehutanan yang disebabkan oleh meningkatnya produksi perkebunan kayu sebanyak dua kali lipat dalam setahun. Namun laporan tersebut juga mempertanyakan ketersediaan lahan yang diperlukan untuk mencapai tingkat produksi yang sedemikian besar. Dampak di dalam negeri yang ditimbulkan oleh korupsi dan kehilangan pendapatan, terutama di daerah miskin terpencil, sangat terasa, kata Human Rights Watch. Indonesia merupakan negara penandatangan Konvensi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, yang menyatakan kesetujuan untuk menggunakan semua sumber daya yang ada guna menjamin warga negara mendapatkan hak atas layanan kesehatan, pendidikan dan perumahan. Namun melihat besarnya jumlah pedapatan yang hilang akibat korupsi menunjukan bahwa Indonesia telah melanggar kewajiban-kewajibannya seperti yang tertera dalam konvensi tersebut. Jumlah sebesar 2 milyar dolar yag hilang setiap tahun itu sama dengan gabungan seluruh alokasi anggaran untuk kesehatan nasional, provinsi dan kebupaten. Nilai kehilangan tahunan ini juga sama dengan perhitungan Bank Dunia terhadap anggaran yang cukup untuk memberikan layanan dasar kepada 100 juta penduduk miskin selama hampir dua tahun. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia dengan anggaran kesehatan perkapita terkecil bahkan jika dibandingkan dengan negara yang memiliki GDP yang lebih rendah. Sangat menyedihkan dan ironis dimana banyak daerah terpencil yang merupakan sumber pemasukan negara dari hasil kehutanan justru memiliki layanan dasar kesehatan yang paling buruk, kata Saunders. Masyarakat yang tinggal di pinggir hutan, yang tengah dirusak untuk mempertebal kantung oknum pejabat, justru harus menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk mendapat
[wanita-muslimah] Indonesia detains Papuans over Independence-Day claim
http://news.xinhuanet.com/english/2009-12/01/content_12571095.htm Indonesia detains Papuans over Independence-Day claim www.chinaview.cn 2009-12-01 18:13:17 Print JAKARTA, Dec. 1 (Xinhua) -- Indonesian police have arrested 13 Papuans after they conducted a rally along with dozens others, celebrating the anniversary of what they claimed as the 48th Papuan Independence Day, a local police spokesman said on Tuesday. The police spokesman Agus Rianto said that the rally was held without a permit from police. They have violated the country's law by holding a rally with out a permit, now we are questioning 13 of them, he told Xinhua from Papua over phone. The spokesman said that earlier the police had tried to order the mass, but they rejected. This small group of people claimed that they are celebrating the anniversary of Papuan independence, which is actually the claim was not true, he said. Papua's rebel celebrates Dec. 1 as their independence day. The Free Papua Movement has long engaged in rebellious activities in Indonesia. They have used both guerrilla and diplomatic ways to achieve their goal. On guerrilla way, the group seems targeting a subsidiary of U.S. giant mining firm of Freeport in Papua which may attract international attention. The firm has been suffered by a series of series of shootings since July that have killed three people, including a 29 year-old Australian worker, a policeman and a firm guard, at the firm complex, and wounded more than 20 others. http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5j0a1vEpbtsSsoFRhq8P9j6CaT4Sw?index=0 Indonesia arrests Papuans on 'independence day' (AFP) - 3 hours ago JAYAPURA, Indonesia - Indonesian police arrested 13 Papuans on Tuesday as activists demanded sovereignty at rallies to mark the 48th anniversary of Papuan independence, a police spokesman said. Riot police made the arrests as they dispersed up to 40 activists who had gathered in the main Papuan town of Jayapura carrying posters with banned separatist symbols, he said. We are questioning 13 people as they have broken the country's laws by holding a protest without a permit, provincial police spokesman Agus Riyanto told AFP. In the Indonesian capital Jakarta, dozens of Papuans demanded independence at a peaceful rally outside the presidential palace as police stood guard. They carried a red banner reading Give back the sovereignty of the West Papua nation and posters bearing the outlawed Morning Star Papuan national flag. Scores of Papuans have been jailed and abused in Indonesian prisons for displaying the Papuan flag and other separatist symbols, a crime punishable by life in jail under Indonesian law, according to rights groups. Pro-independence Papuans celebrate December 1 as a national day commemorating former colonial power The Netherlands' 1961 recognition of Papua's right to self-rule. Indonesia has never recognised Papuan sovereignty and incorporated the vast, resource-rich territory in 1969 after a disputed UN-backed referendum held among a few hundred tribal leaders. We are not Indonesian people, we are a different race. We want independence. We will fight till the end to get our independence, one of protesters at the presidential palace shouted through a loud speaker. Under Indonesian rule we're becoming poorer and poorer and many of us have suffered torture and violence. The Indonesian government only exploits our rich natural resources but ignores our prosperity. In Sentani town near Jayapura, more than 100 people took part in joint prayers at the home of slain pro-independence leader Theis Hiyo Eluay, who was kidnapped and murdered in 2001. US-based Human Rights Watch said in June that torture and abuse of Papuan prisoners in Indonesia was rampant and should be investigated. Three Papuan protesters -- Roni Ruben Iba, Isak Iba and Piter Iba -- were sentenced to between two and three years in jail for subversion earlier this month for raising a banner similar to the Morning Star flag. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote: bagoes, cerdas sekali pemikiran para mahasiswa ini jadi daripada seks bebas pake kondom dan tetep kena aids mending seks bebas gak usah pake kondom n toh tetep kena aids bener2 hebat pemikiran para mahasiswa ini salam, -- wikan 2009/12/1 sunny am...@... http://www.antaranews.com/berita/1259656681/mahasiswa-sukabumi-bakar-kondom Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Selasa, 1 Desember 2009 15:38 WIB | Peristiwa | Kesehatan | (ANTARA/Ujang Zaelani/ss/hp) Sukabumi,(ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, melakukan aksi bakar kondom di depan Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa. Selain melakukan aksi bakar kondom, mereka juga menyebarkan pamflet kepada sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil untuk memberitahukan bahwa pada 1 Desember diperingati Hari AIDS se-dunia. Ketua Umum KAMMI Sukabumi, Hendi Hidayatulloh, mengatakan, penggunaan kondom terbukti tidak bisa menghalangi virus HIV/AIDS. Penggunaan kondom (kondomisasi) merupakan upaya agar masyarakat bisa melakukan seks bebas tanpa khawatir sehingga tidak terjadi kehamilan atau terkena penyakit menular, katanya. Oleh karena itu, kata Hendi, sangat aneh jika pemakaian kondom dijadikan sebagai upaya penanggulangan HIV/AIDS. Kami menolak kondomisasi yang saat ini gembar-gemborkan oleh pemerintah, tegasnya. Selain seks bebas, penularan HIV/AIDS terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dan konsumsi narkoba.(*)
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
okay, mungkin mereka berpikiran seperti demikian, menjadikan seks bebas sebagai sasaran tembaknya. tapi apa yang mereka lakukan? malah membakar kondom? kenapa gak sekalian membakar pelaku seks bebas aja sekalian :) salam, -- wikan 2009/12/1 miftahalzaman miftahalza...@yahoo.com Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya.
[wanita-muslimah] Free Download: Video dan Animasi Rohani
Assalamu'alaiku wr.wb Bagi Bapak dan Ibu yang ingin menyaksikan dan download Video dan Animasi Rohani: 1. Tawasul dengan Fatimah Az-Zahra (as) 2. Asma Ma'shumin, nama2 Keluarga Suci Rasulullah saw 3. Doa Faraj, Doa Kemenangan dan Kebahagiaan 4. Ya Mafzai'î, Doa Perlindungan 5. Asma Allah oleh Yusuf Sami 6. Munajat oleh Yusuf Sami 7. dan Cara Download video dari YouTube Yang berminat silahkan klik di sini: http://amalia-99.blogspot.com
Re: [wanita-muslimah] Dialectic materialist
- Original Message - From: sunny am...@tele2.se To: Undisclosed-Recipient:; Sent: Tuesday, December 01, 2009 11:14 Subject: [wanita-muslimah] Dialectic materialist http://www.hindustantimes.com/Dialectic-materialist/H1-Article1-481420.aspx Dialectic materialist Sitaram Yechury November 29, 2009 First Published: 23:15 IST(29/11/2009) Last Updated: 23:23 IST(29/11/2009) Tomorrow is the world Aids Day. The absence of effective cures warrants campaigns to prevent the spread of this killer cellular mutative disease. Yet another silent mutation, cancer, continues to claim many lives, eluding a decisive cure. Could it be possible that these mutations are part of the evolutionary process signalling that in a very distant future, life-forms on this planet could be those that are completely unrecognisable today? Such are the questions that arise in the 200th year of Charles Darwin's birth. During this preceding week of November 150 years ago Darwin's The Origin of Species was published, revolutionising scientific and rational thinking. This, for the first time, scientifically established that all living beings originated through entirely natural processes. So antagonistic was this to the reigning religious and philosophical view of the Divine Creator that Darwin himself once jocularly labelled himself as the 'devil's chaplain'. In a fascinating biography of The Origin of Species, Janet Browne says that it in many ways [it] is the story of the modern world. Not surprisingly, since the time of its publication, The Origin continues to be at the centre of many controversies. Even those who could not negate the irrefutable, scientific foundations of evolution, could not come to terms with the fact that it was threatening the existence of theology. From this sprang the postulate that the shaping of Earth and its inhabitants is a continuous process controlled by laws that god had instituted in the beginning. To this came the retort that if this be true, then god must be the most unemployed and bored entity since the laws are running their natural course. Such a deep churning on matters of theology and morality continue even today despite the fact that evolution has been scientifically accepted. Darwin himself chose not to enter this controversy. Only 12 years later in The Descent of Man, he famously said it has often and confidently been asserted that man's origin can never be known; but... it is those who know little and not those who know much who so positively assert that this or that problem will never be solved by science. Some of the most brilliant minds of the 19th century took up cudgels on behalf of Darwin. The most famous of them all, Thomas Huxley - who incidentally coined the term 'agnostic' - cast himself as 'Darwin's bulldog'. He passionately defended and propagated the question of ape ancestry and the close anatomical relationship between the humans and the primates. This led many for nearly a century to search for the 'missing link'. Darwin himself had, however, suggested a common ancestry for both humans and primates closest to us like gorillas and chimpanzees. # ** Metode Pendekatan Satu Kutub dalam Mengkaji Ayat Qawliyah dan Kawniyah [Pidato Ilmiyah yang disajikan dalam rangka Peringatan Milad / Dies Natalis UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA yang ke 41 (1954 - 1995)] ** == oleh H.Muh.Nur Abdurrahman == Lampiran II Teori Evolusi Di kepulauan Galapagos, yang terletak di Pasifik, sebelah barat kotinen Amerika Selatan, Charles Darwin mengintizhar (mrngobservasi) di sana burung pekicau yang bentuknya menyimpang dengan yang di daratan Amerika. Pada setiap pulau terdapat bentuk yang berbeda dari jenis yang sama. Kepulauan ini sudah lama terisolasi, sehingga burung-burung itupun juga sudah lama terisolasi. Begitupun keadannya dengan penyu-penyu laut, terdapat pula penyimpangan dengan yang sejenisnya di pesisir Amerika Barat. Darwin tiba pada kesimpulan, bahwa burung-burung ataupun penyu-penyu yang berbeda itu berasal dari jenis yang sama. Terjadinya perbedaan itu, karena mengalami proses evolusi, menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya Selanjutnya Darwin kemudian menarik kesimpulan dengan generalisasi, bahwa setiap binatang yang sekarang ada persamaannya, berasal dari jenis yang sama. Evolusi yang terjadi karena binatang itu menyesuaikan diri lingkungannya, sehingga dari satu jenis yang sama terjadi variasi bentuk, disebut evolusi horisontal. Ujicoba Teori Evolusi Terhadap Fosil, Ilmu Genetika dan Serologi Darwin memperhadapkan tafsiran hasil penelitiannya itu terhadap hasil penelitian Cuvir tentang fosil. Hasil rujukan ini menghasilkan
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
miftahalzaman wrote: Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. HMNA: Yang patut disesalkan seperti apa yang saya pernah saksikan sendiri, dalam rangka kegiatan penyuluhan HIV/Aids, panitia pelaksana (LSM) mempertontonkan kondom di luar ruangan sidang, bahkan ada anggota panitia yang membagi-bagikan kondom kepada para remaja. Aktivitas ini patut dihentikan karena dapat merusak akhlaq remaja utamanya bagi para ABG (anak baru gede), mereka diberi keberanian untuk berzina. Kalau di barat itu bukan masalah, yaitu bagi mereka yang menganut filsafat permissiveness, kebebasan sex. Pemakaian kondom sama sekali tidak safe. Jadi para hidung belang dan ABG yang mengira diri mereka safe dengan pake kondom, ternyata sama sekali tidak safe , Akibatnya dengan pakai kondom, karena mereka merasa safe ngesek-bebas, jumlah peseks-bebas meningkat, maka jumlah penderita HIV/Aids pun meningkat juga. Jadi pemakaian kondom bukan solusi untuk menahan laju pertambahan penderita HIV/Aids. Kalau kondom bukan solusinya, lalu metode apa solusinya ? Silakan baca Seri 766 di bawah. ** BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 766. Seks Bebas, Kondom dan HIV/Aids Hasil survei yang dilakukan oleh Annisa Fondation baru-baru ini cukup mengejutkan karena 42,3 persen pelajar perempuan telah melakukan hubungan seks pra-nikah. Siaran pers Annisa Foundation, sebuah lembaga independen yang bergerak dibidang kemanusian dan kesejahteraan gender, menerangkan sebanyak 42,3 persen pelajar di Cianjur sudah hilang keperawanannya saat duduk di bangku sekolah. Yang lebih memprihatinkan, di antara responden mengaku melakukan hubungan seks tanpa ada paksaan atau atas dasar suka sama suka karena kebutuhan. Beberapa responden mengaku melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan dan tidak bersifat komersil. Direktur Annisa Foundation, Laila Sukmadevi, dalam siaran pers itu mengatakan, penelitian dilakukan selama enam bulan mulai Juli hingga Desember 2006 dengan melibatkan sekitar 412 responden yang berasal dari 13 SMP dan SMA negeri maupun swasta di Cianjur dan Cipanas. Disebutkan Laila, berdasarkan hasil survei, total responden yang belum pernah melakukan kegiatan seks berpasangan hanya 18,3 persen. Sedangkan lebih dari 60 persen telah melakukan kegiatan seks berpasangan. Dari jumlah itu 12 persen menggunakan metode coitus interuptus (meludah keluar jendela) dan selebihnya pilih alat kontrasepsi, yaitu kondom yang dijual bebas di pasaran. Seks pra-nikah adalah gaya pelembut (euphemism) dari seks bebas. Sebenarnya ada hal yang pantas dilembutkan, namun ada pula yang tidak pantas, termasuk di antaranya seks bebas itu. Juga seperti misalnya PSK pekerja seks komersiel untuk pelacur serta kata-kata lainnya yang menunjukkan perbuatan ataupun status yang hina lainnya. Biarkanlah semua kata-kata yang menunjukkan kehinaan itu tidak dilembutkan. Gaya lembut jangan dibiarkan iiberal, semua ada batasnya. Demikianlah sekarang ini masyarakat digiring ke arah rasa bahasa bernuansa tidak enak mengenai kata keras, bahwa keras itu tidak baik, sehingga kata-kata itu perlu dilembutkan, sebab keras itu tidak baik. Tidak boleh menghukum anak dengan pukulan, karena itu keras, itu tidak baik. Dalam hal ilmu logam keras itu baik. Dalam Syari'at kita disuruh menghukum dengan pukulan jika anak kita sudah berumur sepuluh tahun malas shalat. Pukulan mendidik menurut Syari'at itu jangan disamakan dengan menganiaya. Pukulan mendidik menurut Syari'at itu terasa sakit tetapi tidak berbahaya, seperti misalnya telapak tangan, betis, dipukul pakai mistar, atau daun telinga dipiting bagian atasnya, jangan bagian bawah. Pukulan yang tidak menurut Syari'at adalah pukulan yang menganiaya yang menyebabkan anak cedera, dan itu bisa ditangkap dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Perlindungan Terhadap Anak. Lihatlah akibatnya metode pendidikan yang menganggap menghukum dengan pukulan itu tidak baik, karena itu keras, lalu apa hasilnya? Anak-anak menjadi liberal, kurang ajar terhadap orang tua dan gurunya, bahkan perilaku yang liberal berupa bernakoba dan berseks bebas yang semakin buas di negeri ini, seperti dijelaskan di atas. Hasil pendidikan bergaya lembut yang menghasilkan perilaku liberal itu ibarat tanaman yang diberi pupuk berupa bacaan sampah pornografi dan tayangan erotis pornoaksi yang menimbulkan hasrat nafsu hewani, serta disiram air berupa kondom yang menimbulkan rasa aman dan berani untuk berbuat hina berseks bebas, ditambah pula lagi dengan pendidikan seks yang menyebabkan para ABG itu tergiur untuk mencobanya, melupakan bahaya yang timbul akibat berseks bebas itu. Tujuan pendidikan seks itu maksudnya baik, tetapi tidaklah semua maksud baik itu akan
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
jadi gimana pak apakah anda setuju untuk membakar (dalam artian menghukum/merajam) para pelaku free sex itu? salam, -- wikan 2009/12/1 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id miftahalzaman wrote: Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. HMNA: Yang patut disesalkan seperti apa yang saya pernah saksikan sendiri, dalam rangka kegiatan penyuluhan HIV/Aids, panitia pelaksana (LSM) mempertontonkan kondom di luar ruangan sidang, bahkan ada anggota panitia yang membagi-bagikan kondom kepada para remaja. Aktivitas ini patut dihentikan karena dapat merusak akhlaq remaja utamanya bagi para ABG (anak baru gede), mereka diberi keberanian untuk berzina. Kalau di barat itu bukan masalah, yaitu bagi mereka yang menganut filsafat permissiveness, kebebasan sex. Pemakaian kondom sama sekali tidak safe. Jadi para hidung belang dan ABG yang mengira diri mereka safe dengan pake kondom, ternyata sama sekali tidak safe , Akibatnya dengan pakai kondom, karena mereka merasa safe ngesek-bebas, jumlah peseks-bebas meningkat, maka jumlah penderita HIV/Aids pun meningkat juga. Jadi pemakaian kondom bukan solusi untuk menahan laju pertambahan penderita HIV/Aids. Kalau kondom bukan solusinya, lalu metode apa solusinya ? Silakan baca Seri 766 di bawah.
[wanita-muslimah] PEMBERITAHUAN!: [PPIAmsterdam] Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA (90% pasti datang)
Pemberitahuan! ADA PERUBAHAN TEMPAT ACARA KE CENTRUM - AMSTERDAM Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA HARI SELASA, JAM 18:30 - 21.00, TANGGAL: 01 DESEMBER 2009 Di tempat pertemuan: CLUB STEREO ALAMAT: jonge Roelensteeg 4, masuk dari Dam Square, ada dalam Kalverstraat Amsterdam. Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Mon, 11/30/09, Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com wrote: From: Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com Subject: [KOREKSI] Re: [PPIAmsterdam] Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA (90% pasti datang) To: herilat...@yahoo.com, muhammad gibran medok_j...@yahoo.com, sastra pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com Date: Monday, November 30, 2009, 4:09 PM ACARA: Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA HARI SELASA, JAM 18:30, TANGGAL: 01 DESEMBER 2009 Di tempat pertemuan ppi amsterdam, *Hospitium uilenstede (Laan van Kronenburg Amtelveen), *sekitar 5 menit jalan kaki dari halte uilenstede, persis di depan gedung Inholland Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Mon, 11/30/09, herilat...@yahoo.com herilat...@yahoo.com wrote: From: herilat...@yahoo.com herilat...@yahoo.com Subject: Re: [PPIAmsterdam] Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA (90% pasti datang) To: ppiamster...@yahoogroups.com, ppi-bela...@yahoogroups.com, MiRa la_l...@yahoo.com, Maman Tahsin bintangtimu...@yahoo.com, Dasa anti_fa...@yahoo.com Date: Monday, November 30, 2009, 3:42 PM Asik, besok aku juga mau baca puisi di sana, datanglah, acara santai bersama happy salma. Salam, heri latiefSent from my BlackBerry® smartphoneFrom: muhammad gibran medok_j...@yahoo.com Date: Mon, 30 Nov 2009 15:27:40 -0800 (PST)To: ppiamster...@yahoogroups.comSubject: [PPIAmsterdam] Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA (90% pasti datang) Halo semua, Ada berita menarik untuk para kaum penggemar seni dan budaya bangsa, maupun penggemar Happy Salma. Dia dikenal bukan hanya sebagai artis yang mempunyai gelar sarjana ekonomi, tapi sekarang Happy Salma juga menitik karir menjadi cerpenis. Dia akan membacakan cerpennya dan disertai monolog episode dari ronggeng dukuh paruk (karya ahmad tohari). Di samping itu, akan ada juga tanya jawab bersama Ibu Connie Rahakundini Bakrie (salah satu Dosen Fakultas Fisip Universitas Indonesia) nantinya beliau juga akan membawakan karya bukunya yang berjudul Defending Indonesia yang dimana pula keesokan harinya beliau dan saudari Happy Salma akan lanjut terbang ke KBRI Bern di Swiss untuk melanjutkan eksibisi mereka di beberapa negara Eropa. Kapan?Dimana? di tempat pertemuan ppi amsterdam, Hospitium uilenstede (Laan van Kronenburg Amtelveen), tanggal 01/12/2009. jam 18.30 sampai selesai. (sekitar 5 menit jalan kaki dari halte uilenstede, persis di depan gedung Inholland) Ayo2 Jangan kita lewatkan kesempatan besar menyaksikan langsung karya anak bangsa kita, akan disediakan makanan dan minuman juga disana :) Salam, PPI Amsterdam p.s. untuk kepastian jadi atau batalnya akan dikabarkan besok siang sebelum pukul 12 pm ;) Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Hasudungan Rudy Yanto Sitohang: (Cerpenku di Harian Medan Bisnis).TEPI MAKAM PAHLAWAN
(Cerpenku di Harian Medan Bisnis).TEPI MAKAM PAHLAWAN Share Today at 10:48 Berikut Cerpen saya dimuat di harian Medan Bisnis, Rubrik B'gaul,Minggu 22 November 2009 . TEPI MAKAM PAHLAWAN Subuh menjelang, kokok ayam bersahut-sahutan. Hawa dingin menusuk relung, menggigit tulang para penghuni, dilanda gelisah. Menggerutu. Betapa hari tak maui membiarkan pulasnya tidur, tarikan selimut rapat-rapat diikuti paduan suara ngorok bernada sumbang. Komposisi alamiah tanpa dirijen-partitur, merentak, mengutuk hidup betapa cepatnya pagi menyapa. Tapi Hasan tak terganggu igauan para tetangga menikmati tidur ditemani nyamuk nakal penghisap darah, menari-nari selepas kenyang berbagi hidup sepanjang malam. Seisi penghuni Kampung Sei Lepan, sudut sebuah kota, dibawah Jembatan Kalimati, tak terganggu bersanding suara riuh sungai kotor, meluap sehabis hujan deras sepanjang sore hingga malam. Selepas lafal doa terakhir Hasan bangkit, melipat sarung dengan rapi, meletakkannya ke dalam lemari penuh hati-hati. Tak lupa sajadah bergambar Ka’bah -warnanya pudar- disimpan dibawah rak baju tak seberapa. Peci hitam yang dipakainya digantung di dinding sebelah baju sekolahnya. Sarung dan peci itu, pemberian almarhum ayahnya menjelang lebaran tiga tahun lampau dari seorang dermawan yang mengadakan sunatan massal gratis dikampungnya. Perlahan dia keluar dari kamar, berjalan menuju dapur yang menyatu dengan kamar mandi. Ditengoknya, ibunya sibuk menyiapkan kue-kue, kerupuk ke atas nampan. Hasan jongkok, ikut membungkus kue-kue dan kerupuk hasil masakan ibunya tadi malam. Ditemani terangnya lampu teplok , Hasan dan Ibunya, Ratih bergegas menyelesaikan bungkusan kue-kue, kerupuk yang berjejer rapi. Takut hari meninggi, mengusir rezeki ditengah kerasnya hidup yang harus ditaklukkan. Bersaing dengan waktu terus berjalan. Tak peduli seorang perempuan beranak satu berjuang mensiasati hidup selepas ditinggal mati suaminya. Hidup adalah perjuangan. Hasan lincah membungkus kue-kue, mengikatnya erat. Sudah terbiasa dikerjakan sejak bapaknya tak ada. Kue dan kerupuk harus dijual pagi ini jikalau tak mau kehilangan rejeki tuk bertahan hidup. “Sudah sholat kau Nak?,” kata Ratih lembut, menyapa anaknya. “Sudah Mak, kudoakan juga supaya jualan kita laku,” jawabnya lugas, percaya diri memandang balik ibunya. Ratih tersenyum getir, sudah empat hari ini dagangannya tak laku, setengahnya-pun tak habis. Dia elus kepala anaknya penuh ketulusan. Berusaha tegar walau hatinya sedih, perih mengingat dia harus membesarkan anaknya sendirian. Berjuang ditengah ganasnya ujian kehidupan yang mendera. Godaan para lelaki yang ingin mempersunting agar mengakhiri status janda yang disandangnya. Dia selalu menolak halus tawaran itu. Belum siap melupakan Amir, suaminya yang mati mengenaskan ketika menyelamatkan seorang anak dikampungnya. Terbawa banjir sungai yang meluap, menerjang kampung dua tahun silam. Anak yang ditolongnya selamat sedangkan Amir tak mampu bertahan menuju tepian, kelelahan, kalah terbawa arus. Tenggelam diantara tumpukan sampah, bongkahan kayu diiringi jeritan menyaksikan wajah suaminya terakhir kali sebelum hilang ditelan air bah sungai yang meluap. Esok hari baru ditemukan, mengambang di pintu air, tiga kilometer dari kampung. Mengingat peristiwa itu, kadang Ratih menitikkan airmata. Tengah malam, dia tak henti berdoa, bersujud memohon kekuatan Maha Kuasa membesarkan pangeran hatinya, Hasan. Satu-satunya buah cinta bersama almarhum suaminya. Ya, dia harus kuat. Sapaan Hasan menyadarkan lamunannya. Kue dan kerupuk sudah beres dimasukkan. Sekarang tinggal berangkat ke tempat Ratih biasa berjualan di samping Taman Makam Pahlawan. Hasan sudah berpakaian sekolah. Dari tempat jualan, dia langsung berangkat ke sekolah. Pintu rumah dikunci kemudian bergegas berjalan menembus pagi, mengalahkan dingin tak terperi. Ratih mengangkat nampan diatas kepalanya, dipegang supaya tak jatuh. Hasan ikut membawa kantong berisi kue dan kerupuk melintasi gang, selokan. Beberapa tikus masih berkeliaran dalam got tak mau kalah. Sepulang sekolah, Hasan langsung ke tempat jualan menemani ibunya menunggu para pembeli. Bocah berperawakan kurus ini duduk di kelas tiga sebuah sekolah dasar. Dia siswa yang berprestasi, kerap mendapat juara kelas. Bahkan membawa harum sekolahnya pada perlombaan baca puisi di kantor Gubernur minggu lalu. Hasan mengalahkan sekolah yang kerap menjadi langganan juara. Menurut gurunya, minggu depan dia akan berangkat ke Jakarta mewakili provinsi di pentas nasional. Bukan main bangganya Hasan terlebih ibunya, Ratih mendengar kabar itu melalui sepucuk surat dari dinas kemarin. Hari menjelang sore, kue-kue jualannya hampir habis. Sejenak dia melongok mencari anaknya. “Hasan dimana kau Nak?,” teriak Ratih memanggil anaknya. Sejak tadi tak kelihatan.
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
- Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 01, 2009 23:49 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom jadi gimana pak apakah anda setuju untuk membakar (dalam artian menghukum/merajam) para pelaku free sex itu? ## HMNA: Llho, anda itu impulsif, belum baca Seri 766 sudah menanggapi. Jawaban pertanyaan anda ada tercantum dalam Seri 766 ttg mekanisme penghalang kesempatan butir pertama. # salam, -- wikan [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
h bagaimana kalau salah-satu pasangan adalah ODHA bukankah akan bijak jika ia safe sex dengan pasangannya dengan pake kondom ? --- Pada Sel, 1/12/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com menulis: Dari: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 1 Desember, 2009, 9:14 PM okay, mungkin mereka berpikiran seperti demikian, menjadikan seks bebas sebagai sasaran tembaknya. tapi apa yang mereka lakukan? malah membakar kondom? kenapa gak sekalian membakar pelaku seks bebas aja sekalian :) salam, -- wikan 2009/12/1 miftahalzaman miftahalzaman@ yahoo.com Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Untuk
Pak HMNA nan budiman, Bukankah kalau dalam perjalan diizin untuk tidak shalat? Tolong beritahukan ayatnya. Saya lupa. Sukran, Sunny [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Stagnating' Malaysia Seeks to Rebuild Economy
http://thejakartaglobe.com/home/stagnating-malaysia-seeks-to-rebuild-economy/344959 December 01, 2009 'Stagnating' Malaysia Seeks to Rebuild Economy Kuala Lumpur. After falling behind neighbors like Indonesia in the race for foreign investment, Malaysia must undertake further economic reforms aimed at boosting growth, a top finance official said on Tuesday. Malaysia needs to rebuild confidence by providing the highest standards of governance after spending a decade stagnating in the wake of the 1997-98 Asian financial crisis, Second Finance Minister Husni Ahmad Hanadzlah told a business conference. Our private investment is now half of what it was since before the Asian crisis while both manufacturing and service sectors have become less capital intensive, Husni said. Malaysian ministers rarely criticize the country's economic performance, preferring instead to tout its rejection of advice and money from the International Monetary Fund in 1998 as a role model during the current global economic turmoil. The most recent Transparency International corruption index saw Malaysia slide nine places to 57th. The government has been hit by a multibillion dollar corruption scandal over the construction of a free trade zone at the country's main port. Malaysia recorded its first net portfolio inflows of 8.8 billion Malaysian ringgit ($2.6 billion) in the third quarter of 2009 after five consecutive quarters of outflows of portfolio investment totaling 114.4 billion ringgit. In a bid to revive growth, Malaysia's Prime Minister Najib Razak recently introduced economic reforms that included reducing requirements that Malays own 30 percent of listed companies and opening up financial services. While the reforms, aimed at helping Malaysia compete with fast-growing regional powers like China and India were welcomed, few investors have committed new funds. Husni hinted that more reforms could come, ending protection for the majority Malay population, a potentially unpopular move from a government still licking its wounds after heavy election losses last year. The long-term success of the nation's economy must take precedence over the short-term interests of a few protected groups, he said. In some parts of the economy, such as the vehicle sector and government procurement, Malays are given preference for contracts and ownership, a measure some have criticized for fostering corruption and wasting money. Husni touched on possible reforms to massive government-linked companies which make up half of the top 30 companies listed on Bursa Malaysia and whose low levels of free float have caused investors to shun Malaysia's stock market. Malaysia is trapped in a low-value-added, low-wage and low-productivity structure, Husni said. Among its peers, Indonesia, China, India, Vietnam, Philippines and Thailand, Malaysia's economic growth over the past three years was second-lowest, he said. Reuters, AFP [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Ex-beauty queen dies after surgery
http://www.theaustralian.com.au/news/world/ex-beauty-queen-dies-after-surgery/story-e6frg6so-1225805925900 Ex-beauty queen dies after surgery a.. From: The Times b.. December 01, 2009 9:50PM BUENOS AIRES: A former Miss Argentina has died after undergoing cosmetic surgery to get firmer buttocks. Solange Magnano, 38, died of pulmonary embolism after undergoing a gluteoplasty in Buenos Aires, a normally routine procedure that involves placing implants in the buttocks to give them a firmer outline. The mother of eight-year-old twins, who won the beauty crown in 1994, died after three days in a critical condition. Roberto Piazza, a close friend, claimed that the procedure also involved injections and the liquid went to her lungs and brain. This woman who had everything is dead because she wanted to have a slightly firmer behind, said Piazza, a fashion designer. Gluteoplasty has rocketed in popularity recently as women attempt to replicate the curvy shapes of stars such as Jennifer Lopez and Sandra Bullock. According to a survey by the International Society of Aesthetic Plastic Surgery, J-Lo's rear is rated No 1 by plastic surgeons' patients seeking to remake their buttocks. The organisation said the singer was favoured by a huge percentage. Ms Magnano underwent the procedure at a plastic surgery clinic on Thursday. The following day she was rushed to hospital with an acute respiratory deficiency. Her condition deteriorated until she suffered the embolism and died on Sunday. She only underwent the procedure because she thought it was no big deal, said Guillermo Azar, another close friend of Ms Magnano. Juan Carlos Seiler, former president of the Buenos Aires Association of Plastic Surgeons, suggested the doctor who performed the procedure might not have been a real professional from an approved cosmetic surgery centre. There were about 50,000 plastic surgery procedures performed in Argentina last year, a 60 per cent increase over 2003, with a growing number of foreigners seeking inexpensive cosmetic enhancements accounting for much of the increase. THE TIMES Related Coverage a.. Beauty queen dies in bid for 'firmer ass' Adelaide Now, 1 day ago b.. Joined twin girls to be separated The Australian, 15 Nov 2009 c.. Teens going under knife for liposuction NEWS.com.au, 5 Nov 2009 d.. Cosmetic surgery for teens Herald Sun, 5 Nov 2009 e.. Drawing the line on the beauty industry Adelaide Now, 4 Nov 2009 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Indonesia bans Balibo
Reflection: click situs ini untuk melihat video footage : http://www.smh.com.au/world/indonesia-bans-balibo-20091201-k42t.html?autostart=1 Indonesia bans Balibo December 2, 2009 Loading player This video will automatically play after a 5 second delay. Balibo's murderous tale East Timorese President Jose Ramos-Horta believes the murder of the Balibo five can tell crucial lessons to today's society. a.. Video feedback b.. Video settings Indonesia has banned the politically sensitive Australian movie about the Balibo Five. Indonesia's censorship board, the LSF, made the ruling late on Tuesday, just hours before a planned premiere screening of Robert Connolly's Balibo. Organisers of the event, the Jakarta Foreign Correspondents Club, were forced to cancel the screening just minutes before its scheduled start. The LSF's decision means the Jakarta International Film Festival will also be forbidden from showing the film as part of its lineup. Festival Director Lalu Rois Amri said he was disappointed by the decision and would try to have it reversed. Basically they won't allow us to show it, but I'm still waiting for the formal explanation, he said. Balibo depicts Indonesian soldiers brutally murdering the five Australia-based newsmen in the East Timorese border town in 1975. The Indonesian military was instrumental in convincing the LSF to ban the film, which contradicts the official Indonesian explanation that the newsmen were accidentally killed in crossfire. The film's release in Australia earlier this year came just weeks before federal police announced they would conduct a formal war crimes investigation into the killings. The probe follows a 2007 coronial inquest that concluded Indonesian forces deliberately killed the journalists to cover up their invasion of East Timor. AAP [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] The English Parliament
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2009\12\01\story_1-12-2009_pg3_4 Tuesday, December 01, 2009 PURPLE PATCH: The English Parliament -Voltaire The members of the English Parliament are fond of comparing themselves to the old Romans. Not long since Mr Shippen opened a speech in the House of Commons with these words, The majesty of the people of England would be wounded. The singularity of the expression occasioned a loud laugh; but this gentleman, so far from being disconcerted, repeated the same words with a resolute tone of voice, and the laugh ceased. In my opinion, the majesty of the people of England has nothing in common with that of the people of Rome, much less is there any affinity between their governments. There is in London a senate, some of the members whereof are accused (doubtless very unjustly) of selling their voices on certain occasions, as was done in Rome; this is the only resemblance. Besides, the two nations appear to me quite opposite in character, with regard both to good and evil. The Romans never knew the dreadful folly of religious wars, an abomination reserved for devout preachers of patience and humility. Marius and Sylla, Caesar and Pompey, Anthony and Augustus, did not draw their swords and set the world in a blaze merely to determine whether the flamen should wear his shirt over his robe, or his robe over his shirt, or whether the sacred chickens should eat and drink, or eat only, in order to take the augury. The English have hanged one another by law, and cut one another to pieces in pitched battles, for quarrels of as trifling a nature. The sects of the Episcopalians and Presbyterians quite distracted these very serious heads for a time. But I fancy they will hardly ever be so silly again, they seeming to be grown wiser at their own expense; and I do not perceive the least inclination in them to murder one another merely about syllogisms, as some zealots among them once did. But here follows a more essential difference between Rome and England, which gives the advantage entirely to the latter - viz., that the civil wars of Rome ended in slavery, and those of the English in liberty. The English are the only people upon earth who have been able to prescribe limits to the power of kings by resisting them; and who, by a series of struggles, have at last established that wise government where the prince is all-powerful to do good, and, at the same time, is restrained from committing evil; where the nobles are great without insolence, though there are no vassals; and where the people share in the government without confusion. The House of Lords and that of the Commons divide the legislative power under the king, but the Romans had no such balance. The patricians and plebeians in Rome were perpetually at variance, and there was no intermediate power to reconcile them. The Roman senate, who were so unjustly, so criminally proud as not to suffer the plebeians to share with them in anything, could find no other artifice to keep the latter out of the administration than by employing them in foreign wars. They considered the plebeians as a wild beast, whom it behoved them to let loose upon their neighbours, for fear they should devour their masters. Thus the greatest defect in the government of the Romans raised them to be conquerors. By being unhappy at home, they triumphed over and possessed themselves of the world, till at last their divisions sunk them to slavery. The government of England will never rise to so exalted a pitch of glory, nor will its end be so fatal. The English are not fired with the splendid folly of making conquests, but would only prevent their neighbours from conquering. They are not only jealous of their own liberty, but even of that of other nations. The English were exasperated against Louis XIV for no other reason but because he was ambitious, and declared war against him merely out of levity, not from any interested motives. The English have doubtless purchased their liberties at a very high price, and waded through seas of blood to drown the idol of arbitrary power. Other nations have been involved in as great calamities, and have shed as much blood; but then the blood they spilt in defence of their liberties only enslaved them the more. That which rises to a revolution in England is no more than a sedition in other countries. A city in Spain, in Barbary, or in Turkey, takes up arms in defence of its privileges, when immediately it is stormed by mercenary troops, it is punished by executioners, and the rest of the nation kiss the chains they are loaded with. The French are of opinion that the government of this island is more tempestuous than the sea which surrounds it, which indeed is true; but then it is never so but when the king raises the storm - when he attempts to seize the ship of which he is only the chief pilot. The civil wars of France lasted longer, were more
[wanita-muslimah] 135 Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci
http://www.antaranews.com/berita/1259679938/135-haji-indonesia-wafat-di-tanah-suci 135 Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci Selasa, 1 Desember 2009 22:05 WIB | Peristiwa | | Jeddah (ANTARA News) - Dengan wafatnya 10 jemaah haji sejak Sabtu lalu tercatat sudah 135 jemaah haji Indonesia yang meninggal saat menunaikan ibadah haji di tanah suci. Sistem Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat) Departemen Agama mengungkapkan, Selasa, nama sepuluh jemaah yang meninggal terakhir adalah Ny. Siti Suaibah (68) asal Banjarnegara, Siraju Amarullah (usia tidak diketahui) asal Ujunghpandang, Ny. Kustiani Ngadiman (?) asal Medan. Kemudian Ny. Sri Wahyuni (58) asal Boyolali, Kaulan bin Sarmun (59) asal Ponorogo, Edy Karsidi (80) asal Kuningan, Ny, Juwariah Maksum (69) asal Cirebon, Ny. Bariah Ibak (77) asal Serapat, Aceh, Aliwu Katili (67) asal Limboto dan Ade Sukandar (56) asal Garut. Disebutkan Ny. Siti Suaibah, Ny. Sri Wahyuni, Ny. Bariah, Ny Juwariah dan Aliwu meninggal akibat gagal jantung (cardiac arrest), Ny. Kustiani, Kaulan, Edy Karsidi akibat penyakit pernafasan (respiratory failure), Siraju Amarulah akibat penyakit darah tinggi (hypertensi) dan Ade Sukandar akibat kerusakan otak karena penyakit lever (ensefalopathi hepaticum) yang diidapnya. (*) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Ganyang Mafia, Perbaiki Citra Polri-Kejaksaan
Refleksi : Mengapa hanya mafia diganyang? Bukankah bagus apabila semua dipermak? http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=12173 2009-12-01 Ganyang Mafia, Perbaiki Citra Polri-Kejaksaan Anita Retno Lestari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkesan sensi (senang sensasi) atau ingin menarik perhatian, ketika publik dan pers ramai-ramai mengutuk maraknya makelar kasus, dengan menggelar deklarasi ganyang mafia (GM) yang dilanjutkan dengan rencana membentuk satgas antimafia. Pada satu sisi, tujuan SBY memang sesuai dengan kehendak publik. Tapi, pada sisi lain, SBY terkesan memosisikan Polri-Kejaksaan sebagai pihak tertuduh. Akibatnya, citra Polri-Kejaksaan semakin buruk. Sebab, Polri - Kejaksaan adalah institusi negara yang menangani setiap kasus hukum sebelum dibawa ke pengadilan. Seharusnya SBY memilih cara elegan dalam melaksanakan GM. Misalnya, mereformasi Polri - Kejaksaan dalam bentuk mereposisi jabatan-jabatan di dalamnya dengan mempercepat sistem rotasi dan regenerasi. Ibarat ada kamar yang kotor, kepala rumah tangga tidak perlu gembar-gembor ingin mengajak semua orang untuk membersihkannya, tapi lebih baik diam-diam menyapunya sendiri hingga betul-betul bersih. Mafia hukum yang selalu mendukung merajalelanya korupsi di Indonesia bukanlah makhluk baru, melainkan mahkluk lama yang telah memiliki sejarah panjang. Ketika negara ini baru merdeka, korupsi langsung merajalela, sehingga Bung Hatta pernah menyatakan korupsi adalah penyakit kanker yang paling sulit disembuhkan, karena sel-selnya menyebar ke seluruh anggota badan (1950). Demikian juga upaya pemberantasan korupsi, termasuk GM, bukanlah hal baru, melainkan isu yang sudah basi. Dan jika upaya pemberantasan korupsi selalu gagal, penyebabnya selalu ketidakseriusan atau hanya merupakan gincu penguasa saja sebagai reaksi atas maraknya aksi-aksi massa mengutuk korupsi. Dengan memiliki sejarah panjang, mafia hukum selalu hidup bagaikan benalu pada institusi penegak hukum, khususnya Polri - Kejaksaan. Dalam hal ini, mafia hukum bisa saja terdiri dari kalangan mantan pejabat atau petugas di bidang hukum yang sangat memahami persoalan hukum. Jika mafia hukum selalu berkolaborasi dengan oknum-oknum di kepolisian dan kejaksaan, bukan berarti seluruh jajaran aparat kepolisian dan kejaksaan terlibat. Dan ibarat kotoran, mafia hukum hanya mengotori ruang-ruang kerja oknum di kepolisian dan kejaksaan. Maka jika memang ingin membersihkannya, harus dengan tindakan yang cermat dan proporsional, tanpa perlu overacting dan gembar-gembor. Selalu Gagal Oleh karena itu, SBY tidak perlu meniru para pendahulunya yang selalu gagal memberantas korupsi. Sejarah panjang mafia hukum yang identik dengan merajalelanya korupsi bisa semakin panjang jika SBY tidak serius memberantasnya. Lebih dari itu, cita-cita reformasi yang intinya membangun pemerintahan yang bersih akan tinggal fatamorgana saja. Di mata publik, deklarasi GM mengesankan adanya sikap kikuk yang ingin ditutupi dengan overacting atau cari muka dan cuci tangan yang kontraproduktif. Sikap kikuk dalam pemberantasan korupsi juga bukan hal baru, karena target yang hendak diberantas bisa saja teman-teman lama atau bahkan sahabat seperjuangan dan mantan senior yang sepatutnya dihormati. Kini, sebagai presiden yang dipilih langsung oleh rakyat melalui sistem demokrasi, SBY sepatutnya mampu menarik garis tegas yang betul-betul konkret, bukan sekadar basa-basi yang akhirnya bisa menggagalkannya dalam memberantas mafia dan korupsi. Sepatutnya SBY memakai kacamata demokrasi, yakni membela kepentingan yang lebih besar daripada membela kepentingan sejumlah orang yang betul-betul terbukti dan terindikasi tidak bersih lagi. Munculnya GM dan rencana membentuk satgas antimafia harus bisa sepenuhnya membantu Polri - Kejaksaan tanpa perlu merusak citranya. Kasihan Polri - Kejaksaan jika citranya jadi makin buruk, sehingga sering dimaki-maki publik. Pengalaman membentuk Tim 8 yang menuai kontroversi dan cenderung mempermalukan Polri - Kejaksaan tak perlu dijadikan tradisi. Jika, misalnya mafia betul-betul disinyalir telah marak di tubuh Polri - Kejaksaan, lebih baik SBY membersihkannya dengan proporsional, yakni mempercepat rotasi dan regenerasi kepemimpinan di dalam Polri - Kejaksaan. Jika memang benar Polri - Kejaksaan telah menjadi habibat mafia hukum, semua jajaran pemegang tongkat komandan harus diganti dengan wajah baru, segar, serta benar-benar bersih. Hal ini tentu lebih baik bagi Polri - Kejaksaan sendiri dan sesuai dengan tuntutan reformasi yang notabene kehendak publik. Untuk itu, semua pejabat di semua tingkatan di dalam Polri - Kejaksaan yang diganti harus bersikap legawa demi membantu Polri - Kejaksaan memberbaiki citranya. Ibarat diajak ikut membantu membersihkan rumah sendiri, risiko tampak ikut kotor adalah wajar, yang penting rumah bisa betul-betul bersih. Percayalah, tidak ada anggota keluarga besar Polri -
[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir. Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya. Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-( salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalza...@... wrote: Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya.
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Mbak Aisha, mahasiswa juga terbagi-bagi lho. Nggak semua mahasiswa sama. Dan masing masing kelompok pasti punya role model masing-masing. Kalo role model mereka memilih cara pemakaian otot daripada otak, mereka juga akan menirunya. Kalo mau prihatin, prihatin terhadap mereka yang membuat mahasiswa menjadi seperti itu. :D On Dec 2, 2009, at 12:12 AM, aishayasmina2002 wrote: Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir. Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya. Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-( salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalza...@... wrote: Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Maksudnya generasi yang lebih tua-nya? Generasi ortu mereka, ortu kandung atau ortu lainnya seperti para pemimpin, ulama, dll? Mungkin cucoks dengan peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya :D eh mas Don, sampai sejauh ini sudah ada penelitian belum ya tentang keberhasilan kondom dalam kaitannya dengan HIV ini? salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana donnie.dam...@... wrote: Mbak Aisha, mahasiswa juga terbagi-bagi lho. Nggak semua mahasiswa sama. Dan masing masing kelompok pasti punya role model masing-masing. Kalo role model mereka memilih cara pemakaian otot daripada otak, mereka juga akan menirunya. Kalo mau prihatin, prihatin terhadap mereka yang membuat mahasiswa menjadi seperti itu. :D On Dec 2, 2009, at 12:12 AM, aishayasmina2002 wrote: Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir. Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya. Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-( salam AY
RE: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
ASsalaamu'alaykum wR wB Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran kondom itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat mengerikan, terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini adalah pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri syahnya) untuk memakainya. Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah mempromosikan kondom ? Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya dengan menutup semua industry maksiat seperti itu... Tapi ya... kembali deh ke duit. Karena industry itu mendatangkan duit, jadi dilestarikan terus... mending bagiin kondom supaya pelanggan tetap merasa aman dan duit ngalir terus, mungkin begitu pikirnya. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of donnie damana Sent: Wednesday, December 02, 2009 7:24 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Mbak Aisha, mahasiswa juga terbagi-bagi lho. Nggak semua mahasiswa sama. Dan masing masing kelompok pasti punya role model masing-masing. Kalo role model mereka memilih cara pemakaian otot daripada otak, mereka juga akan menirunya. Kalo mau prihatin, prihatin terhadap mereka yang membuat mahasiswa menjadi seperti itu. :D On Dec 2, 2009, at 12:12 AM, aishayasmina2002 wrote: Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir. Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya. Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-( salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalza...@... wrote: Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Banyak. Contoh negara yang dianggap berhasil mengontrol (bukan memberantas) HIV adalah Thailand, karena intervensi condom mereka yang ekstensif. Data menunjukkan kasus HIV menunjukan trend peningkatan HIV menjadi lebih rendah (melandai). Harus diingat bahwa kasus HIV itu sampai saat ini tidak dapat berkurang kecuali kalau penderitanya meninggal (gak ada penderita yang sembuh). Dengan semakin membaiknya layanan kesehatan dan tersedianya obat ARV, maka pasien HIV yang dulunya cepat mati, sekarang mampu diperpanjang umurnya (seperti orang kena sakit diabetes). Sehingga dari tahun ke tahun akan ada penambahan akumulasi penderita HIV. Sehingga keberhasilan pengendalian HIV tidak bisa diukur dengan melihat penurunan kasus di masyarakat. Karena penurunan kasus justru merupakan indikasi buruknya layanan kesehatan bagi penderita HIV. Sehingga keberhasilan pengendalian HIV diukur dari melambatnya kecepatan peningkatan kasus HIV. Efektivitas kondom sendiri sudah ada penelitiannya dengan membandingkan antara mereka yang memakai kondom secara konsisten dan tidak pada pasangan diskordan (salah satu HIV positif). hasilnya mereka yang memakai kondom secara konsisten akan mempunyai risiko penularan yang sangat kecil. :D On Dec 2, 2009, at 12:38 AM, aishayasmina2002 wrote: Maksudnya generasi yang lebih tua-nya? Generasi ortu mereka, ortu kandung atau ortu lainnya seperti para pemimpin, ulama, dll? Mungkin cucoks dengan peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya :D eh mas Don, sampai sejauh ini sudah ada penelitian belum ya tentang keberhasilan kondom dalam kaitannya dengan HIV ini? salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana donnie.dam...@... wrote: Mbak Aisha, mahasiswa juga terbagi-bagi lho. Nggak semua mahasiswa sama. Dan masing masing kelompok pasti punya role model masing-masing. Kalo role model mereka memilih cara pemakaian otot daripada otak, mereka juga akan menirunya. Kalo mau prihatin, prihatin terhadap mereka yang membuat mahasiswa menjadi seperti itu. :D On Dec 2, 2009, at 12:12 AM, aishayasmina2002 wrote: Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir. Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya. Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-( salam AY [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
wa'alaikumussalam wr wb kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya dengan menggunakan kondom. kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur seks bebas. saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara. kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya. wassalam, -- wikan 2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com ASsalaamu'alaykum wR wB Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran kondom itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat mengerikan, terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini adalah pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri syahnya) untuk memakainya. Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah mempromosikan kondom ? Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya dengan menutup semua industry maksiat seperti itu... Tapi ya... kembali deh ke duit. Karena industry itu mendatangkan duit, jadi dilestarikan terus... mending bagiin kondom supaya pelanggan tetap merasa aman dan duit ngalir terus, mungkin begitu pikirnya.
RE: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Saya meragukan keberhasilan kondomisasi ini. Mungkin mas Donny punya pendapat lain untuk article di bawah ini ? Dan saya temukan banyak informasi yang sejenis mengenai kegagalan kondomisasi untuk mengurangi laju epidemic HIV/AIDS ini. Yang memang bisa menanggulangi ya menyadarkan masyarakat akan bahaya seks bebas, meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat, penutupan industry esek2 dan narkoba. http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/07/12/05060528/Kondom.Tak.Mamp u.Cegah.Keganasan.AIDS.di.Jayapura Minggu, 12 Juli 2009 | 05:06 WIB JAYAPURA, KOMPAS.com - Program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia melalui kondomisasi yang diadopsi dari strategi United Nation Acquired Immune Deficiency Syndrome (UNAIDS) dan Word Health Organization (WHO) ternyata tidak mampu mencegah penjangkitan maupun penyebaran penyakit berbahaya ini. Hal tersebut diungkapkan Pemerhati Masalah Sosial dan Masyarakat, Lathifah Husna, menanggapi program pencegahan dan penyebaran HIV/AIDS melalui pemakaian kondom di Jayapura, Minggu (12/7). Kondomisasi jelas tidak terbukti mampu mencegah penyebaran HIV/AIDS di saat budaya seks bebas semakin tumbuh subur, ujarnya. Selain itu, lanjutnya, tingkat ketakwaan masyarakat terhadap ajaran agama yang mengharamkan kebebasan seks, kultur yang kian individualistis, kontrol masyarakat yang semakin lemah, kemiskinan yang kian menghimpit dan maraknya industri prostitusi semakin membuka celah penyebaran HIV/AIDS. Kehadiran kondom justru membuat sebagian masyarakat semakin berani melakukan perzinahan, apalagi dengan adanya rasa aman semu yang ditanamkan dengan penggunaan kondom ini, katanya. Selanjutnya, dia menjelaskan rasa aman semua ini disebabkan karena, selain seks bebas bertentangan dengan ajaran agama dan norma kesusilaan, ternyata kondom terbukti tidak mampu mencegah transmisi HIV. Hal ini karena kondom terbuat dari bahan dasar karet atau lateks, yakni senyawa hidrokarbon dengan polimerisasi yang berarti mempunyai serat dan berpori-pori. Dengan menggunakan mikroskop elektron, terlihat tiap pori berukuran 70 mikron, yaitu 700 kali lebih besar dari ukuran HIV, yang hanya berdiameter 0,1 mikron. Selain itu, para pemakai kondom semakin mudah terinfeksi atau menularkan karena selama proses pembuatan kondom terbentuk lubang-lubang. Terlebih lagi, kondom sensitif terhadap suhu panas dan dingin sehingga 36-38 persen sebenarnya tidak dapat digunakan. Kondomisasi atau 100 persen kondom sebagai salah satu butir dari strategi nasional telah ditetapkan sejak 1994 hingga sekarang. Kampanye pengunaan kondom awalnya dipopulerkan melalui kampanye ABCD, yaitu A: abstinentia, B: be faithful, C: condom dan D: no drug. Hingga akhir Juni 2008, data Departemen Kesehatan menunjukkan total kasus HIV/AIDS di Indonesia berjumlah 18.963 orang. Di Papua, yang merupakan urutan ketiga jumlah kasus HIV/AIDS terbanyak di Indonesia, hingga akhir Desember 2008 ditemukan 4.548 kasus dengan rincian laki-laki 2.310 orang, perempuan 2.184 orang, dan tak dikenal 54 kasus. -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of donnie damana Sent: Wednesday, December 02, 2009 7:59 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Banyak. Contoh negara yang dianggap berhasil mengontrol (bukan memberantas) HIV adalah Thailand, karena intervensi condom mereka yang ekstensif. Data menunjukkan kasus HIV menunjukan trend peningkatan HIV menjadi lebih rendah (melandai). Harus diingat bahwa kasus HIV itu sampai saat ini tidak dapat berkurang kecuali kalau penderitanya meninggal (gak ada penderita yang sembuh). Dengan semakin membaiknya layanan kesehatan dan tersedianya obat ARV, maka pasien HIV yang dulunya cepat mati, sekarang mampu diperpanjang umurnya (seperti orang kena sakit diabetes). Sehingga dari tahun ke tahun akan ada penambahan akumulasi penderita HIV. Sehingga keberhasilan pengendalian HIV tidak bisa diukur dengan melihat penurunan kasus di masyarakat. Karena penurunan kasus justru merupakan indikasi buruknya layanan kesehatan bagi penderita HIV. Sehingga keberhasilan pengendalian HIV diukur dari melambatnya kecepatan peningkatan kasus HIV. Efektivitas kondom sendiri sudah ada penelitiannya dengan membandingkan antara mereka yang memakai kondom secara konsisten dan tidak pada pasangan diskordan (salah satu HIV positif). hasilnya mereka yang memakai kondom secara konsisten akan mempunyai risiko penularan yang sangat kecil. :D On Dec 2, 2009, at 12:38 AM, aishayasmina2002 wrote: Maksudnya generasi yang lebih tua-nya? Generasi ortu mereka, ortu kandung atau ortu lainnya seperti para pemimpin, ulama, dll? Mungkin cucoks dengan peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya :D eh mas Don, sampai sejauh ini sudah ada penelitian belum ya tentang keberhasilan kondom dalam kaitannya dengan HIV ini? salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana
RE: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Mas Wikan, Saya setuju ada prioritas. Tapi itu kan kalau memang bisa diprioritaskan. Pertanyaannya : kenapa kok tidak bisa menutup gang Dolly ? Ada ngga yang menjelaskan : KENAPA ? DI Balikpapan sini juga ada lokalisasi seperti itu. Masyarakat Balikpapan (terutama yang muslim), sudah berulang kali minta penutupan tempat itu, sudah berapa kali demo. Saya pernah mengobrol dengan salah seorang guru sekolah yang berdekatan dengan daerah itu, anak2 di situ sungguh2 terganggu. Tapi sampai saat ini belum juga ditutup... Sampai gemes sama pemerintah di sini.. Ada uang, bukannya untuk memberi modal para pelacur itu untuk beralih profesi atau membuat pelatihan, malahan untuk membagi-bagi kondom dan pemeriksaan kesehatan dan memberi kasur dan tilam yang bersih... DI mana letak prioritisasinya.. Coba deh, kita hitung dengan seksama biaya program penanggulangan HIV/AIDS itu ada berapa. Berapa dari dana tersebut yang berpihak pada orang baik-baik, dan berapa yang berpihak pada yang sebaliknya? Selain itu, sebagai orang Islam, tentu keislaman kita akan mencegah kita semua memfasilitasi perbuatan yang haram. Kaidah ushul fiqih mengatakan bahwa perbuatan yang pasti mengantarkan kepada perbuatan lain yang haram, maka perbuatan itu haram. Membagi-bagikan kondom di lokalisasi itu 90% pasti digunakan untuk keharaman, jadi perbuatan itu haram. Wallahua'lam. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:05 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom wa'alaikumussalam wr wb kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya dengan menggunakan kondom. kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur seks bebas. saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara. kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya. wassalam, -- wikan 2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com mailto:ninghdw%40chevron.com ASsalaamu'alaykum wR wB Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran kondom itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat mengerikan, terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini adalah pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri syahnya) untuk memakainya. Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah mempromosikan kondom ? Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya dengan menutup semua industry maksiat seperti itu... Tapi ya... kembali deh ke duit. Karena industry itu mendatangkan duit, jadi dilestarikan terus... mending bagiin kondom supaya pelanggan tetap merasa aman dan duit ngalir terus, mungkin begitu pikirnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Ini artikel Kompas? :-( Kirain cuma artikelnya Abah HMNA aja yang mempersoalkan pori-pori lateks :-) Mengenai efektivitas kondom dalam mengurangi resiko penyebaran HIV/AIDS (redaksinya dibikin moderat dibanding mencegah) sudah banyak diteliti. Perdebatan tentu saja ada. Beberapa linknya: (nanti para dokter, tabib dan dukun di WM sini bisa menambahi :-) 1. http://www.cdc.gov/condomeffectiveness/latex.htm (dengan referensinya http://www.cdc.gov/condomeffectiveness/references.html) Condoms and STDs: Fact Sheet for Public Health Personnel kata kuncinya: ... when used consistently and correctly = Latex condoms, when used consistently and correctly, are highly effective in preventing the sexual transmission of HIV, the virus that causes AIDS. HIV infection is, by far, the most deadly STD, and considerably more scientific evidence exists regarding condom effectiveness for prevention of HIV infection than for other STDs. The body of research on the effectiveness of latex condoms in preventing sexual transmission of HIV is both comprehensive and conclusive. The ability of latex condoms to prevent transmission of HIV has been scientifically established in “real-life” studies of sexually active couples as well as in laboratory studies. Laboratory studies have demonstrated that latex condoms provide an essentially impermeable barrier to particles the size of HIV. Theoretical basis for protection. Latex condoms cover the penis and provide an effective barrier to exposure to secretions such as urethral and vaginal secretions, blocking the pathway of sexual transmission of HIV infection. Epidemiologic studies that are conducted in real-life settings, where one partner is infected with HIV and the other partner is not, demonstrate that the consistent use of latex condoms provides a high degree of protection. = 2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8392926?dopt=Abstract Contraception. 1993 Jun;47(6):559-67. Efficacy of thermoplastic elastomer and latex condoms as viral barriers the effective maximum pore size in all of the TPE condoms . was too small to let HIV (80-120 nm) and hepatitis B virus (about 42 nm) filter through. = Contraception. 1993 Jun;47(6):559-67. Efficacy of thermoplastic elastomer and latex condoms as viral barriers. Kettering J. Department of Microbiology, School of Medicine, Loma Linda University, California 92354. The barrier efficacy of a thermoplastic elastomer (TPE) and three brands of latex condoms was compared in a passive-leak test and in a dynamic model of simulated intercourse. Fifteen replicates of each of the condoms were challenged with bacteriophage T7 (100 nm) and the polio virus Type 1 (PV-1, 27 nm). In the passive test, no condom leaked either virus. In the dynamic model, no TPE condoms leaked either virus and no latex condoms leaked T7. Two samples of one commercially available latex condom leaked T7 but not PV-1. These data support that intact latex condoms are effective in vivo viral barriers and extend the finding to TPE condoms as well. Given its substantial equivalence to latex as a viral barrier, TPE condoms are an alternative choice for individuals with latex allergies. The TPE material is also more resistant to common environmental conditions that affect latex adversely and should therefore be a superior choice if condoms must be stored for extended periods in suboptimal conditions. PIP: A microbiologist at Loma Linda University in California used T7 (100 nm), a virulent bacteriophage of Escherichia coli, and the poliovirus type 1 (PC-1) (27 nm) to compare the efficacy of the viral barrier of latex and new thermoplastic elastomer (TPE) condoms. The scientist used a passive test and a simulated intercourse model to compare the 2 condom types. The simulation consisted of a condom-covered disposable centrifuge tube with 4 ml of virus which was inserted into an outer condom with 2 ml of virus-free medium. This apparatus was withdrawn and inserted 30 times within 30 seconds into a commercially produced latex vagina. The tests with T7 used 15 condoms of each brand. The tests with PV-1 used 14 condoms of each brand. The only TPE condom brand was Tactylon. Latex condom brands were Shiek, Trojan-Enz, and Lifestyles. No virus passed through the barrier during the passive test. T7 leaked through 2 latex condoms (13.3%) of the same brand (Trojan-Enz) during the simulated intercourse test. On the other hand, PV-1 did not leak through any of the condoms. Tactylon effectively prevented the passage of both T7 and PV-1. These findings confirmed that latex condoms tend to block passage of both small and large viruses. They indicated that TPE condoms also block passage of small and large viruses. Thus, the effective maximum pore size in all of the TPE condoms and in all but 2 of the latex condoms was too small to let HIV (80-120 nm) and hepatitis B virus (about 42 nm) filter through. Clinical trials have indicated the breakage rate of TPE condoms is not
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Mbak Ning, Tidak ada yang 100% di dunia kedokteran/kesehatan. Makanya selalu ada confidence interval, ada estimated error. tapi againts all odds sebuah penelitian akan menunjukkan seberapa besar penurunan risiko ataupun tingkat proteksi sebuah intervensi kesehatan. Kondom, memang tidak 100% mencegah HIV, karena berbagai hal (kebocoran, pemakaian yang tidak konsisten, kualitas yang belum tentu sama dari berbagai merk kondom yang beredar di pasaran). Tetapi bukti menunjukkan: -Kondom bisa menurunkan resiko pada pasangan diskordan -Penurunan kecepatan penambahan kasus HIV/AIDS di berbagai negara yang melakukan intervensi kondom secara intensif. -Biaya yang diperlukan untuk mengobati pasien HIV sedemikian besar, sementara HIV belum bisa disembuhkan. -HIV menyebabkan peningkatan kasus TB (karena HIV+ punya risiko terkena TB 60%), sementara indonesia adalah negara dengan kasus TB terbesar nomor 3 di dunia. -HIV juga menyebabkan resistensi pengobatan TB karena infeksi berulang atau kekambuhan Tidak ada bukti: -Negara yang melakukan pendekatan ajaran keagamaan yang berhasil mencegah penyebaran penyakit ini. Di berbagai negara yang berbasis agama penyakit HIV juga menyebar dengan cepat: Now, the government is opening up. In June, the Ministry of Health announced that more than 10,000 people in Saudi Arabia were H.I.V.-positive or had AIDS, including nearly 600 children. The numbers appear to show a significant increase in infection over 2004, when 7,800 cases were reported, and 2003, when 6,700 cases were reported. Officials say that better reporting is the reason for the growing numbers. But many doctors say even the latest figures are off, with the real numbers likely to be far higher in this nation of 27 million people. One physician who has treated many patients who have been hiding their condition or were unaware of it estimated that the real number could be as high as 80,000. (http://www.nytimes.com/2006/08/08/world/middleeast/08saudi.html) Terkait dengan pori kondom, coba search di database literatur kedokteran/kesehatan (medline adalah database kesehatan terbesar di dunia url: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/), apakah ada artikel yang memuat tentang hal tersebut Selanjutnya terserah anda mau percaya yang mana. karena seringkali kita melihat apa yang kita percaya dan bukan sebaliknya.. :D salim, Donnie On Dec 2, 2009, at 1:10 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote: Saya meragukan keberhasilan kondomisasi ini. Mungkin mas Donny punya pendapat lain untuk article di bawah ini ? Dan saya temukan banyak informasi yang sejenis mengenai kegagalan kondomisasi untuk mengurangi laju epidemic HIV/AIDS ini. Yang memang bisa menanggulangi ya menyadarkan masyarakat akan bahaya seks bebas, meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat, penutupan industry esek2 dan narkoba. http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/07/12/05060528/Kondom.Tak.Mamp u.Cegah.Keganasan.AIDS.di.Jayapura Minggu, 12 Juli 2009 | 05:06 WIB JAYAPURA, KOMPAS.com - Program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia melalui kondomisasi yang diadopsi dari strategi United Nation Acquired Immune Deficiency Syndrome (UNAIDS) dan Word Health Organization (WHO) ternyata tidak mampu mencegah penjangkitan maupun penyebaran penyakit berbahaya ini. Hal tersebut diungkapkan Pemerhati Masalah Sosial dan Masyarakat, Lathifah Husna, menanggapi program pencegahan dan penyebaran HIV/AIDS melalui pemakaian kondom di Jayapura, Minggu (12/7). Kondomisasi jelas tidak terbukti mampu mencegah penyebaran HIV/AIDS di saat budaya seks bebas semakin tumbuh subur, ujarnya. Selain itu, lanjutnya, tingkat ketakwaan masyarakat terhadap ajaran agama yang mengharamkan kebebasan seks, kultur yang kian individualistis, kontrol masyarakat yang semakin lemah, kemiskinan yang kian menghimpit dan maraknya industri prostitusi semakin membuka celah penyebaran HIV/AIDS. Kehadiran kondom justru membuat sebagian masyarakat semakin berani melakukan perzinahan, apalagi dengan adanya rasa aman semu yang ditanamkan dengan penggunaan kondom ini, katanya. Selanjutnya, dia menjelaskan rasa aman semua ini disebabkan karena, selain seks bebas bertentangan dengan ajaran agama dan norma kesusilaan, ternyata kondom terbukti tidak mampu mencegah transmisi HIV. Hal ini karena kondom terbuat dari bahan dasar karet atau lateks, yakni senyawa hidrokarbon dengan polimerisasi yang berarti mempunyai serat dan berpori-pori. Dengan menggunakan mikroskop elektron, terlihat tiap pori berukuran 70 mikron, yaitu 700 kali lebih besar dari ukuran HIV, yang hanya berdiameter 0,1 mikron. Selain itu, para pemakai kondom semakin mudah terinfeksi atau menularkan karena selama proses pembuatan kondom terbentuk lubang-lubang. Terlebih lagi, kondom sensitif terhadap suhu panas dan dingin sehingga 36-38 persen sebenarnya tidak dapat digunakan. Kondomisasi atau 100 persen kondom sebagai salah satu butir dari strategi nasional telah ditetapkan
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Mbak Ning, Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik dengan dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat yang mau lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang bisa mencegah penularan penyakit? Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat datang kesitu untuk membuang sampah? apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada lagi orang yang membuang sampah? (Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK dan dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga manusia dan sering merupakan korban perdaganan manusia) :D On Dec 2, 2009, at 1:21 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote: Mas Wikan, Saya setuju ada prioritas. Tapi itu kan kalau memang bisa diprioritaskan. Pertanyaannya : kenapa kok tidak bisa menutup gang Dolly ? Ada ngga yang menjelaskan : KENAPA ? DI Balikpapan sini juga ada lokalisasi seperti itu. Masyarakat Balikpapan (terutama yang muslim), sudah berulang kali minta penutupan tempat itu, sudah berapa kali demo. Saya pernah mengobrol dengan salah seorang guru sekolah yang berdekatan dengan daerah itu, anak2 di situ sungguh2 terganggu. Tapi sampai saat ini belum juga ditutup... Sampai gemes sama pemerintah di sini.. Ada uang, bukannya untuk memberi modal para pelacur itu untuk beralih profesi atau membuat pelatihan, malahan untuk membagi-bagi kondom dan pemeriksaan kesehatan dan memberi kasur dan tilam yang bersih... DI mana letak prioritisasinya.. Coba deh, kita hitung dengan seksama biaya program penanggulangan HIV/AIDS itu ada berapa. Berapa dari dana tersebut yang berpihak pada orang baik-baik, dan berapa yang berpihak pada yang sebaliknya? Selain itu, sebagai orang Islam, tentu keislaman kita akan mencegah kita semua memfasilitasi perbuatan yang haram. Kaidah ushul fiqih mengatakan bahwa perbuatan yang pasti mengantarkan kepada perbuatan lain yang haram, maka perbuatan itu haram. Membagi-bagikan kondom di lokalisasi itu 90% pasti digunakan untuk keharaman, jadi perbuatan itu haram. Wallahua'lam. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:05 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom wa'alaikumussalam wr wb kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya dengan menggunakan kondom. kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur seks bebas. saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara. kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya. wassalam, -- wikan 2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com mailto:ninghdw%40chevron.com ASsalaamu'alaykum wR wB Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran kondom itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat mengerikan, terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini adalah pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri syahnya) untuk memakainya. Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah mempromosikan kondom ? Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya dengan menutup semua industry maksiat seperti itu... Tapi ya... kembali deh ke duit. Karena industry itu mendatangkan duit, jadi dilestarikan terus... mending bagiin kondom supaya pelanggan tetap merasa aman dan duit ngalir terus, mungkin begitu pikirnya. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti
RE: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Mas Donny, Haha.. analogi yang sering dipakai orang2, termasuk some of orang2 pemerintahan di sini dalam menjawab permintaan masyarakat untuk menutup lokalisasi... Jadi tanpa mencoba untuk menghilangkan sampah-sampah itu, langsung berasumsi solusinya adalah dengan melokalisirnya. Anyway, terimakasih articlenya di email yang satu lagi. Saya belum selesai bacanya, insya Allah nanti baca. Juga yang dari mas Dwi. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of donnie damana Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:54 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Mbak Ning, Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik dengan dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat yang mau lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang bisa mencegah penularan penyakit? Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat datang kesitu untuk membuang sampah? apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada lagi orang yang membuang sampah? (Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK dan dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga manusia dan sering merupakan korban perdaganan manusia) :D On Dec 2, 2009, at 1:21 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote: Mas Wikan, Saya setuju ada prioritas. Tapi itu kan kalau memang bisa diprioritaskan. Pertanyaannya : kenapa kok tidak bisa menutup gang Dolly ? Ada ngga yang menjelaskan : KENAPA ? DI Balikpapan sini juga ada lokalisasi seperti itu. Masyarakat Balikpapan (terutama yang muslim), sudah berulang kali minta penutupan tempat itu, sudah berapa kali demo. Saya pernah mengobrol dengan salah seorang guru sekolah yang berdekatan dengan daerah itu, anak2 di situ sungguh2 terganggu. Tapi sampai saat ini belum juga ditutup... Sampai gemes sama pemerintah di sini.. Ada uang, bukannya untuk memberi modal para pelacur itu untuk beralih profesi atau membuat pelatihan, malahan untuk membagi-bagi kondom dan pemeriksaan kesehatan dan memberi kasur dan tilam yang bersih... DI mana letak prioritisasinya.. Coba deh, kita hitung dengan seksama biaya program penanggulangan HIV/AIDS itu ada berapa. Berapa dari dana tersebut yang berpihak pada orang baik-baik, dan berapa yang berpihak pada yang sebaliknya? Selain itu, sebagai orang Islam, tentu keislaman kita akan mencegah kita semua memfasilitasi perbuatan yang haram. Kaidah ushul fiqih mengatakan bahwa perbuatan yang pasti mengantarkan kepada perbuatan lain yang haram, maka perbuatan itu haram. Membagi-bagikan kondom di lokalisasi itu 90% pasti digunakan untuk keharaman, jadi perbuatan itu haram. Wallahua'lam. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:05 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom wa'alaikumussalam wr wb kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya dengan menggunakan kondom. kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur seks bebas. saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara. kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya. wassalam, -- wikan 2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com mailto:ninghdw%40chevron.com ASsalaamu'alaykum wR wB Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran kondom itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat mengerikan, terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini adalah pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri syahnya) untuk memakainya. Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah mempromosikan kondom ? Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya dengan menutup semua industry maksiat seperti itu...
[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Mas Don, minta maaf juga ke laki-laki pelanggan PSK :), mereka juga sampah, lebih buruk dari sampah malah, karena ada PSK yang kasusnya tidak punya uang untuk membiayai anak2nya lalu mereka lewat jalan pintas dagang tubuhnya, ada juga kasus wanita jadi PSK karena dijebak. Laki2 pelanggan ini malah punya uang, bukan dibelanjakan ke hal2 baik atau disedekahkan, malah beli PSK untuk ngumbar hasrat seksualnya. Lebih buruk lagi kalau uangnya pas2an, bukannya dikasih ke anak istrinya tapi untuk PSK, eh pulang ke rumah, bawa penyakit pula, penularan IMS dan HIV ke istri atau istri2nya kalo dia poligamor, nah laki2 seperti ini kan bener2 sampah ya. salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana donnie.dam...@... wrote: Mbak Ning, Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik dengan dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat yang mau lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang bisa mencegah penularan penyakit? Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat datang kesitu untuk membuang sampah? apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada lagi orang yang membuang sampah? (Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK dan dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga manusia dan sering merupakan korban perdaganan manusia) :D
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Saya setuju mbak Aisha, Saya respek kepada mbak-mbak PSK, karena banyak dari mereka yang merupakan korban dari perdaganan manusia. Banyak juga mereka yang merupakan ibu yang luar biasa, yang melakukan pekerjaan tersebut untuk membesarkan dan menyekolahkan anak mereka, karena ditinggal pergi suami (bahkan ada yang sampai sarjana). Bayangkan bagaimana luas dan dalamnya cinta seorang ibu, sampai dia berani menggadaikan kehidupan akhiratnya demi seorang anak. Yang jahanam adalah mereka yang memanfaatkan orang lain untuk mencari kesenangan pribadi hanya karena mereka mampu membayar dan karena perempuan tersebut tidak punya kuasa atas tubuhnya. salim, :D On Dec 2, 2009, at 2:08 AM, aishayasmina2002 wrote: Mas Don, minta maaf juga ke laki-laki pelanggan PSK :), mereka juga sampah, lebih buruk dari sampah malah, karena ada PSK yang kasusnya tidak punya uang untuk membiayai anak2nya lalu mereka lewat jalan pintas dagang tubuhnya, ada juga kasus wanita jadi PSK karena dijebak. Laki2 pelanggan ini malah punya uang, bukan dibelanjakan ke hal2 baik atau disedekahkan, malah beli PSK untuk ngumbar hasrat seksualnya. Lebih buruk lagi kalau uangnya pas2an, bukannya dikasih ke anak istrinya tapi untuk PSK, eh pulang ke rumah, bawa penyakit pula, penularan IMS dan HIV ke istri atau istri2nya kalo dia poligamor, nah laki2 seperti ini kan bener2 sampah ya. salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana donnie.dam...@... wrote: Mbak Ning, Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik dengan dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat yang mau lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang bisa mencegah penularan penyakit? Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat datang kesitu untuk membuang sampah? apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada lagi orang yang membuang sampah? (Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK dan dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga manusia dan sering merupakan korban perdaganan manusia) :D [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Mbak Ning, Adakah manusia yang hidup tanpa menciptakan sampah? Sampah adalah realita.. sehingga harus dikelola, bukan dimasukkan kedalam karpet. Karena sampah tersebut tetap ada. salim, Donnie On Dec 2, 2009, at 2:05 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote: Mas Donny, Haha.. analogi yang sering dipakai orang2, termasuk some of orang2 pemerintahan di sini dalam menjawab permintaan masyarakat untuk menutup lokalisasi... Jadi tanpa mencoba untuk menghilangkan sampah-sampah itu, langsung berasumsi solusinya adalah dengan melokalisirnya. Anyway, terimakasih articlenya di email yang satu lagi. Saya belum selesai bacanya, insya Allah nanti baca. Juga yang dari mas Dwi. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of donnie damana Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:54 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Mbak Ning, Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik dengan dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat yang mau lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang bisa mencegah penularan penyakit? Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat datang kesitu untuk membuang sampah? apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada lagi orang yang membuang sampah? (Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK dan dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga manusia dan sering merupakan korban perdaganan manusia) :D On Dec 2, 2009, at 1:21 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote: Mas Wikan, Saya setuju ada prioritas. Tapi itu kan kalau memang bisa diprioritaskan. Pertanyaannya : kenapa kok tidak bisa menutup gang Dolly ? Ada ngga yang menjelaskan : KENAPA ? DI Balikpapan sini juga ada lokalisasi seperti itu. Masyarakat Balikpapan (terutama yang muslim), sudah berulang kali minta penutupan tempat itu, sudah berapa kali demo. Saya pernah mengobrol dengan salah seorang guru sekolah yang berdekatan dengan daerah itu, anak2 di situ sungguh2 terganggu. Tapi sampai saat ini belum juga ditutup... Sampai gemes sama pemerintah di sini.. Ada uang, bukannya untuk memberi modal para pelacur itu untuk beralih profesi atau membuat pelatihan, malahan untuk membagi-bagi kondom dan pemeriksaan kesehatan dan memberi kasur dan tilam yang bersih... DI mana letak prioritisasinya.. Coba deh, kita hitung dengan seksama biaya program penanggulangan HIV/AIDS itu ada berapa. Berapa dari dana tersebut yang berpihak pada orang baik-baik, dan berapa yang berpihak pada yang sebaliknya? Selain itu, sebagai orang Islam, tentu keislaman kita akan mencegah kita semua memfasilitasi perbuatan yang haram. Kaidah ushul fiqih mengatakan bahwa perbuatan yang pasti mengantarkan kepada perbuatan lain yang haram, maka perbuatan itu haram. Membagi-bagikan kondom di lokalisasi itu 90% pasti digunakan untuk keharaman, jadi perbuatan itu haram. Wallahua'lam. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:05 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom wa'alaikumussalam wr wb kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya dengan menggunakan kondom. kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur seks bebas. saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara. kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya. wassalam, -- wikan 2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com mailto:ninghdw%40chevron.com ASsalaamu'alaykum wR wB Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran kondom itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat mengerikan, terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini adalah pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri syahnya)
[wanita-muslimah] Happy Salma dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam - Belanda
Happy Salma dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam - Belanda Dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk, Happy Salma berperan sebagai penari Ronggeng bernama Srintil, yang dalam hidupnya tengah mencari jati diri. Ronggeng Dukuh Paruk berdasar novel trilogi karya Ahmad Tohari, menceritakan tentang sekelumit hidup seorang Penari Ronggeng bernama Srintil. Awal kisah kehidupan Srintil, yang diperankan oleh Happy Salma sebagai seorang penari tradisional, memiliki keunikan tersendiri dalam bentuk atraktif yang sensual. Penyajian tarian rakyat bernama ronggeng dari Banyumas, menggambarkan ekspresi diri Srintil sebagai sosok figur penari terkenal di desanya maupun sebagai seorang perempuan desa nan ayu, seksi dan lemah gemulai tapi sederhana, berkepribadian dan memiliki ketegaran menghadapi tantangan hidupnya dalam situasi perubahan politik, sosial dan budaya di Indonesia. Pada tahun 1946 Srintil dilahirkan dari kehidupan keluarga yang Ayahnya dikenal sebagai pembuat tempe Bongkrek. Tapi kemudian keluarganya mengalami nasib sial ketika tempe buatan ayahnya di tuduh mengandung racun di desanya. Di usia 11 tahun Srintil terpaksa menjadi seorang penari ronggeng dan dengan keadaan itu ia pun mengalami proses perjalanan hidupnya di pandang lain di desanya dan juga oleh kekasihnya. Pada peristiwa berdarah 1965/1966 telah pula membawa malapetaka hidup Srintil dalam sebagai tokoh penari Ronggeng terkenal di desanya, yang mendapat resiko di tuduh sebagai anggota Gerwani serta menghabiskan sebagian usia hidupnya dalam penjara. Hanya karena Srintil pernah mementaskan tarian sensuelnya di salah satu tokoh berpengaruh di desanya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Pementasan monolog Happy Salma sebagai tokoh Srintil dalam cerita novel Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam ini berlangsung sukses dan menarik perhatian serta simpati publik masyarakat Indonesia maupun Belanda. Dan sebagai pembuka acara Seni dan Budaya bersama HAPPY SALMA cs, yang diselenggarakan oleh PPI Amsterdam, diawali dengan pembacaan puisi dari Heri Latief. Besok pagi rombongan delegasi Happy Salma cs The Cultural Defense akan meneruskan perjalanan tour pentasnya ke Bern - Switzerland. Suatu kesempatan berharga bagi publik Belanda menyaksikan pentasnya Happy Salma cs. Selamat jalan dan semoga sukses di pementasan selanjutnya di Europa. Salam Pembebasan, MiRa - Amsterdam Info selanjutnya silahkan click: http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/03/happy-salma-explores-traditional-dance.html http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=100280 http://www.wattpad.com/106221-ronggeng-dukuh-paruk-ahmad-tohari DokumentasiHappy Salma Ronggeng Dukuh Paruk Club Stereo - Amsterdam, 01 Desember 2009 http://www.clubstereo.nl/photo.html Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Hahaha ... Pak Wikan, kalau saja memungkinkan, saya yakin pasti dengan senang hati mereka akan melakukannya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote: okay, mungkin mereka berpikiran seperti demikian, menjadikan seks bebas sebagai sasaran tembaknya. tapi apa yang mereka lakukan? malah membakar kondom? kenapa gak sekalian membakar pelaku seks bebas aja sekalian :) salam, -- wikan 2009/12/1 miftahalzaman miftahalza...@... Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya.
[wanita-muslimah] Koreksi: Happy Salma dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam - Belanda
Happy Salma dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam - Belanda Dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk, Happy Salma berperan sebagai penari Ronggeng bernama Srintil, yang dalam hidupnya tengah mencari jati diri. Ronggeng Dukuh Paruk berdasar novel trilogi karya Ahmad Tohari, menceritakan tentang sekelumit hidup seorang Penari Ronggeng bernama Srintil. Awal kisah kehidupan Srintil, yang diperankan oleh Happy Salma sebagai seorang penari tradisional, memiliki keunikan tersendiri dalam bentuk atraktif yang sensual. Penyajian tarian rakyat bernama ronggeng dari Banyumas, menggambarkan ekspresi diri Srintil sebagai sosok figur penari terkenal di desanya maupun sebagai seorang perempuan desa nan ayu, seksi dan lemah gemulai tapi sederhana, berkepribadian dan memiliki ketegaran menghadapi tantangan hidupnya dalam situasi perubahan politik, sosial dan budaya di Indonesia. Pada tahun 1946 Srintil dilahirkan dari kehidupan keluarga yang Ayahnya dikenal sebagai pembuat tempe Bongkrek. Tapi kemudian keluarganya mengalami nasib sial ketika tempe buatan ayahnya di tuduh mengandung racun di desanya. Di usia 11 tahun Srintil terpaksa menjadi seorang penari ronggeng dan dengan keadaan itu ia pun mengalami proses perjalanan hidupnya di pandang lain di desanya dan juga oleh kekasihnya. Pada peristiwa berdarah 1965/1966 telah pula membawa malapetaka hidup Srintil sebagai tokoh penari Ronggeng terkenal di desanya, yang mendapat resiko di tuduh anggota Gerwani serta menghabiskan sebagian usia hidupnya dalam penjara. Hanya karena Srintil pernah mementaskan tarian sensuelnya di salah satu tokoh berpengaruh di desanya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Pementasan monolog Happy Salma sebagai tokoh Srintil dalam cerita novel Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam ini berlangsung sukses dan menarik perhatian serta simpati publik masyarakat Indonesia maupun Belanda. Dan sebagai pembuka acara Seni dan Budaya bersama HAPPY SALMA cs, yang diselenggarakan oleh PPI Amsterdam, diawali dengan pembacaan puisi dari Heri Latief. Besok pagi rombongan delegasi Happy Salma cs The Cultural Defense akan meneruskan perjalanan tour pentasnya ke Bern - Switzerland. Suatu kesempatan berharga bagi publik Belanda menyaksikan pentasnya Happy Salma cs. Selamat jalan dan semoga sukses di pementasan selanjutnya di Europa. Salam Pembebasan, MiRa - Amsterdam Info selanjutnya silahkan click: http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/03/happy-salma-explores-traditional-dance.html http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=100280 http://www.wattpad.com/106221-ronggeng-dukuh-paruk-ahmad-tohari DokumentasiHappy Salma Ronggeng Dukuh Paruk Club Stereo - Amsterdam, 01 Desember 2009 http://www.clubstereo.nl/photo.html Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Saya kira mereka mungkin menyadari juga hal itu. Namun penularan ke yang lain-lain, termasuk istri dan anak-anak, bisa jadi dipandang sebagai resiko yang mau tak mau mesti ditanggung akibat seks bebas. Semacam collateral damage begitulah. Tetap saja yang patut disalahkan adalah seks bebasnya itu, dan kondom sebagai pihak yang membuat seks bebas ini menjadi tidak lagi menakutkan, haruslah dipersalahkan dan dicegah perannya. Terkenanya istri, anak atau yang lain-lain, akan dibaca sebagai bukti betapa mengerikannya seks bebas. Semakin banyak yang terkena, semakin menguatkan justifikasi betapa urgennya perang terhadap seks bebas ini. Seks aman - walaupun dengan pasangan sah - rasanya tetap saja tidak akan mereka setujui, kalau secara teknis seks aman ini juga bisa dilakukan dengan yang bukan pasangan sah. Dengan kata lain, apapun metodenya, kalau metode itu masih membuat seks bebas ikut menjadi aman, atau dengan resiko minimal, mereka tetap tak mau. Saya ingat dulu Amien Rais pernah berdoa supaya HIV/AIDS tidak ada obatnya, sehingga orang-orang pelaku seks bebas itu pada kapok, walaupun kemudian Amien menyatakan menyesal dengan ucapannya itu setelah bener-bener diberi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Cara pandang awal seperti Pak Amien inilah yang kebanyakan dianut para anti kondom ini. HIV/AIDS dipandang sebagai ancaman hukuman yang diperlukan keberadaannya agar tidak terjadi seks bebas. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aishayasmina2002 aishayasmina2...@... wrote: Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir. Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya. Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-( salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalzaman@ wrote: Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya.
[wanita-muslimah] Kehamilan sebagai Hukuman
Terkait diskusi soal anti-kondom ini, saya jadi ingat akan sebuah ilustrasi lain ... Saya pernah ngobrol dengan seorang mahasiswi yang anti-aborsi. Ketika saya tanya alasannya, dia mengatakan agar wanita dapat menjaga pergaulannya dan terhindar dari seks bebas. Disinipun sekali lagi yang menjadi sasaran adalah masalah seks bebas (dengan sinonimnya yang lain2 : promiskuitas, pergaulan bebas dll). Kehamilan sebagai resiko dari seks bebas janganlah dibatalkan, sebab kalau dibatalkan maka penderitaan (psikologis, fisiologis, sosiologis) akibat kehamilan itu menjadi tidak ada, padahal penderitaan itu diperlukan supaya perempuan menjadi takut pada seks bebas. Karena itu, jika aborsi diperbolehkan, maka itu berarti meniadakan penderitaan akibat kehamilan karena seks bebas. Seorang perempuan yang melakukan seks bebas haruslah tetap dihadapkan pada resiko menjadi hamil dan mengalami segala penderitaan yang terjadi selama dan sesudah kehamilan itu. Sebab itu aborsi harus dilarang karena ia menghilangkan resiko penderitaan ini. Penganut cara pandang semacam ini ada juga yang keberatan dengan aborsi yang diindikasikan sekalipun (karena alasan mengancam jiwa ibu, misalnya), sebab tidak tertutup kemungkinan penyalahgunaan sehingga membuat aborsi yang tak benar menjadi ikut terbenarkan sehingga, sekali lagi, ancaman hukuman berupa kehamilan bagi perempuan bergaul bebas menjadi hilang. Bagi cara pandang seperti ini, saya kira, alasan-alasan ontologis atau teologis, bahwa dalam janin itu sudah ada kehidupan, sudah bernyawa, sudah merupakan manusia, sehingga menggugurkannya adalah pembunuhan dan sebagainya, lebih sebagai argumen tambahan untuk mempertahankan kehamilan sebagai hukuman bagi perempuan pelaku seks bebas.
Re: [wanita-muslimah] Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
waktu seminar aids, yg diundang dadang hawari sih, bukan nafsiah mboi 2009/12/1 Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com bagoes, cerdas sekali pemikiran para mahasiswa ini jadi daripada seks bebas pake kondom dan tetep kena aids mending seks bebas gak usah pake kondom n toh tetep kena aids bener2 hebat pemikiran para mahasiswa ini salam, -- wikan 2009/12/1 sunny am...@tele2.se ambon%40tele2.se http://www.antaranews.com/berita/1259656681/mahasiswa-sukabumi-bakar-kondom Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom Selasa, 1 Desember 2009 15:38 WIB | Peristiwa | Kesehatan | (ANTARA/Ujang Zaelani/ss/hp) Sukabumi,(ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, melakukan aksi bakar kondom di depan Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa. Selain melakukan aksi bakar kondom, mereka juga menyebarkan pamflet kepada sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil untuk memberitahukan bahwa pada 1 Desember diperingati Hari AIDS se-dunia. Ketua Umum KAMMI Sukabumi, Hendi Hidayatulloh, mengatakan, penggunaan kondom terbukti tidak bisa menghalangi virus HIV/AIDS. Penggunaan kondom (kondomisasi) merupakan upaya agar masyarakat bisa melakukan seks bebas tanpa khawatir sehingga tidak terjadi kehamilan atau terkena penyakit menular, katanya. Oleh karena itu, kata Hendi, sangat aneh jika pemakaian kondom dijadikan sebagai upaya penanggulangan HIV/AIDS. Kami menolak kondomisasi yang saat ini gembar-gemborkan oleh pemerintah, tegasnya. Selain seks bebas, penularan HIV/AIDS terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dan konsumsi narkoba.(*) -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Hmmm ya..ya..selalu ada dua kubu. Moga2 ke dua kubu tsb mempunyai pikiran positip kepada masing2 lawan diskusinya. Karena kedua kubu ini sama2 menginginkan kebaikan buat sesama. Cuma sudut pandangnya beda. Tapi saya yakin kedua kubu sepakat untuk menolak seks bebas. Kalo boleh saran sih bagi yang membagi bagikan kondom, juga harus lebih ekstra memberikan kuliah tambahan tentang haramnya seks bebas...:-)). Ato gak usah dibagikan dengan cara begitu karena gak sesuai dgn budaya. Dibagikan kepada pasutri gettooo. Kalo pake mana yg lebih kecil/mana yg lebih besar mudharatnya, he..he..relative ye, bergantung sudut pandang lage. Pokoke semua usaha harus diusahakan. Mari bekerja sama wassalam,
Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
harusnya kalo kondom memang dibagiinnya di lokalisasi, tempat pijet, spa esek esek. kalau dikasiin ke pasutri yg lagi berkunjung di mall, ada juga bakalan ngamuk dan merasa tersinggung. nah, jadi pertanyaan ane : - temen kahmi - temen hizbut tahrir - berani bagiin kondom di lokalisasi, hotel esek esek, tempat pijet, spa ? - atau kalau mau kasih ceramah merasa sebagai manusia terbaik di muka bumi, mau gak mereka melakukannya di lokalisasi, hotel esek esek, tempat pijet, spa 2009/12/2 Lina linadah...@yahoo.com Hmmm ya..ya..selalu ada dua kubu. Moga2 ke dua kubu tsb mempunyai pikiran positip kepada masing2 lawan diskusinya. Karena kedua kubu ini sama2 menginginkan kebaikan buat sesama. Cuma sudut pandangnya beda. Tapi saya yakin kedua kubu sepakat untuk menolak seks bebas. Kalo boleh saran sih bagi yang membagi bagikan kondom, juga harus lebih ekstra memberikan kuliah tambahan tentang haramnya seks bebas...:-)). Ato gak usah dibagikan dengan cara begitu karena gak sesuai dgn budaya. Dibagikan kepada pasutri gettooo. Kalo pake mana yg lebih kecil/mana yg lebih besar mudharatnya, he..he..relative ye, bergantung sudut pandang lage. Pokoke semua usaha harus diusahakan. Mari bekerja sama wassalam, -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Kehamilan sebagai Hukuman
Jangan dibebankan masalah sex kepada wanita saja, bagaimana dengan orang laki-laki dalam mengkontrol kebutuhan biologis?. - Original Message - From: miftahalzaman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 02, 2009 4:05 AM Subject: [wanita-muslimah] Kehamilan sebagai Hukuman Terkait diskusi soal anti-kondom ini, saya jadi ingat akan sebuah ilustrasi lain ... Saya pernah ngobrol dengan seorang mahasiswi yang anti-aborsi. Ketika saya tanya alasannya, dia mengatakan agar wanita dapat menjaga pergaulannya dan terhindar dari seks bebas. Disinipun sekali lagi yang menjadi sasaran adalah masalah seks bebas (dengan sinonimnya yang lain2 : promiskuitas, pergaulan bebas dll). Kehamilan sebagai resiko dari seks bebas janganlah dibatalkan, sebab kalau dibatalkan maka penderitaan (psikologis, fisiologis, sosiologis) akibat kehamilan itu menjadi tidak ada, padahal penderitaan itu diperlukan supaya perempuan menjadi takut pada seks bebas. Karena itu, jika aborsi diperbolehkan, maka itu berarti meniadakan penderitaan akibat kehamilan karena seks bebas. Seorang perempuan yang melakukan seks bebas haruslah tetap dihadapkan pada resiko menjadi hamil dan mengalami segala penderitaan yang terjadi selama dan sesudah kehamilan itu. Sebab itu aborsi harus dilarang karena ia menghilangkan resiko penderitaan ini. Penganut cara pandang semacam ini ada juga yang keberatan dengan aborsi yang diindikasikan sekalipun (karena alasan mengancam jiwa ibu, misalnya), sebab tidak tertutup kemungkinan penyalahgunaan sehingga membuat aborsi yang tak benar menjadi ikut terbenarkan sehingga, sekali lagi, ancaman hukuman berupa kehamilan bagi perempuan bergaul bebas menjadi hilang. Bagi cara pandang seperti ini, saya kira, alasan-alasan ontologis atau teologis, bahwa dalam janin itu sudah ada kehidupan, sudah bernyawa, sudah merupakan manusia, sehingga menggugurkannya adalah pembunuhan dan sebagainya, lebih sebagai argumen tambahan untuk mempertahankan kehamilan sebagai hukuman bagi perempuan pelaku seks bebas. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Aku Selalu Mencintaimu
Aku Selalu Mencintaimu By: agussyafii Malam temaram menghadirkan kebahagiaan pada dirinya. Perempuan cantik itu nampak gembira, kue ulang tahun dan makan malam telah dipersiapkan sejak tadi. Dia bernyanyi dengan penuh kegembiraan, teringat dulu sewaktu awal perkenalannya, pemuda itu yang kini telah menjadi suaminya memberikan sekuntum bunga pada hari ulang tahunnya yang diberikan ditengah hujan lebat. Dirinya tertawa kecil seolah masa indah itu hadir. Boneka Winnie De Pooh dipeluknya erat. Kerinduan menghinggapi dirinya begitu sangat mendalam. Tak lama kemudian HPnya berbunyi, SMS dari suami tercinta dibacanya, 'Sayang, maaf aku malam ini tidak bisa menemanimu, ada meeting mendadak nih, pulangnya agak malam..Happy B' day ya..' Wajahnya berubah memerah, air matanya mengalir begitu deras. Hatinya terasa perih bagai disayat-sayat. Sakit itu menusuk sukmanya yang paling dalam. Tubuhnya limbung dan ambruk dikursi sofa. 'Kenapa aku tidak lagi dicintainya?' ucapnya lirih, tangannya berkali-kali mengusap air matanya yang dipipi. Matanya menerawang kosong. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Keputusasaan menoreh dihati. Begitulah manusia modern sesungguhnya orang-orang yang menderita, kata Eric Fromm dalam bukunya 'The Art of Loving.' Penderitaan itu akibat kehausan kita untuk dicintai oleh orang lain. Kita sering kali berusaha keras melakukan apapun agar dapat dicintai. Tidak asing kita dengar ada remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas agar dirinya dicintai dan diterima oleh teman sebayanya. Para istri berjuang ikut fitness menguruskan badannya agar dicintai suaminya. Para selebritis tak segan operasi plastik agar tampil cantik didepan penggemarnya. Itulah sebagai upaya agar selalu dicintai orang lain. Semakin keras seseorang berupaya untuk dicintai maka semakin sering pula kita gagal dan kecewa sebab hal itu sangatlah mustahil membuat diri kita dicintai semua orang. Dimuka bumi ini memang selalu ada orang yang mencintai diri kita dan ada orang yang membenci kita begitulah hukum kehidupan yang berlaku. Oleh sebab itu manusia modern mengalami gangguan psikologis karena kegagalan untuk dicintai Sekarang ini hampir banyak sekali buku yang mengajarkan kita, metode, kiat agar kita dicintai oleh pasangan hidup, teman sekantor, atasan namun sesungguhnya kecintaan makhluk bersifat sementara. Ketika seorang istri berusaha keras mendapatkan cinta suaminya, akhirnya sang istri mendapatkan cinta suami datang dan pergi sesukanya. Sang suami tak mencintai istrinya sepanjang masa. Ada waktu cinta suaminya berkurang atau hilang sama sekali. Demikian sebaliknya suami juga tidak akan mendapatkan cinta istrinya kekal abadi, seperti dalam lantunan lagunya Anang yang berjudul 'Separoh Nyawaku Pergi.' Itulah cermin bahwa kecintaan manusia takkan ada yang pernah abadi. Pernah ada ustadz muda yang mengatakan kepada saya, menjadi ustadz itu tak ubahnya seperti sopir angkot. Kita harus tunduk dengan kemauan penumpangnya. Jika penumpang ingin turun meski ditempat terlarang, sopirnya harus menghentikan angkotnya, jika sopirnya tidak mau, angkot tidak bakalan pernah dapat penumpang. Menurut Eric Fromm, bila ustadz seperti sopir angkot maka termasuk manusia modern yang tertipu. Mereka berusaha keras agar dicintai oleh orang lain. Bisa saja mendapatkan cintanya tetapi begitu sedikit demi sedikit ditinggalkan oleh umat maka yang ada hanyalah dirundung kekecewaan dan sakit hati. Tidak ada salahnya kita simak kata Eric Fromm bahwa, ' Mungkin sudah saatnya kita memberitahukan mereka untuk belajar mencintai.' Eric Fromm menyarankan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan mencintai. Kebahagiaan hidup kita sangatlah ditentukan pada apa yang kita cintai. Mencintai tidaklah bergantung apakah dirinya dicintai atau dibenci, apapun yang dilakukan tidak lagi didasarkan kepada keinginan untuk dicintai namun dia melakukan apapun karena mencintai yang hakiki. Mencintai yang hakiki adalah mencintai Alloh SWT dan RasulNya. Untuk kita bisa mencintai Alloh SWT dan RasulNya, kita haruslah belajar mencintai kedua orang tua kita, mencintai pasangan hidup kita, mencintai anak-anak kita itulah tahapan paling dasar sampai kemudian kita mencintai kepada sekeliling kita, lingkungan kita, fakir miskin, anak-anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Di dalam hati terucap dengan lirih tanpa terasa, 'Aku selalu mencintaimu..Ya Alloh, Ya Rasulullah..' Wassalam, agussyafii -- Yuk, sambut tahun baru hijriyah bersama anak-anak Amalia. Dalam program kegiatan 'Amalia Cinta Muharram (ACM) pada hari Ahad, 20 Desember 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Tips memilih Jilbab buat Si Kecil
Saya pernah ikut seminar tentang jilbab dan kesehatan. Kata dokter spesialis kulit perempuan yg berjilbab, pemakaian jilbab bagi anak2 tidak dianjurkan. Pakialah jilbab jika sudah remaja akil baliq/sudah haid. Karena pemakaian jilbab pada usia berkembang justru akan merusak tumbuhnya rambut. Kalopun mau tetap maksa dipakaikan jilbab ya jilbab 'dangdut' saja. Kalo pas sekolah misalnya. Salam, l.meilany - Original Message - From: Gerai Jilbab Nabila To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 5:23 AM Subject: [wanita-muslimah] Tips memilih Jilbab buat Si Kecil Tips memilih Jilbab buat Si Kecilhttp://domba-bunting.blogspot.com/2009/08/tips-pilih-jilbab-anak-untuk-si-kecil.html *Berjilbab adalah sebuah keharusan dalam hal ini bagi wanita muslimah. Dan sebagai Orang tua kita di tuntut untuk mengajarkan berjilbab sejak kecil. Berikut berapa kiat melatih Anak Perempuan Mengenakan *Jilbabhttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Buy_Sell/Clothing_Shoes_Accessories/?PostID=261777khususnya Jilbab Anakhttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Buy_Sell/Clothing_Shoes_Accessories/?PostID=261777 : - Jangan biasakan anak untuk tidak berpakaian atau berpakaian seadanya bahkan sejak masih bayi hanya karena alasan panas. Hal itu bisa kita siasati dengan sering mengganti pakaian atau popoknya. - Kalau sudah bisa diajak keluar rumah atau jalan2, kenakan topi bayi sebagai permulaan. - Kalau sudah mulai agak besar, kurang lebih 4 atau 5 bulan, kenakan jilbab, paling tidak ketika akan keluar dari rumah (Jual Jilbab Anakhttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Buy_Sell/Clothing_Shoes_Accessories/?PostID=261777 ). - Beritahu anak mana pakaian yang pantas atau cocok untuk dirumah dan mana pakaian yang bisa dipakai untuk meninggalkan rumah. Misalnya anak boleh mengenakan pakaian tanpa lengan dan tidak berjilbab apabila di ndalam rumah saja. - Pilihkan Jilbab Anakhttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Buy_Sell/Clothing_Shoes_Accessories/?PostID=261777yang berbahan kaus atau yang menyerap keringat sehingga dapat mengurangi gatal dan panas pada saat beraktifitas. - Pilihkan jilbab yang modelnya lucu serta pakaian dengan warna favorit anak sehingga dia suka memakainya. Pastikan pakaian itu menutup aurat dan tidak mengurangi ruang gerak anak. - Jangan lupa berikan selalu pujian terhadap anak yang baru saja mengenakan Jilbab kecil. === Dapatkan Kemudahan Brbelanja Jilbab di Gerai Jilbab nabila www.nabila-online.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Ketua MUI Surabaya: 2012 Menyesatkan
Hari kiamat itu nggak tahu kapan datangnya mungkin minggu depan, atau bulan depan. Jadi kalo ada yg bilang kiamat tahun sekian, bulan sekian itu namanya menyesatkan. Di Bandung tempo hari ada jemaat kristen karena merasa kiamatnya bakalan tiba lantas kerjaannya cuma berdoa, harta benda di kasih-kasih.buat amal. Sampai diciduk polisi kiamat yg dinubuatkan gak pernah terjadi. Padahal banyak yg datang dari Maluku jual2 rumah segala harta benda untuk menghadapi kiamat. Kalo spirit Islam kan bekerjalah, cari duitlah, milisanlah seakan kiamat masih seratus tahun lagi. Tapi beribadahlah yg kenceng seakan kiamat akan tiba esok hari. :-) Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 30, 2009 12:05 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Ketua MUI Surabaya: 2012 Menyesatkan saya bingung, sebenarnya yang ia bilang menyesatkan itu di mana? film 2012 atau 2010? kalau punya keimanan justru percaya akan datangnya hari kiamat salam, -- wikan 2009/11/29 sunny am...@tele2.se http://www.antaranews.com/berita/1258964958/ketua-mui-surabaya-2012-menyesatkan Ketua MUI Surabaya: 2012 Menyesatkan Senin, 23 November 2009 15:29 WIB | Hiburan | Film/TV | Surabaya (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surabaya menilai Film 2012 menyesatkan masyarakat, kata Ketua MUI Surabaya, K.H. Muchid Murtadlo, di Surabaya, Senin. Ia menyebutkan, jika seseorang yang mempunyai keimanan yang kuat, maka tidak akan ada niat untuk melakukannnya karena hal tersebut bersifat haram. Begitu juga dengan film kiamat 2010, jika seseorang mempunyai iman dan takwa pastilah tidak akan mempercayainya, katanya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] 2012
Ya itu dia - sekarang ini saya lagi suka liat film DVD dari BBC tentang Krakatoa, sejarah, atau berbasis pada novel sastera. Memang seharusnya gitu memberi inspirasi tapi kalo 2012 malahan dianggap 'serius'. Sampai2 MUI Malang mengharamkan untuk nonton, lha apa hubungannya? Bahkan kemarin lihat di TV ada penonton yg paranoid. Ia jual barang2 lantas ia pergi ke pesantren. Ngapain gitu kerja, kan kiamat mau 2 tahun lagi :-) Salam, l.meilany - Original Message - From: sunny To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 26, 2009 7:40 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] 2012 Film atau cerita yang bukan fiksi ialah film documentary atau dokumentasi fakta. Anak-anak mempunyai banyak fantasi atau fiksisama halnya dengan orang dewasa. Fiksi itu tergantung yang mana, ada yang disebut sebagai hiburan dan kadang-kadang memberikan inspirasi untuk sesuatu penemuan baru dan dunia bertambah maju. Lihat saja buku-buku karangan Julius Verner tengang kapal di bawah permukaan laut, kemudian impian ini dibuat orang kapal selam. etc. - Original Message - From: L.Meilany To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Sent: Wednesday, November 25, 2009 5:26 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] 2012 Nimbrung : Saya sangat suka liat film; Tapi kalo film2 fiksi saya kok nggak suka. Sebelum ada filmnya, kisah 2012 sudah banyak beredar . Di toko buku saya lihat ada 3 buku dari pengarang yg berbeda. Jadi kalo memang mau liat film sekarang ini tontonlah film 'Emak ingin naik haji' :-) Film 2012 cukup punya DVDnya saja. Kalo liat filmnya dan tahu gimana buatnya rasanya kok merasa dibohongi; kalo cuma sekedar kisah tentang kecanggihan teknologi film. Salam, l.meilany - Original Message - From: Herri Permana To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; majelism...@yahoogroups.com ; keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Sent: Wednesday, November 25, 2009 8:30 AM Subject: [wanita-muslimah] 2012 hehe Kalender Bangsa Maya ..Pemusnahan Berkali-kali Didalam beberapa mitologi-mitologi kuno bahwa bumi ini pernah dilanda banjir dahsyat yang mengerikan, hampir semua peradaban-peradaban zaman dulu ada cerita tentang bencana yang satu ini, misalnya diantara lebih dari 130 suku Indian di Benua Amerika hampir tidak ada suku yang tidak memitoskan banjir dahsyat sebagai topik. Mari ingat Kisah Nabi Nuh (Noah). Dikisahkan didalam Al-Qur'an maupun Bible, bahwa seluruh peradaban manusia pada saat itu musnah, terkecuali bagi orang-orang yang percaya pada ajaran Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Nuh yang selamat dari bencana air bah yang maha dahsyat itu. Di sekitar pedalaman kaki Gunung Himalaya, Tibet misalnya, orang-orang menjumpai sebuah suku, keturunan dan rupa mereka hampir mirip dengan orang Yunani. Konon katanya, mereka adalah orang-orang yang beruntung masih hidup atas peristiwa banjir yang dahsyat itu. Pada tahun 1986, kantor berita pemerintah Turki menyatakan bahwa 5.200 meter di atas permukaan laut puncak gunung (Ararat), telah ditemukan sebuah benda yang mirip dengan perahu Nabi Nuh yang berbentuk persegi empat, lalu mengambil gambarnya dari angkasa, dan panjang perahunya sesuai dengan yang dicatat dalam kitab suci. Adalah sebuah artikel menarik, menurut penuturan dari Master Li Hongzhi (pendiri Falun Gong/Falun Dafa) dalam buku Zhuan Falun Ceramah I halaman 22. Beliau menuturkan bahwa peradaban dimuka bumi ini setidaknya telah dihancurkan kurang lebih sebanyak 81 kali mengalami kemusnahan total. Lalu kenapa manusia bisa mengalami bencana itu? Mitologi dari setiap negara mempunyai penjelasan yang sama terhadap hal ini. Semua ini dikarenakan kemerosotan dan kebejatan manusia, lalu Sang Penguasa Alam Semesta memutuskan untuk menghukum manusia. Dikisahkan pada zaman nabi-nabi terdahulu, ada yang disebut sebagai zaman edan dan zaman fitrah kembali, sehabis zaman edan akan kembali lagi ke zaman fitrah sampai saatnya tiba alam semesta ini benar-benar akan dihancurkan secara keseluruhan. Ketika suatu zaman dimana manusia telah menunjukkan kemerosotan moral yang luar biasa (zaman edan), Sang Pencipta memutuskan untuk mengakhiri peradaban tersebut dengan mengirimkan beberapa bencana besar yang akhirnya mengakhiri kehidupan dimuka bumi pada saat itu. Hanya beberapa oranglah yang disisakan untuk memulai peradaban baru selanjutnya. Pada waktu peradaban baru ini lahir, hati orang-orang yang berhasil terselamatkan tersebut kembali dalam keadaan bersih/fitrah (setelah bertobat) karena telah disadarkan oleh rentetan bencana mengerikan yang menimpanya dimasa silam. Pada saat ini, dimana tanda-tanda zaman edan telah dapat terlihat dengan begitu jelas, mungkin kembali saatnya peradaban pada saat ini harus kembali diakhiri, dan akan digantikan dengan sebuah peradaban baru yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sebelumnya. (mungkin
[wanita-muslimah] Renungan dan Nasehat Imam Al Ghozali
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh BissmillahirrohmaanirrohiimDemi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. QS. Al-Ashr (103) : 3. 1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ? 2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ? 3. Apa yang paling BESAR di dunia ? 4. Apa yang paling BERAT di dunia ? 5. Apa yang paling RINGAN di dunia ? 6. Apa yang paling TAJAM di dunia ? Jawabannya: - - - - - - Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya Pertama, Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?. Murid-muridnya menjawab : orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI. Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Q.S. Ali Imran [3] : 185 Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.) Kedua, Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?. Murid -muridnya menjawab : negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang . Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah BENAR. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU. Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Ketiga, Apa yang paling besar di dunia ini?. Murid-muridnya menjawab : gunung, bumi dan matahari. Semua jawaban itu BENAR kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah NAFSU (Q.S. Al-A'Raf [7] : 179 Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.). Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka. Keempat, Apa yang paling berat di dunia ini?. Ada yang menjawab : besi dan gajah. Semua jawaban adalah BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Q.S. Al-Ahzab [9] : 72 Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh,). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya. Kelima, Apa yang paling ringan di dunia ini? Ada yang menjawab : kapas, angin, debu dan daun-daunan . Semua itu BENAR kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. (QS.An-Nisa [4] : 103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat; gara-gara bermusyawarat, kita meninggalkan sholat. Dan pertanyaan keenam adalah, Apakah yang paling tajam di dunia ini? Murid-muridnya menjawab dengan serentak : pedang. BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah LIDAH MANUSIA. QS. Al-Ahzab [33] : 19. Mereka bakhil terhadapmu apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Karena melalui lidah, ,manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. Semoga bermanfaat Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Sumber: http://groups.yahoo.com/group/syiar-islam/message/24082
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
Mungkin menyimpang dikit : Bagaimana dengan pengertian hiwalah Memindahkan tanggungan membayar hutang pada orang lain. Ini syariatnya. Prakteknya; banyak orang Islam yg berhutang tapi gak bisa bayar lantas minta di 'putih'kan. Bahkan dalam zakat orang yg punya hutang berhak diberi zakat - Gharim [ Enak bener gitu loh] Akhirnya orang yg berhutang itu pinjam lagi, begitu selanjutnya gak bisa bayar lagi. Total jumlahnya sampai 15 juta akhirnya mengadu ke kuliah subuhnya Aa Gym. Katanya minta doa supaya hutangnya bisa terlunasi. Lha gimana kalo proses hutangnya juga tanpa rasa tanggung jawab atawa syarat yg lunak. Mungkin begitulah akibatnya usaha /bisnis muslim seret susah berkembang. Terlalu banyak hutang. Semakin lama semakin gak ada yg percaya. Bandingkan dengan cara orang Tionghwa. kalo ia punya hutang untuk usaha kemudian pailit. Ia bikin usaha lagi, pinjam lagi tapi hutang yg pertama harus tetap di bayar nggak di 'putihkan' Jadi ada gitu semangat untuk cari duit lebih banyak guna bayar hutang. Salam, l.meilany - Original Message - From: Irwan Kurniawan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 1:16 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh Bro, pernah pake fasilitas cicilan gak?? :-p IMHO, harus dibedakan antara 'gw cicil ya'.. dengan 'gw gak mau bayar hutang nih'.. sekali lagi, Ini konteksnya di luar permintaan penghapusan hutang najis.. Logikanya, reschedule toh sifatnya negotiable.. kalaupun mau diperpanjang, tinggal kenakan lagi tambahan biaya.. kecuali itu tadi, kreditornya kaku.. gak ada negosiasi.. CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 28 November 2009 13:08, Ari Condro masar...@gmail.com menulis: rescheduling utang itu bahasa lain dari kantong lagi bokek nih, gak bisa bayar utang sekarang. balik aja minggu depan ye ... sapa tahu ada rejeki. jelaslah banyak perusahaan lain yg jadi mempertanyakan kemampuan dubai world buat bayar utang. cash flownya ke depan dipertanyakan soale. 2009/11/28 Irwan Kurniawan irwank...@gmail.com Quote: .. PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu (25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World dan Nakheel. Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan. PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu (25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World dan Nakheel. Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan. .. Dalam pandangan kami, restrukturisasi seperti itu merupakan sebuah kegagalan berdasarkan kriteria kami, dan mewakili kegagalan Dubai dalam memberikan dukungan keuangan tepat waktu kepada entitas inti terkait pemerintah, kata SP dalam sebuah pernyataan. .. Meminta restrukturisasi koq dianggap gagal bayar dan hina banget sih?? Kalau ngemplang tanpa alasan yang dapat dibenarkan (mis: meminta penghapusan hutang najis) masih okelah, kalau negara peminjam dikucilkan atau 'dihukum'.. tapi kalau meminta restrukturisasi dihukum seperti itu, yang ada adalah KESERAKAHAN PARA KREDITUR/PEMILIK MODAL.. Yang namanya serakah, akibatnya merusak.. orang lain maupun diri sendiri.. Seperti spekulan minyak dunia.. yang dengan gobloknya ingin ambil untung tapi menghancurkan (hampir) seluruh negara.. CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Bursa Efek Indonesia selamat karena tutup dalam rangka Idul Adha. Namun, pelemahan hampir dipastikan terlihat Senin mendatang. PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu (25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World dan Nakheel. Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan. Pasar saham utama Eropa jatuh lebih dari 1% pada perdagangan kemarin, memperpanjang penurunan tajam sehari sebelumnya yang merosot 3%. Situasi Dubai juga memicu ketakutan investor di seluruh Asia sehingga indeks Hang Seng Hong Kong merosot hampir 5% pada penutupan perdagangan. Ini mengingatkan bahwa krisis kredit terlupakan, tetapi belum menghilang, kata analis Westpac Global Markets Group, Robert Rennie. Pasar New York sempat lolos dari merosotnya
Re: [wanita-muslimah] Celana panjang bukan busana muslim?
Mudah2-an saya tidak salah: ini adalah hadith. Perempuan dilarang mengenakan pakaian laki2 dan laki2 ndilarang mengenakan pakaian perempuan. Jadi pakaian2 unisex di distro2 itu gak boleh [ semisal kaos oblong, T-Shirt, jaket, kemeja yg pakai ritsleting] Pakaian gamis yg banyak dipakai muslim indonesia itu kan juga mirip pakaian perempuan. Yg membedakan cuma pasang kancingnya saja. Ada hadit lagi yg mengatakan 'wanita yg berpakaian tetapi telanjang' [ artinya pakaian itu ketat ] Lantas yg 'rambut dikepalanya menonjol seperti punuk onta' Ini kan yg suka 'disengaja' oleh perempuan berjilbab ada semacam gelungan, tonjolan di kepalanya supaya nampak indah. Begitukah? Sampai2 dibikin tutup kepala-jilbab yg ada bulatan menonjol dari busa u pemakai kerudung yg rambutnya pendek. Salam, l.meilany - Original Message - From: aishayasmina2002 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 30, 2009 6:27 AM Subject: [wanita-muslimah] Celana panjang bukan busana muslim? Temans, Di Kompas 29/11/09 yang berjudul Busana Muslim : Warna-warni Pelangi Nusantara, tulisan Ninuk M Pambudy, ada yang menarik seperti ini Meskipun baju muslim telah memiliki aturan tertentu, yang menarik secara keseluruhan di sini busana ini tidak menihilkan celana panjang yang tetap feminin dan memberi kepraktisan pemakainya. Ini berbeda dengan aturan di Sudan yang melarang perempuan Muslim bercelana panjang. Juli lalu, wartawati Lubna Ahmed al-Husein diancam 40 cambukan karena memakai celana panjang. Di Aceh Barat ada aturan daerah melarang perempuan bercelana panjang. Dan dengan memasuki ranah mode, busana muslim di sini telah menjadi industri. Ada yang tahu, di Sudan itu larangan bercelana panjang bagi muslimah itu kebiasaan berpakaian secara ada di sana atau oleh ulama disana yang dikaitkan dengan ajaran Islam? Di Aceh Barat juga apakah aturan tersebut hanya karena adat kebiasaan disana saja atau dikaitkan dengan ajaran Islam, di Aceh apakah ada sanksi bagi pelanggarnya seperti di Sudan yang dihukum cambuk? Sebenarnya ada tidak ayat atau hadis dalam Islam tentang larangan bercelana panjang ini? salam AY [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Anggodo masuk Islam
Anggodo berniat mau masuk Islam. Mengingat penduduk Indonesia mayoritas pemeluk Islam, ia berharap kasus berat yang dihadapinya cepat selesai, karena ia berharap lebih banyak yang mendoakannya. Ia pun bergegas ke kantor MUI, untuk menemui ketuanya. Dengan tegas Anggodo mengutarakan niatnya menjadi mualaf.Niatnya disambut baik oleh petinggi MUI. Menurut kabar, ia tak perlu bayar ke MUI, alias gratis. Legalah Anggodo. Untuk menjadi Islam ternyata begitu mudah. Ia cuma diminta membaca dua Kalimat Syahadat. Lancar. Rupanya ia sejak kecil sudah hafal kalimat Syahadat, karena dulu rumahnya dekat masjid yang sering mengumandangkannya. Lalu pengurus MUI mengecek apakah Anggodo sudah disunat penisnya apa belum. Setelah ditengok ke dalam celananya kolornya, ternyata ia sudah disunat. Loloslah dia jadi muslim. Sebulan sudah Anggodo resmi jadi muslim. Ia rajin sholat 5 waktu dan menyantuni masjid-masjid serta beberapa mushola dekat rumahnya. Namun ia rasakan, kasusnya masih saja diberitakan oleh berbagai media massa. Ia pun curiga pasti banyak umat Islam di Indonesia yang tidak mendoakannya, walau ia telah secara resmi masuk Islam. Bergegas, Anggodo pun kembali berkunjung ke kantor MUI. Kehadirannya disambut dengan baik oleh jajaran pengurus MUI. Anggodo lalu dipersilakan masuk ke ruang ketua MUI. Ngobrol kesana-kemari, Anggodo pun mengutaraka keluhannya. Oleh sang ketua MUI diterangkan bahwa dalam Islam ada 5 perkara yang harus dia jalani (Ingat Rukun Islam ada 5 perkara!). Anggodo tersentak mendengarnya. ... Anggodo: Bapak ustadz, owe satu perkala aja udah pusing ...dipanggil KPK...jaksa. .. Polisi... Owe habis lima milyard belum kelar... Kalo 5 pelkala owe abis belapa.. lu gila.. ya bialin owe kapil aja dah..! Anggodo Facebook: Radityo Djadjoeri [Non-text portions of this message have been removed]