[wanita-muslimah] Dalam peringatan 10 Tahun Komnas Perempuan, ....

2009-12-01 Terurut Topik sunny
http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/mari-bicara-kebenaran-10-tahun-komnas-perempuan

Dalam peringatan 10 Tahun Komnas Perempuan, telah diluncurkan suatu Laporan 
Komnas Perempuan tentang segala bentuk kekerasan terhadap perempuan selama 
empat dasawarsa sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan pidatonya. Berikut uraian 
Sri Wiyanti Ediono, Komisioner Komnas Perempuan kepada Radio Nederland 
Wereldomroep tentang peringatan penting tersebut.

Perempuan dan kekerasan
Sri Wiyanti Ediono [SWE]: Memang Komnas Perempuan selama ini sudah melakukan 
pemantauan terhadap kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia. Mulai dari 
kasus 65, Ahmadiyah, kasus konflik bersenjata di Aceh, Poso bahkan Timor Timur. 
Nah ini menjadi suatu proses yang cukup panjang bagi Komnas Perempuan, 10 tahun.

Dan dari proses pemantauan terhadap berbagai kasus itulah kami kemudian 
melakukan analisa dan mengumpulkan segala informasi itu menjadi sebuah laporan 
integratif yang komperhensif tentang bagaimana kekerasan terhadap perempuan 
terjadi.

Bukan saja hanya fakta kekerasan, tetapi juga melakukan analisa terhadap 
bagaimana kekerasan itu bisa terjadi dalam kerangka waktu selama empat 
dasawarsa. Misalnya sejak '65 hingga sekarang.

Radio Nederlan Wereldomroep [RNW]: Pada hari ini Presiden SBY juga menyampaikan 
sambutannya yang penting. Dapatkah anda menyinggung aspek-aspek penting pidato 
beliau itu?

SWE: Memang ada sikap presiden yang lebih maju ketimbang waktu-waktu 
sebelumnya. Yang utamanya belliau menyampaikan bahwa kekerasan terhadap 
perempuan tidak bisa ditolerir, yang kedua bahwa kita tidak bisa melupakan masa 
lalu tanpa mengingat dan mengungkapkan dan memberikan rasa keadilan terhadap 
korban.

Lebih maju
Saya kira itulah butir yang sangat penting dari pernyataan presiden, dan dia 
juga meminta agar berbagai departemen terkait melakukan koordinasi, termasuk 
koordinasi dengan Komas Perempuan, untuk mewujudkan hak-hak perempuan korban 
kekerasan. Nah ini saya kira merupakan salah satu langkah yang cukup majulah 
dari pernyataan presiden ketimbang periode-periode sebelumnya.

RNW: Apakah yang diucapkan dan diutarakan itu juga termasuk para korban 1965, 
Bu?

SWE: Saya kira ya. Karena beliau merespon dari pernyataan Ketua Komnas 
Perempuan yang menyampaikan berbagai kekerasan yang terjadi dan dialami korban 
perempuan di Indonesia, mulai dari '65, kasus konflik bersenjata, Ahmadiyah, 
'98 kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan etnis Cina. Jadi memang 
respon yang dilakukan oleh Kepala Negara adalah respon yang disampaikan oleh 
Komnas Perempuan.

Mari bicara kebenaran
RNW: Kemudian juga dalam kesempatan ini, Komnas Perempuan lewat Wakil Ketua 
Komnas Perempuan melakukan ajakan. Mari Bicara Kebenaran. Ini ajakannya. 
Dalam melakukan ini apakah akan mengalami atau menjumpai hambatan-hambatan atau 
justru sebaliknya, Bu?

SWE: Saya kira mengapa kita mengangkat tema spesifik 'Mari Bicara Kebenaran' , 
karena memang selama ini banyak sekali hambatan baik secara struktural, 
kultural, baik politis maupun budaya, untuk perempuan korban menyampaikan 
kebenaran terhadap apa yang mereka alami.

Nah, hari ini kami mencoba untuk mengajak semua pihak untuk 'mari bicara 
kebenaran' sebagai kasus awal untuk pengakuan dan juga untuk membongkar 
mitos-mitos bahwa perempuan itu tidak bisa bicara.

Jadi saya kira ke depan tidak mudah hambatannya, tetapi setidaknya hari ini ada 
ruang-ruang yang sudah terbuka untuk perempuan korban berbicara bahkan di 
publik.

RNW: Apakah mungkin bahwa persoalan tindak kekerasan terhadap perempuan selama 
empat dasawarsa ini, bisa dijernihkan atau bisa diluruskan, terlepas dari 
pelurusan sejarah Indonesia itu secara keseluruhan?

Meluruskan sejarah
SWE: Nah, malah itulah yang kita harapkan. Kenapa buku ini kita luncurkan, 
sebetulnya untuk mengajak kita berfikir ulang, tentang ke-Indonesia-an di mana 
sejarah-sejarah selama ini sering kali ditutup-tutupi. Termasuk sejarah adanya 
kekerasan terhadap perempuan, dari berbagai proses politik yang terjadi di 
Indonesia.

Oleh karena itu memang salah satu hal kita pikir untuk segera ditindaklanjuti 
oleh pemerintah adalah meluruskan sejarah, termasuk juga meletakkan dan 
mengakui berbagai kekerasan terhadap perempuan, dan mengakui itu merupakan 
bagian dari sejarah Indonesia, dan mengakui peranan perempuan dalam mengatasi 
berbagai persoalan yang ada. Nah itu memang suatu salah satu 'tuntutan' yang 
memang kita angkat.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Suicide cases in Kingdom increasing at a worrying rate

2009-12-01 Terurut Topik sunny
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=128983d=1m=12y=2009pix=kingdom.jpgcategory=Kingdom

Tuesday 1 December 2009 (14 Dhul Hijjah 1430)
   
 

  Suicide cases in Kingdom increasing at a worrying rate
  Laura Bashraheel | Arab News
 

  JEDDAH: Despite being taught that God punishes most severely those who 
commit suicide, some people, because of pressure and stress, nonetheless do so.

  According to a recent Ministry of Interior statement, there were 295 
cases of suicide in the Kingdom last year. The statement added that 259 were 
men and 36 were women. Among the men, 134 were Saudis and 125 were expatriates. 
There were 266 suicide cases in 2006, out of which 100 were Saudis and 166 
expatriates.

  According to research on suicide, women usually commit suicide by milder 
means such as overdosing on pills or drinking a toxic household product, while 
men hang themselves, overdose or, in some cases, shoot themselves. Many 
suicides committed by Saudi men have their roots in financial problems. 

  Earlier this year, a renowned 50-year-old history and culture professor 
at Makkah's Umm Al-Qura University committed suicide at his home, shocking his 
students, friends and family.

  Nasser Al-Harithy, the author of 30 books and 70 research papers, 
apparently hanged himself with a noose made from his headdress. Security forces 
found his body hanging from a ceiling fan in his office. Despite the mystery 
around the incident, it was reported that he was an estimated SR8 million in 
debt.

  At the same time, women commit suicide for emotional reasons, such as the 
loss of a loved one or being forced into marrying someone.

  In May, a girl in her late 20s committed suicide two weeks before her 
scheduled wedding. It was reported by police that she hanged herself with a 
scarf. Although the reason behind her suicide was not revealed, her parents 
admitted that she had been suffering from many psychological problems. 

  Dr. Saad Al-Khateeb, a senior consultant at Jeddah Psychiatric Hospital. 
said suicide should be differentiated from attempted suicide. 

  In attempted suicide, the person fortunately fails to end his life after 
genuinely trying, said Al-Khateeb. 

  He said the reasons behind suicide or attempted suicide spring from the 
idea that life is not worth living which leads to death wishes and finally to 
suicide. If the person doesn't die, then it is called attempted suicide but if 
the victim succeeds in ending his life, we call it suicide, Al-Khateeb said.

  Attempted suicides are more common among young women and are considered a 
loud cry for help and attention.

  Rana, who requested anonymity, said that she had attempted to commit 
suicide twice by taking different kinds of antibiotics and painkillers. 

  I was 17, had lost someone I loved and my parents were getting a 
divorce. My mother rushed me to a clinic next to my house where they 
immediately gave me medications to make me throw up, she said. My mother 
begged them not to report the incident to the police even though this is the 
law when someone tries to commit suicide, she added. 

  A lack of religious conviction, being unemployed and divorced or widowed 
are also reasons which might lead to suicide, Al-Khateeb explained. 

  Psychiatric problems are evident in about 90 percent of victims. Drug 
and alcohol-abuse, depression and schizophrenia are the most common psychiatric 
problems, he added. 

  The surprising fact about suicide is that a higher rate is found among 
educated people such as doctors, lawyers, police officers and hotel owners. 

  Both the higher and lower classes have higher rates compared to the 
middle class. Rates among prisoners are three times higher than in the general 
population, Al-Khateeb said. 

  He suggested that psychiatric or mental health care should be provided 
just as other health services are through the usual referral system that 
already exists. Psychiatrists should be able to deal with difficult or severe 
cases in order to provide good quality services, he added. 

  Al-Khateeb also believes that the role of the religious community in 
reducing suicide is vital. Religious figures should guide people to the 
concept of self satisfaction and acceptance, hence reducing low self-esteem and 
hopelessness that might lead to a wish for death, he explained. 

  Misfar Al-Qahtani, a religious scholar, said no matter how hard the 
pressure gets, people should always seek Allah's guidance and help. Praying 
regularly gives a spiritual power that gives them patience and self-control to 
bear their daily lives, said Al-Qahtani. 

  He described suicide as one of the most disturbing crimes and biggest 
sins a person can commit. He quoted a saying by the Prophet Muhammad (peace be 
upon him) saying that God would punish those who take their lives with the same 

[wanita-muslimah] Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik sunny

http://www.antaranews.com/berita/1259656681/mahasiswa-sukabumi-bakar-kondom

Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Selasa, 1 Desember 2009 15:38 WIB | Peristiwa | Kesehatan | 

(ANTARA/Ujang Zaelani/ss/hp)

  Sukabumi,(ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan 
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, melakukan aksi bakar kondom di 
depan Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.

Selain melakukan aksi bakar kondom, mereka juga menyebarkan pamflet kepada 
sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil untuk memberitahukan bahwa pada 1 
Desember diperingati Hari AIDS se-dunia.

Ketua Umum KAMMI Sukabumi, Hendi Hidayatulloh, mengatakan, penggunaan kondom 
terbukti tidak bisa menghalangi virus HIV/AIDS.

Penggunaan kondom (kondomisasi) merupakan upaya agar masyarakat bisa melakukan 
seks bebas tanpa khawatir sehingga tidak terjadi kehamilan atau terkena 
penyakit menular, katanya.

Oleh karena itu, kata Hendi, sangat aneh jika pemakaian kondom dijadikan 
sebagai upaya penanggulangan HIV/AIDS.

Kami menolak kondomisasi yang saat ini gembar-gemborkan oleh pemerintah, 
tegasnya.

Selain seks bebas, penularan HIV/AIDS terjadi melalui penggunaan jarum suntik 
secara bergantian dan konsumsi narkoba.(*)

Baca Juga
  a.. Massa Hizbut Tahrir Tolak Kondomisasi
  b.. KPA Sulut Bagikan Kondom
  c.. Kondom Hanya Untuk Pasangan Menikah








[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tommy to speak on micro-business problem in Bali

2009-12-01 Terurut Topik sunny
Relecction :   Speaking about Mongkey business? 


http://www.antaranews.com/en/news/1259660957/tommy-to-speak-on-micro-business-problem-in-bali

Tommy to speak on micro-business problem in Bali
Tuesday, December 1, 2009 16:49 WIB | National | | 
Denpasar, Bali (ANTARA News) - Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto is 
scheduled to speak on micro, small and medium-sized business at a seminar 
themed Small-and Medium Sized Business (UMKM) After the Crisis here on 
Wednesday.

Tommy, the youngest son of former president Soeharto, will present a paper 
titled Ideal UMKM-Large Business Synergy at the seminar to be organized by 
state-owned Bank BNI in cooperation with TRUST magazine.

Chief organizer of the seminar Achmad Hafidz Yura said here on Tuesday that the 
Bali seminar was the last part of a series of similar seminars in eight cities 
in Indonesia.

Bank BNI and TURST have since the beginning of this year organized seminars of 
this kind in Bandung (West Java), Semarang (Central Java), Surabaya (East 
Java), Makassar (South Sulawesi), Pekanbaru (Riau), Medan (North Sumatra), and 
Balikpapan (East Kalimantan).

Besides Tommy Soeharto, other speakers who will appear at the Bali seminar are 
Achmad Baiquni (BNI director), Ikhwan Asrin (deputy marketing director and 
business network of the Ministry of Cooperatives and Small and Medium-Sized 
Businesses), Mega Ningsih (a deputy director of Bank Indonesia ) and Irwan 
Makdoerah (director of PT Rajawali Nusantara Indonesia).

The one-day seminar is also expected to be attended by Bali Governor I Made 
Mangku Pastika, who is also to open the seminar.

TRUST chief editor Bambang Aji Setiady said the seminar was considered 
important because UMKM constituted the backbone of the national economy.

A total of 99 percent of businesses in Indonesia are classified as UMKM 
businesses.
The seminar will be attended by 250 participants from UMKM circles. Some of the 
participants are entrepreneurs in the UMKM sector who are under the guidance of 
Bali`s Cooperatives and UMKM Service office, Bank Indonesia Denpasar, and 
members of Bali province`s National Self-Reliant Community Empowerment Program 
(PNPM).

Besides, participants also come from BNI customers, partners of Bali`s 
Import-Export Association (GEIB), and other UMKM players in Bali. (*)
COPYRIGHT © 2009








[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
bagoes, cerdas sekali pemikiran para mahasiswa ini
jadi daripada seks bebas pake kondom dan tetep kena aids
mending seks bebas gak usah pake kondom n toh tetep kena aids
bener2 hebat pemikiran para mahasiswa ini

salam,
--
wikan

2009/12/1 sunny am...@tele2.se



 http://www.antaranews.com/berita/1259656681/mahasiswa-sukabumi-bakar-kondom

 Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
 Selasa, 1 Desember 2009 15:38 WIB | Peristiwa | Kesehatan |

 (ANTARA/Ujang Zaelani/ss/hp)

 Sukabumi,(ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan 
 Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, melakukan aksi bakar kondom di 
 depan Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.

 Selain melakukan aksi bakar kondom, mereka juga menyebarkan pamflet kepada 
 sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil untuk memberitahukan bahwa pada 1 
 Desember diperingati Hari AIDS se-dunia.

 Ketua Umum KAMMI Sukabumi, Hendi Hidayatulloh, mengatakan, penggunaan kondom 
 terbukti tidak bisa menghalangi virus HIV/AIDS.

 Penggunaan kondom (kondomisasi) merupakan upaya agar masyarakat bisa 
 melakukan seks bebas tanpa khawatir sehingga tidak terjadi kehamilan atau 
 terkena penyakit menular, katanya.

 Oleh karena itu, kata Hendi, sangat aneh jika pemakaian kondom dijadikan 
 sebagai upaya penanggulangan HIV/AIDS.

 Kami menolak kondomisasi yang saat ini gembar-gemborkan oleh pemerintah, 
 tegasnya.

 Selain seks bebas, penularan HIV/AIDS terjadi melalui penggunaan jarum suntik 
 secara bergantian dan konsumsi narkoba.(*)


[wanita-muslimah] Indonesia: Kerugian Akibat Korupsi Sektor Perkayuan

2009-12-01 Terurut Topik sunny
http://www.hrw.org/en/news/2009/11/30/indonesia-kerugian-akibat-korupsi-sektor-perkayuan

Indonesia: Kerugian Akibat Korupsi Sektor Perkayuan 
Dua milyar dolar potensi pemasukan tahunan hilang dan cederanya penegakan hukum 
serta hak-hak asasi manusia
November 30, 2009 

  Illegally logged timber seized from the Ketapang district port, West 
Kalimantan, awaits auction by local police.

  © 2008 Yayasan Titian
  Related Materials: 
  Dana Liar
  Korupsi yang merajalela di industri kehutanan merupakan rahasia yang tidak 
dibicarakan orang. Jika kurangnya pengawasan dan pertentangan kepentingan tidak 
ditangani dengan serius, maka mengucuran uang dari perdagangan karbon ke sistem 
yang penuh dengan kebocoran tidak akan memperbaiki keadaan tetapi justru akan 
memperparah masalah.

  Joe Saunders, Wakil Direktur Program 
(Jakarta 1 Desember 2009) - Perilaku korupsi yang terjadi dalam sektor 
kehutanan di Indonesia telah merugikan pemerintah sebesar 2 milyar dolar 
Amerika setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan negara semakin jauh dari sumber 
daya yang ada untuk memenuhi kewajibannya dalam hal pemberian hak atas ekonomi 
dan sosial kepada masyarakat. Demikian siaran pers Human Rights Watch yang 
diterbitkan hari ini. Kurangnya pengawasan dan pertentangan kepentingan juga 
menjadi pertanda tidak baik mengenai kemampuan Indonesia menjadi mitra 
perdagangan karbon yang dapat diandalkan. Skema perdagangan karbon sendiri 
merupakan topik penting dalam Konferensi Perubahan Cuaca PBB yang akan dimulai 
pada tanggal 7 Desember 2009 di Kopenhagen.

Dalam laporan setebal 75 halaman yang berjudul Dana Liar: Konsekuensi 
Pembalakan Liar dan Korupsi di Sektor Kehutanan Indonesia pada Hak Asasi 
Manusia, Human Rights Watch menemukan bahwa antara tahun 2003 hingga 2006, 
lebih dari setengah kayu tebangan Indonesia merupakan hasil dari pembalakan 
liar dan luput dari pajak. Subsidi siluman, termasuk penetapan harga kayu dan 
nilai tukar mata uang yang oleh pemerintah sengaja dipatok lebih rendah dari 
harga riil dan penghindaran pajak oleh eksportir dengan taktik yang dikenal 
dengan sebutan harga transfer semakin memperbesar kerugian yang ada. Dengan 
menggunakan metode yang digunakan oleh industri perkayuan serta 
memperbandingkan dengan seksama antara konsumsi kayu Indonesia dan pasokan kayu 
resmi, laporan tersebut menyimpulkan bahwa total kerugian yang menggerogoti kas 
negara pada tahun 2006  sebesar 2 milyar dolar.

Berbagai tantangan yang sedang dihadapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 
saat ini seperti tuduhan persekongkolan oleh polisi dan kejaksaan untuk 
mendiskredit KPK yang tengah menyelidiki adanya kemungkinan korupsi yang 
dilakukan oleh polisi, semakin memperjelas dampak buruk korupsi dalam tata 
kelola negara, ujar Human Rights Watch.

Korupsi yang merajalela di industri kehutanan merupakan rahasia yang tidak 
dibicarakan orang, ujar Joe Saunders, Wakil Direktur Program Human Rights 
Watch. Jika kurangnya pengawasan dan pertentangan kepentingan tidak ditangani 
dengan serius, maka mengucuran uang dari perdagangan karbon ke sistem yang 
penuh dengan kebocoran tidak akan memperbaiki keadaan tetapi justru akan 
memperparah masalah.

Sejak tahun 2006 telah ada laporan yang menyatakan berkurangnya kerugian di 
sektor kehutanan yang disebabkan oleh meningkatnya produksi perkebunan kayu 
sebanyak dua kali lipat dalam setahun. Namun laporan tersebut juga 
mempertanyakan ketersediaan lahan yang diperlukan untuk mencapai tingkat 
produksi yang sedemikian besar.

Dampak di dalam negeri yang ditimbulkan oleh korupsi dan kehilangan pendapatan, 
terutama di daerah miskin terpencil, sangat terasa, kata Human Rights Watch. 
Indonesia merupakan negara penandatangan Konvensi Hak Ekonomi, Sosial dan 
Budaya, yang menyatakan kesetujuan untuk menggunakan semua sumber daya yang ada 
guna menjamin warga negara mendapatkan hak atas layanan kesehatan, pendidikan 
dan perumahan. Namun melihat besarnya jumlah pedapatan yang hilang akibat 
korupsi menunjukan bahwa Indonesia telah melanggar kewajiban-kewajibannya 
seperti yang tertera dalam konvensi tersebut.

Jumlah sebesar 2 milyar dolar yag hilang setiap tahun itu sama dengan gabungan 
seluruh alokasi anggaran untuk kesehatan nasional, provinsi dan kebupaten. 
Nilai kehilangan tahunan ini juga sama dengan perhitungan Bank Dunia terhadap 
anggaran yang cukup untuk memberikan layanan dasar kepada 100 juta penduduk 
miskin selama hampir dua tahun. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia 
dengan anggaran kesehatan perkapita terkecil bahkan jika dibandingkan dengan 
negara yang memiliki GDP yang lebih rendah.

Sangat menyedihkan dan ironis dimana banyak daerah terpencil yang merupakan 
sumber pemasukan negara dari hasil kehutanan justru memiliki layanan dasar 
kesehatan yang paling buruk, kata Saunders. Masyarakat yang tinggal di 
pinggir hutan, yang tengah dirusak untuk mempertebal kantung oknum pejabat, 
justru harus menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk mendapat 

[wanita-muslimah] Indonesia detains Papuans over Independence-Day claim

2009-12-01 Terurut Topik sunny
http://news.xinhuanet.com/english/2009-12/01/content_12571095.htm

  Indonesia detains Papuans over Independence-Day claim  
 
 
  www.chinaview.cn  2009-12-01 18:13:17  Print 
 
  JAKARTA, Dec. 1 (Xinhua) -- Indonesian police have arrested 13 
Papuans after they conducted a rally along with dozens others, celebrating the 
anniversary of what they claimed as the 48th Papuan Independence Day, a local 
police spokesman said on Tuesday. 

  The police spokesman Agus Rianto said that the rally was held without 
a permit from police. 

  They have violated the country's law by holding a rally with out a 
permit, now we are questioning 13 of them, he told Xinhua from Papua over 
phone. 

  The spokesman said that earlier the police had tried to order the 
mass, but they rejected. 

  This small group of people claimed that they are celebrating the 
anniversary of Papuan independence, which is actually the claim was not true, 
he said. 

  Papua's rebel celebrates Dec. 1 as their independence day. 

  The Free Papua Movement has long engaged in rebellious activities in 
Indonesia. They have used both guerrilla and diplomatic ways to achieve their 
goal. 

  On guerrilla way, the group seems targeting a subsidiary of U.S. 
giant mining firm of Freeport in Papua which may attract international 
attention. 

  The firm has been suffered by a series of series of shootings since 
July that have killed three people, including a 29 year-old Australian worker, 
a policeman and a firm guard, at the firm complex, and wounded more than 20 
others. 
 
 




http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5j0a1vEpbtsSsoFRhq8P9j6CaT4Sw?index=0

Indonesia arrests Papuans on 'independence day'
(AFP) - 3 hours ago

JAYAPURA, Indonesia - Indonesian police arrested 13 Papuans on Tuesday as 
activists demanded sovereignty at rallies to mark the 48th anniversary of 
Papuan independence, a police spokesman said.

Riot police made the arrests as they dispersed up to 40 activists who had 
gathered in the main Papuan town of Jayapura carrying posters with banned 
separatist symbols, he said.

We are questioning 13 people as they have broken the country's laws by holding 
a protest without a permit, provincial police spokesman Agus Riyanto told AFP.

In the Indonesian capital Jakarta, dozens of Papuans demanded independence at a 
peaceful rally outside the presidential palace as police stood guard.

They carried a red banner reading Give back the sovereignty of the West Papua 
nation and posters bearing the outlawed Morning Star Papuan national flag.

Scores of Papuans have been jailed and abused in Indonesian prisons for 
displaying the Papuan flag and other separatist symbols, a crime punishable by 
life in jail under Indonesian law, according to rights groups.

Pro-independence Papuans celebrate December 1 as a national day commemorating 
former colonial power The Netherlands' 1961 recognition of Papua's right to 
self-rule.

Indonesia has never recognised Papuan sovereignty and incorporated the vast, 
resource-rich territory in 1969 after a disputed UN-backed referendum held 
among a few hundred tribal leaders.

We are not Indonesian people, we are a different race. We want independence. 
We will fight till the end to get our independence, one of protesters at the 
presidential palace shouted through a loud speaker.

Under Indonesian rule we're becoming poorer and poorer and many of us have 
suffered torture and violence. The Indonesian government only exploits our rich 
natural resources but ignores our prosperity.

In Sentani town near Jayapura, more than 100 people took part in joint prayers 
at the home of slain pro-independence leader Theis Hiyo Eluay, who was 
kidnapped and murdered in 2001.

US-based Human Rights Watch said in June that torture and abuse of Papuan 
prisoners in Indonesia was rampant and should be investigated.

Three Papuan protesters -- Roni Ruben Iba, Isak Iba and Piter Iba -- were 
sentenced to between two and three years in jail for subversion earlier this 
month for raising a banner similar to the Morning Star flag.




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik miftahalzaman
Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. Bukan 
HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, apakah 
berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu diberantas 
atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. Tujuannya jelas, 
supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, termasuk di antaranya 
pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan 
menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang 
mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk 
membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama 
dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran 
safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. 




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... 
wrote:

 bagoes, cerdas sekali pemikiran para mahasiswa ini
 jadi daripada seks bebas pake kondom dan tetep kena aids
 mending seks bebas gak usah pake kondom n toh tetep kena aids
 bener2 hebat pemikiran para mahasiswa ini
 
 salam,
 --
 wikan
 
 2009/12/1 sunny am...@...
 
 
 
  http://www.antaranews.com/berita/1259656681/mahasiswa-sukabumi-bakar-kondom
 
  Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
  Selasa, 1 Desember 2009 15:38 WIB | Peristiwa | Kesehatan |
 
  (ANTARA/Ujang Zaelani/ss/hp)
 
  Sukabumi,(ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan 
  Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, melakukan aksi bakar kondom di 
  depan Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.
 
  Selain melakukan aksi bakar kondom, mereka juga menyebarkan pamflet kepada 
  sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil untuk memberitahukan bahwa pada 
  1 Desember diperingati Hari AIDS se-dunia.
 
  Ketua Umum KAMMI Sukabumi, Hendi Hidayatulloh, mengatakan, penggunaan 
  kondom terbukti tidak bisa menghalangi virus HIV/AIDS.
 
  Penggunaan kondom (kondomisasi) merupakan upaya agar masyarakat bisa 
  melakukan seks bebas tanpa khawatir sehingga tidak terjadi kehamilan atau 
  terkena penyakit menular, katanya.
 
  Oleh karena itu, kata Hendi, sangat aneh jika pemakaian kondom dijadikan 
  sebagai upaya penanggulangan HIV/AIDS.
 
  Kami menolak kondomisasi yang saat ini gembar-gemborkan oleh pemerintah, 
  tegasnya.
 
  Selain seks bebas, penularan HIV/AIDS terjadi melalui penggunaan jarum 
  suntik secara bergantian dan konsumsi narkoba.(*)





Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
okay, mungkin mereka berpikiran seperti demikian, menjadikan seks
bebas sebagai sasaran tembaknya.
tapi apa yang mereka lakukan? malah membakar kondom? kenapa gak
sekalian membakar pelaku seks bebas aja sekalian :)

salam,
--
wikan

2009/12/1 miftahalzaman miftahalza...@yahoo.com



 Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. 
 Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, 
 apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu 
 diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. 
 Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, 
 termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut 
 menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak 
 lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada 
 biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk 
 dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu 
 tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, 
 bukan 'safe'-nya.


[wanita-muslimah] Free Download: Video dan Animasi Rohani

2009-12-01 Terurut Topik IfadahA
Assalamu'alaiku wr.wb
Bagi Bapak dan Ibu yang ingin menyaksikan dan download Video dan Animasi Rohani:
1.  Tawasul dengan Fatimah Az-Zahra (as)
2.  Asma Ma'shumin, nama2 Keluarga Suci Rasulullah saw
3.  Doa Faraj, Doa Kemenangan dan Kebahagiaan
4.  Ya Mafzai'î, Doa Perlindungan
5.  Asma Allah oleh Yusuf Sami 
6.  Munajat oleh Yusuf Sami
7.  dan Cara Download video dari YouTube
Yang berminat silahkan klik di sini:
http://amalia-99.blogspot.com




Re: [wanita-muslimah] Dialectic materialist

2009-12-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
- Original Message - 
From: sunny am...@tele2.se
To: Undisclosed-Recipient:;
Sent: Tuesday, December 01, 2009 11:14
Subject: [wanita-muslimah] Dialectic materialist

http://www.hindustantimes.com/Dialectic-materialist/H1-Article1-481420.aspx

Dialectic materialist
Sitaram Yechury
November 29, 2009
First Published: 23:15 IST(29/11/2009)
Last Updated: 23:23 IST(29/11/2009)
  


Tomorrow is the world Aids Day. The absence of effective cures warrants 
campaigns to prevent the spread of this killer cellular mutative disease. Yet 
another silent mutation, cancer, continues to claim many lives, eluding a 
decisive cure. Could it be possible that these mutations are part of the 
evolutionary process signalling that in a very distant future, life-forms on 
this planet could be those that are completely unrecognisable today?

Such are the questions that arise in the 200th year of Charles Darwin's birth. 
During this preceding week of November 150 years ago Darwin's The Origin of 
Species was published, revolutionising scientific and rational thinking. This, 
for the first time, scientifically established that all living beings 
originated through entirely natural processes. So antagonistic was this to the 
reigning religious and philosophical view of the Divine Creator that Darwin 
himself once jocularly labelled himself as the 'devil's chaplain'. In a 
fascinating biography of The Origin of Species, Janet Browne says that it in 
many ways [it] is the story of the modern world.

Not surprisingly, since the time of its publication, The Origin continues to be 
at the centre of many controversies. Even those who could not negate the 
irrefutable, scientific foundations of evolution, could not come to terms with 
the fact that it was threatening the existence of theology. From this sprang 
the postulate that the shaping of Earth and its inhabitants is a continuous 
process controlled by laws that god had instituted in the beginning. To this 
came the retort that if this be true, then god must be the most unemployed and 
bored entity since the laws are running their natural course. Such a deep 
churning on matters of theology and morality continue even today despite the 
fact that evolution has been scientifically accepted.

Darwin himself chose not to enter this controversy. Only 12 years later in The 
Descent of Man, he famously said it has often and confidently been asserted 
that man's origin can never be known; but... it is those who know little and 
not those who know much who so positively assert that this or that problem will 
never be solved by science.

Some of the most brilliant minds of the 19th century took up cudgels on behalf 
of Darwin. The most famous of them all, Thomas Huxley - who incidentally coined 
the term 'agnostic' - cast himself as 'Darwin's bulldog'. He passionately 
defended and propagated the question of ape ancestry and the close anatomical 
relationship between the humans and the primates. This led many for nearly a 
century to search for the 'missing link'. Darwin himself had, however, 
suggested a common ancestry for both humans and primates closest to us like 
gorillas and chimpanzees.
#
**
Metode Pendekatan Satu Kutub dalam Mengkaji Ayat Qawliyah dan Kawniyah
[Pidato Ilmiyah yang disajikan dalam rangka Peringatan Milad / Dies Natalis
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA yang ke 41 (1954 - 1995)]
**
==
oleh H.Muh.Nur Abdurrahman
==

Lampiran II

Teori Evolusi 
 
 Di kepulauan Galapagos, yang terletak di Pasifik, sebelah barat kotinen 
Amerika Selatan, Charles Darwin mengintizhar (mrngobservasi) di sana burung 
pekicau yang bentuknya menyimpang dengan yang di daratan Amerika. Pada setiap 
pulau terdapat bentuk yang berbeda dari jenis yang sama. Kepulauan ini sudah 
lama terisolasi, sehingga burung-burung itupun juga sudah lama terisolasi. 
Begitupun keadannya dengan penyu-penyu laut, terdapat pula penyimpangan dengan 
yang sejenisnya di pesisir Amerika Barat. Darwin tiba pada kesimpulan, bahwa 
burung-burung ataupun penyu-penyu yang berbeda itu berasal dari jenis yang 
sama. Terjadinya perbedaan itu, karena mengalami proses evolusi, menyesuaikan 
diri dengan keadaan lingkungannya Selanjutnya Darwin kemudian menarik 
kesimpulan dengan generalisasi, bahwa setiap binatang yang sekarang ada 
persamaannya, berasal dari jenis yang sama. Evolusi yang terjadi karena 
binatang itu menyesuaikan diri lingkungannya, sehingga dari satu jenis yang 
sama terjadi variasi bentuk, disebut evolusi horisontal. 
 
Ujicoba Teori Evolusi Terhadap Fosil, Ilmu Genetika dan Serologi
 
Darwin memperhadapkan tafsiran hasil penelitiannya itu terhadap hasil 
penelitian Cuvir tentang fosil. Hasil rujukan ini menghasilkan 

Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
miftahalzaman wrote:
Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 
'sex'nya, bukan 'safe'-nya.

HMNA:
Yang patut disesalkan seperti apa yang saya pernah saksikan sendiri, dalam 
rangka kegiatan penyuluhan HIV/Aids, panitia pelaksana (LSM) mempertontonkan 
kondom di luar ruangan sidang, bahkan ada anggota panitia yang membagi-bagikan 
kondom kepada para remaja. Aktivitas ini patut dihentikan karena dapat merusak 
akhlaq remaja utamanya bagi para ABG (anak baru gede), mereka diberi keberanian 
untuk berzina. Kalau di barat itu bukan masalah, yaitu bagi mereka yang 
menganut filsafat permissiveness, kebebasan sex.

Pemakaian kondom sama sekali tidak safe. Jadi para hidung belang dan ABG yang 
mengira diri mereka safe dengan pake kondom, ternyata sama sekali tidak 
safe , Akibatnya dengan pakai kondom, karena mereka merasa safe 
ngesek-bebas, jumlah peseks-bebas meningkat, maka jumlah penderita HIV/Aids pun 
meningkat juga. Jadi pemakaian kondom bukan solusi untuk menahan laju 
pertambahan penderita HIV/Aids. Kalau kondom bukan solusinya, lalu metode apa 
solusinya ? Silakan baca Seri 766 di bawah.
**
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
766. Seks Bebas, Kondom dan HIV/Aids

Hasil survei yang dilakukan oleh Annisa Fondation baru-baru ini cukup 
mengejutkan karena 42,3 persen pelajar perempuan telah melakukan hubungan seks 
pra-nikah. Siaran pers Annisa Foundation, sebuah lembaga independen yang 
bergerak dibidang kemanusian dan kesejahteraan gender, menerangkan sebanyak 
42,3 persen pelajar di Cianjur sudah hilang keperawanannya saat duduk di bangku 
sekolah. Yang lebih memprihatinkan, di antara responden mengaku melakukan 
hubungan seks tanpa ada paksaan atau atas dasar suka sama suka karena 
kebutuhan. Beberapa responden mengaku melakukan hubungan seks dengan lebih dari 
satu pasangan dan tidak bersifat komersil. Direktur Annisa Foundation, Laila 
Sukmadevi, dalam siaran pers itu mengatakan, penelitian dilakukan selama enam 
bulan mulai Juli hingga Desember 2006 dengan melibatkan sekitar 412 responden 
yang berasal dari 13 SMP dan SMA negeri maupun swasta di Cianjur dan Cipanas. 
Disebutkan Laila, berdasarkan hasil survei, total responden yang belum pernah 
melakukan kegiatan seks berpasangan hanya 18,3 persen. Sedangkan lebih dari 60 
persen telah melakukan kegiatan seks berpasangan. Dari jumlah itu 12 persen 
menggunakan metode coitus interuptus (meludah keluar jendela) dan selebihnya 
pilih alat kontrasepsi, yaitu kondom yang dijual bebas di pasaran.

Seks pra-nikah adalah gaya pelembut (euphemism) dari seks bebas. Sebenarnya ada 
hal yang pantas dilembutkan, namun ada pula yang tidak pantas, termasuk di 
antaranya seks bebas itu. Juga seperti misalnya PSK pekerja seks komersiel 
untuk pelacur serta kata-kata lainnya yang menunjukkan perbuatan ataupun status 
yang hina lainnya. Biarkanlah semua kata-kata yang menunjukkan kehinaan itu 
tidak dilembutkan. Gaya lembut jangan dibiarkan iiberal, semua ada batasnya. 
Demikianlah sekarang ini masyarakat digiring ke arah rasa bahasa bernuansa 
tidak enak mengenai kata keras, bahwa keras itu tidak baik, sehingga 
kata-kata itu perlu dilembutkan, sebab keras itu tidak baik. Tidak boleh 
menghukum anak dengan pukulan, karena itu keras, itu tidak baik. Dalam hal ilmu 
logam keras itu baik. Dalam Syari'at kita disuruh menghukum dengan pukulan jika 
anak kita sudah berumur sepuluh tahun malas shalat. Pukulan mendidik menurut 
Syari'at itu jangan disamakan dengan menganiaya. Pukulan mendidik menurut 
Syari'at itu terasa sakit tetapi tidak berbahaya, seperti misalnya telapak 
tangan, betis, dipukul pakai mistar, atau daun telinga dipiting bagian atasnya, 
jangan bagian bawah. Pukulan yang tidak menurut Syari'at adalah pukulan yang 
menganiaya yang menyebabkan anak cedera, dan itu bisa ditangkap dengan tuduhan 
melanggar Undang-Undang Perlindungan Terhadap Anak. Lihatlah akibatnya metode 
pendidikan yang menganggap menghukum dengan pukulan itu tidak baik, karena itu 
keras, lalu apa hasilnya? Anak-anak menjadi liberal, kurang ajar terhadap orang 
tua dan gurunya, bahkan perilaku yang liberal berupa bernakoba dan berseks 
bebas yang semakin buas di negeri ini, seperti dijelaskan di atas.

Hasil pendidikan bergaya lembut yang menghasilkan perilaku liberal itu ibarat 
tanaman yang diberi pupuk berupa bacaan sampah pornografi dan tayangan erotis 
pornoaksi yang menimbulkan hasrat nafsu hewani, serta disiram air berupa kondom 
yang menimbulkan rasa aman dan berani untuk berbuat hina berseks bebas, 
ditambah pula lagi dengan pendidikan seks yang menyebabkan para ABG itu tergiur 
untuk mencobanya, melupakan bahaya yang timbul akibat berseks bebas itu. Tujuan 
pendidikan seks itu maksudnya baik, tetapi tidaklah semua maksud baik itu akan 

Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
jadi gimana pak
apakah anda setuju untuk membakar (dalam artian menghukum/merajam)
para pelaku free sex itu?

salam,
--
wikan

2009/12/1 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id



 miftahalzaman wrote:
 Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu 
 di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya.
 
 HMNA:
 Yang patut disesalkan seperti apa yang saya pernah saksikan sendiri, dalam 
 rangka kegiatan penyuluhan HIV/Aids, panitia pelaksana (LSM) mempertontonkan 
 kondom di luar ruangan sidang, bahkan ada anggota panitia yang 
 membagi-bagikan kondom kepada para remaja. Aktivitas ini patut dihentikan 
 karena dapat merusak akhlaq remaja utamanya bagi para ABG (anak baru gede), 
 mereka diberi keberanian untuk berzina. Kalau di barat itu bukan masalah, 
 yaitu bagi mereka yang menganut filsafat permissiveness, kebebasan sex.

 Pemakaian kondom sama sekali tidak safe. Jadi para hidung belang dan ABG 
 yang mengira diri mereka safe dengan pake kondom, ternyata sama sekali 
 tidak safe , Akibatnya dengan pakai kondom, karena mereka merasa safe 
 ngesek-bebas, jumlah peseks-bebas meningkat, maka jumlah penderita HIV/Aids 
 pun meningkat juga. Jadi pemakaian kondom bukan solusi untuk menahan laju 
 pertambahan penderita HIV/Aids. Kalau kondom bukan solusinya, lalu metode apa 
 solusinya ? Silakan baca Seri 766 di bawah.


[wanita-muslimah] PEMBERITAHUAN!: [PPIAmsterdam] Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA (90% pasti datang)

2009-12-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Pemberitahuan! 
ADA PERUBAHAN TEMPAT ACARA KE CENTRUM - AMSTERDAM

Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA HARI SELASA, JAM 18:30 -
21.00, TANGGAL: 01 DESEMBER 2009 Di tempat pertemuan: CLUB STEREO
ALAMAT: jonge Roelensteeg 4, masuk dari Dam Square, ada dalam Kalverstraat
Amsterdam.

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Mon, 11/30/09, Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com wrote:

From: Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com
Subject: [KOREKSI] Re: [PPIAmsterdam] Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA 
(90% pasti datang)
To: herilat...@yahoo.com, muhammad gibran medok_j...@yahoo.com, sastra 
pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com
Date: Monday, November 30, 2009, 4:09 PM


ACARA:  Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA

HARI SELASA, JAM 18:30, TANGGAL: 01 DESEMBER 2009

Di tempat pertemuan ppi amsterdam, *Hospitium uilenstede (Laan van Kronenburg 
Amtelveen), 
*sekitar 5 menit jalan kaki dari halte uilenstede, persis di depan gedung 
Inholland

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Mon, 11/30/09, herilat...@yahoo.com herilat...@yahoo.com wrote:

From: herilat...@yahoo.com herilat...@yahoo.com
Subject: Re: [PPIAmsterdam] Malam seni dan budaya bersama HAPPY SALMA (90% pasti
 datang)
To: ppiamster...@yahoogroups.com, ppi-bela...@yahoogroups.com, MiRa 
la_l...@yahoo.com, Maman Tahsin bintangtimu...@yahoo.com, Dasa 
anti_fa...@yahoo.com
Date: Monday, November 30, 2009, 3:42 PM







Asik, besok aku juga mau baca puisi di sana, datanglah, acara santai bersama 
happy salma.

Salam, heri latiefSent from my BlackBerry® smartphoneFrom:  muhammad gibran 
medok_j...@yahoo.com
Date: Mon, 30 Nov 2009 15:27:40 -0800 (PST)To: 
ppiamster...@yahoogroups.comSubject: [PPIAmsterdam] Malam seni dan budaya 
bersama HAPPY SALMA (90% pasti datang)

 



  



  
  
  Halo semua,

Ada berita menarik untuk para kaum penggemar seni dan budaya bangsa, maupun 
penggemar Happy Salma.

Dia dikenal bukan hanya sebagai artis yang mempunyai gelar sarjana
ekonomi, tapi sekarang Happy Salma juga menitik karir menjadi cerpenis. Dia 
akan membacakan cerpennya
dan disertai monolog episode dari ronggeng dukuh paruk (karya ahmad tohari). 
Di samping itu, akan ada juga tanya jawab bersama Ibu Connie Rahakundini
 Bakrie (salah satu Dosen Fakultas Fisip Universitas Indonesia)
nantinya beliau juga akan membawakan karya bukunya yang berjudul
Defending Indonesia yang dimana pula keesokan harinya beliau dan
saudari Happy Salma akan lanjut terbang ke KBRI Bern di Swiss untuk
melanjutkan eksibisi mereka di beberapa negara Eropa.

Kapan?Dimana?
di tempat pertemuan ppi amsterdam, Hospitium uilenstede (Laan van Kronenburg 
Amtelveen), tanggal 01/12/2009. jam 18.30
sampai selesai. (sekitar 5 menit jalan kaki dari halte uilenstede, persis di 
depan gedung Inholland)

Ayo2 Jangan kita lewatkan kesempatan besar menyaksikan langsung karya anak 
bangsa
 kita, akan disediakan makanan dan minuman juga disana :)

Salam,

PPI Amsterdam

p.s. untuk kepastian jadi atau batalnya akan dikabarkan besok siang sebelum 
pukul 12 pm ;)

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




  


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Hasudungan Rudy Yanto Sitohang: (Cerpenku di Harian Medan Bisnis).TEPI MAKAM PAHLAWAN

2009-12-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma

(Cerpenku di Harian Medan Bisnis).TEPI MAKAM PAHLAWAN
Share Today at 10:48

Berikut Cerpen saya dimuat di harian Medan Bisnis, Rubrik B'gaul,Minggu 22 
November 2009 .



   TEPI MAKAM PAHLAWAN 



Subuh menjelang, kokok ayam bersahut-sahutan. Hawa dingin menusuk
relung, menggigit tulang para penghuni, dilanda gelisah. Menggerutu.
Betapa hari tak maui membiarkan pulasnya tidur, tarikan selimut
rapat-rapat diikuti paduan suara ngorok bernada sumbang. Komposisi
alamiah tanpa dirijen-partitur, merentak, mengutuk hidup betapa
cepatnya pagi menyapa. 



Tapi Hasan tak terganggu igauan para tetangga menikmati tidur ditemani
nyamuk nakal penghisap darah, menari-nari selepas kenyang berbagi hidup
sepanjang malam. Seisi penghuni Kampung Sei Lepan, sudut sebuah kota,
dibawah Jembatan Kalimati, tak terganggu bersanding suara riuh sungai
kotor, meluap sehabis hujan deras sepanjang sore hingga malam. 



Selepas lafal doa terakhir Hasan bangkit, melipat sarung dengan rapi,
meletakkannya ke dalam lemari penuh hati-hati. Tak lupa sajadah
bergambar Ka’bah -warnanya pudar- disimpan dibawah rak baju tak
seberapa. Peci hitam yang dipakainya digantung di dinding sebelah baju
sekolahnya. Sarung dan peci itu, pemberian almarhum ayahnya menjelang
lebaran tiga tahun lampau dari seorang dermawan yang mengadakan sunatan
massal gratis dikampungnya. Perlahan dia keluar dari kamar, berjalan
menuju dapur yang menyatu dengan kamar mandi. Ditengoknya, ibunya sibuk
menyiapkan kue-kue, kerupuk ke atas nampan. Hasan jongkok, ikut
membungkus kue-kue dan kerupuk hasil masakan ibunya tadi malam. 

Ditemani terangnya lampu teplok , Hasan dan Ibunya, Ratih bergegas
menyelesaikan bungkusan kue-kue, kerupuk yang berjejer rapi. Takut hari
meninggi, mengusir rezeki ditengah kerasnya hidup yang harus
ditaklukkan. Bersaing dengan waktu terus berjalan. Tak peduli seorang
perempuan beranak satu berjuang mensiasati hidup selepas ditinggal mati
suaminya. Hidup adalah perjuangan. Hasan lincah membungkus kue-kue,
mengikatnya erat. Sudah terbiasa dikerjakan sejak bapaknya tak ada. Kue
dan kerupuk harus dijual pagi ini jikalau tak mau kehilangan rejeki tuk
bertahan hidup.



  “Sudah sholat kau Nak?,” kata Ratih lembut, menyapa anaknya.



  “Sudah Mak, kudoakan juga supaya jualan kita laku,” jawabnya lugas, 
percaya diri memandang balik  ibunya. 



Ratih tersenyum getir, sudah empat hari ini dagangannya tak laku,
setengahnya-pun tak habis. Dia elus kepala anaknya penuh ketulusan.
Berusaha tegar walau hatinya sedih, perih mengingat dia harus
membesarkan anaknya sendirian. Berjuang ditengah ganasnya ujian
kehidupan yang mendera. Godaan para lelaki yang ingin mempersunting
agar mengakhiri status janda yang disandangnya. Dia selalu menolak
halus tawaran itu. Belum siap melupakan Amir, suaminya yang mati
mengenaskan ketika menyelamatkan seorang anak dikampungnya. Terbawa
banjir sungai yang meluap, menerjang kampung dua tahun silam. Anak yang
ditolongnya selamat sedangkan Amir tak mampu bertahan menuju tepian,
kelelahan, kalah terbawa arus. Tenggelam diantara tumpukan sampah,
bongkahan kayu diiringi jeritan menyaksikan wajah suaminya terakhir
kali sebelum hilang ditelan air bah sungai yang meluap. Esok hari baru
ditemukan, mengambang di pintu air, tiga kilometer dari kampung.
Mengingat peristiwa itu, kadang Ratih menitikkan airmata. Tengah malam,
dia tak henti berdoa, bersujud memohon kekuatan Maha Kuasa membesarkan
pangeran hatinya, Hasan. Satu-satunya buah cinta bersama almarhum
suaminya. Ya, dia harus kuat. Sapaan Hasan menyadarkan lamunannya. 



Kue dan kerupuk sudah beres dimasukkan. Sekarang tinggal berangkat ke
tempat Ratih biasa berjualan di samping Taman Makam Pahlawan. Hasan
sudah berpakaian sekolah. Dari tempat jualan, dia langsung berangkat ke
sekolah. Pintu rumah dikunci kemudian bergegas berjalan menembus pagi,
mengalahkan dingin tak terperi. Ratih mengangkat nampan diatas
kepalanya, dipegang supaya tak jatuh. Hasan ikut membawa kantong berisi
kue dan kerupuk melintasi gang, selokan. Beberapa tikus masih
berkeliaran dalam got tak mau kalah.



   

Sepulang sekolah, Hasan langsung ke tempat jualan menemani ibunya
menunggu para pembeli. Bocah berperawakan kurus ini duduk di kelas tiga
sebuah sekolah dasar. Dia siswa yang berprestasi, kerap mendapat juara
kelas. Bahkan membawa harum sekolahnya pada perlombaan baca puisi di
kantor Gubernur minggu lalu. Hasan mengalahkan sekolah yang kerap
menjadi langganan juara. Menurut gurunya, minggu depan dia akan
berangkat ke Jakarta mewakili provinsi di pentas nasional. Bukan main
bangganya Hasan terlebih ibunya, Ratih mendengar kabar itu melalui
sepucuk surat dari dinas kemarin. 

Hari menjelang sore, kue-kue jualannya hampir habis. Sejenak dia melongok 
mencari anaknya.



“Hasan dimana kau Nak?,” teriak Ratih memanggil anaknya. Sejak tadi tak 
kelihatan.




Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman

- Original Message - 
From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 01, 2009 23:49
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom


jadi gimana pak
apakah anda setuju untuk membakar (dalam artian menghukum/merajam)
para pelaku free sex itu?
##
HMNA:
Llho, anda itu impulsif, belum baca Seri 766 sudah menanggapi. Jawaban 
pertanyaan anda ada tercantum dalam Seri 766 ttg mekanisme penghalang 
kesempatan butir pertama.
#
 
salam,
 --
wikan

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik encosid
h
bagaimana kalau salah-satu pasangan adalah ODHA
bukankah akan bijak jika ia safe sex dengan pasangannya dengan pake kondom ?

--- Pada Sel, 1/12/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com menulis:

Dari: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 1 Desember, 2009, 9:14 PM







 



  



  
  
  okay, mungkin mereka berpikiran seperti demikian, menjadikan seks

bebas sebagai sasaran tembaknya.

tapi apa yang mereka lakukan? malah membakar kondom? kenapa gak

sekalian membakar pelaku seks bebas aja sekalian :)



salam,

--

wikan



2009/12/1 miftahalzaman miftahalzaman@ yahoo.com







 Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. 
 Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, 
 apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu 
 diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. 
 Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, 
 termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut 
 menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak 
 lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada 
 biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk 
 dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu 
 tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, 
 bukan 'safe'-nya.




 





 



  






  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Untuk

2009-12-01 Terurut Topik sunny
Pak HMNA nan budiman,

Bukankah kalau dalam perjalan diizin untuk tidak shalat? Tolong beritahukan 
ayatnya. Saya lupa.

Sukran,
Sunny

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Stagnating' Malaysia Seeks to Rebuild Economy

2009-12-01 Terurut Topik sunny
http://thejakartaglobe.com/home/stagnating-malaysia-seeks-to-rebuild-economy/344959

December 01, 2009 

'Stagnating' Malaysia Seeks to Rebuild Economy

Kuala Lumpur. After falling behind neighbors like Indonesia in the race for 
foreign investment, Malaysia must undertake further economic reforms aimed at 
boosting growth, a top finance official said on Tuesday.

Malaysia needs to rebuild confidence by providing the highest standards of 
governance after spending a decade stagnating in the wake of the 1997-98 
Asian financial crisis, Second Finance Minister Husni Ahmad Hanadzlah told a 
business conference.

Our private investment is now half of what it was since before the Asian 
crisis while both manufacturing and service sectors have become less capital 
intensive, Husni said.

Malaysian ministers rarely criticize the country's economic performance, 
preferring instead to tout its rejection of advice and money from the 
International Monetary Fund in 1998 as a role model during the current global 
economic turmoil.

The most recent Transparency International corruption index saw Malaysia slide 
nine places to 57th. The government has been hit by a multibillion dollar 
corruption scandal over the construction of a free trade zone at the country's 
main port.

Malaysia recorded its first net portfolio inflows of 8.8 billion Malaysian 
ringgit ($2.6 billion) in the third quarter of 2009 after five consecutive 
quarters of outflows of portfolio investment totaling 114.4 billion ringgit.

In a bid to revive growth, Malaysia's Prime Minister Najib Razak recently 
introduced economic reforms that included reducing requirements that Malays own 
30 percent of listed companies and opening up financial services. While the 
reforms, aimed at helping Malaysia compete with fast-growing regional powers 
like China and India were welcomed, few investors have committed new funds.

Husni hinted that more reforms could come, ending protection for the majority 
Malay population, a potentially unpopular move from a government still licking 
its wounds after heavy election losses last year. 

The long-term success of the nation's economy must take precedence over the 
short-term interests of a few protected groups, he said.

In some parts of the economy, such as the vehicle sector and government 
procurement, Malays are given preference for contracts and ownership, a measure 
some have criticized for fostering corruption and wasting money.

Husni touched on possible reforms to massive government-linked companies which 
make up half of the top 30 companies listed on Bursa Malaysia and whose low 
levels of free float have caused investors to shun Malaysia's stock market.

Malaysia is trapped in a low-value-added, low-wage and low-productivity 
structure, Husni said. Among its peers, Indonesia, China, India, Vietnam, 
Philippines and Thailand, Malaysia's economic growth over the past three years 
was second-lowest, he said. 

Reuters, AFP


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ex-beauty queen dies after surgery

2009-12-01 Terurut Topik sunny
http://www.theaustralian.com.au/news/world/ex-beauty-queen-dies-after-surgery/story-e6frg6so-1225805925900


Ex-beauty queen dies after surgery 
  a.. From: The Times 
  b.. December 01, 2009 9:50PM 
BUENOS AIRES: A former Miss Argentina has died after undergoing cosmetic 
surgery to get firmer buttocks. 

Solange Magnano, 38, died of pulmonary embolism after undergoing a gluteoplasty 
in Buenos Aires, a normally routine procedure that involves placing implants in 
the buttocks to give them a firmer outline.

The mother of eight-year-old twins, who won the beauty crown in 1994, died 
after three days in a critical condition.

Roberto Piazza, a close friend, claimed that the procedure also involved 
injections and the liquid went to her lungs and brain.

This woman who had everything is dead because she wanted to have a slightly 
firmer behind, said Piazza, a fashion designer.

Gluteoplasty has rocketed in popularity recently as women attempt to replicate 
the curvy shapes of stars such as Jennifer Lopez and Sandra Bullock. According 
to a survey by the International Society of Aesthetic Plastic Surgery, J-Lo's 
rear is rated No 1 by plastic surgeons' patients seeking to remake their 
buttocks. The organisation said the singer was favoured by a huge percentage.

Ms Magnano underwent the procedure at a plastic surgery clinic on Thursday.

The following day she was rushed to hospital with an acute respiratory 
deficiency.

Her condition deteriorated until she suffered the embolism and died on Sunday.

She only underwent the procedure because she thought it was no big deal, said 
Guillermo Azar, another close friend of Ms Magnano.

Juan Carlos Seiler, former president of the Buenos Aires Association of Plastic 
Surgeons, suggested the doctor who performed the procedure might not have been 
a real professional from an approved cosmetic surgery centre.

There were about 50,000 plastic surgery procedures performed in Argentina last 
year, a 60 per cent increase over 2003, with a growing number of foreigners 
seeking inexpensive cosmetic enhancements accounting for much of the increase.

THE TIMES

Related Coverage
  a.. Beauty queen dies in bid for 'firmer ass' Adelaide Now, 1 day ago
  b.. Joined twin girls to be separated The Australian, 15 Nov 2009
  c.. Teens going under knife for liposuction NEWS.com.au, 5 Nov 2009
  d.. Cosmetic surgery for teens Herald Sun, 5 Nov 2009
  e.. Drawing the line on the beauty industry Adelaide Now, 4 Nov 2009


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Indonesia bans Balibo

2009-12-01 Terurut Topik sunny
Reflection: click situs ini untuk melihat video footage :

http://www.smh.com.au/world/indonesia-bans-balibo-20091201-k42t.html?autostart=1

Indonesia bans Balibo 
December 2, 2009 
Loading player
This video will automatically play after a 5 second delay.

Balibo's murderous tale
East Timorese President Jose Ramos-Horta believes the murder of the Balibo five 
can tell crucial lessons to today's society.

  a.. Video feedback 
  b.. Video settings 
Indonesia has banned the politically sensitive Australian movie about the 
Balibo Five.

Indonesia's censorship board, the LSF, made the ruling late on Tuesday, just 
hours before a planned premiere screening of Robert Connolly's Balibo.

Organisers of the event, the Jakarta Foreign Correspondents Club, were forced 
to cancel the screening just minutes before its scheduled start.

The LSF's decision means the Jakarta International Film Festival will also be 
forbidden from showing the film as part of its lineup.

Festival Director Lalu Rois Amri said he was disappointed by the decision and 
would try to have it reversed.

Basically they won't allow us to show it, but I'm still waiting for the formal 
explanation, he said.

Balibo depicts Indonesian soldiers brutally murdering the five Australia-based 
newsmen in the East Timorese border town in 1975.

The Indonesian military was instrumental in convincing the LSF to ban the film, 
which contradicts the official Indonesian explanation that the newsmen were 
accidentally killed in crossfire.

The film's release in Australia earlier this year came just weeks before 
federal police announced they would conduct a formal war crimes investigation 
into the killings.

The probe follows a 2007 coronial inquest that concluded Indonesian forces 
deliberately killed the journalists to cover up their invasion of East Timor.

AAP 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] The English Parliament

2009-12-01 Terurut Topik sunny
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2009\12\01\story_1-12-2009_pg3_4

Tuesday, December 01, 2009

PURPLE PATCH: The English Parliament -Voltaire

 The members of the English Parliament are fond of comparing themselves to the 
old Romans.

Not long since Mr Shippen opened a speech in the House of Commons with these 
words, The majesty of the people of England would be wounded. The singularity 
of the expression occasioned a loud laugh; but this gentleman, so far from 
being disconcerted, repeated the same words with a resolute tone of voice, and 
the laugh ceased. In my opinion, the majesty of the people of England has 
nothing in common with that of the people of Rome, much less is there any 
affinity between their governments. There is in London a senate, some of the 
members whereof are accused (doubtless very unjustly) of selling their voices 
on certain occasions, as was done in Rome; this is the only resemblance. 
Besides, the two nations appear to me quite opposite in character, with regard 
both to good and evil. The Romans never knew the dreadful folly of religious 
wars, an abomination reserved for devout preachers of patience and humility. 
Marius and Sylla, Caesar and Pompey, Anthony and Augustus, did not draw their 
swords and set the world in a blaze merely to determine whether the flamen 
should wear his shirt over his robe, or his robe over his shirt, or whether the 
sacred chickens should eat and drink, or eat only, in order to take the augury. 
The English have hanged one another by law, and cut one another to pieces in 
pitched battles, for quarrels of as trifling a nature. The sects of the 
Episcopalians and Presbyterians quite distracted these very serious heads for a 
time. But I fancy they will hardly ever be so silly again, they seeming to be 
grown wiser at their own expense; and I do not perceive the least inclination 
in them to murder one another merely about syllogisms, as some zealots among 
them once did.

But here follows a more essential difference between Rome and England, which 
gives the advantage entirely to the latter - viz., that the civil wars of Rome 
ended in slavery, and those of the English in liberty. The English are the only 
people upon earth who have been able to prescribe limits to the power of kings 
by resisting them; and who, by a series of struggles, have at last established 
that wise government where the prince is all-powerful to do good, and, at the 
same time, is restrained from committing evil; where the nobles are great 
without insolence, though there are no vassals; and where the people share in 
the government without confusion.

The House of Lords and that of the Commons divide the legislative power under 
the king, but the Romans had no such balance. The patricians and plebeians in 
Rome were perpetually at variance, and there was no intermediate power to 
reconcile them. The Roman senate, who were so unjustly, so criminally proud as 
not to suffer the plebeians to share with them in anything, could find no other 
artifice to keep the latter out of the administration than by employing them in 
foreign wars. They considered the plebeians as a wild beast, whom it behoved 
them to let loose upon their neighbours, for fear they should devour their 
masters. Thus the greatest defect in the government of the Romans raised them 
to be conquerors. By being unhappy at home, they triumphed over and possessed 
themselves of the world, till at last their divisions sunk them to slavery.

The government of England will never rise to so exalted a pitch of glory, nor 
will its end be so fatal. The English are not fired with the splendid folly of 
making conquests, but would only prevent their neighbours from conquering. They 
are not only jealous of their own liberty, but even of that of other nations. 
The English were exasperated against Louis XIV for no other reason but because 
he was ambitious, and declared war against him merely out of levity, not from 
any interested motives.

The English have doubtless purchased their liberties at a very high price, and 
waded through seas of blood to drown the idol of arbitrary power. Other nations 
have been involved in as great calamities, and have shed as much blood; but 
then the blood they spilt in defence of their liberties only enslaved them the 
more.

That which rises to a revolution in England is no more than a sedition in other 
countries. A city in Spain, in Barbary, or in Turkey, takes up arms in defence 
of its privileges, when immediately it is stormed by mercenary troops, it is 
punished by executioners, and the rest of the nation kiss the chains they are 
loaded with. The French are of opinion that the government of this island is 
more tempestuous than the sea which surrounds it, which indeed is true; but 
then it is never so but when the king raises the storm - when he attempts to 
seize the ship of which he is only the chief pilot. The civil wars of France 
lasted longer, were more 

[wanita-muslimah] 135 Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

2009-12-01 Terurut Topik sunny
http://www.antaranews.com/berita/1259679938/135-haji-indonesia-wafat-di-tanah-suci

135 Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci
Selasa, 1 Desember 2009 22:05 WIB | Peristiwa | | 
Jeddah (ANTARA News) - Dengan wafatnya 10 jemaah haji sejak Sabtu lalu tercatat 
sudah 135 jemaah haji Indonesia yang meninggal saat menunaikan ibadah haji di 
tanah suci.

Sistem Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat) Departemen Agama mengungkapkan, 
Selasa, nama sepuluh jemaah yang meninggal terakhir adalah Ny. Siti Suaibah 
(68) asal Banjarnegara, Siraju Amarullah (usia tidak diketahui) asal 
Ujunghpandang, Ny. Kustiani Ngadiman (?) asal Medan.

Kemudian Ny. Sri Wahyuni (58) asal Boyolali, Kaulan bin Sarmun (59) asal 
Ponorogo, Edy Karsidi (80) asal Kuningan, Ny, Juwariah Maksum (69) asal 
Cirebon, Ny. Bariah Ibak (77) asal Serapat, Aceh, Aliwu Katili (67) asal 
Limboto dan Ade Sukandar (56) asal Garut. 

Disebutkan Ny. Siti Suaibah, Ny. Sri Wahyuni, Ny. Bariah, Ny Juwariah dan Aliwu 
meninggal akibat gagal jantung (cardiac arrest), Ny. Kustiani, Kaulan, Edy 
Karsidi akibat penyakit pernafasan (respiratory failure), Siraju Amarulah 
akibat penyakit darah tinggi (hypertensi) dan Ade Sukandar akibat kerusakan 
otak karena penyakit lever (ensefalopathi hepaticum) yang diidapnya. (*)

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ganyang Mafia, Perbaiki Citra Polri-Kejaksaan

2009-12-01 Terurut Topik sunny
Refleksi : Mengapa hanya mafia diganyang? Bukankah bagus apabila  semua 
dipermak?

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=12173

2009-12-01 
Ganyang Mafia, Perbaiki Citra Polri-Kejaksaan 


Anita Retno Lestari 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkesan sensi (senang sensasi) atau 
ingin menarik perhatian, ketika publik dan pers ramai-ramai mengutuk maraknya 
makelar kasus, dengan menggelar deklarasi ganyang mafia (GM) yang dilanjutkan 
dengan rencana membentuk satgas antimafia.

Pada satu sisi, tujuan SBY memang sesuai dengan kehendak publik. Tapi, pada 
sisi lain, SBY terkesan memosisikan Polri-Kejaksaan sebagai pihak tertuduh. 
Akibatnya, citra Polri-Kejaksaan semakin buruk. Sebab, Polri - Kejaksaan adalah 
institusi negara yang menangani setiap kasus hukum sebelum dibawa ke pengadilan.

Seharusnya SBY memilih cara elegan dalam melaksanakan GM. Misalnya, mereformasi 
Polri - Kejaksaan dalam bentuk mereposisi jabatan-jabatan di dalamnya dengan 
mempercepat sistem rotasi dan regenerasi. Ibarat ada kamar yang kotor, kepala 
rumah tangga tidak perlu gembar-gembor ingin mengajak semua orang untuk 
membersihkannya, tapi lebih baik diam-diam menyapunya sendiri hingga 
betul-betul bersih. 

Mafia hukum yang selalu mendukung merajalelanya korupsi di Indonesia bukanlah 
makhluk baru, melainkan mahkluk lama yang telah memiliki sejarah panjang. 
Ketika negara ini baru merdeka, korupsi langsung merajalela, sehingga Bung 
Hatta pernah menyatakan korupsi adalah penyakit kanker yang paling sulit 
disembuhkan, karena sel-selnya menyebar ke seluruh anggota badan (1950). 

Demikian juga upaya pemberantasan korupsi, termasuk GM, bukanlah hal baru, 
melainkan isu yang sudah basi. Dan jika upaya pemberantasan korupsi selalu 
gagal, penyebabnya selalu ketidakseriusan atau hanya merupakan gincu penguasa 
saja sebagai reaksi atas maraknya aksi-aksi massa mengutuk korupsi. 

Dengan memiliki sejarah panjang, mafia hukum selalu hidup bagaikan benalu pada 
institusi penegak hukum, khususnya Polri - Kejaksaan. Dalam hal ini, mafia 
hukum bisa saja terdiri dari kalangan mantan pejabat atau petugas di bidang 
hukum yang sangat memahami persoalan hukum. 

Jika mafia hukum selalu berkolaborasi dengan oknum-oknum di kepolisian dan 
kejaksaan, bukan berarti seluruh jajaran aparat kepolisian dan kejaksaan 
terlibat. Dan ibarat kotoran, mafia hukum hanya mengotori ruang-ruang kerja 
oknum di kepolisian dan kejaksaan. 

Maka jika memang ingin membersihkannya, harus dengan tindakan yang cermat dan 
proporsional, tanpa perlu overacting dan gembar-gembor. 


Selalu Gagal

Oleh karena itu, SBY tidak perlu meniru para pendahulunya yang selalu gagal 
memberantas korupsi. Sejarah panjang mafia hukum yang identik dengan 
merajalelanya korupsi bisa semakin panjang jika SBY tidak serius 
memberantasnya. Lebih dari itu, cita-cita reformasi yang intinya membangun 
pemerintahan yang bersih akan tinggal fatamorgana saja.

Di mata publik, deklarasi GM mengesankan adanya sikap kikuk yang ingin ditutupi 
dengan overacting atau cari muka dan cuci tangan yang kontraproduktif. Sikap 
kikuk dalam pemberantasan korupsi juga bukan hal baru, karena target yang 
hendak diberantas bisa saja teman-teman lama atau bahkan sahabat seperjuangan 
dan mantan senior yang sepatutnya dihormati.

Kini, sebagai presiden yang dipilih langsung oleh rakyat melalui sistem 
demokrasi, SBY sepatutnya mampu menarik garis tegas yang betul-betul konkret, 
bukan sekadar basa-basi yang akhirnya bisa menggagalkannya dalam memberantas 
mafia dan korupsi.

Sepatutnya SBY memakai kacamata demokrasi, yakni membela kepentingan yang lebih 
besar daripada membela kepentingan sejumlah orang yang betul-betul terbukti dan 
terindikasi tidak bersih lagi.

Munculnya GM dan rencana membentuk satgas antimafia harus bisa sepenuhnya 
membantu Polri - Kejaksaan tanpa perlu merusak citranya. Kasihan Polri - 
Kejaksaan jika citranya jadi makin buruk, sehingga sering dimaki-maki publik.

Pengalaman membentuk Tim 8 yang menuai kontroversi dan cenderung mempermalukan 
Polri - Kejaksaan tak perlu dijadikan tradisi. Jika, misalnya mafia betul-betul 
disinyalir telah marak di tubuh Polri - Kejaksaan, lebih baik SBY 
membersihkannya dengan proporsional, yakni mempercepat rotasi dan regenerasi 
kepemimpinan di dalam Polri - Kejaksaan. 

Jika memang benar Polri - Kejaksaan telah menjadi habibat mafia hukum, semua 
jajaran pemegang tongkat komandan harus diganti dengan wajah baru, segar, serta 
benar-benar bersih. Hal ini tentu lebih baik bagi Polri - Kejaksaan sendiri dan 
sesuai dengan tuntutan reformasi yang notabene kehendak publik. 

Untuk itu, semua pejabat di semua tingkatan di dalam Polri - Kejaksaan yang 
diganti harus bersikap legawa demi membantu Polri - Kejaksaan memberbaiki 
citranya. Ibarat diajak ikut membantu membersihkan rumah sendiri, risiko tampak 
ikut kotor adalah wajar, yang penting rumah bisa betul-betul bersih.

Percayalah, tidak ada anggota keluarga besar Polri - 

[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik aishayasmina2002
Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, 
prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan ototnya 
(misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir.

Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap 
HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini 
Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy Hidayat 
mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan 
heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 
persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat 
pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya.

Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi saat 
ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak beda 
jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di range 
umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara seksual, 
mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka 
poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah 
karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja 
tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-(

salam
AY
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalza...@... 
wrote:

 Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. 
 Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, 
 apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu 
 diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. 
 Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, 
 termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut 
 menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak 
 lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada 
 biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk 
 dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu 
 tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, 
 bukan 'safe'-nya. 



Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik donnie damana
Mbak Aisha, mahasiswa juga terbagi-bagi lho.  Nggak semua mahasiswa sama. Dan 
masing masing kelompok pasti punya role model masing-masing. Kalo role model 
mereka memilih cara pemakaian otot daripada otak, mereka juga akan menirunya.

Kalo mau prihatin, prihatin terhadap mereka yang membuat mahasiswa menjadi 
seperti itu.

:D

On Dec 2, 2009, at 12:12 AM, aishayasmina2002 wrote:

 Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, 
 prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan 
 ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir.
 
 Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap 
 HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini 
 Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy 
 Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan 
 heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 
 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat 
 pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya.
 
 Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi 
 saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak 
 beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di 
 range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara 
 seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang 
 yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah 
 tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka 
 bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir 
 para mahasiswa! :-(
 
 salam
 AY
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalza...@... 
 wrote:
 
  Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. 
  Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, 
  apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu 
  diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. 
  Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, 
  termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut 
  menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas 
  tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu 
  terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi 
  minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks 
  bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, 
  masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. 
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik aishayasmina2002
Maksudnya generasi yang lebih tua-nya? Generasi ortu mereka, ortu kandung atau 
ortu lainnya seperti para pemimpin, ulama, dll? Mungkin cucoks dengan 
peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya :D

eh mas Don, sampai sejauh ini sudah ada penelitian belum ya tentang 
keberhasilan kondom dalam kaitannya dengan HIV ini?

salam
AY
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana donnie.dam...@... wrote:

 Mbak Aisha, mahasiswa juga terbagi-bagi lho.  Nggak semua mahasiswa sama. Dan 
 masing masing kelompok pasti punya role model masing-masing. Kalo role model 
 mereka memilih cara pemakaian otot daripada otak, mereka juga akan menirunya.
 
 Kalo mau prihatin, prihatin terhadap mereka yang membuat mahasiswa menjadi 
 seperti itu.
 
 :D
 
 On Dec 2, 2009, at 12:12 AM, aishayasmina2002 wrote:
 
  Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, 
  prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan 
  ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir.
  
  Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap 
  HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan 
  ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy 
  Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan 
  hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik 
  sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap 
  HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 
  (29,6 persen), tuturnya.
  
  Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi 
  saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual 
  tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini 
  ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif 
  secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama 
  kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau 
  mereka sudah tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, 
  apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? 
  mikir dong mikir para mahasiswa! :-(
  
  salam
  AY



RE: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
ASsalaamu'alaykum wR wB

Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran kondom
itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program
kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat mengerikan,
terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini adalah
pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa
memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri
syahnya) untuk memakainya. 

Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak
yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah
mempromosikan kondom ? 

Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an
kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya dengan
menutup semua industry maksiat seperti itu... Tapi ya... kembali deh ke
duit. Karena industry itu mendatangkan duit, jadi dilestarikan terus...
mending bagiin kondom supaya pelanggan tetap merasa aman dan duit ngalir
terus, mungkin begitu pikirnya.

Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of donnie damana
Sent: Wednesday, December 02, 2009 7:24 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

Mbak Aisha, mahasiswa juga terbagi-bagi lho.  Nggak semua mahasiswa
sama. Dan masing masing kelompok pasti punya role model masing-masing.
Kalo role model mereka memilih cara pemakaian otot daripada otak, mereka
juga akan menirunya.

Kalo mau prihatin, prihatin terhadap mereka yang membuat mahasiswa
menjadi seperti itu.

:D

On Dec 2, 2009, at 12:12 AM, aishayasmina2002 wrote:

 Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa
saja, prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih
mengedepankan ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya
untuk mikir.
 
 Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya
Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita
lihat tulisan ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan
Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS
di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul
pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen.
Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29
tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya.
 
 Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling
tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan
heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba
suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2
seperti itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri,
apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka
punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks
bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa
kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-(
 
 salam
 AY
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman
miftahalza...@... wrote:
 
  Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya
itu. Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh
memilih, apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS
lain) perlu diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang
terakhir. Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi
upaya apapun, termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan
penyakit2 tersebut menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan
menyebabkan seks bebas tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau.
Biarkan penyakit2 itu terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat
penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan
mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran
safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya. 
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links





Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik donnie damana

Banyak. Contoh negara yang dianggap berhasil mengontrol (bukan memberantas) HIV 
adalah Thailand, karena intervensi condom mereka yang ekstensif. Data 
menunjukkan kasus HIV menunjukan trend peningkatan HIV menjadi lebih rendah 
(melandai). 
Harus diingat bahwa kasus HIV itu sampai saat ini tidak dapat berkurang kecuali 
kalau penderitanya meninggal (gak ada penderita yang sembuh). Dengan semakin 
membaiknya layanan kesehatan dan tersedianya obat ARV, maka pasien HIV yang 
dulunya cepat mati, sekarang mampu diperpanjang umurnya (seperti orang kena 
sakit diabetes). Sehingga dari tahun ke tahun akan ada penambahan akumulasi 
penderita HIV. 
Sehingga keberhasilan pengendalian HIV tidak bisa diukur dengan melihat 
penurunan kasus di masyarakat. Karena penurunan kasus justru merupakan indikasi 
buruknya layanan kesehatan bagi penderita HIV.  Sehingga keberhasilan 
pengendalian HIV diukur dari melambatnya kecepatan peningkatan kasus HIV.

Efektivitas kondom sendiri sudah ada penelitiannya dengan membandingkan antara 
mereka yang memakai kondom secara konsisten dan tidak pada pasangan diskordan 
(salah satu HIV positif). hasilnya mereka yang memakai kondom secara konsisten 
akan mempunyai risiko penularan yang sangat kecil.

:D


On Dec 2, 2009, at 12:38 AM, aishayasmina2002 wrote:

 Maksudnya generasi yang lebih tua-nya? Generasi ortu mereka, ortu kandung 
 atau ortu lainnya seperti para pemimpin, ulama, dll? Mungkin cucoks dengan 
 peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya :D
 
 eh mas Don, sampai sejauh ini sudah ada penelitian belum ya tentang 
 keberhasilan kondom dalam kaitannya dengan HIV ini?
 
 salam
 AY
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana donnie.dam...@... 
 wrote:
 
  Mbak Aisha, mahasiswa juga terbagi-bagi lho. Nggak semua mahasiswa sama. 
  Dan masing masing kelompok pasti punya role model masing-masing. Kalo role 
  model mereka memilih cara pemakaian otot daripada otak, mereka juga akan 
  menirunya.
  
  Kalo mau prihatin, prihatin terhadap mereka yang membuat mahasiswa menjadi 
  seperti itu.
  
  :D
  
  On Dec 2, 2009, at 12:12 AM, aishayasmina2002 wrote:
  
   Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, 
   prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan 
   ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir.
   
   Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya 
   Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita 
   lihat tulisan ini Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan 
   Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS 
   di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul 
   pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. 
   Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun 
   (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya.
   
   Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling 
   tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan 
   heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba 
   suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti 
   itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi 
   kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya 
   istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks bebas 
   atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom 
   dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-(
   
   salam
   AY
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
wa'alaikumussalam wr wb
kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil
mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau
tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran
penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya
dengan menggunakan kondom.
kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi
orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur
seks bebas.
saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah
penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara.
kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita
lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau
paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya
penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya.

wassalam,
--
wikan

2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com



 ASsalaamu'alaykum wR wB

 Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran kondom
 itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program
 kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat mengerikan,
 terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini adalah
 pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa
 memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri
 syahnya) untuk memakainya.

 Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak
 yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah
 mempromosikan kondom ?

 Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an
 kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya dengan
 menutup semua industry maksiat seperti itu... Tapi ya... kembali deh ke
 duit. Karena industry itu mendatangkan duit, jadi dilestarikan terus...
 mending bagiin kondom supaya pelanggan tetap merasa aman dan duit ngalir
 terus, mungkin begitu pikirnya.


RE: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
Saya meragukan keberhasilan kondomisasi ini. Mungkin mas Donny punya
pendapat lain untuk article di bawah ini ? Dan saya temukan banyak
informasi yang sejenis mengenai kegagalan kondomisasi untuk mengurangi
laju epidemic HIV/AIDS ini.

Yang memang bisa menanggulangi ya menyadarkan masyarakat akan bahaya
seks bebas, meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat, penutupan
industry esek2 dan narkoba.

http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/07/12/05060528/Kondom.Tak.Mamp
u.Cegah.Keganasan.AIDS.di.Jayapura

Minggu, 12 Juli 2009 | 05:06 WIB
JAYAPURA, KOMPAS.com - Program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia
melalui kondomisasi yang diadopsi dari strategi United Nation Acquired
Immune Deficiency Syndrome (UNAIDS) dan Word Health Organization (WHO)
ternyata tidak mampu mencegah penjangkitan maupun penyebaran penyakit
berbahaya ini. Hal tersebut diungkapkan Pemerhati Masalah Sosial dan
Masyarakat, Lathifah Husna, menanggapi program pencegahan dan penyebaran
HIV/AIDS melalui pemakaian kondom di Jayapura, Minggu (12/7).

Kondomisasi jelas tidak terbukti mampu mencegah penyebaran HIV/AIDS di
saat budaya seks bebas semakin tumbuh subur, ujarnya. Selain itu,
lanjutnya, tingkat ketakwaan masyarakat terhadap ajaran agama yang
mengharamkan kebebasan seks, kultur yang kian individualistis, kontrol
masyarakat yang semakin lemah, kemiskinan yang kian menghimpit dan
maraknya industri prostitusi semakin membuka celah penyebaran HIV/AIDS.

Kehadiran kondom justru membuat sebagian masyarakat semakin berani
melakukan perzinahan, apalagi dengan adanya rasa aman semu yang
ditanamkan dengan penggunaan kondom ini, katanya. Selanjutnya, dia
menjelaskan rasa aman semua ini disebabkan karena, selain seks bebas
bertentangan dengan ajaran agama dan norma kesusilaan, ternyata kondom
terbukti tidak mampu mencegah transmisi HIV.
 
Hal ini karena kondom terbuat dari bahan dasar karet atau lateks, yakni
senyawa hidrokarbon dengan polimerisasi yang berarti mempunyai serat dan
berpori-pori. Dengan menggunakan mikroskop elektron, terlihat tiap pori
berukuran 70 mikron, yaitu 700 kali lebih besar dari ukuran HIV, yang
hanya berdiameter 0,1 mikron.

Selain itu, para pemakai kondom semakin mudah terinfeksi atau menularkan
karena selama proses pembuatan kondom terbentuk lubang-lubang. Terlebih
lagi, kondom sensitif terhadap suhu panas dan dingin sehingga 36-38
persen sebenarnya tidak dapat digunakan. Kondomisasi atau 100 persen
kondom sebagai salah satu butir dari strategi nasional telah ditetapkan
sejak 1994 hingga sekarang.

Kampanye pengunaan kondom awalnya dipopulerkan melalui kampanye ABCD,
yaitu A: abstinentia, B: be faithful, C: condom dan D: no drug.  Hingga
akhir Juni 2008, data Departemen Kesehatan menunjukkan total kasus
HIV/AIDS di Indonesia berjumlah 18.963 orang. 


Di Papua, yang merupakan urutan ketiga jumlah kasus HIV/AIDS terbanyak
di Indonesia, hingga akhir Desember 2008 ditemukan 4.548 kasus dengan
rincian laki-laki 2.310 orang, perempuan 2.184 orang, dan tak dikenal 54
kasus.



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of donnie damana
Sent: Wednesday, December 02, 2009 7:59 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom


Banyak. Contoh negara yang dianggap berhasil mengontrol (bukan
memberantas) HIV adalah Thailand, karena intervensi condom mereka yang
ekstensif. Data menunjukkan kasus HIV menunjukan trend peningkatan HIV
menjadi lebih rendah (melandai). 
Harus diingat bahwa kasus HIV itu sampai saat ini tidak dapat berkurang
kecuali kalau penderitanya meninggal (gak ada penderita yang sembuh).
Dengan semakin membaiknya layanan kesehatan dan tersedianya obat ARV,
maka pasien HIV yang dulunya cepat mati, sekarang mampu diperpanjang
umurnya (seperti orang kena sakit diabetes). Sehingga dari tahun ke
tahun akan ada penambahan akumulasi penderita HIV. 
Sehingga keberhasilan pengendalian HIV tidak bisa diukur dengan melihat
penurunan kasus di masyarakat. Karena penurunan kasus justru merupakan
indikasi buruknya layanan kesehatan bagi penderita HIV.  Sehingga
keberhasilan pengendalian HIV diukur dari melambatnya kecepatan
peningkatan kasus HIV.

Efektivitas kondom sendiri sudah ada penelitiannya dengan membandingkan
antara mereka yang memakai kondom secara konsisten dan tidak pada
pasangan diskordan (salah satu HIV positif). hasilnya mereka yang
memakai kondom secara konsisten akan mempunyai risiko penularan yang
sangat kecil.

:D


On Dec 2, 2009, at 12:38 AM, aishayasmina2002 wrote:

 Maksudnya generasi yang lebih tua-nya? Generasi ortu mereka, ortu
kandung atau ortu lainnya seperti para pemimpin, ulama, dll? Mungkin
cucoks dengan peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya :D
 
 eh mas Don, sampai sejauh ini sudah ada penelitian belum ya tentang
keberhasilan kondom dalam kaitannya dengan HIV ini?
 
 salam
 AY
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana

RE: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
 

Mas Wikan,

 

Saya setuju ada prioritas. Tapi itu kan kalau memang bisa
diprioritaskan. Pertanyaannya : kenapa kok tidak bisa menutup gang Dolly
? Ada ngga yang menjelaskan : KENAPA ?

 

DI Balikpapan sini juga ada lokalisasi seperti itu. Masyarakat
Balikpapan (terutama yang muslim), sudah berulang kali minta penutupan
tempat itu, sudah berapa kali demo. Saya pernah mengobrol dengan salah
seorang guru sekolah yang berdekatan dengan daerah itu, anak2 di situ
sungguh2 terganggu. Tapi sampai saat ini belum juga ditutup... Sampai
gemes sama pemerintah di sini.. Ada uang, bukannya untuk memberi modal
para pelacur itu untuk beralih profesi atau membuat pelatihan, malahan
untuk membagi-bagi kondom dan pemeriksaan kesehatan dan memberi kasur
dan tilam yang bersih... DI mana letak prioritisasinya..

 

Coba deh, kita hitung dengan seksama biaya program penanggulangan
HIV/AIDS itu ada berapa. Berapa dari dana tersebut yang berpihak pada
orang baik-baik, dan berapa yang berpihak pada yang sebaliknya? 

 

Selain itu, sebagai orang Islam, tentu keislaman kita akan mencegah kita
semua memfasilitasi perbuatan yang haram. Kaidah ushul fiqih mengatakan
bahwa perbuatan yang pasti mengantarkan kepada perbuatan lain yang
haram, maka perbuatan itu haram. Membagi-bagikan kondom di lokalisasi
itu  90% pasti digunakan untuk keharaman, jadi perbuatan itu haram. 

 

Wallahua'lam.

Wassalaam,

-Ning

 

 

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:05 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

 

  

wa'alaikumussalam wr wb
kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil
mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau
tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran
penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya
dengan menggunakan kondom.
kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi
orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur
seks bebas.
saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah
penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara.
kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita
lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau
paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya
penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya.

wassalam,
--
wikan

2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com
mailto:ninghdw%40chevron.com 



 ASsalaamu'alaykum wR wB

 Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran
kondom
 itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program
 kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat
mengerikan,
 terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini
adalah
 pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa
 memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri
 syahnya) untuk memakainya.

 Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak
 yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah
 mempromosikan kondom ?

 Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an
 kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya
dengan
 menutup semua industry maksiat seperti itu... Tapi ya... kembali deh
ke
 duit. Karena industry itu mendatangkan duit, jadi dilestarikan
terus...
 mending bagiin kondom supaya pelanggan tetap merasa aman dan duit
ngalir
 terus, mungkin begitu pikirnya.





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Dwi Soegardi
Ini artikel Kompas? :-(
Kirain cuma artikelnya Abah HMNA aja yang mempersoalkan pori-pori lateks :-)

Mengenai efektivitas kondom dalam mengurangi resiko penyebaran HIV/AIDS
(redaksinya dibikin moderat dibanding mencegah)
sudah banyak diteliti. Perdebatan tentu saja ada.

Beberapa linknya: (nanti para dokter, tabib dan dukun di WM sini bisa
menambahi :-)
1. http://www.cdc.gov/condomeffectiveness/latex.htm
(dengan referensinya http://www.cdc.gov/condomeffectiveness/references.html)

Condoms and STDs: Fact Sheet for Public Health Personnel

kata kuncinya: ... when used consistently and correctly

=
Latex condoms, when used consistently and correctly, are highly
effective in preventing the sexual transmission of HIV, the virus that
causes AIDS.
HIV infection is, by far, the most deadly STD, and considerably more
scientific evidence exists regarding condom effectiveness for
prevention of HIV infection than for other STDs. The body of research
on the effectiveness of latex condoms in preventing sexual
transmission of HIV is both comprehensive and conclusive. The ability
of latex condoms to prevent transmission of HIV has been
scientifically established in “real-life” studies of sexually active
couples as well as in laboratory studies.

Laboratory studies have demonstrated that latex condoms provide an
essentially impermeable barrier to particles the size of HIV.

Theoretical basis for protection. Latex condoms cover the penis and
provide an effective barrier to exposure to secretions such as
urethral and vaginal secretions, blocking the pathway of sexual
transmission of HIV infection.

Epidemiologic studies that are conducted in real-life settings, where
one partner is infected with HIV and the other partner is not,
demonstrate that the consistent use of latex condoms provides a high
degree of protection.
=

2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8392926?dopt=Abstract
Contraception. 1993 Jun;47(6):559-67.
Efficacy of thermoplastic elastomer and latex condoms as viral barriers

 the effective maximum pore size in all of the TPE condoms .
was too small to let HIV (80-120 nm) and hepatitis B virus (about 42
nm) filter through.

=
Contraception. 1993 Jun;47(6):559-67.
Efficacy of thermoplastic elastomer and latex condoms as viral barriers.
Kettering J.

Department of Microbiology, School of Medicine, Loma Linda University,
California 92354.
The barrier efficacy of a thermoplastic elastomer (TPE) and three
brands of latex condoms was compared in a passive-leak test and in a
dynamic model of simulated intercourse. Fifteen replicates of each of
the condoms were challenged with bacteriophage T7 (100 nm) and the
polio virus Type 1 (PV-1, 27 nm). In the passive test, no condom
leaked either virus. In the dynamic model, no TPE condoms leaked
either virus and no latex condoms leaked T7. Two samples of one
commercially available latex condom leaked T7 but not PV-1. These data
support that intact latex condoms are effective in vivo viral barriers
and extend the finding to TPE condoms as well. Given its substantial
equivalence to latex as a viral barrier, TPE condoms are an
alternative choice for individuals with latex allergies. The TPE
material is also more resistant to common environmental conditions
that affect latex adversely and should therefore be a superior choice
if condoms must be stored for extended periods in suboptimal
conditions.

PIP: A microbiologist at Loma Linda University in California used T7
(100 nm), a virulent bacteriophage of Escherichia coli, and the
poliovirus type 1 (PC-1) (27 nm) to compare the efficacy of the viral
barrier of latex and new thermoplastic elastomer (TPE) condoms. The
scientist used a passive test and a simulated intercourse model to
compare the 2 condom types. The simulation consisted of a
condom-covered disposable centrifuge tube with 4 ml of virus which was
inserted into an outer condom with 2 ml of virus-free medium. This
apparatus was withdrawn and inserted 30 times within 30 seconds into a
commercially produced latex vagina. The tests with T7 used 15 condoms
of each brand. The tests with PV-1 used 14 condoms of each brand. The
only TPE condom brand was Tactylon. Latex condom brands were Shiek,
Trojan-Enz, and Lifestyles. No virus passed through the barrier during
the passive test. T7 leaked through 2 latex condoms (13.3%) of the
same brand (Trojan-Enz) during the simulated intercourse test. On the
other hand, PV-1 did not leak through any of the condoms. Tactylon
effectively prevented the passage of both T7 and PV-1. These findings
confirmed that latex condoms tend to block passage of both small and
large viruses. They indicated that TPE condoms also block passage of
small and large viruses. Thus, the effective maximum pore size in all
of the TPE condoms and in all but 2 of the latex condoms was too small
to let HIV (80-120 nm) and hepatitis B virus (about 42 nm) filter
through. Clinical trials have indicated the breakage rate of TPE
condoms is not 

Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik donnie damana


Mbak Ning, Tidak ada yang 100% di dunia kedokteran/kesehatan. Makanya selalu 
ada confidence interval, ada estimated error. tapi againts all odds sebuah 
penelitian akan menunjukkan seberapa besar penurunan risiko ataupun tingkat 
proteksi sebuah intervensi kesehatan.

Kondom, memang tidak 100% mencegah HIV, karena berbagai hal (kebocoran, 
pemakaian yang tidak konsisten, kualitas yang belum tentu sama dari berbagai 
merk kondom yang beredar di pasaran). Tetapi bukti menunjukkan:
-Kondom bisa menurunkan resiko pada pasangan diskordan
-Penurunan kecepatan penambahan kasus HIV/AIDS di berbagai negara yang 
melakukan intervensi kondom secara intensif.
-Biaya yang diperlukan untuk mengobati pasien HIV sedemikian besar, sementara 
HIV belum bisa disembuhkan.
-HIV menyebabkan peningkatan kasus TB (karena HIV+ punya risiko terkena TB 
60%), sementara indonesia adalah negara dengan kasus TB terbesar nomor 3 di 
dunia.
-HIV juga menyebabkan resistensi pengobatan TB karena infeksi berulang atau 
kekambuhan

Tidak ada bukti:
-Negara yang melakukan pendekatan ajaran keagamaan yang berhasil mencegah 
penyebaran penyakit ini. Di berbagai negara yang berbasis agama penyakit HIV 
juga menyebar dengan cepat:
Now, the government is opening up. In June, the Ministry of Health announced 
that more than 10,000 people in Saudi Arabia were H.I.V.-positive or had AIDS, 
including nearly 600 children. The numbers appear to show a significant 
increase in infection over 2004, when 7,800 cases were reported, and 2003, when 
6,700 cases were reported.
Officials say that better reporting is the reason for the growing numbers. But 
many doctors say even the latest figures are off, with the real numbers likely 
to be far higher in this nation of 27 million people. One physician who has 
treated many patients who have been hiding their condition or were unaware of 
it estimated that the real number could be as high as 80,000. 
(http://www.nytimes.com/2006/08/08/world/middleeast/08saudi.html)

Terkait dengan pori kondom, coba search di database literatur 
kedokteran/kesehatan (medline adalah database kesehatan terbesar di dunia url: 
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/), apakah ada artikel yang memuat tentang 
hal tersebut

Selanjutnya terserah anda mau percaya yang mana. karena seringkali kita melihat 
apa yang kita percaya dan bukan sebaliknya.. :D

salim,
Donnie


On Dec 2, 2009, at 1:10 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote:

 Saya meragukan keberhasilan kondomisasi ini. Mungkin mas Donny punya
 pendapat lain untuk article di bawah ini ? Dan saya temukan banyak
 informasi yang sejenis mengenai kegagalan kondomisasi untuk mengurangi
 laju epidemic HIV/AIDS ini.
 
 Yang memang bisa menanggulangi ya menyadarkan masyarakat akan bahaya
 seks bebas, meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat, penutupan
 industry esek2 dan narkoba.
 
 http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/07/12/05060528/Kondom.Tak.Mamp
 u.Cegah.Keganasan.AIDS.di.Jayapura
 
 Minggu, 12 Juli 2009 | 05:06 WIB
 JAYAPURA, KOMPAS.com - Program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia
 melalui kondomisasi yang diadopsi dari strategi United Nation Acquired
 Immune Deficiency Syndrome (UNAIDS) dan Word Health Organization (WHO)
 ternyata tidak mampu mencegah penjangkitan maupun penyebaran penyakit
 berbahaya ini. Hal tersebut diungkapkan Pemerhati Masalah Sosial dan
 Masyarakat, Lathifah Husna, menanggapi program pencegahan dan penyebaran
 HIV/AIDS melalui pemakaian kondom di Jayapura, Minggu (12/7).
 
 Kondomisasi jelas tidak terbukti mampu mencegah penyebaran HIV/AIDS di
 saat budaya seks bebas semakin tumbuh subur, ujarnya. Selain itu,
 lanjutnya, tingkat ketakwaan masyarakat terhadap ajaran agama yang
 mengharamkan kebebasan seks, kultur yang kian individualistis, kontrol
 masyarakat yang semakin lemah, kemiskinan yang kian menghimpit dan
 maraknya industri prostitusi semakin membuka celah penyebaran HIV/AIDS.
 
 Kehadiran kondom justru membuat sebagian masyarakat semakin berani
 melakukan perzinahan, apalagi dengan adanya rasa aman semu yang
 ditanamkan dengan penggunaan kondom ini, katanya. Selanjutnya, dia
 menjelaskan rasa aman semua ini disebabkan karena, selain seks bebas
 bertentangan dengan ajaran agama dan norma kesusilaan, ternyata kondom
 terbukti tidak mampu mencegah transmisi HIV.
 
 Hal ini karena kondom terbuat dari bahan dasar karet atau lateks, yakni
 senyawa hidrokarbon dengan polimerisasi yang berarti mempunyai serat dan
 berpori-pori. Dengan menggunakan mikroskop elektron, terlihat tiap pori
 berukuran 70 mikron, yaitu 700 kali lebih besar dari ukuran HIV, yang
 hanya berdiameter 0,1 mikron.
 
 Selain itu, para pemakai kondom semakin mudah terinfeksi atau menularkan
 karena selama proses pembuatan kondom terbentuk lubang-lubang. Terlebih
 lagi, kondom sensitif terhadap suhu panas dan dingin sehingga 36-38
 persen sebenarnya tidak dapat digunakan. Kondomisasi atau 100 persen
 kondom sebagai salah satu butir dari strategi nasional telah ditetapkan
 

Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik donnie damana

Mbak Ning,

Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik dengan 
dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat yang mau lahanya 
jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang bisa mencegah penularan 
penyakit?
Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat datang 
kesitu untuk membuang sampah? 
apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada lagi 
orang yang membuang sampah?

(Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK dan 
dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga manusia dan 
sering merupakan korban perdaganan manusia)

:D

On Dec 2, 2009, at 1:21 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote:

 
 
 Mas Wikan,
 
 Saya setuju ada prioritas. Tapi itu kan kalau memang bisa
 diprioritaskan. Pertanyaannya : kenapa kok tidak bisa menutup gang Dolly
 ? Ada ngga yang menjelaskan : KENAPA ?
 
 DI Balikpapan sini juga ada lokalisasi seperti itu. Masyarakat
 Balikpapan (terutama yang muslim), sudah berulang kali minta penutupan
 tempat itu, sudah berapa kali demo. Saya pernah mengobrol dengan salah
 seorang guru sekolah yang berdekatan dengan daerah itu, anak2 di situ
 sungguh2 terganggu. Tapi sampai saat ini belum juga ditutup... Sampai
 gemes sama pemerintah di sini.. Ada uang, bukannya untuk memberi modal
 para pelacur itu untuk beralih profesi atau membuat pelatihan, malahan
 untuk membagi-bagi kondom dan pemeriksaan kesehatan dan memberi kasur
 dan tilam yang bersih... DI mana letak prioritisasinya..
 
 Coba deh, kita hitung dengan seksama biaya program penanggulangan
 HIV/AIDS itu ada berapa. Berapa dari dana tersebut yang berpihak pada
 orang baik-baik, dan berapa yang berpihak pada yang sebaliknya? 
 
 Selain itu, sebagai orang Islam, tentu keislaman kita akan mencegah kita
 semua memfasilitasi perbuatan yang haram. Kaidah ushul fiqih mengatakan
 bahwa perbuatan yang pasti mengantarkan kepada perbuatan lain yang
 haram, maka perbuatan itu haram. Membagi-bagikan kondom di lokalisasi
 itu  90% pasti digunakan untuk keharaman, jadi perbuatan itu haram. 
 
 Wallahua'lam.
 
 Wassalaam,
 
 -Ning
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar
 Sunindyo
 Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:05 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
 
 wa'alaikumussalam wr wb
 kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil
 mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau
 tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran
 penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya
 dengan menggunakan kondom.
 kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi
 orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur
 seks bebas.
 saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah
 penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara.
 kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita
 lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau
 paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya
 penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya.
 
 wassalam,
 --
 wikan
 
 2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com
 mailto:ninghdw%40chevron.com 
 
 
 
  ASsalaamu'alaykum wR wB
 
  Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran
 kondom
  itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program
  kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat
 mengerikan,
  terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini
 adalah
  pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa
  memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan istri
  syahnya) untuk memakainya.
 
  Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih banyak
  yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah
  mempromosikan kondom ?
 
  Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada pembagi2an
  kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya
 dengan
  menutup semua industry maksiat seperti itu... Tapi ya... kembali deh
 ke
  duit. Karena industry itu mendatangkan duit, jadi dilestarikan
 terus...
  mending bagiin kondom supaya pelanggan tetap merasa aman dan duit
 ngalir
  terus, mungkin begitu pikirnya.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti 

RE: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)

Mas Donny,

Haha.. analogi yang sering dipakai orang2, termasuk some of orang2
pemerintahan di sini dalam menjawab permintaan masyarakat untuk menutup
lokalisasi... 

Jadi tanpa mencoba untuk menghilangkan sampah-sampah itu, langsung
berasumsi solusinya adalah dengan melokalisirnya. 

Anyway, terimakasih articlenya di email yang satu lagi. Saya belum
selesai bacanya, insya Allah nanti baca. Juga yang dari mas Dwi. 

Wassalaam,
-Ning


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of donnie damana
Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:54 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom


Mbak Ning,

Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik
dengan dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat
yang mau lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang
bisa mencegah penularan penyakit?
Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat
datang kesitu untuk membuang sampah? 
apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada
lagi orang yang membuang sampah?

(Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK
dan dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga
manusia dan sering merupakan korban perdaganan manusia)

:D

On Dec 2, 2009, at 1:21 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote:

 
 
 Mas Wikan,
 
 Saya setuju ada prioritas. Tapi itu kan kalau memang bisa
 diprioritaskan. Pertanyaannya : kenapa kok tidak bisa menutup gang
Dolly
 ? Ada ngga yang menjelaskan : KENAPA ?
 
 DI Balikpapan sini juga ada lokalisasi seperti itu. Masyarakat
 Balikpapan (terutama yang muslim), sudah berulang kali minta penutupan
 tempat itu, sudah berapa kali demo. Saya pernah mengobrol dengan salah
 seorang guru sekolah yang berdekatan dengan daerah itu, anak2 di situ
 sungguh2 terganggu. Tapi sampai saat ini belum juga ditutup... Sampai
 gemes sama pemerintah di sini.. Ada uang, bukannya untuk memberi modal
 para pelacur itu untuk beralih profesi atau membuat pelatihan, malahan
 untuk membagi-bagi kondom dan pemeriksaan kesehatan dan memberi kasur
 dan tilam yang bersih... DI mana letak prioritisasinya..
 
 Coba deh, kita hitung dengan seksama biaya program penanggulangan
 HIV/AIDS itu ada berapa. Berapa dari dana tersebut yang berpihak pada
 orang baik-baik, dan berapa yang berpihak pada yang sebaliknya? 
 
 Selain itu, sebagai orang Islam, tentu keislaman kita akan mencegah
kita
 semua memfasilitasi perbuatan yang haram. Kaidah ushul fiqih
mengatakan
 bahwa perbuatan yang pasti mengantarkan kepada perbuatan lain yang
 haram, maka perbuatan itu haram. Membagi-bagikan kondom di lokalisasi
 itu  90% pasti digunakan untuk keharaman, jadi perbuatan itu haram. 
 
 Wallahua'lam.
 
 Wassalaam,
 
 -Ning
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar
 Sunindyo
 Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:05 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
 
 wa'alaikumussalam wr wb
 kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil
 mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau
 tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran
 penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya
 dengan menggunakan kondom.
 kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi
 orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur
 seks bebas.
 saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah
 penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara.
 kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita
 lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau
 paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya
 penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya.
 
 wassalam,
 --
 wikan
 
 2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com
 mailto:ninghdw%40chevron.com 
 
 
 
  ASsalaamu'alaykum wR wB
 
  Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran
 kondom
  itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program
  kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat
 mengerikan,
  terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini
 adalah
  pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa
  memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan
istri
  syahnya) untuk memakainya.
 
  Mengenai apakah kondom bisa menangkal virus HIV AIDs saja masih
banyak
  yang mempertanyakan. Kenapa program penanggulangan HIV/AIDS malah
  mempromosikan kondom ?
 
  Yang mirisnya lagi, kemarin di gang Dolly Surabaya juga ada
pembagi2an
  kondom. Aneh kan? Harusnya menanggulangi epidemic HIV/AIDS itu ya
 dengan
  menutup semua industry maksiat seperti itu... 

[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik aishayasmina2002
Mas Don,
minta maaf juga ke laki-laki pelanggan PSK :), mereka juga sampah, lebih buruk 
dari sampah malah, karena ada PSK yang kasusnya tidak punya uang untuk 
membiayai anak2nya lalu mereka lewat jalan pintas dagang tubuhnya, ada juga 
kasus wanita jadi PSK karena dijebak. 

Laki2 pelanggan ini malah punya uang, bukan dibelanjakan ke hal2 baik atau 
disedekahkan, malah beli PSK untuk ngumbar hasrat seksualnya. Lebih buruk lagi 
kalau uangnya pas2an, bukannya dikasih ke anak istrinya tapi untuk PSK, eh 
pulang ke rumah, bawa penyakit pula, penularan IMS dan HIV ke istri atau 
istri2nya kalo dia poligamor, nah laki2 seperti ini kan bener2 sampah ya.

salam
AY
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana donnie.dam...@... wrote:

 
 Mbak Ning,
 
 Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik dengan 
 dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat yang mau 
 lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang bisa mencegah 
 penularan penyakit?
 Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat datang 
 kesitu untuk membuang sampah? 
 apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada lagi 
 orang yang membuang sampah?
 
 (Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK dan 
 dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga manusia dan 
 sering merupakan korban perdaganan manusia)
 
 :D



Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik donnie damana
Saya setuju mbak Aisha,

Saya respek kepada mbak-mbak PSK, karena banyak dari mereka yang merupakan 
korban dari perdaganan manusia. Banyak juga mereka yang merupakan ibu yang luar 
biasa, yang melakukan pekerjaan tersebut untuk membesarkan dan menyekolahkan 
anak mereka, karena ditinggal pergi suami (bahkan ada yang sampai sarjana). 
Bayangkan bagaimana luas dan dalamnya cinta seorang ibu, sampai dia berani 
menggadaikan kehidupan akhiratnya demi seorang anak.

Yang jahanam adalah mereka yang memanfaatkan orang lain untuk mencari 
kesenangan pribadi hanya karena mereka mampu membayar dan karena perempuan 
tersebut tidak punya kuasa atas tubuhnya.

salim,
:D
On Dec 2, 2009, at 2:08 AM, aishayasmina2002 wrote:

 Mas Don,
 minta maaf juga ke laki-laki pelanggan PSK :), mereka juga sampah, lebih 
 buruk dari sampah malah, karena ada PSK yang kasusnya tidak punya uang untuk 
 membiayai anak2nya lalu mereka lewat jalan pintas dagang tubuhnya, ada juga 
 kasus wanita jadi PSK karena dijebak. 
 
 Laki2 pelanggan ini malah punya uang, bukan dibelanjakan ke hal2 baik atau 
 disedekahkan, malah beli PSK untuk ngumbar hasrat seksualnya. Lebih buruk 
 lagi kalau uangnya pas2an, bukannya dikasih ke anak istrinya tapi untuk PSK, 
 eh pulang ke rumah, bawa penyakit pula, penularan IMS dan HIV ke istri atau 
 istri2nya kalo dia poligamor, nah laki2 seperti ini kan bener2 sampah ya.
 
 salam
 AY
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana donnie.dam...@... 
 wrote:
 
  
  Mbak Ning,
  
  Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik 
  dengan dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat yang 
  mau lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang bisa 
  mencegah penularan penyakit?
  Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat 
  datang kesitu untuk membuang sampah? 
  apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada lagi 
  orang yang membuang sampah?
  
  (Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK 
  dan dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga manusia 
  dan sering merupakan korban perdaganan manusia)
  
  :D
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik donnie damana
Mbak Ning,

Adakah manusia yang hidup tanpa menciptakan sampah? 
Sampah adalah realita.. sehingga harus dikelola, bukan dimasukkan kedalam 
karpet.
Karena sampah tersebut tetap ada.

salim,
Donnie

On Dec 2, 2009, at 2:05 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote:

 
 Mas Donny,
 
 Haha.. analogi yang sering dipakai orang2, termasuk some of orang2
 pemerintahan di sini dalam menjawab permintaan masyarakat untuk menutup
 lokalisasi... 
 
 Jadi tanpa mencoba untuk menghilangkan sampah-sampah itu, langsung
 berasumsi solusinya adalah dengan melokalisirnya. 
 
 Anyway, terimakasih articlenya di email yang satu lagi. Saya belum
 selesai bacanya, insya Allah nanti baca. Juga yang dari mas Dwi. 
 
 Wassalaam,
 -Ning
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of donnie damana
 Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:54 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
 
 Mbak Ning,
 
 Kira-kira kalo seumpamanya sampah dikumpulkan dan dikelola dengan baik
 dengan dibiarkan berceceran dimana-mana (karena tidak ada masyarakat
 yang mau lahanya jadi tempat pembuangan sampah). Situasi manakah yang
 bisa mencegah penularan penyakit?
 Apakah kita memilih membubarkan tempat sampah karena nanti masyarakat
 datang kesitu untuk membuang sampah? 
 apakah dengan membubarkan tempat pembuangan sampah kemudian tidak ada
 lagi orang yang membuang sampah?
 
 (Mohon maaf, sebuah analog yang sangat tidak fair terhadap para mbak psK
 dan dengan segala hormat kepada para mbak PSK, karena mereka juga
 manusia dan sering merupakan korban perdaganan manusia)
 
 :D
 
 On Dec 2, 2009, at 1:21 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote:
 
  
  
  Mas Wikan,
  
  Saya setuju ada prioritas. Tapi itu kan kalau memang bisa
  diprioritaskan. Pertanyaannya : kenapa kok tidak bisa menutup gang
 Dolly
  ? Ada ngga yang menjelaskan : KENAPA ?
  
  DI Balikpapan sini juga ada lokalisasi seperti itu. Masyarakat
  Balikpapan (terutama yang muslim), sudah berulang kali minta penutupan
  tempat itu, sudah berapa kali demo. Saya pernah mengobrol dengan salah
  seorang guru sekolah yang berdekatan dengan daerah itu, anak2 di situ
  sungguh2 terganggu. Tapi sampai saat ini belum juga ditutup... Sampai
  gemes sama pemerintah di sini.. Ada uang, bukannya untuk memberi modal
  para pelacur itu untuk beralih profesi atau membuat pelatihan, malahan
  untuk membagi-bagi kondom dan pemeriksaan kesehatan dan memberi kasur
  dan tilam yang bersih... DI mana letak prioritisasinya..
  
  Coba deh, kita hitung dengan seksama biaya program penanggulangan
  HIV/AIDS itu ada berapa. Berapa dari dana tersebut yang berpihak pada
  orang baik-baik, dan berapa yang berpihak pada yang sebaliknya? 
  
  Selain itu, sebagai orang Islam, tentu keislaman kita akan mencegah
 kita
  semua memfasilitasi perbuatan yang haram. Kaidah ushul fiqih
 mengatakan
  bahwa perbuatan yang pasti mengantarkan kepada perbuatan lain yang
  haram, maka perbuatan itu haram. Membagi-bagikan kondom di lokalisasi
  itu  90% pasti digunakan untuk keharaman, jadi perbuatan itu haram. 
  
  Wallahua'lam.
  
  Wassalaam,
  
  -Ning
  
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar
  Sunindyo
  Sent: Wednesday, December 02, 2009 8:05 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
  
  wa'alaikumussalam wr wb
  kalau dalam islam ada fiqh prioritas, mendahulukan hal yang kecil
  mudharatnya daripada hal yang mendatangkan mudharat lebih besar. kalau
  tidak bisa menutup gang dolly, ya minimal melokalisir penyebaran
  penyakit yang ditimbulkan akibat gang dolly tersebut, salah satunya
  dengan menggunakan kondom.
  kalaupun tidak bisa mencegah seks bebas, paling tidak, tidak memusuhi
  orang2 yang menyebarkan kondom dan menganggap mereka sebagai penganjur
  seks bebas.
  saya yakin maksud para aktivits aids itu baik, mereka ingin mencegah
  penyebaran aids di indonesia dengan berbagai cara.
  kan kita juga tidak bisa memaksakan datangnya hidayah. yang bisa kita
  lakukan adalah menghimbau agar para pelaku seks bebas sadar, atau
  paling tidak lakukan upaya pencegahan untuk mengurangi timbulnya
  penyebaran penyakit aids dan penyakit kelamin lainnya.
  
  wassalam,
  --
  wikan
  
  2009/12/2 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com
  mailto:ninghdw%40chevron.com 
  
  
  
   ASsalaamu'alaykum wR wB
  
   Saya rasa mereka juga pake otak (bukan otot) dalam hal pembakaran
  kondom
   itu. Itu kan hanya symbol saja dari penolakan mereka dalam program
   kondomisasi. Karena memang efek program tersebut bisa sangat
  mengerikan,
   terutama terhadap moral masyarakat dan remaja. COntoh program ini
  adalah
   pembagi-bagian kondom gratis, pembangunan ATM kondom yang mana bisa
   memfasilitasi orang yang tidak berhak memakainya (bukan dengan
 istri
   syahnya) 

[wanita-muslimah] Happy Salma dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam - Belanda

2009-12-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Happy Salma dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk 
di Amsterdam - Belanda

Dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk, Happy
Salma berperan sebagai penari Ronggeng bernama Srintil, yang dalam hidupnya 
tengah mencari
jati diri.

Ronggeng Dukuh Paruk berdasar no­vel trilogi karya Ahmad Tohari, menceritakan 
tentang sekelumit hidup seorang Penari Ronggeng bernama Srintil. Awal kisah 
kehidupan Srintil, yang diperankan oleh Happy Salma sebagai seorang penari 
tradisional, memiliki keunikan tersendiri dalam bentuk atraktif yang sensual. 

Penyajian tarian rakyat bernama ronggeng dari Banyumas, menggambarkan ekspresi 
diri Srintil sebagai sosok figur penari terkenal di desanya maupun sebagai 
seorang perempuan desa nan ayu, seksi dan lemah gemulai tapi sederhana, 
berkepribadian dan memiliki ketegaran menghadapi tantangan hidupnya dalam 
situasi perubahan politik, sosial dan budaya di Indonesia. 

Pada tahun 1946 Srintil dilahirkan dari kehidupan keluarga yang Ayahnya dikenal 
sebagai pembuat tempe Bongkrek. Tapi kemudian keluarganya mengalami nasib sial 
ketika tempe buatan ayahnya di tuduh mengandung racun di desanya. 

Di usia 11 tahun Srintil terpaksa menjadi seorang penari ronggeng dan dengan 
keadaan itu ia pun mengalami proses perjalanan hidupnya di pandang lain di 
desanya dan juga oleh kekasihnya.

Pada peristiwa berdarah 1965/1966 telah pula membawa malapetaka hidup Srintil 
dalam sebagai tokoh penari Ronggeng terkenal di desanya, yang mendapat resiko 
di tuduh sebagai anggota Gerwani serta menghabiskan sebagian usia hidupnya 
dalam penjara. Hanya karena Srintil pernah mementaskan tarian sensuelnya di 
salah satu tokoh berpengaruh di desanya pada masa pemerintahan Presiden 
Soekarno.

Pementasan monolog Happy Salma sebagai tokoh Srintil dalam cerita novel 
Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam ini berlangsung sukses dan menarik 
perhatian serta simpati publik masyarakat Indonesia maupun Belanda. Dan sebagai 
pembuka acara Seni dan Budaya bersama HAPPY SALMA cs, yang diselenggarakan oleh 
PPI Amsterdam, diawali dengan pembacaan puisi  dari Heri Latief.  

Besok pagi rombongan delegasi Happy Salma cs The Cultural Defense akan 
meneruskan perjalanan tour pentasnya ke Bern - Switzerland. 

Suatu kesempatan berharga bagi publik Belanda menyaksikan pentasnya Happy Salma 
cs. Selamat jalan dan semoga sukses di pementasan selanjutnya di Europa.

Salam Pembebasan,
MiRa - Amsterdam

Info selanjutnya silahkan click:
http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/03/happy-salma-explores-traditional-dance.html
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=100280
http://www.wattpad.com/106221-ronggeng-dukuh-paruk-ahmad-tohari



DokumentasiHappy Salma  Ronggeng Dukuh Paruk 
Club Stereo - Amsterdam, 01 Desember 2009
http://www.clubstereo.nl/photo.html 


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik miftahalzaman
Hahaha ... Pak Wikan, kalau saja memungkinkan, saya yakin pasti dengan senang 
hati mereka akan melakukannya.



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... 
wrote:

 okay, mungkin mereka berpikiran seperti demikian, menjadikan seks
 bebas sebagai sasaran tembaknya.
 tapi apa yang mereka lakukan? malah membakar kondom? kenapa gak
 sekalian membakar pelaku seks bebas aja sekalian :)
 
 salam,
 --
 wikan
 
 2009/12/1 miftahalzaman miftahalza...@...
 
 
 
  Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. 
  Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, 
  apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu 
  diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. 
  Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, 
  termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut 
  menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas 
  tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu 
  terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi 
  minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks 
  bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, 
  masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya.





[wanita-muslimah] Koreksi: Happy Salma dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk di Amsterdam - Belanda

2009-12-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Happy Salma dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk 
di Amsterdam - Belanda

Dalam pementasan monolog Ronggeng Dukuh Paruk, Happy
Salma berperan sebagai penari Ronggeng bernama Srintil, yang dalam hidupnya 
tengah mencari
jati diri.

Ronggeng
Dukuh Paruk berdasar no­vel trilogi karya Ahmad Tohari, menceritakan
tentang sekelumit hidup seorang Penari Ronggeng bernama Srintil. Awal
kisah kehidupan Srintil, yang diperankan oleh Happy Salma sebagai
seorang penari tradisional, memiliki keunikan tersendiri dalam bentuk
atraktif yang sensual. 

Penyajian tarian rakyat bernama
ronggeng dari Banyumas, menggambarkan ekspresi diri Srintil sebagai
sosok figur penari terkenal di desanya maupun sebagai seorang perempuan
desa nan ayu, seksi dan lemah gemulai tapi sederhana, berkepribadian
dan memiliki ketegaran menghadapi tantangan hidupnya dalam situasi
perubahan politik, sosial dan budaya di Indonesia. 

Pada tahun
1946 Srintil dilahirkan dari kehidupan keluarga yang Ayahnya dikenal
sebagai pembuat tempe Bongkrek. Tapi kemudian keluarganya mengalami
nasib sial ketika tempe buatan ayahnya di tuduh mengandung racun di
desanya. 

Di usia 11 tahun Srintil terpaksa menjadi seorang
penari ronggeng dan dengan keadaan itu ia pun mengalami proses
perjalanan hidupnya di pandang lain di desanya dan juga oleh kekasihnya.

Pada
peristiwa berdarah 1965/1966 telah pula membawa malapetaka hidup
Srintil sebagai tokoh penari Ronggeng terkenal di desanya, yang
mendapat resiko di tuduh anggota Gerwani serta menghabiskan
sebagian usia hidupnya dalam penjara. Hanya karena Srintil pernah
mementaskan tarian sensuelnya di salah satu tokoh berpengaruh di
desanya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Pementasan
monolog Happy Salma sebagai tokoh Srintil dalam cerita novel Ronggeng
Dukuh Paruk di Amsterdam ini berlangsung sukses dan menarik perhatian
serta simpati publik masyarakat Indonesia maupun Belanda. Dan sebagai
pembuka acara Seni dan Budaya bersama HAPPY SALMA cs, yang diselenggarakan oleh 
PPI Amsterdam, diawali dengan pembacaan puisi  dari Heri
 Latief.  

Besok
pagi rombongan delegasi Happy Salma cs The Cultural Defense akan
meneruskan perjalanan tour pentasnya ke Bern - Switzerland. 

Suatu
kesempatan berharga bagi publik Belanda menyaksikan pentasnya Happy
Salma cs. Selamat jalan dan semoga sukses di pementasan selanjutnya di
Europa.

Salam Pembebasan,
MiRa - Amsterdam

Info selanjutnya silahkan click:
http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/03/happy-salma-explores-traditional-dance.html
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=100280
http://www.wattpad.com/106221-ronggeng-dukuh-paruk-ahmad-tohari



DokumentasiHappy Salma  Ronggeng Dukuh Paruk 
Club Stereo - Amsterdam, 01 Desember 2009
http://www.clubstereo.nl/photo.html 



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik miftahalzaman
Saya kira mereka mungkin menyadari juga hal itu. Namun penularan ke yang 
lain-lain, termasuk istri dan anak-anak, bisa jadi dipandang sebagai resiko 
yang mau tak mau mesti ditanggung akibat seks bebas. Semacam collateral 
damage begitulah. Tetap saja yang patut disalahkan adalah seks bebasnya itu, 
dan kondom sebagai pihak yang membuat seks bebas ini menjadi tidak lagi 
menakutkan, haruslah dipersalahkan dan dicegah perannya. Terkenanya istri, anak 
atau yang lain-lain, akan dibaca sebagai bukti betapa mengerikannya seks bebas. 
Semakin banyak yang terkena, semakin menguatkan justifikasi betapa urgennya 
perang terhadap seks bebas ini. Seks aman - walaupun dengan pasangan sah - 
rasanya tetap saja tidak akan mereka setujui, kalau secara teknis seks aman ini 
juga bisa dilakukan dengan yang bukan pasangan sah. Dengan kata lain, apapun 
metodenya, kalau metode itu masih membuat seks bebas ikut menjadi aman, atau 
dengan resiko minimal, mereka tetap tak mau.

Saya ingat dulu Amien Rais pernah berdoa supaya HIV/AIDS tidak ada obatnya, 
sehingga orang-orang pelaku seks bebas itu pada kapok, walaupun kemudian Amien 
menyatakan menyesal dengan ucapannya itu setelah bener-bener diberi informasi 
yang akurat tentang HIV/AIDS. Cara pandang awal seperti Pak Amien inilah yang 
kebanyakan dianut para anti kondom ini. HIV/AIDS dipandang sebagai ancaman 
hukuman yang diperlukan keberadaannya agar tidak terjadi seks bebas.



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aishayasmina2002 
aishayasmina2...@... wrote:

 Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, 
 prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan 
 ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir.
 
 Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya Pengidap 
 HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia, coba kita lihat tulisan ini 
 Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy 
 Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan 
 heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 
 persen dan homoseksual 3,3 persen. Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat 
 pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen), tuturnya.
 
 Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi 
 saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak 
 beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di 
 range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara 
 seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang 
 yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah 
 tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka 
 bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir 
 para mahasiswa! :-(
 
 salam
 AY
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalzaman@ 
 wrote:
 
  Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. 
  Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, 
  apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu 
  diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. 
  Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, 
  termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut 
  menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas 
  tidak lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu 
  terus ada biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi 
  minimal, termasuk dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks 
  bebas. Mereka tentu tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, 
  masalahnya itu di 'sex'nya, bukan 'safe'-nya.





[wanita-muslimah] Kehamilan sebagai Hukuman

2009-12-01 Terurut Topik miftahalzaman
Terkait diskusi soal anti-kondom ini, saya jadi ingat akan sebuah ilustrasi 
lain ...

Saya pernah ngobrol dengan seorang mahasiswi yang anti-aborsi. Ketika saya 
tanya alasannya, dia mengatakan agar wanita dapat menjaga pergaulannya dan 
terhindar dari seks bebas. Disinipun sekali lagi yang menjadi sasaran adalah 
masalah seks bebas (dengan sinonimnya yang lain2 : promiskuitas, pergaulan 
bebas dll). Kehamilan sebagai resiko dari seks bebas janganlah dibatalkan, 
sebab kalau dibatalkan maka penderitaan (psikologis, fisiologis, sosiologis) 
akibat kehamilan itu menjadi tidak ada, padahal penderitaan itu diperlukan 
supaya perempuan menjadi takut pada seks bebas. Karena itu, jika aborsi 
diperbolehkan, maka itu berarti meniadakan penderitaan akibat kehamilan karena 
seks bebas. 

Seorang perempuan yang melakukan seks bebas haruslah tetap dihadapkan pada 
resiko menjadi hamil dan mengalami segala penderitaan yang terjadi selama dan 
sesudah kehamilan itu. Sebab itu aborsi harus dilarang karena ia menghilangkan 
resiko penderitaan ini. Penganut cara pandang semacam ini ada juga yang 
keberatan dengan aborsi yang diindikasikan sekalipun (karena alasan mengancam 
jiwa ibu, misalnya), sebab tidak tertutup kemungkinan penyalahgunaan sehingga 
membuat aborsi yang tak benar menjadi ikut terbenarkan sehingga, sekali lagi, 
ancaman hukuman berupa kehamilan bagi perempuan bergaul bebas menjadi hilang. 
Bagi cara pandang seperti ini, saya kira, alasan-alasan ontologis atau 
teologis, bahwa dalam janin itu sudah ada kehidupan, sudah bernyawa, sudah 
merupakan manusia, sehingga menggugurkannya adalah pembunuhan dan sebagainya, 
lebih sebagai argumen tambahan untuk mempertahankan kehamilan sebagai hukuman 
bagi perempuan pelaku seks bebas. 




Re: [wanita-muslimah] Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Ari Condro
waktu seminar aids, yg diundang dadang hawari sih, bukan nafsiah mboi





2009/12/1 Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com



 bagoes, cerdas sekali pemikiran para mahasiswa ini
 jadi daripada seks bebas pake kondom dan tetep kena aids
 mending seks bebas gak usah pake kondom n toh tetep kena aids
 bener2 hebat pemikiran para mahasiswa ini

 salam,
 --
 wikan

 2009/12/1 sunny am...@tele2.se ambon%40tele2.se

 
 
 
 
 http://www.antaranews.com/berita/1259656681/mahasiswa-sukabumi-bakar-kondom
 
  Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom
  Selasa, 1 Desember 2009 15:38 WIB | Peristiwa | Kesehatan |
 
  (ANTARA/Ujang Zaelani/ss/hp)
 
  Sukabumi,(ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan
 Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, melakukan aksi bakar kondom di
 depan Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.
 
  Selain melakukan aksi bakar kondom, mereka juga menyebarkan pamflet
 kepada sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil untuk memberitahukan bahwa
 pada 1 Desember diperingati Hari AIDS se-dunia.
 
  Ketua Umum KAMMI Sukabumi, Hendi Hidayatulloh, mengatakan, penggunaan
 kondom terbukti tidak bisa menghalangi virus HIV/AIDS.
 
  Penggunaan kondom (kondomisasi) merupakan upaya agar masyarakat bisa
 melakukan seks bebas tanpa khawatir sehingga tidak terjadi kehamilan atau
 terkena penyakit menular, katanya.
 
  Oleh karena itu, kata Hendi, sangat aneh jika pemakaian kondom dijadikan
 sebagai upaya penanggulangan HIV/AIDS.
 
  Kami menolak kondomisasi yang saat ini gembar-gemborkan oleh
 pemerintah, tegasnya.
 
  Selain seks bebas, penularan HIV/AIDS terjadi melalui penggunaan jarum
 suntik secara bergantian dan konsumsi narkoba.(*)

 




-- 
salam,
Ari


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Lina
Hmmm ya..ya..selalu ada dua kubu. Moga2 ke dua kubu tsb mempunyai pikiran 
positip kepada masing2 lawan diskusinya. Karena kedua kubu ini sama2 
menginginkan kebaikan buat sesama. Cuma sudut pandangnya beda. Tapi saya yakin 
kedua kubu sepakat untuk menolak seks bebas.

Kalo boleh saran sih bagi yang membagi bagikan kondom, juga harus lebih ekstra 
memberikan kuliah tambahan tentang haramnya seks bebas...:-)). Ato gak usah 
dibagikan dengan cara begitu karena gak sesuai dgn budaya. Dibagikan kepada 
pasutri gettooo. 

Kalo pake mana yg lebih kecil/mana yg lebih besar mudharatnya, he..he..relative 
ye, bergantung sudut pandang lage. Pokoke semua usaha harus diusahakan. Mari 
bekerja sama

wassalam,





Re: [wanita-muslimah] Re: Mahasiswa Sukabumi Bakar Kondom

2009-12-01 Terurut Topik Ari Condro
harusnya kalo kondom memang dibagiinnya di lokalisasi, tempat pijet, spa
esek esek.  kalau dikasiin ke pasutri yg lagi berkunjung di mall, ada juga
bakalan ngamuk dan merasa tersinggung.

nah, jadi pertanyaan ane :
- temen kahmi
- temen hizbut tahrir

- berani bagiin kondom di lokalisasi, hotel esek esek, tempat pijet, spa ?
- atau kalau mau kasih ceramah merasa sebagai manusia terbaik di muka bumi,
mau gak mereka melakukannya di lokalisasi, hotel esek esek, tempat pijet,
spa



2009/12/2 Lina linadah...@yahoo.com



 Hmmm ya..ya..selalu ada dua kubu. Moga2 ke dua kubu tsb mempunyai pikiran
 positip kepada masing2 lawan diskusinya. Karena kedua kubu ini sama2
 menginginkan kebaikan buat sesama. Cuma sudut pandangnya beda. Tapi saya
 yakin kedua kubu sepakat untuk menolak seks bebas.

 Kalo boleh saran sih bagi yang membagi bagikan kondom, juga harus lebih
 ekstra memberikan kuliah tambahan tentang haramnya seks bebas...:-)). Ato
 gak usah dibagikan dengan cara begitu karena gak sesuai dgn budaya.
 Dibagikan kepada pasutri gettooo.

 Kalo pake mana yg lebih kecil/mana yg lebih besar mudharatnya,
 he..he..relative ye, bergantung sudut pandang lage. Pokoke semua usaha harus
 diusahakan. Mari bekerja sama

 wassalam,

 




-- 
salam,
Ari


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Kehamilan sebagai Hukuman

2009-12-01 Terurut Topik sunny
Jangan dibebankan masalah sex kepada wanita saja, bagaimana dengan orang 
laki-laki dalam mengkontrol kebutuhan biologis?.

  - Original Message - 
  From: miftahalzaman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 02, 2009 4:05 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Kehamilan sebagai Hukuman



  Terkait diskusi soal anti-kondom ini, saya jadi ingat akan sebuah ilustrasi 
lain ...

  Saya pernah ngobrol dengan seorang mahasiswi yang anti-aborsi. Ketika saya 
tanya alasannya, dia mengatakan agar wanita dapat menjaga pergaulannya dan 
terhindar dari seks bebas. Disinipun sekali lagi yang menjadi sasaran adalah 
masalah seks bebas (dengan sinonimnya yang lain2 : promiskuitas, pergaulan 
bebas dll). Kehamilan sebagai resiko dari seks bebas janganlah dibatalkan, 
sebab kalau dibatalkan maka penderitaan (psikologis, fisiologis, sosiologis) 
akibat kehamilan itu menjadi tidak ada, padahal penderitaan itu diperlukan 
supaya perempuan menjadi takut pada seks bebas. Karena itu, jika aborsi 
diperbolehkan, maka itu berarti meniadakan penderitaan akibat kehamilan karena 
seks bebas. 

  Seorang perempuan yang melakukan seks bebas haruslah tetap dihadapkan pada 
resiko menjadi hamil dan mengalami segala penderitaan yang terjadi selama dan 
sesudah kehamilan itu. Sebab itu aborsi harus dilarang karena ia menghilangkan 
resiko penderitaan ini. Penganut cara pandang semacam ini ada juga yang 
keberatan dengan aborsi yang diindikasikan sekalipun (karena alasan mengancam 
jiwa ibu, misalnya), sebab tidak tertutup kemungkinan penyalahgunaan sehingga 
membuat aborsi yang tak benar menjadi ikut terbenarkan sehingga, sekali lagi, 
ancaman hukuman berupa kehamilan bagi perempuan bergaul bebas menjadi hilang. 
Bagi cara pandang seperti ini, saya kira, alasan-alasan ontologis atau 
teologis, bahwa dalam janin itu sudah ada kehidupan, sudah bernyawa, sudah 
merupakan manusia, sehingga menggugurkannya adalah pembunuhan dan sebagainya, 
lebih sebagai argumen tambahan untuk mempertahankan kehamilan sebagai hukuman 
bagi perempuan pelaku seks bebas. 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Aku Selalu Mencintaimu

2009-12-01 Terurut Topik muhamad agus syafii
Aku Selalu Mencintaimu

By: agussyafii

Malam temaram menghadirkan kebahagiaan pada dirinya. Perempuan cantik itu 
nampak gembira, kue ulang tahun dan makan malam telah dipersiapkan sejak tadi. 
Dia bernyanyi dengan penuh kegembiraan, teringat dulu sewaktu awal 
perkenalannya, pemuda itu yang kini telah menjadi suaminya memberikan sekuntum 
bunga pada hari ulang tahunnya yang diberikan ditengah hujan lebat. Dirinya 
tertawa kecil seolah masa indah itu hadir.  Boneka Winnie De Pooh dipeluknya 
erat. Kerinduan menghinggapi dirinya begitu sangat mendalam. Tak lama kemudian 
HPnya berbunyi, SMS dari suami tercinta dibacanya, 'Sayang, maaf aku malam ini 
tidak bisa menemanimu, ada meeting mendadak nih, pulangnya agak malam..Happy B' 
day ya..' Wajahnya berubah memerah, air matanya mengalir begitu deras. Hatinya 
terasa perih bagai disayat-sayat. Sakit itu menusuk sukmanya yang paling dalam. 
Tubuhnya limbung dan ambruk dikursi sofa. 'Kenapa aku tidak lagi dicintainya?' 
ucapnya lirih, tangannya berkali-kali
 mengusap air matanya yang dipipi. Matanya menerawang kosong. Entah apa yang 
ada di dalam pikirannya. Keputusasaan menoreh dihati.

Begitulah manusia modern sesungguhnya orang-orang yang menderita, kata Eric 
Fromm dalam bukunya 'The Art of Loving.' Penderitaan itu akibat kehausan kita 
untuk dicintai oleh orang lain. Kita sering kali berusaha keras melakukan 
apapun agar dapat dicintai. Tidak asing kita dengar ada remaja terjerumus ke 
dalam pergaulan bebas agar dirinya dicintai dan diterima oleh teman sebayanya. 
Para istri berjuang ikut fitness menguruskan badannya agar dicintai suaminya. 
Para selebritis tak segan operasi plastik agar tampil cantik didepan 
penggemarnya. Itulah sebagai upaya agar selalu dicintai orang lain. Semakin 
keras seseorang berupaya untuk dicintai maka semakin sering pula kita gagal dan 
kecewa sebab hal itu sangatlah mustahil membuat diri kita dicintai semua orang. 
Dimuka bumi ini memang selalu ada orang yang mencintai diri kita dan ada orang 
yang membenci kita begitulah hukum kehidupan yang berlaku. Oleh sebab itu 
manusia modern mengalami gangguan psikologis
 karena kegagalan untuk dicintai 

Sekarang ini hampir banyak sekali buku yang mengajarkan kita, metode, kiat agar 
kita dicintai oleh pasangan hidup, teman sekantor, atasan namun sesungguhnya 
kecintaan makhluk bersifat sementara. Ketika seorang istri berusaha keras 
mendapatkan cinta suaminya, akhirnya sang istri mendapatkan cinta suami datang 
dan pergi sesukanya. Sang suami tak mencintai istrinya sepanjang masa. Ada 
waktu cinta suaminya berkurang atau hilang sama sekali. Demikian sebaliknya 
suami juga tidak akan mendapatkan cinta istrinya kekal abadi, seperti dalam 
lantunan lagunya Anang yang berjudul 'Separoh Nyawaku Pergi.' Itulah cermin 
bahwa kecintaan manusia takkan ada yang pernah abadi.

Pernah ada ustadz muda yang mengatakan kepada saya, menjadi ustadz itu tak 
ubahnya seperti sopir angkot. Kita harus tunduk dengan kemauan penumpangnya. 
Jika penumpang ingin turun meski ditempat terlarang, sopirnya harus 
menghentikan angkotnya, jika sopirnya tidak mau, angkot tidak bakalan pernah 
dapat penumpang. Menurut Eric Fromm, bila ustadz seperti sopir angkot maka 
termasuk manusia modern yang tertipu. Mereka berusaha keras agar dicintai oleh 
orang lain. Bisa saja mendapatkan cintanya tetapi begitu sedikit demi sedikit 
ditinggalkan oleh umat maka yang ada hanyalah dirundung kekecewaan dan sakit 
hati.

Tidak ada salahnya kita simak kata Eric Fromm bahwa, ' Mungkin sudah saatnya 
kita memberitahukan mereka untuk belajar mencintai.' Eric Fromm menyarankan 
untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan mencintai. Kebahagiaan hidup kita 
sangatlah ditentukan pada apa yang kita cintai. Mencintai tidaklah bergantung 
apakah dirinya dicintai atau dibenci, apapun yang dilakukan tidak lagi 
didasarkan kepada keinginan untuk dicintai namun dia melakukan apapun karena 
mencintai yang hakiki. Mencintai yang hakiki adalah mencintai Alloh SWT dan 
RasulNya. Untuk kita bisa mencintai Alloh SWT dan RasulNya, kita haruslah 
belajar mencintai kedua orang tua kita, mencintai pasangan hidup kita, 
mencintai anak-anak kita itulah tahapan paling dasar sampai kemudian kita 
mencintai kepada sekeliling kita, lingkungan kita, fakir miskin, anak-anak 
yatim dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

Di dalam hati  terucap dengan lirih tanpa terasa,  'Aku selalu mencintaimu..Ya 
Alloh, Ya Rasulullah..'

Wassalam,
agussyafii

--
Yuk, sambut tahun baru hijriyah bersama anak-anak Amalia. Dalam program 
kegiatan 'Amalia Cinta Muharram (ACM) pada hari Ahad, 20 Desember 2009 di Rumah 
Amalia. Kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com 
atau http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431











  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Tips memilih Jilbab buat Si Kecil

2009-12-01 Terurut Topik L.Meilany
Saya pernah ikut seminar tentang jilbab dan kesehatan.
Kata dokter spesialis kulit perempuan yg berjilbab, pemakaian jilbab
bagi anak2 tidak dianjurkan. Pakialah jilbab jika sudah remaja akil baliq/sudah 
haid.
Karena pemakaian jilbab pada usia berkembang justru akan merusak tumbuhnya 
rambut.

Kalopun mau tetap maksa dipakaikan jilbab ya jilbab 'dangdut' saja.
Kalo pas sekolah misalnya.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Gerai Jilbab Nabila 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, November 28, 2009 5:23 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Tips memilih Jilbab buat Si Kecil



  Tips memilih Jilbab buat Si
  
Kecilhttp://domba-bunting.blogspot.com/2009/08/tips-pilih-jilbab-anak-untuk-si-kecil.html

  *Berjilbab adalah sebuah keharusan dalam hal ini bagi wanita muslimah. Dan
  sebagai Orang tua kita di tuntut untuk mengajarkan berjilbab sejak kecil.
  Berikut berapa kiat melatih Anak Perempuan Mengenakan
  
*Jilbabhttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Buy_Sell/Clothing_Shoes_Accessories/?PostID=261777khususnya
  Jilbab
  
Anakhttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Buy_Sell/Clothing_Shoes_Accessories/?PostID=261777
  :

  - Jangan biasakan anak untuk tidak berpakaian atau berpakaian seadanya
  bahkan sejak masih bayi hanya karena alasan panas. Hal itu bisa kita siasati
  dengan sering mengganti pakaian atau popoknya.

  - Kalau sudah bisa diajak keluar rumah atau jalan2, kenakan topi bayi
  sebagai permulaan.

  - Kalau sudah mulai agak besar, kurang lebih 4 atau 5 bulan, kenakan jilbab,
  paling tidak ketika akan keluar dari rumah (Jual Jilbab
  
Anakhttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Buy_Sell/Clothing_Shoes_Accessories/?PostID=261777
  ).

  - Beritahu anak mana pakaian yang pantas atau cocok untuk dirumah dan mana
  pakaian yang bisa dipakai untuk meninggalkan rumah. Misalnya anak boleh
  mengenakan pakaian tanpa lengan dan tidak berjilbab apabila di ndalam rumah
  saja.

  - Pilihkan Jilbab
  
Anakhttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Buy_Sell/Clothing_Shoes_Accessories/?PostID=261777yang
  berbahan kaus atau yang menyerap keringat sehingga dapat mengurangi
  gatal dan panas pada saat beraktifitas.

  - Pilihkan jilbab yang modelnya lucu serta pakaian dengan warna favorit anak
  sehingga dia suka memakainya. Pastikan pakaian itu menutup aurat dan tidak
  mengurangi ruang gerak anak.

  - Jangan lupa berikan selalu pujian terhadap anak yang baru saja mengenakan
  Jilbab kecil.

  ===
  Dapatkan Kemudahan Brbelanja Jilbab di
  Gerai Jilbab nabila
  www.nabila-online.com

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Ketua MUI Surabaya: 2012 Menyesatkan

2009-12-01 Terurut Topik L.Meilany
Hari kiamat itu nggak tahu kapan datangnya mungkin minggu depan, atau bulan 
depan.
Jadi kalo ada yg bilang kiamat tahun sekian, bulan sekian itu namanya 
menyesatkan.
Di Bandung tempo hari ada jemaat kristen karena merasa kiamatnya bakalan tiba 
lantas kerjaannya cuma 
berdoa, harta benda di kasih-kasih.buat amal.
Sampai diciduk polisi kiamat yg dinubuatkan gak pernah terjadi.
Padahal banyak yg datang dari Maluku jual2 rumah segala harta benda untuk 
menghadapi kiamat.

Kalo spirit Islam kan bekerjalah, cari duitlah, milisanlah seakan kiamat masih 
seratus tahun lagi.
Tapi beribadahlah yg kenceng seakan kiamat akan tiba esok hari.
:-)

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 30, 2009 12:05 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Ketua MUI Surabaya: 2012 Menyesatkan



  saya bingung,
  sebenarnya yang ia bilang menyesatkan itu di mana? film 2012 atau 2010?
  kalau punya keimanan justru percaya akan datangnya hari kiamat

  salam,
  --
  wikan

  2009/11/29 sunny am...@tele2.se
  
  
  
   
http://www.antaranews.com/berita/1258964958/ketua-mui-surabaya-2012-menyesatkan
  
   Ketua MUI Surabaya: 2012 Menyesatkan
   Senin, 23 November 2009 15:29 WIB | Hiburan | Film/TV |
   Surabaya (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surabaya menilai 
Film 2012 menyesatkan masyarakat, kata Ketua MUI Surabaya, K.H. Muchid 
Murtadlo, di Surabaya, Senin.
  
   Ia menyebutkan, jika seseorang yang mempunyai keimanan yang kuat, maka 
tidak akan ada niat untuk melakukannnya karena hal tersebut bersifat haram.
  
   Begitu juga dengan film kiamat 2010, jika seseorang mempunyai iman dan 
takwa pastilah tidak akan mempercayainya, katanya.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] 2012

2009-12-01 Terurut Topik L.Meilany
Ya itu dia - sekarang ini saya lagi suka liat film DVD dari BBC tentang 
Krakatoa, 
sejarah, atau berbasis pada novel sastera.

Memang seharusnya gitu memberi inspirasi tapi kalo 2012 malahan dianggap 
'serius'.
Sampai2 MUI Malang mengharamkan untuk nonton, lha apa hubungannya?
Bahkan kemarin lihat di TV ada penonton yg paranoid. Ia jual barang2 lantas ia 
pergi ke pesantren.
Ngapain gitu kerja, kan kiamat mau 2 tahun lagi :-)

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: sunny 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 26, 2009 7:40 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] 2012




  Film atau cerita yang bukan fiksi ialah film documentary atau dokumentasi 
fakta. Anak-anak mempunyai banyak fantasi atau fiksisama halnya dengan orang 
dewasa. 

  Fiksi itu tergantung yang mana, ada yang disebut sebagai hiburan dan 
kadang-kadang memberikan inspirasi untuk sesuatu penemuan baru dan dunia 
bertambah maju. Lihat saja buku-buku karangan Julius Verner tengang kapal di 
bawah permukaan laut, kemudian impian ini dibuat orang kapal selam. etc. 

  - Original Message - 
  From: L.Meilany 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; keluarga-sejaht...@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, November 25, 2009 5:26 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] 2012

  Nimbrung :
  Saya sangat suka liat film;
  Tapi kalo film2 fiksi saya kok nggak suka.

  Sebelum ada filmnya, kisah 2012 sudah banyak beredar . 
  Di toko buku saya lihat ada 3 buku dari pengarang yg berbeda.

  Jadi kalo memang mau liat film sekarang ini tontonlah film 'Emak ingin naik 
haji'
  :-)
  Film 2012 cukup punya DVDnya saja. Kalo liat filmnya dan tahu gimana buatnya 
rasanya kok 
  merasa dibohongi; kalo cuma sekedar kisah tentang kecanggihan teknologi film.

  Salam, 
  l.meilany
  - Original Message - 
  From: Herri Permana 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; majelism...@yahoogroups.com ; 
keluarga-sejaht...@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, November 25, 2009 8:30 AM
  Subject: [wanita-muslimah] 2012

  hehe

  Kalender Bangsa Maya

  ..Pemusnahan Berkali-kali

  Didalam beberapa mitologi-mitologi kuno bahwa bumi ini pernah dilanda banjir 
dahsyat yang mengerikan, hampir semua peradaban-peradaban zaman dulu ada cerita 
tentang bencana yang satu ini, misalnya diantara lebih dari 130 suku Indian di 
Benua Amerika hampir tidak ada suku yang tidak memitoskan banjir dahsyat 
sebagai topik.
  Mari ingat Kisah Nabi Nuh (Noah). Dikisahkan didalam Al-Qur'an maupun Bible, 
bahwa seluruh peradaban manusia pada saat itu musnah, terkecuali bagi 
orang-orang yang percaya pada ajaran Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Nuh yang 
selamat dari bencana air bah yang maha dahsyat itu.
  Di sekitar pedalaman kaki Gunung Himalaya, Tibet misalnya, orang-orang 
menjumpai sebuah suku, keturunan dan rupa mereka hampir mirip dengan orang 
Yunani. Konon katanya, mereka adalah orang-orang yang beruntung masih hidup 
atas peristiwa banjir yang dahsyat itu.
  Pada tahun 1986, kantor berita pemerintah Turki menyatakan bahwa 5.200 meter 
di atas permukaan laut puncak gunung (Ararat), telah ditemukan sebuah benda 
yang mirip dengan perahu Nabi Nuh yang berbentuk persegi empat, lalu mengambil 
gambarnya dari angkasa, dan panjang perahunya sesuai dengan yang dicatat dalam 
kitab suci.
  Adalah sebuah artikel menarik, menurut penuturan dari Master Li Hongzhi 
(pendiri Falun Gong/Falun Dafa) dalam buku Zhuan Falun Ceramah I halaman 22. 
Beliau menuturkan bahwa peradaban dimuka bumi ini setidaknya telah dihancurkan 
kurang lebih sebanyak 81 kali mengalami kemusnahan total.
  Lalu kenapa manusia bisa mengalami bencana itu? Mitologi dari setiap negara 
mempunyai penjelasan yang sama terhadap hal ini. Semua ini dikarenakan 
kemerosotan dan kebejatan manusia, lalu Sang Penguasa Alam Semesta memutuskan 
untuk menghukum manusia.
  Dikisahkan pada zaman nabi-nabi terdahulu, ada yang disebut sebagai zaman 
edan dan zaman fitrah kembali, sehabis zaman edan akan kembali lagi ke zaman 
fitrah sampai saatnya tiba alam semesta ini benar-benar akan dihancurkan secara 
keseluruhan.
  Ketika suatu zaman dimana manusia telah menunjukkan kemerosotan moral yang 
luar biasa (zaman edan), Sang Pencipta memutuskan untuk mengakhiri peradaban 
tersebut dengan mengirimkan beberapa bencana besar yang akhirnya mengakhiri 
kehidupan dimuka bumi pada saat itu.
  Hanya beberapa oranglah yang disisakan untuk memulai peradaban baru 
selanjutnya. Pada waktu peradaban baru ini lahir, hati orang-orang yang 
berhasil terselamatkan tersebut kembali dalam keadaan bersih/fitrah (setelah 
bertobat) karena telah disadarkan oleh rentetan bencana mengerikan yang 
menimpanya dimasa silam.
  Pada saat ini, dimana tanda-tanda zaman edan telah dapat terlihat dengan 
begitu jelas, mungkin kembali saatnya peradaban pada saat ini harus kembali 
diakhiri, dan akan digantikan dengan sebuah peradaban baru yang tidak ada 
hubungannya sama sekali dengan peradaban sebelumnya. (mungkin 

[wanita-muslimah] Renungan dan Nasehat Imam Al Ghozali

2009-12-01 Terurut Topik Mujiarto Karuk
  






 



  



  
  
  Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
BissmillahirrohmaanirrohiimDemi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar 
berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal 
saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati 
supaya menetapi kesabaran. QS. Al-Ashr (103) : 3. 
1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ?


2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ?


3. Apa yang paling BESAR di dunia ?


4. Apa yang paling BERAT di dunia ?


5. Apa yang paling RINGAN di dunia ?


6. Apa yang paling TAJAM di dunia ?



Jawabannya:


 - - - - - -


Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al


Ghozali bertanya



Pertama,


Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?.


Murid-muridnya menjawab : orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya.


Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.


Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.


Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan
mati  (Q.S. Ali Imran [3] : 185 Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. 
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa 
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah 
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang 
memperdayakan.)



Kedua,


Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?.


Murid -muridnya menjawab : negara Cina, bulan, matahari dan
bintang-bintang .


Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu
adalah BENAR.


Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.


Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu.


Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang
dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.



Ketiga,


Apa yang paling besar di dunia ini?.


Murid-muridnya menjawab : gunung, bumi dan matahari.


Semua jawaban itu BENAR kata Imam Ghozali.


Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah NAFSU (Q.S.
Al-A'Raf [7] : 179 Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam 
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak 
dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi 
tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka 
mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. 
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.  Mereka 
itulah orang-orang yang lalai.).


Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa
kita ke neraka.



Keempat,


Apa yang paling berat di dunia ini?.


Ada yang menjawab : besi dan gajah.


Semua jawaban adalah BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah
MEMEGANG AMANAH (Q.S. Al-Ahzab [9] : 72 Sesungguhnya Kami telah mengemukakan 
amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk 
memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah 
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh,).


Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika
Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini.


Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga
banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang


amanahnya.



Kelima,


Apa yang paling ringan di dunia ini?


Ada yang menjawab : kapas, angin, debu dan daun-daunan .


Semua itu BENAR kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini
adalah MENINGGALKAN SHOLAT.
(QS.An-Nisa [4] : 103. Maka
apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu
telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.

Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat; gara-gara bermusyawarat, kita
meninggalkan sholat.


Dan pertanyaan keenam adalah,


Apakah yang paling tajam di dunia ini?


Murid-muridnya menjawab dengan serentak : pedang.


BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah LIDAH MANUSIA.
QS. Al-Ahzab [33] : 19. Mereka bakhil terhadapmu apabila datang ketakutan 
(bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang 
terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila 
ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang 
mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah 
menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Karena melalui lidah, ,manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan
saudaranya sendiri.

Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 
Sumber:  http://groups.yahoo.com/group/syiar-islam/message/24082

Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh

2009-12-01 Terurut Topik L.Meilany
Mungkin menyimpang dikit :
Bagaimana dengan pengertian hiwalah
Memindahkan tanggungan membayar hutang pada orang lain.
Ini syariatnya.
Prakteknya; banyak orang Islam yg berhutang tapi gak bisa bayar lantas minta 
di 'putih'kan. Bahkan dalam zakat orang yg punya hutang berhak diberi zakat - 
Gharim
[ Enak bener gitu loh]

Akhirnya orang yg berhutang itu pinjam lagi, begitu selanjutnya gak bisa bayar 
lagi.
Total jumlahnya sampai 15 juta akhirnya mengadu ke kuliah subuhnya Aa Gym.
Katanya minta doa supaya hutangnya bisa terlunasi.

Lha gimana kalo proses hutangnya juga tanpa rasa tanggung jawab atawa syarat yg 
lunak.
Mungkin begitulah akibatnya usaha /bisnis muslim seret susah berkembang.
Terlalu banyak hutang. Semakin lama semakin gak ada yg percaya.

Bandingkan dengan cara orang Tionghwa. kalo ia punya hutang untuk usaha 
kemudian pailit.
Ia bikin usaha lagi, pinjam lagi tapi hutang yg pertama harus tetap di bayar 
nggak di 'putihkan'
Jadi ada gitu semangat untuk cari duit lebih banyak guna bayar hutang.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Irwan Kurniawan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, November 28, 2009 1:16 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy 
Kapitalisme yang Rapuh



  Bro, pernah pake fasilitas cicilan gak?? :-p
  IMHO, harus dibedakan antara 'gw cicil ya'.. dengan 'gw gak mau bayar hutang
  nih'..
  sekali lagi, Ini konteksnya di luar permintaan penghapusan hutang najis..

  Logikanya, reschedule toh sifatnya negotiable.. kalaupun mau diperpanjang,
  tinggal kenakan lagi tambahan biaya.. kecuali itu tadi, kreditornya kaku..
  gak ada negosiasi..

  CMIIW..

  -- 
  Wassalam,

  Irwan.K
  Better team works could lead us to better results
  http://irwank.blogspot.com

  Pada 28 November 2009 13:08, Ari Condro masar...@gmail.com menulis:

   rescheduling utang itu bahasa lain dari kantong lagi bokek nih, gak bisa
   bayar utang sekarang. balik aja minggu depan ye ... sapa tahu ada rejeki.
  
   jelaslah banyak perusahaan lain yg jadi mempertanyakan kemampuan dubai
   world
   buat bayar utang. cash flownya ke depan dipertanyakan soale.
  
  
   2009/11/28 Irwan Kurniawan irwank...@gmail.com
  
   
   
Quote:
..
PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu
(25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran
utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World
dan Nakheel.
Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu
akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan.
PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu
(25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran
utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World
dan Nakheel.
Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu
akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan.
..
Dalam pandangan kami, restrukturisasi seperti itu merupakan sebuah
kegagalan berdasarkan kriteria kami, dan mewakili kegagalan Dubai
dalam memberikan dukungan keuangan tepat waktu kepada entitas inti
terkait pemerintah, kata SP dalam sebuah pernyataan.
..
   
Meminta restrukturisasi koq dianggap gagal bayar dan hina banget sih??
Kalau ngemplang tanpa alasan yang dapat dibenarkan (mis: meminta
penghapusan hutang najis) masih okelah, kalau negara peminjam dikucilkan
atau 'dihukum'.. tapi kalau meminta restrukturisasi dihukum seperti itu,
yang ada adalah KESERAKAHAN PARA KREDITUR/PEMILIK MODAL..
   
Yang namanya serakah, akibatnya merusak.. orang lain maupun diri
   sendiri..
Seperti spekulan minyak dunia.. yang dengan gobloknya ingin ambil untung
tapi menghancurkan (hampir) seluruh negara..
   
CMIIW..
   
--
Wassalam,
   
Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com
   

Bursa Efek Indonesia selamat karena tutup dalam rangka Idul Adha.
   
Namun, pelemahan hampir dipastikan terlihat Senin mendatang.
PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu
(25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran
utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World
dan Nakheel.
Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu
akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan.
   
Pasar saham utama Eropa jatuh lebih dari 1% pada perdagangan kemarin,
memperpanjang penurunan tajam sehari sebelumnya yang merosot 3%.
Situasi Dubai juga memicu ketakutan investor di seluruh Asia sehingga
indeks Hang Seng Hong Kong merosot hampir 5% pada penutupan
perdagangan.
   
Ini mengingatkan bahwa krisis kredit terlupakan, tetapi belum
menghilang, kata analis Westpac Global Markets Group, Robert Rennie.
   
Pasar New York sempat lolos dari merosotnya 

Re: [wanita-muslimah] Celana panjang bukan busana muslim?

2009-12-01 Terurut Topik L.Meilany
Mudah2-an saya tidak salah: ini adalah hadith.
Perempuan dilarang mengenakan pakaian laki2 dan laki2 ndilarang mengenakan 
pakaian perempuan.
Jadi pakaian2 unisex di distro2 itu gak boleh [ semisal kaos oblong, T-Shirt, 
jaket, kemeja yg pakai ritsleting]

Pakaian gamis yg banyak dipakai muslim indonesia itu kan juga mirip pakaian 
perempuan.
Yg membedakan cuma pasang kancingnya saja.

Ada hadit lagi yg mengatakan 'wanita yg berpakaian tetapi telanjang' [ artinya 
pakaian itu ketat ]
Lantas yg 'rambut dikepalanya menonjol seperti punuk onta'
Ini kan yg suka 'disengaja' oleh perempuan berjilbab ada semacam gelungan, 
tonjolan di kepalanya supaya nampak 
indah. Begitukah?
Sampai2 dibikin tutup kepala-jilbab yg ada bulatan menonjol dari busa u pemakai 
kerudung yg rambutnya pendek.

Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: aishayasmina2002 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 30, 2009 6:27 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Celana panjang bukan busana muslim?



  Temans,
  Di Kompas 29/11/09 yang berjudul Busana Muslim :
  Warna-warni Pelangi Nusantara, tulisan Ninuk M Pambudy, ada yang menarik 
seperti ini Meskipun baju muslim telah memiliki aturan tertentu, yang menarik 
secara keseluruhan di sini busana ini tidak menihilkan celana panjang yang 
tetap feminin dan memberi kepraktisan pemakainya. Ini berbeda dengan aturan di 
Sudan yang melarang perempuan Muslim bercelana panjang. Juli lalu, wartawati 
Lubna Ahmed al-Husein diancam 40 cambukan karena memakai celana panjang. Di 
Aceh Barat ada aturan daerah melarang perempuan bercelana panjang. Dan dengan 
memasuki ranah mode, busana muslim di sini telah menjadi industri.

  Ada yang tahu, di Sudan itu larangan bercelana panjang bagi muslimah itu 
kebiasaan berpakaian secara ada di sana atau oleh ulama disana yang dikaitkan 
dengan ajaran Islam? Di Aceh Barat juga apakah aturan tersebut hanya karena 
adat kebiasaan disana saja atau dikaitkan dengan ajaran Islam, di Aceh apakah 
ada sanksi bagi pelanggarnya seperti di Sudan yang dihukum cambuk? Sebenarnya 
ada tidak ayat atau hadis dalam Islam tentang larangan bercelana panjang ini?

  salam
  AY



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Anggodo masuk Islam

2009-12-01 Terurut Topik mediacare
Anggodo berniat mau masuk Islam. Mengingat penduduk Indonesia mayoritas pemeluk 
Islam, ia berharap kasus berat yang dihadapinya cepat selesai, karena ia 
berharap lebih banyak yang mendoakannya.

Ia pun bergegas ke kantor MUI, untuk menemui ketuanya. Dengan tegas Anggodo 
mengutarakan niatnya menjadi mualaf.Niatnya disambut baik oleh petinggi MUI. 
Menurut kabar, ia tak perlu bayar ke MUI, alias gratis. Legalah Anggodo.

Untuk menjadi Islam ternyata begitu mudah. Ia cuma diminta membaca dua Kalimat 
Syahadat. Lancar. Rupanya ia sejak kecil sudah hafal kalimat Syahadat, karena 
dulu rumahnya dekat masjid yang sering mengumandangkannya. 

Lalu pengurus MUI mengecek apakah Anggodo sudah disunat penisnya apa belum. 
Setelah ditengok ke dalam celananya kolornya, ternyata ia sudah disunat. 
Loloslah dia jadi muslim.

Sebulan sudah Anggodo resmi jadi muslim. Ia rajin sholat 5 waktu dan menyantuni 
masjid-masjid serta beberapa mushola dekat rumahnya. Namun ia rasakan, kasusnya 
masih saja diberitakan oleh berbagai media massa. Ia pun curiga pasti banyak 
umat Islam di Indonesia yang tidak mendoakannya, walau ia telah secara resmi 
masuk Islam.

Bergegas, Anggodo pun kembali berkunjung ke kantor MUI. Kehadirannya disambut 
dengan baik oleh jajaran pengurus MUI. Anggodo lalu dipersilakan masuk ke ruang 
ketua MUI. Ngobrol kesana-kemari, Anggodo pun mengutaraka keluhannya.

Oleh sang ketua MUI diterangkan bahwa dalam Islam ada 5 perkara yang harus dia 
jalani (Ingat Rukun Islam ada 5 perkara!). Anggodo tersentak mendengarnya. ... 

Anggodo: Bapak ustadz, owe satu perkala aja udah pusing ...dipanggil 
KPK...jaksa. .. Polisi... Owe habis lima milyard belum kelar... Kalo 5 pelkala 
owe abis belapa.. lu gila.. ya bialin owe kapil aja dah..!



Anggodo


Facebook:
Radityo Djadjoeri



[Non-text portions of this message have been removed]