[wanita-muslimah] Re: [mediacare] ANTARA Ngawur Anggap Al-Houthi Pemberontak Syiah Yaman

2010-01-06 Terurut Topik mediacare
Sesama Islam, dan sesama Arab kenapa berperang?




Facebook:
Radityo Djadjoeri

  - Original Message - 
  From: ali reza 
  To: mediac...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, January 05, 2010 11:55 PM
  Subject: [mediacare] ANTARA Ngawur Anggap Al-Houthi Pemberontak Syiah Yaman




  Kantor Berita Antara kemarin (Selasa, 05/1) menurunkan laporan tentang perang 
Yaman dan menyebut Arab Saudi telah melakukan serangkaian serangan udara 
mematikan di perbatasannya dengan Yaman. Antara mengutip dari pihak syiah 
Yaman, akibat serangan tersebut 16 warga sipil tewas dan melukai 19 orang yang 
lain.
  Disebutkan pula, dalam satu dari 25 serangan yang dilancarkan Senin, enam 
warga sipil tewas dan enam warga yang lain terluka, beberapa wanita dan anak 
termasuk di antara mereka, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh 
pemberontak, yang Riyadh perangi sejak awal November. Sepuluh warga sipil yang 
lain tewas di sebuah pasar yang dihantam oleh salah satu serangan udara yang 
dilakukan pada hari Ahad, kata pemberontak itu dalam pernyataan terpisah yang 
disiarkan di situs Internet mereka.

  Masih seperti biasanya, Antara tanpa melihat akar masalah yang sebenarnya 
lalu mencap gerakan Al-Houthi sebagai pemberontak Syiah Zaidi. Sementara selama 
ini belum ada satu laporanpun yang diturunkan Antara yang mengulas alasan 
kebangkitan gerakan Al-Houthi. Itu berarti Antara tidak menyajikan berita 
secara berimbang dan adil soal esensi perang Yaman. Antara juga tidak 
mengekspos bagaimana militer Arab Saudi sebuah Negara Islam melakukan perang di 
bulan Dzulhijjah, termasuk bulan-bulan yang diharamkan Allah berperang 
  di dalamnya. Tidak cukup itu saja, Arab Saudi hanya dengan alasan terbunuhnya 
seorang penjaga perbatasan harus menggunakan senjata non-konvensional seperti 
fosfor putih?

  Mengapa Antara tidak memuat surat terbuka gerakan Al-Houthi yang yang 
dikirimkan kepada Amr Moussa, Sekjen Liga Arab? Surat terbuka itu menyebut 
campur tangan Arab Saudi dalam konflik internal Yaman bukan kejadian yang baru. 
Karena sejak konflik pertama di tahun 2004, Arab Saudi telah mengintervensi 
urusan dalam negeri Yaman dan menyerang kelompok Al-Houthi. Dalam surat terbuka 
itu disebutkan bagaimana mereka menemukan senjata-senjata milik Arab Saudi di 
pos-pos militer Yaman.

  Bertentangan dengan klaim Arab Saudi yang dikutip Antara bahwa gerakan 
Al-Houthi membunuh seorang penjaga perbatasan dan menduduki dua dewa Arab 
Saudi, gerakan Al-Houthi dalam surat terbukanya mengatakan, Pada mulanya kami 
berhasil memukul mundur pasukan militer Yaman dari gunung Jebel Al-Dukhan dan 
menyerahkan daerah ini kepada pasukan penjaga perbatasan Arab Saudi. Namun pada 
tanggal 1 November 2009, pasukan Yaman kembali memasuki daerah strategis ini. 
Sekalipun kami telah menyampaikan protes terhadap pasukan penjaga perbatasan 
Arab Saudi, tapi mereka tidak memberikan reaksi apa-apa.

  Sekilas Tentang Gerakan Al-Houthi
  Gerakan Al-Houthi dibentuk oleh Husein Badruddin Thaba'thaba'i Al-Houthi. 
Husein Al-Houthi adalah anak Allamah Sheikh Badruddin Al-Houthi, tokoh Syiah 
Zaidiah Yaman. Husein Al-Hauthi memulai pendidikan dasarnya di tempat 
tinggalnya di Provinsi Saada, utara Yaman. Setelah itu ia melanjutkan 
pendidikannya di sekolah Wahhabi yang berafiliasi ke Gerakan Ikhwanul Muslimin 
Yaman.

  Pada tahun 1991, Partai Sosialis berkuasa di Yaman berusaha untuk mencegah 
meluasnya pemikiran ekstrim Partai Asosiasi Reformasi Yaman dan untuk itu 
mereka membentuk Partai Al-Haq yang pandangannya berdasarkan Islam. Husein 
Al-Hauthi termasuk pendiri partai ini. Pada tahun 1993 Husein Al-Hauthi 
mengikuti pemilu legislatif dan terpilih menjadi anggota parlemen. Pada tahun 
1996 mulai terjadi friksi dan perpecahan dalam tubuh pemerintah Yaman. Hal itu 
diakibatkan kembalinya warga Yaman bermazhab Wahhabi dari Afganistan. Demi 
mencegah tersebarnya pemikiran ekstrim dan keras ini, pemerintah meminta 
bantuan Husein Al-Hauthi.

  Pada tahun 1997 Husein Al-Hauthi keluar dari Partai Al-Haq dan membentuk 
Gerakan Al-Syabab Al-Mukmin (Pemuda Mukmin). Di masa itu pemerintah masih 
memberikan bantuan kepada gerakan ini dan memberikan kesempatan untuk melakukan 
aktivitas melawan pemikiran Wahhabi. Pemerintah Amerika waktu itu juga menekan 
pemerintah Yaman untuk memberantas AlQaeda.

  Namun segalanya berubah total pada tahun 2003. Sekitar 650 anggota Gerakan 
Al-Syabab Al-Mukmin ditahan dan dijebloskan ke dalam penjara akibat menyerukan 
slogan mampus Amerika dan mampus Israel. Upaya keras Husein Al-Hauthi dan 
teman-temannya untuk membebaskan mereka tidak kunjung berhasil, bahkan mencapai 
jalan buntu. Sejak saat itu friksi antara Gerakan Al-Syabab Al-Mukmin dengan 
pemerintah semakin lebar. Awalnya pemerintah menekan gerakan ini lewat politik, 
namun lambat laun tekanan ini mulai memasuki tahapan militer dan hal itu terus 
berlangsung hingga saat ini.

  Kini konstelasi politik Yaman telah berubah seratus delapan puluh derajat. 
Bila 

[wanita-muslimah] Re: [mediacare] ANTARA Ngawur Anggap Al-Houthi Pemberontak Syiah Yaman

2010-01-06 Terurut Topik abdul
alatif--respond.

Pertanyaan yang menyentuh hatikenapa sesama arab,sesama saudara saling 
bunuh membunuhini bterjadi semenjak Rasul wafat...
Mereka saling berebut kekuasaan  tanpa merujuk lagi kpd Al Quran...
Dalam Al Quran di jelaskan;

1. Orang2 beriman itu bersaudara...QS.49:10
2. Orang2 bersaudara itu tidak boleh berprasangka.Qs 49:11
Benar bukan? sayangnya mereka, wahabi-salafy tdk mentaati perintah2 ALLAH 
diatas itu...itulah kesalahan mereka,,,

Akar konlik antara umat Islam adalah;

1.Tidak menghormati perbedaan2 dlm menafsirkan ayat2 ALLAH, Gol wahabi-salafy 
meresa berhak dialah yang benarmorang lain sesat(syiah)
harus di tumpas dan darahnya adalah HALAL..

2.Ulama2 wahabi-salafy suka mengharamkan keyakinan orang lain,Inilah akar 
konflik di umat Islam.

Umat nasrani, pastor2nya haram menjudge keyakinan saudara2nya...oleh karena itu 
umat Nasrani dapat hidup DAMAI-SEJAHTERA-HARMONY DAN BAHAGIA.

Benar bukan?
Mari bersama sama kita perbaiki aqidah saudara2 kita dari Islam fundamentalis 
Wahabi-salafi fanatik

AKAR KONFLIK DALAM ISLAM
http://latifabdul.multiply.com/journal/item/81

Wassalam



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, mediacare mediac...@... wrote:

 Sesama Islam, dan sesama Arab kenapa berperang?
 
 
 
 
 Facebook:
 Radityo Djadjoeri
 
   - Original Message - 
   From: ali reza 
   To: mediac...@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, January 05, 2010 11:55 PM
   Subject: [mediacare] ANTARA Ngawur Anggap Al-Houthi Pemberontak Syiah Yaman
 
 




[wanita-muslimah] Kisah Al-'Ansi dan HMNA

2010-01-06 Terurut Topik ma_suryawan
Tidak jelas darimana sumber cerita yang ditulis oleh HMNA di bawah ini. Tapi 
yang jelas, kisahya tidak menunjukkan bahwa Rasulullah s.a.w. menyuruh orang 
menghentikan Aswad karena klaim kenabiannya.

Ulama (ilmuwan) sekaliber Haekal, pendapatnya mengenai Aswad al-'Ansi
tidak mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. menyuruh untuk menghentikan
al-'Ansi karena klaim kenabiannya:

Adapun Aswad al-'Ansi - penguasa Yaman sesudah Bad-han
meninggal - orang ini mendakwakan sebagai ahli sihir dan mengajak
orang dengan sembunyi-sembunyi. Karena sudah merasa dirinya sebagai
orang penting di daerah selatan, wakil Muhammad yang di Yaman
diusirnya, dan dia pergi lagi ke Najran, anak Bad-han di sana
dibunuhnya, isterinya dikawini dan singgasana diwarisinya. Ia
hendak menyebarkan pengaruhnya di kawasan itu. Tapi BAHAYA INI
tidak banyak mempengaruhi pikiran Muhammad. (Sejarah Hidup Muhammad,
hal. 560)

Anda perhatikan kalimat Tapi bahaya ini - maksudnya adalah bahaya
menyebarkan pengaruh klaim kenabiannya dan klaim kemampuan sihirnya
TIDAK banyak mempengaruhi pikiran Nabi s.a.w.

Jelasnya, Nabi Muhammad s.a.w. tidak ambil pusing soal klaim kenabian
Aswad dan klaim kemampuan sihirnya.

Jadi, Nabi Muhammad s.a.w. TIDAK PERNAH memerintahkan atau menyuruh
atau memerangi Aswad al-'Ansi karena KLAIM kenabiannya.

Soal menyuruh mengepung atau membunuh Aswad cs, adalah soal lain lagi. Jika 
kita baca baik-baik tulisan Haekal secara menyeluruh (Baik dalam buku Sejarah 
Hidup Muhammad atau buku Abu Bakr As-Siddiq Sebuah Biografi dan Studi 
Analisis tentang Permulaan Sejarah Islam
Sepeninggal Nabi), dapat ditemukan bahwa yang beliau s.a.w. kuatirkan
adalah persatuan dan tatanan Jemaat Islam yang baru lahir yg terdiri
dari banyak kabilah Arab bisa terganggu dengan kehadiran 3 orang itu
yang beresiko memecah-belah tatanan Islami dan persatuan Jemaat Islam
yang baru lahir tumbuh berkembang.

Karena kekuatiran itu, Nabi s.a.w. kemudian hanya mengutus orang
kepada pejabat-pejabat di Yaman dengan perintah supaya Aswad
DIKEPUNG ATAU DIBUNUH. Sekali lagi kaum Muslimin di Yaman
BERHASIL MEMAKSA Aswad,... (sejarah Hidup Muhammad, hal. 560).

Jadi, yang dimaksud perintah Nabi s.a.w. itu adalah mengepung dan
menangkap Aswad untuk meredam aksi politik tiraninya di Yaman yg bisa
mengganggu tatanan  persatuan masyarakat Islam yg baru lahir tumbuh
berkembang, sehingga kalau ia melawan dengan pasukannya, maka boleh
dibunuh, dan hasilnya Aswad menyerah kepada kaum Muslim yg telah
berhasil MEMAKSA Aswad untuk menyerah, dan akhirnya Aswad dibunuh oleh
istrinya sendiri.

Jadi, tidak ada dalam ajaran dan agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW 
yang namanya amanah Islam untuk menumpas orang-orang yang mengklaim sebagai 
nabi. Dan amanah yang Anda dan Ismail Sutopo sebut itu adalah kreasi tipikal 
para kyai/mullah/ulama.

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

###
 HMNA:
 RasuluLlah SAW mengamanahkan kepada Wabar bin Yuhannis Al-Asadi ke Yaman 
 untuk menyusun  kekuatan  menumpas nabi palsu Aswad Al-Insi, sementara Muaz 
 bin Jabal yang ketika itu sedang bertugas di  Yaman,  berkeliling  
 menghubungi orang-orang untuk mengumpul kekuatan. Muaz  bin  Jabal  
 menghubungi Ad-Dailimi  dan  Dazwah  dengan memperlihatkan  surat  Rasulullah 
  SAW.  Kedua Emir itu sangat gembira menerima amanah dari Rasulullah SAW. 
 
 Akhirnya secara dramatis kepala nabi palsu itu dapat dipenggal oleh Fairuz . 
 Nabi  palsu ini dapat dibunuh pada tahun 11 H/632M, dan kepalanya dilemparkan 
 kebawah pada waktu subuh sementara suara azan sampai pada lafaz Asyhadu anna  
 MuhammadarRasulullah. Tamatlah riwayat  nabi  palsu  Aswad  Al-Insi setelah 
 menda'wakan dirinya sebagai nabi. Aswad  berperan sebagai nabi palsu berkuasa 
 di Yaman selama kurang lebih  empat  bulan  lamanya. Sementara itu di Madinah 
 RasuluLlah SAW telah  mengetahui  peristiwa  tersebut  dari  Allah pada malam 
 nabi palsu itu dipenggal oleh Fairuz.
 Al-Insi  telah dibunuh malam tadi oleh lelaki yang diberkati dari keluarga 
 yang diberkati. kata Rasulullah.
 Siapa itu wahai Rasululllah? tanya sahabat.
 Fairuz Fairuz. jawab Rasulullah SAW. 
 
 Jadi tidak benar pernyataan MAS yang mengatakan Tidak ada dalam ajaran dan 
 agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang namanya amanah Islam 
 untuk menumpas orang-orang yang mengklaim sebagai nabi. Dan amanah yang 
 akhi Ismail Sutopo sebut itu sama sekali bukan kreasi tipikal para 
 kyai/mullah/ulama, melainkan itu adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW yang 
 mengamanahkan kepada Wabar bin Yuhannis Al-Asadi ke Yaman ntuk menumpas nabi 
 palsu Aswad Al-Insi pada tahun 11 H/632M.
 




[wanita-muslimah] Isa ibn Maryam adalah Nabi

2010-01-06 Terurut Topik ma_suryawan
Nabi Muhammad SAW menyatakan datangnya Isa sebagai nabi yang akan melawan 
Dajjal, namum HMNA mengatakannya bukan sebagai nabi.

Dari Nawwas bin Sam'an r.a. berkata: Pada suatu pagi Rasulullah menceritakan 
tentang Dajjal,...Nabi Allah Isa dan pengikut-pengikutnya terkepung…Nabi Allah 
Isa dan sahabatnya berdoa kepada Allah...Nabi Allah Isa dan sahabat-sahabatnya 
datang di bumi itu…Nabi Allah Isa dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada 
Allah... (Shahih Muslim Syarah Nawawi 18/63, Sunan Abu Dawud 4/117, Sunan 
Tirmidzi 9/92, Sunan Ibnu Majah 2/356, Musnad Ahmad 4/181, Mustadrak Hakim 
4/492) 

Dari Anas ibn Malik dari Nabi s.a.w., bahwasanya beliau bersabda: Tidak 
seorang pun (sebagai) al-Mahdi, kecuali Isa ibn Maryam. (H. R. Baihaqi dan 
al-Hakim) 
 
Hampir dekat masanya, orang yang hidup di antara kalian akan berjumpa dengan 
Isa ibn Maryam sebagai Imam Mahdi. (H. R. Ahmad dalam Musnad-nya, juz. II, 
hlm. 411)

Jadi, ajaran yang benar adalah yang berasal dari Nabi SAW, bukan yang berasal 
dari tipikal kyai/mullah/ulama.

Salaam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

MAS:
 Ada. Menurut beliau SAW dapat datang nabi. Beliau SAW menyebutnya sebagai Isa 
 ibn Maryam.
 #
 HMNA:
 Yang akan datang Isa bnu Maryam bukan sebagai nabi lagi
 ##




[wanita-muslimah] HMNA dan soal Maulana Muhammad Ali

2010-01-06 Terurut Topik ma_suryawan
Maulana Muhammad Ali adalah pengikut Mirza Ghulam Ahmad, yang semasa hidup 
Mirza ghulam Ahmad telah menerima dan mengakuinya sebagai nabi/rasul/utusan 
Allah. Banyak tulisan-tulisannya dalam literatur Ahmadiyah yang membuktikan 
keimanannya kepada Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi/Masih Mau'ud a.s.

Setelah Mirza Ghulam Ahmad wafat, Maulana Muhammad Ali kemudian berbai'at 
kepada Khalifatul Masih I (Maulana Hakim Nuruddin) - bai'at ini membuktikan 
bahwa Maulana Ali mengakui bahwa khalifah adalah penerus/pengganti nabi.

Namun setelah Hadhrat Khalifatul Masih I wafat, yang terpilih sebagai 
Khalifatul Masih II adalah Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad yang berumur 25 tahun 
masih sangat muda. Maulana Muhammad Ali tidak senang dan tidak mau berbai'at 
kepadanya sebab dirinya merasa lebih senior, berpengalaman dan berilmu, 
sehingga mulailah terjadi penentangan kepada Khalifah al-Masih II dan kemudian 
Muhammad Ali memisahkan diri dan membentuk kelompok yang disebutnya sebagai 
Ahmadiyah Lahore, dan demi untuk meredam tekanan dan pertentangan yang keras 
yang datang dari kalangan Muslim lainnya pada masa itu di India, maka kemudian 
Muhammad Ali dan golongan Lahorenya mulai mengubah 'strateginya agar tetap 
eksis' yaitu dengan mengubah pendiriannya tidak lagi mengakui dan menerima 
Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi/rasul, tetapi tetap mengakui dan menerimanya 
sebagai Imam Mahdi/Masih Mau'ud.

Begitulah fakta dalam sejarah Ahmadiyah mengenai Muhammad Ali.

Salaam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:


 HMNA:
 Di samping Ahmadiyah Qadiyan, ada pula Ahmadiyah Lahore (Anjuman). Saya punya 
 Kitab Tafsir dari Ahmadiyah Lahore, tafsir Mawlana Muhammad Ali. Adalah 
 SANGAT berbeda dengan keyakinan Ahmadiyah Qadiyan. Saya kutip terjemahan ayat 
 (33:40):
 -- Moehammad is de vader van niemand uwer menschen, maar hij is de Apostel 
 God en de laatste der profeten en God is met elk ding bekend. Para pembaca 
 dapat membaca kata-kata de laatste der profeten yang dalam bahasa 
 Indonesianya berarti: Nabi yang paling akhir. Menurut Ahmadiyah Lahore, 
 Ghulam Ahmad tidak pernah menyatakan dirinya Nabi, melainkan hanya sebagai 
 Mujaddid (pembaharu) saja seperti misalnya Imam Al-Ghazali dan Imam Syafi'i, 
 demikian keyakinan Ahmadiyah Lahore.




[wanita-muslimah] HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 1

2010-01-06 Terurut Topik ma_suryawan
Kajian Khaataman Nabiyyiin - 1

Kata khaatam (kh-alif-t-m) menurut bahasa Arab adalah kata benda tunggal, 
yang arti harfiahnya menurut kamus adalah cincin. 

Bentuk kata 'khaatam' sebagai ism tunggal yang direndeng dengan ism jamak yaitu 
'nabiyyiin' dalam al-Qur'an HANYA dapat ditemukan dalam Surah al-Ahzab:40.

Menurut aturan dan kaidah bahasa Arab, bentuk tersebut memiliki arti 
derajat/status/ranking tertentu, sehingga makna sejatinya dari khaataman 
nabiyyiin (cincin para nabi) adalah: menunjukkan suatu 
rank/derajat/martabat/status/maqam. Dengan kata lain beliau s.a.w. adalah nabi 
yang tersempurna/terunggul/termulia dari para nabi.

Contoh sederhana bentuk kata benda direndeng dengan kata benda juga bisa Anda 
temukan dalam bahasa Indonesia, misalnya kata bintang lapangan atau bintang 
panggung mengandung arti martabat/status/rank tertentu, yaitu orang yang 
memiliki pamor dan
kualitas yang prima di lapangan atau panggung.

Adapun kata khatama (kh-t-m) (Allah telah mengunci/menutup hati  
pendengaran...) yang terdapat dalam al-Baqarah :7 adalah merupakan kata kerja.

Kata khatama dalam Surah al-An'am :46 (Allah menutup hati) merupakan kata 
kerja.

Kata khatama dalam Surah al-Jaatsiah : 23 (Allah... meletakkan tutupan atas 
pengelihatannya) adalah kata kerja.

Kata dalam bentuk nakhtimu dalam Surah Yasin : 65 (Kami tutup mulut mereka) 
adalah kata kerja.

Kata dalam bentuk yakhtimu dalam Surah as-Syura : 24 (Dia mengunci mati
hatimu...) adalah kata kerja.

Jadi, tentu saja berbeda artinya antara yang melakukan pekerjaan tertentu dan 
yang diberikan status/martabat/rank tertentu.

Nabi Muhammad s.a.w. dalam Surah al-Ahzab:40 TIDAK melakukan pekerjaan 
'menutup', namun beliau diberikan status oleh Allah Ta'ala sebagai cincin para 
nabi yaitu sebagai perhiasan para nabi. Deretan para nabi yang diutus oleh 
Tuhan bagaikan deretan jari-jari, di mana ada satu jari yang memakai cincin 
(bermahkota cincin), oleh sebab itu sejatinya Nabi Muhammad s.a.w. adalah nabi 
yang termulia, terunggul, tersempurna, terindah dari para nabi.

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 ***
 Pengertian Khatamunnabiyyin
 Bahasa Al Quran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam Al Quran. Bahasa Al 
 Quran adalah bahasa baku, sehingga kalau mau mengerti betul makna Al Quran, 
 jadikanlah Al Quran sebagai kamus, yaitu prinsip ayat menjelaskan ayat. 
 Maka marilah kita telusuri/lacak kata-kata yang dibentuk oleh akar kata KHa, 
 Ta dan Mim dalam Al Quran, yaitu KHA-Ta-Ma
  == 1. KHatama Lla-hu 'ala- Quluwbihim wa 'ala- Sam'ihim (s.Al Baqarah, 
 2:7), artinya: Allah MENUTUP qalbu dan pendengaran mereka.
  
  == 2. Qul Ara.aytum in Akhadza Lla-hu Sam'akum wa Abshaarakum wa 
 KHatama Quluwbikum (s. Al An'aam, 6:46), artinya: Katakanlah (hai Muhammad) 
 kabarkanlah kepadaku, jika Allah melenyapkan pendengaran dan penglihatanmu 
 dan MENUTUP qalbumu.
  
  == 3. Afara.ayta mani tTakhadza Ila-hahu- Hawa-hu wa Adhallahu Lla-hu 
 'ala-'Ilmin wwa KHatama 'ala- sam'ihi- wa Qalbihi- (s. Al Jaatsiyah, 45:23), 
 artinya: Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa-nafsunya menjadi 
 tuhannya dan Allah menyesatkannya atas ilmu dan MENUTUP pendengaran dan 
 qalbunya.
  
  == 4. Alyawma Nakhtimu 'ala- Afwaahihim (s. Ya-sin, 36:65), artinya: 
 Pada hari (Pengadilan) Kami TUTUP mulut mereka.
  
  == 5. Fain Yasyai Lla-hu Yakhtimu (s.AsySyuwra-, 42:24), artinya: Jika 
 Allah menghendaki diTUTUP-Nya qalbumu.
  
  == 6. Maa Kaana Muhammadun Abaa Ahadin mmin rRija-likum wa La-kin 
 rRasuwla Lla-hi wa KHaatama nNabiyyi-na (s. Al Ahzab, 33:40), artinya: 
 Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang di antara laki-laki kamu, tetapi di 
 Rasul Allah dan PENUTUP Nabi-Nabi.
  
  == 7. Yusqawna min rahiyqin Makhtuwm (s. Al Muthaffifin, 83:25), 
 artinya: Mereka diberi minuman (dalam botol) yang DITUTUP.
  
  == 8. Khita-muhu- Miskun (s. Al Muthaffifin, 83:26), artinya: 
 PENUTUPNYA (BERBAU) kesturi.
  
  Jadi arti bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta, Mim, 
 KHATAMA artinya  TUTUP.
  
 Seperti kita lihat di atas, ada 8 ayat yang mengandung kata yang berakar 
 dengan KHa, Ta, Mim
 1. KHatama   2. KHatama  3. KHatama  4. Nakhtimu  5. Yakhtimu  6. KHaatama 7. 
 Makhtuwm  8. Khita-mu 
  
 
 ***




[wanita-muslimah] Re: Seri 772 Kesulitan Orang Terdahulu dengan Sistem Kontrol Sistem 19

2010-01-06 Terurut Topik ma_suryawan
Nabi Muhammad SAW dan Jemaat Islam di masa awal (orang terdahulu) BUKAN 
kesulitan dengan sistem kontrol 19, melainkan mereka TIDAK PERNAH KENAL 
dengan sistem kontrol 19 seperti yang Anda klaim dan maksud.

Itu satu soal.

Soal berikutnya adalah bahwa sistem kontrol 19 yang anda klaim sebagai 
sistem kontrol sebagai mekanisme yang mengontrol keotentikan tulisan 
(Al-Kitab) Mushhaf 'Utsmani - adalah sangat bias dan jauh dari pembuktian yang 
sehat, sebab Allah Ta'ala yang menyatakan Dia sendiri yang memelihara dan 
menjaga al-Qur'an dan Dia tidak perlu mekanisme sistem kontrol untuk 
memelihara/menjaga keotentikan al-Qur'an. Allah Ta'ala dengan sangat mudah 
dapat menurunkan kembali ayat-ayat al-Qur'an kepada hamba-hamba pilihan-Nya 
sesuai dengan kehendak-Nya.

Allah Ta'ala adalah Maha Hidup dan Maha Berkata-kata.

Salaam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 BSIMILLAHIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
 WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
 [Kolom Tetap Harian Fajar]
 772 Kesulitan Orang Terdahulu dengan Sistem Kontrol Sistem 19
 
 Dalam Seri 771 ybl termaktub:
 Sebuah pertanyaan yang agak lama dipending menjawabnya, yaitu melalui jalur 
 pribadi (Japri) saya terima e-mail yang menanyakan: Fungsi angka 19 dalam S. 
 Al-Muddatstsir, ayat 30 sebagai sistem kontrol yang merupakan mekanisme untuk 
 mengontrol keotentikan Al-Quran Mushhaf 'Utsmani, mengapakah Nabi SAW, yang 
 merupakan keniscayaan tahu sistem kontrol itu, beliau tidak menjelaskannya 
 dalam Hadits?
 
 Adapun ayat itu tergolong dalam ayat yang pendek:
 -- ALYHA TS'AT 'ASyR (S. ALMDTsR, 74:30), dibaca:
 -- 'alaiha- tis'ata 'asyara, artnya:
 -- padanya 19
 
 Pertanyaan ini gampang-gampang susah. Gampangnya ialah, harus diingat bahwa 
 salah satu perbedaan antara Hadits dengan Al-Quran, yaitu seluruh ayat yang 
 diucapkan RasuluLlah termaktub dalam Mushhaf 'Utsmani, artinya tidak ada ayat 
 yang kurang, dan tidak ada selain ayat yang termaktub dalam Musshaf 'Utsmani, 
 artinya tidak ada yang berlebih. (Bahasa Bugis/Makassarnya, the whole ayat, 
 and nothing but the ayat). Sedangkan mengenai Hadits ada yang berlebih yaitu 
 hadits palsu, dan tidak semua Hadits sempat dicatat. Maka tentang Sistem 
 Kontrol angka 19 sebagai mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran 
 Mushhaf 'Utsmani, termasuklah yang tidak sempat dicatat. Itu gampangnya. Yang 
 susah dijawab ialah, apabila memang RasuluLlah SAW tidak menjelaskannya 
 kepada para sahabat, mengapa beliau membiarkan hal tersebut, yaitu biarlah 
 nanti ummat Islam di belakang hari mengungkapkan fungsi angka 19 itu?!
 
 
 Firman Allah:
 -- ANA NhN NZLNA ALDzKR WANA LH LhFZHWN (S. ALhJR, 15:9), dibaca: 
 -- inna- nahnu nazalnadz dzikra wainna- lahu- laha-fizhu-n, (tanda - 
 dipanjangkan membacanya), artinya: 
 -- Sesungguhnya telah Kami turunkan Al-Dzikr (Al-Quran, Al-Kitab) dan 
 sesungguhnya Kami memeliharanya.
 
 Allah SWT memelihara Al-Dzikr melalui dua cara:
 Pertama, dari segi bacaan (Al-Quran) Allah SWT memberi kemampuan kepada tidak 
 sedikit ummat Islam sampai kepada anak-anak yang mampu menghafal Al-Quran.
 Kedua, Allah menciptakan Sistem Kontrol sebagai mekanisme yang mengontrol 
 keotentikan tuisan (Al-Kitab) Mushhaf 'Utsmani.  
  
 Ternyata ayat-ayat dalam Al-Quran bukan hanya sekadar untuk mengistinbath 
 (menggali) hukum-hukum dalam Ilmu Fiqh, tetapi juga mengistinbath qaidah 
 (regel, rule), antara lain mengenai potongan-potongan huruf yang disebut 
 Al-Muqaththa'aat (dari akar kata yang dibentuk oleh Qaf-Tha-'Ain, qatha'a = 
 potong), yaitu seperti Alif-Lam-Mim, dll. 
 
 Pada tahun 1972 Rashad Khalifa berhasil mengistinbath qaidah mengenai 
 Al-Muqaththa'aat ini bahwa itu adalah kode matematis. Sayangnya angka 19 ini 
 disakralkan oleh agama Bahai, sehingga Rashad Khalifa dituduh beragama Bahai, 
 padahal dia sama sekali tidak mensakralkan angka 19 tersebut. Bahkan atasnya 
 dilakukan pula pembunuhan karakter (character assassination) yaitu dia juga 
 dituduh ingkar sunnah. Padahal dia ikut shalat berjamaah, mana bisa dia 
 ingkar sunnah kalau shalatnya sama dengan shalat kita, sebab bukankah cara 
 shalat itu landasannya Hadits?
 
 Memang sudah tepat waktunya hal itu terungkap sekarang, karena dewasa ini 
 para orientalis yang membenci Islam dan ummat Muslimin, sedang 
 sengit-sengitnya menyerang Al-Quran Mushhaf 'Utsmani, bahwa itu tidak 
 otentik. Bukan para orientalis tersebut saja yang menyerang keotentikan 
 Mushhaf 'Utsmani, namun para pseude Muslim, para benggolan yang menamakan 
 diri Islam Liberal turut pula dalam aktivitas itu, setelah menimba dari sumur 
 (well) para orientalis yang membenci Islam dan ummat Muslimin tersebut. Cukup 
 di sini saya sebutkan dua orang di antaranya, yaitu: Luthfi Asysyaukani, 
 dosen Sejarah Pemikiran Islam di Universitas Paramadina, Jakarta, yang Editor 
 Jaringan Islam Liberal (JIL) menulis al:
 Alquran kemudian mengalami berbagai proses 'copy-editing' oleh para sahabat, 
 tabi'in. Taufik Adnan Amal, 

Re: [wanita-muslimah] Kisah Al-'Ansi dan HMNA

2010-01-06 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Sebetulnya Pak Haekal IMHO juga kurang pas.
Tidaklah mungkin Rasulullah menumpahkan darah hanya karena ketakutan akan 
persatuan umat muslim terganggu. 
Itu bukan alasan yang haq. Nilai nyawa manusia itu sangat tinggi dalam Islam.

Rasulullah menumpas Aswad jelas karena Aswad memberontak/invasi/bersikap 
bermusuhan.
Di situ ada beberapa indikasi:
- Wakil Rasulullah di Yaman diusir
- Invasi ke Najran, membunuh penguasa di situ, mengawini istrinya.

Demikian pendapat saya. 
Wallahua'lamu bi showab
Ary

  - Original Message - 
  From: ma_suryawan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 06, 2010 8:18 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Kisah Al-'Ansi dan HMNA



  Tidak jelas darimana sumber cerita yang ditulis oleh HMNA di bawah ini. Tapi 
yang jelas, kisahya tidak menunjukkan bahwa Rasulullah s.a.w. menyuruh orang 
menghentikan Aswad karena klaim kenabiannya.

  Ulama (ilmuwan) sekaliber Haekal, pendapatnya mengenai Aswad al-'Ansi
  tidak mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. menyuruh untuk menghentikan
  al-'Ansi karena klaim kenabiannya:

  Adapun Aswad al-'Ansi - penguasa Yaman sesudah Bad-han
  meninggal - orang ini mendakwakan sebagai ahli sihir dan mengajak
  orang dengan sembunyi-sembunyi. Karena sudah merasa dirinya sebagai
  orang penting di daerah selatan, wakil Muhammad yang di Yaman
  diusirnya, dan dia pergi lagi ke Najran, anak Bad-han di sana
  dibunuhnya, isterinya dikawini dan singgasana diwarisinya. Ia
  hendak menyebarkan pengaruhnya di kawasan itu. Tapi BAHAYA INI
  tidak banyak mempengaruhi pikiran Muhammad. (Sejarah Hidup Muhammad,
  hal. 560)

  Anda perhatikan kalimat Tapi bahaya ini - maksudnya adalah bahaya
  menyebarkan pengaruh klaim kenabiannya dan klaim kemampuan sihirnya
  TIDAK banyak mempengaruhi pikiran Nabi s.a.w.

  Jelasnya, Nabi Muhammad s.a.w. tidak ambil pusing soal klaim kenabian
  Aswad dan klaim kemampuan sihirnya.

  Jadi, Nabi Muhammad s.a.w. TIDAK PERNAH memerintahkan atau menyuruh
  atau memerangi Aswad al-'Ansi karena KLAIM kenabiannya.

  Soal menyuruh mengepung atau membunuh Aswad cs, adalah soal lain lagi. Jika 
kita baca baik-baik tulisan Haekal secara menyeluruh (Baik dalam buku Sejarah 
Hidup Muhammad atau buku Abu Bakr As-Siddiq Sebuah Biografi dan Studi 
Analisis tentang Permulaan Sejarah Islam
  Sepeninggal Nabi), dapat ditemukan bahwa yang beliau s.a.w. kuatirkan
  adalah persatuan dan tatanan Jemaat Islam yang baru lahir yg terdiri
  dari banyak kabilah Arab bisa terganggu dengan kehadiran 3 orang itu
  yang beresiko memecah-belah tatanan Islami dan persatuan Jemaat Islam
  yang baru lahir tumbuh berkembang.

  Karena kekuatiran itu, Nabi s.a.w. kemudian hanya mengutus orang
  kepada pejabat-pejabat di Yaman dengan perintah supaya Aswad
  DIKEPUNG ATAU DIBUNUH. Sekali lagi kaum Muslimin di Yaman
  BERHASIL MEMAKSA Aswad,... (sejarah Hidup Muhammad, hal. 560).

  Jadi, yang dimaksud perintah Nabi s.a.w. itu adalah mengepung dan
  menangkap Aswad untuk meredam aksi politik tiraninya di Yaman yg bisa
  mengganggu tatanan  persatuan masyarakat Islam yg baru lahir tumbuh
  berkembang, sehingga kalau ia melawan dengan pasukannya, maka boleh
  dibunuh, dan hasilnya Aswad menyerah kepada kaum Muslim yg telah
  berhasil MEMAKSA Aswad untuk menyerah, dan akhirnya Aswad dibunuh oleh
  istrinya sendiri.

  Jadi, tidak ada dalam ajaran dan agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad 
SAW yang namanya amanah Islam untuk menumpas orang-orang yang mengklaim 
sebagai nabi. Dan amanah yang Anda dan Ismail Sutopo sebut itu adalah kreasi 
tipikal para kyai/mullah/ulama.

  Salam,
  MAS

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

  
###
   HMNA:
   RasuluLlah SAW mengamanahkan kepada Wabar bin Yuhannis Al-Asadi ke Yaman 
untuk menyusun kekuatan menumpas nabi palsu Aswad Al-Insi, sementara Muaz bin 
Jabal yang ketika itu sedang bertugas di Yaman, berkeliling menghubungi 
orang-orang untuk mengumpul kekuatan. Muaz bin Jabal menghubungi Ad-Dailimi dan 
Dazwah dengan memperlihatkan surat Rasulullah SAW. Kedua Emir itu sangat 
gembira menerima amanah dari Rasulullah SAW. 
   
   Akhirnya secara dramatis kepala nabi palsu itu dapat dipenggal oleh Fairuz 
. Nabi palsu ini dapat dibunuh pada tahun 11 H/632M, dan kepalanya dilemparkan 
kebawah pada waktu subuh sementara suara azan sampai pada lafaz Asyhadu anna 
MuhammadarRasulullah. Tamatlah riwayat nabi palsu Aswad Al-Insi setelah 
menda'wakan dirinya sebagai nabi. Aswad berperan sebagai nabi palsu berkuasa di 
Yaman selama kurang lebih empat bulan lamanya. Sementara itu di Madinah 
RasuluLlah SAW telah mengetahui peristiwa tersebut dari Allah pada malam nabi 
palsu itu dipenggal oleh Fairuz.
   Al-Insi telah dibunuh malam tadi oleh lelaki yang diberkati dari keluarga 
yang diberkati. kata Rasulullah.
   Siapa itu wahai Rasululllah? tanya sahabat.
   

[wanita-muslimah] HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 2

2010-01-06 Terurut Topik ma_suryawan
Yang tertulis dalam Surah Al-Ahzab:40 adalah (kh-alif-t-m) yaitu khaatam. 
Khaataman-nabiyyiin berarti cincin para nabi atau meterai para nabi atau 
seal of the prophets, dan khaataman-nabiyyiin bukanlah berarti: Tidak boleh 
ada nabi lagi apa pun juga setelah Nabi Muhammad s.a.w. Sebab, dalam Al-Qur'an 
Karim banyak terdapat penjelasan dapat datangnya nabi/rasul setelah Nabi 
Muhammad s.a.w., beberapa di antaranya sebagai berikut: 
 
44:5-6 - Allah Ta'ala bersifat Mursil (yang mengutus Rasul-Rasul-Nya). Sifat 
Allah Ta'ala ini akan selalu dan terus bekerja selama-lamanya. Sifat ini tidak 
terikat dengan tempat dan waktu. Jadi, adanya kenabian setelah Nabi Muhammad 
s.a.w. adalah tidak mustahil dengan mempertimbangkan salah satu sifat Allah 
Ta'ala ini.
 
22:75 - Allah senantiasa memilih rasul-rasul-Nya dari antara malaikat-malaikat 
dan dari antara manusia. Perkataan yashthafii (memilih) dalam ayat ini, 
menurut peraturan bahasa Arab adalah fi'il mudhari, yaitu menunjukkan pekerjaan 
yang sedang atau akan dilakukan. Jadi, Allah S.w.t. sedang atau akan memilih 
Rasul-Rasul-Nya menurut keadaan zaman atau menurut keperluannya. Dengan kata 
lain ayat ini tidak terikat dengan tempat dan waktu.
 
3:179 - Dalam ayat tersebut terdapat perkataan: yadzara, yamiidza, 
yuthli'a, yajtabii. Bentuk perkataan tersebut adalah fi'il mudhari yang 
dipakai untuk zaman kini dan zaman yang akan datang. Jadi maksud ayat ini 
adalah Allah S.w.t. akan (terus) mengirimkan utusan-utusan-Nya untuk memisahkan 
yang baik dari yang buruk dan untuk memberitahukan tentang kabar-kabar ghaib.
 
7:35 - Dalam ayat ini: Wahai anak cucu Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul 
dari antaramu  Yang dimaksudkan anak cucu Adam adalah umat manusia. Baik 
umat manusia terdahulu sebelum Nabi Muhammad s.a.w. dan umat manusia setelah 
Nabi Muhammad s.a.w. tetap akan didatangi oleh Rasul-Rasul Allah dari antara 
anak cucu Adam (umat manusia). Dengan kata lain ayat ini tidak terikat dengan 
tempat dan waktu.
 
Jadi, jelasnya kalau Anda mengartikan ayat khaataman nabiyyiin sebagai nabi 
penutup/terakhir yaitu tidak adanya nabi apa pun juga setelah Nabi Muhammad 
s.a.w. - maka akan bertentangan/bertabrakan dengan ayat-ayat tersebut di atas 
yang menjelaskan dapat datangnya nabi/rasul setelah Nabi Muhammad s.a.w. 
Padahal Allah Ta'ala telah menetapkan: Tidak ada pertentangan antara satu ayat 
dengan ayat lainnya (4:82). Asas ini (tidak ada pertentangan di antara 
ayat-ayat Qur'an) adalah asas yang mutlak harus terpenuhi ketika Anda ingin 
menafsirkan Al-Qur'an.
 
Jadi, arti harfiah/letterlijk khaataman-nabiyyiin adalah: meterai para nabi 
atau cincin para nabi. Arti maknawi/hakiki khaataman-nabiyyiin adalah: 
menunjukkan suatu rank/derajat/martabat/status/maqam. Dengan kata lain adalah: 
nabi yang tersempurna/terunggul/termulia dari para nabi. Sebab: kata 
khaataman-nabiyyiin adalah ism tunggal (yaitu khaatam) yang direndeng 
dengan ism jamak (yaitunabiyyiin) - maka mengandung arti 
martabat/maqam/derajat/rank. Jadi, arti dan hakikat sesungguhnya 
khaataman-nabiyyiin adalah: yang termulia/tersempurna/terunggul di antara 
para nabi atau meterai para nabi atau cincin (perhiasan) para nabi, dan 
seterusnya.
 
Sekarang kita lihat penjelasan Hadits berikut ini:
 
Peristiwa wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah dari Maria Qibtiyah r.a.) 
tercatat sebagai berikut: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkatalah ia: Ketika 
Ibrahim ibnu Rasulullah s.a.w. wafat, beliau (s.a.w.) menshalatkan jenazahnya 
dan berkata, Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan kalau usianya 
panjang, ia akan menjadi nabi yang benar. (Sunan Ibnu Majah, Abu Abdillah 
Alqazwaini, Darul Fikr, jld. II, hlm. 484, Hadits no. 1511).
 
Peristiwa wafatnya Ibrahim terjadi pada tahun 9 H, sedangkan ayat 
khaataman-nabiyyiin diturunkan pada tahun 5 H. Jadi, ucapan beliau s.a.w. 
mengenai Ibrahim sebagaimana ditemukan dalam Hadits itu adalah 4 tahun kemudian 
setelah beliau s.a.w. menerima ayat khaataman-nabiyyiin. Jika seandainya ayat 
khaataman-nabiyyiin kemudian diartikan sebagai 
penutup/kesudahan/penghabisan/akhir nabi-nabi yaitu tidak boleh ada nabi lagi 
apa pun juga setelah beliau s.a.w., maka seharusnya beliau mengatakan jikalau 
usianya panjang, tentu ia tidak akan pernah menjadi nabi karena akulah penutup 
nabi-nabi.
 
Jadi, amat jelas bahwa Nabi s.a.w. yang menerima wahyu, dan beliaulah yang 
paling mengetahui arti serta makna dari wahyu yang diterimanya dan beliau 
s.a.w. tidak mengungkapkan pengertian khaatam sebagai penutup atau terakhir, 
yaitu tidak boleh ada nabi apa pun juga setelah beliau s.a.w. - seperti yang 
biasa dkemukakan oleh kebanyakan orang Islam.
 
Demikian pula dengan ummul mukminin, Hadhrat Aisyah r.a. yang terkenal karena 
kecerdasan dan ketinggian ilmunya menyatakan agar orang Islam jangan mengatakan 
tidak ada nabi setelahnya, namun katakanlah bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah 
khaatamul-anbiya', lengkapnya sebagai berikut:
 
Katakanlah, sesungguhnya ia 

[wanita-muslimah] Rasul dan Gus Dur sama2 Membela Kaum Tertindas, Justice for all.--vs--Amerika

2010-01-06 Terurut Topik abdul
Assalamu'alaikum wrwb.
Semoga para pembaca tidak kaget membaca penemuan2 saya ini, bukan di buat2, 
tapi kenyataan 100% sama antara perjuangan Rasul,Gus DUR dan Undang2 anti 
diskriminasi Amerika, dalam melindungi Hak2 kaum minoritas tanpa melihat;

---agama---keyakinan agama---gender---suku-bangsa---race---umur.

Kita lihat perjuanan GusDur selama ini yaitu melindungi dan memperjuangan hak2 
golongan minoritas CHINA,ISLAM-AHMADIYAH,Gol.Kristen yang tertindas di daerah2 
dll. Beliau mati mati2an memperjuangkan tanpa mengenal lelah sampai saat2 
terakir..walaupun beliau sedang sakit berat. 

Mari kita lihat perjuangan Rasulullah saw yang dibimbing oleh ALLAH dlm 
menegakan keadilan dan memperjuangakan hak2 minoritas agama yahudi, Nasrani dll

UNDANG2 ANTI DISKRIMINASI DARI ALLAH SWT;WAJIB BERLAKU ADIL.

1.Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah( Taurat,Injil, Al quran 
) dan aku diperintahkan supaya berlaku ADIL di antara kamu. Allah-lah Tuhan 
kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. 
Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan 
kepada-Nya lah kembali (kita)QS 42:15, QS.5:8.

Rasulullah wajib berlaku adil dan memberikan kemerdekaan beragama dan 
berkeyakinan kpd golongan2 selain Islam.Berlaku adil artinya sama sama mendapat 
hak yang sama dgn umat Islam.

UNDANG2 EQUALITY ATAU KEBERSAMAAN ANTARA WARGA NEGARA YG PLURAL.

1.Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang 
kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha 
Pengampun lagi Maha Penyayang.Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan 
berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak 
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang 
yang berlaku adil.QS.60:7-8

Setiap waraga negara wajib mendapat perlakuan yg sama tanpa melihat 
agama,keyakinan agama, suku,warna kulit dan gender. Kecuali orang2 yang 
membrontak kpd pemerintah.

Kita yakin dalam pemerintahan Rasulullah saw semua warga negara mendapat hak 
perlindungan dari pemerintah dlm menjalankan ibadah agama, keyakinan 
agama,masalah gaji, dan hak2 lain2nya. 

MASARAKAT RAHMATAN LIL'ALAMIN.
Kedatangan rasulullah saw atau agama Islam adalah membawa kedamaian dan 
kesejahteraan serta kebahagian ,bukan untuk satu golongan saja, tapi untuk 
semua golongan2 dlm masarakat walaupun mereka ANTI TUHAN DAN ANTI RASULULLAH 
SAW (asalkan mereka tidak membrontak dgn senjata)

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta 
alam. (QS.21:107-108)

UNDANG2 ANTI DISKRIMINASI AMERIKA.

Setelah saya pelajari undang2 Anti diskriminasi Amerika, ternyata sama dan 
tidak ada perbedaan sama sekali. Subhanallah. Coba anda perhatikan dan 
bandingkan dgn ayat2 ALLAH diatas itu;

[Anti-discrimination law refers to the law on people's right to be treated 
equally. Most developed countries[mandate that in employment, in consumer 
transactions and in political participation people may be dealt with on an 
equal basis regardless of sex, race, ethnicity, nationality, sexuality and 
sometimes religion and political views.]

Tidak salah lah kalau seorang Insinyur keturunan Pakistan yg datang bercakap2 
dgn kami di Messdjid berkata;

Amerika adalah sebuah negara Rahmatan Lil'alamin, tidak ada diskriminasi karena 
agama,suku dan gender.

Saya bertanya kenapa Bpk berpikir demikian?

Saya pensiuanan perusaaahn minyak Saudi di Jedah dan sudah pensiun, datang ke 
Amerika mengunjungi anak2 yg tinggal di Amerika.

Dia melanjutkanpembicaraanya; Di Saudi saya diperlakukan diskriminasi dalam 
masalah gaji dan keyakinan agama saya.

Gaji saya lebih rendah dari orang2 Saudi dan Orang2 Barat dgn posisi yang sama. 
Inilah yang menjengkelkan saya.

Kedua keyakinan agama saya tdk sama dgn Wahabi-salafy, saya diperlakukan 
sebagai musuh mereka.ini juga sangat menjengkel kan hati saya. dll.

Sedangkan di Amerika, anak2 saya mendapat gaji yang sama dgn orang2 Amerika.

Kedua, waktu hari jumaat, anak saya diberi izin untuk melakukan shalat jummat.

Ketika Istri anak saya yg berpakai jilbab juga mendapat perlakuan yang adil, 
tanpa ada diskriminasi di kantor.

Keempat,ternyata Obama dari minoritas sukses menjadi president Amerika yg 
pertama. 50 tahun yang lalu, orang2 kulit Hitam diperlakukan diskriminasi. Sama 
dengan Saudi sekarang ini, dimana 2 juta umat Islam Syiah diperlakukan dengan 
tidak adil dan di bahkan di zolimi. dll

Demikianlah kenyataan di Amerika sekarang ini.

Saya mengajak anda semua marilah kita lanjutkan perjuangan GUS DUR untuk 
membela golongan minoritas serta menagakan keadilan untuk semua warga negara 
tanpa melihat agama, suku dan gender.

Melanjutkan perjuangan GuS DUR yang belum sukses itu artinya kita sesungguhnya 
melanjutkan perjuangan Rasulullah saw.BENAR BUKAN?

Kalau kita betul2 golongan; AHLU SUNNAH WAL-JAMAAH SEJATI

Wassalam

Pengalaman Pribadi saya tinggal di Amerika.
BERBAHAYANYA 

[wanita-muslimah] HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3

2010-01-06 Terurut Topik ma_suryawan
Lihat di bawah kajiannya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 ***
 
 Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
 Muhammad SAW sendiri.

Benar. Ini buktinya:

Peristiwa wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah dari Maria Qibtiyah r.a.) 
tercatat sebagai berikut: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkatalah ia: Ketika 
Ibrahim ibnu Rasulullah s.a.w. wafat, beliau (s.a.w.) menshalatkan jenazahnya 
dan berkata, Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan kalau usianya 
panjang, ia akan menjadi nabi yang benar. (Sunan Ibnu Majah, Abu Abdillah 
Alqazwaini, Darul Fikr, jld. II, hlm. 484, Hadits no. 1511).
 
Peristiwa wafatnya Ibrahim terjadi pada tahun 9 H, sedangkan ayat 
khaataman-nabiyyiin diturunkan pada tahun 5 H. Jadi, ucapan beliau s.a.w. 
mengenai Ibrahim sebagaimana ditemukan dalam Hadits itu adalah 4 tahun kemudian 
setelah beliau s.a.w. menerima ayat khaataman-nabiyyiin. Jika seandainya ayat 
khaataman-nabiyyiin kemudian diartikan sebagai 
penutup/kesudahan/penghabisan/akhir nabi-nabi yaitu tidak boleh ada nabi lagi 
apa pun juga setelah beliau s.a.w., maka seharusnya beliau mengatakan jikalau 
usianya panjang, tentu ia tidak akan pernah menjadi nabi karena akulah penutup 
nabi-nabi.
 
Jadi, amat jelas bahwa Nabi s.a.w. yang menerima wahyu, dan beliaulah yang 
paling mengetahui arti serta makna dari wahyu yang diterimanya dan beliau 
s.a.w. tidak mengungkapkan pengertian khaatam sebagai penutup atau terakhir, 
yaitu tidak boleh ada nabi apa pun juga setelah beliau s.a.w. - seperti yang 
biasa dkemukakan oleh kebanyakan orang Islam.

 -- Rasulullah SAW bersabda: Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika 
 seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak 
 ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi 
 penerusku. (HR Bukhari)

Hadits ini benar dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an Karim maupun Hadits 
lainnya. Tidak akan datang nabi yang membawa Syari'at baru setelah Rasulullah 
s.a.w. dan sesudah wafatnya beliau s.a.w. diteruskan oleh para khalifah 
rasulullah. Lihat kata sayakunu khulafa (akan ada khalifah-khalifah) 
menunjukkan maksud di belakang atau kemudian aku itu adalah masa yang 
dekat, karena huruf SA dalam perkataan SAYAKUNU menunjukkan kepada masa yang 
dekat. Jadi, setelah beliau s.a.w. wafat, dalam waktu dekat tidak akan ada nabi.

Tapi ingat, ditempat lain Nabi s.a.w. bersabda: Akan terjadi nubuat (kenabian) 
sampai waktu yang disukai Allah S.w.t., kemudian akan terjadi khilafat seperti 
dalam nubuat sampai waktu yang dikehendaki Allah S.w.t., kemudian akan berdiri 
kerajaan sampai waktu yang dikehendaki Allah S.w.t., kemudian terjadi khilafat 
dalam nubuat. Kemudian beliau berdiam diri.(Musnad Ahmad, Baihaqi, Misykat 
hal.461).

Juga dalam Shahih Bukhari kita temukan sabda Rasulullah s.a.w. sebagai berikut: 
kaifa antum idza nazala ibn maryama fikum wa imamukum minkum - Bagaimana 
keadaan kamu [umat Islam] jika turun ibn maryam dari antara kamu dan menjadi 
imam bagi kamu? [Bukhari, kitabul-anbiya, bab nuzul isa bin maryam] – Dari 
Hadits ini dapat kita temukan indikasi bahwa Isa ibn Maryam yang akan datang 
adalah seorang pengikut Rasulullah s.a.w. dan berasal dari umat Islam – bukan 
berasal dari umat non-Islam.

Khusus mengenai Tidak ada nabi sesudahku lihat penjelasan ini:

ummul mukminin, Hz. Aisyah r.a. yang terkenal karena kecerdasan dan ketinggian 
ilmunya menyatakan agar orang Islam jangan mengatakan tidak ada nabi 
setelahnya, namun katakanlah bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah 
khaatamul-anbiya', lengkapnya sebagai berikut:
 
Katakanlah, sesungguhnya ia [Muhammad] adalah khaatamul-anbiya', tetapi jangan 
sekali-kali kamu mengatakan laa nabiyya ba'dahu (tidak ada Nabi sesudahnya) 
(Durrun Mantsur, jld. V, hlm. 204; Takmilah Majmaul Bihar, hlm. 5) 
 
Lagi, dipertegas dan dibenarkan oleh ulama-ulama Salaf sebagai berikut: 
 
Syekh Muhyiddin Ibnu Arabi r.h. dalam kitabnya Futuuhatul Makiyyah menulis:
 
Inilah arti dari sabda Rasulullah s.a.w., Sesungguhnya risalah dan nubuwat 
sudah terputus, maka tidak ada Rasul dan Nabi yang datang sesudahku yang 
bertentangan dengan Syari'atku. Apabila ia datang, ia akan ada di bawah 
Syari'atku. (Futuuhatul Makiyyah, Ibnu Arabi, Darul Kutubil Arabiyyah Alkubra, 
Mesir, jld II, hlm. 3) 
 
Ima m Abdul Wahab Asy-Syarani r.h. berkata:
 
Dan sabda Nabi s.a.w.: tidak ada Nabi dan Rasul sesudah aku, adalah 
maksudnya: tidak ada lagi Nabi sesudah aku yang membawa Syari'at. (Al-Yawaqit 
wal Jawahir, jld. II, hlm. 42) 
 
Imam Thahir Al Gujrati berkata:
 
Ini tidaklah bertentangan dengan Hadits tidak ada Nabi sesudahku, karena yang 
dimaksudkan ialah tidak akan ada lagi Nabi yang akan membatalkan Syari'at 
beliau. (Takmilah Majmaul Bihar, hlm. 85) 
 
Sayyid Waliyullah Muhaddits Ad-Dahlawi berkata: 
 
Dan khaatam-lah Nabi-Nabi dengan kedatangan beliau, artinya tidak akan ada 
lagi orang yang akan diutus Allah membawa 

[wanita-muslimah] Re: Kisah Al-'Ansi dan HMNA

2010-01-06 Terurut Topik ma_suryawan
Pas banget. Summary dr pendapat sampeyan dan pendapat Mr. Haekal jika digabung 
jadi sangat pas.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
ary.setij...@... wrote:

 Sebetulnya Pak Haekal IMHO juga kurang pas.
 Tidaklah mungkin Rasulullah menumpahkan darah hanya karena ketakutan akan 
 persatuan umat muslim terganggu. 
 Itu bukan alasan yang haq. Nilai nyawa manusia itu sangat tinggi dalam Islam.
 
 Rasulullah menumpas Aswad jelas karena Aswad memberontak/invasi/bersikap 
 bermusuhan.
 Di situ ada beberapa indikasi:
 - Wakil Rasulullah di Yaman diusir
 - Invasi ke Najran, membunuh penguasa di situ, mengawini istrinya.
 
 Demikian pendapat saya. 
 Wallahua'lamu bi showab
 Ary
 
   - Original Message - 
   From: ma_suryawan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Wednesday, January 06, 2010 8:18 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Kisah Al-'Ansi dan HMNA
 
 
 
   Tidak jelas darimana sumber cerita yang ditulis oleh HMNA di bawah ini. 
 Tapi yang jelas, kisahya tidak menunjukkan bahwa Rasulullah s.a.w. menyuruh 
 orang menghentikan Aswad karena klaim kenabiannya.
 
   Ulama (ilmuwan) sekaliber Haekal, pendapatnya mengenai Aswad al-'Ansi
   tidak mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. menyuruh untuk menghentikan
   al-'Ansi karena klaim kenabiannya:
 
   Adapun Aswad al-'Ansi - penguasa Yaman sesudah Bad-han
   meninggal - orang ini mendakwakan sebagai ahli sihir dan mengajak
   orang dengan sembunyi-sembunyi. Karena sudah merasa dirinya sebagai
   orang penting di daerah selatan, wakil Muhammad yang di Yaman
   diusirnya, dan dia pergi lagi ke Najran, anak Bad-han di sana
   dibunuhnya, isterinya dikawini dan singgasana diwarisinya. Ia
   hendak menyebarkan pengaruhnya di kawasan itu. Tapi BAHAYA INI
   tidak banyak mempengaruhi pikiran Muhammad. (Sejarah Hidup Muhammad,
   hal. 560)
 
   Anda perhatikan kalimat Tapi bahaya ini - maksudnya adalah bahaya
   menyebarkan pengaruh klaim kenabiannya dan klaim kemampuan sihirnya
   TIDAK banyak mempengaruhi pikiran Nabi s.a.w.
 
   Jelasnya, Nabi Muhammad s.a.w. tidak ambil pusing soal klaim kenabian
   Aswad dan klaim kemampuan sihirnya.
 
   Jadi, Nabi Muhammad s.a.w. TIDAK PERNAH memerintahkan atau menyuruh
   atau memerangi Aswad al-'Ansi karena KLAIM kenabiannya.
 
   Soal menyuruh mengepung atau membunuh Aswad cs, adalah soal lain lagi. Jika 
 kita baca baik-baik tulisan Haekal secara menyeluruh (Baik dalam buku 
 Sejarah Hidup Muhammad atau buku Abu Bakr As-Siddiq Sebuah Biografi dan 
 Studi Analisis tentang Permulaan Sejarah Islam
   Sepeninggal Nabi), dapat ditemukan bahwa yang beliau s.a.w. kuatirkan
   adalah persatuan dan tatanan Jemaat Islam yang baru lahir yg terdiri
   dari banyak kabilah Arab bisa terganggu dengan kehadiran 3 orang itu
   yang beresiko memecah-belah tatanan Islami dan persatuan Jemaat Islam
   yang baru lahir tumbuh berkembang.
 
   Karena kekuatiran itu, Nabi s.a.w. kemudian hanya mengutus orang
   kepada pejabat-pejabat di Yaman dengan perintah supaya Aswad
   DIKEPUNG ATAU DIBUNUH. Sekali lagi kaum Muslimin di Yaman
   BERHASIL MEMAKSA Aswad,... (sejarah Hidup Muhammad, hal. 560).
 
   Jadi, yang dimaksud perintah Nabi s.a.w. itu adalah mengepung dan
   menangkap Aswad untuk meredam aksi politik tiraninya di Yaman yg bisa
   mengganggu tatanan  persatuan masyarakat Islam yg baru lahir tumbuh
   berkembang, sehingga kalau ia melawan dengan pasukannya, maka boleh
   dibunuh, dan hasilnya Aswad menyerah kepada kaum Muslim yg telah
   berhasil MEMAKSA Aswad untuk menyerah, dan akhirnya Aswad dibunuh oleh
   istrinya sendiri.
 
   Jadi, tidak ada dalam ajaran dan agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad 
 SAW yang namanya amanah Islam untuk menumpas orang-orang yang mengklaim 
 sebagai nabi. Dan amanah yang Anda dan Ismail Sutopo sebut itu adalah 
 kreasi tipikal para kyai/mullah/ulama.
 
   Salam,
   MAS
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
 mnur.abdurrahman@ wrote:
 
   
 ###
HMNA:
RasuluLlah SAW mengamanahkan kepada Wabar bin Yuhannis Al-Asadi ke Yaman 
 untuk menyusun kekuatan menumpas nabi palsu Aswad Al-Insi, sementara Muaz bin 
 Jabal yang ketika itu sedang bertugas di Yaman, berkeliling menghubungi 
 orang-orang untuk mengumpul kekuatan. Muaz bin Jabal menghubungi Ad-Dailimi 
 dan Dazwah dengan memperlihatkan surat Rasulullah SAW. Kedua Emir itu sangat 
 gembira menerima amanah dari Rasulullah SAW. 

Akhirnya secara dramatis kepala nabi palsu itu dapat dipenggal oleh 
 Fairuz . Nabi palsu ini dapat dibunuh pada tahun 11 H/632M, dan kepalanya 
 dilemparkan kebawah pada waktu subuh sementara suara azan sampai pada lafaz 
 Asyhadu anna MuhammadarRasulullah. Tamatlah riwayat nabi palsu Aswad Al-Insi 
 setelah menda'wakan dirinya sebagai nabi. Aswad berperan sebagai nabi palsu 
 berkuasa di Yaman selama kurang lebih empat bulan lamanya. Sementara itu 

[wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 2

2010-01-06 Terurut Topik abdul
alatif respond; 
MARI KITA HORMATI KEYAKINAN AHMADIYAH AGAR BANGSA INDONESIA IN DI BERKAHI OLEH 
ALLAH SWT.

KALAU KITA SESAMA MUSLIM MASIH BERLAKU ZOLIM KPD GOLONGAN ISLAM MINORITAS, 
ALLAH AKAN MEMBERIKAN AZAAB YANG PEDIH SEPERTI AFGANISTAN,PAKISTAN DAN IRAQ DLL.

AHMADIYAH ADALAH 100% ISLAM.
DEFINISI ISLAM MENURUT ALLAH;
Siapa2 yang bershahadat; Tiada Tuhan kecuali ALLAH, dan rasulullah saw adalah 
pesuruh ALLAH, dan al quran adalah kitabnya,maka mereka adalah Islam dan 100% 
golongan Muslim.

Prof.DR Quraish Shihab,ahli tafsir Al Quran, berkata bahwa perlunya pemuda2 
Islam tersu menerus mengali ilmu2 yang terkandung dlm al Quran. Kita tidak 
boleh berhenti dan takut untuk menafsirkan al quran,
yang berbeda dgn ulama2 terdahulu itu yaitu status quo

ALLAH sendiri meribah peratiuran2nya sesuai dengan kemajuan ilmu manusia 
sejalan dgn bertambahnya masalah2 dlm masarakat.

Bukan kita berarti menukar peratuiran2 ALLAH tapi cara menafsirkan ayat2 ALLAH 
yang perlu kita sesuaikan dgn kemajuan2 ilmu.Misalnya saja;

1.Quraish shihab menafsirkan ayat berpakaian wanita(jilbab) adalah anjuran, 
bukan wajib bagi wanita2 utk berjilbab...
Kalau kita perhatikan tanah Arab yang padang pasir yg panas itu, maka 
seyokyanyalah wanita2 bahkan laki2 menutup kepala dan mukanya,agar pasir2 panas 
jangan masuk kerambut dan mata. Benar bukan?

2.4 orang saksi untuk membuktikan perbuatan zina, sudah ketingalan 
zaman...boleh kita tukar dgn membuktikan perbuatan zina itu dgn alat2 modern 
yaitu DNA dan alat2 kemia,mencari jejak2 pelaku zina.Cara ini akan lebih akurat 
dan efesen.Benar bukan.

Kesimpulan; Saya sangat setuju sekali kalau terjadi perbedaan2 dlm menafsirkan 
ayat2 ALLAH dan Hadits2,menambah wawasan ilmu kita.
 
Marilah kita semua,ulama2 dan usztad2 untuk menghormati tafsiran2 yang berbeda2 
dgn golongan Statusquo yaitu go Islam Fundamentalis Wahabi-Salafy yg Fanatik.

Biarlah ALLAH saja nanti yang berhak mejudge dfan menghukum siapa diantara kita 
yang benar dan salah.

sebagaimana ALLAH memperingatakan Rasul,kalau ada orang2 yg mengaku menjadi 
nabi, emmecah agama Islam yg kamu bawa, itu bukanlah tugas Kamu(rasul) tapi 
adalah tanggung jawab ALLAH semata.

MARILAH KITA TAATI PERATURAN ALLAH INI;

 Sesungguhnya orang orang yang memecah belah agamanya dan mereka terpecah 
menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadapat 
mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanya lah terserah kepada Allah, kemudian 
Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.QS.6:159.

As for those who divide their religion and break up into sects, thou hast no 
part in them in the least: their affair is with Allah: He will in the end tell 
them the truth of all that they did.

Semoga bangsa Indonesia ini yang pendudknya 250 juta umat islam dapat hidup; 
DAMAI-SEJAHTRA-HARMONY-DAN BAHAGIA..

WAHYU ALLAH KPD NABI ISA AS;

Do not judge your brother's faith, you will be not judged.

For with what judgment you judge, with the same measure, it will be measured 
back to you.

Why do you judge your brother's faith? Who do you think you are to judge other,

We all stand before God's judgment hereafter. God made laws, and only God can 
judge people's faith.

Oleh karena itulah umat Kristen dan yahudi yg terdiri dari ratusan sekte2 
kristen dapat hidup ; DAMAI-SEJAHTERA-HARMONY DAN BAHAGIA

Wassalam


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_surya...@... wrote:

 Yang tertulis dalam Surah Al-Ahzab:40 adalah (kh-alif-t-m) yaitu khaatam. 
 Khaataman-nabiyyiin berarti cincin para nabi atau meterai para nabi 
 atau seal of the prophets, dan khaataman-nabiyyiin bukanlah berarti: 
 Tidak boleh ada nabi lagi apa pun juga setelah Nabi Muhammad s.a.w. Sebab, 
 dalam Al-Qur'an Karim banyak terdapat penjelasan dapat datangnya nabi/rasul 
 setelah Nabi Muhammad s.a.w., beberapa di antaranya sebagai berikut: 
  
 44:5-6 - Allah Ta'ala bersifat Mursil (yang mengutus Rasul-Rasul-Nya). Sifat 
 Allah Ta'ala ini akan selalu dan terus bekerja selama-lamanya. Sifat ini 
 tidak terikat dengan tempat dan waktu. Jadi, adanya kenabian setelah Nabi 
 Muhammad s.a.w. adalah tidak mustahil dengan mempertimbangkan salah satu 
 sifat Allah Ta'ala ini.
  
 22:75 - Allah senantiasa memilih rasul-rasul-Nya dari antara 
 malaikat-malaikat dan dari antara manusia. Perkataan yashthafii (memilih) 
 dalam ayat ini, menurut peraturan bahasa Arab adalah fi'il mudhari, yaitu 
 menunjukkan pekerjaan yang sedang atau akan dilakukan. Jadi, Allah S.w.t. 
 sedang atau akan memilih Rasul-Rasul-Nya menurut keadaan zaman atau menurut 
 keperluannya. Dengan kata lain ayat ini tidak terikat dengan tempat dan waktu.
  
 3:179 - Dalam ayat tersebut terdapat perkataan: yadzara, yamiidza, 
 yuthli'a, yajtabii. Bentuk perkataan tersebut adalah fi'il mudhari yang 
 dipakai untuk zaman kini dan zaman yang akan datang. Jadi maksud ayat ini 
 adalah Allah S.w.t. akan (terus) mengirimkan utusan-utusan-Nya untuk 
 memisahkan yang baik dari yang buruk 

[wanita-muslimah] Kebijakan sby makin sulit dimengerti

2010-01-06 Terurut Topik Abbas Amin
Saya mendengar bahwa sby mengangkat wakil Mentri !
Ini kebijaksanaan kiranya untuk memperkuat diri ? Suapaya makin tak ada
oposisi ?

Tapi kita tahu Gaji mentri itu besar ! Tambah lagi sekarang ada Wakil Mentri ?!
Berapa BESAR uang negara akan terhambur ? Belum lagi mobil mewah untuk
sang Mentri ? Ini kebijakan buat menguras Negara ? Supaya hutang makin besar ?
Apa supaya Indonesia tambah bangkrut ?

Coba yang mengerti dan tahu akan hal ini; uraikan disini kenapa ada 
kebijaksanaan
yang tak bijaksana seperti itu ?



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kisah Al-'Ansi dan HMNA

2010-01-06 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Saya angkat dari bawah:
MAS mencibir para kyai/mullah/ulama:
Jadi, tidak ada dalam ajaran dan agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW 
yang namanya amanah Islam untuk menumpas orang-orang yang mengklaim sebagai 
nabi. Dan amanah yang Anda dan Ismail Sutopo sebut itu adalah kreasi tipikal 
para kyai/mullah/ulama.
##
HMNA:
Tidak ada dalam ajaran dan agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk 
menumpas orang-orang yang mengklaim sebagai nabi, itu tipikal propaganda 
misionaris agama Ahmadiyah Qadiyan.
Karena MAS mencibir para kyai/mullah/ulama, maka saya bayar dengan adil cibir 
lawan cibir dengan cibiran: tipikal propaganda misionaris agama Ahmadiyah 
Qadiyan.
Demi suasana ketenangan dalam milis ini, saya tetapkan: The case is closed, 
and no more monkey busness from MAS, nohetto !!! A'uwzdu biLlahimina 
sysyaythaani rrajiym, aquwlu qawliy hadza, wastaghfirhu innahu huwa lGhafuwru 
rRahiym.


- Original Message - 
From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 06, 2010 23:29
Subject: Re: [wanita-muslimah] Kisah Al-'Ansi dan HMNA

Sebetulnya Pak Haekal IMHO juga kurang pas.
Tidaklah mungkin Rasulullah menumpahkan darah hanya karena ketakutan akan 
persatuan umat muslim terganggu. 
Itu bukan alasan yang haq. Nilai nyawa manusia itu sangat tinggi dalam Islam.

Rasulullah menumpas Aswad jelas karena Aswad memberontak/invasi/bersikap 
bermusuhan.
Di situ ada beberapa indikasi:
- Wakil Rasulullah di Yaman diusir
- Invasi ke Najran, membunuh penguasa di situ, mengawini istrinya.

Demikian pendapat saya. 
Wallahua'lamu bi showab
Ary

  - Original Message - 
  From: ma_suryawan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 06, 2010 8:18 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Kisah Al-'Ansi dan HMNA



  Tidak jelas darimana sumber cerita yang ditulis oleh HMNA di bawah ini. Tapi 
yang jelas, kisahya tidak menunjukkan bahwa Rasulullah s.a.w. menyuruh orang 
menghentikan Aswad karena klaim kenabiannya.

  Ulama (ilmuwan) sekaliber Haekal, pendapatnya mengenai Aswad al-'Ansi
  tidak mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. menyuruh untuk menghentikan
  al-'Ansi karena klaim kenabiannya:

  Adapun Aswad al-'Ansi - penguasa Yaman sesudah Bad-han
  meninggal - orang ini mendakwakan sebagai ahli sihir dan mengajak
  orang dengan sembunyi-sembunyi. Karena sudah merasa dirinya sebagai
  orang penting di daerah selatan, wakil Muhammad yang di Yaman
  diusirnya, dan dia pergi lagi ke Najran, anak Bad-han di sana
  dibunuhnya, isterinya dikawini dan singgasana diwarisinya. Ia
  hendak menyebarkan pengaruhnya di kawasan itu. Tapi BAHAYA INI
  tidak banyak mempengaruhi pikiran Muhammad. (Sejarah Hidup Muhammad,
  hal. 560)

  Anda perhatikan kalimat Tapi bahaya ini - maksudnya adalah bahaya
  menyebarkan pengaruh klaim kenabiannya dan klaim kemampuan sihirnya
  TIDAK banyak mempengaruhi pikiran Nabi s.a.w.

  Jelasnya, Nabi Muhammad s.a.w. tidak ambil pusing soal klaim kenabian
  Aswad dan klaim kemampuan sihirnya.

  Jadi, Nabi Muhammad s.a.w. TIDAK PERNAH memerintahkan atau menyuruh
  atau memerangi Aswad al-'Ansi karena KLAIM kenabiannya.

  Soal menyuruh mengepung atau membunuh Aswad cs, adalah soal lain lagi. Jika 
kita baca baik-baik tulisan Haekal secara menyeluruh (Baik dalam buku Sejarah 
Hidup Muhammad atau buku Abu Bakr As-Siddiq Sebuah Biografi dan Studi 
Analisis tentang Permulaan Sejarah Islam
  Sepeninggal Nabi), dapat ditemukan bahwa yang beliau s.a.w. kuatirkan
  adalah persatuan dan tatanan Jemaat Islam yang baru lahir yg terdiri
  dari banyak kabilah Arab bisa terganggu dengan kehadiran 3 orang itu
  yang beresiko memecah-belah tatanan Islami dan persatuan Jemaat Islam
  yang baru lahir tumbuh berkembang.

  Karena kekuatiran itu, Nabi s.a.w. kemudian hanya mengutus orang
  kepada pejabat-pejabat di Yaman dengan perintah supaya Aswad
  DIKEPUNG ATAU DIBUNUH. Sekali lagi kaum Muslimin di Yaman
  BERHASIL MEMAKSA Aswad,... (sejarah Hidup Muhammad, hal. 560).

  Jadi, yang dimaksud perintah Nabi s.a.w. itu adalah mengepung dan
  menangkap Aswad untuk meredam aksi politik tiraninya di Yaman yg bisa
  mengganggu tatanan  persatuan masyarakat Islam yg baru lahir tumbuh
  berkembang, sehingga kalau ia melawan dengan pasukannya, maka boleh
  dibunuh, dan hasilnya Aswad menyerah kepada kaum Muslim yg telah
  berhasil MEMAKSA Aswad untuk menyerah, dan akhirnya Aswad dibunuh oleh
  istrinya sendiri.

  Jadi, tidak ada dalam ajaran dan agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad 
SAW yang namanya amanah Islam untuk menumpas orang-orang yang mengklaim 
sebagai nabi. Dan amanah yang Anda dan Ismail Sutopo sebut itu adalah kreasi 
tipikal para kyai/mullah/ulama.

Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 772 Kesulitan Orang Terdahulu dengan Sistem Kontrol Sistem 19

2010-01-06 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
HMNA:
Tidak perlu melayani emosi misionaris agama ahamadiyah qadiyan yang cemburu dan 
dengki karena sistem kontrol 19 itu tidak didapatkan oleh benggolah agama 
ahmadiyah qadiyan.
Demi suasana ketenangan dalam milis ini, saya tetapkan: The case is closed, 
and no more monkey busness from MAS, nohetto !!! A'uwzdu biLlahimina 
sysyaythaani rrajiym, aquwlu qawliy hadza, wastaghfirhu innahu huwa lGhafuwru 
rRahiym.



- Original Message - 
From: ma_suryawan ma_surya...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 06, 2010 23:21
Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 772 Kesulitan Orang Terdahulu dengan Sistem 
Kontrol Sistem 19

Nabi Muhammad SAW dan Jemaat Islam di masa awal (orang terdahulu) BUKAN 
kesulitan dengan sistem kontrol 19, melainkan mereka TIDAK PERNAH KENAL 
dengan sistem kontrol 19 seperti yang Anda klaim dan maksud.

Itu satu soal.

Soal berikutnya adalah bahwa sistem kontrol 19 yang anda klaim sebagai 
sistem kontrol sebagai mekanisme yang mengontrol keotentikan tulisan 
(Al-Kitab) Mushhaf 'Utsmani - adalah sangat bias dan jauh dari pembuktian yang 
sehat, sebab Allah Ta'ala yang menyatakan Dia sendiri yang memelihara dan 
menjaga al-Qur'an dan Dia tidak perlu mekanisme sistem kontrol untuk 
memelihara/menjaga keotentikan al-Qur'an. Allah Ta'ala dengan sangat mudah 
dapat menurunkan kembali ayat-ayat al-Qur'an kepada hamba-hamba pilihan-Nya 
sesuai dengan kehendak-Nya.

Allah Ta'ala adalah Maha Hidup dan Maha Berkata-kata.

Salaam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 BSIMILLAHIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
 WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
 [Kolom Tetap Harian Fajar]
 772 Kesulitan Orang Terdahulu dengan Sistem Kontrol Sistem 19
 
 Dalam Seri 771 ybl termaktub:
 Sebuah pertanyaan yang agak lama dipending menjawabnya, yaitu melalui jalur 
 pribadi (Japri) saya terima e-mail yang menanyakan: Fungsi angka 19 dalam S. 
 Al-Muddatstsir, ayat 30 sebagai sistem kontrol yang merupakan mekanisme untuk 
 mengontrol keotentikan Al-Quran Mushhaf 'Utsmani, mengapakah Nabi SAW, yang 
 merupakan keniscayaan tahu sistem kontrol itu, beliau tidak menjelaskannya 
 dalam Hadits?
 
 Adapun ayat itu tergolong dalam ayat yang pendek:
 -- ALYHA TS'AT 'ASyR (S. ALMDTsR, 74:30), dibaca:
 -- 'alaiha- tis'ata 'asyara, artnya:
 -- padanya 19
 
 Pertanyaan ini gampang-gampang susah. Gampangnya ialah, harus diingat bahwa 
 salah satu perbedaan antara Hadits dengan Al-Quran, yaitu seluruh ayat yang 
 diucapkan RasuluLlah termaktub dalam Mushhaf 'Utsmani, artinya tidak ada ayat 
 yang kurang, dan tidak ada selain ayat yang termaktub dalam Musshaf 'Utsmani, 
 artinya tidak ada yang berlebih. (Bahasa Bugis/Makassarnya, the whole ayat, 
 and nothing but the ayat). Sedangkan mengenai Hadits ada yang berlebih yaitu 
 hadits palsu, dan tidak semua Hadits sempat dicatat. Maka tentang Sistem 
 Kontrol angka 19 sebagai mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran 
 Mushhaf 'Utsmani, termasuklah yang tidak sempat dicatat. Itu gampangnya. Yang 
 susah dijawab ialah, apabila memang RasuluLlah SAW tidak menjelaskannya 
 kepada para sahabat, mengapa beliau membiarkan hal tersebut, yaitu biarlah 
 nanti ummat Islam di belakang hari mengungkapkan fungsi angka 19 itu?!
 
 
 Firman Allah:
 -- ANA NhN NZLNA ALDzKR WANA LH LhFZHWN (S. ALhJR, 15:9), dibaca: 
 -- inna- nahnu nazalnadz dzikra wainna- lahu- laha-fizhu-n, (tanda - 
 dipanjangkan membacanya), artinya: 
 -- Sesungguhnya telah Kami turunkan Al-Dzikr (Al-Quran, Al-Kitab) dan 
 sesungguhnya Kami memeliharanya.
 
 Allah SWT memelihara Al-Dzikr melalui dua cara:
 Pertama, dari segi bacaan (Al-Quran) Allah SWT memberi kemampuan kepada tidak 
 sedikit ummat Islam sampai kepada anak-anak yang mampu menghafal Al-Quran.
 Kedua, Allah menciptakan Sistem Kontrol sebagai mekanisme yang mengontrol 
 keotentikan tuisan (Al-Kitab) Mushhaf 'Utsmani.  
  
 Ternyata ayat-ayat dalam Al-Quran bukan hanya sekadar untuk mengistinbath 
 (menggali) hukum-hukum dalam Ilmu Fiqh, tetapi juga mengistinbath qaidah 
 (regel, rule), antara lain mengenai potongan-potongan huruf yang disebut 
 Al-Muqaththa'aat (dari akar kata yang dibentuk oleh Qaf-Tha-'Ain, qatha'a = 
 potong), yaitu seperti Alif-Lam-Mim, dll. 
 
 Pada tahun 1972 Rashad Khalifa berhasil mengistinbath qaidah mengenai 
 Al-Muqaththa'aat ini bahwa itu adalah kode matematis. Sayangnya angka 19 ini 
 disakralkan oleh agama Bahai, sehingga Rashad Khalifa dituduh beragama Bahai, 
 padahal dia sama sekali tidak mensakralkan angka 19 tersebut. Bahkan atasnya 
 dilakukan pula pembunuhan karakter (character assassination) yaitu dia juga 
 dituduh ingkar sunnah. Padahal dia ikut shalat berjamaah, mana bisa dia 
 ingkar sunnah kalau shalatnya sama dengan shalat kita, sebab bukankah 

Re: [wanita-muslimah] HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin

2010-01-06 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Demi suasana ketenangan dalam milis ini, saya tetapkan: The case is closed, 
and no more monkey busness from MAS, nohetto !!! A'uwzdu biLlahimina 
sysyaythaani rrajiym, aquwlu qawliy hadza, wastaghfirhu innahu huwa lGhafuwru 
rRahiym.

- Original Message - 
From: ma_suryawan ma_surya...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 06, 2010 23:57
Subject: [wanita-muslimah] HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3


Lihat di bawah kajiannya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 ***
 
 Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
 Muhammad SAW sendiri.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Maklumat dari HMNA

2010-01-06 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Maklumat dari HMNA:
Demi suasana ketenangan dalam milis ini, saya tetapkan: tidak menggubris monkey 
busness from missionaris agama ahmadiyah qadiyan = MAS, nohetto !!! A'uwzdu 
biLlahimina sysyaythaani rrajiym, aquwlu qawliy hadza, wastaghfirhu innahu huwa 
lGhafuwru rRahiym.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Maklumat dari HMNA

2010-01-06 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Maklumat dari HMNA:
Demi suasana ketenangan dalam milis ini, saya tetapkan: tidak menggubris monkey 
busness from missionaris agama ahmadiyah qadiyan = MAS, nohetto !!! A'uwzdu 
biLlahimina sysyaythaani rrajiym, aquwlu qawliy hadza, wastaghfirhu innahu huwa 
lGhafuwru rRahiym.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maklumat dari HMNA

2010-01-06 Terurut Topik alatif25
alatif respond
Proverb nabi Daud;

Hanya orang2 bodoh dan panakut saja yang tidak mau berdiskusi
dan bedebat terbuka.

Itulah golongan2 Islam fundamentalis pemaham Islam taliban

Ketahuilah bahwa tempat ini adalah tempat berdiskusi,berbagi ilmu dgn niat 
mencari kebanaran;

Wassalam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 Maklumat dari HMNA:
 Demi suasana ketenangan dalam milis ini, saya tetapkan: tidak menggubris 
 monkey busness from missionaris agama ahmadiyah qadiyan = MAS, nohetto !!! 
 A'uwzdu biLlahimina sysyaythaani rrajiym, aquwlu qawliy hadza, wastaghfirhu 
 innahu huwa lGhafuwru rRahiym.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Mas Suryawan apa khabar ?

2010-01-06 Terurut Topik Abbas Amin
Lama sekali kita tak saling berjumpa; eee jebul anda ada di milis ini;
selamat bertemu kembali; mari kita berdiskusi lagi; lanjutan dari milis 
proletar.

Kawan2 yang lain kemana saja ? Seperti Pak Nadir itu ? Apakah anda tahu ?




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maklumat dari HMNA

2010-01-06 Terurut Topik alatif25
alatif respond
Proverb nabi Daud;

Hanya orang2 bodoh dan panakut saja yang tidak mau berdiskusi
dan bedebat terbuka.

Itulah golongan2 Islam fundamentalis pemaham Islam taliban

Ketahuilah bahwa tempat ini adalah tempat berdiskusi,berbagi ilmu dgn niat
mencari kebanaran;

Wassalam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 Maklumat dari HMNA:
 Demi suasana ketenangan dalam milis ini, saya tetapkan: tidak menggubris 
 monkey busness from missionaris agama ahmadiyah qadiyan = MAS, nohetto !!! 
 A'uwzdu biLlahimina sysyaythaani rrajiym, aquwlu qawliy hadza, wastaghfirhu 
 innahu huwa lGhafuwru rRahiym.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Maklumat dari HMNA

2010-01-06 Terurut Topik alatif25
alatif respond
Proverb nabi Daud;

Hanya orang2 bodoh dan panakut saja yang tidak mau berdiskusi
dan bedebat terbuka.

Itulah golongan2 Islam fundamentalis pemaham Islam taliban

Ketahuilah bahwa tempat ini adalah tempat berdiskusi,berbagi ilmu dgn niat
mencari kebanaran;

Wassalam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 Maklumat dari HMNA:
 Demi suasana ketenangan dalam milis ini, saya tetapkan: tidak menggubris 
 monkey busness from missionaris agama ahmadiyah qadiyan = MAS, nohetto !!! 
 A'uwzdu biLlahimina sysyaythaani rrajiym, aquwlu qawliy hadza, wastaghfirhu 
 innahu huwa lGhafuwru rRahiym.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3

2010-01-06 Terurut Topik Abdul Muiz
sudah terlalu sering dan berulang-ulang diskusi khaatamun nabiyyin ini, dan 
topik Nabi Muhammad apakah nabi terakhir dalam arti tidak ada nabi lagi sesudah 
Nabi Muhammad juga tidak ada titik temu antara pandangan islam sunni dengan 
akhmadiyah.

yang menggelitik pertanyaan saya adalah kalau sama-sama mengaku islam, baik 
kalangan sunni maupun akhmadiyah mengapa kalau shalat berjamaah tidak pernah 
mau dalam satu barisan ?? siapa yang eksklusif ??

Salam
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_surya...@... wrote:

 Lihat di bawah kajiannya.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
 mnur.abdurrahman@ wrote:
 
  ***
  
  Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
  Muhammad SAW sendiri.
 
 Benar. Ini buktinya:
 
 Peristiwa wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah dari Maria Qibtiyah r.a.) 
 tercatat sebagai berikut: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkatalah ia: 
 Ketika Ibrahim ibnu Rasulullah s.a.w. wafat, beliau (s.a.w.) menshalatkan 
 jenazahnya dan berkata, Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan 
 kalau usianya panjang, ia akan menjadi nabi yang benar. (Sunan Ibnu Majah, 
 Abu Abdillah Alqazwaini, Darul Fikr, jld. II, hlm. 484, Hadits no. 1511).
  
 Peristiwa wafatnya Ibrahim terjadi pada tahun 9 H, sedangkan ayat 
 khaataman-nabiyyiin diturunkan pada tahun 5 H. Jadi, ucapan beliau s.a.w. 
 mengenai Ibrahim sebagaimana ditemukan dalam Hadits itu adalah 4 tahun 
 kemudian setelah beliau s.a.w. menerima ayat khaataman-nabiyyiin. Jika 
 seandainya ayat khaataman-nabiyyiin kemudian diartikan sebagai 
 penutup/kesudahan/penghabisan/akhir nabi-nabi yaitu tidak boleh ada nabi 
 lagi apa pun juga setelah beliau s.a.w., maka seharusnya beliau mengatakan 
 jikalau usianya panjang, tentu ia tidak akan pernah menjadi nabi karena 
 akulah penutup nabi-nabi.
  
 Jadi, amat jelas bahwa Nabi s.a.w. yang menerima wahyu, dan beliaulah yang 
 paling mengetahui arti serta makna dari wahyu yang diterimanya dan beliau 
 s.a.w. tidak mengungkapkan pengertian khaatam sebagai penutup atau 
 terakhir, yaitu tidak boleh ada nabi apa pun juga setelah beliau s.a.w. - 
 seperti yang biasa dkemukakan oleh kebanyakan orang Islam.
 
  -- Rasulullah SAW bersabda: Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika 
  seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak 
  ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi 
  penerusku. (HR Bukhari)
 
 Hadits ini benar dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an Karim maupun Hadits 
 lainnya. Tidak akan datang nabi yang membawa Syari'at baru setelah Rasulullah 
 s.a.w. dan sesudah wafatnya beliau s.a.w. diteruskan oleh para khalifah 
 rasulullah. Lihat kata sayakunu khulafa (akan ada khalifah-khalifah) 
 menunjukkan maksud di belakang atau kemudian aku itu adalah masa yang 
 dekat, karena huruf SA dalam perkataan SAYAKUNU menunjukkan kepada masa yang 
 dekat. Jadi, setelah beliau s.a.w. wafat, dalam waktu dekat tidak akan ada 
 nabi.
 
 Tapi ingat, ditempat lain Nabi s.a.w. bersabda: Akan terjadi nubuat 
 (kenabian) sampai waktu yang disukai Allah S.w.t., kemudian akan terjadi 
 khilafat seperti dalam nubuat sampai waktu yang dikehendaki Allah S.w.t., 
 kemudian akan berdiri kerajaan sampai waktu yang dikehendaki Allah S.w.t., 
 kemudian terjadi khilafat dalam nubuat. Kemudian beliau berdiam diri.(Musnad 
 Ahmad, Baihaqi, Misykat hal.461).
 
 Juga dalam Shahih Bukhari kita temukan sabda Rasulullah s.a.w. sebagai 
 berikut: kaifa antum idza nazala ibn maryama fikum wa imamukum minkum - 
 Bagaimana keadaan kamu [umat Islam] jika turun ibn maryam dari antara kamu 
 dan menjadi imam bagi kamu? [Bukhari, kitabul-anbiya, bab nuzul isa bin 
 maryam] – Dari Hadits ini dapat kita temukan indikasi bahwa Isa ibn Maryam 
 yang akan datang adalah seorang pengikut Rasulullah s.a.w. dan berasal dari 
 umat Islam – bukan berasal dari umat non-Islam.
 
 Khusus mengenai Tidak ada nabi sesudahku lihat penjelasan ini:
 
 ummul mukminin, Hz. Aisyah r.a. yang terkenal karena kecerdasan dan 
 ketinggian ilmunya menyatakan agar orang Islam jangan mengatakan tidak ada 
 nabi setelahnya, namun katakanlah bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah 
 khaatamul-anbiya', lengkapnya sebagai berikut:
  
 Katakanlah, sesungguhnya ia [Muhammad] adalah khaatamul-anbiya', tetapi 
 jangan sekali-kali kamu mengatakan laa nabiyya ba'dahu (tidak ada Nabi 
 sesudahnya) (Durrun Mantsur, jld. V, hlm. 204; Takmilah Majmaul Bihar, hlm. 
 5) 
  
 Lagi, dipertegas dan dibenarkan oleh ulama-ulama Salaf sebagai berikut: 
  
 Syekh Muhyiddin Ibnu Arabi r.h. dalam kitabnya Futuuhatul Makiyyah menulis:
  
 Inilah arti dari sabda Rasulullah s.a.w., Sesungguhnya risalah dan nubuwat 
 sudah terputus, maka tidak ada Rasul dan Nabi yang datang sesudahku yang 
 bertentangan dengan Syari'atku. Apabila ia datang, ia akan ada di bawah 
 Syari'atku. (Futuuhatul Makiyyah, Ibnu Arabi, Darul Kutubil Arabiyyah 
 Alkubra, Mesir, jld II, hlm. 3) 

Re: [wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3

2010-01-06 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Very good point Ustadz Muiz...
Hayooo siapa yang bilang yang lain gak pantas jadi imam? :-D



  - Original Message - 
  From: Abdul Muiz 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 07, 2010 8:05 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3



  sudah terlalu sering dan berulang-ulang diskusi khaatamun nabiyyin ini, dan 
topik Nabi Muhammad apakah nabi terakhir dalam arti tidak ada nabi lagi sesudah 
Nabi Muhammad juga tidak ada titik temu antara pandangan islam sunni dengan 
akhmadiyah.

  yang menggelitik pertanyaan saya adalah kalau sama-sama mengaku islam, baik 
kalangan sunni maupun akhmadiyah mengapa kalau shalat berjamaah tidak pernah 
mau dalam satu barisan ?? siapa yang eksklusif ??

  Salam
  Abdul Mu'iz

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_surya...@... wrote:
  
   Lihat di bawah kajiannya.
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrahman@ wrote:
   
***

Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
Muhammad SAW sendiri.
   
   Benar. Ini buktinya:
   
   Peristiwa wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah dari Maria Qibtiyah r.a.) 
tercatat sebagai berikut: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkatalah ia: Ketika 
Ibrahim ibnu Rasulullah s.a.w. wafat, beliau (s.a.w.) menshalatkan jenazahnya 
dan berkata, Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan kalau usianya 
panjang, ia akan menjadi nabi yang benar. (Sunan Ibnu Majah, Abu Abdillah 
Alqazwaini, Darul Fikr, jld. II, hlm. 484, Hadits no. 1511).
   
   Peristiwa wafatnya Ibrahim terjadi pada tahun 9 H, sedangkan ayat 
khaataman-nabiyyiin diturunkan pada tahun 5 H. Jadi, ucapan beliau s.a.w. 
mengenai Ibrahim sebagaimana ditemukan dalam Hadits itu adalah 4 tahun kemudian 
setelah beliau s.a.w. menerima ayat khaataman-nabiyyiin. Jika seandainya ayat 
khaataman-nabiyyiin kemudian diartikan sebagai 
penutup/kesudahan/penghabisan/akhir nabi-nabi yaitu tidak boleh ada nabi lagi 
apa pun juga setelah beliau s.a.w., maka seharusnya beliau mengatakan jikalau 
usianya panjang, tentu ia tidak akan pernah menjadi nabi karena akulah penutup 
nabi-nabi.
   
   Jadi, amat jelas bahwa Nabi s.a.w. yang menerima wahyu, dan beliaulah yang 
paling mengetahui arti serta makna dari wahyu yang diterimanya dan beliau 
s.a.w. tidak mengungkapkan pengertian khaatam sebagai penutup atau terakhir, 
yaitu tidak boleh ada nabi apa pun juga setelah beliau s.a.w. - seperti yang 
biasa dkemukakan oleh kebanyakan orang Islam.
   
-- Rasulullah SAW bersabda: Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika 
seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada 
nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi 
penerusku. (HR Bukhari)
   
   Hadits ini benar dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an Karim maupun 
Hadits lainnya. Tidak akan datang nabi yang membawa Syari'at baru setelah 
Rasulullah s.a.w. dan sesudah wafatnya beliau s.a.w. diteruskan oleh para 
khalifah rasulullah. Lihat kata sayakunu khulafa (akan ada khalifah-khalifah) 
menunjukkan maksud di belakang atau kemudian aku itu adalah masa yang 
dekat, karena huruf SA dalam perkataan SAYAKUNU menunjukkan kepada masa yang 
dekat. Jadi, setelah beliau s.a.w. wafat, dalam waktu dekat tidak akan ada nabi.
   
   Tapi ingat, ditempat lain Nabi s.a.w. bersabda: Akan terjadi nubuat 
(kenabian) sampai waktu yang disukai Allah S.w.t., kemudian akan terjadi 
khilafat seperti dalam nubuat sampai waktu yang dikehendaki Allah S.w.t., 
kemudian akan berdiri kerajaan sampai waktu yang dikehendaki Allah S.w.t., 
kemudian terjadi khilafat dalam nubuat. Kemudian beliau berdiam diri.(Musnad 
Ahmad, Baihaqi, Misykat hal.461).
   
   Juga dalam Shahih Bukhari kita temukan sabda Rasulullah s.a.w. sebagai 
berikut: kaifa antum idza nazala ibn maryama fikum wa imamukum minkum - 
Bagaimana keadaan kamu [umat Islam] jika turun ibn maryam dari antara kamu dan 
menjadi imam bagi kamu? [Bukhari, kitabul-anbiya, bab nuzul isa bin maryam] - 
Dari Hadits ini dapat kita temukan indikasi bahwa Isa ibn Maryam yang akan 
datang adalah seorang pengikut Rasulullah s.a.w. dan berasal dari umat Islam - 
bukan berasal dari umat non-Islam.
   
   Khusus mengenai Tidak ada nabi sesudahku lihat penjelasan ini:
   
   ummul mukminin, Hz. Aisyah r.a. yang terkenal karena kecerdasan dan 
ketinggian ilmunya menyatakan agar orang Islam jangan mengatakan tidak ada 
nabi setelahnya, namun katakanlah bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah 
khaatamul-anbiya', lengkapnya sebagai berikut:
   
   Katakanlah, sesungguhnya ia [Muhammad] adalah khaatamul-anbiya', tetapi 
jangan sekali-kali kamu mengatakan laa nabiyya ba'dahu (tidak ada Nabi 
sesudahnya) (Durrun Mantsur, jld. V, hlm. 204; Takmilah Majmaul Bihar, hlm. 5) 
   
   Lagi, dipertegas dan dibenarkan oleh ulama-ulama Salaf sebagai berikut: 
   
   Syekh Muhyiddin Ibnu Arabi r.h. dalam kitabnya Futuuhatul Makiyyah menulis:
   

[wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3

2010-01-06 Terurut Topik Abdul Muiz
saya yakin untuk tahap awal kalau ustadz Ary Setijadi Prihatmanto jadi imam 
shalat berjamaah makmumnya pak HMNA, pak MAS Suryawan, pak Abdul Latif dll 
member millist WM sekalian temu muka dan kenalan di darat pasti ok deh, terus 
dilanjut diskusi tatap muka/wajah pasti lebih seru. Tempat dan waktunya tinggal 
diumumkan oleh Ustadz Ary atau moderator.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
ary.setij...@... wrote:

 Very good point Ustadz Muiz...
 Hayooo siapa yang bilang yang lain gak pantas jadi imam? :-D
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Abdul Muiz 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, January 07, 2010 8:05 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3
 
 
 
   sudah terlalu sering dan berulang-ulang diskusi khaatamun nabiyyin ini, dan 
 topik Nabi Muhammad apakah nabi terakhir dalam arti tidak ada nabi lagi 
 sesudah Nabi Muhammad juga tidak ada titik temu antara pandangan islam sunni 
 dengan akhmadiyah.
 
   yang menggelitik pertanyaan saya adalah kalau sama-sama mengaku islam, baik 
 kalangan sunni maupun akhmadiyah mengapa kalau shalat berjamaah tidak pernah 
 mau dalam satu barisan ?? siapa yang eksklusif ??
 
   Salam
   Abdul Mu'iz
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote:
   
Lihat di bawah kajiannya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
 mnur.abdurrahman@ wrote:

 ***
 
 Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
 Muhammad SAW sendiri.

Benar. Ini buktinya:

Peristiwa wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah dari Maria Qibtiyah r.a.) 
 tercatat sebagai berikut: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkatalah ia: 
 Ketika Ibrahim ibnu Rasulullah s.a.w. wafat, beliau (s.a.w.) menshalatkan 
 jenazahnya dan berkata, Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan 
 kalau usianya panjang, ia akan menjadi nabi yang benar. (Sunan Ibnu Majah, 
 Abu Abdillah Alqazwaini, Darul Fikr, jld. II, hlm. 484, Hadits no. 1511).

Peristiwa wafatnya Ibrahim terjadi pada tahun 9 H, sedangkan ayat 
 khaataman-nabiyyiin diturunkan pada tahun 5 H. Jadi, ucapan beliau s.a.w. 
 mengenai Ibrahim sebagaimana ditemukan dalam Hadits itu adalah 4 tahun 
 kemudian setelah beliau s.a.w. menerima ayat khaataman-nabiyyiin. Jika 
 seandainya ayat khaataman-nabiyyiin kemudian diartikan sebagai 
 penutup/kesudahan/penghabisan/akhir nabi-nabi yaitu tidak boleh ada nabi 
 lagi apa pun juga setelah beliau s.a.w., maka seharusnya beliau mengatakan 
 jikalau usianya panjang, tentu ia tidak akan pernah menjadi nabi karena 
 akulah penutup nabi-nabi.

Jadi, amat jelas bahwa Nabi s.a.w. yang menerima wahyu, dan beliaulah 
 yang paling mengetahui arti serta makna dari wahyu yang diterimanya dan 
 beliau s.a.w. tidak mengungkapkan pengertian khaatam sebagai penutup atau 
 terakhir, yaitu tidak boleh ada nabi apa pun juga setelah beliau s.a.w. - 
 seperti yang biasa dkemukakan oleh kebanyakan orang Islam.

 -- Rasulullah SAW bersabda: Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika 
 seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak 
 ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi 
 penerusku. (HR Bukhari)

Hadits ini benar dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an Karim maupun 
 Hadits lainnya. Tidak akan datang nabi yang membawa Syari'at baru setelah 
 Rasulullah s.a.w. dan sesudah wafatnya beliau s.a.w. diteruskan oleh para 
 khalifah rasulullah. Lihat kata sayakunu khulafa (akan ada 
 khalifah-khalifah) menunjukkan maksud di belakang atau kemudian aku itu 
 adalah masa yang dekat, karena huruf SA dalam perkataan SAYAKUNU menunjukkan 
 kepada masa yang dekat. Jadi, setelah beliau s.a.w. wafat, dalam waktu dekat 
 tidak akan ada nabi.

Tapi ingat, ditempat lain Nabi s.a.w. bersabda: Akan terjadi nubuat 
 (kenabian) sampai waktu yang disukai Allah S.w.t., kemudian akan terjadi 
 khilafat seperti dalam nubuat sampai waktu yang dikehendaki Allah S.w.t., 
 kemudian akan berdiri kerajaan sampai waktu yang dikehendaki Allah S.w.t., 
 kemudian terjadi khilafat dalam nubuat. Kemudian beliau berdiam diri.(Musnad 
 Ahmad, Baihaqi, Misykat hal.461).

Juga dalam Shahih Bukhari kita temukan sabda Rasulullah s.a.w. sebagai 
 berikut: kaifa antum idza nazala ibn maryama fikum wa imamukum minkum - 
 Bagaimana keadaan kamu [umat Islam] jika turun ibn maryam dari antara kamu 
 dan menjadi imam bagi kamu? [Bukhari, kitabul-anbiya, bab nuzul isa bin 
 maryam] - Dari Hadits ini dapat kita temukan indikasi bahwa Isa ibn Maryam 
 yang akan datang adalah seorang pengikut Rasulullah s.a.w. dan berasal dari 
 umat Islam - bukan berasal dari umat non-Islam.

Khusus mengenai Tidak ada nabi sesudahku lihat penjelasan ini:

ummul mukminin, Hz. Aisyah r.a. yang terkenal karena kecerdasan dan 
 ketinggian ilmunya 

[wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3

2010-01-06 Terurut Topik alatif25
alatif respond;
Saudara2ku seiman yang brebahagia.

Umat Islam yg terdiri dari bermacam penafsiran Al quran,sebagai masarakat yg 
dewasa dan sudah merdeka lebihkurang 65 tahun dr penjajah,sudah seyokyanya 
glongan2 yg berbeda2 berdebat dan berdiskusi,sebagaimana di lakukan di 
masarakat amerika untuk mencari kebenaran dan menambah ilmu.

Dan akan lebih bijak lagi, jika penafsiran terhadap sumber-sumber itu saling 
berlawanan, solusinya mudah sekali, yaitu diadakan dialog yang serius dan jujur 
antara para pihak yang bersangkutan. Sikap menuduh dengan menggunakan kata-kata 
sesat, agen zionis, agen Barat bukanlah cara kaum yang beradab. Mari kita 
sama lepaskan prasangka lebih dulu, lalu kita adu argumen dengan menjadikan 
al-Qur'an sebagai rujukan utama dan pertama. Lalu kita gunakan sumber-sumber 
lain, baik yang ditulis oleh ulama klasik maupun yang kontemporer sebagai 
pelengkap rujukan. 

Kita lihat Obama dan John Mc Cain berdebat selama 1 bulan, tetap menjaga 
perhabatan.Serahkan kpd rakyat siapa ilmunya yang terbaik utk mensejahterakan 
rakyat,itulah yg di pilih. Bagus bukan?

Sayangnya golongan2 islam fundamentalis kita di Indonesia tidak bersedia 
berdebat...karena mereka kurang ilmu selainn ilmu agama yg kolot,traditional 
tdk di dukung dgn ilmu2 social lain2nya..

itulah yang membuat mereka lebih suka melakukan kekerasan dan melarang 
golongan2 lain.

Mari kita kembangkan di masarakat kita diskusi2 dan debat2 baik agama maupun 
ilmu2 lain2nya.

Wassalam



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz mui...@... wrote:

 saya yakin untuk tahap awal kalau ustadz Ary Setijadi Prihatmanto jadi imam 
 shalat berjamaah makmumnya pak HMNA, pak MAS Suryawan, pak Abdul Latif dll 
 member millist WM sekalian temu muka dan kenalan di darat pasti ok deh, terus 
 dilanjut diskusi tatap muka/wajah pasti lebih seru. Tempat dan waktunya 
 tinggal diumumkan oleh Ustadz Ary atau moderator.
 
 Wassalam
 Abdul Mu'iz
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
 ary.setijadi@ wrote:
 
  Very good point Ustadz Muiz...
  Hayooo siapa yang bilang yang lain gak pantas jadi imam? :-D
  
  
  
- Original Message - 
From: Abdul Muiz 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, January 07, 2010 8:05 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3
  
  
  
sudah terlalu sering dan berulang-ulang diskusi khaatamun nabiyyin ini, 
  dan topik Nabi Muhammad apakah nabi terakhir dalam arti tidak ada nabi lagi 
  sesudah Nabi Muhammad juga tidak ada titik temu antara pandangan islam 
  sunni dengan akhmadiyah.
  
yang menggelitik pertanyaan saya adalah kalau sama-sama mengaku islam, 
  baik kalangan sunni maupun akhmadiyah mengapa kalau shalat berjamaah tidak 
  pernah mau dalam satu barisan ?? siapa yang eksklusif ??
  
Salam
Abdul Mu'iz
  
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ 
  wrote:

 Lihat di bawah kajiannya.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
  mnur.abdurrahman@ wrote:
 
  ***
  
  Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
  Muhammad SAW sendiri.
 
 Benar. Ini buktinya:
 
 Peristiwa wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah dari Maria Qibtiyah r.a.) 
  tercatat sebagai berikut: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkatalah ia: 
  Ketika Ibrahim ibnu Rasulullah s.a.w. wafat, beliau (s.a.w.) menshalatkan 
  jenazahnya dan berkata, Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan 
  kalau usianya panjang, ia akan menjadi nabi yang benar. (Sunan Ibnu Majah, 
  Abu Abdillah Alqazwaini, Darul Fikr, jld. II, hlm. 484, Hadits no. 1511).
 
 Peristiwa wafatnya Ibrahim terjadi pada tahun 9 H, sedangkan ayat 
  khaataman-nabiyyiin diturunkan pada tahun 5 H. Jadi, ucapan beliau s.a.w. 
  mengenai Ibrahim sebagaimana ditemukan dalam Hadits itu adalah 4 tahun 
  kemudian setelah beliau s.a.w. menerima ayat khaataman-nabiyyiin. Jika 
  seandainya ayat khaataman-nabiyyiin kemudian diartikan sebagai 
  penutup/kesudahan/penghabisan/akhir nabi-nabi yaitu tidak boleh ada nabi 
  lagi apa pun juga setelah beliau s.a.w., maka seharusnya beliau mengatakan 
  jikalau usianya panjang, tentu ia tidak akan pernah menjadi nabi karena 
  akulah penutup nabi-nabi.
 
 Jadi, amat jelas bahwa Nabi s.a.w. yang menerima wahyu, dan beliaulah 
  yang paling mengetahui arti serta makna dari wahyu yang diterimanya dan 
  beliau s.a.w. tidak mengungkapkan pengertian khaatam sebagai penutup atau 
  terakhir, yaitu tidak boleh ada nabi apa pun juga setelah beliau s.a.w. - 
  seperti yang biasa dkemukakan oleh kebanyakan orang Islam.
 
  -- Rasulullah SAW bersabda: Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. 
  Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi 
  tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan 
  menjadi penerusku. (HR Bukhari)
 
 

Re: [wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3

2010-01-06 Terurut Topik Saeful UYun
assalamualaikum
terlebih saya mohon maaf, apa  makna
...karena mereka kurang ilmu selainn ilmu agama yg kolot,traditional tdk di 
dukung dgn ilmu2 social lain2nya..

terlalu banyak hal yang bisa diperdebatkan dalam kehidupan majemuk ini, jujur 
saya ingin berdiskusi dengaan kedamaian atn bijak au dengan canda tawa.
insya allah akan lebih nikmat dan enjoy.

  - Original Message - 
  From: alatif25 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 07, 2010 11:03 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3



  alatif respond;
  Saudara2ku seiman yang brebahagia.

  Umat Islam yg terdiri dari bermacam penafsiran Al quran,sebagai masarakat yg 
dewasa dan sudah merdeka lebihkurang 65 tahun dr penjajah,sudah seyokyanya 
glongan2 yg berbeda2 berdebat dan berdiskusi,sebagaimana di lakukan di 
masarakat amerika untuk mencari kebenaran dan menambah ilmu.

  Dan akan lebih bijak lagi, jika penafsiran terhadap sumber-sumber itu saling 
berlawanan, solusinya mudah sekali, yaitu diadakan dialog yang serius dan jujur 
antara para pihak yang bersangkutan. Sikap menuduh dengan menggunakan kata-kata 
sesat, agen zionis, agen Barat bukanlah cara kaum yang beradab. Mari kita 
sama lepaskan prasangka lebih dulu, lalu kita adu argumen dengan menjadikan 
al-Qur'an sebagai rujukan utama dan pertama. Lalu kita gunakan sumber-sumber 
lain, baik yang ditulis oleh ulama klasik maupun yang kontemporer sebagai 
pelengkap rujukan. 

  Kita lihat Obama dan John Mc Cain berdebat selama 1 bulan, tetap menjaga 
perhabatan.Serahkan kpd rakyat siapa ilmunya yang terbaik utk mensejahterakan 
rakyat,itulah yg di pilih. Bagus bukan?

  Sayangnya golongan2 islam fundamentalis kita di Indonesia tidak bersedia 
berdebat...karena mereka kurang ilmu selainn ilmu agama yg kolot,traditional 
tdk di dukung dgn ilmu2 social lain2nya..

  itulah yang membuat mereka lebih suka melakukan kekerasan dan melarang 
golongan2 lain.

  Mari kita kembangkan di masarakat kita diskusi2 dan debat2 baik agama maupun 
ilmu2 lain2nya.

  Wassalam

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz mui...@... wrote:
  
   saya yakin untuk tahap awal kalau ustadz Ary Setijadi Prihatmanto jadi imam 
shalat berjamaah makmumnya pak HMNA, pak MAS Suryawan, pak Abdul Latif dll 
member millist WM sekalian temu muka dan kenalan di darat pasti ok deh, terus 
dilanjut diskusi tatap muka/wajah pasti lebih seru. Tempat dan waktunya tinggal 
diumumkan oleh Ustadz Ary atau moderator.
   
   Wassalam
   Abdul Mu'iz
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
ary.setijadi@ wrote:
   
Very good point Ustadz Muiz...
Hayooo siapa yang bilang yang lain gak pantas jadi imam? :-D



- Original Message - 
From: Abdul Muiz 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, January 07, 2010 8:05 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: HMNA dan kajian Khaataman Nabiyyiin 3



sudah terlalu sering dan berulang-ulang diskusi khaatamun nabiyyin ini, 
dan topik Nabi Muhammad apakah nabi terakhir dalam arti tidak ada nabi lagi 
sesudah Nabi Muhammad juga tidak ada titik temu antara pandangan islam sunni 
dengan akhmadiyah.

yang menggelitik pertanyaan saya adalah kalau sama-sama mengaku islam, 
baik kalangan sunni maupun akhmadiyah mengapa kalau shalat berjamaah tidak 
pernah mau dalam satu barisan ?? siapa yang eksklusif ??

Salam
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ 
wrote:

 Lihat di bawah kajiannya.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrahman@ wrote:
 
  ***
  
  Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
Muhammad SAW sendiri.
 
 Benar. Ini buktinya:
 
 Peristiwa wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah dari Maria Qibtiyah r.a.) 
tercatat sebagai berikut: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkatalah ia: Ketika 
Ibrahim ibnu Rasulullah s.a.w. wafat, beliau (s.a.w.) menshalatkan jenazahnya 
dan berkata, Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan kalau usianya 
panjang, ia akan menjadi nabi yang benar. (Sunan Ibnu Majah, Abu Abdillah 
Alqazwaini, Darul Fikr, jld. II, hlm. 484, Hadits no. 1511).
 
 Peristiwa wafatnya Ibrahim terjadi pada tahun 9 H, sedangkan ayat 
khaataman-nabiyyiin diturunkan pada tahun 5 H. Jadi, ucapan beliau s.a.w. 
mengenai Ibrahim sebagaimana ditemukan dalam Hadits itu adalah 4 tahun kemudian 
setelah beliau s.a.w. menerima ayat khaataman-nabiyyiin. Jika seandainya ayat 
khaataman-nabiyyiin kemudian diartikan sebagai 
penutup/kesudahan/penghabisan/akhir nabi-nabi yaitu tidak boleh ada nabi lagi 
apa pun juga setelah beliau s.a.w., maka seharusnya beliau mengatakan jikalau 
usianya panjang, tentu ia tidak akan pernah menjadi nabi karena akulah penutup 
nabi-nabi.
 
 Jadi, amat jelas bahwa Nabi s.a.w. yang menerima wahyu, dan 

[wanita-muslimah] Al-Azhar senior scholar, Sheikh Ashour; Syiah dan Ahmadiyah adalah 100% Islam;

2010-01-06 Terurut Topik alatif25
Al-Azhar senior scholar, Sheikh Ashour,berfatwa bahwa definisi Islam terdapat 
dalam Al Quran;

there is no God but Allah and prophet Muhammad (pbuh) is the messenger of God

Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, 
yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan [yang 
berhak disembah] selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah 
kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan 
kepada kalimat-kalimat-Nya [kitab-kitab-Nya] dan ikutilah dia, supaya kamu 
mendapat petunjuk. QS 7:(158) 

Jadi siapa2 saja yang telah mengakui; tiada Tuhan kecuali ALLAH Yang maha Esa, 
dan Muhammad, adalah pesuruh ALLAH,maka dia adalah Islam dan Muslim 100%

Sedangkan perbedaan2 yang terjadi antara ulama2, biarlah ALLAH yang menghakimi 
siapa yang benar dan siapa yang sesat.

Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat 
dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat 
petunjuk. QS 6:(117)

Saya ajak anda semua di WW ini untuk mengakui bahwa saudara2 kita islam syiah 
dan ahmadiyah adalah 100% saudara2 seiman dan muslim.

Mari kita berlomba lomba utk berbuat kebajikan untuk agama dan bangsa
Mari kita jauhi tindakan2 keji atau kekerasan terhadapt saudara2 kita 
seiman,semoga ALLAH memberkahi bangsa Indonesia ini Amien

Wassalam


SILAKAN BACA FATWA ULAMA SENIOR AL AZHAR MESIR;

Al-Azhar senior scholar refused to describe Shia as Infidel

Al-Azhar senior scholar, Sheikh Ashour, rejected the claim of Sheikh Yaqub 
based on Shias are infidel and stressed that Shias are not infidel and they 
are not going out of Islam.

Al-Azhar senior scholar, Sheikh Ashour, rejected the claim of Sheikh Yaqub 
based on Shias are infidel and stressed that Shias are not infidel and they 
are not going out of Islam.

According to Ahl ul-Bayt News Agency (ABNA.ir), In a TV program Cairo Today, 
quarrel was erupted between Mahmoud Ashour, and Sheikh Abdul Rahman Al-Yacub, 
senior scholars of Al-Azhar, about Shia doctrine and their expansion in Egypt.

Yacub called Shia as Muslims who are out of Islam because they are allegedly 
insulting the Sahaba and believe that Ali ibn Abi Talib (a.s) is the first 
succession of Prophet Muhammad (pbuh).

He said: there are fundamental differences between Shia sand Sunnis. By 
Observing the Shia TV program we can easily understand the deep differences 
between Shia and Sunni.

On the other hand, Sheikh Ashour said that Shias were not going out of Islam, 
because after reciting the word there is no God but Allah all of them are 
Muslim and belong to Islam.

He pointed out that the Shias differ from Sunnis in the jurisprudence, but they 
are agree in the word there is no God but Allah and prophet Muhammad (pbuh) is 
the messenger of God, as well as the holy Quran is the book of God and the 
miracle of the Messenger of Allah and Kaaba is our Qiblah, so they are not 
infidels even if they imprecate Sahaba.

He pointed out that the Shias may have some differences between themselves, as 
well as Sunnis, but we should not imprecate each other, because this is a big 
plot against Muslims which planned by enemies and unbelievers.


He added: Egyptians fond the household of Prophet (pbut), but they are not 
Shia. There is no horror because of converting some people to Shiite religion 
and it doesn't mean in future we would encounter the wave of Shia thoughts.