[wanita-muslimah] Mufti Saudi Menyatakan, KDRT Seburuk-buruk Kejahatan

2009-06-20 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Mufti Saudi Menyatakan, KDRT Seburuk-buruk Kejahatan 

 

Sunday, 21 June 2009 07:24

 

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah kejahatan dan dosa besar, ujar
Syeikh Abdul Aziz Al Syeikh

 

 

Hidayatullah.com-Seperti dikutip harian Al-Madinah Jumat (196) Mufti Besar
Kerajaan Arab Saudi Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah Al Syeikh mengatakan,
Islam mengajarkan membangun keluarga dengan sikap mawaddah wa rahmah.  

 

Keluarga adalah batu bata pertama dalam membangun keluarga dan masyarakat.
Di situlah kehidupan mengalir dan dirancang sesuai dengan kehendak Allah.
Islam mengajarkan dalam berkeluarga dengan membangun sikap mawaddah, rahmah,
dan mahabbah, kata ulama besar Arab Saudi itu sambil menyitir Al-Quran
surah Arrum ayat 21.

 

KDRT hanya akan dilakukan mereka yang kuat kepada yang lemah dalam rumah
tangga. Keluarga adalah amanat Allah yang harus dipelihara.

 

Karena itu KDRT adalah kekejian terbesar dan dosa terbesar karena akan
menimbulkan kesengsaraan dan bencana rumah tangga.

 

Syeikh juga meminta agar KDRT tak dijadikan dalih agama. KDRT adalah
perbuatan aniaya kepada hamba Allah dan menginjak hak-hak serta kemuliaan
mereka, ujarnya.

 

Karena itu Al Syeikh mengharap pelaku KDRT untuk segera bertobat dan
meninggalkan kebiasaan buruknya. [ihj/www.hidayatullah.com]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita

2009-05-26 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Oleh karena itu, di Islam tidak ada yang namanya isteri simpanan/ rahasia.

Karena adanya persyaratan bahwa pernikahan harus diumumkan/ diadakan
walimah.

Makanya tidak gampang poligami itu.

 

BTW, mas Mbel, sampeyan tak kasih tahu ya . yang namanya modin itu si juru
azan di mesjid/ mushola (muadzin).

Ngapain juga ngurusin  upacara akad nikah, walimah.  Nggak nyambung banget.

Itu bukan tugasnya pengurus mesjid.  Walimah itu urusannya pengantin dan
keluarganya.

 

Ya maklumlah, anda ini bukan muslim.  

Jadi, ya selamat belajar lagi ya .

 

Salam,

Flora

 

---

 

 

Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita 

Posted by: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com   eyang_mbelgedes 

Tue May 26, 2009 12:20 am (PDT) 

 

 

Kalau diumumkan ya ndak rahasia lagi dong simpanannya. Istri siri/simpanan
itu hrs tetap dirahasiakan untuk meminimalisasi dampak resistensi dari istri
tua dan istri-istri lainnya. Coba deh seandainya yang menjadi modin
perempuan, mungkin tidak akan semudah itu perahasiaannya. 

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ariel ariela4e...@... wrote:

 

 

 bukankah tujuan pernikahan harus dirayakan dan diumumkan ke publik agar
tidak terjadi fitnah?.

 fitnah yang akan merugikan salah satu atau ke dua pasangan.

 dengan mencatatkan pernikahan tsb, kemungkinan terjadi fitnah dapat
dihindari karena ada bukti tertulis.

 kenapa hal ini tidak difatwakan ya?

 

 salam,

 -ariel-

 

 

 

   

   --- On Mon, 25/5/09, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote:

 

   Rasulullah SAW mengajarkan dan mencontohkan agar pernikahan itu
diumumkan dan dirayakan dengan cara Islami (tidak riya/pamer).

   Jadi, ikutilah ajaran sejati Rasulullah SAW niscaya akan penuh berkah,
dan jangan ikuti ajaran tipikal para kyai/mullah/ ulama yg menganjurkan dan
membolehkan nikah secara rahasia/diam- diam/sembunyi- sembunyi.

   

   Salam,

   

   MAS

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat

2009-05-07 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Tenang saja Eyang, nggak usah risau dg pengharaman babi, karena memang bukan
untuk sampeyan kok.

Larangan makan daging babi yang disebutkan di Al Qur'an hanya untuk orang
Islam saja.

Jadi sampeyan tak usah ambil pusing dg segala tetex bengex  justifikasi
pengharaman babi.

BTW, tentu saja sampeyan nggak tahu, bahwa di Islam, ikan adalah
perkecualian, yang tidak perlu disembelih dulu.

 

Mendingan sampeyan makan rempeyex saja, enak kriyuk-kriyuk.

 

Salam,

Flora

 

--

 

 

Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat 

Posted by: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com   eyang_mbelgedes 

Wed May 6, 2009 8:34 pm (PDT) 

 

 

Lemak, asam urat, dan unsur-unsur lain-lainnya bisa disiasati. Penyembelihan
babi juga bisa didahului dengan 'bismillah'. 

 

Babi tidak punya leher? 

 

Ikan, yang juga tidak punya leher itu, bisa halal dengan cara dibedel
perutnya. 

 

Jadi singkat kata, pengharaman ini tidak berkenaan dengan 'nalar ilmiah',
tapi lebih pada ketaatan pada 'iman, takwa, keyakinan'. 

 

Alasan-alasan apapun yang digunakan untuk menjustifikasinya tidak akan
pernah cukup ilmiah.

 

Omong-omong, siapa yang menciptakan konsep haram itu? Yahudi dan diikuti
oleh agama-agama selanjutnya!



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Pertanggungjawaban perbuatan

2009-05-03 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
QS. AL Baqarah ayat 120:

120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka. 

Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). 

Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong
bagimu.  

 

(Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi Madinah dan kaum Nashara
Najran mengharap agar Nabi SAW shalat menghadap qiblat mereka. 

Ketika Allah SWT membelokkan qiblat itu ke Ka'bah, mereka merasa keberatan.
Mereka berkomplot dan berusaha agar supaya Nabi SAW menyetujui qiblat sesuai
dengan agama mereka. 

Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 120) yang menjelaskan bahwa
orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashara tidak akan senang kepada Nabi
Muhammad SAW walaupun keinginannya dikabulkan). 

(Diriwayatkan oleh Tsa'labi yang bersumber dari Ibnu Abbas.) 

 

 

IMHO, dalam konteks kekinian, bisa juga komentar yang mbelgedes di bawah ini
relevan dengan S. Al Baqarah ayat 120.  

Biasalah lagu lama.  Silakan di-check  ke SENGKUNI atau Werkuwer . eh..
Werkudoro :-)

 

Allah maha Pengasih dan Penyayang, yang juga Maha ADIL.

Qualities yang dimiliki Allah itu harus diketahui manusia, supaya manusia
tahu yang benar dan salah, yang baik dan yang jahat. 

Tentu ada hasil dari pilihan2 itu. 

 

Salam,

Flora

 

--

 

Re: 90501 Pertanggungjawaban perbuatan 

Posted by: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com   eyang_mbelgedes 

Thu Apr 30, 2009 7:15 pm (PDT) 

 

 

Pasti Gusti Allah ini sangat puas di saat menyaksikan bahwa manusia
ciptaannya yang ngeyel-ngeyel itu dihukum selama-lamanya di neraka karena
mereka menolak percaya pada ajaran-ajaran yang disampaikan melalui para nabi
itu. Dikelilingi oleh orang-orang yang saleh dan santun (sambil melirik ke
Sarpokenoko) Gusti Allah yang berada di arasy itu menikmati cahaya dan
kemuliaannya. 

 

(Sarpokenoko menjulurkan lidahnya, mengejek Eyang sambil berkata,

weee, kecian deh lu Eyang cuma menjeb, mlengos, sambil menyeringai
kesakitan, sempat-sempatnya menyalakan rokok klembak-menyannya dengan api
neraka...hehehe...) 

Re: 90501 Pertanggungjawaban perbuatan 

Posted by: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com   eyang_mbelgedes 

Thu Apr 30, 2009 6:24 pm (PDT) 

 

 

Gusti Allah yang Maha Pendendam ini kontradiksi dengan Gusti Allah yang Maha
Rahim. Sebuah teror yang mengerikan...

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rasyid M Tauhid-al-Amien
tau...@... wrote:

 

 90501

 

 Pertanggungjawaban perbuatan.

 

 Bismi l-lahi r-rahmani r-rahiem.

 

 Tidak sedikit orang yang tidak takut akan ancaman siksa neraka, karena 

 mereka itu tidak percaya akan adanya hari akhirat maupun hari kiamat 

 yang lanjutannya adalah hari pembalasan. Mereka ini nanti akan menjumpai 

 kenyataan yang mereka tak dapat ingkar lagi sebagaimana disebutkan oleh 

 Allah SWT:

 

 INILAH JAHANNAM YANG DAHULU KAMU DIANCAM (DENGANNYA). MASUKLAH KE 

 DALAMNYA PADA HARI INI, YANG KAMU DAHULU KAMU MENGINGKARINYA. (Surah Ya 

 Sin [36] ayat 63, 64)

 

 Di samping itu Allah juga mengingatkan agar diri kita selalu terjaga 

 dari berbuat yang salah, dengan ataupun tanpa adanya orang yang tahu, 

 tak ada polisi yang mengamati. Di saat di pengadilan hari kiyamat itu 

 nanti bagian-bagian tubuh kita sedirilah yang akan memberi persaksian 

 atas apa yang kita lakukan. Beruntung kita jika yang dilaporkan 

 perbuatan baik kita. Bagaimana jika yang dilaporkan itu perbuatan buruk 

 kita?

 

 PADA HARI INI KAMI TUTUP MULUT MEREKA; DAN BERKATALAH TANGAN MEREKA 

 KEPADA KAMI, DAN KAKI MEREKA MEMBERI KESAKSIAN TERHADAP APA YANG DAHULU 

 MEREKA USAHAKAN. (Surah Ya Sin [36] ayat 65)

 

 Untuk menghapus kesalahan-kesalahan kita yang telah lalu itu yang dapat 

 kita lakukan hanya dengan tindakan lanjut yang benar secepatnya, yaitu 

 bertaubat; jangan sampai terlambat! Batas keterlambatan itu adalah saat 

 kematian yang kita tak tahu kapan menjemput kita. Untuk menghapus 

 kesalahan itu adalah dengan bertaubat yang benar, dengan
bersungguh-sungguh.

 

 Semoga Allah menguatkan hati kita untuk dapat bertaubat sebelum ajal tiba.

 

 Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Feminist reforms in Turkey reflect the progressive fac e of Ä°

2009-05-01 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Lagi metani inbox .. eh… nemu yang ini ih … di baris terakhir…

Gubrakk …. Ee…lha dalah !! …. 

Jebul kok sampeyan to?

 

Lucu aja sih … 

Tapi saya ya nggak heran juga sih …

Maklum saja deh …. 

 

Salam epyex dan rebyex … sambil ngemil rempeyex

 

 

Flora

-

 

Re: Feminist reforms in Turkey reflect the progressive face of Ä° 

Posted by: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com   eyang_mbelgedes 

Mon Apr 27, 2009 7:03 pm (PDT) 

 

 

Mereka adalah orang-orang yang sudah tercerahkan mengenai hak untuk
mengekspresikan cinta mereka kepada orang-orang yang dicintai. Fenomena ini
juga berlaku di Beijing di mana sebelumnya perilaku kasih sayang juga
dianggap sebagai sesuatu yang 'dekaden' dan tidak sesuai dengan adat dan
peradaban bangsa Cina. 

 

Omong-omong apakah ini juga berlaku di Magelang dan Tobago, Mbak Flora?



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Indonesia Menjadi Obyek Wisata Seks Terpopuler Bagi Turis Arab

2009-04-19 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Indonesia Menjadi Obyek Wisata Seks Terpopuler Bagi Turis Arab

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/indonesia-menjadi-obyek-wisata-seks-te
rpopuler-bagi-turis-arab.htm

 

 

Minggu, 19/04/2009 17:06 WIB

 

 Cetak |  Kirim 

 

 

Riyadh, Naif. Ketika Indonesia menjadi obyek dakwah dan ladang persemaian
gerakan-gerakan Islam yang berasal dari negara-negara Arab, di sisi yang
lain Indonesia juga menjadi obyek wisata seks yang sangat populer bagi
turis-turis Arab.

 

Dan lebih naifnya lagi, praktik ini dilegalkan oleh salah satu fatwa ulama
mereka. Salah satu ulama yang melegalkan praktik demikian adalah Syaikh
Abdullah bin Baz, ulama yang menjadi rujukan penting kalangan
salafi-wahhabi.

 

Baru-baru ini, Kepala Bidang Pembimbingan Masyarakat (Qism ar-Ra'aya)
Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta mendesak Badan Pembesar Ulama (Hay'ah
Kubbar al-Ulama) kerajaan petro dollar tersebut untuk mengeluarkan fatwa
yang menyikapi maraknya fenomena pernikahan para lelaki Saudi dengan
perempuan Indonesia yang diniatkan adanya talak (cerai) setelahnya (nikah
bi niyyat at-thalaq).

 

Khalid al-Arrak, Kepbid Bimas Kedutaan Saudi di Jakarta menyatakan, pihaknya
khawatir jika fenomena yang marak di kalangan lelaki negaranya itu kian hari
kian merebak dan tak dapat dikontrol.

 

Harian Saudi Arabia al-Wathan (16/4) melansir, fenomena nikah dengan niat
talak di belakangnya yang dilakukan oleh para lelaki Saudi dengan perempuan
Indonesia itu sangat populer.

 

Al-Arrak menyatakan, para lelaki Saudi yang melakukan praktik ini tidak lagi
memperhatikan undang-undang yang berlaku terkait pernikahan, karena mereka
justru menyandarkan perbuatan mereka terhadap salah satu fatwa ulama yang
melegalkannya. Mereka melakukan pernikahan ini dengan bersandar pada fatwa
ulama yang membolehkan nikah dengan niat bercerai (nikah bi niyyat
at-thalaq), ungkap al-Arrak.

 

Sayangnya, dari pihak perempuan Indonesia sendiri menjadikan praktik ini
sebagai ladang pekerjaan. Lagi-lagi kemiskinan dan susahnya hidup yang
melilit mereka adalah dendang usang kaset lawas yang dijadikan dalih.
Perempuan Indonesia beranggapan jika menikah dengan lelaki Saudi, sekalipun
kelak akan diceraikan, dipandang sebagai solusi sesaat untuk mendulang uang
dan jalan pintas untuk dapat keluar dari jerat kemiskinan, tambah al-Arrak.

 

Yang lebih disayangkan lagi, di Indonesia sendiri banyak tersebar
kantor-kantor siluman yang memfasilitasi praktik pernikahan edan ini,
lengkap dengan modin, saksi, dan wali palsu dari calon pengantin perempuan.

 

Kedutaan Saudi di Jakarta sendiri telah mencatat setiaknya 82 pengaduan pada
tahun lalu, ditambah 18 pengaduan tahun ini yang diajukan oleh para mantan
istri perkawinan ini, yang ternyata menghasilkan anak.

 

Meski tidak tercatat secara resmi di Kedutaan, namun pihaknya siap untuk
memfasilitasi anak-anak yang diadukan itu untuk dapat pergi ke Saudi, negara
bapak mereka berasal, dengan memberikan tiket dan visa masuk gratis.

 

Tetapi, dalam banyak kasus, para bapak mereka (pria Saudi) tidak akan
mengakui kalau anak-anak tersebut adalah darah daging mereka, karena tidak
adanya bukti-bukti legal dan lengkap dari pihak keluarga perempuan di
Indonesia.

 

Salah seorang korban dari paktik ini, Isah Nur (24), mengaku pernah dinikahi
pria Saudi saat ia berusia 16 tahun. Sekarang ia telah menjanda, dan
meneruskan profesi lamanya sebagai istri yang dinikahi sesaat untuk
kemudian diceraikan dengan menjalani kehidupan malam.

 

Lebih naif lagi, Isah mengaku senang saat dulu dinikahi pria Saudi tersebut,
karena orang-orang Saudi dipercaya memiliki dan membawa berkah. Umat Islam
di Indonesia menganggap orang Mekkah dan Madinah memiliki dan membawa
berkah, katanya.

 

Isah juga menambahkan, mayoritas pria Saudi yang melakukan praktik
pernikahan ini menyetorkan mahar sekitar Rp. 3 hingga 6 juta, atau setara
dengan RS. 2300, jumlah yang sangat kecil sekali bagi ukuran pendapatan
orang-orang Saudi, sebanding dengan uang saku anak sekolah. Namun, bagi
penduduk Indonesia, jumlah tersebut sangat besar.

 

Pada mulanya, Isah dan keluarganya mengaku sama sekali tidak mengetahui jika
pria Saudi yang menikahinya itu hanya akan menikmati tubuhnya saja, dengan
berpedoman pada fatwa bolehnya menikah dengan niat bercerai.

 

Pernikahan antara mereka sendiri hanya berlangsung beberapa saat waktu saja,
untuk kemudian sang pria Saudi itu meninggalkan Isah bersama seorang anak
kecil hasil hubungan mereka.

 

Saat meninggalkan kami, pria itu hanya memberikan uang Rp. 3 juta, tutur
Isah.

 

Kedubes Saudi juga menjelaskan, jika kasus pernikahan model demikian hanya
terjadi pada 20% populasi pernikahan pria Saudi dengan wanita Indonesia.

 

Selebihnya resmi dan legal, tutur al-Arrak.

 

Praktik pernikahan dengan niat bercerai sesudahnya ini benar-benar naif,
dan lebih naif lagi dilegalkan oleh fatwa ulama. Indonesia adalah tempat
terpopuler untuk obyek praktik ini bagi orang-orang Arab, karena dipandang
paling murah dan paling mudah. Praktik 

[wanita-muslimah] Quran Compatible With American Values, Filmmaker Says

2009-03-17 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Quran Compatible With American Values, Filmmaker Says 

 

Trevor Williams 

Atlanta - 03.06.09

 

http://www.globalatlanta.com/articlevid/17201/267/

 

 

 Mr. Masudi is optimistic that 9/11's scars are largely in the past, and
that the perceived conflict between Islam and the West will shrink if as
long as we are sincere in our efforts to foster understanding. Video Links:
Indian Filmmaker Discusses New Quran Movie  In Global Economy, Terrorism
Affects All  'Quran: Contemporary Connections' Trailer Despite a perceived
cultural clash between the West and Islam, many of the values upheld by
Americans are also enshrined in the religion's holy book, the Quran, an
Indian filmmaker said in Atlanta.

 

The Quran is already there, it's being played out every day, day in and day
out in American life, said Faruq Masudi, who is promoting his newest movie
in Georgia. To say that American lifestyle or society is at loggerheads
with the concept of the Quran is very, very wrong.

 

Mr. Masudi, who hails from northern India, has produced soap operas and
other TV shows in multiple languages for distribution in India, Pakistan and
around the Middle East.

 

He had already produced two feature films in Hindi and Arabic, but his
latest project was filmed entirely in the U.S., in English, with a cast of
American scholars.

 

Titled Quran: Contemporary Connections, the film blends genres but mostly
resembles a documentary, which Mr. Masudi hopes will correct much of what he
calls misinformation about Islam in America.

 

I felt, like most of the Muslims, that we are not being perceived in the
way we should be, Mr. Masudi said.

 

In his view, it's partly the responsibility of Muslims to remedy that
problem.  Aside from being a business venture, the film is Mr. Masudi's
effort to increase awareness about his faith and build intercultural
understanding that leads to peace.

 

Although he maintains good relationships with non-Muslim colleagues and
acquaintances, Mr. Masudi decided to make the film when he noticed that many
people still don't understand how Islam - a 1,400-year-old faith - fits into
a modern context.

 

As the fountainhead for all Islamic belief, the Quran is the perfect place
to begin showing how Islam is compatible with Western values, Mr. Masudi
said.

 

For instance, the role of women in Muslim countries often comes under fire
from human rights activists in America, but Mr. Masudi said his film shows
that the Quran actually grants women equality in wealth, social status,
religion and marital contracts.

 

If you ask me, there are more rights than men, contrary to what many people
think, Mr. Masudi said.

 

He allows that some countries acting under Islam's banner deprive women of
their rights, but said they are not acting in good belief.

 

The fault is with those people, not with the Quran, he said.

 

In fact, the U.S. does a better job at enacting some Quranic precepts than
many supposedly Muslim countries do, he said.

 

He cited the government's Social Security program and efforts to help the
poor and destitute.  Using urban settings as the film's backdrop, the film
shows how programs like these illustrate that some Quranic principles are at
work.

 

When you see those images, those American images in my film, you really
will wonder, . 'Where is the clash, where is the difference?' Mr. Masudi
said in a filmed interview with GlobalAtlanta.

 

The media shoulders some of the blame for allowing stereotypes to take root.
In the aftermath of the 9/11 terrorist attacks, Americans became obsessed
with the hunt for one man - Osama bin Laden - and hasn't been able to see
the millions of Muslims around them who are contributing to their
communities, he said.

 

As far as news is concerned, Being good is no good, you know? Being bad is
good because bad sells, he added.

 

One Osama bin Laden sells all across the world, but there are millions of
non-Osama bin Ladens who are doing absolutely wonderful work not only for
Muslims but for non-Muslims as well.

 

The film tackles the Islamic views of war and jihad, sex, polygamy and other
issues that have become controversial and sensationalized.

 

Mr. Masudi hopes to find a distributor for his film in the U.S. 

 

For more information on the film, watch the trailer above or go to
www.quranconnections.com. 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Alasan Homeschooling

2009-03-11 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Tambahan informasi:

Di Kuba, pendidikan dari TK sampai kuliah di Universitas, bahkan sampai S3
juga gratis bagi penduduk lokal.  Untuk ke Universitas, harus lulus ujian
masuk.

Mahasiswa asing (berasal dari manca negara)  bisa kuliah gratis di jenjang
S1 saja.  Empat  tahun yang lalu, seorang teman dari Timur Tengah
melanjutkan kuliah S2 jurusan arsitektur membayar US$ 2000,- sampai lulus.
Kalau untuk program S3 entah berapa bayarnya, saya kurang tahu.

Ada 3 orang mahasiswa Indonesia yang kuliah S1 di Universitas Internasional
Pendidikan Guru Olah Raga.

2 orang sudah lulus, satunya lagi belum lulus karena cuti melahirkan.
Berhubung semua mahasiswa tinggal di asrama, maka anaknya ditiitp di
mertuanya, di negara asal suaminya.  Dia sedang berpikir untuk melanjutkan
ke S2, maka dia harus menyiapkan US$ 2000,-.

Ribuan mahasiwa penerima bea siswa S1 untuk calon guru2 olah raga berasal
dari negara2 di Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, Asia.  

Semuanya gratis: kuliah, asrama, makan, fasilitas kesehatan, pasta gigi,
sabun, shampoo, deterjen, hingga karet KB. 

Dengan semakin bertambahnya mahasiswa dari negara2 muslim, maka pengelola
ruang makan di kampus itu mulai menyediakan pula makanan non babi.

Sebelum ini, mahasiswa Indonesia harus merogoh kantong sendiri untuk beli
makanan yang tidak mengandung babi.

 

Ada juga Universitas Internasional Ilmu Kedokteran dengan ribuan mahasiswa
dari manca negara yang belajar dengan gratis.  Teman sekelas anak saya, anak
duta besar Mozambique, begitu menginjak SMA, dia pindah dari British
International School ke sekolah lokal.  Maksudnya agar nanti setelah lulus
SMA bisa kuliah gratis di Universitas Ilmu Kedokteran tsb.  Kelak juga
tinggal di asrama dengan segala fasilitasnya.

 

Saya pernah ikut rombongan mengunjungi Universidad de las Ciencias
Informaticas (UCI) atau Universitas Ilmu Teknologi Informasi.  Kompleks
universitas ini luas sekali dan sangat modern.  Terdapat 6030 mahasiswa 
mahasiswi yang diseleksi dari 169 kecamatan di seluruh Kuba.  Pembangunan
kampus masih berlanjut, targetnya adalah utk menampung 10.000 mahasiswa.
Terdapat 804 orang staff pengajar  karyawan, 90 orang diantaranya adalah
para dosen. Semua mahasiswa dan 70% dari staff tinggal di lingkungan kampus.
Belajar dari Senin - Sabtu.  Fasilitas di kampus ada 5000 PC, 70.000 network
connections, telepon dg 2500 nomor2 extension, saluran2 TV, 4 megabyte
bandwidth connections, studio TV, design  virtual reality Lab, 136 ruang
kelas, 119 laboratorium komputer, 1216 apartemen untuk mahasiswa  staff
pengajar, 10 sekolah.

 

Setiap apartemen ber A/C,  menampung 4 mahasiswa, dengan 1 ruang belajar +
komputer, kamar mandi, ruang pantry kecil, lemari es. Fasilitas kesehatan
dan olah raga, seperti mini hospital, lapangan tennis, kolam renang dan
fasilitas komunikasi: telpon, fax, internet. Juga fasilitas layanan
perbankan.  Fasilitas kegiatan extra kurikuler yg diberikan setiap hari
setelah jam 18.00, spt melukis, seni patung, fotografi, musik  tari.
Seluruh kompleks universitas itu dihiasi dengan 300 hasil karya master piece
sumbangan dari 30 seniman Kuba.  Pernah juga kami berkunjung ke kompleks
Sekolah Tinggi Kesenian.  Fasilitasnya juga bagus, meski sudah agak tua,
tapi masih terawat dengan baik.

 

Menurut saya, Kuba ini mengagumkan dalam komitmennya memfasilitasi kebutuhan
pendidikan dan kesehatan gratis bagi warganya, meski dalam keterbatasan
anggaran negara.  Baru2 ini perdana menteri Trinidad and Tobago, Patrrick
Manning menjalani operasi pengangkatan tumor ganas di ginjalnya.  Ternyata
pemerintah Kuba tidak menarik sepeserpun atas biaya operasi  perawatan.
Gratis .. 

Seandainya saja Kuba tidak sedang diembargo selama lebih dari 40 tahun oleh
Amerika, pasti akan lebih baik lagi kondisi rakyatnya.  Pemerintah akan bisa
memberi gaji yang lebih baik bagi pegawai2 negara.   Saya turut berharap
perubahan yang lebih baik dari Presiden Obama atas kebijakan AS terhadap
Kuba.

 

 

Salam,

Flora

 

---

 

Re: Alasan Homeschooling 

Posted by: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com   asetijadi2004


Tue Mar 10, 2009 6:29 pm (PDT) 

 

Memang yang biasanya dilupakan oleh banyak orang,

apapun bentuk, somebody has to pay 

tinggal siapa yang bayar...;-)

 

Pilihan apapun, ada syaratnya supaya bisa jalan.

Kalau syaratnya nggak dipenuhi ya pasti nggak jalan...

 

komunis diehard, tapi:

- negara nggak nganggep penting pendidikan, atau

- rakyat nggak mau bayar pajak / nggak mau kontribusi besar ke negara lewat
pertanian2 kolektif ;-)), menggelapkan pajak, beli barang di pasar gelap

-- anggaran terlalu kecil -- kualitas rendah -- negara rusak

 

kapitalis diehard, tapi negara nggak bisa buat semua orang mampu -- sedikit
orang bersekolah bermutu -- negara rusak

 

lha kuba komunis, anggaran tunjangan sosial dan pendidikan merupakan dua
anggaran terbesar di APBN kuba.

Kuba merupakan negara dengan fasilitas pendidikan 

[wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan .... (Arabisme?)

2009-03-09 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
 

Saat saya cuti ke Indonesia, lalu pulang kampung, ikut ke kelompok pengajian
mendiang Ibu saya.

Para da'i maupun da'iyahnya selalu berbahasa Jawa dalam berdakwah.  Setiap
ada penggunaan bahasa Arab, 

baik saat mengutip ayat2 Al Qur'an maupun hadith, ataupun memanjatkan doa,
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa.

Kalau untuk bacaan sholat dengan membaca (recite) surat2 dalam Al Qur'an,
selain untuk menjaga otentisitas Al Qur'an, 

kan juga tujuannya untuk mempersatukan muslim dari berbagai bangsa di
seluruh penjuru dunia saat melakukan sholat berjama'ah. 

Imam sholat baca surat apa, jamaahnya akan tahu, bahkan banyak juga yang
sama2 hapal dalam bahasa yang sama, yaitu Arab.

Kalau seandainya, umpamanya lho, semua kitab suci yang ada di bumi ini
diceburin ke laut.  

Maka bisa dipastikan dalam waktu singkat, hanya kitab suci Al Qur'an yang
bisa di-recover. 

Karena jutaan barisan hafidz (penghafal Al Qur'an) bisa dengan mudah
menyusun kembali menuliskan Al Qur'an dari halaman ke halaman.

 

Waktu saya menikah, juga petugas KUA yg merangkap sebagai Pak Penghulu
memimpin proses akad nikah dengan berbahasa Jawa.

Malah pakai acara saya sungkem ke ayahanda, sebagai wali, ucapan saya
dibimbing oleh pak Penghulu dalam bahasa Jawa yang puitis sekali.

Bagaimana saya nggak nangis sesenggukan, pamit pada orang tua, mohon doa
restu dalam bahasa Jawa yg begitu menyentuh.  

(Terbayang saya sudah nggak bisa lagi tiap sebulan sekali, pulang kantor
dari Jakarta langsung ke Jawa untuk kangen2-an dengan orang tua saya.  

Tidur setempat tidur dengan ayah, ibu, adik, penuh canda dan tawa sebelum
kami terlelap tidur.)

Waktu ijab-qobul, kalimat dalam bahasa Arab ditirukan oleh suami saya dengan
lancar.  Juga saat diterjemahkan dalam bahasa Jawa.

Hadir di situ pula tante dari suami saya yang memang tidak paham dengan
bahasa Jawa, kebingungan melihat saya dan bapak saya sama2 menangis.

Lho, Flora ini kenapa?  Kok nangis-nangis? Apakah tidak suka menikah dengan
keponakan saya??

He.. he.. lucu deh. Setelah akad nikah selesai, perias manten jadi sibuk
merapikan make-up di wajah saya yang basah oleh air mata.

 

Jadi apa sih sebetulnya yang diributkan dengan bahasa Arab, bahasa Aceh,
bahasa Jawa (ini tambahan dari saya berhubung saya orang Jawa).

Apalagi kosa kata dalam bahasa Indonesia banyak sekali menyerap dari bahasa
Arab. 

Juga bahasa Spanyol dan Inggris, banyak kata2 yang diadopsi dari bahasa
Arab.

Banyak dari kita sudah tahu akan hal itu. 

Di Kuba saya pernah belajar bahasa Arab, sebentar saja, karena kami harus
pindah ke negara lain.

Guru mengajar bahasa Arab dengan bahasa pengantar bahasa Spanyol.  

Ternyata lebih mudah bagi kami untuk menghapal kata2 bahasa Arab, karena
arti maupun pronunciation-nya di bahasa Spanyol juga (hampir) sama.

Sebab memang bahasa Spanyol banyak sekali menyerap kata2 bahasa Arab.

Jadi apa sih yang salah dengan bahasa Arab?

Kok bahasa Arab dikuyo-kuyo banget gitu lho kesannya, gething ..

Ora mudheng aku .

 

Almarhumah bibi jauh saya, dulu adalah salah satu penasihat spiritual Ibu
Tien Soeharto.

Saat beliau mengisi acara Mimbar Kepercayaan (aliran Kejawen)  di TVRI,
dalam ceramahnya yang banyak menekankan falsafah eling, eling, beliau juga
sering sekali menyebut kata2 taqwa, iman, khusuk, dsb.  Bukankah kata2 itu
berasal dari bahasa Arab?  Arab lagi, Arab lagi  . :-D

 

Salam,

Flora

 

 

Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden  Agenda PKS menghancur 

Posted by: izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com
wanitaacehtangguh 

Sun Mar 8, 2009 9:20 pm (PDT) 

kalo g pake bahasa aceh mana mungkin islam menjadi agama yang paling fanatik
di hati Rakyat desa disini eyang

 

coba deh eyang panggil salah satu anak muda Aceh yang eyang lihat enggak
pernah shalat

trus bilang kafir

pasti ntar malam eyang udah g ada

so...

islam tidak hanya dengan kekerasan kan eyang...

tp Rasulullah mengajarkan dengan hati...dengan ketulusan (halah kaya put
yang paling tau)

put kan taunya dr Sirah Nabawiyah ^_^

 

tergantung situasi eyang, kalo put lihat adat istiadat aceh

masih banyak yang mubadzir padahal kan innal mubadziruuna kanu ikhwaana
syayathiin...put belum mampu merubah

tp insyaAllah kalo kita rame-rame kita bisa kok

 

:putri

 

--- On Sun, 3/8/09, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com wrote:

 

From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com

Subject: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden
Agenda PKS menghancurkan NKRI

To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Date: Sunday, March 8, 2009, 10:03 AM

 

Semoga di saat berdakwah menggunakan bahasa Acheh, bahasa Cut Nyak Dien,
bahasa yang sangat indah dan dimengerti oleh orang-orang setempat. 

 

Semoga di saat berdakwah juga menerapkan kultur Acheh yang bermartabat,
mengenakan pakaian dan tatakrama Acheh yang tidak mau tunduk kepada Belanda
ataupun kepada alam pikir Arabia. 

 

Semoga kekukuhan prinsipnya bukan berasal dari produk cuci otak yang telah
mendarahdaging sehingga 

[wanita-muslimah] Re: nasgor-Ternyata .....

2009-03-04 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
OK, siip dah!

Arcon jangan khawatir, moga2 makan2-nya nggak kapiran/ terlantar kok.

Memang kami ada rencana ke Yogya sebentar, setelah ziarah ke makam ortu di
Magelang.

 

 

Salam,

Flora

 

-

 

Re: nasgor-Ternyata . 

Posted by: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id 

Wed Mar 4, 2009 12:40 am (PST) 

 

 

Dulu nasgor kambing kebonsirih enak, sekarang dah biasa saja.

[menurut saya]

Mungkin dagingnya dikurangin atau selera saya yg sudah berubah,

:-)

Lha kalo gitu ketemuan sama Flora dan Wahyu di Jogja saja.

Mungkin kalo sempat mudik ke Indonesia, Flora kan ke Jogja juga

:-)

 

salam, 

l.meilany

- Original Message - 

From: Ari Condro 

To: Milis wm 

Sent: Wednesday, March 04, 2009 8:54 AM

Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ternyata .

 

Yeah, Banyak diwakilinnya nih wehehhe  

 

Cuma juni juli kayaknya gak ada acara ke jkt, yg sudah agak pasti malah
acaranya di jogja. 

 

- ke jogja, ku kan kembali - 

Semoga nggak terlantar :)) 

 

salam, 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Ternyata Yahudi Lebih islami...:-)

2009-03-03 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Yth. Mas Werkuwer, eh maaf, maksud saya Eyang_mbelgedes,

(perasaan saya, kok dua orang ini sepertinya sama ya??)

Ketahuilah, muslim juga bisa berbuat jahat.

Itu disebut UGLY MUSLIM, dan oknum ini banyak juga. Tak bisa dipungkiri
itu.

Mereka itu pengkhianat terhadap ajaran Islam dan kemanusiaan.

Saya bukan bermaksud menggunjing saudara sendiri.

Tapi memang ada kenyataan perbuatan jahat dari muslim juga.

Yang mana kita harus bangkit mengutuknya.

Sebagai bagian dari : menyeru kepada perbuatan baik dan melarang melakukan
kejahatan.

Amar ma'ruf nahi munkar.

 

Salam,

Flora

-- 

 

Re: Ternyata Yahudi Lebih islami...:-) 

Posted by: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com   eyang_mbelgedes 

Tue Mar 3, 2009 1:02 am (PST) 

Masak sih ada Muslim yang berbuat jahat? Masak sih ada orang 

berjilbab yang praktek aborsi dan mau bunuh diri?

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamu...@... 

wrote:

 

 Kalo orang islam ya wajib bilang tak ada kebaikan yg setara dengan 

hal yg islami.

 :-)

 Masalahnya dalam tindakannya itu yg dibilang islami padahal sama 

sekali tidak islami.

 Gimana gitu supaya teori-ajaran- keyakinan bisa seimbang dengan 

prakteknya.

 Kebanyakan kan kita ini modelnya oportunis, mendua. 

 Mau sok modern: sudah jelas institusi bank itu bukan berasal dari 

ajaran Islam kemudian dimodel2

 diberi sentuhan Islam, diberi aroma syari lah

 Capedeee..

 

 Bebrapa hari ini saya lihat tayangan mantan pembersih RSCM yg 

bernama indah Janatun, berjilbab.

 Tapi dia bikin usaha aborsi, ketangkap deh setelah selama 10 tahun 

beroperasi.

 Dah kaya raya, lantas malunya nggak ketulungan dia mau bunuh diri 

di sel polisi.

 Malu2-in orang Islam berjilbab saja :-)

 Di milis2 Islam gak ada berita ini, padahal di di hadith dah 

diterangkan katakan yg benar walaupun menyakitkan.

 

 

 salam, 

 l.meilany

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Ternyata .....

2009-03-03 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Thread-nya udah nggak nyambung lagi nih .

 

Eniweiii.

Juli nanti Insya Allah mau pindah ke Madrid.

Jika bisa sempat kabur sebentar ke Indonesia, bolehlah kita makan2, sama
mbak Meilany juga.

Tapi kalo nggak bisa pulang, kami diwakilin mbak Meilany aja ya.

Gimana mbak Mei, setuju?

 

Salam,

Flora

-

 

Re: Ternyata Yahudi Lebih islami...:-) 

Posted by: Ari Condro masar...@gmail.com   masarcon 

Tue Mar 3, 2009 1:32 pm (PST) 

 

 

Sama ? Mungkin karena pakai blekberi, jadi bisa dual id, huahahhaha  :p 

 

Cuman narsis banget, secara werkuwer suka komen di postingan mbah mbelgedes,
dan pakai sok berbeda pendapat pulak. Ah, tapi anggap saja itu roleplay,
atau paling baik sangkaan, yah dua orang yg berbeda. 

 

@ flora : 

 

Kapan undangan makan makannya ? Untuk merayakan kemafhuman flora kalau umat
islam ada yg baik dan yg buruk, dan seringkali agama dipandang perbawanya
dari kelakuan penganutnya. 

 

*request nasi goreng kambing kebon sirih, boleh ?* 

 

 

salam,

 

 

-Original Message- 

From: Flora Pamungkas \GMail\ florapamung...@gmail.com 

 

Date: Tue, 3 Mar 2009 17:18:54 

To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 

Subject: [wanita-muslimah] Re: Ternyata Yahudi Lebih islami...:-)

 

---



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Friday Khutbah (20 Feb. 2009): Domestic Violence in the Muslim Community

2009-02-24 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Friday Khutbah (20 February 2009): Domestic Violence in the Muslim Community

 

 

February 23, 2009 

 

The following Friday khutbah (sermon) delivered by Hesham Hassaballa, as
part of a nationwide effort to focus on domestic violence by muslim
Americans today.

 

We praise God, the Almighty, the Precious Beloved. All praise is due to Him.
We seek refuge in the Lord from the evil tendencies of our selves and from
the evil of our actions. We bear witness that there is nothing worthy of
worship except God alone, and we bear witness that Muhammad (pbuh) is God's
Messenger and Servant.

 

Whomever God guides can never be misguided. Yet, whosoever God leaves to
stray can never be guided aright except by His leave. We ask the Precious
Beloved to send down His Mercy, His Prayers, and His blessings upon Prophet
Muhammad (pbuh), upon his family, his companions, and the Muslims
everywhere. Amen.

 

By now, everyone has heard of the truly outrageous and barbaric murder of
Sister Aasiya Zubair, the estranged wife of the CEO of Bridges TV, who was
found brutally beheaded in the offices of that TV station. Allegedly, her
husband has confessed to her murder, and the incident has sent shockwaves
all throughout the Muslim community in America.

 

Of course, the haters of Islam and Muslims are all over this, claiming that
this is expected from Islam and Muslims. That contention is completely
false. Domestic violence is a problem that transcends race, culture, color,
and religion. It is a scourge that contaminates every society and
socioeconomic status. It is a stain on the human condition, and to blame
Islam for it is totally unfair.

 

Nevertheless, it is irrefutable that there is a big problem with domestic
violence in the Muslim community. Refusing to say so in the interest of not
saying anything bad about Muslims will not make it go away. It is, in fact,
treason to the Muslim community, as one of the first things one must do in
order to cure a disease is to recognize that the ailment exists in the first
place. Denial is deadly.

 

The brutal and barbaric murder of sister Aasiya is a wake up call to our
community that something must be done about domestic violence, and it must
be done now. And it is a horrific state of affairs that such a brutal event
had to take place in order to jolt the Muslim community into action.

 

Let us reflect over what marriage is supposed to be about. True, it is the
vehicle through which sexual desire is legally satisfied. But that is a very
small part of marriage. To get married is to enter into a contract with
another human being to form the unit through which society is strengthened
and the next generation is nurtured. The family unit is sacrosanct in Islam,
and this sanctity begins with marriage.

 

And in the Qur'an, the images of marriage are ones of peace, harmony, love,
and tranquility. In chapter 30, verse 21, it says: And among His signs is
this: that He created for you mates from among yourselves, that you may
dwell in tranquility with them, and He has put love and mercy between your
[hearts]: verily in that are signs for those who reflect.

 

God describes it as a sign, or miracle, that He gave us mates from among
ourselves. The Arabic word of the verse is taskunu: meaning a place where
someone feels at home, as the word for home, sakan, comes from the same
root word.

 

In another verse, the Qur'an describes spouses thus: They are your garments,
and you are their garments. (2:187) What does a garment do? It protects one
from the elements of heat and cold; it hides the faults that are hidden
below the garment; it covers what should not be seen by others; and it also
adorns and makes the wearer beautiful. That is the perfect description of
what spouses do for one another.

 

Domestic violence and spousal abuse completely destroys that Qur'anic
standard of love, mercy, tranquility, and protection. It betrays everything
for which Islam calls in a marriage. It is blatant disobedience to God
Almighty.

 

What does one try to accomplish by abusing his or her spouse? Achieving
power? Achieving domination over another human being? Are they trying to
enslave another human being? Why abuse one's spouse? What logical
explanation can there be?

 

There is no logical explanation. Spousal abuse - whether mental or physical
- is totally and wholly unacceptable. Period. End of discussion.

 

Power lies only with the All-Powerful: All power belongs to God, and to His
Messenger, and to those who believe. (63:8) True power does not come from
dominating your spouse. No! True power comes from believing in God, being
from among the believers, and following His commands and those of His
Messenger (pbuh).

 

To those who abuse their spouses: Are you better than the Messenger of God
(pbuh)? Do you think the advice of the Beloved Prophet (pbuh) was not worthy
enough? Was his example not shining enough?

 

The Prophet (pbuh) said in a hadith: Could any of you beat his wife as he
would 

[wanita-muslimah] Mantan Gay: Islam Membimbingku ke Jalan Lurus

2009-02-24 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Mantan Gay: Islam Membimbingku ke Jalan Lurus

 

Cetak |  Kirim |  RSS 

Selasa, 24/02/2009 17:14 WIB

 

 

Ia menyebut namanya Ayub, seorang laki-laki Amerika yang memiliki
kecenderungan menyukai sesama jenis alias homoseks. Namun Ayub berhasil
melepaskan kecenderungannya itu setelah ia memeluk Islam.

 

Di jaman modern ini, banyak negara yang menerima hubungan semacam itu bahkan
melindungi kaum gay dan lesbian dengan alasan hak asasi manusia. 

 

Masyarakat dunia, bahkan di komunitas Muslim, boleh dibilang makin permisif
dengan hubungan sesama jenis. Mereka mengaku tidak bisa menolak kelompok ini
dan meyakini bahwa Tuhan juga yang telah menciptakan manusia dalam kondisi
seperti itu.

 

Tapi keyakinan itu dibantah Ayub. Saya menemukan jalan yang berbeda, dengan
rahmat Allah, saya berhasil melepaskan diri dari kecenderungan menyukai
sesama jenis dan berhasil meninggalkan gaya hidup kaum homo. Saya bisa
melakukannya setelah saya memeluk Islam, ujarnya.

 

Saya ingin berbagi pengalaman, bukan untuk memicu perdebatan tapi karena
saya meyakini bahwa pengalaman saya ini bisa membantu siapa saja yang
menyukai sesama jenis. Saya juga berdoa agar perkataan-perkataan saya bisa
memberikan bimbingan bagi para keluarga yang juga sedang berjuang melepaskan
salah satu anggota keluarganya dari kecenderungan itu, jelas Ayub.

 

Ayub mengaku sudah menyukai sesama jenis sejak ia masih remaja.
Kecenderungannya itu makin kuat ketika ia di bangku kuliah dan akhirnya
malah terjerumus dalam gaya hidup kaum homoseks. Ia secara terbuka menjalani
kehidupan sebagai seorang gay selama lima tahun.

 

Saya menjalaninya karena ketika itu saya berpikir bahwa saya memang
diciptakan begini. Kecenderungan menyukai sesama jenis itu muncul begitu
saja tanpa saya mampu mengontrolnya. Saya sendiri bingung bagaimana
kecenderungan itu bisa menghinggapi diri saya, tutur Ayub.

 

Setelah lima tahun menjalani kehidupan nista itu, Ayub mulai berpikir dan
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengapa dia bisa sampai hidup
sebagai gay, pasti ada cara lain untuk memandang sisi kehidupan ini.

 

 

Mengenal Islam

 

Ayub yang mengaku dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Kristen,
tidak pernah puas dengan ajaran Kristen. Saat dan setelah saya lulus dari
akademi, saya mengeksplorasi tentang ajaran agama Budha, Hindu dan
keyakinan-keyakinan lainnya untuk sekedar meditasi. Tak satu pun dari
keyakinan dan agama itu memuaskan dan mampu mendorong saya untuk melepaskan
diri dari kehidupan sebagai gay, keluh Ayub.

 

Sampai akhirnya Ayub mengenal agama Islam dan mempelajarinya secara
mendalam. Pada usia 25 tahun, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat,
hidup Ayub berubah total. Ketika itu Ayub merasa menemukan kejelasan bahwa
apa yang selama ini ia punya nama; Allah, yang telah menciptakan saya dan
umat manusia beserta dunia dan seisinya.

 

Allah, yang berbicara pada manusia melalui rasulnya Muhammad Saw dan para
nabi lainnya, yang telah menyampaikan pesanNya pada umat manusia sejak awal
penciptaan dunia, tukas Ayub.

 

Jelas sudah buat saya, jika saya ingin mengikuti jalan menuju Allah, saya
harus meninggalkan gaya hidup gay saya. Islam menunjukkan pada saya, lewat
pengalaman baik internal maupun eksternal bahwa homoseksualitas itu salah
dan jika saya tetap melakukannya, akan menghalangi saya untuk mencapai
kemajuan spiritualitas, sambung Ayub.

 

Ayub mengaku tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata mengapa ia begitu yakin
dengan Islam. Ia juga mengakui melalui tahun-tahun yang berat untuk
menghilangkan kebiasaannya sebagai gay, tapi makin jauh mempelajari Islam,
Ayub memiliki tekad yang makin kuat untuk melepaskan diri dari kehidupan
yang penuh dosa itu.

 

Dengan bantuan dari Allah, saya berhasil memutus hubungan dengan masa lalu
saya. Saya juga belajar, sedikit demi sedikit bagaimana mengontrol keinginan
yang bisa membawa saya ke perbuatan haram, ujar Ayub.

 

Sekarang pun saya masih dalam kondisi rawan, terutama saat saya merasa
lemah. Tapi saya berpikir tentang kehidupan ini, apapun yang terjadi jika
saya bisa bebas dari 'kegilaan' ini dan membantu orang-orang yang bernasib
sama dengan saya, saya akan sukses. Inilah jihad saya dalam hidup, tegas
Ayub.

 

Ayub menyatakan tidak peduli ada orang lain yang menolak pendekatan yang
dilakukannya. Untuk mereka yang juga sedang berjuang melepaskan diri dari
kecenderungan menyukai sesama jenis, Ayub selalu berkata berdasarkan
pengalaman hidupnya bahwa Anda tidak perlu menjalani kehidupan yang
bertentangan dengan apa yang telah Allah gariskan untuk kita. Anda tidak
perlu menerima definisi siapa Anda jika itu bertentangan dengan apa yang
telah Allah tahbiskan buat Anda sebagai seorang Muslim.

 

Ayub juga mengingatkan orang-orang yang pernah seperti dirinya untuk tidak
perlu malu dengan penolakan dari keluarga, teman atau sahabat karena ada
cara lain untuk menolong diri kita sendiri. Ada saudara-saudara kita yang
bisa membantu, seperti mereka dulu juga dibantu orang lain, pesan Ayub.

[wanita-muslimah] Re: Muslimah Feminists: 'Islam must not be used to discriminate agai

2009-02-17 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Saya ulang lagi yang pernah saya bilang di sini tahun2 lalu.

Di Islam, tidak ada kewajiban bagi isteri untuk melakukan masak, bersih2
rumah, nyuci2, dsb.

Kalau isteri melakukan hal2 itu, Allah akan memberikan reward atas perbuatan
baiknya.  

Si suami justru berhutang budi kepada isteri yang mau mengerjakan hal2
domestik.

Tugas isteri hanya mengurus anak (-anak).

Laki2 Indonesia pada tinggi resistensinya terhadap ajaran Islam spt yg saya
katakan di atas.

Budaya kita mengajarkan bahwa pekerjaan domestik adalah urusan perempuan.

 

Kilas balik ...

Seumur hidup saya tak pernah melihat Bapak memegang sapu.

Untuk itu dari sejak kecil, saya dipersiapkan untuk jadi upik abu.  

Nyuci piring, nyapu, ngepel, beli minyak tanah ke warung pake jerigen yang
beratnya minta ampun.

Sementara my male siblings pada asyik ngelayap maen ketapel, maen gundu
sampai maghrib. 

Coba kalau saya punya saudara perempuan, bisa gotong royong berdua ngerjakan
urusan rumah.

Ibu sudah capek memasak dan bekerja sebagai guru.

 

Dulu waktu anak saya masih kecil, sekolahnya siang jam 13.00 sampai jam
18.00.

Jadi pagi2 setelah siapkan sarapan  baju suami, saya masih sempat nyemir
sepatu suami  membersihkan kaca matanya.

Teman saya, sambil mesam-mesem kasih komentar: Kok mau-maunya sih, mbak?   

Saya bingung juga mendengarnya, bukankah ini tugas isteri?  Meski suami
tidak meminta.

Toh saya sudah berhenti bekerja sejak mengikuti suami ke luar negeri.

Ngapain lagi kalau bukan ngerjakan yang beginian?

Malah saya merasa beruntung karena sudah terlatih dari sejak kecil.

Umur 8 tahun sudah masuk dapur, wajah kebledhosan minyak goreng waktu
menggoreng krupuk.

Jari tangan mengelupas kena uap panas waktu mengangkat kukusan saat memasak
nasi.

 

Setelah anak saya sudah gede, sekolahnya pagi. 

Saya siapkan sarapan dan bekal makan siang utk mereka.

Tak sempat lagi nyemir sepatu, paling2 bersihkan kaca mata.

Sebab sayapun juga harus bersiap diri ngantar anak ke sekolah.

Apalagi suami berangkat pagi sekali, untuk menghindari macet yg bisa bikin
telat sampai kantor.

Telat tiba di kantor is a huge shame.

 

Dari pengalaman berpindah-pindah negara, ternyata nggak jauh beda yang
dialami kaum wanita.

Saya dengar keluhan para karyawati di kantor suami.  

Capek pulang dari bekerja, eh .. di rumah masih harus menyapu, memasak, dsb.

Sedang suami mereka enak2 nonton TV menunggu hidangan makan malam siap.

Malah ada yang sering dipukulin suami, sampai wajahnya bengeb2.

Dia kabur ke rumah ibunya, tapi toh lusanya sudah balik lagi ke suaminya.

Saya sampai gemas juga dg wanita itu, kok masih saja bertahan dengan suami
macam itu.

Dua tahun lalu, anak saya ada Easter break, 2 minggu, maka  saya berlibur
dan bertemu kembali dg mereka.

Ngobrol ngalor ngidul, termasuk urusan domestik rumah.  

Mereka ternganga-nganga, saat saya bilang bahwa suami saya yang membersihkan
4 kamar mandi dan mem-vacuum carpet.T

Tak menyangka si mantan boss mereka kok mau ngerjakan hal2 itu di rumah.

Teman saya yang orang Kanada, pernah ngiri pada saya, karena suaminya tak
mau tahu dengan urusan rumah.

 

OK, akhir kata, saya tidak setuju pendapat mas Werkuwer di bawah ini.

Suami saya juga mengerjakan domestic chores sebagaimana diajarkan dalam
Islam, dan yg dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kalau rumah tangga saya dicap tidak Islami, saya protes :-D

 

 

Salam,

Flora

 

--

 

Re: Muslimah Feminists: 'Islam must not be used to discriminate agai 

Posted by: werkuwer mnug2...@yahoo.com   werkuwer 

Mon Feb 16, 2009 9:34 pm (PST) 

 

 

ini jelas keluarga yg ndak islami. mana ada laki-laki mengerjakan 

tugas-tugas domestik dalam ayat? 

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... 

wrote:

 

 Kenapa sih bukan suaminya yg tugas cuci piring ? Ane yg bagian 

cuci piring tuh di rumah. Ini warisan dari kebiasaan bokap.

 

 Ebes malah lebih ekstrim lagi, yg ngepel, cuci pakaian dan bikin 

minum, yg ngerjain ebes sendiri. Padahal ebes ini tentara lho. Yg 

identik dengan maskulin.

 

 Ane aja malu sama tingkat kerajinan bokap.

 

 

 salam,



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Jangan Sia-siakan Muslim Rohingya, Mereka Butuh Bantuan

2009-02-17 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Jangan Sia-siakan Muslim Rohingya, Mereka Butuh Bantuan

 

Rabu, 18/02/2009 08:51 WIB

 Cetak |  Kirim |  RSS 

 

Negara-negara ASEAN diharapkan tidak mengusir orang Rohingya yang berasal
dari Myanmar dan mengembalikannya ke negara asal mereka, sebab apabila
mereka kembali ke Myanmar, orang-orang ini akan kembali mendapat perlakuan
yang kejam dari rezim pemerintah militer Myanmar.

 

Kami berharap negara-negara ASEAN memperlakukan etnik Muslim Rohingya
dengan baik. Negara-negara ASEAN termasuk Indonesia didesak untuk
memperlakukan Muslim Rohingya dengan baik atas dasar rasa kemanusiaan dan
ukhuwah Islamiyah, kata Wakil Sekjen World Islamic People Leadership (WIPL)
Din Syamsuddin, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (17/2).

 

WIPL akan menampung orang-orang Rohingya itu bila tak ada negara ASEAN yang
mau menampung mereka. Meski demikian, menurutnya, pemerintah negara ASEAN
termasuk Indonesia tak lepas tangan atas tanggung jawab kemanusiaan mereka.

 

Saat ini, sekitar 300 orang Rohingya yang terdampar di Indonesia dan mereka
ditampung di Aceh memerlukan sejumlah bantuan seperti obat-obatan, makanan,
dan pakaian. Mereka membutuhkan uluran bantuan, karena itu, Din berharap
Indonesia akan memberikan bantuan dan perlindungan kepada warga Rohingya
itu.

 

Pemerintah Indonesia diharapkan tak membiarkan mereka terkatung-katung
nasibnya apalagi Indonesia pernah berhasil dalam menangani pengungsi
Vietnam, ujarnya.

 

Ia mendesak komunitas dan organisasi internasional yang selama ini membela
HAM memberikan perhatian pada nasib orang-orang Rohingya. Karena selama ini,
organisasi internasional yang kerap membela dengan gigih korban pelanggaran
HAM dan berbuat hal yang sama terhadap muslim Rohingya.

 

Kami memprotes keras langkah pemerintah Myanmar yang membuat orang-orang
Rohingya itu keluar dari negara mereka. Mereka pergi karena tak diperlakukan
secara adil. Pemerintah Myanmar telah melakukan pelanggaran HAM berat,
tegasnya.

 

Untuk itu, WIPL juga akan berupaya menggalang tokoh agama ASEAN untuk
menyampaikan pesan kepada pemerintah Myanmar agar memperlakukan Rohingya
dengan baik. Termasuk juga Thailand yang diyakini pernah melakukan
penyiksaan terhadap mereka. Kalau memungkinkan kami juga akan menyampaikan
hal ini dalam ASEAN Summit di Thailand bulan ini, pungkasnya.

 

Sementara itu, Diretur Eksekutif Centre for Dialogue and Cooperation among
Civilizaton (CDCC) Abdul Mu'ti menyatakan, dalam kasus Rohingya ini
Indonesia harus dapat memperlihatkan kepeduliannya, termasuk tokoh-tokoh
Islam harus bisa memberikan perhatian penuh terhadap muslim Rohingya.

 

Kalau di Palestina yang jauh umat muslim Indonesia memberikan perhatian
tapi kenapa untuk kasus Rohingya, hampir tidak ada respon dari tokoh sesama
muslim, tandasnya.(novel)

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/jangan-sia-siakan-muslim-rohingya-m
ereka-butuh-bantuan.htm

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza

2009-01-30 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Berikut ini versi terjemahan dalam bahasa Indonesia atas inti berita yang
diposting oleh pak Ambon.

Saya ambil dari eramuslim.  Maaf kalo tak berkenan.

Soalnya sebetulnya saya miris posting berita dari media Islam, takut
di-plengosi jama'ah WM :-)

Hiks .

 

Salam,

Flora

 

 

--

 

PM Turki Sumpah Serapahi Presiden Israel

Jumat, 30/01/2009 09:12 WIB

 Cetak |  Kirim Hubungan Israel-Turki Israel memasuki babak baru yang
dramatis. Dalam pertemuan di Davos, Swiss pekan ini, Perdana Menteri Turki,
Recep Tayyip Erdogan tanpa diduga secara berani meninggalkan forum
pembicaraan ekonomi dunia setelah beradu mulut dengan Presiden Israel,
Shimon Perez, Selasa malam (27/01). Erdogan tanpa rasa takut berdebat panas
dengan Perez tentang agresi Israel di Jalur Gaza.

 

Kalian membunuhi orang-orang. seru Erdogan keras kepada Perez. Apa yang
kalian lakukan tidak manusiawi!

 

Menanggapi perkataan Erdogan, Perez langsung memotong dengan panas, Apakah
Anda sungguh benar-benar mengerti akan situasi dimana ratusan roket
berhamburan dan menyerang perempuan dan anak-anak? Ada apa dengan Anda?
repetnya.

 

Erdogan tidak terima perkataan Perez, dan ia meminta waktu kepada moderator
untuk kembali bicara. Namun, ia hanya diberikan waktu satu menit saja.
Kalian, Israel, tidak pernah mau mendengarkan.

 

Setelah itu, Erdogan pun berkata, Bagi saya pertemuan Davos sudah selesai.
Saya tidak diizinkan untuk bicara di sini. Perdana Menteri kalian, Ohud
Olmert, mengatakan sangat senang memasuki Palestina dengan tank, peluru dan
roket, dan membunuh warganya. ujarnya dengan nada tegas kepada Perez, yang
langsung disambut dengan tepuk-tangan para hadirin. Setelah itu, Erdogan pun
meninggalkan forum dan dengan cuek melewati Perez yang tampak tertekan.
Erdogan mengatakan tak akan menghadiri lagi forum itu.

 

Perkataan Erdogan di atas langsung membuat Shimon Perez mengkerut. Ia
terlihat tidak pede dalam pertemuan itu. Perdana Menteri Kjell Magne
Bondevik dari Norwegia berkata, Saya tidak pernah melihat Perez seperti
itu. Ia mungkin sadar bahwa seluruh dunia sekarang sedang memusuhinya. Saya
sedih Erdogan meninggalkan forum.

 

Dukungan untuk Erdogan datang dari banyak pihak. Menteri Luar Negeri Mesir,
Moussa, yang selama debat hanya diam saja, berkomentar, Sikap Erdogan bisa
dipahami. Israel memang tidak pernah mendengarkan siapapun.

 

Hubungan Turki dengan Israel memang menjadi buruk ketika Israel melancarkan
Operasi Cast Lead ke Gaza. Recep Tayyip Erdogan adalah satu dari sedikit
pemimpin negara yang secara terang-terangan mengecam Israel. (sa/wb/jp)

 

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/pm-turki-sumpah-serapi-presiden-israel
.htm

 

Pulang ke Turki, Erdogan Disambut Bak Pahlawan

Jumat, 30/01/2009 14:26 WIB

 Cetak |  Kirim Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pulang mendapat
sambut bak seorang pahlawan saat tiba di negerinya sepulangnya dari
pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

 

Sekitar 5.000 orang bersorak sorai sambil melambaikan bendera Turki dan
bendera Palestina, ketika pesawat yang membawa Erdogan menyentuh landasan
bandara Turki hari Jumat pagi waktu setempat.

 

Rakyat Turki memuji ketegasan sikap Erdogan saat berdebat dengan Presiden
Israel Shimon Peres tentang agresi brutal Israel di Gaza dalam Forum Davos.
Seperti diberitakan, Erdogan melakukan aksi walk out saat debat dengan
Peres, karena moderator debat David Ignatius-kolomnis harian Washington
Post-tidak memberi kesempatan pada Erdogan untuk menjawab argumen Peres
tentang perang Israel di Gaza.

 

Ignatius hanya memberikan waktu satu menit pada Erdogan untuk merespon
pemaparan Peres yang memberikan justifikasi terhadap serangan brutal Israel
ke Gaza. Kesal dengan sikap Ignatius yang juga beberapa kali memotong
pernyataannya, Erdogan langsung meninggalkan kursinya sambil berkata pada
Peres Anda pembunuh. (ln/aljz)

 

--

 

 

Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza 

Posted by: Sunny am...@tele2.se 

Thu Jan 29, 2009 2:29 pm (PST) 

http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1233050211059pagename=JPost%2FJP
Article%2FShowFull

 

Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza

 

Erdogan walks past Peres and Ban

Jan. 29, 2009

HERB KEINON and AP , THE JERUSALEM POST 

Israeli-Turkish relations took a dramatic turn for the worse in Davos
Thursday night when Turkish Prime Minister Recep Tayyip Erdogan stormed
red-faced off the stage at the World Economic Forum after sparring with
President Shimon Peres over the fighting in Gaza. 

 

Erdogan was angry over being cut off by a panel moderator after listening to
an impassioned monologue by Peres defending Operation Cast Lead. 

 

Peres's defense was prompted by harsh criticism leveled at Israel not only
by Erdogan, but also by the two other panelists, Arab League head Amr Moussa
and UN Secretary-General Ban Ki-moon. 

 

You are killing people, 

[wanita-muslimah] Re: Ternyata GOLPUT TIDAK HARAM, Menurut MUI.

2009-01-29 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Duluu, waktu saya pernah 5 tahun tinggal di Argentina, golput itu
dikategorikan sebagai un delito, melanggar hukum.

Jadi orang pada takut golput, karena ancamannya masuk penjara.

Hari H untuk nyoblos ditetapkan pada hari Minggu.  Jadi tak ada alasan untuk
mangkir.

 

Salam,



 

Re: Ternyata GOLPUT TIDAK HARAM, Menurut MUI. 

Posted by: Ari Condro masar...@gmail.com   masarcon 

Thu Jan 29, 2009 12:47 am (PST) 

Aku lom pernah nyoblos nih. Enaknya pilih yang mana ya ? 

 

Ayo ayo, yg mau dicoblos silakan mempromosikan profil masing masing. Japri
aja tapinya, soale di milis wm dilarang kampanye ... Hehe  

 

 

salam, 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Ternyata GOLPUT TIDAK HARAM, Menurut MUI.

2009-01-29 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
 

Betul, dulu kami tinggal di Argentina 5 tahun, lalu di Kuba 4 tahun.

Mereka nyoblosnya kan diatur dg jadwal masing2, jadi nggak sampai boros
waktu yang dihabiskan utk ngantri.

Jadwal Misa di gereja juga beragam, jadi masih tetap bisa menghadiri Misa,
kalau mau.

Tapi. seingat saya, yang saya lihat gereja kok sepi2 aja, nggak banyak
jamaah.

Kayaknya mereka baru datang ke gereja kalau ada pernikahan atau kesripahan
(kematian), atau komunion.

Yang di Kuba sih, nyoblos bisa dipastikan 100% untuk Fidel Castro.  Rela
nggak rela . 

Gereja di Kuba dijadikan museum.  Ibu2 expatriat tiap Rabu pada jalan2
mengunjungi berbagai gereja, 

istana tempat singgah Christopher Columbus, Museo de Bellas Artes, pabrik
cerutu, pabrik parfum, rhum, dsb.

Kuba itu ibarat mobile museum, di mana2 selalu ada tempat2 peninggalan
sejarah.

Begitu .

 

Salam,

Flora

 

--

 

 

Re: Ternyata GOLPUT TIDAK HARAM, Menurut MUI. 

Posted by: Ari Condro masar...@gmail.com   masarcon 

Thu Jan 29, 2009 7:08 am (PST) 

Flora dan wahyu dulu bukannya di Kuba ?

 

Kalo kuba sih emang rata rata atheis, secara dia komunis gitu lho . :p

 

salam,

 

-Original Message-

From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com

 

Date: Thu, 29 Jan 2009 15:52:23 

To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ternyata GOLPUT TIDAK HARAM, Menurut MUI.

 

ah mosok sih?

hari minggu kan hari ke gereja

terus orang argentina kan religius

jadi kalau nyoblos hari minggu kan malah bolos ke gereja

tar MGA (Majelis Gereja Argentina) mengeluarkan fatwa haram nyoblos :))

 

salam,

--

wikan



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kenapa Ulil, Lutfi dan Carter Beda

2009-01-22 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Kenapa Ulil, Lutfi dan Carter Beda

Oleh : Redaksi 22 Jan 2009 - 6:00 am 

 

Oleh: Amran Nasution *

Seluruh dunia mengutuk Israel. Tapi tokoh Jaringan Islam Liberal
mengampanyekannya. Jimmy Carter saja menuding Israel memelaratkan orang
Palestina.

 

Sejak perang di Gaza memasuki pekan kedua, kian jelas Israel akan mengulang
apa yang dialaminya dengan Hizbullah di Lebanon pada 2006: kegagalan.
Pendapat seperti itu, antara lain, bisa dibaca dari tulisan Jackson Diehl,
wartawan The Washington Post.

 

Dalam sebuah artikel berjudul Hard Lesson for Israel (Pelajaran pahit bagi
Israel) di korannya 9 Januari lalu, Diehl menulis bahwa tujuan serangan
Israel adalah mengurangi kemampuan militer Hamas secara substansial, dan
kemudian memaksa Hamas menyetujui gencatan senjata dengan berbagai
keuntungan buat Israel. 

 

Ternyata Hamas bisa bertahan. Walau kecil, korban di pihak Israel sudah
jatuh. Lebih dari itu Israel dikecam dunia karena serangannya mengakibatkan
jatuhnya banyak korban sipil - seperti wanita dan anak-anak -- yang tersiar
ke seluruh dunia melalui layar televisi. Citra negeri Yahudi itu
hancur-hancuran.

 

Maka akhirnya Israel harus mengumumkan gencatan senjata sepihak dalam
kondisi yang tak memuaskannya. Dan ini terjadi 18 Januari lalu, hanya
beberapa hari sebelum Amerika dipimpin pemerintah baru Barack Obama yang
lebih cerdas, lebih menyukai perdamaian.

 

Serangan Israel sejak 27 Desember lalu, memang dilakukan seperti mengejar
setoran, mumpung George Bush masih Presiden Amerika Serikat. Serangan
mengakibatkan puluhan masjid porak-poranda - Israel sengaja mengebom masjid
dengan dalih tempat suci itu dijadikan Hamas ajang penyimpanan senjata dan
amunisi - sejumlah sekolah, termasuk sekolah internasional Amerika (American
International School) dan sekolah PBB (United Nations School), kantor pers,
rumah sakit, berbagai fasilitas umum, rumah-rumah pribadi. Sekitar 1245
orang Palestina tewas, lebih separuhnya adalah orang sipil, terutama wanita
dan anak-anak. Lebih 5300 orang cedera.

 

Belakangan tank Israel malah menembaki markas PBB. Juga dihancurkan
fasilitas air minum dan listrik. Tampaknya Israel ingin menjadkan Gaza yang
sekarang pun sudah amat miskin dan menderita, kembali hidup seperti di zaman
batu. Tanpa fasilitas apa pun. 

 

Jon Alterman, Ketua Program Timur Tengah di Center for Strategic and
International Studies (CSIS) Washington, berpendapat serangan dipaksakan
Israel karena mereka tak yakin pada reaksi Barack Obama bila serangan
dilakukan setelah Obama dilantik menjadi presiden.

 

Penasehat politik Obama, David Axelrod, dalam sebuah acara di jaringan
televisi CBS, mengatakan Obama akan bekerjasama erat dengan Israel. Negeri
itu adalah sekutu terdekat Amerika di kawasan. ''Tapi Obana akan
melakukannya dengan mempromosikan perdamaian, bekerja sama dengan Israel dan
Palestina untuk mencapai tujuan itu,'' katanya.

 

Agaknya Obama harus realistis pada kondisi negerinya. Ekonominya morat-marit
dilanda krisis. Utangnya 11,3 triliun dollar, merupakan yang terbesar di
dunia. Belakangan ada tanda-tanda China mulai enggan membeli obligasi
Amerika Serikat. Selama ini China merupakan negara pembeli obligasi atau
surat utang dari Amerika terbesar - selain negara di Timur Tengah dan
Jepang.

 

Entah kemana lagi Amerika Serikat menambah utang bila China dan Timur Tengah
telah menghindar. Padahal program Obama untuk melawan krisis membutuhkan
dana ratusan milyar dollar, antara lain, untuk pembangunan proyek-proyek
infra-struktur.

 

Dalam kondisi seperti ini tentu tak realistis Obama memperluas peperangan di
Timur Tengah demi mendukung nafsu Israel, misalnya, dengan menyerang Iran
dan Suriah, dua negara yang konsisten mendukung perjuangan Hamas.

 

Obama malah akan menarik tentaranya dari Iraq, sekaligus menciptakan
perdamaian di Timur Tengah, salah satu program yang dijajakannya waktu
kampanye. Artinya, masa-masa Israel merajalela selama 8 tahun kepemimpinan
George Bush agaknya sudah berakhir.

 

Kelompok Neokon 

Israel memang perkasa secara militer. Dia satu-satunya negara di Timur
Tengah yang memiliki senjata nuklir. Tapi ia adalah sebuah negeri kecil
dengan 7 jutaan penduduk yang terkepung oleh negara-negara Arab. Tanpa
Amerika Serikat, Israel bukanlah apa-apa. Tanpa Amerika, Israel sudah kalah
dalam perang Oktober 1973. Dan tanpa bantuan Amerika, Israel tak akan semaju
sekarang.

 

Buku The Israel Lobby and U.S. Foreign Policy (Farrar, Straus  Giroux,
2007) yang ditulis dua akedemisi ternama, Profesor John Mearsheimer
(University of Chicago) dan Profesor Stephen Walt (Kennedy School of
Government, Harvard University) membuat sinyalemen seperti itu.

 

Sejak Perang Oktober 1973, Washington sudah memberi bantuan kepada Israel
sebesar 140 milyar dollar. Tak satu pun negara di dunia yang pernah diberi
bantuan sebesar itu oleh Amerika. Tidak juga negera-negara Eropa yang
menjadi sekutu Amerika Serikat di dalam NATO. Sejak 1976 sampai sekarang,
setiap tahun Amerika memberikan bantuan 

[wanita-muslimah] War and Natural Gas: The Israeli Invasion and Gaza's Offshore Gas Fields

2009-01-21 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
http://www.globalresearch.ca/index.php?context=va
http://www.globalresearch.ca/index.php?context=vaaid=11680 aid=11680

 

War and Natural Gas: The Israeli Invasion and Gaza's Offshore Gas Fields

 

 

by Michel Chossudovsky

 

 

Global Research, January 8, 2009 

 

 

 

 Email this article to a friend

 Print this article 

 

 

 

The military invasion of the Gaza Strip by Israeli Forces bears a direct
relation to the control and ownership of strategic offshore gas reserves. 

 

This is a war of conquest. Discovered in 2000, there are extensive gas
reserves off the Gaza coastline. 

 

British Gas (BG Group) and its partner, the Athens based Consolidated
Contractors International Company (CCC) owned by Lebanon's Sabbagh and Koury
families, were granted oil and gas exploration rights in a 25 year agreement
signed in November 1999 with the Palestinian Authority. 

 

The rights to the offshore gas field are respectively British Gas (60
percent); Consolidated Contractors (CCC) (30 percent); and the Investment
Fund of the Palestinian Authority (10 percent). (Haaretz, October 21,
2007). 

 

The PA-BG-CCC agreement includes field development and the construction of a
gas pipeline.(Middle East Economic Digest, Jan 5, 2001). 

 

The BG licence covers the entire Gazan offshore marine area, which is
contiguous to several Israeli offshore gas facilities. (See Map below). It
should be noted that 60 percent of the gas reserves along the Gaza-Israel
coastline belong to Palestine.  

 

The BG Group drilled two wells in 2000: Gaza Marine-1 and Gaza Marine-2.
Reserves are estimated by British Gas to be of the order of 1.4 trillion
cubic feet, valued at approximately 4 billion dollars. These are the figures
made public by British Gas. The size of Palestine's gas reserves could be
much larger. 

 

 

 

Map 1

 

 

 

 

Map 2

 

Who Owns the Gas Fields

 

The issue of sovereignty over Gaza's gas fields is crucial. From a legal
standpoint, the gas reserves belong to Palestine. 

 

The death of Yasser Arafat, the election of the Hamas government and the
ruin of the Palestinian Authority have enabled Israel to establish de facto
control over Gaza's offshore gas reserves. 

 

British Gas (BG Group) has been dealing with the Tel Aviv government. In
turn, the Hamas government has been bypassed in regards to exploration and
development rights over the gas fields. 

 

The election of Prime Minister Ariel Sharon in 2001 was a major turning
point. Palestine's sovereignty over the offshore gas fields was challenged
in the Israeli Supreme Court. Sharon stated unequivocally that Israel would
never buy gas from Palestine intimating that Gaza's offshore gas reserves
belong to Israel. 

 

In 2003, Ariel Sharon, vetoed an initial deal, which would allow British Gas
to supply Israel with natural gas from Gaza's offshore wells. (The
Independent, August 19, 2003) 

 

The election victory of Hamas in 2006 was conducive to the demise of the
Palestinian Authority, which became confined to the West Bank, under the
proxy regime of Mahmoud Abbas.  

 

In 2006, British Gas was close to signing a deal to pump the gas to Egypt.
(Times, May, 23, 2007). According to reports, British Prime Minister Tony
Blair intervened on behalf of Israel with a view to shunting the agreement
with Egypt. 

 

The following year, in May 2007, the Israeli Cabinet approved a proposal by
Prime Minister Ehud Olmert  to buy gas from the Palestinian Authority. The
proposed contract was for $4 billion, with profits of the order of $2
billion of which one billion was to go the Palestinians. 

 

Tel Aviv, however, had no intention on sharing the revenues with Palestine.
An Israeli team of negotiators was set up by the Israeli Cabinet to thrash
out a deal with the BG Group, bypassing both the Hamas government and the
Palestinian Authority:   

 

Israeli defence authorities want the Palestinians to be paid in goods and
services and insist that no money go to the Hamas-controlled Government.
(Ibid, emphasis added)

 

The objective was essentially to nullify the contract signed in 1999 between
the BG Group and the Palestinian Authority under Yasser Arafat. 

 

Under the proposed 2007 agreement with BG, Palestinian gas from Gaza's
offshore wells was to be channeled by an undersea pipeline to the Israeli
seaport of Ashkelon, thereby transferring control over the sale of the
natural gas to Israel. 

 

The deal fell through. The negotiations were suspended:

 

 Mossad Chief Meir Dagan opposed the transaction on security grounds, that
the proceeds would fund terror. (Member of Knesset Gilad Erdan, Address to
the Knesset on The Intention of Deputy Prime Minister Ehud Olmert to
Purchase Gas from the Palestinians When Payment Will Serve Hamas, March 1,
2006, quoted in Lt. Gen. (ret.) Moshe Yaalon, Does the Prospective Purchase
of British Gas from Gaza's Coastal Waters Threaten Israel's National
Security?  Jerusalem Center for Public Affairs, October 2007)

 


[wanita-muslimah] Yes George, you served your master well

2009-01-19 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Yes George, you served your master well  

 

14.01.2009 

 

Source: Pravda.Ru 

http://english.pravda.ru/world/americas/106942-0/

 

 

 

Now George it is over. Your Faustian deal gave you eight years of illegal
and undeserved power. 

 

And did you make the most of it! You stole elections without hesitation, you
lied without compunction, you started illegal wars without any consideration
for international law, you shredded the Constitution without any respect for
the check-and-balance system, you opened up concentration camps without any
concern for the rule of law, and you maimed, tortured, and murdered without
any regard for fundamental human rights. 

 

You fiddled while New Orleans floundered, while your cronies in the oil
industry drove prices through the roof, while war profiteers ruthlessly
plundered Iraq, and while the economy suffered its worst decline in decades.


 

Yes George, you served your master well. 

 

And he served you. The suffering you inflicted upon others never touched
you-aside from a pair of poorly aimed shoes. You were never impeached,
prosecuted or even censured as a war criminal. And the fact that you
intend-as you stated in your final press briefing-to spend your days
lounging on the beach, when you should be spending them in a prison cell,
adds just another name to the historical list of evildoers who have been
rewarded for their crimes. 

 

Many critics claim that your arrogance, your ineptitude, and your
self-serving distortions of the Christian faith are to blame for the
eight-year nightmare you thrust upon the world. They say that history will
recognize this, and perhaps not judge you so harshly. 

 

If that be so then history will be a lie, because it will fail to recognize
what millions of Americans also failed to recognize before you stole your
first election: that you and your cronies are pure and simply evil. 

 

One can vilify Hugo Chavez and the Mayan Indians all they want for openly
recognizing this evil. The truth is that those Americans who refused to
recognize your evil only confirmed that classic line from the movie THE
USUAL SUSPECTS: The greatest trick the devil ever pulled was convincing the
world he didn't exist. 

 

Many Americans shared your arrogance, and it blinded them to your hypocrisy.
America, they claimed, was better than those petty dictatorships in
third-world countries that loathe democracy, freedom and human rights. And
thus they allowed you to turn America into the very beast they claimed to
abhor. 

 

You condemned the tyranny of Saddam Hussein. Yes, he was an evil man. Yes,
he placed people in illegal detention, used torture, rigged elections, and
killed for political reasons. Yet, at the end of the day, his legacy is not
much different from yours. So can it truly be called justice when he paid
for his crimes with his life, while you pay for yours lounging about in a
beachside mansion? 

 

During your illegal occupancy of the White House, you also exposed the
corporate-controlled media for what they really are, profit-driven machines
dealing in sensationalism and superficiality so they don't have to cover
actual news. 

 

Today these media unabashedly refer to the conflict in Iraq as an unpopular
war. But just a few years ago they were the primary cheerleaders fueling
this war, silencing anti-war voices, and even firing reporters who
questioned your motives for invading Iraq. 

 

Your seventy-five percent disapproval rating today masks the fact that just
a few years ago your approval rating stood at eighty-six percent, and at
pro-war rallies throughout America participants were speaking of you and
your fellow war criminals as if you were deities. What a different world it
would now be if this eighty-six percent had recognized the depths of your
evil before the coup of 2000, instead of when it was too late. 

 

I wish there was a silver lining to the clouds that shrouded America for the
past eight years. One could argue that beginning the new millennium in the
grip of your evil means there is no place to go for the next nine hundred
and ninety-two years but up. But this obscures the fact that those who fail
to acknowledge evil at its inception are forever destined to be manipulated
by mendacious, venal, megalomaniacal people who, to paraphrase Jesus, are
willing to lose their souls to gain the world. 

 

But for you George it is over. Satan has fulfilled his end of the bargain.
One day you and your cronies will be obligated to fulfill yours. Now all
that is left to ask is this: Was the prospect of making reservations in
history worth making reservations in hell? 

 

So good riddance to George W. Bush, Dick Cheney, Donald Rumsfeld, John
Ashcroft, Alberto Gonzales, Paul Wolfowitz, Condoleezza Rice, John Yoo, Karl
Rove and the other architects of evil too numerous to mention. May all the
pain, suffering, torture and injustice you and your cronies inflicted upon
others ultimately be visited upon you-for all eternity. 

 


[wanita-muslimah] Israel Tarik Pasukan, Hamas Umumkan Gencatan Senjata

2009-01-18 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Senin, 19/01/2009 04:50 WIB

 

Israel Tarik Pasukan, Hamas Umumkan Gencatan Senjata

Indra Subagja - detikNews

 

Jakarta - Akhirnya gencatan senjata tercapai di Gaza, Palestina. Ini setelah
Israel menarik mundur tentaranya. Tidak lama, pihak Hamas pun mengumumkan
gencatan senjata.

 

Seperti dikutip Reuters, Senin (19/1/2009), dalam waktu 1 minggu, Israel
akan melakukan penarikan pasukan. Dan tidak lama setelah terjadi gencatan
senjata, tembakan ke udara terdengar dari masing-masing pihak.

 

Kami tidak ingin tinggal di Gaza, dan kami ingin pergi secepatnya, kata PM
Israel Ehud Olmert setelah berbicara dengan pemimpin Eropa di Jerusalem.

 

Tentara dan kendaraan lapis baja terlihat mulai mundur perlahan dari
perbatasan Gaza sejak Senin dini hari. Ini mengakhiri peperangan selama 22
hari yang telah menewaskan 1.300 warga Palestina, dan 10 tentara Israel,
serta 3 penduduk sipil.

 

Warga Gaza juga tampak mulai memasuki pusat kota, setelah bersembunyi di
tempat aman. Berdasarkan data dari Biro Statistik Palestina, 4 ribu gedung
hancur akibat peperangan ini, dan dibutuhkan dana sekitar US$ 1,6 miliar
untuk memperbaiki infrastruktur.(ndr/gah)

 

---

 

Re: Israel declares unilateral Gaza cease-fire 

Posted by: Dwi Soegardi soega...@gmail.com   soegardi 

Sun Jan 18, 2009 10:00 am (PST) 

semua pada gemblung emang :-)

 

Israel bilang Hamas sudah dilumpuhkan.

Terus baiknya Hamas diem manis aja?

 

Hamas masih menembakkan roket mainannya ke Israel.

Pesawat tempur Israel langsung membalas.

(hmm so much for cease fire)

 

Masing-masing masih ingin menunjukkan siapa yang menang.

Mboh, tapi yang kalah jelas. Ribuan tewas dan luka-luka, dan kelaparan.

 

trus di sini juga masih ngomongin.

emang gemblung 

 

On Sun, Jan 18, 2009 at 1:45 AM, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

 kalau baca jawa pos pagi ini sih, malah hamas yang menolak gencatan
senjata.

 

 gemblung opo piye, iki  :(



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Ada gempa di irian. Umat muslim kemana ?

2009-01-16 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Mbak Mei,

Israel mengincar lalu membantai Hamas itu kan cuma alasan pembenaran saja.

Sejatinya Israel ingin menghabisi SELURUH orang Palestina,

Terlebih anak2 Palestina, supaya tak ada lagi generasi penerus Palestina,

Wanita2 Palestina harus habis, supaya tak ada lagi makhluk yang akan
melahirkan generasi Palestina

Hamas exist atau tidak, pokoknya orang Palestina harus dihabisi .

Supaya aneksasi tanah jalan terus, expand ..expand . caplok.caplok

Itu agenda sejatinya Israel.  Dengan menghalalkan segala cara.  Dianggepe
wong sak donya bodo kabeh.

Malah ada yang menyayangkan tuh .. kok serangan Israel nggak seefektif
tsunami Aceh sih?

 

Tetangga TimTeng sekitarnya memang pada ngawet sama polisi dunia juga
sih,

Biarpun kaya hasil alam minyaknya, tapi operatornya siapa, kalau bukan
polisi dunia yg juga berbisnis di minyak.

 

Salam,

Flora

 

--

 

Re: Ada gempa di irian. Umat muslim kemana ? 

Posted by: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id 

Fri Jan 16, 2009 12:40 am (PST) 

Pak Ariel itu gimana sih

Yg dilawan Israel itu gerilyawan Hamas bukan Palestina secara keseluruhan.

Lha wong tetangga Palestina saja tenang2, gak bantu2; Liga Arab juga diam2
saja.

Ketuanya malah jalan2 ke Jakarta, ngapain gitu?

Artinya kan ada 'sesuatu' yg terjadi yg bukan seperti anggapan umum.

 

Di sini [ milis2 tetangga] malahan salah kaprah, Yahudi yg diserang.

Lha kan di Palestina juga ada orang yahudi.

 

salam, 

l.meilany

 

- Original Message - 

From: ariel 

To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 

Sent: Monday, January 12, 2009 8:25 AM

Subject: [wanita-muslimah] Re: Ada gempa di irian. Umat muslim kemana ?

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote:

 

 Sesuai subyek. Banjir di mana mana, di irian juga baru gempa hebat.

Tapi demonya melulu palestina.

 

 Pada ke mana nih umat muslim ? Pekarangan sendiri belum diberesin.

Sodara setanah air menderita di lupakan.

 

 Masa yg ngurus banjir hanya tongtongsot ? Lha papua bagaimana ? Apa

kudu panggil pailul dulu ? Jangan bilang, karena papua banyak yang

kresten, lantas mereka bukan sodara lho, yah.

 

 salam,

 

 

ya beda dong.

krisis di palestina masalah bersama umat, makanya dituntut kepedulian

ekstra tinggi per individu. sedang masalah bencana alam itu tanggung

jawab pemerintah, merekalah yang harusnya bertindak, tapi masalah

palestina jangan sampai dilupakan oleh pemerintah juga.

 

salam,

-ariel-



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Busana Kaum Perempuan Penjaja Seks

2009-01-16 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Hi.. hi.. mbak Mei ini lugu banget deh ..

Arcon itu kan sedang meledek Nabi Muhammad, 

yang hidup di jaman belum ada kertas tissue WC,

sarana MCK juga masih primitif, 

sumber air juga embuh ada ato nggak

pepohonan, dedaunan, mbuh-mbuhan .. ada ato nggak, 

adanya cuman pasir dan batu2 kecil

Maka, kalo nggak ada air, ya bersihkan saja dirimu dengan batu2 itu.

Itu lho yang sedang di- ijtihad oleh Arcon terhadap wejangan Nabi ttg bgmn
bersih2 diri.

 

 

Salam,

Flora

 

 

Re: Jilbab dan Busana Kaum Perempuan Penjaja Seks 

Posted by: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id 

Fri Jan 16, 2009 12:40 am (PST) 

 

 

Batu untuk apa

Untuk ngusir setankah?

 

Dulu waktu kecil kalo pergi2 saya dianjurkan bawa batu oleh alm ibu saya.

Katanya kalo kebelet BAK/BAB dijalan genggam tuh batu kuat2, insya Allah

perasaan kebelet itu akan hilang sampai ketemu WC umum.

Dan itu manjur.

 

Setelah besar saya menduga bahwa batu itu untuk media konsentrasi,
mengalihkan perhatian

 

Wallahualam, 

Salam, 

l.meilany

- Original Message - 

From: Ari Condro 

To: Milis wm 

Sent: Thursday, January 15, 2009 1:29 PM

Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan Busana Kaum Perempuan Penjaja
Seks

 

Hidup perburuan cicak

Hidup poligami

Mari menikah beramai ramai di usia 12 tahun

Yg laki laki mari pipis sambil berjongkok

Jangan lupa bawa 3 buah batu kemanapun anda pergi

 

salam,



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Ada gempa di irian. Umat muslim kemana ?

2009-01-16 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Nggak usah pake logika, genocide oleh Israel terhadap Palestina itu sudah
keporo nyoto dari sejak jaman dulu, bahkan sebelum Hamas dibentuk.

It has been way too obvious!  Tidak perlu harus cerdas dulu untuk mengetahui
apa sesungguhnya agenda Israel.

Mau ditutupi, mau berkelit, ngeles, mungkir, atau apapun, tidak akan bisa
mengelabuhi siapapun.

Bahkan terhadap orang2 yang nge-fans terhadap Israel.  

Mereka tak bisa menipu diri terhadap kenyataan ketidakadilan, kedholiman
yang dilakukan Israel.

 

Ya ndak? Ya ndak?

 

--

Re: Ada gempa di irian. Umat muslim kemana ? 

Posted by: werkuwer mnug2...@yahoo.com   werkuwer 

Fri Jan 16, 2009 4:41 am (PST) 

 

 

logikanya kan gini: hamas ada di palestina. jadi ini perangnya 

palestina. hamas adalah orang-orang arab. jadi ini perangnya bangsa 

arab. hamas beragama islam. jadi ini perangnya orang islam. hehehe...

kecian ndak logika ini? 

 

-

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas \GMail\ 

florapamung...@... wrote:

 

 Mbak Mei,

 

 Israel mengincar lalu membantai Hamas itu kan cuma 

alasan pembenaran saja.

 

 Sejatinya Israel ingin menghabisi SELURUH orang Palestina,

 

 Terlebih anak2 Palestina, supaya tak ada lagi generasi penerus 

Palestina,

 

 Wanita2 Palestina harus habis, supaya tak ada lagi makhluk yang 

akan

 melahirkan generasi Palestina

 

 Hamas exist atau tidak, pokoknya orang Palestina harus dihabisi .

 

 Supaya aneksasi tanah jalan terus, expand ..expand . caplok.caplok

 

 Itu agenda sejatinya Israel. Dengan menghalalkan segala cara. 

Dianggepe

 wong sak donya bodo kabeh.

 

 Malah ada yang menyayangkan tuh .. kok serangan Israel nggak 

seefektif

 tsunami Aceh sih?

 

 

 

 Tetangga TimTeng sekitarnya memang pada ngawet sama polisi 

dunia juga

 sih,

 

 Biarpun kaya hasil alam minyaknya, tapi operatornya siapa, kalau 

bukan

 polisi dunia yg juga berbisnis di minyak.

 

 

 

 Salam,

 

 Flora



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] WHY ORTHODOX JEWS ARE OPPOSED TO A ZIONIST STATE (Re: Peta Palestina .......)

2009-01-12 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
WHY ORTHODOX JEWS ARE OPPOSED TO A ZIONIST STATE

 

First some introductions:

 

1) What is The People of Israel ? 

 

The People of Israel have existed for thousands of years. 

They have their own particular, essential nature. 

The Torah is the source of their essential nature. 

Without Torah and Faith there is no People of Israel. 

Whoever denies the Torah and the Faith is no longer part of the People of
Israel. 

The purpose of the People of Israel in this world is Divine Service. 

Their salvation is occupation in Divine Service. 

 

2) What is Zionism? 

 

Zionism is a relatively new thing. 

It has only existed for a century. 

Zionism redefines the true essential nature of the People of Israel, and
substitutes for it a completely contradictory and opposite character - a
materialistic worldly nation. 

Their misfortune is lack of what other nations possess, i.e. a state and
army. 

Their salvation is possession of a state and army etc. 

This is clearly spelled out in the circles of Zionist thought, and among the
leaders of the Zionist State, that through changing the nature and character
of the People of Israel and by changing their way of thinking they can set
before the People of Israel their salvation -- a state and an army. 

The People of Israel oppose the so-called State of Israel for four
reasons: 

 

FIRST -- The so-called State of Israel is diametrically opposed and
completely contradictory to the true essence and foundation of the People of
Israel, as is explained above. The only time that the People of Israel were
permitted to have a state was two thousand years ago when the glory of the
creator was upon us, and likewise in the future when the glory of the
creator will once more be revealed, and the whole world will serve Him, then
He Himself (without any human effort or force of arms) will grant us a
kingdom founded on Divine Service. However, a worldly state, like those
possessed by other peoples, is contradictory to the true essence of the
People of Israel. Whoever calls this the salvation of Israel shows that he
denies the essence of the People of Israel, and substitutes another nature,
a worldly materialistic nature, and therefore sets before them, a worldly
materialistic salvation, and the means of achieving this salvation is
also worldly and materialistic i.e. to organize a land and army. However,
the true salvation of the People of Israel is to draw close to the Creator.
This is not done by organization and force of arms. Rather it is done by
occupation to Torah and good deeds. 

 

SECOND -- Because of all of this and other reasons the Torah forbids us to
end the exile and establish a state and army until the Holy One, blessed He,
in His Glory and Essence will redeem us. This is forbidden even if the state
is conducted according to the law of the Torah because arising from the
exile itself is forbidden, and we are required to remain under the rule of
the nations of the world, as is explained in the book VAYOEL MOSHE. If we
transgress this injunction, He will bring upon us (may we be spared)
terrible punishment. 

 

THIRD -- Aside from arising from exile, all the deeds of the Zionists are
diametrically opposed to the Faith and the Torah. Because the foundation of
the Faith and Torah of Israel is that the Torah was revealed from heaven,
and there is reward for those who obey it and punishment for those who
transgress it. The entire People of Israel is required to obey the Torah,
and whoever doesn't want to, ceases to be part of the congregation of
Israel. 

 

FOURTH -- Aside from the fact that they themselves do not obey the Torah
they do everything they can to prevent anyone they get under their power
from fulfilling the commands of the Torah, the claims to freedom of religion
are lies. They fight with all of their strength to destroy the Faith of
Israel. 

 

The Zionists claim that they are the saviors of Israel, but this is refuted
by twelve things: 

 

FIRST -- If one contemplates the two thousand years of our exile, take any
hundred years even the hardest, one will not find as much suffering,
bloodshed, and catastrophes for the People of Israel in the period of the
Zionists, and it is known that most of the suffering of this century was
caused by the Zionists, as our Rabbis warned us would be the case.

 

SECOND -- It is openly stated in books written by the founders of Zionism
that the means by which they planned to establish a state was by instigating
anti-Semitism, and undermining the security of the Jews in all the lands of
the world, until they would be forced to flee to their state. And thus they
did - They intentionally infuriated the German people and fanned the flames
of Nazi hatred, and they helped the Nazis, with trickery and deceit, to take
whole Jewish communities off to the concentration camps, and the Zionists
themselves admit this. (See the books Perfidy, Min Hameitzor, etc.). The
Zionists continue to practice this strategy today. They incite 

[wanita-muslimah] Speech by Anti Zionist Orthodox Jews in protest to stop the Masacre in Gaza

2009-01-12 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
The following speech was delivered by Anti Zionist Orthodox Jews at the
Emergency Protest to Stop the Massacre in Gaza rally, Rockefeller Center,
New York City, 

 

December 27, 2008, 2.00 PM 

and again at a Protest in London on December 28, 2008 

(This speech was originally delivered in Durban, South Africa by Rabbi Y D
Weiss)

 

 

May our words be pleasing to the Creator and cause His Great Name to be
sanctified. 

 

Assalaam Aleikhum:

 

The world stands aghast as the atrocities being committed by the Zionist
regime in Gaza, becomes known in ever greater and shocking detail.

 

Mere words are insufficient to express the pain that all mankind feels at
the plight of the Gaza and Palestinian people.

 

For over one hundred years, they have been subject to a carefully conceived
plan, to drive them from their homes and their land.

 

Throughout their history, the Zionists have resorted to intimidation, war,
ethnic cleansing and state-sponsored terrorism to achieve their goals.

 

This is, has been and continues to be, the criminal agenda of the Zionist
movement. But among this movement's greatest crimes, is that it has claimed
to carry out these nefarious actions in the name of holiness, in the name of
the Almighty, in the name of Judaism and the Jewish people !!

 

This is a wicked and monstrous lie !!

 

It is a desecration of our religion !!

 

Judaism forbids and rejects Zionism and the existence of the State of
Israel. We have been expressly commanded by the Almighty that we are
forbidden to have our own sovereignty in this heavenly decreed exile, we are
also forbidden to rebel against any nation. Torah believing Jews, under the
leadership of the most esteemed rabbis of the 20th century have always
opposed and fought against Zionism and ultimately the State of Israel.

 

Unfortunately in recent years the Zionists have succeed in seducing and
co-opting members of the religious community and some rabbis into support of
not allowing the return of the rightful owners, the Palestinian people, to
their land, by fear mongering, by appealing to their worst fears, that there
is a religious conflict and that the Arabs always have had an ingrained hate
for the Jews. Especially, they claim, that because of the many years of the
existence of the State of Israel, if the Palestinians where to return to
their land, they would massacre the Jews, may the Almighty protect us.

 

Anyone familiar with the ploys and techniques of the Zionist State is aware
of this fact.

 

Before the advent of Zionism, Muslims and Christian, Arabs and Jews, lived
peacefully together in the Holy Land, as in all the Muslim lands, - Ask your
grandparents! - They remember those peaceful days! And in fact it is here
the opportune time to thank all the Muslim countries for their extraordinary
friendship, hospitality and safe haven that they have provided to the Jewish
people throughout the ages!

 

The Zionists rely on the Bible, the Torah, for their imaginary right to
ethnically cleanse the Palestinian people and to subjugate them. This is a
pathetic joke! The Zionists have always been heretics and rejected all the
fundamental tenets of our faith, and yet they have the nerve, the arrogance,
the audacity, the chutzpa, to pretend to base their behavior on our holy
Torah.

 

We know what our holy writings and our great rabbis have taught us - that we
are forbidden to subjugate or oppress anyone or to desecrate the holiness of
the Holy Land with paths of violence, ethnic cleansing, discrimination and
military power. Our religion teaches justice. It teaches peace. It teaches
compassion. In fact, the greatest and ultimate hope and prayer of the Jewish
people is, that when the Messiah comes that then Nation shall no longer
lift up sword against nation, and they will make war no more. All nations
will serve God together in peace.

 

To the governments of the world, it is not through your support of the
Zionist regime - the State of Israel, that the Jewish people are being
helped! On the contrary, this tragic historical mistake has led to the
killing of Arabs and Jews alike. The governments of the great powers, by
supporting the State of Israel are not only harming the Palestinian people
but they are also unwittingly contributing to the growth of hostility
towards Jews worldwide!

 

To our Jewish brethren, we beg! Do not be intimidated by ruthless Zionist
bullying and violence!! - Proclaim loudly and clearly your outrage, pain and
sympathy for the people of Gaza and that those who show contempt for the
Torah, the teachings of our rabbis, and disregard the ethical and moral
basics of our faith, have no right to speak on behalf of the Jewish People
or Judaism!

 

We must tell the world that self rule, sovereignty and ALL the rights of the
Palestinian people, must be restored throughout historic Palestine! This is
a requirement of Jewish ethics and values! Jewish justice demands the return
of the Palestinian refugees to their homes, 

[wanita-muslimah] OOT - Fw: Kantin Kejujuran Tulungagung Bangkrut

2009-01-07 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
TULUNGAGUNG - Kantin kejujuran SMUN 01 Boyolangu Kabupaten Tulungagung

yang di-launching 20 hari lalu bangkrut.

  

Pasalnya, modal awal yang disediakan panitia dan diharapakan bisa

mencegah prilaku korupsi sejak dini tak kembali.

 

  Realita ini membuat pihak sekolah memutuskan menutup sementara kantin

kejujuran. NY salah satu siswa kelas III IPA menuturkan, tidak sedikit dari

teman-temanya yang sengaja   mengambil untung dalam proyek yang disponsori

Kejaksaan itu.

 

  Siswa yang tidak jujur dengan leluasa mengambil makanan dan minuman

(mamin) tanpa harus membayar. Kalaupun membayar, biasanya oknum siswa ini

mengambil kembalian uang yang tidak sesuai. Dalam evaluasi, modal awal

sebesar Rp1.500.000, hanya kembali sebesar Rp90.000. Ini yang menjadikan

kantin kejujuran ini harus ditutup untuk sementara, ujarnya dengan mewanti

agar namanya tidak dikorankan Senin (29/12/2008) .

 

  Sekedar diketahui, kantin kejujuran SMUN 01 Boyolangu ini dilaunching pada

9 Desember 2008. Pembukaan ini bertepatan dengan peringatan Hari Antikorupsi

sedunia. Selain Kejaksaan dan muspida setenpat, Bupati Tulungagung Heru

Tjahjono beserta seluruh jajaranya  menyempatkan hadir dalam acara ini.

 

  Sebab SMUN 01 Boyolangu rencananya menjadi pilot projek kantin kejujuran

sekolah se-Tulungagung. Alasan lainya, SMUN 01 Boyolangu merupakan sekolah

tingkat menengah favorit di Kota Marmer, dimana putri Bupati Tulungagung

juga menjadi anak didik di sana.

 

  Masih menurut NY, tanda-tanda bakal bangkrutnya kantin kejujuran sudah

terlihat sejak awal. Dua hari pasca launching, modal Rp 1,5 juta yang

berwujud makanan dan minuman ini hanya kembali Rp 900.000. Ini disampaikan

kepala sekolah dalam upacara hari Senin dengan nada marah. Pak kepala

sekolah mengimbau agar kejujuran siswa ditingkatkan,  terangnya.

 

  Namun imbauan itu tidak membuat jera para siswa yang nakal. Uang Rp

900.000 tidak juga bertambah. Yang terkahir uang yang tersisa di kotak kasir

kantin hanya Rp90.000. Dengan   keadaan yang semakin buruk itu, dalam

evaluasi pihak sekolah memutuskan untuk menutup sementara kantin kejujuran

ini.

 

  Kepala Sekolah SMUN 01 Boyolangu Sawari Hadi Siswanto belum bisa

dikonfirmasi. Guru Bahasa Inggris sekaligus panitia perlengkapan launching

kantin kejujuran yang bernama Arif  ketika dihubungi lewat via phone

membenarkan jika pelaksanaan kantin kejujuran di sekolahnya belum sesuai

harapan.(Solichan Arif/Sindo/ram)



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Johann Hari: The true story behind this war is not the one Israel is telling

2009-01-07 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Johann Hari: The true story behind this war is not the one Israel is telling

 

http://www.independent.co.uk/opinion/commentators/johann-hari/johann-hari-th
e-true-story-behind-this-war-is-not-the-one-israel-is-telling-1214981.html

 

 

 

Monday, 29 December 2008 

 

Independent.co.uk  Web  

 

The world isn't just watching the Israeli government commit a crime in Gaza;
we are watching it self-harm. This morning, and tomorrow morning, and every
morning until this punishment beating ends, the young people of the Gaza
Strip are going to be more filled with hate, and more determined to fight
back, with stones or suicide vests or rockets. Israeli leaders have
convinced themselves that the harder you beat the Palestinians, the softer
they will become. But when this is over, the rage against Israelis will have
hardened, and the same old compromises will still be waiting by the roadside
of history, untended and unmade.

 

 

To understand how frightening it is to be a Gazan this morning, you need to
have stood in that small slab of concrete by the Mediterranean and smelled
the claustrophobia. The Gaza Strip is smaller than the Isle of Wight but it
is crammed with 1.5 million people who can never leave. They live out their
lives on top of each other, jobless and hungry, in vast, sagging tower
blocks. From the top floor, you can often see the borders of their world:
the Mediterranean, and Israeli barbed wire. When bombs begin to fall - as
they are doing now with more deadly force than at any time since 1967 -
there is nowhere to hide. 

 

There will now be a war over the story of this war. The Israeli government
says, We withdrew from Gaza in 2005 and in return we got Hamas and Qassam
rockets being rained on our cities. Sixteen civilians have been murdered.
How many more are we supposed to sacrifice? It is a plausible narrative,
and there are shards of truth in it, but it is also filled with holes. If we
want to understand the reality and really stop the rockets, we need to
rewind a few years and view the run-up to this war dispassionately.

 

The Israeli government did indeed withdraw from the Gaza Strip in 2005 - in
order to be able to intensify control of the West Bank. Ariel Sharon's
senior adviser, Dov Weisglass, was unequivocal about this, explaining: The
disengagement [from Gaza] is actually formaldehyde. It supplies the amount
of formaldehyde that is necessary so that there will not be a political
process with the Palestinians... this whole package that is called the
Palestinian state has been removed from our agenda indefinitely.

 

Ordinary Palestinians were horrified by this, and by the fetid corruption of
their own Fatah leaders, so they voted for Hamas. It certainly wouldn't have
been my choice - an Islamist party is antithetical to all my convictions -
but we have to be honest. It was a free and democratic election, and it was
not a rejection of a two-state solution. The most detailed polling of
Palestinians, by the University of Maryland, found that 72 per cent want a
two-state solution on the 1967 borders, while fewer than 20 per cent want to
reclaim the whole of historic Palestine. So, partly in response to this
pressure, Hamas offered Israel a long, long ceasefire and a de facto
acceptance of two states, if only Israel would return to its legal borders.

 

Rather than seize this opportunity and test Hamas's sincerity, the Israeli
government reacted by punishing the entire civilian population. It announced
that it was blockading the Gaza Strip in order to pressure its people to
reverse the democratic process. The Israelis surrounded the Strip and
refused to let anyone or anything out. They let in a small trickle of food,
fuel and medicine - but not enough for survival. Weisglass quipped that the
Gazans were being put on a diet. According to Oxfam, only 137 trucks of
food were allowed into Gaza last month to feed 1.5 million people. The
United Nations says poverty has reached an unprecedented level. When I was
last in besieged Gaza, I saw hospitals turning away the sick because their
machinery and medicine was running out. I met hungry children stumbling
around the streets, scavenging for food. 

 

It was in this context - under a collective punishment designed to topple a
democracy - that some forces within Gaza did something immoral: they fired
Qassam rockets indiscriminately at Israeli cities. These rockets have killed
16 Israeli citizens. This is abhorrent: targeting civilians is always
murder. But it is hypocritical for the Israeli government to claim now to
speak out for the safety of civilians when it has been terrorising civilians
as a matter of state policy.

 

The American and European governments are responding with a lop-sidedness
that ignores these realities. They say that Israel cannot be expected to
negotiate while under rocket fire, but they demand that the Palestinians do
so under siege in Gaza and violent military occupation in the West Bank. 

 

Before it falls down 

[wanita-muslimah] Perjodohan Anak dan Perang Pemikiran

2009-01-04 Terurut Topik Flora Pamungkas GMail
Perjodohan Anak dan Perang Pemikiran

 

 

Kolom Benteng Terakhir

oleh Siti Aisyah Nurmi

 

Senin, 22/12/2008 07:44 WIB

 

 

Perang Pemikiran (ghazwul fikry) amat gencar dilakukan para musuh Islam
dalam bidang pendidikan anak yang termasuk dalam bidang pembahasan keluarga.
Apalagi jika dalam budaya setempat ternyata ada celah-celah jahiliyah yang
memang masih tersisa dari budaya lama, maka itulah sasaran empuk untuk
memerangi syari'at Islam secara keseluruhan. 

 

Belum lama ini ada berita, seorang wanita muda keturunan Bangladesh
berhasil dibebaskan dari tahanan orangtuanya di Bangladesh dan kini
kembali ke Inggris, negeri yang ia (wanita tersebut) menyebutnya sebagai
home.

 

Humayra Abedin, seorang dokter yang sedang belajar di Inggris, ditahan
orangtuanya di rumah dan rumahsakit jiwa karena akan dipaksa menikah di
Bangladesh. Orangtuanya memanggilnya pulang dari Inggris dengan dalih ibunya
sakit keras, padahal maksud sebenarnya adalah tidak setuju dengan hubungan
Humayra dengan seorang Hindu. Dan orangtuanya  ingin menikahkan sang dokter
(dengan paksa) di Bangladesh.

 

Tindakan pembebasan ini dimungkinkan oleh sebuah undang-undang Forced
Marriage Act yang baru saja bulan lalu diberlakukan di Inggris untuk
mencegah pernikahan paksa bagi penduduk Inggris Raya. Meskipun dokter
Humayra bukan warga negara Inggris, ternyata Pengadilan Inggris mampu
mempengaruhi pengadilan Bangladesh untuk memaksa orangtua dokter Humayra
membawanya ke pengadilan dan kemudian menjemputnya dengan paksa dari tangan
kedua orangtuanya di negerinya sendiri untuk dibawa ke Inggris.

 

Sungguh hebat makar dunia Barat saat ini atas dunia Islam sampai-sampai
sebuah negara harus rela menyerahkan warga negaranya dari negerinya sendiri
untuk dibawa ke negara Barat dengan alasan untuk dilindungi. Alangkah
malangnya Bangladesh yang membiarkan kedaulatannya dilecehkan dan
mengalahkan kepentingan warga negaranya yang lain (yaitu kedua orangtua
Humayra) untuk memuaskan syahwat  negara Barat, padahal kedua orangtua
Humayra bermaksud menegakkan syari'at Islam dengan tidak mengizinkan anaknya
terus menjalin hubungan dengan boyfriend-nya yang Hindu.

 

Pers Barat merilis masalah ini dari sisi kebebasan untuk menentukan
pilihan bagi seorang anak. Pers Barat mengecam tindakan orangtua Humayra
yang mengekang kebebasannya dan berencana menikahkan wanita ini dengan orang
lain di Bangladesh.

 

Kasus yang menarik, dengan tidak bermaksud mencampuri urusan dokter Humayra
Abedin tersebut, cobalah kita lihat dari sisi lain.

 

Beberapa waktu yang lalu juga ada berita di media elektronik Barat tentang
keberhasilan seorang anak perempuan di bawah umur untuk mendapatkan Khulu
atau gugat cerai dari suaminya karena ia sebenarnya tidak setuju dinikahkan
dengan orang yang dipilihkan orangtuanya alias ia sebenarnya menikah karena
dipaksa oleh orangtuanya. Kejadian ini terjadi di Yaman dan konon ada LSM
asing yang terlibat membantu gugat cerai si anak dan sempat menarik
perhatian mantan firstlady Amerika yaitu Hillary Clinton.

 

Di tanah air seorang Ustadz Puji sempat menjadi berita karena menikahi anak
di bawah umur.

 

Sisi yang penting diamati di sini adalah: Apakah orangtua memang bersalah
jika mengatur perjodohan anaknya? Apakah orangtua bersalah jika tidak setuju
anaknya menikah dengan bukan muslim dan lebih memilih mencarikan jodoh lain
bagi anaknya? Betapapun sang anak sudah dewasa dan sudah berpendidikan
tinggi? Apakah orangtua bersalah jika menikahkan anaknya sejak masih di
bawah umur?

 

Jika saja dalam kacamata syari'at Islam semua hal di atas dinilai salah,
maka jelaslah syariat Islam akan mengharamkan hal tersebut dan dokter
Humayra boleh-boleh saja ber-e-mail dengan kawan-kawannya di Inggris untuk
minta tolong dibebaskan dan kemudian Pengadilan Inggris berhak menuntut
pembebasan dokter ini dari orangtuanya.

 

Dipaksa menikah memang tidak sesuai dengan syariat Islam. Seorang anak gadis
berhak menerima atau menolak calon yang diajukan orangtuanya, namun anak-pun
tidak boleh memaksakan kehendak dan kemudian memilih jodoh yang bahkan bukan
muslim. Bukankah seorang anak gadis dinikahkan oleh walinya yaitu orangtua?

 

Berita-berita atau peristiwa-peristiwa di atas selalu dikaitkan dengan satu
isyu yang sering membuat geram umat Islam: Human Rights/ Hak Asasi Manusia.

 

Hak Asasi Manusia (HAM) seolah sebuah undang-undang yang dapat menyebabkan
orangtua boleh kehilangan hak asuh terhadap anaknya, boleh kehilangan hak
untuk mengatur perjodohan anak dan sebagainya. Bahkan membolehkan seseorang
menikah dengan jodoh pilihannya sendiri, meskipun beda agama. Dengan kata
lain, HAM dianggap lebih tinggi dari hukum Islam meskipun terhadap ummat
Islam sendiri.

 

Begitulah realita dunia kita saat ini, khususnya dunia pemberitaan. Dominasi
media Barat yang dikendalikan oleh jaringan musuh-musuh Islam, selalu saja
mengangkat berita dan peristiwa yang sengaja untuk memenangkan Perang
Pemikiran (Ghazwul Fikry) yang mereka lakukan.

 

Tujuan mereka