Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-28 Terurut Topik h.s nurbayanti
Halo juga mas Aman,

Sebenarnya banyak isu yg terkait ya... melebar ke korupsi segala hehehe.
Menurut saya ada dua masalah.

Pertama, persoalan representasi yang kemudian dikaitkan dng fungsi2
ke-dewan-annya spt legislasi, pengawasan dan anggaran menyangkut persoalan
gimana mereka menjalankan tugasnya, utamanya dlm soal kepekaan politik
mereka dan kemampuan mereka menyerap dan mengolah aspirasi dan kepentingan
konstituennya menjadi sebuah kebijakan yg menguntungkan masyarakat. Bahwa
anggota2 dewan yg sekarang dodol-dodol, adalah satu persoalan tersendiri
yang sebaiknya tidak dibawa ke arah penghilangan salah satu pilar demokrasi
yg penting, hehehe. Masalah punya sikap apatis thd pemilu dan anggota dewan,
itu pandangan dan pilihan pribadi yang agaknya kita punya kesamaan dalam hal
itu :-) Tapi ini pilihan pribadi yg dibedakan dari pilihan pribadi lain yg
berusaha memperjuangkan agar mesin demokrasi bisa berjalan dng baik.
Maksudnya, selemah-lemahnya iman, kritik thd mereka harus tetap disuarakan
gitu lho :-)
Persoalannya kan ada relasi yg tidak terbina, antara anggota dewan dan
konstituennya. Dan gak semua anggota dewan spt itu. Ada juga yg benar2
memperhatikan konstituennya, rajin mendatangi mereka dan memperjuangkan
kepentingannya... dan mereka anggota dewan yg perempuan! :-) Dan karena
mereka cerdas dan konsekuen, mereka punya posisi tawar yg tinggi utk pemilu
2009, menolak tawaran partai kalau ditempatkan di nomor urut sepatu :-)
Plus, tidak ada mekanisme hukuman dari para konstituen atau pemilih thd
anggota dewan yg tidak baik kinerjanya (taelah, diplomatis banget bahasanya
hehehe..)

Kedua, persoalan korupsi (politik). Kalau ini, panjang pembahasannya hehehe.
Dimana-mana, korupsi memang sudah merajalela dan spt sarang laba2.
Alternatif yg baru dibahas sama temen2 disini adalah babat habis semua
koruptor. Padahal, bisa jadi ada alternatif lain. Kita adu aja tuh para
pemain korupsinya. Yg ngadu diberi ampunan berupa keringangan hukuman dan
harus insyaf. Penyebab utama mereka korupsi kan lingkungan... karena orang2
sekitar gue korupsi, ikutan aah... jadi intervensinya pun harus yg
mendorong lingkungan yg bikin orang gak berani korupsi (lagi). KPK sudah
mulai bermain bagus dlm hal ini. Setidaknya, pejabat2 sudah mulai berhati2
ketika menelpon, hahahaha... walaupun reaksinya kemudian adalah,
mengorbankan pion demi menyelamatkan para bidak2 yg lebih tinggi
derajatnya. Tapi kalau KPK dibiarkan maju sendiri, mana mungkin tercipta
komunitas yg benci korupsi?

Kalau saya pribadi sih, lebih tertarik menganalisa putusan korupsi dari
jaman pengadilan (dan kejaksaan) masih berjaya sampe bobrok spt sekarang,
mau liat pola2nya spt apa. Rencana yg udah kepikiran dari dulu tp belum
terwujud sampe sekarang. Mudah2an tahun ini atau tahun depan bisa
diwujudkan. Pasti mabok baca putusan dan buku2 sih mabok-mabok tapi
rasanya nikmat, gitu lho hehehe... selama ini, kalaupun ada eksaminasi thd
putusan, itu lebih faktor politis.. putusan yg kontroversial aja...
sebenarnya saya lebih suka kerja2 yg panjang dan mendalam, tapi jarang
banget bisa kerja spt itu. Entah kenapa, jaman modern serba cepat ini, orang
pengennya yg cepet2 aja... mulai dari fast food, fast love :P, fast
development, fast nation.. hehehe... emangnya identitas kebangsaan dijual di
menu restoran KFC? :-)

mulai ngelantur,
Herni


2008/8/26 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]

   Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,
 pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali
 tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P

 Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,
 korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi
 4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP
 lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan
 dengan
 gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa
 mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi
 koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial
 buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.

 Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis
 dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh
 mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit
 negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P

 Salam

 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of h.s nurbayanti
 Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para
 Caleg?


 tugas itu berakar dari fungsi...
 kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
 ada 3:
 legislasi, pengawasan dan anggaran.
 tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu

Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-26 Terurut Topik Ari Condro

Belum dengar, pak.

Ada ayat al qur'an dan haditsnya nggak ?  
Atau itu fatwa M. Rizal sendiri ?




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 25 Aug 2008 22:41:36 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Ada. Apakah anda tidak pernah dengar bahwa semua agama benar? Bahwa tiap agama, 
kalau orangnya baik-baik mesti masuk surga? Nah, itulah landasannya. Para 
koruptor bisa buat agama baru, khusus untuk perkara korupsi ini. Dalam agama 
baru ini, korupsi itu legal, bahkan berpahala karena dapat mengangkat martabat 
manusia. Buktinya perekonomian negara tumbuh minimal 6% dalam 30 tahun 
terakhir. Fakta.

Dalam agama ini, korupsi itulah yang benar. Korupsi itulah yang baik. Jadi, 
apakah landasannya sah? Tentu saja sah.

-Rizal-


--- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 26, 2008, 12:09 PM

Ada landasan agamanya nggak, kang, untuk melegalkan korupsi ?  Baru dengar saya
... :))





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 25 Aug 2008 20:57:33 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Kalau Indonesia meneruskan operasi penangkapan koruptor ini, bisa-bisa negara
bubar karena semua pasti kena. Apa tidak sebaiknya tindakan korupsi ini
dilegalkan saja. Tidak usah dikejar-kejar. Kan lebih baik ada negara daripada
tidak ada koruptor...Lagipula dengan korupsi telah terbukti memajukan
perekonomian negara minimal 6% setahun. Tanpa korupsi, apa bisa maju? Kan belum
pernah terbukti. Yang pasti-pasti sajalah.


-Rizal-


--- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 26, 2008, 9:51 AM

Gimana nggak korup ?  Wong diajarinnya dari waktu mau masuk smp.  Lihat saja,
hampir di semua sekolah, yg diterima 200, giliran masuk kelas jadi 240 orang. 


Yg 40 itu calon koruptor :))





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 26 Aug 2008 09:47:20 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,
pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali
tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P

Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,
korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi
4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP
lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan dengan
gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa
mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi
koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial
buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.

 

Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis
dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh
mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit
negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P

 

Salam

 

 

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of h.s nurbayanti
Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

 

tugas itu berakar dari fungsi...
kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
ada 3:
legislasi, pengawasan dan anggaran.
tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu..
fungsi paling dasar banget yg sering dilupakan:
representasi.

pertanyaan besarnya adalah:
sudahkan mereka merepresentasikan kita?
kalau belum, ya tendang aja :-)
ini cara kita menghukum mereka yg tidak layak.
makanya ada yg usul, pemilunya jangan 5 tahun, 2 atau 3 tahun yg ideal.

2008/8/25 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]
mailto:aman.fatha%40gmail.com 

 Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat
 http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin
 bertemu
 dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang
 masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah
 tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan
 review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana.
 Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang

Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-26 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
yang lupa disebut dalam kampanye mendukung korupsi ini, ;-)

0. fakta minimal 6% itu juga hasil korupsi, hutang dan salah urus...
buktinya ya tahun 98 itu...

1. silahkan lihat fakta korelasi antara korupsi dan 
kesejahteraan(www.transparancy.org). Indonesia segolongan dengan negara-negara 
termiskin di dunia. Hanya karena kekayaan dan posisi yang unik dari Indonesia, 
yang membuat Indonesia masih cukup makmur.

ya silahkan jika ada yang mau beragama yang mengarah ke kehancuran...
jelas orang waras nggak mau...


  - Original Message - 
  From: Mohammad Rizal 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, August 26, 2008 12:41 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


  Ada. Apakah anda tidak pernah dengar bahwa semua agama benar? Bahwa tiap 
agama, kalau orangnya baik-baik mesti masuk surga? Nah, itulah landasannya. 
Para koruptor bisa buat agama baru, khusus untuk perkara korupsi ini. Dalam 
agama baru ini, korupsi itu legal, bahkan berpahala karena dapat mengangkat 
martabat manusia. Buktinya perekonomian negara tumbuh minimal 6% dalam 30 tahun 
terakhir. Fakta.

  Dalam agama ini, korupsi itulah yang benar. Korupsi itulah yang baik. Jadi, 
apakah landasannya sah? Tentu saja sah.

  -Rizal-

  --- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
  To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Date: Tuesday, August 26, 2008, 12:09 PM

  Ada landasan agamanya nggak, kang, untuk melegalkan korupsi ? Baru dengar saya
  ... :))

  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

  -Original Message-
  From: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED]

  Date: Mon, 25 Aug 2008 20:57:33 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

  Kalau Indonesia meneruskan operasi penangkapan koruptor ini, bisa-bisa negara
  bubar karena semua pasti kena. Apa tidak sebaiknya tindakan korupsi ini
  dilegalkan saja. Tidak usah dikejar-kejar. Kan lebih baik ada negara daripada
  tidak ada koruptor...Lagipula dengan korupsi telah terbukti memajukan
  perekonomian negara minimal 6% setahun. Tanpa korupsi, apa bisa maju? Kan 
belum
  pernah terbukti. Yang pasti-pasti sajalah.

  -Rizal-

  --- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
  To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Date: Tuesday, August 26, 2008, 9:51 AM

  Gimana nggak korup ? Wong diajarinnya dari waktu mau masuk smp. Lihat saja,
  hampir di semua sekolah, yg diterima 200, giliran masuk kelas jadi 240 orang. 

  Yg 40 itu calon koruptor :))

  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

  -Original Message-
  From: Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]

  Date: Tue, 26 Aug 2008 09:47:20 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

  Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,
  pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali
  tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P

  Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,
  korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi
  4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP
  lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan dengan
  gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa
  mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi
  koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial
  buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.

  Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis
  dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh
  mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit
  negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P

  Salam

  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of h.s nurbayanti
  Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

  tugas itu berakar dari fungsi...
  kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
  ada 3:
  legislasi, pengawasan dan anggaran.
  tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu..
  fungsi paling dasar banget yg sering dilupakan:
  representasi.

  pertanyaan besarnya adalah:
  sudahkan mereka merepresentasikan kita?
  kalau belum, ya tendang aja :-)
  ini cara kita menghukum mereka yg tidak layak.
  makanya ada yg usul, pemilunya jangan 5 tahun, 2 atau 3 tahun yg ideal.

  2008/8/25 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]
  mailto:aman.fatha%40gmail.com

Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-26 Terurut Topik P|R|E|N|D|69
kenapa sich...tugas dewan dan caleg ..dipikirin...mending.nyari duit yg 
halal untuk anak istri di rumah

-- On Tue, 8/26/08, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 26, 2008, 10:15 PM











yang lupa disebut dalam kampanye mendukung korupsi ini, ;-)



0. fakta minimal 6% itu juga hasil korupsi, hutang dan salah urus...

buktinya ya tahun 98 itu...



1. silahkan lihat fakta korelasi antara korupsi dan kesejahteraan( 
www.transparancy .org). Indonesia segolongan dengan negara-negara termiskin di 
dunia. Hanya karena kekayaan dan posisi yang unik dari Indonesia, yang membuat 
Indonesia masih cukup makmur.



ya silahkan jika ada yang mau beragama yang mengarah ke kehancuran.. .

jelas orang waras nggak mau...



- Original Message - 

  From: Mohammad Rizal 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Tuesday, August 26, 2008 12:41 PM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?



Ada. Apakah anda tidak pernah dengar bahwa semua agama benar? Bahwa tiap agama, 
kalau orangnya baik-baik mesti masuk surga? Nah, itulah landasannya. Para 
koruptor bisa buat agama baru, khusus untuk perkara korupsi ini. Dalam agama 
baru ini, korupsi itu legal, bahkan berpahala karena dapat mengangkat martabat 
manusia. Buktinya perekonomian negara tumbuh minimal 6% dalam 30 tahun 
terakhir. Fakta.



Dalam agama ini, korupsi itulah yang benar. Korupsi itulah yang baik. Jadi, 
apakah landasannya sah? Tentu saja sah.



-Rizal-



--- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] com wrote:

  From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] com

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

  To: Milis wm wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  Date: Tuesday, August 26, 2008, 12:09 PM



Ada landasan agamanya nggak, kang, untuk melegalkan korupsi ? Baru dengar saya

  ... :))



Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network



-Original Message-

  From: Mohammad Rizal rakai_rizal@ yahoo.com



Date: Mon, 25 Aug 2008 20:57:33 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?



Kalau Indonesia meneruskan operasi penangkapan koruptor ini, bisa-bisa negara

  bubar karena semua pasti kena. Apa tidak sebaiknya tindakan korupsi ini

  dilegalkan saja. Tidak usah dikejar-kejar. Kan lebih baik ada negara daripada

  tidak ada koruptor...Lagipula dengan korupsi telah terbukti memajukan

  perekonomian negara minimal 6% setahun. Tanpa korupsi, apa bisa maju? Kan 
belum

  pernah terbukti. Yang pasti-pasti sajalah.



-Rizal-



--- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] com wrote:

  From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] com

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

  To: Milis wm wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  Date: Tuesday, August 26, 2008, 9:51 AM



Gimana nggak korup ? Wong diajarinnya dari waktu mau masuk smp. Lihat saja,

  hampir di semua sekolah, yg diterima 200, giliran masuk kelas jadi 240 orang. 



Yg 40 itu calon koruptor :))



Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network



-Original Message-

  From: Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] com



Date: Tue, 26 Aug 2008 09:47:20 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  Subject: RE: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?



Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,

  pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali

  tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P



Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,

  korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi

  4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP

  lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan dengan

  gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa

  mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi

  koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial

  buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.



Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis

  dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh

  mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit

  negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P



Salam



From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of h.s nurbayanti

  Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?



tugas itu berakar dari fungsi...

  kalo kata peraturan

Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-25 Terurut Topik h.s nurbayanti
tugas itu berakar dari fungsi...
kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
ada 3:
legislasi, pengawasan dan anggaran.
tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu..
fungsi paling dasar banget yg sering dilupakan:
representasi.

pertanyaan besarnya adalah:
sudahkan mereka merepresentasikan kita?
kalau belum, ya tendang aja :-)
ini cara kita menghukum mereka yg tidak layak.
makanya ada yg usul, pemilunya jangan 5 tahun, 2 atau 3 tahun yg ideal.



2008/8/25 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]

   Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat
 http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin
 bertemu
 dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang
 masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah
 tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan
 review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana.
 Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang yang semakin
 meningkat,
 apalagi ketika menjelang Pemilu 2009. Selain itu, tim editorial juga sedang
 mengalami load naskah yang cukup banyak sehingga beberapa proses menjadi
 lamban penyelesaiannya.

 Saya pikir, Pak Indra J. Piliang juga tidak akan mempersoalkan
 keterlambatan
 penanganan naskah ini karena beliau sendiri tidak punya banyak luang untuk
 membicarakannya lebih jauh. Alasan kedua, naskah ini sendiri tidak terikat
 dengan suatu event tertentu sehingga harus kejar tayang dalam waktu yang
 cepat.
 Di luar persoalan itu semua, ada fenomena unik yang terjadi di antara kami
 setiap kali membicarakan tentang naskah ini, terutama tentang penulisnya.
 Bagaimana tidak, di luar sana berita tentang keluarnya Indra J. Piliang
 dari
 patron netral, yang ia geluti selama ini sebagai pengamat politik, menjadi
 seorang partisipan politik sangat heboh. Golkar lagi, kata Mbak Yayat.
 Rencana bertemu Indra J. Piliang pun semakin kuat. Jika pada awalnya untuk
 membicarakan naskahnya yang sedang ada di tangan saya, sekarang justru
 muncul ide baru tentang sesuatu. Sorry, ide itu tidak perlu saya sebutkan
 di sini karena rahasia, hehehe. Lagi-lagi, hingga kini kami belum menemukan
 waktu yang tepat untuk membuat jadwal pertemuan. Meskipun demikian, isu
 Indra J. Piliang masuk Golkar tetap saja hangat dalam pembicaraan kami.
 Apalagi, posisinya tidak main-main. Banyak orang mengakui siapa dia sebagai
 pribadi, sebagai pengamat, dan sebagai intelektual. Dan, dalam pencalonan
 partai Golkar, dia ditempatkan pada posisi nomor topi, bukan nomor sendal.
 Saking lamanya rencana ingin bertemu ini dan tidak kunjung terealisasi,
 sosok Indra J. Piliang menjadi bayang-bayang yang saya rasa terus menguntit
 saya, dan kadang-kadang pula justru saya yang menguntit dia. Debat dan
 diskusi politik yang terjadi seakan-akan terpampang di depan mata saya,
 padahal pada dasarnya saya sendiri tidak menghadirinya dan tidak pula
 menontonnya.
 Hingga, suatu ketika terjad lagi debat terbuka tentang pilihan politik
 dalam
 ilustrasi imajenar. Indra J. Piliang duduk di kursi depan sebagai seorang
 pembicara utama di antara sederet tokoh-tokoh pembicara lainnya. Mereka
 adalah orang-orang yang semula netral politik praktis, lalu menentukan
 pilihan politik. Tentu saja, secara khusus pada musim pencalonan seperti
 saat ini. Termasuk juga di antara para pembicara itu sederet artis-artis
 cantik dan tampan. Orang-orang yang sebulan-dua bulan yang lalu tidak
 terdengar berbicara tentang negara, tentang kesejahteraan, tentang
 kesengsaraan rakyat, tentang nasib para buruh dan TKI, dan seterusnya.
 Tiba-tiba kini menjadi para ahli dan pakar dalam berbagai masalah yang
 dihadapi bangsa ini.
 Ah sudahlah itu! Memang fenomena negri ini ditakdirkan seperti itu.
 Fokus perhatian saya waktu itu hanya mengarah kepada Indra J. Piliang.
 Berbagai pertanyaan tentang politik, visi, misi, program, hingga alasan
 kenapa memilih Golkar dijawabnya dengan lugas, tangkas, penuh semangat, dan
 percaya diri. Terbetik di dalam benak saya untuk mengajukan pertanyaan
 kepadanya. Barangkali juga kepada para tokoh yang hadir sebagai pembicara
 pada waktu itu.
 Akhirnya saya acungkan tangan, kemudian bertanya, Pak Indra, tugas anggota
 dewan dan para caleg itu sebenarnya apa sih?
 Pak Indra menjawabnya dengan panjang lebar, begini.. begini.. berdasarkan
 Undang-Undang, Peraturan-Peraturan, Ketentuan-Ketentuan, berdasarkan
 pijakan
 etika dan moral, berdasarkan posisi dan tugas, berdasarkan tujuan dan
 sasaran, dan seterusnya dan seterusnya. Setelah mendengar penjelasannya,
 saya nekat memberi komentar balik:
 Maaf, jawaban Bapak itu salah semua. Tugas utama para anggota dewan dan
 caleg adalah 'mendongkrak suara'. Seandainya sekarang ini adalah proses
 'fit
 and proper test', dengan berat hati Bapak saya nyatakan tidak lulus,
 hahahaha!

 http://www.aman.web.id/2008/08/25/apa-tugas-utama-anggota-dewan-dan-para-cal
 eg/512/

 [Non-text portions of this message have been removed]

  




RE: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-25 Terurut Topik Aman FatHa
Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,
pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali
tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P

Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,
korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi
4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP
lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan dengan
gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa
mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi
koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial
buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.

 

Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis
dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh
mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit
negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P

 

Salam

 

 

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of h.s nurbayanti
Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

 

tugas itu berakar dari fungsi...
kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
ada 3:
legislasi, pengawasan dan anggaran.
tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu..
fungsi paling dasar banget yg sering dilupakan:
representasi.

pertanyaan besarnya adalah:
sudahkan mereka merepresentasikan kita?
kalau belum, ya tendang aja :-)
ini cara kita menghukum mereka yg tidak layak.
makanya ada yg usul, pemilunya jangan 5 tahun, 2 atau 3 tahun yg ideal.

2008/8/25 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] mailto:aman.fatha%40gmail.com 

 Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat
 http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin
 bertemu
 dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang
 masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah
 tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan
 review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana.
 Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang yang semakin
 meningkat,
 apalagi ketika menjelang Pemilu 2009. Selain itu, tim editorial juga
sedang
 mengalami load naskah yang cukup banyak sehingga beberapa proses menjadi
 lamban penyelesaiannya.

 Saya pikir, Pak Indra J. Piliang juga tidak akan mempersoalkan
 keterlambatan
 penanganan naskah ini karena beliau sendiri tidak punya banyak luang untuk
 membicarakannya lebih jauh. Alasan kedua, naskah ini sendiri tidak terikat
 dengan suatu event tertentu sehingga harus kejar tayang dalam waktu yang
 cepat.
 Di luar persoalan itu semua, ada fenomena unik yang terjadi di antara kami
 setiap kali membicarakan tentang naskah ini, terutama tentang penulisnya.
 Bagaimana tidak, di luar sana berita tentang keluarnya Indra J. Piliang
 dari
 patron netral, yang ia geluti selama ini sebagai pengamat politik, menjadi
 seorang partisipan politik sangat heboh. Golkar lagi, kata Mbak Yayat.
 Rencana bertemu Indra J. Piliang pun semakin kuat. Jika pada awalnya untuk
 membicarakan naskahnya yang sedang ada di tangan saya, sekarang justru
 muncul ide baru tentang sesuatu. Sorry, ide itu tidak perlu saya
sebutkan
 di sini karena rahasia, hehehe. Lagi-lagi, hingga kini kami belum
menemukan
 waktu yang tepat untuk membuat jadwal pertemuan. Meskipun demikian, isu
 Indra J. Piliang masuk Golkar tetap saja hangat dalam pembicaraan kami.
 Apalagi, posisinya tidak main-main. Banyak orang mengakui siapa dia
sebagai
 pribadi, sebagai pengamat, dan sebagai intelektual. Dan, dalam pencalonan
 partai Golkar, dia ditempatkan pada posisi nomor topi, bukan nomor sendal.
 Saking lamanya rencana ingin bertemu ini dan tidak kunjung terealisasi,
 sosok Indra J. Piliang menjadi bayang-bayang yang saya rasa terus
menguntit
 saya, dan kadang-kadang pula justru saya yang menguntit dia. Debat dan
 diskusi politik yang terjadi seakan-akan terpampang di depan mata saya,
 padahal pada dasarnya saya sendiri tidak menghadirinya dan tidak pula
 menontonnya.
 Hingga, suatu ketika terjad lagi debat terbuka tentang pilihan politik
 dalam
 ilustrasi imajenar. Indra J. Piliang duduk di kursi depan sebagai seorang
 pembicara utama di antara sederet tokoh-tokoh pembicara lainnya. Mereka
 adalah orang-orang yang semula netral politik praktis, lalu menentukan
 pilihan politik. Tentu saja, secara khusus pada musim pencalonan seperti
 saat ini. Termasuk juga di antara para pembicara itu sederet artis-artis
 cantik dan tampan. Orang-orang yang sebulan-dua bulan yang lalu tidak
 terdengar berbicara tentang negara, tentang kesejahteraan, tentang
 kesengsaraan rakyat, tentang nasib para buruh dan TKI, dan seterusnya.
 Tiba-tiba kini menjadi para ahli dan pakar dalam berbagai masalah yang
 dihadapi bangsa

Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-25 Terurut Topik Ari Condro

Gimana nggak korup ?  Wong diajarinnya dari waktu mau masuk smp.  Lihat saja, 
hampir di semua sekolah, yg diterima 200, giliran masuk kelas jadi 240 orang.  

Yg 40 itu calon koruptor :))





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 26 Aug 2008 09:47:20 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,
pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali
tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P

Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,
korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi
4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP
lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan dengan
gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa
mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi
koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial
buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.

 

Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis
dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh
mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit
negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P

 

Salam

 

 

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of h.s nurbayanti
Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

 

tugas itu berakar dari fungsi...
kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
ada 3:
legislasi, pengawasan dan anggaran.
tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu..
fungsi paling dasar banget yg sering dilupakan:
representasi.

pertanyaan besarnya adalah:
sudahkan mereka merepresentasikan kita?
kalau belum, ya tendang aja :-)
ini cara kita menghukum mereka yg tidak layak.
makanya ada yg usul, pemilunya jangan 5 tahun, 2 atau 3 tahun yg ideal.

2008/8/25 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] mailto:aman.fatha%40gmail.com 

 Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat
 http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin
 bertemu
 dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang
 masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah
 tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan
 review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana.
 Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang yang semakin
 meningkat,
 apalagi ketika menjelang Pemilu 2009. Selain itu, tim editorial juga
sedang
 mengalami load naskah yang cukup banyak sehingga beberapa proses menjadi
 lamban penyelesaiannya.

 Saya pikir, Pak Indra J. Piliang juga tidak akan mempersoalkan
 keterlambatan
 penanganan naskah ini karena beliau sendiri tidak punya banyak luang untuk
 membicarakannya lebih jauh. Alasan kedua, naskah ini sendiri tidak terikat
 dengan suatu event tertentu sehingga harus kejar tayang dalam waktu yang
 cepat.
 Di luar persoalan itu semua, ada fenomena unik yang terjadi di antara kami
 setiap kali membicarakan tentang naskah ini, terutama tentang penulisnya.
 Bagaimana tidak, di luar sana berita tentang keluarnya Indra J. Piliang
 dari
 patron netral, yang ia geluti selama ini sebagai pengamat politik, menjadi
 seorang partisipan politik sangat heboh. Golkar lagi, kata Mbak Yayat.
 Rencana bertemu Indra J. Piliang pun semakin kuat. Jika pada awalnya untuk
 membicarakan naskahnya yang sedang ada di tangan saya, sekarang justru
 muncul ide baru tentang sesuatu. Sorry, ide itu tidak perlu saya
sebutkan
 di sini karena rahasia, hehehe. Lagi-lagi, hingga kini kami belum
menemukan
 waktu yang tepat untuk membuat jadwal pertemuan. Meskipun demikian, isu
 Indra J. Piliang masuk Golkar tetap saja hangat dalam pembicaraan kami.
 Apalagi, posisinya tidak main-main. Banyak orang mengakui siapa dia
sebagai
 pribadi, sebagai pengamat, dan sebagai intelektual. Dan, dalam pencalonan
 partai Golkar, dia ditempatkan pada posisi nomor topi, bukan nomor sendal.
 Saking lamanya rencana ingin bertemu ini dan tidak kunjung terealisasi,
 sosok Indra J. Piliang menjadi bayang-bayang yang saya rasa terus
menguntit
 saya, dan kadang-kadang pula justru saya yang menguntit dia. Debat dan
 diskusi politik yang terjadi seakan-akan terpampang di depan mata saya,
 padahal pada dasarnya saya sendiri tidak menghadirinya dan tidak pula
 menontonnya.
 Hingga, suatu ketika terjad lagi debat terbuka tentang pilihan politik
 dalam
 ilustrasi imajenar. Indra J. Piliang duduk di kursi depan sebagai seorang
 pembicara utama di antara sederet tokoh-tokoh pembicara lainnya. Mereka
 adalah orang-orang yang semula netral politik

Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-25 Terurut Topik Mohammad Rizal
Kalau Indonesia meneruskan operasi penangkapan koruptor ini, bisa-bisa negara 
bubar karena semua pasti kena. Apa tidak sebaiknya tindakan korupsi ini 
dilegalkan saja. Tidak usah dikejar-kejar. Kan lebih baik ada negara daripada 
tidak ada koruptor...Lagipula dengan korupsi telah terbukti memajukan 
perekonomian negara minimal 6% setahun. Tanpa korupsi, apa bisa maju? Kan belum 
pernah terbukti. Yang pasti-pasti sajalah.


-Rizal-


--- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 26, 2008, 9:51 AM

Gimana nggak korup ?  Wong diajarinnya dari waktu mau masuk smp.  Lihat saja,
hampir di semua sekolah, yg diterima 200, giliran masuk kelas jadi 240 orang.  

Yg 40 itu calon koruptor :))





Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 26 Aug 2008 09:47:20 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,
pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali
tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P

Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,
korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi
4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP
lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan dengan
gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa
mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi
koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial
buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.

 

Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis
dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh
mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit
negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P

 

Salam

 

 

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of h.s nurbayanti
Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

 

tugas itu berakar dari fungsi...
kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
ada 3:
legislasi, pengawasan dan anggaran.
tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu..
fungsi paling dasar banget yg sering dilupakan:
representasi.

pertanyaan besarnya adalah:
sudahkan mereka merepresentasikan kita?
kalau belum, ya tendang aja :-)
ini cara kita menghukum mereka yg tidak layak.
makanya ada yg usul, pemilunya jangan 5 tahun, 2 atau 3 tahun yg ideal.

2008/8/25 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]
mailto:aman.fatha%40gmail.com 

 Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat
 http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin
 bertemu
 dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang
 masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah
 tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan
 review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana.
 Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang yang semakin
 meningkat,
 apalagi ketika menjelang Pemilu 2009. Selain itu, tim editorial juga
sedang
 mengalami load naskah yang cukup banyak sehingga beberapa proses menjadi
 lamban penyelesaiannya.

 Saya pikir, Pak Indra J. Piliang juga tidak akan mempersoalkan
 keterlambatan
 penanganan naskah ini karena beliau sendiri tidak punya banyak luang
untuk
 membicarakannya lebih jauh. Alasan kedua, naskah ini sendiri tidak
terikat
 dengan suatu event tertentu sehingga harus kejar tayang dalam waktu yang
 cepat.
 Di luar persoalan itu semua, ada fenomena unik yang terjadi di antara
kami
 setiap kali membicarakan tentang naskah ini, terutama tentang penulisnya.
 Bagaimana tidak, di luar sana berita tentang keluarnya Indra J. Piliang
 dari
 patron netral, yang ia geluti selama ini sebagai pengamat politik,
menjadi
 seorang partisipan politik sangat heboh. Golkar lagi, kata
Mbak Yayat.
 Rencana bertemu Indra J. Piliang pun semakin kuat. Jika pada awalnya
untuk
 membicarakan naskahnya yang sedang ada di tangan saya, sekarang justru
 muncul ide baru tentang sesuatu. Sorry, ide itu tidak perlu
saya
sebutkan
 di sini karena rahasia, hehehe. Lagi-lagi, hingga kini kami belum
menemukan
 waktu yang tepat untuk membuat jadwal pertemuan. Meskipun demikian, isu
 Indra J. Piliang masuk Golkar tetap saja hangat dalam pembicaraan kami.
 Apalagi, posisinya tidak main-main. Banyak orang mengakui siapa dia
sebagai
 pribadi, sebagai pengamat, dan sebagai intelektual. Dan, dalam pencalonan
 partai Golkar, dia ditempatkan pada

Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-25 Terurut Topik Ari Condro

Ada landasan agamanya nggak, kang, untuk melegalkan korupsi ?  Baru dengar saya 
... :))





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 25 Aug 2008 20:57:33 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Kalau Indonesia meneruskan operasi penangkapan koruptor ini, bisa-bisa negara 
bubar karena semua pasti kena. Apa tidak sebaiknya tindakan korupsi ini 
dilegalkan saja. Tidak usah dikejar-kejar. Kan lebih baik ada negara daripada 
tidak ada koruptor...Lagipula dengan korupsi telah terbukti memajukan 
perekonomian negara minimal 6% setahun. Tanpa korupsi, apa bisa maju? Kan belum 
pernah terbukti. Yang pasti-pasti sajalah.


-Rizal-


--- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 26, 2008, 9:51 AM

Gimana nggak korup ?  Wong diajarinnya dari waktu mau masuk smp.  Lihat saja,
hampir di semua sekolah, yg diterima 200, giliran masuk kelas jadi 240 orang.  

Yg 40 itu calon koruptor :))





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 26 Aug 2008 09:47:20 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,
pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali
tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P

Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,
korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi
4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP
lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan dengan
gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa
mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi
koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial
buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.

 

Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis
dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh
mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit
negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P

 

Salam

 

 

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of h.s nurbayanti
Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

 

tugas itu berakar dari fungsi...
kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
ada 3:
legislasi, pengawasan dan anggaran.
tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu..
fungsi paling dasar banget yg sering dilupakan:
representasi.

pertanyaan besarnya adalah:
sudahkan mereka merepresentasikan kita?
kalau belum, ya tendang aja :-)
ini cara kita menghukum mereka yg tidak layak.
makanya ada yg usul, pemilunya jangan 5 tahun, 2 atau 3 tahun yg ideal.

2008/8/25 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]
mailto:aman.fatha%40gmail.com 

 Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat
 http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin
 bertemu
 dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang
 masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah
 tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan
 review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana.
 Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang yang semakin
 meningkat,
 apalagi ketika menjelang Pemilu 2009. Selain itu, tim editorial juga
sedang
 mengalami load naskah yang cukup banyak sehingga beberapa proses menjadi
 lamban penyelesaiannya.

 Saya pikir, Pak Indra J. Piliang juga tidak akan mempersoalkan
 keterlambatan
 penanganan naskah ini karena beliau sendiri tidak punya banyak luang
untuk
 membicarakannya lebih jauh. Alasan kedua, naskah ini sendiri tidak
terikat
 dengan suatu event tertentu sehingga harus kejar tayang dalam waktu yang
 cepat.
 Di luar persoalan itu semua, ada fenomena unik yang terjadi di antara
kami
 setiap kali membicarakan tentang naskah ini, terutama tentang penulisnya.
 Bagaimana tidak, di luar sana berita tentang keluarnya Indra J. Piliang
 dari
 patron netral, yang ia geluti selama ini sebagai pengamat politik,
menjadi
 seorang partisipan politik sangat heboh. Golkar lagi, kata
Mbak Yayat.
 Rencana bertemu Indra J. Piliang pun semakin kuat. Jika pada awalnya
untuk
 membicarakan naskahnya yang sedang ada di tangan saya, sekarang justru
 muncul ide baru tentang sesuatu. Sorry, ide itu tidak perlu
saya
sebutkan
 di sini karena rahasia, hehehe. Lagi-lagi

Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-25 Terurut Topik Mohammad Rizal
Ada. Apakah anda tidak pernah dengar bahwa semua agama benar? Bahwa tiap agama, 
kalau orangnya baik-baik mesti masuk surga? Nah, itulah landasannya. Para 
koruptor bisa buat agama baru, khusus untuk perkara korupsi ini. Dalam agama 
baru ini, korupsi itu legal, bahkan berpahala karena dapat mengangkat martabat 
manusia. Buktinya perekonomian negara tumbuh minimal 6% dalam 30 tahun 
terakhir. Fakta.

Dalam agama ini, korupsi itulah yang benar. Korupsi itulah yang baik. Jadi, 
apakah landasannya sah? Tentu saja sah.

-Rizal-


--- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 26, 2008, 12:09 PM

Ada landasan agamanya nggak, kang, untuk melegalkan korupsi ?  Baru dengar saya
... :))





Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 25 Aug 2008 20:57:33 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Kalau Indonesia meneruskan operasi penangkapan koruptor ini, bisa-bisa negara
bubar karena semua pasti kena. Apa tidak sebaiknya tindakan korupsi ini
dilegalkan saja. Tidak usah dikejar-kejar. Kan lebih baik ada negara daripada
tidak ada koruptor...Lagipula dengan korupsi telah terbukti memajukan
perekonomian negara minimal 6% setahun. Tanpa korupsi, apa bisa maju? Kan belum
pernah terbukti. Yang pasti-pasti sajalah.


-Rizal-


--- On Tue, 8/26/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 26, 2008, 9:51 AM

Gimana nggak korup ?  Wong diajarinnya dari waktu mau masuk smp.  Lihat saja,
hampir di semua sekolah, yg diterima 200, giliran masuk kelas jadi 240 orang. 


Yg 40 itu calon koruptor :))





Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 26 Aug 2008 09:47:20 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?


Oh maaf, Bu. Di Indonesia selalu ada pengecualian, hahaha. Legislasi,
pengawasan, dan anggaran itu kan tugas di atas kertas, toh. Seringkali
tinggal tanda tangan aja sudah cukup ah :P

Di Indonesia ini, meskipun dengan upaya pemberantasan yang luar biasa,
korupsi tetap saja menjadi tujuan. Orang-orang kan mikirnya begini, korupsi
4M akibatnya hanya berpindah alamat dari rumah lama ke Cipinang atau LP
lainnya. Paling-paling juga 2 tahun. Lha, kalau jadi Dirut perusahaan dengan
gaji 15 juta per bulan aja butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa
mencapai 4 M. Wajar ngga kalau banyak orang bercita-cita ingin jadi
koruptor. Apalagi, sudah memiliki bakat terpendam, hahaha. Tunggu serial
buku anak, Aku Ingin Jadi Koruptor hahahaha.

 

Maaf saja, saya termasuk orang yang apatis dengan namanya Pemilu. Pesimis
dengan segala alasan apa pun yang sering dijadikan topeng kebusukan oleh
mereka-mereka itu. Pemilu hanya pekerjaan yang useless, buang-buang duit
negara, dan tidak ada manfaatnya sama sekali. :P

 

Salam

 

 

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of h.s nurbayanti
Sent: Monday, August 25, 2008 3:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

 

tugas itu berakar dari fungsi...
kalo kata peraturan dan tradisi yg berlaku di negara2 demokratis, fungsinya
ada 3:
legislasi, pengawasan dan anggaran.
tapi ada satu fungsi yg menjadi dasar dari fungsi2 itu..
fungsi paling dasar banget yg sering dilupakan:
representasi.

pertanyaan besarnya adalah:
sudahkan mereka merepresentasikan kita?
kalau belum, ya tendang aja :-)
ini cara kita menghukum mereka yg tidak layak.
makanya ada yg usul, pemilunya jangan 5 tahun, 2 atau 3 tahun yg ideal.

2008/8/25 Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]
mailto:aman.fatha%40gmail.com 

 Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat
 http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin
 bertemu
 dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang
 masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah
 tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan
 review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana.
 Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang yang semakin
 meningkat,
 apalagi ketika menjelang Pemilu 2009. Selain itu, tim editorial juga
sedang
 mengalami load naskah yang cukup banyak sehingga beberapa proses menjadi
 lamban penyelesaiannya.

 Saya pikir, Pak Indra J. Piliang juga tidak akan mempersoalkan
 keterlambatan
 penanganan naskah ini karena beliau sendiri tidak punya banyak luang
untuk
 membicarakannya lebih

[wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?

2008-08-24 Terurut Topik Aman FatHa
Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat
http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin bertemu
dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang
masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah
tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan
review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana.
Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang yang semakin meningkat,
apalagi ketika menjelang Pemilu 2009. Selain itu, tim editorial juga sedang
mengalami load naskah yang cukup banyak sehingga beberapa proses menjadi
lamban penyelesaiannya.

Saya pikir, Pak Indra J. Piliang juga tidak akan mempersoalkan keterlambatan
penanganan naskah ini karena beliau sendiri tidak punya banyak luang untuk
membicarakannya lebih jauh. Alasan kedua, naskah ini sendiri tidak terikat
dengan suatu event tertentu sehingga harus kejar tayang dalam waktu yang
cepat. 
Di luar persoalan itu semua, ada fenomena unik yang terjadi di antara kami
setiap kali membicarakan tentang naskah ini, terutama tentang penulisnya.
Bagaimana tidak, di luar sana berita tentang keluarnya Indra J. Piliang dari
patron netral, yang ia geluti selama ini sebagai pengamat politik, menjadi
seorang partisipan politik sangat heboh. Golkar lagi, kata Mbak Yayat.
Rencana bertemu Indra J. Piliang pun semakin kuat. Jika pada awalnya untuk
membicarakan naskahnya yang sedang ada di tangan saya, sekarang justru
muncul ide baru tentang sesuatu. Sorry, ide itu tidak perlu saya sebutkan
di sini karena rahasia, hehehe. Lagi-lagi, hingga kini kami belum menemukan
waktu yang tepat untuk membuat jadwal pertemuan. Meskipun demikian, isu
Indra J. Piliang masuk Golkar tetap saja hangat dalam pembicaraan kami.
Apalagi, posisinya tidak main-main. Banyak orang mengakui siapa dia sebagai
pribadi, sebagai pengamat, dan sebagai intelektual. Dan, dalam pencalonan
partai Golkar, dia ditempatkan pada posisi nomor topi, bukan nomor sendal.
Saking lamanya rencana ingin bertemu ini dan tidak kunjung terealisasi,
sosok Indra J. Piliang menjadi bayang-bayang yang saya rasa terus menguntit
saya, dan kadang-kadang pula justru saya yang menguntit dia. Debat dan
diskusi politik yang terjadi seakan-akan terpampang di depan mata saya,
padahal pada dasarnya saya sendiri tidak menghadirinya dan tidak pula
menontonnya. 
Hingga, suatu ketika terjad lagi debat terbuka tentang pilihan politik dalam
ilustrasi imajenar. Indra J. Piliang duduk di kursi depan sebagai seorang
pembicara utama di antara sederet tokoh-tokoh pembicara lainnya. Mereka
adalah orang-orang yang semula netral politik praktis, lalu menentukan
pilihan politik. Tentu saja, secara khusus pada musim pencalonan seperti
saat ini. Termasuk juga di antara para pembicara itu sederet artis-artis
cantik dan tampan. Orang-orang yang sebulan-dua bulan yang lalu tidak
terdengar berbicara tentang negara, tentang kesejahteraan, tentang
kesengsaraan rakyat, tentang nasib para buruh dan TKI, dan seterusnya.
Tiba-tiba kini menjadi para ahli dan pakar dalam berbagai masalah yang
dihadapi bangsa ini.
Ah sudahlah itu! Memang fenomena negri ini ditakdirkan seperti itu. 
Fokus perhatian saya waktu itu hanya mengarah kepada Indra J. Piliang.
Berbagai pertanyaan tentang politik, visi, misi, program, hingga alasan
kenapa memilih Golkar dijawabnya dengan lugas, tangkas, penuh semangat, dan
percaya diri. Terbetik di dalam benak saya untuk mengajukan pertanyaan
kepadanya. Barangkali juga kepada para tokoh yang hadir sebagai pembicara
pada waktu itu.
Akhirnya saya acungkan tangan, kemudian bertanya, Pak Indra, tugas anggota
dewan dan para caleg itu sebenarnya apa sih?
Pak Indra menjawabnya dengan panjang lebar, begini.. begini.. berdasarkan
Undang-Undang, Peraturan-Peraturan, Ketentuan-Ketentuan, berdasarkan pijakan
etika dan moral, berdasarkan posisi dan tugas, berdasarkan tujuan dan
sasaran, dan seterusnya dan seterusnya. Setelah mendengar penjelasannya,
saya nekat memberi komentar balik:
Maaf, jawaban Bapak itu salah semua. Tugas utama para anggota dewan dan
caleg adalah 'mendongkrak suara'. Seandainya sekarang ini adalah proses 'fit
and proper test', dengan berat hati Bapak saya nyatakan tidak lulus,
hahahaha!
http://www.aman.web.id/2008/08/25/apa-tugas-utama-anggota-dewan-dan-para-cal
eg/512/



[Non-text portions of this message have been removed]