Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan
di perkuliahan kemarin ketemu satu profesor. orang bali. hindu gitu deh. dia cerita ketika dia membantai mahasiswa s3 di ujian disertasi yang temanya ekonomi islam. argumennya agama itu lebih tinggi dari ilmu, jadi ekonomi islam bermasalah karena mengerdilkan tuhan. tapi di sisi lain, dia juga cerita tentang pamannya yang pindah ke budha. dan dia kayaknya lumayan apresiatif sama pamannya tuh. (padahal rata rata orang hindu tuh punya dendam kesumat mendalam terhadap budha).di saat yang sama dia memuja tokoh sabdo palon dan naya genggong. saya pikir manusia tuh lucu juga yah. kita dipisahkan oleh ideologi. meskipun di akhir kuliah doi welcome, untuk kita mahasiswanya dolan ke rumahnya di ubud pas akhir tahun. (akhir tahun anak anak malah dolan ke batu hehehe ... gak jadi deh spa di bali ... :p) 2010/1/19 ismail sutopo manmandir...@gmail.com: Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan 100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika seorang tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah kisahnya .. “Apa!? kamu hamil?!” Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya, tapi... “Jangan Paa... sabaar..!” istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah putrinya. “Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah??” bentaknya tiba-tiba. Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang ibu. “Ya Allahhh… kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan seorang pelacur!!!” Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara, sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana. “Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban…” belum selesai si istri berbicara, “Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !!” Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya berusaha membela sang anak. Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai renta itu. “Ufhhh…, kenapa kau lakukan ini, Nak?” nada bicaranya nampak mulai menurun. Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya, seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika tersiar kabar di media massa infotaintment, “Putri Cendikiawan Muslim Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.” “Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali!” tiba-tiba dia berucap tegas. I Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil mengernyitkan dahi. “Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman?!” sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara. Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun terdiam tak tahu harus bagaimana. * Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti penerapan syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam tapi tradisi Arab. “Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam!” tegasnya setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya. Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya. Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya. Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di akhirat nanti. “Nak, walau
[wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan
Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan 100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika seorang tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah kisahnya .. Apa!? kamu hamil?! Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya, tapi... Jangan Paa... sabaar..! istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah putrinya. Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah?? bentaknya tiba-tiba. Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang ibu. Ya Allahhh kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan seorang pelacur!!! Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara, sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana. Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban belum selesai si istri berbicara, Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !! Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya berusaha membela sang anak. Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai renta itu. Ufhhh , kenapa kau lakukan ini, Nak? nada bicaranya nampak mulai menurun. Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya, seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika tersiar kabar di media massa infotaintment, Putri Cendikiawan Muslim Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen. Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali! tiba-tiba dia berucap tegas. I Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil mengernyitkan dahi. Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman?! sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara. Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun terdiam tak tahu harus bagaimana. * Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti penerapan syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam tapi tradisi Arab. Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam! tegasnya setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya. Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya. Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya. Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di akhirat nanti. Nak, walau bagaimana, kamu adalah seorang muslimah, jika terlanjur melakukan zina, kamu harus bertobat dan dihukum dengan hukuman yang telah ditetapkan oleh Islam. Entah untuk ke berapa kalinya dia mengatakan itu pada sang putri. Karena tuntutan nuraninya, dia selalu mencoba meyakinkan putrinya agar mau menjalani hukuman cambuk dan pengasingan. Hingga suatu ketika, saat saat sang putri membesuknya, dia mencoba membujuk putrinya. Tak disangka-sangka sang putri langsung berkata, Ya sudah, kalau memang dalam Islam seperti itu, aku mau masuk Kristen aja! Apaaa?! bak disambar petir, pak tua itu langsung terlonjak berdiri. Matanya melotot seolah mau copot. Kamu sudah gila, ya? Kalo kamu masuk Kristen, kamu berarti Murtad!! Kamu kafir dan... Ia tak sanggup lagi meneruskan kata-katanya, karena amarahnya sudah membumbung tinggi. Dengan suara menggelegar dia hardik sang putri yang langsung terdiam, menggigil ketakutan. Apa nggak
Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan
Sebuah kisah (fiktif atau nyata?) yang cukup menarik, kira-kira begitulah gambaran pergolakan bathin mendiang Nurholis Madjid icon Islam Liberal, tatkala mengentahui anak perempuannya kawin dengan seorang Yahudi. Wassalam HMNA - Original Message - From: ismail sutopo manmandir...@gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: badaw...@gmail.com; issut...@yahoo.com Sent: Tuesday, January 19, 2010 20:22 Subject: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan 100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika seorang tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah kisahnya .. Apa!? kamu hamil?! Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya, tapi... Jangan Paa... sabaar..! istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah putrinya. Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah?? bentaknya tiba-tiba. Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang ibu. Ya Allahhh. kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan seorang pelacur!!! Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara, sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana. Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban. belum selesai si istri berbicara, Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !! Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya berusaha membela sang anak. Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai renta itu. Ufhhh., kenapa kau lakukan ini, Nak? nada bicaranya nampak mulai menurun. Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya, seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika tersiar kabar di media massa infotaintment, Putri Cendikiawan Muslim Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen. Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali! tiba-tiba dia berucap tegas. I Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil mengernyitkan dahi. Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman?! sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara. Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun terdiam tak tahu harus bagaimana. * Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti penerapan syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam tapi tradisi Arab. Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam! tegasnya setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya. Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya. Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya. Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di akhirat nanti. Nak, walau bagaimana, kamu adalah seorang muslimah, jika terlanjur melakukan zina, kamu harus bertobat dan dihukum dengan hukuman yang telah ditetapkan oleh Islam. Entah untuk ke berapa kalinya dia mengatakan itu pada sang putri. Karena tuntutan nuraninya, dia selalu mencoba meyakinkan putrinya agar mau menjalani hukuman cambuk dan pengasingan. Hingga suatu ketika, saat saat sang putri membesuknya, dia mencoba membujuk putrinya. Tak disangka
RE: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan
Sepertinya fiksi... Tapi .. mudah2an memberi hikmah bagi siapa pun yang membacanya.. Audzubillahi min dzalika... ngeri.. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of H. M. Nur Abdurahman Sent: Tuesday, January 19, 2010 10:21 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan Sebuah kisah (fiktif atau nyata?) yang cukup menarik, kira-kira begitulah gambaran pergolakan bathin mendiang Nurholis Madjid icon Islam Liberal, tatkala mengentahui anak perempuannya kawin dengan seorang Yahudi. Wassalam HMNA - Original Message - From: ismail sutopo manmandir...@gmail.com mailto:manmandirimy%40gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Cc: badaw...@gmail.com mailto:badawimy%40gmail.com ; issut...@yahoo.com mailto:issutopo%40yahoo.com Sent: Tuesday, January 19, 2010 20:22 Subject: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan 100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika seorang tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah kisahnya .. Apa!? kamu hamil?! Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya, tapi... Jangan Paa... sabaar..! istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah putrinya. Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah?? bentaknya tiba-tiba. Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang ibu. Ya Allahhh. kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan seorang pelacur!!! Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara, sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana. Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban. belum selesai si istri berbicara, Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !! Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya berusaha membela sang anak. Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai renta itu. Ufhhh., kenapa kau lakukan ini, Nak? nada bicaranya nampak mulai menurun. Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya, seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika tersiar kabar di media massa infotaintment, Putri Cendikiawan Muslim Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen. Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali! tiba-tiba dia berucap tegas. I Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil mengernyitkan dahi. Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman?! sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara. Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun terdiam tak tahu harus bagaimana. * Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti penerapan syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam tapi tradisi Arab. Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam! tegasnya setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya. Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya. Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya. Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa
Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan
;-) istiaji ini ngaku muslim, gembar-gembor pembela islam, tapi tak lebih ternyata orang sakit... sekarang yang jadi Bush sapa ya... Belum jelas fiktif atau riil tapi disebarluaskan... Bahkan jika riil-pun betapa Allah telah berjanji untuk menutupi aib kita di hari Kiamat jika kita menutupi aib saudara kita. - Original Message - From: H. M. Nur Abdurahman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 19, 2010 9:21 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan Sebuah kisah (fiktif atau nyata?) yang cukup menarik, kira-kira begitulah gambaran pergolakan bathin mendiang Nurholis Madjid icon Islam Liberal, tatkala mengentahui anak perempuannya kawin dengan seorang Yahudi. Wassalam HMNA - Original Message - From: ismail sutopo manmandir...@gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: badaw...@gmail.com; issut...@yahoo.com Sent: Tuesday, January 19, 2010 20:22 Subject: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan 100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika seorang tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah kisahnya .. Apa!? kamu hamil?! Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya, tapi... Jangan Paa... sabaar..! istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah putrinya. Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah?? bentaknya tiba-tiba. Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang ibu. Ya Allahhh. kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan seorang pelacur!!! Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara, sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana. Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban. belum selesai si istri berbicara, Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !! Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya berusaha membela sang anak. Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai renta itu. Ufhhh., kenapa kau lakukan ini, Nak? nada bicaranya nampak mulai menurun. Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya, seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika tersiar kabar di media massa infotaintment, Putri Cendikiawan Muslim Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen. Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali! tiba-tiba dia berucap tegas. I Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil mengernyitkan dahi. Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman?! sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara. Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun terdiam tak tahu harus bagaimana. * Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti penerapan syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam tapi tradisi Arab. Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam! tegasnya setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya. Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya. Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya. Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan