[wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-10 Terurut Topik Dana Pamilih
Jelas saya skeptis thd banyak hadits dalam pemahaman Islam.  Dan bisa
dilihat bahwa kritikan saya lebih kepada yg berbasis hadits atau urf
(budaya) bukan kepada yg berbasis Al-Qur'an murni.  Terasa sekali bagi
saya bagaimana banyak hadits yg membuat hiruk pikuknya pemahaman Islam
bukannya menambah kejelasan Al-Qur'an.

Konsep HAM lebih terasa maslahatnya bagi kita sebagai manusia daripada
pemahaman filosofi kuno yg masih mengagungkan simbol daripada
kesejahteraan manusia.  Keunggulan ini dapat dibuktikan secara
konseptual maupun empiris.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jadi ingat kasus RUU APP.
 Nanti bisa dikatain teror pemerintah terhadap rakyatnya lho kalau
memaksain kehendak.
 Saya juga prihatin dengan Mas Dana. Level pendidikan apa yang sudah
dilalui sehingga sangat mengagungkan HAM dan sinis terhadap Islam.
 Barangkali perlu juga Mas Dana masuk Madrasah atau pesantren supaya
tidak skeptis duluan...
 Apakah ini memang akibat kelamaan tinggal di luar ya...
 
 
   - Original Message - 
   From: Dana Pamilih 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Wednesday, February 07, 2007 3:33 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya
 
 
   Ada beberapa segi kehidupan di masyarakat demokratis modern kita telah
   menyerahkan mandat kepada suatu lembaga yg disebut pemerintah. Dalam
   hal2 tsb. penilaian, kebijakannya dan keputusannya kita terima karena
   mereka telah menerima mandat kita selama dilakukan dalam batas mandat
   yg diberikan. Dalam hal ini kita telah memberikan mandat dalam hal
   penangan bencana alam. Kalau bencana alam banjir, letusan berapi,
   gempa bumi masih mau diperdebatkan levelnya ya susah dong. Kan dapat
   kita saksikan sendiri.
 
   Kalau hal2 yg berupa akal sehat masih perlu dicerahi, ya mas Ary saya
   jadi prihatin sama sistem pendidikan yg Anda lampaui. Apakah Anda
   lulusan madrasah?
 
   Barangkali perlu juga nih ada matapelajaran HAM dalam kurikulum SMU.
   Apakah ini memang akibat sistem ORBA sehingga kita tidak pernah sadar
   akan hak kita tetapi tahu betul bahwa kewajiban kita adalah patuh buta
   thd kekuasaan.
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan
   arisetyawan@ wrote:
   
Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat
   menurut seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...

- Original Message - 
From: Dana Pamilih 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, February 06, 2007 2:38 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya


Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda?

Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban
menyelamatkan
jiwa warganegaranya. Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat. Dan
kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi.

Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan
harta.
Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau
sudah tidak banjir. Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika
keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak
terjamin oleh hukum.

Semua harus dilihat dalam konteks. Dalam analisa HAM kita tidak bisa
cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada
konteks lain. DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena
lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif
   lainnya.

Bung Ari Condrowahono,

Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara
jor-joran itu
khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM
menganut yg.
demikian.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
masarcon@ wrote:

 1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM.
 
 2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi
   kekayaan, 
 justru dari Islam. termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid
   syariah, 
 soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi
dari 
 merapi, kaena sibuk menjaga hartanya.
 
 3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika. 
 mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas
amerika, 
 yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi
kemerdekaan
mereka.
 
 
 
 H. M. Nur Abdurrahman wrote:
 
  Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi
itu tidak
  melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam,
   bahkan itu
  merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar
   terhindar dari
  bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah
   KAM 
  (Kewjiban
  Asasi Manusia).
  HMNA
 
  - Original Message -
  From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com

Re: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-09 Terurut Topik Ari Setyawan
Jadi ingat kasus RUU APP.
Nanti bisa dikatain teror pemerintah terhadap rakyatnya lho kalau memaksain 
kehendak.
Saya juga prihatin dengan Mas Dana. Level pendidikan apa yang sudah dilalui 
sehingga sangat mengagungkan HAM dan sinis terhadap Islam.
Barangkali perlu juga Mas Dana masuk Madrasah atau pesantren supaya tidak 
skeptis duluan...
Apakah ini memang akibat kelamaan tinggal di luar ya...


  - Original Message - 
  From: Dana Pamilih 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, February 07, 2007 3:33 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya


  Ada beberapa segi kehidupan di masyarakat demokratis modern kita telah
  menyerahkan mandat kepada suatu lembaga yg disebut pemerintah. Dalam
  hal2 tsb. penilaian, kebijakannya dan keputusannya kita terima karena
  mereka telah menerima mandat kita selama dilakukan dalam batas mandat
  yg diberikan. Dalam hal ini kita telah memberikan mandat dalam hal
  penangan bencana alam. Kalau bencana alam banjir, letusan berapi,
  gempa bumi masih mau diperdebatkan levelnya ya susah dong. Kan dapat
  kita saksikan sendiri.

  Kalau hal2 yg berupa akal sehat masih perlu dicerahi, ya mas Ary saya
  jadi prihatin sama sistem pendidikan yg Anda lampaui. Apakah Anda
  lulusan madrasah?

  Barangkali perlu juga nih ada matapelajaran HAM dalam kurikulum SMU.
  Apakah ini memang akibat sistem ORBA sehingga kita tidak pernah sadar
  akan hak kita tetapi tahu betul bahwa kewajiban kita adalah patuh buta
  thd kekuasaan.

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
   Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat
  menurut seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
   Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...
   
   - Original Message - 
   From: Dana Pamilih 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, February 06, 2007 2:38 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya
   
   
   Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda?
   
   Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan
   jiwa warganegaranya. Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat. Dan
   kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi.
   
   Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta.
   Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau
   sudah tidak banjir. Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika
   keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak
   terjamin oleh hukum.
   
   Semua harus dilihat dalam konteks. Dalam analisa HAM kita tidak bisa
   cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada
   konteks lain. DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena
   lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif
  lainnya.
   
   Bung Ari Condrowahono,
   
   Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu
   khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg.
   demikian.
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
   masarcon@ wrote:
   
1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM.

2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi
  kekayaan, 
justru dari Islam. termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid
  syariah, 
soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari 
merapi, kaena sibuk menjaga hartanya.

3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika. 
mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas
   amerika, 
yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan
   mereka.



H. M. Nur Abdurrahman wrote:

 Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi
   itu tidak
 melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam,
  bahkan itu
 merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar
  terhindar dari
 bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah
  KAM 
 (Kewjiban
 Asasi Manusia).
 HMNA

 - Original Message -
 From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com
   mailto:arisetyawan%40lge.com
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, February 06, 2007 00:47
 Subject: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya

  Kemarin saya nonton liputan banjir di TV.
  Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah.
   Terus di
 berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi
   walaupun
 rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi.
  Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan
   maksa orang
 untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau?
  Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya.
  Terimakasih

[wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-07 Terurut Topik Dana Pamilih
Ada beberapa segi kehidupan di masyarakat demokratis modern kita telah
menyerahkan mandat kepada suatu lembaga yg disebut pemerintah.  Dalam
hal2 tsb. penilaian, kebijakannya dan keputusannya kita terima karena
mereka telah menerima mandat kita selama dilakukan dalam batas mandat
yg diberikan.  Dalam hal ini kita telah memberikan mandat dalam hal
penangan bencana alam.   Kalau bencana alam banjir, letusan berapi,
gempa bumi masih mau diperdebatkan levelnya ya susah dong.  Kan dapat
kita saksikan sendiri.

Kalau hal2 yg berupa akal sehat masih perlu dicerahi, ya mas Ary saya
jadi prihatin sama sistem pendidikan yg Anda lampaui.  Apakah Anda
lulusan madrasah?

Barangkali perlu juga nih ada matapelajaran HAM dalam kurikulum SMU.
Apakah ini memang akibat sistem ORBA sehingga kita tidak pernah sadar
akan hak kita tetapi tahu betul bahwa kewajiban kita adalah patuh buta
thd kekuasaan.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Setyawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
 Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat
menurut seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
 Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...
 
   - Original Message - 
   From: Dana Pamilih 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, February 06, 2007 2:38 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya
 
 
   Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda?
 
   Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan
   jiwa warganegaranya. Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat. Dan
   kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi.
 
   Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta.
   Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau
   sudah tidak banjir. Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika
   keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak
   terjamin oleh hukum.
 
   Semua harus dilihat dalam konteks. Dalam analisa HAM kita tidak bisa
   cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada
   konteks lain. DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena
   lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif
lainnya.
 
   Bung Ari Condrowahono,
 
   Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu
   khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg.
   demikian.
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
   masarcon@ wrote:
   
1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM.

2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi
kekayaan, 
justru dari Islam. termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid
syariah, 
soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari 
merapi, kaena sibuk menjaga hartanya.

3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika. 
mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas
   amerika, 
yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan
   mereka.



H. M. Nur Abdurrahman wrote:

 Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi
   itu tidak
 melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam,
bahkan itu
 merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar
terhindar dari
 bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah
KAM 
 (Kewjiban
 Asasi Manusia).
 HMNA

 - Original Message -
 From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com
   mailto:arisetyawan%40lge.com
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, February 06, 2007 00:47
 Subject: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya

  Kemarin saya nonton liputan banjir di TV.
  Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah.
   Terus di
 berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi
   walaupun
 rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi.
  Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan
   maksa orang
 untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau?
  Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya.
  Terimakasih. ..




[Non-text portions of this message have been removed]
   
 
 
 

 
   __ NOD32 2039 (20070205) Information __
 
   This message was checked by NOD32 antivirus system.
   http://www.eset.com
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Dana Pamilih
Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda?

Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan
jiwa warganegaranya.  Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat.  Dan
kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi.

Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta.
 Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau
sudah tidak banjir.  Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika
keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak
terjamin oleh hukum.

Semua harus dilihat dalam konteks.  Dalam analisa HAM kita tidak bisa
cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada
konteks lain.  DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena
lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif lainnya.

Bung Ari Condrowahono,

Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu
khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg.
demikian.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM.
 
 2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi kekayaan, 
 justru dari Islam.  termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid syariah, 
 soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari 
 merapi, kaena sibuk menjaga hartanya.
 
 3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika.  
 mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas
amerika, 
 yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan
mereka.
 
 
 
 H. M. Nur Abdurrahman wrote:
 
  Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi
itu tidak
  melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam, bahkan itu
  merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar terhindar dari
  bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah KAM 
  (Kewjiban
  Asasi Manusia).
  HMNA
 
  - Original Message -
  From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com
mailto:arisetyawan%40lge.com
  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
  mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, February 06, 2007 00:47
  Subject: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya
 
   Kemarin saya nonton liputan banjir di TV.
   Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah.
Terus di
  berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi
walaupun
  rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi.
   Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan
maksa orang
  untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau?
   Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya.
   Terimakasih. ..
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Ari Setyawan
Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat menurut 
seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...

  - Original Message - 
  From: Dana Pamilih 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 06, 2007 2:38 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya


  Lho, pak HMNA dan Ary Setiawan gimana logika Anda?

  Ini kan situasi darurat sehingga pemerintah berkewajiban menyelamatkan
  jiwa warganegaranya. Evakuasi itu hanya dalam keadaan darurat. Dan
  kalau sudah tidak banjir lagi tentu boleh kembali lagi.

  Ketidak inginan dievakuasi itu ada penyebab lain yaitu keamanan harta.
  Bukan cuma harta bergerak, bisa bisa rumahnya ditempati orang kalau
  sudah tidak banjir. Nah ini pelanggaran HAM yg utama: jika
  keselamatan jiwa, keamanan harta dan mantapnya hak kepemilikan tidak
  terjamin oleh hukum.

  Semua harus dilihat dalam konteks. Dalam analisa HAM kita tidak bisa
  cuma mengambil ayat secara terpisah kemudian menerapkannya pada
  konteks lain. DUHAM itu sangat logis dan sukar utk digoyahkan karena
  lebih terasa maslahatnya dibanding dengan pendekatan alternatif lainnya.

  Bung Ari Condrowahono,

  Memang Anda benar bahwa the pursuit of happiness secara jor-joran itu
  khas Amerika karena tidak semua negara Barat berbasis HAM menganut yg.
  demikian.

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   1. hak untuk hidup itu adalah salah satu deklarasi awal dari HAM.
   
   2. sementara kalo liat maqoshid syariah, untuk meilindungi kekayaan, 
   justru dari Islam. termasuk mbah Maridjan pendukung maqoshid syariah, 
   soale dia sangat menolerir orang orang yg ndak mau dievakuasi dari 
   merapi, kaena sibuk menjaga hartanya.
   
   3. nah kalo pursuit a happiness, ini baru khasnya amerika. 
   mencarikebahagiaan, happy happy sampai gila gilaan, adalah khas
  amerika, 
   yg justru ndak universal, tapi malah muncul di deklarasi kemerdekaan
  mereka.
   
   
   
   H. M. Nur Abdurrahman wrote:
   
Itu melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan liberalisme, tetapi
  itu tidak
melanggar HAM, jika HAM-nya berlandaskan Syari'at Islam, bahkan itu
merupakan KAM memaksa orang-orang itu di evakuasi, agar terhindar dari
bahaya. Fyi, dalam kamus HAM-liberalisme tidak dikenal istilah KAM 
(Kewjiban
Asasi Manusia).
HMNA
   
- Original Message -
From: Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com
  mailto:arisetyawan%40lge.com
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 06, 2007 00:47
Subject: [wanita-muslimah] Melanggar HAM Nggak Ya
   
 Kemarin saya nonton liputan banjir di TV.
 Saya lihat banjir sudah naik hampir ke lantai 2 sebuah rumah.
  Terus di
berita TV tersebut di katakan bahwa warga yang belum mengungsi
  walaupun
rumahnya dah hampir klelep akan dipaksa di evakuasi.
 Yang jadi pertanyaan saya, itu melanggar HAM nggak ya? Khan
  maksa orang
untuk pindah sedangkan orang itu nggak mau?
 Mohon para ahli HAM di WM untuk memberi pencerahan kepada saya.
 Terimakasih. ..
   
   
   
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



   

  __ NOD32 2039 (20070205) Information __

  This message was checked by NOD32 antivirus system.
  http://www.eset.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
nimbrung ya,
kalau di sini (Jerman) yang menetapkan kondisi darurat ya pemerintah langsung
kalau nurutin maunya tiap orang tar gak beres2
pemerintah emang mau cari amannya saja
karena kalau secara keseluruhan penanganan banjir gak beres/ada
korban, maka yang disalahkan adalah pemerintahnya, bukan warga yang
bandel gak mau evakuasi
di sini pemerintah justru berkewajiban buat melindungi HAM yang paling
asasi, hak untuk hidup ...

di beberapa negara, euthanasia (hak untuk mati) masih dianggap sebagai
kejahatan, lho

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/7/07, Ari Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
  Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat menurut 
 seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
  Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...


Re: [wanita-muslimah] Re: Melanggar HAM Nggak Ya

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
oom wikan dan mas ari set,


1. kalau dalam HAM maupun maqoshid syariah,

hak hidup sama sama dijamin
hak milik sama sama dijamin

2. hak politik, seperti menyuarakan pendapat dan berkelompok, dalam 
maqoshid syariah ndak ada

3. hak untuk menjaga aqidah, dalam HAM awalnya ndak ada, tapi belakangan 
ketika orang Indonesia memasukkan dalam hak seorang warga negara untuk 
beribadah dan memeluk kepercayaan yg diyakininya [apapun itu], dan juga 
negara lain banyak yg sudah mepertanyakan akan hal ini, maka klausul 
semacam ini juga masuk dalam deklarasi umum HAM.

4. dalam wacana HAM, salah satunya yg paling keras adalah mengutuk 
perbudakan, namun maqoshid syariah ndak bicara sama sekali tentang 
perbudakan ini.  jadi secara umum, masalah martabat kemanusiaan, agama 
Islam memang tidak peduli dan kurang mengakomodir.  apalagi wacana 
gender :p  Ini sudahkenyataan dari sononya.  dalam teks keagamaan juga 
sudah stated dengan level seperti hukum besi, sehingga posisinya memang 
jumud. sebagaian bahkan menganggap hal ini sbgai hal yg qoth'i.  betul, 
tidak ?, tanya aa gym.   betul, kata pak zainudin.  :D

5. perlindungan terhadap kelestarian alam, keseimbangan lingkungan hidup 
dan ekosistem, dua duanya ndak masuk hitungan, baik dalam maqoshid 
syariah maupun DUHAM. 

6. Masyarakat dunia sekarang lagi rame rame membuka wacana alternatif 
tentang hal ini.  sehingga teologi tidak lagi berpusar pada masalah 
manusia, namun alternatif paradigm sudah mulai melihat the other side, 
alam semesta secara global sebagai rujukan fokus perhatian.

yang heran meskipun rekan rekan INSIST [yg rata rata jebolan ISTAC IIUM 
malaysia itu juga mendukung wacana ini, ternyata penghargaan thd 
perbedan antar umat mansuia justru mereka letakkan di level terbawah.  
sementara orang orang islam liberal, freedom institute yg sama sekali 
gak ngomongin masalah plasma nutfah, kelestarian lingkungan, dan 
wacananya sangat sentris pada kebebasan manusia, namun bisa melihat 
bahwa perbedaan di antara umat manusia adalah keniscayaan].  dari 
perbedaan di antara manusia, kemudia beranjak pada keanekaragaman hayati 
dan makluk ciptaan Tuhan lainnya.

melihat fenomena ini, yakinlah saya, ada yg salah pada pandangan kaum 
fanatis yg selalu merasa agama yg saat ini dipeluknya sudah mencapai 
pemahaman final dan menjadi kebenaran tunggal.  tanpa melihat dan mau 
mengakui, bahwa detik demi detik, waktu demi waktu, ada reveal baru, 
dimana uamt manusia dan alam makin menyadari hakikat dirinya sendiri.  
temen temen DDII via LPPI bersama rekan HT dan FPI yg kemarin rame rame 
nggeruduk alian lain, ahmadiyyah, seharusnya malu. malu terutama pada 
sang pencipta dan Islam yg diyakininya.





Wikan Danar Sunindyo wrote:

 nimbrung ya,
 kalau di sini (Jerman) yang menetapkan kondisi darurat ya pemerintah 
 langsung
 kalau nurutin maunya tiap orang tar gak beres2
 pemerintah emang mau cari amannya saja
 karena kalau secara keseluruhan penanganan banjir gak beres/ada
 korban, maka yang disalahkan adalah pemerintahnya, bukan warga yang
 bandel gak mau evakuasi
 di sini pemerintah justru berkewajiban buat melindungi HAM yang paling
 asasi, hak untuk hidup ...

 di beberapa negara, euthanasia (hak untuk mati) masih dianggap sebagai
 kejahatan, lho

 salam,
 --
 wikan
 http://wikan. multiply. com http://wikan.multiply.com

 On 2/7/07, Ari Setyawan arisetyawan@ lge.com 
 mailto:arisetyawan%40lge.com wrote:

  Om, tentunya level darurat itu khan relatif ya setiap orang.
  Terus bagaimana kalau satu level banjir sudah merupakan darurat 
 menurut seseorang tapi menurut orang lain masih aman, gimana tuh?
  Mohon petromaksnya lagi tengan HAM ini...




[Non-text portions of this message have been removed]