Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

2010-01-20 Terurut Topik Ari Condro
di perkuliahan kemarin ketemu satu profesor.  orang bali.  hindu gitu
deh.  dia cerita ketika dia membantai mahasiswa s3 di ujian disertasi
yang temanya ekonomi islam. argumennya agama itu lebih tinggi dari
ilmu, jadi ekonomi islam bermasalah karena mengerdilkan tuhan.  tapi
di sisi lain, dia juga cerita tentang pamannya yang pindah ke budha.
dan dia kayaknya lumayan apresiatif sama pamannya tuh.  (padahal rata
rata orang hindu tuh punya dendam kesumat mendalam terhadap budha).di
saat yang sama dia memuja tokoh sabdo palon dan naya genggong.

saya pikir manusia tuh lucu juga yah.
kita dipisahkan oleh ideologi.

meskipun di akhir kuliah doi welcome, untuk kita mahasiswanya dolan ke
rumahnya di ubud pas akhir tahun.  (akhir tahun anak anak malah dolan
ke batu hehehe ... gak jadi deh spa di bali ... :p)




2010/1/19 ismail sutopo manmandir...@gmail.com:
 Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan


 100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb



 Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika seorang
 tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah
 kisahnya ..



  “Apa!? kamu hamil?!” Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri
 bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang
 putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya,
 tapi...

  “Jangan Paa... sabaar..!” istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi
 dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan
 niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai
 dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah
 putrinya.

  “Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah??” bentaknya tiba-tiba.


 Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan
 sang ibu.


  “Ya Allahhh… kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan
 orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan
 seorang pelacur!!!” Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin
 memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara,
 sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana.


 “Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban…” belum
 selesai si istri berbicara, “Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !!”
 Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya
 berusaha membela sang anak.


 Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata
 apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan
 anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai
 renta itu.


 “Ufhhh…, kenapa kau lakukan ini, Nak?” nada bicaranya nampak mulai menurun.
 Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya,
 seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika
 tersiar kabar di media massa infotaintment, “Putri Cendikiawan Muslim
 Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.”


 “Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali!” tiba-tiba dia berucap tegas. I


 Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil
 mengernyitkan dahi.

  “Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif
 yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku
 dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan
 zaman?!” sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara.


 Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun
 terdiam tak tahu harus bagaimana.



 *



 Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai
 lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit
 ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi
 pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan
 meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan  anti penerapan
 syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam
 tapi tradisi Arab. “Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam!” tegasnya
 setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya.



 Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya
 menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya.
 Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah
 tangga islami,  dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi
 apa daya nasi sudah menjadi bubur.


 Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler
 liberalnya.

 Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan
 zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman
 sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di
 dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di akhirat
 nanti.


 “Nak, walau 

Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

2010-01-19 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Sebuah kisah (fiktif atau nyata?) yang cukup menarik, kira-kira begitulah 
gambaran pergolakan bathin mendiang Nurholis Madjid icon Islam Liberal, tatkala 
mengentahui anak perempuannya kawin dengan seorang Yahudi.

Wassalam
HMNA

- Original Message - 
From: ismail sutopo manmandir...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: badaw...@gmail.com; issut...@yahoo.com
Sent: Tuesday, January 19, 2010 20:22
Subject: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir 
Hayatnya Memilukan


Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan


100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb



Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika seorang
tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah
kisahnya ..



 Apa!? kamu hamil?! Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri
bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang
putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya,
tapi...

 Jangan Paa... sabaar..! istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi
dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan
niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai
dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah
putrinya.

 Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah?? bentaknya tiba-tiba.


Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan
sang ibu.


 Ya Allahhh. kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan
orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan
seorang pelacur!!! Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin
memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara,
sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana.


Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban. belum
selesai si istri berbicara, Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !!
Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya
berusaha membela sang anak.


Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata
apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan
anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai
renta itu.


Ufhhh., kenapa kau lakukan ini, Nak? nada bicaranya nampak mulai menurun.
Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya,
seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika
tersiar kabar di media massa infotaintment, Putri Cendikiawan Muslim
Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.


Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali! tiba-tiba dia berucap tegas. I


Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil
mengernyitkan dahi.

 Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif
yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku
dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan
zaman?! sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara.


Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun
terdiam tak tahu harus bagaimana.



*



Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai
lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit
ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi
pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan
meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan  anti penerapan
syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam
tapi tradisi Arab. Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam! tegasnya
setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya.



Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya
menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya.
Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah
tangga islami,  dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi
apa daya nasi sudah menjadi bubur.


Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler
liberalnya.

Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan
zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman
sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di
dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di akhirat
nanti.


Nak, walau bagaimana, kamu adalah seorang muslimah, jika terlanjur
melakukan zina, kamu harus bertobat dan dihukum dengan hukuman yang telah
ditetapkan oleh Islam. Entah untuk ke berapa kalinya dia mengatakan itu
pada sang putri. Karena tuntutan nuraninya, dia selalu mencoba meyakinkan
putrinya agar mau menjalani hukuman cambuk dan pengasingan.


Hingga suatu ketika, saat saat sang putri membesuknya, dia mencoba membujuk
putrinya. Tak 

RE: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

2010-01-19 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
Sepertinya fiksi... 

Tapi .. mudah2an memberi hikmah bagi siapa pun yang membacanya..

Audzubillahi min dzalika... ngeri..

 

Wassalaam,

-Ning

 

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of H. M. Nur
Abdurahman
Sent: Tuesday, January 19, 2010 10:21 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai
Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

 

  

Sebuah kisah (fiktif atau nyata?) yang cukup menarik, kira-kira
begitulah gambaran pergolakan bathin mendiang Nurholis Madjid icon Islam
Liberal, tatkala mengentahui anak perempuannya kawin dengan seorang
Yahudi.

Wassalam
HMNA

- Original Message - 
From: ismail sutopo manmandir...@gmail.com
mailto:manmandirimy%40gmail.com 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
Cc: badaw...@gmail.com mailto:badawimy%40gmail.com ; 
issut...@yahoo.com mailto:issutopo%40yahoo.com 
Sent: Tuesday, January 19, 2010 20:22
Subject: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal,
Akhir Hayatnya Memilukan

Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb

Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika
seorang
tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah
kisahnya ..

Apa!? kamu hamil?! Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri
bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang
putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya,
tapi...

Jangan Paa... sabaar..! istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi
dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun
mengurungkan
niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai
dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah
putrinya.

Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah?? bentaknya
tiba-tiba.

Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam
pelukan
sang ibu.

Ya Allahhh. kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang
ditokohkan
orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya
membesarkan
seorang pelacur!!! Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin
memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya.
Sementara,
sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana.

Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban.
belum
selesai si istri berbicara, Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya!
!!
Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya
berusaha membela sang anak.

Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata
apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan
anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang
mulai
renta itu.

Ufhhh., kenapa kau lakukan ini, Nak? nada bicaranya nampak mulai
menurun.
Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan
keriputnya,
seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika
tersiar kabar di media massa infotaintment, Putri Cendikiawan Muslim
Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.

Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali! tiba-tiba dia berucap
tegas. I

Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil
mengernyitkan dahi.

Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman
primitif
yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di
buku
dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan
zaman?! sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara.

Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia
pun
terdiam tak tahu harus bagaimana.

*

Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai
lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah
sakit
ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi
pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan
meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti
penerapan
syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam
tapi tradisi Arab. Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam! tegasnya
setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya.

Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya
menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi
dengannya.
Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam
rumah
tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran,
tapi
apa daya nasi sudah menjadi bubur.

Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler
liberalnya.

Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada
perbuatan
zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan
hukuman
sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa

Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

2010-01-19 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
;-)
istiaji ini ngaku muslim, gembar-gembor pembela islam, tapi tak lebih ternyata 
orang sakit...
sekarang yang jadi Bush sapa ya... Belum jelas fiktif atau riil tapi 
disebarluaskan...

Bahkan jika riil-pun betapa Allah telah berjanji untuk menutupi aib kita di 
hari Kiamat jika kita menutupi aib saudara kita.




  - Original Message - 
  From: H. M. Nur Abdurahman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, January 19, 2010 9:21 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, 
Akhir Hayatnya Memilukan



  Sebuah kisah (fiktif atau nyata?) yang cukup menarik, kira-kira begitulah 
gambaran pergolakan bathin mendiang Nurholis Madjid icon Islam Liberal, tatkala 
mengentahui anak perempuannya kawin dengan seorang Yahudi.

  Wassalam
  HMNA

  - Original Message - 
  From: ismail sutopo manmandir...@gmail.com
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Cc: badaw...@gmail.com; issut...@yahoo.com
  Sent: Tuesday, January 19, 2010 20:22
  Subject: [wanita-muslimah] PELAJARAN BERHARGA - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir 
Hayatnya Memilukan

  Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

  100119-ISMAIL-Assalaamu'alaikum wr. wb

  Suatu pelajaran berharga bagi Jaringan Islam Liberal-ICRP dll ketika seorang
  tokoh cendekiawan Liberal mendapati puterinya dihamili orang ..bacalah
  kisahnya ..

  Apa!? kamu hamil?! Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri
  bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang
  putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya,
  tapi...

  Jangan Paa... sabaar..! istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi
  dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan
  niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai
  dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah
  putrinya.

  Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah?? bentaknya tiba-tiba.

  Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan
  sang ibu.

  Ya Allahhh. kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan
  orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan
  seorang pelacur!!! Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin
  memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara,
  sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana.

  Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban. belum
  selesai si istri berbicara, Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !!
  Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya
  berusaha membela sang anak.

  Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata
  apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan
  anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai
  renta itu.

  Ufhhh., kenapa kau lakukan ini, Nak? nada bicaranya nampak mulai menurun.
  Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya,
  seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika
  tersiar kabar di media massa infotaintment, Putri Cendikiawan Muslim
  Terkemuka Liberalis, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.

  Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali! tiba-tiba dia berucap tegas. I

  Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil
  mengernyitkan dahi.

  Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif
  yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku
  dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan
  zaman?! sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara.

  Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun
  terdiam tak tahu harus bagaimana.

  *

  Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai
  lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit
  ibu kota . Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi
  pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan
  meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti penerapan
  syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam
  tapi tradisi Arab. Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam! tegasnya
  setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya.

  Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya
  menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya.
  Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah
  tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi
  apa daya nasi sudah menjadi bubur.

  Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler
  liberalnya.

  Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan