[zamanku] Re: Surat dari bekas artis porno Shelley Luben

2008-09-30 Terurut Topik tawangalun
Saya ke Bali pertama th 1972 waktu itu masih tingkat 3 ikut study tour
jadi senanglah sepanjang jalan bisa weruh wong adus yang topless.
Tapi paling seneng dipemandian tampak Siring ,wahduh mulo Bung Karna
krasan disini pikir saya.Disendang tsb banyak sekali widodari yang
adus.Bung Karna tinggal dari kamar istana didekatnya itu pakai
keker.Ke Bali terakhir th 1988 saya training di Denpasar 2 minggu,yang
saya bilangkan saya nemu rejeki lihat bule wedok tanpa selembar benang
padahal bodinya minta ampun.
Perlu anda tahu seneng saya tadi akibat saya mengikuti bisikan
setan.Dan nyatanya meh kabeh kawan saya senang nyawang pemandangan
indah tsb.Itulah saya katakan jalan keneraka itu kayak jalan Tol,tapi
coba jalan kesurga sudah sempit berbatu batu lagi.
Nah tanpa dibantu UU anti porno maka pemuda2 tadi akan menyenangi
jalan TOL tadi dan akhirnya bakal kejegur neraka.Sebab Allah melarang
mendekati jina.Jadi baru deket saja wis dilarang. 
Ya podo kan pak kenapa Film Indonesia selalu ada sensor film padahal
pemuda2 itu seneng yang gak disensor.Karena pemerintah ingin menutup
jalan Tol tadi.mBok wis film dibebaskan kaya Amerika itu wong nyatane
Amerika malah maju.

Shalom,
Tawangalun.

- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Om tawang, 

   Perlu om ketahuiada alasan yang mendasari mengapa bule2 dan
wanita indo datang kebali  dan dipantai berpakaian minim (Kapan anda
ke Bali?, Orang2 Bule juga punya rasa malu saat ia telanjang di
pantai, mereka juga punya ajaran moral di negaranya yang kurang lebih
mengajari telanjang depan umum adalah norak! dan tidak ada orang yang
telanjang tanpa selembar benangpun...saat mereka telanjang lantas
mengapa anda juga pusing? adakah orang2-orang bali yang pusing melihat
mereka telanjang? jadi mana yang rusak pikirannya?):

   1. Bukan bule2 itu yang menulari..namun mereka melihat Para pria
dan wanita bali berpakaian sederhana yang wanita telanjang dada..yang
perempuan terutama di daerah pedalaman dan terutama lagi pada jaman2
sebelum pikiran pikiran kotor para non Agama India datang ke
Bali...mereka tidak memakai beha..telanjang dada juga, jadi orang bule
tidak mempengaruhi...justru penduduk asli yang mempengaruhi

   2. tujuan mereka buka baju adalah karena di daerah mereka sinar
matahari adalah langka...dan kapan mereka berpakaian minim adalah di
daerah pantai...dan di seputar bali yang udaranya puannna
rek...juga jangan khawatir...manusia2 bali biasa aja tuh melihat
itu...ngga ada pikiran2 ngeres..

   3. Bukan Devisa target utamanya, karena yang menikmati devisa
adalah para miskinwan dan miskin wati dari daerah seberang
pulau...tidak perlu saya sebutkan lagi agamanya ya... nah, orang2 bali
jaman dahulu tidaklah tertarik sangat akan materi...sejak pendatang2
sontoloyo itu datang..mereka mengajari orang2 bali untuk
mengeksploitasi dompet wisatawan...juga sekaligus mengajari
keserakahan dan mulai meninggalkan bahwa sekaya apapun mereka
penyelesaiannya juga di api.

   4. Pornograpi tidak pernah menjadi masalah di Bali...kalau anda
menonton tarian bali...lirikannya maut menurut kacamata ulama...tapi
biasa aja tuh dikacamata orang bali..bahkan anak2 saya saya suruh
mereka les tari

   5. pakaian orang2 di bali terutama ke pura untuk sembahyang
...seksi2 lho...hampir tembus pandang dan biasa2 aja tuh..tidak lantas
di perkosa rame2 dan dijadikan budak belian...

   6. masalah pornograpi itu adalah masalah orang muslim dengan otak
kotornya dan tidak pernah menjadi masalah di Bali dan orang-orang
dengan ajaran India...mengapa?
 
mereka diajarkan untuk mengendalikan diri, mengendalikan pikiran
bukan menutupi badan materi..semua berawal di pikiran dan diselesaikan
pikiran, ajaran india mengenal trikaya parisudha (bahasanya beda2)
Karma yang muncul karena Pikiran, Ucapan dan Perbuatan..lihat mereka
sudah mengetahui level tertinggi yang harus diperbaiki..  
mereka diajarkan bahwa mencapai surga bukan dengan menutup tubuh
sendiri diri rapat2 namun menutup pikiran, ucapan dan perbuatan dari
kekotoran..  
mereka tidak mempermasalahkan perbedaan agama dan cara
bersembahyang..karena mereka tahu bahwa itu urusan pribadi...di bali
saja saat jaman dahulu ada 5 aliran India datang, tidak masalah,
sekarang datang kristen dan Islam welcome...saat kalian muslim
beribadat orang2 bali hindu yang menjaga kalian untuk lebih
khusyudengan pecalang2nya..
   dan terus terang saya heran dengan orang 2 muslim..saat
minoritas...mereka manis2.(lihat di bali) kaya anak kucing...mereka
patuh2 mengikuti aturan yang baik dan benar...tahu diri...eh, saat
jadi mayoritas...sungguh kurang ajar! makan daging pemeliharannya!

   nah, bawa saja aturan pornograpi itu untuk diri sendiri...bali dan
Ajaran India tidak perlu diajarkan mana yang porno mana yang bukan...

   Kami orang ajaran India, mengetahui pasti yang merusak itu bukan
wanita, bukan badan materi namun Pikiran dan tidak pernah yang lain...

   tidak perlu mengajari 

Re: [zamanku] Re: Surat dari bekas artis porno Shelley Luben

2008-09-30 Terurut Topik wirajhana eka
Tawang:
  Perlu anda tahu seneng saya tadi akibat saya mengikuti bisikan setan.Dan 
nyatanya meh kabeh kawan saya senang nyawang pemandangan indah tsb.Itulah saya 
katakan jalan keneraka itu kayak jalan Tol,tapi coba jalan kesurga sudah sempit 
berbatu batu lagi.
Nah tanpa dibantu UU anti porno maka pemuda2 tadi akan menyenangi jalan TOL 
tadi dan akhirnya bakal kejegur neraka.Sebab Allah melarang mendekati jina.Jadi 
baru deket saja wis dilarang. 
  -
  Pertanyaan saya: 
  Anda yang melihat...anda yang tidak tahan, lantas mengapa orang2 lain jadi 
harus repot untuk anda sendiri yang tidak mampu mengendalikan diri dan pikiran?
   
  Adakah sampai saat ini orang bali merasa terganggu dengan minim nya cara 
berpakaian?
  ---
  Ayat Jilbab turun saat umar sedang liat saudah buang air...
  artinya dari mulai 610 s/d 628 tidak ada perintah tuhan untuk berhijab hingga 
allah di ingati oleh Umar dan allah bikin ayat hijab.
   
  Kalau anda memang mahluk yang berpikir dan berakal baik...maka tuhan macam 
apa yang begitu bodohnya setelah 18 tahun + ribuan tahun tiba2 saja merasa 
bahwa umar masuk akal 'tuhan'..dan itu terjadi setelah umar ngintip istri 
sahabatnya sendiri buang air...namun ternyata itu saudah bukan yang lebih 
cantikan dikit!
   
  Kemana Allah selama 18 tahun?
   
  note:
  saat 1972, masyarakat bali yang laki dan perempuan banyak yang telanjang 
dada...jadi kalau anda tidak menemukan itu saat di bali maka anda telah 
berbohong!
   
  saat 1988, di kuta memang masih banyak yang telanjang saat 
berjemur...tengkurap dan ada alas selimut dengan tujuan membuat badan 
merah...begitu pula di beberapa tempat di pantai..bali, pangandaran dan lombok..
  di bali...tidak ada yang berkeberatan dan mengakibatkan pemerkosaan di 
mana-mana saat itu..dan tidak membuat para remaja Bali menganggap wanita adalah 
vagina berjalan...jadi pelajaran apa yang coba diajarkan ditahun 2008 ini 
kecuali sekumpulan ulama dengan pikiran sangat kotor yang mengeksplitasi tubuh 
perempuan dan dianggap perangkat masuk neraka..
   
  apa yang mereka (termasuk kamu) tahu tentang surga dan neraka... bahkan 
nabimu sendiri masih belum ada disurga...
   
  bahkan makin mendekati akhir hayatnya saja makin sering meratap!
   
  
tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya ke Bali pertama th 1972 waktu itu masih tingkat 3 ikut study tour
jadi senanglah sepanjang jalan bisa weruh wong adus yang topless.
Tapi paling seneng dipemandian tampak Siring ,wahduh mulo Bung Karna
krasan disini pikir saya.Disendang tsb banyak sekali widodari yang
adus.Bung Karna tinggal dari kamar istana didekatnya itu pakai
keker.Ke Bali terakhir th 1988 saya training di Denpasar 2 minggu,yang
saya bilangkan saya nemu rejeki lihat bule wedok tanpa selembar benang
padahal bodinya minta ampun.
Perlu anda tahu seneng saya tadi akibat saya mengikuti bisikan
setan.Dan nyatanya meh kabeh kawan saya senang nyawang pemandangan
indah tsb.Itulah saya katakan jalan keneraka itu kayak jalan Tol,tapi
coba jalan kesurga sudah sempit berbatu batu lagi.
Nah tanpa dibantu UU anti porno maka pemuda2 tadi akan menyenangi
jalan TOL tadi dan akhirnya bakal kejegur neraka.Sebab Allah melarang
mendekati jina.Jadi baru deket saja wis dilarang. 
Ya podo kan pak kenapa Film Indonesia selalu ada sensor film padahal
pemuda2 itu seneng yang gak disensor.Karena pemerintah ingin menutup
jalan Tol tadi.mBok wis film dibebaskan kaya Amerika itu wong nyatane
Amerika malah maju.

Shalom,
Tawangalun.

- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Om tawang, 
 
 Perlu om ketahuiada alasan yang mendasari mengapa bule2 dan
wanita indo datang kebali dan dipantai berpakaian minim (Kapan anda
ke Bali?, Orang2 Bule juga punya rasa malu saat ia telanjang di
pantai, mereka juga punya ajaran moral di negaranya yang kurang lebih
mengajari telanjang depan umum adalah norak! dan tidak ada orang yang
telanjang tanpa selembar benangpun...saat mereka telanjang lantas
mengapa anda juga pusing? adakah orang2-orang bali yang pusing melihat
mereka telanjang? jadi mana yang rusak pikirannya?):
 
 1. Bukan bule2 itu yang menulari..namun mereka melihat Para pria
dan wanita bali berpakaian sederhana yang wanita telanjang dada..yang
perempuan terutama di daerah pedalaman dan terutama lagi pada jaman2
sebelum pikiran pikiran kotor para non Agama India datang ke
Bali...mereka tidak memakai beha..telanjang dada juga, jadi orang bule
tidak mempengaruhi...justru penduduk asli yang mempengaruhi
 
 2. tujuan mereka buka baju adalah karena di daerah mereka sinar
matahari adalah langka...dan kapan mereka berpakaian minim adalah di
daerah pantai...dan di seputar bali yang udaranya puannna
rek...juga jangan khawatir...manusia2 bali biasa aja tuh melihat
itu...ngga ada pikiran2 ngeres..
 
 3. Bukan Devisa target utamanya, karena yang menikmati devisa
adalah para miskinwan dan miskin wati dari daerah seberang
pulau...tidak perlu saya sebutkan lagi agamanya ya... nah, orang2 bali
jaman dahulu 

[zamanku] Re: Surat dari bekas artis porno Shelley Luben

2008-09-28 Terurut Topik gkrantau
ANEH bin AJAIB, Bang Tawang dan those of the same ilk mengharapkan hukum
sekuler menguatkan hukum agama dg cara gerilya satu persatu peraturan yg
sekilas baik tapi sebenarnya dungu dimasukkan spy akhirnya Syariah Islam
diberlakukan di Indonesia.

Kalo Muslim(ah) bener2 takwa mereka tidak perlu peraturan sekuler untuk
tidak kawin kontrak, kawin siri, kawin poligami. Mereka tidak perlu
peraturan sekuler untuk membuat mereka tidak melacur, korupsi, berbuat
mesum, dsb.

Bangsa, masyarakat yg beradab tidak membenarkan (apakah krn sunnah nabi
ato alasan laen) perilaku yg jahat, yg mesum, yg merugikan orang laen
dan diri sendiri. Di Indonesia sudah cukup banyak peraturan dan hukum yg
mengatur hal2 tsb. sampe kini yg banyak ektangkap basah melakukan
kejahatan2 tsb. adalah Muslim dan pemuka2 pemerintah.

Melacurkan diri apakah sbg PSK, pemain sinetron yg naik daun krn
melayani producer/director dsb., jadi artis porno, jadi simpenan seorang
pejabat, dsb adalah perilaku yg disadari oleh pelakunya sbg sesuatu yg
im-moral - demikian juga masyarakat yg beradab tau bener bhw semuanya
ini salah bahkan 'dosa' dg konsekwensi yg sering sangat mengerikan.
Manusia beradab harus mengambil tanggung jawab atas perilakunyajangan
merengek2 minta dilindungi hukum. Spt kita ketahui meskipun hukum sudah
jelas melarang perdagangan narkoba masih banyak orang yg berdagang maut
krn masih ada orang2 dungu yg mau membelinya.

Hayo, beranikan diri untuk menolak yg jahat, yg keji, yg mesum yg
merugikan sesama manusia dan jangan cuman ngomong dan mencari excuses
dan tolak yg jahat biarpun itu dilakukan junjungan kita.

Gabriela Rantau


--- In zamanku@yahoogroups.com, tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau RI gak punya UU anti porno kelak akan muncul Shelley Luben.Nek
 Genduk malah seneng sih.

 Surat dari Bekas Artis Porno

 Wednesday, 24 September 2008 02:05

 Shelley Luben mantan aktris porno mengaku bisa keluar dari dunia gelap
  bernama 'industri pornografi' dan memilih menjadi aktivis melawan
 ekploitasi seksual terhadap gadis-gadis muda Amerika

 Hidayatullah.com--Gadis cantik, bertubuh seksi dan mata yang
 membangkitkan gairah seakan-akan berkata i want You. Itu kesan yang
 terlihat di setiap sampul film porno. Tapi, bisa jadi itulah tipuan
 terbesar sepanjang masa. Inilah kisah dan pengakuan Shelley Luben
 tentang masa buruk dan seluk beluk industri maksiat itu. Tulisan ini
 diturunkan sebagai pelajaran bagi kita semua. Terutama para aktivis
 yang menutup mata terhadap dampak industri pornografi. Percayalah,
 Aku tahu Aku dulu pernah melakukannya sepanjang waktu dan aku
 melakukannnya karena. Nafsuku akan kekuasaan dan kecintaanku kepada
 uang. Aku tidak pernah menyukai seks. Bahkan Aku tidak menginginkannya
 dan faktanya aku lebih banyak minum Jack Daniels (jenis minuman
 alkohol import original. Sejenis  Jhonny Walke yang juga masuk
 Indonesia, red) daripada bersama para pria yang dibayar seperti aku
 untuk berpura-pura di film. Ya Benar tidak ada diantara kami
 -gadis-gadis blonde yang menyukai being in porn movie.
 Kami benci disentuh oleh orang asing yang sama sekali tidak peduli
 dengan kami. Kami benci dianggap rendah oleh mereka, laki-laki dengan
 keringat dan bau busuknya. Beberapa diantara kami sering sampai muntah
 di kamar mandi saat break syuting. Sedangkan yang lainnya berusaha
 menenangkan diri dengan merokok Marlboro tanpa henti. Tapi porn
 industry (industri pornografi) ingin agar kamu selalu berpikir kalau
 kami artis porno sangat menyukai seks. Mereka ingin kamu percaya bahwa
 kami senang dilecehkan seperti binatang dalam berbagai jenis adegan di
 film. Kenyataannya, artis porno sering tidak tahu apa saja adegan yang
 akan mereka lakukan saat pertama kali datang ke lokasi syuting dan
 kami hanya diberi dua pilihan oleh produser: Lakukan atau Pulang
 Tanpa Bayaran. Kerja atau
 tidak akan bisa kerja lagi. Iya memang benar kami punya pilihan.
 Beberapa diantara kami memang sangat memerlukan uang. Tapi kami
 dimanipulasi, dipaksa bahkan diancam. Beberapa diantara kami
 terjangkit AIDS karena profesi ini. Atau tertular herpes dan
 berbagai macam penyakit kelamin lain yang sukar disembuhkan. Salah
 seorang artis film porno setelah syuting dengan menahan sakit
sepanjang
 hari setelah sampai dirumah menembak kepalanya dengan pistol.
Kebanyakan
 dari artis porno mungkin berasal dari keluarga yang berantakan dan
 pernah mengalami pelecehan seksual dan perkosaan dari keluarga atau
 tetangganya sendiri. Saat kami kecil kami hanya ingin bermain dengan
 boneka, bukan mendapatkan trauma saat seorang laki-laki dewasa berada
 diatas tubuh kami. Jadi
 sejak kecil kami belajar bahwa seks bisa membuat kami berharga. Dan
 dengan semua pengalaman mengerikan itu kami menipu kalian di depan
 kamera padahal sebenarnya kami membenci di setiap menitnya. Karena
 trauma itu kebanyakan artis porno hidupnya tergantung kepada alkohol
 dan narkotika. Dan hidup kami juga selalu diliputi ketakutan akan
 terjangkit HIV atau penyakit kelamin 

Re: [zamanku] Re: Surat dari bekas artis porno Shelley Luben

2008-09-28 Terurut Topik wirajhana eka
Om tawang, 
   
  Perlu om ketahuiada alasan yang mendasari mengapa bule2 dan wanita indo 
datang kebali  dan dipantai berpakaian minim (Kapan anda ke Bali?, Orang2 Bule 
juga punya rasa malu saat ia telanjang di pantai, mereka juga punya ajaran 
moral di negaranya yang kurang lebih mengajari telanjang depan umum adalah 
norak! dan tidak ada orang yang telanjang tanpa selembar benangpun...saat 
mereka telanjang lantas mengapa anda juga pusing? adakah orang2-orang bali yang 
pusing melihat mereka telanjang? jadi mana yang rusak pikirannya?):
   
  1. Bukan bule2 itu yang menulari..namun mereka melihat Para pria dan wanita 
bali berpakaian sederhana yang wanita telanjang dada..yang perempuan terutama 
di daerah pedalaman dan terutama lagi pada jaman2 sebelum pikiran pikiran kotor 
para non Agama India datang ke Bali...mereka tidak memakai beha..telanjang dada 
juga, jadi orang bule tidak mempengaruhi...justru penduduk asli yang 
mempengaruhi
   
  2. tujuan mereka buka baju adalah karena di daerah mereka sinar matahari 
adalah langka...dan kapan mereka berpakaian minim adalah di daerah pantai...dan 
di seputar bali yang udaranya puannna rek...juga jangan khawatir...manusia2 
bali biasa aja tuh melihat itu...ngga ada pikiran2 ngeres..
   
  3. Bukan Devisa target utamanya, karena yang menikmati devisa adalah para 
miskinwan dan miskin wati dari daerah seberang pulau...tidak perlu saya 
sebutkan lagi agamanya ya... nah, orang2 bali jaman dahulu tidaklah tertarik 
sangat akan materi...sejak pendatang2 sontoloyo itu datang..mereka mengajari 
orang2 bali untuk mengeksploitasi dompet wisatawan...juga sekaligus mengajari 
keserakahan dan mulai meninggalkan bahwa sekaya apapun mereka penyelesaiannya 
juga di api.
   
  4. Pornograpi tidak pernah menjadi masalah di Bali...kalau anda menonton 
tarian bali...lirikannya maut menurut kacamata ulama...tapi biasa aja tuh 
dikacamata orang bali..bahkan anak2 saya saya suruh mereka les tari
   
  5. pakaian orang2 di bali terutama ke pura untuk sembahyang ...seksi2 
lho...hampir tembus pandang dan biasa2 aja tuh..tidak lantas di perkosa rame2 
dan dijadikan budak belian...
   
  6. masalah pornograpi itu adalah masalah orang muslim dengan otak kotornya 
dan tidak pernah menjadi masalah di Bali dan orang-orang dengan ajaran 
India...mengapa?

   mereka diajarkan untuk mengendalikan diri, mengendalikan pikiran bukan 
menutupi badan materi..semua berawal di pikiran dan diselesaikan pikiran, 
ajaran india mengenal trikaya parisudha (bahasanya beda2) Karma yang muncul 
karena Pikiran, Ucapan dan Perbuatan..lihat mereka sudah mengetahui level 
tertinggi yang harus diperbaiki..  
   mereka diajarkan bahwa mencapai surga bukan dengan menutup tubuh sendiri 
diri rapat2 namun menutup pikiran, ucapan dan perbuatan dari kekotoran..  
   mereka tidak mempermasalahkan perbedaan agama dan cara bersembahyang..karena 
mereka tahu bahwa itu urusan pribadi...di bali saja saat jaman dahulu ada 5 
aliran India datang, tidak masalah, sekarang datang kristen dan Islam 
welcome...saat kalian muslim beribadat orang2 bali hindu yang menjaga kalian 
untuk lebih khusyudengan pecalang2nya..
  dan terus terang saya heran dengan orang 2 muslim..saat minoritas...mereka 
manis2.(lihat di bali) kaya anak kucing...mereka patuh2 mengikuti aturan yang 
baik dan benar...tahu diri...eh, saat jadi mayoritas...sungguh kurang ajar! 
makan daging pemeliharannya!
   
  nah, bawa saja aturan pornograpi itu untuk diri sendiri...bali dan Ajaran 
India tidak perlu diajarkan mana yang porno mana yang bukan...
   
  Kami orang ajaran India, mengetahui pasti yang merusak itu bukan wanita, 
bukan badan materi namun Pikiran dan tidak pernah yang lain...
   
  tidak perlu mengajari dan menggurui kami mana yang baik dan benar...Bawa saja 
surga kalian untuk diri sendiri...
  
tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Wiraj,saya dulu 2 minggu di Denpasar saya itu jangan dikira gak 
seneng lari2 dipantai Kuta,dan kalau Minggu pagi masya Allah ada bule 
wedok blas tanpa selembar benangpun dan prianya hanya pakai 
cawed,melenggang dipantai.Memang jalan ke neraka itu serba indah,tapi 
jalan kesurga berbatu batu.
Memang mata saya seneng juga dapat hiburan kayak gitu,tapi saya tahu 
bahwa saya telah nuruti setan sebab syariat saya mengharamkan 
pemandangan seperti itu.
Lalu gimana agar pulau dewata itu tidak dipakai ajang seperti itu,opo 
Pak Wiraj malah sebodo yang penting devisa ?
Jadi jangan yang anomali kayak koteka mau dipelihara.
Saya marah bule ke Papua hanya mau ngliat orang kok pakai 
koteka,padahal itu bangsa saya sendiri.
Terus majalah PlayBoy mau dipelihara,kok tidak ada usaha preventip 
sama sekali.

Shalom,
Tawangalun.

- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Om tawang,
 
 Tidak sepakat RUU pornografi jadi UU tdk berarti mendukung 
Pornografi, saya rasa semua milis membicarakan hal yang sama..
 
 kalau Muslim Indonesia bersikeras untuk memaksakannya, maka jangan 

[zamanku] Re: Surat dari bekas artis porno Shelley Luben

2008-09-27 Terurut Topik tawangalun
Pak Wiraj,saya dulu 2 minggu di Denpasar saya itu jangan dikira gak 
seneng lari2 dipantai Kuta,dan kalau Minggu pagi masya Allah ada bule 
wedok blas tanpa selembar benangpun dan prianya hanya pakai 
cawed,melenggang dipantai.Memang jalan ke neraka itu serba indah,tapi 
jalan kesurga berbatu batu.
Memang mata saya seneng juga dapat hiburan kayak gitu,tapi saya tahu 
bahwa saya telah nuruti setan sebab syariat saya mengharamkan 
pemandangan seperti itu.
Lalu gimana agar pulau dewata itu tidak dipakai ajang seperti itu,opo 
Pak Wiraj malah sebodo yang penting devisa ?
Jadi jangan yang anomali kayak koteka mau dipelihara.
Saya marah bule ke Papua hanya mau ngliat orang kok pakai 
koteka,padahal itu bangsa saya sendiri.
Terus majalah PlayBoy mau dipelihara,kok tidak ada usaha preventip 
sama sekali.

Shalom,
Tawangalun.

- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Om tawang,
 
 Tidak sepakat RUU pornografi jadi UU tdk berarti mendukung 
Pornografi, saya rasa semua milis membicarakan hal yang sama..
 
 kalau Muslim Indonesia bersikeras untuk memaksakannya, maka jangan 
juga menolak kalo Sulut, Bali dan beberapa Daerah melepaskan diri 
dari Indonesia...
 
 Adil kan..
 
 Jangan mengatakan ini dua hal yang berbeda, buat kami yang non 
Muslim ..ini merupakan hal yang sama, pemaksaan kehendak!
 
 saya mau kasih contoh, misalkan seorang laki2 tertarik secara 
seksual dengan jidat orang2 muslim yang ada hitam2 nya karena rajin 
sholat atau tertarik dan ngga ku...ku dengan janggut panjang tanpa 
kumis dari para muslim-wan sehingga ia membayangkan itu sebagai hal 
yang maskulin dan bikin greget dan menarik secara seksual..apakah 
dapat para muslim dengan jidat hitam dan juga yang piara jenggot 
tanpa kumis itu dikenai pasal pornograpi bab 1 pasal 1 ayat 1?
 
 Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia 
dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, 
gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, 
atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media 
komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat 
membangkitkan hasrat seksual dan/atau
 
 yang dikaitkan dengan pasal 7
  
 Setiap orang dilarang mendanai atau memfasilitasi perbuatan 
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
 
 yang dikaitkan pada pasal 4.2 c, 8 dan 10
 mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas seksual; dilarang dengan 
sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek...yang mengandung 
muatan pornografi.
   
   dilarang mempertontonkan diri atau orang lain dalam pertunjukan 
atau di muka umum..eksploitasi seksual..atau yang bermuatan 
pornografi lainnya.,   

   
 Boleh?
 
 debatable ya...
 
 Nah, kalau itu saja anda debatable, bisa dong dibayangkan banyak 
hal-hal lain yang tak terpikir sekarang namun terpikir oleh orang 
lain..
 
 Bali dan sulut, bukan tempat maksiat, bali disebutkan sebagai Pulau 
seribu Pura tempat bersemayam para Dewa, dengan upacara yang 
dilakukan setiap harinya 3 kali oleh rata2 3 juta  an keluarga 
Hindu/Tiongha, Buddhisnamun ketua MUI Palembang JUSTRU menyatakan 
Bali sebagai tempat maksiat.
 
 
 tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote: 
Kalau RI gak punya UU anti porno kelak akan muncul Shelley Luben.Nek
  Genduk malah seneng sih.
  
  Surat dari Bekas Artis Porno
  
  Wednesday, 24 September 2008 02:05
  
  Shelley Luben mantan aktris porno mengaku bisa keluar dari dunia 
gelap
   bernama 'industri pornografi' dan memilih menjadi aktivis melawan
  ekploitasi seksual terhadap gadis-gadis muda Amerika
  
  Hidayatullah.com--Gadis cantik, bertubuh seksi dan mata yang
  membangkitkan gairah seakan-akan berkata i want You. Itu kesan 
yang
  terlihat di setiap sampul film porno. Tapi, bisa jadi itulah tipuan
  terbesar sepanjang masa. Inilah kisah dan pengakuan Shelley Luben
  tentang masa buruk dan seluk beluk industri maksiat itu. Tulisan 
ini
  diturunkan sebagai pelajaran bagi kita semua. Terutama para aktivis
  yang menutup mata terhadap dampak industri pornografi. 
Percayalah,
  Aku tahu Aku dulu pernah melakukannya sepanjang waktu dan aku
  melakukannnya karena. Nafsuku akan kekuasaan dan kecintaanku kepada
  uang. Aku tidak pernah menyukai seks. Bahkan Aku tidak 
menginginkannya
  dan faktanya aku lebih banyak minum Jack Daniels (jenis minuman
  alkohol import original. Sejenis  Jhonny Walke yang juga masuk
  Indonesia, red) daripada bersama para pria yang dibayar seperti aku
  untuk berpura-pura di film. Ya Benar tidak ada diantara kami
  -gadis-gadis blonde yang menyukai being in porn movie.
  Kami benci disentuh oleh orang asing yang sama sekali tidak peduli
  dengan kami. Kami benci dianggap rendah oleh mereka, laki-laki 
dengan
  keringat dan bau busuknya. Beberapa diantara kami sering sampai 
muntah
  di kamar mandi saat break syuting. Sedangkan yang lainnya berusaha
  menenangkan diri dengan merokok Marlboro tanpa henti. Tapi porn
  industry (industri pornografi) ingin agar kamu