Re: [Keuangan] Washington Post: Making the economy more just
Perusahaan baru dapat profit kalau ia TERLEBIH DAHULU MELAYANI/MENSERVICE customernya dengan baik dibandingkan kompetitornya.Entah itu melalui produknya yg lebih murah,berkualitas atau sesuai dng keinginan customer. Semakin perusahaan itu dapat men-create produk yg disukai dan dinikmati secara massal oleh konsumen, semakin ia diganjar kekayaan/profit. Jadi saya tdk sependapat jika perusahaan yg mengejar profit dianggap mengabaikan kesejahteraan publik/komunitas. Kalau tdk percaya, jadilah entrepreneur.. :-) Peace, Lubeck -Original Message- From: Bali da Dave dfa...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Sun, 25 Jul 2010 03:35:16 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Washington Post: Making the economy more just Artikelnya bagus... Saya terjemahkan beberapa paragraf saja, khususnya tentang legislasi B dan selebihnya sih pengantar historis dari saya: Negara Amerika sedang melakukan beberapa inovasi yang masih bersifat eksperimental agar perekonomian seluruh negara bisa bersifat lebih adil dan demokratis, yakni mencapai kesejahteraan yang berkesinambungan (sustainable prosperity) yang dinikmati oleh rakyat banyak bersama (shared prosperity). Eksperimen ekonomi pertama: meloloskan undang-undang dimana dasar hukum perusahaan adalah bukan semata-mata mencari profit SAJA, tapi dengan memperhatikan tujuan publik/komunitas. Seperti pernah dibahas sebelumnya, perusahaan yang ingin memperbesar profitnya saja sering melakukan tingkah laku eksternalitas biaya. Artinya sebisa mungkin sumber daya sekitar (yang umumnya dianggap bebas sebab adalah milik publik/komunitas) digunakan sebesar-besarnya (sebab bebas dan tanpa harga/biaya). Ini bisa berakibat merugikan tujuan publik (common public purpose), misalnya polusi berlebihan, mencemarkan sumber air, atau bahkan menyedot habis sumber air. Contoh common public purpose nya adalah kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup, upaya mencegah peningkatan kriminal di masyarakat, bakti sosial, dll. Di Indonesia banyak perusahaan dengan sendirinya masih bersifat 'membaur dengan masyarakat', tapi di Amerika yang kultur 'sue and countersue'/saling menjegal ke pengadilan sudah kelewat batas, perusahaan yang mengorganisir bakti sosial atau pendirian posko banjir atau mendirikan sekolah dan rumah sakit gratis malah bisa masuk bui gara-gara ada pemegang saham yang gak rela. Akibatnya perusahaan sudah berubah menjadi mahluk berdarah dingin, yang sering kali juga berakibat pada proses pemilihan manajer/dirikturnya. Banyak orang komplein manajer amerika katanya ganas gak peduli lingkungan/masyarakat dan cenderung bersifat psikopat (neken bawahan). JAdilah kemudian diusahakan membuat legislasi B, supaya perusahaan ini sadar mereka masih merupakan bagian dari masyarakat. Pertanyaan diskusinya: Apakah perlu dibuatkan proporsi (dari keuntungan) yang boleh dikeluarkan untuk menunjang tujuan masyarakat ini? Apakah pengeluaran ini bagian dari BIAYA pokok/operasi, ataukah merupakan persentase dari KEUNTUNGAN? (cara pikir akuntan -pos biaya vs pos penarikan keuntungan). Artinya kalau tidak untung tidak usah memikirkan kesejahteraan rakyat sekitarnya? Menurut saya sih kegiatan sosial ini seharusnya adalah bagian dari biaya yang akan mengurangi keuntungan, dan nantinya akan mengurangi pajak juga. Jadi biaya 'sosial' ini sejajar dengan biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja, dan biaya pemasaran. Jadi alih-alih merugikan masyarakat dengan tingkah laku eksternalitasnya, perusahaan dapat membantu masyarakat dan memperkokoh komunitas. Lalu kemudian masalahnya berlanjut pula, tindakan sosial apa yang termasuk memperkokoh komunitas? Apakah yang hanya menyalurkan derma ke satu religius saja, ataukah yang menyokong 'ke-olahragaan tertentu saja, atau ke orang-orang tertentu saja? Jadi ini bisa menjadi sumber masalah baru sebab bisa menjadi lubang untuk menggalakkan korupsi. Kalau insentif buat koperasi saja bisa dijadikan ajang korupsi, apalagi kegiatan-kegiatan semacam bakti sosial yang menyebar ke mana-mana. Mana tau di daerah ini memang benar ada klub sepak bola the jangkrik Tapi tentu saja ada orang yang mendebat bahwa semua kewajiban itu sudah dibebankan dengan membayar beban pajak. Dan pajak ini cuma dibebankan dari keuntungan. Bagaimana menentukan besaran biaya 'sosial' ini yang masuk akal? Apakah 100 ribu setahun masuk akal, ataukah 5% keuntungan masuk akal? Biaya ini tidak ada pasarnya dan tentu sulit untuk dicari harga wajarnya menurut hukum ekuilibrium supply dan demand. Seperti ada cuplikan dari penulis Oscar Wilde, nowadays men knows the price of everything and the value of nothing - sekarang ini segala macam barang ada harganya, tapi tidak ada yang tau nilai sebenarnya. Dimana menurut warren buffet, price is what you pay... and value is what you get. Bisa jadi perusahaan cuma mengeluarkan sedikit uang untuk
Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia
Ikutan nimbrung yach... Saya pilih ini aja pak... *- atau diam diam saja, bekerja baik baik, belajar invest selain deposito ?* yg lagi incar DSLR juga.. cuma tunggu duit nya cukup... Rgds iwanibe 2010/7/24 papabonbon masar...@gmail.com secara kasat mata juga, jumlah orang muda dibawah 39 tahun yang punya aset likuid di atas 500 juta di indonesia mencapai angka signifikan. indonesia nomer tiga dalam jumlah orang muda kaya ini dalam survey di 9 negara asia yg dilakukan HSBC bersama AC Nielsen. indonesia setelah india dan china. jadi ketika melihat di jalan jalan sekarang ini HSBC rame rame iklan buat menarik anak muda kaya ini dalam lingkaran wealth management mereka, ini dilakukan sebagai follow up riset ini. saya gak riset, tapi saya lihat anak muda yang menenteng kamera mahal DSLR dengan lensa mautnya makin banyak saja. investasi para amatir ini sudah diatas investasinya para pro sendiri. ini kenyataan ini sebenarnya cukup mewakili buat saya. so, pertanyaan buat kita pribadi seharusnya : - anda akan membangun bisnis yang menggarap segmen lapisan orang kaya atau - mendirikan LSM untuk mengentaskan rakyat dari kemiskinan ? - atau diam diam saja, bekerja baik baik, belajar invest selain deposito ? (kayaknya kita kebanyakan di sini, liat aja gayus, duitnya di depositoin semua hahahaha :p ) salam, papabonbon.wordpress.com 2010/7/24 Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com Memang ucapan selamat, kalopun ada yg mau mengucapkan, masih terlalu dini. Akan tetapi, kita juga perlu paham IHSG bukanlah indikator yang berdiri sendiri. Itu merupakan resultante dari berbagai indikator lainnya. Sederhananya, IHSG bisa naik, karena sovereign risk Indonesia yg membaik, sehingga banyak investor portfolio mau menanamkan uangnya dipasar keuangan kita. Membaiknya sovereign risk, tentu juga karena membaiknya indikator2 makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dst Saya paham bahwa banyak yg berpendapat keberhasilan ekonomi seharusnya diukur dengan apa yg dirasakan masyarakat secara riel, sehari-hari. IHSG naik, tapi harga sembako naik tak terkontrol, biaya pendidikan dan kesehatan menggila, sementara peningkatan upah tak sebanding. Kita pasti tak bisa menerima ketika IHSG naik dan Pemerintah diberi selamat, padahal kasat mata, orang miskin tambah banyak. Tetapi secara statistik, dikatakan orang miskin berkurang.. Saya tak menafikan keberhasilan yg sudah dibuat. Cuma, kita seharusnya lebih berani dan progresif, sehingga tdk ada kesan kita menipu diri sendiri ketika mengclaim keberhasilan. Misalnya, apakah benar kemiskinan diukur dg pendapatan Rp. 8000-an perhari? Apa benar yg disebut penganggur adalah orang yg bekerja kurang dari 2 jam selama seminggu? Dan berbagai asumsi, indikator atau statistik apapun namanya Jabat erat dan tabik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com matfaleh%40gmail.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia% 40yahoogroups.com Date: Fri, 23 Jul 2010 16:17:52 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia% 40yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia% 40yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia Sebagai rakyat biasa, saya hanya akan mengucapkan selamat kepada team ekonomi Indonesia kalau pengangguran turun drastis, harga kebutuhan pokok terjangkau, daya beli meningkat pesat, aparat di segala lapisan merasa takut untuk korupsi sehingga pelayanan bisnis menjadi lancar, adil efisien serta hal-hal ril lainnya. Kalo hal - hal ril di atas masih jauh dari harapan sebatas diwacanakan, IHSG hanya semu belaka, ibarat balon yg ketusuk dikit bisa meletus langsung kempes. Tapi kalo hal ril diatas tercapai otomatis IHSG akan ikut terkerek. Pada 23 Juli 2010 00:39, herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg herisetiono004%40yahoo.com.sgmenulis: Sebagaimana warga Spanyol yang memberikan penghargaan kepada Team Sepakbolanya yang memenangkan kejuaraan sepak bola, tentu sebagai warga negara Indonesia saya juga memberikan apresiasi kepada Team Ekonomi pemerintahan sekarang dimana rekor baru telah terpecahkan yaituh IHSG akhirnya tembus ke level 3000. Hasil ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat internasional akan kinerja dan stabilitas fundamental ekonomi kita yang kuat di tengah tengah turunnya kepercayaan masyarakat bisnis terhadap perkembangan ekonomi di belahan dunia negara negara lain. Rekan kerja saya dari luar bahkan menyatakan Indonesia adalah sleeping dragon yang mulai menggeliat menyusul RRC. Boleh jadi kedepannya indeks akan naik turun seperti gelombang laut, namun pencapaian level ini masih dimungkinkan akan terjadi kenaikan berikutnya. Dengan telah dipilihnya Gubernur BI
Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia
memang semakin banyak kaum muda yang beranjak dari kemiskinan menuju posisi yang memadai.. saya yakin sebagai generasi muda suatu saat kemiskinan benar benar akan sampai di titik terendah.. butuh perjuangan keras,, tapi bukan hal yang mustahil.. IHSG yang sempat di 3000 tetap harus di apresiasi karena bisa disebut sebagai sebuah langkah awal.. semoga sektor riil juga segera menunjukkan taringnya salam -kartes- From: iwanibe iwan...@gmail.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Sun, July 25, 2010 4:05:46 AM Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia Ikutan nimbrung yach... Saya pilih ini aja pak... *- atau diam diam saja, bekerja baik baik, belajar invest selain deposito ?* yg lagi incar DSLR juga.. cuma tunggu duit nya cukup... Rgds iwanibe 2010/7/24 papabonbon masar...@gmail.com secara kasat mata juga, jumlah orang muda dibawah 39 tahun yang punya aset likuid di atas 500 juta di indonesia mencapai angka signifikan. indonesia nomer tiga dalam jumlah orang muda kaya ini dalam survey di 9 negara asia yg dilakukan HSBC bersama AC Nielsen. indonesia setelah india dan china. jadi ketika melihat di jalan jalan sekarang ini HSBC rame rame iklan buat menarik anak muda kaya ini dalam lingkaran wealth management mereka, ini dilakukan sebagai follow up riset ini. saya gak riset, tapi saya lihat anak muda yang menenteng kamera mahal DSLR dengan lensa mautnya makin banyak saja. investasi para amatir ini sudah diatas investasinya para pro sendiri. ini kenyataan ini sebenarnya cukup mewakili buat saya. so, pertanyaan buat kita pribadi seharusnya : - anda akan membangun bisnis yang menggarap segmen lapisan orang kaya atau - mendirikan LSM untuk mengentaskan rakyat dari kemiskinan ? - atau diam diam saja, bekerja baik baik, belajar invest selain deposito ? (kayaknya kita kebanyakan di sini, liat aja gayus, duitnya di depositoin semua hahahaha :p ) salam, papabonbon.wordpress.com 2010/7/24 Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com Memang ucapan selamat, kalopun ada yg mau mengucapkan, masih terlalu dini. Akan tetapi, kita juga perlu paham IHSG bukanlah indikator yang berdiri sendiri. Itu merupakan resultante dari berbagai indikator lainnya. Sederhananya, IHSG bisa naik, karena sovereign risk Indonesia yg membaik, sehingga banyak investor portfolio mau menanamkan uangnya dipasar keuangan kita. Membaiknya sovereign risk, tentu juga karena membaiknya indikator2 makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dst Saya paham bahwa banyak yg berpendapat keberhasilan ekonomi seharusnya diukur dengan apa yg dirasakan masyarakat secara riel, sehari-hari. IHSG naik, tapi harga sembako naik tak terkontrol, biaya pendidikan dan kesehatan menggila, sementara peningkatan upah tak sebanding. Kita pasti tak bisa menerima ketika IHSG naik dan Pemerintah diberi selamat, padahal kasat mata, orang miskin tambah banyak. Tetapi secara statistik, dikatakan orang miskin berkurang.. Saya tak menafikan keberhasilan yg sudah dibuat. Cuma, kita seharusnya lebih berani dan progresif, sehingga tdk ada kesan kita menipu diri sendiri ketika mengclaim keberhasilan. Misalnya, apakah benar kemiskinan diukur dg pendapatan Rp. 8000-an perhari? Apa benar yg disebut penganggur adalah orang yg bekerja kurang dari 2 jam selama seminggu? Dan berbagai asumsi, indikator atau statistik apapun namanya Jabat erat dan tabik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com matfaleh%40gmail.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia% 40yahoogroups.com Date: Fri, 23 Jul 2010 16:17:52 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia% 40yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia% 40yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia Sebagai rakyat biasa, saya hanya akan mengucapkan selamat kepada team ekonomi Indonesia kalau pengangguran turun drastis, harga kebutuhan pokok terjangkau, daya beli meningkat pesat, aparat di segala lapisan merasa takut untuk korupsi sehingga pelayanan bisnis menjadi lancar, adil efisien serta hal-hal ril lainnya. Kalo hal - hal ril di atas masih jauh dari harapan sebatas diwacanakan, IHSG hanya semu belaka, ibarat balon yg ketusuk dikit bisa meletus langsung kempes. Tapi kalo hal ril diatas tercapai otomatis IHSG akan ikut terkerek. Pada 23 Juli 2010 00:39, herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg herisetiono004%40yahoo.com.sgmenulis: Sebagaimana warga Spanyol yang memberikan penghargaan kepada Team Sepakbolanya yang memenangkan kejuaraan sepak bola, tentu sebagai warga negara Indonesia saya juga memberikan apresiasi kepada Team Ekonomi pemerintahan sekarang dimana rekor baru telah terpecahkan
Re: [Keuangan] M Chatib Basri: Ekspor yang Primitif
memang menarik.. saya kok membayangkan kalo kita memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan sumber daya yang ada di negeri sendiri.. meminimalisir ekspor dan impor,, tapi secara bijak.. sehingga perilaku global hanya akan sedikit menggoncang perekonomian dalam negeri.. salam -kartes- From: anton ms wardhana ari.am...@gmail.com To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Sent: Tue, July 27, 2010 8:42:54 AM Subject: [Keuangan] M Chatib Basri: Ekspor yang Primitif menarik BR, ari.ams -- Pesan terusan -- Tanggal: 27 Juli 2010 07:49 Subjek: M Chatib Basri: Ekspor yang Primitif *Ekspor yang Primitif* Selasa, 27 Juli 2010 | 03:12 WIB *Muhammad Chatib Basri* National Bureau of Economic Research (NBER)—yang dianggap sebagai lembaga penelitian ekonomi paling bergengsi di dunia—menunjukkan, anjloknya ekspor jauh melebihi jatuhnya perekonomian global. Ekonom Jonathan Eaton dan Andrew Rose cenderung menganggap melemahnya permintaan produk manufaktur sebagai biang keladi. Sementara Joshua Aizeman melihat integrasi global melalui jaringan produksi mempercepat anjloknya ekspor secara tajam. *Nasib baik* Saya mendukung Aizeman di forum itu. Lihat saja: mengapa dampak krisis global relatif minimal terhadap Indonesia? Jawabannya, kombinasi dari antisipasi kebijakan yang baik (good policy) dan nasib yang baik (good luck). Antisipasi kebijakan yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia dengan fiskal stimulus, penyediaan likuiditas, serta menjaga kepercayaan di sektor keuangan telah menyelamatkan ekonomi Indonesia. Namun, kita juga beruntung karena ekonomi kita lebih didominasi oleh konsumsi domestik. Akibatnya, dampak pelemahan ekonomi global menjadi terbatas. Peran ekspor relatif kecil karena kita tidak cukup kompetitif. Sesuatu yang selama ini justru kita keluhkan. Ironis: kita kebetulan diselamatkan oleh sesuatu yang tidak kita sukai. Sebaliknya, negara yang terintegrasi dalam jaringan produksi atau yang berorientasi ekspor terpukul. Lihat saja Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Lalu kenapa kita tidak meninggalkan ekspor saja dan beralih ke konsumsi domestik? Di sini kita harus berhati-hati. Persoalannya bukanlah memilih domestik atau ekspor, tetapi bagaimana memanfaatkan keduanya. Di satu sisi, porsi ekspor yang kecil memang akan membuat Indonesia relatif terlindungi dari fluktuasi global. Namun, ketika ekonomi dunia membaik, pemulihan ekonomi Indonesia akan relatif lambat. Lihat saja Singapura, dalam triwulan pertama 2010 (pertumbuhan antartahun), bandingkan dengan Indonesia yang 5,7 persen, padahal dalam periode krisis kemarin Singapura tumbuh negatif. Selain itu, studi saya bersama Rahardja (2010) menunjukkan: salah satu alasan mengapa konsumsi domestik tetap kuat—selain stimulus fiskal—adalah akumulasi tabungan akibat kenaikan harga komoditas ekspor primer beberapa tahun lalu. Di sini ada dilema: menggantungkan diri pada ekspor dapat membuat ekonomi Indonesia rentan, tetapi meninggalkan ekspor dapat melemahkan konsumsi dalam beberapa tahun ke depan. Di NBER, saya menyampaikan bahwa orientasi ekspor bisa harus diikuti oleh diversifikasi ekspor. Studi Haddad, Lim, dan Saboroswski (2010) menunjukkan, jika ekspor hanya terkonsentrasi pada produk tertentu, ia semakin rentan terhadap fluktuasi global. Ini benar, ekspor kita terpukul karena sangat terkonsentrasi, tetapi kita beruntung karena porsi ekspor relatif kecil dalam PDB. Oleh karena itu, ke depan Indonesia harus mendiversifikasi ekspornya, baik pasar maupun produk. Sayangnya, produk dan pasar ekspor kita masih primitif—dalam arti kata masih yang itu-itu saja. Basri dan Rahardja (2010) menunjukkan bahwa pendorong utama ekspor kita adalah produk dan pasar lama. Dekomposisi pertumbuhan ekspor dari tahun 1990 hingga 2008 menunjukkan sebagian besar peningkatan ekspor Indonesia dalam 18 tahun terakhir didorong oleh produk yang sama yang dijual ke pasar yang sama. Penemuan baru (new discovery)? Kurang dari 5 persen. Bahkan kontribusi produk baru untuk pasar yang baru dalam pertumbuhan ekspor kita nyaris tak ada! Artinya, kita memang tak berubah banyak. Ironis, di dunia yang terus berkembang, produk ekspor dan pasar ekspor tetap primitif. *Inovasi produk baru* Sangat berbahaya apabila tidak ada perbaikan dalam soal ini. Bagaimana mengatasi soal ini? Saya jadi teringat diskusi dengan ekonom Dani Rodrik di Harvard tahun lalu. Rodrik menekankan pentingnya inovasi produk baru. Untuk itu, wiraswasta harus mengadopsi teknologi dari luar untuk keperluan lokal. Sebuah proses yang disebutnya self-discovery. Namun, ada persoalan: jika pengusaha gagal dalam eksperimen ini, ia akan menanggung semua kerugiannya, sementara bila ia berhasil, produsen lain akan menirunya dan masuk dalam aktivitas ini. Akibatnya, praktis tak ada yang berminat untuk self-discovery. Di sini perlu peran pemerintah. Inovasi membutuhkan penelitian dan pengembangan/litbang (RD). Sayangnya RD kita lemah. Teknologi tidak dapat begitu saja
Re: [Keuangan] OOT - Pendidikan Kita - Oleh DR. Rhenald Kasali (*)
sekolahnya di amerika sih. coba di perancis. beda lagi ceritanya. hehehe di perancis cara mendidiknya kejam dan gurunya suka nge-cing ... salam, papabonbon.wordpress.com 2010/7/27 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com dari milis tetangga ... semoga bermanfaat.. rgds, falah -- Pesan terusan -- Dari: Bambang S. Gunawan / pgda p...@central.net.idpgda%40central.net.id Tanggal: 26 Juli 2010 15:25 Subjek: [ilunex - feui] Pendidikan Kita - Oleh DR. Rhenald Kasali (*) Ke: Dari milis sebelah, semoga bermanfaat untuk menambah wawasan. qte - Fyi artikel menarik dari DR Rhenald Kasali Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah. Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. Maaf Bapak dari mana? Dari Indonesia, jawab saya. Dia pun tersenyum. Budaya Menghukum Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat. Saya mengerti, jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-anaknya dididik di sini,lanjutnya. Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! Dia pun melanjutkan argumentasinya. Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat, ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita. Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai A, dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah. Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar- benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut menelan mahasiswanya yang duduk di bangku ujian. Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak. Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan, ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal. Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi
Re: [Keuangan] laporan analisa kredit
Mas teddy, wah, pertanyaannya susah-susah gampang. Tapi, pada intinya cuma bermuara ke 2 hal: bisa bayar dan mau bayar. kalau tools-nya, bisa pakai bermacam-macam. Kalau boleh kasih saran, selalu mulai dari macro, turun ke mikro, lalu ke detail financing structure. khusus untuk financial analysis, saya sarankan untuk selalu lihat cash flow. regards, bayu regards, bayu On 26/07/2010, Teddy jteddyhariya...@yahoo.com wrote: Guys ada yang tau bagaimana membuat laporan analisa kredit korporasi yang baik? apa aja sih yang harus dilihat? likuiditas, profitabilitas? EBITDA?? thanks... -- Sent from my mobile device
Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan
Kartu credit BCA gak bocor menjamin data nasabah nya - Original Message - From: tandewi wie_...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Iya, Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu... Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami ibu,kami menjamin kok data ibu... Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu kredit dr 1 bank. Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia.. Rdgs Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: verthandy vertha...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu kredit lagi... Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data pribadi tidak disebar sembarangan? Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti menawarkan produk kepada kita? Terima kasih. [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan
Bisa nggak kita melaporkan gangguan ke pihak berwajib yang diakibatkan gencarnya penawaran kartu kredit? Terus terang ini sudah dalam taraf yang sangat mengganggu. Sehari bisa sampai 3 atau 4 kali ditelephone tak perduli sedang meeting atau menunggui keluarga sakit. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: tandewi wie_...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wed, 28 Jul 2010 02:17:18 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Yakin pak? :) Dulu kira2 4 thn lalu,sy perna membuat 1 dr BCA, krn dikasih dvd klo kartu disetujui,,stlh dpt kartu, sering bgt sy dpt penawaran dr no telp ga jelas yg nawarin kartu kredit bahkan asuransi :) sy tutup jg...stlh bca kira2 2thn lalu,saya iseng buat kartu dr bank yg sy crita kan dibawah.. Stlh itu sy ga perna lagi brminat utk membuat kartu kredit apapun fasilitas atau penawaran lainnya..cukup dr 1 bank yg sdh hampir 12thn sy gunakan dan sy aman tdk ada lagi telp2 tak dikenal tsb..:) Rdgs, Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: Tjhen Surya su...@ramayana.co.id Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Tue, 27 Jul 2010 14:50:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu credit BCA gak bocor menjamin data nasabah nya - Original Message - From: tandewi wie_...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Iya, Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu... Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami ibu,kami menjamin kok data ibu... Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu kredit dr 1 bank. Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia.. Rdgs Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: verthandy vertha...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu kredit lagi... Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data pribadi tidak disebar sembarangan? Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti menawarkan produk kepada kita? Terima kasih. [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan
Sepertinya yang suka menggunakan data pribadi adalah outsoursing tenaga pemasaran, karena mereka double agent, atau membawa bawa data tersebut pada saat kantor agencynya bekerja untuk lembaga keuangan lain. Saya kemarin dapat info dr radio, kalau di amerika ada suatu web (www.donotcall.gov), dimana kita bisa mendaftarkan nomor telepon kita agar tidak dihubungi oleh petugas telemarketing. Pengelola akan menyebarkan informasi tsb ke semua perusahaan telemarketing, kalau perusahaan tersebut melanggar, maka izinnya akan dicabut. Rgrd, Je -Original Message- From: tandewi wie_...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wed, 28 Jul 2010 02:17:18 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Yakin pak? :) Dulu kira2 4 thn lalu,sy perna membuat 1 dr BCA, krn dikasih dvd klo kartu disetujui,,stlh dpt kartu, sering bgt sy dpt penawaran dr no telp ga jelas yg nawarin kartu kredit bahkan asuransi :) sy tutup jg...stlh bca kira2 2thn lalu,saya iseng buat kartu dr bank yg sy crita kan dibawah.. Stlh itu sy ga perna lagi brminat utk membuat kartu kredit apapun fasilitas atau penawaran lainnya..cukup dr 1 bank yg sdh hampir 12thn sy gunakan dan sy aman tdk ada lagi telp2 tak dikenal tsb..:) Rdgs, Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: Tjhen Surya su...@ramayana.co.id Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Tue, 27 Jul 2010 14:50:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu credit BCA gak bocor menjamin data nasabah nya - Original Message - From: tandewi wie_...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Iya, Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu... Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami ibu,kami menjamin kok data ibu... Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu kredit dr 1 bank. Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia.. Rdgs Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: verthandy vertha...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu kredit lagi... Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data pribadi tidak disebar sembarangan? Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti menawarkan produk kepada kita? Terima kasih. [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan
Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan
Sepanjang pengetahuan saya, kita tidak tahu siapa yang membocorkan data pertama kalikita juga tdk pernah tahu bank mana yang tidak meng-outsource direct sellingnya. Saya memahami dan pasti merasakan juga gangguan yang terus menerus dari para direct sellers ini, tak siang tak malam, tak hari kerja tak hari libur. Ini ekses yang dahulu tidak diperhitungkan penerbit kartu kredit. Kalo saya tak salah ingat, yang menginisiasi direct seller via telepon adalah salah satu bank asing. Mereka memang mengoutsource direct seller, ke perusahaan tertentu, dengan alasan karena dari sisi biaya dan result paling efisien. Ini mungkin kebocoran pertama timbul, karena once data masuk keperusahaan tersebut, mereka bisa mencatat nama dan nomor telpon kita sebelum data diteruskan kebank (biasanya kurir yang menjemput data juga dioutsource). Dari sinilah lingkaran kebocoran berlanjut. Yang membuat parah, perusahaan direct selling ini cukup banyak dan biasanya diantara mereka sendiri saling jual beli data. Perusahaan ini melayani multi bank, asuransi dll...jadi bisa dibayangkan tingkat lingkaran kebocoran data yang ditimbulkan. Terus terang tak ada solusi yang terbaik. Even, membuat pertauran yang membatasipun menurut saya tak efektif (peraturan lalu lintas saja tak efektif apalagi peraturan direct selling). Bagi saya semuanya menyangkut etika... jadi susah lah ngomongnya. Dilain pihak, kita juga harus memaklumi bahwa biasanya karyawan yang bekerja diperusahaan direct selling merupakan karyawan harian yang dibayar berdasarkan tingkat keberhasilan atau customer yang menyetujui membuat kartu kredit, KTA atau asuransi. Kalo tak salah, tiap kartu yang disetujui mereka hanya dibayar 50rbbayangkan satu hari mereka harus telpon 100 orang, tapi yang OK, belum tentu ada...Jadi biarkanlah mereka bekerja, siapa tahu masih ada yng butuh Kartu Kredit atau KTA atau asuransi...lumayan bisa mempengaruhi statistik pengangguran di negara inikalo Anda ngak perlu ya uda, bilang aja ngak perlu, right after mereka mengucapkan kalimat pertama...ngak usaha ditunggu sampai mereka berbusa2 menawarkan produknya BTW pekerjaan mereka sebenarnya samalah dengan pekerjaan sebagian dari kita yang berperan menjual produk atau jasa dari perusahaan kita. Bedanya cuma diproduk yang dijual dan cara...saya sendiri kalo dipikir2 adalah salesman juga...dan kadang akan tak enak hati jika customer memperlakukan kita dengan tidak hormat --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Tjhen Surya su...@... wrote: Kartu credit BCA gak bocor menjamin data nasabah nya - Original Message - From: tandewi wie_...@... To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Iya, Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu... Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami ibu,kami menjamin kok data ibu... Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu kredit dr 1 bank. Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia.. Rdgs Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: verthandy vertha...@... Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu kredit lagi... Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data pribadi tidak disebar sembarangan? Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti menawarkan produk kepada kita? Terima kasih. [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan
Memang begitu, saya juga kena, semacam menghadapi perusahaan autis, tiap hari selalu ada, penawaran kredit dll, karena yg aku hadapi, orang + perusahaan yg data aq ada disana, aku ngadepin, 2-4 call, dgn org yg berbeda2, memang kacau sekali, mau sampai kapan seperti itu, mana juga orang udah punya kartu kredit. Dari bank yg itu juga, Ironis memang,yank mereka lakukan itu sebenernya malah membuat orang semakin alergi terhaddap cc, lagipula yg mereka tawarkan itu, orang2 yg sudah punya cc, malah lebih dari 3 cc, Bank tsb , hanya berfikir sempit, smakin banyak volume telefon, semakin banyak org mau cc, padahal faktanya terbalik, semakin banyak yg alergi, Untuk pihak bank, sebaiknyasih anda pikirkan cara lain yg lebih berkelas, karena cara yg anda pakai saat ini, cara yg sudah tidak bisa digunakan lagi, dan malah hanya memperburuk nama bank tsb Powered by Nasi, air putih, tahu, tempe, jengkol, udara, dan wanita :D -Original Message- From: heriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wed, 28 Jul 2010 02:26:34 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Bisa nggak kita melaporkan gangguan ke pihak berwajib yang diakibatkan gencarnya penawaran kartu kredit? Terus terang ini sudah dalam taraf yang sangat mengganggu. Sehari bisa sampai 3 atau 4 kali ditelephone tak perduli sedang meeting atau menunggui keluarga sakit. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: tandewi wie_...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wed, 28 Jul 2010 02:17:18 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Yakin pak? :) Dulu kira2 4 thn lalu,sy perna membuat 1 dr BCA, krn dikasih dvd klo kartu disetujui,,stlh dpt kartu, sering bgt sy dpt penawaran dr no telp ga jelas yg nawarin kartu kredit bahkan asuransi :) sy tutup jg...stlh bca kira2 2thn lalu,saya iseng buat kartu dr bank yg sy crita kan dibawah.. Stlh itu sy ga perna lagi brminat utk membuat kartu kredit apapun fasilitas atau penawaran lainnya..cukup dr 1 bank yg sdh hampir 12thn sy gunakan dan sy aman tdk ada lagi telp2 tak dikenal tsb..:) Rdgs, Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: Tjhen Surya su...@ramayana.co.id Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Tue, 27 Jul 2010 14:50:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu credit BCA gak bocor menjamin data nasabah nya - Original Message - From: tandewi wie_...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Iya, Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu... Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami ibu,kami menjamin kok data ibu... Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu kredit dr 1 bank. Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia.. Rdgs Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: verthandy vertha...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu kredit lagi... Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data pribadi tidak disebar sembarangan? Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti menawarkan produk kepada kita? Terima kasih. [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting,
Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan
Yakin pak? :) Dulu kira2 4 thn lalu,sy perna membuat 1 dr BCA, krn dikasih dvd klo kartu disetujui,,stlh dpt kartu, sering bgt sy dpt penawaran dr no telp ga jelas yg nawarin kartu kredit bahkan asuransi :) sy tutup jg...stlh bca kira2 2thn lalu,saya iseng buat kartu dr bank yg sy crita kan dibawah.. Stlh itu sy ga perna lagi brminat utk membuat kartu kredit apapun fasilitas atau penawaran lainnya..cukup dr 1 bank yg sdh hampir 12thn sy gunakan dan sy aman tdk ada lagi telp2 tak dikenal tsb..:) Rdgs, Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: Tjhen Surya su...@ramayana.co.id Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Tue, 27 Jul 2010 14:50:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu credit BCA gak bocor menjamin data nasabah nya - Original Message - From: tandewi wie_...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Iya, Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu... Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami ibu,kami menjamin kok data ibu... Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu kredit dr 1 bank. Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia.. Rdgs Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: verthandy vertha...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu kredit lagi... Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data pribadi tidak disebar sembarangan? Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti menawarkan produk kepada kita? Terima kasih. [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Keuangan] Pindahkan Ibukota
Ide dari tulisan pak Sonny Keraf ini, sedang in...pindahkan ibukota..Jakarta sudah terlalu sumpek, dan bebannya lumayan bisa dikurangi kalo Jakarta bukan lagi ibukota pemerintahan. Saya setuju. Soal mekanismenya, banyak laternatif dari yang termurah sampai yang termahal. Ide bung Karno memindahkan ke Palangkaraya salah satu yang mahal. Ide pak Sonny dibawah dengan menyebarkan kementrian, bagi saya ngak akan workable...ntar bandara penuh dengan pejabat yang hilir mudik menghabiskan SPJ jalan2 dengan alasan koordinasi Sejarah kita panjang dengan beberapa kali pemindahan ibukota..konon Bandung pernah jadi ibukota jaman penjajahan...Yogyakarta, jaman kerajaan Jawa dan ketika revolusi kemerdekaan...dua kota tersebut merupakan kandidat yang kuat dari sisi sejarah. Dari sisi biaya, mungkin masih bisa dimanage, karena infrastruktur pasti cukup baik. Disamping 2 kota itu, Bogor juga merupakan kandidat yang baik, karena toh istana sudah ada disana, jarak tak terllau jauh dari Jakarta..dll Memang semua kandidat kota yang saya sebutkan berada di Jawa, pasti ada pertanyaan soal Jawasentris...tapi bagi saya jelas kok bahwa masa depan Indonesia itu bukan Jawa..sumber2 pertumbuhan ekonomi akan bergeser keluar Jawa...dengan dipindahkannya pusat pemerintahan keluar Jakarta, maka kota2 lain punya keempatan yg sama dg Jakarta untuk berkembang...Medan (pusat CPO), Balikpapan (pusat Minyak), Banjarmasin (pusat Coal), Makassar (Pusat Cacao) Denpasar (Pusat Tourism) sekedar memberi contoh. Jadi ibukota tak perlu punya potensi ekonomi yang gimana gitu...cukup kota yang bisa mendukung birokrat bekerja... Kalo saya ditanya, jawabannya Yogya === OPINI Pindahkan Ibu Kota Rabu, 28 Juli 2010 | 08:43 WIB A Sonny Keraf * KOMPAS.com Kemacetan Jakarta dan sekitarnya, yang menjadi sorotan utama Kompas dalam beberapa hari terakhir, kiranya tidak hanya menimbulkan kerugian ekonomis (Kompas, 26/0710). Kerugian yang dialami juga menyangkut kerugian sosial dan psikis. Secara psikis, Jakarta sangat tidak sehat, bukan saja karena terjadi polusi yang parah, melainkan juga karena kemacetan di jalan raya menimbulkan berbagai tekanan psikologis atau stres. Demikian pula, secara sosial, kemacetan di jalan membuat relasi sosial menjadi penuh konflik, tidak saja di antara para pengendara di jalan, tetapi juga berdampak sampai ke kantor dan rumah tangga. Hubungan sosial penuh ketegangan akibat beban psikis yang dialami di jalan. Oleh karena itu, sesungguhnya Jakarta bukan hanya sebuah kota yang sangat tidak ramah lingkungan, melainkan juga sangat tidak ramah secara sosial dan psikis. Dengan kondisi seperti itu, kiranya pembenahan transportasi umum, termasuk perluasan, penambahan, dan keterpaduan atau sinergi transportasi umum tidak akan banyak membawa hasil memadai. Itu hanya solusi jangka pendek sementara. Yang dibutuhkan untuk jangka panjang adalah terobosan lebih radikal dan revolusioner. Kami mengusulkan tiga solusi. Sembari membenahi transportasi umum dan solusi lain yang bersifat tambal sulam, kendati sangat perlu, ketiga solusi harus segera diputuskan pemerintah pusat. Pindahkan ibu kota Usul pertama, pindahkan ibu kota. Ini usul dan langkah paling radikal. Banyak negara melakukan itu dan berhasil mengatasi kemacetan di ibu kota negaranya. Bung Karno, presiden pertama, telah berpikiran visioner menyiapkan Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sebagai calon ibu kota RI sejak 1960-an. Melanjutkan visi Bung Karno, sebaiknya ibu kota baru berada di luar Jawa, khususnya di Indonesia bagian timur. Ada banyak keuntungan positif untuk itu. Pertama, pemindahan ibu kota jangan dilihat sebagai beban ekonomi karena besarnya dana yang dialokasikan. Ini harus dilihat sebagai peluang ekonomi yang sangat menggiurkan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang yang akan mengerjakan persiapan, pembangunan, dan relokasi ibu kota tersebut. Akan dibutuhkan waktu 5-10 tahun untuk realisasi, dan itu peluang ekonomi yang sangat baik. Kedua, dari segi politik, pemindahan ibu kota ke luar Jawa dan Indonesia bagian timur (IBT) akan serta-merta menggeser episentrum pembangunan nasional dari Jawa dan Indonesia bagian barat (IBB). Ini akan menjadi sebuah langkah dan peluang pemerataan pembangunan ke IBT untuk memberi kesempatan lebih besar bagi berkembangnya wilayah luar Jawa, khususnya IBT. Ketiga, selain untuk mengatasi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya, ini sekaligus menjadi peluang untuk membangun sebuah ibu kota baru dengan tata ruang, jaringan, dan pola transportasi yang jauh lebih ramah lingkungan, ramah secara sosial dan psikis, atau jauh lebih manusiawi. Kita bangun ibu kota baru dengan sistem transportasi multimoda yang ramah lingkungan, nyaman, aman, dan mudah dijangkau. Kita bangun sebuah ibu kota baru dengan hutan kota yang asri, tempat-tempat rekreasi umum yang ramah secara sosial, dengan berbagai fungsi sosial yang futuristik untuk kehidupan modern, tetapi
Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan
Saya pernah saking kesalnya dng direct seller ini, krn dia mengancam saya,pd saat sy katakan maaf pak saya ga minat...mgkn dia lupa klo dia telp ke hape saya :) jd no telp dia tertera dng jelas.. Akhirnya,sy suruh teman sy yg pria telp balik dan mengaku dr kepolisian serta balik menakut2i dia...dia kaget setengah mati *kebetulan* di speaker percakapan mrk ini.. Dan endingnya no si direct seller itu ga aktif lagi stlh itu.. Mgkn terdengar sy jahat, tp sungguh kalau mendengar kalimat ancaman si direct seller,sy kesal skali.. Saya berharap pihak perbankan aware dgn hal ini dan smoga ke depan, ada solusi ttg hal ini.. *have a nice workday...:) Rgds Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: oka oka.wid...@indosat.net.id Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wed, 28 Jul 2010 02:42:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Sepanjang pengetahuan saya, kita tidak tahu siapa yang membocorkan data pertama kalikita juga tdk pernah tahu bank mana yang tidak meng-outsource direct sellingnya. Saya memahami dan pasti merasakan juga gangguan yang terus menerus dari para direct sellers ini, tak siang tak malam, tak hari kerja tak hari libur. Ini ekses yang dahulu tidak diperhitungkan penerbit kartu kredit. Kalo saya tak salah ingat, yang menginisiasi direct seller via telepon adalah salah satu bank asing. Mereka memang mengoutsource direct seller, ke perusahaan tertentu, dengan alasan karena dari sisi biaya dan result paling efisien. Ini mungkin kebocoran pertama timbul, karena once data masuk keperusahaan tersebut, mereka bisa mencatat nama dan nomor telpon kita sebelum data diteruskan kebank (biasanya kurir yang menjemput data juga dioutsource). Dari sinilah lingkaran kebocoran berlanjut. Yang membuat parah, perusahaan direct selling ini cukup banyak dan biasanya diantara mereka sendiri saling jual beli data. Perusahaan ini melayani multi bank, asuransi dll...jadi bisa dibayangkan tingkat lingkaran kebocoran data yang ditimbulkan. Terus terang tak ada solusi yang terbaik. Even, membuat pertauran yang membatasipun menurut saya tak efektif (peraturan lalu lintas saja tak efektif apalagi peraturan direct selling). Bagi saya semuanya menyangkut etika... jadi susah lah ngomongnya. Dilain pihak, kita juga harus memaklumi bahwa biasanya karyawan yang bekerja diperusahaan direct selling merupakan karyawan harian yang dibayar berdasarkan tingkat keberhasilan atau customer yang menyetujui membuat kartu kredit, KTA atau asuransi. Kalo tak salah, tiap kartu yang disetujui mereka hanya dibayar 50rbbayangkan satu hari mereka harus telpon 100 orang, tapi yang OK, belum tentu ada...Jadi biarkanlah mereka bekerja, siapa tahu masih ada yng butuh Kartu Kredit atau KTA atau asuransi...lumayan bisa mempengaruhi statistik pengangguran di negara inikalo Anda ngak perlu ya uda, bilang aja ngak perlu, right after mereka mengucapkan kalimat pertama...ngak usaha ditunggu sampai mereka berbusa2 menawarkan produknya BTW pekerjaan mereka sebenarnya samalah dengan pekerjaan sebagian dari kita yang berperan menjual produk atau jasa dari perusahaan kita. Bedanya cuma diproduk yang dijual dan cara...saya sendiri kalo dipikir2 adalah salesman juga...dan kadang akan tak enak hati jika customer memperlakukan kita dengan tidak hormat --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Tjhen Surya su...@... wrote: Kartu credit BCA gak bocor menjamin data nasabah nya - Original Message - From: tandewi wie_...@... To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Iya, Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu... Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami ibu,kami menjamin kok data ibu... Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu kredit dr 1 bank. Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia.. Rdgs Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: verthandy vertha...@... Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Kartu kredit lagi... Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data
Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan
Kalau saya, sebelum mereka panjang lebar saya potong duluan : Asuransi ya? Sorry saya tidak perlu. Kredit ya? Sorry saya tidak perlu. Kalau saya jawab begitu biasanya langsung mereka tutup tanpa basa basi lagi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: tandewi wie_...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wed, 28 Jul 2010 03:22:22 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Saya pernah saking kesalnya dng direct seller ini, krn dia mengancam saya,pd saat sy katakan maaf pak saya ga minat...mgkn dia lupa klo dia telp ke hape saya :) jd no telp dia tertera dng jelas.. Akhirnya,sy suruh teman sy yg pria telp balik dan mengaku dr kepolisian serta balik menakut2i dia...dia kaget setengah mati *kebetulan* di speaker percakapan mrk ini.. Dan endingnya no si direct seller itu ga aktif lagi stlh itu.. Mgkn terdengar sy jahat, tp sungguh kalau mendengar kalimat ancaman si direct seller,sy kesal skali.. Saya berharap pihak perbankan aware dgn hal ini dan smoga ke depan, ada solusi ttg hal ini.. *have a nice workday...:) Rgds Tan Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: oka oka.wid...@indosat.net.id Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wed, 28 Jul 2010 02:42:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Sepanjang pengetahuan saya, kita tidak tahu siapa yang membocorkan data pertama kalikita juga tdk pernah tahu bank mana yang tidak meng-outsource direct sellingnya. Saya memahami dan pasti merasakan juga gangguan yang terus menerus dari para direct sellers ini, tak siang tak malam, tak hari kerja tak hari libur. Ini ekses yang dahulu tidak diperhitungkan penerbit kartu kredit. Kalo saya tak salah ingat, yang menginisiasi direct seller via telepon adalah salah satu bank asing. Mereka memang mengoutsource direct seller, ke perusahaan tertentu, dengan alasan karena dari sisi biaya dan result paling efisien. Ini mungkin kebocoran pertama timbul, karena once data masuk keperusahaan tersebut, mereka bisa mencatat nama dan nomor telpon kita sebelum data diteruskan kebank (biasanya kurir yang menjemput data juga dioutsource). Dari sinilah lingkaran kebocoran berlanjut. Yang membuat parah, perusahaan direct selling ini cukup banyak dan biasanya diantara mereka sendiri saling jual beli data. Perusahaan ini melayani multi bank, asuransi dll...jadi bisa dibayangkan tingkat lingkaran kebocoran data yang ditimbulkan. Terus terang tak ada solusi yang terbaik. Even, membuat pertauran yang membatasipun menurut saya tak efektif (peraturan lalu lintas saja tak efektif apalagi peraturan direct selling). Bagi saya semuanya menyangkut etika... jadi susah lah ngomongnya. Dilain pihak, kita juga harus memaklumi bahwa biasanya karyawan yang bekerja diperusahaan direct selling merupakan karyawan harian yang dibayar berdasarkan tingkat keberhasilan atau customer yang menyetujui membuat kartu kredit, KTA atau asuransi. Kalo tak salah, tiap kartu yang disetujui mereka hanya dibayar 50rbbayangkan satu hari mereka harus telpon 100 orang, tapi yang OK, belum tentu ada...Jadi biarkanlah mereka bekerja, siapa tahu masih ada yng butuh Kartu Kredit atau KTA atau asuransi...lumayan bisa mempengaruhi statistik pengangguran di negara inikalo Anda ngak perlu ya uda, bilang aja ngak perlu, right after mereka mengucapkan kalimat pertama...ngak usaha ditunggu sampai mereka berbusa2 menawarkan produknya BTW pekerjaan mereka sebenarnya samalah dengan pekerjaan sebagian dari kita yang berperan menjual produk atau jasa dari perusahaan kita. Bedanya cuma diproduk yang dijual dan cara...saya sendiri kalo dipikir2 adalah salesman juga...dan kadang akan tak enak hati jika customer memperlakukan kita dengan tidak hormat --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Tjhen Surya su...@... wrote: Kartu credit BCA gak bocor menjamin data nasabah nya - Original Message - From: tandewi wie_...@... To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan Iya, Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu... Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami ibu,kami menjamin kok data ibu... Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu kredit dr 1 bank. Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat waktu,perna sy sdg nyetir pulang