Re: [Keuangan] Washington Post: Making the economy more just

2010-07-27 Terurut Topik lubeck
Perusahaan baru dapat profit kalau ia TERLEBIH DAHULU MELAYANI/MENSERVICE 
customernya dengan baik dibandingkan kompetitornya.Entah itu melalui produknya 
yg lebih murah,berkualitas atau sesuai dng keinginan customer. Semakin 
perusahaan itu dapat men-create produk yg disukai dan dinikmati secara massal 
oleh konsumen, semakin ia diganjar kekayaan/profit.

Jadi saya tdk sependapat jika perusahaan yg mengejar profit  dianggap 
mengabaikan kesejahteraan publik/komunitas.

Kalau tdk percaya, jadilah entrepreneur.. :-)

Peace,
Lubeck
-Original Message-
From: Bali da Dave dfa...@yahoo.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 25 Jul 2010 03:35:16 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Washington Post: Making the economy more just

Artikelnya bagus...

Saya terjemahkan beberapa paragraf saja, khususnya tentang legislasi B dan 
selebihnya sih pengantar historis dari saya:

Negara Amerika sedang melakukan beberapa inovasi yang masih bersifat 
eksperimental agar perekonomian seluruh negara bisa bersifat lebih adil dan 
demokratis, yakni mencapai kesejahteraan yang berkesinambungan (sustainable 
prosperity) yang dinikmati oleh rakyat banyak bersama (shared
 prosperity).

Eksperimen ekonomi pertama: meloloskan undang-undang dimana dasar hukum 
perusahaan adalah bukan semata-mata mencari profit SAJA, tapi dengan 
memperhatikan tujuan publik/komunitas. 

Seperti pernah dibahas sebelumnya, perusahaan yang ingin memperbesar profitnya 
saja sering melakukan tingkah laku eksternalitas biaya. Artinya sebisa 
mungkin sumber daya sekitar (yang umumnya dianggap
 bebas sebab adalah milik publik/komunitas) digunakan sebesar-besarnya (sebab 
bebas dan tanpa harga/biaya). Ini bisa berakibat merugikan tujuan publik 
(common public purpose), misalnya polusi berlebihan, mencemarkan sumber air, 
atau bahkan menyedot habis sumber air.

Contoh common public purpose nya adalah kebersihan dan kelestarian lingkungan 
hidup, upaya mencegah peningkatan kriminal di masyarakat, bakti sosial, dll. Di 
Indonesia banyak perusahaan dengan sendirinya masih bersifat 'membaur dengan 
masyarakat', tapi di Amerika yang kultur 'sue and countersue'/saling menjegal 
ke pengadilan sudah kelewat batas, perusahaan yang mengorganisir bakti sosial 
atau pendirian posko banjir atau mendirikan sekolah dan rumah sakit gratis 
malah bisa masuk bui gara-gara ada pemegang saham yang gak rela. Akibatnya 
perusahaan sudah berubah menjadi mahluk berdarah dingin, yang sering kali juga 
berakibat pada proses pemilihan manajer/dirikturnya. Banyak orang
 komplein manajer amerika katanya ganas gak peduli lingkungan/masyarakat dan 
cenderung
 bersifat psikopat (neken bawahan). 

JAdilah kemudian diusahakan membuat legislasi B, supaya perusahaan ini sadar 
mereka masih merupakan bagian dari masyarakat.

Pertanyaan diskusinya: Apakah perlu dibuatkan proporsi (dari keuntungan) yang 
boleh dikeluarkan untuk menunjang tujuan masyarakat ini? Apakah pengeluaran ini 
bagian dari BIAYA pokok/operasi, ataukah merupakan persentase dari KEUNTUNGAN? 
(cara pikir akuntan -pos biaya vs pos penarikan keuntungan). Artinya kalau 
tidak untung tidak usah memikirkan kesejahteraan rakyat sekitarnya?

Menurut saya sih kegiatan sosial ini seharusnya adalah bagian dari biaya yang 
akan mengurangi keuntungan, dan nantinya akan mengurangi pajak juga. Jadi biaya 
'sosial' ini sejajar dengan biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja, dan biaya 
pemasaran. Jadi alih-alih merugikan masyarakat dengan tingkah laku 
eksternalitasnya, perusahaan dapat membantu masyarakat dan memperkokoh 
komunitas. Lalu kemudian
 masalahnya berlanjut pula, tindakan sosial apa yang termasuk memperkokoh 
komunitas? Apakah yang hanya menyalurkan derma ke satu religius saja, ataukah 
yang menyokong 'ke-olahragaan tertentu saja, atau ke orang-orang tertentu saja? 
Jadi ini bisa menjadi sumber masalah baru sebab bisa menjadi lubang untuk 
menggalakkan korupsi. Kalau insentif buat koperasi saja bisa dijadikan ajang 
korupsi, apalagi kegiatan-kegiatan semacam bakti sosial yang menyebar ke 
mana-mana. Mana tau di daerah ini memang benar ada klub sepak bola the jangkrik

Tapi tentu saja ada orang yang mendebat bahwa semua kewajiban itu sudah 
dibebankan dengan membayar beban pajak. Dan pajak ini cuma dibebankan dari 
keuntungan.
 

Bagaimana menentukan besaran biaya 'sosial' ini yang masuk akal? Apakah 100 
ribu setahun masuk akal, ataukah 5% keuntungan masuk akal? Biaya ini tidak ada 
pasarnya dan tentu sulit untuk dicari harga wajarnya menurut hukum ekuilibrium 
supply dan demand. Seperti ada cuplikan dari penulis Oscar Wilde, nowadays men 
knows the price of everything and the value of nothing - sekarang ini segala 
macam barang ada harganya, tapi tidak ada yang tau nilai sebenarnya. Dimana 
menurut warren buffet, price is what you pay...  and value is what you get.

Bisa jadi perusahaan cuma mengeluarkan sedikit uang untuk 

Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia

2010-07-27 Terurut Topik iwanibe
Ikutan nimbrung yach...
Saya pilih ini aja pak...
*- atau diam diam saja, bekerja baik baik, belajar invest selain deposito ?*

yg lagi incar DSLR juga.. cuma tunggu duit nya cukup...

Rgds
iwanibe

2010/7/24 papabonbon masar...@gmail.com

 secara kasat mata juga, jumlah orang muda dibawah 39 tahun yang punya aset
 likuid di atas 500 juta di indonesia mencapai angka signifikan.  indonesia
 nomer tiga dalam jumlah orang muda kaya ini dalam survey di 9 negara asia
 yg
 dilakukan HSBC bersama AC Nielsen.  indonesia setelah india dan china.

 jadi ketika melihat di jalan jalan sekarang ini HSBC rame rame iklan buat
 menarik anak muda kaya ini dalam lingkaran wealth management mereka, ini
 dilakukan sebagai follow up riset ini.

 saya gak riset, tapi saya lihat anak muda yang menenteng kamera mahal DSLR
 dengan lensa mautnya makin banyak saja.  investasi para amatir ini sudah
 diatas investasinya para pro sendiri.  ini kenyataan ini sebenarnya cukup
 mewakili buat saya.  so, pertanyaan buat kita pribadi seharusnya :

 - anda akan membangun bisnis yang menggarap segmen lapisan orang kaya atau
 - mendirikan LSM untuk mengentaskan rakyat dari kemiskinan ?
 - atau diam diam saja, bekerja baik baik, belajar invest selain deposito ?
 (kayaknya kita kebanyakan di sini, liat aja gayus, duitnya di depositoin
 semua hahahaha :p  )


 salam,
 papabonbon.wordpress.com


 2010/7/24 Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com

 
 
  Memang ucapan selamat, kalopun ada yg mau mengucapkan, masih terlalu
 dini.
  Akan tetapi, kita juga perlu paham IHSG bukanlah indikator yang berdiri
  sendiri. Itu merupakan resultante dari berbagai indikator lainnya.
 
  Sederhananya, IHSG bisa naik, karena sovereign risk Indonesia yg membaik,
  sehingga banyak investor portfolio mau menanamkan uangnya dipasar
 keuangan
  kita. Membaiknya sovereign risk, tentu juga karena membaiknya indikator2
  makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dst
 
  Saya paham bahwa banyak yg berpendapat keberhasilan ekonomi seharusnya
  diukur dengan apa yg dirasakan masyarakat secara riel, sehari-hari. IHSG
  naik, tapi harga sembako naik tak terkontrol, biaya pendidikan dan
 kesehatan
  menggila, sementara peningkatan upah tak sebanding.
 
  Kita pasti tak bisa menerima ketika IHSG naik dan Pemerintah diberi
  selamat, padahal kasat mata, orang miskin tambah banyak. Tetapi secara
  statistik, dikatakan orang miskin berkurang..
 
  Saya tak menafikan keberhasilan yg sudah dibuat. Cuma, kita seharusnya
  lebih berani dan progresif, sehingga tdk ada kesan kita menipu diri
 sendiri
  ketika mengclaim keberhasilan. Misalnya, apakah benar kemiskinan diukur
 dg
  pendapatan Rp. 8000-an perhari? Apa benar yg disebut penganggur adalah
 orang
  yg bekerja kurang dari 2 jam selama seminggu? Dan berbagai asumsi,
 indikator
  atau statistik apapun namanya
 
  Jabat erat dan tabik
 
 
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com matfaleh%40gmail.com
  Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com
  Date: Fri, 23 Jul 2010 16:17:52
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com
 
  Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com
  Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia
 
  Sebagai rakyat biasa, saya hanya akan mengucapkan selamat kepada team
  ekonomi Indonesia kalau pengangguran turun drastis, harga kebutuhan pokok
  terjangkau, daya beli meningkat pesat, aparat di segala lapisan merasa
  takut
  untuk korupsi sehingga pelayanan bisnis menjadi lancar, adil  efisien
  serta
  hal-hal ril lainnya.
 
  Kalo hal - hal ril di atas masih jauh dari harapan  sebatas diwacanakan,
  IHSG hanya semu belaka, ibarat balon yg ketusuk dikit bisa meletus 
  langsung kempes. Tapi kalo hal ril diatas tercapai otomatis IHSG akan
 ikut
  terkerek.
 
 
  Pada 23 Juli 2010 00:39, herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg
 herisetiono004%40yahoo.com.sgmenulis:
 
 
  
  
   Sebagaimana warga Spanyol yang memberikan penghargaan kepada Team
   Sepakbolanya yang memenangkan kejuaraan sepak bola, tentu sebagai warga
   negara Indonesia saya juga memberikan apresiasi kepada Team Ekonomi
   pemerintahan sekarang dimana rekor baru telah terpecahkan yaituh IHSG
   akhirnya tembus ke level 3000. Hasil ini menunjukkan tingginya
  kepercayaan
   masyarakat internasional akan kinerja dan stabilitas fundamental
 ekonomi
   kita yang kuat di tengah tengah turunnya kepercayaan masyarakat bisnis
   terhadap perkembangan ekonomi di belahan dunia negara negara lain.
 Rekan
   kerja saya dari luar bahkan menyatakan Indonesia adalah sleeping
 dragon
 
   yang mulai menggeliat menyusul RRC. Boleh jadi kedepannya indeks akan
  naik
   turun seperti gelombang laut, namun pencapaian level ini masih
  dimungkinkan
   akan terjadi kenaikan berikutnya. Dengan telah dipilihnya Gubernur BI
  

Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia

2010-07-27 Terurut Topik sen diskartes
memang semakin banyak kaum muda yang beranjak dari kemiskinan menuju posisi 
yang 
memadai..
saya yakin sebagai generasi muda suatu saat kemiskinan benar benar akan sampai 
di titik terendah..
butuh perjuangan keras,, tapi bukan hal yang mustahil..
IHSG yang sempat di 3000 tetap harus di apresiasi karena bisa disebut sebagai 
sebuah langkah awal..
semoga sektor riil juga segera menunjukkan taringnya

salam
-kartes-






From: iwanibe iwan...@gmail.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Sun, July 25, 2010 4:05:46 AM
Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia

  
Ikutan nimbrung yach...
Saya pilih ini aja pak...
*- atau diam diam saja, bekerja baik baik, belajar invest selain deposito ?*

yg lagi incar DSLR juga.. cuma tunggu duit nya cukup...

Rgds
iwanibe

2010/7/24 papabonbon masar...@gmail.com

 secara kasat mata juga, jumlah orang muda dibawah 39 tahun yang punya aset
 likuid di atas 500 juta di indonesia mencapai angka signifikan.  indonesia
 nomer tiga dalam jumlah orang muda kaya ini dalam survey di 9 negara asia
 yg
 dilakukan HSBC bersama AC Nielsen.  indonesia setelah india dan china.

 jadi ketika melihat di jalan jalan sekarang ini HSBC rame rame iklan buat
 menarik anak muda kaya ini dalam lingkaran wealth management mereka, ini
 dilakukan sebagai follow up riset ini.

 saya gak riset, tapi saya lihat anak muda yang menenteng kamera mahal DSLR
 dengan lensa mautnya makin banyak saja.  investasi para amatir ini sudah
 diatas investasinya para pro sendiri.  ini kenyataan ini sebenarnya cukup
 mewakili buat saya.  so, pertanyaan buat kita pribadi seharusnya :

 - anda akan membangun bisnis yang menggarap segmen lapisan orang kaya atau
 - mendirikan LSM untuk mengentaskan rakyat dari kemiskinan ?
 - atau diam diam saja, bekerja baik baik, belajar invest selain deposito ?
 (kayaknya kita kebanyakan di sini, liat aja gayus, duitnya di depositoin
 semua hahahaha :p  )


 salam,
 papabonbon.wordpress.com


 2010/7/24 Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com

 
 
  Memang ucapan selamat, kalopun ada yg mau mengucapkan, masih terlalu
 dini.
  Akan tetapi, kita juga perlu paham IHSG bukanlah indikator yang berdiri
  sendiri. Itu merupakan resultante dari berbagai indikator lainnya.
 
  Sederhananya, IHSG bisa naik, karena sovereign risk Indonesia yg membaik,
  sehingga banyak investor portfolio mau menanamkan uangnya dipasar
 keuangan
  kita. Membaiknya sovereign risk, tentu juga karena membaiknya indikator2
  makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dst
 
  Saya paham bahwa banyak yg berpendapat keberhasilan ekonomi seharusnya
  diukur dengan apa yg dirasakan masyarakat secara riel, sehari-hari. IHSG
  naik, tapi harga sembako naik tak terkontrol, biaya pendidikan dan
 kesehatan
  menggila, sementara peningkatan upah tak sebanding.
 
  Kita pasti tak bisa menerima ketika IHSG naik dan Pemerintah diberi
  selamat, padahal kasat mata, orang miskin tambah banyak. Tetapi secara
  statistik, dikatakan orang miskin berkurang..
 
  Saya tak menafikan keberhasilan yg sudah dibuat. Cuma, kita seharusnya
  lebih berani dan progresif, sehingga tdk ada kesan kita menipu diri
 sendiri
  ketika mengclaim keberhasilan. Misalnya, apakah benar kemiskinan diukur
 dg
  pendapatan Rp. 8000-an perhari? Apa benar yg disebut penganggur adalah
 orang
  yg bekerja kurang dari 2 jam selama seminggu? Dan berbagai asumsi,
 indikator
  atau statistik apapun namanya
 
  Jabat erat dan tabik
 
 
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com matfaleh%40gmail.com
  Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com
  Date: Fri, 23 Jul 2010 16:17:52
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com
 
  Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com
  Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia
 
  Sebagai rakyat biasa, saya hanya akan mengucapkan selamat kepada team
  ekonomi Indonesia kalau pengangguran turun drastis, harga kebutuhan pokok
  terjangkau, daya beli meningkat pesat, aparat di segala lapisan merasa
  takut
  untuk korupsi sehingga pelayanan bisnis menjadi lancar, adil  efisien
  serta
  hal-hal ril lainnya.
 
  Kalo hal - hal ril di atas masih jauh dari harapan  sebatas diwacanakan,
  IHSG hanya semu belaka, ibarat balon yg ketusuk dikit bisa meletus 
  langsung kempes. Tapi kalo hal ril diatas tercapai otomatis IHSG akan
 ikut
  terkerek.
 
 
  Pada 23 Juli 2010 00:39, herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg
 herisetiono004%40yahoo.com.sgmenulis:
 
 
  
  
   Sebagaimana warga Spanyol yang memberikan penghargaan kepada Team
   Sepakbolanya yang memenangkan kejuaraan sepak bola, tentu sebagai warga
   negara Indonesia saya juga memberikan apresiasi kepada Team Ekonomi
   pemerintahan sekarang dimana rekor baru telah terpecahkan 

Re: [Keuangan] M Chatib Basri: Ekspor yang Primitif

2010-07-27 Terurut Topik sen diskartes
memang menarik..
saya kok membayangkan kalo kita memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan sumber 
daya yang ada di negeri sendiri..
meminimalisir ekspor dan impor,, tapi secara bijak..
sehingga perilaku global hanya akan sedikit menggoncang perekonomian dalam 
negeri..

salam
-kartes-





From: anton ms wardhana ari.am...@gmail.com
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 8:42:54 AM
Subject: [Keuangan] M Chatib Basri: Ekspor yang Primitif

menarik
BR, ari.ams

-- Pesan terusan --
Tanggal: 27 Juli 2010 07:49
Subjek: M Chatib Basri: Ekspor yang Primitif

*Ekspor yang Primitif*
Selasa, 27 Juli 2010 | 03:12 WIB

*Muhammad Chatib Basri*


National Bureau of Economic Research (NBER)—yang dianggap sebagai lembaga
penelitian ekonomi paling bergengsi di dunia—menunjukkan, anjloknya ekspor
jauh melebihi jatuhnya perekonomian global. Ekonom Jonathan Eaton dan Andrew
Rose cenderung menganggap melemahnya permintaan produk manufaktur sebagai
biang keladi. Sementara Joshua Aizeman melihat integrasi global melalui
jaringan produksi mempercepat anjloknya ekspor secara tajam.

*Nasib baik*

Saya mendukung Aizeman di forum itu. Lihat saja: mengapa dampak krisis
global relatif minimal terhadap Indonesia? Jawabannya, kombinasi dari
antisipasi kebijakan yang baik (good policy) dan nasib yang baik (good
luck). Antisipasi kebijakan yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia
dengan fiskal stimulus, penyediaan likuiditas, serta menjaga kepercayaan di
sektor keuangan telah menyelamatkan ekonomi Indonesia.

Namun, kita juga beruntung karena ekonomi kita lebih didominasi oleh
konsumsi domestik. Akibatnya, dampak pelemahan ekonomi global menjadi
terbatas. Peran ekspor relatif kecil karena kita tidak cukup kompetitif.
Sesuatu yang selama ini justru kita keluhkan. Ironis: kita kebetulan
diselamatkan oleh sesuatu yang tidak kita sukai. Sebaliknya, negara yang
terintegrasi dalam jaringan produksi atau yang berorientasi ekspor terpukul.
Lihat saja Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Lalu kenapa kita tidak meninggalkan ekspor saja dan beralih ke konsumsi
domestik? Di sini kita harus berhati-hati. Persoalannya bukanlah memilih
domestik atau ekspor, tetapi bagaimana memanfaatkan keduanya. Di satu sisi,
porsi ekspor yang kecil memang akan membuat Indonesia relatif terlindungi
dari fluktuasi global. Namun, ketika ekonomi dunia membaik, pemulihan
ekonomi Indonesia akan relatif lambat.

Lihat saja Singapura, dalam triwulan pertama 2010 (pertumbuhan antartahun),
bandingkan dengan Indonesia yang 5,7 persen, padahal dalam periode krisis
kemarin Singapura tumbuh negatif. Selain itu, studi saya bersama Rahardja
(2010) menunjukkan: salah satu alasan mengapa konsumsi domestik tetap
kuat—selain stimulus fiskal—adalah akumulasi tabungan akibat kenaikan harga
komoditas ekspor primer beberapa tahun lalu.

Di sini ada dilema: menggantungkan diri pada ekspor dapat membuat ekonomi
Indonesia rentan, tetapi meninggalkan ekspor dapat melemahkan konsumsi dalam
beberapa tahun ke depan. Di NBER, saya menyampaikan bahwa orientasi ekspor
bisa harus diikuti oleh diversifikasi ekspor. Studi Haddad, Lim, dan
Saboroswski (2010) menunjukkan, jika ekspor hanya terkonsentrasi pada produk
tertentu, ia semakin rentan terhadap fluktuasi global. Ini benar, ekspor
kita terpukul karena sangat terkonsentrasi, tetapi kita beruntung karena
porsi ekspor relatif kecil dalam PDB. Oleh karena itu, ke depan Indonesia
harus mendiversifikasi ekspornya, baik pasar maupun produk.

Sayangnya, produk dan pasar ekspor kita masih primitif—dalam arti kata masih
yang itu-itu saja. Basri dan Rahardja (2010) menunjukkan bahwa pendorong
utama ekspor kita adalah produk dan pasar lama. Dekomposisi pertumbuhan
ekspor dari tahun 1990 hingga 2008 menunjukkan sebagian besar peningkatan
ekspor Indonesia dalam 18 tahun terakhir didorong oleh produk yang sama yang
dijual ke pasar yang sama. Penemuan baru (new discovery)? Kurang dari 5
persen. Bahkan kontribusi produk baru untuk pasar yang baru dalam
pertumbuhan ekspor kita nyaris tak ada! Artinya, kita memang tak berubah
banyak. Ironis, di dunia yang terus berkembang, produk ekspor dan pasar
ekspor tetap primitif.

*Inovasi produk baru*

Sangat berbahaya apabila tidak ada perbaikan dalam soal ini. Bagaimana
mengatasi soal ini? Saya jadi teringat diskusi dengan ekonom Dani Rodrik di
Harvard tahun lalu. Rodrik menekankan pentingnya inovasi produk baru. Untuk
itu, wiraswasta harus mengadopsi teknologi dari luar untuk keperluan lokal.
Sebuah proses yang disebutnya self-discovery. Namun, ada persoalan: jika
pengusaha gagal dalam eksperimen ini, ia akan menanggung semua kerugiannya,
sementara bila ia berhasil, produsen lain akan menirunya dan masuk dalam
aktivitas ini. Akibatnya, praktis tak ada yang berminat untuk
self-discovery.

Di sini perlu peran pemerintah. Inovasi membutuhkan penelitian dan
pengembangan/litbang (RD). Sayangnya RD kita lemah. Teknologi tidak dapat
begitu saja 

Re: [Keuangan] OOT - Pendidikan Kita - Oleh DR. Rhenald Kasali (*)

2010-07-27 Terurut Topik papabonbon
sekolahnya di amerika sih.  coba di perancis.  beda lagi ceritanya.  hehehe


di perancis cara mendidiknya kejam dan gurunya suka nge-cing ...

salam,
papabonbon.wordpress.com


2010/7/27 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com



 dari milis tetangga ... semoga bermanfaat..

 rgds,

 falah

 -- Pesan terusan --
 Dari: Bambang S. Gunawan / pgda p...@central.net.idpgda%40central.net.id
 
 Tanggal: 26 Juli 2010 15:25
 Subjek: [ilunex - feui] Pendidikan Kita - Oleh DR. Rhenald Kasali (*)
 Ke:

 Dari milis sebelah,
 semoga bermanfaat untuk menambah wawasan.

 qte
 -
 Fyi artikel menarik dari DR Rhenald Kasali

 Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah
 sekolah
 tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.

 Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya
 itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat,
 bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai
 belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah
 ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang
 terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.

 Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah. Rupanya
 karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan
 diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi
 nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja
 sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.
 Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya
 singkat. Maaf Bapak dari mana? Dari Indonesia, jawab saya. Dia pun
 tersenyum.

 Budaya Menghukum

 Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup
 saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun
 masyarakat.

 Saya mengerti, jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun
 tetap simpatik itu. Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia
 yang anak-anaknya dididik di sini,lanjutnya. Di negeri Anda, guru
 sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk
 menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! Dia
 pun melanjutkan argumentasinya.

 Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk
 anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa
 Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat, ujarnya
 menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi
 itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur
 prestasi orang lain menurut ukuran kita.

 Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang
 bergelimang nilai A, dari program master hingga doktor. Sementara di
 Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai
 ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian
 program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

 Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-
 benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang
 penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan
 ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka
 menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan
 seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji,
 menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh
 keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya
 sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut
 menelan mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

 Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan
 pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita
 tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya
 sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para
 dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka
 bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement.
 Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun
 kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata
 belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan.

 Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana
 guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah
 anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat,
 bahkan penerima Hadiah Nobel.

 Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan
 karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

 Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya.
 Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita
 yang sudah jauh di depan, ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga
 teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk
 verbal.

 Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun
 rapornya tidak diberi 

Re: [Keuangan] laporan analisa kredit

2010-07-27 Terurut Topik Bayu Wirawan
Mas teddy,

wah, pertanyaannya susah-susah gampang. Tapi, pada intinya cuma
bermuara ke 2 hal: bisa bayar dan mau bayar.

kalau tools-nya, bisa pakai bermacam-macam. Kalau boleh kasih saran,
selalu mulai dari macro, turun ke mikro, lalu ke detail financing
structure.

khusus untuk financial analysis, saya sarankan untuk selalu lihat cash flow.


regards,
bayu

regards,
bayu

On 26/07/2010, Teddy jteddyhariya...@yahoo.com wrote:
 Guys
 ada yang tau bagaimana membuat laporan analisa kredit korporasi yang baik?
 apa aja sih yang harus dilihat? likuiditas, profitabilitas?
 EBITDA?? thanks...



-- 
Sent from my mobile device


Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-27 Terurut Topik Tjhen Surya
Kartu credit BCA gak bocor  menjamin data nasabah nya


- Original Message - 
From: tandewi wie_...@yahoo.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM
Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan


Iya,
Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...

Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 
ibu,kami menjamin kok data ibu...
Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 
kredit dr 1 bank.

Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 
knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat 
waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy 
pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia..



Rdgs
Tan


Sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: verthandy vertha...@yahoo.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan

Kartu kredit lagi...

Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 
salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 
pribadi tidak disebar sembarangan?

Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 
menawarkan produk kepada kita?

Terima kasih.




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links





Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-27 Terurut Topik herisetiono
Bisa nggak kita melaporkan gangguan ke pihak berwajib  yang diakibatkan  
gencarnya penawaran kartu kredit?  Terus terang ini sudah dalam taraf yang 
sangat mengganggu. Sehari bisa sampai 3 atau 4 kali ditelephone tak perduli 
sedang meeting atau menunggui keluarga sakit.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: tandewi wie_...@yahoo.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 28 Jul 2010 02:17:18 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan

Yakin pak? :)



Dulu kira2 4 thn lalu,sy perna membuat 1 dr BCA, krn dikasih dvd klo kartu 
disetujui,,stlh dpt kartu, sering bgt sy dpt penawaran dr no telp ga jelas yg 
nawarin kartu kredit bahkan asuransi :) sy tutup jg...stlh bca kira2 2thn 
lalu,saya iseng buat kartu dr bank yg sy crita kan dibawah..



Stlh itu sy ga perna lagi brminat utk membuat kartu kredit apapun fasilitas 
atau penawaran lainnya..cukup dr 1 bank yg sdh hampir 12thn sy gunakan dan sy 
aman tdk ada lagi telp2 tak dikenal tsb..:)





Rdgs,

Tan







Sent from my BlackBerry®



-Original Message-

From: Tjhen Surya su...@ramayana.co.id

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Tue, 27 Jul 2010 14:50:54 

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan



Kartu credit BCA gak bocor  menjamin data nasabah nya





- Original Message - 

From: tandewi wie_...@yahoo.com

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM

Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 

berhenti jualan





Iya,

Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...



Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 

ibu,kami menjamin kok data ibu...

Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 

kredit dr 1 bank.



Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 

knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat 

waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy 

pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia..







Rdgs

Tan





Sent from my BlackBerry®



-Original Message-

From: verthandy vertha...@yahoo.com

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 

berhenti jualan



Kartu kredit lagi...



Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 

salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 

pribadi tidak disebar sembarangan?



Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 

menawarkan produk kepada kita?



Terima kasih.









[Non-text portions of this message have been removed]











=

Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking

=

Alamat penting terkait millis AKI

Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com

Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045

Arsip Milis AKI online: 

http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com

=

Perhatian :

Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:

- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya

- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 

yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas

- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 

ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links











[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking

Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-27 Terurut Topik jemitra
Sepertinya yang suka menggunakan data pribadi adalah outsoursing tenaga 
pemasaran, karena mereka double agent, atau membawa bawa data tersebut pada 
saat kantor agencynya bekerja untuk lembaga keuangan lain.

Saya kemarin dapat info dr radio, kalau di amerika ada suatu web 
(www.donotcall.gov), dimana kita bisa mendaftarkan nomor telepon kita agar 
tidak dihubungi oleh petugas telemarketing. Pengelola akan menyebarkan 
informasi tsb ke semua perusahaan telemarketing, kalau perusahaan tersebut 
melanggar, maka izinnya akan dicabut.
Rgrd,
Je
-Original Message-
From: tandewi wie_...@yahoo.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 28 Jul 2010 02:17:18 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan

Yakin pak? :)



Dulu kira2 4 thn lalu,sy perna membuat 1 dr BCA, krn dikasih dvd klo kartu 
disetujui,,stlh dpt kartu, sering bgt sy dpt penawaran dr no telp ga jelas yg 
nawarin kartu kredit bahkan asuransi :) sy tutup jg...stlh bca kira2 2thn 
lalu,saya iseng buat kartu dr bank yg sy crita kan dibawah..



Stlh itu sy ga perna lagi brminat utk membuat kartu kredit apapun fasilitas 
atau penawaran lainnya..cukup dr 1 bank yg sdh hampir 12thn sy gunakan dan sy 
aman tdk ada lagi telp2 tak dikenal tsb..:)





Rdgs,

Tan







Sent from my BlackBerry®



-Original Message-

From: Tjhen Surya su...@ramayana.co.id

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Tue, 27 Jul 2010 14:50:54 

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan



Kartu credit BCA gak bocor  menjamin data nasabah nya





- Original Message - 

From: tandewi wie_...@yahoo.com

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM

Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 

berhenti jualan





Iya,

Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...



Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 

ibu,kami menjamin kok data ibu...

Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 

kredit dr 1 bank.



Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 

knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat 

waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy 

pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia..







Rdgs

Tan





Sent from my BlackBerry®



-Original Message-

From: verthandy vertha...@yahoo.com

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 

berhenti jualan



Kartu kredit lagi...



Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 

salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 

pribadi tidak disebar sembarangan?



Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 

menawarkan produk kepada kita?



Terima kasih.









[Non-text portions of this message have been removed]











=

Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking

=

Alamat penting terkait millis AKI

Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com

Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045

Arsip Milis AKI online: 

http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com

=

Perhatian :

Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:

- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya

- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 

yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas

- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 

ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links











[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan 

Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-27 Terurut Topik oka
Sepanjang pengetahuan saya, kita tidak tahu siapa yang membocorkan data pertama 
kalikita juga tdk pernah tahu bank mana yang tidak meng-outsource direct 
sellingnya.

Saya memahami dan pasti merasakan juga gangguan yang terus menerus dari para 
direct sellers ini, tak siang tak malam, tak hari kerja tak hari libur. Ini 
ekses yang dahulu tidak diperhitungkan penerbit kartu kredit.

Kalo saya tak salah ingat, yang menginisiasi direct seller via telepon adalah 
salah satu bank asing. Mereka memang mengoutsource direct seller, ke perusahaan 
tertentu, dengan alasan karena dari sisi biaya dan result paling efisien. Ini 
mungkin kebocoran pertama timbul, karena once data masuk keperusahaan tersebut, 
mereka bisa mencatat nama dan nomor telpon kita sebelum data diteruskan kebank 
(biasanya kurir yang menjemput data juga dioutsource). Dari sinilah lingkaran 
kebocoran berlanjut.

Yang membuat parah, perusahaan direct selling ini cukup banyak dan biasanya 
diantara mereka sendiri saling jual beli data. Perusahaan ini melayani multi 
bank, asuransi dll...jadi bisa dibayangkan tingkat lingkaran kebocoran data 
yang ditimbulkan.

Terus terang tak ada solusi yang terbaik. Even, membuat pertauran yang 
membatasipun menurut saya tak efektif (peraturan lalu lintas saja tak efektif 
apalagi peraturan direct selling). Bagi saya semuanya menyangkut etika... jadi 
susah lah ngomongnya.

Dilain pihak, kita juga harus memaklumi bahwa biasanya karyawan yang bekerja 
diperusahaan direct selling merupakan karyawan harian yang dibayar berdasarkan 
tingkat keberhasilan atau customer yang menyetujui membuat kartu kredit, KTA 
atau asuransi. Kalo tak salah, tiap kartu yang disetujui mereka hanya dibayar 
50rbbayangkan satu hari mereka harus telpon 100 orang, tapi yang OK, belum 
tentu ada...Jadi biarkanlah mereka bekerja, siapa tahu masih ada yng butuh 
Kartu Kredit atau KTA atau asuransi...lumayan bisa mempengaruhi statistik 
pengangguran di negara inikalo Anda ngak perlu ya uda, bilang aja ngak 
perlu, right after mereka mengucapkan kalimat pertama...ngak usaha ditunggu 
sampai mereka berbusa2 menawarkan produknya

BTW pekerjaan mereka sebenarnya samalah dengan pekerjaan sebagian dari kita 
yang berperan menjual produk atau jasa dari perusahaan kita. Bedanya cuma 
diproduk yang dijual dan cara...saya sendiri kalo dipikir2 adalah salesman 
juga...dan kadang akan tak enak hati jika customer memperlakukan kita dengan 
tidak hormat

  



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Tjhen Surya su...@... wrote:

 Kartu credit BCA gak bocor  menjamin data nasabah nya
 
 
 - Original Message - 
 From: tandewi wie_...@...
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM
 Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
 berhenti jualan
 
 
 Iya,
 Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...
 
 Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 
 ibu,kami menjamin kok data ibu...
 Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 
 kredit dr 1 bank.
 
 Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 
 knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat 
 waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy 
 pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia..
 
 
 
 Rdgs
 Tan
 
 
 Sent from my BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: verthandy vertha...@...
 Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
 berhenti jualan
 
 Kartu kredit lagi...
 
 Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 
 salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 
 pribadi tidak disebar sembarangan?
 
 Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 
 menawarkan produk kepada kita?
 
 Terima kasih.
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 =
 Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
 =
 Alamat penting terkait millis AKI
 Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
 Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 Arsip Milis AKI online: 
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 =
 Perhatian :
 Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
 - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
 yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
 - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
 ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links





Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-27 Terurut Topik faisal adlan
Memang begitu, saya juga kena, semacam menghadapi perusahaan autis, tiap hari 
selalu ada, penawaran kredit dll,  karena yg aku hadapi, orang + perusahaan yg 
data aq ada disana, aku ngadepin, 2-4 call, dgn org yg berbeda2, memang kacau 
sekali, mau sampai kapan seperti itu, mana juga orang udah punya kartu kredit. 
Dari bank yg itu juga, 


Ironis memang,yank mereka lakukan itu sebenernya malah membuat orang semakin 
alergi terhaddap cc, lagipula yg mereka tawarkan itu, orang2 yg sudah punya cc, 
malah lebih dari 3 cc, 

Bank tsb , hanya berfikir sempit, smakin banyak volume telefon, semakin banyak 
org mau cc, padahal faktanya terbalik, semakin banyak yg alergi, 

Untuk pihak bank, sebaiknyasih anda pikirkan cara lain yg lebih berkelas, 
karena cara yg anda pakai saat ini, cara yg sudah tidak bisa digunakan lagi, 
dan malah hanya memperburuk nama bank tsb


Powered by Nasi, air putih, tahu, tempe, jengkol, udara, dan wanita :D

-Original Message-
From: heriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 28 Jul 2010 02:26:34 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan

Bisa nggak kita melaporkan gangguan ke pihak berwajib  yang diakibatkan  
gencarnya penawaran kartu kredit?  Terus terang ini sudah dalam taraf yang 
sangat mengganggu. Sehari bisa sampai 3 atau 4 kali ditelephone tak perduli 
sedang meeting atau menunggui keluarga sakit.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: tandewi wie_...@yahoo.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 28 Jul 2010 02:17:18 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan

Yakin pak? :)



Dulu kira2 4 thn lalu,sy perna membuat 1 dr BCA, krn dikasih dvd klo kartu 
disetujui,,stlh dpt kartu, sering bgt sy dpt penawaran dr no telp ga jelas yg 
nawarin kartu kredit bahkan asuransi :) sy tutup jg...stlh bca kira2 2thn 
lalu,saya iseng buat kartu dr bank yg sy crita kan dibawah..



Stlh itu sy ga perna lagi brminat utk membuat kartu kredit apapun fasilitas 
atau penawaran lainnya..cukup dr 1 bank yg sdh hampir 12thn sy gunakan dan sy 
aman tdk ada lagi telp2 tak dikenal tsb..:)





Rdgs,

Tan







Sent from my BlackBerry®



-Original Message-

From: Tjhen Surya su...@ramayana.co.id

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Tue, 27 Jul 2010 14:50:54 

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan



Kartu credit BCA gak bocor  menjamin data nasabah nya





- Original Message - 

From: tandewi wie_...@yahoo.com

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM

Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 

berhenti jualan





Iya,

Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...



Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 

ibu,kami menjamin kok data ibu...

Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 

kredit dr 1 bank.



Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 

knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat 

waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy 

pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia..







Rdgs

Tan





Sent from my BlackBerry®



-Original Message-

From: verthandy vertha...@yahoo.com

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 

berhenti jualan



Kartu kredit lagi...



Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 

salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 

pribadi tidak disebar sembarangan?



Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 

menawarkan produk kepada kita?



Terima kasih.









[Non-text portions of this message have been removed]











=

Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking

=

Alamat penting terkait millis AKI

Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com

Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045

Arsip Milis AKI online: 

http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com

=

Perhatian :

Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:

- Dalam hal me-reply posting, 

Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-27 Terurut Topik tandewi
Yakin pak? :)

Dulu kira2 4 thn lalu,sy perna membuat 1 dr BCA, krn dikasih dvd klo kartu 
disetujui,,stlh dpt kartu, sering bgt sy dpt penawaran dr no telp ga jelas yg 
nawarin kartu kredit bahkan asuransi :) sy tutup jg...stlh bca kira2 2thn 
lalu,saya iseng buat kartu dr bank yg sy crita kan dibawah..

Stlh itu sy ga perna lagi brminat utk membuat kartu kredit apapun fasilitas 
atau penawaran lainnya..cukup dr 1 bank yg sdh hampir 12thn sy gunakan dan sy 
aman tdk ada lagi telp2 tak dikenal tsb..:)


Rdgs,
Tan



Sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: Tjhen Surya su...@ramayana.co.id
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:50:54 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan

Kartu credit BCA gak bocor  menjamin data nasabah nya


- Original Message - 
From: tandewi wie_...@yahoo.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM
Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan


Iya,
Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...

Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 
ibu,kami menjamin kok data ibu...
Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 
kredit dr 1 bank.

Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 
knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat 
waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy 
pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia..



Rdgs
Tan


Sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: verthandy vertha...@yahoo.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan

Kartu kredit lagi...

Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 
salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 
pribadi tidak disebar sembarangan?

Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 
menawarkan produk kepada kita?

Terima kasih.




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Keuangan] Pindahkan Ibukota

2010-07-27 Terurut Topik oka
Ide dari tulisan pak Sonny Keraf ini, sedang in...pindahkan ibukota..Jakarta 
sudah terlalu sumpek, dan bebannya lumayan bisa dikurangi kalo Jakarta bukan 
lagi ibukota pemerintahan.

Saya setuju.

Soal mekanismenya, banyak laternatif dari yang termurah sampai yang termahal. 
Ide bung Karno memindahkan ke Palangkaraya salah satu yang mahal. Ide pak Sonny 
dibawah dengan menyebarkan kementrian, bagi saya ngak akan workable...ntar 
bandara penuh dengan pejabat yang hilir mudik menghabiskan SPJ jalan2 dengan 
alasan koordinasi

Sejarah kita panjang dengan beberapa kali pemindahan ibukota..konon Bandung 
pernah jadi ibukota jaman penjajahan...Yogyakarta, jaman kerajaan Jawa dan 
ketika revolusi kemerdekaan...dua kota tersebut merupakan kandidat yang kuat 
dari sisi sejarah. Dari sisi biaya, mungkin masih bisa dimanage, karena 
infrastruktur pasti cukup baik. Disamping 2 kota itu, Bogor juga merupakan 
kandidat yang baik, karena toh istana sudah ada disana, jarak tak terllau jauh 
dari Jakarta..dll

Memang semua kandidat kota yang saya sebutkan berada di Jawa, pasti ada 
pertanyaan soal Jawasentris...tapi bagi saya jelas kok bahwa masa depan 
Indonesia itu bukan Jawa..sumber2 pertumbuhan ekonomi akan bergeser keluar 
Jawa...dengan dipindahkannya pusat pemerintahan keluar Jakarta, maka kota2 lain 
punya keempatan yg sama dg Jakarta untuk berkembang...Medan (pusat CPO), 
Balikpapan (pusat Minyak), Banjarmasin (pusat Coal), Makassar (Pusat Cacao) 
Denpasar (Pusat Tourism) sekedar memberi contoh. Jadi ibukota tak perlu punya 
potensi ekonomi yang gimana gitu...cukup kota yang bisa mendukung birokrat 
bekerja...

Kalo saya ditanya, jawabannya Yogya

===
OPINI
Pindahkan Ibu Kota
Rabu, 28 Juli 2010 | 08:43 WIB
 
A Sonny Keraf *

KOMPAS.com — Kemacetan Jakarta dan sekitarnya, yang menjadi sorotan utama 
Kompas dalam beberapa hari terakhir, kiranya tidak hanya menimbulkan kerugian 
ekonomis (Kompas, 26/0710). Kerugian yang dialami juga menyangkut kerugian 
sosial dan psikis.

Secara psikis, Jakarta sangat tidak sehat, bukan saja karena terjadi polusi 
yang parah, melainkan juga karena kemacetan di jalan raya menimbulkan berbagai 
tekanan psikologis atau stres.

Demikian pula, secara sosial, kemacetan di jalan membuat relasi sosial menjadi 
penuh konflik, tidak saja di antara para pengendara di jalan, tetapi juga 
berdampak sampai ke kantor dan rumah tangga. Hubungan sosial penuh ketegangan 
akibat beban psikis yang dialami di jalan.

Oleh karena itu, sesungguhnya Jakarta bukan hanya sebuah kota yang sangat tidak 
ramah lingkungan, melainkan juga sangat tidak ramah secara sosial dan psikis. 
Dengan kondisi seperti itu, kiranya pembenahan transportasi umum, termasuk 
perluasan, penambahan, dan keterpaduan atau sinergi transportasi umum tidak 
akan banyak membawa hasil memadai. Itu hanya solusi jangka pendek sementara.

Yang dibutuhkan untuk jangka panjang adalah terobosan lebih radikal dan 
revolusioner. Kami mengusulkan tiga solusi. Sembari membenahi transportasi umum 
dan solusi lain yang bersifat tambal sulam, kendati sangat perlu, ketiga solusi 
harus segera diputuskan pemerintah pusat.

Pindahkan ibu kota

Usul pertama, pindahkan ibu kota. Ini usul dan langkah paling radikal. Banyak 
negara melakukan itu dan berhasil mengatasi kemacetan di ibu kota negaranya. 
Bung Karno, presiden pertama, telah berpikiran visioner menyiapkan 
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sebagai calon ibu kota RI sejak 1960-an.

Melanjutkan visi Bung Karno, sebaiknya ibu kota baru berada di luar Jawa, 
khususnya di Indonesia bagian timur. Ada banyak keuntungan positif untuk itu.

Pertama, pemindahan ibu kota jangan dilihat sebagai beban ekonomi karena 
besarnya dana yang dialokasikan. Ini harus dilihat sebagai peluang ekonomi yang 
sangat menggiurkan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang yang akan 
mengerjakan persiapan, pembangunan, dan relokasi ibu kota tersebut. Akan 
dibutuhkan waktu 5-10 tahun untuk realisasi, dan itu peluang ekonomi yang 
sangat baik.

Kedua, dari segi politik, pemindahan ibu kota ke luar Jawa dan Indonesia bagian 
timur (IBT) akan serta-merta menggeser episentrum pembangunan nasional dari 
Jawa dan Indonesia bagian barat (IBB). Ini akan menjadi sebuah langkah dan 
peluang pemerataan pembangunan ke IBT untuk memberi kesempatan lebih besar bagi 
berkembangnya wilayah luar Jawa, khususnya IBT.

Ketiga, selain untuk mengatasi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya, ini 
sekaligus menjadi peluang untuk membangun sebuah ibu kota baru dengan tata 
ruang, jaringan, dan pola transportasi yang jauh lebih ramah lingkungan, ramah 
secara sosial dan psikis, atau jauh lebih manusiawi.

Kita bangun ibu kota baru dengan sistem transportasi multimoda yang ramah 
lingkungan, nyaman, aman, dan mudah dijangkau. Kita bangun sebuah ibu kota baru 
dengan hutan kota yang asri, tempat-tempat rekreasi umum yang ramah secara 
sosial, dengan berbagai fungsi sosial yang futuristik untuk kehidupan modern, 
tetapi 

Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-27 Terurut Topik tandewi

Saya pernah saking kesalnya dng direct seller ini, krn dia mengancam saya,pd 
saat sy katakan maaf pak saya ga minat...mgkn dia lupa klo dia telp ke hape 
saya :) jd no telp dia tertera dng jelas..

Akhirnya,sy suruh teman sy yg pria telp balik dan mengaku dr kepolisian serta 
balik menakut2i dia...dia kaget setengah mati *kebetulan* di speaker percakapan 
mrk ini..
Dan endingnya no si direct seller itu ga aktif lagi stlh itu..

Mgkn terdengar sy jahat, tp sungguh kalau mendengar kalimat ancaman si direct 
seller,sy kesal skali..

Saya berharap pihak perbankan aware dgn hal ini dan smoga ke depan, ada solusi 
ttg hal ini..

*have a nice workday...:) 


Rgds
Tan


Sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: oka oka.wid...@indosat.net.id
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 28 Jul 2010 02:42:54 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan

Sepanjang pengetahuan saya, kita tidak tahu siapa yang membocorkan data pertama 
kalikita juga tdk pernah tahu bank mana yang tidak meng-outsource direct 
sellingnya.

Saya memahami dan pasti merasakan juga gangguan yang terus menerus dari para 
direct sellers ini, tak siang tak malam, tak hari kerja tak hari libur. Ini 
ekses yang dahulu tidak diperhitungkan penerbit kartu kredit.

Kalo saya tak salah ingat, yang menginisiasi direct seller via telepon adalah 
salah satu bank asing. Mereka memang mengoutsource direct seller, ke perusahaan 
tertentu, dengan alasan karena dari sisi biaya dan result paling efisien. Ini 
mungkin kebocoran pertama timbul, karena once data masuk keperusahaan tersebut, 
mereka bisa mencatat nama dan nomor telpon kita sebelum data diteruskan kebank 
(biasanya kurir yang menjemput data juga dioutsource). Dari sinilah lingkaran 
kebocoran berlanjut.

Yang membuat parah, perusahaan direct selling ini cukup banyak dan biasanya 
diantara mereka sendiri saling jual beli data. Perusahaan ini melayani multi 
bank, asuransi dll...jadi bisa dibayangkan tingkat lingkaran kebocoran data 
yang ditimbulkan.

Terus terang tak ada solusi yang terbaik. Even, membuat pertauran yang 
membatasipun menurut saya tak efektif (peraturan lalu lintas saja tak efektif 
apalagi peraturan direct selling). Bagi saya semuanya menyangkut etika... jadi 
susah lah ngomongnya.

Dilain pihak, kita juga harus memaklumi bahwa biasanya karyawan yang bekerja 
diperusahaan direct selling merupakan karyawan harian yang dibayar berdasarkan 
tingkat keberhasilan atau customer yang menyetujui membuat kartu kredit, KTA 
atau asuransi. Kalo tak salah, tiap kartu yang disetujui mereka hanya dibayar 
50rbbayangkan satu hari mereka harus telpon 100 orang, tapi yang OK, belum 
tentu ada...Jadi biarkanlah mereka bekerja, siapa tahu masih ada yng butuh 
Kartu Kredit atau KTA atau asuransi...lumayan bisa mempengaruhi statistik 
pengangguran di negara inikalo Anda ngak perlu ya uda, bilang aja ngak 
perlu, right after mereka mengucapkan kalimat pertama...ngak usaha ditunggu 
sampai mereka berbusa2 menawarkan produknya

BTW pekerjaan mereka sebenarnya samalah dengan pekerjaan sebagian dari kita 
yang berperan menjual produk atau jasa dari perusahaan kita. Bedanya cuma 
diproduk yang dijual dan cara...saya sendiri kalo dipikir2 adalah salesman 
juga...dan kadang akan tak enak hati jika customer memperlakukan kita dengan 
tidak hormat

  



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Tjhen Surya su...@... wrote:

 Kartu credit BCA gak bocor  menjamin data nasabah nya
 
 
 - Original Message - 
 From: tandewi wie_...@...
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM
 Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
 berhenti jualan
 
 
 Iya,
 Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...
 
 Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 
 ibu,kami menjamin kok data ibu...
 Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 
 kredit dr 1 bank.
 
 Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 
 knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat 
 waktu,perna sy sdg nyetir pulang kerja kira2 jam 7malam, telp brkali2 sy 
 pikir telp penting, nga taunya marketing KTA..habislah saya marah2in dia..
 
 
 
 Rdgs
 Tan
 
 
 Sent from my BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: verthandy vertha...@...
 Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date: Mon, 26 Jul 2010 06:58:41
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
 berhenti jualan
 
 Kartu kredit lagi...
 
 Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 
 salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 
 

Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-27 Terurut Topik wawan
Kalau saya, sebelum mereka panjang lebar saya potong duluan :

Asuransi ya? Sorry saya tidak perlu.
Kredit ya? Sorry saya tidak perlu.

Kalau saya jawab begitu biasanya langsung mereka tutup tanpa basa basi lagi.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: tandewi wie_...@yahoo.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 28 Jul 2010 03:22:22 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan



Saya pernah saking kesalnya dng direct seller ini, krn dia mengancam saya,pd 
saat sy katakan maaf pak saya ga minat...mgkn dia lupa klo dia telp ke hape 
saya :) jd no telp dia tertera dng jelas..



Akhirnya,sy suruh teman sy yg pria telp balik dan mengaku dr kepolisian serta 
balik menakut2i dia...dia kaget setengah mati *kebetulan* di speaker percakapan 
mrk ini..

Dan endingnya no si direct seller itu ga aktif lagi stlh itu..



Mgkn terdengar sy jahat, tp sungguh kalau mendengar kalimat ancaman si direct 
seller,sy kesal skali..



Saya berharap pihak perbankan aware dgn hal ini dan smoga ke depan, ada solusi 
ttg hal ini..



*have a nice workday...:) 





Rgds

Tan





Sent from my BlackBerry®



-Original Message-

From: oka oka.wid...@indosat.net.id

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Wed, 28 Jul 2010 02:42:54 

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Re: Fw: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 
berhenti jualan



Sepanjang pengetahuan saya, kita tidak tahu siapa yang membocorkan data pertama 
kalikita juga tdk pernah tahu bank mana yang tidak meng-outsource direct 
sellingnya.



Saya memahami dan pasti merasakan juga gangguan yang terus menerus dari para 
direct sellers ini, tak siang tak malam, tak hari kerja tak hari libur. Ini 
ekses yang dahulu tidak diperhitungkan penerbit kartu kredit.



Kalo saya tak salah ingat, yang menginisiasi direct seller via telepon adalah 
salah satu bank asing. Mereka memang mengoutsource direct seller, ke perusahaan 
tertentu, dengan alasan karena dari sisi biaya dan result paling efisien. Ini 
mungkin kebocoran pertama timbul, karena once data masuk keperusahaan tersebut, 
mereka bisa mencatat nama dan nomor telpon kita sebelum data diteruskan kebank 
(biasanya kurir yang menjemput data juga dioutsource). Dari sinilah lingkaran 
kebocoran berlanjut.



Yang membuat parah, perusahaan direct selling ini cukup banyak dan biasanya 
diantara mereka sendiri saling jual beli data. Perusahaan ini melayani multi 
bank, asuransi dll...jadi bisa dibayangkan tingkat lingkaran kebocoran data 
yang ditimbulkan.



Terus terang tak ada solusi yang terbaik. Even, membuat pertauran yang 
membatasipun menurut saya tak efektif (peraturan lalu lintas saja tak efektif 
apalagi peraturan direct selling). Bagi saya semuanya menyangkut etika... jadi 
susah lah ngomongnya.



Dilain pihak, kita juga harus memaklumi bahwa biasanya karyawan yang bekerja 
diperusahaan direct selling merupakan karyawan harian yang dibayar berdasarkan 
tingkat keberhasilan atau customer yang menyetujui membuat kartu kredit, KTA 
atau asuransi. Kalo tak salah, tiap kartu yang disetujui mereka hanya dibayar 
50rbbayangkan satu hari mereka harus telpon 100 orang, tapi yang OK, belum 
tentu ada...Jadi biarkanlah mereka bekerja, siapa tahu masih ada yng butuh 
Kartu Kredit atau KTA atau asuransi...lumayan bisa mempengaruhi statistik 
pengangguran di negara inikalo Anda ngak perlu ya uda, bilang aja ngak 
perlu, right after mereka mengucapkan kalimat pertama...ngak usaha ditunggu 
sampai mereka berbusa2 menawarkan produknya



BTW pekerjaan mereka sebenarnya samalah dengan pekerjaan sebagian dari kita 
yang berperan menjual produk atau jasa dari perusahaan kita. Bedanya cuma 
diproduk yang dijual dan cara...saya sendiri kalo dipikir2 adalah salesman 
juga...dan kadang akan tak enak hati jika customer memperlakukan kita dengan 
tidak hormat



  







--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Tjhen Surya su...@... wrote:



 Kartu credit BCA gak bocor  menjamin data nasabah nya

 

 

 - Original Message - 

 From: tandewi wie_...@...

 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

 Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:27 PM

 Subject: Re: [Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan 

 berhenti jualan

 

 

 Iya,

 Aduh beneran saya terganggu sekali dng mereka2 itu...

 

 Sy perna komplen jg soal ini, tp hny dijawab...oo itu bukan kapasitas kami 

 ibu,kami menjamin kok data ibu...

 Lah menjamin bgmn? Jelas2 data sy tersebar bgitu..pdhl sy hny pny 1 kartu 

 kredit dr 1 bank.

 

 Bkn sy antipati dgn marketing2 itu, tp kesalnya mrk itu ga dikasih product 

 knowledge yg jelas, jd kesannya menipu.. Dan kalau telp aduh ga liat 

 waktu,perna sy sdg nyetir pulang