Adakah perusahaan yang menawarkan jasa agar kita bisa melihat credit record
kita di BI? Atau adakah cara agar kita bisa melihat credit record itu tanpa
harus mengajukan pinjaman? Trims sebelumnya.
Salam,
Tony
Added value dari jasa itu harus lebih besar daripada cost untuk menghasilkan
jasa tersebut agar dibeli. Akibatnya konsumen sektor jasa itu harus punya suatu
bisnis (atau opportunity cost) yang cukup besar sampai nominal added valuenya
dari jasa tersebut lebih besar daripada harga jasa
Politik itu lucu juga.
Dari kesempatan nguping di kalangan lumayan berduit (kapitalis), sekaranglah
saatnya untuk membuat bisnis di dalam
negeri. Alasannya sungguh tidak terduga, yaitu karena kebijaksanaan ekonomi
Indonesia akan menjadi populis dan
proteksionis.
Jadi siapa yang diuntungkan
Maaf Bu, ada beberapa pertanyaan lagi yang ingin saya tanyakan di milis.
2. Syarat sertifikat bisa dikembalikan jika bapak telah melunasi KPR, jika
Bapak ada penghasilan bisa dengan melunasi sebagian atau keseluruhan atau pun
dengan menunggu masa angsuran selesai khusus yang bijak tabungan
Andai sebuah bank dilikuidasi, dan misanya saya meng-agun-kan sertifikat rumah
saya di bank tersebut, apakah:
1. Saya pasti bisa mengambil kembali sertifikat tersebut?
2. Apakah pengambilan kembali sertifikat tersebut mungkin tertunda dikarenakan
sertifikat itu dijadikan semacam jaminan?
3.
From: nazar nazart...@gmail.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 15, 2009 9:24:18 PM
Subject: [Keuangan] OOT: Resep menjadi diktator
Bung, banget aja nggak sok tau, apa lagi saya. Sebenarnya bukankah anda yang
terlebih dahulu
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Rachmad M rachm...@... wrote:
Pun demikian semua tidak bisa menghilangkan sifat dasar dari pengelolaan uang
itu sendiri yakni harus ada income untuk keluarga dan ini sama saja untuk
negara harus ada income untuk negara sebagai kekayaan kita
di negeri ini.
Terus terang saya masih belum bisa melihat hubungannya Pak.
Salam,
--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Amitz Sekali vertha...@. ..
wrote:
Coba pak dipisahkan antara bagus untuk orang-perorang dengan bagus untuk
kita semua sebagai anak bangsa.
Semestinya
Kelihatannya ada perhatian khusus ke nilai tukar antara Rupiah dengan mata uang
negara lain..
Anyway, perhatikan loh kalau yg langsung merasakan efek nilai Rupiah yang jatuh
adalah orang yang mengkonsumsi barang impor :-).
Kalau rupiah jatuh karena kebanyakan impor, kan otomatis untuk
Naik turunnya kurs tidak berpengaruh terhadap pendapatan negara yang 1 juta US
$ tadi malah yang terjadi pembeli diluar negeri malah minta harga diturunkan
dari 1 juta US $ karena kurs tadi, ia hanya berpengaruh terhadap pengupahan
yang lebih rendah karena tadinya 1 juta x 9000 = 9 Milyar
Coba pak dipisahkan antara bagus untuk orang-perorang dengan bagus untuk kita
semua sebagai anak bangsa.
Semestinya keuntungan itu tetap saja berguna bagi semua orang Indonesia karena
keuntungan itu nanti dipajakin. Tapi tidak apa lah kalo untuk diskusi kali ini,
kalau kita mau anggap
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, nazar nazart...@... wrote:
Hai semua,
Pendapat bro wulan ini ada benarnya, terutama masalah bisnis rasis.
Dalam tanggapan kepada Pak Oka dalam perannya sebagai moderator, mungkin lebih
baik Pak Nazar memakai pilihan kata yang... artinya lebih
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mh ngit...@... wrote:
Tidak semua produk cina murah. Untuk produk dgn spek sama kadang ada beberapa
produk indonesia yg murah dan memang dalam strategi dagang cina, mereka
mencoba memposisikan sebagai pusat manufaktur dunia dgn harga lebih murah
Maaf tapi dari tulisan Pak Nazar, kelihatan sekali karakteristik lingkungan
pergaulan dan diskusi Pak Nazar. Saya sungguh menyarankan Pak Nazar untuk
bergaul dengan lebih banyak kalangan, minimal untuk menambah wawasan.
Pertanyaan2 dan komentar2 Pak Nazar kadang2 memprihatinkan..
Barang buatan
dipilah, mana yang benar2 perlu di import mana yang tidak dan
pertimbanganya bukan sekedar harga namun juga pertimbangan jangka menengah dan
panjang.
Salam
RM
Sent from my BlackBerry Wireless Handheld
-Original Message-
From: Amitz Sekali vertha...@yahoo. com
Date: Sat, 21 Mar 2009
Maaf, sampe sekarang koq masih gak jelas, S3 bidang studi apa? Tidak perlu
spesifik tapi paling tidak bisnis, atau ekonomi, atau apa? Trims.
From: oka.wid...@indosat.net.id oka.wid...@indosat.net.id
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday,
Pak Ivan,
Dari dulu saya mau komentar ttg produk2 derivatif ini tapi untuk
alasan yang berbeda.. Saya coba ceritakan produk derivatif yang saya
agak familiar dari sebuah bank di Indonesia.
Yang dimaksud dengan produk derivatif di bank ini adalah tipe2 seperti
investasi X rupiah (atau Y dollar
Bicara tentang penipuan yang sedang seru2nya terjadi ini, saya jadi
ingat pertanyaan yang diajukan ke saya waktu dulu interview kerja:
Apa yang akan saya lakukan kalau ada rekan kerja melanggar hukum dan
merugikan perusahaan? Dan apa yang akan saya lakukan kalau perusahaan
melanggar hukum?. Itu
Saya jadi ingat diskusi yang saya ikuti di sebuah forum yang
anggotanya dari berbagai macam bangsa. Waktu itu kami mendiskusikan
tentang pembatalan kontrak kerja yang tidak fair yang sudah terlanjur
disepakati.
Di sana terlihat bahwa member2 tersebut punya pandangan yang
berbeda-beda. Ada yang
Dear mods, Adam kah?
Org ini kelihatannya spammer. Dia masuk ke milis2 secara masal dengan salam
perkenalan yg dikirim secara masal. Paling gak dia ada masuk ke satu milis yg
gw ikutin, sambil mengirim email perkenalan yg persis sama per kata. Milist yg
sarat dengan ilmu, aneh banget kata2nya.
bagaimana?
Trims.
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Amitz Sekali
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear mods, Adam kah?
Org ini kelihatannya spammer. Dia masuk ke milis2 secara masal
dengan salam perkenalan yg dikirim secara masal. Paling gak dia ada
masuk ke satu milis yg gw ikutin, sambil
Rekan2,
Bisakah rekan2 berbagi referensi akan perusahaan sejenis sebagai
alternatif?
Terima kasih sebelumnya,
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Amitz Sekali
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Secara kebetulan yang lucu dan aneh :-), saya baru2 ini baru tahu
keberadaan http://www.dnb.co.id
Secara kebetulan yang lucu dan aneh :-), saya baru2 ini baru tahu
keberadaan http://www.dnb.co.id . Mereka menyediakan jasa business
intelligent versi standar maupun komprehensif. Perusahaan ini
merupakan perusahaan yang akhirnya men-spin off Moody Rating.
Saya sendiri belum men-konsumsi produk
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mengomentari komentar rekan Amitz dibawah, pengecekan terhadap
rekening kita
harus dilakukan tiap saat, jika Anda sangat aktif bertransaksi atau
paling
tidak secara regular, bukan saja karena anda menggunakan EB
Dear Pak Sasongko,
Memang kalau untuk keperluan administratif, bukti itu cukup. Tapi
kalau anda melakukan transaksi yang memerlukan _kepastian_ benar
tidaknya transfer tersebut, lebih baik anda melakukan pengecekan
masuk tidaknya dana langsung di rekening milik anda sendiri.
--- In
Maaf kalau saya terlalu usil tapi bukankah latar belakang
programming/matematika/statistik itu sama pentingnya bagi seorang
financial modeler dibandingkan finance/accounting? Apakah anda akan
menolak orang2 yang S1/S2/S3-nya bukan finance/accounting atau sejenisnya?
Kalau bapak berkenan, mohon
Komentar di bawah quote.
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Sasongko wardhana
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Menurut saya, semuanya tergantung dari policy perusahaan.
Bisa saja otorisasi diaplikasikan dalam sistem informasi, tapi
sistem informasi tersebut sebaiknya sudah teraudit. Jadi
Komentar ada di bawahnya.
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mas Irman, berdasarkan pengalaman saya selama ini sih bisa saja Mas.
Yang penting bukti akhir transaksi (misalnya rekening bank) nyambung
pas direkonsiliasi sama dokumen pendukungnya seperti
Dear Pak Joko juga,
Yang diminta SOP dan akuntansi internalnya, akuntasi externalnya, atau
semuanya?
Kalau SOP dan akuntansi internalnya, itu tergantung kebiasaan di
daerah masing2, tidak bisa dipaksakan kecuali proyek Pak Joko cukup
besar untuk memaksakan aturan ke pihak
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hok An [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bung Dody,
Masalah transparansi yang rendah sebetulnya masalah umum yang gawat.
Bicara transparansi, saya mengharapkan adanya satu pusat otoritas
informasi yg valid, up to date, dan konsisten, tentang segala
Sungguh kebetulan pasar modern BSD dan subvensi (sejenis alokasi
tempat untuk pedagang kecil?) dibahas secara bersamaan! Saya tiba2
jadi punya perspektif baru akan pembangunan ekonomi di daerah yang
penuh korupsi.
Sekitar sebulan lalu saya mengunjungi sebuah pasar modern di dekat
pasar modern
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hok An [EMAIL PROTECTED] wrote:
Waktu krismon dulu saya rasa justru sektor gelap yang mengambil peran
sebagai bumper.
Bagian tertentu sektor ini banyak memberi pekerjaan dan memasok barang
dan jaza dengan murah.
Memang. Standar hidup yang bisa
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hok An [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kawan2 Netter,
dibawah ada gambaran perkembanan sektor riil Indoensia.
Sebab sektor ini penting untuk perkembanagn tempat kerja sesungguhnya
masalah sektor ini perlu lebih dipikirkan.
Salam
Hok An
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Heri Setiono
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mungkinkah kenaikan BBM akan selalu berakibat pada inflasi?
Jika pertanyaan ini diajukan pada masa lalu jawabannya adalah
pasti ya. Namun jika hal ini berlaku pada masa sekarang maka bisa jadi
adalah belum
Saat ini terjadi fenomena menarik.
Dalam satu tahun terakhir ini, kenaikan harga BBM industri tidak
diimbangi dengan kenaikan harga produk yang wajar. Kenaikannya terlalu
rendah, meskipun sudah mempertimbangkan besaran persentase biaya BBM
terhadap biaya produk keseluruhan.
Yang menarik, setelah
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yah, tidak apa-apa Pak. Biar saya jelaskan yang saya maksud.
Harga sekarang $ 126/bbl. Harga masa depan $ 134/bbl. Biaya penyimpanan
$ 4/bbl.
Dengan menimbun minyak, pemilik/bandar tinggal ongkang-ongkang kaki bisa
dapet
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero
[EMAIL PROTECTED] wrote:
At 04:50 PM 5/14/2008, you wrote:
Yg untung hanya pemilik modal, semata. Terutama karena mereka
Tuhannya
adalah uang, tidak peduli karyawan, tidak peduli negara, tidak
peduli agama,
tidak
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ardhi DJ
[EMAIL PROTECTED] wrote:
..deleted
Yang harus melindungi Pekerja atau rakyat pada umumnya ya negara
Baik itu melalui program jaminan sosial atau program lainnya
Jadi jangan dicampur adukkan antara tugas negara dengan tugas pengusaha
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ya seperti yang Bapak katakan, waktulah yang bisa membuktikan..
Sempat tersentil ide di pikiran saya : Apa yang akan terjadi bila
kontrak forward dibandari oleh produsen minyak? Artinya produsen minyak
berperan ganda:
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ryan Anggarapasha Y.
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear Fitriyanto,
1. Kas Besar negatif ini hanya saya temui di Neraca th 2007 saja,
sedangkan di 2006 dan 2006, Kas Besarnya selalu positif. Memang aneh
sih, tapi apa benar memang tidak mungkin
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
Lalu so what kesenjangan sosial? Pemicu kerusuhan. Sekian opini dari
saya.
Salam,
Di antara kesenjangan sosial berikut ini, mana yang potensinya paling
besar memicu kerusuhan?
a. Banyak orang dapat pekerjaan tapi
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, arianro pantun daud
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Sering terjadi distosi antara upah dan tanggung jawab. Contoh:
seorang sales
harus mencari customer dengan gaji UMR tetapi dalam upayanya sales
tsb harus
memiliki kendaraan, telepon dan biaya tlp yang
Kalau saya melihatnya lebih...kelam lagi. Saya melihat kalau gerakan
pekerja (labor movement?) di Indonesia lebih cenderung _pro-pekerja_,
BUKAN _pro-rakyat_, BUKAN juga _pro-pengangguran_.
Tuntutan pesangon dan kebebasan untuk berdemonstrasi tanpa dipecat
menyebabkan pengusaha lebih takut untuk
Dalam setiap aksi kan harus ada hitungan untung ruginya. Sebenarnya
apa keuntungan bagi Singapura untuk, misalnya menjajah Indonesia?
Rasanya menjajah Indonesia secara fisik itu tidak baik karena
keuntungannya (tambahan sumber daya alam dan daerah) tidak sebanding
dengan kerugiannya?
Mohon
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, majer34 [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Apakah ada yang mengetahui dimana saya bisa menukarkan uang pecahan
kecil Rp. 5.000 Rp. 1.000 ?
saya perlu Pecahan 5.000 1.000 masing-2 Rp. 10 Juta.
Kira-kira dimana saya bisa mendapatkannya ? karena saya
Rekan2,
Seandainya saya ingin mendapatkan surat keterangan bahwa benar saya
menerima transfer uang sejumlah sekian dari sebuah perusahaan,
bolehkah bank tempat saya membuka rekening menolak memberikannya?
Selain di bank tersebut, adakah tempat lain yg bisa melakukannya?
Trims sebelumnya.
Memang aneh. Kalau pekerjaannya itu _personal_ financial advisor,
mungkin wajar saja mengingat orang tinggi lebih dianggap kredibel
dibandingkan orang pendek. Tapi dari job descriptionnya koq sepertinya
pekerjaannya cenderung corporate finance yang mustinya punya klien yg
lebih profesional dan
Benar sekali Pak Oka,
Setelah banyak mendengarkan tentang Bank Syariah, lama2 saya tertarik
untuk menggunakan produknya. Masalahnya simbolisme Islam yg terlalu
kuat menyebabkan saya memandang bank syariah lebih sebagai institusi
agama dengan tata cara-nya yg asing buat saya, bukan sebagian
Rekan2,
1. Apakah kalangan non-muslim boleh menggunakan produk syariah?
2. Apakah ada hal2 yg harus diperhatikan oleh kalangan non-Islam agar
diijinkan menggunakan produk syariah?
3. Apakah kalangan non-Islam tidak dianjurkan untuk menggunakan produk
syariah? Apakah ada kebijaksanaan khusus
Sebenarnya satu hal yg mengganjal saya sejak lama ttg persaingan
telkomsel dan indosat adalah, mengapa telkomsel untuk koneksi internet
3G-nya biayanya dihitung berdasarkan time-based, sementara untuk
Indosat berdasarkan jumlah data yg dikirim. Koq seperti pembagian
kavling loh, kavling untuk
-kira. Jadi, gak bisa cuma dengan sms: hapus utang
kepada PT Abc. CMIIW.
WWW
HYPERLINK http://maswing.wordpress.comhttp://maswing.wordpress.com
_
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Amitz
Sekali
Sent: Saturday, July 14, 2007 9
Kalau saya memang percaya apa yg dikatakan artikel2 di bawah ini, saya
tidak akan menjadi dealer dinar dollar. Lebih baik saya simpan sendiri
duitnya :-).
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ardhi DJ
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear member,
I've heard rumors about this Iraq's
http://groups.google.com/group/microsoft.public.excel/browse_thread/thread/2bcad1a1a4861879/2f8806d5400dfe22?hl=en#2f8806d5400dfe22
Klarifikasi lebih lanjut:
http://it.slashdot.org/comments.pl?sid=307215cid=20740541
Jadi pengguna excel 2007 silakan mengecek worksheetnya masing2.
mulai 2005) limit anda ditentukan dr limit
kartu credit yg anda miliki lainnya, jd nantinya jgn kaget apply
platinum tp dapetnya regular sesuai avaibility limit yg anda deserve.
On Thu, 06 Sep 2007 07:13:33 -, Amitz Sekali [EMAIL PROTECTED]
said:
Rekan2,
Saya mau mengkoreksi saran
Rekan2,
Saya mau mengkoreksi saran saya yg dulu mengenai kartu kredit (credit
card:cc).
Hati2, paling tidak ada satu provider cc di Indonesia yg saldo
surplusnya tidak otomatis menjadi credit limit. Jadi misalnya cc dgn
limit x juta, saya setorkan uang sebesar y juta, maka besarnya credit
limit
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, surya [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Rekan Milis,
Sepertinya harus dilihat kondisinya seperti apa.
Banyak S1 digaji dengan 1-1.5 juta, itupun kalo dia
dapat kerja. bandingkan dengan anak saya lulusan
SMKN-jurusan Boga, lulusan sebulan lalu gaji
Rekan-rekan,
Kemarin saya terlibat diskusi panas dengan seorang customer yang tidak
mau lagi menyekolahkan anaknya ke jenjang S1 padahal ia mampu.
Saya kalah.
Saya kalah karena tidak punya data2 untuk menunjukkan bahwa sekolah
bisa meningkatkan penghasilan anaknya di masa depan. Usaha orang
Permisi,
Saya baru menelepon kartu kredit BCA, ternyata menurut CS-nya:
Penerapan kredit limit itu tidak benar2 tegas. Tergantung dari
merchant-nya (apapun itu maksudnya), kartu kredit bisa dicharge
_melebihi_ kredit limit.
Pertanyaan saya,
1. CS-nya BCA bilang kalau feature menggunakan dana di
Permisi,
1. Kalau seseorang berhasil memiliki saham yang cukup untuk mengontrol
sebuah perusahaan publik, bisakah ia (secara hukum) memerintahkan
perusahaan ini menghapus piutangnya atas perusahaan2 lainnya.
2. Bagaimana kalau perusahaan yg utangnya dihapus adalah perusahaan
milik seseorang ini?
Pak Rudi,
Saya dulu pernah menganalisis untung ruginya menerima pembayaran kartu
kredit. Berikut ini kerugian2 yang kita temukan:
1. Ada charge yg sampai 3% tersebut.
2. Waktu penerimaan dana dari sejak kartu kredit digesek sampai
dananya diterima, lebih lama daripada kartu kredit (kalau tidak
yg jarang menggunakan cc (punya kartu tapi hp-nya
jelek :-p), barulah penerbit cc cenderung pro merchant.
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Amitz Sekali
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Rudi,
Saya dulu pernah menganalisis untung ruginya menerima pembayaran kartu
kredit. Berikut ini
. Atau kartu kredit yang bukan member Visa/Mastercard
(contoh: BCA Card, maaf bukan promosi), annual fee di bawah 100ribu.
Tapi tidak bisa dipake di luar negeri, atau merchant yang hanya
menerima Visa/Mastercard.
Ardi
- Original Message -
From: Amitz Sekali
To: [EMAIL PROTECTED
62 matches
Mail list logo