[Bicara-Remaja] AWEK KANTOI OLEH AYAH!!!

2010-07-13 Terurut Topik Mr Bacho
AWEK KEDAPATAN BILIK HOTEL OLEH AYAHNYA.
 
JOM TENGOK SINI


  

[Non-text portions of this message have been removed]



OOT; Kegelisahan Ibu dan Ayah

2009-09-11 Terurut Topik Rahmadsyah Mind-Therapist
Assalamu'alaikum wr.wb

Shahabat yang baik
Semalam setelah shalat isya dan Tarawih sekitar jam 21.10 wib. Adik
saya minta pinjam motor ma kakak. Dia mau ke Kota untuk cari baju
lebaran. Karena ada aktivitas lain, saya dan kakak tidak bisa
menemaninya. Jadi dia berangkat sendiri...



Setelah dia berangkat, tidak ada kekhawatiran apa-apa. Karena kondisi
sekarang, Alhamdulillah Aceh dah mulai aman. Dalam hatipun,kalau dia
niatnya mau beli baju gak mungkin lama, paling jam 23.00 dah sampai
kembali dirumah.



Namun, entah mengapa? Saya belum pernah merasakan kegelisahan seperti
ini sebelumnya. Ada perasaan was-was, gelisah dan risau pada diri saya.
Jam 24.00 dia belum juga sampai dirumah. Berusaha untuk mengabaikan
persaan gelisah ini (dengan EFT) agar saya lebih tenang. Afirmasi
positifpun saya lakukan “InsyAllah adik saya pulang dengan selamat
sampai dirumah”...



Alhamdulillah, emosi saya mulai stabil dengan mengunakan Cara-cara
terapi emosi yang saya pelajari. Namun tetap saja, untuk berbaring
tidur belum bisa tenang. Dalam hati masih bertanya-tanya “Kemana adik
saya belum pulang?”...



Saat saya berbaring, tiba-tiba muncul pemahaman dan pengertian mendalam
dari hati ini. “Beginilah rasa was-was, gelisah dan kerisauan ibu dan
Ayah kepada anaknya”. Dulu waktu saya masih remaja. Sebelum Alhmarhum
kedua orang tua dipanggil oleh Allah saat tsunami. Saya merasa risih
dengan kepedulian ini. Padahal itulah KASIH SAYANG tiada pamrih. Yang
hanya bisa dibayar dengan Taat, Patuh dan Berbakti kepada keduanya...



“Ya Tuhan kami, ampunillah dosa kami, dosa Ibu dan Bapak kami. Dan
sayangilah mereka berdua. Sebagaimana mereka berdua telah merawat,
mendidik dan menyayangi kami waktu kami masih kecil.”



Jam 00.45, Alhamdulillah dia sampai dengan selamat dirumah. Kegelisahan
sayapun hilang, melihat dia kembali bersama baju lebarannya. Kemudian
saya tanya “Akhi kok pulangnya terlambat dek?”. “Tadi duduk sama teman
didepan, dari tadi sudah sampai kok?” jawabnya. Saya hanya mengingatkan
“Lain kali pulang kerumah dulu ya”...



Terima kasih ya Allah, Doa hamba engkau kabulkan



Lambadeuk 8 september 2009

Rahmadsyah
 TrainerMind-Therapist I 081511448147 I Practitioner NLP  Hypnosis
www.rahmadsyah.co.cc I YM ; rahmad_aceh I www.facebook.com/rahmadsyah
MELAYANI COACHING  THERAPY  
Trauma (Traumaperkosaan,trauma ditinggal mati orang yang disayangi, 
traumadikhianati, traumabencana alam, trauma kecelakaan, trauma 
pascamelahirkan, traumahubungan cinta, trauma masa kecil),Phobia,Limiting 
Belief, Goal Setting, Stress, Depresi, Kecemasan,Kesedihan,Marah, Kecewa, Sulit 
mengambil keputusan, Tidak percayadiri, Motivasi,Kebiasaan buruk dan Emosi.



  

Sayang Ayah

2009-08-20 Terurut Topik muhamad agus syafii
Sayang Ayah

By: agussyafii

Ada Hadist yang saya suka, Baginda Nabi Muhamad SAW bersabda,  'Orang yang 
penuh cinta kasih akan dikasihi oleh Ar-Rahman (Allah SWT). Sayangilah yang ada 
di muka bumi niscaya engkau akan disayangi oleh yang ada di langit.' (Hadist 
Riwayat At-Tirmidzi).

Hadist inilah yang memberikan saya semangat untuk mengungkapkan sayang saya 
untuk anak dan istri saya. Sepanjang hidup saya tidak pernah bapak saya 
mengatakan 'Aku sayang kamu..anakku.' Begitu beranjak dewasa maka terasa asing 
buat bapak saya untuk mengatakan itu pada saya. Namun begitu Hana putri saya 
terlahir dan beranjak mulai bisa mengucapkan kata-kata yang meluncur dibibirnya 
yang mungil adalah 'Hana, sayang ayah.'

Bila saya mendengarkan ucapan Hana putri saya, 'Hana sayang ayah' dengan 
ekspresi wajahnya teramat lucu terasa ada yang menyentuh dilubuk hati saya yang 
paling dalam. Kebahagiaan sekaligus begitu mengharukan.  Ungkapan Hana sayang 
ayah, begitu tulus.

Pernah suatu hari sebelum saya berangkat kerja, saya kelupaan untuk berpamitan 
dengan istri saya dan Hana. Biasanya kalau saya berangkat, Hana cium tangan 
saya dan tidak lupa mengucapkan 'Hana sayang ayah.' Begitu motor melaju 
ditengah kepadatan jalan raya. melewati jalan ke arah Cipulir, motor yang saya 
kendarai tertabrak mobil dari belakang.  Badan saya terpental. Motor berada 
dikolong  mobil. Dalam kondisi tengah tersadar, air mata saya menetes. Teringat 
kata-kata Hana, 'Hana sayang Ayah.'

Sejak kejadian itu setiap kali Hana mengatakan 'Hana sayang ayah' saya selalu 
menjawabnya, 'Ayah juga sayang Hana.'  Terbayang kondisi yang terkapar, tidak 
tahu berapa lama usia. Saya hanya tidak ingin kehilangan momen untuk menyatakan 
sayang saya pada Hana putri saya. Bisa jadi ungkapan sayang itu adalah ungkapan 
yang terakhir kalinya.

---
Jangan pernah lupa untuk mengungkapkan kasih sayang anda untuk orang yang anda 
cintai, bisa jadi perpisahan itu untuk selamanya.


Wassalam,
agussyafii

---
Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, 
berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum Amalia.' Kegiatan 
program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa 
Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 
Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di 
http://agussyafii.blogspot.com atau http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 
di 087 8777 12431


  

Kenangan Seorang Ayah

2009-08-14 Terurut Topik muhamad agus syafii
Kenangan Seorang Ayah

By: agussyafii

Di Rumah Amalia seringkali kami mengajarkan menulis sekalipun hanya satu atau 
dua baris tidaklah masalah yang paling penting anak-anak terbiasa melatih 
menuangkan pikiran dalam sebuah tulisan. Tulisan juga bisa sebagai terapi. Bagi 
anak-anak, tulisan adalah bentuk muhasabah atau refleksi dari perjalanan hidup.

Pagi ini tanpa sengaja saya menemukan sebuah kertas yang berisi tulisan, 
berkali-kali saya membacanya, tak terasa air mata saya berlinang disaat membaca 
tulisan ini, sebagai seorang ayah tulisan ini menusuk hati, mampu menggores 
luka yang teramat dalam karena saya  memahami kerinduan seorang anak kepada 
ayah yang dicintainya. 

Tulisan ini tanpa  nama penulisnya. yang berjudul 'Kenangan Seorang Ayah.' 

'Ayah selalu bilang sayang padaku tetapi ayah tidak menjaga kesehatan, membuat 
ayah menjadi sakit, kenapa yah? Aku juga mencintaimu, Aku tidak ingin ayah 
pergi. Jika aku menangis, siapa yang akan mengusap air mataku? Jika aku kangen, 
siapa yang memelukku?

Ayah tidak pernah menjawab setiap kali aku bertanya, ayah hanya tersenyum.  
Hatiku perih, ayah. Semua kenangan itu, senyuman itu selalu membuat berlinang 
air mataku,  tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya , karena aku rindu 
padamu..Ayah...

aku rindu sekali padamu..

Wassalam,
agussyafii

  
 Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, 
berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum Amalia.' Kegiatan 
program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa 
Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 
Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12431




  

Ayah

2009-08-04 Terurut Topik muhamad agus syafii
Ayah

By: agussyafii

Pada tahun 1992 di Olimpiade Barcelona  yang mengejutkan dan menyedihkan pada 
saat Peter Karnaugh, ayah perenang AS, Ron Karnaugh, mendapat serangan jantung 
yang fatal. Lima hari kemudian, Ron tampil untuk berlomba dengan memakai topi 
ayahnya, yang ia sisihkan dengan hati-hati sebelum perlombaan dimulai. Tetapi 
mengapa ia memakai topi itu?

 Ia melakukannya sebagai penghormatan kepada ayahnya yang ia gambarkan sebagai 
sahabat terbaikku. Topi itu adalah topi yang dipakai ayahnya saat mereka 
memancing dan melakukan banyak hal bersama. Memakai topi itu adalah cara Ron 
untuk menghormati ayahnya karena telah mendampingi, menyemangati, dan 
mengarahkannya. Ketika Ron berenang, ia tidak didampingi ayahnya, namun ia 
terinspirasi oleh kenangan tentang ayahnya.

Ada banyak cara untuk menghormati ayah kita,  seperti yang dituturkan oleh 
Ibrahim Bin Syu'aib kepada Imam Shidiq. Ayah saya sudah tua dan sangat lemah, 
saya sendiri yang membawanya ke kamar kecil untuk buang hajat.

Imam Shidiq menjawab, Kalo engkau bisa, lakukanlah segala sesuatu yang sulit 
dilakukannya, suapilah dia dengan tanganmu sendiri karena dihari kiamat kelak 
hal itu menjadi tameng yang dapat menjagamu dari api neraka.

--
Ayah terbaik tidak hanya memberikan kita kehidupan, tetapi juga mengajarkan 
kita bagaimana menjalani kehidupan.

Wassalam,
Agussyafii
-- 
Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, 
berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program “Senyum Amalia.” Kegiatan 
program “Senyum Amalia” adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa 
Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 
Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12431



 


  

[Bicara] Ketika Icha ingat Ayah

2009-02-17 Terurut Topik muhamad agus syafii
Ketika Icha ingat Ayah

By: agussyafii


Malam itu Icha menangis. ketika saya tanya kenapa Icha menangis. Katanya, 
sewaktu tadi dielus bunda rika jadi inget papah. Saya yakin bukan saya saja 
yang merasakan sedih dan teriris-iris hatinya melihat Icha menangis, istri dan 
hana juga ikut bersedih sebab tangisan itu menyayat hati.

Icha, yuk kita berdoa buat papah. Semoga Alloh SWT senantiasa menyayangi 
papahnya Icha sebagaimana papahnya menyayangi Icha..Kata istri saya. 

Malam itu begitu syahdu, doa yang tulus dipanjatkan Icha dan kami sekeluarga. 
Doa yang dipanjatkan seorang anak tentunya sebuah kebahagiaan bagi seorang ayah 
yang telah meninggalkannya.

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Program Pendidikan Anak-anak Insan 
Mulia (Amalia)  Program Pendidikan anak-anak dengan kasih sayang, silahkan 
kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau di 
http://agussyafii.blogspot.com




  

[Bicara] Re: Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?

2009-02-16 Terurut Topik N. Khuriyyah
 luar. Untuk hidup di dalam kenyataan.
 
 Sekali lagi, semua itu adalah ketentuan Tuhan yang universal
sifatnya, atau
 dengan dengan kata lain semua itu menjadi hukum alam, yang hampir
pasti
 akan membentuk hasil akhir dari pribadi-pribadi manusia.
 
 Pertanyaannya, jika secara spiritual fenomena kombinasi antara usia dan
 perubahan serta perkembangan fisik dan mental itu dianggap sebagai
kondisi
 dan saat yang paling tepat untuk mengaktivasi berbagai konsep
positif dan
 sistem keyakinan, tidakkah kondisi dan moment itu juga merupakan
saat yang
 paling tepat baginya untuk memulai pengembangan diri untuk kepentingan
 duniawi?
 
 Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak
untuk mulai
 memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana yang pilihan
 profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang baik
atau
 tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan sesuai
 karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan
keputusan di
 dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan
kepemimpinan
 yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah pilihan
 sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau
yang loyo?
 Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? Apakah ia
 lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan ia akan
 menjadi pedagang atau menjalankan restoran?
 
 Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi pada
 masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir hayat.
 Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu.
 
 Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai
hal yang
 berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang ada di
 tangan kitalah kekuasaannya.
 
 Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini?
 
 Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan ibunya
 kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, tidak hanya
 bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan
 membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. Apakah Anda
 menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? Atau Anda
 menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang tepat?
 
 Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh pembantu.
 Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang memanjakan
anak,
 karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk menyenangkannya?
 Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak perlu
 bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa
fenomena itu
 justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena
menyia-nyiakan
 moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan?
 
 Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam berorganisasi atau
 berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka belum
 banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi
berbisnis atau
 menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi
diminta untuk
 masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah nilai yang
 tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi tercapainya
 gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat
bahwa semua
 itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang
berharga?
 Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai
sangat baik
 bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan dunia
 bisnis?
 
 Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, telah
mulai
 mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya
bisnis sejak
 usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru negeri.
 
 Bagaimana dengan pemandangan ini?
 
 Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan permainan
edukasi.
 Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, melengkapi
sebuah
 ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan edukasi, dan
 kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah
 perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan
penyewaan komik
 serta majalah.
 
 Di sebuah SMP, selain belajar anak-anak juga menjalankan sebuah media
 majalah sekolah yang bukan cuma mading. Ada dewan redaksinya, ada
reporter,
 fotografer dan wartawannya, ada yang mengurus ke percetakan dan ada
bagian
 administrasinya. Mereka tidak hanya menjalankannya sebagai hobi atau
ekstra
 kurikuler, melainkan sebuah bisnis yang nyata. Sebab mereka juga digaji
 walau ala kadarnya. Sebab mereka juga melakukan aktivitas pemasaran
untuk
 iklan. Mereka juga berusaha keras untuk selalu menaikkan tiras.
 
 Di sebuah SMU, ada radio sekolah. Ada penyiar, ada announcer dan ada
 redaksinya. Mereka meeting dengan serius karena sebuah bisnis tentulah
 bicara uang. Mereka juga digaji dan dibayar sesuai kinerja. Mereka
didorong
 untuk mandiri dan berdikari, mereka bahkan

Re: [Bicara] Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?

2009-02-15 Terurut Topik dr.Akhmad Fadly Noor
 kenyataan.

 Sekali lagi, semua itu adalah ketentuan Tuhan yang universal sifatnya, atau
 dengan dengan kata lain semua itu menjadi hukum alam, yang hampir pasti
 akan membentuk hasil akhir dari pribadi-pribadi manusia.

 Pertanyaannya, jika secara spiritual fenomena kombinasi antara usia dan
 perubahan serta perkembangan fisik dan mental itu dianggap sebagai kondisi
 dan saat yang paling tepat untuk mengaktivasi berbagai konsep positif dan
 sistem keyakinan, tidakkah kondisi dan moment itu juga merupakan saat yang
 paling tepat baginya untuk memulai pengembangan diri untuk kepentingan
 duniawi?

 Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak untuk
 mulai memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana yang pilihan
 profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang baik atau
 tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan sesuai
 karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan keputusan di
 dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan kepemimpinan
 yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah pilihan
 sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau yang loyo?
 Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? Apakah ia
 lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan ia akan
 menjadi pedagang atau menjalankan restoran?

 Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi pada
 masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir hayat.
 Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu.

 Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai hal yang
 berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang ada di
 tangan kitalah kekuasaannya.

 Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini?

 Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan ibunya
 kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, tidak hanya
 bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan
 membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. Apakah Anda
 menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? Atau Anda
 menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang tepat?

 Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh pembantu.
 Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang memanjakan anak,
 karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk menyenangkannya?
 Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak perlu
 bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa fenomena itu
 justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena menyia-nyiakan
 moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan?

 Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam berorganisasi atau
 berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka belum
 banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi berbisnis atau
 menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi diminta untuk
 masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah nilai yang
 tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi tercapainya
 gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat bahwa semua
 itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang berharga?
 Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai sangat baik
 bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan dunia
 bisnis?

 Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, telah mulai
 mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya bisnis sejak
 usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru negeri.

 Bagaimana dengan pemandangan ini?

 Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan permainan edukasi.
 Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, melengkapi sebuah
 ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan edukasi, dan
 kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah
 perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan penyewaan komik
 serta majalah.

 Di sebuah SMP, selain belajar anak-anak juga menjalankan sebuah media
 majalah sekolah yang bukan cuma mading. Ada dewan redaksinya, ada reporter,
 fotografer dan wartawannya, ada yang mengurus ke percetakan dan ada bagian
 administrasinya. Mereka tidak hanya menjalankannya sebagai hobi atau ekstra
 kurikuler, melainkan sebuah bisnis yang nyata. Sebab mereka juga digaji
 walau ala kadarnya. Sebab mereka juga melakukan aktivitas pemasaran untuk
 iklan. Mereka juga berusaha keras untuk selalu menaikkan tiras.

 Di sebuah SMU, ada radio sekolah. Ada penyiar, ada announcer dan ada
 redaksinya. Mereka meeting dengan serius karena sebuah bisnis tentulah
 bicara uang. Mereka juga digaji dan dibayar sesuai kinerja. Mereka didorong
 untuk mandiri dan berdikari, mereka bahkan diupayakan untuk mulai mampu
 membiayai

[Bicara] Re: Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?

2009-02-15 Terurut Topik Ikhwan Sopa
  berbagai pilihan yang menjadi tanggung jawab pribadi secara 
mandiri.
 
  Kita, akhirnya bisa mengatakan bahwa usia akil baligh itu, adalah 
the
  second golden age.
 
  Usia batita dan balita adalah saat terbaik untuk meng-imprint 
berbagai
  proses awal pembelajaran secara internal. Kemudian, usia akil 
baligh adalah
  moment yang tepat untuk memperkenalkan mereka dengan dunia nyata 
dan dunia
  luar. Untuk hidup di dalam kenyataan.
 
  Sekali lagi, semua itu adalah ketentuan Tuhan yang universal 
sifatnya, atau
  dengan dengan kata lain semua itu menjadi hukum alam, yang 
hampir pasti
  akan membentuk hasil akhir dari pribadi-pribadi manusia.
 
  Pertanyaannya, jika secara spiritual fenomena kombinasi antara 
usia dan
  perubahan serta perkembangan fisik dan mental itu dianggap 
sebagai kondisi
  dan saat yang paling tepat untuk mengaktivasi berbagai konsep 
positif dan
  sistem keyakinan, tidakkah kondisi dan moment itu juga merupakan 
saat yang
  paling tepat baginya untuk memulai pengembangan diri untuk 
kepentingan
  duniawi?
 
  Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak 
untuk
  mulai memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana 
yang pilihan
  profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang 
baik atau
  tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan 
sesuai
  karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan 
keputusan di
  dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan 
kepemimpinan
  yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah 
pilihan
  sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau 
yang loyo?
  Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? 
Apakah ia
  lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan 
ia akan
  menjadi pedagang atau menjalankan restoran?
 
  Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi 
pada
  masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir 
hayat.
  Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu.
 
  Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai 
hal yang
  berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang 
ada di
  tangan kitalah kekuasaannya.
 
  Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini?
 
  Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan 
ibunya
  kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, 
tidak hanya
  bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan
  membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. 
Apakah Anda
  menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? 
Atau Anda
  menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang 
tepat?
 
  Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh 
pembantu.
  Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang 
memanjakan anak,
  karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk 
menyenangkannya?
  Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak 
perlu
  bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa 
fenomena itu
  justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena 
menyia-nyiakan
  moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan?
 
  Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam 
berorganisasi atau
  berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka 
belum
  banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi 
berbisnis atau
  menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi 
diminta untuk
  masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah 
nilai yang
  tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi 
tercapainya
  gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat 
bahwa semua
  itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang 
berharga?
  Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai 
sangat baik
  bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan 
dunia
  bisnis?
 
  Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, 
telah mulai
  mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya 
bisnis sejak
  usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru 
negeri.
 
  Bagaimana dengan pemandangan ini?
 
  Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan 
permainan edukasi.
  Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, 
melengkapi sebuah
  ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan 
edukasi, dan
  kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah
  perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan 
penyewaan komik
  serta majalah.
 
  Di sebuah SMP, selain belajar anak-anak juga menjalankan sebuah 
media
  majalah sekolah yang bukan cuma mading. Ada dewan redaksinya, ada 
reporter,
  fotografer dan wartawannya, ada yang mengurus ke percetakan dan 
ada bagian
  administrasinya. Mereka tidak hanya

Re: [Bicara] Re: Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?

2009-02-15 Terurut Topik dr.Akhmad Fadly Noor
 yang berhasil di dunia dan di
 akhirat kelak.
   Itu sebabnya, moment akil baligh itu dianggap sebagai saat yang
 paling tepat
   untuk mengekspos dan meng-unleashed berbagai hukum, hak dan
 kewajiban, dan
   berbagai pilihan yang menjadi tanggung jawab pribadi secara
 mandiri.
  
   Kita, akhirnya bisa mengatakan bahwa usia akil baligh itu, adalah
 the
   second golden age.
  
   Usia batita dan balita adalah saat terbaik untuk meng-imprint
 berbagai
   proses awal pembelajaran secara internal. Kemudian, usia akil
 baligh adalah
   moment yang tepat untuk memperkenalkan mereka dengan dunia nyata
 dan dunia
   luar. Untuk hidup di dalam kenyataan.
  
   Sekali lagi, semua itu adalah ketentuan Tuhan yang universal
 sifatnya, atau
   dengan dengan kata lain semua itu menjadi hukum alam, yang
 hampir pasti
   akan membentuk hasil akhir dari pribadi-pribadi manusia.
  
   Pertanyaannya, jika secara spiritual fenomena kombinasi antara
 usia dan
   perubahan serta perkembangan fisik dan mental itu dianggap
 sebagai kondisi
   dan saat yang paling tepat untuk mengaktivasi berbagai konsep
 positif dan
   sistem keyakinan, tidakkah kondisi dan moment itu juga merupakan
 saat yang
   paling tepat baginya untuk memulai pengembangan diri untuk
 kepentingan
   duniawi?
  
   Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak
 untuk
   mulai memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana
 yang pilihan
   profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang
 baik atau
   tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan
 sesuai
   karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan
 keputusan di
   dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan
 kepemimpinan
   yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah
 pilihan
   sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau
 yang loyo?
   Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur?
 Apakah ia
   lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan
 ia akan
   menjadi pedagang atau menjalankan restoran?
  
   Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi
 pada
   masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir
 hayat.
   Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu.
  
   Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai
 hal yang
   berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang
 ada di
   tangan kitalah kekuasaannya.
  
   Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini?
  
   Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan
 ibunya
   kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD,
 tidak hanya
   bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan
   membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah.
 Apakah Anda
   menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada?
 Atau Anda
   menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang
 tepat?
  
   Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh
 pembantu.
   Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang
 memanjakan anak,
   karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk
 menyenangkannya?
   Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak
 perlu
   bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa
 fenomena itu
   justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena
 menyia-nyiakan
   moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan?
  
   Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam
 berorganisasi atau
   berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka
 belum
   banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi
 berbisnis atau
   menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi
 diminta untuk
   masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah
 nilai yang
   tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi
 tercapainya
   gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat
 bahwa semua
   itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang
 berharga?
   Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai
 sangat baik
   bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan
 dunia
   bisnis?
  
   Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil,
 telah mulai
   mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya
 bisnis sejak
   usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru
 negeri.
  
   Bagaimana dengan pemandangan ini?
  
   Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan
 permainan edukasi.
   Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain,
 melengkapi sebuah
   ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan
 edukasi, dan
   kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah
   perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan
 penyewaan komik

[Bicara] Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?

2009-02-12 Terurut Topik Ikhwan Sopa
 pengembangan diri untuk kepentingan
duniawi?

Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak untuk mulai
memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana yang pilihan
profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang baik atau
tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan sesuai
karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan keputusan di
dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan kepemimpinan
yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah pilihan
sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau yang loyo?
Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? Apakah ia
lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan ia akan
menjadi pedagang atau menjalankan restoran?

Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi pada
masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir hayat.
Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu.

Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai hal yang
berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang ada di
tangan kitalah kekuasaannya.

Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini?

Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan ibunya
kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, tidak hanya
bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan
membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. Apakah Anda
menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? Atau Anda
menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang tepat?

Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh pembantu.
Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang memanjakan anak,
karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk menyenangkannya?
Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak perlu
bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa fenomena itu
justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena menyia-nyiakan
moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan?

Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam berorganisasi atau
berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka belum
banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi berbisnis atau
menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi diminta untuk
masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah nilai yang
tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi tercapainya
gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat bahwa semua
itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang berharga?
Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai sangat baik
bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan dunia
bisnis?

Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, telah mulai
mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya bisnis sejak
usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru negeri.

Bagaimana dengan pemandangan ini?

Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan permainan edukasi.
Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, melengkapi sebuah
ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan edukasi, dan
kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah
perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan penyewaan komik
serta majalah.

Di sebuah SMP, selain belajar anak-anak juga menjalankan sebuah media
majalah sekolah yang bukan cuma mading. Ada dewan redaksinya, ada reporter,
fotografer dan wartawannya, ada yang mengurus ke percetakan dan ada bagian
administrasinya. Mereka tidak hanya menjalankannya sebagai hobi atau ekstra
kurikuler, melainkan sebuah bisnis yang nyata. Sebab mereka juga digaji
walau ala kadarnya. Sebab mereka juga melakukan aktivitas pemasaran untuk
iklan. Mereka juga berusaha keras untuk selalu menaikkan tiras.

Di sebuah SMU, ada radio sekolah. Ada penyiar, ada announcer dan ada
redaksinya. Mereka meeting dengan serius karena sebuah bisnis tentulah
bicara uang. Mereka juga digaji dan dibayar sesuai kinerja. Mereka didorong
untuk mandiri dan berdikari, mereka bahkan diupayakan untuk mulai mampu
membiayai hidupnya sendiri sedini mungkin.

Tiga contoh terakhir baru terlintas di angan-angan saya saja. Akan tetapi,
bagaimanakah Anda menyikapinya. Apakah itu mengada-ada? Apakah itu
penyelewengan dunia pendidikan? Atau bahkan sebentuk eksploitasi anak?

Atau, Anda mulai melihatnya sebagai sebuah upaya memanfaatkan moment yang
paling tepat bagi mereka, karena Anda tahu bahwa moment itu jelas tak akan
terulang kembali.

Bagaimana Anda melihat Mark Zuckerberg, si pemilik Facebook yang masih
teramat muda dengan sebuah perusahaan bernilai 500 triliun rupiah? Bagaimana
Anda melihat Bill Gates atau Adam Khoo yang mendapatkan satu juta

[Bicara] Mulai Hari Ini Icha Punya Ayah

2009-01-29 Terurut Topik muhamad agus syafii
Mulai Hari Ini Icha Punya Ayah

By: agussyafii

Malam itu Icha bercerita pada kami (saya, istri  hana, putri saya) bahwa 
dirinya sehabis olah raga icha membeli nasi uduk. Bunda, icha tadi makan nasi 
uduk dua bungkus. beli cuman satu, sama nenek penjualnya ditambah satu lagi 
karena icha anak yatim..kata Icha dengan polosnya.

Melihat wajah Icha ada rasa haru menghinggapi diri saya, Icha mulai hari ini 
Icha punya ayah. Pak agus, ayahnya Icha. Jika ada orang yang memberikan sesuatu 
karena Icha anak yatim tidak usah diterima, katakan terima kasih. Icha minta 
ama ayah apa yang diperlukan ya..

Mata Icha berbinar-binar. Wajahnya terlihat senyumannya yang manis. Sejak Icha 
tinggal bersama kami nilai sekolah membaik dan yang paling penting memunculkan 
rasa percaya diri. banyak asumsi dimasyarakat bahwa memberikan uang kepada anak 
yatim seolah semua masalah selesai. Bahkan persepsi memberikan materi secara 
tunai bukan hanya tidak mendidik bagi anak-anak yatim namun juga merusak 
mentalitas anak-anak. Anak-anak yatim membutuhkan kasih sayang dan perhatian 
orang tua.

kasih sayang dan perhatian kami sebagai orang tua kami wujudkan dalam kehidupan 
sehari-hari. Misalnya, Setiap kali Icha berangkat sekolah istri saya selalu 
membekali dengan makanan agar Icha tidak jajan disekolah bahkan mengajarkan 
untuk berbagi dengan teman-temannya dengan seperti itu Icha tidak lagi menjadi 
obyek belas kasihan orang-orang disekitarnya.

Pagi tadi ketika saya mengantar Icha ke sekolah, saya bertemu dengan seorang 
teman lama tak pernah berjumpa. Duduk Di depan motor hana, duduk dibelakang 
Icha. teman bertanya, Mas agus, kemana? Mau mengantar Icha ke sekolah.. 
Loh, anaknya sudah gede ya..kelas berapa?katanya.

Iya, ini anak saya, kelas V SD.. jawab saya. wajah Icha tersenyum saat teman 
berpamitan. Icha memeluk erat, motor melaju menuju sekolah bersama ayah dan 
Hana, adiknya. hati saya bertekad, mulai sekarang Icha punya ayah, tidak ada 
airmata yang mengalir, tidak ada duka, tidak ada belas kasihan, ayah akan 
selalu melindungi Icha. Kata saya dalam hati.

--
Ya Alloh, Izinkan kami mencintaiMu hanya karenaMu, Jadikanlah cintaMu 
menerangi hidup kami dan anak-anak kami supaya kelak mereka menjadi anak yang 
sholeh dan mencintaiMu hanya karenaMu (doa seorang ayah).


Wassalam,
agussyafii

---

Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye kegiatan Untukmu Ananda. kegiatan 
Untukmu Ananda. Kegiatan memuliakan anak-anak yatim. Pada tanggal 14 Februari 
2009. selanjutnya silahkan kirimkan dukungan dan kepedulian anda kepada 
Untukmu Ananda di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.blogspot.com











  

Re: [Bicara] Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Andi Taslim
Pencerahan dari Bung Agus, yang sangat menyentuh hati Saya,
Teringat Ayah yang sudah Tua tapi tetap semangat nun jauh di Bugis.
Anandamu belum banyak berbuat kepadamu Ayahanda Tercinta.

Andi Taslim
di Perantauan..
Taufik Arifin wrote:

 Mas Agus...
  
 Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
 sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia
 pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera
 setelah kirim e-mail langsung berangkat.
  
 Wassalam,
  
  
 Taufik Arifin


 LG Risk Services
 We serve All Risks

 office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730
 http://taufikarifin.blogspot.com http://taufikarifin.blogspot.com/
 http://lifeandgeneral.blogspot.com http://asuransioto.blogspot.com/


 --- On *Thu, 12/11/08, agussyafii /agussya...@yahoo.com/* wrote:

 From: agussyafii agussya...@yahoo.com
 Subject: [Bicara] Archy Kangen Ayah
 To: bicara@yahoogroups.com
 Date: Thursday, December 11, 2008, 12:22 AM

 Archy Kangen Ayah

 By: agussyafii

 Achy umurnya beda setahun lebih tua dari Hana putri saya. Archy
 sekolah TK di TK Annur. Sore itu Archy sedang sedang mengaji Iqro.
 Istri saya mengajarnya bersama juga anak-anak yang lain. Ditengah
 asyik belajar terdengar suara Archy, Archy kangen ayah.

 Nampak semua terdiam. Archy matanya yang bening itu meneteskan air
 mata. katanya, Archy mau ketemu ayah. Istri saya bingung bagaimana
 caranya untuk ketemu ayahnya sebab ayahnya sudah tiada.

 Akhirnya ibunya Archy datang. Lalu Archy di gendongnya. Ibunya
 bercerita bahwa Archy suka kangen dengan ayahnya makanya ibu Archy
 selalu mengajak ke makam ayah Archy. Disana Archy melepas kerinduan
 kepada sang ayah. Mendengar penuturan Ibunya Archy tak kuasa saya
 menahan air mata. Anak sekecil itu memiliki rasa kerinduan seorang
 ayah. dalam hati saya berdoa buat Archy, Ya Alloh kuatkanlah hati
 Archy agar kelak Archy menjadi anak yang sholehah dan tegar dalam
 menjalani hidup ini.

 -

 saya mengajak teman-teman sebagai rasa syukur kita yang masih
 diberikan nikmat oleh Alloh SWT untuk membuat anak-anak yatim
 disekitar kita tersenyum bahagia, semoga Alloh SWT membahagiakan kita
 di dunia dan akhirat, juga membuat kita tersenyum di akhirat kelak.

 Wassalam,
 agussyafii

 -

 Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Cintai Anak yatim, Cintai
 Ananda Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan
 dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii.
 blogspot. com http://agussyafii.blogspot.com/
 atau sms 087 8777 12 431


  



{Disarmed} SEMOGA CEPAT SEMBUH Re: [Bicara] Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Hari Subagya :)
Dear Mas Taufik

Doa saya :Semoga Putranya cepat Sembuh
Dan untuk Mas Dan Keluarga diberi ketabahan dan kesabaran.

Salam Hari Subgya
www.bisnispartner.com



  - Original Message - 
  From: Taufik Arifin 
  To: bicara@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 11, 2008 12:46 PM
  Subject: Re: [Bicara] Archy Kangen Ayah


Mas Agus...

Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia
pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera
setelah kirim e-mail langsung berangkat.

Wassalam,


Taufik Arifin 


LG Risk Services 
We serve All Risks

office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
http://taufikarifin.blogspot.com
http://lifeandgeneral.blogspot.com


--- On Thu, 12/11/08, agussyafii agussya...@yahoo.com wrote:

  From: agussyafii agussya...@yahoo.com
  Subject: [Bicara] Archy Kangen Ayah
  To: bicara@yahoogroups.com
  Date: Thursday, December 11, 2008, 12:22 AM


  Archy Kangen Ayah

  By: agussyafii

  Achy umurnya beda setahun lebih tua dari Hana putri saya. Archy
  sekolah TK di TK Annur. Sore itu Archy sedang sedang mengaji Iqro.
  Istri saya mengajarnya bersama juga anak-anak yang lain. Ditengah
  asyik belajar terdengar suara Archy, Archy kangen ayah.

  Nampak semua terdiam. Archy matanya yang bening itu meneteskan air
  mata. katanya, Archy mau ketemu ayah. Istri saya bingung bagaimana
  caranya untuk ketemu ayahnya sebab ayahnya sudah tiada. 

  Akhirnya ibunya Archy datang. Lalu Archy di gendongnya. Ibunya
  bercerita bahwa Archy suka kangen dengan ayahnya makanya ibu Archy
  selalu mengajak ke makam ayah Archy. Disana Archy melepas kerinduan
  kepada sang ayah. Mendengar penuturan Ibunya Archy tak kuasa saya
  menahan air mata. Anak sekecil itu memiliki rasa kerinduan seorang
  ayah. dalam hati saya berdoa buat Archy, Ya Alloh kuatkanlah hati
  Archy agar kelak Archy menjadi anak yang sholehah dan tegar dalam
  menjalani hidup ini.

  -

  saya mengajak teman-teman sebagai rasa syukur kita yang masih
  diberikan nikmat oleh Alloh SWT untuk membuat anak-anak yatim
  disekitar kita tersenyum bahagia, semoga Alloh SWT membahagiakan kita
  di dunia dan akhirat, juga membuat kita tersenyum di akhirat kelak.

  Wassalam,
  agussyafii

  -

  Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Cintai Anak yatim, Cintai
  Ananda Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan
  dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii. blogspot. 
com
  atau sms 087 8777 12 431

   



   



[Bicara] Re: Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik agussyafii
Mas taufik,

berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa
putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang virus
chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa
bermain dan berkumpul bersama keluarga..

salam untuk putra tercinta ya mas..

Wassalam,
agussyafii


--- In bicara@yahoogroups.com, Taufik Arifin taufikari...@... wrote:

 Mas Agus...
  
 Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
 sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia
 pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera
 setelah kirim e-mail langsung berangkat.
  
 Wassalam,
  
  
 Taufik Arifin 
 
 
 LG Risk Services 
 We serve All Risks
 
 office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
 http://taufikarifin.blogspot.com
 http://lifeandgeneral.blogspot.com




[Bicara] Re: Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Agung Yulianto

Semoga anak mas Taufik, segera disembuhkan Allah SWT Amien..


Posted by: Taufik Arifin taufikari...@yahoo.com   taufikarifin
Wed Dec 10, 2008 11:41 pm (PST)

Mas Agus...

Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia
pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera
setelah kirim e-mail langsung berangkat.

Wassalam,


Taufik Arifin

LG Risk Services
We serve All Risks

office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730
http://taufikarifin.blogspot.com
http://lifeandgeneral.blogspot.com

--- On Thu, 12/11/08, agussyafii agussya...@yahoo.com wrote:

From: agussyafii agussya...@yahoo.com

[Bicara] Re: Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Ikhwan Sopa
Mas Taufik,

Semoga cepat sembuh, dan ceria kembali.

Ikhwan Sopa

--- In bicara@yahoogroups.com, agussyafii agussya...@... wrote:

 Mas taufik,
 
 berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa
 putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang 
virus
 chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa
 bermain dan berkumpul bersama keluarga..
 
 salam untuk putra tercinta ya mas..
 
 Wassalam,
 agussyafii
 
 
 --- In bicara@yahoogroups.com, Taufik Arifin taufikarifin@ wrote:
 
  Mas Agus...
   
  Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
  sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. 
dia
  pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah 
segera
  setelah kirim e-mail langsung berangkat.
   
  Wassalam,
   
   
  Taufik Arifin 
  
  
  LG Risk Services 
  We serve All Risks
  
  office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
  http://taufikarifin.blogspot.com
  http://lifeandgeneral.blogspot.com





Re: [Bicara] Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Agus Supriyanto
Setuju mas Taslim,

Ayah saya sudah beberapa tahun terakhir penglihatannya ada gangguan glukoma.
Sedih saya melihatnya tidak bisa berbuat banyak untuk membantu menyembuhkan.
Tapi sampai saat ini Ayah saya tetap seorang ayah yang saya banggakan.
Teringat waktu masih kecil dulu, walaupun pekerjaan beliau hanya sebagai
kernet truk, kernet bus, sesekali jadi kondektur bus, tidak terlihat
sedikitpun penyesalan menjalankan pekerjaan itu demi kami anak2nya.

Saya juga teringat tiap beberapa malam harus menemui Ayah di terminal bus
hanya untuk menjemput uang dapur buat ibu kalau Ayah gak bisa pulang malam
itu, atau mengantarkan Ayah malam-malam ke pull bus agar sepeda yang cuman
satu2nya bisa saya pakai buat ke sekolah.

H.. kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan. Sangat
manis...

Untuk Ayahku tercinta, maafkan anakmu ini tidak bisa berbuat banyak, kecuali
menyisihkan tiap kali menerima rejeki pemberianNya. Hanya doa-doa tiap kali
sholat saja yang bisa banyak ananda berikan. Semoga Gusti Allah memberikan
balasan yang setimpal buat Ayah.

Agus Supriyanto


2008/12/11 Andi Taslim trainin...@johnnyandrean.com

Pencerahan dari Bung Agus, yang sangat menyentuh hati Saya,Teringat Ayah
yang sudah Tua tapi tetap semangat nun jauh di Bugis.

Anandamu belum banyak berbuat kepadamu Ayahanda Tercinta.

Andi Taslim
di Perantauan..


Re: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Taufik Arifin
Pak Ikhwan,
 
Terima kasih atas do'anya. Semoga my son cepat pulih dan ceria kembali.
 
Salam,
 
 
Taufik Arifin 


LG Risk Services 
We serve All Risks

office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
http://taufikarifin.blogspot.com
http://lifeandgeneral.blogspot.com


--- On Thu, 12/11/08, Ikhwan Sopa ikhwan.s...@gmail.com wrote:

From: Ikhwan Sopa ikhwan.s...@gmail.com
Subject: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
To: bicara@yahoogroups.com
Date: Thursday, December 11, 2008, 10:23 PM






Mas Taufik,

Semoga cepat sembuh, dan ceria kembali.

Ikhwan Sopa

--- In bic...@yahoogroups. com, agussyafii agussyafii@ ... wrote:

 Mas taufik,
 
 berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa
 putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang 
virus
 chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa
 bermain dan berkumpul bersama keluarga..
 
 salam untuk putra tercinta ya mas..
 
 Wassalam,
 agussyafii
 
 
 --- In bic...@yahoogroups. com, Taufik Arifin taufikarifin@  wrote:
 
  Mas Agus...
   
  Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
  sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. 
dia
  pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah 
segera
  setelah kirim e-mail langsung berangkat.
   
  Wassalam,
   
   
  Taufik Arifin 
  
  
  LG Risk Services 
  We serve All Risks
  
  office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
  http://taufikarifin .blogspot. com
  http://lifeandgener al.blogspot. com


 














  

Re: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Erika
maap OOT dikit..
Saya jg turut mendoakan semoga anak Pak Taufik cepat sehat ya :)



Regards,
 Erika
join www.otofriends.com | Community Gathering Place, start from Indonesia
  bisa chatting lewat web juga! Dijamin cepat, server Indonesia.. ratusan telah 
bergabung, mungkinkah ada kenalan kamu?

--- On Fri, 12/12/08, Agung Yulianto agung...@gmail.com wrote:
From: Agung Yulianto agung...@gmail.com
Subject: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
To: bicara@yahoogroups.com
Date: Friday, December 12, 2008, 7:27 AM











Semoga anak mas Taufik, segera disembuhkan Allah SWT Amien..

Posted by: Taufik Arifin taufikarifin@ yahoo.com   taufikarifinWed 
Dec 10, 2008 11:41 pm (PST)Mas Agus...
 
Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia
pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera
setelah kirim e-mail langsung berangkat.
 
Wassalam,
 
 
Taufik Arifin 

LG Risk Services 
We serve All Risks

office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
http://taufikarifin .blogspot. com
http://lifeandgener al.blogspot. com

--- On Thu, 12/11/08, agussyafii agussya...@yahoo. com wrote:

From: agussyafii agussya...@yahoo. com
  




 

















  

Re: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik yohannes bosco
Dear Mas Taufik,

Semoga anak terkasih lekas sembuh,
Salam  doa

  - Original Message - 
  From: Ikhwan Sopa 
  To: bicara@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 12, 2008 10:23 AM
  Subject: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah


  Mas Taufik,

  Semoga cepat sembuh, dan ceria kembali.

  Ikhwan Sopa

  --- In bicara@yahoogroups.com, agussyafii agussya...@... wrote:
  
   Mas taufik,
   
   berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa
   putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang 
  virus
   chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa
   bermain dan berkumpul bersama keluarga..
   
   salam untuk putra tercinta ya mas..
   
   Wassalam,
   agussyafii
   
   
   --- In bicara@yahoogroups.com, Taufik Arifin taufikarifin@ wrote:
   
Mas Agus...
 
Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. 
  dia
pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah 
  segera
setelah kirim e-mail langsung berangkat.
 
Wassalam,
 
 
Taufik Arifin 


LG Risk Services 
We serve All Risks

office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
http://taufikarifin.blogspot.com
http://lifeandgeneral.blogspot.com
  



   

  __ NOD32 3665 (20081204) Information __

  This message was checked by NOD32 antivirus system.
  http://www.eset.com


Bls: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Nasori abdul ghani
salam..mas taufik,
saya juga mendoakan semoga anaknya mas taufik segera sembuh dan bisa bermain 
lagi seceria biasanya..amin..

--- Pada Jum, 12/12/08, Ikhwan Sopa ikhwan.s...@gmail.com menulis:

Dari: Ikhwan Sopa ikhwan.s...@gmail.com
Topik: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
Kepada: bicara@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 12 Desember, 2008, 10:23 AM






Mas Taufik,

Semoga cepat sembuh, dan ceria kembali.

Ikhwan Sopa

--- In bic...@yahoogroups. com, agussyafii agussyafii@ ... wrote:

 Mas taufik,
 
 berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa
 putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang 
virus
 chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa
 bermain dan berkumpul bersama keluarga..
 
 salam untuk putra tercinta ya mas..
 
 Wassalam,
 agussyafii
 
 
 --- In bic...@yahoogroups. com, Taufik Arifin taufikarifin@  wrote:
 
  Mas Agus...
   
  Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
  sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. 
dia
  pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah 
segera
  setelah kirim e-mail langsung berangkat.
   
  Wassalam,
   
   
  Taufik Arifin 
  
  
  LG Risk Services 
  We serve All Risks
  
  office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
  http://taufikarifin .blogspot. com
  http://lifeandgener al.blogspot. com


 














  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Bicara] Archy Kangen Ayah

2008-12-10 Terurut Topik agussyafii
Archy Kangen Ayah

By: agussyafii

Achy umurnya beda setahun lebih tua dari Hana putri saya. Archy
sekolah TK di TK Annur. Sore itu Archy sedang sedang mengaji Iqro.
Istri saya mengajarnya bersama juga anak-anak yang lain. Ditengah
asyik belajar terdengar suara Archy, Archy kangen ayah.

Nampak semua terdiam. Archy matanya yang bening itu meneteskan air
mata. katanya, Archy mau ketemu ayah. Istri saya bingung bagaimana
caranya untuk ketemu ayahnya sebab ayahnya sudah tiada. 

Akhirnya ibunya Archy datang. Lalu Archy di gendongnya. Ibunya
bercerita bahwa Archy suka kangen dengan ayahnya makanya ibu Archy
selalu mengajak ke makam ayah Archy. Disana Archy melepas kerinduan
kepada sang ayah. Mendengar penuturan Ibunya Archy tak kuasa saya
menahan air mata. Anak sekecil itu memiliki rasa kerinduan seorang
ayah. dalam hati saya berdoa buat Archy, Ya Alloh kuatkanlah hati
Archy agar kelak Archy menjadi anak yang sholehah dan tegar dalam
menjalani hidup ini.

-

saya mengajak teman-teman sebagai rasa syukur kita yang masih
diberikan nikmat oleh Alloh SWT untuk membuat anak-anak yatim
disekitar kita tersenyum bahagia, semoga Alloh SWT membahagiakan kita
di dunia dan akhirat, juga membuat kita tersenyum di akhirat kelak.

Wassalam,
agussyafii

-

Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Cintai Anak yatim, Cintai
Ananda Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan
dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii.blogspot.com
atau sms 087 8777 12 431



[Bicara] Motivation of The Day : Saya Ingin Seperti Ayah

2008-10-23 Terurut Topik Rahardi, Mohamad Rian
Suatu hari suami saya rapat dengan beberapa rekan bisnisnya yang
kebetulan mereka sudah mendekati usia 60 tahun dan dikaruniai beberapa
orang cucu. Di sela-sela pembicaraan serius tentang bisnis, para kakek
yang masih aktif itu sempat juga berbagi pengalaman tentang kehidupan
keluarga di masa senja usia.

Suami saya yang kebetulan paling muda dan masih mempunyai anak balita,
mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, dan untuk itu saya merasa
berterima kasih kepada rekan-rekan bisnisnya tersebut. Mengapa? Inilah
kira-kira kisah mereka.

Salah satu dari mereka kebetulan akan ke Bali untuk urusan bisnis, dan
minta tolong diatur tiket kepulangannya melalui Surabaya karena akan
singgah kerumah anaknya yang bekerja di sana.

Di situlah awal pembicaraan menyimpang dimulai. Ia mengeluh,

Susah anak saya ini, masak sih untuk bertemu bapaknya saja sulitnya
bukan main.

Kalau saya telepon dulu, pasti nanti dia akan berkata jangan datang
sekarang karena masih banyak urusan. Lebih baik datang saja tiba-tiba,
yang penting saya bisa lihat cucu.

Kemudian itu ditimpali oleh rekan yang lain.

Kalau Anda jarang bertemu dengan anak karena beda kota, itu masih dapat
dimengerti, katanya.

Anak saya yang tinggal satu kota saja, harus pakai perjanjian segala
kalau ingin bertemu.

Saya dan istri kadang-kadang merasa begitu kesepian, karena kedua anak
saya jarang berkunjung, paling-paling hanya telepon.

Ada lagi yang berbagi kesedihannya, ketika ia dan istrinya mengengok
anak laki-lakinya, yang istrinya baru melahirkan di salah satu kota di
Amerika.

Ketika sampai dan baru saja memasuki rumah anaknya, sang anak sudah
bertanya,

Kapan Ayah dan Ibu kembali ke Indonesia?

Bayangkan! Kami menempuh perjalanan hampir dua hari, belum sempat
istirahat sudah ditanya kapan pulang.

Apa yang digambarkan suami saya tentang mereka, adalah rasa kegetiran
dan kesepian yang tengah melanda mereka di hari tua. Padahal mereka
adalah para profesional yang begitu berhasil dalam kariernya.

Suami saya bertanya,

Apakah suatu saat kita juga akan mengalami hidup seperti mereka? Untuk
menjawab itu, saya sodorkan kepada suami saya sebuah syair lagu berjudul
Cat's In the Cradle karya Harry Chapin. Beberapa cuplikan syair tersebut
saya terjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia agar relevan
untuk konteks Indonesia.

Serasa kemarin ketika anakku lahir dengan penuh berkah. Aku harus siap
untuknya, sehingga sibuk aku mencari nafkah sampai 'tak ingat kapan
pertama kali ia belajar melangkah. Pun kapan ia belajar bicara dan mulai
lucu bertingkah.

Namun aku tahu betul ia pernah berkata,

Aku akan menjadi seperti Ayah kelak

Ya betul aku ingin seperti Ayah kelak

Ayah, jam berapa nanti pulang?

Aku tak tahu 'Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan
tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama

Ketika saat anakku ulang tahun yang kesepuluh; Ia berkata,

Terima kasih atas hadiah bolanya Ayah, wah ... kita bisa main bola
bersama. Ajari aku bagaimana cara melempar bola

Tentu saja 'Nak, tetapi jangan sekarang, Ayah banyak pekerjaan
sekarang

Ia hanya berkata, Oh 

Ia melangkah pergi, tetapi senyumnya tidak hilang, seraya berkata,

Aku akan seperti ayahku. Ya, betul aku akan sepertinya

Ayah, jam berapa nanti pulang?

Aku tak tahu 'Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan
tentu aja kita akan mempunyai waktu indah bersama

Suatu saat anakku pulang ke rumah dari kuliah; Begitu gagahnya ia, dan
aku memanggilnya,

Nak, aku bangga sekali denganmu, duduklah sebentar dengan Ayah

Dia menengok sebentar sambil tersenyum,

Ayah, yang aku perlu sekarang adalah meminjam mobil, mana kuncinya?

Sampai bertemu nanti Ayah, aku ada janji dengan kawan

Nak, jam berapa nanti pulang?

Aku tak tahu 'Yah, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti dan tentu
saja kita akan mempunyai waktu indah bersama

Aku sudah lama pensiun, dan anakku sudah lama pergi dari rumah;

Suatu saat aku meneleponnya.

Aku ingin bertemu denganmu, Nak

Ia bilang,

Tentu saja aku senang bertemu Ayah, tetapi sekarang aku tidak ada
waktu. Ayah tahu, pekerjaanku begitu menyita waktu, dan anak-anak
sekarang sedang flu. Tetapi senang bisa berbicara dengan Ayah, betul aku
senang mendengar suara Ayah

Ketika ia menutup teleponnya, aku sekarang menyadari; Dia tumbuh besar
persis seperti aku;

Ya betul, ternyata anakku aku banget.

Rupanya prinsip investasi berlaku pula pada keluarga dan anak. Seorang
investor yang berhasil mendapatkan return yang tinggi, adalah yang
selalu peduli dan menjaga apa yang diinvestasikannya. Saya sering
melantunkan cuplikan syair tersebut dalam bahasa aslinya,

I'm gonna be like you, Dad, you know I'm gonna be like you,
kapan saja ketika suami saya sudah mulai melampaui batas kesibukannya.

Sumber: Anonymous

 

Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di :

 

http://www.beraniegagal.com

 

Salam Sukses,

M. Rian Rahardi

 

# KeuanganPribadi.Com http://www.keuanganpribadi.com/?id=misterryan 

P  Please consider the environment before printing

{ BICARA-MUSLIM} Bagaimana Isi Hati Ibu Ayah Kita?

2008-06-16 Terurut Topik Zai Nun




Assalamualaikum
Tuan Puan Budiman

Seorang ibu tua yang saya temui di Terminal Bas selatan Tanahair, sewaktu 
menunggu bas Eagle jam 8.30 mlm ke Kuala Lumpur, berbual sambil bercerita. 
Perbualan yang menyuntik keinsafan, berkisar tentang hati seorang ibu… 

 
Dah tua-tua begini, kerjanya, susah hati saja nak, katanya pendek. 
Makcik susah hati mengenangkan anak-anak makcik. Anak bongsu makcik jarang 
sangat kirim berita. Dia dah lama di London. Makcik risau sangat tentang dia. 
Dah berkali-kali makcik suruh dia balik, kerja je dekat sini, senang. Tak juga 
dia dengar.. Abangnya ada, tapi tak ambil kisah sangat. Dia kerja besar, orang 
besar Universiti. Sibuk sangat dengan kerja dan keluarga dia…  Hidup makcik 
taklah susah, tapi hmm entahlah, makcik pun tak tahu nak cakap macamana. Entah 
esok, entah lusa, makcik tak de.  Ibu tua itu terdiam lama…
 
Pasti ibu tua itu tidak keseorangan terperosok dalam alunan perasaan 
sedemikian. Tidak sedikit ibu ayah yang sugul, susah hati, kecil hati, terkilan 
akibat seribu satu macam perkara dan peristiwa yang berkait dengan hal 
anak-anak. Anak-anak yang dulunya dididik dengan penuh tanggungjawab, kini 
sudah dewasa. Mereka sudah pun bekerja, ada yang sudah berkeluarga, punya 
isteri, suami dan anak-anak. Mereka sudah miliki kehidupan sendiri. Namun, 
mungkin dek kerana sibuk dengan kerjaya, keluarga dan tuntutan kehidupan kini, 
ada adab-adab terhadap ibubapa yang kita abaikan, ada cacat cela yang tumbuh 
dalam hubungan kita dengan ibu dan ayah. Akibat kealpaan itu, hati dan  
perasaan halus ibu dan ayah mungkin terguris. Tinggallah ibu ayah seakan 
terbiar sepi dan terlonta-lonta membendung perit perasaan yang sukar orang lain 
nak faham. 

Rupanya, cabaran ketaatan dan berbuat baik terhadap ibubapa datang lebih hebat 
sewaktu mereka dah tua dan kita dah dewasa dan berkeluarga. Kadang-kadang kita 
terlepas pandang, tak perasan, tak kisah atau rasa semua dah ok. Makan minum 
ada, pakaian semua cukup, tempat tinggal bagus…kira ok dah…Tetapi jauh di sudut 
jiwanya, mungkin ada kekosongan yang tidak terisi dgn perkara makan dan minum, 
mungkin ada nilai kasih sayang dan hormat yang kita abaikan pada mereka…


Bagaimana Sikap Kita?

Ada baik kiranya kita duduk sejenak memikirkan di mana kita dalam soal ini. 
Kita suluh kembali perlakuan dan sikap kita terhadap ibu dan ayah.. Hal ini 
amat penting kerana :


1. Ia ada hubungkait dengan kebahagiaan dunia dan akhirat kita. Redha 
Ibubapa pintu keredhaan Allah dan Syurga yang penuh kenikmatan itu letaknya di 
bawah tapak kaki ibu.
2. Kita akan tua juga. Masa berlari pantas, kita akan mengambil usia 
tua ibu ayah dan rentak perasaan orang-orang tua. Anak-anak akan ambil tempat 
kita. Kita akan lebih faham perasaan ibu ayah bila kita berada d tempat mereka.
3. Bagaimana kita melayan ibu ayah kita, anak-anak kita tengok saja. 
Tak payah diajar, mereka akan copy semuanya dan install dalam memori mereka. 
Waktu kita dah tua nanti, mereka repeat saja.
Sementara ibu dan ayah masih ada, kita masih belum terlewat, kesempatan ini 
jangan dipersiakan. Bagi ibu ayah yang dah meninggal dunia, ada tuntutan dan 
tanggungjawab yang perlu kita buat…Tegasnya, selagi ada nyawa, ada kesempatan, 
ada kesedaran dan ada kemahuan, inshaAllah, kita boleh usahakan sesuatu…


Wasalam
Hub Islami

P/S
Renungilah bingkisan penting ini dengan lebih jelas melalui Buku  Wahai Ibu! 
Wahai Ayah!, 
Ia menceritakan segalanya tentang ibubapa dan kita, menurut kacamata Islam. 
 
Sila Klik Link Di bawah untuk Naskah Wahai Ibu! Wahai Ayah!
http://www.hubislami.info/promosi-buku-2.html


  

[Bicara-Remaja] Fwd: ayah bonda

2008-01-29 Terurut Topik remy talib
 
*http://www.youtube.com/watch?v=HqfHndpiTr0*http://www.youtube.com/watch?v=HqfHndpiTr0
ayah bonda tercinta 


http://www.geocities.com/r600603


[Non-text portions of this message have been removed]



[Bicara-Remaja] Fwd: jejakaotai10 sent you something from Dada.net: ayah dan ibu (erxist) on Dada.net

2008-01-23 Terurut Topik remy talib
   Hi [EMAIL PROTECTED]  [image:
jejakaotai10]http://my.dada.net/profile/N_aN4g9RYg9cIIDXIUz_Fj5guSPNyyAZ/jejakaotai10/
 
*jejakaotai10http://my.dada.net/profile/N_aN4g9RYg9cIIDXIUz_Fj5guSPNyyAZ/jejakaotai10/
* suggests  *ayah dan ibu
(erxist)http://my.dada.net/video/5206482/ayah-dan-ibu-(erxist)/
*  http://my.dada.net/video/5206482/ayah-dan-ibu-(erxist)/ kasih sayang
ayah dan ibu  Do you want to check or modify the suggestions you chose to
receive from Dada.net http://dada.net/?
Go here: Privacy Settings http://my.dada.net/cgi-bin/sn_my/privacy.chm


[Non-text portions of this message have been removed]



[Bicara-Remaja] Merancang Sukses Anak Sejak Dini - Ayah Edy

2007-12-27 Terurut Topik rahma.azhary
Percayakah anda bahwa setiap manusia yang dilahirkan sudah dibekali 
bakat oleh sang pencipta, sehingga sebenarnya kita semua membawa 
misi untuk apa dia dilahirkan ke dunia.  Lantas mengapa banyak 
diantara kita masih saja sulit menggali kemampuan anak kita yang 
jika ditemukan dan diasah secara benar akan menjadikan kesuksesan 
yang membahagiakan?  Bahkan sebaliknya, banyak anak-anak yang 
sebenarnya berbakat justru dianggap bermasalah oleh lingkungannya, 
termasuk kita Orang Tuanya.  Sebenarnya semenjak usia dini, kita 
sudah dapat melihat kemana arah kesuksesan anak.. Kita hanya perlu 
menggali dan memfasilitasinya.  Jika kita sudah dapat 
mengidentifikasinya sejak dini, maka biaya dan waktu yang dihabiskan 
untuk pendidikan anak-anak anda bukan menjadi pengeluaran yang sia-
sia tetapi akan menjadi investasi yang tepat.  Dengan demikian anak 
akan lebih unggul dalam persaingan bisnis yang semakin ketat di masa 
depan, bahkan dalam persaingan sumber daya manusia di  tingkat 
global mulai tahun 2010.

Kegiatan AMA-DKI, 19 January 2008
Seminar MERANCANG SUKSES ANAK SEJAK DINI
Pembicara: AYAH EDY - www.ayahedy.com
Hari/Tgl: Sabtu, 19 January 2008, Jam: 08.30 - 14.00
Tempat: Libra Room – Executive Club, Hotel Sultan - Jakarta

Ikuti seminar keluarga yang sangat bermanfaat:
•Menemukan cara-cara identifikasi bakat dan kemampuan anak anda.
•Pengetahuan yang mendalam tentang sekolah/pendidikan yang sesuai 
dengan kemampuan dan bakat anak anda.
•Mencegah pemaksaan pendidikan yang kurang cocok hingga berakibat 
anak salah jurusan.
•Serta berbagai ulasan dan pembahasan tentang pendidikan anak yang 
lebih tepat.

Investasi Rp. 400.000,- Termasuk Makan Siang
Peserta yg lunas sebelum 16-01-2008,
•Hanya Rp. 350.000,- + Bonus: 
-FREE Berlangganan Koran SINDO senilai Rp.49.000,-
-FREE 1 Kaleng Susu Prestine senilai Rp.55.000,-
-FREE Majalah Marketing/Franchise senilai Rp.22.500,-
-FREE Majalah WirausahaKeuangan senilai Rp.18.500,-
-FREE Batu Baterai ABC Alkaline senilai Rp.18.000,-
* Daftar 3 Orang, GRATIS peserta Ke-Empat

AYAH EDY
•Multiple Intelegent  Holistic Learning Practitioner
•President Director of Internasional School.
•Mendedikasikan diri sebagai Praktisi Pendidikan yg telah banyak 
membantu mulai anak  orang tua hingga sekolah yang bermasalah.
•Pendiri THE INDONESIAN STRONG FROM HOME.
•Menjadi Pembicara tetap di Smart 95.5 FM topik pendidikan anak  
keluarga. Sebagai pembicara diberbagai kalangan mulai kelompok  
arisan hingga perusahaan besar, serta seminar-seminar  workshop 
hampir diseluruh propinsi di Indonesia hingga Malaysia.
•Membuat CD audio tentang keluarga dan pendidikan anak.
•Penulis buku Ayah Edy, kenapa anak saya suka melawan dan sulit 
diatur?.

AMA Indonesia, Empower Your Growth  Success !! Lets be part of us…
Informasi, Sponsorship  Membership AMA-DKI:
- Sekretariat: Yenny 021-6192820/08164810667
- Email: [EMAIL PROTECTED] - Website: www.ama-dki.org
- Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/ama-dki