[Bicara-Remaja] AWEK KANTOI OLEH AYAH!!!
AWEK KEDAPATAN BILIK HOTEL OLEH AYAHNYA. JOM TENGOK SINI [Non-text portions of this message have been removed]
OOT; Kegelisahan Ibu dan Ayah
Assalamu'alaikum wr.wb Shahabat yang baik Semalam setelah shalat isya dan Tarawih sekitar jam 21.10 wib. Adik saya minta pinjam motor ma kakak. Dia mau ke Kota untuk cari baju lebaran. Karena ada aktivitas lain, saya dan kakak tidak bisa menemaninya. Jadi dia berangkat sendiri... Setelah dia berangkat, tidak ada kekhawatiran apa-apa. Karena kondisi sekarang, Alhamdulillah Aceh dah mulai aman. Dalam hatipun,kalau dia niatnya mau beli baju gak mungkin lama, paling jam 23.00 dah sampai kembali dirumah. Namun, entah mengapa? Saya belum pernah merasakan kegelisahan seperti ini sebelumnya. Ada perasaan was-was, gelisah dan risau pada diri saya. Jam 24.00 dia belum juga sampai dirumah. Berusaha untuk mengabaikan persaan gelisah ini (dengan EFT) agar saya lebih tenang. Afirmasi positifpun saya lakukan “InsyAllah adik saya pulang dengan selamat sampai dirumah”... Alhamdulillah, emosi saya mulai stabil dengan mengunakan Cara-cara terapi emosi yang saya pelajari. Namun tetap saja, untuk berbaring tidur belum bisa tenang. Dalam hati masih bertanya-tanya “Kemana adik saya belum pulang?”... Saat saya berbaring, tiba-tiba muncul pemahaman dan pengertian mendalam dari hati ini. “Beginilah rasa was-was, gelisah dan kerisauan ibu dan Ayah kepada anaknya”. Dulu waktu saya masih remaja. Sebelum Alhmarhum kedua orang tua dipanggil oleh Allah saat tsunami. Saya merasa risih dengan kepedulian ini. Padahal itulah KASIH SAYANG tiada pamrih. Yang hanya bisa dibayar dengan Taat, Patuh dan Berbakti kepada keduanya... “Ya Tuhan kami, ampunillah dosa kami, dosa Ibu dan Bapak kami. Dan sayangilah mereka berdua. Sebagaimana mereka berdua telah merawat, mendidik dan menyayangi kami waktu kami masih kecil.” Jam 00.45, Alhamdulillah dia sampai dengan selamat dirumah. Kegelisahan sayapun hilang, melihat dia kembali bersama baju lebarannya. Kemudian saya tanya “Akhi kok pulangnya terlambat dek?”. “Tadi duduk sama teman didepan, dari tadi sudah sampai kok?” jawabnya. Saya hanya mengingatkan “Lain kali pulang kerumah dulu ya”... Terima kasih ya Allah, Doa hamba engkau kabulkan Lambadeuk 8 september 2009 Rahmadsyah TrainerMind-Therapist I 081511448147 I Practitioner NLP Hypnosis www.rahmadsyah.co.cc I YM ; rahmad_aceh I www.facebook.com/rahmadsyah MELAYANI COACHING THERAPY Trauma (Traumaperkosaan,trauma ditinggal mati orang yang disayangi, traumadikhianati, traumabencana alam, trauma kecelakaan, trauma pascamelahirkan, traumahubungan cinta, trauma masa kecil),Phobia,Limiting Belief, Goal Setting, Stress, Depresi, Kecemasan,Kesedihan,Marah, Kecewa, Sulit mengambil keputusan, Tidak percayadiri, Motivasi,Kebiasaan buruk dan Emosi.
Sayang Ayah
Sayang Ayah By: agussyafii Ada Hadist yang saya suka, Baginda Nabi Muhamad SAW bersabda, 'Orang yang penuh cinta kasih akan dikasihi oleh Ar-Rahman (Allah SWT). Sayangilah yang ada di muka bumi niscaya engkau akan disayangi oleh yang ada di langit.' (Hadist Riwayat At-Tirmidzi). Hadist inilah yang memberikan saya semangat untuk mengungkapkan sayang saya untuk anak dan istri saya. Sepanjang hidup saya tidak pernah bapak saya mengatakan 'Aku sayang kamu..anakku.' Begitu beranjak dewasa maka terasa asing buat bapak saya untuk mengatakan itu pada saya. Namun begitu Hana putri saya terlahir dan beranjak mulai bisa mengucapkan kata-kata yang meluncur dibibirnya yang mungil adalah 'Hana, sayang ayah.' Bila saya mendengarkan ucapan Hana putri saya, 'Hana sayang ayah' dengan ekspresi wajahnya teramat lucu terasa ada yang menyentuh dilubuk hati saya yang paling dalam. Kebahagiaan sekaligus begitu mengharukan. Ungkapan Hana sayang ayah, begitu tulus. Pernah suatu hari sebelum saya berangkat kerja, saya kelupaan untuk berpamitan dengan istri saya dan Hana. Biasanya kalau saya berangkat, Hana cium tangan saya dan tidak lupa mengucapkan 'Hana sayang ayah.' Begitu motor melaju ditengah kepadatan jalan raya. melewati jalan ke arah Cipulir, motor yang saya kendarai tertabrak mobil dari belakang. Badan saya terpental. Motor berada dikolong mobil. Dalam kondisi tengah tersadar, air mata saya menetes. Teringat kata-kata Hana, 'Hana sayang Ayah.' Sejak kejadian itu setiap kali Hana mengatakan 'Hana sayang ayah' saya selalu menjawabnya, 'Ayah juga sayang Hana.' Terbayang kondisi yang terkapar, tidak tahu berapa lama usia. Saya hanya tidak ingin kehilangan momen untuk menyatakan sayang saya pada Hana putri saya. Bisa jadi ungkapan sayang itu adalah ungkapan yang terakhir kalinya. --- Jangan pernah lupa untuk mengungkapkan kasih sayang anda untuk orang yang anda cintai, bisa jadi perpisahan itu untuk selamanya. Wassalam, agussyafii --- Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum Amalia.' Kegiatan program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di http://agussyafii.blogspot.com atau http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12431
Kenangan Seorang Ayah
Kenangan Seorang Ayah By: agussyafii Di Rumah Amalia seringkali kami mengajarkan menulis sekalipun hanya satu atau dua baris tidaklah masalah yang paling penting anak-anak terbiasa melatih menuangkan pikiran dalam sebuah tulisan. Tulisan juga bisa sebagai terapi. Bagi anak-anak, tulisan adalah bentuk muhasabah atau refleksi dari perjalanan hidup. Pagi ini tanpa sengaja saya menemukan sebuah kertas yang berisi tulisan, berkali-kali saya membacanya, tak terasa air mata saya berlinang disaat membaca tulisan ini, sebagai seorang ayah tulisan ini menusuk hati, mampu menggores luka yang teramat dalam karena saya memahami kerinduan seorang anak kepada ayah yang dicintainya. Tulisan ini tanpa nama penulisnya. yang berjudul 'Kenangan Seorang Ayah.' 'Ayah selalu bilang sayang padaku tetapi ayah tidak menjaga kesehatan, membuat ayah menjadi sakit, kenapa yah? Aku juga mencintaimu, Aku tidak ingin ayah pergi. Jika aku menangis, siapa yang akan mengusap air mataku? Jika aku kangen, siapa yang memelukku? Ayah tidak pernah menjawab setiap kali aku bertanya, ayah hanya tersenyum. Hatiku perih, ayah. Semua kenangan itu, senyuman itu selalu membuat berlinang air mataku, tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya , karena aku rindu padamu..Ayah... aku rindu sekali padamu.. Wassalam, agussyafii Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum Amalia.' Kegiatan program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12431
Ayah
Ayah By: agussyafii Pada tahun 1992 di Olimpiade Barcelona yang mengejutkan dan menyedihkan pada saat Peter Karnaugh, ayah perenang AS, Ron Karnaugh, mendapat serangan jantung yang fatal. Lima hari kemudian, Ron tampil untuk berlomba dengan memakai topi ayahnya, yang ia sisihkan dengan hati-hati sebelum perlombaan dimulai. Tetapi mengapa ia memakai topi itu? Ia melakukannya sebagai penghormatan kepada ayahnya yang ia gambarkan sebagai sahabat terbaikku. Topi itu adalah topi yang dipakai ayahnya saat mereka memancing dan melakukan banyak hal bersama. Memakai topi itu adalah cara Ron untuk menghormati ayahnya karena telah mendampingi, menyemangati, dan mengarahkannya. Ketika Ron berenang, ia tidak didampingi ayahnya, namun ia terinspirasi oleh kenangan tentang ayahnya. Ada banyak cara untuk menghormati ayah kita, seperti yang dituturkan oleh Ibrahim Bin Syu'aib kepada Imam Shidiq. Ayah saya sudah tua dan sangat lemah, saya sendiri yang membawanya ke kamar kecil untuk buang hajat. Imam Shidiq menjawab, Kalo engkau bisa, lakukanlah segala sesuatu yang sulit dilakukannya, suapilah dia dengan tanganmu sendiri karena dihari kiamat kelak hal itu menjadi tameng yang dapat menjagamu dari api neraka. -- Ayah terbaik tidak hanya memberikan kita kehidupan, tetapi juga mengajarkan kita bagaimana menjalani kehidupan. Wassalam, Agussyafii -- Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program “Senyum Amalia.” Kegiatan program “Senyum Amalia” adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12431
[Bicara] Ketika Icha ingat Ayah
Ketika Icha ingat Ayah By: agussyafii Malam itu Icha menangis. ketika saya tanya kenapa Icha menangis. Katanya, sewaktu tadi dielus bunda rika jadi inget papah. Saya yakin bukan saya saja yang merasakan sedih dan teriris-iris hatinya melihat Icha menangis, istri dan hana juga ikut bersedih sebab tangisan itu menyayat hati. Icha, yuk kita berdoa buat papah. Semoga Alloh SWT senantiasa menyayangi papahnya Icha sebagaimana papahnya menyayangi Icha..Kata istri saya. Malam itu begitu syahdu, doa yang tulus dipanjatkan Icha dan kami sekeluarga. Doa yang dipanjatkan seorang anak tentunya sebuah kebahagiaan bagi seorang ayah yang telah meninggalkannya. Wassalam, agussyafii -- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Program Pendidikan Anak-anak Insan Mulia (Amalia) Program Pendidikan anak-anak dengan kasih sayang, silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.blogspot.com
[Bicara] Re: Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?
luar. Untuk hidup di dalam kenyataan. Sekali lagi, semua itu adalah ketentuan Tuhan yang universal sifatnya, atau dengan dengan kata lain semua itu menjadi hukum alam, yang hampir pasti akan membentuk hasil akhir dari pribadi-pribadi manusia. Pertanyaannya, jika secara spiritual fenomena kombinasi antara usia dan perubahan serta perkembangan fisik dan mental itu dianggap sebagai kondisi dan saat yang paling tepat untuk mengaktivasi berbagai konsep positif dan sistem keyakinan, tidakkah kondisi dan moment itu juga merupakan saat yang paling tepat baginya untuk memulai pengembangan diri untuk kepentingan duniawi? Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak untuk mulai memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana yang pilihan profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang baik atau tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan sesuai karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan keputusan di dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan kepemimpinan yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah pilihan sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau yang loyo? Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? Apakah ia lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan ia akan menjadi pedagang atau menjalankan restoran? Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi pada masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir hayat. Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu. Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai hal yang berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang ada di tangan kitalah kekuasaannya. Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini? Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan ibunya kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, tidak hanya bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. Apakah Anda menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? Atau Anda menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang tepat? Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh pembantu. Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang memanjakan anak, karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk menyenangkannya? Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak perlu bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa fenomena itu justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena menyia-nyiakan moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan? Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam berorganisasi atau berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka belum banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi berbisnis atau menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi diminta untuk masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah nilai yang tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi tercapainya gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat bahwa semua itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang berharga? Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai sangat baik bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan dunia bisnis? Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, telah mulai mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya bisnis sejak usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru negeri. Bagaimana dengan pemandangan ini? Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan permainan edukasi. Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, melengkapi sebuah ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan edukasi, dan kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan penyewaan komik serta majalah. Di sebuah SMP, selain belajar anak-anak juga menjalankan sebuah media majalah sekolah yang bukan cuma mading. Ada dewan redaksinya, ada reporter, fotografer dan wartawannya, ada yang mengurus ke percetakan dan ada bagian administrasinya. Mereka tidak hanya menjalankannya sebagai hobi atau ekstra kurikuler, melainkan sebuah bisnis yang nyata. Sebab mereka juga digaji walau ala kadarnya. Sebab mereka juga melakukan aktivitas pemasaran untuk iklan. Mereka juga berusaha keras untuk selalu menaikkan tiras. Di sebuah SMU, ada radio sekolah. Ada penyiar, ada announcer dan ada redaksinya. Mereka meeting dengan serius karena sebuah bisnis tentulah bicara uang. Mereka juga digaji dan dibayar sesuai kinerja. Mereka didorong untuk mandiri dan berdikari, mereka bahkan
Re: [Bicara] Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?
kenyataan. Sekali lagi, semua itu adalah ketentuan Tuhan yang universal sifatnya, atau dengan dengan kata lain semua itu menjadi hukum alam, yang hampir pasti akan membentuk hasil akhir dari pribadi-pribadi manusia. Pertanyaannya, jika secara spiritual fenomena kombinasi antara usia dan perubahan serta perkembangan fisik dan mental itu dianggap sebagai kondisi dan saat yang paling tepat untuk mengaktivasi berbagai konsep positif dan sistem keyakinan, tidakkah kondisi dan moment itu juga merupakan saat yang paling tepat baginya untuk memulai pengembangan diri untuk kepentingan duniawi? Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak untuk mulai memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana yang pilihan profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang baik atau tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan sesuai karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan keputusan di dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan kepemimpinan yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah pilihan sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau yang loyo? Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? Apakah ia lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan ia akan menjadi pedagang atau menjalankan restoran? Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi pada masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir hayat. Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu. Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai hal yang berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang ada di tangan kitalah kekuasaannya. Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini? Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan ibunya kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, tidak hanya bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. Apakah Anda menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? Atau Anda menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang tepat? Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh pembantu. Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang memanjakan anak, karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk menyenangkannya? Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak perlu bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa fenomena itu justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena menyia-nyiakan moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan? Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam berorganisasi atau berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka belum banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi berbisnis atau menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi diminta untuk masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah nilai yang tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi tercapainya gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat bahwa semua itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang berharga? Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai sangat baik bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan dunia bisnis? Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, telah mulai mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya bisnis sejak usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru negeri. Bagaimana dengan pemandangan ini? Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan permainan edukasi. Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, melengkapi sebuah ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan edukasi, dan kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan penyewaan komik serta majalah. Di sebuah SMP, selain belajar anak-anak juga menjalankan sebuah media majalah sekolah yang bukan cuma mading. Ada dewan redaksinya, ada reporter, fotografer dan wartawannya, ada yang mengurus ke percetakan dan ada bagian administrasinya. Mereka tidak hanya menjalankannya sebagai hobi atau ekstra kurikuler, melainkan sebuah bisnis yang nyata. Sebab mereka juga digaji walau ala kadarnya. Sebab mereka juga melakukan aktivitas pemasaran untuk iklan. Mereka juga berusaha keras untuk selalu menaikkan tiras. Di sebuah SMU, ada radio sekolah. Ada penyiar, ada announcer dan ada redaksinya. Mereka meeting dengan serius karena sebuah bisnis tentulah bicara uang. Mereka juga digaji dan dibayar sesuai kinerja. Mereka didorong untuk mandiri dan berdikari, mereka bahkan diupayakan untuk mulai mampu membiayai
[Bicara] Re: Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?
berbagai pilihan yang menjadi tanggung jawab pribadi secara mandiri. Kita, akhirnya bisa mengatakan bahwa usia akil baligh itu, adalah the second golden age. Usia batita dan balita adalah saat terbaik untuk meng-imprint berbagai proses awal pembelajaran secara internal. Kemudian, usia akil baligh adalah moment yang tepat untuk memperkenalkan mereka dengan dunia nyata dan dunia luar. Untuk hidup di dalam kenyataan. Sekali lagi, semua itu adalah ketentuan Tuhan yang universal sifatnya, atau dengan dengan kata lain semua itu menjadi hukum alam, yang hampir pasti akan membentuk hasil akhir dari pribadi-pribadi manusia. Pertanyaannya, jika secara spiritual fenomena kombinasi antara usia dan perubahan serta perkembangan fisik dan mental itu dianggap sebagai kondisi dan saat yang paling tepat untuk mengaktivasi berbagai konsep positif dan sistem keyakinan, tidakkah kondisi dan moment itu juga merupakan saat yang paling tepat baginya untuk memulai pengembangan diri untuk kepentingan duniawi? Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak untuk mulai memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana yang pilihan profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang baik atau tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan sesuai karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan keputusan di dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan kepemimpinan yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah pilihan sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau yang loyo? Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? Apakah ia lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan ia akan menjadi pedagang atau menjalankan restoran? Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi pada masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir hayat. Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu. Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai hal yang berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang ada di tangan kitalah kekuasaannya. Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini? Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan ibunya kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, tidak hanya bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. Apakah Anda menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? Atau Anda menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang tepat? Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh pembantu. Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang memanjakan anak, karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk menyenangkannya? Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak perlu bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa fenomena itu justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena menyia-nyiakan moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan? Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam berorganisasi atau berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka belum banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi berbisnis atau menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi diminta untuk masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah nilai yang tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi tercapainya gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat bahwa semua itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang berharga? Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai sangat baik bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan dunia bisnis? Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, telah mulai mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya bisnis sejak usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru negeri. Bagaimana dengan pemandangan ini? Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan permainan edukasi. Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, melengkapi sebuah ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan edukasi, dan kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan penyewaan komik serta majalah. Di sebuah SMP, selain belajar anak-anak juga menjalankan sebuah media majalah sekolah yang bukan cuma mading. Ada dewan redaksinya, ada reporter, fotografer dan wartawannya, ada yang mengurus ke percetakan dan ada bagian administrasinya. Mereka tidak hanya
Re: [Bicara] Re: Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?
yang berhasil di dunia dan di akhirat kelak. Itu sebabnya, moment akil baligh itu dianggap sebagai saat yang paling tepat untuk mengekspos dan meng-unleashed berbagai hukum, hak dan kewajiban, dan berbagai pilihan yang menjadi tanggung jawab pribadi secara mandiri. Kita, akhirnya bisa mengatakan bahwa usia akil baligh itu, adalah the second golden age. Usia batita dan balita adalah saat terbaik untuk meng-imprint berbagai proses awal pembelajaran secara internal. Kemudian, usia akil baligh adalah moment yang tepat untuk memperkenalkan mereka dengan dunia nyata dan dunia luar. Untuk hidup di dalam kenyataan. Sekali lagi, semua itu adalah ketentuan Tuhan yang universal sifatnya, atau dengan dengan kata lain semua itu menjadi hukum alam, yang hampir pasti akan membentuk hasil akhir dari pribadi-pribadi manusia. Pertanyaannya, jika secara spiritual fenomena kombinasi antara usia dan perubahan serta perkembangan fisik dan mental itu dianggap sebagai kondisi dan saat yang paling tepat untuk mengaktivasi berbagai konsep positif dan sistem keyakinan, tidakkah kondisi dan moment itu juga merupakan saat yang paling tepat baginya untuk memulai pengembangan diri untuk kepentingan duniawi? Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak untuk mulai memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana yang pilihan profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang baik atau tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan sesuai karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan keputusan di dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan kepemimpinan yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah pilihan sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau yang loyo? Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? Apakah ia lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan ia akan menjadi pedagang atau menjalankan restoran? Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi pada masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir hayat. Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu. Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai hal yang berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang ada di tangan kitalah kekuasaannya. Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini? Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan ibunya kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, tidak hanya bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. Apakah Anda menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? Atau Anda menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang tepat? Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh pembantu. Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang memanjakan anak, karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk menyenangkannya? Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak perlu bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa fenomena itu justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena menyia-nyiakan moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan? Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam berorganisasi atau berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka belum banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi berbisnis atau menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi diminta untuk masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah nilai yang tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi tercapainya gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat bahwa semua itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang berharga? Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai sangat baik bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan dunia bisnis? Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, telah mulai mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya bisnis sejak usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru negeri. Bagaimana dengan pemandangan ini? Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan permainan edukasi. Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, melengkapi sebuah ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan edukasi, dan kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan penyewaan komik
[Bicara] Ayah, Ibu, Gimana Kalo Aku Jual Kertas Fel?
pengembangan diri untuk kepentingan duniawi? Tidakkah itu juga merupakan saat yang paling tepat, bagi si anak untuk mulai memahami mana kreatifitas yang bagus dan yang tidak? Mana yang pilihan profesi masa depan yang cocok dan yang tidak? Mana profesi yang baik atau tidak baginya? Mana peluang bisnis dan usaha yang menguntungkan sesuai karakter pribadi atau tidak? Bagaimana memahami sebuah pilihan keputusan di dunia nyata berdampak baik atau buruk? Bagaimana sebuah pilihan kepemimpinan yang dilakoninya berpengaruh positif atau negatif? Apakah sebuah pilihan sikap akan menjadikannya sebagai pribadi yang tahan banting atau yang loyo? Manakah yang cocok baginya sebagai karyawan atau entrepreneur? Apakah ia lebih baik jadi seniman atau orang kantoran? Apkah di masa depan ia akan menjadi pedagang atau menjalankan restoran? Ingatlah sekali lagi, hukum alamnya adalah; apapun yang terjadi pada masa-masa itu, cenderung akan melekat sangat kuat sampai akhir hayat. Bagaimana dewasanya, sangat terpengaruh oleh moment dan masa itu. Sekarang, mari kita refleksikan cara berpikir di atas ke berbagai hal yang berlangsung di sekitar kita, atau bahkan pada berbagai hal yang ada di tangan kitalah kekuasaannya. Bagaimana Anda melihat dan menyikapi semua fenomena ini? Seorang anak kelas empat SD, sambil sekolah berjualan jus buatan ibunya kepada teman-temannya. Seorang anak lain yang kelas lima SD, tidak hanya bertukar-menukar kertas fel dengan teman-temannya, melainkan membisniskannya dengan keuntungan seratus dua ratus rupiah. Apakah Anda menyikapinya sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengada-ada? Atau Anda menyikapinya sebagai sebuah proses pembelajaran di moment yang tepat? Seorang anak kelas dua SMP, sarapan paginya masih disuapi oleh pembantu. Apakah menurut Anda, itu adalah sebuah kewajaran tentang memanjakan anak, karena orangtuanya sudah bersusah payah bekerja untuk menyenangkannya? Apakah menurut Anda anak itu memang semestinya begitu dan tidak perlu bersusah payah seperti orang tuanya? Atau Anda melihat bahwa fenomena itu justru akan mengkibatkan kelumpuhannya di masa depan karena menyia-nyiakan moment paling tepat untuk mencetak keberhasilan? Anak-anak SMU dihindarkan dari menyibukkan diri dalam berorganisasi atau berwirausaha, kecuali apa yang menjadi ekstrakurikulernya. Mereka belum banyak dianjurkan (mungkin malah tidak dianjurkan) menyambi berbisnis atau menjalankan pola-pola entrepreneuship. Mahasiswa dan mahasiswi diminta untuk masuk mengurung diri di dalam kamar saja. Belajarlah, carilah nilai yang tinggi. Apakah menurut Anda itu adalah sebuah keharusan demi tercapainya gelar dan perbaikan hidup di masa depan? Atau Anda bisa melihat bahwa semua itu adalah penundaan atau bahkan sebentuk kehilangan moment yang berharga? Atau, Anda bisa melihat bagaimana mereka yang lulus dengan nilai sangat baik bisa jadi justru tergagap-gagap saat menghadapi dunia kerja dan dunia bisnis? Para nabi, sebagai contoh manusia-manusia sukses dan berhasil, telah mulai mandiri dan berdikari dengan pengembangan diri dan dengan upaya bisnis sejak usia belasan. Menggembala kambing, atau berdagang ke penjuru negeri. Bagaimana dengan pemandangan ini? Seorang ayah, menimbuni anaknya dengan berbagai buku dan permainan edukasi. Semata-mata hanya untuk anaknya. Seorang ayah yang lain, melengkapi sebuah ruangan di rumahnya dengan seribu buku, berbagai permainan edukasi, dan kemudian mendorong anaknya untuk mau menekuni dan mengelola sebuah perpustakaan mini, learning club, pusat pertukaran buku, dan penyewaan komik serta majalah. Di sebuah SMP, selain belajar anak-anak juga menjalankan sebuah media majalah sekolah yang bukan cuma mading. Ada dewan redaksinya, ada reporter, fotografer dan wartawannya, ada yang mengurus ke percetakan dan ada bagian administrasinya. Mereka tidak hanya menjalankannya sebagai hobi atau ekstra kurikuler, melainkan sebuah bisnis yang nyata. Sebab mereka juga digaji walau ala kadarnya. Sebab mereka juga melakukan aktivitas pemasaran untuk iklan. Mereka juga berusaha keras untuk selalu menaikkan tiras. Di sebuah SMU, ada radio sekolah. Ada penyiar, ada announcer dan ada redaksinya. Mereka meeting dengan serius karena sebuah bisnis tentulah bicara uang. Mereka juga digaji dan dibayar sesuai kinerja. Mereka didorong untuk mandiri dan berdikari, mereka bahkan diupayakan untuk mulai mampu membiayai hidupnya sendiri sedini mungkin. Tiga contoh terakhir baru terlintas di angan-angan saya saja. Akan tetapi, bagaimanakah Anda menyikapinya. Apakah itu mengada-ada? Apakah itu penyelewengan dunia pendidikan? Atau bahkan sebentuk eksploitasi anak? Atau, Anda mulai melihatnya sebagai sebuah upaya memanfaatkan moment yang paling tepat bagi mereka, karena Anda tahu bahwa moment itu jelas tak akan terulang kembali. Bagaimana Anda melihat Mark Zuckerberg, si pemilik Facebook yang masih teramat muda dengan sebuah perusahaan bernilai 500 triliun rupiah? Bagaimana Anda melihat Bill Gates atau Adam Khoo yang mendapatkan satu juta
[Bicara] Mulai Hari Ini Icha Punya Ayah
Mulai Hari Ini Icha Punya Ayah By: agussyafii Malam itu Icha bercerita pada kami (saya, istri hana, putri saya) bahwa dirinya sehabis olah raga icha membeli nasi uduk. Bunda, icha tadi makan nasi uduk dua bungkus. beli cuman satu, sama nenek penjualnya ditambah satu lagi karena icha anak yatim..kata Icha dengan polosnya. Melihat wajah Icha ada rasa haru menghinggapi diri saya, Icha mulai hari ini Icha punya ayah. Pak agus, ayahnya Icha. Jika ada orang yang memberikan sesuatu karena Icha anak yatim tidak usah diterima, katakan terima kasih. Icha minta ama ayah apa yang diperlukan ya.. Mata Icha berbinar-binar. Wajahnya terlihat senyumannya yang manis. Sejak Icha tinggal bersama kami nilai sekolah membaik dan yang paling penting memunculkan rasa percaya diri. banyak asumsi dimasyarakat bahwa memberikan uang kepada anak yatim seolah semua masalah selesai. Bahkan persepsi memberikan materi secara tunai bukan hanya tidak mendidik bagi anak-anak yatim namun juga merusak mentalitas anak-anak. Anak-anak yatim membutuhkan kasih sayang dan perhatian orang tua. kasih sayang dan perhatian kami sebagai orang tua kami wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Setiap kali Icha berangkat sekolah istri saya selalu membekali dengan makanan agar Icha tidak jajan disekolah bahkan mengajarkan untuk berbagi dengan teman-temannya dengan seperti itu Icha tidak lagi menjadi obyek belas kasihan orang-orang disekitarnya. Pagi tadi ketika saya mengantar Icha ke sekolah, saya bertemu dengan seorang teman lama tak pernah berjumpa. Duduk Di depan motor hana, duduk dibelakang Icha. teman bertanya, Mas agus, kemana? Mau mengantar Icha ke sekolah.. Loh, anaknya sudah gede ya..kelas berapa?katanya. Iya, ini anak saya, kelas V SD.. jawab saya. wajah Icha tersenyum saat teman berpamitan. Icha memeluk erat, motor melaju menuju sekolah bersama ayah dan Hana, adiknya. hati saya bertekad, mulai sekarang Icha punya ayah, tidak ada airmata yang mengalir, tidak ada duka, tidak ada belas kasihan, ayah akan selalu melindungi Icha. Kata saya dalam hati. -- Ya Alloh, Izinkan kami mencintaiMu hanya karenaMu, Jadikanlah cintaMu menerangi hidup kami dan anak-anak kami supaya kelak mereka menjadi anak yang sholeh dan mencintaiMu hanya karenaMu (doa seorang ayah). Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye kegiatan Untukmu Ananda. kegiatan Untukmu Ananda. Kegiatan memuliakan anak-anak yatim. Pada tanggal 14 Februari 2009. selanjutnya silahkan kirimkan dukungan dan kepedulian anda kepada Untukmu Ananda di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.blogspot.com
Re: [Bicara] Archy Kangen Ayah
Pencerahan dari Bung Agus, yang sangat menyentuh hati Saya, Teringat Ayah yang sudah Tua tapi tetap semangat nun jauh di Bugis. Anandamu belum banyak berbuat kepadamu Ayahanda Tercinta. Andi Taslim di Perantauan.. Taufik Arifin wrote: Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin.blogspot.com http://taufikarifin.blogspot.com/ http://lifeandgeneral.blogspot.com http://asuransioto.blogspot.com/ --- On *Thu, 12/11/08, agussyafii /agussya...@yahoo.com/* wrote: From: agussyafii agussya...@yahoo.com Subject: [Bicara] Archy Kangen Ayah To: bicara@yahoogroups.com Date: Thursday, December 11, 2008, 12:22 AM Archy Kangen Ayah By: agussyafii Achy umurnya beda setahun lebih tua dari Hana putri saya. Archy sekolah TK di TK Annur. Sore itu Archy sedang sedang mengaji Iqro. Istri saya mengajarnya bersama juga anak-anak yang lain. Ditengah asyik belajar terdengar suara Archy, Archy kangen ayah. Nampak semua terdiam. Archy matanya yang bening itu meneteskan air mata. katanya, Archy mau ketemu ayah. Istri saya bingung bagaimana caranya untuk ketemu ayahnya sebab ayahnya sudah tiada. Akhirnya ibunya Archy datang. Lalu Archy di gendongnya. Ibunya bercerita bahwa Archy suka kangen dengan ayahnya makanya ibu Archy selalu mengajak ke makam ayah Archy. Disana Archy melepas kerinduan kepada sang ayah. Mendengar penuturan Ibunya Archy tak kuasa saya menahan air mata. Anak sekecil itu memiliki rasa kerinduan seorang ayah. dalam hati saya berdoa buat Archy, Ya Alloh kuatkanlah hati Archy agar kelak Archy menjadi anak yang sholehah dan tegar dalam menjalani hidup ini. - saya mengajak teman-teman sebagai rasa syukur kita yang masih diberikan nikmat oleh Alloh SWT untuk membuat anak-anak yatim disekitar kita tersenyum bahagia, semoga Alloh SWT membahagiakan kita di dunia dan akhirat, juga membuat kita tersenyum di akhirat kelak. Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Cintai Anak yatim, Cintai Ananda Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii. blogspot. com http://agussyafii.blogspot.com/ atau sms 087 8777 12 431
{Disarmed} SEMOGA CEPAT SEMBUH Re: [Bicara] Archy Kangen Ayah
Dear Mas Taufik Doa saya :Semoga Putranya cepat Sembuh Dan untuk Mas Dan Keluarga diberi ketabahan dan kesabaran. Salam Hari Subgya www.bisnispartner.com - Original Message - From: Taufik Arifin To: bicara@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 11, 2008 12:46 PM Subject: Re: [Bicara] Archy Kangen Ayah Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin.blogspot.com http://lifeandgeneral.blogspot.com --- On Thu, 12/11/08, agussyafii agussya...@yahoo.com wrote: From: agussyafii agussya...@yahoo.com Subject: [Bicara] Archy Kangen Ayah To: bicara@yahoogroups.com Date: Thursday, December 11, 2008, 12:22 AM Archy Kangen Ayah By: agussyafii Achy umurnya beda setahun lebih tua dari Hana putri saya. Archy sekolah TK di TK Annur. Sore itu Archy sedang sedang mengaji Iqro. Istri saya mengajarnya bersama juga anak-anak yang lain. Ditengah asyik belajar terdengar suara Archy, Archy kangen ayah. Nampak semua terdiam. Archy matanya yang bening itu meneteskan air mata. katanya, Archy mau ketemu ayah. Istri saya bingung bagaimana caranya untuk ketemu ayahnya sebab ayahnya sudah tiada. Akhirnya ibunya Archy datang. Lalu Archy di gendongnya. Ibunya bercerita bahwa Archy suka kangen dengan ayahnya makanya ibu Archy selalu mengajak ke makam ayah Archy. Disana Archy melepas kerinduan kepada sang ayah. Mendengar penuturan Ibunya Archy tak kuasa saya menahan air mata. Anak sekecil itu memiliki rasa kerinduan seorang ayah. dalam hati saya berdoa buat Archy, Ya Alloh kuatkanlah hati Archy agar kelak Archy menjadi anak yang sholehah dan tegar dalam menjalani hidup ini. - saya mengajak teman-teman sebagai rasa syukur kita yang masih diberikan nikmat oleh Alloh SWT untuk membuat anak-anak yatim disekitar kita tersenyum bahagia, semoga Alloh SWT membahagiakan kita di dunia dan akhirat, juga membuat kita tersenyum di akhirat kelak. Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Cintai Anak yatim, Cintai Ananda Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii. blogspot. com atau sms 087 8777 12 431
[Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
Mas taufik, berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang virus chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa bermain dan berkumpul bersama keluarga.. salam untuk putra tercinta ya mas.. Wassalam, agussyafii --- In bicara@yahoogroups.com, Taufik Arifin taufikari...@... wrote: Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin.blogspot.com http://lifeandgeneral.blogspot.com
[Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
Semoga anak mas Taufik, segera disembuhkan Allah SWT Amien.. Posted by: Taufik Arifin taufikari...@yahoo.com taufikarifin Wed Dec 10, 2008 11:41 pm (PST) Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin.blogspot.com http://lifeandgeneral.blogspot.com --- On Thu, 12/11/08, agussyafii agussya...@yahoo.com wrote: From: agussyafii agussya...@yahoo.com
[Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
Mas Taufik, Semoga cepat sembuh, dan ceria kembali. Ikhwan Sopa --- In bicara@yahoogroups.com, agussyafii agussya...@... wrote: Mas taufik, berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang virus chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa bermain dan berkumpul bersama keluarga.. salam untuk putra tercinta ya mas.. Wassalam, agussyafii --- In bicara@yahoogroups.com, Taufik Arifin taufikarifin@ wrote: Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin.blogspot.com http://lifeandgeneral.blogspot.com
Re: [Bicara] Archy Kangen Ayah
Setuju mas Taslim, Ayah saya sudah beberapa tahun terakhir penglihatannya ada gangguan glukoma. Sedih saya melihatnya tidak bisa berbuat banyak untuk membantu menyembuhkan. Tapi sampai saat ini Ayah saya tetap seorang ayah yang saya banggakan. Teringat waktu masih kecil dulu, walaupun pekerjaan beliau hanya sebagai kernet truk, kernet bus, sesekali jadi kondektur bus, tidak terlihat sedikitpun penyesalan menjalankan pekerjaan itu demi kami anak2nya. Saya juga teringat tiap beberapa malam harus menemui Ayah di terminal bus hanya untuk menjemput uang dapur buat ibu kalau Ayah gak bisa pulang malam itu, atau mengantarkan Ayah malam-malam ke pull bus agar sepeda yang cuman satu2nya bisa saya pakai buat ke sekolah. H.. kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan. Sangat manis... Untuk Ayahku tercinta, maafkan anakmu ini tidak bisa berbuat banyak, kecuali menyisihkan tiap kali menerima rejeki pemberianNya. Hanya doa-doa tiap kali sholat saja yang bisa banyak ananda berikan. Semoga Gusti Allah memberikan balasan yang setimpal buat Ayah. Agus Supriyanto 2008/12/11 Andi Taslim trainin...@johnnyandrean.com Pencerahan dari Bung Agus, yang sangat menyentuh hati Saya,Teringat Ayah yang sudah Tua tapi tetap semangat nun jauh di Bugis. Anandamu belum banyak berbuat kepadamu Ayahanda Tercinta. Andi Taslim di Perantauan..
Re: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
Pak Ikhwan, Terima kasih atas do'anya. Semoga my son cepat pulih dan ceria kembali. Salam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin.blogspot.com http://lifeandgeneral.blogspot.com --- On Thu, 12/11/08, Ikhwan Sopa ikhwan.s...@gmail.com wrote: From: Ikhwan Sopa ikhwan.s...@gmail.com Subject: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah To: bicara@yahoogroups.com Date: Thursday, December 11, 2008, 10:23 PM Mas Taufik, Semoga cepat sembuh, dan ceria kembali. Ikhwan Sopa --- In bic...@yahoogroups. com, agussyafii agussyafii@ ... wrote: Mas taufik, berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang virus chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa bermain dan berkumpul bersama keluarga.. salam untuk putra tercinta ya mas.. Wassalam, agussyafii --- In bic...@yahoogroups. com, Taufik Arifin taufikarifin@ wrote: Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin .blogspot. com http://lifeandgener al.blogspot. com
Re: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
maap OOT dikit.. Saya jg turut mendoakan semoga anak Pak Taufik cepat sehat ya :) Regards, Erika join www.otofriends.com | Community Gathering Place, start from Indonesia bisa chatting lewat web juga! Dijamin cepat, server Indonesia.. ratusan telah bergabung, mungkinkah ada kenalan kamu? --- On Fri, 12/12/08, Agung Yulianto agung...@gmail.com wrote: From: Agung Yulianto agung...@gmail.com Subject: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah To: bicara@yahoogroups.com Date: Friday, December 12, 2008, 7:27 AM Semoga anak mas Taufik, segera disembuhkan Allah SWT Amien.. Posted by: Taufik Arifin taufikarifin@ yahoo.com taufikarifinWed Dec 10, 2008 11:41 pm (PST)Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin .blogspot. com http://lifeandgener al.blogspot. com --- On Thu, 12/11/08, agussyafii agussya...@yahoo. com wrote: From: agussyafii agussya...@yahoo. com
Re: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
Dear Mas Taufik, Semoga anak terkasih lekas sembuh, Salam doa - Original Message - From: Ikhwan Sopa To: bicara@yahoogroups.com Sent: Friday, December 12, 2008 10:23 AM Subject: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah Mas Taufik, Semoga cepat sembuh, dan ceria kembali. Ikhwan Sopa --- In bicara@yahoogroups.com, agussyafii agussya...@... wrote: Mas taufik, berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang virus chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa bermain dan berkumpul bersama keluarga.. salam untuk putra tercinta ya mas.. Wassalam, agussyafii --- In bicara@yahoogroups.com, Taufik Arifin taufikarifin@ wrote: Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin.blogspot.com http://lifeandgeneral.blogspot.com __ NOD32 3665 (20081204) Information __ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com
Bls: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
salam..mas taufik, saya juga mendoakan semoga anaknya mas taufik segera sembuh dan bisa bermain lagi seceria biasanya..amin.. --- Pada Jum, 12/12/08, Ikhwan Sopa ikhwan.s...@gmail.com menulis: Dari: Ikhwan Sopa ikhwan.s...@gmail.com Topik: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah Kepada: bicara@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 12 Desember, 2008, 10:23 AM Mas Taufik, Semoga cepat sembuh, dan ceria kembali. Ikhwan Sopa --- In bic...@yahoogroups. com, agussyafii agussyafii@ ... wrote: Mas taufik, berkali-kali saya membaca emailnya mas taufik saya baru paham bahwa putra mas taufik sedang berbaring dirumah sakit karena terserang virus chikungunya. saya berdoa semoga putra mas taufik sehat kembali, bisa bermain dan berkumpul bersama keluarga.. salam untuk putra tercinta ya mas.. Wassalam, agussyafii --- In bic...@yahoogroups. com, Taufik Arifin taufikarifin@ wrote: Mas Agus... Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera setelah kirim e-mail langsung berangkat. Wassalam, Taufik Arifin LG Risk Services We serve All Risks office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 http://taufikarifin .blogspot. com http://lifeandgener al.blogspot. com Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
[Bicara] Archy Kangen Ayah
Archy Kangen Ayah By: agussyafii Achy umurnya beda setahun lebih tua dari Hana putri saya. Archy sekolah TK di TK Annur. Sore itu Archy sedang sedang mengaji Iqro. Istri saya mengajarnya bersama juga anak-anak yang lain. Ditengah asyik belajar terdengar suara Archy, Archy kangen ayah. Nampak semua terdiam. Archy matanya yang bening itu meneteskan air mata. katanya, Archy mau ketemu ayah. Istri saya bingung bagaimana caranya untuk ketemu ayahnya sebab ayahnya sudah tiada. Akhirnya ibunya Archy datang. Lalu Archy di gendongnya. Ibunya bercerita bahwa Archy suka kangen dengan ayahnya makanya ibu Archy selalu mengajak ke makam ayah Archy. Disana Archy melepas kerinduan kepada sang ayah. Mendengar penuturan Ibunya Archy tak kuasa saya menahan air mata. Anak sekecil itu memiliki rasa kerinduan seorang ayah. dalam hati saya berdoa buat Archy, Ya Alloh kuatkanlah hati Archy agar kelak Archy menjadi anak yang sholehah dan tegar dalam menjalani hidup ini. - saya mengajak teman-teman sebagai rasa syukur kita yang masih diberikan nikmat oleh Alloh SWT untuk membuat anak-anak yatim disekitar kita tersenyum bahagia, semoga Alloh SWT membahagiakan kita di dunia dan akhirat, juga membuat kita tersenyum di akhirat kelak. Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Cintai Anak yatim, Cintai Ananda Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431
[Bicara] Motivation of The Day : Saya Ingin Seperti Ayah
Suatu hari suami saya rapat dengan beberapa rekan bisnisnya yang kebetulan mereka sudah mendekati usia 60 tahun dan dikaruniai beberapa orang cucu. Di sela-sela pembicaraan serius tentang bisnis, para kakek yang masih aktif itu sempat juga berbagi pengalaman tentang kehidupan keluarga di masa senja usia. Suami saya yang kebetulan paling muda dan masih mempunyai anak balita, mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, dan untuk itu saya merasa berterima kasih kepada rekan-rekan bisnisnya tersebut. Mengapa? Inilah kira-kira kisah mereka. Salah satu dari mereka kebetulan akan ke Bali untuk urusan bisnis, dan minta tolong diatur tiket kepulangannya melalui Surabaya karena akan singgah kerumah anaknya yang bekerja di sana. Di situlah awal pembicaraan menyimpang dimulai. Ia mengeluh, Susah anak saya ini, masak sih untuk bertemu bapaknya saja sulitnya bukan main. Kalau saya telepon dulu, pasti nanti dia akan berkata jangan datang sekarang karena masih banyak urusan. Lebih baik datang saja tiba-tiba, yang penting saya bisa lihat cucu. Kemudian itu ditimpali oleh rekan yang lain. Kalau Anda jarang bertemu dengan anak karena beda kota, itu masih dapat dimengerti, katanya. Anak saya yang tinggal satu kota saja, harus pakai perjanjian segala kalau ingin bertemu. Saya dan istri kadang-kadang merasa begitu kesepian, karena kedua anak saya jarang berkunjung, paling-paling hanya telepon. Ada lagi yang berbagi kesedihannya, ketika ia dan istrinya mengengok anak laki-lakinya, yang istrinya baru melahirkan di salah satu kota di Amerika. Ketika sampai dan baru saja memasuki rumah anaknya, sang anak sudah bertanya, Kapan Ayah dan Ibu kembali ke Indonesia? Bayangkan! Kami menempuh perjalanan hampir dua hari, belum sempat istirahat sudah ditanya kapan pulang. Apa yang digambarkan suami saya tentang mereka, adalah rasa kegetiran dan kesepian yang tengah melanda mereka di hari tua. Padahal mereka adalah para profesional yang begitu berhasil dalam kariernya. Suami saya bertanya, Apakah suatu saat kita juga akan mengalami hidup seperti mereka? Untuk menjawab itu, saya sodorkan kepada suami saya sebuah syair lagu berjudul Cat's In the Cradle karya Harry Chapin. Beberapa cuplikan syair tersebut saya terjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia agar relevan untuk konteks Indonesia. Serasa kemarin ketika anakku lahir dengan penuh berkah. Aku harus siap untuknya, sehingga sibuk aku mencari nafkah sampai 'tak ingat kapan pertama kali ia belajar melangkah. Pun kapan ia belajar bicara dan mulai lucu bertingkah. Namun aku tahu betul ia pernah berkata, Aku akan menjadi seperti Ayah kelak Ya betul aku ingin seperti Ayah kelak Ayah, jam berapa nanti pulang? Aku tak tahu 'Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama Ketika saat anakku ulang tahun yang kesepuluh; Ia berkata, Terima kasih atas hadiah bolanya Ayah, wah ... kita bisa main bola bersama. Ajari aku bagaimana cara melempar bola Tentu saja 'Nak, tetapi jangan sekarang, Ayah banyak pekerjaan sekarang Ia hanya berkata, Oh Ia melangkah pergi, tetapi senyumnya tidak hilang, seraya berkata, Aku akan seperti ayahku. Ya, betul aku akan sepertinya Ayah, jam berapa nanti pulang? Aku tak tahu 'Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan tentu aja kita akan mempunyai waktu indah bersama Suatu saat anakku pulang ke rumah dari kuliah; Begitu gagahnya ia, dan aku memanggilnya, Nak, aku bangga sekali denganmu, duduklah sebentar dengan Ayah Dia menengok sebentar sambil tersenyum, Ayah, yang aku perlu sekarang adalah meminjam mobil, mana kuncinya? Sampai bertemu nanti Ayah, aku ada janji dengan kawan Nak, jam berapa nanti pulang? Aku tak tahu 'Yah, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama Aku sudah lama pensiun, dan anakku sudah lama pergi dari rumah; Suatu saat aku meneleponnya. Aku ingin bertemu denganmu, Nak Ia bilang, Tentu saja aku senang bertemu Ayah, tetapi sekarang aku tidak ada waktu. Ayah tahu, pekerjaanku begitu menyita waktu, dan anak-anak sekarang sedang flu. Tetapi senang bisa berbicara dengan Ayah, betul aku senang mendengar suara Ayah Ketika ia menutup teleponnya, aku sekarang menyadari; Dia tumbuh besar persis seperti aku; Ya betul, ternyata anakku aku banget. Rupanya prinsip investasi berlaku pula pada keluarga dan anak. Seorang investor yang berhasil mendapatkan return yang tinggi, adalah yang selalu peduli dan menjaga apa yang diinvestasikannya. Saya sering melantunkan cuplikan syair tersebut dalam bahasa aslinya, I'm gonna be like you, Dad, you know I'm gonna be like you, kapan saja ketika suami saya sudah mulai melampaui batas kesibukannya. Sumber: Anonymous Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di : http://www.beraniegagal.com Salam Sukses, M. Rian Rahardi # KeuanganPribadi.Com http://www.keuanganpribadi.com/?id=misterryan P Please consider the environment before printing
{ BICARA-MUSLIM} Bagaimana Isi Hati Ibu Ayah Kita?
Assalamualaikum Tuan Puan Budiman Seorang ibu tua yang saya temui di Terminal Bas selatan Tanahair, sewaktu menunggu bas Eagle jam 8.30 mlm ke Kuala Lumpur, berbual sambil bercerita. Perbualan yang menyuntik keinsafan, berkisar tentang hati seorang ibu… Dah tua-tua begini, kerjanya, susah hati saja nak, katanya pendek. Makcik susah hati mengenangkan anak-anak makcik. Anak bongsu makcik jarang sangat kirim berita. Dia dah lama di London. Makcik risau sangat tentang dia. Dah berkali-kali makcik suruh dia balik, kerja je dekat sini, senang. Tak juga dia dengar.. Abangnya ada, tapi tak ambil kisah sangat. Dia kerja besar, orang besar Universiti. Sibuk sangat dengan kerja dan keluarga dia… Hidup makcik taklah susah, tapi hmm entahlah, makcik pun tak tahu nak cakap macamana. Entah esok, entah lusa, makcik tak de. Ibu tua itu terdiam lama… Pasti ibu tua itu tidak keseorangan terperosok dalam alunan perasaan sedemikian. Tidak sedikit ibu ayah yang sugul, susah hati, kecil hati, terkilan akibat seribu satu macam perkara dan peristiwa yang berkait dengan hal anak-anak. Anak-anak yang dulunya dididik dengan penuh tanggungjawab, kini sudah dewasa. Mereka sudah pun bekerja, ada yang sudah berkeluarga, punya isteri, suami dan anak-anak. Mereka sudah miliki kehidupan sendiri. Namun, mungkin dek kerana sibuk dengan kerjaya, keluarga dan tuntutan kehidupan kini, ada adab-adab terhadap ibubapa yang kita abaikan, ada cacat cela yang tumbuh dalam hubungan kita dengan ibu dan ayah. Akibat kealpaan itu, hati dan perasaan halus ibu dan ayah mungkin terguris. Tinggallah ibu ayah seakan terbiar sepi dan terlonta-lonta membendung perit perasaan yang sukar orang lain nak faham. Rupanya, cabaran ketaatan dan berbuat baik terhadap ibubapa datang lebih hebat sewaktu mereka dah tua dan kita dah dewasa dan berkeluarga. Kadang-kadang kita terlepas pandang, tak perasan, tak kisah atau rasa semua dah ok. Makan minum ada, pakaian semua cukup, tempat tinggal bagus…kira ok dah…Tetapi jauh di sudut jiwanya, mungkin ada kekosongan yang tidak terisi dgn perkara makan dan minum, mungkin ada nilai kasih sayang dan hormat yang kita abaikan pada mereka… Bagaimana Sikap Kita? Ada baik kiranya kita duduk sejenak memikirkan di mana kita dalam soal ini. Kita suluh kembali perlakuan dan sikap kita terhadap ibu dan ayah.. Hal ini amat penting kerana : 1. Ia ada hubungkait dengan kebahagiaan dunia dan akhirat kita. Redha Ibubapa pintu keredhaan Allah dan Syurga yang penuh kenikmatan itu letaknya di bawah tapak kaki ibu. 2. Kita akan tua juga. Masa berlari pantas, kita akan mengambil usia tua ibu ayah dan rentak perasaan orang-orang tua. Anak-anak akan ambil tempat kita. Kita akan lebih faham perasaan ibu ayah bila kita berada d tempat mereka. 3. Bagaimana kita melayan ibu ayah kita, anak-anak kita tengok saja. Tak payah diajar, mereka akan copy semuanya dan install dalam memori mereka. Waktu kita dah tua nanti, mereka repeat saja. Sementara ibu dan ayah masih ada, kita masih belum terlewat, kesempatan ini jangan dipersiakan. Bagi ibu ayah yang dah meninggal dunia, ada tuntutan dan tanggungjawab yang perlu kita buat…Tegasnya, selagi ada nyawa, ada kesempatan, ada kesedaran dan ada kemahuan, inshaAllah, kita boleh usahakan sesuatu… Wasalam Hub Islami P/S Renungilah bingkisan penting ini dengan lebih jelas melalui Buku Wahai Ibu! Wahai Ayah!, Ia menceritakan segalanya tentang ibubapa dan kita, menurut kacamata Islam. Sila Klik Link Di bawah untuk Naskah Wahai Ibu! Wahai Ayah! http://www.hubislami.info/promosi-buku-2.html
[Bicara-Remaja] Fwd: ayah bonda
*http://www.youtube.com/watch?v=HqfHndpiTr0*http://www.youtube.com/watch?v=HqfHndpiTr0 ayah bonda tercinta http://www.geocities.com/r600603 [Non-text portions of this message have been removed]
[Bicara-Remaja] Fwd: jejakaotai10 sent you something from Dada.net: ayah dan ibu (erxist) on Dada.net
Hi [EMAIL PROTECTED] [image: jejakaotai10]http://my.dada.net/profile/N_aN4g9RYg9cIIDXIUz_Fj5guSPNyyAZ/jejakaotai10/ *jejakaotai10http://my.dada.net/profile/N_aN4g9RYg9cIIDXIUz_Fj5guSPNyyAZ/jejakaotai10/ * suggests *ayah dan ibu (erxist)http://my.dada.net/video/5206482/ayah-dan-ibu-(erxist)/ * http://my.dada.net/video/5206482/ayah-dan-ibu-(erxist)/ kasih sayang ayah dan ibu Do you want to check or modify the suggestions you chose to receive from Dada.net http://dada.net/? Go here: Privacy Settings http://my.dada.net/cgi-bin/sn_my/privacy.chm [Non-text portions of this message have been removed]
[Bicara-Remaja] Merancang Sukses Anak Sejak Dini - Ayah Edy
Percayakah anda bahwa setiap manusia yang dilahirkan sudah dibekali bakat oleh sang pencipta, sehingga sebenarnya kita semua membawa misi untuk apa dia dilahirkan ke dunia. Lantas mengapa banyak diantara kita masih saja sulit menggali kemampuan anak kita yang jika ditemukan dan diasah secara benar akan menjadikan kesuksesan yang membahagiakan? Bahkan sebaliknya, banyak anak-anak yang sebenarnya berbakat justru dianggap bermasalah oleh lingkungannya, termasuk kita Orang Tuanya. Sebenarnya semenjak usia dini, kita sudah dapat melihat kemana arah kesuksesan anak.. Kita hanya perlu menggali dan memfasilitasinya. Jika kita sudah dapat mengidentifikasinya sejak dini, maka biaya dan waktu yang dihabiskan untuk pendidikan anak-anak anda bukan menjadi pengeluaran yang sia- sia tetapi akan menjadi investasi yang tepat. Dengan demikian anak akan lebih unggul dalam persaingan bisnis yang semakin ketat di masa depan, bahkan dalam persaingan sumber daya manusia di tingkat global mulai tahun 2010. Kegiatan AMA-DKI, 19 January 2008 Seminar MERANCANG SUKSES ANAK SEJAK DINI Pembicara: AYAH EDY - www.ayahedy.com Hari/Tgl: Sabtu, 19 January 2008, Jam: 08.30 - 14.00 Tempat: Libra Room Executive Club, Hotel Sultan - Jakarta Ikuti seminar keluarga yang sangat bermanfaat: Menemukan cara-cara identifikasi bakat dan kemampuan anak anda. Pengetahuan yang mendalam tentang sekolah/pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat anak anda. Mencegah pemaksaan pendidikan yang kurang cocok hingga berakibat anak salah jurusan. Serta berbagai ulasan dan pembahasan tentang pendidikan anak yang lebih tepat. Investasi Rp. 400.000,- Termasuk Makan Siang Peserta yg lunas sebelum 16-01-2008, Hanya Rp. 350.000,- + Bonus: -FREE Berlangganan Koran SINDO senilai Rp.49.000,- -FREE 1 Kaleng Susu Prestine senilai Rp.55.000,- -FREE Majalah Marketing/Franchise senilai Rp.22.500,- -FREE Majalah WirausahaKeuangan senilai Rp.18.500,- -FREE Batu Baterai ABC Alkaline senilai Rp.18.000,- * Daftar 3 Orang, GRATIS peserta Ke-Empat AYAH EDY Multiple Intelegent Holistic Learning Practitioner President Director of Internasional School. Mendedikasikan diri sebagai Praktisi Pendidikan yg telah banyak membantu mulai anak orang tua hingga sekolah yang bermasalah. Pendiri THE INDONESIAN STRONG FROM HOME. Menjadi Pembicara tetap di Smart 95.5 FM topik pendidikan anak keluarga. Sebagai pembicara diberbagai kalangan mulai kelompok arisan hingga perusahaan besar, serta seminar-seminar workshop hampir diseluruh propinsi di Indonesia hingga Malaysia. Membuat CD audio tentang keluarga dan pendidikan anak. Penulis buku Ayah Edy, kenapa anak saya suka melawan dan sulit diatur?. AMA Indonesia, Empower Your Growth Success !! Lets be part of us Informasi, Sponsorship Membership AMA-DKI: - Sekretariat: Yenny 021-6192820/08164810667 - Email: [EMAIL PROTECTED] - Website: www.ama-dki.org - Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/ama-dki