Bung Fery,
Pertanyaan anda juga pernah diajukan oleh Pak Mulyandi, Soeng. Namun
sayangnya, belum ada artikel tentang marga Xie di milis ini. Setahu
saya, banyak orang Hakka (Khek) yang bermarga ini.
Rinto Jiang
fery wrote:
Bung Rianto,
Bagaimana dengan Marga "Xie"
(Ma
david,
sesungguhnya semarang masih butuh pencerahan mengenai budaya
pacinan - peranakan dari pakarnya.
pasar kemarin dalam mendatangkan massa dan sebagai satu
keramaian memang berhasil, tetapi sebagai ajang untuk pertukaran budaya masih
menjadi tanda tanya besar. masalah men
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/02/28/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY
SUARA PEMBACA
Jeritan Hati Warga Keturunan
PERKENANKAN saya menyampaikan jeritan hati. Saya dan suami awalnya adalah WNA
yang lahir dan dibesarkan di Indonesia. Saya lahir di Malang, 24 Oktober 1934,
suam
Mengenai hidangan Baba-Nonya di Malakka, dapat saya perhatikan, bahwa
kebanyakan adalah mixture daripada hidangan Tionghoa dan Melayu.
Terutama sate, gado gado, opor, gforeng ayam. Dari makanan
Tionghoanya, terutama chap cay, masakan asam manis (kuluyuk), bakmie
goreng, nasi goreng, dsb. Maka
Sorry, ternyata pertanyaan nakal saya hampir memancing " perang agama" lagi!
Mas Danarto, mungkin bagi wong Jowo, bicara enteng2an tentang agama dan
kepercayaan( meski kepercayaannya sendiri) tidaklah tabu, karean sudah
kulino( biasa ) memparodikan segala, bahkan hidup yang begitu seriuspun "
cu
menurut saya, istilah Babah tidak identik dengan istilah
Peranakan, karena tidak ditinjau dari unsur percampuran perkawinan.
di masyarakat Tionghoa, juga dikenal istilah Qiao Sheng ( lahir
di perantauan ) yang setara dengan istilah Babah. biasanya mengacu pada orang2
Tionghoa yang sudah
Lho justeru saya agak bingung, kok Tuhan dipercaya sebagai pencipta
setan, sebagai pelambang keburukan, padahal Tuhan adalah kemuliaan
yang mutlak.
Jadi disini bukan kita memparodikan Tuhan secara ringan, tetapi
justeru menolak penilaian bahwa yang buruk juga datang dari Tuhan.
Yang tepat,me
- Original Message -
From:
Bem
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, February 28, 2005 11:21
AM
Subject: RE: [budaya_tionghua]
Peranakan
=CUT=
jadi
intinya saya setuju bahwa penolakan atau penerimaan atas pernikahan campuran
Title: Perjalanan pulang ke kampung 2004-2005 (bagian tigabelas)
- Original Message -
From: Han Hwie
Song
To: Chan C. T. ; K. Prawira ;
nasional-list
Sent: Monday, February 28, 2005 6:25 PM
Subject: Re: Han Hwie-Song: Perjalanan pulang ke kampung 2004-2005
(bagian ke tigabelas
Saya ingin memberikan sedikit catatan pada kasus ini:
Ibu Gan dan suaminya lahir di Indonesia jauh sebelum negara
Indonesia itu ada. Berdasarkan UU Kewarganegaraan 1946 yang menganut
paham IUS SOLI (berdasarkan tempat kelahiran) dan stetzel pasif,
yang artinya adalah semua orang yang ada di I
sdr.Rene ,
Mungkin yang anda maksudkan adalah Sterling Seagrabve pengarang buku
Lords of the Rim.
Seagrave menuliskan bahwa selain pedagang success , Chen juga adalah
seorang perompak. Ia merampok semua harta para pendatang dari
daratan Tiongkok yang tidak mau menurut kepadanya dan ini ditul
Kwa heng ,
jika kita membuka buku yang ditulis Parlindungan , Ja Tik Soe adalah
orang Da Shi atau orang Arab.
hormat saya ,
Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "david_kwa2003"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Liatwie Tjianpwee,
>
> Yang selama ini selalu menjadi pertanya
Sumber : Jelajah Vol 3 Tahun 1999
Masyarakat Tionghoa di Indonesia adalah masyarakat patrilinial yang
terdiri atas marga / suku yang tidak terikat secara geometris dan
teritorial, yang selanjutnya telah menjadi satu dengan suku-suku lain di
Indonesia. Mereka kebanyakan masih membawa dan memperca
ChanCT nulis:
Dibusek
.
Lalu, boleh juga diceritain pemikiran merubah nama pada saat itu dari
Nio menjadi Randy dan kemudian didunia internet ini menggunakan Ucup yang
tidak ada sangkut pautnya itu. Kalau boleh, karena saya tertarik dengan
pemikiran seseorang yang sebenarnya.
Mang Ucup:
Yth. Sdr
Berpikir "teralu " panjang
Cerita ini tentang seorang pelayan yang sangat antusias.
Pada suatu hari,ia disuruh oleh majikan nya untuk membeli obat sakit
kepala. "Agak cepat yah,kepala saya lagi sakit.Beli di warung depan
saja."
Ditunggu sampai satu jam kemudian,si pelayan tidak kembali.Akhirny
Marga Wu yang mana?
Ada beberapa macam marga Wu yang kalau ditulis dengan
huruf Latin semua sama Wu. Kalau kita beri tanda nada
kita dapat Wu1 ada tiga macam, wu2 satu macam dan wu3
dua macam, itu wu yang banyak kita temukan, masih ada
wu yang jarang kita temukan Øõ.
WU1 dalam Hokkian ada: ÎÚOu,
Tidak ada definisi yang tegas mengenai peranakan.
Tidak ada juga definisi yang menyebutkan peranakan
harus berdarah campuran Tionghoa dan non Tionghoa.
Dalam praktek peranakan adalah orang Tionghoa yang di
rumahnya sudah tidak menggunakan bahasa Tionghoa lagi,
jadi bahasa atau dialek Indonesia ya
Salam,
Derita Mang Ucup masa kecil tidak banyak berbeda dari
derita saya sendiri, dari kecil hingga mulai dewasa.
Masa sekarang anak Tionghoa di Indonesia yang
menderita demikianpun masih banyak. Mereka memerlukan
uluran tangan dari kita semua, terutama untuk
memperbaiki masa depannya.
Berikan ka
salam damai,
saking sibuknya saya, semester ini saya berkesempatan membuka email cuma sekali seminggu, jadi agak ketinggalan berita.
berita seminggu ini mengenai hebohnya postingan mang ucup, yang menyebabkan timbul rasa keputusasaan, yang kemudian dihibur oleh anggota yang lain, menimbulkan
Salam kenal untuk rekan2 sekalian,
Nama saya Tira Niar. Saya pernah melayangkan sebuah email ke milis ini
sebelumnya mengenai pertanyaan berikut, tetapi sepertinya tidak masuk.
Jadi, minta maaf kalau misalnya memang sudah pernah masuk.
Berkenaan dengan Chunjie, selama ini kita di Indonesia, men
Sdri. Tira,
Tentang pertanyaan ini, telah pernah dijawab oleh KH-xiong medio
Februari lalu.
Mohon dirujuk ke :
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/10922
Terima kasih.
Rinto Jiang
Tira Niar wrote:
Salam kenal untuk rekan2 sekalian,
Nama saya Tira Niar. Saya pe
Hendy Lie menulis :
Halo Mang Ucup,
Mang Ucup (atau rekan lainnya) pernah baca gak kalau Laksamana Cheng
Ho juga pernah singgah di Kalimantan? Saya tidak tahu apakah Cheng Ho
pernah singgah di Kalimantan apa nggak, tapi yang pasti di kota saya
Singkawang (Kalimantan Barat) ada pantai ya
wah, mas Danardono, kalau mau serius, sebenarnya kita bisa teruskan
pertanyakan :
apa mungkin yang sumbernya "Mutlak Baik " bisa melahirkan sebuah ciptaan
yang memiliki "potensi menjadi buruk"? pasti dari bibitnya ada yang salah.
catatan: pertanyaan di atas adalah pertanyaan filosofis, tolong j
ABS menulis :
Lu Su Nio, adalah yang membunuh kaisar
dinasti Ceng, Yong Ceng.
Tetapi, walau menarik, tentu sadja kisah itu hanya legenda saja yang
dikait-kaitkan dengan sejarah. Seperti gayanya novelist Perancis,
Alexander
Dumas, dengan "Three Musketeers" serta sequel-sequel-nya
Wasalam.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0502/19/pustaka/1566095.htm
Geliat
Tionghoa dalam Pustaka
Judul: Dari
Penjaja Tekstil sampai Superwoman,
Biografi Delapan Penulis Peranakan
Penulis: Myra Sidharta
Penerbit: KPG, Jakarta, 2004
Tebal: xvii + 162 halaman
TAK dapat
dimungkiri bahwa jasa
Anda benar, mas Skalaras. Secara filsafat ini adalah sebuah
kontradiksi. Tetapi, dalam salah satu falsafah agama, dimasukkan
doktrin "kebebasan bertindak", dimana yang mahasempurna itu, sengaja
membiarkan ketidaksempurnaan ya malah kemaksiatan exist, untuk
menunjukkan kesempurnaan itu sendiri
Maap
P'Moderator pinjem sempritannya .
prin. subjectnya diganti dong bikin binun aja
neh:)
Salam
bingung,
Christine
-Original Message-From: RM Danardono HADINOTO
[mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Tuesday, March 01, 2005 2:43
PMTo: budaya_tionghua@yahoogroups
27 matches
Mail list logo