[Forum-Pembaca-KOMPAS] PLAGIARISME TEROR
kebenaran adalah sejenis kesalahan yang paling besar yang pernah dibuat oleh manusia. tapi, tanpa kebenaran manusia tidak dapat hidup. (NIETZCHE) (dikutip dari kiriman slamet thohary pada milis jurnal perempuan) aktivis BEM universitas tirtayasa (UNTIRTA) serang-banten didatangi oleh oknum staf LPPM untirta sehubungan dengan pernyataan BEM UNTIRTA yang protes terhadap tindakan plagiat seorang profesor di kampusnya. dan seorang dosen, staf pengajar UNTIRTA juga firman venayaksa yang membuat surat protes terbuka mendapatkan teror berupa ancaman melalui hpnya. terbukti, usaha untuk bagaimna menjaga kehidupan akademis yang bersih, jujur dan menegakan kebenaran ilmu pengetahuan di kampus bukan hnya birokrasi yang mampat karena lamban menyelesaikan soal itu. tapi juga tindakan-tindakan premanisme terjadi. adakah kita harus membirkan tindak kekerasan terjadi dan kejujuran hancur? hanya satu kata: lawan! (wiji thukul). halim hd.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PLAGIARISME, DEMO TEROR
KRONOLOGIS AKSI DEMO MAHASISWA UNTIRTA TERHADAP KASUS PLAGIARISME Pemberitaan media massa tentang kasus plagiat yang dilakukan oleh guru besar kami Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, membuat kami para mahasiswa UNTIRTA yang CINTA KEJUJURAN dan PEDULI KAMPUS merasa terkhianati dan dibohongi. Oleh karena itu kami para Mahasiswa UNTIRTA melakukan berbagai rencana dan pengkajian terhadap artikel guru besar kami. Beberapa malam tepatnya dua malam sebelum melakukan gerakan aksi demo tersebut, sudah menemukan data-data valid tentang artikel yang diplagiat oleh Sholeh Hidayat. Dan kami melakukan kajian analisis paragraph per paragraph membedah artikel tersebut. Dan Malam itu, Kamis (18/2) jam 18.00 s/d 21.00 melakukan rapat pertemuan dan sudah siap untuk turun kejalan dengan membuat petisi atau surat tuntutan kami terhadap guru besar UNTIRTA yang melakukan plagiat, untuk disampaikan ke Senat dan komisi etika kampus. Malam itu, teman-teman sudah mempersiapkan berbagai macam yang bersangkutan tentang akis kami besok pagi. Dan menurut salah seorang teman kami, yang mengkaji data dan mengkonfirmasikan ke mahasiswa hukum. Ternyata, kasus plagiat ini termasuk kedalam tindak kebohongan publik dengan berbagai persoalan lain yang masih menyangkut dengan Sholeh Hidaya serta beberap stafnya di LPPM UNTIRTA, maka kami sepakat untuk aksi bersama-sama besok menuntut hal itu. Tetapi, ketika malam berganti pagi dan kami dari para mahasiswa yang hendak turun aksi, mendapati teman-teman mahasiswa dari beberap jurusan bahkan fakultas yang mau ikut gabung berkurang. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat kami para mahasiswa Cinta Kejujuran dan Peduli Kampus UNTIRTA. Meski hanya ada sekitar 20-25 orang, kami tetap melakukan aksi tersebut. Sekitar pukul 10.20 WIB, kami aksi di depan rektorat dengan melakukan orasi-orasi yang mengumandangkan kebohongan palsu, pengkhianatan dan kebodohan public yang mencontreng nama baik kampus UNTIRTA terhadap artikel Sholeh Hidayat. Di aksi demo tersebut kami dilayani langsung oleh Pembantu Rektor Satu, bapak Sadeli Hanafi, dan beberap staf rekotorat lainnya. Kami membacakan tuntutan kami, dan menolak keras plagiarisme yang dilakukan oleh guru besar kami. Sebab, hal itu sama halnya memberikan stigma buruk terhadap kampus UNTIRTA dan khususnya mahasiswa Cinta Kejujuran dan Peduli kampus UNTIRTA. Inilah tuntutan kami: 1. mendesak senat Untirta untuk segera menindak tegas Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., yang telah melakukan plagiasi (jiplakan) 2. mendesak senat Untirta untuk mengeluarkan putusan tentang pencopotan gelar Profesor, Sholeh Hidayat. 3. mendesak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., untuk mengakui tindakan plagiasi yang dilakukannya dan meminta maaf kepada seluruh sivitas akademika kampus UNTIRTA, dan masyarakat Indonesia . 4. seluruh sivitas akademika UNTIRTA harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Dari empat tuntuntan tersebut ditanggapi langsung oleh PR 1, dan katanya tuntutan nomor dua bukan wewenang Senat UNTIRTA, karena penyematan gelar Profesor itu atas kewenangan Mendiknas. Dan kami menerima itu, tapi kami meminta agar Senat UNTIRTA melakukan tindakan atau keputusan atas tindak plagiasi yang dilakukan oleh Prf. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., dan kami juga meminta Senat UNTIRTA menggelar sidang terhadap Sholeh Hidayat dengan menghadirkan para penulis yang tulisannya di jiplak, para Senat UNTIRTA, pakar Linguistik, dan para media massa. Setelah itu, surat pernyataan atau tuntutan kami ditandatangani oleh PR 1 dengan harapan kasus plagiasi itu cepat diproses dan menginformasikan keputusannya, di tunggu paling lambat 4 x24 jam. Setelah demo di depar gedung rektorta dan dilayani langsung oleh PR 1 dan para staf nya. Kami pindah aksi deo di depan gedung LPPM, dengan harapan pak Sholeh Hidayat mengakui tulisannya tersebut memang plagiat. Namun, beberapa menit kemudian, kami para aksi demo disuruh masuk kedalam mendiskusikan hal kasus tersebut. Di dalam ruangan gedung LPPM sudah hadir Sholeh Hidayat (ketua LPPM sekaligus orang yang melakukan plagiasi), Hidayatullah Haila, (sekretaris LPPM), Budi ( alumni UNTIRTA dan dosen Teknik yang mendampingi kedua orang tua tersebut) dan para staf LPPM lainnya yang berdiri, duduk menyaksikan peristiwa tersebut. Dari kami mahasiswa Cinta Kejujuran dan Peduli UNTIRTA, Ihya (selaku korlap dan presma UNTIRTA), Nidu (perwakilan BELISTRA) dan Wahyu (perwakilan mahasiswa) serta mahasiswa lainnya yang menyimak diskusi/pembicaran tersebut. Dalam pembicaran tersebut, kami meminta pak Sholeh Hidayat mengakui tulisannya tersebut memang plagiat, dengan apa yang sudah kami analisis dan konfirmasi ke media yang bersangkutan. Akan tetapi, lagi-lagi Profesor tersebut tidak mengakui kesalahannya, bahkan ia mencak-mencak menyebutkan jasa-jasanya di UNTIRTA, awal pertama kali di duduk di UNTIRTA, dan berbagai macam lainnya, dengan dibantu sekretaris dan dosen teknik tersebut.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rekonsiliasi Megawati - SBY (siapa bilang SBY tidak jelas?)
numpang nanya, bung, caranya gimana? demo, turun ke jalan? cuma puluhan? gak ada soldad yng ikut? presiden di indonesia bisa turun kalau ada soldad ikut campur, kalou ada massa yang lumayan kuat. sudah siap jadi comandante? From: imam...@gmail.com imam...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; jurnalperemp...@yahoogroups.com Sent: Tue, November 24, 2009 7:28:26 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rekonsiliasi Megawati - SBY (siapa bilang SBY tidak jelas?) Ada yang masih minat lihat SBY ada di istana? Kalo saya mah pingin cepet2 lihat dia get out from the palace. Sudah muak sampai ke ubun-ubun ama presiden kayak gini. Regards, Imam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANTON BAHRUM ALAM 4 TRUNO 1
di dalam alam dan habitat polri, tak ada yang aneh dan apapun sebutannya. semuanya bisa berlaku. ada baiknya kapolri diambil dari sipil. dan hal itu sangat memungkinkan. From: ary arym...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, November 17, 2009 11:03:07 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANTON BAHRUM ALAM 4 TRUNO 1 Sy jg ga mau... Menurut sy, bhd msh kapolri yg ckp pantas kecuali masalah perang dgn kpk ini yg membuat dia jd aneh. Selain dia, sy menjagokan humas polri saat ini, nanan sukarman, semoga dia tdk menjadi aneh jg. Selebihnya blm ada yg ckp menonjol... Terimakasih
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Seperti AS, DKI Akan Miliki Lembaga 911
dari kabar kabur yang selentingan dan banyak disuarakan khususnya dinas kesehatan jakarta, sebaiknya ambulans udara, pake helikopter. From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, November 17, 2009 2:02:16 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Seperti AS, DKI Akan Miliki Lembaga 911 Pengen lihat bagaimana caranya ambulan 911 mengatasi jebakan macet... Idenya bagus, tapi kalo kemacetan seperti sekarang, biar ada 911 juga tak banyak menolong pasine gawat. manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PUISI KAHLIL GIBRAN
kiriman seorang teman, puisi menarik dari seorang penyair-filsuf lebanon. Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya, memakan roti dari gandum yang tidak dituainya dan meminum anggur yang tidak diperasnya Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan, dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah. Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur, sementara menyerah padanya ketika bangun. Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan, tidak sesumbar kecuali di reruntuhan, dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya sudah berada di antara pedang dan landasan. Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, falsafahnya gentong nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru. Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan trompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan trompet lagi. Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu dan orang kuatnya masih dalam gendongan. Kasihan bangsa yang berpecah-belah, dan masing-masing mengangap dirinya sebagai satu bangsa. ~ Khalil Gibran
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Pahlawan - dan LAPINDO
di surabaya ada seminar dan sarasehan di beberapa tempat, khususnya kalangan seniman-kebudayaan. menarik. terus diseminarkan dan disarasehankan, sementara lapindo dibiarkan. dan tak ada seniman surabaya yang bersuara soal lapindo. From: bakri arbie daya...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: alumnipran...@yahoogroups.com; arbie bakri arbieba...@yahoo.com Sent: Tue, November 10, 2009 7:44:05 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Pahlawan Yth Rekan milis, Selamat Hari Pahlawan 10 November,teringat para pahlawan berjuang tanpa pamrih demi kedaulatan negara RI. Bung Tomo yang terkenal bisa membangun semangat rakyat untuk membela tanah air,tidak dengan janji materi atau kekuasaan. Begitu pula saya ingat paman saya yang dahulu,masih disebut sebagai RPKAD, kalau komandan menemukan ada uang di kantong baju waktu inspeksi,langsung diperingati. Namun sekarang sudah zaman kemajuan,kita bisa maju asalkan kerja keras seperti bangsa lain,yaitu produksi dan jasa bangsa Indonesia harus tambah banyak ,baik kwalitas, biaya yang bisa bersaing dengan negara lain. Kalau usaha nasional baik UKM,Mikro,BUMN, bisa berdaya saing produknya maka Indonesia akan punya kemampuan lebih tinggi untuk ciptakan pekerjaan. Tidak perlu menjadi TKW atau TKI di luar negeri. Dari usaha yang tumbuh baik, maka pengusaha membayar pajak yang baik pula dan pemerintah punya dana untuk membayar pegawainya,infrastr ukturnya, kesehatannya, pendidikannya dll. Sayangnya ada orang yang punya pola pikir lain,yaitu mau kaya dengan cara tidak halal yang otomatis bisa menyebabkan kekisruhan ekonomi,ketidak adilan dan macam ekses negatif dari pola pikir yang salah,yaitu korupsi,mark- up,komisi untuk pejabat dll. Dan paling parah melupakan prioritas yang mestinya dijalankan yaitu menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau posisi berebut di tempat yang basah di eksekutif,kalau di DPR panitia anggaran jadi incaran dll.Sebenarnya kalau pola pikirnya untuk memajukan ekonomi dan industri nasional,maka saya yakin Indonesia bisa bangkit dan maju dalam menciptakan kesejahteraan rakyatnya. Kriteria AC == Produksi + Jasa / Kebocoran/KKN + Kemubaziran/ tiada strategi tepat 1. Kalau AC bisa mencapai seribu makin baik,kalau AC = 1,maka jadilah kita kuli bangsa-bangsa didunia. Perlu tekat untuk secara paralel pertinggi produksi dan jasa ekonomi/industri nasional sambil kita hapuskan kebocoran/KKN dan kemubaziran akibat tidak adanya strategi dan kebijakan bangsa yang tidak tepat.Kalau mobil maka harus dobel gardan untuk bisa mencapai AC yang setinggi-tingginya. Perlu heroisme yang setara dizaman 45 untuk bisa melakukannya saat ini. Selamat Hari Pahlawan. Salam Hormat, Bakri Arbie.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jalan Raya sebagai “The Killing Fields” Kalangan Muda
yaaa, jalan raya bisa jadi 'the killing fields', dan yang menyedihkan justeru banyak uam muda. sementara itu, bis antar kota juga makin gila-gilaan karena persaingan, dan polisi tak pernah menyetop jika mereka kebut-kebutan. From: Dwiki Setiyawan dwiki.setiya...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jalan Raya sebagai “The Killing Fields” Kalangan Muda Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2009/11/08/jalan-raya-sebagai-%E2%80%9Cthe-killing-fields%E2%80%9D-kalangan-muda/ Untuk melihat gambar dan grafik yang menyertai postingan, silakan klik tautan diatas. Postingan ini dimuat pertama kali di Blog Personal (Klik Sinihttp://dwikisetiyawan.wordpress.com/2009/11/07/jalan-raya-sebagai-the-killing-fields-kalangan-muda/ ). TIDAK bisa dipungkiri, jalan raya yang kita lalui sehari-hari, tak ubahnya bagaikan “ladang pembunuhan” (*the killing fields*) bagi kalangan muda usia. Sayangnya, hanya sedikit orang menyadari kenyataan tersebut. Bagian lain yang jauh lebih besar, menganggap itu semacam fakta “isapan jempol” belaka. Sekarang, coba simak ini (selengkapnya Klik Sinihttp://edukasi.kompasiana.com/2009/11/08/jalan-raya-sebagai-%e2%80%9cthe-killing-fields%e2%80%9d-kalangan-muda/kata%20Kepala%20PT%20Jasa%20Raharja%20%28Persero%29%20Cabang%20Jatim%20Sutadji). “Sejak Januari hingga September 2009, sekitar 54,50 persen dari total korban kecelakaan (di Jawa Timur) didominasi usia produktif. Di posisi kedua ditempati para korban usia antara 10 tahun hingga 19 tahun mencapai 18,89 persen,” kata Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jatim Sutadji, dalam Dialog Publik “Perlindungan Dasar bagi Pengguna Moda Transportasi dan Pengguna Jalan Lainnya”, di Universitas Airlangga Surabaya (12 Oktober 2009). Data yang dikemukakan itu hanya satu kasus di Jawa Timur, namun niscaya di lain daerah di Indonesia, tidak jauh berbeda. Untuk memperkuat argumen di atas, laporan WHO yang bermarkas di Jenewa Swiss pada 2007 lalu juga menyebutkan, kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama kematian di kalangan anak muda antara usia 10 - 24 tahun. Laporan bertajuk “*Youth and Road Safety*” (Klik Sinihttp://whqlibdoc.who.int/publications/2007/9241595116_eng.pdf) juga mengungkapkan bahwa hampir 400.000 anak muda di bawah usia 25 tahun yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya. Jutaan lainnya terluka atau cacat. *Road traffic crashes are the leading cause of death among young people between 10 and 24 years, according to a new report published by WHO. The report, Youth and Road Safety, says that nearly 400. 000 young people under the age of 25 are killed in road traffic crashes every year. Millions more are injured or disabled.* Disamping laporan yang telah dirilis, data statistik Organisasi Kesehatan Dunia (*World Health Organization*) atau WHO menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas pada 1998 menduduki peringkat ke-9 sebagai penyebab kematian dibawah atau setara dengan penyakit malaria. Dan diperkirakan pada 2020, kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kematian ke-3 tertinggi di dunia di bawah penyakit jantung koroner dan depresi berat. Tragisnya, ribuan jiwa yang terenggut dari kalangan muda akibat kecelakaan lalu lintas di atas terjadi di negara-negara berkembang dan miskin dunia. Menurut Presiden *Asia Injury Prevention* (*AIP*) *Foundation*, Greig Craft, dalam buku saku *Driving Skills for Life* (*DSFL*) yang diterbitkan oleh PT Ford Motor Indonesia, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun dibandingkan dengan kematian karena sebab lain. Greig mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang memprediksi pada rentang tahun 2000 hingga 2015 sedikitnya 20 juta jiwa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, lebih dari 1 miliar orang luka-luka, cacat atau kehilangan tanggungan hidupnya karena menjadi korban kecelakaan yang sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang. “Di negara yang sedang berkembang pesat, khususnya di kawasan Asia dan Afrika, jumlah pemakai jalan meningkat sedemikian pesat, namun pada umumnya tanpa dibekali pelatihan mengemudi dengan baik, bahkan pemahaman dasar mengemudi serta sebab dan akibat dari kecelakaan lalu lintas pun tidak dimiliki. Dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, sebagian besar bangsa di Asia telah mentranformasi dirinya dan pemakai sepeda beralih ke sepeda motor kini ke mobil. Untuk itu maka pendidikan dan kesadaran publik menjadi sangat penting untuk memperbaiki tingkat keselamatan pengemudi,” tandas Greig. Laporan *“Youth and Road Safety” *WHO yang telah saya kutip di atas disertai pula rekomendasi berupa saran-saran dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengurangi jumlah korban jiwa atau luka dijalan raya. Saran-saran tersebut meliputi perubahan dalam tata kota, peningkatan aspek keamanan dalam kendaraan, pemberian hukuman yang berat bagi pelanggar kecepatan dan orang yang mengemudi dibawah pengaruh alkohol, serta lebih banyak pendidikan untuk pengemudi.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pencatut Nama Sudah Diketahui, Kenapa Presiden Tak Laporkan Anggodo?
cak, teman saya berbisik, dan minta tolong: coba anda telusuri anggodo di surabaya, dan bagaimana tingkah lakunya bersama sebuah partai yang dekat dengan pembangunan real estate raksasa. From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, November 7, 2009 5:01:22 PM Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pencatut Nama Sudah Diketahui, Kenapa Presiden Tak Laporkan Anggodo? Semoga saja itu alasan SBY untuk tidak menuntut dan bukannya karena yang dinyatakan oleh Anggodo tersebut memang benar. Pertanyaannya: Apakah hati Nurani SBY tidak merasa terusik melihat orang seperti Anggodo mengaduk - aduk Kepolisian dan Kejaksaan Agung dalam mengatur suatu perkara hukum??? Apakah pemberian maafnya itu merupakan restu yang tersembunyi terhadap tindakan Anggodo??? Wah, gak tahu deh kalau begitu. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Secara Etika, Kapolri dan Jaksa Agung Harus Mengundurkan Diri
maaf, bung santos, saya bukan mau tautologi, maen silat lidah. menurut saya, justeru karena habitatnya itulah maka sikap atau cara-cara mundur diri tidak dibenarkan. habitat dari semua institusi di negeri ini memungkinkan siapa saja untuk menghalalkan segala cara dan membenarkan diri sendiri. dan jenis sikap lain yang juga tumbuh di habitat di semua institusi khususnya kepolisian adalah bagaimana caranya menyalahkan bawahan, atau menyebut oknum. From: Joseph D Santos joedev...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, November 6, 2009 1:11:44 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Secara Etika, Kapolri dan Jaksa Agung Harus Mengundurkan Diri Maaf sebelumnya, Pak Wal, kalau kata mundur itu tidak dikenal di Indonesia, yang Ada maju terus pantang mundur. Jadi susah untuk mundur. Tapi memang budaya Kita Ga seperti di luar. Mundur merupaka salah satu pertanggung jawaban moral, kalau terbukti salah ya dihukum, tapi yang bersangkutan sudah tidak bercokol di habitatnya lagi. Begitu ya pak.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kapolri: Kami Bukan Binatang
pernahkah anda membayangkan, jika pak hoegng masih hidup, bagaimana kiranya pikiran dan perasaaannya? From: ajeg ajegil...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, November 6, 2009 1:43:44 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kapolri: Kami Bukan Binatang Yang mutakhir adalah menjuluki kepolisian sebagai binatang (buaya). --- Bertha Suranto berth...@.. . wrote: Biar Bapak Kapolri tahu bahwa membangun image itu susah sekali. Oknum2 dibawah bapak sudah merusak image kepolisian bertahun tahun lamanya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kapolri: Kami Bukan Binatang
semua institusi kita, khususnya kepolisian dalam hal ini melakukan perbaikan secara simbolik, dan bukan secara riil. secara simbolik melalui seragam sebenarnya bisa kuat jika dibarengi dengan tindakan. tapi, simbol kehilangan makna dan kekuatannya karena hipokrisi; dan pergantian seragam itu lalu oleh banyak orang dilihat sebagai proyek untuk ngisi kocek. From: Mamang udun...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, November 6, 2009 12:48:38 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kapolri: Kami Bukan Binatang Ass.Wr.Wb. Dulu Kepolisian pernah menganti Seragamnya agar bisa merubah sikap dan respect dari Rakyat Indonersia yg nota benenya sdh tdk lagi mendapatkan penghargaan itu sebagai Institus yg terhormat. Menurutnya dgn mengantikan Baju Seragam Instansi Kepolisiam bisa juga berubah pandangan dan penghormatan oleh Rakyat sekitarnya. Kok Seragam sih yg diperhatikan bukannya moral dan mental dari para Kepolisian tsb. Ada-ada wae itu Kepolisian utk mendapat Project. Wassalam Mamang
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri
pertanyaan awal: adakah korelasi logis antara BEM dengan gerakan mahasiswa? dan adakah korelasi logis antara BEM dengan semua mahasiswa di kampus masing-masing? hampir rata-rata aktivis yang masuk BEM memiliki kaitan kuat dengan partai. dan ada korelasi logis, kebanyakan mahasiswa jenuh dan muak dengan partai. konklusi sementara: BEM cuma kembang lambe atau stempel mahasiswa tapi tidak akan mewakili gerakan mahasiswa. jika ada ontran-ontran, justeru datang dari luar kampus. dan anda ketarik sama ontran-ontran itu? siapa kiranya yang akan jadi From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, November 2, 2009 7:53:37 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri Jelas ini strategi pemerintah untuk melemahkan Gerakan Mahasiswa. Strategi ini kan pernah dilakukan oleh Orde Baru setelah Sukarno terguling dari kekuasaannya dan paska peristiwa Malari. Pantas saja mahasiswa belum bergerak dengan adanya kasus kriminalisasi KPK oleh Kepolisian dan Kejaksaan Agung. Ternyata pimpinan Mahasiswa sedang menikmati fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah. Kalau masih Mahasiswa saja sudah mudah disuap, bagaimana nantinya kalau mereka sudah lulus dan memegang jabatan publik. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nilai Budaya di Masyarakat Kian Luntur
anehnya sering kampus sendiri menjadi wilayah yang paling potensiil untuk menyingkirkan nilai- nilai budaya lokal. lihat saja para mahasiswanya lebih asyiik masyuuk dengan yang mancanegara, dan dosennya asyiik masyuuk dengan teori yang dianggap gagah jika dari manca; sementara penelitian khasanah lokal cuma numpuk dan ala kadarnya. From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, November 3, 2009 12:44:52 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nilai Budaya di Masyarakat Kian Luntur http://oase. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/02/ 22075437/ Nilai.Budaya. di.Masyarakat. Kian.Luntur. . BANDUNG, KOMPAS.com- Nilai-nilai budaya lokal dewasa ini kian luntur, bahkan menghilang di masyarakat. Kecenderungan ini hampir terlihat dalam pelbagai peri-kehidupan, baik sosial, politik, maupun hukum. Diperlukan buda yawan tangguh sebagai katalisator perubahan zaman. Hal itu mengemuka di dalam Diskusi bertajuk Budayawan di Tengah Arus Zaman, Senin (2/11) di Bale Rumawat, Universitas Padjadjaran. Diskusi untuk mengenang penyair WS Rendra ini dihadiri pem bicara Rektor Unpad Ganjar Kurnia, budayawan Acil Bimbo, dan dosen Unpad Yesmil Anwar serta Miranda Risang Ayu. Secara gamblang, Acil Bimbo mengatakan, masyarakat kita saat ini tengah mengalami kerusakan dari sisi budaya. Yang lebih dominan muncul saat ini adalah karakter egois, individualis, konsumtif, kehilangan nasionalisme, krisis kreatif dalam berseni. Nilai-nilai budaya makin tergeser, ucap pendiri Bandung Spirit ini. Ia pun khawatir, anekdot yang menyatakan, Jika ingin merusak bangsa, hancurkan saja budayanya kini betul-betul tengah terjadi. Dulu, Bandung dikenal sebagai kota budaya, kota intelektual dan kota perjuangan. Hari ini, itu semua telah berubah. Yang terlihat hanya Bandung kota outlet, ucapnya mencontohkan lebih dominannya faktor ekonomi daripada unsur budaya saat ini. Menurutnya, lunturnya budaya secara tidak langsung dipengaruhi oleh perilaku televisi kita. Budaya di TV mendapatkan porsi yang sangat minimal dengan alasan rendahnya rating. Dewasa ini, lebih berharga gosip dan sinetron ketimbang tontonan budaya, ucapnya. Lebih parah lagi, lunturnya nilai-nilai budaya terjadi pula di kehidupan hukum. Sekarang, tolong tunjuk tangan, apakah ada yang hadir di sini tidak normal, memproses SIM tidak dengan cara nembak? Inilah ironi budaya hukum kita. Yang tidak nembak, justru dianggap tidak normal, ucapnya. Budaya kesadaran hukum masyarakat, ucap dosen Fakultas Hukum Unpad ini, kini berada di titik terendah, kalau tidak bisa dikatakan sudah mati. Para pelanggar ironisnya justru para pembuat hukum. Budaya kita tidak jalan karena nuansa politiknya lebih kuat, ucapnya. Mercu suar Menurutnya, masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan sosok seperti Soekarno yang bisa menjadi mercu suar bidang hukum. Budayawan, menurutnya, bisa menjadi layaknya oksigen yang vital di dalam tubuh. Salah satu budayawan besar yang patut kita tiru adalah Rendra, tutur Acil Bimbo. Untuk bisa menjadi panutan masyarakat, Ganjar Kurnia mengatakan, budayawan dan seniman dituntut lebih aktif di masyarakat. Tidak lagi asyik hidup dengan dunianya sendiri. Perguruan tinggi seperti Unpad bisa menjadi lembaga ideal yang mengawal proses perubahan di masyarakat. Tidak ketinggalan, Miranda Ayu juga ikut menekankan arti pentingnya budayawan dalam kehidupan hukum masyarakat. Masyarakat kita membutuhkan orang yang berkarakter yang bisa dijadikan panutan. Budayawan adalah orang yang tepat karena mereka peka dengan nilai-nilai. Mereka bukan hanya sebagai pemberi cahaya, melainkan juga memberi alternatif-alternat if pemecahan suatu persoalan, tuturnya. Dalam acara ini, Acil Bimbo sempat menyanyikan Lagu Jual Beli yang liriknya diambil dari puisi Taufiq Ismail. ...Semua telah terjual, semua telah tergadai. Masih ada satu barangkali , yaitu harga diri dan kehormatan. Tetapi, ketika dicari, tidak ada lagi, tidak ada lagi. JON Editor: msh [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Akademisi Nilai Presiden Cuci Tangan soal KPK
inilah suara yang selalu kita tunggu dari kalanngan akademisi, walaupun kita tahu ada jenis denny indrayana sing eman karo kursi sing empuk. From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 31, 2009 8:45:10 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Akademisi Nilai Presiden Cuci Tangan soal KPK http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/31/ 13232187% 20/akademisi. nilai.presiden. cuci.tangan. soal.kpk MALANG, KOMPAS.com — Sejumlah akademisi yang tergabung dalam jaringan pengajar hak asasi manusia dan hukum tata negara, Sabtu (31/10), bertempat di Guest House Universitas Brawijaya, Malang, menyerukan kepada Presiden RI untuk bertindak nyata menghentikan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, yaitu Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Seruan tersebut diungkapkan sejumlah pengajar dari tujuh kampus dan satu lembaga studi. Sebanyak tujuh kampus tersebut adalah Sentra HAM Universitas Indonesia, Pusat HAM Universitas Brawijaya, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Fakultas Hukum Universitas At-Thahiriyah Jakarta, Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, Pusat HAM Universitas Surabaya, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, dan Indonesial Legal Resource Center Jakarta. Kami mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera bersikap nyata dan instruktif dengan kekuasaannya untuk menghentikan sikap dan tindakan Polri dan Kejagung yang arogan dan tidak profesional, ujar dosen dari FH Unair, Herlambang Perdana Wiratman, Sabtu di Malang. Selama ini, para akademisi ini melihat bahwa Presiden tidak tegas menyatakan dukungannya terhadap kriminalisasi pimpinan KPK. Dengan tanpa instruksi tegas dan nyata terhadap tindakan yang harus dilakukan Polri dan Kejagung RI, Presiden dinilai cuci tangan dan memperlihatkan ketidakseriusannya memangkas arogansi dua jajarannya tersebut atas kriminalisasi KPK. Menurut mereka, Presiden SBY harus menunjukkan keseriusannya memberantas korupsi dalam program 100 hari pemerintahannya kali ini. Para pengajar tersebut juga mendesak Polri untuk menghentikan segala proses kriminalisasi terhadap Chandra dan Bibit. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Polisi Oh Polisi
mungkin juga SBY cerdas: membiarkan opini berguilir dan kepolisian melakukan pembersihan. atau memang SBY kejeblos, dan tak bisa mengendalikan. jadinya dia ngegos sana-sini. tapi, percayalah, gak bakalan ada aksi yang menuju arah gerakan jalanan yang besar yang bisa membuat kursi tak enak diduduki. From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, November 2, 2009 8:40:11 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Polisi Oh Polisi Bung Suhaimi, Kalau benar strategi pembiaran SBY terhadap upaya kriminalisasi KPK adalah untuk membersihkan Buaya Busuk yang ada di Markas Trunojoyo dan Mahakam, kok repot amat ya langkah yang diambil oleh SBY??? Tetapi anehnya, saat isi rekaman yang disadap oleh KPK menyebut - nyebut nama SBY sebagai Pendukung Utama Gerakan Kriminalisasi KPK, SBY langsung memerintahkan Kapolri untuk mengusut siapa pelaku penyadapan tersebut. SBY tidak memerintahkan untuk mengusut siapa yang ada dalam pembicaraan tersebut. Mungkin saya ini termasuk kategori Telmi atau Telat Mikir, sehingga sulit memahami skenario yang sedang disusun oleh SBY hanya untuk membersihkan Eselon 1 Kelompok Buaya Busuk dari markas Trunojoyo dan Mahakam. Menurut saya, ongkos politiknya terlalu besar. Bila Gerakan Massa pendukung KPK berubah menjadi Kekuatan Massa melawan SBY, posisi SBY bisa benar - benar runyam. Jadi saya mohon pencerahannya pak, bagaimana strategi itu yang diambil mengingat resikonya SBY bisa dilengserkan dari kursi kepresidenan. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Ada Lagi Istilah Cicak-Buaya
baguslah kalau dia mau minta maaf. tapi paling bagus dan baik jika dia benar-benar berani menindak staf dan anak buahnya demi kebenaran hukum dan keadilan. sebab, kata maaf di negeri ini, rasanya hampir-hampir sudah kehilangan makna. dan mengembalikan makna itu mestilah dengan tindakan. From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, November 3, 2009 5:35:21 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Ada Lagi Istilah Cicak-Buaya JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri berharap ke depan tidak ada menggunakan istilah cicak dan buaya. Alasannya, pernyataan tersebut bukan merupakan pernyataan resmi dari Polri sebagai sebuah institusi. Selesai. Jangan ada lagi itu (istilah cicak dan buaya). Jangan lagi diperpanjang, kata Kapolri seusai pertemuan dengan Menkominfo Tifatul Sembiring serta sejumlah pimpinan media massa di Kantor Departemen Komunikasi dan Informatika, Senin (2/11). Untuk itu, Kapolri secara khusus meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan anggotanya yang memunculkan istilah cicak dan buaya. Istilah tersebut pada akhirnya berkembang di kalangan media dan masyarakat sebagai gambaran perseteruan KPK dengan polisi. Saya minta maaf. Sebagai Kapolri, saya minta maaf, katanya. Seperti yang diberitakan, istilah tersebut pertama kali dimunculkan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Susno Duadji. Ia menyebutkan, istilah tersebut sebagai gambaran KPK melawan polisi. Sebelumnya, Susno mengaku bahwa teleponnya telah disadap dengan sewenang-wenang oleh KPK. http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/02/ 18355177/ jangan.ada. lagi.istilah. cicak-buaya [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri
uji coba calon legislatif dan eksekutif. nanti kalou jadi legislator atau birokrat sudah nggak gugup, biasa studi banding. From: uge basar ugeba...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, November 2, 2009 9:54:12 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri Serasa jaman dulu, para aktivis disekolahin ke luar negeri, --- On Mon, 11/2/09, Bertha Suranto berth...@mac. com wrote: From: Bertha Suranto berth...@mac. com Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Date: Monday, November 2, 2009, 10:48 PM Waduh proyek baru mentri siapa nih ? Para pejabat KPK ada objek baru nih...coba diteliti mengandung unsur korupsi gak nih hehehehe Apa gak terlalu mengada-ada nih, soalnya ini pasti mengeluarkan dana yang cukup besar.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Ada Lagi Istilah Cicak-Buaya
gampang untuk memupus ingatan warga. jejalkan saja dengan hiburan dan pencitraan. apalagi media butuh iklan. kayak nggak tahu saja. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, November 3, 2009 8:43:51 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Ada Lagi Istilah Cicak-Buaya Wah.. dosen komunikasi bakal mengubah kesulitan untuk menjelaskan bagaimana sebuah informasi yang sudah masuk ke memory publik sulit dihapus. lha.. hura-hara ini memang berasal dari kata Cicak kok mau melawan Buaya? Tetapi, semalam di JLC Benyamin M mengatakan bahwa konflik jabatan ini hanya terjadi di Polri, sedang di TNI tidak. Dan, semalam ada berita bahwa dewan pangkat dan jabatan akan bertemu untuyk membahas kasuys ini. Fakta, angkatan Bibit pasang badan dan semalam di JLC , direktur PTIK mengatakan bahwa kalau saja dia yang menjadi Kabareskrim maka dia tidak akan menahamn BH gedubraaak..ada apa Pak Polisi ? Sambil menunggu pengabulan surat permohonan penangguhan penahanan BH, sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Mulai Kalut,Perlu Sidang Istimewa MPR?
tapi, kalow raja kan jaman dulu. sekarang laen soalnya. kepolisian, kostrad, pangdam jaya, kopassus, siapa yang pegang? mosok ente nggak tahu, cara-cara warisan eyang. From: cahyo_fa...@yahoo.com cahyo_fa...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sun, November 1, 2009 6:05:59 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Mulai Kalut,Perlu Sidang Istimewa MPR? Raja adil, raja disembah. Raja lalim pasti digulingkan. Sudah hukum alam. IC Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah yang Mendengar
semoga saja pemerintah bukan hanya mendengar, tapi juga mendengarKAN. kalau nggak mendengarkan, bukan cuma kupingnya budeg, tapi juga hatinya. dan itu akan dikutuk seumur hidup! From: Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Sent: Sun, November 1, 2009 5:22:19 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah yang Mendengar Pemerintah yang Mendengar Gelombang perlawanan terhadap penahanan yang dilakukan polisi terhadap dua pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi semakin membesar. Mulai hari Senin ini hingga tanggal 10 November aksi damai melawan ketidakadilan akan digelar kelompok masyarakat sipil. Ajakan yang dilakukan melalui layanan pesan pendek terus bergulir. Bahkan ajakan itu menggelinding semakin besar karena dukungan teknologi informasi. Dukungan melalui facebook misalnya sudah mencapai 160.000 orang. Hampir semua spektrum masyarakat ikut bersuara dan intinya membela Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Dua pimpinan nonaktif KPK itu digambarkan sebagai orang yang teraniaya dan diperlakukan tidak adil. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri berupaya menangkal tuduhan tersebut. Namun sanggahan itu justru semakin memperkuat keyakinan masyarakat bahwa ada kesewenang-wenangan dalam penahanan terhadap Chandra dan Bibit, ada ketidakadilan dalam penanganan kasus perkara mereka. Dukungan besar dari masyarakat tidak bisa dilawan karena ini berkaitan dengan rasa keadilan. Masyarakat bukan ingin supaya hukum tidak ditegakkan, tetapi menuntut agar hukum tidak dipermainkan. Banyak pelajaran dari bangsa lain ketika hukum hanya sekadar dilihat sebagai urusan formalitas dan sama sekali tidak diperhatikan masalah rasa keadilan. Ambil contoh apa yang dialami Aung San Suu-kyi di Myanmar atau Anwar Ibrahim di Malaysia. Dengan sekadar menggunakan kaca mata hukum, keduanya bisa dianggap sebagai orang yang bersalah. Namun rasa keadilan menyatakan bahwa itu adalah sebuah kesewenang-wenangan. Ketika itu yang dirasakan, maka rakyat berani untuk melawan, bahkan terhadap pemerintahan otoriter sekali pun. Untuk itulah kita ingin mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng masalah ini. Jangan sampai kemudian dikesankan bahwa masyarakat sedang menghadapi pemerintahan yang otoriter. Salah-salah dalam menangani masalah ini, pemerintah bisa kehilangan dukungan, kehilangan simpati dari masyarakat. Padahal baru saja pemilu berakhir dan pemerintahan yang terbentuk mendapat dukungan 60 persen suara rakyat. Apakah yang bisa dilakukan pemerintah? Apakah Presiden berhak untuk mengintervensi kasus hukum yang sedang berjalan? Kita tidak mengharapkan Presiden yang berlebihan kekuasaannya, apalagi sampai bisa mengintervensi proses hukum. Bahkan kita mendukung pepatah Latin yang mengatakan, walau esok langit akan runtuh, hukum harus ditegakkan. Hanya saja dalam melakukan proses hukum, Presiden bisa meminta aparat penegak hukum untuk menjalankan tugasnya secara bijak dan bersikap adil. Masyarakat pun tidak mengharapkan adanya kekebalan hukum terhadap Chandra dan Bibit. Kalau keduanya memang melakukan pelanggaran hukum, maka mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hanya saja dalam kasus yang terakhir ini kuat sekali kesan adalah politisasi. Sejak awal kuat sekali kesan adanya tuduhan yang dipaksakan. Akibatnya, sepanjang proses pemeriksaan banyak sekali keganjilan dan itu terlihat dari terus berubahnya tuduhan kepada Chandra dan Bibit. Apalagi ketika terakhir polisi memutuskan untuk menahan kedua tersangka. Alasan subyektif yang disampaikan Wakil Kepala Bareskrim sangat tidak masuk akal karena dikatakan, kedua tersangka terlalu sering melakukan jumpa pers sehingga menyulitkan polisi. Kita tidak mengharapkan kondisi yang kondusif pascapemilu dirusak lagi oleh hal-hal yang seharusnya bisa dikelola dengan lebih baik. Pemerintah sendiri berharap bahwa lima tahun mendatang bisa dipakai untuk mempercepat perbaikan kesejahteraan masyarakat. Bagaimana lalu kita akan tenang membangun negeri ini apabila blunder demi blunder dilakukan pemerintah sendiri. Apa yang sedang terjadi sekarang ini sungguh merupakan sebuah blunder besar yang bisa menggerogoti legitimasi pemerintah sendiri. Kita semua diharapkan menyadari keadaan ini dan tidak merusakkan suasana yang sudah baik. Kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menjaga ketenangan dan menciptakan sebuah Indonesia yang lebih baik. Semoga pemerintah mau mendengar suara rakyatnya dan menjadi pemerintah yang bijak. Kekuasaan bukanlah sesuatu yang absolut, tetapi hanyalah sebuah amanah yang harus dipakai untuk memperbaiki perikehidupan masyarakat banyak. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polri: Hak Kami Menahan
sangat mungkin, pak, rakyat nggak bakalan milih kapolri, dan bahkan meminta pembubaran polri!! From: Mubarik mubarik...@gmail.com To: FPK forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 30, 2009 5:49:06 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polri: Hak Kami Menahan Saatnya untuk memilih langsung Kapolri, Kapolda dan Kapolres melalui Pemilihan Langsung oleh Rakyat. Salam, A. Mubarik Ahmad Love for all hatred for none
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
media bisa pedang bermata dua dan juga dua tujuan: pertama sebagai berita yang layak dan perlu untuk di baca, juga dengan demikian iklannnya akan munggah, dan di sisi lainnya, tentu saja juga pembodohan. tapi, kita bisa lihat berita imbangannya, ulasan tentang hal cikeas itu: kritik terhadap apa yanag terjadi dalama proses seleksi itu. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, October 21, 2009 5:14:43 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan Kalau kita melihat drama Cikeas yang disakralkan oleh media memang demikian yang terlihat. Saya bertanya dalam dirti, apa nilai berita bagi masyarakat dari drama Cikeas itu ? Sebua informasi bisa bernilai atau tidak bernilai. Nilai sebuah informasi diukur dari hasil keputusan dibanding apabila tidak menggunakan informasi itu. Bagi masyarakat, tidak ada keputusan yang akan dibuat, maka saya tidak paham mengapa media berbondong-bondong memancarkan auora Cikeas. Pembodohan atau pencerdasan?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
bung, sesekali coba telusuri arus pemikiran politik dan ideologi di indonesia, maki kita akan dapatkan ideologi dan aliran apapun di indonesia. dan di indonesia pula maka nideologi itu jadi banci, lantaran ketambahan cem macem, misalnya sosialisme indonesia, bahkan di jaman bardososnso jadi ketua pssi, ada sepakbola pancasila, hehehehe. dan seperti juga sosialisme, maka kapitlalisme di indonesia ujuga dapat penabalan, jadinya kapitalisme pancasilais. mau bukti kapitalisme pancasilais itu misalnya soal lapindo, bank century, beberapa tahun yang lalu soal blbi. demikian juga dengan bidang hukum, semuanya berkaitan dengan pancasila. From: andryansyah andryans...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 1:35:19 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas Kalau begitu sudah pantaskah negara kita ini disebut negara kapitalis? Yang saya lihat, hanya yang punya uang cukup yang bisa lancar jalannya, misalnya ngurus SIM, cari kerja, cari sekolah. Dengan lancarnya jalan orang yang punya uang itu, maka yang kaya makin kaya dan yang miskin tentu tambah miskin. Tetapi mengapa seolah pemimpin kita malu mengatakan negara kita adalah negara kapitalis dan menganut faham kapitalisme? andry
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
bung, itu rumaha pribadi, tapi selama posisi SBY sebagai presiden dibiayai oleh negara. lalu anda tanya, kenapa tidak di rumah dinas pemerintah? itulah yang ente nggak nyaho, kurang paham. dengan seleksi di cikeas dan aktifitas di cikeas demikian gencar, SBY ingin menyatakan bahwa BUKAN hanya CENDANA yang bisa ngatur negeri ini, CIKEAS juga BISA. dan dengan aktifitas di cikeas yang konon menurut hongsui maka SBY akan mengalami cakupan dari berbagai elemen bumi, langit, udara dan elemen-elemen lainnya, demikian kata paranormal pengangguran yang nunggu amplop kiriman dari cikeas. tapi yang PASTI, dengan aktifitas di CIKEAS itu secara psikologis makin kuat posisi dan kondisi SBY, dan semua menteri beserta stafnya, seperti dan jadi SOWAN, dan mereka yang sowan ke cikeas selalu siap berkata: sendika dawuh. From: junusd...@yahoo.com junusd...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 11:04:49 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan Betul sekali di republik ytt ini fenomena yang punya kuasa itu bisa semaunya. Contoh audisi di PURI CIKEAS itu merupakan aktivitas Dinas Pemerintahan apa perhlatan pribadi?? Beda-beda tipis kan. Juga urusan Dinas Kunker di LN atau didaerah itu juga bisa beda-beda tipis dgn acara pribadi entah pulang kampung dlsb. Makin diatas makin tipis bedanya antara Dinas dan Non dinas!! Maklum aja deh. Maju terus!!..merdek@ Salam Junus dw
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
saya bukan pakar tentang baduy. tapi, sangat menarik jika kita bicara tentang baduy yang selalu mengaitkan kehidupannya dengan sistem ekologinya. dan tak ada sesuatu yang berlebihan yang ada di dalam rumah. yang lebih mesti di taruh di wilayah publik. banyak orang menganggap orang baduy itu klenik, misalnya ada orang yang menganggap golok baduy ada isen-isennya. dalam sebuab percakapan, saya tanyakan, apakah goloknya berisi. dan salah seorang menjawab: yaa, berisi, makanya ada beratnya. jawabn mereka nalar banget. dan golok ini ada tuahnya jika digunakan untuk kebenaran. tapi yang pasti gunanya untuk mencari kayu dan lainnya. jadi ada sejumlah mitos yang ditabalkan ke dalam diri mereka sebagaimana orang kota membuat dan menciptakan drama citra tentang warga di suatu wilayah yang ter/di-isolir. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 7:33:55 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas Mas Halim, ini menarik.. bisa cerita lebih banyak agar kami semakin mengenal Indonesia ? Misal yang membedakan adat istiadat dan nilai Baduy yang berebda dengan Komunisme dan Sosialisme, dst salam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian
memangnya bikin partai untuk rakyat? memangnya koalisi untuk memperjuangkan nasib rakyat? semuanya kan demi dan untuk kepentingan mereka masing-masing. rakyat di indonesia adalah sesuatu yang abstrak, yang hanya ada dalam pat gulipat pidato, tulisan, laporan dan sebagainya. saya jadi ingat john pemberton (sekarang di columbia univesrity, new york, ngajar) kirim surat. itu tahun 80-an, waktu people power di filipina gencar dan bikin porak marcos. john nulis, viva people power!. saya jawab: yaaap, itu untuk di filipina. di nusantara, negeri tercintrong ini, power ada, apalagi jaman eyang harto. tapi, people, nothing! itulah heibaatanya eyang harto. dan partei-partei sekarang juga nggak mikir soal rakyat. yang mereka pikir dan ingin raih dan kalau bisa abadi adalah power. From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 12:21:51 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian Kalau kepakaran seorang Mentri dianggap tidak penting, dimana yang terpenting hanyalah agar Mentri tersebut mudah dikontrol oleh SBY, lha lantas yang perjuangkan nasib rakyat siapa dong Kasian betul nasib rakyat Indonesia ini, gak ada pemimpin Politik yang perduli dengan nasib mereka. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan
semuanya hanya soal pencitraaan, image, agar dilihat nampak demokratis, agar dipandang nampak melalui seleksi. dan kita menyaksikan suatu bentuk ketergantungan psikologis dan mental dan lahirnya kaum sendika dawuh. maka pas-lah memang SBY melanjutkan mataram: feodalisme kontemporer!! From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 20, 2009 12:07:05 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan Setidaknya SBY berupaya untuk membuka fenomena baru, yaitu bagaimana kalau sistem seleksi Mentri dilakukan seperti seleksi penyanyi di Indonesian Idol, hanya saja minus SMS dari pemirsa. SBY ingin menyatakan bahwa pentas Politik di Indonesia tidak lebih dari Panggung Hiburan semata, bak Sinetron yang banyak ditayangkan di TV. Jadi tidak ada penilaian terhadap Track Record mereka selama ini. Kompetensi bukan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan sosok seorang Mentri. Gak penting itu. Tapi anehnya SBY yakin bahwa tanpa kompetensi yang memadai saja, kinerja para mentri ini diyakini akan mampu mensejahterakan perekonomian rakyat. Tapi kalau ternyata tidak berhasil, ya sory saja, kan para mentri tersebut memang tidak kompeten di bidangnya. Jadi ya jangan keget kalau ada Tokoh Politik yang tidak pernah bersinggungan dengan masalah perekonomian, bisa tiba - tiba bisa menjadi Menko Perekonomian. Seorang Tokoh Politik yang tidak pernah membahas masalah Ketenaga Kerjaan, tiba - tiba menjadi Mentri Tenaga Kerja. Jadi, mari kita saksikan bersama, apa yang bisa mereka buat dalam program 100 hari pertama bekerjanya kabinet ini, yang katanya akan mampu membuat perubahan significant bagi bangsa ini. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kanker Demokrasi (PENCEMARAN NAMA BAIK)
kanker itu mesti dioperasi, dibasmi sampai ke akar-akarnya, agar warga punya keberanian hati untuk menyatakan pendapat dan melakukan kontrol terhadap jalannya pengelolaan negeri ini. From: Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com To: Forum Pembaca Kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; keadilan-untuk-pr...@googlegroups.com Sent: Mon, October 19, 2009 6:57:43 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kanker Demokrasi (PENCEMARAN NAMA BAIK) Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pasal 27 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) -- Salam, Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ http://groups.google.com/group/id-android/ Kanker Demokrasi Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan, pasal pencemaran nama baik—Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-undang Hukum Pidana—konstitusional. Pasal tersebut merupakan pengejawantahan dari kewajiban negara untuk melindungi dan menjamin penghormatan terhadap setiap hak konstitusional yang ditegaskan dalam Pasal 28 G Ayat 1 dan 2 UUD 1945. ”Sabda” ini sudah dijatuhkan pada 15 Agustus 2008 saat Bersihar Lubis dkk mempersoalkan pasal-pasal tersebut, kemudian diulang untuk kedua kalinya pada 5 Mei 2009 ketika sejumlah pihak mempersoalkan pemberlakuan pasal pencemaran nama baik di dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dalam putusan terkait UU ITE, Mahkamah Konstitusi (MK) sangat menyadari bahwa kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat merupakan jantung demokrasi, darah hidup demokrasi. Namun, kebebasan itu diakui MK memerlukan pembatasan demi penghormatan harkat dan martabat orang lain. Apabila demikian, masih mungkinkah berharap MK meninjau kembali pasal penghinaan dan pencemaran nama baik ini? Advokasi penghilangan pasal penghinaan dan pencemaran nama baik mulai diserukan lagi pascapenetapan tersangka dua aktivis Indonesia Corruption Watch. Emerson Yuntho dan Illian Deta Arta Sari dijerat ketika mencoba mengungkap persoalan dalam uang pengganti dari kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung. Berita dimuat di harian Rakyat Merdeka pada 5 Januari 2009. Sebetulnya, ada banyak kasus pencemaran nama baik. Lembaga Bantuan Hukum Jakarta mencatat 4 kasus pencemaran nama baik pada 2004, 3 kasus pada 2005, 4 kasus pada 2006, 1 kasus pada 2008, dan 11 kasus pada 2009. Data itu belum mencakup penggunaan pasal itu terhadap warga negara biasa, seperti Prita Mulyasari (dugaan pencemaran nama baik RS Omni Internasional) dan Khoe Seng Seng (pencemaran nama baik via surat pembaca). Dua kasus terakhir sempat menghias halaman media cetak dan elektronik. Melihat kondisi ini, rasanya menjadi relevan untuk mempersoalkan Pasal 310, 311, dan 316. Meski norma tersebut sudah dinyatakan konstitusional sebelumnya, MK dapat diminta meninjau kembali apakah “pemberlakuannya” konstitusional atau tidak. Peluang itu setidaknya dilihat oleh ahli hukum tata negara, Irman Putra Sidin. Menurut dia, bahwa penghinaan dan pencemaran nama baik itu jahat memang benar adanya. ”Namun, untuk tetap mempertahankannya sebagai norma hukum, itu bisa diperdebatkan. Apalagi pemberlakuan pasal-pasal itu justru kontraproduktif,” ujar dia. ”Pasal kanker” Menurut Irman, pasal tersebut sudah berubah menjadi kanker yang penyebaran selnya tak kentara sehingga menjadi tak terkendali. Apalagi pasal ini tak hanya mengancam warga biasa dan aktivis. Pemegang kekuasaan pun dapat digerogotinya. ”Lebih bagus segera dimatikan. Kalau terus seperti ini, ia bisa mencapai stadium puncak. Maka, sendi-sendi bernegara rusak karena pasal warisan kolonial,” kata Irman. Ketua Komisi Hukum Nasional JE Sahetapy mengusulkan agar penghinaan dan pencemaran nama baik dihilangkan dari sistem hukum Indonesia. Kalaupun mau dipertahankan, ia mengusulkan agar hal itu masuk dalam ranah hukum perdata. Dengan demikian, orangorang macam Prita Mulyasari, Emerson Yuntho, Illian Deta Arta Sari, atau Khoe Seng Seng tak perlu khawatir merasakan hukuman badan. Persoalan dugaan pencemaran nama baik bisa diselesaikan melalui jalur gugatan perdata, dengan hukuman denda dan uang pengganti kerugian materiil dan imateriil. (ana) http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/19/03264336/kanker.demokrasi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian
kalau menurut saya, sudah cocok dan pas-lah dengan kebutuhan SBY dan keinginan MAR. karena bagi SBY bukan kepakaran yang dibutuhkan, tapi bagaimana secara politis setiap posisi bisa dikontrol olehnya. dan secara psikologis, dengan audisi itu, kita makin tahu dan dikuatkan dengan bentuk ketergantungan elite pengelola instansi kepada SBY. dan dia tahu benar bagaimana menerapkan ajaran eyang. From: Sapri Pamulu mspam...@gmail.com To: forum-pembaca-kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Cc: ekonomi-nasional ekonomi-nasio...@yahoogroups.com Sent: Mon, October 19, 2009 6:48:36 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian Sumber: http://public. kompasiana. com/?p=56686 Hatta sekarang diberitakan akan hampir pasti menduduki pos menteri perekonomian dalam Kabinet SBY Jilid 2. Jika prediksi ini benar, maka Hatta akan menjadi orang kedua setelah Aburizal Bakri yang tidak berlatar pendidikan ekonomi yang menduduki jabatan yang maha penting ini. Dari catatan sejarah kabinet pasca reformasi, berikut data-data menteri koordinator perekonomian: 1. Kwik Kian Gie (1999-2000) 2. Rizal Ramli (2000-2001) 3. Burhanuddin Abdullah (2001) 4. Dorodjatun Kuntjorodjakti (2001-2004) 5. Aburizal Bakrie (2004-2005) 6. Boediono (2005-2008) 7. Sri Mulyani (2008-2009) Nominasi Hatta sebagai Menko Perekonomian ini setidaknya menimbulkan berbagai pertanyaan dan keraguan. Pertama, tanpa latar belakang pendidikan dan pengalaman yang mumpuni dalam bidang ekonomi, akankah Hatta mampu meraih kinerja yang memuaskan? sedang yang non-teknis, Kedua, apakah pos perekonomian ini hanya bisa dinakhkodai dengan cukup dengan kemampuan manajerial saja? Profil Hatta dapat dibaca lengkap di Ensiklopedi Tokoh Indonesia. Tentu saja presiden SBY memiliki pertimbangan tertentu dalam pendapukan Hatta ini, meski dalam pengalaman Kabinet SBY Jilid 1, Ical hanya bertahan setahun lalu dideportasi dari pos Menko Perkekonomian ke Menko Kesra. Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan Hatta sudah merupakan sosok ideal untuk pos ini dengan alasan bahwa meski kurang pengalaman dia dalam bidang ekonomi tetapi Hatta memiliki `leadership` dan kemampuan untuk mengkoordinir menteri bidang ekonomi karena dia memiliki rekam jejak yang baik serta pengalaman dalam bidang itu. Juga kelemahan Hatta dapat ditutupi oleh wakil presiden terpilih Boediono untuk membantu tugas-tugas keseharian yang membutuhkan kemampuan teknis dalam bidang ekonomi. Pendapat yang senada, Sri Adiningsih, Pengamat ekonomi juga berargumen bahwa jabatan Menko Perekonomian tak musti diduduki orang dengan latar belakang ilmu ekonomi, justru kemampuan manajerial yang harus menjadi persyaratan utama. Dari kalangan praktisi dunia usaha, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi juga mendukung pos ini untuk Hatta dengan alasan bahwa tingginya jam terbang HAtta sebagai menteri, dari Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Perhubungan dan terakhir Menteri Sekretaris Negara, sehingga dengan itu jadi memudahkan mengkoordinir menteri-menteri terkait. Selain itu, Hatta juga dipandang oleh dunia usaha sebagai sosok politisi terbuka yang gampang dihubungi. Sebaliknya, Pengamat Ekonomi, Tony A Prasetyantono, berpendapat bahwa Hatta Radjasa kurang tepat untuk menduduki jabatan sebagai menko perekonomian. Alasannya, Pertama, pengalaman Hatta kurang mendukung, Jabatan Hatta selama ini hanya merupakan menteri-menteri teknis, dan mestinya pos ini hanya untuk figur yang benar-benar mumpuni di bidang ekonomi, baik makro maupun mikro karena akan mengkoordinasikan fungsi-fungsi ekonomi. Tony merekomendasikan Menko Perekonomian diambil dari kalangan akademisi yang pernah menduduki jabatan di kementrian ekonomi seperti mantan menteri keuangan atau kepala Bappenas. Kedua, Menko ekonomi perlu memahami ilmu-ilmu ekonomi secara mumpuni untuk membuat kinerja perekonomian menjadi efektif, sehingga menteri ybs dituntut untuk tahu apa yang harus dikerjakan, bukan menghabiskan waktu untuk belajar. Dari catatan Kabinet Jilid 1, menyusul terpilihnya Boediono menjadi Gubernur Bank Indonesia, terdapat wacana agar Wapres mengambil alih alias merangkap jadi Menko Perekonomian dengan alasan pengalaman praktis JK yang dalam dan luas, tapi toh ini batal karena menuai protes dari berbagai pihak dan Sri Mulyani yang menjadi Plt. (pelaksana tugas). Jika wacana ini juga dipakai untuk pembenaran bahwa untuk menutupi Hatta, ada Boediono yang akan membantu pos ekonominya, maka akan muncul pertanyaan kritis yang serupa bahwa siapa membantu siapa? Konstitusi sudah jelas mengatur bahwa menteri itu merupakan pembantu presiden/wakil presiden, bukan justru sebaliknya. Nah, bagaimana menurut anda? Sumber: http://public. kompasiana. com/?p=56686 sp [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Yudhoyono dan Demokrasi Mataraman
sudah pasti. dengan masuknya pengaruh eropa yang mengikis habis pesisiran di hampir wilayah penting nusantara seperti makassar, ternate, riau, palembang, dan seluruh selat malaka, dan lalu raja-raja jawa jadi escapisme dengan pemujaan kepada wilayah agraris secara berlebihan, dan di sisi lainnya membentuk mitos kanjeng ratu kidul sebagai pengalihan atas kegagalan di pesisir itu. dan sebetulnya proses kekuasaan sultan agung serta pendahulunya tidaklah natural; semuanya rekayasa. suatu proses dari sejenis keyakinan kepada potensi jawa yang digabungkan dengan islam. hal ini nampaknya refleksi dari/antara majapahit (yang tergusur oleh adipati-adipati pesisir) dan wilayah pesisir yang dikuasai elite islam: menggabungkan jawa-hindu-islam. lihatlah kalendernya, sekatenan dan lalu bermunculan berbagai jenis. sangat mungkin usaha itu sesunggunya untuk menyatukan potensi secara relijius, kultural dan politik untuk melawan eropa. tapi, sayangnya, seperti kebanyakan cara berpikir nusantara, ketika sinkretaisme dan akulturasi berjalan, kita melihatnya ke belakang. itulah bedanya dengan ODA nobunaga, toyotomi dan tokugawa: pelajari eropa, kuasai tehnologi senjata, perkuat birokrasi ke dalam melalui penyeragaman. di kita nggak begitu, kita menganggap bahwa keris itu sakti mandraguna, tombak ini dan tombak itu, dan semuanya bersifat ritualistik, tidak tehnologis-fungsional. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 19, 2009 6:15:45 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Yudhoyono dan Demokrasi Mataraman Mas Halim, Bagaimana kalau ditelaah dari pengaruh sisi masuknya Belanda ? Apakah masuknya Belanda membawa perubahan sistem yang sedang terbangun secara natural pada saat itu?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas
nggak ada sosialisme, nggak ada komunisme di masyarakat baduy. penamaan itu datang dari luar, mirip kayak antropolog kolonial. baduy yaa baduy. berulangkali saya masuk ke wilayah itu sejak awal tahun 1970-an. From: Agus Sugeng sugeng_a...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 19, 2009 8:33:57 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas Mungkin yang kata yang tepat antara komunisme dan sosialisme untuk masyarakat baduy dalam adalah sosialisme meskipun tidak bisa dianggapa benar 100%. Awal tahun 90 an saya pernah tinggal di baduy dalam untuk melakukan penelitiann kecil2an. salam agus berbagi informasi seputar Kebudayaan Indonesia di: www.indonesia- budaya.blogspot. com
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jika Pak Polisi ditabrak si pengendara
pasti yang menabrak bakalan dikejar sampai ujung dunia, ketika ketangkep bakalan luluh lantak hancur lebur digebukin, seperti cara- cara polisi menginterogasi. From: andidj2...@gmail.com andidj2...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 19, 2009 7:33:03 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pak Polisi ditabrak si pengendara Apa komentar anda bila sang polisi yg menghadang pelanggar lalu lintas malah ditabrak si pengendara karena mau kabur lalu sang polisinya yg mati? Andidj Powered by Telkomsel BlackBerry�
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Yudhoyono dan Demokrasi Mataraman
dan jaman sultan agung pula kekuatan maritim-bahari kita ambruk ambrool; lalu lari ke dalam ritual budaya politik kanjeng ratu kidul. From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, October 15, 2009 9:08:07 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Yudhoyono dan Demokrasi Mataraman Oleh Anwar Hudijono http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/15/ 03572676/ presiden. yudhoyono. dan.demokrasi. mataraman Setelah Raja Pajang Sultan Hadiwijaya wafat, ada dua poros suksesi utama, yaitu Pangeran Benawa di Pajang dan Panembahan Mas di Madiun. Keduanya sama-sama keturunan darah biru Sultan Trenggana dari Demak Bintara. Namun, ternyata yang muncul adalah Panembahan Senapati dari Mataram. Dia bukan trah raja. Dia yang semasa kecil bernama Sutawijaya lahir dari kalangan jelata. Ayahnya, Manahan, pernah menjadi perwira Demak bergelar Ronggo Tohjoyo. Senapati memegang teguh wewarah (ajaran) kultur Jawa bahwa tan ana baskara kembar (tak ada matahari kembar). Tidak boleh ada kekuasaan yang membayanginya. Kekuasaan yang bisa membayangi dirinya ditaklukkan dengan prinsip menang tanpa merendahkan. Berarti memilih penyelesaian politik. Kalau tidak bisa, baru dengan cara militer. Kerajaan Pajang dilikuidasi. Pewarisnya, Pangeran Benawa, dijadikan bupati di Jipang. Diperhitungkan, Benawa tak akan bisa besar karena berada di daerah basis pendukung Pangeran Sedalepen, musuh kakeknya, Trenggana. Jurus gertak dan jepit dilakukan terhadap Madiun. Disertai ancaman militer, dipilih pula jalur politik. Retna Dumilah, anak Panembahan Mas, dijadikan istri. Adipati Pragola di Pati masih memberontak. Senapati tahu, menyerang akan menimbulkan korban besar dan melelahkan karena Pati cukup kuat. Untuk itulah, putrinya, Pambayun, dijadikan umpan untuk menjerat Pragola sampai akhirnya dikawin. Pragola memang mau menghadap Senapati, tetapi sebagai menantu. Sementara sebagai penguasa, dia tetap tidak mau tunduk. Akhirnya Senapati membunuh Pragola dengan cara mengempaskan kepalanya di batu hitam yang didudukinya saat menantunya itu sungkem. Jasad Pragola dikubur separuh dalam tembok istana, separuh di luar. Itu sebagai simbol separuh sebagai keluarga, tetapi separuh adalah musuh. Senapati terus menggeber sayap kekuasaannya. Semua harus tunduk, karena pada dasarnya raja yang besar adalah bila seluruh rakyat tunduk. Kalau ada yang masih memberontak atau mbalela (oposisi), berarti kebesarannya berkurang. Sampai-sampai dia nyaris lupa diri, nafsu kekuasaan yang terlalu besar sehingga lupa norma seperti hendak menghancurkan Giri dan Cirebon. Padahal, kedua daerah ini dicintai rakyat karena memiliki otoritas keagamaan, bukan semata otoritas politik. Demak pun menaruh hormat dan menjadikan keduanya sebagai konfederasi. Mendekati kemutlakan Menurut ”ilmu pangremesan”, otak-atik mathuk (dicocok-cocokkan) proses tampilnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di puncak kekuasaan mirip Senapati. Pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2004, ada dua poros utama trahing kesuma rembesing madu politik. Mereka adalah Megawati Soekarnoputri dari trah presiden pertama, Soekarno, dan Wiranto yang boleh dibilang adalah representasi dari trah presiden kedua, Soeharto. Namun, ternyata yang muncul adalah SBY dari luar arus utama itu. Kemenangan SBY sangat mencengangkan. Dia mendapat legitimasi mitos sebagai Satria Piningit, yaitu lahirnya pemimpin yang memang menjadi suratan alam. Apalagi dia memang sempat terpingit (menyembunyikan diri) di Cikeas, Bogor, setelah berhenti dari kabinet Megawati. Dia seperti Senapati yang menyingkir di Hutan Mentaok yang lalu menjadi Mataram. Senapati pun mendapat legitimasi sebagai penguasa yang memang dikehendaki jagat karena ayahnya meminum air kelapa milik Ki Ageng Giring. Ada suara gaib yang mengatakan, siapa yang meminum air kelapa itu, keturunannya akan menjadi penguasa Tanah Jawa. Karier kekuasaan SBY dan Senapati sama-sama berada di garis naik. Kalau pada Pilpres 2004 SBY harus menang dua putaran, pada Pilpres 2009 dia menang satu putaran dengan suara hampir 60 persen. Kemenangan itu sebenarnya memberikan legitimasi yang kuat. Akan tetapi, rupanya itu belum cukup. Terkesan SBY ingin agar seluruh kekuatan politik tunduk. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang pada periode pertamanya bersikap oposisi, dikempit dengan cara Taufik Kiemas, suami Megawati, didorong menjadi Ketua MPR. Partai Golkar pun hampir pasti akan digandeng dengan diberi menteri atau kompensasi lain. Pada periode kedua ini kekuasaan SBY benar-benar mendekati kemutlakan. Gangguan dari parlemen hampir pasti tak akan ada lagi, seperti pada periode pertama. Kekuatan yudikatif sama lemahnya dengan legislatif, apalagi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin melemah. Jika pada periode pertama masih ada nuansa matahari kembar dengan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, periode kedua ini hampir pasti tidak ada.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY - butuh HATTA !
yaaah, kita-kita ini sebagai warga memang butuh juga memilah-milah sejak sekarang, dan melakukan kontrol dan dialog dengan pilihan hati. siapa tahu 5 tahun ke depan mereka bisa maju. tapi, saya sendiri masih belum punya jagoan. walaupun saya anggap budiman sujatmiko bolehlah, secara intelektual dan moral sosok ini rasanya lumayan inspiratif. From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, October 15, 2009 8:12:53 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY - butuh HATTA ! Tadinya Sultan HB IX yang diharapkan, tetapi kalah suara dengan partai mayoritas yang ada di DPR kala itu. Sekarang saya lihat ada SEDIKIT pada Anas Urbaningrum. Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangkai Sejarah
itulah yang menjadi pertanyaan besar kita semuanya, misalnya mengapa dan kenapa sampai nggak ada gerakan mahasiswa, dan kenapapula pesantren terpecah-pecah dalam menghadapi kasus lapindo. belajardari hal itu, betapa heibaatnya keluarga aburizal bakrie dan perusahaannya beserta konsultannya sampai mampu menggemboskan seluruh elemen masyarakat. yang tersisa beberapa gelintir yang terus berusaha. dan yang ini semoga saja bisa menjadi simpul yang akan melebar dan menciptakan momentum perubahan. From: Soewarso soewarso2...@yahoo.com To: tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, October 14, 2009 11:40:36 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangkai Sejarah Pak Tjuk... Herannya kok masarakat Jatim pada bengong aja, ya? Padahal, lumpur Lapindo ini khan bukan hanya merugikan penduduk disekitar lumpur itu saja, namun sejatinya khan juga mengorbankan kepentingan2 rakyat jatim yg tiap hari harus lewat porong? Kalo dihitung, berapa kerugian masarakat pengguna jalan yg harus melalui gempol-porong selama 3 tahun ini? Hanya karena ulah segelintir pimpinan lapindo yg mengkorup standar operasional yg wajar untuk sebuah pekerjaan pengeboran, ber-juta2 rakyat mesti menanggung akibatnya. Dan pemerintah yg meng-klaim pro-rakyat tidak menyadarinya? ? Memang negri aneh ini... Salam, Soewarso.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nyelak
mosok antrean tertib disebut komunis? di jepang, orang antean dengan baik dan tertib. di banyak negeri, seperti swedia, norwegia, juga di singapura. bagi saya, belajar disiplin dan antre adalah bentuk kecil dari penghargaan kepada upaya orang lain. titik. From: ajeg ajegil...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 16, 2009 11:27:21 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nyelak Repotnya, kalau antri kelewat tertib bisa serasa berada di iklim komunis, terutama saat antri makanan seperti di KFC atau warung cepat saji lainnya. Perlu ada penelitian, apa betul orang Indonesia terlalu liar untuk berperilaku a la Komunis atau KFC? Kalau iya, maka adab berantri harus dibentuk sejak usia dini, dimassalkan melalui pendidikan. Dalam hal ini, pendidikan disiplin berlalulintas (polantas cilik) di sekolah jelas lebih membumi berguna ketimbang pelajaran agama yang melulu dijejali perjalanan jarak jauh. Lain cerita kalau kita yang diantri 3 buah durian... ajeg'
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nyelak
srabat srobot itu bukan cuma watak lampung, bukan hanya orang desa. kelihatannya sudah watak bangsa di nusantara. makin tinggi posisi sosialnya makin suka maen srabat srobot, dan pengin benar dapat prioritas. kalau mau lihat srabat srobot yang paling ironis adalah waktu makan siang atau malam pada acara seminar. seminar kan biasanya orang terpelajar, minimal s-1, dan lihatlah, semuanya bergerombol dan saling sikut, hehehe, kayak kere rebutan balung!! From: Bobby pe...@budiacidjaya.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 16, 2009 10:06:23 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nyelak Bapak Joseph jangan kaget kalo lihat orang serabat serobot di Lampung,, karena hal itu sperti sudah biasa disini,,jangankan yang didaerah kabupaten Lampung timur, lha orang di kota Bandar Lampungnya yang banyak orang yang berpendidikan saja hampir setiap POM Bensin untuk pengisian motor, selalu diberikan pembatas agar tidak bisa serabat serobot,,bahkan bukan hanya di Pom Bensin saja, di tempat2 lain juga seperti parkiran,mall dan lainnya. Saya bahkan sampai berkata dalam hati, ada apa yang salah di dalam masyarakat Lampung ini,,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pantaskah ? [ was ] : ] Obama dapat Nobel 2009
kalau kesan dan pendapat saya, nobel perdamaian diberikan juga karena adanya visi. dan visi inilah yang nantinya diharapkan mendorong dana menciptakan kondisidan rewlasi antar bangsa-negeri lebih baik. keputusan obama untuk mencabut pangkalan peluru kendali di wilayah bekas negeri-negeri uni soviet, merupakan keputusan monumental; lalu ditambah upayanya untuk menekan israel dalam kaitannya dengan perdamaian di timur tengah. dan bagaimana dia berusaha untuk dialog dengan amerika latina, khususnya dengan cuba. ini penting. sebab, tiga titik besar dalam politik internasional amerika, rasanya seeh timur tengah, eropa timur dan amerika latina. langkah obama memang belum panjang dan luas; tapi langkahnya dalam politik internasional selama setahun menciptakan rasa tenteram dan menggugah visi kita semuanya. secara pribadi, bagi saya, dengan nobel perdamaian itu, dan obama meraihnya, menjadi pelajaran bagi kita: stop militerisme, stop cara berpikir nasionalisme kodok dalam batok; stop kekerasan; dan marilah kita tumbuh kembangkan dialog dan usaha-usaha perdamaian. (misalnya, mosok hanya gara-gara tari pendet mau ganyang ini, ganyang itu, dan perang?!) From: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; mediacare mediacare mediac...@yahoogroups.com Sent: Tue, October 13, 2009 8:35:17 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pantaskah ? [ was ] : ] Obama dapat Nobel 2009 Mas Halim yg baik, Saya rasa kenyataan berbicara, seseorang dari prestasinya baru bisa di nominasikan menjadi salah satu pemenang hadiah Nobel Perdamaian itu, atau hadiah Nobel Ekonomi atau Fisika dll , jadi ada hasil karya nya , baru bisa di nominasikan. Rupanya di dunia ini nggak ada lagi orang lain yang berbuat sesuatu yang dianggap pantas buat di nominasikan makanya P BHO yang baru kampanye bisa di nominasikan Ini kata mereka yang berwenang menetapkan pemenang hadiah Nobel Pak. Kalau mau bicara lebih mendalam sedikit, mestinya sejarah akan membuktikan apa sebenarnya landasan P BHO dengan segala retorika kampanye yang berhubungan dengan perdamaian. Yang saya tangkap perbedaan P GWB Jr dengan P BHO adalah bagaimana si pendahulu terlihat sombong, main hantam sendiri dan ketika sikon nggak mendukung [ tentaranya salah strategi, aliansinya nggak ngebelain ] jadinya babak belur P GWB Jr itu. Secara politis benar sekali P BHO kalau nggak mau perang sendiri selalu cari teman, hingga kayak di Afghan kalau NATO nggak mau support P BHO jadi sangsi buat nambah pasukan yang dijanjikan nya sendiri , karena takut babak belur lagi kayak di Iraq Kalau mengingat kepentingan nasional AS sendiri , saya rasa mestinya P BHO nggak akan bisa terlalu berbeda dari pendahulunya. Salam , martin - jkt
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM - di SOLO
mong ngomong soal cakar ayam yang konon inspirasinya dari akar pohon kelapa. soal teknisnya lainnya saya nggak ngerti. yang PASTI, cakar ayam yang paling yahuud dan ueenaak tenn di solo, warung di margoyudan, setelah tengah malam. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 13, 2009 6:49:14 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM Mas Satria Dharma, Pak Wal emnulis bahwa kontraktor Perancis tida percaya dengan fondasi itu maka tidak dipakai, sekarang anda menulis bahwa fondasi itu digunakan di Ckg, berarti kotraktor Perancis menyetujui
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar dibakar
saya nggak yakin indonesia akan bisa bebas rokok. sebab, ada sekitar sejutaan orang, minimal, yang terlibat dalam produksi dan ada ratusan industri dari yang raksasa sampai kelas rumahan. belum kalau kita menghitung petani tembakau di jateng, jati, madura. dan kalagan ini, mereka punya akar kuat di lingkungan sosialnya. dan ingat; sebagian besar dari warga itu, rasanya seeh kalangan NU, kaum nahdliyin, kalau kita melihat wilayah produksi rokok. dengan kata lain, mungkin perlu juga ada pendekatan khusus dari pemerintah kepada organisasi sosial keagamaan ini. From: Mochammad Reza Prisman de_fritzm...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 7:47:20 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar dibakar Saya optimis Indonesia bisa bebas rokok. Dan saya setuju dengan usulan menaikkan harga rokok sampai mencekik leher,dengan tujuan bahwa dengan hal tersebut maka menurunkan jumlah perokok secara signifikan. Pengalaman ketika saya tinggal di Swedia dan melancong ke negara2 tetangganya, harga sebungkus rokok mencapai minimum (bila dirupiahkan) Rp. 75.000,- atau sekali sarapan pagi disana.. Percaya atau tidak, hal tersebut membuat orang disana menjadi malas untuk merokok, dan untuk mengobati kecanduannya terhadap tembakau, mereka makan permen tembakau (tentunya murah, hanya sekitar Rp.25.000 dengan isi yang banyak). IMHO, Oke lah, bila kita menganggap kebijakan menaikkan harga rokok akan mematikan industri rokok dan menghilangkan pendapatan pajak dari pabrik, namun sadarkah bahwa rokok adalah sesuatu yang sama sekali tidak bermanfaat? Bayangkan kerugian jangka panjang dari sisi produktifitas pribadi.. Baik perokok maupun yang tidak merokok.. Wah.. Sebatang rokok bisa mengurangi umur yang menghisap asapnya loh (katanya ada penelitiannya? ) Ah, pokoknya tergantung niat dan sudut pandang pemikiran stakeholder aja deh.. Rakyat mah cuma bisa kasih pendapat di milis aja.. Hehehe.. BlackBerry® | with regards, Mochammad Reza Prisman. Indonesian MoT.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ical: Masih Banyak PR di Kantor Menko Kesra
dia sama sekali nggak nyinggung lapindo. From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 13, 2009 5:06:42 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ical: Masih Banyak PR di Kantor Menko Kesra http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/12/ 18310157/ Ical.Masih. Banyak.PR. di.Kantor. Menko.Kesra JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie, Senin (12/10) sore, memaparkan beberapa sisa pekerjaan yang harus diselesaikan oleh calon penggantinya. Seusai memimpin rapat koordinasi terakhir dengan menteri-menteri yang ada di bawah koordinasinya di Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jakarta, Aburizal mengatakan, pekerjaan yang hingga kini belum terselesaikan antara lain pembangunan kembali wilayah Jawa Barat dan Sumatera Barat yang rusak akibat gempa. Selain itu, dia melanjutkan, program percepatan pembangunan wilayah Sulawesi Tengah menurut instruksi presiden harus selesai tahun 2010. Wilayah yang sebelumnya dilanda konflik itu harus sudah selesai dibenahi kondisinya oleh Menko Kesra yang akan datang pada 2010, kata Aburizal. Menko Kesra periode 2009-2014, kata dia, juga harus melanjutkan proses repatriasi 708 warga negara Indonesia asal Papua yang selama ini menetap di Papua Nugini, penanganan warga negara Indonesia yang sebelumnya bermukim di Timor Leste dan persiapan Pertemuan Para Pihak (Conference of Parties/COP) ke-15 UNFCCC di Kopenhagen, Denmark, bulan Desember. Juga membuka isolasi daerah Pegunungan Tengah di Papua dan melanjutkan program raskin dan jamkesmas, demikian Aburizal Bakrie. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY - butuh HATTA !
betapa saya kabita, pengen banget, sama yang namanya ketertiban seperti dinasti tokugawa yang mampu mencitakan sistem birokrasi dan keseragaman. tapi, saya juga ketar ketir, cemas, takut dan rada gemetar dengan 'ketertiban. sebab, kata kunci ini juga yang pernah dipakai oleh eyang harto melalui kopkamtib; juga oleh opa hitler beserta kanca-kancanya ditambah dengan 'kesatuan dan persatuan jerman raya tahun 1930-an. aneh in ajaib, kok bisa itu nyambung ke nusantara di jaman orba. jika saya boleh memilih, maka kinoshista yang jadi toyotomi, sang taiko, itulah pilihan terbaik. punya selera dalam kebudayaan. ingat, pada jamannyalah renaisance klasik jepang, dan warga senang banget dengan, lihat saja kostum yang meriah dan atas inisiatif semua lapisan untuk ikut menciptakan disain. kita sesungguhnya membutuhkan seorang HATTA (tapi ingat, bukan hatta rajasa!!) yang punya visi, memahami birokrasi, sabar, tidak sloganistik, tidak megalomanian, dan punya kapasitas dialog, demokrat dan manusiawi. From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 1:07:36 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY Ya, sebagaimana halnya Kaisar Meiji berhasil menertibkan dan memajukan Jepang menjadi bangsa yang disegani. Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009
AFRIKA SELATAN, bung, dengan mandela, sosok yang pada abad XX yang meletakan kapasitas manusia sebagai jalan utama untuk mempertemukan semua elemen konflik dalam bingkai visioner. From: imcw imc...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 12:28:45 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009 Sahabatku Lisman Manurung, Amerika membutuhkan waktu ratusan tahun sementara kita baru puluhan tahun merdeka. Jadi memang belum saatnya orang luar jawa untuk memimpin pemerintahan. -- i made cock wirawan - - http://www.facebook.com/imadecockwirawan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
mungkin dibutuhkan de-mitologisasi terhadap penabalan awak yang menganggap bangsa kita relijius. relijiusitas di lingkungan kita identik dengan ritual dan diri merasa sok paling dekat dengan sang pencita. (jadi ingat imagine-nya john lenon!). From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 5:31:47 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 Numpang menanggapi sekaligus dua posting, soal sila pertama dan soal DPR Kalau kita melihat fakta yang dibeberkan oleh media, dan syuukur kepada Allah, kini semakin jelas bahwa memang ada sebagian warga yang terpengaruh untuk mengikuti ajaran atau terbujuk rayuan yang berakibat pada ketidaktenangan negeri ini sejak proklamasi hingga kini. Peta situasi kini semakin jelas, semoga semakin banyak orang tua dan pendidik yang sadar karena masalah perpecahan ini dan masala penyesatan ini sudah masuk di pendidikan sejak dini dengan doktrin kami dan mereka, bukan kita. Jadi, sekat-sekat itu sudah dibangun sejak dini dan bukan persatuan Kebangsaan Indonesia. Maka, perlu pendidikan yang mengIndonesia dan dimulai dari paa pendidik, pemimpin formal dan non formal, dan pemikir yang mengIndonesia Saya sependapat dengan Pak Halim dan Pak Zulkifli, sistem yang sedang dibangun ini, sebagai reformasi atas dominasi rezim Soeharto yang ditulangpunggungi oleh PG telah berbalik kembali. Mungkin ada beberapa gelintir angota DPR yang masih memiliki idealisme dan benar-benar memiliki basis masa yang diperjuangkan, namun sisanya tamnpak lebih pada tujuan pragmatis. Inilah yang berbahaya bagi perjalanan bangsa ini. Budiman S telah menulis mengenai harapan yang terlalu tinggi yang dilambungkan oleh basis masanya pada akhir mas abakti 2014 nanti terhadap dirinya. Artiya, seorang Budiman S sudah mematra lingkungan lembaganya. Bila popularitas publik yang bukan berbasis idealisme yang hendak diperjuangkan maka ketika menjadi anggota DPR maka tonglatn pegangan itu tdak akan dimilikinya. Akibatnya, kita lihat bagaimana kritik pedas epada angota DPR banyak dilayangkan. Dan, itu tidak mempan, the show keeps going on Inilah sebenarnya hulu masalahnya, karena merekalah satu diantara lembaga trias politica yang diharapkan untuk estafet perwujudan cita-cita proklamasi sesuai dengan Pembukaan UUD 1945. Kini, ritual politik lima tahunan menjadi semacam kontrak kerja untuk memperoleh pekerjaan, for the shake of the job. Bukan sebuah ajang untuk estafet lima tahunan membuat Indonesia semakin baik sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan oleh cita-cita proklamasi. Merasa menang sendiri dan merasa benar sendiri, merasa hebat sendiri tanpa mau mempedulikan sekelilingnya adalah pikiran dan niat serta tindakan yang tidak mengIndoensia
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] AKHLAK MORAL (Pakar,Partai Golkar Partai Lain)
wh, repot neeh, bung, anda melakukan gebyah uyah, simplikasi masalah dan maen bumi hangus. cooling down, dong bung, kita diskusi dengan lebih tenang. soalnya, saya nggak mau ke seret-seret dengan logika anda yang bisa dipake oleh orang laen: yang gak masuk partai nggak punya moral!! cilakak kan, bung, kalou dituding kayak begituan. walaupun saya tahu dan sadar benar, saya nggak baek- baek amat, nggak suci bersih. From: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 12:56:41 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] AKHLAK MORAL (Pakar,Partai Golkar Partai Lain) Belakangan ini, banyak orang yang terkejut ketika seorang Rizal Mallarangeng yang tadinya berseberangan dengan keras dengan Golkar akhirnya malah menjadi Pejabat Teras Golkar...Yang tadinya mau jadi oposisi tapi setelah dapet kursi tinggi tapi ompong akhirnya jadi mitra koalisi...Golkar juga sudah dipastikan sebentar lagi akan menjadi mitra koalisi yang lengket seperti perangko...PKS yang dari awal sudah mendukung sepertinya agak kurang senang tapi saya yakin kepentingan yang lebih besar akan menahan PKS dan akhirnya tetep akan memilih menjadi pendukung koalisi...Demi bangsa dan negara kepentingan lain tentunya akan dikalahkan.. .Keren... Patriotik. ..Nasionalis. .. Menurut rakyat seperti saya (seorang tokoh Golkar di milis ini pernah dengan lugas mengatakan saya tolol)...Akhlak dan moral seseorang tercermin dari partai yang dimasukinya. ..Jika seseorang masuk parpol, maka dia yakin bahwa akhlak dan moralnya sama dengan parpol yang dimasukinya. ..Kecuali orang itu kuper atau bloon sehingga tidak tahu akhlak moral parpol yang dimasukinya. .. Saya pendukung teori, akhlak moral seseorang tidak akan beda dengan teman-temannya. ..termasuk parpol yang dimasukinya. ... Partai Golkar kan bukan partai baru...Sepak terjangnya sudah hampir 50 tahun sehingga akhlak dan moralnya sudah bukan rahasia lagi bagi orang-orang yang melek internet dan baca koran... Jadi, jika ada seorang mantan peneliti dan aktivis mahasiswa angkatan 98 masuk Golkar...Rizal Mallarangeng masuk Golkar...Aburizal pimpin Golkar...Nggak perlu heran, karena akhlak dan moral mereka memang sama dengan Golkar...Seperti apa itu? Terserah anda menilainya.. . Bagaimana partai lain...Yang gonta ganti sikap dari oposisi menjadi pendukung koalisi...Sama saja, memang begitulah akhlaknya... Sehingga jika seorang Budiman Sudjatmiko masuk PDI-P maka bisa dipastikan bahwa akhlak dan moral Budiman adalah sama dengan akhlak dan moral PDI-PSeperti apa itu? Terserah anda menilainya.. . Mungkin yang enggak setuju akan bilang : Kayak akhlak dan moral elo bagus aja??? Ya nggak tahu...Yang jelas saya tidak bergabung dengan partai manapun karena merasa tidak ada parpol yang akhlak dan moralnya cocok dengan sayaSeperti apa itu??? Terserah anda menilainya.. . [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pantaskah ? [ was ] : ] Obama dapat Nobel 2009
repotnya kalau anda lalu mengambil konklusi simplistik, menganggap 12 hari dan kampanye lalu dapat nobel. yang perlu dilihat visi dan arah kebijakan yang akan diambil. menurut saya, nobel untuk perdamaian memang sensasional karena berkaitan dengan jagat politik. tapi, jika kita mau sedikit mendalam, kita perlu benar mendukung suatu visi dan orientasi baru dari apa yang dikerjakan oleh obama. dan dia kian menonjol setelah bush yang memang bikin rusak sistem internasional. From: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; mediacare mediacare mediac...@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 9:55:51 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pantaskah ? [ was ] : ] Obama dapat Nobel 2009 Saya termasuk yang surprise ketika mendengar P BHO menjadi pemenang hadiah Nobel Perdamaian 2009. Sebenarnya kalau lihat Uskup Belo dan P RH dapat hadiah Nobel juga, mestinya nggak usah surprise sih. Kabarnya nominasi P BHO ini hanya 12 hari setelah beliau dilantik jadi presiden !! Jadi ternyata nominasi dapat hadiah Nobel itu cukup dari kampanye2 aja, atau tanpa kenyataan apa yang benar2 dilakukannya. .. Mungkin saja kalau begitu P Budiman Sujatmiko kampanye mau bikin dunia damai [ entah gimana caranya gampang di rekayasa...] trsu P BS ini jadi presiden RI , bisa juga dapat hadiah Nobel itu ... [ kalau panel penentu hadiah Nobel masih konsisten..] Kalau membaca tulisan P Christianto Wibisono , sebenarnya P SBY menang hadiah Nobel perdamaian 2008 tapi gugur gara2 P Tibo di eksekusi , saya jadi kayak merasa jadi orang yang bodoh banget. Memang anggota panel penentu pemenang hadiah Nobel mestinya orang pintar2 semua yah ? Salam , martin - jkt
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng
biasanya teorinya' bunyinya kayak begini: memperbaiki dari dalam. ini banyak dipakai. tapi, banyak yang ketika nyemplung ke dalam, ambles ambrool dan banyak yang molor ngorok. From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 12:23:50 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng Sayang memang, kenapa harus kenal mbok sudah 32 tahun kelihatan sepak-terjangnya? Buta dan tuli? Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Drajad: Hatta Paling Berat
cocok, mas, setuju. hatta rajasa akan naek panggung, seiring dengan ical, ditambah dengan TK, maka cerbung (cerita bersambung) sendika dawuh jilid sekian berlanjut. From: kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 12, 2009 8:54:31 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Drajad: Hatta Paling Berat Melihat pengalaman Golkar, saya yakin Hatta Rajasa akan menang. Get it? KM
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009
why not? cuma, hanya saja, ini soalnya, apa ada orang papua yang punya dokap banyak, dan punya relasi dengan pemilik kapital. saya yakin suatu hari akan ada orang papua, apalagi SDA papua demikian melimpah, maka pastilah banyak pemilik kapital yang mau kasih beking modal. From: Lisman Manurung lism...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sun, October 11, 2009 7:25:56 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009 Di Indonesia yang tidak rasis, tetapi belum terbayang apakah orang Papua bisa jadi presiden!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
amerika melihat, jika tanpa land reform, maka tenaga kerja di taiwan dan jepang akan memusat di perkotaaan. padahal, waktu itu, kota sedang ambruk setelah perang; tidak ada lapangan kerja; dan dibutuhkan bahan makanan yang bersumber di pedesaan. melalui land reform itu pula dipotong akumulasi tenaga kerja sehingga produktifitas meningkat. kalau nggak salah, melalui land reform di taiwan itu pula industri rumah tangga kian berkembang; dan rentetan itu mengembangkan para inang. mereka mampu menciptakan jenis dan kaliber inang kelas antar benua; dan itu ditangguk oleh perusahaan penerbangan; sebab, setiap inang bisa bolak-balik taiwan-amrik 5-10 kali setahunnya; dan ada seratusan ribu inang. inang di nusantaraa kan kelasnya medan-jakarta, jakarta-padang, jakarta-pontianak, makassar-padang. From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, October 8, 2009 9:36:22 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 Lho, jadi kebijakan soal land Reform itu bukan kebijakan Komunis ya??? Saat jaman Orde Baru kok selalu dibilang bahwa dosa terbesar Sukarno dan PKI adalah menerapkan UU Land Reform, yang akhirnya menjadi sumber kebencian masyarakat terhadap PKI. Lha ternyata Amerika Serikat yang kapitalis juga menerapkan Land Reform. Kalau begitu, apa untungnya bagi Amerika yang Kapitalis bila juga menerapkan Land Reform??? � Salam, � Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengasah Calon Peraih Nobel dari Papua
kalau jenius didikan alam, yaaa, paling paling kelasnya pengamen. kalau mau kelas nobel, butuh laboratorium, butuh partner profesor yang dahsyaat, butuh lembaga keilmuan yang terbuka. laskar pelangi? melodrama yang senang mengasihi diri sendiri. From: Dapati Giawa fide...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, October 8, 2009 7:17:17 PM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengasah Calon Peraih Nobel dari Papua Mengutip istilah Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi: jenius didikan alam. Prof. Alam adalah sang mahaguru sempurna. Semoga bakat para jenius didikan prof. alam ini ga ditelantarkan oleh para licik yang menguasai industri belajar. Salam, FDG
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] DPR-ku, DPR-mu, DPR RI
ini soal sistem atau ganti nama? sebab, nama apapun yang dipake, jika mekanisme sistemnya bobrok, yaaa tetap saja. dan di nusantara, yang namanya penabalan hal-hal yang bagus memang berhubungan dengan cita- cita, harapan, keinginan. jadi, kita memang masih ngimpi terus soal DPR yang sebenarnya. From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 12:47:55 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] DPR-ku, DPR-mu, DPR RI Apa sebaiknya ganti saja DPR dengan nama misalnya Dewan Legislatif Indonesia (DLI) atau apa sajalah yang penting tidak mencantumkan embel-embel perwakilan rakyat. Istilah perwakilan rakyat akhir-akhir ini mengundang penuh tanda tanya besar kalau tidak mau disebut terlalu banyak kontradiksi dengan prakteknya dilapangan. SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Goenawan Mohamad -Tomy Winata Akhirnya Damai
oo, begitu thooo. masuk akal. jadi, sama-sama kompradornya SBY gak boleh eker-ekeran. From: Arif Fiyanto mentarikalah...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 9, 2009 3:39:36 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Goenawan Mohamad -Tomy Winata Akhirnya Damai heheheh, wajar aja mereka damai...kedua- duanya sama-sama pendukung SBY
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009
diantara kontroversi yang mengelilingi hadiah nobel untuk obama, yang bisa kita petik adalah bahwa kini saatnya melakukan dialog di segala lapisan dan bidang. jadi, jika kita ingat dan renungkan soal tari pendet atau sejenisnya dan soal ketahanan negeri ini dengan sistem militer, perlu kiranya dipertanyakan. hendaknya nasionalisme yang kita anut bukan menjadikan diri kita terkurung dan dikungkung seperti di dalam kotak tembok; dan bagaimana menghilangkan sikap babinsa, satpol dan satgas yang sok arogan dan sok kuasa. langkah obama adalah isyarat, banyak hal yang perlu dikerjakan melalui jalan damai dan dialog. From: Icon Manurung three_duri...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 12:07:54 PM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009 Sebelum Obama jadi presiden, ada prediksi bahwa dia akan menjadi salah satu simbol perdamaian dunia sebelum menjalankan rencana aslinya. Tidak disangka Nobel adalah simbol itu
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY
jadi ingat sejarah bangsa romawi. ingat octavian, yang akhirnya jadi kaisar augustus, yang dengan lihei menciptakan citra dirinya yang lemah lembut, tapi sesungguhnya dialah yang menciptakan sistem kediktatoran selama 4 abad!! From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 7:06:20 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY Masd Halim, diktator yang suci Kepemimpinan yang mempunyai Hikmat dan Bijaksana Hikmat berarti the chosen dalam proses karena komitmennya bukan pada diri sendiri dan mengemban amanah untuk membawa lingkungannya menjadi lebih baik yang dilandasi oleh spritualitas. Bijaksana dari kata dasar bijak yang berarti pandai. Jadi, bijaksana berarti memiliki kemampuan untuk menggunakan kepandaian [Poerwodarminto] Menurut Prof Sudjarwadi, mungkin dari hasil kntemplasinya, bijaksana mengandung tiga unsur yaitu: [1] Berpengetahuan luas dan cerdas [2] Nurani jernih [3] Cepat tetapi sabar Dengan demikian, bila kita kembali kepada cita-cita negara ini didirikan, Pembukaan dan UUD 1945 sudah memberi clue mengenai kepemimpinan yang mengIndonesia. Selama negeri gemah ripah loh jinawi yang bernama Indonesia ini ada, maka demikian pula dengan eksistensi Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945. Silahkan cermati isi amandemen yang menempatkan hak asasi menjadi dominan padahal ada sudah ada nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai sumber dari segala sumber hukum apakah HAM nilai orang barat itu melebihi kemanusiaan yang adil dan beradab? Kepemimpinan semacam ini akan lahir melalui proses yang tidak menjiplak atau mengadopsi nilai-nilai asing namun menyerapnya untuk memperkaya nilai-nilai Indonesia. Tulisan KHD pada awal 1900 Indonesia bukan Amerika, Eropa, Jawa, Sumatra Pendidikan adalah kata kunci untuk menyemai nilai-nilai tersebut sejak dini. Menempatkan peserta didik sebagai subyek, bukan obyek pendidikan dan memberi ruang yang seluasnya bagi mereka untuk melakukan eksplorasi dan kemudian berekspresi. Maka, pembagian usia 0-7, 7-14, dan 14-21 [KHD] adalah fasa-fasa dimana masing-masing menuntut peran pendidik dengan isi dan nilai yang berbeda-beda. Ngemong, Momong, Among dan Ing ngarso sung tulodho, Ing Madya mangun karsa, dan Tut wuri handayani bukan berasal dari sebuah pemikiran KHD yang terpisah. Pendidikan bukan hanya masalah isi namun juga pekerti yang mengIndonesia agar kelak outputnya yang melalui proses yang benar menjadi potensi pemimpin-pemimpin bangsa yang mengIndonesia. Bagaimana sekarang? lihatlah outputnya termasuk segala akibat dari keputusan dan kebijaksanaan para pemimpinnya yang di eksekutif, legeslatif, dan yudikatif. Itulah harga yang harus dibayar sekarang ini, yaitu ketika proses itu tidak mengakar. Kasus music inbox, lalu Cafe bertebaran di kota pendidikan dan gratis bagi Mhsi pada student's day hari Senin adalah contoh-contoh bagaimana lingkungan yang tidak memberi iklim pendidikan yang mengIndoensia. Para marketer dan EO pasti tahu persis dengan istilah green area. Seandainyapun, pendidikan yang mengIndoensia ini dimulai, maka hasilnya baru akan dipetika paling sedi,it 25 th yang akan datang, itupun dengan prasyarat pemerintah yang mengIndoensia, birokrat yang mengIndonesia, legistlatif yang mengIndonesia, dan Yudikatif yang mengIndoensia. Tanpa prasyarat itu maka, kebijaksanaan yang seindah dan sebaik apapun tidak akan berarti. Paling-paling lahir kebijaksanaan internasional karena tidak p�d� dan agar terlihat sejajar dengan tala Internasional. Maka, ada martabak Internasional, Bolang-baling Internasional Sekali lagi, kata kunci adalah kepemimpinan yang mengIndonesia dan itu hanya bisa disemai lewat p e n d i d i k a n. Inilah yang akan mengubah p e r a d a b a n I n d o n e s i a m a s a d e p a n. Itulah human capital investment Indonesia
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Bukan Kemenangan SBY.
betul, bukan kemenangan SBY. tapi yang jelas, dengan sowan-nya ketum golkar yang baru ke cikeas, secara psikologis politis, golkar dibawah ical mau maen. dan tentu saja itu ada kaitannya dengan beban ical di lapindo dan lainnya. yang jelas, SBY akan banyak menangguk keuntungan politis dengan naeknya ical yang akan mendukung sepenuhnya apapun yang diputuskan oleh SBY. From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Kalla: Kemenangan Ical Bukan Kemenangan SBY Jumat, 9 Oktober 2009 | 17.56 WIB  TRIBUN PEKANBARU/MELVINAS PRIANANDA  JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya Jusuf Kalla menilai, kemenangan Aburizal Bakrie selaku pemegang kendali Partai Golkar 2009-2015 bukanlah kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono. Kemenangan Aburizal Bakrie merupakan kemenangan Partai Golkar. Siapa bilang (kemenangan SBY), ini kemenangan Golkar, kata mantan Ketua Umum Partai Golkar (PG) Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (9/10). Meski menjadi kemenangan PG, Kalla mengemukakan keberhasilan PG bergantung pada kepemimpinan Aburizal Bakrie alias Ical yang saat ini menjabat Menko Kesejahteraan Rakyat. Tanya Pak Ical, jangan saya, ungkapnya Kalla berharap, PG di bawah kepemimpinan orang terkaya menurut majalah Forbes berhasil menjadi partai terbaik di Tanah Air. Menjadi maju, dan nomor satu, urainya. Persda Network Ade Mayasanto Sumber : Persda Network BERITA TERKAIT Berani beda, berani benar, berani pulang! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lakukan Bumi Hangus, Jadi Bumerang buat Ical
apakah bumi hangus ini akan menjadi berkah terselubung, blessing indisguise, bagi kehidupan partai, politik di nusantara? sementara bagi kalangan tertentu, melihat gejala atau realitas ini dengan tepuk tangan dan senyum simpul. tapi, bagi saya, jika golkar mengalami pembusukan, seperti juga di partai-partai lainnya, maka sesungguhnya kerugian bagi kita semuanya: partai politik ini akan jadi beban bagi warga dan negara; dan akan makin banyak para avonturir yang menganggap politik dan partai dengan tanpa etika serta komitmen moral. From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 6:31:57 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lakukan Bumi Hangus, Jadi Bumerang buat Ical Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/10/ 10195978/ lakukan.bumi. hangus.jadi. bumerang. buat.ical JAKARTA, KOMPAS.com — Komposisi pengurus DPP Golkar yang dibentuk Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) bersama dewan formatur mendapatkan kritik. Dalam susunan pengurus yang dibacakan dua hari lalu, terlihat bahwa Ical tak mengakomodasi kader-kader Golkar yang berbau Jusuf Kalla, Surya Paloh atau yang selama ini tak berada di barisan pendukungnya. Padahal, seusai terpilih, Ical gembar-gembor akan mengakomodasi kader-kader potensial Golkar, dari mana pun kubunya. Politisi Golkar, Ferry Mursyidan Baldan menilai cara bumi hangus yang dilakukan Ical akan menjadi bumerang bagi kepemimpinannya. Bang Ical akan menghadapi kesulitan karena dia melakukan 'bumi hangus'. Yang berbau JK atau yang lain dia singkirkan. Ini berbahaya bagi Golkar ke depannya. Karena, pendukung Bang Surya Paloh juga tidak sedikit, kata Ferry, pada diskusi Golkar Kini dan Masa Depan, di Jakarta, Sabtu (10/10). Pilihan Ical untuk memasukkan nama-nama baru yang selama ini tak pernah berkeringat di Golkar juga menjadi catatan. Ferry mengingatkan, dua persoalan besar Golkar yang harus ditegaskan Ical adalah bagaimana target Golkar pada Pemilu 2014 mendatang. Sedini mungkin, Bang Ical harus merumuskan atau memutuskan apakah Golkar akan maju dengan capres sendiri. Hal ini penting agar tidak ke sana ke sini. Selain itu, seluruh pengurus harian juga harus diminta bekerja secara penuh untuk mengurus partai, ujar mantan anggota DPR 2004-2009 ini. Politisi muda Golkar lainnya, Poempida Hidayatullah, juga melayangkan kritik atas pilihan Ical untuk menempatkan sejumlah orang yang terbelit kasus hukum. Menurut dia, hal ini akan menjadi preseden buruk bagi Golkar, jika ke depannya orang tersebut dituntut secara hukum. Apakah Bang Ical paham konstelasi? Orang-orang yang sedang mempunyai kasus dimasukkan sebagau pengurus. Saya takut ini menjadi bumerang untuk partai, kata juru bicara Tim Sukses Surya Paloh ini. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PENGGUSURAN di KOTA
sejak kapan satpol, babinsa nerapin ajaran nabi? kita memang punya dillema. pkl yang seenak perutnya, sementara itu pengelola kota makin tak tahan dan tak mampu menciptakan ruang bagi pkl untuk berkembang, dan hanya berpihak kepada kapital gede. From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 8:00:21 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PENGGUSURAN di KOTA Anda hanya melihat kejadian dalam beberapa detik tayangan di TV. Melihat keprihatinan Anda, kemungkinan besar Anda bukanlah pengguna angkot/bis kota. Coba sekali-sekali naik angkot/bis kota: Nyawa Anda akan diancam oleh setan jalanan yang menyorobot sana-sini. Trotoar sudah dikuasai oleh PKL, calon penumpang terjepit di antara angkot/bis kota yang kalau ada setan lewat calon penumpang harus mengelak agar tidak ditabrak. Trotoar adalah hak pejalan kaki BUKAN hak PKL; PKL adalah penyerobot yang harus dibasmi. Anda tidak lihat betapa barbarnya PKL yang menutup (dulu) semua wajah pertokoan yang ada di Jatinegara dan Pancoran (Kota) yang dibiarkan karena pada setiap Pemilu spanduk berwarna kuning menghiasi daerah PKL tersebut. Untuk masuk ke toko-toko yang mereka tutup sangat susah dan harus beradu pantat. Nabi saw berkata bahwa dia akan membelah perut orang kalau sekiranya perut orang bersangkutan menghalangi jalan (dls) yang menjadi hak umum. Tindakan petugas itu sudah sesuai dengan ajaran Nabi saw. Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Track Record Rizal Mallarangeng.
membayangkan, mengandaikan, gimana kira-kira kalau kader golkar yang punya akal sehat, melakukan oposisi di dalam partainya. jika kapasitas ini bisa diterapkan dan dikembangkan, mungkin golkar periode ical akan menurun, tapi secara politis akan naik, karena adanya otokritik di dalamnya.cuma, rasanya seeh yang kritis hanya ada di jakarta. sementara di daerah-daerah yang suka menunggu sangu dan gizi dari ical, ikut apa maunya pemberi gizi. From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com To: Kahmi kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com; FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; LISI l...@yahoogroups.com; Koran Digital koran-digi...@googlegroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 7:32:07 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Track Record Rizal Mallarangeng. Pernah Hajar Golkar, Masuknya Rizal Dipertanyakan Sabtu, 10 Oktober 2009 | 11.53 WIB  INGGRIED DWI WEDHASWARY  JAKARTA, KOMPAS.com — Pilihan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengajak Rizal Mallarangeng ke jajaran pengurus DPP Partai Golkar kembali dipertanyakan. Rizal tak pernah tercatat sebagai kader Partai Golkar. Bagi politisi Partai Golkar, Ferry Mursyidan Baldan, Rizal justru punya catatan sejarah pernah menghajar Partai Golkar pada pemilu presiden Juli lalu. Kala itu, Rizal, yang menjadi Juru Bicara Cawapres Boediono, pernah menuding Partai Golkar melakukan black campaign terhadap Boediono. Agak sulit menerima dia (Rizal). Peserta Munas saja menyoraki saat namanya disebut. Bukan hanya soal kaderisasi. Ketika kampanye lalu, kalimat dia menghajar, bahkan memaki Golkar. Sekarang tiba-tiba masuk. Bagaimana orang yang dulu memaki-maki, kemudian ditampung, kata Ferry saat mengisi diskusi Golkar Kini dan Masa Depan, Sabtu (10/10) di Jakarta. Masuknya kakak kandung Andi Mallarangeng itu tak hanya dipersoalkan dari sisi kaderisasi oleh internal Partai Golkar. Menurut Ferry, track record Rizal yang dekat dengan partai lain menjadi pertanyaan tersendiri. Dari sisi paham politiknya kan berbeda, berseberangan. Orang tidak dibatasi untuk bersahabat dengan siapa saja, tapi juga harus memperhatikan moral berpolitik, kata mantan anggota DPR ini. Pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti, menilai masuknya Rizal memang cukup mengejutkan. Ia mempertanyakan, apakah hal ini menunjukkan longgarnya sistem kaderisasi di Partai Golkar. Sebab, Rizal tidak masuk dari sistem kaderisasi yang baik. Politisi Partai Golkar lainnya, Poempida Hidayatullah mengungkapkan, tak ada persoalan dari sisi aturan kaderisasi. Sebab, peraturan partai tak melarang orang baru masuk menjadi pengurus, sepanjang tidak melanggar ketentuan 10 persen dari total jumlah pengurus. Tapi tidak mudah bagi Celi (panggilan Rizal). Dia harus belajar Hymne Golkar, menghapal. Dan yang terpenting, dia harus paham ideologi Golkar. Jangan membawa ideologi dia sendiri, kata Poempida. Pandangan lain diungkapkan pengamat politik Fachry Ali. Ia melihat, direkrutnya Rizal merupakan refleksi cara berpikir Ical yang respek pada kaum intelektual. Walaupun dari sisi karier politik, banyak yang mempertanyakan. Tapi, Ical berpikir, 'tidak penting warna kucing, tapi apakah kucing ini bisa menangkap tikus', kata Fachry. Ical sendiri, seusai pengumuman pengurus DPP Partai Golkar di Pekanbaru beralasan, ia merekrut Rizal karena sudah mengetahui kemampuannya. Ia ingin membangun sebuah lembaga kajian baru bagi Partai Golkar. Rizal, menurut dia, sudah teruji memimpin Freedom Institute, sebuah lembaga yang didanai oleh keluarga Bakrie. KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary Berani beda, berani benar, berani pulang! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng
jadi, setelah kenal dan punya rasa sayang, dan apa dengan rasa sayang itu anda, kira-kira, mau dan bisa melakukan oposisi internal, agar partai itu, minimal nggak membusuk seluruhnya; anda akan menggalang kekuatan oposisi dari dalam? From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 10:03:47 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng Celi juga jebolan CSIS, bung. Tapi hanya 3 bulan saja. Nggak tahan hidup dari dunia penelitian, katanya. Aku 8 tahun di CSIS. Aku kenal ARB, kenal Celi, skrg kenal Golkar. Ada yg bilang, tak kenal maka tak sayang. Tapi ada juga yg bilang: sayang, kenapa harus kenal? Atau, kenalilah rasa sayangmu. Kita buktikan, Bung. Berani beda, berani benar, berani pulang!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Banteng Beringin Biru
mungkin BBB (banteng-beringin-biru) ingin membendung gejala PKS yang nampak dianggap sudah besar kepala? From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 9:06:47 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Banteng Beringin Biru Duh, sajian Mas Budiarto kali ini terasa spt makanan gempa bumi: tdk ada bumbu khasnya. Ada apa, Mas? Semoga kian renyah, ya, di tlsn berikutnya. Berani beda, berani benar, berani pulang!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng
jangan suka ngelarang orang laen. golput bukan cuma punya hak, tapi juga kewajiban minimal komentar. golput juga punya rasa sedih karena partai atau golkar jatuh ketangan orang yang blepotan lumpur. From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 10, 2009 8:34:30 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng Pendukung golput mah sebaiknya diam sajalah. Nonton yg baik, pakai tissue kalau tontonannya pedih di mata; sediakan juga sikat gigi, kalau ada nyamuk masuk, pas ngakak. Golput koq komentari org2 politik? Berani beda, berani benar, berani pulang!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng
anjuran sehat yang masuk akal. kalo celli, dia makin membuktikan dirinya kutu loncat. From: iwan piliang iwan.pili...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 9, 2009 1:30:20 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng Salam, Dunasanak IJP, seabagai sesama Piliang, sy infiokan ke Anda, sy punya kartu anggota Golkar lumayan lebih duluan dari Anda. sejak awal 90. Tapi tontonann Munas Golkar terbaru ini, membuat sya muntah! Saya punya dugaan mayoritas rakyat demikian. Sebab demikianlah suara mayoritas yang saya jumpai.� Sy, kami, setidak mempertanyakan keberadaan Trias Politika kini. Perlu parlemen rakyat Saran saja untuk dunsanak, pertimbangkan kembali lah untuk Anda aktif di Golkar... mending balikaktif emnulis. Wassalam IP
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY
bung hatta, setengah abad lebih yang lalu pernah menyinggung tema seperti ini: dibutuhkan sejenis diktator yang suci. okelah, katakanlah kita setuju kepada ki dalang sujiwo tejo. soalnya sekarang: karena SBY kerja dalam suatu tim dan dalam sistem, apa kira-kira orang yang dalam satu tim itu sepaham sana SBY. repotnya, realitas politik yang ada, tim kerja SBY ini gabungan dari mana-mana, dan cem macem dengan motif yang juga cem macem, dan bahkan ada yang sekedar asal dapat stempel, ada jenis pudel, ada buldog blasteran yang galaknya minta ampun, ada yang cuma bisa sendika dawuh, dan tak sedikit calo kampret kelas copet. lha gimana kalou tim kerja kayak begitu; gimana keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia bisa dilaksanakan? From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 9, 2009 10:04:08 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY Oleh SUJIWO TEJO http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/09/ 03104166/ mendukung. keotoriteran. sby Sebentar lagi dikukuhkan penguasa periode 2009 sampai direncanakan 2014. Banyak yang waswas, SBY nanti akan memimpin tanpa oposisi. Mereka berandai-andai, dukungan yang sama sekali tanpa pembantah kelak akan memaksa SBY memegang tampuk kekuasaan secara otoriter. Penulis sebaliknya justru mendukung keotoriteran SBY sejauh ia kembali teguh memegang nilai-nilai yang sekarang mungkin telah kita anggap basi, kedaluwarsa, dan tidak â€�seksiâ€�: Pancasila. Tanpa keteguhan SBY kepada Pancasila, dasar negara yang kini tidak saja kita anggap kedaluwarsa tetapi malah kita tertawakan, totalitas dukungan kepada SBY sesungguhnya justru menjadi perangkap. SBY diperosokkan menjadi tumbal kehancuran Nusantara. Dasar pikiran kaum penjebak masuk akal. Negeri ini memang harus dibiarkan hancur lebih dahulu untuk bangkit dan jaya memasuki babak baru Nusantara setelah tahun 2012. Titik jumpa Jalur ilmiah dan nirilmiah seakan mencapai titik jumpa dalam menjelaskan kebangkitan Nusantara itu. Buku Prof Arysio Nunes dos Santos, Atlantis: The Lost Continent Finally Found (2005), menunjukkan bahwa kerajaan Atlantik yang pernah berjaya dan sampai sekarang masih misterius bisa jadi tempatnya tidak di mana-mana, melainkan, ya, Nusantara ini. Temuan pakar asal Amerika Latin itu seakan memperkukuh studi selama kurang lebih 30 tahun Denys Lombard dalam Nusa Jawa: Silang Budaya. Antropologiman Perancis itu menggarisbawahi lebih rinci dan meyakinkan suatu hal yang sebenarnya sama-sama kita sudah tahu sejak di bangku sekolah. Yaitu, tentang betapa istimewa kedudukan Nusantara dulu maupunâ€seharusnyaâ€nanti. Lalu, para sejarawan banyak yang bilang bahwa setiap tempat punya periode atau siklus sejarahnya sendiri. Nusantara menurut mereka berperiode 700 tahunan. Seputar tahun 2012 adalah 700 tahun setelah jaya Majapahit dan dua kali 700 tahun setelah jaya Sriwijaya. Rekan-rekan dari dunia paranormal sudah banyak berkasak-kusuk: rentang 2012 ke 2016 adalah tahun-tahun yang patut diramalkan sebagai pemunculan kembali Sabdo Palon- Noyo Genggong. Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa sirna Sabdo Palon-Noyo Genggong akan menandai runtuh Majapahit dan kelak Nusantara meraih jayanya kembali sekembali pasangan misterius Sabdo Palon- Noyo Genggong. â€�Kalatidaâ€� dan â€�Kalabenduâ€� Titik temu jalur ilmiah dan nirilmiah itu bisa dipadukan juga dengan dasar pikiran ramalan Ronggowarsito. Pujangga keraton Surakarta ini membuat siklus tiga zaman. Urutan ketiga adalah zaman kekacauan pribadi, Kalatida, zaman kekacauan pribadi yang memuncak menjadi kekacauan kolektif, Kalabendu, lalu ketenteraman, Kalasuba. Algoritmanya cocok dengan prinsip chaos dalam fisika modern, temuan 1,5 abad berikutnya. Bahwa chaos akan terdorong ke arah chaos lebih lanjut sampai pada akhirnya ke puncak chaos, Kalabendu karena hanya di dalam Kalabendu-lah terkandung energi internal mendorong keadaan kembali normal. Ekstremnya, bisa dikatakan bahwa tak perlu campur tangan eksternal buat mengembalikan Kalabendu kepada Kalasuba. Mudah dipahami ketotaliteran SBY nantinya, yang melebihi ketotaliteran Soeharto, akan dipakai para oknum mendorong keadaan Kalatida ke Kalabendu. Soeharto cuma memegang angkatan bersenjata dan Golkar melalui pemilu yang terkesan tak demokratis. Bayangkan, SBY memegang angkatan bersenjata, kepolisian, dan seluruh partai melalui pemilu yang terkesan demokratis. Pada Kalabendu itu nanti akan muncul energi internal membalik sejarah kepada seputar tahun 2012. Kalau dipas-paskan dengan ramalan suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko dan prediksi mereka mengguncang dunia ilmiah tahun lalu, bahwa akan terjadi kebangkitan besar di dunia pada 21 Desember 2012, berarti, ya, saat itulah tampil pemimpin agung pengusung babak baru Nusantara, babak Kalasuba. â€�Kalasubaâ€� Dengan dukungan mutlak dan mau tak mau berarti kekuasaan di satu tangan, SBY
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendidikan Harus Kembangkan Karakter Siswa
justeru di dalam sistem yang dianggap pendidikan moderen-lah indoktrinasi terjadi, pencekokan melalui sistem massal. hanya di dalam pendidikan moderen seperti yang kita lihat pada abad XX di mana nazi, dan sejumlah pemerintahan totaliter seperti rejim orba, sistem di korea utara. di dalam pendidikan masa lampau, pendekatan personal demikian lekat; seorang guru mesti mengetahui satu per satu watak, karakter siswanya, dan demikian guru tahu benar apa kiranya yang dibutuhkan dan akan bisa dikembangkan untuk membentuk karakter siswa itu. di dalam tradisi ngelmu juga kita bisa temukan watak yang berkembang. lihatlah di dalam dunia karawitan atau pesantren. cuma, banyak orang kita yang sok moderen dan salah kaprah, menganggap bahwa tradisi itu kuno, tradisi itu mendeg. padahal, orang moderen-lah yang membeku, yang kerjanya cuma melahap dan rakus dengan benda- benda produksi massal dari sistem industri, menjadi konsumtip bukan hanya dalam politik-ekonomi saja, tapi juga konsumtip dalam melahap informasi. hhd. From: Lasma siregar las032...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 9, 2009 9:34:57 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendidikan Harus Kembangkan Karakter Siswa Biasanya pendidikan buat kita (ngelmu), guru memberikan ilmu dan murid nrimo tanpa perlu bertanya (why, why not, how dan sebagainya). ... Itulah budaya kita, antara guru dan murid tempo doeloe! Mudah-mudahanlah sudah tak begitu! Mestinya kan perguruan (tempat ngelmu) adalah gelangang pengetahuan yang terbuka buat lalu lintas-nya pendapat hingga idea yang baru bisa datang? Bukannya sesuatu yang datang dari atas dan para murid wajib tiarap dan siap menelan apa saja yang dimasukkan mulutnya! Inikan cuma membina pengikut atau pengekor yang tak punya kreatifitas, vision atau ilham baru? Salam Las
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang
tindakan polisi sudah masuk melanggar pasal 28, kalou gak salah, kebebasan berserikat. From: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 9, 2009 7:33:10 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang iya yah ... bisa nggak perilaku melarang spt ini di kategorikan tindakan bertentangan dgn UUD 45 ? wah kalaui ya , sanksinya berat tuh HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perbandingan tokoh Partai Demokrat, PDI-P dan Golkar 2014
di cina untuk menjadi politisi melalui jalur yang ruwet dan ribet berdasarkan kalkulasi dan skrining serta rekomendasi senioritas partai. (sumber warung angkringan, solo) di jepang untuk menjadi politisi, seperti juga di amrik, perlu membangun kekuatan ekonomi dan jaringan sosial. obama, misalnya, sebelum jadi senator, belasan tahun bergerak dan terus bergerak. sehinga punya akar. di kroya, eeh, korea selatan, untuk jadi politisi, perlu modal dan itu dilaluinya melalui bisnis lebih dulu, membangun fondasi ekonomi dan keluarga. (dan juga dianjurkan bisa tinju atau karate atau kyoku shinkai buat brantem di ruang sidang). di indonesia, di nusantara tralalala, siapa saja bisa jadi politisi dan makin muda makin baik, artinya, dengan gampang akan dilahap oleh penguasa atau pengusaha, karena mereka sedang tumbuh berkembang kebutuhannya, dan dengan gampang mereka disosorkan kartu kriditan. di indonesia, nusantara yang the bla bla show, politisi tua mengumpulkan harta kekayaan untuk anak cucunya dan juga untuk sisa waktu pensiunnya; dan bekal siapa tahu di akhirat memang dibutuhkana dokap. hhd. From: atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id To: Forum Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 9, 2009 7:50:07 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perbandingan tokoh Partai Demokrat, PDI-P dan Golkar 2014 Salam. Lebih baik yang tua atau muda?kalau kita lihat negara-negara maju di Asia, seperti di Jepang sebagian besar politisi sudah tua,anggota parlemennya selama ini orang-orang tua.Perdana Menterinya juga selalu orang tua. Begitu juga di Cina dan Korea. Ada yang bisa memberikan analisa?Parlemen kita sekarang 60 persen orang muda,dan banyak yang minim pengalaman,apa ini awal kemajuan atau kemunduran? Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Alhamdulillah, Aburizal Bakrie CS Pimpin Partai Golkar
golkar kuat di jaman harmoko karena menurut petunjuk bapak. From: Teguh Santoso tgh.s...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, October 8, 2009 1:44:24 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Alhamdulillah, Aburizal Bakrie CS Pimpin Partai Golkar Saya melihat, Golkar menjadi sangat kuat ketika di pimpin oleh Harmoko, dan terus mengalami kemunduran sejak dipimpin oleh Akbar Tanjung dan JK. Sekarang terpilih pimpinan baru Aburizal Bakrie. Tiga pimpinan terakhir tidak berakhiran huruf O pada namanya. Jadi dari trend logika asal2an saya, saya tetap tidak melihat Golkar akan makin maju dipimpin oleh Aburizal Bakrie. bahkan sana sini sudah ada sindiran, Selamat Bernafas dalam Lumpur. salam Teguh Santoso
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekolah Tinggi James Bond di Sentul
mungkin juga mereka bakalan jadi bintang sinetron. siapa tahu nanti jadi james bond. From: Lasma siregar las032...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, October 8, 2009 11:29:34 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekolah Tinggi James Bond di Sentul Bagaimana ini Intel kita? Dimana sekolahnya semua orang tahu dan siapa yang tamat ada foto di media bersama orang tua yang bangga. Bukankah yang namanya secret agent (misalnya Mossad atau CIA) bahkan anak istri tak tahu apa sih kerjaannya dan dimana kantornya... Siapa mereka dan bagaimana mereka in action jadi misteri tapi apa yang terjadi jadi bukti kehebatannya! Aneh sekali Intel kita kok bangga kalau dirinya dikenal atau terkenal sebagai Intel? Bagaimana mau beroperasi sukses kalau kedoknya sudah lama terbuka? Ada yang bisa menjelaskan logika Intel kita ini? Salam Las
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Muladi: Politik Uang Wajar, Asal Untuk Kepentingan DPD
muladi, guru besar fakultas hukum, bicara seperti itu, makin bejatlah sudah sikapnya. From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, October 7, 2009 1:07:54 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Muladi: Politik Uang Wajar, Asal Untuk Kepentingan DPD Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/07/ 12275033/ Muladi.Politik. Uang.Wajar. .Asal.Untuk. Kepentingan. DPD PEKANBARU, KOMPAS.com - Isu politik uang semakin kencang berembus menjelang pemilihan Ketua Umum Partai Golkar 2009-2014 , sejak sehari sebelum pemilihan. Angka transaksinya pun cukup fantastis. Salah seorang bakal calon ketua umum, Yuddy Chrisnandi, mensinyalir satu suara dihargai Rp 500 juta hingga Rp1 miliar. Menurut politisi senior Golkar, Muladi, politik uang bukan merupakan masalah. Politik uang untuk kepentingan DPD tidak masalah, kata Muladi, di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Rabu (7/10). Yuddy, yang menggulirkan isu politik uang, mengaku mendapatkan informasi yang cukup valid dari sejumlah kader daerah. Tak mudah menemukan pimpinan DPD tingkat II yang mau buka suara tentang tawaran-tawaran yang disodorkan kepada mereka. Ketua DPD Kabupaten Minahasa Utara, Inggried Sondakh, menjadi satu dari sedikit Ketua DPD yang mau bicara. Ia berpendapat, tawaran-tawaran itu merupakan hal yang wajar. Dengan catatan, untuk kepentingan DPD dan partai. Kalau tawaran-tawaran, itu untuk organisasi, bukan money politic . Kalau money politic kan beli suara untuk pribadi. Kalau untuk DPD dan partai wajar karena anggaran untuk daerah selalu ada baik dari provinsi maupun pusat, kata Inggried. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya dwi-kewarganegaraan
australia dan new zealand juga bisa dwi-kewarganegaraan. From: jenny tampi jenny_clari...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, October 7, 2009 10:22:23 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China Kayaknya tidak ada di dunia ini satu pemerintahan negara membolehkan 2 kewarganegaraan, biasanya pilih salah satu... mengapa chinese perantauan walaupun sudah menjadi warga negara di negara lain tetap ingin membantu China dalam segala hal? ini namanya darah lebih kental dari air...selalu merasa leluhur ada di China. Walaupun sudah menjadi warga negara dari negara lain, tetap masih merasa orang chinese apalagi family name tetap dipake walaupun secara fisik sudah berbeda dan yang penting juga, pemerintahan di sana welcome. . investor chinese tidak akan menjadi investor di China kalo negaranya amburadul, jaminan keamanan tidak ada, terlalu diskriminatif dll... teladani negara/orang yang maju.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
sependek pengetahuan saya, tak saya dengar orang PKI membantai orang yang sedang sholad. jika anda bicara tentang film di jaman orba itu, saya pikir, itu bikinan, propaganda. From: Vandelasca billimeis...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 6, 2009 2:20:08 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 mau tanya dong. kalo yang dipelem g30S yang digambarkan orang2 PKI membantai orang2 yang lagi sholat itu memang benar ada kejadian seperti itu atau termasuk salah satu ciptaan orba?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jumlah mal di Jakarta terbanyak di dunia (FYI)
yang juga menangguk laba, dokap iklan, adalah media cetakan. lihat saja, setiap bulan sepertinya tak ada hari luang dari iklan yang berkaitan dengan mall dan sale. itulah makanya media cetakan juga cenderung mendukung adanya mall. lihat saja perspektif kompas minggu setiap terbitnya. From: Donna kiyutdo...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 6, 2009 10:16:08 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jumlah mal di Jakarta terbanyak di dunia (FYI) Senin, 24/08/2009 11:59 WIB Jumlah mal di Jakarta terbanyak di dunia � oleh : A. Dadan Muhanda � Jakarta dinilai sebagai kota megapolitan yang mempunyai jumlah mal terbanyak di dunia, yaitu mencapai 130 mal. Yayat Supriatna, Planolog Universitas Trisakti yang juga Sekjen Ikatan Ahli Perencanaan (IAP), mengatakan jumlah pusat belanja di sejumlah kota besar lain di dunia tidak mencapai 100 mal. Menurut Yayat, Jakarta sudah tumbuh di luar kendali sehingga banyak kawasan yang semula tidak direncanakan menjadi kawasan bisnis justru beralih fungsi menjadi kawasan komersial. Jakarta memiliki [jumlah] mal terbesar di dunia, mencapai 130 mal. Tetapi hanya punya empat taman kota, ini memprihatinkan, ujarnya pada diskusi bertajuk Moratorium Pembangunan Kota Jakarta Mendesak, hari ini. Dia mengatakan ada invasi dan penetrasi kawasan yang semula untuk hunian menjadi kawasan komersial akibat ketidaktegasan penengakan rencana tata ruang wilayah (RTRW) DKI Jakarta. Beberapa daerah yang menjadi kawasan pusat belanja dengan skala besar adalah kawasan Tomang, Mangga Dua, Kelapa Gading, Bundaran Hotel Indonesia, Blok M, dan Senayan. Kawasan TB Simatupang yang saat ini menjadi kawasan bisnis baru juga sudah melenceng dari rencana awal, karena daerah tersebut merupakan kawasan konservasi dan resapan air. Yayat mengatakan Pemprov DKI harus membuat RTRW 2010--2030 lebih tegas terhadap arah pembangunan. Menurut dia, di dalamnya harus mencantumkan target keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30% dalam aturan baru.(er).� bisnis.com http://web.bisnis. com/sektor- riil/properti/ 1id134341. html [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekuatan Bersenjata, Pertahanan, dan Ekonomi
dari negeri sam kok, tsun tzu menyatakan: pertahanan terbaik bagi sebuah negeri: ciptakan kepercayaan warga kepada pemimpinnya; ciptakan keadilan dalam distribusi bahan makanan; persiapan militer. (coba balik; dan dua syarat utama diatasnya diabaikan, negara dan penguasa akan bubar!!) From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 6, 2009 8:40:39 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekuatan Bersenjata, Pertahanan, dan Ekonomi Perathanan kan bukan hanya secara militer Mas, Angkatan bersenjata, bahari negara, adalah lapangan kerja dan investasi pemerintah, baik up stream maupun downstream arena sdm dan sda kita mampu.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
ketika amerika menguasai taiwan dan jepang, yang pertama dilakukan adalah ditribusi tanah, land reform. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 6, 2009 8:10:37 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 Bagaimana kalau kita belajar dari Filipina dan Amerika Latin ? isunya sama, tuan tanah dan kemiskinan. Ketika, Cory naik, dia membagikan tanah warisannya kepada masyarakat miskin. Bukannya ada UU Landreform? sudah hilang? Saua pikir, pendapat yang mengtakan bahwa NKRI sekarang sudah tidak lagi n o n b l o k benar adanya, dan jurang kaya dan miskin itu kini semain menjadi masalah. Masih untung ada sektor informal yang dijaman Krismon, kata Habibie, adalah pelampung peyelamat yang tidak menghempaskan Indonrsia. Kinipun demikian, apakah sektor informal yang jarang dibicarakan ini berperan ? Selama pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di disain tetap seperti sekarang maka masalah urbanisasi dan patologi sosial itu akan menyertai dan setiap tahun kita akan menonton drama lebaran pulang mudik dengan menghitung berapa yang akan mati dan berapa yang menikmati perjalanan yang tidak manusiawi. Mereka semua jelas tidak menghendaki itu, namun mereka tidak punya pilihan sejak njebol dari kandungan ibu. Siapa yang arus memikirkan mereka?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang
dan perlu juga anda ingat, bahwa polisi bisa juga over acting. yang rada pasti, polisi hanya menuruti perintah dari: penguasa, pimpinan agama mayoritas dan pengusaha. From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 6, 2009 7:44:50 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang He he he he he SBY kelihatannya sudah takut sama bayangannya sendiri. Mirip doktrin Orde Baru, yaitu: musuh utama negara bukanlah negara tetangga, tetapi rakyatnya sendiri. SBY memang berjiwa Orde Baru sejati. � Salam, � Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
secara kasuistik, agama. tapi, sesungguhnya masalah yang mendasar adalah komunalisme. dalam suatu masyarakat di mana cara berpikir yang menyempit dan menggumpal, maka fanatisme kian mendalam. konsekuensi logis dari hal itu, mereka siap untuk membantai. dan itu terjadi di mana-mana, di jerman, spanyol, amerika latina, thailand dan indonesia, serta india. perkembangan lain pada posisi dan fungsi TNI: masalah pertahanan di indonesia yang utama, TNI akan banyak berhadapan dengan etno-nasionalisme dan komunalisme yang kian mendalam dan berkembang. dan hal itu juga dikarenakan tiadanya keadilan, seperti hak-hak ulayat ditambah dengan sistem kepercayaan lokal yang kian digusur serta kehilangan fungsinya secara publik. pada sisi lainnya, TNI dan polisi akan banyak digunakan oleh perusahaan asing untuk membendung etno- nasionalisme-komunalisme dalam bentuk perlawanan fisik. From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 6, 2009 7:53:12 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 Kalau tahun jaman Orde Baru Organisasi Agama digunakan pihak Militer untuk membantai PKI, sekarang�Masyarakat Agama digunakan Noordin M Top dan Dr. Azhahari untuk membantai masyarakat lain yang tidak berdosa. Kelihatannya mudah sekali masyarakat atas nama agama di provokasi untuk melakukan tindakan pembantaian terhadap sesama. Banyak pihak di negri ini selalu berupaya untuk mencari musuh bersama agar tindakan pembantaian dapat diterima oleh masyarakat luas. � Salam, � Adyanto
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China
katakanlah mereka berbondong-bondong balik ke negeri leluhur, dan itupun setelah sikohn politik dan ekonomi jelas. yang jadi pertanyaan, kenapa mereka berbondong- bondong? dan begitu gampang mereka bisa ikut terlibat dalam mengembangkan negeri leluhurnya. tak ada semut jika tak ada gula; tak ada dorongan jika tak ada suatu harapan yang riil yang bisa diraih. sementara itu, kita saksikan program pak habibie mengirim kaum sarjana, dan ketika balik ke nusantara kaum sarjanayang banyak yang mengalami kesulitan dengan posisinya. seperti dalam berita yang kita baca, bayangkan seorang gubernur atau walkot bisa bikin perjanjian penanaman kapital tanpa birokrasi yang njlimet. di nusantara, sebuah hotel yang mau melengkapi seluruh sarananya, mesti melewati belasan pintu-meja dan mesti pula menunggu 7-8 bulan, minimal, dan tentu saja sekian amplop dan serpis. negeri ini mengalami kanibalisasi dari dalam dirinya sendiri!! From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 6, 2009 7:32:15 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China China itu menerapkan kebijakan bahwa warganya dibolehkan memiliki kewarganegaraan ganda. Saat ekonomi China bangkit, maka para profesional warga negara China yang juga menjadi warga Negara di negara - negara maju berbondong - bondong pulang kampung. Disinilah China memetik keuntungan atas kebijakan Kewarganegaraan ganda. Mereka beramai - ramai membangun negrinya. Dengan demikian, China tidak kekurangan tenaga profesional yang handal, sehingga China bisa bilang kepada masyarakat Internasional: Jika anda menginginkan kualitas produksi pabrik anda tetap bagus dengan biaya produksi yang murah, alihkan pabrik anda ke China. Dijamin produk anda akan memiliki daya saing yang kuat di pasar Internasional . Akhirnya memang terbukti banyak pabrik yang ada di Eropa, Amerika dan Jepang yang dialihkan ke China dan memang terbukti harga produk mereka bisa menjadi jauh lebih murah dengan kualitas yang kurang lebih setara saat pabrik belum dialihkan ke China. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang
mas bambang, polisi sebagai buldog yang sedang naek daun, jelas akan makin galak, dan kian galak akan mendapat jatah makan yang lebih bergizi. untuk urusan gizi itulah, maka segala etika dan moral laennya disingkirkan. From: Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, October 6, 2009 4:36:10 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang seharusnya para pemimpin kita, baik itu politisi , budayawan, cendekiawan, maupun ulama rohaniawan, mengajak bicara para penggagas kongres tersebut, apa susahnya menurunkan ego sedikit sih ? jangan karena temanya kongresnya yang tampak keras kemudian mereka dilarang, lha wong perlawanan bersenjata yang pernah dinyatakan sebagai separatis aja di ajak ngomong dan berunding kok. saya kira tidak ada niat sri bintang itu angkat senjata kan ? aneh bin ajaib, kapan sih pendekatan keamanan kita ini dirubah, dengarkan dulu apa isi kongres, apa tidak boleh kita bicara bahwa rakyat sekarang sudah banyak yang makan nasi aking ? atau tidak boleh bicara kalau pendidikan sebenarnya tidak gratis ? kalau kongresw terbukti melanggar konstitusi kita, baru nanti diproses secara hukum, belum apa-apa sudah dilarang segala macam, ingat masih ada pendapat umum, bahwa kalau kita tidak melakukan hal negartif apapun biasanya kita membiarkan rakyat bicara sebebasnya. tapi kalau kita ketakutan akan kritik, berarti kita mengakui kelemahan atau kesalahan kita. kalau semua alasannya tindakan preventif-pencegaha n, tutup aja semua media komunikasi, koran, tv, dsb. yang beritanya banyak menyiarkan kebobrokan birokrasi, termasuk dari kepolisian sendiri, apa berita-berita di media itu semua adalah profokasi om ? ini terlihat seringkali bagaimana polda jateng tampak senang menggunakan cara-cara pemaksaan yang justru akan menurunkan citra dan wibawa , kepolisian secara keseluruhan, sayang sekali kapolda-nya yang kelihatannya terpelajar itu , lebih senang menggunakan cara-cara kekerasan. salambambangsulisto mo.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
dari beberapa cerira di beberapa daerah, biasanya soldad dan pemuka organisasi agama yang ngompori, lalu ditangani oleh warga, dalam pembunuhan itu. misalnya di yogyakarta bagian selatan, wonosari, lalu di wonogiri (daerah solo). ada suatu cerita yang saya dengar langsung dari seorang soldad: kehabisan peluru, pake pedang, lalu golok, itu di bali. From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, October 5, 2009 10:34:14 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 Saya tidak tahu yang terjadi di Jawa tetapi yang di Sumatera pembunuhan anggota PKI tidak dilakukan oleh tentara tetapi lebih banyak oleh sipil. Sipil bertindak bengis sedemikian itu pun punya sebab: Puncak kebencian terhadap anggota PKI yang sering menonjolkan diri sebagai orang-orang revolusioner apalagi bagi pihak yang berdarah biru PKI itu mirip dengan anjing yang ngeces melihat sawah atau ladang yang siap dibagi-bagi berdasarkan undang-undang lanreform sehingga pantas dihabisi. Pelru diingat bahwa pada 1949 si Sumut pernah terjadi revolusi sosial yang banyak menyembelih kaum raja-raja yang dituding menjadi antek-antek NICA/Belanda. Di samping itu provokasi dari pemuka agama juga membuat sipil lebih berjihad. Seperti yang saya tulis sebelumnya, gembong PKI di tempat saya tidak terkubur secara wajar karena beberapa kali dibongkar-malam oleh masyarakat. Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China
anda benar. di negeri asia timur dan tenggara, mungkin wc-kamar mandi yang baik adalah: jepang, korea selatan, singapura, taiwan dan thailand. negeri lainnya, di bawah standard. From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sun, October 4, 2009 7:31:08 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China Tanpa bermaksud menjelek-jelekkan tetapi th 97 ketika saya berkunjung ke Beijing maka sewaktu melakukan tour ke Tembok Cina, di tengah jalan kami makan di restoran yang lumayan besar. Makanannya sih enak2, tetapi sewaktu numpang ke WC, joroknya luar biasa sampai saya mau muntah. Itu pengalaman saja! Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China
gak jelas, roni. apa anda maksudkan bahwa ada korelasi kuat antara kemajuan di cina dengan para perantaunya? terutama pedagangnya atau pengusahanya? mungkin benar. tapi, saya kira itu baru belakangan setelah deng xiao-ping membuktikan konsep pembangunannya. sebelumnya, siapa mau mempertaruhkan kapitalnya dalam sikon politik yang gonjang ganjing dan tidak jelas? satu hal lagi, tidak semua cina perantau merasa terikat dengan tanah leluhurnya. yang perlu kita lihat dengan program deng adalah pendidikan jangka panjang yang berhasil; kepemimpinan yang relatif kuat dan berhasil; sumber daya manusia yang murah dan pasar yang besar. di negeri ini, di nusantara; pendidikan amburadul, gak ada konteks dengan dunia industri; kepemimpinan yang kuat ditangan seorang namun tak konsisten dalam kaderisasi; su\dm dan pasar mirtip cina. tapi, dua hal yang jelas, pendidikan dan kepemimpinan politik yang visioner. hhd. From: Roni roni_febria...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 3, 2009 10:52:04 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China Ass Wr Wb, Sepertinya kerja keras karena kesulitan jadi modal awal China (apalagi saat di jajah Jepang ) dan kepercayaan diri serta kemadirian tidak harus tergantung pada bangsa lain negara superpower sekelas AS ato Soviet sekalipun membuat mereka bisa maju dan yang tidak kalah semangat kebersamaan dan solidaritasnya sangat kuat mungkin wujud sederhana dari sosialisme apalagi saat dirantau ( hampir di semua negara ada China Town ) .Ada pepatah bilang belajarlah walau ke negri China . Wassalam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas
dengan kata lain, sebenarnya penamaan jawa bersifat kolonial. sedangkan cina masih jelas, karena ada suku yang mendirikan kerajaan di daratan cina yang mendaku sebagai kerajaan yang paling berkuasa. dan pandakuan itu, kembali lagi, ditekankan oleh perspektif kolonial, dalam hal ini inggris. From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 3, 2009 7:38:58 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas Dalam hal ini pengertian Jawa lebih mengacu kepada tempat/nama pulau sekarang yang dulu jadi pusat kerajaaan karena belum jelas pada waktu jaman wangsa syailendra mereka sendiri menyebut dirinya orang apa atau malah aslinya dari mana. Seperti kalau kita menyebut-nyebut China sekarang pun kan nama bangsa China baru muncul belakangan saja dan bukan lahir pada jaman Cheng Ho. SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
benar, bung. di kota serang, banten, ketika salah satu tokoh PR (pemuda rakyat) dan gerwani ditangkap, dan rumahnya mau dibakar oleh suatu organisasi agama, warga menolaknya dan melawan. dan warga juga menolak melakukan ancaman serta aksi fisik kepada yang dituduh. sementara itu, organisasi agama beserta anggotanya melakukan tindakan fisik, memukuli sepanjang jalan kepada yang dituduh, dari kampung ke kodim. From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 3, 2009 7:10:16 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 Dalam film 40 years of silence yang baru sy tonton, tidak demikian. Masyarakat --tidak secara alamiah-- membantai rekan atau tetangganya sendiri. Ada pengorganisasian sistematik, melalui mobilisasi yang dikelola army. Pembantaian di suatu lokasi, hanya berlangsung ketika gerakan army tiba di lokasi tersebut. Pembantaian di Bali, yang menjadi argumen dasar film ini, mulai berlangsung 2 bulan setelah peristiwa, tepatnya ketika army hadir di sana. Masyarakat dibuat ketakutan dengan cara penguasaan media massa, yang boleh siaran hanya corong-corong Army saja. Army membentuk focal-focal point (seseorang yang ditunjuk/kepala desa/kepala RT, dsb) di tiap-tiap desa. Masyarakat yang ketakutan datang pada focal-focal point tersebut, dan minta tolong agar jangan dimasukan dalam daftar bunuh. \ Focal-focal point itu memberi petunjuk pada mereka, kalau kamu tidak mau dibunuh, bunuhlah si ini dan si itu, maka kamu akan selamat. Jadi bagi masyarakat situasinya adalah: Membunuh -- atau -- dibunuh. Pembunuhan dilakukan oleh masyarakat untuk keselamatan dirinya dan keluarganya sendiri. Setiap raid pun ditemani Army, seperti yang disaksikan oleh saksi dalam dokumenter ini: Sejumlah anggota masyarakat mengiringi tank/kendaraan Army menyatroni perumahan sambil menjadi guide. Juga secara nasional, ada isu yang disebar: Selama itu obyektif PKI adalah mengubah kepemilikan tanah dari tuan-tuan tanah menjadi milik masyarakat. Hanya saja, kebanyakan tuan-tuan tanah itu adalah pemimpin-pemimpin / tokoh agama dan/atau masyarakat. Sehingga gampang saja untuk menyiarkan propaganda bahwa yang diserang PKI adalah agama-nya. Thx.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang
yang menarik semua kamar hotel sarangan dikunci oleh polisi; dan hotel dikepung oleh ratusan polisi dan beberapa mobil; dan komentar beberapa jurnalis membuat ketawa publik yang nonton disekitar: polisinya lebih banyak puluhan kali lipat ketimbang peserta pertemuan nasional golput!! From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, October 3, 2009 5:38:09 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang Laporan wartawan KOMPAS Sonya Helen Sinombor http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/03/ 16572224/ Kongres.Golput. Radikal.Dilarang SOLO, KOMPAS.com - Dinilai kegiatannya sarat provokasi, Kepolisian Kota Solo melarang Dewan Pengurus Nasional Persaudaraan Golongan Putih Indonesia (Persatindo) menggelar Pertemuan Nasional atau Kongres Kaum Golongan Putih Radikal Revolusioner IV, berlangsung di Kota Solo, Jateng. Rencananya, kongres ini berlangsung selama dua hari, Sabtu (3/10) hingga Minggu (4/10) di Hotel Sarangan Jalan Slamet Riyadi Solo. Sesuai jadwal seharusnya, kongres ini telah dimulai Sabtu siang, pukul 13.00. Namun, hingga pukul 15.00 kongres tak kunjung dimulai, menyusul larangan dari Poltabes Solo. Penanggungjawab kongres, Sri Bintang Pamungkas menyesalkan dan mempertanyakan sikap kepolisian Solo yang dinilainya, terlalu mengada-ada, karena pihaknya sudah mengirim surat pemberitahuan kepada Kepala Kepolisian Negara RI sejak tanggal 29 September 2009, dengan tembusan Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Poltabes Solo. Pihak Poltabes Solo menyatakan kegiatan ini dilarang, selain karena tema kegiatan bersifat provokatif, panitia tidak mengantongi surat tanda terima pemberitahuan. Spanduk-spanduk yang dipasang provokatif, ujar Kasat Intelkam Poltabes Solo Komisaris Jaka Wibawa. Menanggapi alasan polisi, panitia penyelenggara menyatakan alasan polisi melarang mereka tidak jelas, karena sebenarnya prosedur sudah dilalui panitia. Karena kegiatan ini sifat nasional kami sudah mengirim pemberitahuan kepada Kapolri, yang di daerah hanya tembusan.Yang jelas kami sudah lakukan sesuai prosedur. Soal STTP itu hanya akal-akalan polisi saja, karena kami tidak harus mengambil STTP tersebut, kata Sekretaris Jenderal DPN Persantindo, Muhammad Dadang Iskandar. Hingga petang, puluhan polisi berjaga di Hotel Sarangan dan sekitarnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
suatu ieologi atau kepercayaan yang secara terus menerus ditanamkan dan tak pernah dilihat dari sisi lain akan menciptakan suatu bentuk sikap, cara berpikir yang menganggap dirinya benar. di luar itu, semuanya salah, keliru, dan bahkan perlu dibasmi. dalam benak kita terdapat hippocampus, tempat di mana pengetahuan ter/di-simpan, di situ pula pengetahun itu dibentuk strukturnya melalui indoktrinasi. dalam konteks militer atau para-militer, sejak awal mereka dibentuk ke arah itu, dan lalu pada tahun 1960-an, perkembangan dari jenis kimiawi yang dihasilkan ketika menjelang perang dunia kedua, yakni sejenis methamine yang bahasa populernya mets yang biasa digunakan oleh militer, di soviet, di jerman, amerika ketika mereka melakukan suatu invasi atau operasi. kabar burung banyak operasi militer indonesia di wilayahnya sendiri menggunakan mets atau sejenisnya, untuk menimbulkan keberanian, menghilangkan rasa bersalah dan juga daya tahan. saya dengar, konon sebagian dari operasi khusus pada tahun 1998, provokator juga menggunakan ini, dan memberikan mets kepada warga yang sudah dididik oleh mereka, khususnya preman di wilayah solo. hhd. From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sun, October 4, 2009 7:53:03 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 Bung Verdi Adhanta, Pertanyaan mendasar atas peristiwa tersebut masih belum terjawab, yaitu: mengapa Militer bisa tiba - tiba menjadi begitu bengis, tidak punya perikemanusiaan, sehingga dengan senang hati memprovokasi masyarakat untuk melakukan pembantaian? ?? Celakanya peristiwa tersebut dinyatakan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, dimana silanya antara lain berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, dan sebagainya. Tuhan dan Kemanusiaan dijadikan alasan pembenar untuk melakukan pembantaian keji. Padahal kan selama ini selalu dikumandangkan bahwa TNI itu berasal dari rakyat dan berjuang juga untuk rakyat. Tetapi mengapa tiba - tiba bisa begitu bengis??? Apakah ini memang merupakan ciri khas TNI atau ciri khas Tentara pada umumnya, bila punya kesempatan untuk membantai masyarakat tak berdaya, akan dilakukan dengan segala suka cita, kegembiraan dan senang hati??? Kalau saya melihat film perang, baik Perang Dunia ke II, Perang Vietnam, Perang Irak dan perang - perang lainnya yang ada di dunia, selalu digambarkan bahwa Tentara itu, walaupun dalam keadaan terjepit sekalipun, walaupun nyawanya terancam, sisi kemanusiaannya tetap menonjol. Mereka selalu berupaya untuk tidak menjadi jagal kemanusiaan. Bila ada rekannya atau komandannya cenderung bertindak sebagai jagal, mereka akan menuntut yang bersangkutan ke Pengadilan Militer. Ini saya baca banyak terjadi di Perang Vietnam, sehingga banyak dari para pelanggar kemanusiaan tersebut yang dihukum penjara sampai belasan tahun. Bahkan dalam kasus pembantaian penduduk di desa Maelay (sory, saya lupa nama persisnya), diberitakan seluruh pasukan AS saat kembali ke pangkalan dalam keadaan setengah gila dan stres. Rasa kemanusiaan yang ada didalam diri para Tentara Amerika, menolak keras tindakan pembantaian tersebut. Padahal korbannya cuma puluhan orang. Lha di Indonesia korbannya sampai ratusan ribu, bahkan jutaan orang, tidak terdengar ada aparat TNI yang menjadi gila akibat peristiwa pembantaian tersebut. Kasus ini kan mirip kasus pembantaian masyarakat Kamboja oleh pasukan Khmer Merah. Masyarakat Kamboja yang pada dasarnya sopan, ramah dan rendah hati, bisa berubah menjadi sangat bengis ketika diberi kewenangan untuk menentukan nasib masyarakat lain yang tidak berdaya. Kata para psikolog sih, itu akibat sikap masyarakat Kamboja yang sopan, ramah dan rendah hati bukan keluar dari jiwanya yang bersih dan ikhlas, tetapi akibat keterpaksaan belaka karena tekanan dari masyarakat adat mereka. Kalau memang tindak pembantaian tersebut merupakan watak dasar dari TNI, maka kasus pembantaian tersebut setiap saat bisa saja terulang kembali, bila TNI memiliki kesempatan untuk melakukannya. Untuk mencegah agar kasus pembantaian tersebut tidak terulang lagi, maka para ahli sejarah Indonesia harus bisa meluruskan peristiwa tersebut dan seluruh masyarakat sipil harus berupaya sekuat tenaga agar TNI tidak memiliki peluang sama sekali untuk melakukan pembantaian terhadap warganya, apapun alasannya. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas
saya lupa ahli sejarah dan arkeologi dari malang, mereka punya sumber yang nampaknya sahih, menyebut kuthai dari sumber penulis cina. jadi, jauh sebelum kuthai islam. From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 2, 2009 9:10:49 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas Silahkan ditambah pak, sharing informasi lebih banyak. Kerajaan-kerajaan paling tua di Indonesia, Kantoli di Jambi pada abad 5M, Kutai Martadipura (Mulawarman) di Kalimantan pada abad 4M, Tupo dan Koying di Jambi pada abad 3M, dan Salakanagara di Jawa barat, abad 2M, (Dewawarman) . Tidak banyak yang bisa dikatakan karena minimnya interaksi dan/atau catatan sejarah. Seluruhnya hanya berdasarkan tulisan-tulisan sepintas dari dokumen China dsb. Sejarawan menetapkan nama Kutai, contohnya, diambil dari catatan Nagarakartagama terhadap Kute, hanya karena disebut bahwa di sana adalah tempat Mulawarman berkuasa, yang sebenarnya dimaksud Kute itu adalah Kutai Kertanegara (Kutai islam). Tapi prasasti ketujuh buah prasasti Yupa (abad 4M) yang mencatat nama-nama penguasa Kutai tidak menyebut nama Kutai atau Kute sebagai nama kerajaan setempat. Demikian juga dengan yang lain, Koying disebut dalam dokumentasi K'ang-tai dan Wan-Chen dari dinasti Wu (228-380 Masehi). Salakanagara yang didirikan oleh seseorang bernama Aki Tirem dari catatan India. Dsb. Info dan situs untuk Kutai sudah hancur karena pertambangan di kalimantan. Dan situs kampung Buni Bekasi yang sempat membuat heboh karena penemuan benda-benda emas peninggalan Salakanagara sudah habis dijarah. Ya begitulah, kalau negara terlambat mengapresiasi sejarahnya (atau pra-sejarahnya? ) sendiri.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas
rasanya anda benar, bung verdi; sriwijaya lebih de-centring, sedangkan majapahit centring, dan hegemonik (jika pake istilah sekarang). mungkin juga sriwijaya yang lebih dikenal sebagai pusat p[endidikan buddhis itulah bisa membingkai berbagai daerah dalam suatu kerangka sriwijaya. sedangkan majapahit dengan gajah mada yang sangat obsesif kepada keinginan anaknya, hayam wuruk, melihat suatu daerah sebagai potensi dagang dan politik yang perlu ditaklukan. dan satu catatan yang mungkin menarik seperti yang pernah ditulis oleh prof. slamet mulyana - kalau nggak salah - betapa kuat hubungan antara hajah mada dengan hayam wuruk, karena ada hubungan darah, hayam wuruk, ayam jago muda itu, adalah anaknya gajah mada. From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 2, 2009 8:02:22 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas = Yang lebih menarik adalah bangsa yang merasa memiliki Srivijaya itu berasal dari berbeda-beda ras/etnik, Ini pertanda bahwa raja-raja Srivijaya punya konsep kenegaraan yang lebih bisa diterima oleh banyak suku sementara Majapahit betul-betul gayanya asli Jawa. = === Boleh info tentang konsep kenegaraan Srivijaya pak? Sy blum punya infonya. Setahu sy hubungan internasional yang dicapai Sriwijaya adalah karena karakteristik maritim/perdagangan kerjaan tersebut. Posisi port Sriwijaya yang menjadi tempat sandar kapal-kapal China dan India memungkinkannya menjadi tempat transit bagi scholar/pilgrim yang akan ke India. Sriwijaya juga tidak hancur karena Majapahit, tapi lebih karena mulai tahun 1000an, armada Cina mulai menjadi masif, dan ada pembukaan trade-route baru ke western hemisphere. Perdagangan sumber daya punya saingan baru, dan karena Sriwijaya murni mengandalkan maritim, ini menjadi pukulan berat, dan trend perdagangan internasionalpun berubah. Ini menyebabkan decline kekuatan Sriwijaya. Ketika Majapahit datang Srivijaya hampir dibilang tidak punya apa-apa lagi, terutama setelah sedimentasi di sungai Musi semakin tinggi dan akhirnya memutus jalur air kerjaan tersebut terhadap kemampuan Seafare. Adapula kebangkitan kerajaan baru di Sumatara Selatan yang punya jalur Seafare lebih menguntungkan. Itulah kenapa sebabnya keturunan Srivijaya tidak pernah bisa dimusnahkan oleh para penguasa Majapahit. Sebagai contoh kononnya ketika Kerajaan Srivijaya yang berpusat di Sumatera dimusnahkan oleh Majapahit, maka salah seorang keturunan rajanya yaitu Parameswara sempat lari ke Temasek (Singapura sekarang) dan kemudian pindah ke wilayah Semenanjung Malaka mendirikan kerajaan Malaka. = = Prameswara lari ke Tumasik karena ingin keluar dari kekuasaan Majapahit, tapi belum lama di Tumasik, posisinya terancam oleh kekuatan Siam, bukan Majapahit. Ia pindah ke Malaka dan mendapat dukungan dari China, itu mengapa Majapahit tidak menyeberang ke Malaka. Perlu diingat bahwa posisi China kuat bukan karena kekuatan militernya (yang tentunya sangat formidable), tapi karena penguasaan mereka terhadap trade route pada saat itu, dan begitu pentingnya trade goods yang dimuat kapal-kapal China. Rempah-rempah dari Maluku juga dipasarkan dengan kapal-kapal China. Jadi China memegang kunci terhadap Seafare yang menjadi sebuah bottleneck yang tidak bisa ditolak oleh Majapahit. = = Yang menarik disini adalah Srivijaya yang dikenal di Thailan adalah Srivijaya Jawa dan bukan Sumatera. Apakah ini rancu atau membingungkan? Tidak! Karena dalam sejarahnya salah seorang keturunan Wangsa syailendra dari kerajaan Mataram Kuno berkawin dengan puteri raja Srivijaya. Ketika Wangsa syailendra dikalahkan wangsa Sanjaya maka keturunan keluarga wangsa syailendra yang punya tali persaudaraan dengan raja-raja Srivijaya lari ke Srivijaya. = = Sy tak pernah baca tentang bukti-bukti untuk menyebut bahwa Wangsa Syailendra adalah orang Jawa, atau Sumatra. Bagaimana Wangsa Syailendra ada di Jawa pada abad 8 tidak banyak diketahui asal muasalnya. Seperti pernah sy post, sejarawan Purbacaraka menolak adanya dinasti Sanjaya, karena Sanjaya sendiri adalah wangsa Syailendra. Jadi, Sanjaya pun belum tentu juga orang Jawa, atau orang Sumatra. Ada ambiguasi yang pernah sy obrol dengan teman yang salah mengerti: yang disebut Wangsa, itu bukan berarti Bangsa. Maksudnya, sebuah Wangsa hanyalah sebuah Dinasti yang memerintah. Jadi, Wangsa Syaliendra di Jawa, bukanlah menyebut sebuah masyarakat yang hidup di Jawa, tapi sebuah dinasti yang memerintah di Jawa. Jadi Wangsa Syailendra, walaupun memerintah di Jawa, belum tentu juga orang Jawa, walaupun mungkin juga begitu.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
ada info anyar, hehehe, dari ikranegara, yang katanya dokumen gilchrist itu dibikin di cekoslovakia. gak tahu dari mana sumbernya. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 2, 2009 7:38:13 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 lalu di periksa ulang dengan pidato Soekarno setelah 11 Maret yang juga disimpan di arsip nasional maka, gambaran itu semakin jelas dan saya yakin itu tidak lepas dari kata Perang dingin, The New Emering Forces Gilhrist, CIA, dan Soewarto
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas
dan jayakatwang diperdaya oleh raden wijaya dengan cara mengadu pasukan dari daratan cina itu. dan dari situlah cikal bakal majapahit muncul. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 2, 2009 7:15:34 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas Mas Verdi, terima kasih. sbg tambahan, Kertanagera dilengserkan oleh Jayakatwang karena ambisinya untuk menguasai Kedah dan Kelantan dengan mengirim semua pasukannya sehingga pertahanan istana lemah. Pada saat itu Jayakatwang memanfaatkan kelemahan itu.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kebudayaan dan Pendidikan, Akar Masalah yang Berlarut
maka perlu kembali kepada pijakan utama makna dari khasanah senibudaya itu, apa yang utama. jika ada sisi lain dari kehidupan khasanah itu menghasilkan uang, memang bukan masalah. tapi, realitas dari komersialisasi, seperti yang anda temui. saya tidak menolak pasar, saya juga tidak menolak kaitan antara khasanah senibudaya dengan uang. tapi dari pengalaman kita dihadapkan bahwa komersialisasi yang terjadi di sekitar kita membuat khasanah itu diperlukan semena-mena. dan ironisnya justeru oleh mereka yang menepuk ikut mensukseskan dunia pariwisata. lihatlah khasanah lembah baliem, tenun lombok, flores, dan banyak lainnya, akibat komersialisasi, banyak agen tak peduli lagi kepada pelacakan, dan yang diincar hanya bagaimana menghasilkan uang. muncullah plageriarisme dangkal. seandaianya saja, yaaa, sekiranya saja komersialisasi itu mendorong sikap kritis dan kompetisi yang diterapkan melalui kurasi dan sikap jujur, mungkin karya atau khasanah itu akan berkembang dengan baik. tapi, sekali lagi, realitas bicara soal lain. anda bisa melihat bagaimana dengan seenaknya saja pemalsuan patung, keris, dan benda-benda lain. dan itu akibat komersialisasi tanpa etik. jadi, soalnya adalah prinsip dasar: etika dan komitmen moral pengelola dan siapapun juga kepada khasanah senibudaya. From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, October 1, 2009 6:45:16 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kebudayaan dan Pendidikan, Akar Masalah yang Berlarut Pada intinya orang jangan menolak sisi komersial dari budaya atau merasa kikuk atau tabu bicara komersial berdampingan dengan budaya . Karena tidak bisa dihindari secara alami budaya itu sendiri dalam hal tertentu memang bisa memiliki daya tarik komersial. Ini namanya nilai lebih/ nilai tambah dari budaya kalau bisa begini.Yang tidak wajar adalah kalau budaya mengalir semata-mata karena distir oleh tuntutan/tuntunan/ pesanan komersial. Ini namanya budaya imitasi, atau paling tidak sintetik karena tanpa roh. Kalau disuatu wilayah suku pedalaman tertentu ada acara ritual yang bisa mengundang perhatian banyak pelancong luar negeri untuk melihatnya, maka adalah bodoh kalau kalau kita tidak bisa mengkomersialkan kehadiran pelancong yang mau menonton acara ini. Tapi yang tidak wajar misalnya kalau kemudian acara ritual dipermak habis-habisan dengan motivasi hanya sekedar supaya lebih atraktif kelihatannya. Jadi ibarat magnet dan gaya magnet, yang dikomersialkan adalah getaran gaya magnetnya dan bukan menjual magnetnya itu sendiri. SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas
sependek pengetahu saya, penyebutan jawa mulai sejak jaman kolonial. majapahit tidak menyebut dari jawa. jadi, tafsir sejarah yang belakangan mengaitkan majapahit dengan jawa yang membuat bias perspektif. tapi, saya setuju bahwa hegemonik majapahit terjadi di nusantara. From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, October 1, 2009 11:54:01 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas Kalau Majapahit memang dianggap sebagai kerajaan asli Jawa. Kekuasaannya diluar Jawa dianggap orang hanya sebagai bentuk pendudukan penguasa bangsa asing. Jadi orang Malaysia atau orang Kamboja tidak pernah menganggap Majapahit sebagai kerajaan nenek-moyang dia sekalipun Majapahit pernah bercokol disitu. Ini yang membedakannya dengan Srivijaya karena Srivijaya paling tidak sedikit banyak diklaim dan dihormati oleh 3 negara sebagai bagian dari sejarah masa silam nenek moyangnya, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand. Yang lebih menarik adalah bangsa yang merasa memiliki Srivijaya itu berasal dari berbeda-beda ras/etnik, Ini pertanda bahwa raja-raja Srivijaya punya konsep kenegaraan yang lebih bisa diterima oleh banyak suku sementara Majapahit betul-betul gayanya asli Jawa. Itulah kenapa sebabnya keturunan Srivijaya tidak pernah bisa dimusnahkan oleh para penguasa Majapahit. Sebagai contoh kononnya ketika Kerajaan Srivijaya yang berpusat di Sumatera dimusnahkan oleh Majapahit, maka salah seorang keturunan rajanya yaitu Parameswara sempat lari ke Temasek (Singapura sekarang) dan kemudian pindah ke wilayah Semenanjung Malaka mendirikan kerajaan Malaka. Adapun Thailand khususnya Thailand selatan pernah dikuasia Srivijaya dari abad ke-8 sampai abad-13. Yang menarik disini adalah Srivijaya yang dikenal di Thailan adalah Srivijaya Jawa dan bukan Sumatera. Apakah ini rancu atau membingungkan? Tidak! Karena dalam sejarahnya salah seorang keturunan Wangsa syailendra dari kerajaan Mataram Kuno berkawin dengan puteri raja Srivijaya. Ketika Wangsa syailendra dikalahkan wangsa Sanjaya maka keturunan keluarga wangsa syailendra yang punya tali persaudaraan dengan raja-raja Srivijaya lari ke Srivijaya. Nah dari sinilah saya menduga darah campuran Srivijaya-Syailendr a kemudian melanglangbuana sampai kewilayah Thailand untuk mengukuhkan kekuatan Srivijaya dan menularkan budaya sampai ke Thailand. Wangsa syailendra sangat tinggi budayanya terbukti bisa membuat candi Borobudur yang agung. Keahlian mengukir inilah yang membuat Srivijaya dari syailendra terkenal di Thailand, termasuk seni tari dan gambelannya. sebab itu beberpa seni tari dan gambelan di Thailand hampir mirip dengan jawa. SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] malaysia lg malaysia lg...
ada banyak titik temu jenis makanan di berbagai negeri di asia tenggara. setiuap suku, setiap bangsa bisa dan dapat melakukan klaim. tapi, yang utama, adalah bagaimana menjaga kualitas. yang sering membuat saya sedih adalah banyak warung dan keluarga yang dulu piawai dan kondang karena mengelola berbagai jenis makanan lokal, misalnya di banten-serang, kini kian punah. mereka ada juga yang masih melanjutkan. tapi, kualitasnya kian menurun. bayangkan untuk hal-hal yang nampak kecil namun prinsipiil saja begitu banyak keluarga lalu meninggalkannya. contohnya pembungkus untuk sate bantdeng dari banten yang kondang itu, kini dibungkus oleh kertas. tapi, di beberapa daerah masih saya temui warung dan keluarga yanag selama 30-an tahun dengan kualitas yang yahuud. dari merekalah kita bisa berharap makanan lokal tetap terjaga. yang ironis, instansi yang mengurusi soal itu, pariwisata, lebih melihat sesuatu dengan perspektif glamour. lihata saja informasi mereka; tak pernah menunjuk warung seperti di solo yang begitu banyak, demikian juga kota dan daerah lainnya. singkat kata, yang perlu kita tegaskan, kita berhadapan dengan warga dunia yang ingin tahu dan rasa ingin tahu itu bukan sekedar singgah. tapi, pelacakan kepada hal yang lebih hakiki: melalui makanan kita bertemu dan menganggap sebagai warga dunia yang saling mengenal melalui lidah; dan lidah inilah yang perlu dijaga melalui kualitas, mutu. From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 2, 2009 5:47:41 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] malaysia lg malaysia lg... Masakan ini hampir semuanya ada di Sumatera. Karena dulu belum ada batas geopolitik yang seperti sekarang, apa yang ada di Sumatera pasti ada juga di Malaysia. Wajar kalau mereka juga mengakui makanan-makanan ini sebagai makanan asli (atau apalah namanya) mereka teristimewa mereka yang keturunan suku-suku yang berasal dari Hindia Belanda atau kerajaan-kerajaan yang pernah ada dulu di wilayah NKRI sekarang. Rendang juga bermacam-macam nama dan rasanya dan RENDANG PADANG merupakan salah satu di antaranya. Tempoyak di Sumbagsel disebut joruk di daerah saya (Tapsel), lalu apakah harus diperdebatkan makanan yang terbuat dari durian yang masuk angin dan takberharga (sudah kehilangan kandungan alkoholnya) dan yang diasamkan ini milik suku mana? Di Sumatera Timur ada namanya lauk yang disebut pajri yaitu nenas yang dimasak dengan gula merah ditambah kecap dan dibumbui dengan cengkel disebut sebagai lauk dari suku Melayu dan ini merupakan lauk yang harus ada di setiap perhelatan. Demikian juga dengan acar timun dengan pelumur yang terbuat dari kacang yang digiling ditambah irisan bawang merah dan perasan asam jeruk yang juga khas Melayu. Di Medan banyak kita jumpai restoran yang beranak-etiket masakan padang/melayu yang menghidangkan masakan yang biasa disajikan di daerah Sumbar dan Sumatera Timur (dan Malaysia tentunya) dan belum pernah saya jumpai Indonesia/Malaysia . Jadi masakan itu merupakan milik suku tertentu dan yang diakui oleh Malaysia sebagai milik mereka tentu saja benar karena di sana pasti ada keturunan segala suku yang ada di Indonesia. Di Medan tidak dikenal martabak telor alih-alih martabak keling karena mayoritas penjualnya ialah mereka yang berasal dari suku Keling [suku berkulit hitam yang berasal dari India Selatan (Madras)] atau martabak mesir jika disediakan oleh kedai yang dimiliki oleh suku Minangkabau. Karena selama ini suku-suku yang sudah biasa memakan terasi atau blacan tidak penah saling mengakui makanan itu milik suku mana, mengapa kita mempertentangkan itu termasuk Malaysia dan ini termasuk Indonesia? Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009
lhooo, kata media seeh SBY yang mau mengungkapkannya; nggak tahu, selanjutnya bagaimana. kita harap saja penelitian soal itu bisa terbuka bagi para sejarawan kita. From: Jaka Santika jakasant...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, October 2, 2009 1:34:20 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009 Ini baru Katanya belum Nyatanya bahwa seorang staf pusat dokumentasi nasional menemukan surat perintah 11 maret yang asli. Dan lagi kalaupun benar2 ada apakah bakal ada yang berani atau boleh mempublikasikan?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas
menarik, diantara rentetan waktu itu, kenapa kerajaan kutai di kalimantan timur tak disebut? padahal, menurut penulis cina, kutai adalah kerajaan yang mempunyai ibukota, yang oleh penulis cina dianggap kota besar. itulah mkanya mereka menyebut kutai. From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 1, 2009 1:51:52 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas Sejarah Indonesia: http://yomi. mobi/egate/ Timeline_ of_Indonesian_ history/a Prehistory Early kingdoms Tarumanagara (358-723) Srivijaya (7th to 13th centuries) Sailendra (8th to 9th centuries) Sunda Kingdom (669-1579) Mataram Kingdom (752-1045) Kediri (1045-1221) Singhasari (1222-1292) Majapahit (1293-1500) The spread of Islam (1200-1600) Malacca Sultanate (1400-1511) Sultanate of Demak (1475-1518) Aceh Sultanate (1496-1903) Sultanate of Banten (1526-1813) Mataram Sultanate (1500s to 1700s) Sejarawan mengambil kesimpulan bahwa Sriwijaya berpusat di Palembang terutama berdasarkan tulisan pendeta China I-Tsing. dan prasasti Kedukan Bukit (Kedukan bukit inscription) . Prasasti ini berbentuk batu ukuran 45 x 80 cm, ditemukan di salah satu cabang sungai Musi. Sistem feodal, dimanapun, umumnya berangkat dari kerajaan kecil. Dalam dark ages Eropa, misalnya, sebuah kerajaan adalah sebuah townhall dengan sebuah lumbung/penyimpanan sumber daya (hasil tanam, ternak, kayu, dsb) dan sejumlah penduduk. Ini mirip dengan sistem Desa. Karena itu, walaupun ada bukti-bukti yang mendukung kesimpulan atas tahun tertentu berdirinya sebuah kerjaan, bukan berarti tidak ada organisasi pemerintahan sebelumnya, dan bukan berarti wilayah tersebut nihil secara sosio-kultural. Contoh, gamelan dalam dokumentasi Jawa sudah ada sejak tahun Saka 167 (230 Masehi), jauh sebelum Majapahit. Juga, tampak ada generasi dalam generasi kerajaan di Indonesia Tarumanegara - tahun 358 - 700 Sriwijaya - tahun 700- Sailendra - tahun 800- Sunda - tahun 669- Mataram - tahun 752- Kediri - tahun 1045 - 1221 Singasari - 1222- Majapahit - 1293- Duluan yang mana? Tidak terlalu penting dalam konteks Indonesia. Karena Indonesia bukanlah Sriwijaya ataupun Majapahit. Bukan ruang saja yang memisahkan manusia, tapi juga waktu. Indonesia adalah entitas yang berbeda. Tidak ada orang Indonesia yang bisa berkhayal bahwa dirinya berembel Sriwijaya, Majapahit, atau Tarumanegara . Orang Indonesia adalah orang Indonesia. Indonesia yang seperti ini, sekarang. Yang belum banyak menyumbang apa-apa. Jadi, mulailah membuat apa-apa. http://en.wikipedia.org/wiki/Kedukan_Bukit_Inscription The text in Old Malay is: svasti śrī śakavaŕşātīta 605 (604 ?) ekādaśī śu klapakşa vulan vaiśākha dapunta hiyam nāyik di sāmvau mangalap siddhayātra di saptamī śuklapakşa vulan jyeşţha dapunta hiyam maŕlapas dari minānga tāmvan mamāva yam vala dualakşa dangan ko- duaratus cāra di sāmvau dangan jālan sarivu tlurātus sapulu dua vañakña dātam di mata jap sukhacitta di pañcamī śuklapakşa vulan…. laghu mudita dātam marvuat vanua ….. śrīvijaya jaya siddhayātra subhikşa . [edit]Translation in Malay Language The translation in Malay Language is: Selamat dan bahagia! Dalam Shaka 605, pada sebelas hari bulan terang dari bulan Waisyakha Baginda naik kapal mencari untungnya pada tujuh hari bulan terang dari bulan Jyestha Baginda berangkat dari muara Tamvan membawa bala dua laksa dengan ... dua ratus pawang di kapal dengan yang jalan kaki seribu tiga ratus dua belas banyaknya datang di Matajap suka cita. Pada lima hari bulan terang dari bulan Asada belayar mudik, datang membuat benua ... Srivijaya kota yang berjaya, yang bahagia, dan yang makmur! _
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Lokasi Pemadaman Listrik di DKI dan Tangerang
ooo, jadi kalau kita-kita mau nggugat perusahaana negara itu ngimpi, dan menurut pak HS bisa bikin sutris, eeh stress. jika asumsinya seperti itu, sebenarnya gerakan sipil gagal. salah satu potensi mpenting yang sangat dirasakan adalah bagaimana menggugat perusahaan negara yang mestinya melayani karena kita semuanya bayar; gak gratisan. tapi, aaa, anda semunya benar; bahwa pengelola perusahaan negara itu memang bebal. From: Rini dewdrops...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 1, 2009 12:09:03 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Lokasi Pemadaman Listrik di DKI dan Tangerang jangan mimpi pak. orang PLN saja saat diwawancara hanya bilang minta maaf atas ketidaknyamanan , bukan atas kerugian. rini
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rute Kerajaan Majapahit, 650 Tahun Lalu
gajah mada dan yamin. itu saya dengar sejaka tahun 1968. cerita yang saya dengar dari guru sejarah, sebenarnya tak ada patung atau wajah yang jelas yang menggambarkan gajah mada. jadi, suatu hari, ketika yamin mengunjungi suatu situs diketemukan sebuah patung wajah. lalu dia menganggap itulah gajah mada. lalu lahirlah rumor atau anekdot yang kalau tidak salah dilontarkan oleh purbacaraka, bahwa patung gajah mada itu garis wajahnya mirip yamin. dan patung wajah gajah mada itu lalu dijadikan logo cpm (corps polisi militer). tapi banyak orang yang menganggap bahwa gajah mada wajahnya tak jelas. bagi orang malang-gunung-kawi, mbah yugo itu adalah gajah mada. bagi orang bali, gajah mada itu setelah turun tahta sebagai mahapatih, pergi ke bali. dan bagi orang sunda, sebenarnya gajah mada itu dari sunda yang tersingkir ke jawa timur. naah, sejarah memang bukan hanya satu sisi, dan makin banyak perspektif makin baik; dan tentu saja bumbu rumor, bumbu mitos, legenda dan imajinasi adalah bagian dari sejarah. tanpa itu, sejarah hanya sebuah rejim. From: proo...@gmail.com proo...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 30, 2009 7:55:32 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rute Kerajaan Majapahit, 650 Tahun Lalu Pak Wal, maaf penjelasan anda kayaknya nggak berdasar, dengan menyebutkan bahwa wajah gajah mada disesuaikan dengan Mr.Muh. Yamin. Ini sangat mengada-ngada dan tidak lucu. Mohon penjelasan yg logis dan sehat! Tabik. T. Ramadhani. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Penganggur Bergelar
ada anak kost-kost-an di solo, baru masuk kuliah, ini taon 1980-an awal, dan solo banyak londo-nya. suatu hari di angkringan dia lihat ada londo, dan dia tanya, sampeyan londo yaa? londo itu menjawab: bukan, saya amrik. dikepala anak kost-kostan itu, semua bule adalah londo; mung lantaran ada banyak jenis londo, maka ada londo sing aseli ada pula londo plasu. mung, repotnya, kalou kita ngomong bab mataram, hehehehe, semuanya ngaku aseli. padahal, nyang aseli itu cuma susu dari boyolali, nyang saking kreatipnya bannernya berbunyi: original milk crocodille forget. From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 30, 2009 7:17:29 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Penganggur Bergelar alkisah, ada orang asing yang ujian kewarganegaraan untuk menjadi warga negara Indonesia tidak lulus gara-gara pertanyaan : apakah Bp tahu Diponegoro? Lalu Bp itu menjawab: Diponegoro yang mana Ini sama dengan anak saya yang diketawain oleh teman yang bertamu karena ketika dia berkata akan bertemu Bapak maka anak saya menjawab Bapak siapa? maskudnya anak saya menghendaki jawaban lengkap he he analisisnya terlalu jauh Mas
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dialog Budaya Belum Mencapai Titik Temu
menarik, dari tetangga sebelah; tengkyu moderator. - Forwarded Message Dialog Budaya Belum Mencapai Titik Temu Dialog Budaya Belum Mencapai Titik Temu Kamis, 1 Oktober 2009 | 03:50 WIB Mojokerto, Kompas - Dialog budaya antara Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat dalam rangka mencari kesepahaman soal latar belakang terjadinya Perang Bubat di tanah Majapahit belum menuai kesamaan pandangan. Kedua tim pembahas yang terdiri atas ahli sejarah, budayawan, praktisi sejarah, dan kalangan akademisi yang bertemu di lokasi sejumlah peninggalan Majapahit di Pusat Informasi Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (30/9), hanya memutuskan perlunya penelitian lanjutan. Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, yang hadir pada pembukaan dialog itu, mengatakan, sebuah produksi film kolosal yang menggambarkan Kerajaan Majapahit untuk sementara ditunda dulu pembuatannya. Salah seorang wakil tim pembahas dari kubu Jawa Timur, Prapto Saptono, menyebutkan, masih terjadi silang pendapat soal peran Mahapatih Gadjah Mada dalam perang tersebut. �hAkan diadakan penelitian Situs Bubat. Para penulis Jawa Barat masih memojokkan Gadjah Mada. Film tidak boleh dibuat dulu,�h kata Prapto, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Pelestarian dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur. Sebelumnya, dialog budaya tahap pertama telah diadakan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sekitar sebulan lalu, yang juga belum mencapai kesepahaman pandang karena baru bersifat pemaparan. Esais Sementara itu, menurut budayawan Sunda, Abdullah Mustappa, yang bersama esais Jakob Sumardjo dan penulis Eddy D Iskandar tergabung dalam tim Jawa Barat, isu Perang Bubat merupakan sesuatu hal yang tetap sensitif hingga kini. �hSensitif untuk Jawa Barat karena seperti pihak yang dizalimi dalam (Perang) Bubat. Lebih pada masalah psikologis masyarakat,�h katanya. Menurut Abdullah, dialog budaya itu dilakukan dengan tujuan mengangkat nuansa lain di seputar kisah peperangan yang harus terjadi untuk menghilangkan dendam serta tidak menimbulkan dendam baru. �hPerang Bubat itu terus aktual dan seperti baru terjadi kemarin,�h kata Abdullah mengenai perang yang terjadi pada abad ke-14 sekitar tahun 1357 tersebut. Menurut Dede, hasil dari dialog budaya soal Perang Bubat diharapkan dituangkan dalam bentuk tulisan, seperti buku dan sejumlah karya sastra, ataupun produk audio visual, seperti film. Ia mengatakan, dialog budaya itu penting untuk mencari kesepahaman, termasuk soal lokasi Perang Bubat sebenarnya, yang menurut Dede, belum bisa dipastikan pula berada di wilayah Trowulan. Padukan dua kebudayaan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berharap kesepahaman pandang soal Perang Bubat untuk tahap pertama bisa ditandai dengan sebuah pementasan akhir tahun yang memadukan dua kebudayaan. Perpaduan budaya itu, kata Saifullah, bisa dilakukan antara seni tradisi dan modern, seperti perpaduan tari remo dari Jawa Timur dengan jaipongan asal Jawa Barat. Selain itu, dipertontonkan pula sejumlah kelompok musik yang akan disiarkan televisi secara nasional. Perang Bubat antara Majapahit dan pasukan kecil Kerajaan Sunda-Galuh yang dipimpin Maharaja Linggabuana berdasarkan salah satu versi diduga disebabkan keinginan Mahapatih Gadjah Mada untuk menguasai Kerajaan Sunda-Galuh sebagai bagian dari Amukti Palapa demi mempersatukan Nusantara. Perang itu merupakan �hpenyelewengan� h karena niat semula kedatangan Maharaja Linggabuana ke Majapahit adalah untuk mengantarkan putrinya, Dyah Pitaloka Citraresmi, untuk dinikahi Prabu Hayam Wuruk. (INK) [Non-text portions of this message have been removed]