[Forum-Pembaca-KOMPAS] PLAGIARISME TEROR

2010-03-16 Terurut Topik halim hd
kebenaran adalah sejenis kesalahan yang paling besar yang
pernah dibuat oleh manusia. tapi, tanpa kebenaran manusia
tidak dapat hidup. (NIETZCHE) (dikutip dari kiriman slamet
thohary pada milis jurnal perempuan)
aktivis BEM universitas tirtayasa (UNTIRTA) serang-banten
didatangi oleh oknum staf LPPM untirta sehubungan dengan
pernyataan BEM UNTIRTA yang protes terhadap tindakan
plagiat seorang profesor di kampusnya. dan seorang dosen, staf
pengajar UNTIRTA juga firman venayaksa yang membuat surat 
protes terbuka mendapatkan teror berupa ancaman melalui hpnya.
terbukti, usaha untuk bagaimna menjaga kehidupan akademis
yang bersih, jujur dan menegakan kebenaran ilmu pengetahuan
di kampus bukan hnya birokrasi yang mampat karena lamban
menyelesaikan soal itu. tapi juga tindakan-tindakan premanisme
terjadi. adakah kita harus membirkan tindak kekerasan terjadi
dan kejujuran hancur? hanya satu kata: lawan! (wiji thukul).
halim hd.


  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] PLAGIARISME, DEMO TEROR

2010-03-16 Terurut Topik halim hd









 
 
 
KRONOLOGIS AKSI DEMO MAHASISWA UNTIRTA TERHADAP KASUS PLAGIARISME
 
Pemberitaan media massa tentang kasus
plagiat yang dilakukan oleh guru besar kami Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat,
membuat kami para mahasiswa UNTIRTA yang CINTA KEJUJURAN dan PEDULI KAMPUS 
merasa
terkhianati dan dibohongi. Oleh karena itu kami para Mahasiswa UNTIRTA
melakukan berbagai rencana dan pengkajian terhadap artikel guru besar kami.
 
Beberapa malam tepatnya dua malam
sebelum melakukan gerakan aksi demo tersebut, sudah menemukan data-data valid
tentang artikel yang diplagiat oleh Sholeh Hidayat. Dan kami melakukan kajian
analisis paragraph per paragraph membedah artikel tersebut. Dan Malam itu,
Kamis (18/2) jam 18.00 s/d 21.00 melakukan rapat pertemuan dan sudah siap untuk
turun kejalan dengan membuat petisi atau surat 
tuntutan kami terhadap guru besar UNTIRTA yang melakukan plagiat, untuk
disampaikan ke Senat dan komisi etika kampus.
 
Malam itu, teman-teman sudah
mempersiapkan berbagai macam yang bersangkutan tentang akis kami besok pagi.
Dan menurut salah seorang teman kami, yang mengkaji data dan mengkonfirmasikan
ke mahasiswa hukum. Ternyata, kasus plagiat ini termasuk kedalam tindak
kebohongan publik dengan berbagai persoalan lain yang masih menyangkut dengan
Sholeh Hidaya serta beberap stafnya di LPPM UNTIRTA, maka kami sepakat untuk
aksi bersama-sama besok menuntut hal itu. Tetapi, ketika malam berganti pagi
dan kami dari para mahasiswa yang hendak turun aksi, mendapati teman-teman
mahasiswa dari beberap jurusan bahkan fakultas yang mau ikut gabung berkurang.
Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat kami para mahasiswa Cinta Kejujuran
dan Peduli Kampus UNTIRTA. Meski hanya ada sekitar 20-25 orang, kami tetap
melakukan aksi tersebut.
 
Sekitar pukul 10.20 WIB, kami
aksi di depan rektorat dengan melakukan orasi-orasi yang mengumandangkan
kebohongan palsu, pengkhianatan dan kebodohan public yang mencontreng nama baik
kampus UNTIRTA terhadap artikel Sholeh Hidayat. Di aksi demo tersebut kami
dilayani langsung oleh Pembantu Rektor Satu, bapak Sadeli Hanafi, dan beberap
staf rekotorat lainnya. Kami membacakan tuntutan kami, dan menolak keras
plagiarisme yang dilakukan oleh guru besar kami. Sebab, hal itu sama halnya
memberikan stigma buruk terhadap kampus UNTIRTA dan khususnya mahasiswa Cinta 
Kejujuran
dan Peduli kampus UNTIRTA.
 
Inilah tuntutan kami:
   1. mendesak senat Untirta untuk segera menindak tegas
 Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., yang telah melakukan plagiasi
 (jiplakan)
   2. mendesak senat Untirta untuk mengeluarkan putusan
 tentang pencopotan gelar Profesor, Sholeh Hidayat.
   3. mendesak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., untuk
 mengakui tindakan plagiasi yang dilakukannya dan meminta maaf kepada
 seluruh sivitas akademika kampus UNTIRTA, dan masyarakat Indonesia .
   4. seluruh sivitas akademika UNTIRTA harus menjunjung
 tinggi nilai-nilai kejujuran.
Dari empat tuntuntan tersebut
ditanggapi langsung oleh PR 1, dan katanya tuntutan nomor dua bukan wewenang
Senat UNTIRTA, karena penyematan gelar Profesor itu atas kewenangan Mendiknas.
Dan kami menerima itu, tapi kami meminta agar Senat UNTIRTA melakukan tindakan
atau keputusan atas tindak plagiasi yang dilakukan oleh Prf. Dr. H. Sholeh
Hidayat, M.Pd., dan kami juga meminta Senat UNTIRTA menggelar sidang terhadap
Sholeh Hidayat dengan menghadirkan para penulis yang tulisannya di jiplak, para
Senat UNTIRTA, pakar Linguistik, dan para media massa. Setelah itu, surat 
pernyataan atau
tuntutan kami ditandatangani oleh PR 1 dengan harapan kasus plagiasi itu cepat
diproses dan menginformasikan keputusannya, di tunggu paling lambat 4 x24 jam.
 
Setelah demo di depar gedung
rektorta dan dilayani langsung oleh PR 1 dan para staf nya. Kami pindah aksi
deo di depan gedung LPPM, dengan harapan pak Sholeh Hidayat mengakui tulisannya
tersebut memang plagiat. Namun, beberapa menit kemudian, kami para aksi demo
disuruh masuk kedalam mendiskusikan hal kasus tersebut. 
 
Di dalam ruangan gedung LPPM
sudah hadir Sholeh Hidayat (ketua LPPM sekaligus orang yang melakukan
plagiasi), Hidayatullah Haila, (sekretaris LPPM), Budi ( alumni UNTIRTA dan
dosen Teknik yang mendampingi kedua orang tua tersebut) dan para staf LPPM
lainnya yang berdiri, duduk menyaksikan peristiwa tersebut. Dari kami mahasiswa
Cinta Kejujuran dan Peduli UNTIRTA, Ihya (selaku korlap dan presma UNTIRTA),
Nidu (perwakilan BELISTRA) dan Wahyu (perwakilan mahasiswa) serta mahasiswa
lainnya yang menyimak diskusi/pembicaran tersebut.
 
Dalam pembicaran tersebut, kami
meminta pak Sholeh Hidayat mengakui tulisannya tersebut memang plagiat, dengan
apa yang sudah kami analisis dan konfirmasi ke media yang bersangkutan. Akan
tetapi, lagi-lagi Profesor tersebut tidak mengakui kesalahannya, bahkan ia
mencak-mencak menyebutkan jasa-jasanya di UNTIRTA, awal pertama kali di duduk
di UNTIRTA, dan berbagai macam lainnya, dengan dibantu sekretaris dan dosen
teknik tersebut.
 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rekonsiliasi Megawati - SBY (siapa bilang SBY tidak jelas?)

2009-11-24 Terurut Topik halim hd
numpang nanya, bung, caranya gimana? demo, turun ke jalan?
cuma puluhan? gak ada soldad yng ikut? presiden di indonesia
bisa turun kalau ada soldad ikut campur, kalou ada massa yang
lumayan kuat. sudah siap jadi comandante?





From: imam...@gmail.com imam...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; jurnalperemp...@yahoogroups.com
Sent: Tue, November 24, 2009 7:28:26 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rekonsiliasi Megawati - SBY (siapa bilang 
SBY tidak jelas?)


Ada yang masih minat lihat SBY ada di istana? Kalo saya mah pingin cepet2 lihat 
dia get out from the palace. Sudah muak sampai ke ubun-ubun ama presiden kayak 
gini.

Regards,
Imam

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANTON BAHRUM ALAM 4 TRUNO 1

2009-11-19 Terurut Topik halim hd
di dalam alam dan habitat polri, tak ada yang
aneh dan apapun sebutannya. semuanya bisa
berlaku. 
ada baiknya kapolri diambil dari sipil. dan hal
itu sangat memungkinkan.





From: ary arym...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, November 17, 2009 11:03:07 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANTON BAHRUM ALAM 4 TRUNO 1

Sy jg ga mau...
Menurut sy, bhd msh kapolri yg ckp pantas kecuali masalah perang dgn kpk ini yg 
membuat dia jd aneh.
Selain dia, sy menjagokan humas polri saat ini, nanan sukarman, semoga dia tdk 
menjadi aneh jg.
Selebihnya blm ada yg ckp menonjol...

Terimakasih



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Seperti AS, DKI Akan Miliki Lembaga 911

2009-11-17 Terurut Topik halim hd
dari kabar kabur yang selentingan dan banyak disuarakan
khususnya dinas kesehatan jakarta, sebaiknya ambulans
udara, pake helikopter.





From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, November 17, 2009 2:02:16 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Seperti AS, DKI Akan Miliki Lembaga 911


Pengen lihat bagaimana caranya ambulan 911 mengatasi jebakan macet...

Idenya bagus, tapi kalo kemacetan seperti sekarang, biar ada 911 juga tak 
banyak menolong pasine gawat.

manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] PUISI KAHLIL GIBRAN

2009-11-15 Terurut Topik halim hd
kiriman seorang teman, puisi menarik dari seorang penyair-filsuf lebanon.


Kasihan bangsa
yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya,
memakan roti dari gandum yang tidak dituainya
dan meminum anggur yang tidak diperasnya

Kasihan bangsa
yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan,
dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah.

Kasihan bangsa
yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur,
sementara menyerah padanya ketika bangun.

Kasihan bangsa
yang tidak pernah angkat suara
kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan,
tidak sesumbar
kecuali di reruntuhan,
dan tidak memberontak
kecuali ketika lehernya sudah berada di antara pedang dan landasan.

Kasihan bangsa
yang negarawannya serigala,
falsafahnya gentong nasi,
dan senimannya tukang tambal
dan tukang tiru.

Kasihan bangsa
yang menyambut penguasa barunya
dengan trompet kehormatan
namun melepasnya dengan cacian,
hanya untuk menyambut penguasa baru lain
dengan trompet lagi.

Kasihan bangsa
yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu
dan orang kuatnya masih dalam gendongan.

Kasihan bangsa
yang berpecah-belah,
dan masing-masing mengangap dirinya sebagai satu bangsa.
~ Khalil Gibran


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Pahlawan - dan LAPINDO

2009-11-10 Terurut Topik halim hd
di surabaya ada seminar dan sarasehan di beberapa tempat, khususnya
kalangan seniman-kebudayaan. menarik. terus diseminarkan dan disarasehankan,
sementara lapindo dibiarkan. dan tak ada seniman surabaya yang bersuara soal
lapindo.





From: bakri arbie daya...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: alumnipran...@yahoogroups.com; arbie bakri arbieba...@yahoo.com
Sent: Tue, November 10, 2009 7:44:05 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Pahlawan


Yth Rekan milis,

Selamat Hari Pahlawan 10 November,teringat para pahlawan berjuang tanpa pamrih
demi kedaulatan negara RI.
Bung Tomo yang terkenal bisa membangun semangat rakyat untuk membela tanah 
air,tidak dengan janji materi atau kekuasaan.

Begitu pula saya ingat paman saya yang dahulu,masih disebut sebagai RPKAD,
kalau komandan menemukan ada uang di kantong baju waktu inspeksi,langsung
diperingati.

Namun sekarang sudah zaman kemajuan,kita bisa maju asalkan kerja keras seperti 
bangsa lain,yaitu produksi dan jasa bangsa Indonesia harus tambah banyak ,baik 
kwalitas,
biaya yang bisa bersaing dengan negara lain.

Kalau usaha nasional baik UKM,Mikro,BUMN, bisa berdaya saing produknya maka 
Indonesia akan punya kemampuan lebih tinggi untuk ciptakan pekerjaan.
Tidak perlu menjadi TKW atau TKI di luar negeri.
Dari usaha yang tumbuh baik, maka pengusaha membayar pajak yang baik pula dan 
pemerintah punya dana untuk membayar pegawainya,infrastr ukturnya, 
kesehatannya, pendidikannya dll.

Sayangnya ada orang yang punya pola pikir lain,yaitu mau kaya dengan cara tidak 
halal yang otomatis bisa menyebabkan kekisruhan ekonomi,ketidak adilan dan 
macam ekses
negatif dari pola pikir yang salah,yaitu korupsi,mark- up,komisi untuk pejabat 
dll.
Dan paling parah melupakan prioritas yang mestinya dijalankan yaitu menciptakan 
kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kalau posisi berebut di tempat yang basah di eksekutif,kalau di DPR panitia 
anggaran jadi incaran dll.Sebenarnya kalau pola pikirnya untuk memajukan 
ekonomi dan industri nasional,maka saya yakin Indonesia bisa bangkit dan maju 
dalam menciptakan kesejahteraan rakyatnya.

Kriteria AC == Produksi + Jasa / Kebocoran/KKN + Kemubaziran/ tiada strategi 
tepat  1.

Kalau AC bisa mencapai seribu makin baik,kalau AC = 1,maka jadilah kita kuli 
bangsa-bangsa didunia.

Perlu tekat untuk secara paralel pertinggi produksi dan jasa ekonomi/industri 
nasional sambil kita hapuskan kebocoran/KKN dan kemubaziran akibat tidak adanya 
strategi dan kebijakan bangsa yang tidak tepat.Kalau mobil maka harus dobel 
gardan untuk bisa mencapai AC yang setinggi-tingginya.

Perlu heroisme yang setara dizaman 45 untuk bisa melakukannya saat ini.
Selamat Hari Pahlawan.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jalan Raya sebagai “The Killing Fields” Kalangan Muda

2009-11-08 Terurut Topik halim hd
yaaa, jalan raya bisa jadi 'the killing fields', dan yang menyedihkan
justeru banyak uam muda. sementara itu, bis antar kota juga makin
gila-gilaan karena persaingan, dan polisi tak pernah menyetop jika
mereka kebut-kebutan.





From: Dwiki Setiyawan dwiki.setiya...@gmail.com

Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jalan Raya sebagai “The Killing Fields” 
Kalangan Muda

Sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2009/11/08/jalan-raya-sebagai-%E2%80%9Cthe-killing-fields%E2%80%9D-kalangan-muda/

Untuk melihat gambar dan grafik yang menyertai postingan, silakan klik
tautan diatas. Postingan ini dimuat pertama kali di Blog Personal
(Klik 
Sinihttp://dwikisetiyawan.wordpress.com/2009/11/07/jalan-raya-sebagai-the-killing-fields-kalangan-muda/
).


TIDAK bisa dipungkiri, jalan raya yang kita lalui sehari-hari, tak ubahnya
bagaikan “ladang pembunuhan” (*the killing fields*) bagi kalangan muda usia.
Sayangnya, hanya sedikit orang menyadari kenyataan tersebut. Bagian lain
yang jauh lebih besar, menganggap itu semacam fakta “isapan jempol” belaka.

Sekarang, coba simak ini (selengkapnya Klik
Sinihttp://edukasi.kompasiana.com/2009/11/08/jalan-raya-sebagai-%e2%80%9cthe-killing-fields%e2%80%9d-kalangan-muda/kata%20Kepala%20PT%20Jasa%20Raharja%20%28Persero%29%20Cabang%20Jatim%20Sutadji).
“Sejak Januari hingga September 2009, sekitar 54,50 persen dari total korban
kecelakaan (di Jawa Timur) didominasi usia produktif. Di posisi kedua
ditempati para korban usia antara 10 tahun hingga 19 tahun mencapai 18,89
persen,” kata Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jatim Sutadji, dalam
Dialog Publik “Perlindungan Dasar bagi Pengguna Moda Transportasi dan
Pengguna Jalan Lainnya”, di Universitas Airlangga Surabaya (12 Oktober
2009). Data yang dikemukakan itu hanya satu kasus di Jawa Timur, namun
niscaya di lain daerah di Indonesia, tidak jauh berbeda.

Untuk memperkuat argumen di atas, laporan WHO yang bermarkas di Jenewa Swiss
pada 2007 lalu juga menyebutkan, kecelakaan lalu lintas adalah penyebab
utama kematian di kalangan anak muda antara usia 10 - 24 tahun. Laporan
bertajuk “*Youth and Road Safety*” (Klik
Sinihttp://whqlibdoc.who.int/publications/2007/9241595116_eng.pdf)
juga mengungkapkan bahwa hampir 400.000 anak muda di bawah usia 25 tahun
yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya. Jutaan lainnya
terluka atau cacat.

*Road traffic crashes are the leading cause of death among young people
between 10 and 24 years, according to a new report published by WHO. The
report, Youth and Road Safety, says that nearly 400. 000 young people under
the age of 25 are killed in road traffic crashes every year. Millions more
are injured or disabled.*

Disamping laporan yang telah dirilis, data statistik Organisasi Kesehatan
Dunia (*World Health Organization*) atau WHO menyebutkan bahwa kecelakaan
lalu lintas pada 1998 menduduki peringkat ke-9 sebagai penyebab kematian
dibawah atau setara dengan penyakit malaria. Dan diperkirakan pada 2020,
kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kematian ke-3 tertinggi di
dunia di bawah penyakit jantung koroner dan depresi berat.
Tragisnya, ribuan jiwa yang terenggut dari kalangan muda akibat kecelakaan
lalu lintas di atas terjadi di negara-negara berkembang dan miskin dunia.
Menurut Presiden *Asia Injury Prevention* (*AIP*) *Foundation*, Greig Craft,
dalam buku saku *Driving Skills for Life* (*DSFL*) yang diterbitkan oleh PT
Ford Motor Indonesia, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas
di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun dibandingkan dengan kematian
karena sebab lain. Greig mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
yang memprediksi pada rentang tahun 2000 hingga 2015 sedikitnya 20 juta jiwa
meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, lebih dari 1 miliar orang
luka-luka, cacat atau kehilangan tanggungan hidupnya karena menjadi korban
kecelakaan yang sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang.

“Di negara yang sedang berkembang pesat, khususnya di kawasan Asia dan
Afrika, jumlah pemakai jalan meningkat sedemikian pesat, namun pada umumnya
tanpa dibekali pelatihan mengemudi dengan baik, bahkan pemahaman dasar
mengemudi serta sebab dan akibat dari kecelakaan lalu lintas pun tidak
dimiliki. Dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, sebagian besar bangsa di
Asia telah mentranformasi dirinya dan pemakai sepeda beralih ke sepeda motor
kini ke mobil. Untuk itu maka pendidikan dan kesadaran publik menjadi sangat
penting untuk memperbaiki tingkat keselamatan pengemudi,” tandas Greig.

Laporan *“Youth and Road Safety” *WHO yang telah saya kutip di atas disertai
pula rekomendasi berupa saran-saran dan langkah-langkah yang harus diambil
untuk mengurangi jumlah korban jiwa atau luka dijalan raya. Saran-saran
tersebut meliputi perubahan dalam tata kota, peningkatan aspek keamanan
dalam kendaraan, pemberian hukuman yang berat bagi pelanggar kecepatan dan
orang yang mengemudi dibawah pengaruh alkohol, serta lebih banyak pendidikan
untuk pengemudi.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pencatut Nama Sudah Diketahui, Kenapa Presiden Tak Laporkan Anggodo?

2009-11-08 Terurut Topik halim hd
cak, teman saya berbisik, dan minta tolong: coba anda telusuri anggodo
di surabaya, dan bagaimana tingkah lakunya bersama sebuah partai yang
dekat dengan pembangunan real estate raksasa.





From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, November 7, 2009 5:01:22 PM
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pencatut Nama Sudah Diketahui, Kenapa 
Presiden Tak Laporkan Anggodo?


Semoga saja itu alasan SBY untuk tidak menuntut dan bukannya karena yang 
dinyatakan oleh Anggodo tersebut memang benar.
Pertanyaannya: Apakah hati Nurani SBY tidak merasa terusik melihat orang 
seperti Anggodo mengaduk - aduk Kepolisian dan Kejaksaan Agung dalam mengatur 
suatu perkara hukum???
Apakah pemberian maafnya itu merupakan restu yang tersembunyi terhadap tindakan 
Anggodo???

Wah, gak tahu deh kalau begitu.

Salam,

Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Secara Etika, Kapolri dan Jaksa Agung Harus Mengundurkan Diri

2009-11-08 Terurut Topik halim hd
maaf, bung santos, saya bukan mau tautologi, maen silat lidah.
menurut saya, justeru karena habitatnya itulah maka sikap atau
cara-cara mundur diri tidak dibenarkan. habitat dari semua institusi
di negeri ini memungkinkan siapa saja untuk menghalalkan segala
cara dan membenarkan diri sendiri.
dan jenis sikap lain yang juga tumbuh di habitat di semua institusi
khususnya kepolisian adalah bagaimana caranya menyalahkan bawahan,
atau menyebut oknum.





From: Joseph D Santos joedev...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, November 6, 2009 1:11:44 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Secara Etika, Kapolri dan Jaksa Agung Harus 
Mengundurkan Diri


Maaf sebelumnya,  Pak Wal, kalau kata mundur itu tidak dikenal di Indonesia,
yang Ada maju terus pantang mundur. Jadi susah untuk mundur. Tapi memang
budaya Kita Ga seperti di luar. Mundur merupaka salah satu pertanggung
jawaban moral, kalau terbukti salah ya dihukum, tapi yang bersangkutan sudah
tidak bercokol di habitatnya lagi. Begitu ya pak.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kapolri: Kami Bukan Binatang

2009-11-08 Terurut Topik halim hd
pernahkah anda membayangkan, jika pak hoegng masih hidup,
bagaimana kiranya pikiran dan perasaaannya?





From: ajeg ajegil...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, November 6, 2009 1:43:44 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kapolri: Kami Bukan Binatang

  

Yang mutakhir adalah menjuluki kepolisian sebagai binatang (buaya). 

--- Bertha Suranto berth...@.. . wrote:

 Biar  Bapak Kapolri tahu  bahwa  membangun image  itu  susah  sekali.
 Oknum2  dibawah  bapak  sudah  merusak  image  kepolisian  bertahun 
 tahun  lamanya. 


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kapolri: Kami Bukan Binatang

2009-11-08 Terurut Topik halim hd
semua institusi kita, khususnya kepolisian dalam hal ini
melakukan perbaikan secara simbolik, dan bukan secara riil.
secara simbolik melalui seragam sebenarnya bisa kuat jika
dibarengi dengan tindakan. tapi, simbol kehilangan makna
dan kekuatannya karena hipokrisi; dan pergantian seragam
itu lalu oleh banyak orang dilihat sebagai proyek untuk ngisi
kocek.





From: Mamang udun...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, November 6, 2009 12:48:38 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kapolri: Kami Bukan Binatang


Ass.Wr.Wb.
Dulu Kepolisian pernah menganti Seragamnya agar bisa merubah sikap dan
respect dari Rakyat Indonersia yg nota benenya sdh tdk lagi mendapatkan
penghargaan itu sebagai Institus yg terhormat. Menurutnya dgn mengantikan
Baju Seragam Instansi Kepolisiam bisa juga berubah pandangan dan
penghormatan oleh Rakyat sekitarnya.
Kok Seragam sih yg diperhatikan bukannya moral dan mental dari para
Kepolisian tsb.
Ada-ada wae itu Kepolisian utk mendapat Project.

Wassalam
Mamang


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri

2009-11-03 Terurut Topik halim hd
pertanyaan awal: adakah korelasi logis antara BEM dengan
gerakan mahasiswa? dan adakah korelasi logis antara BEM
dengan semua mahasiswa di kampus masing-masing? 
hampir rata-rata aktivis yang masuk BEM memiliki kaitan
kuat dengan partai. dan ada korelasi logis, kebanyakan 
mahasiswa jenuh dan muak dengan partai. konklusi sementara:
BEM cuma kembang lambe atau stempel mahasiswa tapi tidak
akan mewakili gerakan mahasiswa.
jika ada ontran-ontran, justeru datang dari luar kampus. dan
anda ketarik sama ontran-ontran itu? siapa kiranya yang akan
jadi





From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, November 2, 2009 7:53:37 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri

  
Jelas ini strategi pemerintah untuk melemahkan Gerakan Mahasiswa.
Strategi ini kan pernah dilakukan oleh Orde Baru setelah Sukarno terguling dari 
kekuasaannya dan paska peristiwa Malari.
Pantas saja mahasiswa belum bergerak dengan adanya kasus kriminalisasi KPK oleh 
Kepolisian dan Kejaksaan Agung.
Ternyata pimpinan Mahasiswa sedang menikmati fasilitas yang diberikan oleh 
Pemerintah.
Kalau masih Mahasiswa saja sudah mudah disuap, bagaimana nantinya kalau mereka 
sudah lulus dan memegang jabatan publik.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nilai Budaya di Masyarakat Kian Luntur

2009-11-03 Terurut Topik halim hd
anehnya sering kampus sendiri menjadi wilayah
yang paling potensiil untuk menyingkirkan nilai-
nilai budaya lokal. lihat saja para mahasiswanya
lebih asyiik masyuuk dengan yang mancanegara,
dan dosennya asyiik masyuuk dengan teori yang
dianggap gagah jika dari manca; sementara penelitian
khasanah lokal cuma numpuk dan ala kadarnya.





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, November 3, 2009 12:44:52 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nilai Budaya di Masyarakat Kian Luntur

  
http://oase. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/02/ 22075437/ Nilai.Budaya. 
di.Masyarakat. Kian.Luntur. .

BANDUNG, KOMPAS.com- Nilai-nilai budaya lokal dewasa ini kian luntur, bahkan 
menghilang di masyarakat. Kecenderungan ini hampir terlihat dalam pelbagai 
peri-kehidupan, baik sosial, politik, maupun hukum. Diperlukan buda yawan 
tangguh sebagai katalisator perubahan zaman.

Hal itu mengemuka di dalam Diskusi bertajuk Budayawan di Tengah Arus Zaman, 
Senin (2/11) di Bale Rumawat, Universitas Padjadjaran. Diskusi untuk mengenang 
penyair WS Rendra ini dihadiri pem bicara Rektor Unpad Ganjar Kurnia, budayawan 
Acil Bimbo, dan dosen Unpad Yesmil Anwar serta Miranda Risang Ayu.

Secara gamblang, Acil Bimbo mengatakan, masyarakat kita saat ini tengah 
mengalami kerusakan dari sisi budaya. Yang lebih dominan muncul saat ini adalah 
karakter egois, individualis, konsumtif, kehilangan nasionalisme, krisis 
kreatif dalam berseni. Nilai-nilai budaya makin tergeser, ucap pendiri Bandung 
Spirit ini.

Ia pun khawatir, anekdot yang menyatakan, Jika ingin merusak bangsa, hancurkan 
saja budayanya kini betul-betul tengah terjadi. 

Dulu, Bandung dikenal sebagai kota budaya, kota intelektual dan kota 
perjuangan. Hari ini, itu semua telah berubah. Yang terlihat hanya Bandung kota 
outlet, ucapnya mencontohkan lebih dominannya faktor ekonomi daripada unsur 
budaya saat ini.

Menurutnya, lunturnya budaya secara tidak langsung dipengaruhi oleh perilaku 
televisi kita. Budaya di TV mendapatkan porsi yang sangat minimal dengan alasan 
rendahnya rating. Dewasa ini, lebih berharga gosip dan sinetron ketimbang 
tontonan budaya, ucapnya.

Lebih parah lagi, lunturnya nilai-nilai budaya terjadi pula di kehidupan hukum. 
Sekarang, tolong tunjuk tangan, apakah ada yang hadir di sini tidak normal, 
memproses SIM tidak dengan cara nembak? Inilah ironi budaya hukum kita. Yang 
tidak nembak, justru dianggap tidak normal, ucapnya.

Budaya kesadaran hukum masyarakat, ucap dosen Fakultas Hukum Unpad ini, kini 
berada di titik terendah, kalau tidak bisa dikatakan sudah mati. Para pelanggar 
ironisnya justru para pembuat hukum. Budaya kita tidak jalan karena nuansa 
politiknya lebih kuat, ucapnya.

Mercu suar

Menurutnya, masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan sosok seperti Soekarno 
yang bisa menjadi mercu suar bidang hukum. Budayawan, menurutnya, bisa menjadi 
layaknya oksigen yang vital di dalam tubuh. Salah satu budayawan besar yang 
patut kita tiru adalah Rendra, tutur Acil Bimbo.

Untuk bisa menjadi panutan masyarakat, Ganjar Kurnia mengatakan, budayawan dan 
seniman dituntut lebih aktif di masyarakat. Tidak lagi asyik hidup dengan 
dunianya sendiri. Perguruan tinggi seperti Unpad bisa menjadi lembaga ideal 
yang mengawal proses perubahan di masyarakat.

Tidak ketinggalan, Miranda Ayu juga ikut menekankan arti pentingnya budayawan 
dalam kehidupan hukum masyarakat. Masyarakat kita membutuhkan orang yang 
berkarakter yang bisa dijadikan panutan. Budayawan adalah orang yang tepat 
karena mereka peka dengan nilai-nilai. Mereka bukan hanya sebagai pemberi 
cahaya, melainkan juga memberi alternatif-alternat if pemecahan suatu 
persoalan, tuturnya.

Dalam acara ini, Acil Bimbo sempat menyanyikan Lagu Jual Beli yang liriknya 
diambil dari puisi Taufiq Ismail. ...Semua telah terjual, semua telah 
tergadai. Masih ada satu barangkali , yaitu harga diri dan kehormatan. Tetapi, 
ketika dicari, tidak ada lagi, tidak ada lagi.

JON

Editor: msh 


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Akademisi Nilai Presiden Cuci Tangan soal KPK

2009-11-03 Terurut Topik halim hd
inilah suara yang selalu kita tunggu dari kalanngan akademisi,
walaupun kita tahu ada jenis denny indrayana sing eman karo
kursi sing empuk.





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 31, 2009 8:45:10 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Akademisi Nilai Presiden Cuci Tangan soal KPK

  
http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/31/ 13232187% 20/akademisi. 
nilai.presiden. cuci.tangan. soal.kpk

MALANG, KOMPAS.com — Sejumlah akademisi yang tergabung dalam jaringan pengajar 
hak asasi manusia dan hukum tata negara, Sabtu (31/10), bertempat di Guest 
House Universitas Brawijaya, Malang, menyerukan kepada Presiden RI untuk 
bertindak nyata menghentikan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, yaitu Bibit 
Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.

Seruan tersebut diungkapkan sejumlah pengajar dari tujuh kampus dan satu 
lembaga studi. Sebanyak tujuh kampus tersebut adalah Sentra HAM Universitas 
Indonesia, Pusat HAM Universitas Brawijaya, Fakultas Hukum Universitas 
Brawijaya, Fakultas Hukum Universitas At-Thahiriyah Jakarta, Fakultas Hukum 
Universitas Cenderawasih, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, Pusat 
HAM Universitas Surabaya, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, dan Indonesial 
Legal Resource Center Jakarta.

Kami mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera bersikap nyata dan 
instruktif dengan kekuasaannya untuk menghentikan sikap dan tindakan Polri dan 
Kejagung yang arogan dan tidak profesional,  ujar dosen dari FH Unair, 
Herlambang Perdana Wiratman, Sabtu di Malang.

Selama ini, para akademisi ini melihat bahwa Presiden tidak tegas menyatakan 
dukungannya terhadap kriminalisasi pimpinan KPK. Dengan tanpa instruksi tegas 
dan nyata terhadap tindakan yang harus dilakukan Polri dan Kejagung RI, 
Presiden dinilai cuci tangan dan memperlihatkan ketidakseriusannya memangkas 
arogansi dua jajarannya tersebut atas kriminalisasi KPK.

Menurut mereka, Presiden SBY harus menunjukkan keseriusannya memberantas 
korupsi dalam program 100 hari pemerintahannya kali ini. Para pengajar tersebut 
juga mendesak Polri untuk menghentikan segala proses kriminalisasi terhadap 
Chandra dan Bibit.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Polisi Oh Polisi

2009-11-03 Terurut Topik halim hd
mungkin juga SBY cerdas: membiarkan opini berguilir
dan kepolisian melakukan pembersihan. atau memang
SBY kejeblos, dan tak bisa mengendalikan. jadinya dia 
ngegos sana-sini.
tapi, percayalah, gak bakalan ada aksi yang menuju arah
gerakan jalanan yang besar yang bisa membuat kursi tak
enak diduduki.





From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, November 2, 2009 8:40:11 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Polisi Oh Polisi

  
Bung Suhaimi,
 
Kalau benar strategi pembiaran SBY terhadap upaya kriminalisasi KPK adalah 
untuk membersihkan Buaya Busuk yang ada di Markas Trunojoyo dan Mahakam, kok 
repot amat ya langkah yang diambil oleh SBY???
Tetapi anehnya, saat isi rekaman yang disadap oleh KPK menyebut - nyebut nama 
SBY sebagai Pendukung Utama Gerakan Kriminalisasi KPK, SBY langsung 
memerintahkan Kapolri untuk mengusut  siapa pelaku penyadapan tersebut.
SBY tidak memerintahkan untuk mengusut siapa yang ada dalam pembicaraan 
tersebut.
 
Mungkin saya ini termasuk kategori Telmi atau Telat Mikir, sehingga sulit 
memahami skenario yang sedang disusun oleh SBY hanya untuk membersihkan Eselon 
1 Kelompok Buaya Busuk dari markas Trunojoyo dan Mahakam.
Menurut saya, ongkos politiknya terlalu besar.
Bila Gerakan Massa pendukung KPK berubah menjadi Kekuatan Massa melawan SBY, 
posisi SBY bisa benar - benar runyam.
 
Jadi saya mohon pencerahannya pak, bagaimana strategi itu yang diambil 
mengingat resikonya SBY bisa dilengserkan dari kursi kepresidenan.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Ada Lagi Istilah Cicak-Buaya

2009-11-03 Terurut Topik halim hd
baguslah kalau dia mau minta maaf. tapi paling bagus
dan baik jika dia benar-benar berani menindak staf dan
anak buahnya demi kebenaran hukum dan keadilan.
sebab, kata maaf di negeri ini, rasanya hampir-hampir 
sudah kehilangan makna. dan mengembalikan makna itu 
mestilah dengan tindakan. 





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, November 3, 2009 5:35:21 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Ada Lagi Istilah Cicak-Buaya

  
JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri berharap ke 
depan tidak ada menggunakan istilah cicak dan buaya. Alasannya, pernyataan 
tersebut bukan merupakan pernyataan resmi dari Polri sebagai sebuah institusi. 
Selesai. Jangan ada lagi itu (istilah cicak dan buaya). Jangan lagi 
diperpanjang,  kata Kapolri seusai pertemuan dengan Menkominfo Tifatul 
Sembiring serta sejumlah pimpinan media massa di Kantor Departemen Komunikasi 
dan Informatika, Senin (2/11).

Untuk itu, Kapolri secara khusus meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan 
anggotanya yang memunculkan istilah cicak dan buaya. Istilah tersebut pada 
akhirnya berkembang di kalangan media dan masyarakat sebagai gambaran 
perseteruan KPK dengan polisi. Saya minta maaf. Sebagai Kapolri, saya minta 
maaf, katanya.

Seperti yang diberitakan, istilah tersebut pertama kali dimunculkan oleh Kepala 
Badan Reserse Kriminal Komjen Susno Duadji. Ia menyebutkan, istilah tersebut 
sebagai gambaran KPK melawan polisi. Sebelumnya, Susno mengaku bahwa teleponnya 
telah disadap dengan sewenang-wenang oleh KPK.

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/02/ 18355177/ jangan.ada. 
lagi.istilah. cicak-buaya


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri

2009-11-03 Terurut Topik halim hd
uji coba calon legislatif dan eksekutif. nanti kalou
jadi legislator atau birokrat sudah nggak gugup, biasa
studi banding.





From: uge basar ugeba...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, November 2, 2009 9:54:12 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar 
Negeri

  
Serasa jaman dulu, para aktivis disekolahin ke luar negeri,

--- On Mon, 11/2/09, Bertha Suranto berth...@mac. com wrote:

From: Bertha Suranto berth...@mac. com
Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: 90 Ketua BEM Studi Banding ke Luar Negeri
To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
Date: Monday, November 2, 2009, 10:48 PM

 

Waduh  proyek  baru  mentri  siapa  nih  ?

Para  pejabat  KPK  ada  objek  baru  nih...coba  diteliti 

mengandung  unsur  korupsi  gak  nih  hehehehe

Apa  gak  terlalu  mengada-ada  nih,   soalnya  ini  pasti 

mengeluarkan  dana  yang  cukup  besar.






Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Ada Lagi Istilah Cicak-Buaya

2009-11-03 Terurut Topik halim hd
gampang untuk memupus ingatan warga.
jejalkan saja dengan hiburan dan pencitraan.
apalagi media butuh iklan. kayak nggak tahu
saja.





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, November 3, 2009 8:43:51 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Ada Lagi Istilah Cicak-Buaya

Wah.. dosen komunikasi bakal
mengubah kesulitan untuk menjelaskan
bagaimana sebuah informasi yang sudah
masuk ke memory publik sulit dihapus.

lha.. hura-hara ini memang berasal dari
kata Cicak kok mau melawan Buaya?

Tetapi,
semalam di JLC Benyamin M mengatakan
bahwa konflik jabatan ini hanya terjadi di Polri,
sedang di TNI tidak. Dan, semalam ada berita
bahwa dewan pangkat dan jabatan akan bertemu
untuyk membahas kasuys ini. Fakta, angkatan
Bibit pasang badan dan semalam di JLC ,
direktur PTIK mengatakan bahwa kalau saja dia
yang menjadi Kabareskrim maka dia tidak akan
menahamn BH gedubraaak..ada apa
Pak Polisi ?

Sambil menunggu pengabulan surat permohonan
penangguhan penahanan BH, sesuai dengan
proses hukum yang berlaku.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Mulai Kalut,Perlu Sidang Istimewa MPR?

2009-11-02 Terurut Topik halim hd
tapi, kalow raja kan jaman dulu. sekarang laen soalnya.
kepolisian, kostrad, pangdam jaya, kopassus, siapa yang
pegang? mosok ente nggak tahu, cara-cara warisan eyang.





From: cahyo_fa...@yahoo.com cahyo_fa...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sun, November 1, 2009 6:05:59 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Mulai Kalut,Perlu Sidang Istimewa MPR?

Raja adil, raja disembah. Raja lalim pasti digulingkan. Sudah hukum alam.

IC
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah yang Mendengar

2009-11-02 Terurut Topik halim hd
semoga saja pemerintah bukan hanya mendengar,
tapi juga mendengarKAN. kalau nggak mendengarkan,
bukan cuma kupingnya budeg, tapi juga hatinya. dan
itu akan dikutuk seumur hidup!





From: Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Sent: Sun, November 1, 2009 5:22:19 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah yang Mendengar

   Pemerintah yang Mendengar
   Gelombang perlawanan terhadap penahanan yang dilakukan polisi terhadap dua 
pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi semakin membesar. Mulai hari 
Senin ini hingga tanggal 10 November aksi damai melawan ketidakadilan akan 
digelar kelompok masyarakat sipil.
 Ajakan yang dilakukan melalui layanan pesan pendek terus bergulir. Bahkan 
ajakan itu menggelinding semakin besar karena dukungan teknologi informasi. 
Dukungan melalui facebook misalnya sudah mencapai 160.000 orang.
  Hampir semua spektrum masyarakat ikut bersuara dan intinya membela 
Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Dua pimpinan nonaktif KPK itu 
digambarkan sebagai orang yang teraniaya dan diperlakukan tidak adil.
  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kepala Kepolisian Republik 
Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri berupaya menangkal tuduhan tersebut. 
Namun sanggahan itu justru semakin memperkuat keyakinan masyarakat bahwa ada 
kesewenang-wenangan dalam penahanan terhadap Chandra dan Bibit, ada 
ketidakadilan dalam penanganan kasus perkara mereka.
Dukungan besar dari masyarakat tidak bisa dilawan karena ini berkaitan 
dengan rasa keadilan. Masyarakat bukan ingin supaya hukum tidak ditegakkan, 
tetapi menuntut agar hukum tidak dipermainkan.
Banyak pelajaran  dari bangsa lain ketika hukum hanya sekadar dilihat 
sebagai urusan formalitas dan sama sekali tidak diperhatikan masalah rasa 
keadilan. Ambil contoh  apa yang dialami Aung San Suu-kyi di Myanmar atau Anwar 
Ibrahim di Malaysia. Dengan sekadar menggunakan kaca mata hukum, keduanya bisa 
dianggap sebagai orang yang bersalah. Namun rasa keadilan menyatakan bahwa itu 
adalah sebuah kesewenang-wenangan. Ketika itu yang dirasakan, maka rakyat 
berani untuk melawan, bahkan terhadap pemerintahan otoriter sekali pun.
Untuk itulah kita ingin mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap 
enteng masalah ini. Jangan sampai kemudian dikesankan bahwa masyarakat sedang 
menghadapi pemerintahan yang otoriter.
Salah-salah dalam menangani masalah ini, pemerintah bisa kehilangan 
dukungan, kehilangan simpati dari masyarakat. Padahal baru saja pemilu berakhir 
dan pemerintahan yang terbentuk mendapat dukungan 60 persen suara rakyat.
Apakah yang bisa dilakukan pemerintah? Apakah Presiden berhak untuk 
mengintervensi kasus hukum yang sedang berjalan?
Kita tidak mengharapkan Presiden yang berlebihan kekuasaannya, apalagi 
sampai bisa mengintervensi  proses hukum. Bahkan kita mendukung pepatah Latin 
yang mengatakan, walau esok langit akan runtuh, hukum harus ditegakkan. Hanya 
saja dalam melakukan proses hukum, Presiden bisa meminta aparat penegak hukum 
untuk menjalankan tugasnya secara bijak dan bersikap adil.
  Masyarakat pun tidak mengharapkan adanya kekebalan hukum terhadap Chandra 
dan Bibit. Kalau keduanya memang melakukan pelanggaran hukum, maka mereka harus 
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
  Hanya saja dalam kasus yang terakhir ini kuat sekali kesan adalah 
politisasi. Sejak awal kuat sekali kesan adanya tuduhan yang dipaksakan. 
Akibatnya, sepanjang proses pemeriksaan banyak sekali keganjilan dan itu 
terlihat dari terus berubahnya tuduhan kepada Chandra dan Bibit.
 Apalagi ketika terakhir polisi memutuskan untuk menahan kedua tersangka. 
Alasan subyektif yang disampaikan Wakil Kepala Bareskrim sangat tidak masuk 
akal karena dikatakan, kedua tersangka terlalu sering melakukan jumpa pers 
sehingga menyulitkan polisi.
 Kita tidak mengharapkan kondisi yang kondusif pascapemilu dirusak lagi 
oleh hal-hal yang seharusnya bisa dikelola dengan lebih baik. Pemerintah 
sendiri berharap bahwa lima tahun mendatang bisa dipakai untuk mempercepat 
perbaikan kesejahteraan masyarakat.
  Bagaimana lalu kita akan tenang membangun negeri ini apabila blunder demi 
blunder dilakukan pemerintah sendiri. Apa yang sedang terjadi sekarang ini 
sungguh merupakan sebuah blunder besar yang bisa menggerogoti legitimasi 
pemerintah sendiri.
   Kita semua diharapkan menyadari keadaan ini dan tidak merusakkan suasana 
yang sudah baik. Kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menjaga 
ketenangan dan menciptakan sebuah Indonesia yang lebih baik.
Semoga pemerintah mau mendengar suara rakyatnya dan menjadi pemerintah 
yang bijak. Kekuasaan bukanlah sesuatu yang absolut, tetapi hanyalah sebuah 
amanah yang harus dipakai untuk memperbaiki perikehidupan masyarakat banyak.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polri: Hak Kami Menahan

2009-11-01 Terurut Topik halim hd
sangat mungkin, pak, rakyat nggak bakalan milih
kapolri, dan bahkan meminta pembubaran polri!!





From: Mubarik mubarik...@gmail.com
To: FPK forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 30, 2009 5:49:06 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polri: Hak Kami Menahan

  
Saatnya untuk memilih langsung Kapolri, Kapolda dan Kapolres melalui Pemilihan 
Langsung oleh Rakyat.

Salam,

A. Mubarik Ahmad
Love for all hatred for none


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan

2009-10-21 Terurut Topik halim hd
media bisa pedang bermata dua dan juga dua tujuan:
pertama sebagai berita yang layak dan perlu untuk di
baca, juga dengan demikian iklannnya akan munggah,
dan di sisi lainnya, tentu saja juga pembodohan. tapi,
kita bisa lihat berita imbangannya, ulasan tentang hal
cikeas itu: kritik terhadap apa yanag terjadi dalama 
proses seleksi itu. 





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wed, October 21, 2009 5:14:43 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu 
Kecantikan

  
Kalau kita melihat drama Cikeas yang disakralkan
oleh media memang demikian yang terlihat.

Saya bertanya dalam dirti, apa nilai berita bagi
masyarakat dari drama Cikeas itu ?

Sebua informasi bisa bernilai atau tidak bernilai.
Nilai sebuah informasi diukur dari hasil keputusan
dibanding apabila tidak menggunakan informasi itu.
Bagi masyarakat, tidak ada keputusan yang akan
dibuat, maka saya tidak paham mengapa media
berbondong-bondong memancarkan auora Cikeas.

Pembodohan atau pencerdasan?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas

2009-10-20 Terurut Topik halim hd
bung, sesekali coba telusuri arus pemikiran politik dan ideologi
di indonesia, maki kita akan dapatkan ideologi dan aliran apapun
di indonesia. dan di indonesia pula maka nideologi itu jadi banci,
lantaran ketambahan cem macem, misalnya sosialisme indonesia,
bahkan di jaman bardososnso jadi ketua pssi, ada sepakbola
pancasila, hehehehe. dan seperti juga sosialisme, maka kapitlalisme
di indonesia ujuga dapat penabalan, jadinya kapitalisme pancasilais.
mau bukti kapitalisme pancasilais itu misalnya soal lapindo, bank
century, beberapa tahun yang lalu soal blbi. demikian juga dengan
bidang hukum, semuanya berkaitan dengan pancasila.






From: andryansyah andryans...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 20, 2009 1:35:19 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas




Kalau begitu sudah pantaskah negara kita ini disebut negara kapitalis? Yang 
saya lihat, hanya yang punya uang cukup yang bisa lancar jalannya, misalnya 
ngurus SIM, cari kerja, cari sekolah. Dengan lancarnya jalan orang yang punya 
uang itu, maka yang kaya makin kaya dan yang miskin tentu tambah miskin.

Tetapi mengapa seolah pemimpin kita malu mengatakan negara kita adalah negara 
kapitalis dan menganut faham kapitalisme?

andry


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan

2009-10-20 Terurut Topik halim hd
bung, itu rumaha pribadi, tapi selama posisi SBY sebagai presiden
dibiayai oleh negara. lalu anda tanya, kenapa tidak di rumah dinas
pemerintah? itulah yang ente nggak nyaho, kurang paham. dengan
seleksi di cikeas dan aktifitas di cikeas demikian gencar, SBY ingin
menyatakan bahwa BUKAN hanya CENDANA yang bisa ngatur
negeri ini, CIKEAS juga BISA. dan dengan aktifitas di cikeas yang
konon menurut hongsui maka SBY akan mengalami cakupan dari
berbagai elemen bumi, langit, udara dan elemen-elemen lainnya,
demikian kata paranormal pengangguran yang nunggu amplop kiriman
dari cikeas. tapi yang PASTI, dengan aktifitas di CIKEAS itu secara
psikologis makin kuat posisi dan kondisi SBY, dan semua menteri
beserta stafnya, seperti dan jadi SOWAN, dan mereka yang sowan
ke cikeas selalu siap berkata: sendika dawuh.






From: junusd...@yahoo.com junusd...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 20, 2009 11:04:49 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu 
Kecantikan

Betul sekali di republik ytt ini fenomena yang punya kuasa itu bisa semaunya. 
Contoh audisi di PURI CIKEAS itu merupakan aktivitas Dinas Pemerintahan apa 
perhlatan pribadi?? Beda-beda tipis kan. Juga urusan Dinas Kunker di LN atau 
didaerah itu juga bisa beda-beda tipis dgn acara pribadi entah pulang kampung 
dlsb.
Makin diatas makin tipis bedanya antara Dinas dan Non dinas!! Maklum aja deh.

Maju terus!!..merdek@

Salam
Junus dw


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas

2009-10-20 Terurut Topik halim hd
saya bukan pakar tentang baduy. tapi, sangat menarik
jika kita bicara tentang baduy yang selalu mengaitkan
kehidupannya dengan sistem ekologinya. dan tak ada 
sesuatu yang berlebihan yang ada di dalam rumah. yang
lebih mesti di taruh di wilayah publik. 
banyak orang menganggap orang baduy itu klenik,
misalnya ada orang yang menganggap golok baduy ada
isen-isennya. dalam sebuab percakapan, saya tanyakan,
apakah goloknya berisi. dan salah seorang menjawab: yaa,
berisi, makanya ada beratnya. jawabn mereka nalar banget.
dan golok ini ada tuahnya jika digunakan untuk kebenaran.
tapi yang pasti gunanya untuk mencari kayu dan lainnya.
jadi ada sejumlah mitos yang ditabalkan ke dalam diri mereka
sebagaimana orang kota membuat dan menciptakan drama
citra tentang warga di suatu wilayah yang ter/di-isolir.





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 20, 2009 7:33:55 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas

  
Mas Halim, ini menarik..
bisa cerita lebih banyak agar  kami
semakin mengenal Indonesia  ?
Misal yang membedakan adat istiadat
dan nilai Baduy yang berebda dengan
Komunisme dan Sosialisme, dst

salam


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian

2009-10-20 Terurut Topik halim hd
memangnya bikin partai untuk rakyat? memangnya
koalisi untuk memperjuangkan nasib rakyat? semuanya
kan demi dan untuk kepentingan mereka masing-masing.
rakyat di indonesia adalah sesuatu yang abstrak, yang 
hanya ada dalam pat gulipat pidato, tulisan, laporan
dan sebagainya. 
saya jadi ingat john pemberton (sekarang di columbia
univesrity, new york, ngajar) kirim surat. itu tahun 80-an,
waktu people power di filipina gencar dan bikin porak
marcos. john nulis, viva people power!. saya jawab:
yaaap, itu untuk di filipina. di nusantara, negeri tercintrong
ini, power ada, apalagi jaman eyang harto. tapi, people,
nothing! itulah heibaatanya eyang harto. dan partei-partei
sekarang juga nggak mikir soal rakyat. yang mereka pikir
dan ingin raih dan kalau bisa abadi adalah power.

 





From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 20, 2009 12:21:51 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang 
akan mengurus perekonomian

  
Kalau kepakaran seorang Mentri dianggap tidak penting, dimana yang terpenting 
hanyalah agar Mentri tersebut mudah dikontrol oleh SBY, lha lantas yang 
perjuangkan nasib rakyat siapa dong
Kasian betul nasib rakyat Indonesia ini, gak ada pemimpin Politik yang perduli 
dengan nasib mereka.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu Kecantikan

2009-10-20 Terurut Topik halim hd
semuanya hanya soal pencitraaan, image, agar dilihat nampak
demokratis, agar dipandang nampak melalui seleksi. dan kita
menyaksikan suatu bentuk ketergantungan psikologis dan mental
dan lahirnya kaum sendika dawuh. maka pas-lah memang SBY
melanjutkan mataram: feodalisme kontemporer!!





From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 20, 2009 12:07:05 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Audisi Calon Menteri Mirip Kontes Ratu 
Kecantikan

  
Setidaknya SBY berupaya untuk membuka fenomena baru, yaitu bagaimana kalau 
sistem seleksi Mentri dilakukan seperti seleksi penyanyi di Indonesian Idol, 
hanya saja minus SMS dari pemirsa.
SBY ingin menyatakan bahwa pentas Politik di Indonesia tidak lebih dari 
Panggung Hiburan semata, bak Sinetron yang banyak ditayangkan di TV.
Jadi tidak ada penilaian terhadap Track Record mereka selama ini.
Kompetensi bukan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan sosok seorang 
Mentri.
Gak penting itu.
Tapi anehnya SBY yakin bahwa tanpa kompetensi yang memadai saja, kinerja para 
mentri ini diyakini akan mampu mensejahterakan perekonomian rakyat.
Tapi kalau ternyata tidak berhasil, ya sory saja, kan para mentri tersebut 
memang tidak kompeten di bidangnya.
Jadi ya jangan keget kalau ada Tokoh Politik yang tidak pernah bersinggungan 
dengan masalah perekonomian, bisa tiba - tiba bisa menjadi Menko Perekonomian.
Seorang Tokoh Politik yang tidak pernah membahas masalah Ketenaga Kerjaan, tiba 
- tiba menjadi Mentri Tenaga Kerja.
 
Jadi, mari kita saksikan bersama, apa yang bisa mereka buat dalam program 100 
hari pertama bekerjanya kabinet ini, yang katanya akan mampu membuat perubahan 
significant bagi bangsa ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kanker Demokrasi (PENCEMARAN NAMA BAIK)

2009-10-19 Terurut Topik halim hd
kanker itu mesti dioperasi, dibasmi sampai ke akar-akarnya,
agar warga punya keberanian hati untuk menyatakan pendapat
dan melakukan kontrol terhadap jalannya pengelolaan negeri ini.





From: Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com
To: Forum Pembaca Kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; 
keadilan-untuk-pr...@googlegroups.com
Sent: Mon, October 19, 2009 6:57:43 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kanker Demokrasi (PENCEMARAN NAMA BAIK)

Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-undang Hukum Pidana

Pasal 27  Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)

--
Salam,

Agus Hamonangan
agus.hamonan...@gmail.com

http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

http://groups.google.com/group/id-android/




Kanker Demokrasi

Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan, pasal pencemaran nama baik—Pasal
310 dan 311 Kitab Undang-undang Hukum Pidana—konstitusional. Pasal
tersebut merupakan pengejawantahan dari kewajiban negara untuk
melindungi dan menjamin penghormatan terhadap setiap hak
konstitusional yang ditegaskan dalam Pasal 28 G Ayat 1 dan 2 UUD 1945.

”Sabda” ini sudah dijatuhkan pada 15 Agustus 2008 saat Bersihar Lubis
dkk mempersoalkan pasal-pasal tersebut, kemudian diulang untuk kedua
kalinya pada 5 Mei 2009 ketika sejumlah pihak mempersoalkan
pemberlakuan pasal pencemaran nama baik di dalam Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Dalam putusan terkait UU ITE, Mahkamah Konstitusi (MK) sangat
menyadari bahwa kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat
merupakan jantung demokrasi, darah hidup demokrasi. Namun, kebebasan
itu diakui MK memerlukan pembatasan demi penghormatan harkat dan
martabat orang lain.

Apabila demikian, masih mungkinkah berharap MK meninjau kembali pasal
penghinaan dan pencemaran nama baik ini?

Advokasi penghilangan pasal penghinaan dan pencemaran nama baik mulai
diserukan lagi pascapenetapan tersangka dua aktivis Indonesia
Corruption Watch. Emerson Yuntho dan Illian Deta Arta Sari dijerat
ketika mencoba mengungkap persoalan dalam uang pengganti dari kasus
korupsi oleh Kejaksaan Agung. Berita dimuat di harian Rakyat Merdeka
pada 5 Januari 2009.

Sebetulnya, ada banyak kasus pencemaran nama baik. Lembaga Bantuan
Hukum Jakarta mencatat 4 kasus pencemaran nama baik pada 2004, 3 kasus
pada 2005, 4 kasus pada 2006, 1 kasus pada 2008, dan 11 kasus pada
2009. Data itu belum mencakup penggunaan pasal itu terhadap warga
negara biasa, seperti Prita Mulyasari (dugaan pencemaran nama baik RS
Omni Internasional) dan Khoe Seng Seng (pencemaran nama baik via surat
pembaca). Dua kasus terakhir sempat menghias halaman media cetak dan
elektronik.

Melihat kondisi ini, rasanya menjadi relevan untuk mempersoalkan Pasal
310, 311, dan 316. Meski norma tersebut sudah dinyatakan
konstitusional sebelumnya, MK dapat diminta meninjau kembali apakah
“pemberlakuannya” konstitusional atau tidak. Peluang itu setidaknya
dilihat oleh ahli hukum tata negara, Irman Putra Sidin.

Menurut dia, bahwa penghinaan dan pencemaran nama baik itu jahat
memang benar adanya. ”Namun, untuk tetap mempertahankannya sebagai
norma hukum, itu bisa diperdebatkan. Apalagi pemberlakuan pasal-pasal
itu justru kontraproduktif,” ujar dia.

”Pasal kanker”

Menurut Irman, pasal tersebut sudah berubah menjadi kanker yang
penyebaran selnya tak kentara sehingga menjadi tak terkendali. Apalagi
pasal ini tak hanya mengancam warga biasa dan aktivis. Pemegang
kekuasaan pun dapat digerogotinya.

”Lebih bagus segera dimatikan. Kalau terus seperti ini, ia bisa
mencapai stadium puncak. Maka, sendi-sendi bernegara rusak karena
pasal warisan kolonial,” kata Irman.

Ketua Komisi Hukum Nasional JE Sahetapy mengusulkan agar penghinaan
dan pencemaran nama baik dihilangkan dari sistem hukum Indonesia.
Kalaupun mau dipertahankan, ia mengusulkan agar hal itu masuk dalam
ranah hukum perdata.

Dengan demikian, orangorang macam Prita Mulyasari, Emerson Yuntho,
Illian Deta Arta Sari, atau Khoe Seng Seng tak perlu khawatir
merasakan hukuman badan. Persoalan dugaan pencemaran nama baik bisa
diselesaikan melalui jalur gugatan perdata, dengan hukuman denda dan
uang pengganti kerugian materiil dan imateriil.  (ana)


http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/19/03264336/kanker.demokrasi



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan mengurus perekonomian

2009-10-19 Terurut Topik halim hd
kalau menurut saya, sudah cocok dan pas-lah 
dengan kebutuhan SBY dan keinginan MAR.
karena bagi SBY bukan kepakaran yang dibutuhkan,
tapi bagaimana secara politis setiap posisi bisa dikontrol
olehnya. dan secara psikologis, dengan audisi itu, kita
makin tahu dan dikuatkan dengan bentuk ketergantungan
elite pengelola instansi kepada SBY. dan dia tahu benar
bagaimana menerapkan ajaran eyang.





From: Sapri Pamulu mspam...@gmail.com
To: forum-pembaca-kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Cc: ekonomi-nasional ekonomi-nasio...@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 19, 2009 6:48:36 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-Kontra Hatta Radjasa, Insinyur yang akan 
mengurus perekonomian

  
Sumber: http://public. kompasiana. com/?p=56686

Hatta sekarang diberitakan akan hampir pasti menduduki pos menteri
perekonomian dalam Kabinet SBY Jilid 2. Jika prediksi ini benar, maka
Hatta akan menjadi orang kedua setelah Aburizal Bakri yang tidak
berlatar pendidikan ekonomi yang menduduki jabatan yang maha penting
ini. Dari catatan sejarah kabinet pasca reformasi, berikut data-data
menteri koordinator perekonomian:

1. Kwik Kian Gie (1999-2000)
2. Rizal Ramli (2000-2001)
3. Burhanuddin Abdullah (2001)
4. Dorodjatun Kuntjorodjakti (2001-2004)
5. Aburizal Bakrie (2004-2005)
6. Boediono (2005-2008)
7. Sri Mulyani (2008-2009)

Nominasi Hatta sebagai Menko Perekonomian ini setidaknya menimbulkan
berbagai pertanyaan dan keraguan. Pertama, tanpa latar belakang
pendidikan dan pengalaman yang mumpuni dalam bidang ekonomi, akankah
Hatta mampu meraih kinerja yang memuaskan?  sedang yang non-teknis,
Kedua, apakah pos perekonomian ini hanya bisa dinakhkodai dengan cukup
dengan kemampuan manajerial saja? Profil Hatta dapat dibaca lengkap di
Ensiklopedi Tokoh Indonesia. Tentu saja presiden SBY memiliki
pertimbangan tertentu dalam pendapukan Hatta ini, meski dalam
pengalaman Kabinet SBY Jilid 1, Ical hanya bertahan setahun lalu
dideportasi dari pos Menko Perkekonomian ke Menko Kesra.

Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan Hatta sudah merupakan sosok ideal
untuk pos ini dengan alasan bahwa meski kurang pengalaman dia dalam
bidang ekonomi tetapi Hatta memiliki `leadership` dan kemampuan untuk
mengkoordinir menteri bidang ekonomi karena dia memiliki rekam jejak
yang baik serta pengalaman dalam bidang itu. Juga kelemahan Hatta
dapat ditutupi oleh wakil presiden terpilih Boediono untuk membantu
tugas-tugas keseharian yang membutuhkan kemampuan teknis dalam bidang
ekonomi. Pendapat yang senada, Sri Adiningsih, Pengamat ekonomi juga
berargumen bahwa jabatan Menko Perekonomian tak musti diduduki orang
dengan latar belakang ilmu ekonomi, justru kemampuan manajerial yang
harus menjadi persyaratan utama. Dari kalangan praktisi dunia usaha,
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi juga
mendukung pos ini untuk Hatta dengan alasan bahwa tingginya jam
terbang HAtta sebagai menteri, dari Menteri Riset dan Teknologi,
Menteri Perhubungan dan terakhir Menteri Sekretaris Negara, sehingga
dengan itu jadi memudahkan mengkoordinir menteri-menteri terkait.
Selain itu, Hatta juga dipandang oleh dunia usaha sebagai sosok
politisi terbuka yang gampang dihubungi.

Sebaliknya, Pengamat Ekonomi, Tony A Prasetyantono, berpendapat bahwa
Hatta Radjasa kurang tepat untuk menduduki jabatan sebagai menko
perekonomian.  Alasannya, Pertama, pengalaman Hatta kurang mendukung,
Jabatan Hatta selama ini hanya merupakan menteri-menteri teknis, dan
mestinya pos ini hanya untuk figur yang benar-benar mumpuni di bidang
ekonomi, baik makro maupun mikro karena akan mengkoordinasikan
fungsi-fungsi ekonomi. Tony merekomendasikan Menko Perekonomian
diambil dari kalangan akademisi yang pernah menduduki jabatan di
kementrian ekonomi seperti mantan menteri keuangan atau kepala
Bappenas. Kedua, Menko ekonomi perlu memahami ilmu-ilmu ekonomi secara
mumpuni untuk membuat kinerja perekonomian  menjadi efektif, sehingga
menteri ybs dituntut untuk tahu apa yang harus dikerjakan, bukan
menghabiskan waktu untuk belajar.

Dari catatan Kabinet Jilid 1, menyusul terpilihnya Boediono menjadi
Gubernur Bank Indonesia, terdapat wacana agar Wapres mengambil alih
alias merangkap jadi Menko Perekonomian dengan alasan pengalaman
praktis JK yang dalam dan luas, tapi toh ini batal karena menuai
protes dari berbagai pihak dan Sri Mulyani yang menjadi Plt.
(pelaksana tugas). Jika wacana ini juga dipakai untuk pembenaran bahwa
untuk menutupi Hatta, ada Boediono yang akan membantu pos ekonominya,
maka akan muncul pertanyaan kritis yang serupa bahwa siapa membantu
siapa? Konstitusi sudah jelas mengatur bahwa menteri itu merupakan
pembantu presiden/wakil presiden, bukan justru sebaliknya.

Nah, bagaimana menurut anda?

Sumber: http://public. kompasiana. com/?p=56686

sp

   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Yudhoyono dan Demokrasi Mataraman

2009-10-19 Terurut Topik halim hd
sudah pasti. dengan masuknya pengaruh eropa yang 
mengikis habis pesisiran di hampir wilayah penting nusantara
seperti makassar, ternate, riau, palembang, dan seluruh selat
malaka, dan lalu raja-raja jawa jadi escapisme dengan pemujaan 
kepada wilayah agraris  secara berlebihan, dan di sisi lainnya 
membentuk mitos kanjeng ratu kidul sebagai pengalihan atas 
kegagalan di pesisir itu.
dan sebetulnya proses kekuasaan sultan agung serta pendahulunya
tidaklah natural; semuanya rekayasa. suatu proses dari sejenis
keyakinan kepada potensi jawa yang digabungkan dengan islam.
hal ini nampaknya refleksi dari/antara  majapahit (yang tergusur
oleh adipati-adipati pesisir) dan wilayah pesisir yang dikuasai elite 
islam: menggabungkan jawa-hindu-islam. lihatlah kalendernya,
sekatenan dan lalu bermunculan berbagai jenis. sangat mungkin
usaha itu sesunggunya untuk menyatukan potensi secara relijius,
kultural dan politik untuk melawan eropa. tapi, sayangnya, 
seperti kebanyakan cara berpikir nusantara, ketika sinkretaisme
dan akulturasi berjalan, kita melihatnya ke belakang. itulah bedanya
dengan ODA nobunaga, toyotomi dan tokugawa: pelajari eropa,
kuasai tehnologi senjata, perkuat birokrasi ke dalam melalui
penyeragaman. di kita nggak begitu, kita menganggap bahwa
keris itu sakti mandraguna, tombak ini dan tombak itu, dan
semuanya bersifat ritualistik, tidak tehnologis-fungsional. 





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 19, 2009 6:15:45 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Yudhoyono dan Demokrasi Mataraman

Mas Halim,

Bagaimana kalau ditelaah dari pengaruh
sisi masuknya Belanda ? Apakah masuknya
Belanda membawa perubahan sistem
yang sedang terbangun secara natural
pada saat itu?



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas

2009-10-19 Terurut Topik halim hd
nggak ada sosialisme, nggak ada komunisme
di masyarakat baduy. penamaan itu datang dari
luar, mirip kayak antropolog  kolonial. baduy yaa
baduy. berulangkali saya masuk ke wilayah itu
sejak awal tahun 1970-an.





From: Agus Sugeng sugeng_a...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 19, 2009 8:33:57 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sosialisme di Kelas


Mungkin yang kata yang tepat antara komunisme dan sosialisme untuk masyarakat 
baduy dalam adalah sosialisme meskipun tidak bisa dianggapa benar 100%. Awal 
tahun 90 an saya pernah tinggal di baduy dalam untuk melakukan penelitiann 
kecil2an.

salam
agus

berbagi informasi seputar Kebudayaan Indonesia di: www.indonesia- 
budaya.blogspot. com


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jika Pak Polisi ditabrak si pengendara

2009-10-19 Terurut Topik halim hd
pasti yang menabrak bakalan dikejar sampai
ujung dunia, ketika ketangkep bakalan luluh
lantak hancur lebur digebukin, seperti cara-
cara polisi menginterogasi.





From: andidj2...@gmail.com andidj2...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 19, 2009 7:33:03 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pak Polisi ditabrak si pengendara

Apa komentar anda bila sang polisi yg menghadang pelanggar lalu lintas malah 
ditabrak si pengendara karena mau kabur lalu sang polisinya yg mati?

Andidj

Powered by Telkomsel BlackBerry�


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Yudhoyono dan Demokrasi Mataraman

2009-10-18 Terurut Topik halim hd
dan jaman sultan agung pula kekuatan maritim-bahari
kita ambruk ambrool; lalu lari ke dalam ritual budaya 
politik kanjeng ratu kidul.





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 15, 2009 9:08:07 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Yudhoyono dan Demokrasi Mataraman

  
Oleh Anwar Hudijono

http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/15/ 03572676/ presiden. yudhoyono. 
dan.demokrasi. mataraman

Setelah Raja Pajang Sultan Hadiwijaya wafat, ada dua poros suksesi utama, yaitu 
Pangeran Benawa di Pajang dan Panembahan Mas di Madiun. Keduanya sama-sama 
keturunan darah biru Sultan Trenggana dari Demak Bintara.

Namun, ternyata yang muncul adalah Panembahan Senapati dari Mataram. Dia bukan 
trah raja. Dia yang semasa kecil bernama Sutawijaya lahir dari kalangan jelata. 
Ayahnya, Manahan, pernah menjadi perwira Demak bergelar Ronggo Tohjoyo.

Senapati memegang teguh wewarah (ajaran) kultur Jawa bahwa tan ana baskara 
kembar (tak ada matahari kembar). Tidak boleh ada kekuasaan yang membayanginya. 
Kekuasaan yang bisa membayangi dirinya ditaklukkan dengan prinsip menang tanpa 
merendahkan. Berarti memilih penyelesaian politik. Kalau tidak bisa, baru 
dengan cara militer.

Kerajaan Pajang dilikuidasi. Pewarisnya, Pangeran Benawa, dijadikan bupati di 
Jipang. Diperhitungkan, Benawa tak akan bisa besar karena berada di daerah 
basis pendukung Pangeran Sedalepen, musuh kakeknya, Trenggana.

Jurus gertak dan jepit dilakukan terhadap Madiun. Disertai ancaman militer, 
dipilih pula jalur politik. Retna Dumilah, anak Panembahan Mas, dijadikan istri.

Adipati Pragola di Pati masih memberontak. Senapati tahu, menyerang akan 
menimbulkan korban besar dan melelahkan karena Pati cukup kuat. Untuk itulah, 
putrinya, Pambayun, dijadikan umpan untuk menjerat Pragola sampai akhirnya 
dikawin. Pragola memang mau menghadap Senapati, tetapi sebagai menantu. 
Sementara sebagai penguasa, dia tetap tidak mau tunduk.

Akhirnya Senapati membunuh Pragola dengan cara mengempaskan kepalanya di batu 
hitam yang didudukinya saat menantunya itu sungkem. Jasad Pragola dikubur 
separuh dalam tembok istana, separuh di luar. Itu sebagai simbol separuh 
sebagai keluarga, tetapi separuh adalah musuh.

Senapati terus menggeber sayap kekuasaannya. Semua harus tunduk, karena pada 
dasarnya raja yang besar adalah bila seluruh rakyat tunduk. Kalau ada yang 
masih memberontak atau mbalela (oposisi), berarti kebesarannya berkurang.

Sampai-sampai dia nyaris lupa diri, nafsu kekuasaan yang terlalu besar sehingga 
lupa norma seperti hendak menghancurkan Giri dan Cirebon. Padahal, kedua daerah 
ini dicintai rakyat karena memiliki otoritas keagamaan, bukan semata otoritas 
politik. Demak pun menaruh hormat dan menjadikan keduanya sebagai konfederasi.

Mendekati kemutlakan

Menurut ”ilmu pangremesan”, otak-atik mathuk (dicocok-cocokkan) proses 
tampilnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di puncak kekuasaan mirip Senapati. 
Pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2004, ada dua poros utama trahing kesuma 
rembesing madu politik. Mereka adalah Megawati Soekarnoputri dari trah presiden 
pertama, Soekarno, dan Wiranto yang boleh dibilang adalah representasi dari 
trah presiden kedua, Soeharto.

Namun, ternyata yang muncul adalah SBY dari luar arus utama itu. Kemenangan SBY 
sangat mencengangkan. Dia mendapat legitimasi mitos sebagai Satria Piningit, 
yaitu lahirnya pemimpin yang memang menjadi suratan alam. Apalagi dia memang 
sempat terpingit (menyembunyikan diri) di Cikeas, Bogor, setelah berhenti dari 
kabinet Megawati. Dia seperti Senapati yang menyingkir di Hutan Mentaok yang 
lalu menjadi Mataram. Senapati pun mendapat legitimasi sebagai penguasa yang 
memang dikehendaki jagat karena ayahnya meminum air kelapa milik Ki Ageng 
Giring. Ada suara gaib yang mengatakan, siapa yang meminum air kelapa itu, 
keturunannya akan menjadi penguasa Tanah Jawa.

Karier kekuasaan SBY dan Senapati sama-sama berada di garis naik. Kalau pada 
Pilpres 2004 SBY harus menang dua putaran, pada Pilpres 2009 dia menang satu 
putaran dengan suara hampir 60 persen.

Kemenangan itu sebenarnya memberikan legitimasi yang kuat. Akan tetapi, rupanya 
itu belum cukup. Terkesan SBY ingin agar seluruh kekuatan politik tunduk. 
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang pada periode pertamanya bersikap 
oposisi, dikempit dengan cara Taufik Kiemas, suami Megawati, didorong menjadi 
Ketua MPR. Partai Golkar pun hampir pasti akan digandeng dengan diberi menteri 
atau kompensasi lain.

Pada periode kedua ini kekuasaan SBY benar-benar mendekati kemutlakan. Gangguan 
dari parlemen hampir pasti tak akan ada lagi, seperti pada periode pertama. 
Kekuatan yudikatif sama lemahnya dengan legislatif, apalagi setelah Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin melemah.

Jika pada periode pertama masih ada nuansa matahari kembar dengan Wakil 
Presiden M Jusuf Kalla, periode kedua ini hampir pasti tidak ada. 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY - butuh HATTA !

2009-10-18 Terurut Topik halim hd
yaaah, kita-kita ini sebagai warga memang butuh juga
memilah-milah sejak sekarang, dan melakukan kontrol
dan dialog dengan pilihan hati. siapa tahu 5 tahun ke
depan mereka bisa maju. tapi, saya sendiri masih belum
punya jagoan. walaupun saya anggap budiman sujatmiko
bolehlah, secara intelektual dan moral sosok ini rasanya
lumayan inspiratif.





From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 15, 2009 8:12:53 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY - butuh HATTA !

  
Tadinya Sultan HB IX yang diharapkan, tetapi kalah suara dengan partai 
mayoritas yang ada di DPR kala itu. Sekarang saya lihat ada SEDIKIT pada Anas 
Urbaningrum.

Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangkai Sejarah

2009-10-18 Terurut Topik halim hd
itulah yang menjadi pertanyaan besar kita semuanya,
misalnya mengapa dan kenapa sampai nggak ada gerakan
mahasiswa, dan kenapapula pesantren terpecah-pecah
dalam menghadapi kasus lapindo.
belajardari hal itu, betapa heibaatnya keluarga aburizal
bakrie dan perusahaannya beserta konsultannya sampai
mampu menggemboskan seluruh elemen masyarakat.
yang tersisa beberapa gelintir yang terus berusaha. dan
yang ini semoga saja bisa menjadi simpul yang akan
melebar dan menciptakan momentum perubahan.





From: Soewarso soewarso2...@yahoo.com
To: tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id; 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wed, October 14, 2009 11:40:36 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS]  Bangkai Sejarah


Pak Tjuk...
Herannya kok masarakat Jatim pada bengong aja, ya? Padahal, lumpur Lapindo ini 
khan bukan hanya merugikan penduduk disekitar lumpur itu saja, namun sejatinya 
khan juga mengorbankan kepentingan2 rakyat jatim yg tiap hari harus lewat 
porong?
Kalo dihitung, berapa kerugian masarakat pengguna jalan yg harus melalui 
gempol-porong selama 3 tahun ini? Hanya karena ulah segelintir pimpinan lapindo 
yg mengkorup standar operasional yg wajar untuk  sebuah pekerjaan pengeboran, 
ber-juta2 rakyat mesti menanggung akibatnya. Dan pemerintah yg meng-klaim 
pro-rakyat tidak menyadarinya? ? Memang negri aneh ini...

Salam,

Soewarso.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nyelak

2009-10-18 Terurut Topik halim hd
mosok antrean tertib disebut komunis? di jepang,
orang antean dengan baik dan tertib. di banyak
negeri, seperti swedia, norwegia, juga di singapura. 
bagi saya, belajar disiplin dan antre adalah bentuk
kecil dari penghargaan kepada upaya orang lain. titik.





From: ajeg ajegil...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 16, 2009 11:27:21 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nyelak

  

Repotnya, kalau antri kelewat tertib bisa serasa berada di iklim komunis, 
terutama saat antri makanan seperti di KFC atau warung cepat saji lainnya. 

Perlu ada penelitian, apa betul orang Indonesia terlalu liar untuk berperilaku 
a la Komunis atau KFC? 

Kalau iya, maka adab berantri harus dibentuk sejak usia dini, dimassalkan 
melalui pendidikan. Dalam hal ini, pendidikan disiplin berlalulintas (polantas 
cilik) di sekolah jelas lebih membumi  berguna ketimbang pelajaran agama yang 
melulu dijejali perjalanan jarak jauh. 

Lain cerita kalau kita yang diantri 3 buah durian... 

ajeg'


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nyelak

2009-10-17 Terurut Topik halim hd
srabat srobot itu bukan cuma watak lampung, bukan
hanya orang desa. kelihatannya sudah watak bangsa
di nusantara. makin tinggi posisi sosialnya makin suka
maen srabat srobot, dan pengin benar dapat prioritas.
kalau mau lihat srabat srobot yang paling ironis adalah
waktu makan siang atau malam pada acara seminar.
seminar kan biasanya orang terpelajar, minimal s-1,
dan lihatlah, semuanya bergerombol dan saling sikut,
hehehe, kayak kere rebutan balung!!






From: Bobby pe...@budiacidjaya.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 16, 2009 10:06:23 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nyelak

  

Bapak Joseph jangan kaget kalo lihat orang serabat serobot di Lampung,,
karena hal itu sperti sudah biasa disini,,jangankan yang didaerah kabupaten
Lampung timur, lha orang di kota Bandar Lampungnya yang banyak orang yang
berpendidikan saja hampir setiap POM Bensin untuk pengisian motor, selalu 
diberikan 
pembatas agar tidak bisa serabat serobot,,bahkan bukan hanya di Pom Bensin saja,
di tempat2 lain juga seperti parkiran,mall dan lainnya. Saya bahkan sampai 
berkata
dalam hati, ada apa yang salah di dalam masyarakat Lampung ini,,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pantaskah ? [ was ] : ] Obama dapat Nobel 2009

2009-10-15 Terurut Topik halim hd
kalau kesan dan pendapat saya, nobel perdamaian
diberikan juga karena adanya visi. dan visi inilah yang
nantinya diharapkan mendorong dana menciptakan 
kondisidan rewlasi antar bangsa-negeri lebih baik.
keputusan obama untuk mencabut pangkalan peluru 
kendali di wilayah bekas negeri-negeri uni soviet,
merupakan keputusan monumental; lalu ditambah
upayanya untuk menekan israel dalam kaitannya
dengan perdamaian di timur tengah. dan bagaimana
dia berusaha untuk dialog dengan amerika latina,
khususnya dengan cuba. ini penting. sebab, tiga
titik besar dalam politik internasional amerika, rasanya
seeh timur tengah, eropa timur dan amerika latina.
langkah obama memang belum panjang dan luas;
tapi langkahnya dalam politik internasional selama
setahun menciptakan rasa tenteram dan menggugah
visi kita semuanya.
secara pribadi, bagi saya, dengan nobel perdamaian
itu, dan obama meraihnya, menjadi pelajaran bagi kita:
stop militerisme, stop cara berpikir nasionalisme kodok
dalam batok; stop kekerasan; dan marilah kita tumbuh
kembangkan dialog dan usaha-usaha perdamaian.
(misalnya, mosok hanya gara-gara tari pendet mau 
ganyang ini, ganyang itu, dan perang?!)  





From: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; mediacare mediacare 
mediac...@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 13, 2009 8:35:17 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pantaskah ? [ was ] : ] Obama dapat Nobel 
2009

  
Mas Halim yg baik,
 
Saya rasa kenyataan berbicara, seseorang dari prestasinya
baru bisa di nominasikan menjadi salah satu pemenang
hadiah Nobel Perdamaian itu, atau hadiah Nobel Ekonomi
atau Fisika dll , jadi ada hasil karya nya , baru bisa di 
nominasikan.
Rupanya di dunia ini nggak ada lagi orang lain yang berbuat
sesuatu yang dianggap pantas buat di nominasikan makanya 
P BHO yang baru kampanye bisa di nominasikan 
Ini kata mereka yang berwenang menetapkan pemenang 
hadiah Nobel Pak.
 
Kalau mau bicara lebih mendalam sedikit, mestinya sejarah
akan membuktikan apa sebenarnya landasan P BHO dengan 
segala retorika kampanye yang berhubungan dengan perdamaian.
Yang saya tangkap perbedaan P GWB Jr dengan P BHO adalah
bagaimana si pendahulu terlihat sombong, main hantam sendiri
dan ketika sikon nggak mendukung [ tentaranya salah strategi, 
aliansinya nggak ngebelain ] jadinya babak belur P GWB Jr itu.
Secara politis benar sekali P BHO kalau nggak mau perang sendiri
selalu cari teman, hingga kayak di Afghan kalau NATO nggak 
mau support P BHO jadi sangsi buat nambah pasukan yang dijanjikan
nya sendiri , karena takut babak belur lagi kayak di Iraq
Kalau mengingat kepentingan nasional AS sendiri , saya rasa 
mestinya P BHO nggak akan bisa terlalu berbeda dari pendahulunya.
 
Salam , martin - jkt 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM - di SOLO

2009-10-15 Terurut Topik halim hd
mong ngomong soal cakar ayam yang konon inspirasinya
dari akar pohon kelapa. soal teknisnya lainnya saya nggak ngerti.
yang PASTI, cakar ayam yang paling yahuud dan ueenaak
tenn di solo, warung di margoyudan, setelah tengah malam.





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 13, 2009 6:49:14 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sistem CAKAR AYAM

Mas Satria Dharma,

Pak Wal emnulis bahwa kontraktor Perancis
tida percaya dengan fondasi itu maka tidak dipakai,
sekarang anda menulis bahwa fondasi itu digunakan
di Ckg, berarti kotraktor Perancis menyetujui



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar dibakar

2009-10-13 Terurut Topik halim hd
saya nggak yakin indonesia akan bisa bebas rokok.
sebab, ada sekitar sejutaan orang, minimal,  yang terlibat
dalam produksi dan ada ratusan industri dari yang raksasa
sampai kelas rumahan. belum kalau kita menghitung petani
tembakau di jateng, jati, madura. dan kalagan ini, mereka
punya akar kuat di lingkungan sosialnya.
dan ingat; sebagian besar dari warga itu, rasanya seeh
kalangan NU, kaum nahdliyin, kalau kita melihat wilayah
produksi rokok. dengan kata lain, mungkin perlu juga ada
pendekatan khusus dari pemerintah kepada organisasi sosial
keagamaan ini.






From: Mochammad Reza Prisman de_fritzm...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 12, 2009 7:47:20 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 
Miliar dibakar


Saya optimis Indonesia bisa bebas rokok. Dan saya setuju dengan usulan 
menaikkan harga rokok sampai mencekik leher,dengan tujuan bahwa dengan hal 
tersebut maka menurunkan jumlah perokok secara signifikan.

Pengalaman ketika saya tinggal di Swedia dan melancong ke negara2 tetangganya, 
harga sebungkus rokok mencapai minimum (bila dirupiahkan) Rp. 75.000,- atau 
sekali sarapan pagi disana..

Percaya atau tidak, hal tersebut membuat orang disana menjadi malas untuk 
merokok, dan untuk mengobati kecanduannya terhadap tembakau, mereka makan 
permen tembakau (tentunya murah, hanya sekitar Rp.25.000 dengan isi yang 
banyak).

IMHO, Oke lah, bila kita menganggap kebijakan menaikkan harga rokok akan 
mematikan industri rokok dan menghilangkan pendapatan pajak dari pabrik, namun 
sadarkah bahwa rokok adalah sesuatu yang sama sekali tidak bermanfaat? 
Bayangkan kerugian jangka panjang dari sisi produktifitas pribadi.. Baik 
perokok maupun yang tidak merokok.. Wah.. Sebatang rokok bisa mengurangi umur 
yang menghisap asapnya loh (katanya ada penelitiannya? )

Ah, pokoknya tergantung niat dan sudut pandang pemikiran stakeholder aja deh.. 
Rakyat mah cuma bisa kasih pendapat di milis aja..

Hehehe..
BlackBerry® | with regards, Mochammad Reza Prisman. Indonesian MoT.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ical: Masih Banyak PR di Kantor Menko Kesra

2009-10-13 Terurut Topik halim hd
dia sama sekali nggak nyinggung lapindo.
 





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 13, 2009 5:06:42 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ical: Masih Banyak PR di Kantor Menko Kesra

  
http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/12/ 18310157/ Ical.Masih. 
Banyak.PR. di.Kantor. Menko.Kesra

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) 
Aburizal Bakrie, Senin (12/10) sore, memaparkan beberapa sisa pekerjaan yang 
harus diselesaikan oleh calon penggantinya.

Seusai memimpin rapat koordinasi terakhir dengan menteri-menteri yang ada di 
bawah koordinasinya di Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 
Jakarta, Aburizal mengatakan, pekerjaan yang hingga kini belum terselesaikan 
antara lain pembangunan kembali wilayah Jawa Barat dan Sumatera Barat yang 
rusak akibat gempa.

Selain itu, dia melanjutkan, program percepatan pembangunan wilayah Sulawesi 
Tengah menurut instruksi presiden harus selesai tahun 2010.

Wilayah yang sebelumnya dilanda konflik itu harus sudah selesai dibenahi 
kondisinya oleh Menko Kesra yang akan datang pada 2010, kata Aburizal.

Menko Kesra periode 2009-2014, kata dia, juga harus melanjutkan proses 
repatriasi 708 warga negara Indonesia asal Papua yang selama ini menetap di 
Papua Nugini, penanganan warga negara Indonesia yang sebelumnya bermukim di 
Timor Leste dan persiapan Pertemuan Para Pihak (Conference of Parties/COP) 
ke-15 UNFCCC di Kopenhagen, Denmark, bulan Desember.

Juga membuka isolasi daerah Pegunungan Tengah di Papua dan melanjutkan program 
raskin dan jamkesmas, demikian Aburizal Bakrie.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY - butuh HATTA !

2009-10-13 Terurut Topik halim hd
betapa saya kabita, pengen banget, sama yang namanya
ketertiban seperti dinasti tokugawa yang mampu mencitakan
sistem birokrasi dan keseragaman.
tapi, saya juga ketar ketir, cemas, takut dan rada gemetar
dengan 'ketertiban. sebab, kata kunci ini juga yang pernah
dipakai oleh eyang harto melalui kopkamtib; juga oleh opa
hitler beserta kanca-kancanya ditambah dengan 'kesatuan
dan persatuan jerman raya tahun 1930-an. aneh in ajaib,
kok bisa itu nyambung ke nusantara di jaman orba.
jika saya boleh memilih, maka kinoshista yang jadi toyotomi,
sang taiko, itulah pilihan terbaik. punya selera dalam kebudayaan.
ingat, pada jamannyalah renaisance klasik jepang, dan warga
senang banget dengan, lihat saja kostum yang meriah dan atas
inisiatif semua lapisan untuk ikut menciptakan disain.
kita sesungguhnya membutuhkan seorang HATTA (tapi ingat,
bukan hatta rajasa!!) yang punya visi, memahami birokrasi,
sabar, tidak sloganistik, tidak megalomanian, dan punya
kapasitas dialog, demokrat dan manusiawi.






From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 12, 2009 1:07:36 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY


Ya, sebagaimana halnya Kaisar Meiji berhasil menertibkan dan memajukan Jepang 
menjadi bangsa yang disegani.

Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009

2009-10-13 Terurut Topik halim hd
AFRIKA SELATAN, bung, dengan mandela, sosok yang
pada abad XX yang meletakan kapasitas manusia sebagai
jalan utama untuk mempertemukan semua elemen konflik
dalam bingkai visioner. 





From: imcw imc...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 12, 2009 12:28:45 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009

  
Sahabatku Lisman Manurung,

Amerika  membutuhkan  waktu  ratusan tahun sementara kita baru puluhan
tahun  merdeka.  Jadi  memang  belum  saatnya  orang  luar  jawa untuk
memimpin pemerintahan.
--
i made cock wirawan
 - - 
http://www.facebook.com/imadecockwirawan 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-13 Terurut Topik halim hd
mungkin dibutuhkan de-mitologisasi terhadap penabalan
awak yang menganggap bangsa kita relijius. relijiusitas
di lingkungan kita identik dengan ritual dan diri merasa sok
paling dekat dengan sang pencita. (jadi ingat imagine-nya

john lenon!).



From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 12, 2009 5:31:47 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

  
Numpang menanggapi  sekaligus dua posting,
soal sila pertama dan soal DPR

Kalau kita melihat fakta yang dibeberkan oleh
media, dan syuukur kepada Allah,  kini semakin
jelas bahwa memang ada sebagian warga yang
terpengaruh untuk mengikuti ajaran atau terbujuk
rayuan yang berakibat pada ketidaktenangan
negeri ini sejak proklamasi hingga kini. Peta
situasi kini semakin jelas, semoga semakin banyak
orang tua dan pendidik yang sadar karena masalah
perpecahan ini dan masala penyesatan ini sudah
masuk di pendidikan sejak dini dengan doktrin
kami dan mereka, bukan kita. Jadi, sekat-sekat
itu sudah dibangun sejak dini dan bukan persatuan
Kebangsaan Indonesia. Maka, perlu pendidikan yang
mengIndonesia dan dimulai dari paa pendidik, pemimpin
formal dan non formal, dan pemikir yang mengIndonesia

Saya sependapat dengan Pak Halim dan Pak Zulkifli,
sistem yang sedang dibangun ini, sebagai reformasi atas
dominasi rezim Soeharto yang ditulangpunggungi oleh PG
telah berbalik kembali. Mungkin ada beberapa gelintir
angota DPR yang masih memiliki idealisme dan benar-benar
memiliki basis masa yang diperjuangkan, namun sisanya
tamnpak lebih pada tujuan pragmatis. Inilah yang berbahaya
bagi perjalanan bangsa ini. Budiman S telah menulis mengenai
harapan yang terlalu tinggi yang dilambungkan oleh basis
masanya pada akhir mas abakti 2014 nanti terhadap dirinya.
Artiya, seorang Budiman S sudah mematra lingkungan lembaganya.
Bila popularitas publik yang bukan berbasis idealisme yang
hendak diperjuangkan maka ketika menjadi anggota DPR
maka tonglatn pegangan itu tdak akan dimilikinya. Akibatnya,
kita lihat bagaimana kritik pedas epada angota DPR banyak
dilayangkan. Dan, itu tidak mempan, the show keeps going on
Inilah sebenarnya hulu masalahnya, karena merekalah  satu
diantara lembaga trias politica yang diharapkan untuk
estafet  perwujudan cita-cita proklamasi sesuai dengan
Pembukaan  UUD 1945.

Kini, ritual politik lima tahunan menjadi semacam kontrak
kerja untuk memperoleh pekerjaan, for the shake of the job.
Bukan sebuah ajang untuk estafet lima tahunan membuat
Indonesia semakin baik sesuai dengan parameter yang telah
ditetapkan oleh cita-cita proklamasi. Merasa menang sendiri
dan merasa benar sendiri, merasa hebat sendiri tanpa mau
mempedulikan sekelilingnya adalah pikiran dan niat serta
tindakan yang  tidak mengIndoensia


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] AKHLAK MORAL (Pakar,Partai Golkar Partai Lain)

2009-10-12 Terurut Topik halim hd
wh, repot neeh, bung, anda melakukan
gebyah uyah, simplikasi masalah dan maen
bumi hangus. cooling down, dong bung, 
kita diskusi dengan lebih tenang.
soalnya, saya nggak mau ke seret-seret
dengan logika anda yang bisa dipake oleh
orang laen: yang gak masuk partai nggak
punya moral!! cilakak kan, bung, kalou
dituding kayak begituan. walaupun saya 
tahu dan sadar benar, saya nggak baek-
baek amat, nggak suci bersih. 





From: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 12, 2009 12:56:41 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] AKHLAK MORAL (Pakar,Partai Golkar  Partai Lain)

  
Belakangan ini, banyak orang yang terkejut ketika seorang Rizal Mallarangeng 
yang tadinya berseberangan dengan keras dengan Golkar akhirnya malah menjadi 
Pejabat Teras Golkar...Yang tadinya mau jadi oposisi tapi setelah dapet kursi 
tinggi tapi ompong akhirnya jadi mitra koalisi...Golkar juga sudah dipastikan 
sebentar lagi akan menjadi mitra koalisi yang lengket seperti perangko...PKS 
yang dari awal sudah mendukung sepertinya agak kurang senang tapi saya yakin 
kepentingan yang lebih besar akan menahan PKS  dan akhirnya tetep akan 
memilih menjadi pendukung koalisi...Demi bangsa dan negara kepentingan lain 
tentunya akan dikalahkan.. .Keren... Patriotik. ..Nasionalis. ..

Menurut rakyat seperti saya (seorang tokoh Golkar di milis ini pernah dengan 
lugas mengatakan saya tolol)...Akhlak dan moral seseorang tercermin dari partai 
yang dimasukinya. ..Jika seseorang masuk parpol, maka dia yakin bahwa akhlak 
dan moralnya sama dengan parpol yang dimasukinya. ..Kecuali orang itu kuper 
atau bloon  sehingga tidak tahu akhlak moral parpol yang dimasukinya. ..

Saya pendukung teori, akhlak moral seseorang tidak akan beda dengan 
teman-temannya. ..termasuk parpol yang dimasukinya. ...

Partai Golkar kan bukan partai baru...Sepak terjangnya sudah hampir 50 tahun 
sehingga akhlak dan moralnya sudah bukan rahasia lagi bagi orang-orang yang 
melek internet dan baca koran...

Jadi, jika ada seorang mantan peneliti dan aktivis mahasiswa angkatan 98 masuk 
Golkar...Rizal Mallarangeng masuk Golkar...Aburizal pimpin Golkar...Nggak perlu 
heran, karena akhlak dan moral mereka memang sama dengan Golkar...Seperti apa 
itu? Terserah anda menilainya.. .

Bagaimana partai lain...Yang gonta ganti sikap dari oposisi menjadi pendukung 
koalisi...Sama saja, memang begitulah akhlaknya... Sehingga jika seorang 
Budiman Sudjatmiko masuk PDI-P maka bisa dipastikan bahwa akhlak dan moral 
Budiman adalah sama dengan akhlak dan moral PDI-PSeperti apa itu? Terserah 
anda menilainya.. .

Mungkin yang enggak setuju akan bilang : Kayak akhlak dan moral elo bagus 
aja??? Ya nggak tahu...Yang jelas saya tidak bergabung dengan partai manapun 
karena merasa tidak ada parpol yang akhlak dan moralnya cocok dengan 
sayaSeperti apa itu??? Terserah anda menilainya.. .










[Non-text portions of this message have been removed]


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pantaskah ? [ was ] : ] Obama dapat Nobel 2009

2009-10-12 Terurut Topik halim hd
repotnya kalau anda lalu mengambil konklusi
simplistik, menganggap 12 hari dan kampanye 
lalu dapat nobel. yang perlu dilihat visi dan arah
kebijakan yang akan diambil. menurut saya, 
nobel untuk perdamaian memang sensasional
karena berkaitan dengan jagat politik. tapi, 
jika kita mau sedikit mendalam, kita perlu benar
mendukung suatu visi dan orientasi baru dari
apa yang dikerjakan oleh obama. dan dia kian 
menonjol setelah bush yang memang bikin rusak
sistem internasional.





From: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; mediacare mediacare 
mediac...@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 12, 2009 9:55:51 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pantaskah ? [ was ] : ] Obama dapat Nobel 2009

  
Saya termasuk yang surprise ketika mendengar 
P BHO menjadi pemenang hadiah Nobel Perdamaian
2009.
Sebenarnya kalau lihat Uskup Belo dan P RH dapat 
hadiah Nobel juga, mestinya nggak usah surprise sih.
Kabarnya nominasi P BHO ini hanya 12 hari setelah 
beliau dilantik jadi presiden !!
Jadi ternyata nominasi dapat hadiah Nobel itu cukup 
dari kampanye2 aja, atau tanpa kenyataan apa yang 
benar2 dilakukannya. ..
Mungkin saja kalau begitu P Budiman Sujatmiko 
kampanye mau bikin dunia damai [ entah gimana 
caranya gampang di rekayasa...] trsu P BS ini jadi 
presiden RI , bisa juga dapat hadiah Nobel itu ...
[ kalau panel penentu hadiah Nobel masih konsisten..]
Kalau membaca tulisan P Christianto Wibisono , sebenarnya 
P SBY menang hadiah Nobel perdamaian 2008 tapi gugur 
gara2 P Tibo di eksekusi , saya jadi kayak merasa jadi 
orang yang bodoh banget.
Memang anggota panel penentu pemenang hadiah Nobel 
mestinya orang pintar2 semua yah ?
 
Salam , martin - jkt 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng

2009-10-12 Terurut Topik halim hd
biasanya teorinya' bunyinya kayak begini:
memperbaiki dari dalam. ini banyak dipakai.
tapi, banyak yang ketika nyemplung ke dalam,
ambles ambrool dan banyak yang molor ngorok.





From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 12, 2009 12:23:50 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng

  
Sayang memang, kenapa harus kenal mbok sudah 32 tahun kelihatan 
sepak-terjangnya? Buta dan tuli?

Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Drajad: Hatta Paling Berat

2009-10-12 Terurut Topik halim hd
cocok, mas, setuju. hatta rajasa akan naek panggung,
seiring dengan ical, ditambah dengan TK, maka cerbung
(cerita bersambung) sendika dawuh jilid sekian berlanjut. 





From: kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 12, 2009 8:54:31 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Drajad: Hatta Paling Berat

  
Melihat pengalaman Golkar, saya yakin Hatta Rajasa akan menang. Get it?
KM


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009

2009-10-12 Terurut Topik halim hd
why not? cuma, hanya saja, ini soalnya, apa ada
orang papua yang punya dokap banyak, dan punya
relasi dengan pemilik kapital. saya yakin suatu hari
akan ada orang papua, apalagi SDA papua demikian
melimpah, maka pastilah banyak pemilik kapital yang
mau kasih beking modal.






From: Lisman Manurung lism...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sun, October 11, 2009 7:25:56 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009


Di Indonesia yang tidak rasis, tetapi belum terbayang apakah orang Papua bisa 
jadi presiden!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-12 Terurut Topik halim hd
amerika melihat, jika tanpa land reform, maka
tenaga kerja di taiwan dan jepang akan memusat
di perkotaaan. padahal, waktu itu, kota sedang
ambruk setelah perang; tidak ada lapangan kerja;
dan dibutuhkan bahan makanan yang bersumber
di pedesaan.
melalui land reform itu pula dipotong akumulasi
tenaga kerja sehingga produktifitas meningkat.
kalau nggak salah, melalui land reform di taiwan
itu pula industri rumah tangga kian berkembang;
dan rentetan itu mengembangkan para inang.
mereka mampu menciptakan jenis dan kaliber
inang kelas antar benua; dan itu ditangguk oleh
perusahaan penerbangan; sebab, setiap inang bisa
bolak-balik taiwan-amrik 5-10 kali setahunnya;
dan ada seratusan ribu inang. inang di nusantaraa
kan kelasnya medan-jakarta, jakarta-padang,
jakarta-pontianak, makassar-padang.






From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 8, 2009 9:36:22 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009


Lho, jadi kebijakan soal land Reform itu bukan kebijakan Komunis ya???
Saat jaman Orde Baru kok selalu dibilang bahwa dosa terbesar Sukarno dan PKI 
adalah menerapkan UU Land Reform, yang akhirnya menjadi sumber kebencian 
masyarakat terhadap PKI.
Lha ternyata Amerika Serikat yang kapitalis juga menerapkan Land Reform.
Kalau begitu, apa untungnya bagi Amerika yang Kapitalis bila juga menerapkan 
Land Reform???
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengasah Calon Peraih Nobel dari Papua

2009-10-12 Terurut Topik halim hd
kalau jenius didikan alam, yaaa, paling
paling kelasnya pengamen. kalau mau
kelas nobel, butuh laboratorium, butuh
partner profesor yang dahsyaat, butuh
lembaga keilmuan yang terbuka.
laskar pelangi? melodrama yang senang
mengasihi diri sendiri.





From: Dapati Giawa fide...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 8, 2009 7:17:17 PM
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengasah Calon Peraih Nobel dari Papua

  
Mengutip istilah Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi: jenius didikan alam.
Prof. Alam adalah sang mahaguru sempurna. Semoga bakat para jenius didikan 
prof. alam ini ga ditelantarkan oleh para licik yang menguasai industri belajar.
Salam,
FDG


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] DPR-ku, DPR-mu, DPR RI

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
ini soal sistem atau ganti nama? sebab, nama apapun 
yang dipake, jika mekanisme sistemnya bobrok, yaaa
tetap saja. dan di nusantara, yang namanya penabalan
hal-hal yang bagus memang berhubungan dengan cita-
cita, harapan, keinginan. jadi, kita memang masih 
ngimpi terus soal DPR yang sebenarnya.





From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 12:47:55 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] DPR-ku, DPR-mu, DPR RI

  
Apa sebaiknya ganti saja DPR dengan nama misalnya Dewan Legislatif
Indonesia (DLI) atau apa sajalah yang penting tidak mencantumkan
embel-embel perwakilan rakyat. Istilah perwakilan rakyat akhir-akhir
ini mengundang penuh tanda tanya besar kalau tidak mau disebut terlalu
banyak kontradiksi dengan prakteknya dilapangan.
SH


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Goenawan Mohamad -Tomy Winata Akhirnya Damai

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
oo, begitu thooo. masuk akal. jadi, sama-sama
kompradornya SBY gak boleh eker-ekeran.





From: Arif Fiyanto mentarikalah...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 9, 2009 3:39:36 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Goenawan Mohamad -Tomy Winata Akhirnya  
Damai

  
heheheh, wajar aja mereka damai...kedua- duanya sama-sama pendukung SBY

   


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
diantara kontroversi yang mengelilingi hadiah nobel
untuk obama, yang bisa kita petik adalah bahwa kini
saatnya melakukan dialog di segala lapisan dan bidang.
jadi, jika kita ingat dan renungkan soal tari pendet atau
sejenisnya dan soal ketahanan negeri ini dengan sistem
militer, perlu kiranya dipertanyakan. hendaknya nasionalisme
yang kita anut bukan menjadikan diri kita terkurung dan
dikungkung seperti di dalam kotak tembok; dan bagaimana
menghilangkan sikap babinsa, satpol dan satgas yang sok
arogan dan sok kuasa.
langkah obama adalah isyarat, banyak hal yang perlu
dikerjakan melalui jalan damai dan dialog.





From: Icon Manurung three_duri...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 12:07:54 PM
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dapat Nobel 2009


Sebelum Obama jadi presiden, ada prediksi bahwa dia akan menjadi salah satu 
simbol perdamaian dunia sebelum menjalankan rencana aslinya. Tidak disangka 
Nobel adalah simbol itu


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
jadi ingat sejarah bangsa romawi. ingat octavian,
yang akhirnya jadi kaisar augustus, yang dengan
lihei menciptakan citra dirinya yang lemah lembut,
tapi sesungguhnya dialah yang menciptakan sistem
kediktatoran selama 4 abad!!





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 7:06:20 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY


Masd Halim,

diktator yang suci

Kepemimpinan yang mempunyai Hikmat dan
Bijaksana

Hikmat berarti the chosen dalam proses karena
komitmennya bukan pada diri sendiri dan mengemban
amanah untuk membawa lingkungannya menjadi lebih
baik yang dilandasi oleh spritualitas.

Bijaksana dari kata dasar bijak yang berarti pandai.
Jadi, bijaksana berarti memiliki kemampuan untuk
menggunakan kepandaian [Poerwodarminto]
Menurut Prof Sudjarwadi, mungkin dari hasil
kntemplasinya, bijaksana mengandung tiga unsur yaitu:

[1] Berpengetahuan luas dan cerdas
[2] Nurani jernih
[3] Cepat tetapi sabar

Dengan demikian, bila kita kembali kepada cita-cita
negara ini didirikan, Pembukaan dan UUD 1945
sudah memberi clue mengenai kepemimpinan yang
mengIndonesia. Selama negeri gemah ripah loh jinawi
yang bernama Indonesia ini ada, maka demikian pula
dengan eksistensi Pembukaan UUD 1945 dan
UUD 1945. Silahkan cermati isi amandemen yang
menempatkan hak asasi menjadi dominan padahal
ada sudah ada nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
sebagai sumber dari segala sumber hukum apakah
HAM nilai orang barat itu melebihi kemanusiaan
yang adil dan beradab?

Kepemimpinan semacam ini akan lahir melalui proses yang
tidak menjiplak atau mengadopsi nilai-nilai asing namun
menyerapnya untuk memperkaya nilai-nilai Indonesia.
Tulisan KHD pada awal 1900 Indonesia bukan Amerika,
Eropa, Jawa, Sumatra

Pendidikan adalah kata kunci untuk menyemai nilai-nilai
tersebut sejak dini. Menempatkan peserta didik sebagai
subyek, bukan obyek pendidikan dan memberi ruang yang
seluasnya bagi mereka untuk melakukan eksplorasi dan
kemudian berekspresi.

Maka, pembagian usia 0-7, 7-14, dan 14-21 [KHD] adalah
fasa-fasa dimana masing-masing menuntut peran pendidik
dengan isi dan nilai yang berbeda-beda. Ngemong, Momong,
Among dan Ing ngarso sung tulodho, Ing Madya mangun karsa,
dan Tut wuri handayani bukan berasal dari sebuah pemikiran KHD
yang terpisah. Pendidikan bukan hanya masalah isi namun juga
pekerti yang mengIndonesia agar kelak outputnya yang melalui
proses yang benar menjadi potensi pemimpin-pemimpin bangsa
yang mengIndonesia.

Bagaimana sekarang? lihatlah outputnya termasuk segala akibat
dari keputusan dan kebijaksanaan para pemimpinnya yang di
eksekutif, legeslatif, dan yudikatif. Itulah harga yang harus dibayar
sekarang ini, yaitu ketika proses itu tidak mengakar. Kasus music
inbox, lalu Cafe bertebaran di kota pendidikan dan gratis bagi
Mhsi pada student's day hari Senin adalah contoh-contoh
bagaimana lingkungan yang tidak memberi iklim pendidikan
yang mengIndoensia. Para marketer dan EO pasti tahu persis
dengan istilah green area.

Seandainyapun, pendidikan yang mengIndoensia ini dimulai, maka
hasilnya baru akan dipetika paling sedi,it 25 th yang akan datang,
itupun dengan prasyarat pemerintah yang mengIndoensia, birokrat
yang mengIndonesia, legistlatif yang mengIndonesia, dan Yudikatif
yang mengIndoensia. Tanpa prasyarat itu maka, kebijaksanaan yang
seindah dan sebaik apapun tidak akan berarti. Paling-paling lahir
kebijaksanaan internasional karena tidak p�d� dan agar terlihat
sejajar dengan tala Internasional. Maka, ada martabak Internasional,
Bolang-baling Internasional

Sekali lagi, kata kunci adalah kepemimpinan yang mengIndonesia
dan itu hanya bisa disemai lewat p e n d i d i k a n. Inilah yang akan
mengubah p e r a d a b a n I n d o n e s i a m a s a d e p a n.
Itulah human capital investment Indonesia


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Bukan Kemenangan SBY.

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
betul, bukan kemenangan SBY. tapi yang jelas,
dengan sowan-nya ketum golkar yang baru ke cikeas,
secara psikologis politis, golkar dibawah ical mau maen.
dan tentu saja itu ada kaitannya dengan beban ical di
lapindo dan lainnya. yang jelas, SBY akan banyak
menangguk keuntungan politis dengan naeknya ical
yang akan mendukung sepenuhnya apapun yang diputuskan
oleh SBY.





From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com


Kalla: Kemenangan Ical Bukan Kemenangan SBY

Jumat, 9 Oktober 2009 | 17.56 WIB


TRIBUN PEKANBARU/MELVINAS PRIANANDA⁠




JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya Jusuf Kalla 
menilai, kemenangan Aburizal Bakrie selaku pemegang kendali Partai Golkar
2009-2015 bukanlah kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono. Kemenangan
Aburizal Bakrie merupakan kemenangan Partai Golkar.

Siapa bilang (kemenangan SBY), ini kemenangan Golkar, kata mantan
Ketua Umum Partai Golkar (PG) Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat 
(9/10).

Meski menjadi kemenangan PG, Kalla mengemukakan keberhasilan PG
bergantung pada kepemimpinan Aburizal Bakrie alias Ical yang saat ini
menjabat Menko Kesejahteraan Rakyat. Tanya Pak Ical, jangan saya,
ungkapnya

Kalla berharap, PG di bawah kepemimpinan orang terkaya menurut majalah
Forbes berhasil menjadi partai terbaik di Tanah Air. Menjadi maju,
dan nomor satu, urainya.

Persda Network Ade Mayasanto
Sumber : Persda Network

BERITA TERKAIT
Berani beda, berani benar, berani pulang!





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lakukan Bumi Hangus, Jadi Bumerang buat Ical

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
apakah bumi hangus ini akan menjadi berkah terselubung,
blessing indisguise, bagi kehidupan partai, politik di nusantara?
sementara bagi kalangan tertentu, melihat gejala atau realitas
ini dengan tepuk tangan dan senyum simpul.
tapi, bagi saya, jika golkar mengalami pembusukan, seperti
juga di partai-partai lainnya, maka sesungguhnya kerugian
bagi kita semuanya: partai politik ini akan jadi beban bagi 
warga dan negara; dan akan makin banyak para avonturir
yang menganggap politik dan partai dengan tanpa etika
serta komitmen moral.





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 6:31:57 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lakukan Bumi Hangus, Jadi Bumerang buat Ical

  
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/10/ 10195978/ lakukan.bumi. 
hangus.jadi. bumerang. buat.ical

JAKARTA, KOMPAS.com — Komposisi pengurus DPP Golkar yang dibentuk Ketua Umum 
Aburizal Bakrie (Ical) bersama dewan formatur mendapatkan kritik. Dalam susunan 
pengurus yang dibacakan dua hari lalu, terlihat bahwa Ical tak mengakomodasi 
kader-kader Golkar yang berbau Jusuf Kalla, Surya Paloh atau yang selama ini 
tak berada di barisan pendukungnya. Padahal, seusai terpilih, Ical 
gembar-gembor akan mengakomodasi kader-kader potensial Golkar, dari mana pun 
kubunya. 

Politisi Golkar, Ferry Mursyidan Baldan menilai cara bumi hangus yang 
dilakukan Ical akan menjadi bumerang bagi kepemimpinannya.

Bang Ical akan menghadapi kesulitan karena dia melakukan 'bumi hangus'. Yang 
berbau JK atau yang lain dia singkirkan. Ini berbahaya bagi Golkar ke depannya. 
Karena, pendukung Bang Surya Paloh juga tidak sedikit, kata Ferry, pada 
diskusi Golkar Kini dan Masa Depan, di Jakarta, Sabtu (10/10).

Pilihan Ical untuk memasukkan nama-nama baru yang selama ini tak pernah 
berkeringat di Golkar juga menjadi catatan. Ferry mengingatkan, dua persoalan 
besar Golkar yang harus ditegaskan Ical adalah bagaimana target Golkar pada 
Pemilu 2014 mendatang.

Sedini mungkin, Bang Ical harus merumuskan atau memutuskan apakah Golkar akan 
maju dengan capres sendiri. Hal ini penting agar tidak ke sana ke sini. Selain 
itu, seluruh pengurus harian juga harus diminta bekerja secara penuh untuk 
mengurus partai, ujar mantan anggota DPR 2004-2009 ini.

Politisi muda Golkar lainnya, Poempida Hidayatullah, juga melayangkan kritik 
atas pilihan Ical untuk menempatkan sejumlah orang yang terbelit kasus hukum. 
Menurut dia, hal ini akan menjadi preseden buruk bagi Golkar, jika ke depannya 
orang tersebut dituntut secara hukum.

Apakah Bang Ical paham konstelasi? Orang-orang yang sedang mempunyai kasus 
dimasukkan sebagau pengurus. Saya takut ini menjadi bumerang untuk partai, 
kata juru bicara Tim Sukses Surya Paloh ini.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PENGGUSURAN di KOTA

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
sejak kapan satpol, babinsa nerapin ajaran nabi?
kita memang punya dillema. pkl yang seenak perutnya,
sementara itu pengelola kota makin tak tahan dan tak
mampu menciptakan ruang bagi pkl untuk berkembang,
dan hanya berpihak kepada kapital gede.






From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 8:00:21 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PENGGUSURAN di KOTA


Anda hanya melihat kejadian dalam beberapa detik tayangan di TV. Melihat 
keprihatinan Anda, kemungkinan besar Anda bukanlah pengguna angkot/bis kota. 
Coba sekali-sekali naik angkot/bis kota: Nyawa Anda akan diancam oleh setan 
jalanan yang menyorobot sana-sini. Trotoar sudah dikuasai oleh PKL, calon 
penumpang terjepit di antara angkot/bis kota yang kalau ada setan lewat calon 
penumpang harus mengelak agar tidak ditabrak. Trotoar adalah hak pejalan kaki 
BUKAN hak PKL; PKL adalah penyerobot yang harus dibasmi.

Anda tidak lihat betapa barbarnya PKL yang menutup (dulu) semua wajah pertokoan 
yang ada di Jatinegara dan Pancoran (Kota) yang dibiarkan karena pada setiap 
Pemilu spanduk berwarna kuning menghiasi daerah PKL tersebut. Untuk masuk ke 
toko-toko yang mereka tutup sangat susah dan harus beradu pantat.

Nabi saw berkata bahwa dia akan membelah perut orang kalau sekiranya perut 
orang bersangkutan menghalangi jalan (dls) yang menjadi hak umum. Tindakan 
petugas itu sudah sesuai dengan ajaran Nabi saw.

Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Track Record Rizal Mallarangeng.

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
membayangkan, mengandaikan, gimana kira-kira
kalau kader golkar yang punya akal sehat, melakukan
oposisi di dalam partainya. jika kapasitas ini bisa
diterapkan dan dikembangkan, mungkin golkar 
periode ical akan menurun, tapi secara politis akan
naik, karena adanya otokritik di dalamnya.cuma,
rasanya seeh yang kritis hanya ada di jakarta. sementara
di daerah-daerah yang suka menunggu sangu dan gizi
dari ical, ikut apa maunya pemberi gizi.





From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com
To: Kahmi kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com; FPK 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; LISI l...@yahoogroups.com; Koran 
Digital koran-digi...@googlegroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 7:32:07 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Track Record Rizal Mallarangeng.

  
Pernah Hajar Golkar, Masuknya Rizal Dipertanyakan

Sabtu, 10 Oktober 2009 | 11.53 WIB


INGGRIED DWI WEDHASWARY⁠ 



JAKARTA, KOMPAS.com — Pilihan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengajak 
Rizal Mallarangeng ke jajaran pengurus DPP Partai Golkar kembali dipertanyakan. 
Rizal tak pernah tercatat sebagai kader Partai Golkar. 

Bagi politisi Partai Golkar, Ferry Mursyidan Baldan, Rizal justru punya catatan 
sejarah pernah menghajar Partai Golkar pada pemilu presiden Juli lalu. Kala 
itu, Rizal, yang menjadi Juru Bicara Cawapres Boediono, pernah menuding Partai 
Golkar melakukan black campaign terhadap Boediono. 

Agak sulit menerima dia (Rizal). Peserta Munas saja menyoraki saat namanya 
disebut. Bukan hanya soal kaderisasi. Ketika kampanye lalu, kalimat dia 
menghajar, bahkan memaki Golkar. Sekarang tiba-tiba masuk. Bagaimana orang yang 
dulu memaki-maki, kemudian ditampung, kata Ferry saat mengisi diskusi Golkar 
Kini dan Masa Depan, Sabtu (10/10) di Jakarta.

Masuknya kakak kandung Andi Mallarangeng itu tak hanya dipersoalkan dari sisi 
kaderisasi oleh internal Partai Golkar. Menurut Ferry, track record Rizal yang 
dekat dengan partai lain menjadi pertanyaan tersendiri. 

Dari sisi paham politiknya kan berbeda, berseberangan. Orang tidak dibatasi 
untuk bersahabat dengan siapa saja, tapi juga harus memperhatikan moral 
berpolitik, kata mantan anggota DPR ini.

Pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti, menilai masuknya Rizal memang cukup 
mengejutkan. Ia mempertanyakan, apakah hal ini menunjukkan longgarnya sistem 
kaderisasi di Partai Golkar. Sebab, Rizal tidak masuk dari sistem kaderisasi 
yang baik.

Politisi Partai Golkar lainnya, Poempida Hidayatullah mengungkapkan, tak ada 
persoalan dari sisi aturan kaderisasi. Sebab, peraturan partai tak melarang 
orang baru masuk menjadi pengurus, sepanjang tidak melanggar ketentuan 10 
persen dari total jumlah pengurus.

Tapi tidak mudah bagi Celi (panggilan Rizal). Dia harus belajar Hymne Golkar, 
menghapal. Dan yang terpenting, dia harus paham ideologi Golkar. Jangan membawa 
ideologi dia sendiri, kata Poempida.

Pandangan lain diungkapkan pengamat politik Fachry Ali. Ia melihat, direkrutnya 
Rizal merupakan refleksi cara berpikir Ical yang respek pada kaum intelektual. 
Walaupun dari sisi karier politik, banyak yang mempertanyakan. Tapi, Ical 
berpikir, 'tidak penting warna kucing, tapi apakah kucing ini bisa menangkap 
tikus', kata Fachry.

Ical sendiri, seusai pengumuman pengurus DPP Partai Golkar di Pekanbaru 
beralasan, ia merekrut Rizal karena sudah mengetahui kemampuannya. Ia ingin 
membangun sebuah lembaga kajian baru bagi Partai Golkar. Rizal, menurut dia, 
sudah teruji memimpin Freedom Institute, sebuah lembaga yang didanai oleh 
keluarga Bakrie.

KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary 
Berani beda, berani benar, berani pulang!
   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
jadi, setelah kenal dan punya rasa sayang, dan apa
dengan rasa sayang itu anda, kira-kira, mau dan bisa
melakukan oposisi internal, agar partai itu, minimal
nggak membusuk seluruhnya; anda akan menggalang
kekuatan oposisi dari dalam?





From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com
To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 10:03:47 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng

  
Celi juga jebolan CSIS, bung. Tapi hanya 3 bulan saja. Nggak tahan hidup dari 
dunia penelitian, katanya. Aku 8 tahun di CSIS. 

Aku kenal ARB, kenal Celi, skrg kenal Golkar. Ada yg bilang, tak kenal maka tak 
sayang. Tapi ada juga yg bilang: sayang, kenapa harus kenal? Atau, kenalilah 
rasa sayangmu. 

Kita buktikan, Bung. 

Berani beda, berani benar, berani pulang!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Banteng Beringin Biru

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
mungkin BBB (banteng-beringin-biru) ingin membendung
gejala PKS yang nampak dianggap sudah besar kepala?






From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com
To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 9:06:47 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Banteng Beringin Biru

Duh, sajian Mas Budiarto kali ini terasa spt makanan gempa bumi: tdk ada bumbu 
khasnya. Ada apa, Mas? Semoga kian renyah, ya, di tlsn berikutnya.


Berani beda, berani benar, berani pulang!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng

2009-10-11 Terurut Topik halim hd
jangan suka ngelarang orang laen. golput bukan cuma
punya hak, tapi juga kewajiban minimal komentar. golput
juga punya rasa sedih karena partai atau golkar jatuh
ketangan orang yang blepotan lumpur.





From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com
To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 10, 2009 8:34:30 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng

Pendukung golput mah sebaiknya diam sajalah. Nonton yg baik, pakai tissue kalau 
tontonannya pedih di mata; sediakan juga sikat gigi, kalau ada nyamuk masuk, 
pas ngakak.

Golput koq komentari org2 politik?


Berani beda, berani benar, berani pulang!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng

2009-10-09 Terurut Topik halim hd
anjuran sehat yang masuk akal.
kalo celli, dia makin membuktikan
dirinya kutu loncat.





From: iwan piliang iwan.pili...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 9, 2009 1:30:20 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upeti ARB ke SBY: Rizal Mallarangeng


Salam,

Dunasanak IJP, seabagai sesama Piliang, sy infiokan ke Anda, sy punya kartu 
anggota Golkar lumayan lebih duluan dari Anda. sejak awal 90.

Tapi tontonann Munas Golkar terbaru ini, membuat sya muntah!

Saya punya dugaan mayoritas rakyat demikian. Sebab demikianlah suara mayoritas 
yang saya jumpai.� Sy, kami, setidak mempertanyakan keberadaan Trias Politika 
kini. Perlu parlemen rakyat

Saran saja untuk dunsanak, pertimbangkan kembali lah untuk Anda aktif di 
Golkar... mending balikaktif emnulis.

Wassalam
IP


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY

2009-10-09 Terurut Topik halim hd
bung hatta, setengah abad lebih yang lalu pernah
menyinggung tema seperti ini: dibutuhkan sejenis 
diktator yang suci. 

okelah, katakanlah kita setuju kepada ki dalang 
sujiwo tejo. soalnya sekarang: karena SBY kerja 
dalam suatu tim dan dalam sistem, apa kira-kira 
orang yang dalam satu tim itu sepaham sana SBY.

repotnya, realitas politik yang ada, tim kerja SBY
ini gabungan dari mana-mana, dan cem macem
dengan motif yang juga cem macem, dan bahkan
ada yang sekedar asal dapat stempel, ada jenis
pudel, ada buldog blasteran yang galaknya minta
ampun, ada yang cuma bisa sendika dawuh, dan
tak sedikit calo kampret kelas copet.

lha gimana kalou tim kerja kayak begitu; gimana
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia bisa
dilaksanakan?






From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 9, 2009 10:04:08 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendukung Keotoriteran SBY

  
Oleh SUJIWO TEJO 

http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/09/ 03104166/ mendukung. 
keotoriteran. sby

Sebentar lagi dikukuhkan penguasa periode 2009 sampai direncanakan 2014. Banyak 
yang waswas, SBY nanti akan memimpin tanpa oposisi. Mereka berandai-andai, 
dukungan yang sama sekali tanpa pembantah kelak akan memaksa SBY memegang 
tampuk kekuasaan secara otoriter.

Penulis sebaliknya justru mendukung keotoriteran SBY sejauh ia kembali teguh 
memegang nilai-nilai yang sekarang mungkin telah kita anggap basi, kedaluwarsa, 
dan tidak �seksi�: Pancasila. Tanpa keteguhan SBY kepada Pancasila, dasar 
negara yang kini tidak saja kita anggap kedaluwarsa tetapi malah kita 
tertawakan, totalitas dukungan kepada SBY sesungguhnya justru menjadi perangkap.

SBY diperosokkan menjadi tumbal kehancuran Nusantara. Dasar pikiran kaum 
penjebak masuk akal. Negeri ini memang harus dibiarkan hancur lebih dahulu 
untuk bangkit dan jaya memasuki babak baru Nusantara setelah tahun 2012.

Titik jumpa

Jalur ilmiah dan nirilmiah seakan mencapai titik jumpa dalam menjelaskan 
kebangkitan Nusantara itu. Buku Prof Arysio Nunes dos Santos, Atlantis: The 
Lost Continent Finally Found (2005), menunjukkan bahwa kerajaan Atlantik yang 
pernah berjaya dan sampai sekarang masih misterius bisa jadi tempatnya tidak di 
mana-mana, melainkan, ya, Nusantara ini. Temuan pakar asal Amerika Latin itu 
seakan memperkukuh studi selama kurang lebih 30 tahun Denys Lombard dalam Nusa 
Jawa: Silang Budaya.

Antropologiman Perancis itu menggarisbawahi lebih rinci dan meyakinkan suatu 
hal yang sebenarnya sama-sama kita sudah tahu sejak di bangku sekolah. Yaitu, 
tentang betapa istimewa kedudukan Nusantara dulu maupunâ€seharusnyaâ€nanti. 
Lalu, para sejarawan banyak yang bilang bahwa setiap tempat punya periode atau 
siklus sejarahnya sendiri. Nusantara menurut mereka berperiode 700 tahunan.

Seputar tahun 2012 adalah 700 tahun setelah jaya Majapahit dan dua kali 700 
tahun setelah jaya Sriwijaya. Rekan-rekan dari dunia paranormal sudah banyak 
berkasak-kusuk: rentang 2012 ke 2016 adalah tahun-tahun yang patut diramalkan 
sebagai pemunculan kembali Sabdo Palon- Noyo Genggong. Dalam ramalan Jayabaya 
disebutkan bahwa sirna Sabdo Palon-Noyo Genggong akan menandai runtuh Majapahit 
dan kelak Nusantara meraih jayanya kembali sekembali pasangan misterius Sabdo 
Palon- Noyo Genggong.

�Kalatida� dan �Kalabendu�

Titik temu jalur ilmiah dan nirilmiah itu bisa dipadukan juga dengan dasar 
pikiran ramalan Ronggowarsito. Pujangga keraton Surakarta ini membuat siklus 
tiga zaman. Urutan ketiga adalah zaman kekacauan pribadi, Kalatida, zaman 
kekacauan pribadi yang memuncak menjadi kekacauan kolektif, Kalabendu, lalu 
ketenteraman, Kalasuba. Algoritmanya cocok dengan prinsip chaos dalam fisika 
modern, temuan 1,5 abad berikutnya.

Bahwa chaos akan terdorong ke arah chaos lebih lanjut sampai pada akhirnya ke 
puncak chaos, Kalabendu karena hanya di dalam Kalabendu-lah terkandung energi 
internal mendorong keadaan kembali normal. Ekstremnya, bisa dikatakan bahwa tak 
perlu campur tangan eksternal buat mengembalikan Kalabendu kepada Kalasuba.

Mudah dipahami ketotaliteran SBY nantinya, yang melebihi ketotaliteran 
Soeharto, akan dipakai para oknum mendorong keadaan Kalatida ke Kalabendu. 
Soeharto cuma memegang angkatan bersenjata dan Golkar melalui pemilu yang 
terkesan tak demokratis. Bayangkan, SBY memegang angkatan bersenjata, 
kepolisian, dan seluruh partai melalui pemilu yang terkesan demokratis.

Pada Kalabendu itu nanti akan muncul energi internal membalik sejarah kepada 
seputar tahun 2012. Kalau dipas-paskan dengan ramalan suku Maya yang pernah 
hidup di selatan Meksiko dan prediksi mereka mengguncang dunia ilmiah tahun 
lalu, bahwa akan terjadi kebangkitan besar di dunia pada 21 Desember 2012, 
berarti, ya, saat itulah tampil pemimpin agung pengusung babak baru Nusantara, 
babak Kalasuba.

�Kalasuba�

Dengan dukungan mutlak dan mau tak mau berarti kekuasaan di satu tangan, SBY 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendidikan Harus Kembangkan Karakter Siswa

2009-10-09 Terurut Topik halim hd
justeru di dalam sistem yang dianggap pendidikan
moderen-lah indoktrinasi terjadi, pencekokan melalui
sistem massal. hanya di dalam pendidikan moderen
seperti yang kita lihat pada abad XX di mana nazi,
dan sejumlah pemerintahan totaliter seperti rejim orba,
sistem di korea utara.
di dalam pendidikan masa lampau, pendekatan personal
demikian lekat; seorang guru mesti mengetahui satu per satu
watak, karakter siswanya, dan demikian guru tahu benar
apa kiranya yang dibutuhkan dan akan bisa dikembangkan
untuk membentuk karakter siswa itu.
di dalam tradisi ngelmu juga kita bisa temukan watak
yang berkembang. lihatlah di dalam dunia karawitan
atau pesantren.
cuma, banyak orang kita yang sok moderen dan salah
kaprah, menganggap bahwa tradisi itu kuno, tradisi itu
mendeg. padahal, orang moderen-lah yang membeku,
yang kerjanya cuma melahap dan rakus dengan benda-
benda produksi massal dari sistem industri, menjadi
konsumtip bukan hanya dalam politik-ekonomi saja,
tapi juga konsumtip dalam melahap informasi.
hhd.






From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 9, 2009 9:34:57 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendidikan Harus Kembangkan Karakter Siswa


Biasanya pendidikan buat kita (ngelmu), guru memberikan ilmu
dan murid nrimo tanpa perlu bertanya (why, why not, how dan
sebagainya). ...
Itulah budaya kita, antara guru dan murid tempo doeloe!
Mudah-mudahanlah sudah tak begitu!

Mestinya kan perguruan (tempat ngelmu) adalah gelangang
pengetahuan yang terbuka buat lalu lintas-nya pendapat hingga
idea yang baru bisa datang?

Bukannya sesuatu yang datang dari atas dan para murid wajib
tiarap dan siap menelan apa saja yang dimasukkan mulutnya!

Inikan cuma membina pengikut atau pengekor yang tak punya
kreatifitas, vision atau ilham baru?

Salam
Las


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang

2009-10-09 Terurut Topik halim hd
tindakan polisi sudah masuk melanggar pasal 28, 
kalou gak salah, kebebasan berserikat. 



From: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 9, 2009 7:33:10 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang

  
iya yah ... bisa nggak perilaku  melarang spt ini  di kategorikan 
tindakan  bertentangan dgn UUD 45  ?

wah kalaui ya , sanksinya berat  tuh

HS


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perbandingan tokoh Partai Demokrat, PDI-P dan Golkar 2014

2009-10-09 Terurut Topik halim hd
di cina untuk menjadi politisi melalui jalur yang ruwet dan
ribet berdasarkan kalkulasi dan skrining serta rekomendasi
senioritas partai. (sumber warung angkringan, solo)
di jepang untuk menjadi politisi, seperti juga di amrik, perlu
membangun kekuatan ekonomi dan jaringan sosial. obama,
misalnya, sebelum jadi senator, belasan tahun bergerak dan
terus bergerak. sehinga punya akar.

di kroya, eeh, korea selatan, untuk jadi politisi, perlu modal
dan itu dilaluinya melalui bisnis lebih dulu, membangun fondasi
ekonomi dan keluarga. (dan juga dianjurkan bisa tinju atau
karate atau kyoku shinkai buat brantem di ruang sidang).
di indonesia, di nusantara tralalala, siapa saja bisa jadi politisi
dan makin muda makin baik, artinya, dengan gampang akan
dilahap oleh penguasa atau pengusaha, karena mereka sedang
tumbuh berkembang kebutuhannya, dan dengan gampang mereka
disosorkan kartu kriditan.
di indonesia, nusantara yang the bla bla show, politisi tua
mengumpulkan harta kekayaan untuk anak cucunya dan
juga untuk sisa waktu pensiunnya; dan bekal siapa tahu di
akhirat memang dibutuhkana dokap.
hhd.



From: atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id
To: Forum Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 9, 2009 7:50:07 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perbandingan tokoh Partai Demokrat, PDI-P 
dan Golkar 2014




Salam.   Lebih baik yang 
tua atau muda?kalau kita lihat negara-negara maju di Asia, seperti di Jepang 
sebagian besar politisi sudah tua,anggota parlemennya selama ini orang-orang 
tua.Perdana Menterinya juga selalu orang tua. Begitu juga di Cina dan Korea. 
Ada yang bisa memberikan analisa?Parlemen kita sekarang 60 persen orang 
muda,dan banyak yang minim pengalaman,apa ini awal kemajuan atau kemunduran?

Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss... !


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Alhamdulillah, Aburizal Bakrie CS Pimpin Partai Golkar

2009-10-08 Terurut Topik halim hd
golkar kuat di jaman harmoko karena menurut petunjuk bapak.





From: Teguh Santoso tgh.s...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 8, 2009 1:44:24 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Alhamdulillah, Aburizal Bakrie CS Pimpin  
Partai Golkar

Saya melihat, Golkar menjadi sangat kuat ketika di pimpin oleh Harmoko, dan
terus mengalami kemunduran sejak dipimpin oleh Akbar Tanjung dan JK.
Sekarang terpilih pimpinan baru Aburizal Bakrie.

Tiga pimpinan terakhir tidak berakhiran huruf O pada namanya. Jadi dari
trend logika asal2an saya, saya tetap tidak melihat Golkar akan makin maju
dipimpin oleh Aburizal Bakrie.

bahkan sana sini sudah ada sindiran, Selamat Bernafas dalam Lumpur.

salam
Teguh Santoso


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekolah Tinggi James Bond di Sentul

2009-10-08 Terurut Topik halim hd
mungkin juga mereka bakalan jadi bintang
sinetron. siapa tahu nanti jadi james bond.





From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 8, 2009 11:29:34 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekolah Tinggi James Bond di Sentul

  
Bagaimana ini Intel kita?
Dimana sekolahnya semua orang tahu dan siapa yang tamat
ada foto di media bersama orang tua yang bangga.

Bukankah yang namanya secret agent (misalnya Mossad atau
CIA) bahkan anak istri tak tahu apa sih kerjaannya dan
dimana kantornya...
Siapa mereka dan bagaimana mereka in action jadi misteri
tapi apa yang terjadi jadi bukti kehebatannya!

Aneh sekali Intel kita kok bangga kalau dirinya dikenal
atau terkenal sebagai Intel?
Bagaimana mau beroperasi sukses kalau kedoknya sudah lama
terbuka?
Ada yang bisa menjelaskan logika Intel kita ini?

Salam
Las


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Muladi: Politik Uang Wajar, Asal Untuk Kepentingan DPD

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
muladi, guru besar fakultas hukum, bicara
seperti itu, makin bejatlah sudah sikapnya.





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wed, October 7, 2009 1:07:54 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Muladi: Politik Uang Wajar, Asal Untuk 
Kepentingan DPD

  
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/07/ 12275033/ Muladi.Politik. 
Uang.Wajar. .Asal.Untuk. Kepentingan. DPD

PEKANBARU, KOMPAS.com - Isu politik uang semakin kencang berembus menjelang 
pemilihan Ketua Umum Partai Golkar 2009-2014 , sejak sehari sebelum pemilihan. 
Angka transaksinya pun cukup fantastis. Salah seorang bakal calon ketua umum, 
Yuddy Chrisnandi, mensinyalir satu suara dihargai Rp 500 juta hingga Rp1 miliar.

Menurut politisi senior Golkar, Muladi, politik uang bukan merupakan masalah. 
Politik uang untuk kepentingan DPD tidak masalah, kata Muladi, di Hotel 
Labersa, Pekanbaru, Riau, Rabu (7/10).

Yuddy, yang menggulirkan isu politik uang, mengaku mendapatkan informasi yang 
cukup valid dari sejumlah kader daerah. Tak mudah menemukan pimpinan DPD 
tingkat II yang mau buka suara tentang tawaran-tawaran yang disodorkan kepada 
mereka. Ketua DPD Kabupaten Minahasa Utara, Inggried Sondakh, menjadi satu dari 
sedikit Ketua DPD yang mau bicara. Ia berpendapat, tawaran-tawaran itu 
merupakan hal yang wajar. Dengan catatan, untuk kepentingan DPD dan partai.

Kalau tawaran-tawaran, itu untuk organisasi, bukan money politic . Kalau money 
politic kan beli suara untuk pribadi. Kalau untuk DPD dan partai wajar karena 
anggaran untuk daerah selalu ada baik dari provinsi maupun pusat, kata 
Inggried.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya dwi-kewarganegaraan

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
australia dan new zealand juga bisa dwi-kewarganegaraan.





From: jenny tampi jenny_clari...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wed, October 7, 2009 10:22:23 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya  was Re: Sosialisme Gaya China


Kayaknya tidak ada di dunia ini satu pemerintahan negara membolehkan 2 
kewarganegaraan, biasanya pilih salah satu...
mengapa chinese perantauan walaupun sudah menjadi warga negara di negara lain
tetap ingin membantu China dalam segala hal?
ini namanya darah lebih kental dari air...selalu merasa leluhur ada di China. 
Walaupun sudah menjadi warga negara dari negara lain, tetap masih merasa orang 
chinese apalagi
family name tetap dipake walaupun secara fisik sudah berbeda
dan yang penting juga, pemerintahan di sana welcome. .
investor chinese tidak akan menjadi investor di China kalo negaranya amburadul, 
jaminan keamanan tidak ada, terlalu diskriminatif dll...
teladani negara/orang yang maju.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
sependek pengetahuan saya, tak saya dengar
orang PKI membantai orang yang sedang sholad.
jika anda bicara tentang film di jaman orba itu,
saya pikir, itu bikinan, propaganda.





From: Vandelasca billimeis...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 6, 2009 2:20:08 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

  
mau tanya dong.
kalo yang dipelem g30S yang digambarkan orang2 PKI membantai orang2 yang
lagi sholat itu memang benar ada kejadian seperti itu atau termasuk salah
satu ciptaan orba?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jumlah mal di Jakarta terbanyak di dunia (FYI)

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
yang juga menangguk laba, dokap iklan, adalah
media cetakan. lihat saja, setiap bulan sepertinya
tak ada hari luang dari iklan yang berkaitan dengan
mall dan sale. itulah makanya media cetakan juga
cenderung mendukung adanya mall. lihat saja
perspektif kompas minggu setiap terbitnya.





From: Donna kiyutdo...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 6, 2009 10:16:08 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jumlah mal di Jakarta terbanyak di dunia (FYI)




Senin, 24/08/2009 11:59 WIB

Jumlah mal di Jakarta terbanyak di dunia

�

oleh
: A. Dadan Muhanda

�

Jakarta
dinilai sebagai kota
megapolitan yang mempunyai jumlah mal terbanyak di dunia, yaitu mencapai 130
mal.

Yayat Supriatna, Planolog Universitas Trisakti yang juga Sekjen Ikatan Ahli 
Perencanaan (IAP), mengatakan
jumlah pusat belanja di sejumlah kota
besar lain di dunia tidak mencapai 100 mal.

Menurut Yayat, Jakarta
sudah tumbuh di luar kendali sehingga banyak kawasan yang semula tidak
direncanakan menjadi kawasan bisnis justru beralih fungsi menjadi kawasan
komersial.

Jakarta memiliki [jumlah] mal terbesar di dunia, mencapai 130 mal.
Tetapi hanya punya empat taman kota, ini memprihatinkan,  ujarnya pada
diskusi bertajuk Moratorium Pembangunan Kota Jakarta Mendesak, hari ini.

Dia mengatakan ada invasi dan penetrasi kawasan yang semula untuk hunian
menjadi kawasan komersial akibat ketidaktegasan penengakan rencana tata ruang
wilayah (RTRW) DKI Jakarta.

Beberapa daerah yang menjadi kawasan pusat belanja dengan skala besar adalah
kawasan Tomang, Mangga Dua, Kelapa Gading, Bundaran Hotel Indonesia, Blok M,
dan Senayan.

Kawasan TB Simatupang
yang saat ini menjadi kawasan bisnis baru juga sudah melenceng dari rencana
awal, karena daerah tersebut merupakan kawasan konservasi dan resapan air.

Yayat mengatakan Pemprov DKI harus membuat RTRW 2010--2030 lebih tegas terhadap
arah pembangunan. Menurut dia, di dalamnya harus mencantumkan target keberadaan
ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30% dalam aturan baru.(er).� bisnis.com

http://web.bisnis. com/sektor- riil/properti/ 1id134341. html

[Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekuatan Bersenjata, Pertahanan, dan Ekonomi

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
dari negeri sam kok, tsun tzu menyatakan:
pertahanan terbaik bagi sebuah negeri: ciptakan
kepercayaan warga kepada pemimpinnya; ciptakan
keadilan dalam distribusi bahan makanan; persiapan militer.
(coba balik; dan dua syarat utama diatasnya diabaikan,
negara dan penguasa akan bubar!!)





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 6, 2009 8:40:39 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekuatan Bersenjata, Pertahanan, dan Ekonomi


Perathanan kan bukan hanya secara militer Mas,

Angkatan bersenjata, bahari negara, adalah lapangan kerja
dan investasi pemerintah, baik up stream maupun downstream
arena sdm dan sda kita mampu.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
ketika amerika menguasai taiwan dan jepang,
yang pertama dilakukan adalah ditribusi tanah,
land reform.





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 6, 2009 8:10:37 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

  
Bagaimana kalau kita belajar dari Filipina
dan Amerika Latin ? isunya sama, tuan tanah
dan kemiskinan.

Ketika, Cory naik, dia membagikan  tanah
warisannya kepada masyarakat miskin.

Bukannya ada UU Landreform? sudah hilang?

Saua pikir, pendapat yang mengtakan bahwa
NKRI sekarang sudah tidak lagi n o n  b l o k
benar adanya, dan jurang kaya dan miskin itu
kini semain menjadi masalah.
Masih untung ada sektor informal yang dijaman
Krismon, kata Habibie, adalah pelampung
peyelamat yang tidak menghempaskan Indonrsia.
Kinipun demikian, apakah sektor informal yang
jarang dibicarakan ini berperan ?

Selama pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
di disain tetap seperti sekarang maka masalah
urbanisasi dan patologi sosial itu akan menyertai
dan setiap tahun kita akan menonton drama lebaran
pulang mudik dengan menghitung berapa yang akan
mati dan berapa yang menikmati perjalanan yang
tidak manusiawi. Mereka semua jelas tidak menghendaki
itu, namun mereka tidak punya pilihan sejak njebol
dari kandungan ibu. Siapa yang arus memikirkan mereka?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
dan perlu juga anda ingat, bahwa polisi bisa juga
over acting. yang rada pasti, polisi hanya menuruti
perintah dari: penguasa, pimpinan agama mayoritas
dan pengusaha.





From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 6, 2009 7:44:50 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang


He he he he he SBY kelihatannya sudah takut sama bayangannya sendiri.
Mirip doktrin Orde Baru, yaitu: musuh utama negara bukanlah negara tetangga, 
tetapi rakyatnya sendiri.
SBY memang berjiwa Orde Baru sejati.
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
secara kasuistik, agama. tapi, sesungguhnya masalah yang
mendasar adalah komunalisme. dalam suatu masyarakat di
mana cara berpikir yang menyempit dan menggumpal, maka
fanatisme kian mendalam. konsekuensi logis dari hal itu, mereka
siap untuk membantai. dan itu terjadi di mana-mana, di jerman,
spanyol, amerika latina, thailand dan indonesia, serta india.
perkembangan lain pada posisi dan fungsi TNI:
masalah pertahanan di indonesia yang utama, TNI akan
banyak berhadapan dengan etno-nasionalisme dan komunalisme
yang kian mendalam dan berkembang. dan hal itu juga dikarenakan
tiadanya keadilan, seperti hak-hak ulayat ditambah dengan sistem
kepercayaan lokal yang kian digusur serta kehilangan fungsinya
secara publik. pada sisi lainnya, TNI dan polisi akan banyak
digunakan oleh perusahaan asing untuk membendung etno-
nasionalisme-komunalisme dalam bentuk perlawanan fisik.







From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 6, 2009 7:53:12 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009


Kalau tahun jaman Orde Baru Organisasi Agama digunakan pihak Militer untuk 
membantai PKI, sekarang�Masyarakat Agama digunakan Noordin M Top dan Dr. 
Azhahari untuk membantai masyarakat lain yang tidak berdosa.
Kelihatannya mudah sekali masyarakat atas nama agama di provokasi untuk 
melakukan tindakan pembantaian terhadap sesama.
Banyak pihak di negri ini selalu berupaya untuk mencari musuh bersama agar 
tindakan pembantaian dapat diterima oleh masyarakat luas.
�
Salam,
�
Adyanto


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
katakanlah mereka berbondong-bondong balik ke
negeri leluhur, dan itupun setelah sikohn politik dan
ekonomi jelas.
yang jadi pertanyaan, kenapa mereka berbondong-
bondong? dan begitu gampang mereka bisa ikut
terlibat dalam mengembangkan negeri leluhurnya.
tak ada semut jika tak ada gula; tak ada dorongan
jika tak ada suatu harapan yang riil yang bisa diraih.
sementara itu, kita saksikan program pak habibie  
mengirim kaum sarjana, dan ketika balik ke nusantara
kaum sarjanayang banyak yang mengalami kesulitan 
dengan posisinya. 
seperti dalam berita yang kita baca, bayangkan seorang
gubernur atau walkot bisa bikin perjanjian penanaman 
kapital tanpa birokrasi yang njlimet. di nusantara, sebuah
hotel yang mau melengkapi seluruh sarananya, mesti
melewati belasan pintu-meja dan mesti pula menunggu
7-8 bulan, minimal, dan tentu saja sekian amplop dan
serpis. 
negeri ini mengalami kanibalisasi dari dalam dirinya
sendiri!!






From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 6, 2009 7:32:15 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya  was Re: Sosialisme Gaya China

  
China itu menerapkan kebijakan bahwa warganya dibolehkan memiliki 
kewarganegaraan ganda.
Saat ekonomi China bangkit, maka para profesional warga negara China yang juga 
menjadi warga Negara di negara - negara maju berbondong - bondong pulang 
kampung.
Disinilah China memetik keuntungan atas kebijakan Kewarganegaraan ganda.
Mereka beramai - ramai membangun negrinya.
Dengan demikian, China tidak kekurangan tenaga profesional yang handal, 
sehingga China bisa bilang kepada masyarakat Internasional: 
Jika anda menginginkan kualitas produksi pabrik anda tetap bagus dengan biaya 
produksi yang murah, alihkan pabrik anda ke China.
Dijamin produk anda akan memiliki daya saing yang kuat di pasar Internasional .
Akhirnya memang terbukti banyak pabrik yang ada di Eropa, Amerika dan Jepang 
yang dialihkan ke China dan memang terbukti harga produk mereka bisa menjadi 
jauh lebih murah dengan kualitas yang kurang lebih setara saat pabrik belum 
dialihkan ke China.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang

2009-10-07 Terurut Topik halim hd
mas bambang, polisi sebagai buldog yang 
sedang naek daun, jelas akan makin galak, 
dan kian galak akan mendapat jatah makan
yang lebih bergizi.
untuk urusan gizi itulah, maka segala etika
dan moral laennya disingkirkan.





From: Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 6, 2009 4:36:10 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang

  
seharusnya para pemimpin kita,
baik itu politisi , budayawan, cendekiawan, maupun ulama rohaniawan,
mengajak bicara para penggagas kongres tersebut,
apa susahnya menurunkan ego sedikit sih ?
jangan karena temanya kongresnya yang tampak keras
kemudian mereka dilarang,
lha wong perlawanan bersenjata
yang pernah dinyatakan sebagai separatis aja
di ajak ngomong dan berunding kok.
saya kira tidak ada niat sri bintang itu angkat senjata kan ?
aneh bin ajaib, kapan sih pendekatan keamanan kita ini dirubah,
dengarkan dulu apa isi kongres,
apa tidak boleh kita bicara  bahwa rakyat sekarang
sudah banyak yang makan nasi aking ?
atau tidak boleh bicara kalau pendidikan sebenarnya tidak gratis ?
kalau kongresw terbukti melanggar konstitusi kita,
baru nanti diproses secara hukum,
belum apa-apa sudah dilarang segala macam,
ingat masih ada pendapat umum,
bahwa kalau kita tidak melakukan hal negartif apapun
biasanya kita membiarkan rakyat bicara sebebasnya.
tapi kalau kita ketakutan akan kritik,
berarti kita mengakui kelemahan atau kesalahan kita.
kalau semua alasannya tindakan preventif-pencegaha n,
tutup aja semua media komunikasi, koran, tv, dsb.
yang beritanya banyak menyiarkan kebobrokan birokrasi,
termasuk dari kepolisian sendiri,
apa berita-berita di media itu semua adalah profokasi om ?
ini terlihat seringkali bagaimana polda jateng
tampak senang menggunakan cara-cara pemaksaan
yang justru akan menurunkan citra dan wibawa ,
kepolisian secara keseluruhan,
sayang sekali kapolda-nya yang kelihatannya terpelajar itu ,
lebih senang menggunakan cara-cara kekerasan.
salambambangsulisto mo.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-06 Terurut Topik halim hd
dari beberapa cerira di beberapa daerah, biasanya soldad
dan pemuka organisasi agama yang ngompori, lalu ditangani
oleh warga, dalam pembunuhan itu.
misalnya di yogyakarta bagian selatan, wonosari, lalu di wonogiri
(daerah solo). ada suatu cerita yang saya dengar langsung dari
seorang soldad: kehabisan peluru, pake pedang, lalu golok, itu
di bali.





From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 5, 2009 10:34:14 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

  
Saya tidak tahu yang terjadi di Jawa tetapi yang di Sumatera pembunuhan anggota 
PKI tidak dilakukan oleh tentara tetapi lebih banyak oleh sipil. Sipil 
bertindak bengis sedemikian itu pun punya sebab: Puncak kebencian terhadap 
anggota PKI yang sering menonjolkan diri sebagai orang-orang revolusioner 
apalagi bagi pihak yang berdarah biru PKI itu mirip dengan anjing yang 
ngeces melihat sawah atau ladang yang siap dibagi-bagi berdasarkan 
undang-undang lanreform sehingga pantas dihabisi. Pelru diingat bahwa pada 1949 
si Sumut pernah terjadi revolusi sosial yang banyak menyembelih kaum raja-raja 
yang dituding menjadi antek-antek NICA/Belanda.

Di samping itu provokasi dari pemuka agama juga membuat sipil lebih berjihad. 
Seperti yang saya tulis sebelumnya, gembong PKI di tempat saya tidak terkubur 
secara wajar karena beberapa kali dibongkar-malam oleh masyarakat.

Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China

2009-10-05 Terurut Topik halim hd
anda benar. di negeri asia timur dan tenggara, mungkin wc-kamar mandi yang baik
adalah: jepang, korea selatan, singapura, taiwan dan thailand. negeri lainnya, 
di bawah
standard.





From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sun, October 4, 2009 7:31:08 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya  was Re: Sosialisme Gaya China

Tanpa bermaksud menjelek-jelekkan tetapi th 97 ketika saya berkunjung ke 
Beijing maka sewaktu melakukan tour ke Tembok Cina, di tengah jalan kami makan 
di restoran yang lumayan besar. Makanannya sih enak2, tetapi sewaktu numpang ke 
WC, joroknya luar biasa sampai saya mau muntah. Itu pengalaman saja!

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya was Re: Sosialisme Gaya China

2009-10-05 Terurut Topik halim hd
gak jelas, roni. apa anda maksudkan bahwa ada korelasi kuat
antara kemajuan di cina dengan para perantaunya? terutama
pedagangnya atau pengusahanya? mungkin benar. tapi, saya
kira itu baru belakangan setelah deng xiao-ping membuktikan
konsep pembangunannya. sebelumnya, siapa mau mempertaruhkan
kapitalnya dalam sikon politik yang gonjang ganjing dan tidak jelas? 
satu hal lagi, tidak semua cina perantau merasa terikat dengan 
tanah leluhurnya.
yang perlu kita lihat dengan program deng adalah pendidikan
jangka panjang yang berhasil; kepemimpinan yang relatif kuat
dan berhasil; sumber daya manusia yang murah dan pasar yang
besar. 
di negeri ini, di nusantara; pendidikan amburadul, gak ada konteks
dengan dunia industri; kepemimpinan yang kuat ditangan seorang
namun tak konsisten dalam kaderisasi; su\dm dan pasar mirtip cina.
tapi, dua hal yang jelas, pendidikan dan kepemimpinan politik yang
visioner.
hhd.






From: Roni roni_febria...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 3, 2009 10:52:04 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mau nanya  was Re: Sosialisme Gaya China

  
Ass Wr Wb,
Sepertinya kerja keras karena kesulitan jadi modal awal China (apalagi saat di 
jajah Jepang ) dan kepercayaan diri serta kemadirian tidak harus tergantung 
pada bangsa lain negara superpower sekelas AS ato Soviet sekalipun membuat 
mereka bisa maju dan yang tidak kalah semangat kebersamaan dan solidaritasnya  
sangat kuat mungkin wujud sederhana dari sosialisme apalagi saat dirantau  ( 
hampir di semua negara ada China Town ) .Ada pepatah bilang belajarlah walau ke 
negri China .

Wassalam


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

2009-10-05 Terurut Topik halim hd
dengan kata lain, sebenarnya penamaan jawa bersifat
kolonial. sedangkan cina masih jelas, karena ada suku
yang mendirikan kerajaan di daratan cina yang mendaku
sebagai kerajaan yang paling berkuasa. dan pandakuan
itu, kembali lagi, ditekankan oleh perspektif kolonial,
dalam hal ini inggris.





From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 3, 2009 7:38:58 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

  
Dalam hal ini pengertian Jawa lebih mengacu kepada tempat/nama pulau
sekarang yang dulu jadi pusat kerajaaan karena belum jelas pada waktu
jaman wangsa syailendra mereka sendiri menyebut dirinya orang apa atau
malah aslinya dari mana. Seperti kalau kita menyebut-nyebut China
sekarang pun kan nama bangsa China baru muncul belakangan saja dan
bukan lahir pada jaman Cheng Ho.
SH


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-05 Terurut Topik halim hd
benar, bung. di kota serang, banten, ketika salah satu tokoh
PR (pemuda rakyat) dan gerwani ditangkap, dan rumahnya
mau dibakar oleh suatu organisasi agama, warga menolaknya
dan melawan. dan warga juga menolak melakukan ancaman
serta aksi fisik kepada yang dituduh. 
sementara itu, organisasi agama beserta anggotanya melakukan
tindakan fisik, memukuli sepanjang jalan kepada yang dituduh,
dari kampung ke kodim.





From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 3, 2009 7:10:16 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

  
Dalam film 40 years of silence yang baru sy tonton, tidak demikian.
Masyarakat --tidak secara alamiah-- membantai rekan atau tetangganya sendiri.
Ada pengorganisasian sistematik, melalui mobilisasi yang dikelola army.
Pembantaian di suatu lokasi, hanya berlangsung ketika gerakan army tiba di 
lokasi tersebut.
Pembantaian di Bali, yang menjadi argumen dasar film ini, mulai berlangsung 2 
bulan setelah peristiwa, tepatnya ketika army hadir di sana.
Masyarakat dibuat ketakutan dengan cara penguasaan media massa, yang boleh 
siaran hanya corong-corong Army saja.
Army membentuk focal-focal point (seseorang yang ditunjuk/kepala desa/kepala 
RT, dsb) di tiap-tiap desa.
Masyarakat yang ketakutan datang pada focal-focal point tersebut, dan minta 
tolong agar jangan dimasukan dalam daftar bunuh. \
Focal-focal point itu memberi petunjuk pada mereka, kalau kamu tidak mau 
dibunuh, bunuhlah si ini dan si itu, maka kamu akan selamat.
Jadi bagi masyarakat situasinya adalah: Membunuh -- atau -- dibunuh.
Pembunuhan dilakukan oleh masyarakat untuk keselamatan dirinya dan keluarganya 
sendiri.
Setiap raid pun ditemani Army, seperti yang disaksikan oleh saksi dalam 
dokumenter ini:
Sejumlah anggota masyarakat mengiringi tank/kendaraan Army menyatroni perumahan 
sambil menjadi guide.

Juga secara nasional, ada isu yang disebar: 
Selama itu obyektif PKI adalah mengubah kepemilikan tanah dari tuan-tuan tanah 
menjadi milik masyarakat.
Hanya saja, kebanyakan tuan-tuan tanah itu adalah pemimpin-pemimpin / tokoh 
agama dan/atau masyarakat.
Sehingga gampang saja untuk menyiarkan propaganda bahwa yang diserang PKI 
adalah agama-nya. 

Thx.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang

2009-10-05 Terurut Topik halim hd
yang menarik semua kamar hotel sarangan dikunci oleh polisi;
dan hotel dikepung oleh ratusan polisi dan beberapa mobil; dan
komentar beberapa jurnalis membuat ketawa publik yang nonton
disekitar: polisinya lebih banyak puluhan kali lipat ketimbang peserta
pertemuan nasional golput!!





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 3, 2009 5:38:09 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kongres Golput Radikal Dilarang

  
Laporan wartawan KOMPAS Sonya Helen Sinombor

http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/03/ 16572224/ Kongres.Golput. 
Radikal.Dilarang

SOLO, KOMPAS.com - Dinilai kegiatannya sarat provokasi, Kepolisian Kota Solo 
melarang Dewan Pengurus Nasional Persaudaraan Golongan Putih Indonesia 
(Persatindo) menggelar Pertemuan Nasional atau Kongres Kaum Golongan Putih 
Radikal Revolusioner IV, berlangsung di Kota Solo, Jateng.

Rencananya, kongres ini berlangsung selama dua hari, Sabtu (3/10) hingga Minggu 
(4/10) di Hotel Sarangan Jalan Slamet Riyadi Solo. Sesuai jadwal seharusnya, 
kongres ini telah dimulai Sabtu siang, pukul 13.00. Namun, hingga pukul 15.00 
kongres tak kunjung dimulai, menyusul larangan dari Poltabes Solo.

Penanggungjawab kongres, Sri Bintang Pamungkas menyesalkan dan mempertanyakan 
sikap kepolisian Solo yang dinilainya, terlalu mengada-ada, karena pihaknya 
sudah mengirim surat pemberitahuan kepada Kepala Kepolisian Negara RI sejak 
tanggal 29 September 2009, dengan tembusan Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan 
Poltabes Solo.

Pihak Poltabes Solo menyatakan kegiatan ini dilarang, selain karena tema 
kegiatan bersifat provokatif, panitia tidak mengantongi surat tanda terima 
pemberitahuan. Spanduk-spanduk yang dipasang provokatif, ujar Kasat Intelkam 
Poltabes Solo Komisaris Jaka Wibawa.

Menanggapi alasan polisi, panitia penyelenggara menyatakan alasan polisi 
melarang mereka tidak jelas, karena sebenarnya prosedur sudah dilalui panitia. 

Karena kegiatan ini sifat nasional kami sudah mengirim pemberitahuan kepada 
Kapolri, yang di daerah hanya tembusan.Yang jelas kami sudah lakukan sesuai 
prosedur. Soal STTP itu hanya akal-akalan polisi saja, karena kami tidak harus 
mengambil STTP tersebut, kata Sekretaris Jenderal DPN Persantindo, Muhammad 
Dadang Iskandar. Hingga petang, puluhan polisi berjaga di Hotel Sarangan dan 
sekitarnya.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-05 Terurut Topik halim hd
suatu ieologi atau kepercayaan yang secara terus menerus ditanamkan
dan tak pernah dilihat dari sisi lain akan menciptakan suatu bentuk sikap, 
cara berpikir yang menganggap dirinya benar. di luar itu, semuanya salah,
keliru, dan bahkan perlu dibasmi.
dalam benak kita terdapat hippocampus, tempat di mana pengetahuan
ter/di-simpan, di situ pula pengetahun itu dibentuk strukturnya melalui 
indoktrinasi. dalam konteks militer atau para-militer, sejak awal mereka
dibentuk ke arah itu, dan lalu pada tahun 1960-an, perkembangan dari
jenis kimiawi yang dihasilkan ketika menjelang perang dunia kedua, yakni
sejenis methamine yang bahasa populernya mets yang biasa digunakan
oleh militer, di soviet, di jerman, amerika ketika mereka melakukan suatu
invasi atau operasi.
kabar burung banyak operasi militer indonesia di wilayahnya sendiri 
menggunakan mets atau sejenisnya, untuk menimbulkan keberanian,
menghilangkan rasa bersalah dan juga daya tahan. saya dengar, konon
sebagian dari operasi khusus pada tahun 1998, provokator juga
menggunakan ini, dan memberikan mets kepada warga yang sudah
dididik oleh mereka, khususnya preman di wilayah solo.
hhd.





From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sun, October 4, 2009 7:53:03 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

  
Bung Verdi Adhanta,
 
Pertanyaan mendasar atas peristiwa tersebut masih belum terjawab, yaitu: 
mengapa Militer bisa tiba - tiba menjadi begitu bengis, tidak punya 
perikemanusiaan, sehingga dengan senang hati memprovokasi masyarakat untuk 
melakukan pembantaian? ??
Celakanya peristiwa tersebut dinyatakan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, 
dimana silanya antara lain berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang 
adil dan beradab, dan sebagainya.
Tuhan dan Kemanusiaan dijadikan alasan pembenar untuk melakukan pembantaian 
keji.
Padahal kan selama ini selalu dikumandangkan bahwa TNI itu berasal dari rakyat 
dan berjuang juga untuk rakyat.
Tetapi mengapa tiba - tiba bisa begitu bengis???
Apakah ini memang merupakan ciri khas TNI atau ciri khas Tentara pada umumnya, 
bila punya kesempatan untuk membantai masyarakat tak berdaya, akan dilakukan 
dengan segala suka cita, kegembiraan dan senang hati???
Kalau saya melihat film perang, baik Perang Dunia ke II, Perang Vietnam, Perang 
Irak dan perang - perang lainnya yang ada di dunia, selalu digambarkan bahwa 
Tentara itu, walaupun dalam keadaan terjepit sekalipun, walaupun nyawanya 
terancam, sisi kemanusiaannya tetap menonjol.
Mereka selalu berupaya untuk tidak menjadi jagal kemanusiaan.
Bila ada rekannya atau komandannya cenderung bertindak sebagai jagal, mereka 
akan menuntut yang bersangkutan ke Pengadilan Militer.
Ini saya baca banyak terjadi di Perang Vietnam, sehingga banyak dari para 
pelanggar kemanusiaan tersebut yang dihukum penjara sampai belasan tahun.
Bahkan dalam kasus pembantaian penduduk di desa Maelay (sory, saya lupa nama 
persisnya), diberitakan seluruh pasukan AS saat kembali ke pangkalan dalam 
keadaan setengah gila dan stres. Rasa kemanusiaan yang ada didalam diri para 
Tentara Amerika, menolak keras tindakan pembantaian tersebut.
Padahal korbannya cuma puluhan orang.
Lha di Indonesia korbannya sampai ratusan ribu, bahkan jutaan orang, tidak 
terdengar ada aparat TNI yang menjadi gila akibat peristiwa pembantaian 
tersebut.
 
Kasus ini kan mirip kasus pembantaian masyarakat Kamboja oleh pasukan Khmer 
Merah.
Masyarakat Kamboja yang pada dasarnya sopan, ramah dan rendah hati, bisa 
berubah menjadi sangat bengis ketika diberi kewenangan untuk menentukan nasib 
masyarakat lain yang tidak berdaya.
Kata para psikolog sih, itu akibat sikap masyarakat Kamboja yang sopan, ramah 
dan rendah hati bukan keluar dari jiwanya yang bersih dan ikhlas, tetapi akibat 
keterpaksaan belaka karena tekanan dari masyarakat adat mereka.
 
Kalau memang tindak pembantaian tersebut merupakan watak dasar dari TNI, maka 
kasus pembantaian tersebut setiap saat bisa saja terulang kembali, bila TNI 
memiliki kesempatan untuk melakukannya.
Untuk mencegah agar kasus pembantaian tersebut tidak terulang lagi, maka para 
ahli sejarah Indonesia harus bisa meluruskan peristiwa tersebut dan seluruh 
masyarakat sipil harus berupaya sekuat tenaga agar TNI tidak memiliki peluang 
sama sekali untuk melakukan pembantaian terhadap warganya, apapun alasannya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

2009-10-02 Terurut Topik halim hd
saya lupa ahli sejarah dan arkeologi dari malang, mereka
punya sumber yang nampaknya sahih, menyebut kuthai
dari sumber penulis cina. jadi, jauh sebelum kuthai islam.





From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 2, 2009 9:10:49 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

  
Silahkan ditambah pak, sharing informasi lebih banyak.

Kerajaan-kerajaan paling tua di Indonesia, Kantoli di Jambi pada abad 5M, Kutai 
Martadipura (Mulawarman) di Kalimantan pada abad 4M, Tupo dan Koying di Jambi 
pada abad 3M, dan Salakanagara di Jawa barat, abad 2M, (Dewawarman) .

Tidak banyak yang bisa dikatakan karena minimnya interaksi dan/atau catatan 
sejarah. Seluruhnya hanya berdasarkan tulisan-tulisan sepintas dari dokumen 
China dsb. Sejarawan menetapkan nama Kutai, contohnya, diambil dari catatan 
Nagarakartagama terhadap Kute, hanya karena disebut bahwa di sana adalah 
tempat Mulawarman berkuasa, yang sebenarnya dimaksud Kute itu adalah Kutai 
Kertanegara (Kutai islam). Tapi prasasti ketujuh buah prasasti Yupa (abad 4M) 
yang mencatat nama-nama penguasa Kutai tidak menyebut nama Kutai atau Kute 
sebagai nama kerajaan setempat.

Demikian juga dengan yang lain, Koying disebut dalam dokumentasi K'ang-tai dan 
Wan-Chen dari dinasti Wu (228-380 Masehi). Salakanagara yang didirikan oleh 
seseorang bernama Aki Tirem dari catatan India. Dsb. Info dan situs untuk 
Kutai sudah hancur karena pertambangan di kalimantan. Dan situs kampung Buni 
Bekasi yang sempat membuat heboh karena penemuan benda-benda emas peninggalan 
Salakanagara sudah habis dijarah. 

Ya begitulah, kalau negara terlambat mengapresiasi sejarahnya (atau 
pra-sejarahnya? ) sendiri. 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

2009-10-02 Terurut Topik halim hd
rasanya anda benar, bung verdi; sriwijaya lebih de-centring,
sedangkan majapahit centring, dan hegemonik (jika pake 
istilah sekarang). mungkin juga sriwijaya yang lebih dikenal
sebagai pusat p[endidikan buddhis itulah bisa membingkai
berbagai daerah dalam suatu kerangka sriwijaya. sedangkan
majapahit dengan gajah mada yang sangat obsesif kepada
keinginan anaknya, hayam wuruk, melihat suatu daerah
sebagai potensi dagang dan politik yang perlu ditaklukan.
dan satu catatan yang mungkin menarik seperti yang pernah
ditulis oleh prof. slamet mulyana - kalau nggak salah - betapa 
kuat hubungan antara hajah mada dengan hayam wuruk, 
karena ada hubungan darah, hayam wuruk, ayam jago
muda itu, adalah anaknya gajah mada.





From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 2, 2009 8:02:22 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

  
 =
Yang lebih menarik adalah bangsa yang merasa memiliki Srivijaya itu
berasal dari berbeda-beda ras/etnik, Ini pertanda bahwa raja-raja
Srivijaya punya konsep kenegaraan yang lebih bisa diterima oleh banyak
suku sementara Majapahit betul-betul gayanya asli Jawa.
 = ===

Boleh info tentang konsep kenegaraan Srivijaya pak? Sy blum punya infonya.

Setahu sy hubungan internasional yang dicapai Sriwijaya adalah karena 
karakteristik maritim/perdagangan kerjaan tersebut. Posisi port Sriwijaya yang 
menjadi tempat sandar kapal-kapal China dan India memungkinkannya menjadi 
tempat transit bagi scholar/pilgrim yang akan ke India.

Sriwijaya juga tidak hancur karena Majapahit, tapi lebih karena mulai tahun 
1000an, armada Cina mulai menjadi masif, dan ada pembukaan trade-route baru ke 
western hemisphere. Perdagangan sumber daya punya saingan baru, dan karena 
Sriwijaya murni mengandalkan maritim, ini menjadi pukulan berat, dan trend 
perdagangan internasionalpun berubah. 

Ini menyebabkan decline kekuatan Sriwijaya. Ketika Majapahit datang Srivijaya 
hampir dibilang tidak punya apa-apa lagi, terutama setelah sedimentasi di 
sungai Musi semakin tinggi dan akhirnya memutus jalur air kerjaan tersebut 
terhadap kemampuan Seafare. Adapula kebangkitan kerajaan baru di Sumatara 
Selatan yang punya jalur Seafare lebih menguntungkan.

  
Itulah kenapa
sebabnya keturunan Srivijaya tidak pernah bisa dimusnahkan oleh para
penguasa Majapahit. Sebagai contoh kononnya ketika Kerajaan Srivijaya
yang berpusat di Sumatera dimusnahkan oleh Majapahit, maka salah
seorang keturunan rajanya yaitu Parameswara sempat lari ke Temasek
(Singapura sekarang) dan kemudian pindah ke wilayah Semenanjung Malaka
mendirikan kerajaan Malaka.
 = =

Prameswara lari ke Tumasik karena ingin keluar dari kekuasaan Majapahit, tapi 
belum lama di Tumasik, posisinya terancam oleh kekuatan Siam, bukan Majapahit. 
Ia pindah ke Malaka dan mendapat dukungan dari China, itu mengapa Majapahit 
tidak menyeberang ke Malaka. 

Perlu diingat bahwa posisi China kuat bukan karena kekuatan militernya (yang 
tentunya sangat formidable), tapi karena penguasaan mereka terhadap trade route 
pada saat itu, dan begitu pentingnya trade goods yang dimuat kapal-kapal China. 
Rempah-rempah dari Maluku juga dipasarkan dengan kapal-kapal China. Jadi China 
memegang kunci terhadap Seafare yang menjadi sebuah bottleneck yang tidak bisa 
ditolak oleh Majapahit. 

 = =
Yang menarik disini adalah Srivijaya yang dikenal di Thailan adalah Srivijaya 
Jawa dan bukan Sumatera.
Apakah ini rancu atau membingungkan? Tidak! Karena dalam sejarahnya
salah seorang keturunan Wangsa syailendra dari kerajaan Mataram Kuno
berkawin dengan puteri raja Srivijaya. Ketika Wangsa syailendra
dikalahkan wangsa Sanjaya maka keturunan keluarga wangsa syailendra
yang punya tali persaudaraan dengan raja-raja Srivijaya lari ke
Srivijaya. 
 = =

Sy tak pernah baca tentang bukti-bukti untuk menyebut bahwa Wangsa Syailendra 
adalah orang Jawa, atau Sumatra. 
Bagaimana Wangsa Syailendra ada di Jawa pada abad 8 tidak banyak diketahui asal 
muasalnya.
Seperti pernah sy post, sejarawan Purbacaraka menolak adanya dinasti Sanjaya, 
karena Sanjaya sendiri adalah wangsa Syailendra.
Jadi, Sanjaya pun belum tentu juga orang Jawa, atau orang Sumatra.

Ada ambiguasi yang pernah sy obrol dengan teman yang salah mengerti: yang 
disebut Wangsa, itu bukan berarti Bangsa. Maksudnya, sebuah Wangsa hanyalah 
sebuah Dinasti yang memerintah. Jadi, Wangsa Syaliendra di Jawa, bukanlah 
menyebut sebuah masyarakat yang hidup di Jawa, tapi sebuah dinasti yang 
memerintah di Jawa. Jadi Wangsa Syailendra, walaupun memerintah di Jawa, belum 
tentu juga orang Jawa, walaupun mungkin juga begitu.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-02 Terurut Topik halim hd
ada info anyar, hehehe, dari ikranegara, yang katanya
dokumen gilchrist itu dibikin di cekoslovakia. gak tahu
dari mana sumbernya. 





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 2, 2009 7:38:13 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

  
lalu di periksa ulang dengan pidato Soekarno
setelah 11 Maret yang juga disimpan di arsip nasional
maka, gambaran itu semakin jelas dan saya yakin itu tidak
lepas dari kata Perang dingin, The New Emering Forces
Gilhrist, CIA, dan Soewarto


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

2009-10-02 Terurut Topik halim hd
dan jayakatwang diperdaya oleh raden wijaya
dengan cara mengadu pasukan dari daratan
cina itu. dan dari situlah cikal bakal majapahit
muncul.





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 2, 2009 7:15:34 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

  
Mas Verdi, terima kasih.

sbg tambahan, Kertanagera dilengserkan
oleh Jayakatwang karena ambisinya untuk
menguasai Kedah dan Kelantan dengan
mengirim semua pasukannya sehingga
pertahanan istana lemah. Pada saat itu
Jayakatwang memanfaatkan kelemahan itu.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kebudayaan dan Pendidikan, Akar Masalah yang Berlarut

2009-10-02 Terurut Topik halim hd
maka perlu kembali kepada pijakan utama makna dari
khasanah senibudaya itu, apa yang utama. jika ada sisi
lain dari kehidupan khasanah itu menghasilkan uang, 
memang bukan masalah. tapi, realitas dari komersialisasi,
seperti yang anda temui.
saya tidak menolak pasar, saya juga tidak menolak kaitan
antara khasanah senibudaya dengan uang. tapi dari
pengalaman kita dihadapkan bahwa komersialisasi yang
terjadi di sekitar kita membuat khasanah itu diperlukan
semena-mena. dan ironisnya justeru oleh mereka yang
menepuk ikut mensukseskan dunia pariwisata.
lihatlah khasanah lembah baliem, tenun lombok, flores,
dan banyak lainnya, akibat komersialisasi, banyak agen
tak peduli lagi kepada pelacakan, dan yang diincar hanya
bagaimana menghasilkan uang. muncullah plageriarisme
dangkal. 
seandaianya saja, yaaa, sekiranya saja komersialisasi
itu mendorong sikap kritis dan kompetisi yang diterapkan
melalui kurasi dan sikap jujur, mungkin karya atau khasanah
itu akan berkembang dengan baik. tapi, sekali lagi, realitas
bicara soal lain. 
anda bisa melihat bagaimana dengan seenaknya saja 
pemalsuan patung, keris, dan benda-benda lain. dan itu
akibat komersialisasi tanpa etik. jadi, soalnya adalah
prinsip dasar: etika dan komitmen moral pengelola dan
siapapun juga kepada khasanah senibudaya.





From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 1, 2009 6:45:16 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kebudayaan dan Pendidikan, Akar  
Masalah yang Berlarut

  
Pada intinya orang jangan menolak sisi komersial dari budaya atau merasa
kikuk atau tabu bicara komersial berdampingan dengan budaya . Karena tidak
bisa dihindari secara alami budaya itu sendiri dalam hal tertentu memang
bisa memiliki daya tarik komersial. Ini namanya nilai lebih/ nilai
tambah dari budaya kalau bisa begini.Yang tidak wajar adalah kalau
budaya mengalir semata-mata karena distir oleh tuntutan/tuntunan/ pesanan
komersial. Ini namanya budaya imitasi, atau paling tidak sintetik karena
tanpa roh.

Kalau disuatu wilayah suku pedalaman tertentu ada acara ritual yang bisa
mengundang perhatian banyak pelancong luar negeri untuk melihatnya, maka
adalah bodoh kalau kalau kita tidak bisa mengkomersialkan kehadiran
pelancong yang mau menonton acara ini. Tapi yang tidak wajar misalnya kalau
kemudian acara ritual dipermak habis-habisan dengan motivasi hanya sekedar
supaya lebih atraktif kelihatannya.
Jadi ibarat magnet dan gaya magnet, yang dikomersialkan adalah getaran gaya
magnetnya dan bukan menjual magnetnya itu sendiri.
SH


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

2009-10-02 Terurut Topik halim hd
sependek pengetahu saya, penyebutan jawa mulai sejak
jaman kolonial. majapahit tidak menyebut dari jawa. jadi,
tafsir sejarah yang belakangan mengaitkan majapahit dengan
jawa yang membuat bias perspektif.
tapi, saya setuju bahwa hegemonik majapahit terjadi di
nusantara.





From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 1, 2009 11:54:01 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

  
Kalau Majapahit memang dianggap sebagai kerajaan asli Jawa.
Kekuasaannya diluar Jawa dianggap orang hanya sebagai bentuk
pendudukan penguasa bangsa asing. Jadi orang Malaysia atau orang
Kamboja tidak pernah menganggap Majapahit sebagai kerajaan
nenek-moyang dia sekalipun Majapahit pernah bercokol disitu. Ini yang
membedakannya dengan Srivijaya karena Srivijaya paling tidak sedikit
banyak diklaim dan dihormati oleh 3 negara sebagai bagian dari sejarah
masa silam nenek moyangnya, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Yang lebih menarik adalah bangsa yang merasa memiliki Srivijaya itu
berasal dari berbeda-beda ras/etnik, Ini pertanda bahwa raja-raja
Srivijaya punya konsep kenegaraan yang lebih bisa diterima oleh banyak
suku sementara Majapahit betul-betul gayanya asli Jawa. Itulah kenapa
sebabnya keturunan Srivijaya tidak pernah bisa dimusnahkan oleh para
penguasa Majapahit. Sebagai contoh kononnya ketika Kerajaan Srivijaya
yang berpusat di Sumatera dimusnahkan oleh Majapahit, maka salah
seorang keturunan rajanya yaitu Parameswara sempat lari ke Temasek
(Singapura sekarang) dan kemudian pindah ke wilayah Semenanjung Malaka
mendirikan kerajaan Malaka.
Adapun Thailand khususnya Thailand selatan pernah dikuasia Srivijaya
dari abad ke-8 sampai abad-13. Yang menarik disini adalah Srivijaya
yang dikenal di Thailan adalah Srivijaya Jawa dan bukan Sumatera.
Apakah ini rancu atau membingungkan? Tidak! Karena dalam sejarahnya
salah seorang keturunan Wangsa syailendra dari kerajaan Mataram Kuno
berkawin dengan puteri raja Srivijaya. Ketika Wangsa syailendra
dikalahkan wangsa Sanjaya maka keturunan keluarga wangsa syailendra
yang punya tali persaudaraan dengan raja-raja Srivijaya lari ke
Srivijaya. Nah dari sinilah saya menduga darah campuran
Srivijaya-Syailendr a kemudian melanglangbuana sampai kewilayah
Thailand untuk mengukuhkan kekuatan Srivijaya dan menularkan budaya
sampai ke Thailand. Wangsa syailendra sangat tinggi budayanya terbukti
bisa membuat candi Borobudur yang agung. Keahlian mengukir inilah yang
membuat Srivijaya dari syailendra terkenal di Thailand, termasuk seni
tari dan gambelannya. sebab itu beberpa seni tari dan gambelan di
Thailand hampir mirip dengan jawa.
SH


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] malaysia lg malaysia lg...

2009-10-02 Terurut Topik halim hd
ada banyak titik temu jenis makanan di berbagai negeri
di asia tenggara. setiuap suku, setiap bangsa bisa dan
dapat melakukan klaim.
tapi, yang utama, adalah bagaimana menjaga kualitas.
yang sering membuat saya sedih adalah banyak warung
dan keluarga yang dulu piawai dan kondang karena mengelola
berbagai jenis makanan lokal, misalnya di banten-serang, kini
kian punah. mereka ada juga yang masih melanjutkan. tapi,
kualitasnya kian menurun. bayangkan untuk hal-hal yang
nampak kecil namun prinsipiil saja begitu banyak keluarga
lalu meninggalkannya. contohnya pembungkus untuk sate
bantdeng dari banten yang kondang itu, kini dibungkus
oleh kertas. 
tapi, di beberapa daerah masih saya temui warung dan
keluarga yanag selama 30-an tahun dengan kualitas yang
yahuud. dari merekalah kita bisa berharap makanan lokal
tetap terjaga.
yang ironis, instansi yang mengurusi soal itu, pariwisata,
lebih melihat sesuatu dengan perspektif glamour. lihata
saja informasi mereka; tak pernah menunjuk warung
seperti di solo yang begitu banyak, demikian juga kota
dan daerah lainnya.
singkat kata, yang perlu kita tegaskan, kita berhadapan
dengan warga dunia yang ingin tahu dan rasa ingin tahu
itu bukan sekedar singgah. tapi, pelacakan kepada hal
yang lebih hakiki: melalui makanan kita bertemu dan
menganggap sebagai warga dunia yang saling mengenal
melalui lidah; dan lidah inilah yang perlu dijaga melalui
kualitas, mutu.





From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 2, 2009 5:47:41 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] malaysia lg malaysia lg...

  
Masakan ini hampir semuanya ada di Sumatera. Karena dulu belum ada batas 
geopolitik yang seperti sekarang, apa yang ada di Sumatera pasti ada juga di 
Malaysia. Wajar kalau mereka juga mengakui makanan-makanan ini sebagai makanan 
asli (atau apalah namanya) mereka teristimewa mereka yang keturunan suku-suku 
yang berasal dari Hindia Belanda atau kerajaan-kerajaan yang pernah ada dulu di 
wilayah NKRI sekarang.

Rendang juga bermacam-macam nama dan rasanya dan RENDANG PADANG merupakan salah 
satu di antaranya. Tempoyak di Sumbagsel disebut joruk di daerah saya 
(Tapsel), lalu apakah harus diperdebatkan makanan yang terbuat dari durian yang 
masuk angin dan takberharga (sudah kehilangan kandungan alkoholnya) dan yang 
diasamkan ini milik suku mana? Di Sumatera Timur ada namanya lauk yang disebut 
pajri yaitu nenas yang dimasak dengan gula merah ditambah kecap dan dibumbui 
dengan cengkel disebut sebagai lauk dari suku Melayu dan ini merupakan lauk 
yang harus ada di setiap perhelatan. Demikian juga dengan acar timun dengan 
pelumur yang terbuat dari kacang yang digiling ditambah irisan bawang merah dan 
perasan asam jeruk yang juga khas Melayu. Di Medan banyak kita jumpai restoran 
yang beranak-etiket masakan padang/melayu yang menghidangkan masakan yang 
biasa disajikan di daerah Sumbar dan Sumatera Timur (dan Malaysia tentunya) dan 
belum pernah saya jumpai
Indonesia/Malaysia . Jadi masakan itu merupakan milik suku tertentu dan yang 
diakui oleh Malaysia sebagai milik mereka tentu saja benar karena di sana pasti 
ada keturunan segala suku yang ada di Indonesia. Di Medan tidak dikenal 
martabak telor alih-alih martabak keling karena mayoritas penjualnya ialah 
mereka yang berasal dari suku Keling [suku berkulit hitam yang berasal dari 
India Selatan (Madras)] atau martabak mesir jika disediakan oleh kedai yang 
dimiliki oleh suku Minangkabau.  Karena selama ini suku-suku yang sudah biasa 
memakan terasi atau blacan tidak penah saling mengakui makanan itu milik 
suku mana, mengapa kita mempertentangkan itu termasuk Malaysia dan ini termasuk 
Indonesia?

Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

2009-10-02 Terurut Topik halim hd
lhooo, kata media seeh SBY yang mau mengungkapkannya;
nggak tahu, selanjutnya bagaimana. kita harap saja penelitian
soal itu bisa terbuka bagi para sejarawan kita. 





From: Jaka Santika jakasant...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 2, 2009 1:34:20 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 September 1965 - 2009

  
Ini baru Katanya belum Nyatanya bahwa seorang staf pusat dokumentasi 
nasional menemukan surat perintah 11 maret yang asli. 
Dan lagi kalaupun benar2 ada apakah bakal ada yang berani atau boleh 
mempublikasikan? 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas

2009-10-01 Terurut Topik halim hd
menarik, diantara rentetan waktu itu, kenapa
kerajaan kutai di kalimantan timur tak disebut?
padahal, menurut penulis cina, kutai adalah kerajaan
yang mempunyai ibukota,  yang oleh penulis cina dianggap
kota besar. itulah mkanya mereka menyebut kutai.





From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 1, 2009 1:51:52 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bekas Sriwijaya tidak jelas



Sejarah Indonesia:

http://yomi. mobi/egate/ Timeline_ of_Indonesian_ history/a

Prehistory
Early kingdoms
Tarumanagara (358-723)
Srivijaya (7th to 13th centuries)
Sailendra (8th to 9th centuries)
Sunda Kingdom (669-1579)
Mataram Kingdom (752-1045)
Kediri (1045-1221)
Singhasari (1222-1292)
Majapahit (1293-1500)
The spread of Islam (1200-1600)
Malacca Sultanate (1400-1511)
Sultanate of Demak (1475-1518)
Aceh Sultanate (1496-1903)
Sultanate of Banten (1526-1813)
Mataram Sultanate (1500s to 1700s)

Sejarawan mengambil kesimpulan bahwa Sriwijaya berpusat di Palembang terutama 
berdasarkan tulisan pendeta China I-Tsing. dan prasasti Kedukan Bukit (Kedukan 
bukit inscription) . Prasasti ini berbentuk batu ukuran 45 x 80 cm, ditemukan 
di salah satu cabang sungai Musi.

Sistem feodal, dimanapun, umumnya berangkat dari kerajaan kecil. Dalam dark 
ages Eropa, misalnya, sebuah kerajaan adalah sebuah townhall dengan sebuah 
lumbung/penyimpanan sumber daya (hasil tanam, ternak, kayu, dsb) dan sejumlah 
penduduk. Ini mirip dengan sistem Desa. Karena itu, walaupun ada bukti-bukti 
yang mendukung kesimpulan atas tahun tertentu berdirinya sebuah kerjaan, bukan 
berarti tidak ada organisasi pemerintahan sebelumnya, dan bukan berarti wilayah 
tersebut nihil secara sosio-kultural. Contoh, gamelan dalam dokumentasi Jawa 
sudah ada sejak tahun Saka 167 (230 Masehi), jauh sebelum Majapahit.

Juga, tampak ada generasi dalam generasi kerajaan di Indonesia

Tarumanegara - tahun 358 - 700

Sriwijaya - tahun 700-
Sailendra - tahun 800-
Sunda - tahun 669-
Mataram - tahun 752-

Kediri - tahun 1045 - 1221

Singasari - 1222-
Majapahit - 1293-

Duluan yang mana? Tidak terlalu penting dalam konteks Indonesia. Karena 
Indonesia bukanlah Sriwijaya ataupun Majapahit. Bukan ruang saja yang 
memisahkan manusia, tapi juga waktu. Indonesia adalah entitas yang berbeda. 
Tidak ada orang Indonesia yang bisa berkhayal bahwa dirinya berembel 
Sriwijaya, Majapahit, atau Tarumanegara . Orang Indonesia adalah orang 
Indonesia. Indonesia yang seperti ini, sekarang. Yang belum banyak menyumbang 
apa-apa.

Jadi, mulailah membuat apa-apa.

http://en.wikipedia.org/wiki/Kedukan_Bukit_Inscription

The text in Old Malay is:
svasti śrī śakavaŕşātīta 605 (604 ?) ekādaśī śu
klapakşa vulan vaiśākha dapunta hiyam nāyik di
sāmvau mangalap siddhayātra di saptamī śuklapakşa
vulan jyeşţha dapunta hiyam maŕlapas dari minānga
tāmvan mamāva yam vala dualakşa dangan ko-
duaratus cāra di sāmvau dangan jālan sarivu
tlurātus sapulu dua vañakña dātam di mata jap
sukhacitta di pañcamī śuklapakşa vulan….
laghu mudita dātam marvuat vanua …..
śrīvijaya jaya siddhayātra subhikşa .
[edit]Translation in Malay Language
The translation in Malay Language is:
Selamat dan bahagia! Dalam Shaka 605, pada sebelas
hari bulan terang dari bulan Waisyakha Baginda naik
kapal mencari untungnya pada tujuh
hari bulan terang dari bulan Jyestha Baginda berangkat
dari muara Tamvan membawa bala dua laksa dengan
... dua ratus pawang di kapal dengan yang jalan kaki seribu
tiga ratus dua belas banyaknya datang di Matajap
suka cita. Pada lima hari bulan terang dari bulan Asada
belayar mudik, datang membuat benua ...
Srivijaya kota yang berjaya, yang bahagia, dan yang makmur!

_


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Lokasi Pemadaman Listrik di DKI dan Tangerang

2009-10-01 Terurut Topik halim hd
ooo, jadi kalau kita-kita mau nggugat perusahaana negara itu
ngimpi, dan menurut pak HS bisa bikin sutris, eeh stress. jika
asumsinya seperti itu, sebenarnya gerakan sipil gagal. salah satu
potensi mpenting yang sangat dirasakan adalah bagaimana
menggugat perusahaan negara yang mestinya melayani karena
kita semuanya bayar; gak gratisan.
tapi, aaa, anda semunya benar; bahwa pengelola perusahaan 
negara itu memang bebal.





From: Rini dewdrops...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 1, 2009 12:09:03 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Lokasi Pemadaman Listrik di DKI dan  
Tangerang

  
jangan mimpi pak. orang PLN saja saat diwawancara hanya bilang minta maaf
atas ketidaknyamanan , bukan atas kerugian.
rini


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rute Kerajaan Majapahit, 650 Tahun Lalu

2009-10-01 Terurut Topik halim hd
gajah mada dan yamin. itu saya dengar sejaka tahun 1968.
cerita yang saya dengar dari guru sejarah, sebenarnya tak
ada patung atau wajah yang jelas yang menggambarkan
gajah mada. jadi, suatu hari, ketika yamin mengunjungi
suatu situs diketemukan sebuah patung wajah. lalu dia
menganggap itulah gajah mada. lalu lahirlah rumor atau
anekdot yang kalau tidak salah dilontarkan oleh purbacaraka,
bahwa patung gajah mada itu garis wajahnya mirip yamin.
dan patung wajah gajah mada itu lalu dijadikan logo
cpm (corps polisi militer).
tapi banyak orang yang menganggap bahwa gajah mada
wajahnya tak jelas. bagi orang malang-gunung-kawi, mbah
yugo itu adalah gajah mada. bagi orang bali, gajah mada
itu setelah turun tahta sebagai mahapatih, pergi ke bali. dan
bagi orang sunda, sebenarnya gajah mada itu dari sunda
yang tersingkir ke jawa timur.
naah, sejarah memang bukan hanya satu sisi, dan makin banyak
perspektif makin baik; dan tentu saja bumbu rumor, bumbu
mitos, legenda dan imajinasi adalah bagian dari sejarah. tanpa itu,
sejarah hanya sebuah rejim.



From: proo...@gmail.com proo...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 30, 2009 7:55:32 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rute Kerajaan Majapahit, 650 Tahun Lalu

Pak Wal, maaf penjelasan anda kayaknya nggak berdasar, dengan menyebutkan bahwa 
wajah gajah mada disesuaikan dengan Mr.Muh. Yamin. Ini sangat mengada-ngada dan 
tidak lucu. Mohon penjelasan yg logis dan sehat!


Tabik. T. Ramadhani.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Penganggur Bergelar

2009-10-01 Terurut Topik halim hd
ada anak kost-kost-an di solo, baru masuk kuliah,
ini taon 1980-an awal, dan solo banyak londo-nya.
suatu hari di angkringan dia lihat ada londo, dan dia
tanya, sampeyan londo yaa? londo itu menjawab:
bukan, saya amrik. dikepala anak kost-kostan itu,
semua bule adalah londo; mung lantaran ada
banyak jenis londo, maka ada londo sing aseli 
ada pula londo plasu.
mung, repotnya, kalou kita ngomong bab mataram,
hehehehe, semuanya ngaku aseli. padahal, nyang
aseli itu cuma susu dari boyolali, nyang saking kreatipnya
bannernya berbunyi: original milk crocodille forget.





From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 30, 2009 7:17:29 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Penganggur Bergelar

  
alkisah,
ada orang asing yang ujian kewarganegaraan
untuk menjadi warga negara Indonesia tidak
lulus gara-gara pertanyaan : apakah Bp tahu
Diponegoro? Lalu Bp itu menjawab:
Diponegoro yang mana

Ini sama dengan anak saya yang diketawain
oleh teman yang bertamu karena ketika dia
berkata akan bertemu Bapak maka anak saya
menjawab Bapak siapa? maskudnya anak
saya menghendaki jawaban lengkap

he he analisisnya terlalu jauh Mas


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dialog Budaya Belum Mencapai Titik Temu

2009-10-01 Terurut Topik halim hd
menarik, dari tetangga sebelah; tengkyu moderator.



- Forwarded Message 
 Dialog Budaya Belum Mencapai Titik Temu


Dialog Budaya Belum Mencapai Titik Temu

Kamis, 1 Oktober 2009 | 03:50 WIB

Mojokerto, Kompas - Dialog budaya antara Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat 
dalam rangka mencari kesepahaman soal latar belakang terjadinya Perang Bubat di 
tanah Majapahit belum menuai kesamaan pandangan. Kedua tim pembahas yang 
terdiri atas ahli sejarah, budayawan, praktisi sejarah, dan kalangan akademisi 
yang bertemu di lokasi sejumlah peninggalan Majapahit di Pusat Informasi 
Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (30/9), hanya 
memutuskan perlunya penelitian lanjutan.

Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, yang hadir pada pembukaan dialog itu, 
mengatakan, sebuah produksi film kolosal yang menggambarkan Kerajaan Majapahit 
untuk sementara ditunda dulu pembuatannya. Salah seorang wakil tim pembahas 
dari kubu Jawa Timur, Prapto Saptono, menyebutkan, masih terjadi silang 
pendapat soal peran Mahapatih Gadjah Mada dalam perang tersebut.

�hAkan diadakan penelitian Situs Bubat. Para penulis Jawa Barat masih 
memojokkan Gadjah Mada. Film tidak boleh dibuat dulu,�h kata Prapto, yang juga 
menjabat sebagai Kepala Seksi Pelestarian dan Pemanfaatan Balai Pelestarian 
Peninggalan Purbakala Jawa Timur.

Sebelumnya, dialog budaya tahap pertama telah diadakan di Kabupaten Purwakarta, 
Jawa Barat, sekitar sebulan lalu, yang juga belum mencapai kesepahaman pandang 
karena baru bersifat pemaparan.

Esais

Sementara itu, menurut budayawan Sunda, Abdullah Mustappa, yang bersama esais 
Jakob Sumardjo dan penulis Eddy D Iskandar tergabung dalam tim Jawa Barat, isu 
Perang Bubat merupakan sesuatu hal yang tetap sensitif hingga kini. �hSensitif 
untuk Jawa Barat karena seperti pihak yang dizalimi dalam (Perang) Bubat. Lebih 
pada masalah psikologis masyarakat,�h katanya.

Menurut Abdullah, dialog budaya itu dilakukan dengan tujuan mengangkat nuansa 
lain di seputar kisah peperangan yang harus terjadi untuk menghilangkan dendam 
serta tidak menimbulkan dendam baru. �hPerang Bubat itu terus aktual dan 
seperti baru terjadi kemarin,�h kata Abdullah mengenai perang yang terjadi pada 
abad ke-14 sekitar tahun 1357 tersebut.

Menurut Dede, hasil dari dialog budaya soal Perang Bubat diharapkan dituangkan 
dalam bentuk tulisan, seperti buku dan sejumlah karya sastra, ataupun produk 
audio visual, seperti film. Ia mengatakan, dialog budaya itu penting untuk 
mencari kesepahaman, termasuk soal lokasi Perang Bubat sebenarnya, yang menurut 
Dede, belum bisa dipastikan pula berada di wilayah Trowulan.

Padukan dua kebudayaan

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berharap kesepahaman pandang soal 
Perang Bubat untuk tahap pertama bisa ditandai dengan sebuah pementasan akhir 
tahun yang memadukan dua kebudayaan.

Perpaduan budaya itu, kata Saifullah, bisa dilakukan antara seni tradisi dan 
modern, seperti perpaduan tari remo dari Jawa Timur dengan jaipongan asal Jawa 
Barat. Selain itu, dipertontonkan pula sejumlah kelompok musik yang akan 
disiarkan televisi secara nasional.

Perang Bubat antara Majapahit dan pasukan kecil Kerajaan Sunda-Galuh yang 
dipimpin Maharaja Linggabuana berdasarkan salah satu versi diduga disebabkan 
keinginan Mahapatih Gadjah Mada untuk menguasai Kerajaan Sunda-Galuh sebagai 
bagian dari Amukti Palapa demi mempersatukan Nusantara. Perang itu merupakan 
�hpenyelewengan� h karena niat semula kedatangan Maharaja Linggabuana ke 
Majapahit adalah untuk mengantarkan putrinya, Dyah Pitaloka Citraresmi, untuk 
dinikahi Prabu Hayam Wuruk. (INK)







[Non-text portions of this message have been removed]



  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   >