bhjo ini senang sekali omong asal jeplak dan menuduh orang seenak perutnya
sendiri!!! Salah seorang yang dia sindir adalah diri saya. Dan sudah tentu
sindirannya itu disambut dengan senang hati oleh si Chan yang merasa mendapat
dukungan. Kalau mau tahu mengapa saya meninggalkan Kuba, bisa baca
Sindiran ini ditujukan kepada siapa?
Am 29 Oct 2018 17:46:15 +
schrieb "b...@yahoo.com [GELORA45]" :
> Pak Noroyono,
>
> Betul kalau dalil2 nya betul, kasih contoh yg konkrit negara mana yg
> berhasil dgn menggunakan dalil itu? Sedangkan Vietnam dan Cuba
> rupanya juga mulai menganut
Saya hanya mau mengajukan pertanyaan dan mengingatkan bagaimana sebuah negeri
yang betul-betul membangun sosialisme. Sejak kemenangan revolusinya (Soviet,
Tiongkoknya Mao, Kubanya Castro) apakah dia dapat membangun negerinya dalam
keadaan aman dan damai???Apakah dia bebas dari ancaman perang
Orang yang rajin membaca dan belajar malah diejek!!! Rupanya anda sedang
mempropagandakan kebodohan dan kemalasan, ya??? Bravo!!!Memang anda, Noroyono,
kelihatan semakin mengikuti jejak Chan. Sebutan "revisionis", bukanlah suatu
penghinaan. Orang yang merevisi sebuah teori, misalnya Marxisme
Keberhasilan di 30 tahun pertama dibawah Ketua Mao dalam membangun
dfasar ekonomi, khususnya pembangunan industri inilah yang memberi
syarat bagi Deng meneruskan pembangunan ekonomi dengan sistem ekonomi
pasar Sosialis jadi bisa begitu cepat, ... Tanpa ada dasar ekonomi yang
cukup kuat,
Kalau mau jujur, enak mana hidup di negara sosialis atau negara kapitalis?
Misal, orang memilih pindah ke Kuba atau ke AS, Kanada, Eropa Barat?
Jawab sendiri, fakta2 nya banyak dan ada.
Kebanyakan dari yang disebut sebagai negeri "sosialis" taraf ekonominya
masih Low income dan middle income, jadi ya tidak bisa dibandingkan dengan
beberapa negeri kapitalis yang sudah mencapai high income.
On Tue, 30 Oct 2018 at 09:55, 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45] <
Kalau yang pernah saya baca ada yang kurang pada kutipan dibawah ini.
Jelasnya sbb.: Prinsip dasar komunisme adalah "kontribusi sesuai
dengan kemampuan SESEORANG dan menerima sesuai dengan kebutuhanNYA".
Nah kalau kalimat berikutnya. itu mah sudah soal tafsir seseorang.
Am Mon, 29 Oct 2018
Saling menguntungkan itu prinsip dagang orang dulu.
Kalau tidak saling menguntungkan, dan yang satu merasa tertipu, ya
hubungan hanya sekali saja, terputus, tidak berlanjut. Malah jadi
musuh turun temurun.
Rupanya jaman sekarang pun masih banyak yang ingat prinsip ini.
Dulu kalau seorang pedagang
Prinsip dasar komunisme adalah "kontribusi sesuai dengan kemampuan dan menerima
sesuai dengan kebutuhan" dilihat dari prinsip ini negara2 gembong kapitalis
seperti Netherlands, Norway, Finland, New Zealand, Germany, dan banyak yang
lain yang justru lebih komunis dibanding Tiongkok. Masyarakat
Pak Noroyono,
Betul kalau dalil2 nya betul, kasih contoh yg konkrit negara mana yg berhasil
dgn menggunakan dalil itu? Sedangkan Vietnam dan Cuba rupanya juga mulai
menganut sistem "kapitalis".
Yg lebih aneh adalah gembar-gembor anti kapitalis, anti neoliberalisme tetapi
meninggalkan
Perkembangan awal perekonomian RRT itu berkat adanya tiga kali Rencana
Lima Tahun pada Era Mao Tsetung, untuk pengembangan dan pembangunan baik
industri berat, industri ringan maupun pembangunan pertanian. Inilah
yang menjadi sumber akumulasi dana perekonomian Tiongkok yang diabdikan
terutama
Pak Chan,
Seandainya ada perwira tinggi TPRT, kader tinggi PKT atau anggota Komisi
Militer PKT yg beranggapan bahwa AS bukan musuh Tiongkok, maka orang-orang
semacam itu sesungguhnyalah orang-orang goblok bin idiot ("sha gua").
Orang-orang semacam itu harus dipecat dari jabatannya dan disuruh
Ingat, ... KEBERHASILAN RRT dan perkembangan nya menjadi ekonomi kuat
tidak dengan menjajah negara lain sebagaimana negara-negara
kapitalis-maju didunia ini! Dan perjalanan sejarah bangsa Tionghoa juga
tidak menjajah negara lain, ekspedeisi Cheng Hoo sampai ke Indonesia
juga tidak untuk
Chan:
Saya masih yakin, bahwa miliarder yang terjadi di Tiongkok pada
akhirnya bisa ditiadakan, kecuali seluruh rakyat Tiongkok juga jadi
miliarder!
Hanyalah pernyataan bahwa TUJUAN akhir jalan Sosialisme Berkarakter
Tiongkok adalah MERATAKAN KEKAYAAN! Kalau boleh dikatakan itulah "mimpi
:BG.Lusi
Kutipan:
"Lalu untuk apa Tiongkok membeli pelabuhan terbesar di Junani? "
Bisakah anda beri penjelasan yg lebih terperinci ???!!!
Saya tak akan tanggapi pendapat anda dan pendapat teman2.
Lin
On 28 Oct 2018 3:48 p.m., "'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]" <
GELORA45@yahoogroups.com>
Am Fri, 26 Oct 2018 19:52:05 +0800
schrieb ChanCT :
Lusi:
Oh bung Chan bilang "... "kecuali seluruh rakyat Tiongkok juga jadi
miliarder!"?
Chan:
> Saya masih yakin, bahwa miliarder yang terjadi di Tiongkok pada
> akhirnya bisa ditiadakan, kecuali seluruh rakyat Tiongkok juga jadi
> miliarder!
Si Chan ini mana tahu bahwa salah satu syarat yang sudah banyak diketahui umum
dalam perjanjian antar negara menyangkut investasi modalnya adalah 60-70%
tenaga kerja harus dari Tiongkok. Syarat lain juga adalah pasokan perlengkapan,
mesin-mesin dls juga harus dari perusahaan Tiongkok. Jelas
Sebetulnya masalah ini di bulan April yl pernah dibahas, bagi yg
tertarik boleh klik link:
https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/228655
sampai tahun 2017 yl. perusahaan Tk di Morowali itu telah mendidik lebih
19 ribu buruh-lokal dan kehidupan mereka sudah jauh
Tapi, ... entah sampai dimana kebenaran kisah dibawah ini???
Jangan-jangan seperti diacara ILC tempo hari masalah buruh Tiongkok yg
diributkan, saksi buruh yg mengetahui buuuaaanyak buruh Tk disitu,
ternyata hanya buruh yg dipecat dan melampiaskan ketidak puasannya saja!
Kalau saja betul
Ha...ha... gimana mau menindak pengusaha tiongkok yang menghisap buruh
Indonesia, wong kedua-dua presiden sama-sama pembela kaum penghisap???Mana
bantahannya kepada kenyataan hutan negeri lain digunduli Tkk?? Itukah sama-sama
menang???Kalau bukan kolonial, lantas apa? Kerjasama saling
Dan buka kantor polisi,
https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/230293
--- jetaimemucho1@... wrote:
Ngomongnya gampang! Kedua negara sarat dengan korupsi dan kongkalikong !!! Ini
baru mimpi dalam keindahan utopi !!!
On Friday, October 26, 2018 4:04 PM,
MUDAH SAJA, kok, kalau saja ada pengusaha dari TIongkok yang melanggar
ketentuan hukum dimanapun dia berada, ditindak tegas sajadengan HUKUM
yang berlaku dinegara itu !
Semua itu, kan bersumber dari trompet imperialisme AS yg berusaha keras
menghadang kemajuan RRT!
Tatiana Lukman 於
Ngomongnya gampang! Kedua negara sarat dengan korupsi dan kongkalikong !!! Ini
baru mimpi dalam keindahan utopi !!!
On Friday, October 26, 2018 4:04 PM, ChanCT wrote:
MUDAH SAJA, kok, kalau saja ada pengusaha dari TIongkok yang melanggar
ketentuan hukum dimanapun dia berada, ditindak
Saya masih yakin, bahwa miliarder yang terjadi di Tiongkok pada akhirnya
bisa ditiadakan, kecuali seluruh rakyat Tiongkok juga jadi miliarder!
Setelah memasuki tahap ke-2, 30 tahun berikut dengan penekanan pada
keadilan, membebaskan kemiskinan didesa-desa terbelakang, yang
ditargetkan tahun
Apa munculnya sementara milyarder dadakan di Tiongkok itu termasuk
spesialisasi sosialisme berkarakter Tiongkok?
Apa pemerintahan Tiongkok, sebagai salah satu karakternya nekolim suatu
negara, tidak melakukan eksport kapital ke Indonesia?
Am Fri, 26 Oct 2018 09:28:27 +0800
schrieb "ChanCT
Bung Chan,
Untungnya kami bisa mengalami kemakmuran di negara Barat. Namun, dimasa depan
barangkali tidak akan enak spt sekarang. Abad ini adalah abad dari Tiongkok.
Saya baru transit di HK utk 3 jam, jadi tidak bisa bertemu muka. Tetapi kami
gunakan makan wantan noodle soup ala HK.
Salam dr
Hehehee, ... Iya juga bung Jo, sementara-mereka yg telah berpuluh tahun
hidup nyaman di negeri kapitalis jadi HIDUP dalam MIMPI saja!
b...@yahoo.com [GELORA45] 於 26/10/2018 11:45 寫道:
Bung Chan,
Banyak orang ceplas ceplos bilang kapitalis, nekolim, neo-liberal.
Tetapi tidak kasih contoh
28 matches
Mail list logo