RE: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin
Nah ujung2nya benerkan si ajeg in mau bashing ahok. Gayanya saja bilang sasarannya bukan gubernur, bukan ahok. Hehehehehe lucu jadi dakocan lagi main lenong… Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Wednesday, March 15, 2017 5:26 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment] Hahaha! Iya betul, mulut dan cara berpikir Anda ternyata betul-betul mirip rombengnya Ahok. Sensitif tapi ndableg dan selalu nyasar ke mana-mana. Lihat, saya kan lagi mengomentari Prof Sumanto soal keberingasan orang terhadap Wagub Djarot. Menurut saya, keberingasan adalah hal yang memalukan dan tidak bisa dibenarkan. Harus dibenahi dengan memeriksa akar masalahnya. Buat kebanyakan orang, akar masalah itu adalah langkah-langkah penguasa DKI yang menimbulkan ketidakpuasan orang banyak. Di antaranya, keberingasan pemda DKI membeli lahan milik pemda sendiri. Lha ngapain Anda sensitif soal Ahok? Hehehe, nggak papa Chan, Ahok-Djarot pasti bangga punya pengikut semodel Anda yang tentu saja kagak peduli gacoannya begitu pelit soal uang / anggaran tapi begitu gampang membeli lahan milik sendiri. Hidup pemimpin teledor. --- SADAR@... wrote: Hehehee, ... masih juga berusaha mengelak dengan pertanyaan “Apa Pemda DKI itu isinya cuma gubernur sendirian, kok saya bilang "pemda DKI" Anda langsung sensitif menyasar ke gubernur?” Tanpa SADAR sejak awal pernyataan bung keberingasan pemda DKI adalah GUBERNUR nya, yang bermulut macan, arogan dan tidak manusiawi dengan main GUSUR, ...! Kan, PEMDA bisa dikatakan beringas HARUS ada orang pelakunya! Dan, ... tulisan BERITA yang bung ajukan juga jelas menunjukkan AHOK yang sedang diperiksa kasus Pembelian Tanah Cengkareng itu! Tapi, ... begitu saya ajukan berita tulisan berikut, bahwa kasus pembelian Tanah Cengkareng ini, justru Ahok-lah PELAPOR diduga terjadi mafia pembelian Tanah Cengkareng itu, bung baru berkelit, berusaha mengelak “pemda DKI” bukan Ahok seorang??? Padahal setiap orang boleh-boleh saja mempunyai penilaian terhadap diri Ahok, kok! Apapun penilaian yang diberikan, positif maupun negatif, baik memuji maupun memaki! Hanya saja hendaknya bisa jujur berdasarkan kenyataan, bukan bayangan apalagi FITNAH saja, ...! Untuk lebih jelas mengetahui bagaimana kasus pembelian tanah Cengkareng ini, bung bisa ikuti tulisan dibawah ini saja. Hanya saja saya tetap belum berhasil menemukan berita bagaimana vonis Pengadilan atas diri Toetie Noesiar, ... apa proses pengadilan sampai sekarang belum juga berakhir??? Lama bener proses HUKUM dinegeri ini, ya? Kesulitan menemukan BUKTI akurat atau jangan-jangan kasus macam ini hilang begitu saja karena belakangnya ada penggede yang tidak terusik HUKUM? Entah siapa lagi? Salam, ChanCT Kasus Cengkareng: Pemprov DKI Gugat Toeti Dengan Bukti Tanah Cengkareng Milik Sendiri <http://kontrasnewscom/wp-content/uploads/ktz/Sertifikat1-31s1b8sqbc12g0o2no3r4a.jpg> Sertifikat tanah di Jalan Lingkar Luar Barat Cengkareng milik Toeti Noezlar Soekarno yang dibeli Dinas Perumahan sebesar Rp 668 miliar. Posted by: <http://kontrasnews.com/index.php/author/admin/> admin <http://kontrasnews.com/index.php/2016/07/02/kasus-cengkareng-pemprov-dki-gugat-toeti-dengan-bukti-tanah-cengkareng-milik-sendiri/> 02/07/2016 <http://kontrasnews.com/index.php/2016/07/02/kasus-cengkareng-pemprov-dki-gugat-toeti-dengan-bukti-tanah-cengkareng-milik-sendiri/#respond> Reply JAKARTA, KONTRASNEWS.com – Biro Hukum Pemerintah Provinsi Jakarta sedang menyiapkan gugatan kepada Toeti Noezlar, orang Bandung yang mengklaim pemilik 4,6 hektare lahan di Jalan Lingkar Luar Cengkareng Barat. Dinas Perumahan Jakarta membelinya Rp 668 miliar tahun lalu. Ketika Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit aset Jakarta tahun 2015, tanah tersebut diakui oleh Dinas Perumahan dan tercatat di daftar aset Dinas Kelautan sejak 1967. Pengecekan ke buku tanah letter C di Kelurahan Cengkareng Barat juga menunjukkan pelepasan hak tanah tersebut berada di Dinas Kelautan. “Berkasnya sedang disiapkan untuk gugatan perdata,” kata Kepala Subbagian Bantuan Hukum Biro Hukum Pemerintah Jakarta Haratua Purba. Bukti-bukti yang disiapkan Biro Hukum adalah surat pelepasan hak tanah dari pemilik perorangan untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ada sebelas lembar surat pelepasan hak tanah seluas 27.410 meter persegi dari para penggarap dan enam girik seluas 73.985 meter persegi. Pembebasan tanah dilakukan pada 1957 menggunakan APBD, dan pada 1967 dengan menggunakan APBN. Bukti-bukti Ada pula bukti sertifikat hak pakai yang dimiliki Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Surat Hak Pakai Nomor 120 dan 121 itu terbit setelah tukar guling dengan sebuah perusahaan pada Februari 2004. Bukti kuat lainnya adalah putusan kasasi Mahkamah Agung
Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin
ua dan ada bukti di bank,” kata Ika soal tuduhan tak membayar lunas pembelian tanah itu. Tok/Jok. From: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Wednesday, March 15, 2017 2:16 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment] Apa Pemda DKI itu isinya cuma gubernur sendirian, kok saya bilang "pemda DKI" Anda langsung sensitif menyasar ke gubernur? Coba baca lagi pelan-pelan kalimat saya yang Anda kutip itu, penyebutan . nama Ahok-Djarot di dalam kurung itu kaitannya dengan menghilang / terkuburnya pemberitaan kasus ini oleh gencarnya pencitraan paslon No.2 Atau kalimat sejelas itu masih juga bikin Anda kesasar-sasar? Begini saja, daripada bersensitif-ria yang cuma melarikan masalah ke debat kusir soal kalimat, mending Anda bahaslah kenapa pembelian lahan milik sendiri ini bisa terjadi. --- SADAR@... wrote: Lho, ... kok saya yang dibilang terlalu sensitive??? Sekalipun bung tidak menyebut nama Ahok-Jarot, oouh tidak ada juga dalam tanda kurung, kok! Tapi dari kalimat yang bung tulis ini jelas menyasar Gubernur DKI-Jkt sekarang ini: “Di antaranya, keberingasan pemda DKI menghina dirinya sendiri karena memakai uang pemda / uang Rakyat untuk membeli lahan milik pemda sendiri. Membeli barang milik sendiri, pemuja apa itu namanya? Ini berita lama juga yang mulai menghilang. Lumayan kocak, berita ini seolah terkubur pencitraan "paslon No.2 (Ahok-Djarot) teraniaya", padahal kasus yang kencang bau korupsinya ini ditangani secara gabungan oleh KPK & Polri.” From: ajeg Jangan terlalu sensitif lantas buru-buru menyangka yang korupsi itu Ahok. Saya nggak bilang begitu. Yang saya angkat di sini soal keberingasan, termasuk keberingasan membeli barang sendiri. Setidaknya ini membuktikan bahwa pemerintahan Ahok-Djarot teledor. Bagaimana bisa Ahok yang cerewet itu bisa kecolongan? Nah, karena Ahok sudah melaporkan, mestinya dia & Djarot beringas terus menuntut pengungkapan kasus korupsi ini dalam kampanyenya. --- SADAR@... wrote: Bung Ajeg, dari berita kelanjutan yang berikan itu, yang melaporkan ada dugaan korupsi justru Ahok, lho! “Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen.” Yang PASTI, kalau DUGAAN KORUPSI itu jatuh pada diri Ahok, lawan-lawannya apalagi sehubungan PILKADA putaran ke-2 ini, tentu TIDAK AKAN mendiamkan kasus ini sekalipun terkubur sejak tahun yl! Saya lupa-lupa ingat, ada seorang PNS wanita DKI-Jakarta yang dicekal sehubungan kasus ini, ... tapi tidak ketemu beritanya. Pembelian Lahan Cengkareng, KPK Turun Tangan SENIN, 27 JUNI 2016 | 20:14 WIB a.. a.. a.. a.. Ketua KPK Agus Rahardjo usai menjadi narasumber pada acara Kelas Inspirasi di Magetan, Jawa Timur. TEMPO/Nofika Dian Nugroho TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan lembaganya menyelidiki pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, oleh Pemerintah DKI Jakarta. Agus mengakui penyelidik lembaganya telah meminta keterangan ke sejumlah orang terkait pembelian dengan nilai total Rp 648 miliar itu. "Karena sekarang sudah diketahui, KPK tidak perlu lagi tertutup. Kami melakukan penyelidikan secara terbuka," kata Agus di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin, 27 Juni 2016. Namun Agus mengaku belum dapat menyimpulkan apakah ada tindak pidana dalam pembelian tersebut. "Kami baru akan melakukan follow up kepada tim," katanya. Pemerintah DKI Jakarta membeli tanah milik mereka sendiri sebesar Rp 648 miliar pada 13 November tahun lalu. Tanah seluas 4,6 hektare tersebut berada di Jalan Lingkar Luar Cengkareng, Jakarta Barat. Harga beli itu merupakan kesepakatan Dinas Perumahan dan Gedung dengan penjualnya sebesar Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak wilayah itu Rp 6,2 juta. Tanah itu sebetulnya milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Tanah itu ternyata dimiliki pemerintah sejak 1967. Pemerintah tak segera membuat sertifikat hingga pengusaha D.L. Sitorus, pemilik PT Sabar Ganda, mengklaim lahan itu pada 2007. Sitorus dan pemerintah saling menggugat di pengadilan hingga Mahkamah Agung memenangkan pemerintah DKI pada 2010. Empat tahun kemudian, muncul Toeti Noezlar Soekarno, warga Jalan Dedes, Kota Bandung, yang mengabarkan memiliki sertifikat atas lahan itu. Ia lalu menawarkannya kepada pemerintah dengan harga pasar Rp 17,5 juta pada Juli tahun lalu. Dinas Perumahan dan Rudi Hartono Iskandar, sebagai kuasa Toeti, bersepakat di harga Rp 14,1 juta. Kepada Tempo, Toeti membenarkan telah memiliki tanah itu sejak 1967. DKI membeli tanah itu untuk pembangunan rumah susun. Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi
Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment]
Apa Pemda DKI itu isinya cuma gubernur sendirian, kok saya bilang "pemda DKI" Anda langsung sensitif menyasar ke gubernur? Coba baca lagi pelan-pelan kalimat saya yang Anda kutip itu, penyebutan . nama Ahok-Djarot di dalam kurung itu kaitannya dengan menghilang /terkuburnya pemberitaan kasus ini oleh gencarnya pencitraan paslon No.2 Atau kalimat sejelas itu masih juga bikin Anda kesasar-sasar? Begini saja, daripada bersensitif-ria yang cuma melarikan masalah ke debat kusir soal kalimat, mending Anda bahaslah kenapa pembelian lahan milik sendiri ini bisa terjadi. --- SADAR@... wrote: Lho, ... kok saya yang dibilang terlalu sensitive??? Sekalipun bung tidak menyebut nama Ahok-Jarot, oouh tidak ada juga dalam tanda kurung, kok! Tapi dari kalimat yang bung tulis ini jelas menyasar Gubernur DKI-Jkt sekarang ini: “Di antaranya, keberingasan pemda DKI menghina dirinya sendiri karena memakai uang pemda / uang Rakyat untuk membeli lahan milik pemda sendiri. Membeli barang milik sendiri, pemuja apa itu namanya? Ini berita lama juga yang mulai menghilang. Lumayan kocak, berita ini seolah terkubur pencitraan "paslon No.2 (Ahok-Djarot) teraniaya", padahal kasus yang kencang bau korupsinya ini ditangani secara gabungan oleh KPK & Polri.” From: ajeg Jangan terlalu sensitif lantas buru-buru menyangka yang korupsi itu Ahok. Saya nggak bilang begitu. Yang saya angkat di sini soal keberingasan, termasukkeberingasan membeli barang sendiri. Setidaknya ini membuktikan bahwa pemerintahan Ahok-Djarot teledor. Bagaimana bisa Ahok yang cerewet itubisa kecolongan? Nah, karena Ahok sudah melaporkan, mestinya dia & Djarot beringas terus menuntut pengungkapan kasus korupsi ini dalam kampanyenya. --- SADAR@... wrote: Bung Ajeg, dari berita kelanjutan yang berikan itu, yang melaporkan ada dugaan korupsi justru Ahok, lho!“Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen.” Yang PASTI, kalau DUGAAN KORUPSI itu jatuh pada diri Ahok, lawan-lawannya apalagi sehubungan PILKADA putaran ke-2 ini, tentu TIDAK AKAN mendiamkan kasus ini sekalipun terkubur sejak tahun yl! Saya lupa-lupa ingat, ada seorang PNS wanita DKI-Jakarta yang dicekal sehubungan kasus ini, ... tapi tidak ketemu beritanya. Pembelian Lahan Cengkareng, KPK Turun Tangan SENIN, 27 JUNI 2016 | 20:14 WIB - - - - Ketua KPK Agus Rahardjo usai menjadi narasumber pada acara Kelas Inspirasi di Magetan, Jawa Timur. TEMPO/Nofika Dian NugrohoTEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan lembaganya menyelidiki pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, oleh Pemerintah DKI Jakarta. Agus mengakui penyelidik lembaganya telah meminta keterangan ke sejumlah orang terkait pembelian dengan nilai total Rp 648 miliar itu. "Karena sekarang sudah diketahui, KPK tidak perlu lagi tertutup. Kami melakukan penyelidikan secara terbuka," kata Agus di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin, 27 Juni 2016. Namun Agus mengaku belum dapat menyimpulkan apakah ada tindak pidana dalam pembelian tersebut. "Kami baru akan melakukan follow up kepada tim," katanya. Pemerintah DKI Jakarta membeli tanah milik mereka sendiri sebesar Rp 648 miliar pada 13 November tahun lalu. Tanah seluas 4,6 hektare tersebut berada di Jalan Lingkar Luar Cengkareng, Jakarta Barat. Harga beli itu merupakan kesepakatan Dinas Perumahan dan Gedung dengan penjualnya sebesar Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak wilayah itu Rp 6,2 juta. Tanah itu sebetulnya milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Tanah itu ternyata dimiliki pemerintah sejak 1967. Pemerintah tak segera membuat sertifikat hingga pengusaha D.L. Sitorus, pemilik PT Sabar Ganda, mengklaim lahan itu pada 2007. Sitorus dan pemerintah saling menggugat di pengadilan hingga Mahkamah Agung memenangkan pemerintah DKI pada 2010. Empat tahun kemudian, muncul Toeti Noezlar Soekarno, warga Jalan Dedes, Kota Bandung, yang mengabarkan memiliki sertifikat atas lahan itu. Ia lalu menawarkannya kepada pemerintah dengan harga pasar Rp 17,5 juta pada Juli tahun lalu. Dinas Perumahan dan Rudi Hartono Iskandar, sebagai kuasa Toeti, bersepakat di harga Rp 14,1 juta. Kepada Tempo, Toeti membenarkan telah memiliki tanah itu sejak 1967. DKI membeli tanah itu untuk pembangunan rumah susun. Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen. MUHAMAD RIZKI | ERWAN HERMAWAN From: ajegSikap beringas memang memalukan dan tidak bisa dibenarkan. Harus dibenahi dengan lihat akar masalahnya. Buat kebanyakan orang,akar masalah itu adalah langkah-langkah penguasa DKI yang menimbulkan ketidakpuasan orang banyak. Di
RE: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin
Bung chan jeli. Ajeg itu memang gak mengatakan ahok korupsi. Tetapi dia menyerang ahok pakai masalah lahan cengkareng ini. Ini biasalah modes operandinya selalu kaya’ gini. Lari2, maen2 bahasa dlsbg…. Jangan heran! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, March 14, 2017 10:34 AM To: GELORA45@yahoogroups.com; ajeg <ajegil...@yahoo.com> Subject: Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin Lho, ... kok saya yang dibilang terlalu sensitive??? Sekalipun bung tidak menyebut nama Ahok-Jarot, oouh tidak ada juga dalam tanda kurung, kok! Tapi dari kalimat yang bung tulis ini jelas menyasar Gubernur DKI-Jkt sekarang ini: “Di antaranya, keberingasan pemda DKI menghina dirinya sendiri karena memakai uang pemda / uang Rakyat untuk membeli lahan milik pemda sendiri. Membeli barang milik sendiri, pemuja apa itu namanya? Ini berita lama juga yang mulai menghilang. Lumayan kocak, berita ini seolah terkubur pencitraan "paslon No.2 (Ahok-Djarot) teraniaya", padahal kasus yang kencang bau korupsinya ini ditangani secara gabungan oleh KPK & Polri.” From: ajeg ajegil...@yahoo.com <mailto:ajegil...@yahoo.com> [GELORA45] Sent: Tuesday, March 14, 2017 3:31 PM To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment] Jangan terlalu sensitif lantas buru-buru menyangka yang korupsi itu Ahok. Saya nggak bilang begitu. Yang saya angkat di sini soal keberingasan, termasuk keberingasan membeli barang sendiri. Setidaknya ini membuktikan bahwa pemerintahan Ahok-Djarot teledor. Bagaimana bisa Ahok yang cerewet itu bisa kecolongan? Nah, karena Ahok sudah melaporkan, mestinya dia & Djarot beringas terus menuntut pengungkapan kasus korupsi ini dalam kampanyenya. --- SADAR@... wrote: Bung Ajeg, dari berita kelanjutan yang berikan itu, yang melaporkan ada dugaan korupsi justru Ahok, lho! “Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen.” Yang PASTI, kalau DUGAAN KORUPSI itu jatuh pada diri Ahok, lawan-lawannya apalagi sehubungan PILKADA putaran ke-2 ini, tentu TIDAK AKAN mendiamkan kasus ini sekalipun terkubur sejak tahun yl! Saya lupa-lupa ingat, ada seorang PNS wanita DKI-Jakarta yang dicekal sehubungan kasus ini, ... tapi tidak ketemu beritanya. Pembelian Lahan Cengkareng, KPK Turun Tangan SENIN, 27 JUNI 2016 | 20:14 WIB * <https://cdn.tmpo.co/web/teco/images/fb-img-share.png> * <https://cdn.tmpo.co/web/teco/images/twitter-img-share.png> * <https://cdn.tmpo.co/web/teco/images/google-img-share.png> * <https://cdn.tmpo.co/web/teco/images/pinterest-img-share.png> <https://cdn.tmpo.co/data/2016/05/16/id_506825/506825_620.jpg> Ketua KPK Agus Rahardjo usai menjadi narasumber pada acara Kelas Inspirasi di Magetan, Jawa Timur. TEMPO/Nofika Dian Nugroho TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan lembaganya menyelidiki pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, oleh Pemerintah DKI Jakarta. Agus mengakui penyelidik lembaganya telah meminta keterangan ke sejumlah orang terkait pembelian dengan nilai total Rp 648 miliar itu. "Karena sekarang sudah diketahui, KPK tidak perlu lagi tertutup. Kami melakukan penyelidikan secara terbuka," kata Agus di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin, 27 Juni 2016. Namun Agus mengaku belum dapat menyimpulkan apakah ada tindak pidana dalam pembelian tersebut. "Kami baru akan melakukan follow up kepada tim," katanya. Pemerintah DKI Jakarta membeli tanah milik mereka sendiri sebesar Rp 648 miliar pada 13 November tahun lalu. Tanah seluas 4,6 hektare tersebut berada di Jalan Lingkar Luar Cengkareng, Jakarta Barat. Harga beli itu merupakan kesepakatan Dinas Perumahan dan Gedung dengan penjualnya sebesar Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak wilayah itu Rp 6,2 juta. Tanah itu sebetulnya milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Tanah itu ternyata dimiliki pemerintah sejak 1967. Pemerintah tak segera membuat sertifikat hingga pengusaha D.L. Sitorus, pemilik PT Sabar Ganda, mengklaim lahan itu pada 2007. Sitorus dan pemerintah saling menggugat di pengadilan hingga Mahkamah Agung memenangkan pemerintah DKI pada 2010. Empat tahun kemudian, muncul Toeti Noezlar Soekarno, warga Jalan Dedes, Kota Bandung, yang mengabarkan memiliki sertifikat atas lahan itu. Ia lalu menawarkannya kepada pemerintah dengan harga pasar Rp 17,5 juta pada Juli tahun lalu. Dinas Perumahan dan Rudi Hartono Iskandar, s
Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin
Lho, ... kok saya yang dibilang terlalu sensitive??? Sekalipun bung tidak menyebut nama Ahok-Jarot, oouh tidak ada juga dalam tanda kurung, kok! Tapi dari kalimat yang bung tulis ini jelas menyasar Gubernur DKI-Jkt sekarang ini: “Di antaranya, keberingasan pemda DKI menghina dirinya sendiri karena memakai uang pemda / uang Rakyat untuk membeli lahan milik pemda sendiri. Membeli barang milik sendiri, pemuja apa itu namanya? Ini berita lama juga yang mulai menghilang. Lumayan kocak, berita ini seolah terkubur pencitraan "paslon No.2 (Ahok-Djarot) teraniaya", padahal kasus yang kencang bau korupsinya ini ditangani secara gabungan oleh KPK & Polri.” From: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, March 14, 2017 3:31 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment] Jangan terlalu sensitif lantas buru-buru menyangka yang korupsi itu Ahok. Saya nggak bilang begitu. Yang saya angkat di sini soal keberingasan, termasuk keberingasan membeli barang sendiri. Setidaknya ini membuktikan bahwa pemerintahan Ahok-Djarot teledor. Bagaimana bisa Ahok yang cerewet itu bisa kecolongan? Nah, karena Ahok sudah melaporkan, mestinya dia & Djarot beringas terus menuntut pengungkapan kasus korupsi ini dalam kampanyenya. --- SADAR@... wrote: Bung Ajeg, dari berita kelanjutan yang berikan itu, yang melaporkan ada dugaan korupsi justru Ahok, lho! “Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen.” Yang PASTI, kalau DUGAAN KORUPSI itu jatuh pada diri Ahok, lawan-lawannya apalagi sehubungan PILKADA putaran ke-2 ini, tentu TIDAK AKAN mendiamkan kasus ini sekalipun terkubur sejak tahun yl! Saya lupa-lupa ingat, ada seorang PNS wanita DKI-Jakarta yang dicekal sehubungan kasus ini, ... tapi tidak ketemu beritanya. Pembelian Lahan Cengkareng, KPK Turun Tangan SENIN, 27 JUNI 2016 | 20:14 WIB a.. a.. a.. a.. Ketua KPK Agus Rahardjo usai menjadi narasumber pada acara Kelas Inspirasi di Magetan, Jawa Timur. TEMPO/Nofika Dian Nugroho TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan lembaganya menyelidiki pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, oleh Pemerintah DKI Jakarta. Agus mengakui penyelidik lembaganya telah meminta keterangan ke sejumlah orang terkait pembelian dengan nilai total Rp 648 miliar itu. "Karena sekarang sudah diketahui, KPK tidak perlu lagi tertutup. Kami melakukan penyelidikan secara terbuka," kata Agus di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin, 27 Juni 2016. Namun Agus mengaku belum dapat menyimpulkan apakah ada tindak pidana dalam pembelian tersebut. "Kami baru akan melakukan follow up kepada tim," katanya. Pemerintah DKI Jakarta membeli tanah milik mereka sendiri sebesar Rp 648 miliar pada 13 November tahun lalu. Tanah seluas 4,6 hektare tersebut berada di Jalan Lingkar Luar Cengkareng, Jakarta Barat. Harga beli itu merupakan kesepakatan Dinas Perumahan dan Gedung dengan penjualnya sebesar Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak wilayah itu Rp 6,2 juta. Tanah itu sebetulnya milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Tanah itu ternyata dimiliki pemerintah sejak 1967. Pemerintah tak segera membuat sertifikat hingga pengusaha D.L. Sitorus, pemilik PT Sabar Ganda, mengklaim lahan itu pada 2007. Sitorus dan pemerintah saling menggugat di pengadilan hingga Mahkamah Agung memenangkan pemerintah DKI pada 2010. Empat tahun kemudian, muncul Toeti Noezlar Soekarno, warga Jalan Dedes, Kota Bandung, yang mengabarkan memiliki sertifikat atas lahan itu. Ia lalu menawarkannya kepada pemerintah dengan harga pasar Rp 17,5 juta pada Juli tahun lalu. Dinas Perumahan dan Rudi Hartono Iskandar, sebagai kuasa Toeti, bersepakat di harga Rp 14,1 juta. Kepada Tempo, Toeti membenarkan telah memiliki tanah itu sejak 1967. DKI membeli tanah itu untuk pembangunan rumah susun. Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen. MUHAMAD RIZKI | ERWAN HERMAWAN From: ajeg Sikap beringas memang memalukan dan tidak bisa dibenarkan. Harus dibenahi dengan lihat akar masalahnya. Buat kebanyakan orang, akar masalah itu adalah langkah-langkah penguasa DKI yang menimbulkan ketidakpuasan orang banyak. Di antaranya, keberingasan pemda DKI menghina dirinya sendiri karena memakai uang pemda / uang Rakyat untuk membeli lahan milik pemda sendiri. Membeli barang milik sendiri, pemuja apa itu namanya? Ini berita lama juga yang mulai menghilang. Lumayan kocak, berita ini seolah terkubur pencitraan "paslon No.2 (Ahok-Djarot) t
RE: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin
Aaa koq pake’ sensitif sensitifan. Yg gak sensitif itu kan ente. Kaya’ orang gak tau aja, ente itu mau bashing ahok. Koq malu2 hanya mau bashing ahok saja. Malahan berkilet dari “bashing ahok” ke “teledor” dan “beringas”?!! Koq teledor tapi sudah KPK turun tangan?! Mau bilang ahok djarot teledor krn ada yg korupsi dalam pembelian lahan cengkareng ini? Lah kalau ente seorang pejuang dan pahlawan pemberantas korupsi, kenapa ente tidak mendukung ahok dalam kasus ini? Kenapa malahan ente bilang ahok teledor dan harus beringas? Kenapa ente malah mengkritik ahok dalam kasus ini? Apakah ini bukan artinya ente mau bashing ahok?!! Emangnya ente sudah jadi pendukung ahok djarot? Koq minta2 ahok djarot beringas utk memberantas korupsi? Tenang saja ane tahu ente gak bilang ahok korupsi. Ya jelas ahok memang bukan koruptor. Yg ente serang itu kan ahok itu kurang beringas dalam ngurusin korupsi tanah cengkareng ini kan?! Ini kan yg ente pake’ buat bashing ahok. Hanya saja bahasanya diperhalus sedemikian rupa supaya gak kelihatan bashingnya?!! Sudah ane katakan jangan malu2 kalau mau ngomong sesuatu. Forum ini hanya milis saja. tenang saja gak akan ada yg nuntut ente! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, March 14, 2017 3:32 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment] Jangan terlalu sensitif lantas buru-buru menyangka yang korupsi itu Ahok. Saya nggak bilang begitu. Yang saya angkat di sini soal keberingasan, termasuk keberingasan membeli barang sendiri. Setidaknya ini membuktikan bahwa pemerintahan Ahok-Djarot teledor. Bagaimana bisa Ahok yang cerewet itu bisa kecolongan? Nah, karena Ahok sudah melaporkan, mestinya dia & Djarot beringas terus menuntut pengungkapan kasus korupsi ini dalam kampanyenya. --- SADAR@... wrote: Bung Ajeg, dari berita kelanjutan yang berikan itu, yang melaporkan ada dugaan korupsi justru Ahok, lho! “Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen.” Yang PASTI, kalau DUGAAN KORUPSI itu jatuh pada diri Ahok, lawan-lawannya apalagi sehubungan PILKADA putaran ke-2 ini, tentu TIDAK AKAN mendiamkan kasus ini sekalipun terkubur sejak tahun yl! Saya lupa-lupa ingat, ada seorang PNS wanita DKI-Jakarta yang dicekal sehubungan kasus ini, ... tapi tidak ketemu beritanya. Pembelian Lahan Cengkareng, KPK Turun Tangan SENIN, 27 JUNI 2016 | 20:14 WIB * <https://cdn.tmpo.co/web/teco/images/fb-img-share.png> * <https://cdn.tmpo.co/web/teco/images/twitter-img-sharepng> * <https://cdn.tmpo.co/web/teco/images/google-img-share.png> * <https://cdn.tmpo.co/web/teco/images/pinterest-img-share.png> <https://cdn.tmpo.co/data/2016/05/16/id_506825/506825_620.jpg> Ketua KPK Agus Rahardjo usai menjadi narasumber pada acara Kelas Inspirasi di Magetan, Jawa Timur. TEMPO/Nofika Dian Nugroho TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan lembaganya menyelidiki pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, oleh Pemerintah DKI Jakarta. Agus mengakui penyelidik lembaganya telah meminta keterangan ke sejumlah orang terkait pembelian dengan nilai total Rp 648 miliar itu. "Karena sekarang sudah diketahui, KPK tidak perlu lagi tertutup. Kami melakukan penyelidikan secara terbuka," kata Agus di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin, 27 Juni 2016. Namun Agus mengaku belum dapat menyimpulkan apakah ada tindak pidana dalam pembelian tersebut. "Kami baru akan melakukan follow up kepada tim," katanya. Pemerintah DKI Jakarta membeli tanah milik mereka sendiri sebesar Rp 648 miliar pada 13 November tahun lalu. Tanah seluas 4,6 hektare tersebut berada di Jalan Lingkar Luar Cengkareng, Jakarta Barat. Harga beli itu merupakan kesepakatan Dinas Perumahan dan Gedung dengan penjualnya sebesar Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak wilayah itu Rp 6,2 juta. Tanah itu sebetulnya milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Tanah itu ternyata dimiliki pemerintah sejak 1967. Pemerintah tak segera membuat sertifikat hingga pengusaha D.L. Sitorus, pemilik PT Sabar Ganda, mengklaim lahan itu pada 2007. Sitorus dan pemerintah saling menggugat di pengadilan hingga Mahkamah Agung memenangkan pemerintah DKI pada 2010. Empat tahun kemudian, muncul Toeti Noezlar Soekarno, warga Jalan Dedes, Kota Bandung, yang mengabarkan memiliki sertifikat atas lahan itu. Ia lalu menawarkannya kepada pemerintah dengan harga pasar Rp 17,5 juta pada Juli tahun lalu. Dinas Perumahan dan Rudi Hartono Iskandar, sebagai kuasa Toeti, bersepakat
Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment]
Jangan terlalu sensitif lantas buru-buru menyangka yang korupsi itu Ahok. Saya nggak bilang begitu. Yang saya angkat di sini soal keberingasan, termasukkeberingasan membeli barang sendiri. Setidaknya ini membuktikan bahwa pemerintahan Ahok-Djarot teledor. Bagaimana bisa Ahok yang cerewet itubisa kecolongan? Nah, karena Ahok sudah melaporkan, mestinya dia & Djarot beringas terus menuntut pengungkapan kasus korupsi ini dalam kampanyenya. --- SADAR@... wrote: Bung Ajeg, dari berita kelanjutan yang berikan itu, yang melaporkan ada dugaan korupsi justru Ahok, lho!“Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen.” Yang PASTI, kalau DUGAAN KORUPSI itu jatuh pada diri Ahok, lawan-lawannya apalagi sehubungan PILKADA putaran ke-2 ini, tentu TIDAK AKAN mendiamkan kasus ini sekalipun terkubur sejak tahun yl! Saya lupa-lupa ingat, ada seorang PNS wanita DKI-Jakarta yang dicekal sehubungan kasus ini, ... tapi tidak ketemu beritanya. Pembelian Lahan Cengkareng, KPK Turun Tangan SENIN, 27 JUNI 2016 | 20:14 WIB - - - - Ketua KPK Agus Rahardjo usai menjadi narasumber pada acara Kelas Inspirasi di Magetan, Jawa Timur. TEMPO/Nofika Dian NugrohoTEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan lembaganya menyelidiki pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, oleh Pemerintah DKI Jakarta. Agus mengakui penyelidik lembaganya telah meminta keterangan ke sejumlah orang terkait pembelian dengan nilai total Rp 648 miliar itu. "Karena sekarang sudah diketahui, KPK tidak perlu lagi tertutup. Kami melakukan penyelidikan secara terbuka," kata Agus di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin, 27 Juni 2016. Namun Agus mengaku belum dapat menyimpulkan apakah ada tindak pidana dalam pembelian tersebut. "Kami baru akan melakukan follow up kepada tim," katanya. Pemerintah DKI Jakarta membeli tanah milik mereka sendiri sebesar Rp 648 miliar pada 13 November tahun lalu. Tanah seluas 4,6 hektare tersebut berada di Jalan Lingkar Luar Cengkareng, Jakarta Barat. Harga beli itu merupakan kesepakatan Dinas Perumahan dan Gedung dengan penjualnya sebesar Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak wilayah itu Rp 6,2 juta. Tanah itu sebetulnya milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Tanah itu ternyata dimiliki pemerintah sejak 1967. Pemerintah tak segera membuat sertifikat hingga pengusaha D.L. Sitorus, pemilik PT Sabar Ganda, mengklaim lahan itu pada 2007. Sitorus dan pemerintah saling menggugat di pengadilan hingga Mahkamah Agung memenangkan pemerintah DKI pada 2010. Empat tahun kemudian, muncul Toeti Noezlar Soekarno, warga Jalan Dedes, Kota Bandung, yang mengabarkan memiliki sertifikat atas lahan itu. Ia lalu menawarkannya kepada pemerintah dengan harga pasar Rp 17,5 juta pada Juli tahun lalu. Dinas Perumahan dan Rudi Hartono Iskandar, sebagai kuasa Toeti, bersepakat di harga Rp 14,1 juta. Kepada Tempo, Toeti membenarkan telah memiliki tanah itu sejak 1967. DKI membeli tanah itu untuk pembangunan rumah susun. Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen. MUHAMAD RIZKI | ERWAN HERMAWAN From: ajegSikap beringas memang memalukan dan tidak bisa dibenarkan. Harus dibenahi dengan lihat akar masalahnya. Buat kebanyakan orang,akar masalah itu adalah langkah-langkah penguasa DKI yang menimbulkan ketidakpuasan orang banyak. Di antaranya, keberingasan pemda DKI menghina dirinya sendiri karena memakai uang pemda / uang Rakyat untuk membeli lahan milik pemda sendiri. Membeli barang milik sendiri, pemuja apa itu namanya? Ini berita lama juga yang mulai menghilang. Lumayan kocak, berita ini seolah terkubur pencitraan "paslon No.2 (Ahok-Djarot) teraniaya", padahal kasus yang kencang bau korupsinya ini ditangani secara gabungan oleh KPK & Polri. Bubuhi Paraf Pembelian Tanah Cengkareng, Djarot Diperiksa Bareskrim | | Bubuhi Paraf Pembelian Tanah Cengkareng... | | --- SADAR@... wrote: Prof Sumanto: Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin Admin PKS Puyengan 2 days ago Umum, Video Leave a comment 3,371 Viewshttps://pkspuyengan.com/prof-sumanto-kaum-pemuja-setan-hina-jarot-saat-hadiri-acara-tahlilan-di-masjid-tiin/ PKSPUYENGAN.COM — Melihat keberingasan kelompok fpi dan GNPF MUI saat Jarot Syaiful Hidayat yang kebetulan juga menjadi cawagub DKI Profesor Sumanto Alqurtuby seorang dosen yang mengajar di Arab Saudi menulis untuk aksi anarkis kelompok pemuja Shahwat kekuasaan.Kalian ini Penyembah Tuhan atau Pemuja Setan?Coba Anda lihat, tonton, dan dengarkan baik-baik bagaimana ulah, sikap, perkataan, dan perilaku sejumlah gerombolan
Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin
Bung Ajeg, dari berita kelanjutan yang berikan itu, yang melaporkan ada dugaan korupsi justru Ahok, lho! “Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen.” Yang PASTI, kalau DUGAAN KORUPSI itu jatuh pada diri Ahok, lawan-lawannya apalagi sehubungan PILKADA putaran ke-2 ini, tentu TIDAK AKAN mendiamkan kasus ini sekalipun terkubur sejak tahun yl! Saya lupa-lupa ingat, ada seorang PNS wanita DKI-Jakarta yang dicekal sehubungan kasus ini, ... tapi tidak ketemu beritanya. Pembelian Lahan Cengkareng, KPK Turun Tangan SENIN, 27 JUNI 2016 | 20:14 WIB a.. a.. a.. a.. Ketua KPK Agus Rahardjo usai menjadi narasumber pada acara Kelas Inspirasi di Magetan, Jawa Timur. TEMPO/Nofika Dian Nugroho TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo mengatakan lembaganya menyelidiki pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, oleh Pemerintah DKI Jakarta. Agus mengakui penyelidik lembaganya telah meminta keterangan ke sejumlah orang terkait pembelian dengan nilai total Rp 648 miliar itu. "Karena sekarang sudah diketahui, KPK tidak perlu lagi tertutup. Kami melakukan penyelidikan secara terbuka," kata Agus di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin, 27 Juni 2016. Namun Agus mengaku belum dapat menyimpulkan apakah ada tindak pidana dalam pembelian tersebut. "Kami baru akan melakukan follow up kepada tim," katanya. Pemerintah DKI Jakarta membeli tanah milik mereka sendiri sebesar Rp 648 miliar pada 13 November tahun lalu. Tanah seluas 4,6 hektare tersebut berada di Jalan Lingkar Luar Cengkareng, Jakarta Barat. Harga beli itu merupakan kesepakatan Dinas Perumahan dan Gedung dengan penjualnya sebesar Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal nilai jual obyek pajak wilayah itu Rp 6,2 juta. Tanah itu sebetulnya milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Tanah itu ternyata dimiliki pemerintah sejak 1967. Pemerintah tak segera membuat sertifikat hingga pengusaha D.L. Sitorus, pemilik PT Sabar Ganda, mengklaim lahan itu pada 2007. Sitorus dan pemerintah saling menggugat di pengadilan hingga Mahkamah Agung memenangkan pemerintah DKI pada 2010. Empat tahun kemudian, muncul Toeti Noezlar Soekarno, warga Jalan Dedes, Kota Bandung, yang mengabarkan memiliki sertifikat atas lahan itu. Ia lalu menawarkannya kepada pemerintah dengan harga pasar Rp 17,5 juta pada Juli tahun lalu. Dinas Perumahan dan Rudi Hartono Iskandar, sebagai kuasa Toeti, bersepakat di harga Rp 14,1 juta. Kepada Tempo, Toeti membenarkan telah memiliki tanah itu sejak 1967. DKI membeli tanah itu untuk pembangunan rumah susun. Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut telah melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan tersebut kepada KPK dan polisi. Ia curiga pembelian tersebut terjadi karena ada pemalsuan dokumen. MUHAMAD RIZKI | ERWAN HERMAWAN From: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, March 14, 2017 1:46 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment] Sikap beringas memang memalukan dan tidak bisa dibenarkan. Harus dibenahi dengan lihat akar masalahnya. Buat kebanyakan orang, akar masalah itu adalah langkah-langkah penguasa DKI yang menimbulkan ketidakpuasan orang banyak. Di antaranya, keberingasan pemda DKI menghina dirinya sendiri karena memakai uang pemda / uang Rakyat untuk membeli lahan milik pemda sendiri. Membeli barang milik sendiri, pemuja apa itu namanya? Ini berita lama juga yang mulai menghilang. Lumayan kocak, berita ini seolah terkubur pencitraan "paslon No.2 (Ahok-Djarot) teraniaya", padahal kasus yang kencang bau korupsinya ini ditangani secara gabungan oleh KPK & Polri. Bubuhi Paraf Pembelian Tanah Cengkareng, Djarot Diperiksa Bareskrim Bubuhi Paraf Pembelian Tanah Cengkareng... --- SADAR@... wrote: Prof Sumanto: Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin Admin PKS Puyengan 2 days ago Umum, Video Leave a comment 3,371 Views https://pkspuyengan.com/prof-sumanto-kaum-pemuja-setan-hina-jarot-saat-hadiri-acara-tahlilan-di-masjid-tiin/ PKSPUYENGAN.COM — Melihat keberingasan kelompok fpi dan GNPF MUI saat Jarot Syaiful Hidayat yang kebetulan juga menjadi cawagub DKI Profesor Sumanto Alqurtuby seorang dosen yang mengajar di Arab Saudi menulis untuk aksi anarkis kelompok pemuja Shahwat kekuasaan. Kalian ini Penyembah Tuhan atau Pemuja Setan? Coba Anda lihat, tonton, dan dengarkan baik-baik bagaimana ulah, sikap, perkataan, dan perilaku sejumlah gerombolan oknum umat Islam sontoloyo ini terhadap Pak Djarot Saiful Hidayat saat beliau menghadiri acara (Tahlilan) di Masjid At-Tin. Beliau disoraki, diteriaki, dikatain ‘anak babi’, dan diusir dari masjid. Betul
[GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment]
--- SADAR@... wrote: Prof Sumanto: Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin Admin PKS Puyengan 2 days ago Umum, Video Leave a comment 3,371 Viewshttps://pkspuyengan.com/prof-sumanto-kaum-pemuja-setan-hina-jarot-saat-hadiri-acara-tahlilan-di-masjid-tiin/ PKSPUYENGAN.COM — Melihat keberingasan kelompok fpi dan GNPF MUI saat Jarot Syaiful Hidayat yang kebetulan juga menjadi cawagub DKI Profesor Sumanto Alqurtuby seorang dosen yang mengajar di Arab Saudi menulis untuk aksi anarkis kelompok pemuja Shahwat kekuasaan.Kalian ini Penyembah Tuhan atau Pemuja Setan?Coba Anda lihat, tonton, dan dengarkan baik-baik bagaimana ulah, sikap, perkataan, dan perilaku sejumlah gerombolan oknum umat Islam sontoloyo ini terhadap Pak Djarot Saiful Hidayat saat beliau menghadiri acara (Tahlilan) di Masjid At-Tin.Beliau disoraki, diteriaki, dikatain ‘anak babi’, dan diusir dari masjid. Betul-betul “kampungan,” memalukan, dan memuakkan.Padahal beliau adalah seorang Muslim, pemimpin Jakarta, dan datang ke masjid karena memenuhi undangan.Padahal beliau adalah orang yang santun, polos, baik hati, tidak pernah berkata kotor dan kasar.Padahal beliau, tidak seperti sejumlah tokoh Muslim lain, tidak pernah mengumpat, memaki, apalagi mengkapir-sesatkan orang lain.Hanya karena berpasangan dengan Ahok, beliau ikut menjadi korban keberingasan massa yang kalap.Lihat videonya :https://pkspuyengan.com/prof-sumanto-kaum-pemuja-setan-hina-jarot-saat-hadiri-acara-tahlilan-di-masjid-tiin/ Inilah akhlak yang kalian pertontonkan kepada masyarakat? Betul-betul memalukan! Ajaran Islam mana yang mengajarkan kalian berbuat seperti ini? Ayat Al-Qur’an yang mana yang mengajarkan perbuatan norak kalian ini? Hadis Nabi Muhammad yang mana yang mengajarkan perilaku kotor kalian ini?Kalian hobi menuduh orang lain sebagai “penista agama” padahal sebetulnya kalian sendiri yang telah menistakan agamamu. Kalian sibuk menuding orang lain telah merendahkan Islam, padahal, kalian sendiri yang membuat Islam menjadi tampak rendah.Sadarlah bahwa perilaku norakmu itulah sebetulnya yang membuat wajah Islam semakin buruk dan bopeng.Sadarlah perilaku norakmu itu sama sekali tidak akan membuat Islam menjadi jaya dan gagah perkasa. Bahkan sebaliknya, perilaku norakmu itu justru telah membuat Islam ini tampak seperti agama yang hina-dina.Jika kalian mengklaim Islam sebagai agama yang baik dan rahmat buat alam semesta, maka tunjukkanlah dan buktikanlah dengan perkataan dan perilaku baikmu, bukan malah sebaliknya. Ingat, Nabi Muhammad yang agung itu diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia, bukan untuk mengislamkan mereka. Camkan itu.Tapi apa yang terjadi. Kalian sendiri yang justru tidak menunjukkan akhlak baik terhadap sesama, bahkan terhadap sesama Muslim sendiri.Kalian jadikan masjid yang suci untuk melakukan tindakan kotor. Kalian berzikir tapi pada saat yang sama megucapkan kata-kata kotor.Mulut kalian komat-kamit membaca wirid tapi hati dan pikiran kalian busuk dan kotor-njetor.Kalian mengagungkan nama-Nya tapi merendahkan mahkluk ciptaan-Nya. Kalian memuja-Nya tapi menistakan makhluk ciptaan-Nya.Jika beragama malah membuat kalian menjadi kalap dan beringas, saya khawatir sebetulnya kalian ini bukan menyembah Tuhan tapi memuja Setan.Ditulis oleh: Prof Sumanto Alqurtuby, Dosen di Universitas King Fahd Arab Saudi
Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin [1 Attachment]
Sikap beringas memang memalukan dan tidak bisa dibenarkan. Harus dibenahi dengan lihat akar masalahnya. Buat kebanyakan orang,akar masalah itu adalah langkah-langkah penguasa DKI yang menimbulkan ketidakpuasan orang banyak. Di antaranya, keberingasan pemda DKI menghina dirinya sendiri karena memakai uang pemda / uang Rakyat untuk membeli lahan milik pemda sendiri. Membeli barang milik sendiri, pemuja apa itu namanya? Ini berita lama juga yang mulai menghilang. Lumayan kocak, berita ini seolah terkubur pencitraan "paslon No.2 (Ahok-Djarot) teraniaya", padahal kasus yang kencang bau korupsinya ini ditangani secara gabungan oleh KPK & Polri. Bubuhi Paraf Pembelian Tanah Cengkareng, Djarot Diperiksa Bareskrim || Bubuhi Paraf Pembelian Tanah Cengkareng... | | --- SADAR@... wrote: Prof Sumanto: Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin Admin PKS Puyengan 2 days ago Umum, Video Leave a comment 3,371 Viewshttps://pkspuyengan.com/prof-sumanto-kaum-pemuja-setan-hina-jarot-saat-hadiri-acara-tahlilan-di-masjid-tiin/ PKSPUYENGAN.COM — Melihat keberingasan kelompok fpi dan GNPF MUI saat Jarot Syaiful Hidayat yang kebetulan juga menjadi cawagub DKI Profesor Sumanto Alqurtuby seorang dosen yang mengajar di Arab Saudi menulis untuk aksi anarkis kelompok pemuja Shahwat kekuasaan.Kalian ini Penyembah Tuhan atau Pemuja Setan?Coba Anda lihat, tonton, dan dengarkan baik-baik bagaimana ulah, sikap, perkataan, dan perilaku sejumlah gerombolan oknum umat Islam sontoloyo ini terhadap Pak Djarot Saiful Hidayat saat beliau menghadiri acara (Tahlilan) di Masjid At-Tin.Beliau disoraki, diteriaki, dikatain ‘anak babi’, dan diusir dari masjid. Betul-betul “kampungan,” memalukan, dan memuakkan.Padahal beliau adalah seorang Muslim, pemimpin Jakarta, dan datang ke masjid karena memenuhi undangan.Padahal beliau adalah orang yang santun, polos, baik hati, tidak pernah berkata kotor dan kasar.Padahal beliau, tidak seperti sejumlah tokoh Muslim lain, tidak pernah mengumpat, memaki, apalagi mengkapir-sesatkan orang lain.Hanya karena berpasangan dengan Ahok, beliau ikut menjadi korban keberingasan massa yang kalap.Lihat videonya :https://pkspuyengan.com/prof-sumanto-kaum-pemuja-setan-hina-jarot-saat-hadiri-acara-tahlilan-di-masjid-tiin/ Inilah akhlak yang kalian pertontonkan kepada masyarakat? Betul-betul memalukan! Ajaran Islam mana yang mengajarkan kalian berbuat seperti ini? Ayat Al-Qur’an yang mana yang mengajarkan perbuatan norak kalian ini? Hadis Nabi Muhammad yang mana yang mengajarkan perilaku kotor kalian ini?Kalian hobi menuduh orang lain sebagai “penista agama” padahal sebetulnya kalian sendiri yang telah menistakan agamamu. Kalian sibuk menuding orang lain telah merendahkan Islam, padahal, kalian sendiri yang membuat Islam menjadi tampak rendah.Sadarlah bahwa perilaku norakmu itulah sebetulnya yang membuat wajah Islam semakin buruk dan bopeng.Sadarlah perilaku norakmu itu sama sekali tidak akan membuat Islam menjadi jaya dan gagah perkasa. Bahkan sebaliknya, perilaku norakmu itu justru telah membuat Islam ini tampak seperti agama yang hina-dina.Jika kalian mengklaim Islam sebagai agama yang baik dan rahmat buat alam semesta, maka tunjukkanlah dan buktikanlah dengan perkataan dan perilaku baikmu, bukan malah sebaliknya. Ingat, Nabi Muhammad yang agung itu diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia, bukan untuk mengislamkan mereka. Camkan itu.Tapi apa yang terjadi. Kalian sendiri yang justru tidak menunjukkan akhlak baik terhadap sesama, bahkan terhadap sesama Muslim sendiri.Kalian jadikan masjid yang suci untuk melakukan tindakan kotor. Kalian berzikir tapi pada saat yang sama megucapkan kata-kata kotor.Mulut kalian komat-kamit membaca wirid tapi hati dan pikiran kalian busuk dan kotor-njetor.Kalian mengagungkan nama-Nya tapi merendahkan mahkluk ciptaan-Nya. Kalian memuja-Nya tapi menistakan makhluk ciptaan-Nya.Jika beragama malah membuat kalian menjadi kalap dan beringas, saya khawatir sebetulnya kalian ini bukan menyembah Tuhan tapi memuja Setan.Ditulis oleh: Prof Sumanto Alqurtuby, Dosen di Universitas King Fahd Arab Saudi
[GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin
Prof Sumanto: Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin Admin PKS Puyengan 2 days ago Umum, Video Leave a comment 3,371 Views https://pkspuyengan.com/prof-sumanto-kaum-pemuja-setan-hina-jarot-saat-hadiri-acara-tahlilan-di-masjid-tiin/ PKSPUYENGAN.COM — Melihat keberingasan kelompok fpi dan GNPF MUI saat Jarot Syaiful Hidayat yang kebetulan juga menjadi cawagub DKI Profesor Sumanto Alqurtuby seorang dosen yang mengajar di Arab Saudi menulis untuk aksi anarkis kelompok pemuja Shahwat kekuasaan. Kalian ini Penyembah Tuhan atau Pemuja Setan? Coba Anda lihat, tonton, dan dengarkan baik-baik bagaimana ulah, sikap, perkataan, dan perilaku sejumlah gerombolan oknum umat Islam sontoloyo ini terhadap Pak Djarot Saiful Hidayat saat beliau menghadiri acara (Tahlilan) di Masjid At-Tin. Beliau disoraki, diteriaki, dikatain ‘anak babi’, dan diusir dari masjid. Betul-betul “kampungan,” memalukan, dan memuakkan. Padahal beliau adalah seorang Muslim, pemimpin Jakarta, dan datang ke masjid karena memenuhi undangan. Padahal beliau adalah orang yang santun, polos, baik hati, tidak pernah berkata kotor dan kasar. Padahal beliau, tidak seperti sejumlah tokoh Muslim lain, tidak pernah mengumpat, memaki, apalagi mengkapir-sesatkan orang lain. Hanya karena berpasangan dengan Ahok, beliau ikut menjadi korban keberingasan massa yang kalap. Lihat videonya : https://pkspuyengan.com/prof-sumanto-kaum-pemuja-setan-hina-jarot-saat-hadiri-acara-tahlilan-di-masjid-tiin/ Inilah akhlak yang kalian pertontonkan kepada masyarakat? Betul-betul memalukan! Ajaran Islam mana yang mengajarkan kalian berbuat seperti ini? Ayat Al-Qur’an yang mana yang mengajarkan perbuatan norak kalian ini? Hadis Nabi Muhammad yang mana yang mengajarkan perilaku kotor kalian ini? Kalian hobi menuduh orang lain sebagai “penista agama” padahal sebetulnya kalian sendiri yang telah menistakan agamamu. Kalian sibuk menuding orang lain telah merendahkan Islam, padahal, kalian sendiri yang membuat Islam menjadi tampak rendah. Sadarlah bahwa perilaku norakmu itulah sebetulnya yang membuat wajah Islam semakin buruk dan bopeng. Sadarlah perilaku norakmu itu sama sekali tidak akan membuat Islam menjadi jaya dan gagah perkasa. Bahkan sebaliknya, perilaku norakmu itu justru telah membuat Islam ini tampak seperti agama yang hina-dina. Jika kalian mengklaim Islam sebagai agama yang baik dan rahmat buat alam semesta, maka tunjukkanlah dan buktikanlah dengan perkataan dan perilaku baikmu, bukan malah sebaliknya. Ingat, Nabi Muhammad yang agung itu diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia, bukan untuk mengislamkan mereka. Camkan itu. Tapi apa yang terjadi. Kalian sendiri yang justru tidak menunjukkan akhlak baik terhadap sesama, bahkan terhadap sesama Muslim sendiri. Kalian jadikan masjid yang suci untuk melakukan tindakan kotor. Kalian berzikir tapi pada saat yang sama megucapkan kata-kata kotor. Mulut kalian komat-kamit membaca wirid tapi hati dan pikiran kalian busuk dan kotor-njetor. Kalian mengagungkan nama-Nya tapi merendahkan mahkluk ciptaan-Nya. Kalian memuja-Nya tapi menistakan makhluk ciptaan-Nya. Jika beragama malah membuat kalian menjadi kalap dan beringas, saya khawatir sebetulnya kalian ini bukan menyembah Tuhan tapi memuja Setan. Ditulis oleh: Prof Sumanto Alqurtuby, Dosen di Universitas King Fahd Arab Saudi