RE: [GELORA45] PolitikusPDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat

2019-10-29 Terurut Topik 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
Oh jadi menurut ente: 

1.  gak ada radikalisasi Islam di Indonesia? 
2.  Atau radikalisasi Islam bukan masalah di Indonesia?

 

Ini diluar kebenaran bahwa memang ada pola2 nekolim loh di Vietnam, Amerika 
Latin, Afrika, Timur-tengah / Suriah sekarang dll: dukung rezim boneka, bila 
perlu bentuk teroris gadungan.

 

Moso’ ente mengabaikan radikalisasi Islam di Indonesia dengan mencari kambing 
hitam pola2 nekolim?

 

Akh ente ini dasar mau nyinyir atau memang ada sesuatu diotak ente dan gak 
berani terang2an membela radikalisasi Islam di Indonesia?

 

Nesare

 

From: GELORA45@yahoogroups.com  
Sent: Sunday, October 27, 2019 10:03 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: [GELORA45] PolitikusPDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer 
Tidak Tepat

 

  

Justru Jokowi sengaja pasang Mahfud, Fachrul, juga Tito, untuk melanjutkan 
order proyek intoleransi sejak 2012 dengan isu-isu radikalisme, terorisme, 
khilafah, dan simbol-simbol yang melulu diarahkan ke Islam dan para 
pengikutnya. Polanya toh nggak berbeda jauh dengan gaya nekolim di Vietnam, 
Amerika Latin, Afrika, Timur-tengah / Suriah sekarang dll: dukung rezim boneka, 
bila perlu bentuk teroris gadungan.

 

"Namun, untuk saat ini, Erwin menilai sosok menteri agama yang ideal adalah 
seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD."









--- ilmesengero@... wrote:

  

Apanya yang tidak tepat kala pilihan Jokowi disetujui dan direstui oleh Sang 
Ratu maha mulia? apakah itu tidak senang bersuka ria jika ada tentara 
berbewewenang yang sanggup mengantarkan umat ke surga dan taman firdausnya yang 
penuh dengan bidadari cantik bin molek lagi sexy siap melayani jasamaniah dan 
rochaniah, apakah tidak tepat? Apakah tidak tepat tentara menjadi penghentar ke 
surga nan fana?

 

https://nasional.tempo.co/read/1264719/politikus-pdip-menteri-agama-dari-kalangan-militer-tidak-tepat?utm_source=Digital%20Marketing
 
<https://nasional.tempo.co/read/1264719/politikus-pdip-menteri-agama-dari-kalangan-militer-tidak-tepat?utm_source=Digital%20Marketing_medium=Partnership_campaign=Dable>
 _medium=Partnership_campaign=Dable 

Politikus PDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat

Reporter: 


Friski Riana


Editor: 


Endri Kurniawati


Sabtu, 26 Oktober 2019 13:19 WIB

 

TEMPO.CO <http://TEMPO.CO> , Jakarta - Politikus PDI Perjuangan, Erwin 
Moeslimin Singajuru, menilai keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 
menunjuk Fachrul Razi sebagai  <https://www.tempo.co/tag/menteri-agama> menteri 
agama tidak tepat. "Tidak terlalu tepat kalau menurut saya. Saya terus terang 
apa adanya," kata Erwin saat ditemui di acara diskusi Perspektif Indonesia di 
Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Erwin mengatakan, posisi menteri agama sebaiknya tidak diisi oleh sosok 
berlatar belakang militer. Menurut dia, sosok yang tepat adalah yang 
berpengalaman di organisasi Majelis Ulama Indonesia atau seorang akademisi. 
"Banyak kan profesor-profesor dari IAIN atau UIN yang pintar-pintar yang bisa 
juga bekerja. Kenapa enggak dipilih?"

Menteri agama dari kalangan militer, kata Erwin, bukan terjadi pertama kali.. 
Sebelumnya di era Presiden Soeharto, salah satu menteri agama dari militer 
adalah Alamsyah Ratu Perwiranegara. "Zaman Pak Harto bagus. Jadi dia (Alamsyah) 
punya leadership, ketegasan, karena dibutuhkan juga."

Namun, untuk saat ini, Erwin menilai sosok menteri agama yang ideal adalah 
seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Ia 
mengatakan bahwa sosok Mahfud bisa bicara soal ayat, agama, hukum, dan politik.

Meski menilai tidak tepat, Erwin berharap keberadaan Fachrul Razi yang berlatar 
belakang militer mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Apalagi, 
Fachrul juga memiliki wakil menteri yang berasal dari kalangan sipil, seperti 
Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid.

Fachrul menjadi  
<https://nasional.tempo.co/read/1264658/tak-undang-menag-ke-hari-santri-nasional-nu-jatim-tidak-relevan>
 menteri agama dari kalangan militer pertama setelah reformasi. Adapun di Orde 
Baru, ada dua menteri agama yang berlatar militer. Selain Alamsyah, ada 
Laksamana Muda TNI purnawirawan Tarmizi Taher yang menjabat pada 1993-1998.

 





Re: [GELORA45] PolitikusPDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat

2019-10-29 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Bagus punya menteri agama dari milite, sebab nanti kalau mau ke dunia
seberang ada pengawal tentara yang menemani agar tidak diganggu setan iblis
dalam perlayanann kesana itu.


Re: [GELORA45] PolitikusPDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat

2019-10-28 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Justru Jokowi sengaja pasang Mahfud, Fachrul, juga Tito, untuk melanjutkan 
order proyek intoleransi sejak 2012 dengan isu-isu radikalisme, terorisme, 
khilafah, dan simbol-simbol yang melulu diarahkan ke Islam dan para 
pengikutnya. Polanya toh nggak berbeda jauh dengan gaya nekolim di Vietnam, 
Amerika Latin, Afrika, Timur-tengah / Suriah sekarang dll: dukung rezim boneka, 
bila perlu bentuk teroris gadungan.
"Namun, untuk saat ini, Erwin menilai sosok menteri agama yang ideal adalah 
seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD."

--- ilmesengero@... wrote:
       


Apanyayang tidak tepat kala pilihan Jokowi disetujui dan direstui oleh SangRatu 
maha mulia? apakah itu tidak senang bersuka ria jika ada tentara berbewewenang 
yang sanggup mengantarkan umat ke surga dan tamanfirdausnya yang penuh dengan 
bidadari cantik bin molek lagi sexy siapmelayani jasamaniah dan rochaniah, 
apakah tidak tepat? Apakah tidaktepat tentara menjadi penghentar ke surga nan 
fana?





https://nasional.tempo.co/read/1264719/politikus-pdip-menteri-agama-dari-kalangan-militer-tidak-tepat?utm_source=Digital%20Marketing_medium=Partnership_campaign=Dable

PolitikusPDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat

 
Reporter: 
 
 Friski Riana
 
 Editor: 
 
 Endri Kurniawati

Sabtu,26 Oktober 2019 13:19 WIB




TEMPO.CO, Jakarta - PolitikusPDI Perjuangan, Erwin Moeslimin Singajuru, menilai 
keputusan PresidenJoko Widodo atau Jokowi menunjuk Fachrul Razi sebagai 
menteriagama tidaktepat. "Tidak terlalu tepat kalau menurut saya. Saya 
terusterang apa adanya," kata Erwin saat ditemui di acara diskusiPerspektif 
Indonesia di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Erwinmengatakan, posisi menteri agama sebaiknya tidak diisi oleh sosokberlatar 
belakang militer. Menurut dia, sosok yang tepat adalah yangberpengalaman di 
organisasi Majelis Ulama Indonesia atau seorangakademisi. "Banyak kan 
profesor-profesor dari IAIN atau UIN yangpintar-pintar yang bisa juga bekerja. 
Kenapa enggak dipilih?"

Menteriagama dari kalangan militer, kata Erwin, bukan terjadi pertama 
kali.Sebelumnya di era Presiden Soeharto, salah satu menteri agama darimiliter 
adalah Alamsyah Ratu Perwiranegara. "Zaman Pak Hartobagus. Jadi dia (Alamsyah) 
punya leadership, ketegasan, karenadibutuhkan juga."

Namun,untuk saat ini, Erwin menilai sosok menteri agama yang ideal 
adalahseperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan KeamananMahfud MD. 
Ia mengatakan bahwa sosok Mahfud bisa bicara soal ayat,agama, hukum, dan 
politik.

Meskimenilai tidak tepat, Erwin berharap keberadaan Fachrul Razi yangberlatar 
belakang militer mampu memberikan yang terbaik bagimasyarakat. Apalagi, Fachrul 
juga memiliki wakil menteri yang berasaldari kalangan sipil, seperti Wakil 
Ketua MUI Zainut Tauhid.

Fachrulmenjadi menteriagama darikalangan militer pertama setelah reformasi. 
Adapun di Orde Baru, adadua menteri agama yang berlatar militer. Selain 
Alamsyah, adaLaksamana Muda TNI purnawirawan Tarmizi Taher yang menjabat 
pada1993-1998.



  #yiv6314268519 -- #yiv6314268519ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6314268519 
#yiv6314268519ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6314268519 
#yiv6314268519ygrp-mkp #yiv6314268519hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp #yiv6314268519ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp .yiv6314268519ad 
{padding:0 0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp .yiv6314268519ad p 
{margin:0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp .yiv6314268519ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-sponsor 
#yiv6314268519ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6314268519 
#yiv6314268519ygrp-sponsor #yiv6314268519ygrp-lc #yiv6314268519hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6314268519 
#yiv6314268519ygrp-sponsor #yiv6314268519ygrp-lc .yiv6314268519ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6314268519 
#yiv6314268519activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6314268519
 #yiv6314268519activity span {font-weight:700;}#yiv6314268519 
#yiv6314268519activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity span 
.yiv6314268519underline {text-decoration:underline;}#yiv6314268519 
.yiv6314268519attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv6314268519 .yiv6314268519attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv6314268519 .yiv6314268519attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv6314268519 .yiv6314268519attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6314268519 

[GELORA45] PolitikusPDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat

2019-10-27 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Apanya yang tidak tepat kala pilihan Jokowi disetujui dan direstui oleh
Sang Ratu maha mulia? apakah itu tidak senang bersuka ria jika ada tentara
berbewewenang yang sanggup mengantarkan umat ke surga dan taman firdausnya
yang penuh dengan bidadari cantik bin molek lagi sexy siap melayani
jasamaniah dan rochaniah, apakah tidak tepat? Apakah tidak tepat tentara
menjadi penghentar ke surga nan fana?


https://nasional.tempo.co/read/1264719/politikus-pdip-menteri-agama-dari-kalangan-militer-tidak-tepat?utm_source=Digital%20Marketing_medium=Partnership_campaign=Dable

*Politikus PDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat*

Reporter:
*Friski Riana*

Editor:
*Endri Kurniawati*

Sabtu, 26 Oktober 2019 13:19 WIB


*TEMPO.CO *, *Jakarta* - Politikus PDI Perjuangan, Erwin
Moeslimin Singajuru, menilai keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi
menunjuk Fachrul Razi sebagai menteri agama
 tidak tepat. "Tidak terlalu tepat
kalau menurut saya. Saya terus terang apa adanya," kata Erwin saat ditemui
di acara diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Erwin mengatakan, posisi menteri agama sebaiknya tidak diisi oleh sosok
berlatar belakang militer. Menurut dia, sosok yang tepat adalah yang
berpengalaman di organisasi Majelis Ulama Indonesia atau seorang akademisi.
"Banyak kan profesor-profesor dari IAIN atau UIN yang pintar-pintar yang
bisa juga bekerja. Kenapa enggak dipilih?"

Menteri agama dari kalangan militer, kata Erwin, bukan terjadi pertama
kali. Sebelumnya di era Presiden Soeharto, salah satu menteri agama dari
militer adalah Alamsyah Ratu Perwiranegara. "Zaman Pak Harto bagus. Jadi
dia (Alamsyah) punya leadership, ketegasan, karena dibutuhkan juga."

Namun, untuk saat ini, Erwin menilai sosok menteri agama yang ideal adalah
seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Ia mengatakan bahwa sosok Mahfud bisa bicara soal ayat, agama, hukum, dan
politik.

Meski menilai tidak tepat, Erwin berharap keberadaan Fachrul Razi yang
berlatar belakang militer mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Apalagi, Fachrul juga memiliki wakil menteri yang berasal dari kalangan
sipil, seperti Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid.

Fachrul menjadi menteri agama
dari
kalangan militer pertama setelah reformasi. Adapun di Orde Baru, ada dua
menteri agama yang berlatar militer. Selain Alamsyah, ada Laksamana Muda
TNI purnawirawan Tarmizi Taher yang menjabat pada 1993-1998.