Re: [GELORA45] Pemerintah mau relokasi ratusan kampung di Asmat, ada apa?
Biasa, Jokowi suka pakai istilah-istilah yangmentereng sekalipun tidak sesuai maknanya. Dalam hal ini “relokasi” yangdia maksud ternyata malah urbanisasi Gubernur Papua dan Bupati Asmat Tolak Usul Jokowi "Alangkah lebih baik apabiladirelokasi ke kota. Jadi (penduduk) desa-desa direlokasi ke kota," ujar Jokowi --- SADAR@... wrote: Baguuuslah kalau pemerintah bisa mengambil KEPUTUSAN TEGAS dan CEPAT, relokasi ratusan kampung di Asmat untuk lebih dahulu menangani masalah mendesak KESEHATAN anak-anak di kampung2 Asmat yg sangat buruh kondisinya itu! Jangan biarkan masalah kurang gizi, masalah kesehatan anak-anak TERTUNDA berkepanjangan, ... yang pasti bisa fatal bagi pertumbuhan dimasa dewasa mereka! From: Sunny ambon http://tabloidjubi.com/artikel-14159-pemerintah-mau-relokasi-ratusan-kampung-di-asmat-ada-apa.html Pemerintah mau relokasi ratusan kampung di Asmat, ada apa? "Jika air laut pasang maka air rawa akan naik dan memasuki rumah dengan membawa berbagai kuman," ujarnya.Tim kesehatan sedang memeriksa anak-anak korban gizi buruk dan campak di Asmat - Jubi/Dok. ANTARA Tabanan, Jubi – Akses yang sulit dijangkau, menjadi alasan bagi Pemerintah Indonesia untuk menyusun rencana relokasi 224 kampung di Kabupaten Asmat, Papua, ke daerah yang mudah dijangkau."Memang lokasinya sangat jauh harus ditempuh dengan sepuluh jam perjalanan dengan menggunakan kapal cepat," kata Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, saat ditemui disela-sela kampanye kampanye Imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) di Tabanan, Bali, Kamis (1/3/2018).Nila menegaskan, relokasi ini dilakukan untuk memudahkan tim kesehatan melakukan pendampingan dan pelayanan. Jika ditelisik, kasus kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat sebenarnya sudah bisa teratasi.Untuk itu, pemerintah bersama Kementerian Kesehatan saat ini akan memfokuskan pada keadaan lingkungan dan budaya di kabupaten setempat. Pihaknya menilai bahwa lingkungan di Kabupaten Asmat sangat mudah menularkan penyakit karena penduduk yang tinggal di atas rawa-rawa dan muara."Jika air laut pasang maka air rawa akan naik dan memasuki rumah dengan membawa berbagai kuman," ujarnya.Nila kembali menyebutkan, persoalan ketersediaan pangan juga menjadi masalah, karena penduduk lokal hanya mengonsumsi umbi-umbian yang ditanam seadanya.Sementara itu, Menkes Nila Farid Moeloek saat mencanangkan kampanye Imunisasi JE di SMP Negeri 1 Tabanan menegaskan, bahwa imunisasi JE dilakukan untuk mencegah penyakit radang otak itu dengan meningkatkan kekebalan spesifik individu terhadap virus JE."Hari ini kita akan canangkan dimulainya kampanye imunisasi JE di seluruh Provinsi Bali. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua bulan penuh dengan menyasar anak berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun," katanya. (*)
Re: [GELORA45] Pemerintah mau relokasi ratusan kampung di Asmat, ada apa?
bukan hanya merelokasi begitu saja, tetapi juga mengeluarkan jaminan tertulis tanah adat Suku Asmat itu tidak mendadak menghilang begitu saja jadi berbagai proyek dan tetap jadi tanah adat Asmat. kutipan Wikipedia: The Asmat are an ethnic group https://en.wikipedia.org/wiki/Ethnic_group of New Guinea https://en.wikipedia.org/wiki/New_Guinea, residing in the Papua https://en.wikipedia.org/wiki/Papua_(Indonesian_province) province of Indonesia https://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia. The Asmat inhabit a region on the island's southwestern coast bordering the Arafura Sea https://en.wikipedia.org/wiki/Arafura_Sea, with lands totaling approximately 18,000 km² (7,336 mi²) and consisting of mangrove, tidal swamp, freshwater swamp, and lowland rainforest https://en.wikipedia.org/wiki/Rainforest. ---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote : Baguuuslah kalau pemerintah bisa mengambil KEPUTUSAN TEGAS dan CEPAT, relokasi ratusan kampung di Asmat untuk lebih dahulu menangani masalah mendesak KESEHATAN anak-anak di kampung2 Asmat yg sangat buruh kondisinya itu! Jangan biarkan masalah kurang gizi, masalah kesehatan anak-anak TERTUNDA berkepanjangan, ... yang pasti bisa fatal bagi pertumbuhan dimasa dewasa mereka! From: Sunny ambon ilmesengero@... [GELORA45] Sent: Tuesday, March 6, 2018 6:28 AM To: undisclosed-recipients: Subject: [GELORA45] Pemerintah mau relokasi ratusan kampung di Asmat, ada apa? http://tabloidjubi.com/artikel-14159-pemerintah-mau-relokasi-ratusan-kampung-di-asmat-ada-apa.html http://tabloidjubi.com/artikel-14159-pemerintah-mau-relokasi-ratusan-kampung-di-asmat-ada-apa.html Pemerintah mau relokasi ratusan kampung di Asmat, ada apa? "Jika air laut pasang maka air rawa akan naik dan memasuki rumah dengan membawa berbagai kuman," ujarnya. Tim kesehatan sedang memeriksa anak-anak korban gizi buruk dan campak di Asmat - Jubi/Dok. ANTARA Tabanan, Jubi – Akses yang sulit dijangkau, menjadi alasan bagi Pemerintah Indonesia untuk menyusun rencana relokasi 224 kampung di Kabupaten Asmat, Papua, ke daerah yang mudah dijangkau. "Memang lokasinya sangat jauh harus ditempuh dengan sepuluh jam perjalanan dengan menggunakan kapal cepat," kata Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, saat ditemui disela-sela kampanye kampanye Imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) di Tabanan, Bali, Kamis (1/3/2018). Nila menegaskan, relokasi ini dilakukan untuk memudahkan tim kesehatan melakukan pendampingan dan pelayanan. Jika ditelisik, kasus kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat sebenarnya sudah bisa teratasi. Untuk itu, pemerintah bersama Kementerian Kesehatan saat ini akan memfokuskan pada keadaan lingkungan dan budaya di kabupaten setempat. Pihaknya menilai bahwa lingkungan di Kabupaten Asmat sangat mudah menularkan penyakit karena penduduk yang tinggal di atas rawa-rawa dan muara. "Jika air laut pasang maka air rawa akan naik dan memasuki rumah dengan membawa berbagai kuman," ujarnya. Nila kembali menyebutkan, persoalan ketersediaan pangan juga menjadi masalah, karena penduduk lokal hanya mengonsumsi umbi-umbian yang ditanam seadanya. Sementara itu, Menkes Nila Farid Moeloek saat mencanangkan kampanye Imunisasi JE di SMP Negeri 1 Tabanan menegaskan, bahwa imunisasi JE dilakukan untuk mencegah penyakit radang otak itu dengan meningkatkan kekebalan spesifik individu terhadap virus JE. "Hari ini kita akan canangkan dimulainya kampanye imunisasi JE di seluruh Provinsi Bali. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua bulan penuh dengan menyasar anak berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun," katanya. (*)
Re: [GELORA45] Pemerintah mau relokasi ratusan kampung di Asmat, ada apa?
Baguuuslah kalau pemerintah bisa mengambil KEPUTUSAN TEGAS dan CEPAT, relokasi ratusan kampung di Asmat untuk lebih dahulu menangani masalah mendesak KESEHATAN anak-anak di kampung2 Asmat yg sangat buruh kondisinya itu! Jangan biarkan masalah kurang gizi, masalah kesehatan anak-anak TERTUNDA berkepanjangan, ... yang pasti bisa fatal bagi pertumbuhan dimasa dewasa mereka! From: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] Sent: Tuesday, March 6, 2018 6:28 AM To: undisclosed-recipients: Subject: [GELORA45] Pemerintah mau relokasi ratusan kampung di Asmat, ada apa? http://tabloidjubi.com/artikel-14159-pemerintah-mau-relokasi-ratusan-kampung-di-asmat-ada-apa.html Pemerintah mau relokasi ratusan kampung di Asmat, ada apa? "Jika air laut pasang maka air rawa akan naik dan memasuki rumah dengan membawa berbagai kuman," ujarnya. Tim kesehatan sedang memeriksa anak-anak korban gizi buruk dan campak di Asmat - Jubi/Dok. ANTARA Tabanan, Jubi – Akses yang sulit dijangkau, menjadi alasan bagi Pemerintah Indonesia untuk menyusun rencana relokasi 224 kampung di Kabupaten Asmat, Papua, ke daerah yang mudah dijangkau. "Memang lokasinya sangat jauh harus ditempuh dengan sepuluh jam perjalanan dengan menggunakan kapal cepat," kata Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, saat ditemui disela-sela kampanye kampanye Imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) di Tabanan, Bali, Kamis (1/3/2018). Nila menegaskan, relokasi ini dilakukan untuk memudahkan tim kesehatan melakukan pendampingan dan pelayanan. Jika ditelisik, kasus kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat sebenarnya sudah bisa teratasi. Untuk itu, pemerintah bersama Kementerian Kesehatan saat ini akan memfokuskan pada keadaan lingkungan dan budaya di kabupaten setempat. Pihaknya menilai bahwa lingkungan di Kabupaten Asmat sangat mudah menularkan penyakit karena penduduk yang tinggal di atas rawa-rawa dan muara. "Jika air laut pasang maka air rawa akan naik dan memasuki rumah dengan membawa berbagai kuman," ujarnya. Nila kembali menyebutkan, persoalan ketersediaan pangan juga menjadi masalah, karena penduduk lokal hanya mengonsumsi umbi-umbian yang ditanam seadanya. Sementara itu, Menkes Nila Farid Moeloek saat mencanangkan kampanye Imunisasi JE di SMP Negeri 1 Tabanan menegaskan, bahwa imunisasi JE dilakukan untuk mencegah penyakit radang otak itu dengan meningkatkan kekebalan spesifik individu terhadap virus JE. "Hari ini kita akan canangkan dimulainya kampanye imunisasi JE di seluruh Provinsi Bali. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua bulan penuh dengan menyasar anak berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun," katanya. (*)