Re: [GELORA45] Re: Bukit Duri Digusur, Jaya Suprana Siap Pasang Badan

2016-09-22 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Mau barengan Kasih juga boleh.

2016-09-22 17:25 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com
[GELORA45] :

>
>
> Ha ha ha masak mau kontribusi pakai syarat siapa ikut baru ikut. Tapi ini
> memang ide yg baik bisa dibuat online menampung mereka yg mau ikut
> membantu. Cuman apakah nanti kampung susun ini tidak digusur Ahok lagi?
> Tahun lalu diberitakan Ahok menyetujui kampung susun ini, tapi kok kemudian
> tetap main gusur?
>
> Ahok Setujui Gagasan Kampung Susun dari Ciliwung Merdeka - Kompas.com
> 
>
> Ahok Setujui Gagasan Kampung Susun dari Ciliwung Merdeka - Kompas.com
> By Kompas Cyber Media
> Kampung Susun Manusiawi merupakan hunian vertikal di Kampung Pulo yang
> didesain seperti rumah susun dengan model...
>
> 
>
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :
>
> Kalau Jonathan kasih, saya ikut.
> Dulu di pekerjaan, saya bilang pada kepala perusahaan untuk pasang pipa
> KOH dengan kran langsung masuk reaktor. Dia maunya ngirit sekali, supaya
> perusahaan di bawah dia kelihatan untungnya naik sekali.
> Saya ingatkan bahayanya operator kalau ambil KOH cair dengan ember dan
> dituangkan peerlahan-lahan dalam reaktor dengan pengaduk berputar. Kalau
> muncrat matanya bisa buta.
> Dia bilang, supaya operatornya disuruh pakai kacamata pengaman. Saya
> bilang, masih bisa tangan dan mukanya kebakar kecipratan KOH.
> Dia bilang, pengaduknya dihentikan. Saya bilang tidak bisa,
> persenyawaannya rusak karena concentrasi KOH setempat yang tinggi sekali.
> Dia bilang, wah mahal sekali. Bisa habis 1500 gulden (waktu itu).
> Ya, saya jadi jengkel, saya bilang, sudah, pasang saja, nanti saya yang
> bayar.
> Wah, dia terkejut, terus telpon kepala bagian teknik supaya datang,
> ngukuri dan pasang afsluiter ( keran KOH ).
> Ada satu monteur yang dengari waktu saya omong dengan kepala perusahaan.
> Setelah kepala perusahaan pergi, monteurnya tertawa, bilang,"Je heb hem
> goed aangepakt ".
> Saya tanya berapa ongkosnya menurut kamu. Dia bilang, paling 300 gulden.
> Saya bilang, apalagi 300 gulden, kok dia persoalkan. Nanti saya bayar.
> Monteurnya tertawa, bilang, wah dia tidak akan berani minta kamu yang
> bayar. Kan dia akan ditertawai semua orang, Apalagi kalau Perusahaan Pusat
> tahu.
> Eh, ya, benar, besoknya semua sudah selesai dipasang, dan dia tidak nagih
> ongkos pada saya..
> Waktu direktur internasional datang, direkturnya bilang ya perusahaan
> untungnya bagus, tetapi jangan terlalu ngirit, sampai perusahaan sudah lama
> tidak dicat dan tidak punya kebun di depan. Jelek untuk image perusahaan.
>
> 2016-09-22 16:26 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] <
> GELORA45@yahoogroups.com>:
>
> bung Djie mau ikut kontribusi?
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :
>
> Bagaimana kalau Jaya Suprana mengumpulkan pengusaha-pengusaha temannya
> untuk bangun rumah susun seperti sarannya. Diongkosi sendiri, untuk Kasih
> contoh pada Basuki "bagaimana seharusnya".
>
>
> 2016-09-22 5:47 GMT+02:00 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45]  r...@yahoogroups.com >:
>
> Ooouuh, maaf bung Jaya, atas kelancangan saya mengajukan pemikiran atau
> komentar yang lepas dan jauh dari lapangan, ketidak tahuan saya akan
> keadaan konkrit sebenarnya. Dan oleh karenanya saya juga tidak mungkin
> mengajukan strategi-taktik perjuangan konkrit, itu hanya bisa diajukan oleh
> kawan-kawan yang langsung dilapangan, yang mengetahui keadaan konkrit lebih
> detail.
>
> Sebenarnya saya hanya mengajukan prinsip umum berjuang saja, pada saat
> kita lemah musuh kuat, yaa, jangan dilawan dengan bentuk perjuangan “keras
> lawan keran”, pasti kalahnya dan kalau tidak kebetulan bisa jatuh KORBAN
> yang tidak diperlukan. Karena tidak akan menang dan akan berakhir dengan
> KEKALAHAN juga! Tergusur, sudah PASTI! Warga Bukit Duri tidak akan mungkin
> dibiarkan terus bertahan, meninggali rumah kumuhnya itu, ... setelah
> dikeluarkan SP3, bagaimanapun juga harus keluar dan pindah dari rumah-rumah
> kumuh yang mereka tinggali sekarang itu!
>
> Menghadapi kenyataan begini, Romo Sandyawan hendak gunakan pengadilan,
> menyatakan SP3 tidak sah. Bagaimana hasilnya, apakah pengadilan bisa cepat
> mengambil keputusan atau tidak untuk menunda penggusuran? Saya tidak tahu.
> Syukurlah kalau jalan HUKUM ini bisa ditempuh dan dimenangkan, ...
> penundaan penggusuran. Lalu sampai kapan? Tentu akan sulit kalau sampai
> membatalkan rencana/program pembenahan DKI-Jakarta yang kata Ahok sudah
> sangat mendesak itu.
>
> Nah, dalam pemikiran saya, seandainya saya dalam posisi warga Bukit Duri,
> karena tidak ada jalan pilihan lain, yaaa nurut saja perintah naik ke
> RUSUN. Sedang, perjuangan mereka TUNTUTAN dan KEADILAN yang diharapkan itu,
> mestinya boleh dan bisaa saja diteruskan sekalipun sudah naik RUSUN, ...!
> Ini setelah menghadapi kenya

Re: [GELORA45] Re: Bukit Duri Digusur, Jaya Suprana Siap Pasang Badan

2016-09-22 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
Ha ha ha masak mau kontribusi pakai syarat siapa ikut baru ikut. Tapi ini 
memang ide yg baik bisa dibuat online menampung mereka yg mau ikut membantu. 
Cuman apakah nanti kampung susun ini tidak digusur Ahok lagi? Tahun lalu 
diberitakan Ahok menyetujui kampung susun ini, tapi kok kemudian tetap main 
gusur?
Ahok Setujui Gagasan Kampung Susun dari Ciliwung Merdeka - Kompas.com

  
|  
|   
|   
|   ||

   |

  |
|  
|   |  
Ahok Setujui Gagasan Kampung Susun dari Ciliwung Merdeka - Kompas.com
 By Kompas Cyber Media Kampung Susun Manusiawi merupakan hunian vertikal di 
Kampung Pulo yang didesain seperti rumah susun dengan model...  |   |

  |

  |

 

---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

Kalau Jonathan kasih, saya ikut.Dulu di pekerjaan, saya bilang pada kepala 
perusahaan untuk pasang pipa KOH dengan kran langsung masuk reaktor. Dia maunya 
ngirit sekali, supaya perusahaan di bawah dia kelihatan untungnya naik 
sekali.Saya ingatkan bahayanya operator kalau ambil KOH cair dengan ember dan 
dituangkan peerlahan-lahan dalam reaktor dengan pengaduk berputar. Kalau 
muncrat matanya bisa buta.Dia bilang, supaya operatornya disuruh pakai kacamata 
pengaman. Saya bilang, masih bisa tangan dan mukanya kebakar kecipratan KOH.Dia 
bilang, pengaduknya dihentikan. Saya bilang tidak bisa, persenyawaannya rusak 
karena concentrasi KOH setempat yang tinggi sekali.Dia bilang, wah mahal 
sekali. Bisa habis 1500 gulden (waktu itu).Ya, saya jadi jengkel, saya bilang, 
sudah, pasang saja, nanti saya yang bayar.Wah, dia terkejut, terus telpon 
kepala bagian teknik supaya datang, ngukuri dan pasang afsluiter ( keran KOH 
).Ada satu monteur yang dengari waktu saya omong dengan kepala 
perusahaan.Setelah kepala perusahaan pergi, monteurnya tertawa, bilang,"Je heb 
hem goed aangepakt ".Saya tanya berapa ongkosnya menurut kamu. Dia bilang, 
paling 300 gulden.Saya bilang, apalagi 300 gulden, kok dia persoalkan. Nanti 
saya bayar.Monteurnya tertawa, bilang, wah dia tidak akan berani minta kamu 
yang bayar. Kan dia akan ditertawai semua orang, Apalagi kalau Perusahaan Pusat 
tahu.Eh, ya, benar, besoknya semua sudah selesai dipasang, dan dia tidak nagih 
ongkos pada saya..Waktu direktur internasional datang, direkturnya bilang ya 
perusahaan untungnya bagus, tetapi jangan terlalu ngirit, sampai perusahaan 
sudah lama tidak dicat dan tidak punya kebun di depan. Jelek untuk image 
perusahaan.
2016-09-22 16:26 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] 
:


bung Djie mau ikut kontribusi?
---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

Bagaimana kalau Jaya Suprana mengumpulkan pengusaha-pengusaha temannya untuk 
bangun rumah susun seperti sarannya. Diongkosi sendiri, untuk Kasih contoh pada 
Basuki "bagaimana seharusnya".

2016-09-22 5:47 GMT+02:00 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] :


Ooouuh, maaf bung Jaya, atas kelancangan saya mengajukan pemikiran atau 
komentar yang lepas dan jauh dari lapangan, ketidak tahuan saya akan keadaan 
konkrit sebenarnya. Dan oleh karenanya saya juga tidak mungkin mengajukan 
strategi-taktik perjuangan konkrit, itu hanya bisa diajukan oleh kawan-kawan 
yang langsung dilapangan, yang mengetahui keadaan konkrit lebih detail. 
Sebenarnya saya hanya mengajukan prinsip umum berjuang saja, pada saat kita 
lemah musuh kuat, yaa, jangan dilawan dengan bentuk perjuangan “keras lawan 
keran”, pasti kalahnya dan kalau tidak kebetulan bisa jatuh KORBAN yang tidak 
diperlukan. Karena tidak akan menang dan akan berakhir dengan KEKALAHAN juga! 
Tergusur, sudah PASTI! Warga Bukit Duri tidak akan mungkin dibiarkan terus 
bertahan, meninggali rumah kumuhnya itu, ... setelah dikeluarkan SP3, 
bagaimanapun juga harus keluar dan pindah dari rumah-rumah kumuh yang mereka 
tinggali sekarang itu! Menghadapi kenyataan begini, Romo Sandyawan hendak 
gunakan pengadilan, menyatakan SP3 tidak sah. Bagaimana hasilnya, apakah 
pengadilan bisa cepat mengambil keputusan atau tidak untuk menunda penggusuran? 
Saya tidak tahu. Syukurlah kalau jalan HUKUM ini bisa ditempuh dan dimenangkan, 
... penundaan penggusuran. Lalu sampai kapan? Tentu akan sulit kalau sampai 
membatalkan rencana/program pembenahan DKI-Jakarta yang kata Ahok sudah sangat 
mendesak itu. Nah, dalam pemikiran saya, seandainya saya dalam posisi warga 
Bukit Duri, karena tidak ada jalan pilihan lain, yaaa nurut saja perintah naik 
ke RUSUN. Sedang, perjuangan mereka TUNTUTAN dan KEADILAN yang diharapkan itu, 
mestinya boleh dan bisaa saja diteruskan sekalipun sudah naik RUSUN, ...! Ini 
setelah menghadapi kenyataan, Ahok, Gubernur DKI-Jakarta sudah dengan tegas 
menyatakan program pembenahan tidak bisa ditunda lagi, HARUS DIJALANKAN! 
Sosialisasi sudah dianggap CUKUP! Jadi setelah dikeluarkan SP3, yaa harus 
pindah kalau tidak hendak digusur dengan kekerasan! Mudah-mudahan saja 
tokoh-tokoh, pejuang-pejuang Warga Bukit Duri bisa menemukan kebijakan yang 
paling baik untuk mencapai kedamaian, menang bersama, menghindari penggusuran 
kekerasan dan mendapatkan pen

Re: [GELORA45] Re: Bukit Duri Digusur, Jaya Suprana Siap Pasang Badan

2016-09-22 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Kalau Jonathan kasih, saya ikut.
Dulu di pekerjaan, saya bilang pada kepala perusahaan untuk pasang pipa KOH
dengan kran langsung masuk reaktor. Dia maunya ngirit sekali, supaya
perusahaan di bawah dia kelihatan untungnya naik sekali.
Saya ingatkan bahayanya operator kalau ambil KOH cair dengan ember dan
dituangkan peerlahan-lahan dalam reaktor dengan pengaduk berputar. Kalau
muncrat matanya bisa buta.
Dia bilang, supaya operatornya disuruh pakai kacamata pengaman. Saya
bilang, masih bisa tangan dan mukanya kebakar kecipratan KOH.
Dia bilang, pengaduknya dihentikan. Saya bilang tidak bisa, persenyawaannya
rusak karena concentrasi KOH setempat yang tinggi sekali.
Dia bilang, wah mahal sekali. Bisa habis 1500 gulden (waktu itu).
Ya, saya jadi jengkel, saya bilang, sudah, pasang saja, nanti saya yang
bayar.
Wah, dia terkejut, terus telpon kepala bagian teknik supaya datang, ngukuri
dan pasang afsluiter ( keran KOH ).
Ada satu monteur yang dengari waktu saya omong dengan kepala perusahaan.
Setelah kepala perusahaan pergi, monteurnya tertawa, bilang,"Je heb hem
goed aangepakt ".
Saya tanya berapa ongkosnya menurut kamu. Dia bilang, paling 300 gulden.
Saya bilang, apalagi 300 gulden, kok dia persoalkan. Nanti saya bayar.
Monteurnya tertawa, bilang, wah dia tidak akan berani minta kamu yang
bayar. Kan dia akan ditertawai semua orang, Apalagi kalau Perusahaan Pusat
tahu.
Eh, ya, benar, besoknya semua sudah selesai dipasang, dan dia tidak nagih
ongkos pada saya..
Waktu direktur internasional datang, direkturnya bilang ya perusahaan
untungnya bagus, tetapi jangan terlalu ngirit, sampai perusahaan sudah lama
tidak dicat dan tidak punya kebun di depan. Jelek untuk image perusahaan.

2016-09-22 16:26 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com
[GELORA45] :

>
>
> bung Djie mau ikut kontribusi?
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :
>
> Bagaimana kalau Jaya Suprana mengumpulkan pengusaha-pengusaha temannya
> untuk bangun rumah susun seperti sarannya. Diongkosi sendiri, untuk Kasih
> contoh pada Basuki "bagaimana seharusnya".
>
>
> 2016-09-22 5:47 GMT+02:00 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45]  r...@yahoogroups.com>:
>
> Ooouuh, maaf bung Jaya, atas kelancangan saya mengajukan pemikiran atau
> komentar yang lepas dan jauh dari lapangan, ketidak tahuan saya akan
> keadaan konkrit sebenarnya. Dan oleh karenanya saya juga tidak mungkin
> mengajukan strategi-taktik perjuangan konkrit, itu hanya bisa diajukan oleh
> kawan-kawan yang langsung dilapangan, yang mengetahui keadaan konkrit lebih
> detail.
>
> Sebenarnya saya hanya mengajukan prinsip umum berjuang saja, pada saat
> kita lemah musuh kuat, yaa, jangan dilawan dengan bentuk perjuangan “keras
> lawan keran”, pasti kalahnya dan kalau tidak kebetulan bisa jatuh KORBAN
> yang tidak diperlukan. Karena tidak akan menang dan akan berakhir dengan
> KEKALAHAN juga! Tergusur, sudah PASTI! Warga Bukit Duri tidak akan mungkin
> dibiarkan terus bertahan, meninggali rumah kumuhnya itu, ... setelah
> dikeluarkan SP3, bagaimanapun juga harus keluar dan pindah dari rumah-rumah
> kumuh yang mereka tinggali sekarang itu!
>
> Menghadapi kenyataan begini, Romo Sandyawan hendak gunakan pengadilan,
> menyatakan SP3 tidak sah. Bagaimana hasilnya, apakah pengadilan bisa cepat
> mengambil keputusan atau tidak untuk menunda penggusuran? Saya tidak tahu.
> Syukurlah kalau jalan HUKUM ini bisa ditempuh dan dimenangkan, ...
> penundaan penggusuran. Lalu sampai kapan? Tentu akan sulit kalau sampai
> membatalkan rencana/program pembenahan DKI-Jakarta yang kata Ahok sudah
> sangat mendesak itu.
>
> Nah, dalam pemikiran saya, seandainya saya dalam posisi warga Bukit Duri,
> karena tidak ada jalan pilihan lain, yaaa nurut saja perintah naik ke
> RUSUN. Sedang, perjuangan mereka TUNTUTAN dan KEADILAN yang diharapkan itu,
> mestinya boleh dan bisaa saja diteruskan sekalipun sudah naik RUSUN, ...!
> Ini setelah menghadapi kenyataan, Ahok, Gubernur DKI-Jakarta sudah dengan
> tegas menyatakan program pembenahan tidak bisa ditunda lagi, HARUS
> DIJALANKAN! Sosialisasi sudah dianggap CUKUP! Jadi setelah dikeluarkan SP3,
> yaa harus pindah kalau tidak hendak digusur dengan kekerasan!
>
> Mudah-mudahan saja tokoh-tokoh, pejuang-pejuang Warga Bukit Duri bisa
> menemukan kebijakan yang paling baik untuk mencapai kedamaian, menang
> bersama, menghindari penggusuran kekerasan dan mendapatkan penyelesaian
> sebaik-baiknya setelah pindah ke RUSUN! Menikmati kehidupan yang lebih
> manusiawi dan nyaman, ...
>
> Salam,
> ChanCT
>
>
> *From:* Jaya Suprana 
> *Sent:* Thursday, September 22, 2016 10:32 AM
> *To:* Chan CT 
> *Cc:* GELORA_In 
> *Subject:* Re: Bukit Duri Digusur, Jaya Suprana Siap Pasang Badan
>
> Karena Pak Chan menulis email bukan pribadi kdp saya namun menembuskannya
> ke komunitas GELORa45 maka saya juga menembuskan email ini ke GELORA45)
> Sayang, kembali pak Chan menghakimi tanpa mengetahui duduk-permasalahan
> yang dihakiminya.
> Pertama : saya bukan tokoh apalagi tokoh pembela rakyat ! Saya sekad

Re: [GELORA45] Re: Bukit Duri Digusur, Jaya Suprana Siap Pasang Badan

2016-09-22 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
bung Djie mau ikut kontribusi?
---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

Bagaimana kalau Jaya Suprana mengumpulkan pengusaha-pengusaha temannya untuk 
bangun rumah susun seperti sarannya. Diongkosi sendiri, untuk Kasih contoh pada 
Basuki "bagaimana seharusnya".

2016-09-22 5:47 GMT+02:00 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] 
:


Ooouuh, maaf bung Jaya, atas kelancangan saya mengajukan pemikiran atau 
komentar yang lepas dan jauh dari lapangan, ketidak tahuan saya akan keadaan 
konkrit sebenarnya. Dan oleh karenanya saya juga tidak mungkin mengajukan 
strategi-taktik perjuangan konkrit, itu hanya bisa diajukan oleh kawan-kawan 
yang langsung dilapangan, yang mengetahui keadaan konkrit lebih detail. 
Sebenarnya saya hanya mengajukan prinsip umum berjuang saja, pada saat kita 
lemah musuh kuat, yaa, jangan dilawan dengan bentuk perjuangan “keras lawan 
keran”, pasti kalahnya dan kalau tidak kebetulan bisa jatuh KORBAN yang tidak 
diperlukan. Karena tidak akan menang dan akan berakhir dengan KEKALAHAN juga! 
Tergusur, sudah PASTI! Warga Bukit Duri tidak akan mungkin dibiarkan terus 
bertahan, meninggali rumah kumuhnya itu, ... setelah dikeluarkan SP3, 
bagaimanapun juga harus keluar dan pindah dari rumah-rumah kumuh yang mereka 
tinggali sekarang itu! Menghadapi kenyataan begini, Romo Sandyawan hendak 
gunakan pengadilan, menyatakan SP3 tidak sah. Bagaimana hasilnya, apakah 
pengadilan bisa cepat mengambil keputusan atau tidak untuk menunda penggusuran? 
Saya tidak tahu. Syukurlah kalau jalan HUKUM ini bisa ditempuh dan dimenangkan, 
... penundaan penggusuran. Lalu sampai kapan? Tentu akan sulit kalau sampai 
membatalkan rencana/program pembenahan DKI-Jakarta yang kata Ahok sudah sangat 
mendesak itu. Nah, dalam pemikiran saya, seandainya saya dalam posisi warga 
Bukit Duri, karena tidak ada jalan pilihan lain, yaaa nurut saja perintah naik 
ke RUSUN. Sedang, perjuangan mereka TUNTUTAN dan KEADILAN yang diharapkan itu, 
mestinya boleh dan bisaa saja diteruskan sekalipun sudah naik RUSUN, ...! Ini 
setelah menghadapi kenyataan, Ahok, Gubernur DKI-Jakarta sudah dengan tegas 
menyatakan program pembenahan tidak bisa ditunda lagi, HARUS DIJALANKAN! 
Sosialisasi sudah dianggap CUKUP! Jadi setelah dikeluarkan SP3, yaa harus 
pindah kalau tidak hendak digusur dengan kekerasan! Mudah-mudahan saja 
tokoh-tokoh, pejuang-pejuang Warga Bukit Duri bisa menemukan kebijakan yang 
paling baik untuk mencapai kedamaian, menang bersama, menghindari penggusuran 
kekerasan dan mendapatkan penyelesaian sebaik-baiknya setelah pindah ke RUSUN! 
Menikmati kehidupan yang lebih manusiawi dan nyaman, ... Salam,ChanCT  From: 
Jaya SupranaSent: Thursday, September 22, 2016 10:32 AMTo: Chan CTCc: 
GELORA_InSubject: Re: Bukit Duri Digusur, Jaya Suprana Siap Pasang Badan Karena 
Pak Chan menulis email bukan pribadi kdp saya namun menembuskannya ke komunitas 
GELORa45 maka saya juga menembuskan email ini ke GELORA45)Sayang, kembali pak 
Chan menghakimi tanpa mengetahui duduk-permasalahan yang dihakiminya.Pertama : 
saya bukan tokoh apalagi tokoh pembela rakyat ! Saya sekadar rakyat biasa yang 
merasa iba terhadap nasib sesama rakyat tergusur.Kedua : pasang badan hanya 
akan saya lakukan apabila sekali lagi : apabila pemerintah memaksakan 
penggusuran terhadap warga Bukit Duri padahal Majelis Hakim PN Jakut dan PTUN 
Jaksel sedang memproses kasus Bukit Duri secara hukum yang apabila penggusuran 
dipaksakan dilakukan berarti pelanggaran hukum, keadilan dan HAM. Apabila 
penggusuran tidak dilakukan pasti saya tidak sudi bersusah-payah pasang 
badan.Ketiga : saya sudah menempuh berbagai cara mulai dari menghubungi LBH, 
Komnas HAM, Menhukham, Mensos, Panglima TNI, Mendagri sampai Presiden  dll di 
mana semua tidak membenarkan penggusuran secara paksa terhadap rakyat apalagi 
thdp kawasan yg masih dalam proses hukum, namun sekaligus semua juga menyatakan 
bahwa Pemerintah Daerah memang memiliki kekebalan kebijakan berdasar UU Otonomi 
Daerah. Saya juga sudah menulis serial tulisan di berbagai media yg prinsipnya 
memohon agar Bukit Duri jangan digusur di samping memohon langsung secara 
pribadi ke Gubernur Jakarta bahkan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi 
sebenarnya saya sudah menempuh segala cara yg dalam jangkauan kemampuan saya 
demi menunda penggusuran Bukit Duri selama masih dlm proses hukum. Sampai saat 
ini minimal ada hasilnya yaitu penggusuran BELUM BENAR-BENAR DILAKSANAKAN. 
Namun setiap saat penggusuran dapat saja segera dilaksanakan apabila pemerintah 
Jakarta menghendaki sebab kekuasaan berada di tangan mereka. Pada dasarnya 
warga Bukit Duri melalui jalur hukum akibat memiliki harapan yg sama dgn pak 
Chan yaitu menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai . Maka sekarang saya 
justru memohon kepada pak Chan agar apabila pak Chan yg arif bijaksana merasa 
memiliki strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah Bukit Duri maka saya 
mohon petunjuk langsung dari pak Chan bagaimana kita dapat menyelesaikan 
masalah penggusuran thdp 

Re: [GELORA45] Re: Bukit Duri Digusur, Jaya Suprana Siap Pasang Badan

2016-09-21 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Bagaimana kalau Jaya Suprana mengumpulkan pengusaha-pengusaha temannya
untuk bangun rumah susun seperti sarannya. Diongkosi sendiri, untuk Kasih
contoh pada Basuki "bagaimana seharusnya".


2016-09-22 5:47 GMT+02:00 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Ooouuh, maaf bung Jaya, atas kelancangan saya mengajukan pemikiran atau
> komentar yang lepas dan jauh dari lapangan, ketidak tahuan saya akan
> keadaan konkrit sebenarnya. Dan oleh karenanya saya juga tidak mungkin
> mengajukan strategi-taktik perjuangan konkrit, itu hanya bisa diajukan oleh
> kawan-kawan yang langsung dilapangan, yang mengetahui keadaan konkrit lebih
> detail.
>
> Sebenarnya saya hanya mengajukan prinsip umum berjuang saja, pada saat
> kita lemah musuh kuat, yaa, jangan dilawan dengan bentuk perjuangan “keras
> lawan keran”, pasti kalahnya dan kalau tidak kebetulan bisa jatuh KORBAN
> yang tidak diperlukan. Karena tidak akan menang dan akan berakhir dengan
> KEKALAHAN juga! Tergusur, sudah PASTI! Warga Bukit Duri tidak akan mungkin
> dibiarkan terus bertahan, meninggali rumah kumuhnya itu, ... setelah
> dikeluarkan SP3, bagaimanapun juga harus keluar dan pindah dari rumah-rumah
> kumuh yang mereka tinggali sekarang itu!
>
> Menghadapi kenyataan begini, Romo Sandyawan hendak gunakan pengadilan,
> menyatakan SP3 tidak sah. Bagaimana hasilnya, apakah pengadilan bisa cepat
> mengambil keputusan atau tidak untuk menunda penggusuran? Saya tidak tahu.
> Syukurlah kalau jalan HUKUM ini bisa ditempuh dan dimenangkan, ...
> penundaan penggusuran. Lalu sampai kapan? Tentu akan sulit kalau sampai
> membatalkan rencana/program pembenahan DKI-Jakarta yang kata Ahok sudah
> sangat mendesak itu.
>
> Nah, dalam pemikiran saya, seandainya saya dalam posisi warga Bukit Duri,
> karena tidak ada jalan pilihan lain, yaaa nurut saja perintah naik ke
> RUSUN. Sedang, perjuangan mereka TUNTUTAN dan KEADILAN yang diharapkan itu,
> mestinya boleh dan bisaa saja diteruskan sekalipun sudah naik RUSUN, ...!
> Ini setelah menghadapi kenyataan, Ahok, Gubernur DKI-Jakarta sudah dengan
> tegas menyatakan program pembenahan tidak bisa ditunda lagi, HARUS
> DIJALANKAN! Sosialisasi sudah dianggap CUKUP! Jadi setelah dikeluarkan SP3,
> yaa harus pindah kalau tidak hendak digusur dengan kekerasan!
>
> Mudah-mudahan saja tokoh-tokoh, pejuang-pejuang Warga Bukit Duri bisa
> menemukan kebijakan yang paling baik untuk mencapai kedamaian, menang
> bersama, menghindari penggusuran kekerasan dan mendapatkan penyelesaian
> sebaik-baiknya setelah pindah ke RUSUN! Menikmati kehidupan yang lebih
> manusiawi dan nyaman, ...
>
> Salam,
> ChanCT
>
>
> *From:* Jaya Suprana 
> *Sent:* Thursday, September 22, 2016 10:32 AM
> *To:* Chan CT 
> *Cc:* GELORA_In 
> *Subject:* Re: Bukit Duri Digusur, Jaya Suprana Siap Pasang Badan
>
> Karena Pak Chan menulis email bukan pribadi kdp saya namun menembuskannya
> ke komunitas GELORa45 maka saya juga menembuskan email ini ke GELORA45)
> Sayang, kembali pak Chan menghakimi tanpa mengetahui duduk-permasalahan
> yang dihakiminya.
> Pertama : saya bukan tokoh apalagi tokoh pembela rakyat ! Saya sekadar
> rakyat biasa yang merasa iba terhadap nasib sesama rakyat tergusur.
> Kedua : pasang badan hanya akan saya lakukan apabila sekali lagi : apabila
> pemerintah memaksakan penggusuran terhadap warga Bukit Duri padahal Majelis
> Hakim PN Jakut dan PTUN Jaksel sedang memproses kasus Bukit Duri secara
> hukum yang apabila penggusuran dipaksakan dilakukan berarti pelanggaran
> hukum, keadilan dan HAM. Apabila penggusuran tidak dilakukan pasti saya
> tidak sudi bersusah-payah pasang badan.
> Ketiga : saya sudah menempuh berbagai cara mulai dari menghubungi LBH,
> Komnas HAM, Menhukham, Mensos, Panglima TNI, Mendagri sampai Presiden  dll
> di mana semua tidak membenarkan penggusuran secara paksa terhadap rakyat
> apalagi thdp kawasan yg masih dalam proses hukum, namun sekaligus semua
> juga menyatakan bahwa Pemerintah Daerah memang memiliki kekebalan kebijakan
> berdasar UU Otonomi Daerah. Saya juga sudah menulis serial tulisan di
> berbagai media yg prinsipnya memohon agar Bukit Duri jangan digusur di
> samping memohon langsung secara pribadi ke Gubernur Jakarta bahkan berdoa
> kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi sebenarnya saya sudah menempuh segala
> cara yg dalam jangkauan kemampuan saya demi menunda penggusuran Bukit Duri
> selama masih dlm proses hukum. Sampai saat ini minimal ada hasilnya yaitu
> penggusuran BELUM BENAR-BENAR DILAKSANAKAN. Namun setiap saat penggusuran
> dapat saja segera dilaksanakan apabila pemerintah Jakarta menghendaki sebab
> kekuasaan berada di tangan mereka.
> Pada dasarnya warga Bukit Duri melalui jalur hukum akibat memiliki *harapan
> *yg sama dgn pak Chan yaitu menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai
> . Maka sekarang saya justru memohon kepada pak Chan agar apabila pak Chan
> yg arif bijaksana merasa memiliki strategi yang tepat untuk menyelesaikan
> masalah Bukit Duri maka saya mohon pet