Mungkin dengan cara mendengarkan suara atau signal dari sumber lumpur dan juga
rekahan yang terjadi akibat dorongan lumpur tersebut, bisa diketahui estimasi
kedalaman sumbernya ataupun distribusi fracture yang ditimbulkan.
mungkin beberapa metoda geofisika seperti : passive seismic,
Pak Agus
Apa sudah ada usaha kearah sana ? Kalau memang akan
dilakukan siapa yang
menanggung biaya - nya ? Lapindo atau
Pemerintah.
Si Abah
Mungkin dengan cara
mendengarkan suara atau signal dari sumber lumpur dan
juga
rekahan yang terjadi akibat dorongan lumpur tersebut, bisa diketahui
Tetapi samapai sekarang koq tidak ada usaha sama sekali utk ngebor miring
utk mematikan semburan lumpur panas itu ya, seperti yg kejadian di Gulf
Coast itu akan dilakukan pemboran beberapa sumur miring utk menutup sumber
semburan minyak.
wass,
nyoto
2010/6/21 yanto R.Sumantri
Waduh...punten Abah. itu hanya terlintas saja di benak saya, setelah baca email
dari Abah.
saya tidak tau apakah sudah ada yang melakukan feasibility study, merencanakan
atau mencoba metoda2 itu disekitar semburan tersebut.
mungkin bapak2 yang berwenang dan ahli metoda2 tersebut bisa sharing.
Agus
Menurut pendapat saya apa yang
dinyatakan oleh Dr.Rubandini itu adalah tantangan
terselubung kepada ahli kebumian (geologi dan geofisik) .
Kalau kita dapat / tidak dapat memberikan gambaran detil
dari geologi bawah permukaan
dari Sumur BP - 1
SAAT ini maka olehlah kita
Aameeen . sehingga penderitaan rakyat Sidoardjo korban Lusi bisa segera
teratasi bisa segera kembali kedalam kehidupannya yg normal lagi
aameeen.
wass,
nyoto
2010/6/21 yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Agus
Menurut pendapat saya apa yang
dinyatakan oleh
IAGInetter terhormat,
Saya berkesempatan mengantar anak saya SD berkunjung ke Kebun Wisata
Pasirmukti di dekat Citeureup/ Cibinong. Lokasinya hanya 45 menit dari
Jakarta melalui Tol Jagorawi.
Disana terdapat sawah dan kebun yang luas, (
http://www.pasirmukti.co.id/thanks.asp ). Untuk digunakan
Om Amir,
Batang sungainya adalah Sungai Citereup. Di bagian hilirnya, sekitar Citereup
dan Gunungputri, juga banyak singkapan. Tahun 2002-an, IAGI pernah mengadakan
'pelatihan geologi' utk para pecinta alam seluruh Indonesia di kampung dekat
Citereup tsb, selama seminggu.
Selain berbagai
Pak Sutar,
Kami sudah dalam tahap produksi dari Pre tertiary sedimentary basin map,
laporan sementara yang masuk, sudah ada 7 order dan baru satu yang bayar
(Total)
Kami akan cetak 15 ex, untuk sementara kami perlu dana 15 jt (cetak, ongkir
dan editing)
1 set contoh sudah ada di kamar saya :-)
Citeureup, barangkali bukan Citereup!
On 6/22/2010, mohammadsyaiful mohammadsyai...@gmail.com wrote:
Om Amir,
Batang sungainya adalah Sungai Citereup. Di bagian hilirnya, sekitar Citereup
dan Gunungputri, juga banyak singkapan. Tahun 2002-an, IAGI pernah mengadakan
'pelatihan geologi' utk
He..he..he.. bukan barangkali pak Koesoema, tapi pastinya sih Citeureup.
Apa ada beda pak antara kedua kata tsb, dari segi arti misalnya?
-Original Message-
From: koesoema [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Tuesday, June 22, 2010 10:06 AM
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebun
11 matches
Mail list logo