Mas Bambang,
Apa dari seismic section gak kelihatan sinkhole-nya ?
150 ft kan lumayan ...
-sw-
"Bambang Murti"
Mas Oki,
Pernah kok dibahas mengenai keberadaan glossifungites ichnofacies pada
sedimen bathyal. Salah satunya Hayward (1976), Lower Miocene Bathyal &
Submarine Canyon ichnofacies from Northland, New Zealand.
Saya tidak punya papernya, tapi sepertinya ada sedikit di bahas dalam
Facies Model-nya Wa
Mas Agus,
Terima kasih atas sharing informasinya. Tulisan anda sangat jelas dan
mudah dipahami.
Mungkin karena basin kita cukup berdekatan sehingga proses2 yang terjadi
secara regional juga mirip2 ya.
Di sini saya juga menginterpretasikan hal yang sama mengenai nyaris
berimpitnya SB dan MFS pad
Sip... saya tunggu fotonya..
Terima kasih banyak ..
salam,
-sw-
usman jauhari
Pak Usman,
Terima kasih banget atas diskusinya, membuat saya membuka2 catatan lama.
Ada beberapa hal yang ingin saya komentari dan tanyakan :
1.Reef
Saya setuju dengan James (1983), bahwa reef didominasi oleh koral,
sedangkan mound didominasi oleh encrusting organism. Reef tidak harus
me
Selain secondary porosity, memang fracture termasuk salah satu properti
yang diharapkan.
Fracture bukan hal yang mustahil di batuan karbonat. Muncul tidaknya
fracture tergantung dari induration batuannya sendiri. Semakin keras
semakin besar potensinya untuk mengalami fracturing. Jadi, meskipun
ter
Pak Awang,
Dating isotop strontium sudah pernah dilakukan meskipun saya belum pernah
menyelidiki secara detil.
Hasilnya adalah untuk Baturaja di Sunda Basin umurnya antara 21- 25 Ma yang
kira2 ekivalen dengan Miosen Awal.
salam
-sw-
Baturaja di Sunda Basin umurnya Miosen Awal, mulai terbentuk akibat
transgresi cepat setelah deposisi Talang Akar.
Tidak hanya low energy, tetapi juga tinggi suplai sedimen klastiknya,
khususnya yang berukuran halus. Selain itu juga banyak dijumpai tuf hasil
volkanisme yang mungkin berasal dari b
Boleh juga pak idenya. Beberapa sumur di sini yang diyakini diproduksi dari
coral debris memang menunjukkan performa yang bagus. Kesulitannya adalah
memprediksi penyebarannya, karena tidak terlihat dari seismik dan juga
karena ternyata coral sendiri tidak begitu banyak berkembang.
Dalam banyak kasus, justru lapisan yang berada di atas suatu drowned
platform adalah condensed section, seperti yang telah disebutkan Pak Awang.
Kemunculan shale yang tebal mungkin terjadi karena perubahan lingkungannya
menjadi laut yang lebih dalam. Yang artinya kenaikan muka air laut masih
berla
Betul sekali, sampai sekarang masih sedikit paper2 schlager yang saya baca.
Alasannya karena emang sulit nyarinya.
Kalo ada yang punya boleh dong di bagi...
Kalo menurut Seilacher bisa karena dua-duanya, selain itu juga bisa
disebabkan oleh faktor lain, misal perubahan iklim, environmental
deteri
Buku yang satu ini memang sangat bagus, ada ga sumber yang lain lagi??
Saya sudah baca, tapi masih belum puas ..
Kali aja ada yang punya pengalaman lain yang bisa diajak diskusi.
Karena kalo baca dari buku atau paper kadang2 muncul pertanyaan2 yang harus
dijawab sendiri ..
Sudah, tapi sayangnya pertanyaan2 saya juga belum dijawab oleh beliau.
salam,
-sw-
[EMAIL PROTECTED]
Rekan-rekan IAGI,
Adakah yang pernah bekerja di suatu "drowned carbonate platform" ?
Dalam suatu "drowned platform", perkembangan build up umumnya cenderung ke
arah vertikal sebagai respon atas naiknya muka air laut. Oleh sebab itu
bentukan build up-nya pun cenderung menyempit ke atas.
14 matches
Mail list logo