Jadi Mas Aris, kalau mengikuti hukum pasar, nanti yang tetep ndeso dan katro'
ditinggalkan saja ya?
Weleh, weleh...
- Original Message
From: aris setiawan <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 5:57:05 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] RPTK,
Sorry Oom Vicky. Kok kayaknya nggak sinkron nih. Alasan yang dikemukakan Oom
Vicky memang valid, tapi kesimpulannya harusnya: RPTK itu tidak perlu.
Lha ngapain lagi, kan RPTK tidak bisa jadi pegangan karyawan untuk
nasionalisasi. RPTK juga bukan main business BPMIGAS, jadi nggak usah cawe2
soal r
Sent from my BlackBerry® wireless device
-Original Message-
From: Harry Kusna <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Mon, 26 Mar 2007 18:25:20
To:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] RPTK, Masih perlu ndak ? ---> BPMIGAS: 2.444 Lowong
untuk GGE
Mohon ijin untuk ikut memberikan
Mohon ijin untuk ikut memberikan komentar.
Dalam menapaki karier, ada 3 hal utama yang berpengaruh katanya sih, yaitu
skill, motivation, dan opportunity. Untuk perform dengan baik, ketiga hal ini
harus terus dibina, tetapi tentunya kepada bibit yang sudah terseleksi dengan
baik, dan hal
Masih perlukah RPTK ?
Jawab saya masih perlu !! untuk merencakan masa depan sebuah
organisasi. Nah yang menjadi sulit ketika (oleh karyawan) RPTK menjadi
sesuatu sekenario yang HARUS diikuti begitu saja tanpa adanya
kompetisi dan kompetensi. RPTK sering dianggap sebagai tool untuk
menunjang karie
5 matches
Mail list logo