Paling tidak sudah dibawah garis kemiskinan, Kalau subsidi
sudah mencapai 150 trilyunan, maka itu sudah sama dengan untuk
beli minyak kira kira 600 ribuan/hr.sama dengan bagian
pemerintah tsb.Sebetulnya adanya persoalan energi ini bukannya datangnya "ujug
ujug", namun sebetulnya sudah disadari dari
On 9/5/05, Nur Darodjat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> DMO nya belum masuk kang!!
Betul,
saya hanya membandingkan dari CR (Cost Recovery) selain DMO, masih
juga ada FTP dan lain2.
Agak rumit emang hitungannya, aku sendiri pasrah ke corporate finance
utk ngitungnya :(
Dan seperti yg ditulis Kang Ar
Sebelum menginjak ke 2006, ada baiknya kita tengok yang 2005 (prognosa),
koleksi dari beberapa catatan sana-sini, ternyata gambarannya adalah :
- Total produksi Crude Indonesia +406 jt barel setahun (1.11 juta bph)
- Produksi KPS2 seluruh Indonesia menyumbang 89% produksi nasion
Disisi lain "Rakyat" tahunya negara kita itu kaya akan SDA
migas , tapi kok susah carinya ( harus antri antri ) dan
harganya naik terus.Mungkin sudah saatnya kita sosialisasikan
bahwa negara kita sudah miskin akan SDA.
Ism
> OK deh kita asumsikan saja :
>
> - Harga minyak 50USD/bbl
> - Ongkos prod
DMO nya belum masuk kang!!
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 05, 2005 3:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Produksi Minyak RI Tahun 2006 Rata-rata 1,110 Juta
bph
OK deh kita asumsikan saja :
- Harga
OK deh kita asumsikan saja :
- Harga minyak 50USD/bbl
- Ongkos produksi 10USD/bbl artinya ongkosnya 20% (yg akan cost
recovery diambil dr produksinya sendiri).
- Bila produksinya 1 juta BOPD goverment memperoleh jatah utk di split
(share production) sebesar 80 % dari 1 juta BOPD = 800 000 BOPD.
-
6 matches
Mail list logo