Sekedar tambahan, untuk unconventional reservoir, SPEE (Society of
Petroleum Evaluation Engineers) belum lama mengeluarkan monograf IV
berangkat dari variasi kondisi reservoir, teknik completions, dan
derajat maturasi sumur produksi.
FHS
2015-03-05 19:23 GMT+08:00 Rovicky Dwi Putrohari
Punten mau cek apakah bisa diterima atau tidak.
PARVITA SIREGAR | SENIOR GEOLOGIST | AWE (NORTH MADURA) NZ LTD | AWE LIMITED
P +62 21 2934 2934 | D EXT 107 | F +62 21 780 3566 | M +62 811 996 616
| E
Mungkin pakDe RDP bisa membandingkan juga sistem PSC nya, apakah menganut
sistem cost recovery seperti di kita apa enggak.
Di kita ini khan, sejauh yang saya tahu, menganut sistem cost recovery. POD
adalah pintu masuk ke dalam sistem itu. Tolong koreksi kalo saya salah.
Artinya, begitu POD
Positip Vit
Sejak banyaknya social media, facebook twitter path dll, maja mailing list
menjadi sepi walau bukan berarti tanpa kegiatan.
Rdp
Sent from my iPhone
On 6 Mar 2015, at 10.00, Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com
wrote:
Punten mau cek apakah bisa diterima atau tidak.
Tambahan saja, tidak selalu DST dilakukan untuk dianggap discovery dan lanjut
ke POD. Beberapa prospek di Selat Makassar, dengan banyak sumur, sebagian besar
diambil cukup MDT (dulu RFT) yang banyak sekali. Ini diterima oleh DM dan
diakui pula pemerintah RI. Discovery dan POD.
Salam,
iPul
*
Quote RDP:
Semstinya standart ini dibuat oleh organisasi profesi seperti PRMS yang
dibuat oleh SEG, AAPG, SPE, dll. Bukan oleh pemerintah dan bukan oleh
perusahaan. Saya bermimpi, IAGI bersama HAGI dan IATMI lah yang mestinya
menyusun standart ini seperti KCMI yang dibuat oleh IAGI-PERHAPI.
Tambahan diskusi dengan kasus di bawah ini :
Bila telah mengebor satu sumur exploration dan hasilnya discovery pada
lapangan tersebut serta telah dilakukan DST untuk sumur tersebut.
Salah satu solusi pada saat pengeboran sumur appraisal di lapangan tersebut
dapat dilakukan Production Test
Terimkasih David
Ini juga seperti yang saya pakai untuk referensi. Namun sekali lagi ini
dibuat untuk kebutuhan di Amerika (sepertinya). Artinya kebutuhan disana
tidak sama dengan kebutuhan di Indonesia.
Di Indonesia, sebuah sumur yang akan dinyatakan DISCOVERY, maka di*HARUS*kan
ada DST yang
Great Pak Ong !
Kalau punggawa sudah ikutan turun gunung berkontribusi diskusi semestinya
akan mengerucut menjadi sebuah karya.
Benar Pak Ong, IAGI (bersama organisasi lain) memang tidak perlu memulai
menyusun PRMS dari NOL. Saya sependapat untuk mengadopsi beberapa bagian
(atau sebagian besar)
Kepada Yth
Bapak Rovicky D P
Di tempat
Terimakasih atas informasi pembayaran iuran anggotanya untuk itu segera kan
kami update
Salam
Sutar
_
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky
D P
Sent: Friday, March 06, 2015 1:11 PM
To: IAGI
bisa n bagus.
Pada 6 Mar 2015 10:01, Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com
menulis:
Punten mau cek apakah bisa diterima atau tidak.
*PARVITA SIREGAR** |* SENIOR GEOLOGIST | AWE (NORTH MADURA) NZ LTD | AWE
LIMITED
--
P +62 21 2934 2934 | D EXT 107
Teman-teman IAGI,
Setau saya kita semua mengacu pada Prism dalam klasifikasi cadangan. Asal usul
Prism adalah gabungan dari beberapa Societies. Tahun 1997 SPE bergabung dengan
WPC (World Petroleum Congress) mengeluarkan definisi cadangan (P1, P2, P3).
Lalu AAPG tahun 2000 bergabung,
12 matches
Mail list logo