Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2003-01-13 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
jadi ada kemungkinan juga bahwa source dari hc nya berbeda ...kebetulan 
yang diatas sealing hcnya berasal dari source yang sedikit mengandung co2 
dan bagian bawah berasal dari source yang banyak mengandung co2
karena kalau dari source yang sama bagaimana sealing tersebut hanya 
menahan co2 dan  melewatkan  gas/hcnya?
atau seperti keterangan Pak Awang bahwa mungkin sourcenya sama tapi karena 
temperature yang tinggi menyebabkan gas di bawah sealing membentuk co2 dan 
yang bagian atas ( yang kemungkinan temperatur lebih rendah ) tidak 
membentuk co2?





Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
17/12/2002 02:29 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna



Betul sekali, tetapi itu interpretasi berdasarkan kasus, yang tidak ada 
sealing-nya (seperti Gantar-1) CO2 tinggi dari Talang 
Akar-Baturaja-Cibulakan; yang ada sealingnya (Cibulakan shale di atas 
Baturaja) seperti di Pamanukan Selatan-1, CO2 di bawah dan di atas sealing 
sangat kontras, di bawah sealing 90an %, yang di atas sealing 6 %; 
interpretasinya sealing shale telah memblocking CO2; pertanyaan 
selanjutnya : kenapa gas tetap terakumulasi di atas sealing walaupun 
CO2-nya rendah. Nah, ini perlu data tambahan seprti isotop karbon di bawah 
dan di atas sealing sama atau tidak, juga perlu melihat secara tiga 
dimensi. Tetapi dari kasus yang ada sangat mengesankan bahwa vertical 
sealing mungkin telah jadi barrier.
Awang H. Satyana
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mohon pencerahan Pak Awang,
Bagaimana prosesnya bisa terjadi mekanisma seperti yang disebutkan dibawah 
ini.

Dari kondisi ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multi!
ple reservoir, kandungan CO2 bisa ekstrim berbeda-beda karena keberadaan
vertical sealing; di kasus lain keberadaan fault sebagai konduit bisa
menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada reservoir Peutu 
dan
pre-Peutu..Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain 
(ini bisa
dicek dengan nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih 
kepada
keberadaan vertical sealing dan conduit fault.

Apakah vertical sealing-nya bisa mem'block' CO2-nya atau bagaimana?.
Thanks

SS
Exploration CNOOC






To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
kalau misalnya kita drilling di satu well di beberapa reservoir gas 
terdapat kandungan CO2 yang tinggi dan beberapa lainnya tidak ada CO2nya 
(dan tidak bisa dizonasi by depth alias acak  ) , apakah bisa dikatakan 
hcnya berasal dari source rock yang berbeda sehingga menghasilkan hc yang 
berbeda di tiap reservoir atau ada faktor dari sistem lithology 
trappingnya yang menyebabkan CO2 banyak terakumulasi di reservoir tertentu 
dan tidak di reservoir yang lain?
nanya  agak petrophysic
mungkin ada yang pernah mencoba ,bisakah kita mendeteksi suatu reservoir 
yang banyak mengandung hc dengan CO2 atau yang tidak mengandung CO2 dari 
logs?





Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
17/12/2002 09:39 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna



Kalau yang dimaksud L-structure (Natuna Platform) di East Natuna Basin 
memang sangat tinggi kandungan CO2-nya, sekitar 80 %, sehingga memotong 
reserve dari 220 TCFG  menjadi 45 TCFG. Publikasi struktur ini, tetapi 
tidak khusus untuk CO2, bisa ditemukan di Rudolph and Lehman (1989) : SEPM 
Spec Publ. 44, p. 353-361 (terutama tentang seq strat karbonat). Di 
Proceedings IPA (simposium Petroleum System Asia-Australia, 1997) ada 
studi regional CO2 (Cooper dkk), tetapi rasanya tidak membahas Natuna. 
Untuk asal CO2 yang paling tepat tentu melihat isotop  karbon C-13 dari 
gas CO2, terus nilai itu diterapkan ke geologic setting setempat. Nilai 
isotop yang lain mencerminkan asal yang lain. Misalnya : CO2 dari thermal 
degradasi organic matter punya nilai -8 sd -12 per mil; dari thermal 
destruction carbonates +4 sd -5 per mil; dari bacterial oxidation metan 
-20 sd -59 per mil; sedangkan dari volcanic degassing -8 per mil. Saya 
tidak punya nilai karbon isotop gas CO2 di Natuna; barangkali teman-teman 
di Premier dan ConocoPhillips punya; hanya tinggi CO2 itu tidak merata, 
seperti biasanya; ada yang nol sd yang ekstrim. Untuk L structure, katanya 
source-nya dari synrift coal; mungkin CO2nya berasal dari termal degradasi 
coal, bisa saja.  Di tempat lain akan lain lagi mekanismenya; saya pernah 
evaluasi CO2 di Jatim, dan yang tinggi (40-80 %) hanya terkonsentrasi di 
East Cepu High, di sini karbonat Kujung-Prupuh-Tuban di downdipnya masuk 
ke daerah overmature sehingga asal CO2-nya d
 ari degradasi ternal karbonat dan ini didukung nilai isotop karbon-13 
nya.
Salam,
Awang H. Satyana
 Herman Darman [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 
wrote:Ada yang tau mengenai teori terbentuknya / terakumulasinya CO2 di 
Natuna dan sekitarnya? Beberapa discovery di Sarawak juga punya CO2 
yang tinggi. Ada paper / report / publikasi mengenai CO2 ini?

Trims,

Herman



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik Awang Satyana

Kasus di Jawa Barat Basin di Lapangan Pamanukan, Haurgeulis, Gantar menerangkan hal 
ini. Di sumur Pamanukan-2 gas di Talang Akar bagian atas menerus sampai ke Baturaja 
punya kandungan CO2 85-99 %, dari Talang Akar sampai Baturaja tanpa melalui vertical 
seal; sumur Pamanukan Selatan-1 gas di Baturaja bagian atas 86 %, kemudian terdapat 
shale cukup tebal di atasnya, dan masuk ke F. Cibulakan yang disebut Zone 16/Zone 15 
yang mengandung gas dengan kandungan CO2 drastis menurun ke 6 %; kondisi ini terulang 
lagi di sumur Haurgeulis-1, gas di puncak Baturaja punya CO2 74 %, kemudian ada shale 
sangat tebal, lalu ada gas di Cibulakan Zone 14 dengan kandungan CO2 8 %; Kondisi ini 
tidak terjadi di Gantar-1 yang dibor di Gantar High; di sini karbonat Baturaja menerus 
menjadi karbonat Cibulakan (karena karbonat terus tumbuh di tinggian). gas di puncak 
Baturaja punya CO2 70-92 %, di karbonat Cibulakan tetap tinggi (61 %). Dari kondisi 
ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multiple reservoir, kandungan CO2 bisa 
ekstrim berbeda-beda karena keberadaan vertical sealing; di kasus lain keberadaan 
fault sebagai konduit bisa menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada 
reservoir Peutu dan pre-Peutu.   
Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa dicek dengan 
nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada keberadaan 
vertical sealing dan conduit fault.
Ciri log untuk CO2 tinggi/rendah, menarik, apa memang sudah ada penelitian ke situ ? 
Barangkali di resistivity dan sonicnya ada kekhususan ? Mungkin bisa exercise di 
log-log yang nembus CO2 tinggi dikontraskan dengan log-log yang nembus CO2 
normal/rendah. Silakan para petrophysicists, ini tantangan...
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
 KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] 
wrote:kalau misalnya kita drilling di satu well di beberapa reservoir gas 
terdapat kandungan CO2 yang tinggi dan beberapa lainnya tidak ada CO2nya 
(dan tidak bisa dizonasi by depth alias acak ) , apakah bisa dikatakan 
hcnya berasal dari source rock yang berbeda sehingga menghasilkan hc yang 
berbeda di tiap reservoir atau ada faktor dari sistem lithology 
trappingnya yang menyebabkan CO2 banyak terakumulasi di reservoir tertentu 
dan tidak di reservoir yang lain?
nanya agak petrophysic
mungkin ada yang pernah mencoba ,bisakah kita mendeteksi suatu reservoir 
yang banyak mengandung hc dengan CO2 atau yang tidak mengandung CO2 dari 
logs?





Awang Satyana 
17/12/2002 09:39 AM
Please respond to iagi-net


To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna



Kalau yang dimaksud L-structure (Natuna Platform) di East Natuna Basin 
memang sangat tinggi kandungan CO2-nya, sekitar 80 %, sehingga memotong 
reserve dari 220 TCFG menjadi 45 TCFG. Publikasi struktur ini, tetapi 
tidak khusus untuk CO2, bisa ditemukan di Rudolph and Lehman (1989) : SEPM 
Spec Publ. 44, p. 353-361 (terutama tentang seq strat karbonat). Di 
Proceedings IPA (simposium Petroleum System Asia-Australia, 1997) ada 
studi regional CO2 (Cooper dkk), tetapi rasanya tidak membahas Natuna. 
Untuk asal CO2 yang paling tepat tentu melihat isotop karbon C-13 dari 
gas CO2, terus nilai itu diterapkan ke geologic setting setempat. Nilai 
isotop yang lain mencerminkan asal yang lain. Misalnya : CO2 dari thermal 
degradasi organic matter punya nilai -8 sd -12 per mil; dari thermal 
destruction carbonates +4 sd -5 per mil; dari bacterial oxidation metan 
-20 sd -59 per mil; sedangkan dari volcanic degassing -8 per mil. Saya 
tidak punya nilai karbon isotop gas CO2 di Natuna; barangkali teman-teman 
di Premier dan ConocoPhillips punya; hanya tinggi CO2 itu tidak merata, 
seperti biasanya; ada yang nol sd yang ekstrim. Untuk L structure, katanya 
source-nya dari synrift coal; mungkin CO2nya berasal dari termal degradasi 
coal, bisa saja. Di tempat lain akan lain lagi mekanismenya; saya pernah 
evaluasi CO2 di Jatim, dan yang tinggi (40-80 %) hanya terkonsentrasi di 
East Cepu High, di sini karbonat Kujung-Prupuh-Tuban di downdipnya masuk 
ke daerah overmature sehingga asal CO2-nya d
ari degradasi ternal karbonat dan ini didukung nilai isotop karbon-13 
nya.
Salam,
Awang H. Satyana
Herman Darman  
wrote:Ada yang tau mengenai teori terbentuknya / terakumulasinya CO2 di 
Natuna dan sekitarnya? Beberapa discovery di Sarawak juga punya CO2 
yang tinggi. Ada paper / report / publikasi mengenai CO2 ini?

Trims,

Herman



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED

Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik SYAFRI_SYAFAR


Mohon pencerahan Pak Awang,
Bagaimana prosesnya bisa terjadi mekanisma seperti yang disebutkan dibawah ini.

Dari kondisi ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multi!
ple reservoir, kandungan CO2 bisa ekstrim berbeda-beda karena keberadaan
vertical sealing; di kasus lain keberadaan fault sebagai konduit bisa
menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada reservoir Peutu dan
pre-Peutu..Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa
dicek dengan nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada
keberadaan vertical sealing dan conduit fault.

Apakah vertical sealing-nya bisa mem'block' CO2-nya atau bagaimana?.
Thanks

SS
Exploration CNOOC





Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] on 12/17/2002 11:57:10 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: SYAFRI SYAFAR/MAX)
Subject:  Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna




Kasus di Jawa Barat Basin di Lapangan Pamanukan, Haurgeulis, Gantar menerangkan
hal ini. Di sumur Pamanukan-2 gas di Talang Akar bagian atas menerus sampai ke
Baturaja punya kandungan CO2 85-99 %, dari Talang Akar sampai Baturaja tanpa
melalui vertical seal; sumur Pamanukan Selatan-1 gas di Baturaja bagian atas 86
%, kemudian terdapat shale cukup tebal di atasnya, dan masuk ke F. Cibulakan
yang disebut Zone 16/Zone 15 yang mengandung gas dengan kandungan CO2 drastis
menurun ke 6 %; kondisi ini terulang lagi di sumur Haurgeulis-1, gas di puncak
Baturaja punya CO2 74 %, kemudian ada shale sangat tebal, lalu ada gas di
Cibulakan Zone 14 dengan kandungan CO2 8 %; Kondisi ini tidak terjadi di
Gantar-1 yang dibor di Gantar High; di sini karbonat Baturaja menerus menjadi
karbonat Cibulakan (karena karbonat terus tumbuh di tinggian). gas di puncak
Baturaja punya CO2 70-92 %, di karbonat Cibulakan tetap tinggi (61 %). Dari
kondisi ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multi!
ple reservoir, kandungan CO2 bisa ekstrim berbeda-beda karena keberadaan
vertical sealing; di kasus lain keberadaan fault sebagai konduit bisa
menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada reservoir Peutu dan
pre-Peutu.
Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa dicek
dengan nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada
keberadaan vertical sealing dan conduit fault.
Ciri log untuk CO2 tinggi/rendah, menarik, apa memang sudah ada penelitian ke
situ ? Barangkali di resistivity dan sonicnya ada kekhususan ? Mungkin bisa
exercise di log-log yang nembus CO2 tinggi dikontraskan dengan log-log yang
nembus CO2 normal/rendah. Silakan para petrophysicists, ini tantangan...
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
 KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED]
wrote:kalau misalnya kita drilling di satu well di beberapa reservoir gas
terdapat kandungan CO2 yang tinggi dan beberapa lainnya tidak ada CO2nya
(dan tidak bisa dizonasi by depth alias acak ) , apakah bisa dikatakan
hcnya berasal dari source rock yang berbeda sehingga menghasilkan hc yang
berbeda di tiap reservoir atau ada faktor dari sistem lithology
trappingnya yang menyebabkan CO2 banyak terakumulasi di reservoir tertentu
dan tidak di reservoir yang lain?
nanya agak petrophysic
mungkin ada yang pernah mencoba ,bisakah kita mendeteksi suatu reservoir
yang banyak mengandung hc dengan CO2 atau yang tidak mengandung CO2 dari
logs?










-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna

2002-12-16 Terurut Topik Awang Satyana

Betul sekali, tetapi itu interpretasi berdasarkan kasus, yang tidak ada sealing-nya 
(seperti Gantar-1) CO2 tinggi dari Talang Akar-Baturaja-Cibulakan; yang ada sealingnya 
(Cibulakan shale di atas Baturaja) seperti di Pamanukan Selatan-1, CO2 di bawah dan di 
atas sealing sangat kontras, di bawah sealing 90an %, yang di atas sealing 6 %; 
interpretasinya sealing shale telah memblocking CO2; pertanyaan selanjutnya : kenapa 
gas tetap terakumulasi di atas sealing walaupun CO2-nya rendah. Nah, ini perlu data 
tambahan seprti isotop karbon di bawah dan di atas sealing sama atau tidak, juga perlu 
melihat secara tiga dimensi. Tetapi dari kasus yang ada sangat mengesankan bahwa 
vertical sealing mungkin telah jadi barrier.
Awang H. Satyana
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mohon pencerahan Pak Awang,
Bagaimana prosesnya bisa terjadi mekanisma seperti yang disebutkan dibawah ini.

Dari kondisi ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multi!
ple reservoir, kandungan CO2 bisa ekstrim berbeda-beda karena keberadaan
vertical sealing; di kasus lain keberadaan fault sebagai konduit bisa
menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada reservoir Peutu dan
pre-Peutu..Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa
dicek dengan nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada
keberadaan vertical sealing dan conduit fault.

Apakah vertical sealing-nya bisa mem'block' CO2-nya atau bagaimana?.
Thanks

SS
Exploration CNOOC






To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now