Kasus di Jawa Barat Basin di Lapangan Pamanukan, Haurgeulis, Gantar menerangkan hal ini. Di sumur Pamanukan-2 gas di Talang Akar bagian atas menerus sampai ke Baturaja punya kandungan CO2 85-99 %, dari Talang Akar sampai Baturaja tanpa melalui vertical seal; sumur Pamanukan Selatan-1 gas di Baturaja bagian atas 86 %, kemudian terdapat shale cukup tebal di atasnya, dan masuk ke F. Cibulakan yang disebut Zone 16/Zone 15 yang mengandung gas dengan kandungan CO2 drastis menurun ke 6 %; kondisi ini terulang lagi di sumur Haurgeulis-1, gas di puncak Baturaja punya CO2 74 %, kemudian ada shale sangat tebal, lalu ada gas di Cibulakan Zone 14 dengan kandungan CO2 8 %; Kondisi ini tidak terjadi di Gantar-1 yang dibor di Gantar High; di sini karbonat Baturaja menerus menjadi karbonat Cibulakan (karena karbonat terus tumbuh di tinggian). gas di puncak Baturaja punya CO2 70-92 %, di karbonat Cibulakan tetap tinggi (61 %). Dari kondisi ini kita belajar bahwa dalam satu sumur, dengan multiple reservoir, kandungan CO2 bisa ekstrim berbeda-beda karena keberadaan vertical sealing; di kasus lain keberadaan fault sebagai konduit bisa menyebabkan hal ini, misalnya di Arun/Peusangan High pada reservoir Peutu dan pre-Peutu. Jadi, saya pikir, bukan mekanisme origin CO2 yang lain-lain (ini bisa dicek dengan nilai isotop karbon CO2 pada setiap reservoir), tetapi lebih kepada keberadaan vertical sealing dan conduit fault. Ciri log untuk CO2 tinggi/rendah, menarik, apa memang sudah ada penelitian ke situ ? Barangkali di resistivity dan sonicnya ada kekhususan ? Mungkin bisa exercise di log-log yang nembus CO2 tinggi dikontraskan dengan log-log yang nembus CO2 normal/rendah. Silakan para petrophysicists, ini tantangan... Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:kalau misalnya kita drilling di satu well di beberapa reservoir gas terdapat kandungan CO2 yang tinggi dan beberapa lainnya tidak ada CO2nya (dan tidak bisa dizonasi by depth alias acak ) , apakah bisa dikatakan hcnya berasal dari source rock yang berbeda sehingga menghasilkan hc yang berbeda di tiap reservoir atau ada faktor dari sistem lithology trappingnya yang menyebabkan CO2 banyak terakumulasi di reservoir tertentu dan tidak di reservoir yang lain....? nanya agak petrophysic mungkin ada yang pernah mencoba ,bisakah kita mendeteksi suatu reservoir yang banyak mengandung hc dengan CO2 atau yang tidak mengandung CO2 dari logs....?
Awang Satyana 17/12/2002 09:39 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: Re: [iagi-net-l] CO2 di Natuna Kalau yang dimaksud L-structure (Natuna Platform) di East Natuna Basin memang sangat tinggi kandungan CO2-nya, sekitar 80 %, sehingga memotong reserve dari 220 TCFG menjadi 45 TCFG. Publikasi struktur ini, tetapi tidak khusus untuk CO2, bisa ditemukan di Rudolph and Lehman (1989) : SEPM Spec Publ. 44, p. 353-361 (terutama tentang seq strat karbonat). Di Proceedings IPA (simposium Petroleum System Asia-Australia, 1997) ada studi regional CO2 (Cooper dkk), tetapi rasanya tidak membahas Natuna. Untuk asal CO2 yang paling tepat tentu melihat isotop karbon C-13 dari gas CO2, terus nilai itu diterapkan ke geologic setting setempat. Nilai isotop yang lain mencerminkan asal yang lain. Misalnya : CO2 dari thermal degradasi organic matter punya nilai -8 sd -12 per mil; dari thermal destruction carbonates +4 sd -5 per mil; dari bacterial oxidation metan -20 sd -59 per mil; sedangkan dari volcanic degassing -8 per mil. Saya tidak punya nilai karbon isotop gas CO2 di Natuna; barangkali teman-teman di Premier dan ConocoPhillips punya; hanya tinggi CO2 itu tidak merata, seperti biasanya; ada yang nol sd yang ekstrim. Untuk L structure, katanya source-nya dari synrift coal; mungkin CO2nya berasal dari termal degradasi coal, bisa saja. Di tempat lain akan lain lagi mekanismenya; saya pernah evaluasi CO2 di Jatim, dan yang tinggi (40-80 %) hanya terkonsentrasi di East Cepu High, di sini karbonat Kujung-Prupuh-Tuban di downdipnya masuk ke daerah overmature sehingga asal CO2-nya d ari degradasi ternal karbonat dan ini didukung nilai isotop karbon-13 nya. Salam, Awang H. Satyana "Herman Darman " wrote:Ada yang tau mengenai teori terbentuknya / terakumulasinya CO2 di Natuna dan sekitarnya? Beberapa discovery di Sarawak juga punya CO2 yang tinggi. Ada paper / report / publikasi mengenai CO2 ini? Trims, Herman --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now