JNM - Bernafas

2013-08-31 Terurut Topik Hutagalung, Lambok Geraldo
 


B E R N A F A S



Manusia hidup pasti bernafas. Kalau sudah tidak memiliki nafas berarti sudah
meninggal atau wafat. Tidak ada yang pernah berkata besok puasa bernafas
ah atau berhenti bernafas sejam, bosen bernafas melulu, sesekali mau hidup
tanpa bernafas. Mustahil hal itu bisa terjadi, kecuali jika tubuh manusia
sudah seperti film robocop yang sebagian besar digantikan oleh mesin,
sehingga tidak memerlukan oksigen lagi. 



Di dalam Tuhan kita dituntut untuk setia dalam segala perkara yang benar.
Kesetiaan itu akan menjadi mudah kita lakukan jika kita melakukan kesetiaan
itu seperti halnya kita bernafas. Baik saat sadar ataupun tidak sadar atau
tidur, kita akan tetap bernafas. Begitupun dengan kesetiaan kita mengikuti
Tuhan. Disaat apapun baik sadar atau tidak sadar kita harus tetap melakukan
yang Tuhan perintahkan dengan setia. 

Memulai untuk belajar setia pun semudah kita bernafas. Seperti mulailah kita
mengucap syukur setiap akan tidur dan bangun tidur. Cukup berkata terima
kasih Tuhan. 

Lalu mulai melakukan hal hal yang kecil tapi sulit untuk tetap setia.
Seperti membagikan renungan saat teduh setiap hari ataupun mengirimkan satu
ayat ke teman-teman dekat kita setiap hari. Walaupun tampak mudah, tetapi
ujian untuk melakukan hal itu cukup banyak, sehingga kadang bisa berhenti
setia di tengah jalan. Kalau tidak percaya coba saja lakukan itu selama satu
bulan atau satu tahun. 

Ada dua kunci yang saya temukan supaya kita dapat terus setia, yaitu
komitmen dan rutinitas. Tanpa komitmen, kita tidak akan mampu untuk tetap
terus melakukan sesuatu yang baik sampai menjadi suatu kebiasaan atau
rutinitas. 

Entah kenapa banyak sekali pendeta yang pernah khotbah supaya janganlah kita
ke gereja hanya sekedar rutinitas atau kebiasaan saja. Tetapi bagi saya
pribadi, jauh lebih baik seseorang ke gereja karena rutinitas daripada
seseorang itu tidak pergi ke gereja sama sekali. Kiranya tidak ada lagi
orang Kristen yang menggunakan kata rutinitas sebagai bahan olok-olok kepada
sesamanya, supaya tidak terjadi batu sandungan. 

Justru mau diakui atau tidak seseorang yang sudah rutinitas ke gerejalah
yang paling merasa kehilangan ketika mereka tidak dapat beribadah. Makin
sering kebiasaan atau rutinitas itu dilakukan, maka akan semakin rindu pula
seseorang untuk datang ke gereja. 

Ke gereja itu hanyalah salah satu contoh yang dapat kita lakukan dengan
setia. Masih begitu banyak hal yang dapat atau harus kita lakukan dengan
setia. Tentu tidak perlu mencari hal-hal yang spektakuler, cukup mulailah
dari hal-hal yang kecil. Seperti berdoa kepada Tuhan, membaca alkitab 1
pasal setiap hari, ataupun memuji Tuhan di waktu luang kita. 

Marilah kita terus belajar untuk setia dan lebih setia lagi dalam mengikut
Tuhan. (DedyYanuar) 

* * * * * 

Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang
harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang
yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada
siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi
dituntut. (Lukas 12:48) 

BIS 1 Samuel 12:24  Hormatilah TUHAN dan mengabdilah kepada-Nya dengan setia
dan dengan sepenuh hatimu. Ingatlah akan perbuatan-perbuatan besar yang
telah dilakukan-Nya bagimu. (BIS - 1 Samuel 12:24) 



Di Ladang-NYA,

Komunitas Kasih Anggur Baru 

On Behalf : Lisma Jonita, Dip.Th

Hp : 081261619161; Twitter : @AnggurBaru

Rekening Pelayanan : 108.0007334.874 (Mandiri), 8085044032 (BCA)

# Menjangkau Jiwa dengan Kasih

 

 

ATT00035.jpg

JNM - Kabar Baik 30-Agus-13

2013-08-31 Terurut Topik Hutagalung, Lambok Geraldo
Shalom.

 

Dalam mencari perusahaan yang akan diakuisisi kami menerapkan sikap yang
sama seperti orang yang sedang mencari pasangan hidup. Perusahaan itu harus
aktif, menarik dan berpikiran terbuka, tetapi dalam keadaan kepepet.
Buffettology

 

Lukas 4:13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari
pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

 

Setiap saat hidup kita menjadi incaran Iblis, dia menunggu saat yang tepat
untuk memojokkan kita agar ke pepet.

 

Kenapa sasaran Iblis adalah selalu orang percaya ?, karena orang percaya
kepada Tuhan Yesus adalah sebuah obyek yang menarik bagi Iblis agar mereka
menjadi pengikutnya.

 

Berada dalam hadirat Tuhan dengan penuh ucapan syukur adalah sebuah perisai
yang kuat untuk menangkal Iblis. 

 

Orang Kristen yang selalu berjaga-jaga tidak akan pernah membuka celah untuk
diakuisisi oleh Iblis.

 

Amen. Selamat berakhir pekan Sdr/i ku  Tuhan Yesus memberkati mu.

 

 

Di Ladang-NYA,

Komunitas Kasih Anggur Baru, On Behalf : Lisma Jonita, Dip.Th

Hp : 081261619161; Twitter : @AnggurBaru

Rekening Pelayanan : 108.0007334.874 (Mandiri), 8085044032 (BCA)

# Menjangkau Jiwa dengan Kasih



JNM - RE: Butuh Dukungan Doa dan Uluran Kasih

2013-08-31 Terurut Topik Hutagalung, Lambok Geraldo
Shalom Sdr/i ku dlm Kristus,

Berikut daftar nama sdr/i yang sudah mengulurkan kasihnya utk keluarga ini
sd. Tgl. 31 Agustus 2013 :

1. Ibu Shanty Siregar   Rp. 500.000

2. Bpk Arjuna  Rp. 400.000

3. Bpk P SiahaanRp. 100.000

4. NN _ Jkt   Rp. 200.000

5. Bpk M SitorusRp. 500.000

6. NN_ Rbi   Rp. 750.000

7. Bapak Welly Tobing Rp. 500.000

 

Mohon terus doa dan dukungannya ya teman-teman .

 

Gbu.

 

Di Ladang-NYA,

LGHutagalung

Komunitas Kasih Anggur Baru 

Hp : 081261619161; Twitter : @AnggurBaru

Rekening Pelayanan : 108.0007334.874 (Mandiri), 8085044032 (BCA)

# Menjangkau Jiwa dengan Kasih

 

From: Hutagalung, Lambok Geraldo [mailto:lghl...@gmail.com] 
Sent: 06 Agustus 2013 15:00
To: 'komunitaskasih_anggurb...@yahoogroups.com';
'gereja-bethel-indone...@yahoogroups.com';
'voice_of_transformat...@yahoogroups.com'; 'ford...@yahoogroups.com';
'jesus-net@yahoogroups.com'; 'doa-satu-me...@yahoogroups.com';
'g...@yahoogroups.com'
Subject: FW: Butuh Dukungan Doa dan Uluran Kasih

 

Shalom rekan-rekan dalam Kristus.

Mohon bantuan pengobatan dan dukungan Doa dari rekan-rekan semua untuk Ibu
Magda Tobing, 42 thn. Saat ini terbaring lemah tak berdaya selama 4 thn
menderita kanker payudara (sdh stdm 4) anak satu orang masih SD tanpa Ayah.
Domisili saat ini di Komplek SMA Neg. 1 Tangsi Tarutung - Tapanuli Utara.

 

Keluarga ini butuh uluran kasih kita semua.


Segala sesuatu yg tdk kamu lakukan utk salah seorang yg hina ini, sama
halnya tdk melakukannya utk AKU kata Tuhan di Mat 25:45.

 

988273_495425723872013_942640736_n.jpg

 


Uluran kasih rekan-rekan semua dapat disalurkan melalui Rekening Pelayanan
kami : 108.0007334.874 (Mandiri), 8085044032 (BCA) an. Lambok Hutagalung.

 

Terimakasih dan Tuhan Yesus memberkati.

 

I Salam  Doa kami,

 

Komunitas Kasih Anggur Baru 

LGHutagalung

Hp : 0812 6161 9161; Twitter : @AnggurBaru

Rekening Pelayanan : 108.0007334.874 (Mandiri), 8085044032 (BCA)

# Menjangkau Jiwa dengan Kasih

image001.jpg

JNM - MENGALAMI KASIH YANG SEJATI (Pdt. David S. Kosasih, M.Div.)

2013-08-31 Terurut Topik Denny Teguh Sutandio
MENGALAMI KASIH YANG SEJATI
 
oleh:Pdt. David
Santoso Kosasih, M.Div.
 
 
Nats: 1
Yohanes 4:7 – 5:3
 
 
Ada pepatah yang mengatakan, Buah jatuh
tak jauh dari pohonnya. Pepatah tersebut ingin mengatakan bahwa karakter
seorang anak tidak jauh berbeda dibandingkan dengan orangtuanya. Kalau kita
menyatakan diri sebagai anak Allah, maka sudah selayaknya bahwa kita juga
memiliki karakter-karakter yang seperti Allah dan karakter yang akan kita
pelajari adalah kasih. 
1.    Hidup merefleksikan kasih Allah.
Allah adalah sumber kasih (ay. 7) dan kasih
adalah natur Allah (ay. 8). Kasih itu bukan hanya dinyatakan melalui
pengorbanan Yesus, melainkan juga melalui pengorbanan Bapa yang telah merelakan
Anak-Nya. Barangsiapa yang menyatakan bahwa ia lahir dari Allah atau bahwa ia 
mengenal
Allah, ia harus mengasihi saudara-saudara seiman sebagai sesama anggota tubuh
Kristus. Tidaklah mungkin saat kita menyatakan diri sebagai anak Allah dan
mengasihi Allah, lalu pada saat bersamaan membenci saudara kita. Karena kita
adalah anak-anak Allah dan kita mengalami kehadiran-Nya di dalam hidup kita,
maka seharusnya kita merefleksikan karakter Bapa yang adalah kasih. Orang yang
mengasihi membuktikan bahwa ia telah lahir dari Allah.

2.    Hidup berproses dalam
mengasihi
Rasul Yohanes dengan tegas mengatakan, jika
tidak ada kasih kepada umat Allah di dalam hati kita, jangan pernah menyatakan
bahwa kita mengenal Allah. Meski kasih itu belum sempurna, harus tetap
dinyatakan dan harus tetap bertumbuh. Kasih seharusnya tak bersyarat, dimiliki
oleh semua orang dan ditujukan untuk siapa pun. Kita harus berusaha untuk
mengasihi ketika tiap syaraf di dalam tubuh kita berdenyut di dalam kebencian
dan keinginan membalas dendam. Salib Kristus tidak memberi kita pilihan tentang
kasih. Kita harus mengatasi keangkuhan kita dan dengan taat berusaha
mempraktekkan kasih di dalam tiap situasi.

3.    Hidup Berelasi dengan Allah
Jika kita ingin lebih mengasihi, kita perlu
belajar lebih dekat dengan Allah. Relasi yang lemah di antara dua pihak akan
dikuatkan bila keduanya semakin dekat dengan Allah. Sebaliknya, kita tidak
dapat bertumbuh dalam pengalaman kita dengan Allah tanpa mengasihi satu sama
lain. Jika kita sudah mampu mengasihi, kita mesti bersyukur pada Allah. Namun
jika kita merasa kurang mengasihi, kita harus berdoa, meminta Allah merubah
hati kita. Dengan kasih, kita akan menemukan sukacita yang lebih besar di dalam
hidup.
 
 
  
 
Sumber:
Ringkasan khotbah
Pdt. David S. Kosasih di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pregolan Bunder,
Surabaya tanggal 11 Agustus 2013
http://www.gki-pregolan.org/front/index.php/ringkasan-kotbah/601-kotbah-11-agustus-2013
 
 
 
Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata.
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)

JNM - Resensi Buku: RASIO BAGI ALLAH (Rev. Timothy J. Keller, D.Min.)

2013-08-31 Terurut Topik Denny Teguh Sutandio
Iman Kristen adalah
satu-satunya iman yang terus mendapat serangan dari kaum pluralis, sekularis,
dan skeptis. Mereka meragukan segala sesuatu yang Alkitab katakan. Bagaimana
orang Kristen menghadapi tantangan para skeptis tersebut? 
 
Temukan jawabannya dalam:
Buku
RASIO BAGI ALLAH:
Kepercayaan dalam Zaman Skeptisisme
 
oleh:Rev.Timothy J. Keller, D.Min.
 
Penerbit: Momentum, Surabaya, 2013
 
Penerjemah: Junedy Lee
 
 
 
Sebagai seorang gembala
sidang dan pendeta Redeemer Presbyterian Church, U.S.A., Rev. Dr. Timothy H.
Keller telah bersahabat dengan berbagai macam orang dan dari orang-orang
itulah, beliau mengetahui problematika yang mereka hadapi tentang Kekristenan.
Dari pergumulan inilah, Dr. Keller merumuskan beberapa keberatan para skeptis,
sekularis, dll tentang iman Kristen. Hal ini dibahasnya di Bagian I yang
membahas 7 keberatan orang-orang non-Kristen terhadap Kekristenan, beberapa di
antaranya: semua agama itu sama saja, mengapa Allah yang baik mengizinkan
penderitaan, Kekristenan itu mengekang orang, Allah yang penuh kasih tak
mungkin menghukum orang di neraka, dll. Setelah menjelaskan ketujuh keberatan
di atas dan sanggahan Dr. Keller, maka di bagian II, beliau mulai menjelaskan
mengapa Kekristenan adalah satu-satunya iman yang dapat dipercayai. Di bagian
II ini, Dr. Keller menjelaskan alasan percaya kepada Allah Alkitab, mulai dari
mengenal Allah, dosa, agama dan Injil, salib, kebangkitan, dan tarian Allah
(Allah Trinitas). Dan di bagian terakhir, Dr. Keller menantang pembacanya untuk
mempertimbangkan Kekristenan sebagai satu-satunya kebenaran yang solid di 
tengah arus zaman yang kacau
ini. Keunikan buku ini adalah Dr. Keller bukan hanya menjelaskan secara
filosofis-theologis setiap babnya, namun menghadirkan sentuhan-sentuhan 
spiritual
dan praktis di dalam setiap babnya dengan mengutip cerita-cerita, pengalaman
pribadinya, dll.
 
 
 
Endorsement:
“Pelayanan Tim Keller
di kota New York adalah pelayanan memimpin sebuah generasi orang-orang skeptis
dan mencari iman kepada Allah. Saya bersyukur kepada Allah karena dia.”
Dr.
William F. (Billy) Graham
 
“Lima puluh tahun dari
sekarang, jika orang-orang Kristen Injili dikenal luas karena kasih mereka
terhadap perkotaan, komitmen mereka kepada belas kasihan dan keadilan, dan
kasih mereka kepada sesama, maka Tim Keller akan dikenang sebagai seorang
pelopor orang-orang Kristen perkotaan yang baru.”
Majalah Christianity Today
 
“Tidak seperti
kebanyakan gereja besar di pinggiran kota, Redeemer (Presbyterian Chruch)
bersifat tradisional. Hal yang tidak tradisional adalah kemampuan Dr. Keller
dalam berkomunikasi dengan bahasa pendengarnya, penduduk kota…. Mudah untuk
memahami bahasanya.”
The New York Times
 
“Buku inilah yang saya
berikan kepada semua teman saya yang adalah pencari hidup spiritual yang serius
dan orang-orang skeptis.”
Rev.
Richard Duane (Rick) Warren, D.Min.
Penulis buku The Purpose Driven Life
 
 
 
Profil
Rev. Dr. Timothy J. Keller:
Rev. Timothy J. Keller, B.A., M.Div., D.Min.yang
lahir pada tahun 1950 adalah Pendeta Pendiri Redeemer Presbyterian Church di
New York City, New York, U.S.A. Beliau menyelesaikan studiBachelor of Arts 
(B.A.) di Bucknell University; Master of Divinity (M.Div.) di Gordon-Conwell 
Theological Seminary;
dan Doctor of Ministry (D.Min.) di
Westminster Theological Seminary. Beliau menikah dengan Kathy. Mereka tinggal
di Roosevelt Island di New York City dengan ketiga
anak laki-laki mereka: David, Michael, dan Jonathan. Selain buku “Rasio bagi
Allah” ini, buku-buku lain yang pernah beliau tulis:
F   Resources
for Deacons: Love Expressed through Mercy Ministries(Christian Education
and Publications, 1985)
F   Ministries
of Mercy: The Call of the Jericho Road(PR Publishing, 1997)
F   Church
Planter Manual(Redeemer Presbyterian Church, 2002)
F   The
Prodigal God: Recovering the Heart of the Christian Faith(Dutton Adult,
November 2008) 
F   Counterfeit
Gods: The Empty Promises of Money, Sex, and Power, and the Only Hope
that Matters(Dutton Adult, October 2009)
F   Generous
Justice: How God's Grace Makes Us Just(Dutton Adult, November 2010)
F   King's
Cross: The Story of the World in the Life of Jesus(Dutton Adult,
February 2011) 
F   The
Meaning of Marriage: Facing the Complexities of Commitment with the Wisdom of
God
 
 
Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata.
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)