From: Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, 02 July, 1999 22:18 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: Berduka kembali]
Saya nggak habis pikir, hanya segitu tingkat kemanusiaan sebagian orang
Indonesia. ada aja yang lebih memntingkan harta dibanding nyawa seseorang.
D]
Subject: Re: [Re: Berduka kembali]
Saya nggak habis pikir, hanya segitu tingkat kemanusiaan sebagian orang
Indonesia. ada aja yang lebih memntingkan harta dibanding nyawa seseorang.
(mengenai orang KPU yang nggak mau minjamin mobil untuk angkut korban ke
RS).
Satu hal lagi, suruh tuh polisi be
Saya nggak habis pikir, hanya segitu tingkat kemanusiaan sebagian orang
Indonesia. ada aja yang lebih memntingkan harta dibanding nyawa seseorang.
(mengenai orang KPU yang nggak mau minjamin mobil untuk angkut korban ke RS).
Satu hal lagi, suruh tuh polisi beli gas air mata dan peluru karet
Blm sudah selesai masalah Mei setaun silam,
ada lagi tambah permasalahan baru yg mengundang
perhatian internasional kepada indonesia
jgnkan di SCTV...di CNN 2 kali di putar...
dan ada close-up nya..disaat polisi 'beraksi'
menghajar para demonstran
mau membantah lagi soal ini btl
Cuman peluru karet kok.ditambah sedikit tongkat karet atau rotan,
sepakan sepatu lars. Well, mereka memang dibayar untuk melakukan itu...
(salah satunya...). Ironisnya, duit yang dipakai untuk membayar mereka itu
duit anda, saya dan orang yang digebuk itu sendiri, yang ditarik melalui
Ini sangat menyinggung deh...
soalnya 'betul-sekali'.:)
At 08:55 AM 7/2/99 -0700, Mirza Raditya wrote:
Blm sudah selesai masalah Mei setaun silam,
ada lagi tambah permasalahan baru yg mengundang
perhatian internasional kepada indonesia
jgnkan di SCTV...di CNN 2 kali di putar...
Saya terharu akan kejadian sperti ini
*hiks*.*hiks*.*hiks*
---bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ini sangat menyinggung deh...
soalnya 'betul-sekali'.:)
At 08:55 AM 7/2/99 -0700, Mirza Raditya wrote:
Blm sudah selesai masalah Mei setaun silam,
ada lagi tambah
Saya sedih membaca peristiwa demo berdarah
di halaman KPU.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/02/UTAMA/poli01.htm
Yang tidak habis pikir lagi, ketika saya membaca bagian paragraf
berikut ini dari artikel yg termuat di alamat atas:
---kutipan
Seorang korban perempuan bernama Dhyta
Ikut berduka cita juga.
Irwan Ariston Napitupulu wrote:
Saya sedih membaca peristiwa demo berdarah
di halaman KPU.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/02/UTAMA/poli01.htm
Yang tidak habis pikir lagi, ketika saya membaca bagian paragraf
berikut ini dari artikel yg termuat di alamat
Saya juga turut berduka cita.
rupaya berat nian.. langkah kita menuju demokrasi...
Blucer Rajagukguk wrote:
Ikut berduka cita juga.
Irwan Ariston Napitupulu wrote:
Saya sedih membaca peristiwa demo berdarah
di halaman KPU.
At 10:41 PM 7/1/99 -0400, you wrote:
Ikut berduka cita juga.
Irwan Ariston Napitupulu wrote:
Saya sedih membaca peristiwa demo berdarah
di halaman KPU.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/9907/02/UTAMA/poli01.htm
Yang tidak habis pikir lagi, ketika saya membaca bagian paragraf
berikut ini
11 matches
Mail list logo