[PPIBelgia] teka-teki

2009-07-01 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
kali ada yg mo nyoba hehe

-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/

-- Pesan terusan --
Dari: lucky_hatrez...@yahoo.com
Tanggal: 2 Juli 2009 09:56
Subjek: [smunsacirebon] (unknown)
Ke: Smunsa group smunsacire...@yahoogroups.com




AB
C x
---
DE
FG +
---
HI

Perhatikanlah Perhitungan di atas.Seorang bangsawan ternama sedang menantang
siapa saja untuk menuliskan namanya di file alphabetic combination.
xls.Siapapun yang dapat memecahkannya akan mendapat gelar kebangsawanan
Sir dan Madam.
File tersebut memiliki password ABCDEFGHI. Mudah bukan?Masalahnya adalah
alfabet tersebut harus diubah menjadi angka dengan pedoman di atas.Setiap
alfabet melambangkan satu nomor antara 1-9.
Nah, pertanyaannya adalah mampukah anda memecahkannya? Selamat mencoba ☺
Powered by Telkomsel BlackBerry®
 


[PPIBelgia] Shadow Play..film doku ttg Soeharto..GRATIS

2009-06-21 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
-- Pesan terusan --
Dari: Iman Suherman i...@suherman.net
T
 Original Message 
 Ada film dokumenter bagus berjudul Shadow Play, diproduksi th 2001 oleh
Hilton Cordell Productions.
Film tersebut bisa disaksikan secara online dan gratis di www.offstream.tv

Shadow Play mengungkapkan tragedi kemanusiaan abad 20, yang disembunyikan
oleh Soeharto dan pengikutnya. Soeharto menyebarkan fitnah dan propaganda
yang efektif untuk kelancaran program pembunuhan para pendukung Soekarno,
plus propaganda agar tragedi tersebut dimaklumi, tanpa penegakan hukum.
Antara 500,000 dan 1 juta orang telah dibunuh dalam waktu yang singkat.
Komandan program pembunuhan bahkan pernah menyatakan dengan bangga, bahwa
sebanyak 3 juta orang yang telah dibunuh. Ratusan ribu lainnya, ditangkap
dan dipenjara tanpa pengadilan. Keluarganya dikucilkan dan hidup tercela,
terhina. Sejarah dimanipulasi agar rakyat Indonesia tidak mampu untuk kritis
terhadap peradabannya sendiri.

Film terbaru mengenai dampak tragedi 1956, berjudul 40 Years of Silence
akan segera diputar di Indonesia.
Diproduksi oleh Robert Lemelson, seorang antropolog dan ahli ilmu
kejiwaan.www.40yearsofsilence.com

Perhatikan pengumuman selanjutnya di www.offstream.tv


  



-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


Re: [PPIBelgia] Fwd: [jurnalisme] Contoh PRAKTIK Neolib era SBY (kita dijadikan bangsa bebek)]

2009-05-28 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 Konstitusi 45 sekarang ini.
 Mentalnya sudah brainwashed. Tingkah laku mafia Berkely melaksanakan pesan
 sponsornya, untuk kehidupan klien konglomeratnya, alias komprador. Yang 
 membuat
 Undang-Undang Penanaman Modal Asing No1/1`967, menurut David Ran
  som,
 sama sekali bukan Menteri PMA Sadeli, melainkan 70 orang teknokrat ekonomi
 Ameria, yang didatangkan dan tinggal 3 hari di HI dengan tak banyak orang 
 tahu.
 Apa masih ada kata pengganti dari menjual negara? Mental-mental komprador yang
 tak punya harga diri, bercokol hingga hari ini.

 Tontonan Metro TV, dengan adegan William Liddle, Andi Malarangeng, Rizal
 Malarangeng, sebenarnya tak ada bedanya dengan Camdessus dan Harto. Jadi, 
 bukan
 hal yang aneh, kalau sesungguhnya kita berada di telapak kaki mafia dan
 bandit-bandit Chiucago.

 Mengenai pembangunan ekonomi, masalah ekonomi negara-negara terbelakang, bekas
 negara jajahan, yang agraris, kelihatannya tabu untuk membaca tulisan Pao-yu
 Ching, yang menulis pengalaman pembangunan ekonomi Tiongkok. Pembangunan
 ekonomi negara terbelakang, sejak pre and post 1949, 1959, 1979, dimana
 Tiongkok dibangun dari reruntuhan perang, tanah pertaniannya yang rusak,
 embargo AS, karena tidak mau tunduk kepada Amerika, dan penduduknya terbesar 
 di
 dunia. Dibangun tanpa  bantuan luar negeri selama itu. Penduduknya yang
 milyaran harus makan, harus hidup, harus survive dalam rongrongan agresor
 Amerika. Bagaimana pertaniannya dibangun, bagaimana hubungan pertanian dengan
 industrinya, dst.dst. Tak ada teknokrat dan pakar ekonomi yang sudi belajar
 kepada negara yang demikian. Mereka ketakutan kepada komunis, dan sekarang
 takut juga dicap teroris. Yang tidak mereka anggap hina menyembah kepada
 penjahat kemanusiaan nomor wahid.

 Kaum muda, generasi muda, harapan bangsa harus, intelektuil, yang punya
 kemampuan berpikir kritis dan mau bekerja untuk bangsanya, waktunya sadar 
 untuk
 dapat  membebaskan dirinya dari kebodohan sebagai akibat mental komprador, 
 yang
 tidak mengerti antara nilai luhur dan hina.  Kecuali kita memang bertekad 
 untuk
 bebas dan merdeka, membebaskan rakyat dan memerdekakan rakyat dari budaya dan
 mental penjiplakan, akan selalu membenarkan cara-cara penghisapan dan
 penindasan a la imperialisme Amerika.

 Belakangan bahkan kita dapati kawan kita, yang dulu berjuang bersama-sama
 melawan Belanda, kini malah menyatakan lebih baik dipimpin dan dikuasai 
 Amerika
 daripada bangsanya sendiri. Pikiran dan pernyataan yang enam puluh tahun lau
 kita temui di Philipina, mereka berkampanye ingin menjadi negara bagian ke-50
 dari Amerika Serikat Inilah gambaran mental komprador, dengan budayanya
 mendewakan uang. Uang adalah segalanya bagi mereka. Ingin jadi presiden, suap,
 nyogok. Ingin jadi menteri jilat, dan  sogokan.Ingin titel, beli. Ingin masuk
 universitas terkenal, beli, dengan harga mahal. Ingin jadi tentara, ingin jadi
 polisi, beli dan sogok. Apakah masih belum yakin bahwa budaya mereka
 betul-betul rendah?

 Jakarta, 10 Juli 2004
 Heru Atmodjo



 --
 *From:* Sulistiono Kertawacana sulistiono.kertawac...@alumni.ui.ac.id
 *To:* PPI Belgia ppibelgia@yahoogroups.com
 *Sent:* Thursday, May 28, 2009 5:05:30 PM
 *Subject:* [PPIBelgia] Fwd: [jurnalisme] Contoh PRAKTIK Neolib era SBY
 (kita dijadikan bangsa bebek)]


 akhirnya nongol juga Bung Dendi hehhe ditunggu nigh sekarang KOmentar Bung
 ANis heheh

 Bung Dendi, saya kira justru disini pentingnya landasan Ideology, sehingga
 kebijaknnya memiliki dasar Gagasan yang kuat...sebagai contoh (CMIIW) bahwa
 pendidikan itu penting dan hak semua orang (khusunya warga negaranya
 sendiri) ini diterjemahkan berbeda oleh negara AS dan Skandinavia seperti
 norway, sweden, dan Finland...

  Di AS pendidikan Perguruna Tinggi bayar (meski dimiliki negara), tapi agak
 setiap oarng yang memenuhi syarat bisa kuliah dimanapun (bukan hambatan
 finansial), maka negara memberikan pinjaman untuk kalangan yang
 memerlukannya dengan cicilan murah. Kalau tidak salah (CMIIW) barrack obama
 pun baru baru ini saja melunasi cicilan pinjaman buat kuliah dia...

 Sedangkan di negara2 skandinavia, mungkin lebih mendasar lagi, PTN (yang
 dimiliki negara), karena menganggap pendidikana dalah hak semua orang
 digratiskan keapda selutruh warga dunia..bahkan untuk keals yang programnya
 bukan bahasa dia sendiri...(meskipun ini mungkin dipngearuhi oleh
 kepentingan nasional dia yang jumlah penduduknya banyak sehingga dengan
 datangnya pelajar terbaik dari berbagai penjuru dunia, mereka juga sedikit
 banyak diuntungkan sebagai efek domino kehadiran pelajar dunia ini)
 Mungkin bung Adi yang sedang di Norway bisa berbagi info


 Nah saya rasa, dengan landasan Ideology yang kokoh, siapapu  presidentnya
 di Indonesia ketika menerbitkan kebijakan, dia tidak akan cuci tangan
 seperti mantan presiden RI yang dulu melakukan privatsiasi BUMN dengan
 berkelit bahwa kebijakan tersebut disetujui DPR (ini sangat lucu buat
 saya)..

 Sebab, sependek pengetahuan

[PPIBelgia] Jusuf Kalla Penganut Keynesian Budi Kusumah, editor buku biografi JK, menilai wakil presiden itu seorang penganut Keynes.

2009-05-19 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
http://bisnis.vivanews.com/news/read/59347-_jusuf_kalla_penganut_keynesian_
Pemilu Presiden 2009
Jusuf Kalla Penganut Keynesian
Budi Kusumah, editor buku biografi JK, menilai wakil presiden itu seorang
penganut Keynes.
Rabu, 20 Mei 2009, 10:45 WIB
 Arfi Bambani Amri, Anggi Kusumadewi
  Jusuf Kalla mengunjungi Cibaduyut (Antara/Saptono) BERITA TERKAIT

   - Inilah Bahaya Neoliberal Versi Jusuf
Kallahttp://bisnis.vivanews.com/news/read/59326-jk_bicara_bahaya_neoliberal_pada_mahasiswa
   - Sri Mulyani Kaji Penghematan APBN Rp 200 T
   
http://bisnis.vivanews.com/news/read/59306-sri_mulyani_kaji_penghematan_apbn_rp_200_t
   - Tim JK-Wiranto Akan Datangi Tiap
Rumahhttp://bisnis.vivanews.com/news/read/59299-tim_jk_wiranto_akan_datangi_tiap_rumah
   - Tokoh PPP Sumatera Barat Bela
JK-Wirantohttp://bisnis.vivanews.com/news/read/59285-tokoh_ppp_sumatera_barat_bela_jk_wiranto
   - Orang Minang Akan Menangkan
JK-Wirantohttp://bisnis.vivanews.com/news/read/59224-sumatera_barat_akan_menangkan_jk_wiranto

 web tools
 [image: smaller]
javascript:fontsizer_set('#blokDetailText',%20'13px') [image:
normal] javascript:fontsizer_set('#blokDetailText',%20'16px') [image:
bigger] javascript:fontsizer_set('#blokDetailText',%20'19px')

http://www.myspace.com/Modules/PostTo/Pages/?u=http://bisnis.vivanews.com/news/read/59347-_jusuf_kalla_penganut_keynesian_
http://www.facebook.com/share.php?u=http://bisnis.vivanews.com/news/read/59347-_jusuf_kalla_penganut_keynesian_
http://digg.com/submit?phase=2url=http://bisnis.vivanews.com/news/read/59347-_jusuf_kalla_penganut_keynesian_
http://del.icio.us/post?url=http://bisnis.vivanews.com/news/read/59347-_jusuf_kalla_penganut_keynesian_
http://reddit.com/submit?url=http://bisnis.vivanews.com/news/read/59347-_jusuf_kalla_penganut_keynesian_
http://www.stumbleupon.com/submit?url=http://bisnis.vivanews.com/news/read/59347-_jusuf_kalla_penganut_keynesian_

*VIVAnews *- Budi Kusumah, editor buku “Hanya dengan Kerja Keras” yang
menceritakan mengenai biografi Jusuf Kalla, menilai Wakil Presiden itu
seorang bermazhab ekonomi Keynesian. Mazhab yang merunut pada pemikiran John
Maynard Keynes itu menginginkan peran negara dalam perekonomian.

Ia percaya bahwa pemerintah harus tetap berperan aktif dalam menjaga
perekonomian suatu negara, kata Budi dalam diskusi di Hotel Sultan,
Jakarta, Selasa 19 Mei 2009. Kebijakan pemerintah tetap diperlukan untuk
mengatur ekonomi, karena ekonomi tidak bisa menciptakan lapangan kerja
sendiri, katanya.

Menurut Jusuf Kalla, maju mundurnya suatu negara ditentukan oleh pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan ekonomi.  Dalam konteks pemerataan itulah, Jusuf
Kalla berpendapat bahwa pengusaha pribumi masih perlu dibantu.

Sebagai seorang saudagar, JK bukanlah tipe yang muluk-muluk.  Cita-citanya
tak terlalu tinggi, tapi ia punya target dan berani mengambil risiko.
Misalnya saat ia memangkas subsidi BBM dan melakukan konvensi dari minyak
tanah ke gas, kata pengedit buku yang akan dirilis dalam waktu dekat itu.

Kalla pun merupakan wakil presiden yang tahu diri dan sadar posisi. Selama
5 tahun duduk di kabinet bersama dengan SBY, JK pun tidak pernah memonopoli
kebijakan.  Semua ia kerjakan bersama dengan SBY, ujar Budi.

Pendapat Budi ini menjadi relevan karena Jusuf Kalla belakangan ini
mengungkapkan kritiknya atas mazhab neoliberal yang ingin meminggirkan peran
pemerintah dalam perekonomian. Kalla menyatakan pemerintah harus mengontrol
pasar supaya bisa memeratakan pendapatan.


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Fwd: [ekonomi-nasional] Menelusuri Sisi Aneh: Sisi Lain Pak Boed yang Saya Kenal

2009-05-17 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 dekatlah dengan penguasa yang memiliki akses yang tinggi
untuk sebuah jabatan atas nama “rakyat”.

Terpilihnya Boediono sebagai cawapres SBY, kita berikan ucapan Selamat.
Namun, jangan sampai kita lupa perjalanan sejarah Indonesia, terutama
perjalanan perekonomian bangsa ini. Bagaimana saat ini dan 10 tahun silam,
kebijakan ekonomi kita masih jauh dari amanah pasal 33 UUD 1945. Begitu
besar anggaran dikeluarkan untuk mensubsidi bankir-bankir kaya melalui
pembayaran utang najis yang disulap dari utang swasta/bankir menjadi utang
rakyat/negara.

Dan jika ada pihak yang menyangkal bahwa Boediono tidak mendukung IMF, maka
mintalah pak Boediono mencabut ulang konferensi pers dan segala bentuk
kebijakan “Agenda Utama” IMF pada tahun 2002.

Salam Perubahan,
15 Mei 2009, ech-nusantaraku

Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail,
Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

 



-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Sisi lain Pak Boed yang saya kenal

2009-05-14 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 staf ruang
tunggu) bercerita pada saya pengalaman mengesankan mereka ketika bertemu Pak
Boed. Seperti kebanyakan yang lain, kesan paling mendalam keduanya adalah
sikap rendah hati dan kesederhanaannya.

Dua hari lalu saya dapat cerita lain dari pensiunan pejabat tinggi BI. Ia
mengalami sendiri bagaimana Pak Boed memangkas berbagai fasilitas yang
memang terkesan serba “wah.” Dengan tak banyak cingcong, ia mencoret banyak
item di senarai fasilitas. Kalau tak salah, Pak Boed juga menolak mobil
dinas baru BI sesuai standar yang berlaku sebelumnya. Entah apa yang
terjadi, jangan-jangan mobil para deputi dan deputi senior lebh mewah dari
mobil dinas gubernur.

Kalau mau tahu rumah pribadi Pak Boed di Jakarta, datang saja ke kawasan
Mampang Prapatan, dekat Hotel Citra II. Kebetulan kantor kami, Pergerakan
Indonesia, persis berbelakangan dengan rumah Pak Boed. Rumah itu tergolong
sederhana. Bung Ikhsan pernah bercerita pada saya, ia menyaksikan sendiri
kursi di rumah itu sudah banyak yang bolong dan lusuh.

Bagaimana sosok seperti itu dituduh sebagai antek-antek IMF,
simbol Neoliberalisme yang bakal merugikan bangsa, dan segala tuduhan miring
lainnya. Lain kesempatan kita bahas tentang sikap dan falsafah ekonomi Pak
Boed. Kali ini saya hanya sanggup bercerita sisi lain dari sosok Pak Boed
yang kian terasa langka di negeri ini.

Maju terus Pak Boed.


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Perawan, Janda dan Partai Politik...

2009-04-29 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
Jangan sampai terpingkal2 ya hahhaa
-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/
-- Pesan terusan --
Dari: Hari Tasrif sjahriz2...@yahoo.com
Tanggal: 30 April 2009 09:41




 *Enjoy aj...!*
**
*Seorang janda yg sudah 3X kawin cerai periksa di dokter kandungan. *
*Waktu dokter mau periksa dalam, terjadi percakapan:
Janda: Hati2 periksanya ya dok, saya masih perawan lho ...!
Dokter: Lho? Katanya ibu sudah kawin-cerai 3X, mana bisa masih perawan ...?
Janda: Gini lho dok, eks suami saya yang pertama ternyata impoten ...
Dokter: Oh gitu, tapi suami ibu yg ke-2 gak impoten kan?
Janda: Betul dok, cuma dia gay, jadi saya gak di-apa2in sama dia ...
Dokter: Lalu suami ibu yg ke-3 gak impoten dan bukan gay kan?
Janda: Betul dok, tapi ternyata dia itu orang partai politik
Dokter: Lalu apa hubungannya dengan keperawanan ibu ...?
Janda: Dia cuma janji2 aja dok, 'gak pernah realisasi!!!
Dokter: ?!?!?!?!
*
*-*

 


[PPIBelgia] Mungkinkah jumlah pemilih (DPT) 171 juta ???

2009-04-22 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 in Just 2 Easy Steps!
 
http://pr.atwola.com/promoclk/100126575x1220572844x1201387506/aol?redir=http:%2F%2Fwww.freecreditreport.com%2Fpm%2Fdefault.aspx%3Fsc%3D668072%26hmpgID%3D62%26bcd%3DAprilAvgfooter420NO62
*




 --
 *The Average US Credit Score is 692. See Yours in Just 2 Easy Steps!
 
http://pr.atwola.com/promoclk/100126575x1220572844x1201387506/aol?redir=http:%2F%2Fwww.freecreditreport.com%2Fpm%2Fdefault.aspx%3Fsc%3D668072%26hmpgID%3D62%26bcd%3DAprilAvgfooter420NO62
*


 --
 Berlombalah dalam karya, bersinergi, terapkan kaidah ilmu/teknologi serta
 kasih sayang dan manfaat untuk seisi alam, demi kebahagiaan dunia dan
 akhirat.

 Info pengelolaan milis Indonesia next better :
 http://pub.nextbetter.net/files/milist-indonesia-info.txt


[Non-text portions of this message have been removed]

 



-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/



-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


Re: [PPIBelgia] Mungkinkah jumlah pemilih (DPT) 171 juta ???

2009-04-22 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
Makasih Mas Tio atas Infonya.meskipun diantara 15 th dan 17 tahun (usia
smp dan awal sma) ini kesannya seolah2 gak dihitung yasoale mendekati
banget dengan jumlah proyeksi yang di atas 15 tahun doang angka yang
menunjukkan mendekati jumlah DPT lalu  ...apalagi info yg bayi tercatat
itu...sebagaimana yang Mas Tio sampaikan hehe

NB:
BTW, kenapa ya tadi di milis postingan Mas Tio terdeteksi sebelumnya sebagai
postingan spam?
Tadi butuh diapprove dulu untuk lolos  ke milis?
Pada 22 April 2009 17:03, Setio Pramono hafidz...@yahoo.com menulis:




  koreksi singkat:
 definisi penduduk BPS:
 Yang dimaksud dengan penduduk adalah semua orang yang berdomisili di
 wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau
 mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
 So kalo mau dibandingkan dengan DPT  dalam negeri:

 *Jumlah Pemilih Dalam Negeri* = 169.789.593 orang
 *Jumlah Pemilih Luar Negeri* = 1.475.847 orang

 *Total Jumlah Pemilih* = 171.265.442 orang

 Definisi pemilih kalau g salah: warga negara RI yang pada hari pemungutan
 suara langsung sudah berumur 17 tahun atau sudah/pernah menikah.

 Nah kok DPT hampir mirip degan proyeksi:
 sedangkan di suatu desa 50% penduduknya g kecatat?

 mungkin di desa/ kota2 lain DPTnya berisi data penduduk yg belum cukup umur
 dan blm bisa memilih...(byk  kasus juga bayi, anak2 kecil tercatat)
 so bisa menjadikan DPT total jadi balance kan?

 Itu aja dulu..

 --
 *From:* Sulistiono Kertawacana sulistiono.kertawac...@alumni.ui.ac.id
 *Sent:* Wednesday, April 22, 2009 11:40:02 AM
 *Subject:* [PPIBelgia] Mungkinkah jumlah pemilih (DPT) 171 juta ???



 silahkan nilai akrobat DPT saat ini hehhee yang jelas2 mengingkari data
 statistik resmi pemerintah sendiriDPT sumber datanya dari mendagri-kah?
 hehehe

 -- Pesan terusan --
 Dari: Harlizon MBAu harli...@gmail. com harli...@gmail.com



 http://www.datastat istik-indonesia. com/proyeksi/ index.php? option=com_
 proyeksitask=showItemid=941http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/index.php?option=com_proyeksitask=showItemid=941
 


 Dari proyeksi data statistik resmi BPS, total jumlah penduduk Indonesia
 tahun 2009 yang berumur 15 tahun keatas adalah sekitar *169,6 juta
 *jiwa*(lihat daftar dibawah).
 *

 Jika disinyalir begitu banyak calon pemilih yang kehilangan haknya karena
 tidak terdaftar daam DPT (salah satu RW di daerah Ciputat lebih 50%
 penduduk
 kehilangan hak pilihnya karena tidak terdaftar dalam DPT), mungkinkah
 jumlah
 pemilih yang terdaftar (DPT) berjumlah 171,6 juta ?

 Barangkali para ahli, pakar, professor statistik bisa ikut membantu
 menerangkan ?

 Adakah ahli statistik di ITB, Unpat, IPB atau Univ lainnya ?

 *
 *

 http://www.datastat istik-indonesia. com/proyeksi/ index.php? option=com_
 proyeksitask=showItemid=941http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/index.php?option=com_proyeksitask=showItemid=941

 http://www.datastat istik-indonesia. com/proyeksi/ index.php? option=com_
 proyeksitask=showItemid=941http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/index.php?option=com_proyeksitask=showItemid=941


 Population Projection by Age Group and Sex

 Year 2005-2014

 (x 1000)

 Laki-laki dan Perempuan / Male + Female

 * *

 *2005*

 *2006*

 *2007*

 *2008*

 *2009*

 0-4

 * 20,350 *

 * 20,441 *

 * 20,509 *

 * 20,582 *

 * 20,652 *

 5-9

 * 19,830 *

 * 19,927 *

 * 20,011 *

 * 20,101 *

 * 20,182 *

 10-14

 * 21,802 *

 * 21,392 *

 * 20,989 *

 * 20,584 *

 * 20,182 *

 *15-19*

 21,065

 21,189

 21,319

 21,457

 * 21,591 *

 * 20-24 *

 21,042

 21,020

 21,000

 20,983

 * 20,970 *

 * 25-29 *

 19,862

 20,088

 20,336

 20,580

 * 20,783 *

 * 30-34 *

 18,502

 18,844

 19,105

 19,312

 * 19,508 *

 * 35-39 *

 16,720

 17,054

 17,390

 17,726

 * 18,042 *

 * 40-44 *

 14,718

 15,093

 15,458

 15,813

 * 16,165 *

 * 45-49 *

 12,319

 12,773

 13,211

 13,630

 * 14,042 *

 * 50-54 *

 9,495

 9,971

 10,466

 10,972

 * 11,472 *

 * 55-59 *

 7,100

 7,436

 7,799

 8,194

 * 8,618 *

 * 60-64 *

 5,459

 5,618

 5,819

 6,047

 * 6,306 *

 * 65-69 *

 4,455

 4,505

 4,553

 4,620

 * 4,718 *

 * 70-74 *

 3,110

 3,236

 3,381

 3,513

 * 3,619 *

 * 75+ *

 3,378

 3,464

 3,560

 3,664

 * 3,782 *

 * Total *

 219,205

 222,051

 224,905

 227,779

 * 230,633 *

 Umur 15-75+

 157,223

 160,291

 163,397

 166,513

 * 169,616 *

 2009/4/20 Basuki Suhardiman bas...@itb.ac. id basuki%40itb.ac.id:
 
  Saya udah ingatkan soal hal ini jauh hari ...
  tapi pada cuek bebek ...
 
 
  leg...@aol.com legowo%40aol.com wrote:
 
  Memang luar biasa 'aneh'nya. Pertama kali ogut ngangkat soal ini,
 ditelpon
  dan langsung disemprot sama I'ie, Jangan berisik! Itu suara orang-orang
  kalah yang mau ngaco...! Padahal ini soal serius sekali. Baru seminggu
  kemudian presidennya bilang, oo yaa, barangkali memang ada persoalan,
 ya..
  Lho, gimana... ini kan persoalan besar sekali. Salam

[PPIBelgia] Dekan FEUI Termuda: Saatnya Menghidupkan Tokoh-tokoh Muda

2009-04-17 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
From: Hotma H Hutagalung



Dekan FEUI Termuda: Saatnya Menghidupkan Tokoh-tokoh Muda
Nurul Qomariyah, Wahyu Daniel - detikFinance

Firmazah (Foto: Wahyu/detikcom)
Jakarta - Firmanzah membuat kejutan dengan menjadi Dekan Fakultas Ekonomi UI
termuda, pada usianya yang belum genap 33 tahun. Kehadiran ekonom-ekonom
ataupun tokoh muda ini terasa segar di tengah tokoh-tokoh yang muncul selama
ini terkesan itu-itu saja.

Firmanzah mampu menjadi Dekan FEUI setelah mengalahkan para seniornya yang
rata-rata sudah bergelar Profesor. Alumnus jurusan manajeman FEUI angkatan
1994 yang berusia genap 33 tahun pada Juni nanti itu antara lain mengalahkan
kakak dari Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Dr Ir Nining Indrayono
Soesilo MA.

Dalam pemilihan Dekan FE UI 14 April 2008, Firmanzah, Ph.D berhasil
mengungguli 2 kandidat calon dekan lainnya, yaitu Prof Sidharta Utama PhD
CFA dan Arindra A Zainal, PhD. Terpilihnya Firmanzah sebagai Dekan FE-UI
periode 2009-2013, sekaligus mengukir sejarah sebagai Dekan termuda
sepanjang sejarah UI dan sebagai pegawai BHMN pertama yang menjabat posisi
Dekan.

Bagaimana kisah pria yang biasa disapa Fiz ini bisa melenggang ke kursi
tertinggi di FEUI? Berikut wawancara detikFinance dengan Firmanzah di
kantornya, Dekanat FEUI, Depok, Kamis (15/4/2009).

Bagaimana rasanya terpilih menjadi Dekan FEUI di saat saingan anda begitu
berat dan lebih senior dari anda?

Tokoh-tokoh muda mati suri dan akhirnya mati suri, itu harus dihidupkan lagi
tokoh-tokoh muda. Saat ini kita bicara tentang kinerja berbasis kompetensi
dan itu harus dilakukan. UI sedang melakukan transformasi, Rektor yang
melakukan itu. Membuat UI lebih fresh, UI keluar dari konservatisme. Lebih
adaptif dengan kompetisi di tingkat regional dan juga global, jadi penuh
dengan perubahan.

Perlu komitmen universitas jadi kita memilih pemimpin fakultas karena
kompetensinya. Bukan karena dukungan atau dia itu siapa dan asalnya dari
mana. Itu budaya feodal. Aristokrasi, feodal, dan nepotisme itu sudah tidak
relevan lagi saat ini, jadi pemilihan dekan saat itu murni dinilai dari
kompetensi. Ini kompetisi, dan mekanisme pemengangnya lewat kompetensi, dan
kita harus belajar untuk menjalankannya. Kita juga harus belajar, jangan
karena si X ini saudara siapa maka lebih dipilih.

Apakah anda tidak mempunyai beban saat bersaing dengan senior waktu itu?

Ada beban karena bersaing dengan senior, bagaimanapun mereka itu dosen kita
dan lebih berpengalaman. Namun itu konsekuensi yang sudah saya sadari sejak
awal. Kita harus upgrade diri kita dengan cepat menyesuaikan diri dengan apa
yang diinginkan institusi, karena semangat saja tidak cukup. Tapi kita harus
belajar untuk menutupi kekurangan-kekurangan kita, belajar dari senior dan
teman-teman yang lebih pengalaman.

Persiapan berapa lama?

Persiapannya ada persiapan umum seperti sekolah S3, buat buku dan tulisan
yang dipublikasi secara internasional. Membuka jaringan dan komunikasi
dengan senior. Persiapan khususnya ketika mengambil formulir pencalonan
dekan.

Apa konsep yang anda tawarkan saat itu?

Saya lihat FEUI mempunyai sejarah yang panjang, kompleks, rumit dengan
banyaknya lembaga dan program studi seperti ada Ilmu Studi Pembangunan, Ilmu
Akuntasi dan Ilmu Manajemen. Tantangan kita ke depan adalah untuk melakukan
internasionalisasi secara global. Kita tidak lagi head to head dengan UGM
atau universitas lainnya di luar negeri, kita sekarang harus sejajar secara
internasional. Dan kita tidak bisa sendiri, harus ada sinergi dari 3 program
studi yang ada, dengan mahasiswa, dosen, dan sebagainya untuk memajukan
FEUI.

Caranya bagaimana untuk bawa FEUI ke persaingan internasional?

Saya akan mengakselerasi kerjasama internasional. Baik itu mengundang dosen
dari luar negeri untuk mengajar di sini, atau outbond, dalam arti dosen kita
dikirim untuk mengajar ke luar negeri.

Ada rencana rekomendasi ke pemerintah?


Aspek distribusi dan penataan lembaga. Saya baru dua hari, dan masih banyak
yang harus dikerjakan. Tadi ada yang datang dari Slovakia, dan mereka
appreciate, karena yang termuda di Slovakia adalah 34 tahun. Dan saya juga
lagi Guru Besar, dan mudah-mudahan selesai dalam 3 atau 4 bulan. Saya
berencana buat media center.


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] BESARNYA PENGHARGAAN TERGANTUNG DARI CARA DAN ARAH MANA ANDA MEMANDANG PERSOALANNYA.

2009-04-17 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
*From*: setyanto
*Date*: Fri, 17 Apr 2009 06:43:54 +0700
*To*: setyantosetya...@pacific.net.id
*Subject*: [milis-ika-unpad] FW: CERITA MENARIK DARI MILIS TETANGGA

 BESARNYA PENGHARGAAN TERGANTUNG DARI CARA DAN ARAH MANA ANDA MEMANDANG
PERSOALANNYA. .

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut
melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu,
tetapi anjing itu kembali lagi. Maka, ia menghampiri anjing itu dan melihat
ada suatu catatan di mulut anjing itu.

Ia mengambil catatan itu dan membacanya, Tolong sediakan 12 sosis dan satu
kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing
ini. Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang
sebesar 10 dollar di sana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia
memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan
kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan.Kebetulan
saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan !
berjalan mengikuti si anjing.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan dan sampai ke tempat penyeberangan
jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol
penyeberangan, kemudian menunggu dengan sabar dengan kantung plastik di
mulut, sambil menunggu lampu penyeberang berwarna hijau. Setelah lampu
menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya.

Anjing tsb kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat Papan
informasi jam perjalanan . Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si
anjing melihat Papan informasi jam perjalanan  dan kemudian duduk di salah
satu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya dan
melihat nomor bus dan kemudian kembali ke tempat duduknya. Bus lain datang.
Sekali lagi si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat
bahwa bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik. Si penjual daging,
! dengan kekagumannya mengikuti anjing itu dan naik ke bus tersebut.

Bus berjalan meninggalkan kota , menuju ke pinggiran kota. Si anjing melihat
pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, ia
berdiri dengan 2 kakinya dan menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia
keluar, kantung plastik masih tergantung di mulutnya. Anjing tersebut
berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging.

Si anjing berhenti pada suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil dan
meletakkan kantung plastik pada salah satu anak tangga. Kemudian, ia mundur,
berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, dan kembali
membenturkan dirinya ke pintu rumah tsb. Tidak ada jawaban dari dalam rumah,
jadi si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan
berjalan sepanjang batas kebun tersebut. Ia menghampiri jendela dan
membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik dan
menunggu di pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai
menyiksa anjing tersebut, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya. Si
penjual daging berlari untuk menghentikan pria tersebut, Apa yang kau
lakukan ..? Anjing ini adalah anjing yg jenius. Ia bisa masuk televisi untuk
kejeniusannya.   Pria itu menjawab, Kau katakan anjing ini pintar ...?
Dalam minggu ini sudah dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya ..!

Mungkin hal serupa pernah terjadi dalam kehidupan Anda. Sesuatu yang bagi
Anda kurang memuaskan, mungkin adalah sesuatu yang sangat luar biasa bagi
orang lain. Yang membedakan hanyalah seberapa besar penghargaan kita.
Pemilik anjing tidak menghargai kemampuan si anjing dan hanya terfokus pada
kesalahannya semata, sehingga menganggapnya anjing yang bodoh. Sebaliknya,
sang pemilik toko meng! anggap anjing tersebut luar biasa pintarnya karena
mampu berbelanja se ndirian.
Mungkin kita tidak pernah menyadari bahwa setiap harinya kita menghadapi
pilihan yang sama. Kita punya dua pilihan dalam menghadapi hidup ini, apakah
hendak mengeluh atas berbagai hal yang kurang memuaskan, atau bersyukur atas
berbagai
karunia yang telah kita terima. Tuhan telah mengkaruniai Anda dengan 86.400
detik per hari. Sudah adakah yang Anda gunakan untuk mengucap syukur?

HAVE A BLESSED DAY...
+++


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Inikah Pria Tertinggi di Dunia?

2009-04-17 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
http://international.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/04/17/214/211533/inikah-pria-tertinggi-di-dunia
 [image: o1] [image: o2]
 [image: o1] [image: o2]
 Jagad Unik
Inikah Pria Tertinggi di Dunia? Jum'at, 17 April 2009 - 14:27 wib
 [image: text] TEXT SIZE :   javascript:decreaseFontSize();
javascript:increaseFontSize();
  [image: Share] http://www.addthis.com/bookmark.php
 Anton Suhartono - Okezone
   Zhao Liang menjalani check up di rumah sakit Tianjin Anjie/Getty Image
*BEIJING* - Tak banyak yang tahu bahwa ada seorang pria yang memiliki tinggi
di atas pemegang rekor dunia saat ini. Ini terungkap setelah Zhao Liang
menjalani operasi cedera pada kaki kirinya.

Pihak rumah sakit seperti dikutip *Telegraph.uk*, Jumat (17/4/2009)
menyatakan, tinggi Zhao mencapai 2,46 meter atau 10 cm lebih tinggi dari Bao
Xishun, pemegang rekor pria tertinggi di dunia saat ini yang (2,36 meter).

Pria yang tinggal di Provinsi Henan itu sedang bermain bola bakset saat kaki
kirinya mengalami cedera otot 10 tahun lalu. Setelah itu dia terpaksa
berhenti bekerja hingga 2006.

Setelah itu Zhao sempat diajak sebuah grup kesenian menjadi penghibur acara
sulap. Dia juga bermain saxophone dan flut.

Zhao dilahrikan dari orang tua yang memang terbilang tinggi. Tinggi ayahnya
1,8 meter dan ibunya 1,68 meter. Ibunya, Wang Keyun, mengatakan Zhao
memiliki nafsu makan yang tinggi. Setiap makan malam, pria 27 tahun itu
menghabiskan delapan hamburger dan tiga porsi makan.

Saya khawatir dengan pernikahan, kesehatan, dan pekerjaannya. Sementara
rambut saya sudah berubah putih, kata Wang.

Sementara itu, dokter Rumah Sakit Tianjin, Liu Yuchen, mengatakan operasi
Zhao berjalan sukses. Namun dibutuhkan waktu 2 bulan hingga Zhao dapat
berjalan normal. Liu juga menyatakan, kesehatannya dalam kondisi baik dan
tidak terpengaruh dari ukuran tinggi badannya.

Guinness World Records mencatat Bao Xishun dari Mongolia sebagai pria
tertinggi di dunia. Guinness World Record sendiri belum melakukan pengecekan
terhadap Zhao.

Tinggi Zhao terungkap setelah tim dokter dari Rumah Sakit Tianjin Anjie
mengecek tingginya sebagai standar aturan medis sebelum menjalani operasi.
*(ton)* *Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terikini lewat
http://m.okezone.com*

-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Bangsa yang terkena Sindroma Rhoma Irama

2009-04-17 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 karya-karya
agung? Mengapa tidak mendedikasikan hartanya untuk membantu universitas-2
negeri ini menjadi berkelas dunia?

Mengapa pula para orang pinter yang duduk di kursi pemimpin harus memaksakan
diri agar terlihat sukses dan kaya bergaya perlente bak para industriawan
dan pengusaha?

Mengapa para intelektual pinter, doktor dari universitas reputasi tinggi
yang mampu membuat paten berkelas dunia bukannya malah fokus dengan
pengembangan ilmunya, tapi malah maju menjadi caleg partai politik?

Tidak kah kita menyadari bahwa seorang yang berbakat mencetak profit itu
belum tentu seorang pemimpin yang visioner?

Tidak kah kita menyadari bahwa kursi kepemimpinan itu bukan untuk mencari
kaya raya. Karena jika kaya, bukan menjadi politisi tapi menjadi eksekutif
atau pengusaha.

Tidak kah kita menyadari seorang doktor penemu rumus Fisika atau Kimia itu
belum tentu seorang pemimpin visioner yang memiliki kecerdasan sosial.
Lantas mengapa harus memaksakan diri menjadi politisi?

Tidak kita menyadari bahwa seorang Ustadz yang paham nilai agama belum tentu
canggih dan cerdas menangkap aspirasi rakyat. Mengapa harus memaksakan diri
menjadi politisi?

Cerita tentang kesempurnaan Rhoma Irama itu hanya ada di film. Itu tidak
eksis di alam nyata. Dia alam nyata yang dibutuhkan adalah kolaborasi dan
sinergi. Di dunia nyata yang diperlukan adalah kesadaran mengukur diri,
kesadaran untuk tidak memuja diri secara berlebihan. Kesadaran atas
keterbatasan diri inilah yang membuat kita mau bekerja sama dengan orang
lain untuk memujudkan sesuatu yang terbaik bersama…

Tradisi pola kerja sama yang tidak ingin mengusai semuanya untuk diri
sendiri inilah yang menjadikan masyarakat Eropa pada akhirnya menjadi bangsa
yang memimpin dunia…

Salam hangat,
16 April 2009, dari Kehangatan Musim Semi Tepian Lembah Sungai Isar,

Ferizal Ramli
Teruntuk salam empatik bagi para caleg dan keluarganya yang mengalami
gocangan jiwa bahkan bunuh diri


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Teliti dulu sebelum Terima Resep Dokter

2009-04-16 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
*From:* Niken [mailto:niken@ hti.co.id]
*Sent:* Friday, April 17, 2009 11:23 AM
*To:* pu...@hti.co. id
*Subject:* FW: Teliti dulu sebelum Terima Resep Dokter









*BENARKAH SEDEMIKIAN PARAHNYA KONDISI *

*PELAYANAN RUMAH SAKIT KITA ? WASPADALAH !*


Halo rekan-rekan,

Ini tulisan yang mungkin 'aneh', saya sebagai seorang dokter justru meminta
rekan-rekan untuk berhati-hati pada dokter. Ini mengikuti tulisan Pak Irwan
Julianto  di  Kompas  4  Maret  2009 lalu, yaitu mengenai 'caveat venditor'
(produsen/penyedia jasa berhati-hatilah) .

Ceritanya  begini,  beberapa  hari ini saya mengurusi abang saya yang sakit
demam  berdarah  (DBD).  Saya buatkan surat pengantar untuk dirawat inap di
salah satu RS swasta yang terkenal cukup baik pelayanannya. Sejak masuk UGD
saya  temani sampai masuk ke kamar perawatan  tiap hari saya tunggui, jadi
sangat saya tau perkembangan kondisinya.

Abang   saya   paksa   dirawat  inap  karena  trombositnya  82  ribu,  agak
mengkuatirkan,  padahal  dia  menolak karena merasa diri sudah sehat, nggak
demam,  nggak  mual,  hanya  merasa badannya agak lemas. Mulai di UGD sudah
'mencurigakan' , karena saya nggak menyatakan bahwa saya dokter pada petugas
di  RS,  jadi  saya bisa dengar berbagai keterangan/penjelas an  pertanyaan
dari dokter  perawat yang menurut saya 'menggelikan' . Pasien pun diperiksa
ulang  darahnya, ini masih bisa saya terima, hasil trombositnya tetap sama,
82 ribu.

Ketika Abang akan di-EKG, dia sudah mulai 'ribut' karena Desember lalu baru
tes  EKG  dengan  treadmill  dengan  hasil sangat baik. Lalu saya tenangkan
bahwa  itu prosedur di RS. Yang buat saya heran adalah Abang harus disuntik
obat  Ranitidin  (obat  untuk  penyakit  lambung),  padahal dia nggak sakit
lambung,nggak  mengeluh perih sama sekali. Obat ini disuntikkan ketika
saya ke mengantarkan sampel darah ke lab.

Oleh dokter jaga diberi resep untuk dibeli, diresepkan untuk 3 hari padahal
besok  paginya  dokter  penyakit  dalam  akan berkunjung  biasanya obatnya
pasti  ganti  lagi.  Belum  lagi resepnya pun isinya nggak tepat untuk DBD.
Jadi  resep nggak saya beli. Dokter penyakit dalamnya setelah saya tanya ke
teman  yang  praktik  di  RS  tersebut  dipilihkan yang dia rekomendasikan,
katanya  'baguspintar', ditambah lagi dia dokter tetap di RS tersebut,
jadi pagi-sore selalu ada di RS.

Malamnya  via  telepon  dokter  penyakit  dalam  beri instruksi

-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Calon Ketua Dewan Koperasi Indonesia

2009-04-15 Terurut Topik sulistiono kertawacana
, mempunyai reputasi yang baik di lingkungan
koperasi, serta memiliki kepemimpinan dan keteladanan. Bagi calon pimpinan
Dekopin ini juga ditekankan bahwa tidak ada tempat bagi tokoh-tokoh dadakan
(meski mengantongi mandat dari induk koperasi), calon yang menggunakan
politik uang, dan yang hendak menjadikan Dekopin sebagai tempat untuk
mencari nafkah. Persyaratan seperti ini jelas hanya mungkin dipenuhi oleh
orang yang memang benar-benar telah berakar dalam gerakan koperasi.

Dengan kata lain, berbagai persyaratan untuk menjadi pimpinan Dekopin
tersebut tidak lain bertujuan hendak membebaskan organisasi gerakan koperasi
ini dari tangan politikus dan mengembalikannya ke tangan gerakan sendiri,
agar menjadi lembaga yang mandiri dan berwibawa, dan selanjutnya dapat
mendorong penguatan sektor koperasi. Sejauh mana hal ini akan dapat
terlaksana pada Rapat Anggota Dekopin pertengahan April nanti, sangat
bergantung pada organisasi-organisasi koperasi anggota Dekopin.*


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Soros Says Financial Crisis Marks End of a Free-Market Model

2009-02-22 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
Soros Says Financial Crisis Marks End of a Free-Market Model

By Walid el-Gabry

Feb. 21 (Bloomberg) -- Billionaire investor George
http://search.bloomberg.com/search?q=George+Sorossite=wnewsclient=wnewsp
roxystylesheet=wnewsoutput=

xml_no_dtdie=UTF-8oe=UTF-8filter=pgetfields=
wnnissort=date:D:S:d1 Soros said the current economic crisis has its
roots in the financial deregulation of the 1980s and marks the end of a
free-market model that has since dominated capitalist countries.

Liberalization of the financial industry begun by the Reagan administration
has led to a series of breakdowns forcing government intervention, Soros
told economists and bankers last night at a private dinner at Columbia
University in New York. The global recession, triggered by the collapse of
the U.S. housing market, has damaged the financial system itself, he said.

Regulators are in part to blame because they abrogated their
responsibilities, Soros, 78, said. The philosophy of market-fundamentalism
was now under question as financial markets have proved to be inefficient
and affected by biases rather than driven by all the available information,
he said.

We're in a crisis I think that's really the most serious since the 1930s
and is different from all the other crises we have experienced in our
lifetime, Soros said.

Soros, founder of New York-based hedge-fund firm Soros Fund Management LLC,
said last month at the World Economic Forum in Davos, Switzerland, that the
Obama administration's plan to buy toxic assets from U.S. banks won't be
enough to get financial institutions to start lending again.

A more effective approach for restarting the economy would be to inject
capital directly into the banks and cut minimum capital requirements, Soros,
whose firm oversees $21 billion, has said.

Soros's Quantum Endowment Fund returned 8 percent last year. That compared
with an average loss of 18 percent by hedge funds, according to data
compiled by Hedge Fund Research Inc. of Chicago.

To contact the reporter on this story: Walid
http://search.bloomberg.com/search?q=Walid+el-Gabrysite=wnewsclient=wnews
proxystylesheet=wnewsoutput=xml_no_dtdie=UTF-8oe=UTF-8filter=pgetfield
s=wnnissort=date:D:S:d1 el-Gabry in New York at
welga...@bloomberg.netwelgabry%40bloomberg.net

Last Updated: February 21, 2009 16:52 EST

Bloomberg


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-01 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana

Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

Bandung (ANTARA News) - Sebagian alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) 
mempertanyakan rencana pemberian gelar doktor honoris causa kepada 
Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Senat Guru Besar ITB 
dalam Dies Natalis pada 2 Maret 2009 karena tidak ada sumbangan keilmuan 
yang diberikan oleh Presiden RI itu.

Mantan mahasiswa dan aktivis ITB, Fadjroel Rahman kepada ANTARA di 
Bandung, Jumat menyatakan pemberian gelar menimbulkan cacat politik pada 
independensi ITB karena publik akan melihatnya sebagai bentuk dukungan 
kampus terhadap calon presiden mendatang.

Saya menolak sekeras-kerasnya pemberian gelar doktor honoris causa ini. 
Apa kaitan SBY dengan keilmuan di ITB sehingga bisa mendapatkan gelar 
terhormat itu? kata Fadjroel.

Ia mengatakan seseorang seharusnya bisa mendapatkan gelar itu karena 
keilmuannya namun gelar yang dimiliki SBY sama sekali tidak ada 
kaitannya dengan seluruh keilmuan yang ada di ITB.

Sepertinya ada seseorang atau sekelompok orang yang sengaja mengaitkan 
jurusan keilmuan yang ada di ITB dengan SBY sehingga keputusan ini 
muncul, ujarnya.

Ia menuturkan Ir Sukarno mendapatkan doktor honoris causa dari ITB 
karena sumbangan keilmuan teknik sipilnya, terlebih latar belakangnya 
memang teknik sipil ITB, sedangkan Hamka memperoleh doktor honoris 
causas dari Al Azhar Mesir karena memang ia ilmu agama.

Kasat mata saja tak ada kaitan keilmuan di ITB dg `ilmunya` SBY dan ini 
hanya petualangan politik saja, ujar Fadjroel.

Mantan alumni ITB lainnya, Adamsyah Wahab menyayangkan pemberian gelar 
doktor honoris causa kepada Yudhyono dan mensinyalir ada keinginan 
tertentu dari sejumlah pejabat ITB.

Apa ada hubungannya keilmuan yang dimiliki SBY dengan ITB dan 
jawabannya tentu saja tidak karena ilmu pemberantasan korupsi tidak ada 
di kampus kami, katanya.

Adam menangkap ada rumor yang beredar di seputas isu itu yang 
menyebutkan pemberian gelar ini dilakukan hanya karena ada keinginan 
dari petinggi ITB untuk menjadi menteri jika Yudhoyono terpilih kembali.

Kami sangat kecewa dengan keputusan ini, terlebih mendekati masa Pemilu 
2009 sehingga kentara sekali pemberian ini bernuansa politis, katanya.

Alumni ITB lainnya, Aris Ariyanto mengaku terkejut mendengar kabar itu, 
Jika memang yang menjadi pertimbangan adalah dia menjabat sebagai 
presiden, prestasi mana yang membuat menjadi pantas.

Kalau prestasinya hanya menurunkan harga BBM apakah memang itu yang 
menjadi pertimbangan, katanya.

Ketiga alumni ITB dari angkatan yang berbeda tersebut meminta agar Senat 
Guru Besar membatalkan keputusan tersebut karena dinilai cacat politik 
dan cacat keilmuan bagi nama besar ITB sehingga akan merusak nama baik ITB.

Adamsyah yang duduk di kepengurusan Ikatan Alumni ITB bahkan berencana 
membuat petisi menyangkut rencana pemberian gelar doktor honoris causa 
kepada Yudhoyono ini. (*)

COPYRIGHT © 2009

http://antara.co.id/arc/2009/1/30/alumni-itb-pertanyakan-pemberian-doktor-kehormatan-sby/
-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Indonesia Hanya Terbitkan 8.000 Buku

2009-01-29 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana

http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 01/28/04025957/ Indonesia. 
Hanya.Terbitkan. 8.000.Buku

JAKARTA, SELASA - Indonesia yang berpenduduk lebih dari 225 juta jiwa
baru sanggup menerbitkan sekitar 8.000 judul buku per tahun. Jumlah
ini sama dengan Malaysia yang berpenduduk sekitar 27 juta jiwa dan
jauh di bawah Vietnam yang bisa mencapai 15.000 judul buku per tahun
dengan jumlah penduduk sekitar 80 juta jiwa.

Penerbitan buku berdasarkan data dari semua Toko Buku Gramedia baru
mencapai sekitar 8.000 judul buku per tahun. Jumlah itu di bawah angka
yang disebutkan Ikapi mencapai 10.000 judul buku per tahun, kata CEO
Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo pada acara pembukaan Kompas Gramedia
Fair di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (27/1).

Hadir dalam pembukaan Kompas Gramedia Fair ke-22 yang dilaksanakan
pada 28 Januari-1 Februari itu antara lain Gubernur DKI Jakarta Fauzi
Bowo, Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama, Direktur PT
Bank Central Asia (BCA) Tbk Henry Koenaifi, dan Direktur PT KIA Mobil
Indonesia Hartanto Sukmono.

Agung mengatakan, dari sejumlah riset soal jumlah penduduk yang
mengunjungi toko buku atau yang suka membaca, jumlahnya hanya mencapai
12-15 persen. Karena itu, perubahan untuk mendorong minat baca perlu
terus ditingkatkan.

Kompas Gramedia, kata Agung, siap menyambut ledakan besar minat baca
yang bisa ditumbuhkan di masyarakat melalui beragam media yang ada.
Kehadiran Kompas Gramedia juga untuk memperluas wawasan dan membangun
visi kebangsaan untuk membangun keunggulan.

Fauzi Bowo mengatakan, Indonesia perlu mengatasi ketertinggalan dari
segi minat baca dan jumlah penerbitan buku. Di Vietnam, harga buku
dipastikan murah karena ada subsidi dari pemerintah. Buku-buku
literatur sastra terkenal dunia dapat dibaca warga Vietnam dengan
harga murah dan mudah didapat di toko buku.

Selain pameran buku dan media, Kompas Gramedia Fair juga menyajikan
lomba paduan suara TK-SD, diskusi buku, dan sejumlah kegiatan lain.
Penyelenggaraan Kompas Gramedia Fair yang bernuansa hiburan dan
pendidikan ini sekaligus untuk menyambut HUT ke-39 Toko Buku Gramedia
yang sudah berjumlah 90 outlet di Tanah Air serta HUT ke-35 PT
Gramedia Pustaka Utama. (ELN)
-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Ada Indikasi Kartel dalam Penetapan Harga Obat

2009-01-29 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 farmasi, yaitu Kepmenkes No. 69/2006 tentang Pencantuman 
Harga Eceran Tertinggi di Label Obat dan Kepmenkes No. 68/2006 tentang 
Pedoman Pelaksanaan Pencantuman Nama Generik Pada Label Obat. Keduanya 
diterbitkan pada 7 Februari 2006. Sayangnya penerapan kedua peraturan 
tersebut, khususnya Kepmenkes No. 69/2006, mengundang berbagai tanggapan 
miring dari pelaku usaha.



Ketua Umum Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Anthony Charles Sunarjo, 
kala itu juga menyambut baik kajian yang dilakukan KPPU. Menurutnya, 
banyak kebijakan pemerintah yang tidak strategis, sehingga dampaknya 
menakutkan bagi industri farmasi di Indonesia. Disamping itu, kata dia, 
media masa juga kerap memberitakan sisi negatif industri ini. 
“Akibatnya, perusahaan farmasi di Indonesia jalan di tempat,” kata Charles.

(Sut)
-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/



Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ppibelgia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ppibelgia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ppibelgia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [PPIBelgia] Wapres ke belgia??

2009-01-28 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
gimana tugh mas byahu heheh

-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


2009/1/29, wahyudiAgung agung...@yahoo.com:

Kira² student di undang ga nih??



 --=---
 Wapres Penuhi Undangan Kongres AS

 Kamis, 29 Januari 2009 | 01:07 WIB

  Jakarta, Kompas - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dijadwalkan
 berpidato di hadapan anggota Kongres Amerika Serikat di Washington DC dengan
 tema Perdamaian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Judul pidatonya
 adalah Mengukir Perdamaian, Pengalaman Indonesia.


 Pidato itu akan disampaikan Wapres di tengah rangkaian acara National
 Prayer Breakfast ke-57, di sela-sela kunjungan kerjanya selama 10 hari, yang
 dimulai 31 Januari hingga 9 Februari.

 Selain akan berkunjung ke AS, Wapres juga direncanakan melakukan kunjungan
 kerja ke Jepang, Belgia, dan Belanda.


 Ya, saya akan berpidato. Undangan itu sebenarnya sudah lama disampaikan,
 tetapi baru awal tahun ini bisa saya penuhi, kata Kalla saat dihubungi
 Kompas, Rabu (28/1) di Istana Wapres, Jakarta.

 Menurut Kalla, sebelum memenuhi undangan Kongres AS di Washington DC, ia
 akan menerima anugerah gelar doktor honoris causa di bidang perdamaian dari
 Universitas Soka, Tokyo, Jepang. Penghargaan ini diterima karena upayanya
 dalam proses perundingan damai antara Pemerintah Republik Indonesia dan
 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tahun 2005.


 Dari informasi yang diterima Kompas, presiden AS yang baru dilantik, Barack
 Hussein Obama, dan sejumlah tokoh AS serta tokoh dunia juga akan hadir.
 Kalla disebut-sebut hanya akan berjabatan tangan dengan Presiden Obama.


 Karena kesibukan pemimpin baru AS itu, Kalla tidak dijadwalkan secara
 khusus untuk melakukan pertemuan. Adapun pertemuan dengan Wapres AS Joe
 Biden hingga kini disebutkan masih terus diupayakan dapat dilakukan.


 Selanjutnya, Wapres dijadwalkan bertemu dan melakukan jamuan santap siang
 dengan gabungan pengusaha AS dan Indonesia (United States of
 America-Indonesia Society).


 Dari Negeri Paman Sam itu, Wapres yang akan didampingi Ny Mufidah Kalla
 akan terbang lagi ke Belgia. Selain melakukan kunjungan kehormatan kepada
 Putra Mahkota Kerajaan Belgia Philippe Leopold Marie, Wapres juga akan
 menerima tanda jasa yang disebut Commandeur De L'Ordre De Leopold.

 Tanda jasa itu diberikan atas jasanya dalam upaya meningkatkan hubungan
 Indonesia dengan Belgia. Seusai pemberian tanda jasa itu, Kalla akan
 melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Belgia Herman Van
 Rompuy.


 Sebelum kembali ke Jakarta, Wapres akan berkunjung ke Belanda untuk
 memenuhi undangan Pemerintah Belanda. (har)

 
 AGUNG WAHYUDI
 ---

 



Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia

2009-01-22 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
udah ada kan Tong fotona bareng pak Anton heuheu

Pada tanggal 22/01/09, Dian indriana liyan...@yahoo.com menulis:


  *Dunia Mengakui Keberhasilan Swa Sembada Beras Indonesia*

 19 Januari 2009
 (sumber: tim media deptan  atani eropa)


 Lagi, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Pertanian Republik
 Indonesia, Dr. Anton Apriyantono,  tampil sebagai pembicara panel bersama
 Komisioner Pertanian dan Pengembangan Wilayah, Uni Eropa, Mariann Fisher
 Boel, Menteri Pertanian Cina, Chen Xiao Hua, Menteri Pangan, Pertanian dan
 Perlindungan Konsumen,  Jerman,  Ilse Aigner, dan Menteri Pertanian Rusia,
 Alexej W. Gordejev pada 2nd International Conference of Agriculture
 Ministers di Arena Pameran dan Forum Internasional Gruene Woche (Green Week)
 di Berlin, tanggal 17 Januari 2009.  Pengakuan terhadap keberhasilan swa
 sembada beras terungkap, ketika moderator, Christoph Minhoff melemparkan
 pertanyaan tentang strategi yang dijalankan sehingga Indonesia dapat
 mencapai swa sembada beras pada tahun 2008.  Mentan menyampaikan bahwa
 keberhasilan tersebut ditempuh melalui Penguatan Teknologi, seperti
 penggunaan benih unggul,  Penguatan Manajemen serta Pemberdayaan Petani.

 Peningkatan produksi pangan sebetulnya tidak hanya terjadi pada beras, tapi
 juga bahan pangan yang ingin seperti jagung, kedelai, singkong, gula dan
 kelapa sawit.  Mentan juga menyampaikan pada kesempatan tersebut, bahwa
 areal untuk produksi beras tidak hanya tersedia di Jawa, tapi juga di
 Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, terutama di daerah pasang surut.
 Untuk itu Indonesia juga membuka peluang investasi dalam sector ini,
 mengingat beras sebagai bahan pangan tidak saja dibutuhkan oleh penduduk
 Indonesia, tapi juga oleh penduduk dunia yang di beberapa tempat masih
 mengalami krisis pangan.  Namun demikian, pengembangan lahan dimaksud perlu
 dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak lingkungan. Indonesia juga
 aktif membantu negara-negara lain seperti  Tanzania, Madagaskar, Haiti,
 Timur Leste  dalam rangka peningkatan produksi pangan khususnya beras,
 melalui bantuan teknik dan sumber daya manusia.  Dalam hal ini, Indonesia
 mengharapkan partisipasi aktif dari berbagai lembaga finansial  seperti
 World Bank, mengingat peningkatan produksi pangan sangat dibutuhkan dunia,
 terutama untuk membantu negara-negara yang mengalami krisis pangan.  Mentan
 Anton Apriyantono menegaskan, bahwa salah satu hal yang penting untuk
 mengatasi krisis pangan yang melanda dunia adalah dengan memberdayakan
 masyarakat yang lemah agar mampu mendapatkan akses pangan maupun akses
 finansial yang memadai .  Semua pembicara sepakat, bahwa upaya bersama di
 bidang pertanian perlu dilakukan untuk mengatasi krisis pangan global.

 Pada hari yang sama, Menteri Pertanian Dr. Anton Apriyantono juga
 menghadiri the First Berlin Summit of Agricultural Ministers dengan topik
 'Achieving world food security is a global challenge for governments and
 industry.  Para Menteri Pertanian menyepakati perlunya lima aksi yang harus
 dilakukan: 1) Meningkatkan produksi pertanian dan tetap memelihara sumber
 daya alam, 2) Melakukan investasi sesuai kebutuhan, 3) Memperkuat
 pembangunan wilayah pedesaan , 3) Meningkatkan penelitian bidang pertanian,
 dan 5).  Menghimbau negara donor untuk berkontribusi dalam mengamankan
 produksi lokal maupun regional baik kuantitas maupun kualitas yang dapat
 diakses oleh konsumen, sekaligus mempromosikan produksi yang
 berkesinambungan.

 Pada hari sebelumnya, tanggal 16 Januari 2009, pada kesempatan yang berbeda
 Mentan juga bertemu dengan Menteri Pertanian Finlandia, Wakil Menteri
 Pertanian Jerman, kalangan industri Jerman serta  masyarakat Indonesia untuk
 menyampaikan informasi yang benar dan seimbang tentang pengembangan kelapa
 sawit secara berkesinamungan (sustainable palm oil), keberhasilan
 pembangunan pertanian serta perintisan kerjasama di bidang pertanian,
 sehingga diperoleh pemahaman yang benar tentang pembangunan pertanian,
 khususnya kelapa sawit.

 --
 New Email addresses available on Yahoo!
 http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
 Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
 Hurry before someone else does!

 




-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


Re: [PPIBelgia] Ngumpul yuq

2008-12-10 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
Bikin domba guling Gung...biri2 eropa mungkin enak tugh meski banyak
lemaknya hehehe

2008/12/5, wahyudiAgung [EMAIL PROTECTED]:

Nama: Agung dan Kiki Wahyudi
 PPI Gent

 Insya Allah hadir. Bisa berangkat bareng ga??
 eh ada potong2 kambing gt ga??




  --
 *From:* Furqon Azis [EMAIL PROTECTED]
 *To:* PPIBelgia@yahoogroups.com
 *Cc:* Setio Pramono [EMAIL PROTECTED]
 *Sent:* Thursday, December 4, 2008 5:54:01 PM
 *Subject:* [PPIBelgia] Ngumpul yuq

   Dear teman-teman PPI Belgia,

 Ngumpul rame-rame yuq skalian masak n makan bareng tentunya
 Kebetulan rekan kita dari PPI Haselt, Kang Tio dan keluarga mengundang kita
 PPI Antwerp, Brussel, Ghent dan Leuven untuk bersilaturahmi di rumah beliau
 dengan alamat di De Schiervellaan 35/2, Hasselt
 pada hari minggu tanggal 14 Desember 2009 pukul 10 pagi waktu Belgia bagian
 Hasselt.
 Gmana? untuk yang berkenan hadir, silahkan di reply email ini dengan
 mengisi :
 Nama:
 PPI: Antwerp/Brussel/ Ghent/Hasselt/ Leuven



 Wassalam
 --utong--






 




-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Soeharto Tak Lolos Jadi Pahlawan Nasional

2008-11-11 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
  Soeharto Tak Lolos Jadi Pahlawan Nasional
http://www.tempointeraktif.com/
Selasa, 11 November 2008 | 11:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden kedua RI, almarhum Jenderal (Purn) 
Soeharto, pernah diusulkan menjadi pahlawan nasional. Namun, usulan 
secara perorangan itu mental karena berbagai persyaratan tak terpenuhi. 
Salah satunya tak ada pertanggunjawaban ilmiah.

Menurut Direktur Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial 
Departemen Sosial, Muchsis,  usulan Soeharto sebagai pahlawan nasional 
diajukan oleh individu. Usulan itu diajukan kepada Departemen Sosial 
sekitar  2007.  Pengusulnya saya kurang ingat, yang jelas dari kategori 
individu, kata Muchsis kepada Tempo, Selasa (11/11).

Almarhum Soeharto, kata Muchsis, termasuk dalam 27 nama calon pahlawan 
nasional yang diusulkan oleh perorangan, organisasi kemasyarakatan, 
pemerintah daerah pada periode  2007. Setelah memalui seleksi, dari 27 
nama  hanya 11 orang yang lolos verifikasi Badan Pembina Pahlawan Daerah.

Dalam proses berikutnya, 11 nama itu mengerucut menjadi 4 nama, yang 
kemudian ditetapkan sebagai pahlawan nasional baru. Mereka adalah, 
mantan Perdana Menteri  M. Natsir, Bung Tomo (Sutomo) asal Surabaya, dan 
Abdul Halim asal Majalengka, Jawa Barat. Tiga orang sebagai pahlawan 
nasional dan  satu  mendapat bintang jasa Mahaputra Utama, almarhum 
Petta Lolo La Sinrang asal Sulawesi Selatan, kata  Muchsis.

Ia menambahkan, tak lolosnya Soeharto sebagai pahlawan nasional 
dikarenakan berbagai sebab. Salah satunya  tak ada  gelar seminar atau 
pertanggung jawaban ilmiah mengenai kepahlawanan jenderal bintang lima 
yang berkuasa selama 32 di Republik ini.  Saat itu, kami minta kepada 
pengusul, mana hasil seminar ilmiahnya. Ternyata nggak masuk-masuk 
sampai sekarang, kata Muchsis.

Fery Firmansyah
-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Obama, 2008 (Caping GM)

2008-11-11 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
, 
sebuah tata, adalah bangunan yang kuat karena ia memamerkan sesuatu yang 
lurus dan sekaligus mengancam. Dengan kata lain: kebengisan.

Kebengisan itu sering ditutupi dengan kata-kata: ”utuh”, ”harmonis”, 
”mufakat”, seakan-akan sesuatu yang mulia telah diraih. Seakan-akan tak 
ada pergulatan politik di baliknya. Seakan-akan yang ada hanya 
arsitektur Tuhan. Tapi nyanyian Billie Holiday mengungkapkan 
kontradiksi-kontradiksi yang disembunyikan: ia berbisik tentang daerah 
pedalaman Selatan Amerika yang punya sejarah yang gagah, the gallant 
South, tapi ia segera menyebut wajah kesakitan orang-orang hitam yang 
tercekik. Ia menyebut ”harum segar manis kembang magnolia”, tapi di 
baris berikutnya ”bau jangat terbakar yang terhidu tiba-tiba”.

Tiap tata dibentuk dengan taksonomi: ”putih”, ”hitam”, ”borjuis”, 
”proletar”, ”asli”, ”tak-asli”, ”mayoritas”, ”minoritas”. Tiap taksonomi 
dimulai dengan kepalsuan dan pemaksaan.

Tapi itu berarti di sini tak ada Takdir. Tak ada hakikat sebelum apa 
yang diperbuat. Tak ada esensi sebelum eksistensi. Pembagian, apalagi 
pemisahan rasial, sepenuhnya hasil sebuah proses politik. Si ”hitam” 
bukan jadi ”hitam” karena ia diciptakan ”hitam”, melainkan karena ia 
distempel dan disensus dan dikelompokkan ke dalam kategori ”hitam”. 
Sejarah ”hitam” dan ”putih” adalah riwayat pergelutan, terkadang dengan 
pertempuran, terkadang dengan teriak mengajak maju, serempak, berbaris, 
1.000 pekik dari pita suara yang panas.

 Yes, we can

 Yes, we can


Kau dengar suara itu di kerumunan manusia di Grant Park, Chicago, 4 
November 2008 malam. Ya, kita dapat. Ya, kita sanggup. Kita—kata 
orang-orang itu—sanggup membuat seorang Amerika dengan nama yang aneh 
dipilih jadi presiden dengan dukungan yang meyakinkan. Kita sanggup 
mengubah warisan sejarah yang telah memicu Perang Saudara pada abad 
ke-19. Kita sanggup mengguncang pohon tempat kebengisan dipajang 
seakan-akan sebuah struktur yang cantik.

Tapi ini bukan hanya cerita kemenangan seorang yang bisa melintasi 
taksonomi ”hitam-putih”. Ini terutama cerita kemenangan dari pengertian 
lain tentang ”politik”. Sebab yang datang bersama Obama bukanlah politik 
sebagai kiat untuk mendapatkan yang-mungkin. Pada tahun 2008 ini, di 
Amerika Serikat kita justru menyaksikan ”politik” sebagai hasrat, 
setengah nekat, untuk menggayuh yang-tak-mungkin.

Yang-tak-mungkin memang akan selamanya tak-mungkin. Tapi yang-mustahil 
itu jadi berarti karena ia memanggil terus-menerus, dan ia membuat kita 
merasakan sesuatu yang tak terhingga—yang agaknya menyebabkan jutaan 
orang bersedia antre berjam-jam untuk memilih dan mengubah sejarah: 
mereka menyebutnya Keadilan, atau Kemerdekaan, atau nama lain yang 
menggugah hati. Seperti cinta yang terbata-bata tapi tulus. Seperti 
sajak yang hanya satu bait tapi menggetarkan.

Seperti tubuh-tubuh yang kau lihat menyanyi di hutan itu.

 Weep no more, my lady,

 Oh, weep no more today.


Goenawan Mohamad

-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/



Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [PPIBelgia] Fw: [Duyeh_Group] Fw: [SMP_Percik68] Fw: untuk kita renungkan

2008-11-08 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
yang berpunya hanya berguna kalau dimanfaatkan..perasaan2 yang
menganggap Indonesia kaya kalau di salahpahami seperti ini dan digaungkan
semenjak kita TK atau SD sebagai negara subur makmur lohjinawi...bahkan
mungkin surga menetes dia atas ...bumi Indonesia  .hanya akan
menjerumuskan pada perasaan santai...dan akibatnya Indonesia seperti ini
hehehhe

Sementara negara2 yg tidak didukung oleh kekayaan alam seperti
Jepang mungkin justru ditanamkan rasa terancam dalam ancaman kalau tidak
hemat, tidak rajin, tidak inovatif.dsb mengakibatkan menajdi bangsa yang
maju

seperti hukum alam...jika merasa terancam mahluk hidup akan memaksimalkan
daya survivalnya...Lihatlah kehidupan harimau yang dikebun binatang yang
semua kebutuhannya sudah pasti terjamin tidak lagi berkarakter trengginas
dan lebih loyo ketimbang yang hidup di hutan yang untuk makan harus bersaing
dengan cepatnya lari kijangheheh
semakin kita merasa nyaman semakin kita terlena...hati2...jangan salah
menerima anugerah Illahi


 --
 Best regards,
 Sulistiono Kertawacana
 http://sulistionokertawacana.blogspot.com/

 2008/11/9, Dian indriana [EMAIL PROTECTED]:




 - Forwarded Message 
 *From:* Agi Aditya [EMAIL PROTECTED]
 *To:* Astri [EMAIL PROTECTED]; Bambang DC [EMAIL PROTECTED];
 yudhi Djuandana [EMAIL PROTECTED]; ika wati [EMAIL PROTECTED];
 Fajar NF [EMAIL PROTECTED]; Gina Famya [EMAIL PROTECTED];
 Renny [EMAIL PROTECTED]; Virginia Dina Luciana 
 [EMAIL PROTECTED]; Yhanina Febri Hapsari [EMAIL PROTECTED];
 yunita widiana [EMAIL PROTECTED]; iwan Amas 
 [EMAIL PROTECTED]; adiet [EMAIL PROTECTED]; Amung
 Wijaya [EMAIL PROTECTED]; Andi [EMAIL PROTECTED];
 Andi Kusharsono [EMAIL PROTECTED]; Lina Puspitasari 
 [EMAIL PROTECTED]; Bobby Nethaputra [EMAIL PROTECTED];
 irma nurmalasari [EMAIL PROTECTED]; Dewi Kartika 
 [EMAIL PROTECTED]; Dhimas prasetyo [EMAIL PROTECTED]; Dien
 Elizabeth [EMAIL PROTECTED]; Dewi Panca 
 [EMAIL PROTECTED]; Lusi-Sushanti ID3P-Sanjaya 
 [EMAIL PROTECTED]; ID3P-Sanjaya Nurmalasari-Irma 
 [EMAIL PROTECTED]; Iin Drasyani 
 [EMAIL PROTECTED]; Imelda [EMAIL PROTECTED]; Ine 
 [EMAIL PROTECTED]; Lisa centilita 
 [EMAIL PROTECTED]; Sendy [EMAIL PROTECTED]; Oga Nugraha
 Isman [EMAIL PROTECTED]; Oga Nugraha Isman 
 [EMAIL PROTECTED]; Puri Danandari [EMAIL PROTECTED];
 Siswanto Wibisono [EMAIL PROTECTED]; Sukma 
 [EMAIL PROTECTED]; Tri Tono Hartono 
 [EMAIL PROTECTED]; vitrie agustina [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; Hasiando Tobing [EMAIL PROTECTED]; Ardi
 Hermawan [EMAIL PROTECTED]; alma aprilike 
 [EMAIL PROTECTED]; Citra Renati putri [EMAIL PROTECTED]; bertha 
 [EMAIL PROTECTED]; Ardi Hermawan [EMAIL PROTECTED]; junita junet 
 [EMAIL PROTECTED]; Iyan [EMAIL PROTECTED]; Ninda Nevalianti
 [EMAIL PROTECTED]; Nancie Yorkee [EMAIL PROTECTED]; Nanda 
 [EMAIL PROTECTED]; Catherine [EMAIL PROTECTED]; Maarif
 Renggo Djamil [EMAIL PROTECTED]
 *Sent:* Friday, November 7, 2008 14:33:05
 *Subject:* Fw: [Duyeh_Group] Fw: [SMP_Percik68] Fw: untuk kita renungkan



 Regards


 Agi Aditya S.

 Allez, on fait un meilleur monde...



 --- On *Thu, 11/6/08, Ida Duyeh [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: Ida Duyeh [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [Duyeh_Group] Fw: [SMP_Percik68] Fw: untuk kita renungkan
 To:
 Date: Thursday, November 6, 2008, 12:33 PM



 --- On *Thu, 11/6/08, Herawati E Budiono [EMAIL PROTECTED] line.com* wrote:

 From: Herawati E Budiono [EMAIL PROTECTED] line.com
 Subject: [SMP_Percik68] Fw: untuk kita renungkan
 To: SMP Percik 68 smp_percik68@ yahoogroups. com, INT'L RUMPI-UI
 [EMAIL PROTECTED] ups.com
 Date: Thursday, November 6, 2008, 5:28 AM

  
 fyi yg mengirim / menulis (?) email ini adalah anak Jawa, generasi penerus
 bangsa,  penerima beasiswa dari salah satu perusahaan konglomerat, tinggal
 di Jakarta, kuliah di (hasil PMDK) UI Depok Fak. Teknologi Informatika
 semester 3 kl gak salah.
   heb +++



 - Original Message - *From:* mbah mishbah [EMAIL PROTECTED]
 *To:* upi 61 [EMAIL PROTECTED] ; Sudarko Darko[EMAIL PROTECTED];
 hadiid [EMAIL PROTECTED] ; hera [EMAIL PROTECTED] ; HErdis
 HErdiansyah [EMAIL PROTECTED] ; Puteri Holmes[EMAIL PROTECTED]; latifah
 hukum [EMAIL PROTECTED] ; indah [EMAIL PROTECTED] ; syefri
 luwyy [EMAIL PROTECTED] ; mun'im [EMAIL PROTECTED] ;
 yohanes parningotan [EMAIL PROTECTED] ; arisyi sunu pradono[EMAIL 
 PROTECTED]; GuZm
 Putri [EMAIL PROTECTED] ; Nishnurtia Razak [EMAIL PROTECTED];
 rijal [EMAIL PROTECTED] ; herdinda erudite rizkinya[EMAIL PROTECTED]; 
 dini
 scorpius [EMAIL PROTECTED] ; essa renandra Virginia[EMAIL PROTECTED]
 *Sent:* Thursday, November 06, 2008 11:34 AM


   *INDONESIA doesnt need d world, but the world need INDONESIA


 mw bukti?!!

 Suatu pagi di bandar lampung, menjemput seseorang di
 bandara. Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Sebut saja
 si bapak.

 Si bapak adalah pengusaha asal singapura, dengan logat
 bicara gaya melayu, english, (atau singlish?) beliau
 menceritakan pengalaman2 hidupnya kepada kami yang masih

Re: [PPIBelgia] promosi rokok mebih jujur daripada promosi bank

2008-10-26 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
Tong kayaknya kudu nonton film the INSIDER yang mengisahkan kurang lebih -
konspirasi perusahaan rokok AS yang selama 50 tahun menyatakan bahwa belum
ada bukti ilmiah pengaruh buruk rokok bagi kesehatan meski penelitian yang
dilakukan oleh perusahaan itu sendiri mengakuinya hehhehe

Pada 19 Oktober 2008 01:15, Furqon Azis [EMAIL PROTECTED] menulis:

   Apakah Anda nasabah Bank? Menabung/punya deposito di Bank? Coba diingat2
 bagaimana sih Bank mempromosikan produk tabungannya kepada Anda? biasanya
 ada 3 keuntungan yang ditawarkan bank yaitu:

 1. Uang Anda aman
 2. Uang Anda bertambah (bunga/bagi hasil)
 3. Ada hadiahnya (Mobil, uang, Umroh, dll dll)

 Apa yg salah dengan ke-tiga poin di atas? Ada yg aneh? Rasanya sih tidak
 ada. Tapi, coba perhatikan poin 2 (poin 1 dan 3 tidak saya bahas).

 Uang Anda bertambah, entah itu karena bunga/bagi hasil. Benarkah? Benar.
 Terus apa yang salah? Nahh,..Pernahkan pihak Bank (CS-nya misalkan)
 memberitahu Anda seperti ini : Pak/Bu, uang Anda jika ditabung di sini akan
 bertambah karena bunga/bagi hasil, tapi maaf, NILAI UANG-nya sendiri
 berkurang karena INFLASI.

 Pernah kah ilmu tentang INFLASI diajarkan kepada masyarakat umum/awam yang
 hendak menabung di Bank? Tentu saja Bank tidak akan mau memberitahukan
 informasi tersebut kepada masyarakat. Kalau masyarakat awam tahu, protes lah
 mereka :D

 Kalau boleh saya bilang, produsen rokok jauh lebih baik daripada Bank dalam
 memasarkan produknya. Pada kemasan rokok, selalu tercantum Rokok
 menyebabkan kematian, kanker, impotensi dll dll (walaupun itu karena aturan
 pemerintah). Bank? Silakan tanya pada rumput yg bergoyang hehehehe


 have a nice weekend
 --utong--

 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com
 




-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Berseluncur di Atas Lumpur Lapindo

2008-02-24 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 Jakarta Utara menolak gugatan serupa yang diajukan Yayasan 
Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.

2008

19 Februari Rapat Paripurna DPR mendengarkan laporan Tim Pengawas 
Penanganan Lumpur Sidoarjo. DPR menyebutkan lumpur yang muncrat 
merupakan fenomena alam.
-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana


 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[PPIBelgia] Kasus Lapindo Pascapleno DPR

2008-02-21 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 Investigasi 
Luapan Lumpur Sidoarjo Dr Rudi Rubiandini, serta analisis UN Disaster 
Assistance and Coordination Mission yang melakukan penelitian di 
lapangan Juni dan Juli 2006.

Kepala Polri perlu memanfaatkan hasil penelitian Prof Davies cs guna 
mempercepat penegakan hukum pidana dengan membuka kemungkinan menerapkan 
tindak pidana korporasi (corporate criminal liability) yang memungkinkan 
pimpinan korporasi bertanggung jawab secara pidana. Prinsip 
kehati-hatian dalam praktik pertambangan migas di Indonesia tidak 
mungkin diterapkan di kemudian hari jika kita tidak mampu mengefektifkan 
penegakan hukum dan menumbuhkan ”efek jera”. Sebelum interpelasi 
dilakukan, amat tepat jika Presiden melakukan usulan-usulan di atas

Mas Achmad Santosa Pemerhati Hukum Bekerja pada Kemitraan untuk 
Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia
-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana


 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[PPIBelgia] Konflik BI-KPK: Pilih Sengketa Kewenangan atau Uji Materi?,Calon Gubernur BI (3)

2008-02-21 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 hak konstitusional pemohon yang bisa 
menjadi dasar. Beberapa waktu lalu, Dani sempat mengungkapkan, mengapa 
ia lebih memilih SKLN. Menurutnya, SKLN dianggap relatif lebih mudah 
dibanding uji materi. Salah satu kendalanya, berkaitan dengan legal 
standing karena yang mengajukan adalah BI secara kelembagaan. “Ini bukan 
pribadi tetapi lembaga, karena saya mewakili BI,” jelasnya, Senin 
(18/2), ketika menyerahkan barang bukti berupa UU BI, UU KPK, dan surat 
panggilan oleh KPK kepada Burhanudin Abdullah.



Mengkaji Dulu

Namun, komentar Dani tiga hari lalu itu, tampaknya akan berbeda dengan 
sikapnya kali ini. Ia mengaku akan mengkaji kembali terkait pilihan yang 
diajukan oleh MK ini. “Kita akan dipikirkan apakah tetap pada sengketa 
kewenangan dengan berbagai alasan dan akan dicari dalih-dalih hukumnya. 
Atau kita akan mengubah menjadi pengujian terhadap UUD'45,” ujarnya.



Hak konstitusional yang akan digunakan adalah Pasal 28D ayat (1), yang 
berbunyi Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan 
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. 
Sayangnya, hak konstitusional ini lebih relevan digunakan oleh 
perseorangan, bukan lembaga.



Sementara itu, juru bicara KPK Johan Budi mengaku siap menghadapi 
langkah apa pun yang ditempuh oleh BI, baik uji materi maupun SKLN. 
Namun, Johan mengatakan perkara ini secara khusus ditangani oleh Biro 
Hukum KPK. “Mereka yang akan menyiapkan langkah-langkahnya dan 
menentukan strateginya. Detilnya saya kurang tahu,” ungkapnya.



Berdasarkan kebiasaan di MK, terdapat perbedaan posisi KPK antara 
perkara SKLN dengan uji materi. Bila SKLN, BI akan berhadapan face to 
face dengan SKLN selaku pemohon dan termohon. Namun, bila perkaranya uji 
materi UU KPK maka posisi KPK hanya sebagai pihak terkait saja. Yang 
mempunyai posisi untuk mempertahankan UU itu adalah Pemerintah dan DPR.



Yang pasti, persidangan di MK maupun proses pengusutan di KPK akan 
mewarnai proses pencalonan Gubernur BI di rumah wakil rakyat.

(Ali/Rzk)
-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana


 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/PPIBelgia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[PPIBelgia] Penulis Opini di Media Massa Bisa Dikriminalisasi

2008-02-20 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
hati2 kalo menulis di media massa.hehhee
**
**
*Penulis Opini di Media Massa Bisa Dikriminalisasi
*[20/2/08]
**
*http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=18591cl=Berita*
*Hakim menyatakan si penulis opini terbukti menghina institusi Kejaksaan.
Tak ubahnya seperti iklan yang menyesatkan konsumen.*

  Majelis hakim Pengadilan Negeri Depok menghukum wartawan senior Bersihar
Lubis satu bulan penjara dan membayar biaya perkara. Namun, Bersihar tidak
perlu menjalani hukuman itu kecuali dalam waktu tiga bulan ke depan
melakukan tindak pidana yang sama.



Putusan tersebut dibacakan majelis hakim dipimpin Suwidya dalam sidang yang
dipadati pengunjung, Rabu (20/2) siang. Penulis opini tetap punya tanggung
jawab secara pribadi atas tulisannya, papar majelis.



Dalam pandangan majelis, penulisan opini berbeda dengan penulisan berita
biasa. Kalau dalam berita biasa, seorang wartawan harus cover both sides dan
harus memenuhi kaedah jurnalistik. Sementara dalam penulisan kolom si
penulis bisa menuangkan apa saja. Sekalipun sebuah kolom opini atau artikel
ditulis seorang wartawan dan pemuatannya tergantung kebijakan redaksi surat
kabar, si penulis tetap tak bisa melepaskan tanggung jawab. Apalagi nama dan
identitas penulis kolom tercantum dengan jelas.



Majelis hakim membandingkan dengan iklan di koran yang merugikan konsumen.
Dalam kasus semacam ini, bukan media tempat pemuatan iklan itu yang
dipersalahkan, melainkan pihak yang membuat iklan menyesatkan tersebut. Atas
dasar pemikiran itulah antara lain yang membuat majelis sepakat memvonis
Bersihar Lubis satu bulan penjara.



Bersihar dihadapkan ke meja hijau atas tuduhan menghina suatu penguasa umum,
dalam hal ini Kejaksaan Agung. Ia dijerat dengan pasal 207 KUHP. Perkara
yang menyeret Bersihar adalah kolomya di harian *Koran Tempo* edisi 17 Maret
2007. Di sana ia menulis kolom berjudul 'Kisah Interogator yang Dungu'.



Kolom itu pada dasarnya merupakan kritik penulis terhadap kebijakan
Kejaksaan Agung yang melarang peredaran buku-buku sejarah. Beberapa waktu
lalu, Kejaksaan memang melarang edar buku sejarah yang tak mencantumkan kata
PKI dalam uraian peristiwa pemberontakan komunias 1965, yang kemudian
dikenal sebagai G.30.S.



Dalam tulisannya, Bersihar merujuk pidato Yusuf Isak dalam acara Hari Sastra
Indonesia di Paris pada Oktober 2004. Dalam pidatonya, Yusuf menguraikan
saat dirinya diperiksa aparat Kejaksaan terkait penerbitan buku-buku
sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Dalam pidatonya berbahasa Inggris, Yusuf
menyebutkan kata-kata idiot. Dari situlah Bersihar menggunakan kata dungu.
Yusuf sendiri menjadi saksi dalam perkara ini. Dalam kesaksiannya, Yusuf
membenarkan pernah diinterogasi aparat Kejaksaan, tetapi membantah telah
dianiaya. Ia juga tidak ingat apakah pernah mengucapkan kata-kata
interogator dungu untuk menyebut interogator yang tidak tahu buku-bukunya
Pramoedya.



Kata 'dungu' menurut majelis lebih berat artinya dari sekedar bodoh. Tidak
tahu buku-buku Pramoedya bukan berarti bisa disebut dungu. Menurut majelis,
Bersihar bukan saja mengutip kata-kata Yusuf Ishak tetapi sudah menambahkan
dengan kata-kata baru. Karena itu, unsur dengan sengaja dan unsur menghina
suatu penguasa umum terbukti. Majelis juga berpendapat, UU No. 40/1999
tentang Pers tidak bisa diterapkan dalam perkara ini.



Bersihar dan tim kuasa hukumnya dari LBH Pers mengecam putusan majelis. Abu
Said Pelu, anggota tim pengacara, sempat interupsi sebelum hakim Suwidya
mengetok palu akhir sidang. Abu Said menilai vonis majelis telah
merobek-robek rasa keadilan dan kebebasan pers. Olah karena itu, mereka
memastikan mengajukan banding.



Pengamat pers Abdullah Alamudi juga ikut mengecam. Sebab, putusan majelis
menjadi ancaman bagi kebebasan menyampaikan pendapat. Orang yang ikut
menuangkan pikiran ke dalam kolom atau artikel di media massa akan berpikir
dua kali karena bisa saja terancam kriminalisasi, seperti yang dialami
Bersihar.



Agenda sidang pembacaan vonis itu diwarnai aksi damai sejumlah wartawan dan
pemerhati pers. Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Toriq Hadad, berharap
Bersihar dibebaskan. Jangan sampai vonis majelis hakim menabrak Konstitusi.



*(Mys)*


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana


[PPIBelgia] Gaji Guru Masuk Anggaran Pendidikan

2008-02-20 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
 opinion* Mukhtie terasa lebih
emosional. Kata pembukaan *dissenting opinion*nya pun tersirat kekecewaan
mendalam terkait putusan ini.



Guru yang tidak memihak nasib guru demikian kata pembukanya. Entah, apa
yang dimaksud oleh pria yang juga berprofesi sebagai dosen ini terkait
pernyataan tersebut. Apakah itu menggambarkan dirinya, yang tak setuju
dengan isi permohonan dua orang guru tersebut. Atau Mukhtie ingin mengkritik
koleganya di MK, yang mayoritas juga sebagai dosen, yang telah memutus
perkara yang sangat mengecewakan PGRI.



Apapun maksudnya, tampaknya Mukhtie kecewa dengan putusan ini. Ia bahkan
secara tegas mengkritik pertimbangan hukum pendapat mayoritas hakim. Majelis
hakim konstitusi  berpendapat dengan dimasukan gaji pendidik ke dalam
anggaran pendidikan, pemenuhan alokasi minimal 20% dari APBN akan segera
terpenuhi. Tak ada lagi pelanggaran konstitusi oleh pemerintah dan DPR dalam
menetapkan UU APBN.



Bahwa pengabulan permohonan ini dengan dalih agar ketentuan Pasal 31 ayat
(4) UUD 1945 terpenuhi, sungguh suatu 'penyesatan' konstitusional yang
menyesatkan, kritiknya. Maka, bersiaplah para pendidik untuk meneteskan
air mata dan lagu 'himne guru' sekedar sebuah nyanyian yang mengharu biru,
ujarnya emosional.



*Dua perspektif berbeda*

Berdasarkan penelusuran *hukumonline*, peluang dikabulkannya permohonan ini
memang cukup besar. Ketua MK Jimly Asshiddiqie sempat mengeluarkan wacana
seperti apa yang diajukan dalam permohonan pemohon. Kala
ituhttp://www.hukumonline.com/detail.asp?id=16659cl=Berita,
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah baru akan mampu memenuhi
anggaran pendidikan 20% lima sampai enam tahun ke depan. Jimly pun meminta
pemerintah untuk mencari formula baru.



Formula baru, yang dimaksud Jimly adalah dengan memasukan gaji pendidik dan
pendidikan kedinasan ke dalam anggaran pendidikan. Memang, saran Jimly
tersebut lebih kepada revisi UU Sisdiknas. Kesetiaan kepada kesepakatan
tertinggi jauh lebih penting daripada persoalaan angka, ucap Jimly yang
menggunakan perspektif hukum tata negara.



Sedangkan, rekannya, Mukhtie jelas lebih mengedepankan kepentingan
pendidikan. Toh, selama ini yang melanggar konstitusi dengan menetapkan
anggaran pendidikan dibawah 20% adalah pemerintah dan DPR, bukan MK.





*(Ali)*


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana


[PPIBelgia] Mahasiswa RI Beri Kontribusi pada Australia

2008-02-20 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
http://gatra.com/artikel.php?id=112408
Mahasiswa RI Beri Kontribusi pada Australia

Brisbane, 21 Pebruari 2008 10:04
Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu TM Hamzah Thayeb, seusai bertemu
Wakil Perdana Menteri Australia/Menteri Pendidikan Australia mengungkapkan,
mereka membicarakan pentingnya pertukaran mahasiswa secara lebih berimbang
di antara kedua negara karena hal ini akan sangat mendukung penguatan
hubungan bilateral untuk jangka panjang.

Hamzah Thayeb, Kamis pagi, diterima Wakil PM Julia Gillard, selama sekitar
setengah jam. Dalam kunjungan kehormatan yang berlangsung di kantornya yang
berada di gedung Parlemen Canberra itu, Dubes Thayeb didampingi Atase
Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Canberra, Dr.R.Agus Sartono, MBA.

Seusai pertemuan itu, kepada *Antara* yang menghubunginya dari Brisbane,
Dubes Hamzah Thayeb, mengatakan, ia juga membicarakan soal penambahan jumlah
beasiswa bagi Indonesia karena dari sekitar 16 ribu pelajar dan mahasiswa
Indonesia yang belajar di Australia, hanya sekitar 900-an orang yang
merupakan penerima beasiswa sedangkan sisanya membiayai sendiri sekolah dan
kuliah mereka.

Jumlah orang-orang Indonesia yang membiayai sendiri sekolahnya di Australia
ini tidak sedikit. Artinya mereka turut memberi kontribusi yang cukup besar
bagi perekonomian Australia, katanya.

Selain itu, alangkah baiknya jika Pemerintah Australia juga menyediakan
beasiswa bagi warganya untuk bisa melanjutkan studi di berbagai lembaga
pendidikan tinggi di Indonesia karena kehadiran mereka itu akan sangat
mendukung tumbuh-berkembangnya hubungan antarmasyarakat (people-to-people)
kedua negara.

Para mahasiswa Australia yang belajar di Indonesia itu nantinya akan lebih
mengenal budaya, sifat, dan pola fikir orang-orang Indonesia sehingga akan
semakin tumbuh pengertian yang lebih baik dalam hubungan kedua negara,
katanya.

Para mahasiswa Australia yang akan belajar di Indonesia ini bisa jadi
termasuk di antara orang-orang yang akan menggantikan para Indonesianis dari
generasi lama yang masih berkiprah di lembaga-lembaga kajian dan pendidikan
tinggi di Australia.

Dubes THamzah hayeb mengatakan, masalah ini sebenarnya sudah sering ia
singgung dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintah Australia lainnya
dengan harapan hal ini menjadi pertimbangan mereka mengingat manfaatnya yang
besar bagi peningkatan dan penguatan hubungan kedua bangsa dalam jangka
panjang.

Menguatnya hubungan bilateral itu tidak datang dengan sendirinya melainkan
dari kerja keras kita bersama, katanya.

Menjawab pertanyaan tentang masalah nota kesepahaman (MoU) mengenai
peningkatan kerja sama kedua negara di bidang pendidikan, Dubes Thayeb
mengatakan, ia sempat menyinggung hal itu dalam pertemuan dengan Wakil PM
Australia itu.

MoU itu sedang dalam tahap penyelesaian namun jika bisa segera rampung akan
lebih baik. Para menteri pendidikan kedua negara bisa menandatanganinya
sebelum pertemuan tingkat menteri Indonesia-Australia dilangsungkan di
Canberra Juni 2008, katanya.

Julia Gillard merupakan anggota kabinet pemerintahan Perdana Menteri Kevin
Rudd dengan jabatan yang luas karena selain menjabat Wakil Perdana Menteri
dan Menteri Pendidikan, maka ia juga merupakan Menteri Ketenagakerjaan dan
Hubungan Tempat Kerja, serta Menteri urusan Inklusi Sosial. *[TMA, Ant]*

-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana


Re: [PPIBelgia] Alumni Luar Negeri, Aset Siapa?

2008-02-20 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
ayolah  yg di belgia bikin block..tapi bukan seperti yg tertulis di 
abwah...block yg independen..yg tidak disetir negara pemberi 
beasiswa..(diuntungkan karena belgia kecil negaranya..jadi kemampuan 
nyetirnya gak segede paman syam) meskipun no free for lunch heheheh 
kali dinner bisa free

skg ada juga mafia ohio.hehe .lulusan ohio state uni...yg banyak 
melahirkan doktor politik

Kind regards,
Sulistiono Kertawacana


Furqon Azis wrote:
 
 
 klo kita lulus jd milik siapa duonk?
 heheheheh
 (srp bingung sambil minum susu anget di pagi hari)
 
 
 utong
 
 
 2008/2/21 Setio Pramono [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]:
 
 Copy paste artikel dari media:
 
 
 
 Rabu, 20 Februari 2008
 
 Alumni Luar Negeri, Aset Siapa?
 
 Oleh :
 
 
 Erie Sudewo
 (Social Entrepreneur)
 
 Karena cuma menghafal nama dan angka tahun, peristiwanya luput
 dimaknai. Karena tak tahu peristiwanya, benang merah misteri yang
 membalut peristiwa dari masa ke masa juga sulit disidik. Karena tak
 bisa disidik, ke mana bergeraknya juga gagal diprediksi. Karena gagal
 memprediksi, itu tanda berpikir kritis tak dilatih.
 
 Karena tak kritis, salah satu dampaknya anggap sepele sejarah. Karena
 anggap sepele sejarah, seolah hari esok lepas dari kemarin. Karena
 tak ada hubungan kemarin dan esok, hari ini kita kebingungan. Karena
 bingung, jati diri pun lepas.
 
 Karena tak mahfum jati diri, krisis identitas makin parah. Karena
 krisis identitas, bangsa ini jadi santapan empuk asing. Karena jadi
 santapan empuk, mudah sekali diakali. Karena mudah diakali, masa
 depan bangsa ini tergadai. Entah apakah metode hafalan ini strategi
 kolonial menutupi begitu banyak kekejian dan keculasan mereka. Ya dan
 tidaknya tergantung sudut pandang. Yang pasti sejarah bukan kumpulan
 peristiwa tak bermakna.
 
 Ada tonggak-tonggak yang dipahat founding fathers. Itu biduk yang
 memandu arah masa depan. Memang siapa bilang menggapai cita-cita
 mudah. Tak ada satu pun bangsa yang berleha-leha lantas sukses.
 Celakanya, bangsa yang gemar melahap mi instan ini seolah dalam
 meraih masa depan cukup menyeduh beberapa menit.
 
 Sebagian policy maker kita memang mesti belajar merumus kebijakan.
 Untuk diri sendiri dan partai, mereka tak usah diajari. Mereka
 maestro, hingga negara pun rela dilego. Jika strategi jual negara
 laku dijual, mereka pasti jadi guru besar dunia. Negara ini sudah
 miskin. Mereka yang menjual negara, kaya-kaya bukan?
 
 Setiap tahun pasti banyak terjadi peristiwa. Kita coba pilah
 peristiwa yang membuat bangsa ini tak jelas bergerak ke mana. Yang
 menarik, tahunnya kebetulan berada di sekitar angka tujuh. Lantas
 sibak di tiap pergantian 10 tahunan. Tapi, camkan, angka 7 dan 10
 hanya kebetulan sejarah. Perhatikan saja pada peristiwanya. Lantas
 telusuri kausalitas makna di baliknya.
 
 Tahun 1957 diam-diam FEUI memulai hubungan dengan Harvard University.
 Bentuk kerja samanya beasiswa studi. Bagi negara Paman Sam, kerja
 sama ini amat strategis. Alasannya tentu politik, yang akhirnya
 mengarah pada ekonomi.
 
 Jangka pendeknya perang dingin antara Rusia dan Amerika sedang hangat-
 hangatnya, di samping poros Jakarta-Peking sudah dihembus-hembus
 Soekarno. Jangka menengah mendidik mahasiswa dan pengajar FEUI
 sebanyak-banyaknya, bukankah langkah besar.
 
 Jangka panjangnya sadar atau tidak, para alumni ini sedang dikader
 Amerika. Jika 10 atau 20 tahun kelak jadi pejabat, bukankah itu aset?
 Tapi, aset siapa? Jangan lupa pepatah there is no free lunch bukan
 tanpa makna. Tahun 1967 Orla baru saja tumbang. Blok Eropa Timur yang
 dimotori Rusia tertohok. Jakarta-Peking pun dikubur.
 
 Orang-orang Cina di Indonesia resah. Jika ingin selamat, mereka harus
 beralkulturasi. Sebagian nama Cina pun diubah. KO-nya Blok Timur,
 kemenangan Blok Barat. Orba pun ditegakkan.
 
 Lirikkan pada Barat, segera terjawab karena kerja sama beasiswa telah
 hasilkan doktor-doktor ekonomi. Segera di Bappenas dibuat tim yang
 melibatkan para alumni dan institusi Harvard. Tim ini jadi thingtank
 pembangunan 25 tahun Indonesia ke depan. Untuk pertama kali era ini
 ditandai dengan munculnya istilah mafia Berkeley.
 
 Untuk itu Amerika serius kerahkan segala sumber daya. Mengapa? Karena
 dalam konstelasi politik, Indonesia di masa Soekarno merupakan
 kekuatan raksasa. Di Asia Tenggara ditakuti. Di Australia amat
 diperhitungkan. Apa yang dikatakan Soekarno sering mengguncang dunia.
 Tak heran saat itu sosoknya kerap disejajarkan dengan JF Kennedy dan
 B Tito (Polandia). Malah Mahathir yang sukses memajukan Malaysia oleh
 sebagian pihak dianggap 'Soekarno Kecil'.
 
 Sayangnya seperti yang Richard Nixon katakan: ''Kelemahan Soekarno
 terletak pada keyakinannya bahwa revolusi belum dan tidak akan

[PPIBelgia] Singkirkan Kerikil Dalam Transformasi BUMN

2008-02-18 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
sekedar sharing ..struktur organisasi Pertamina

Tulisan ini pernah dipublikasikan harian Bisnis Indonesia edisi 28
Desember 2004.

Singkirkan Kerikil Dalam Transformasi BUMN
Oleh Sulistiono Kertawacana
Advokat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta menterinya dalam Kabinet
Indonesia Bersatu untuk tidak merangkap jabatan. Presiden juga meminta
agar dalam 100 hari pertama pemerintahannya, para anggota kabinet
melakukan gebrakan. Salah satunya adalah program 100 hari Kementerian
BUMN yang antara lain melakukan seleksi dan pembaharauan manajemen BUMN.
Untuk mengetahui kesungguhan program tersebut, ada contoh kasus menarik
menyangkut Pertamina.
Beberapa waktu lalu, SK Komisaris Pertamina No. 005/KPTS/K/DK/2003 dan
No. 006/KPTS/K/DK/2003 mengangkat Menkeu dan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral sebagai Penasihat Ahli Komisaris (PAK) Pertamina.
Nampaknya, SK Komisaris Pertamina yang dikomandani Laksamana Sukardi
(Menneg BUMN ketika itu) belum memahami perubahan struktur organisasi
Pertamina.
Sesungguhnya, jika Menneg BUMN Sugiharto memahami transformasi
Pertamina menjadi Persero, maka posisi Komisaris Utama pada era
Laksamana, deputi BUMN sebagai komisaris dan 'organ' PAK tidak akan ada
lagi.
Pasal 60 UU No.22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas)
mengamanatkan paling lama dua tahun [sejak 23 November 2001], Pertamina
dialihkan bentuknya menjadi Persero dengan PP. Impelementasinya,
diterbitkan PP No.31/ 2003 tentang Pengalihan Bentuk Pertamina Menjadi
Persero yang berlaku sejak 18 Juni 2003 (PP Pertamina).
Artinya, sejak tanggal tersebut organisasi Pertamina tunduk pada
peraturan mengenai Persero, yakni UU No.9/Prp/1969 dan peraturan
pelaksanaannya PP No.12/1998 sebagaimana telah diubah dengan PP
No.45/2001 tentang Persero (PP Persero).
Namun, esoknya (19 Juni 2003) UU No.19/2003 tentang BUMN diundangkan
dan mencabut UU No.19/ Prp/1960 dan UU No.9/Prp/1969. Dengan demikian,
Pertamina kini tunduk pada UU BUMN dan pelaksanaanya yakni PP Persero.
UU BUMN dan PP Persero menetapkan untuk Persero diberlakukan segala
ketentuan dan prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas (PT)
sebagaimana diatur UU No.1/ 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Konsekuensinya, organ Persero hanya terdiri dari RUPS, Direksi, dan
Komisaris sebagai layaknya sebuah PT (tidak dikenal PAK).
Karenanya, SK yang pernah diteken Menneg BUMN sebelumnya selaku RUPS
yang mengangkat dirinya selaku Preskom Pertamina dan deputi Menneg BUMN
selaku komisaris Pertamina harus ditinjau ulang.
Selayaknya, Menneg BUMN Sugiharto tidak meneruskan 'tradisi' Menneg
BUMN sebelumnya dengan menjabat komisaris utama Pertamina dan jangan
lagi mengangkat deputi Menneg BUMN atau Dirjen di departemen menjadi
komsiaris, termasuk pada BUMN lainnya.
Menertibkan BUMN
Kontroversi PAK yang mendapat honorarium hanya merupakan satu kasus
yang berhasil diekspose ke publik dari sekian banyak peristiwa yang
lebih dahsyat lagi dalam pengelolaan BUMN yang kacau balau.
Jika ditilik dari tugas kedua menteri selaku PAK merupakan tugasnya
secara ex officio selaku menteri (tanpa diangkat sebagai PAK mereka
harus melakukan tugas ini). Pantaskah para menteri tersebut memperoleh
honorarium sebagai PAK karena menjalankan tugasnya selaku menteri di
bidang terkait? Bukankah sebagai menteri sudah menerima gaji dari negara
dengan berbagai fasilitasnya?
Ini merupakan benih sikap korup birokrasi dalam menjalankan tugasnya
yang telah digaji oleh negara. Karenanya, Menneg BUMN, deputi BUMN, dan
Dirjen harus mundur dari jabatan komisaris BUMN. Untuk Pertamina, PAK
mesti dibubarkan.
Menneg BUMN, deputi Menneg BUMN/ Dirjen tidak boleh lagi bekerja part
time selaku komisaris di berbagai BUMN yang terkait dengan tugas dan
wewenangnya dengan menerima honorarium selaku komisaris BUMN terkait
(selain gaji selaku Menneg BUMN, deputi Menneg BUMN/ dirjen yang mungkin
jauh lebih kecil).
Hal ini dapat menyulitkan mereka mengambil keputusan netral yang
menguntungkan iklim usaha yang pada gilirannya akan merugikan
masyarakat. Padahal, kita membutuhkan regulator yang memihak pada
kepentingan iklim usaha yang sehat. Namun, sangat sulit untuk bertindak
independen (mandiri) bagi regulator yang sekaligus menjadi pemain
(komisaris).
Karenanya komisaris BUMN harus bekerja full time dan diisi oleh
kalangan profesional di bidangnya. Semoga saja, amanat presiden kepada
anggota kabinet dan program 100 Kementrian BUMN dapat dicapai dengan
gebrakan, termasuk menertibkan para komisaris part time BUMN dari
birokrat yang merangkap jabatan dan membubarkan PAK yang dapat menjadi
benalu bagi terciptanya good corporate governance. Kita tunggu Pak Menteri!


-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana



[PPIBelgia] [Fwd: [temu_eropa] Wafatnya mantan presiden Suharto]

2008-01-28 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana


 Original Message 
Subject:[temu_eropa] Wafatnya mantan presiden Suharto
Date:   Sun, 27 Jan 2008 22:01:10 +0100
From:   Umar Said [EMAIL PROTECTED]
Reply-To:   [EMAIL PROTECTED]
To: Temu-Eropa [EMAIL PROTECTED]




Wafatnya mantan

presiden Suharto

Akhirnya, setelah dirawat di Rumah Sakit Pertamina Pusat sejak tanggal 4
Januari 2008 maka mantan presiden Suharto telah wafat pada hari Minggu
tanggal 27 Januari 2008 jam 13.10 WIB. Wafatnya Suharto sudah tentu
merupakan kehilangan yang besar sekali bagi keluarganya, terutama
anak-anaknya, serta para kerabat dekatnya.

Wafatnya mantan pemimpin Orde Baru ini menimbulkan juga bermacam-macam
reaksi dalam masyarakat. Ini adalah wajar sekali, sebab Suharto bukanlah
“tokoh”sembarangan dalam sejarah Republik Indonesia. Suharto dianggap oleh
sebagian rakyat “berjasa besar”, karena sudah berhasil menumpas G30S dan
menggulingkan kekuasaan politik presiden Sukarno, dan membangun rejim
militer yang sangat kuat. Tetapi, sebaliknya, ia juga dianggap oleh sebagian
lainnya dari rakyat Indonesia sebagai orang yang banyak kesalahannya atau
besar dosa-dosanya, karena melakukan korupsi besar-besaran dan pelanggaran
HAM yang sangat parah.

Karenanya, kita akan menyaksikan bahwa wafatnya Suharto ini tidak saja
meninggalkan dukacita bagi anak-anaknya dan kerabat dekatnya, melainkan juga
akan mewariskan banyak persoalan dan kesulitan, baik bagi keluarganya maupun
bagi para pendukung setianya. Artinya, Suharto telah wafat, tetapi banyak
persoalan yang menyangkut dirinya dan keluarganya masih akan terus menjadi
problem yang cukup rumit.

Pada kesempatan tersiarnya berita tentang wafatnya, kiranya bisa dianggap
tidak pada tempatnya atau tidak etis kalau kita hanya melontarkan segala
caci-maki atau sumpah serapah saja. Tetapi, akhirnya, kita semua harus
berani dan bisa menilai Suharto apa adanya. Pada waktunya, kita harus “tega”
dan berani menyatakan terus-terang fikiran dan perasaan kita, siapakah
sebenarnya Suharto bagi rakyat, dan apa sajakah yang telah dilakukannya
selama ia memimpin Orde Baru? Menilai Suharto secara benar, jujur dan adil
adalah penting bagi negara dan bangsa kita, baik untuk dewasa ini maupun
untuk masa dan generasi yang akan datang.

A. Umar Said

Catatan : Berhubung banyaknya berita, tulisan, dan berbagai bahan informasi
mengenai wafatnya mantan presiden Suharto, maka website
http://kontak.club.fr/index.htm http://kontak.club.fr/index.htm) telah
membuka rubrik khusus yang berisi
kumpulan berita atau tulisan mengenai persoalan ini, di bawah judul
Wafatnya mantan presiden Suharto. Silakan simak setiap hari rubrik ini,
yang diusahakan selalu ditambah atau diperbarui.

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.12/1245 - Release Date: 26/01/2008
15:45

[Non-text portions of this message have been removed]



-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana