Re: [PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009
Bisa dibuatka undangan versi resmi-nya? Untuk disebarkan di milis PPI-Lokal. Trims, Roil
re:Re: [PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009
Karena mengejar terus, Mungkinkah bisa dibuat surat undangan via E-mail oleh KBRI atas nama PPI, kemudian undangan ini bisa disebarkan oleh PPI dimasing masing distrik kemasyarakatnya. Untuk ini mungkin salah seorang teman kita (Kang Furqon atau Mas Bagus, Mas Roil) membuat konsep dan dikirim sama Mas Bayu untuk diedit dan disebarkan oleh kita. Wassalam Yulheri Abas Bisa dibuatka undangan versi resmi-nya? Untuk disebarkan di milis PPI-Lokal. Trims, Roil
RE: [PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009
Pak Abas, Boleh minta kontak person orang-orang yang akan diundang pak? Siapa yg sebagai panelis, siapa yang akan jadi undangan saja? Bayu. From: PPIBelgia@yahoogroups.com [mailto:ppibel...@yahoogroups.com] On Behalf Of Yulheri Abas Sent: Saturday, June 27, 2009 8:04 AM To: PPIBelgia@yahoogroups.com Subject: re:[PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009 Rekan rekan PPI dan Mas Bayu Yth. Untuk pendamping Pak Prof. Tjandra Maga saya mengusulkan 100% Mas Tio. Jadi Mas Tio nggak bisa mengelak lagi untuk tidak tampil. Perlu juga diundang Ibunya Shinta (ekonom UI) dan Shinta sendiri (tamatan Univ di UK) dari Antwerphen. Ibunya Shinta expert dibidang pendidikan dan shinta sendiri punya pengalaman pendidikan sarjana di UK. Ada perbedaan system yang sygnificant antara pendidikan di Belgia dan UK (nanti tentunya akan muncul dalam diskusi). Maaf saya mengusulkan mengundang Bapak Handoko dari Leuven, namanya bukan Handoko tapi bapak Handoyo. Perlu juga diundang Ibu Nur Drupadiwati, beliau ini S1 dan S2nya di ULB Bruxelles. Beliau punya pengalaman jadi pengajar di Akademi perawat DEpkes dan sekarag beliau pensiun awal dan bekerja di Bruxelles. Sebetulnya ada satu orang lagi putri dayak kalimantan yang lulus sekolah Akademi perawat Belgia, sekarang meneruskan tingkat MSc nya di Belgia sekaligus bekerja di RS St. Peeter Bruxeles (saya akan coba lacak nama dan alamtnya). Kepada Mas Bayu, saya menyarankan kiranya ibu ibu Darmawanita secara resmi untuk berpperan serta. Banyak expert diorganisasi ini, ada dokter ada sarjana teknik dll dan ada yang punya pengalaman banyak dibidang pendidikan di luar. Tolong kalau bisa Mas Bayu mengadakan pembicaraan dengan ibu ibu Darmawanita. Dari dulu ibu ibu darmawanita selalu menjadi sparing partner dalam pertemuan 2 PPI Belgia. Mas Bayu... bagaimana dengan pembagian tugas Meeting apa sudah disusun sewaktu pertemuan di Antwerpen. Cukup banyak yang perlu dipersiapkan terutama Logistik, pengaturan ruang dan copy serta distribusi paper... pengaturan ruangan dan kebersihan sesudah selesai pertemuan (ini semestinya tanggung jawab PPI tentunya) Wassalam Yulheri Abas Demikian Wassalam Yulheri Abas Demikian Wassalam Yulheri Abas Forwarded message: From: ya...@vub.ac.be mailto:yabas%40vub.ac.be To: (Furqon Azis) uton...@yahoo.com mailto:utong80%40yahoo.com Cc: Date: Sat, 27 Jun 2009 01:05:00 (CEST) Subject: re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009 Dear Kang Utong dkk. Setelah membaca informasi dari Kang Furqon saya mulai sedikit mengerti. Jadi kita akan mendiskusikan pendidikan mulai tingkat 0 kecil 2,5 tahun, TK sampai perguruan tinggi. Bahkan kita juga akan sampai ke-diskusi dimana anak anak didik kalau sudah selesai pendidikannya ditingkat masing masing (teknik kejuruan, superior, high scholl (sebangsa Academi di Indonesia)atau Universitas sarjana, pasca sarjana dan posdoc) sehingga mereka mendapat pekerjaan dan berkarier sampai titik puncak karier. Luas dan cukup panjang pemaparannya. Saya memang sedikit punya pengalaman menyekolahkan anak anak disini walau sampai saat ini baru ketingkat Secondary (SMA)tapi pengetahuannya hanya berdasarkan pengalaman, sedangkan yang kita butuhkan adalah dasar/kerangka pikir pendidikan yang dibuat tsb. (dasar, motif dan target yang dicapai) . Ok lah nanti kita berbagi pengalaman dibidang ini, tapi yang paling tepat memberikan presentase adalah bapak bapak kita yang terjun langsung dibidang ini baik di Indonesia juga di Belgia: untuk itu saya usulkan yang memberikan adalah Bapak Professor Tjandra Maga Emiritus guru besar dari UI dan KUL. Beliau tinggal di Leuven dan masih aktif sebagai konsultan bidang kedokteran di Belgia. Saya berharap beliau ada ditempat dan punya waktu pada acara kita 4 Juli ini. Mas Bayu sudah bersedia menghubungi. Kita tunggu hasilnya. Mas Bayu, jangan lupa juga mengundang dr. Gunawan (beliau ini juga punya banyak ilmu dan pengalaman didang pendidikan dan praktek kedokteran didaerah terpencil di Papua) bahkan anak anak beliau sudah tamat KUL dan bekerja. Juga bapak Handoko dan ibu (alumni UI)maaf kalau salah menulisnya (Ketua partai PBB Belgia). Beliau juga banyak pengalaman dibidang pendidikan, dan anak naaknya tamatan KUL juga. Dan yang lain lain se^perti Mas Jhon di KBRI, romo Katolik dan pendeta dan utad ustad kita seperi Bapak Umar dari KBRI dsb. Saya yakin kalau dari masyarakan cukup banyak yang diundang semakin banyak masukan dan rumusan diskusi akan lebih solid dan mencapai tujuan. Tinggal logistiknya Mas Bayu... tolong dirumuskan lagi, apa perlu juga dari kami PPI ikut turun tangan. Wassalam Yulheri Abas Wassalam Yulheri Abas Dear Pak Abas, Kabar terakhir Anis tidak bisa ikut, jadi wakil dari PPI-Belgia tinggal Pak Abas. Kenapa kita pilih Bapak, Karena Pak Abas pernah dan sedang berhubungan dengan system pendidikan dari Elementary school sampai Universitas di Belgia (setidaknya Pak Abas mengetahui dari pengalaman putra/putri Pak Abas yang sedang mengenyam pendidikan di Belgia
re:[PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009
Rekan rekan PPI dan Mas Bayu Yth. Untuk pendamping Pak Prof. Tjandra Maga saya mengusulkan 100% Mas Tio. Jadi Mas Tio nggak bisa mengelak lagi untuk tidak tampil. Perlu juga diundang Ibunya Shinta (ekonom UI) dan Shinta sendiri (tamatan Univ di UK) dari Antwerphen. Ibunya Shinta expert dibidang pendidikan dan shinta sendiri punya pengalaman pendidikan sarjana di UK. Ada perbedaan system yang sygnificant antara pendidikan di Belgia dan UK (nanti tentunya akan muncul dalam diskusi). Maaf saya mengusulkan mengundang Bapak Handoko dari Leuven, namanya bukan Handoko tapi bapak Handoyo. Perlu juga diundang Ibu Nur Drupadiwati, beliau ini S1 dan S2nya di ULB Bruxelles. Beliau punya pengalaman jadi pengajar di Akademi perawat DEpkes dan sekarag beliau pensiun awal dan bekerja di Bruxelles. Sebetulnya ada satu orang lagi putri dayak kalimantan yang lulus sekolah Akademi perawat Belgia, sekarang meneruskan tingkat MSc nya di Belgia sekaligus bekerja di RS St. Peeter Bruxeles (saya akan coba lacak nama dan alamtnya). Kepada Mas Bayu, saya menyarankan kiranya ibu ibu Darmawanita secara resmi untuk berpperan serta. Banyak expert diorganisasi ini, ada dokter ada sarjana teknik dll dan ada yang punya pengalaman banyak dibidang pendidikan di luar. Tolong kalau bisa Mas Bayu mengadakan pembicaraan dengan ibu ibu Darmawanita. Dari dulu ibu ibu darmawanita selalu menjadi sparing partner dalam pertemuan 2 PPI Belgia. Mas Bayu... bagaimana dengan pembagian tugas Meeting apa sudah disusun sewaktu pertemuan di Antwerpen. Cukup banyak yang perlu dipersiapkan terutama Logistik, pengaturan ruang dan copy serta distribusi paper... pengaturan ruangan dan kebersihan sesudah selesai pertemuan (ini semestinya tanggung jawab PPI tentunya) Wassalam Yulheri Abas Demikian Wassalam Yulheri Abas Demikian Wassalam Yulheri Abas Forwarded message: From: ya...@vub.ac.be To: (Furqon Azis) uton...@yahoo.com Cc: Date: Sat, 27 Jun 2009 01:05:00 (CEST) Subject: re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009 Dear Kang Utong dkk. Setelah membaca informasi dari Kang Furqon saya mulai sedikit mengerti. Jadi kita akan mendiskusikan pendidikan mulai tingkat 0 kecil 2,5 tahun, TK sampai perguruan tinggi. Bahkan kita juga akan sampai ke-diskusi dimana anak anak didik kalau sudah selesai pendidikannya ditingkat masing masing (teknik kejuruan, superior, high scholl (sebangsa Academi di Indonesia)atau Universitas sarjana, pasca sarjana dan posdoc) sehingga mereka mendapat pekerjaan dan berkarier sampai titik puncak karier. Luas dan cukup panjang pemaparannya. Saya memang sedikit punya pengalaman menyekolahkan anak anak disini walau sampai saat ini baru ketingkat Secondary (SMA)tapi pengetahuannya hanya berdasarkan pengalaman, sedangkan yang kita butuhkan adalah dasar/kerangka pikir pendidikan yang dibuat tsb. (dasar, motif dan target yang dicapai) . Ok lah nanti kita berbagi pengalaman dibidang ini, tapi yang paling tepat memberikan presentase adalah bapak bapak kita yang terjun langsung dibidang ini baik di Indonesia juga di Belgia: untuk itu saya usulkan yang memberikan adalah Bapak Professor Tjandra Maga Emiritus guru besar dari UI dan KUL. Beliau tinggal di Leuven dan masih aktif sebagai konsultan bidang kedokteran di Belgia. Saya berharap beliau ada ditempat dan punya waktu pada acara kita 4 Juli ini. Mas Bayu sudah bersedia menghubungi. Kita tunggu hasilnya. Mas Bayu, jangan lupa juga mengundang dr. Gunawan (beliau ini juga punya banyak ilmu dan pengalaman didang pendidikan dan praktek kedokteran didaerah terpencil di Papua) bahkan anak anak beliau sudah tamat KUL dan bekerja. Juga bapak Handoko dan ibu (alumni UI)maaf kalau salah menulisnya (Ketua partai PBB Belgia). Beliau juga banyak pengalaman dibidang pendidikan, dan anak naaknya tamatan KUL juga. Dan yang lain lain se^perti Mas Jhon di KBRI, romo Katolik dan pendeta dan utad ustad kita seperi Bapak Umar dari KBRI dsb. Saya yakin kalau dari masyarakan cukup banyak yang diundang semakin banyak masukan dan rumusan diskusi akan lebih solid dan mencapai tujuan. Tinggal logistiknya Mas Bayu... tolong dirumuskan lagi, apa perlu juga dari kami PPI ikut turun tangan. Wassalam Yulheri Abas Wassalam Yulheri Abas Dear Pak Abas, Kabar terakhir Anis tidak bisa ikut, jadi wakil dari PPI-Belgia tinggal Pak Abas. Kenapa kita pilih Bapak, Karena Pak Abas pernah dan sedang berhubungan dengan system pendidikan dari Elementary school sampai Universitas di Belgia (setidaknya Pak Abas mengetahui dari pengalaman putra/putri Pak Abas yang sedang mengenyam pendidikan di Belgia. Untuk itu kami mohon dengan sangat kesediaan Pak Abas. Wassalam -Utong- From: Yulheri Abas ya...@vub.ac.be To: Furqon Azis uton...@yahoo.com Sent: Sunday, June 21, 2009 8:34:11 AM Subject: Saran2 diskusi 4 Juli 2009 Alaikumussalam WW Dear Utong, Terimakasih saya diberi kehormatan untuk ikut partisipasi dalam pertemuan PPI Belgia tgl. 4 Juli. Namun
Re: [PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009
Mantab sekali usulan Pak Abas, Dari segi usulan pembicara dan lain-lain saya setuju saja. Semakin banyak panelisnya semakin meriah tentunya, semakin banyak pihak yang bekerja sama, semakin banyak alternatif solutif yang dihasilkan (semoga). Menindak lanjuti usulan-usulan tersebut, mungkin sebaiknya segera dibuat kepanitiaan. Karena hasil pertemuan di Antwerpen minggu lalu tidak membahas aspek teknis sejauh itu. Salam dari Leuven, Roil
Re: [PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009
Saya juga setuju dengan usulan Pak Abas untuk mengundang secara resmi beberapa masyarakat yang tahu persis situasi di Belgia. Tetapi tetap untuk panelis jangan terlalu banyak, supaya bisa efektif. Mengenai teknis pelaksanaan saya juga setuju untuk segera dilakukan pembagian tugas, terutama penyediaan logistik. Kang Utong barangkali bisa mengatur hal ini. salam, bagusco --- On Sat, 6/27/09, M Roil Bilad roilbilad...@gmail.com wrote: From: M Roil Bilad roilbilad...@gmail.com Subject: Re: [PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009 To: PPIBelgia@yahoogroups.com Date: Saturday, June 27, 2009, 3:51 PM Mantab sekali usulan Pak Abas, Dari segi usulan pembicara dan lain-lain saya setuju saja. Semakin banyak panelisnya semakin meriah tentunya, semakin banyak pihak yang bekerja sama, semakin banyak alternatif solutif yang dihasilkan (semoga). Menindak lanjuti usulan-usulan tersebut, mungkin sebaiknya segera dibuat kepanitiaan. Karena hasil pertemuan di Antwerpen minggu lalu tidak membahas aspek teknis sejauh itu. Salam dari Leuven, Roil
[PPIBelgia] fwd:re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009
Forwarded message: From: ya...@vub.ac.be To: (Furqon Azis) uton...@yahoo.com Cc: Date: Sat, 27 Jun 2009 01:05:00 (CEST) Subject: re:Re: Saran2 diskusi 4 Juli 2009 Dear Kang Utong dkk. Setelah membaca informasi dari Kang Furqon saya mulai sedikit mengerti. Jadi kita akan mendiskusikan pendidikan mulai tingkat 0 kecil 2,5 tahun, TK sampai perguruan tinggi. Bahkan kita juga akan sampai ke-diskusi dimana anak anak didik kalau sudah selesai pendidikannya ditingkat masing masing (teknik kejuruan, superior, high scholl (sebangsa Academi di Indonesia)atau Universitas sarjana, pasca sarjana dan posdoc) sehingga mereka mendapat pekerjaan dan berkarier sampai titik puncak karier. Luas dan cukup panjang pemaparannya. Saya memang sedikit punya pengalaman menyekolahkan anak anak disini walau sampai saat ini baru ketingkat Secondary (SMA)tapi pengetahuannya hanya berdasarkan pengalaman, sedangkan yang kita butuhkan adalah dasar/kerangka pikir pendidikan yang dibuat tsb. (dasar, motif dan target yang dicapai) . Ok lah nanti kita berbagi pengalaman dibidang ini, tapi yang paling tepat memberikan presentase adalah bapak bapak kita yang terjun langsung dibidang ini baik di Indonesia juga di Belgia: untuk itu saya usulkan yang memberikan adalah Bapak Professor Tjandra Maga Emiritus guru besar dari UI dan KUL. Beliau tinggal di Leuven dan masih aktif sebagai konsultan bidang kedokteran di Belgia. Saya berharap beliau ada ditempat dan punya waktu pada acara kita 4 Juli ini. Mas Bayu sudah bersedia menghubungi. Kita tunggu hasilnya. Mas Bayu, jangan lupa juga mengundang dr. Gunawan (beliau ini juga punya banyak ilmu dan pengalaman didang pendidikan dan praktek kedokteran didaerah terpencil di Papua) bahkan anak anak beliau sudah tamat KUL dan bekerja. Juga bapak Handoko dan ibu (alumni UI)maaf kalau salah menulisnya (Ketua partai PBB Belgia). Beliau juga banyak pengalaman dibidang pendidikan, dan anak naaknya tamatan KUL juga. Dan yang lain lain se^perti Mas Jhon di KBRI, romo Katolik dan pendeta dan utad ustad kita seperi Bapak Umar dari KBRI dsb. Saya yakin kalau dari masyarakan cukup banyak yang diundang semakin banyak masukan dan rumusan diskusi akan lebih solid dan mencapai tujuan. Tinggal logistiknya Mas Bayu... tolong dirumuskan lagi, apa perlu juga dari kami PPI ikut turun tangan. Wassalam Yulheri Abas Wassalam Yulheri Abas Dear Pak Abas, Kabar terakhir Anis tidak bisa ikut, jadi wakil dari PPI-Belgia tinggal Pak Abas. Kenapa kita pilih Bapak, Karena Pak Abas pernah dan sedang berhubungan dengan system pendidikan dari Elementary school sampai Universitas di Belgia (setidaknya Pak Abas mengetahui dari pengalaman putra/putri Pak Abas yang sedang mengenyam pendidikan di Belgia. Untuk itu kami mohon dengan sangat kesediaan Pak Abas. Wassalam -Utong- From: Yulheri Abas ya...@vub.ac.be To: Furqon Azis uton...@yahoo.com Sent: Sunday, June 21, 2009 8:34:11 AM Subject: Saran2 diskusi 4 Juli 2009 Alaikumussalam WW Dear Utong, Terimakasih saya diberi kehormatan untuk ikut partisipasi dalam pertemuan PPI Belgia tgl. 4 Juli. Namun demikian bagaimana kalau bisa saya mengusulkan Mas Tio dari Hasselt, Kang Utong dan Mas Bagus bersama Anis untuk tampil presentasi mengenai perbandingan system pendidikan Indonesia Belgia. Soalnya background saya kan riset sedang Mas Tio, Mas Bagus dan Kang Anis kan professor di Universitas dan tentunya pembicaraan akan lebih terarah dan mantap. Saya sangat gembira sekali kalau yang tampil dari PPI adalah yang muda muda yang punya semangat tinggi, sedang yang tua seperti saya ini akan lebih baik mendukung dari belakang dan tentunya akan ikut berpartisipasi penuh dalam pertemuan ini. Nanti dalam acara diskusi kalau ada waktu kita tentunya akan berbagi pengalaman ... dan saya mungkin akan menceritakan secara ringkas tentang birokrasi pendidikan di departemen saya. Satu lagi saya perlu menyarankan sama Utong, tolong sampaikan sama Mas Bayu bahwa undangan perlu disebarkan secara formil. Karena masyarakat kita disini sudah terbiasa dengan sistem formil apa lagi para diplomat (tolong bisikkan sama Mas Bayu khusus untuk diplomat kiranya bapak Dubes atau Ibu wakil bisa menghimbau mereka secara lisan untuk ikut partisipasi pada pertemuan kita ini. Untuk mudahnya Undangan mungkin bisa dikirim via Email tapi perlu dikonfirmasi kedatangannya via telpon, seandainya yang diundang tidak punya email mungkin perlu dikirim pakai pos. Mohon maaf saya sebetulnya berat menyampaikan usulan ini, akan tetapi berdasarkan pengalaman jaman dulu mengurus PPI Bxl yang kebetulan selalu kebagian tugas kepanitiaan karena paling dekat ke KBRI maka saya harus menyampaikan demi suksesnya acar kita ini. Saya kawatir nanti kita semua sudah persiapkan dengan baik ternyata yang datang hanya kita kita dari ppi saja sehingga kita tidak banyak dapat masukan. Apalagi diskusi PPI ini pertama kali dilakukan pada periode pengurusan sekarang,