LD: menurutku, Tuhan itu ingin dikenal. Buat apa dong Dia
menciptakan manusia dan alam? Iseng? Main dadu?
DH: Secara falsafah, sulit dapat kita cernakan Tuhan ingin
dikenal.
memangnya Madonna atau Penelopez Cruz atau Jennifer Lopes? Untuk
apa
Dia menciptakan alam semesta tak ada
Ya memang begitulah, mas mas. Seperti Anda katakan.
Perkembangan peradaban berjalan secara universal dan saling menjalar
dari wilayah satu kewilayah lain, sehingga sulit dikatakan, bangsa
anu menemukan ilmu anu.
Pada saat yang hampir sama, peradaban Firaun, Sumeria, Iran, Tiongkok
dan
--- RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Ya memang begitulah, mas mas. Seperti Anda katakan.
Perkembangan peradaban berjalan secara universal dan
saling menjalar
dari wilayah satu kewilayah lain, sehingga sulit
dikatakan, bangsa
anu menemukan ilmu anu.
Pada saat yang
hadist mengenai belajar sampai ke negeri cina itu ga ada, kemaren juga
dipakai oleh mas ari condro dan saya tanya (krn saya ga tau perawinya -sebagai
pendukung sebuah hadist-) ke mas ari ternyata beliau juga ga tau :)
so..tolong jangan pake data (hadist) yang satu itu.
Robertus Budiarto
Kalo pas pengajian dulu mah, pernah dikritisi sma ustadnya,
pepatah Belajar sampai ke negeri China itu adalah pepatah Arab,
udah lama beredar dari jaman sebelum Nabi.
Jadi kalo para sahabat atau nabi pernah mengucapkan
sih, ya, nggak heran.
Saya juga pernah menemukan kalimat ini di buku
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
..Begitu.
Islam maju karena melaksanakan ajaran agama Islam,
seperti membaca, menuntut ilmu, berjuang, dsb, dan
mundur ketika ummatnya meninggalkan ajaran Islam.
DH: kalau kita resuskan logika ini, maka
once again..u have made excellent points..Mbah..
anyway, scr psikologis bisa dipahami, akar pemahaman budaya dari Islam
berbeda dari pemahaman budaya dari bgs2 lain, masalahnya Islam selalu
mengkaitkan semua aspek dengan keIslamannya, akan tetapi jika diperhadapkan
dengan realitas
maaf pak danardono, anda mengaku sebagai pengagum spinoza
schopenhauer dan hermann hesse... tapi kok pernyataan-pernyataan
anda lebih mirip renungan august comte dan nietszhe...? dua orang
filsuf positivis dan eksistensialis yang tergolong rasionalis ekstrem...
mereka mengatakan segala sesuatu
@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 07, 2005 2:37 PM
Subject: Nabi Lebih Liberal Progresif daripada Ulil Re: [ppiindia] Kejayaan
Negara Islam - Re: Absurditas Khilafah Islamiyah
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
..Begitu.
Islam maju karena melaksanakan ajaran agama
Iya mbah.
Cuma masalahnya manusia yang membuat sejarah itu gak bisa hidup
seribu tahun. Manusia yang dicerahi Islam juga harus mati dan
digantikan dengan manusia lainnya.
Tuhan itu ingin manusia belajar bahwa Tuhan itu Maha Adil/Maha
Penyayang: siapa yang tak mengikuti sunatullah..akan
** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED]
wrote:
maaf pak danardono, anda mengaku sebagai pengagum spinoza
schopenhauer dan hermann hesse... tapi kok pernyataan-pernyataan
anda lebih mirip
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED]
wrote:
maaf pak danardono, anda mengaku sebagai pengagum spinoza
schopenhauer dan hermann hesse... tapi kok pernyataan-pernyataan
anda lebih mirip renungan august comte dan nietszhe...? dua orang
filsuf positivis dan
--- In ppiindia@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO
[EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Iya mbah.
Cuma masalahnya manusia yang membuat sejarah itu gak bisa hidup
seribu tahun. Manusia yang dicerahi Islam juga harus
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
LD: Memang didokumentasikan mbah. Tapi apa manusia itu membaca
dokumentasi tsb? Andai mereka membacapun, apa terus mereka dapat
pencerahan.
DH: Para penyelidik sejarah dan sejarawan pada umumnya, serta semua
yang
Orang barat menyebut angka yg dipakai angka arab, orang Arab menyebutnya angka
India.
Orang-orang Arab di barat (berpusat di Spanyol) belum mengenal angka nul,
mereka mengenal angka nul dari orang-orang Arab di timur (berpusat di Bagdad).
Sehingga awalnya bule-bule jg nggak kenal angka nul.
setuju bung bobby...
kalau pake bahasa anak-anak muda dari partai rakyat demokratik (prd),
setiap nabi itu progresif revolusioner hehehe...
mereka selalu membawa perubahan besar pada zamannya
masing-masing...
manusia biasa paling banter cuma jadi reformer/pembaru... itupun
harus menanggung
16 matches
Mail list logo