Re: Bls: [R@ntau-Net] KEPUTUSAN PEDMBERHENTIAN MENTERI ESDM APAKAH ADIL ??

2016-08-15 Terurut Topik 'Harman' via RantauNet
5. Lihat prestasi gemilang pemuda ini! Dia pernah menjadi PresDir
Petroneering Houston d Texas AS n berbagai perusahaan intern
multinasional 
FAKTA :
Petroneering LLC is a small, fairly new organization in the business services 
industry located in Houston, TX. It opened its doors in 2013 and now has an 
estimated $88,000 in yearly revenue and approximately 2 employees.

Phone Number:(281) 829-6929Address:18610 Dural DrHouston, Texas 
77094-1254United States
link 
:http://listings.findthecompany.com/l/34855884/Petroneering-LLC-in-Houston-TX

tapi saya maklum kalau AM. Hendropriyono berkicau seperti itu, karena Hendro 
juga punya bisnis migas.

On Tuesday, August 16, 2016 9:48 AM, 'Harman' via RantauNet 
 wrote:
 

 "Dia coba mengoreksi anggarannya"

ko beda dengan informasi dari Faisal Basri :


Heboh Menteri ESDM WNA dan Nasib Megaproyek Masela

  
|  
|  
|  
|   ||

  |

  |
|  
|   |  
Heboh Menteri ESDM WNA dan Nasib Megaproyek Masela
 Sudah hampir bisa dipastikan Menteri ESDM pernah dan atau masih menjadi warga 
negara Amerika Serikat (AS). Lihat...  |   |

  |

  |

 
 Heboh Menteri ESDM WNA dan Nasib Megaproyek MaselaPosted on Agustus 15, 2016 
by faisal basri
Sudah hampir bisa dipastikan Menteri ESDM pernah dan atau masih menjadi warga 
negara Amerika Serikat (AS). Lihat Menteri ESDM Warganegara AS. Hampir bisa 
dipastikan pula ketika dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 
(ESDM), Arcandra Tahar masih warga negara AS atau setidaknya belum menjadi 
warga negara Indonesia kembali.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 tentang 
Kewarganegaraan Rupublik Indonesia Pasal 23 menyebutkan: Warga negara Indonesia 
kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan 
lain atas kemauannya sendiri.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara Pasal 22 
menyatakan: Untuk dapat diangkat menjadi Menteri, seseorang harus memenuhi 
persyaratan warga negara Indonesia.
Jadi, masalahnya sangat tidak rumit. Oleh karena itu tidak perlu berlama-lama 
menyelesaikannya. Hari ini juga sebaiknya pemerintah membatalkan demi hukum 
pelantikan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM.
Bagaimana Presiden Kenal Alcandra?
Sangat boleh jadi Presiden kenal Arcandra lewat sahabatnya, Darmawan Prasodjo, 
yang  bekerja di istana sebagai salah satu deputi Kepala Staf Presidenan (KSP) 
sejak dijabat Luhut Panjaitan. Darmawan sangat dekat dengan Presiden Jokowi. 
Dialah yang mementori Jokowi selama masa kampanye untuk urusan migas.
Sebagai deputi KSP, Darmawan antara lain berperan sebagai pemberi second 
opinion kepada Presiden untuk urusan ESDM. Pandanganya beberapa kali 
berseberangan dengan Menteri ESDM, misalnya dalam kasus Freeport, Blok Mahakam, 
dan Masela. Sebaliknya, pandangannya sejalan Luhut Panjaitan.
Keterkaitan dengan Masela
Pada tahun 2010 Menteri ESDM Darwin Z. Saleh menyetujui plan of development 
(PoD) Blok Masela dengan skema FLNG (floating LNG). Sedari awal proyek ini 
berjalan tidak mulus. Perbedaan pandangan sudah terjadi di dalam pemerintah 
sendiri, membuat proses perencanaan molor.
Singkat cerita, Inpex Corporation mengajukan revisi PoD pada September 2014. 
Proposal baru itu mengajukan peningkatan produksi dari 2,5 juta ton per tahun 
selama kurun waktu 30 tahun menjadi 7,5 juta ton per tahun selama masa 24 tahun.
Pembahasan meluas dengan munculnya opsi onshore yang diajukan Menko Maritim 
yang baru, Rizal Ramli. Bola panas terus bergulir, menimbulkan kontroversi dan 
“perang terbuka” antara kedua kubu.
Presiden menugaskan kementerian ESDM untuk mencari konsultan bereputasi dunia 
untuk membuat kajian. Pada akhir Desember 2015 konsultan mempresentasikan hasil 
kajiannya yang menyimpulkan FLNG lebih baik dan lebih menguntungkan negara 
ketimbang skema onshore.
Rupanya Presiden lebih memercayai masukan lain lewat jalur informal yang 
berasal dari perusahaan milik Alcandra yang masuk lewat jalur deputi KSP. 
Akhirnya Presiden mengambil alih kewenangan Menteri ESDM dengan mengumumkan 
sendiri secara lisan dalam jumpa pers.
Keputusan secara lisan inilah yang dijadikan landasan bagi Menteri ESDM 
menyurati Inpex Corporation. Bisa dibayangkan kebingungan yang melanda 
kontraktor dengan landasan hukum tidak tertulis. Tentu amat berisiko investasi 
megaproyek senilai 14 miliar dollar AS hanya dilandasi oleh ucapan/lisan. 
Risiko lain adalah Presiden mengambil alih langsung kewenangan yang berada di 
tangan Menteri ESDM. Jadi bola panas sekarang di tangan Presiden.
Boleh jadi penunjukan Arcandra antara lain untuk mengamankan keputusan 
Presiden. Masalah menjadi rumit karena hampir pasti proyek Masela bakal kembali 
molor. Kontaktor tidak sanggup mencari tanah seluas yang dibutuhkan untuk skema 
onshore yang bisa puluhan kali lebih luas ketimbang skema FLNG. Pemerintah 
tampaknya tidak mau direcoki urusan tanah ini. Demikian pula soal lokasi yang 
berpotensi menimbulkan ketegangan di antara pemerintah 

[R@ntau-Net] Re: "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
GURU MENGAJI

http://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/08/15/obyh2u330-cerita-arcandra-tahar-nyambi-jadi-guru-ngaji-di-as

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Archandra jadi menteri Dharmawan Prasodjo calon SKK Migas

2016-08-15 Terurut Topik 'Harman' via RantauNet
ini ada beritan tanggal 09 Agustus, tidak lama setelah Archandra diangkat jadi 
Menteri ESDM.tinggal tunggu tanggal mainnya saja, apakah pak Darmo yg juga 
mantan karyawan di senator ASakan tetap diangkat sebagai kepala SKK Migas.
Darmawan Prasodjo Diisukan Jadi Kepala SKK Migas Pengganti Amien Sunaryadi

  
|  
|   
|   
|   ||

   |

  |
|  
|   |  
Darmawan Prasodjo Diisukan Jadi Kepala SKK Migas Pengganti Amien Sunaryadi
 Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, santer dikabarkan bakal diganti. Darmawan 
Prasodjo santer dikabarkan jadi pen...  |   |

  |

  |

 



Darmawan Prasodjo Diisukan Jadi Kepala SKK Migas Pengganti Amien Sunaryadi
Michael Agustinus - detikfinanceSelasa, 09/08/2016 13:26 WIBFoto: Rengga 
SancayaAmien Sunaryadi Kepala SKK Migas BaruJakarta -Kepala Satuan Kerja Khusus 
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, 
santer dikabarkan bakal diganti. Perombakan ini setelah Presiden Joko Widodo 
(Jokowi) menunjuk Menteri ESDM baru, yakni Arcandra Tahar.

Menurut kabar yang beredar, Darmawan Prasodjo, ekonom energi yang juga politisi 
PDI-P, bakal menjadi calon pengganti Amien Sunaryadi. 

Dikonfirmasi mengenai informasi tersebut, Menteri ESDM, Arcandra Tahar, enggan 
berkomentar. Arcandra hanya menyatakan, pemerintah akan memberitahukan kepada 
publik pada saat yang tepat.

"Nanti pada waktunya kita update," ucap Arcandra, saat ditemui di Kementerian 
ESDM, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Darmo, panggilan akrab Darmawan, adalah pemegang gelar PhD dari Texas A 
University, sama dengan Arcandra. Pada November 2014, dia sempat bergabung 
dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri.

Selain itu, saat Luhut Binsar Panjaitan menjadi Kepala Staf Presiden, pria 
kelahiran Magelang 45 tahun silam ini ditunjuk menjadi Deputi I Kantor Staf 
Presiden. 

Pemilihan Kepala SKK Migas merupakan kewenangan Presiden langsung. Menteri ESDM 
bisa mengajukan calon kepada Presiden untuk diseleksi.(wdl/wdl) 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: [R@ntau-Net] KEPUTUSAN PEDMBERHENTIAN MENTERI ESDM APAKAH ADIL ??

2016-08-15 Terurut Topik 'Harman' via RantauNet
"Dia coba mengoreksi anggarannya"

ko beda dengan informasi dari Faisal Basri :


Heboh Menteri ESDM WNA dan Nasib Megaproyek Masela

  
|  
|   
|   
|   ||

   |

  |
|  
|   |  
Heboh Menteri ESDM WNA dan Nasib Megaproyek Masela
 Sudah hampir bisa dipastikan Menteri ESDM pernah dan atau masih menjadi warga 
negara Amerika Serikat (AS). Lihat...  |   |

  |

  |

 
 Heboh Menteri ESDM WNA dan Nasib Megaproyek MaselaPosted on Agustus 15, 2016 
by faisal basri
Sudah hampir bisa dipastikan Menteri ESDM pernah dan atau masih menjadi warga 
negara Amerika Serikat (AS). Lihat Menteri ESDM Warganegara AS. Hampir bisa 
dipastikan pula ketika dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 
(ESDM), Arcandra Tahar masih warga negara AS atau setidaknya belum menjadi 
warga negara Indonesia kembali.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 tentang 
Kewarganegaraan Rupublik Indonesia Pasal 23 menyebutkan: Warga negara Indonesia 
kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan 
lain atas kemauannya sendiri.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara Pasal 22 
menyatakan: Untuk dapat diangkat menjadi Menteri, seseorang harus memenuhi 
persyaratan warga negara Indonesia.
Jadi, masalahnya sangat tidak rumit. Oleh karena itu tidak perlu berlama-lama 
menyelesaikannya. Hari ini juga sebaiknya pemerintah membatalkan demi hukum 
pelantikan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM.
Bagaimana Presiden Kenal Alcandra?
Sangat boleh jadi Presiden kenal Arcandra lewat sahabatnya, Darmawan Prasodjo, 
yang  bekerja di istana sebagai salah satu deputi Kepala Staf Presidenan (KSP) 
sejak dijabat Luhut Panjaitan. Darmawan sangat dekat dengan Presiden Jokowi. 
Dialah yang mementori Jokowi selama masa kampanye untuk urusan migas.
Sebagai deputi KSP, Darmawan antara lain berperan sebagai pemberi second 
opinion kepada Presiden untuk urusan ESDM. Pandanganya beberapa kali 
berseberangan dengan Menteri ESDM, misalnya dalam kasus Freeport, Blok Mahakam, 
dan Masela. Sebaliknya, pandangannya sejalan Luhut Panjaitan.
Keterkaitan dengan Masela
Pada tahun 2010 Menteri ESDM Darwin Z. Saleh menyetujui plan of development 
(PoD) Blok Masela dengan skema FLNG (floating LNG). Sedari awal proyek ini 
berjalan tidak mulus. Perbedaan pandangan sudah terjadi di dalam pemerintah 
sendiri, membuat proses perencanaan molor.
Singkat cerita, Inpex Corporation mengajukan revisi PoD pada September 2014. 
Proposal baru itu mengajukan peningkatan produksi dari 2,5 juta ton per tahun 
selama kurun waktu 30 tahun menjadi 7,5 juta ton per tahun selama masa 24 tahun.
Pembahasan meluas dengan munculnya opsi onshore yang diajukan Menko Maritim 
yang baru, Rizal Ramli. Bola panas terus bergulir, menimbulkan kontroversi dan 
“perang terbuka” antara kedua kubu.
Presiden menugaskan kementerian ESDM untuk mencari konsultan bereputasi dunia 
untuk membuat kajian. Pada akhir Desember 2015 konsultan mempresentasikan hasil 
kajiannya yang menyimpulkan FLNG lebih baik dan lebih menguntungkan negara 
ketimbang skema onshore.
Rupanya Presiden lebih memercayai masukan lain lewat jalur informal yang 
berasal dari perusahaan milik Alcandra yang masuk lewat jalur deputi KSP. 
Akhirnya Presiden mengambil alih kewenangan Menteri ESDM dengan mengumumkan 
sendiri secara lisan dalam jumpa pers.
Keputusan secara lisan inilah yang dijadikan landasan bagi Menteri ESDM 
menyurati Inpex Corporation. Bisa dibayangkan kebingungan yang melanda 
kontraktor dengan landasan hukum tidak tertulis. Tentu amat berisiko investasi 
megaproyek senilai 14 miliar dollar AS hanya dilandasi oleh ucapan/lisan. 
Risiko lain adalah Presiden mengambil alih langsung kewenangan yang berada di 
tangan Menteri ESDM. Jadi bola panas sekarang di tangan Presiden.
Boleh jadi penunjukan Arcandra antara lain untuk mengamankan keputusan 
Presiden. Masalah menjadi rumit karena hampir pasti proyek Masela bakal kembali 
molor. Kontaktor tidak sanggup mencari tanah seluas yang dibutuhkan untuk skema 
onshore yang bisa puluhan kali lebih luas ketimbang skema FLNG. Pemerintah 
tampaknya tidak mau direcoki urusan tanah ini. Demikian pula soal lokasi yang 
berpotensi menimbulkan ketegangan di antara pemerintah daerah di sekitar 
proyek. Masih banyak pula persoalan teknis dan strategis yang ditimbulkan oleh 
perubahan skema proyek. Skema onshore menimbulkan munculnya para pemburu rente 
yang menginginkan proyek dipecah-pecah supaya banyak yang kebagian.
Secara teknis, eksploitasi sangat sulit dimulai tahun 2024 sebagaimana rencana 
semula. Padahal proyek ini akan menghasilkan gas terbesar di tanah air. 
Sementara bayang-bayang defisit gas sudah di depan mata.
Sekarang defisit minyak sudah kian dalam. Perbedaan konsumsi dan produksi 
minyak sudah 800.000 barrel sehari. Defisit gas akan lebih cepat dari 
perhitungan sebelumnya. Sementara penerimaan negara dari nonmigas 
tersendat-sendat sehingga menghadirkan tax amnesty yang hasilnya juga masih 

Re: Bls: [R@ntau-Net] KEPUTUSAN PEDMBERHENTIAN MENTERI ESDM APAKAH ADIL ??

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Apakah Adil?
Jelas tidak adil.

Apakah beliau korban ketidakcermatan atau korban kecerobohan?

Sesederhana itukah?
Barangkali ada penjelasan lain yang lebih masuk akal
Beliau mungkin telah dijadikan :
* tumbal (budaya Jawa )
* collateral damage (budaya Amrik)
* dan lain-lain... Silahkan ditambahkan


On Aug 16, 2016 08:59, "'Dasriel Noeha' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> wrote:

> ha..ha..ada batu di balik udang..eh..salah ada udang di balik batu Blok
> Masela dll yang direview oleh AT Menteri ESDM yang baru dan menemukan ada
> apa2-nya disana. Dia coba mengoreksi anggarannya . Banyak yang gerah
> rupanya dengan kehadiran AT di kabinet. Yah kebetulan ada issue dwi
> kewarganegaraan...singkirkan aja batu itu lagi..biar udang tetap merangkak
> mengais sana sini..simple things bro,
>
> dan
>
>
> Pada Senin, 15 Agustus 2016 16:10, Zaid Dunil  menulis:
>
>
> SANAK SAPALANTA RN N A H
>
> Ass WW
>
> Pemberhentian Menteri ESDM apakah adil ?
>
> Kesalahan siapa sampai Presiden menetapkan AT menjadi Menteri ESDM ?.
> Apakah AT yang meminta jabatan itu ? Lazimnya seorang menteri ditunjuk
> oleh Presiden setelah beliau mendapart masukan dari orang orang
> dekatnya , kemudian calon itu di approach dan diinformasikan bahwa
> yang bersangkutan akan ditunjuk menjadi menteri. Dan proses sebelum
> itu termasuk penelitian tentang latang belakang si calon,reputasinya,
> kasus kasus yang pernah dilakukannya seharusnya disampaikan kepadsa
> Presiden sebelum Presiden mengambil keputusan. Dan kalau keputusan
> telah diambil, Presiden seharusnya bersikap memback up keputusannya ,
> tidak dengan serta merta menganulir keputusan itu. Bobot kesalahan
> dalam pegangkatan AT menurut saya lebih pada ketidak cermatan pembantu
> pembantu presiden yang kurang menggali informasi tentang AT. Setelah
> terjadi baru kelabakan dan mengambil keputusan memberhentikan AT,
> seolah tanpa rasa penyesalan. Padahal ada pendapat yang lebih masuk
> akal. Saya sependapat dengan cuilan twitter mantan Kewpala BIN HM
> Hendro Priyono tentang kasus ini. Berikut kutipannya :
>
> Ini cuitan Hendropriyono di twitter.
>
> “Kultwit Am Hendr  opriyono (@edo751945):
> https://twitter.com/edo751945?s=09 Soal Kewarganegaraan Archandra
> Tahar :
>
> Saya mau menanggapi isu Menteri ESDM Archandra Tahar memiliki paspor
> ganda yaitu Indonesia dan Amerika yg beredar di medsos dan media
> online
>
> 1. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa arus kebencian
> terhadap anak bangsa kita sendiri, Archandra Tahar. Dia terpilih
> sebagai menteri karena kecerdasannya, karena memiliki prestasi yang
> gemilang. #ArchandraAnakBangsa
>
> 2. Dia aset bangsa kita sendiri yang sangat berharga. Dia orang awak,
> anak Padang bangsa Indonesia asli. #ArchandraAnakBangsa
>
> 3. Dia terkenal di AS sbg seorang genius, yg memiliki 6 hak paten
> internasional ESDM dr penemuan2 teknis hasil risetnya sendiri di bbg
> negara
>
> 4. Dia rela meninggalkan Amerika Serikat dengan gaji milyaran rupiah
> sebulan. Dia siap dipanggil pulang untuk ikut membangun negerinya
> sendiri, walau hanya dengan gaji Rp 40 jutaan per bulan
> #ArchandraAnakBangsa
>
> 5. Lihat prestasi gemilang pemuda ini! Dia pernah menjadi PresDir
> Petroneering Houston d Texas AS n berbagai perusahaan intern
> multinasional
>
> 6. Archandra murid paling brilian kesayangan Ed Horton, si genius dan
> inventor offshore technology AS yg terkenal.
>
> 7. Ed Horton adalah tokoh legendaris dunia di bidang offshore.
> Arcandra berilmu dan berpengalaman secara teknikal maupun komersial,
> dlm pengembangan lapangan oil and gas di offshore #ArchandraAnakBangsa
>
> 8. Apa kita tidak bangga punya anak bangsa seperti ini?
>
> 9. Soal dwi kewarganegaraan, loh emangnya kenapa orang mempunyai dwi
> kenegaraan, bukan tindak pidana! Hanya jika hal itu diketahui, maka
> dia harus ditanya mau terus jadi WNI atau tidak? Kan dia sudah pilih
> jadi WNI, terus apa lagi?
>
> 10. Tidak usah Menteri, semua juga harus pilih, karena Indonesia tidak
> menganut dwi kewarganegaraan
> Archandra juga dihadapkan pada dua pilihan, memilih paspor yang mana,
> Indonesia atau Amerika. #ArchandraAnakBangsa
>
> 11. Dia sudah memilih Indonesia, maka paspor AS-nya harus diserahkan
> kepada pihak pemberi paspor yaitu imigrasi AS. #ArchandraAnakBangsa
>
> 12. Dia dulu dengan memegang paspor Amerika Serikat, jadi bisa
> memiliki akses yang lebih mudah dan lebih luas bergerak dalam bidang
> riset dan teknologi di berbagai negara di dunia. #ArchandraAnakBangsa
>
> 13. Maka pengetahuannya luas. Kalau dia tdk merantau dgn cara begitu
> bisa cuma jd katak dlm tempurung seperti yg pada clometan di medsos
> itu
>
> 14. Soal dwi kewarganegaraan Archandra sudah selesai masalahnya. Dia
> org yang sangat tepat yang dibutuhkan bangsa kita
>
> 15. Yang pada meributkan itu apa lebih pintar dari Archandra? Tong
> kosong memang nyaring bunyinya
>
> 16. Sudahlah jangan terus menggonggong pemerintah kita sendiri,
> sehingga anak kandung yang sudah ada di 

Re: Bls: [R@ntau-Net] KEPUTUSAN PEDMBERHENTIAN MENTERI ESDM APAKAH ADIL ??

2016-08-15 Terurut Topik 'Harman' via RantauNet
sudut pandang dari sini juga bisa saja terjadi, toh di era jokowi ini, China 
memang lagi berusaha menanamkan pengaruhnya.
Dari teman yg berprofesi sbg notaris:Sepertinya kasus Menteri ESDM justru hrs 
membuat kita waspada. Sampai kemarin kan tdk ada bantahan konkrit bhw ybs telah 
mengangkat sumpah setia kpd AS. Yg ada adalah pernyataannya sbg pemegang Paspor 
RI yg msh berlaku & krn itu msh berstatus WNI. Bisa saja saat itu AT didesakkan 
ke kabinet demi mengamankan Freeport. Lalu kita jg hrs tahu bhw soal 
Dwikewarganegaraan ini bukanlah soal baru. Ia persoalan yg ada sejak awal 
kemerdekaan kita, antara pribumi & eks china Indonesia. Bahkan muncul dlm 
pembicaraan di Konperensi Meja Bundar 1949. Lalu Chou En Lai pd 1955 jg pernah 
mendesak kpd BK agar RI menganut Dwi kewarganegaraaan. Saat ini boleh saja kita 
waspada bhw kasus AT sengaja dimunculkan utk menggoalkan RUU Dwikewarganegaraan 
yg slalu diinginkan RRC demi ambisi Chinaisasinya yg saat ini pelan2 mulai 
dijalankan disini dgn bantuan penguasa. Gerakan ini jg sama gencarnya dgn 
gerakan komunisisasi nya Amir-Muso menjelang 1949 yg lalu dilanjutkan DN Aidit 
pd 1960 an sd 1965 & mulai dihidupkan kembali sbg Neo komunisme oleh era skrg. 
Waspada lah ... Penguasa saat ini nampaknya punya 3 kaki  Gencarnya 
Chinaisasi - Amerikanisasi - Komunisiasi . 

On Tuesday, August 16, 2016 9:20 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 eee yaya, alah sansai nagari den komah yuang,
dan
 

Pada Senin, 15 Agustus 2016 19:10, 'E Dt Marajo nan Tuo' via RantauNet 
 menulis:
 

 iyo pak.Ibarat no lah pulang kamanakan nan cadiak dan luruih, tagisia dan 
cameh mamak nan ciluah panjua harato pusako,dicarikan lantak tajungkekj dek 
mamak, untuak mausia kamanakan baliak  ka rantau jauah..

 E Dt Marajo nan Tuo
 

Pada Selasa, 16 Agustus 2016 8:59, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 menulis:
 

 ha..ha..ada batu di balik udang..eh..salah ada udang di balik batu Blok Masela 
dll yang direview oleh AT Menteri ESDM yang baru dan menemukan ada apa2-nya 
disana. Dia coba mengoreksi anggarannya . Banyak yang gerah rupanya dengan 
kehadiran AT di kabinet. Yah kebetulan ada issue dwi 
kewarganegaraan...singkirkan aja batu itu lagi..biar udang tetap merangkak 
mengais sana sini..simple things bro,
dan
 

Pada Senin, 15 Agustus 2016 16:10, Zaid Dunil  menulis:
 

 SANAK SAPALANTA RN N A H

Ass WW

Pemberhentian Menteri ESDM apakah adil ?

Kesalahan siapa sampai Presiden menetapkan AT menjadi Menteri ESDM ?.
Apakah AT yang meminta jabatan itu ? Lazimnya seorang menteri ditunjuk
oleh Presiden setelah beliau mendapart masukan dari orang orang
dekatnya , kemudian calon itu di approach dan diinformasikan bahwa
yang bersangkutan akan ditunjuk menjadi menteri. Dan proses sebelum
itu termasuk penelitian tentang latang belakang si calon,reputasinya,
kasus kasus yang pernah dilakukannya seharusnya disampaikan kepadsa
Presiden sebelum Presiden mengambil keputusan. Dan kalau keputusan
telah diambil, Presiden seharusnya bersikap memback up keputusannya ,
tidak dengan serta merta menganulir keputusan itu. Bobot kesalahan
dalam pegangkatan AT menurut saya lebih pada ketidak cermatan pembantu
pembantu presiden yang kurang menggali informasi tentang AT. Setelah
terjadi baru kelabakan dan mengambil keputusan memberhentikan AT,
seolah tanpa rasa penyesalan. Padahal ada pendapat yang lebih masuk
akal. Saya sependapat dengan cuilan twitter mantan Kewpala BIN HM
Hendro Priyono tentang kasus ini. Berikut kutipannya :

Ini cuitan Hendropriyono di twitter.

“Kultwit Am Hendr  opriyono (@edo751945):
https://twitter.com/edo751945?s=09 Soal Kewarganegaraan Archandra
Tahar :

Saya mau menanggapi isu Menteri ESDM Archandra Tahar memiliki paspor
ganda yaitu Indonesia dan Amerika yg beredar di medsos dan media
online

1. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa arus kebencian
terhadap anak bangsa kita sendiri, Archandra Tahar. Dia terpilih
sebagai menteri karena kecerdasannya, karena memiliki prestasi yang
gemilang. #ArchandraAnakBangsa

2. Dia aset bangsa kita sendiri yang sangat berharga. Dia orang awak,
anak Padang bangsa Indonesia asli. #ArchandraAnakBangsa

3. Dia terkenal di AS sbg seorang genius, yg memiliki 6 hak paten
internasional ESDM dr penemuan2 teknis hasil risetnya sendiri di bbg
negara

4. Dia rela meninggalkan Amerika Serikat dengan gaji milyaran rupiah
sebulan. Dia siap dipanggil pulang untuk ikut membangun negerinya
sendiri, walau hanya dengan gaji Rp 40 jutaan per bulan
#ArchandraAnakBangsa

5. Lihat prestasi gemilang pemuda ini! Dia pernah menjadi PresDir
Petroneering Houston d Texas AS n berbagai perusahaan intern
multinasional

6. Archandra murid paling brilian kesayangan Ed Horton, si genius dan
inventor offshore technology AS yg terkenal.

7. Ed Horton adalah tokoh legendaris dunia di bidang offshore.
Arcandra berilmu dan berpengalaman secara teknikal 

Bls: [R@ntau-Net] KEPUTUSAN PEDMBERHENTIAN MENTERI ESDM APAKAH ADIL ??

2016-08-15 Terurut Topik 'Dasriel Noeha' via RantauNet
eee yaya, alah sansai nagari den komah yuang,
dan
 

Pada Senin, 15 Agustus 2016 19:10, 'E Dt Marajo nan Tuo' via RantauNet 
 menulis:
 

 iyo pak.Ibarat no lah pulang kamanakan nan cadiak dan luruih, tagisia dan 
cameh mamak nan ciluah panjua harato pusako,dicarikan lantak tajungkekj dek 
mamak, untuak mausia kamanakan baliak  ka rantau jauah..

 E Dt Marajo nan Tuo
 

Pada Selasa, 16 Agustus 2016 8:59, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 menulis:
 

 ha..ha..ada batu di balik udang..eh..salah ada udang di balik batu Blok Masela 
dll yang direview oleh AT Menteri ESDM yang baru dan menemukan ada apa2-nya 
disana. Dia coba mengoreksi anggarannya . Banyak yang gerah rupanya dengan 
kehadiran AT di kabinet. Yah kebetulan ada issue dwi 
kewarganegaraan...singkirkan aja batu itu lagi..biar udang tetap merangkak 
mengais sana sini..simple things bro,
dan
 

Pada Senin, 15 Agustus 2016 16:10, Zaid Dunil  menulis:
 

 SANAK SAPALANTA RN N A H

Ass WW

Pemberhentian Menteri ESDM apakah adil ?

Kesalahan siapa sampai Presiden menetapkan AT menjadi Menteri ESDM ?.
Apakah AT yang meminta jabatan itu ? Lazimnya seorang menteri ditunjuk
oleh Presiden setelah beliau mendapart masukan dari orang orang
dekatnya , kemudian calon itu di approach dan diinformasikan bahwa
yang bersangkutan akan ditunjuk menjadi menteri. Dan proses sebelum
itu termasuk penelitian tentang latang belakang si calon,reputasinya,
kasus kasus yang pernah dilakukannya seharusnya disampaikan kepadsa
Presiden sebelum Presiden mengambil keputusan. Dan kalau keputusan
telah diambil, Presiden seharusnya bersikap memback up keputusannya ,
tidak dengan serta merta menganulir keputusan itu. Bobot kesalahan
dalam pegangkatan AT menurut saya lebih pada ketidak cermatan pembantu
pembantu presiden yang kurang menggali informasi tentang AT. Setelah
terjadi baru kelabakan dan mengambil keputusan memberhentikan AT,
seolah tanpa rasa penyesalan. Padahal ada pendapat yang lebih masuk
akal. Saya sependapat dengan cuilan twitter mantan Kewpala BIN HM
Hendro Priyono tentang kasus ini. Berikut kutipannya :

Ini cuitan Hendropriyono di twitter.

“Kultwit Am Hendr  opriyono (@edo751945):
https://twitter.com/edo751945?s=09 Soal Kewarganegaraan Archandra
Tahar :

Saya mau menanggapi isu Menteri ESDM Archandra Tahar memiliki paspor
ganda yaitu Indonesia dan Amerika yg beredar di medsos dan media
online

1. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa arus kebencian
terhadap anak bangsa kita sendiri, Archandra Tahar. Dia terpilih
sebagai menteri karena kecerdasannya, karena memiliki prestasi yang
gemilang. #ArchandraAnakBangsa

2. Dia aset bangsa kita sendiri yang sangat berharga. Dia orang awak,
anak Padang bangsa Indonesia asli. #ArchandraAnakBangsa

3. Dia terkenal di AS sbg seorang genius, yg memiliki 6 hak paten
internasional ESDM dr penemuan2 teknis hasil risetnya sendiri di bbg
negara

4. Dia rela meninggalkan Amerika Serikat dengan gaji milyaran rupiah
sebulan. Dia siap dipanggil pulang untuk ikut membangun negerinya
sendiri, walau hanya dengan gaji Rp 40 jutaan per bulan
#ArchandraAnakBangsa

5. Lihat prestasi gemilang pemuda ini! Dia pernah menjadi PresDir
Petroneering Houston d Texas AS n berbagai perusahaan intern
multinasional

6. Archandra murid paling brilian kesayangan Ed Horton, si genius dan
inventor offshore technology AS yg terkenal.

7. Ed Horton adalah tokoh legendaris dunia di bidang offshore.
Arcandra berilmu dan berpengalaman secara teknikal maupun komersial,
dlm pengembangan lapangan oil and gas di offshore #ArchandraAnakBangsa

8. Apa kita tidak bangga punya anak bangsa seperti ini?

9. Soal dwi kewarganegaraan, loh emangnya kenapa orang mempunyai dwi
kenegaraan, bukan tindak pidana! Hanya jika hal itu diketahui, maka
dia harus ditanya mau terus jadi WNI atau tidak? Kan dia sudah pilih
jadi WNI, terus apa lagi?

10. Tidak usah Menteri, semua juga harus pilih, karena Indonesia tidak
menganut dwi kewarganegaraan
Archandra juga dihadapkan pada dua pilihan, memilih paspor yang mana,
Indonesia atau Amerika. #ArchandraAnakBangsa

11. Dia sudah memilih Indonesia, maka paspor AS-nya harus diserahkan
kepada pihak pemberi paspor yaitu imigrasi AS. #ArchandraAnakBangsa

12. Dia dulu dengan memegang paspor Amerika Serikat, jadi bisa
memiliki akses yang lebih mudah dan lebih luas bergerak dalam bidang
riset dan teknologi di berbagai negara di dunia. #ArchandraAnakBangsa

13. Maka pengetahuannya luas. Kalau dia tdk merantau dgn cara begitu
bisa cuma jd katak dlm tempurung seperti yg pada clometan di medsos
itu

14. Soal dwi kewarganegaraan Archandra sudah selesai masalahnya. Dia
org yang sangat tepat yang dibutuhkan bangsa kita

15. Yang pada meributkan itu apa lebih pintar dari Archandra? Tong
kosong memang nyaring bunyinya

16. Sudahlah jangan terus menggonggong pemerintah kita sendiri,
sehingga anak kandung yang sudah ada di pangkuan kita ini dilepaskan,
hanya karena 

Bls: [R@ntau-Net] KEPUTUSAN PEDMBERHENTIAN MENTERI ESDM APAKAH ADIL ??

2016-08-15 Terurut Topik 'E Dt Marajo nan Tuo' via RantauNet
iyo pak.Ibarat no lah pulang kamanakan nan cadiak dan luruih, tagisia dan cameh 
mamak nan ciluah panjua harato pusako,dicarikan lantak tajungkekj dek mamak, 
untuak mausia kamanakan baliak  ka rantau jauah..

 E Dt Marajo nan Tuo
 

Pada Selasa, 16 Agustus 2016 8:59, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 menulis:
 

 ha..ha..ada batu di balik udang..eh..salah ada udang di balik batu Blok Masela 
dll yang direview oleh AT Menteri ESDM yang baru dan menemukan ada apa2-nya 
disana. Dia coba mengoreksi anggarannya . Banyak yang gerah rupanya dengan 
kehadiran AT di kabinet. Yah kebetulan ada issue dwi 
kewarganegaraan...singkirkan aja batu itu lagi..biar udang tetap merangkak 
mengais sana sini..simple things bro,
dan
 

Pada Senin, 15 Agustus 2016 16:10, Zaid Dunil  menulis:
 

 SANAK SAPALANTA RN N A H

Ass WW

Pemberhentian Menteri ESDM apakah adil ?

Kesalahan siapa sampai Presiden menetapkan AT menjadi Menteri ESDM ?.
Apakah AT yang meminta jabatan itu ? Lazimnya seorang menteri ditunjuk
oleh Presiden setelah beliau mendapart masukan dari orang orang
dekatnya , kemudian calon itu di approach dan diinformasikan bahwa
yang bersangkutan akan ditunjuk menjadi menteri. Dan proses sebelum
itu termasuk penelitian tentang latang belakang si calon,reputasinya,
kasus kasus yang pernah dilakukannya seharusnya disampaikan kepadsa
Presiden sebelum Presiden mengambil keputusan. Dan kalau keputusan
telah diambil, Presiden seharusnya bersikap memback up keputusannya ,
tidak dengan serta merta menganulir keputusan itu. Bobot kesalahan
dalam pegangkatan AT menurut saya lebih pada ketidak cermatan pembantu
pembantu presiden yang kurang menggali informasi tentang AT. Setelah
terjadi baru kelabakan dan mengambil keputusan memberhentikan AT,
seolah tanpa rasa penyesalan. Padahal ada pendapat yang lebih masuk
akal. Saya sependapat dengan cuilan twitter mantan Kewpala BIN HM
Hendro Priyono tentang kasus ini. Berikut kutipannya :

Ini cuitan Hendropriyono di twitter.

“Kultwit Am Hendr  opriyono (@edo751945):
https://twitter.com/edo751945?s=09 Soal Kewarganegaraan Archandra
Tahar :

Saya mau menanggapi isu Menteri ESDM Archandra Tahar memiliki paspor
ganda yaitu Indonesia dan Amerika yg beredar di medsos dan media
online

1. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa arus kebencian
terhadap anak bangsa kita sendiri, Archandra Tahar. Dia terpilih
sebagai menteri karena kecerdasannya, karena memiliki prestasi yang
gemilang. #ArchandraAnakBangsa

2. Dia aset bangsa kita sendiri yang sangat berharga. Dia orang awak,
anak Padang bangsa Indonesia asli. #ArchandraAnakBangsa

3. Dia terkenal di AS sbg seorang genius, yg memiliki 6 hak paten
internasional ESDM dr penemuan2 teknis hasil risetnya sendiri di bbg
negara

4. Dia rela meninggalkan Amerika Serikat dengan gaji milyaran rupiah
sebulan. Dia siap dipanggil pulang untuk ikut membangun negerinya
sendiri, walau hanya dengan gaji Rp 40 jutaan per bulan
#ArchandraAnakBangsa

5. Lihat prestasi gemilang pemuda ini! Dia pernah menjadi PresDir
Petroneering Houston d Texas AS n berbagai perusahaan intern
multinasional

6. Archandra murid paling brilian kesayangan Ed Horton, si genius dan
inventor offshore technology AS yg terkenal.

7. Ed Horton adalah tokoh legendaris dunia di bidang offshore.
Arcandra berilmu dan berpengalaman secara teknikal maupun komersial,
dlm pengembangan lapangan oil and gas di offshore #ArchandraAnakBangsa

8. Apa kita tidak bangga punya anak bangsa seperti ini?

9. Soal dwi kewarganegaraan, loh emangnya kenapa orang mempunyai dwi
kenegaraan, bukan tindak pidana! Hanya jika hal itu diketahui, maka
dia harus ditanya mau terus jadi WNI atau tidak? Kan dia sudah pilih
jadi WNI, terus apa lagi?

10. Tidak usah Menteri, semua juga harus pilih, karena Indonesia tidak
menganut dwi kewarganegaraan
Archandra juga dihadapkan pada dua pilihan, memilih paspor yang mana,
Indonesia atau Amerika. #ArchandraAnakBangsa

11. Dia sudah memilih Indonesia, maka paspor AS-nya harus diserahkan
kepada pihak pemberi paspor yaitu imigrasi AS. #ArchandraAnakBangsa

12. Dia dulu dengan memegang paspor Amerika Serikat, jadi bisa
memiliki akses yang lebih mudah dan lebih luas bergerak dalam bidang
riset dan teknologi di berbagai negara di dunia. #ArchandraAnakBangsa

13. Maka pengetahuannya luas. Kalau dia tdk merantau dgn cara begitu
bisa cuma jd katak dlm tempurung seperti yg pada clometan di medsos
itu

14. Soal dwi kewarganegaraan Archandra sudah selesai masalahnya. Dia
org yang sangat tepat yang dibutuhkan bangsa kita

15. Yang pada meributkan itu apa lebih pintar dari Archandra? Tong
kosong memang nyaring bunyinya

16. Sudahlah jangan terus menggonggong pemerintah kita sendiri,
sehingga anak kandung yang sudah ada di pangkuan kita ini dilepaskan,
hanya karena merindukan beruk yang di hutan #ArchandraAnakBangsa

17. Lihat dong orang cerdas seperti Sri Mulyani ketika kita lepas,
langsung diambil oleh World Bank. Begitu pula kalau kita 

Bls: [R@ntau-Net] KEPUTUSAN PEDMBERHENTIAN MENTERI ESDM APAKAH ADIL ??

2016-08-15 Terurut Topik 'Dasriel Noeha' via RantauNet
ha..ha..ada batu di balik udang..eh..salah ada udang di balik batu Blok Masela 
dll yang direview oleh AT Menteri ESDM yang baru dan menemukan ada apa2-nya 
disana. Dia coba mengoreksi anggarannya . Banyak yang gerah rupanya dengan 
kehadiran AT di kabinet. Yah kebetulan ada issue dwi 
kewarganegaraan...singkirkan aja batu itu lagi..biar udang tetap merangkak 
mengais sana sini..simple things bro,
dan
 

Pada Senin, 15 Agustus 2016 16:10, Zaid Dunil  menulis:
 

 SANAK SAPALANTA RN N A H

Ass WW

Pemberhentian Menteri ESDM apakah adil ?

Kesalahan siapa sampai Presiden menetapkan AT menjadi Menteri ESDM ?.
Apakah AT yang meminta jabatan itu ? Lazimnya seorang menteri ditunjuk
oleh Presiden setelah beliau mendapart masukan dari orang orang
dekatnya , kemudian calon itu di approach dan diinformasikan bahwa
yang bersangkutan akan ditunjuk menjadi menteri. Dan proses sebelum
itu termasuk penelitian tentang latang belakang si calon,reputasinya,
kasus kasus yang pernah dilakukannya seharusnya disampaikan kepadsa
Presiden sebelum Presiden mengambil keputusan. Dan kalau keputusan
telah diambil, Presiden seharusnya bersikap memback up keputusannya ,
tidak dengan serta merta menganulir keputusan itu. Bobot kesalahan
dalam pegangkatan AT menurut saya lebih pada ketidak cermatan pembantu
pembantu presiden yang kurang menggali informasi tentang AT. Setelah
terjadi baru kelabakan dan mengambil keputusan memberhentikan AT,
seolah tanpa rasa penyesalan. Padahal ada pendapat yang lebih masuk
akal. Saya sependapat dengan cuilan twitter mantan Kewpala BIN HM
Hendro Priyono tentang kasus ini. Berikut kutipannya :

Ini cuitan Hendropriyono di twitter.

“Kultwit Am Hendr  opriyono (@edo751945):
https://twitter.com/edo751945?s=09 Soal Kewarganegaraan Archandra
Tahar :

Saya mau menanggapi isu Menteri ESDM Archandra Tahar memiliki paspor
ganda yaitu Indonesia dan Amerika yg beredar di medsos dan media
online

1. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa arus kebencian
terhadap anak bangsa kita sendiri, Archandra Tahar. Dia terpilih
sebagai menteri karena kecerdasannya, karena memiliki prestasi yang
gemilang. #ArchandraAnakBangsa

2. Dia aset bangsa kita sendiri yang sangat berharga. Dia orang awak,
anak Padang bangsa Indonesia asli. #ArchandraAnakBangsa

3. Dia terkenal di AS sbg seorang genius, yg memiliki 6 hak paten
internasional ESDM dr penemuan2 teknis hasil risetnya sendiri di bbg
negara

4. Dia rela meninggalkan Amerika Serikat dengan gaji milyaran rupiah
sebulan. Dia siap dipanggil pulang untuk ikut membangun negerinya
sendiri, walau hanya dengan gaji Rp 40 jutaan per bulan
#ArchandraAnakBangsa

5. Lihat prestasi gemilang pemuda ini! Dia pernah menjadi PresDir
Petroneering Houston d Texas AS n berbagai perusahaan intern
multinasional

6. Archandra murid paling brilian kesayangan Ed Horton, si genius dan
inventor offshore technology AS yg terkenal.

7. Ed Horton adalah tokoh legendaris dunia di bidang offshore.
Arcandra berilmu dan berpengalaman secara teknikal maupun komersial,
dlm pengembangan lapangan oil and gas di offshore #ArchandraAnakBangsa

8. Apa kita tidak bangga punya anak bangsa seperti ini?

9. Soal dwi kewarganegaraan, loh emangnya kenapa orang mempunyai dwi
kenegaraan, bukan tindak pidana! Hanya jika hal itu diketahui, maka
dia harus ditanya mau terus jadi WNI atau tidak? Kan dia sudah pilih
jadi WNI, terus apa lagi?

10. Tidak usah Menteri, semua juga harus pilih, karena Indonesia tidak
menganut dwi kewarganegaraan
Archandra juga dihadapkan pada dua pilihan, memilih paspor yang mana,
Indonesia atau Amerika. #ArchandraAnakBangsa

11. Dia sudah memilih Indonesia, maka paspor AS-nya harus diserahkan
kepada pihak pemberi paspor yaitu imigrasi AS. #ArchandraAnakBangsa

12. Dia dulu dengan memegang paspor Amerika Serikat, jadi bisa
memiliki akses yang lebih mudah dan lebih luas bergerak dalam bidang
riset dan teknologi di berbagai negara di dunia. #ArchandraAnakBangsa

13. Maka pengetahuannya luas. Kalau dia tdk merantau dgn cara begitu
bisa cuma jd katak dlm tempurung seperti yg pada clometan di medsos
itu

14. Soal dwi kewarganegaraan Archandra sudah selesai masalahnya. Dia
org yang sangat tepat yang dibutuhkan bangsa kita

15. Yang pada meributkan itu apa lebih pintar dari Archandra? Tong
kosong memang nyaring bunyinya

16. Sudahlah jangan terus menggonggong pemerintah kita sendiri,
sehingga anak kandung yang sudah ada di pangkuan kita ini dilepaskan,
hanya karena merindukan beruk yang di hutan #ArchandraAnakBangsa

17. Lihat dong orang cerdas seperti Sri Mulyani ketika kita lepas,
langsung diambil oleh World Bank. Begitu pula kalau kita melepas
Archandra, pasti akan diserobot oleh bangsa lain #ArchandraAnakBangsa

18. Dengan ribut hanya karena urusan sekunder, kita justru bisa
dihempas masalah primer yaitu “brain-drained”, kekeringan orang-orang
cerdas, karena mereka pada lari bekerja di luar negeri atau dibajak
bangsa lain #ArchandraAnakBangsa

19. Jangan bersikap bodoh! *** 

Bls: [R@ntau-Net] Mohon Info dimana kampung Archandra Tahar

2016-08-15 Terurut Topik 'Dasriel Noeha' via RantauNet
Archandra adalah kelahiran Nareh Pariaman anak Pak Taharudin pemilik bus antar 
kota PO. Kawan Pariaman, SMA Neg 2 Padang dan kuliah Tek Mesin ITB, sebelum S2 
dan S3 di Texas A USA.
Itu informasi, dari seorang yang kenal dia sejak kecil.
DAN
 

Pada Senin, 15 Agustus 2016 16:28, Hanifah Damanhuri  
menulis:
 

 Assalammualaikum Wr Wb Pak Perry Yml

Mokasi banyak kato kawan nan mamintak info

Salam

Hanifah

Pada tanggal 15/08/16, R. Y. Perry Burhan  menulis:
> alaikum salam w w
>
> Kampuang baliau di Nareh, Pariaman.
> Ayahnyo banamo Taharudin, pemilik PO KAWAN, oto tambangan Tiku-Padang
>
> salam,
> imam sati
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>  1. Email besar dari 200KB;
>  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>  3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Mohon Info dimana kampung Archandra Tahar

2016-08-15 Terurut Topik Hanifah Damanhuri
Assalammualaikum Wr Wb Pak Perry Yml

Mokasi banyak kato kawan nan mamintak info

Salam

Hanifah

Pada tanggal 15/08/16, R. Y. Perry Burhan  menulis:
> alaikum salam w w
>
> Kampuang baliau di Nareh, Pariaman.
> Ayahnyo banamo Taharudin, pemilik PO KAWAN, oto tambangan Tiku-Padang
>
> salam,
> imam sati
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] KEPUTUSAN PEDMBERHENTIAN MENTERI ESDM APAKAH ADIL ??

2016-08-15 Terurut Topik Zaid Dunil
SANAK SAPALANTA RN N A H

Ass WW

Pemberhentian Menteri ESDM apakah adil ?

Kesalahan siapa sampai Presiden menetapkan AT menjadi Menteri ESDM ?.
Apakah AT yang meminta jabatan itu ? Lazimnya seorang menteri ditunjuk
oleh Presiden setelah beliau mendapart masukan dari orang orang
dekatnya , kemudian calon itu di approach dan diinformasikan bahwa
yang bersangkutan akan ditunjuk menjadi menteri. Dan proses sebelum
itu termasuk penelitian tentang latang belakang si calon,reputasinya,
kasus kasus yang pernah dilakukannya seharusnya disampaikan kepadsa
Presiden sebelum Presiden mengambil keputusan. Dan kalau keputusan
telah diambil, Presiden seharusnya bersikap memback up keputusannya ,
tidak dengan serta merta menganulir keputusan itu. Bobot kesalahan
dalam pegangkatan AT menurut saya lebih pada ketidak cermatan pembantu
pembantu presiden yang kurang menggali informasi tentang AT. Setelah
terjadi baru kelabakan dan mengambil keputusan memberhentikan AT,
seolah tanpa rasa penyesalan. Padahal ada pendapat yang lebih masuk
akal. Saya sependapat dengan cuilan twitter mantan Kewpala BIN HM
Hendro Priyono tentang kasus ini. Berikut kutipannya :

Ini cuitan Hendropriyono di twitter.

“Kultwit Am Hendr  opriyono (@edo751945):
https://twitter.com/edo751945?s=09 Soal Kewarganegaraan Archandra
Tahar :

Saya mau menanggapi isu Menteri ESDM Archandra Tahar memiliki paspor
ganda yaitu Indonesia dan Amerika yg beredar di medsos dan media
online

1. Saya menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa arus kebencian
terhadap anak bangsa kita sendiri, Archandra Tahar. Dia terpilih
sebagai menteri karena kecerdasannya, karena memiliki prestasi yang
gemilang. #ArchandraAnakBangsa

2. Dia aset bangsa kita sendiri yang sangat berharga. Dia orang awak,
anak Padang bangsa Indonesia asli. #ArchandraAnakBangsa

3. Dia terkenal di AS sbg seorang genius, yg memiliki 6 hak paten
internasional ESDM dr penemuan2 teknis hasil risetnya sendiri di bbg
negara

4. Dia rela meninggalkan Amerika Serikat dengan gaji milyaran rupiah
sebulan. Dia siap dipanggil pulang untuk ikut membangun negerinya
sendiri, walau hanya dengan gaji Rp 40 jutaan per bulan
#ArchandraAnakBangsa

5. Lihat prestasi gemilang pemuda ini! Dia pernah menjadi PresDir
Petroneering Houston d Texas AS n berbagai perusahaan intern
multinasional

6. Archandra murid paling brilian kesayangan Ed Horton, si genius dan
inventor offshore technology AS yg terkenal.

7. Ed Horton adalah tokoh legendaris dunia di bidang offshore.
Arcandra berilmu dan berpengalaman secara teknikal maupun komersial,
dlm pengembangan lapangan oil and gas di offshore #ArchandraAnakBangsa

8. Apa kita tidak bangga punya anak bangsa seperti ini?

9. Soal dwi kewarganegaraan, loh emangnya kenapa orang mempunyai dwi
kenegaraan, bukan tindak pidana! Hanya jika hal itu diketahui, maka
dia harus ditanya mau terus jadi WNI atau tidak? Kan dia sudah pilih
jadi WNI, terus apa lagi?

10. Tidak usah Menteri, semua juga harus pilih, karena Indonesia tidak
menganut dwi kewarganegaraan
Archandra juga dihadapkan pada dua pilihan, memilih paspor yang mana,
Indonesia atau Amerika. #ArchandraAnakBangsa

11. Dia sudah memilih Indonesia, maka paspor AS-nya harus diserahkan
kepada pihak pemberi paspor yaitu imigrasi AS. #ArchandraAnakBangsa

12. Dia dulu dengan memegang paspor Amerika Serikat, jadi bisa
memiliki akses yang lebih mudah dan lebih luas bergerak dalam bidang
riset dan teknologi di berbagai negara di dunia. #ArchandraAnakBangsa

13. Maka pengetahuannya luas. Kalau dia tdk merantau dgn cara begitu
bisa cuma jd katak dlm tempurung seperti yg pada clometan di medsos
itu

14. Soal dwi kewarganegaraan Archandra sudah selesai masalahnya. Dia
org yang sangat tepat yang dibutuhkan bangsa kita

15. Yang pada meributkan itu apa lebih pintar dari Archandra? Tong
kosong memang nyaring bunyinya

16. Sudahlah jangan terus menggonggong pemerintah kita sendiri,
sehingga anak kandung yang sudah ada di pangkuan kita ini dilepaskan,
hanya karena merindukan beruk yang di hutan #ArchandraAnakBangsa

17. Lihat dong orang cerdas seperti Sri Mulyani ketika kita lepas,
langsung diambil oleh World Bank. Begitu pula kalau kita melepas
Archandra, pasti akan diserobot oleh bangsa lain #ArchandraAnakBangsa

18. Dengan ribut hanya karena urusan sekunder, kita justru bisa
dihempas masalah primer yaitu “brain-drained”, kekeringan orang-orang
cerdas, karena mereka pada lari bekerja di luar negeri atau dibajak
bangsa lain #ArchandraAnakBangsa

19. Jangan bersikap bodoh! *** #ArchandraAnakBangsa

Check out AM Hendropriyono (@edo751945): https://twitter.com/edo751945?s=09”

Wass
Dunil Zaid, 73. Kpg Ujung Pandan Parak Karambia, Pdg. Tingga di Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. 

[R@ntau-Net] Re: "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Menteri ESDM Arcandra Diberhentikan Presiden Joko Widodo 
Dibaca: *247* kali 
Senin,15 Agustus 2016 - 21:24:02 WIB
[image: Menteri ESDM Arcandra Diberhentikan Presiden Joko Widodo] Menteri 
ESDM 
*JAKARTA, HALUAN--*Setelah beredarnya isu kewarganegaraan Menteri ESDM 
Arcandra Tahar, Presiden Joko Widodo mengambil langkah dengan 
memberhentikan Arcandra.
 
"Bapak presiden memberhentikan dengan hormat saudara Arcandra Tahar dari 
posisi menteri ESDM," terang Mensesneg Pratikno dalam konferensi pers di 
Istana Merdeka, Senin (15/8).
 
Ia mengatakan, keputusan ini diambil oleh Presiden Jokowi setelah menyimak 
dinamika yang ada. Presiden juga sudah mendapatkan informasi dari berbagai 
sumber.
 
"Setelah memperoleh informasi dari berbagai sumber," kata Pratikno.
 
Dalam konferensi pers ini, Pratikno didampingi oleh Jubir Kepresidenan 
Johan Budi.*(sumber/detik.com)*


On Saturday, August 13, 2016 at 4:22:21 PM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Dari Kompas kita baca:
>
> BIN Dalami Isu Kewarganegaraan Menteri ESDM
> Sabtu, 13 Agustus 2016 | 19:00 WIB
> KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Menteri ESDM Archandra Tahar.
>
> *JAKARTA, KOMPAS.com* - Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sutiyoso 
> mengaku sudah mendengar isu terkait Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 
> (ESDM) Archandra Tahar 
> 
>  
> yang disebut-sebut berkawarganegaraan Amerika Serikat.
>
> Sutiyoso menuturkan jajarannya tengah mendalami isu tersebut. "Saya juga 
> dapat informasi seperti itu. Saat ini sedang didalami BIN. Perlu diketahui 
> para menteri tidak dimintakan *clearance* BIN," kata Sutiyoso saat 
> dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (13/8/2016).
>
> Arcandra pada Sabtu pagi terlihat hadir di Kompleks Istana Kepresidenan, 
> Jakarta. Sosok lulusan Texas A University beberapa hari terakhir diisukan 
> berkewarganegaraan Amerika Serikat.
>
> (Baca: Diisukan Berkewarganegaraan AS, Ini Komentar Menteri ESDM 
> 
> )
>
>
> Saat ditemui wartawan setelah dari dalam Istana, ia mengaku bertemu dengan 
> Presiden Joko Widodo 
> 
> .
>
> "Iya (bertemu Presiden). Tapi silaturahim saja," ujar Archandra.
>
> Saat ditanya apakah pertemuan itu terkait isu kewarganegaraan yang menimpa 
> dirinya beberapa hari terakhir, ia tidak menjawab.
>
> Namun, Archandra menegaskan bahwa dirinya merupakan warga negara Indonesia.* 
> "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok,"* ujar dia sembari 
> terus berjalan ke mobilnya.
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik 'asmun sjueib' via RantauNet
Wuah ini siapa yang bodok nich Mensesneg dan kroni2 Freeport loepha, jalankan 
negara secara tertib admin dan tak tahu Tannas, Wawasan nusra, Trigatra dan 
Pancagatra kah? Huuh, kelola negara dan bangsa emangnya eunak korbankan joko 
gonta ganti dan rusuh kerja kerja kerja ngak ada! 
 

Pada Senin, 15 Agustus 2016 16:23, 'Harman' via RantauNet 
 menulis:
 

 "Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang 
awak jauh lebih ramai. "

Masak sih ? dr grup wa yang saya ikutin, cuma grup yang kampung saya (Cubadak, 
Matur, Kitinggi) yang mayoritasnya urang awak, selebihnya, dari alumni smpai 
ormas, urang awaknya minoritas, bahkan ada yg cuma saya seorang, malah grup2 
itu yang ramai bicarakan Archandra, yg mayoritas urang awak ga ramai ? tidak 
bisa lah kondisi grup yang pak fashridjal ikuti, lantas dibuat suatu kesimpulan 
dan kemudian diteruskan ke grup lainnya. 

On Monday, August 15, 2016 2:22 PM, Fashridjal M. Noor 
 wrote:
 

 ""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 
"
"Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "
Jelas itu BUKAN kesimpulan. 
Tapi PERTANYAAN Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau 
keriuhan celoteh antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya 
urang awak dengan yang anggotanya dari berbagai suku (campuran). 
Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang 
awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya jarang 
berkomentar juga ikut menanggapi. 

On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet sekarang 
ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah dunsanak 
awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra diributkan, 
malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil ?

 

On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor 
 wrote:
 

 Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp. 
Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata seluruhnya 
urang awak.
Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramaiTimbul kesan 
Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 
Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain 
On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

dari grup WA lainnya :

Copas statusnya Wawat Kurniawan...
Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai argumen 
anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih berlaku. Itu 
bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa, tapi saya warga 
negara USA. 
Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan 
paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa saja 
paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa ada cap 
CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar negeri, dengan 
tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen. 
Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA 
mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk menggunakan 
paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin punya 
green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US Citizen 
karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs dilantik 
sebagai US Citizen. 

On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.

Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis 
kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing? Kalau 
menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya KBRI di 
Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi itu bisa 
dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan untuk 
mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni kometensi Chandra 
untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy yang perlu perbaikan 
secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.  

Bukan begitu harusnya??
DAN 

Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 'Harman' via RantauNet 
 menulis:
 

 "Syarat tersebut antara lain: tinggal 5 tahun di Indonesia secara 
berturut-turut, tidak pernah terkena kasus pidana, dan membayar biaya kas 
negara."
Kita bukan sedang menghakimi AT tapi kita sedang melihat bagaimana aparat 
pemerintah yang tidak paham 

Re: [R@ntau-Net] Mohon Info dimana kampung Archandra Tahar

2016-08-15 Terurut Topik R. Y. Perry Burhan
alaikum salam w w

Kampuang baliau di Nareh, Pariaman.
Ayahnyo banamo Taharudin, pemilik PO KAWAN, oto tambangan Tiku-Padang

salam,
imam sati

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Mohon Info dimana kampung Archandra Tahar

2016-08-15 Terurut Topik Hanifah Damanhuri
Assalammualaikum Wr Wb Dunsanak Sa Palanta Yml

Ada yg minta info tentang kampung dan suku Archandra Tahar, Mentri dg
masa kerja tersingkat
Mohon bantuan kalau ada yg tau

Salam

Hanifah

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Archanda Tahar (AT)diberhentikan dengan hormat
Apa kira2 artinya?
Kayaknya kesalahan ditimpakan sepenuhnya ke AT.
Sebelumnya dia sudah mau mengundurkan diri tapi di-halang2i dengan
memanggil dia ke istana.
Setelah itu
Mensesneg menyatakan bahwa AT warga negara Indonesia
Tapi kemudian MenhukHAM menyatakan bahwa AT memang punya 2 kewarganegaraan,
tapi dia belum mengesahkan berhentinya dia sebagai WNI
Kesalahan sebetulnya ada pada staf presiden dan presiden sendiri.
Seharusnya AT mengundurkan diri dengan didampingi oleh presiden yang telah
melantiknya. Lalu presiden minta maaf kepada AT dan rakyat Indonesia atas
kecerobohan yang telah dilakukan

On Aug 15, 2016 17:20, "Fashridjal M. Noor" 
wrote:

> Ondee mandee
> Apolah KRITERIA HEBAT untuk menjadi Menteri ESDM itu?
>
> On Aug 15, 2016 17:03, "R. Y. Perry Burhan"  wrote:
>
>> dunsanak kasadonyo,
>> rami lapau kironyo dek ma ota kan mantari arcandra ko..
>>
>> dari awal mancogok topik ko kabanyakan hanyo mamprotes sajo pilihan
>> presiden manatapkan pak arcandra ko jadi mantari esdm, indak surang alahe
>> nan punyo inisiatif mancari jalan kaluanyo, jadi yo bana saraso di lapau,
>> abih mancaliak an kapiawaian surang-surang mancari alasan untuak sutau
>> pernyataan... antahlah ...
>>
>> tapi ado nan manarik ciek dek ambo, pernyataan uda harman sarupo barikuik
>> :
>>
>> -
>>
>> --diapuih ---, selain itu pertanyaan saya, apakah memang tidak ada lagi
>> putra-putri Indonesia dari ujung pulau sumatara sampai papua yang sehebat
>> atau lebih hebat dari Archandra ?
>> maaf saya lihat bukan sekedar ranah minang tapi ranah Indonesia
>>
>> ---
>>
>> kok lai sabana hebat lo awak ko, kiro-kiro manuruik pandapek uda harman,
>> sia nan labiah hebat tuh? buliah lo nak awak usulkan bagai ka pak presiden
>> tu beko malalui parwakilan awak di de pe er ...
>> tapi kok ndak ado tampak, yo sabana "debat kusir" sajo ko mah...
>>
>> salam dan maaf kok ado nan tasingguang...
>> wasalam
>>
>> imam sati, 57. caniago
>> rantau boyo
>>
>>
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Ondee mandee
Apolah KRITERIA HEBAT untuk menjadi Menteri ESDM itu?

On Aug 15, 2016 17:03, "R. Y. Perry Burhan"  wrote:

> dunsanak kasadonyo,
> rami lapau kironyo dek ma ota kan mantari arcandra ko..
>
> dari awal mancogok topik ko kabanyakan hanyo mamprotes sajo pilihan
> presiden manatapkan pak arcandra ko jadi mantari esdm, indak surang alahe
> nan punyo inisiatif mancari jalan kaluanyo, jadi yo bana saraso di lapau,
> abih mancaliak an kapiawaian surang-surang mancari alasan untuak sutau
> pernyataan... antahlah ...
>
> tapi ado nan manarik ciek dek ambo, pernyataan uda harman sarupo barikuik :
>
> -
>
> --diapuih ---, selain itu pertanyaan saya, apakah memang tidak ada lagi
> putra-putri Indonesia dari ujung pulau sumatara sampai papua yang sehebat
> atau lebih hebat dari Archandra ?
> maaf saya lihat bukan sekedar ranah minang tapi ranah Indonesia
>
> ---
>
> kok lai sabana hebat lo awak ko, kiro-kiro manuruik pandapek uda harman,
> sia nan labiah hebat tuh? buliah lo nak awak usulkan bagai ka pak presiden
> tu beko malalui parwakilan awak di de pe er ...
> tapi kok ndak ado tampak, yo sabana "debat kusir" sajo ko mah...
>
> salam dan maaf kok ado nan tasingguang...
> wasalam
>
> imam sati, 57. caniago
> rantau boyo
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik R. Y. Perry Burhan
dunsanak kasadonyo,
rami lapau kironyo dek ma ota kan mantari arcandra ko..

dari awal mancogok topik ko kabanyakan hanyo mamprotes sajo pilihan
presiden manatapkan pak arcandra ko jadi mantari esdm, indak surang alahe
nan punyo inisiatif mancari jalan kaluanyo, jadi yo bana saraso di lapau,
abih mancaliak an kapiawaian surang-surang mancari alasan untuak sutau
pernyataan... antahlah ...

tapi ado nan manarik ciek dek ambo, pernyataan uda harman sarupo barikuik :

-

--diapuih ---, selain itu pertanyaan saya, apakah memang tidak ada lagi
putra-putri Indonesia dari ujung pulau sumatara sampai papua yang sehebat
atau lebih hebat dari Archandra ?
maaf saya lihat bukan sekedar ranah minang tapi ranah Indonesia

---

kok lai sabana hebat lo awak ko, kiro-kiro manuruik pandapek uda harman,
sia nan labiah hebat tuh? buliah lo nak awak usulkan bagai ka pak presiden
tu beko malalui parwakilan awak di de pe er ...
tapi kok ndak ado tampak, yo sabana "debat kusir" sajo ko mah...

salam dan maaf kok ado nan tasingguang...
wasalam

imam sati, 57. caniago
rantau boyo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
"Mungkin karena Gloria bukan titipan dari kerabat dekat Jokowi, makanya ga
boleh masuk Istana

Beda lah dengan Archandra, saya yakin pasti ada orang yang amat sangat
dekat dengan jokowi yang"

Kayaknya sih bukan masalah titipan atau kedekatan

Cobalah dibayangkan kalau Gloria, dengan wajah Indo (setengah bule) - nya
dan mungkin dia lebih tinggi dari teman2 wanitanya, berbaris sebagai
anggota Paskibra. Tentulah TACELAK TAMPAK jauah.
Karena hari perayaan kemerdekaan dan libur maka acara peringatan itu
disiarkan langsung oleh semua channel TV nasional dan disaksikan oleh
sebahagian besar penduduk Indonesia, baik di kota maupun di desa.

Bagaimana kalau nanti ada yang memprotes diikutsertakannya Gloria sebagai
anggota Paskibra?

On Aug 15, 2016 16:25, "Fashridjal M. Noor" 
wrote:

> Pak Harman
> Group WA kita berbeda
> Kalau sama tentu kita pernah berkomunikasi di salah satu atau beberapa WA
> Jadi kita tidak bisa membandingkan group masing2
>
> Sekali lagi
> Yang saya tuliskan
> BUKAN KESIMPULAN
> Tapi
> PERTANYAAN
>
> On Aug 15, 2016 16:16, "'Harman' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
>> Mungkin karena Gloria bukan titipan dari kerabat dekat Jokowi, makanya ga
>> boleh masuk Istana
>> Beda lah dengan Archandra, saya yakin pasti ada orang yang amat sangat
>> dekat dengan jokowi yang memperkenalkan Archandra kepada Jokowi, dan si Mr.
>> x ini pula yang  meyakinkan Jokowi, bhw AT ini adalah orang tepat, nah
>> presiden kita percaya banget dengan advice dari Mr. X yang dipercayanya,
>> sehingga langsung diteken (disahkan) saja --->  "*I DON'T READ WHAT I
>> SIGN*"
>>
>>
>>
>> On Monday, August 15, 2016 2:25 PM, tasrilmoeis <
>> tasrilmo...@banuacitra.com> wrote:
>>
>>
>>
>> Sungguh kontras nasib Gloria anggota Paskibraka Nasional dari Depok ini
>> dengan Arcandra.
>>
>>
>> Jakarta - Gloria, pelajar SMA asal Depok yang juga anggota Paskibraka
>> nasional disoal kewarganegaraannya. Dia ditinggal di asrama, dan ditunda
>> pengukuhannya. Kewarganegaraan Gloria disoal. Gloria berayah Prancis dan
>> ibu WNI. Tetapi, dia lahir dan besar di Depok. Tak pernah mengurus
>> kewarganegaraan lain.
>>
>> Menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak M Ihsan, apa yang terjadi dengan
>> Gloria berbeda dengan yang terjadi dengan Menteri ESDM Arcandra Tahar, yang
>> berpaspor AS tapi bisa menjadi menteri.
>>
>> "Adik kita anggota Paskibrakan dari Depok karena bapaknya WNA dan ibunya
>> WNI nggak boleh ikut ke Istana," jelas Ihsan, Senin (15/8/2016).
>>
>>
>> Sent from my Samsung device
>>
>>
>>  Original message 
>> From: "Fashridjal M. Noor" 
>> Date: 8/15/16 14:21 (GMT+07:00)
>> To: Rantaunet 
>> Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang
>> Padang begini, kok!"
>>
>> ""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
>> penting? "
>> "Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "
>> Jelas itu BUKAN kesimpulan.
>> Tapi PERTANYAAN
>> Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau keriuhan
>> celoteh antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang
>> awak dengan yang anggotanya dari berbagai suku (campuran).
>> Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya
>> urang awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya
>> jarang berkomentar juga ikut menanggapi.
>>
>> On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>>
>> satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet
>> sekarang ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah
>> dunsanak awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
>>
>> Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra
>> diributkan, malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil
>> ?
>>
>>
>>
>>
>> On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor <
>> fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
>>
>>
>> Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp.
>> Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata
>> seluruhnya urang awak.
>> Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramai
>> Timbul kesan
>> Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
>> penting?
>> Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain
>>
>> On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>>
>> dari grup WA lainnya :
>>
>> Copas statusnya Wawat Kurniawan...
>>
>> Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
>>
>> Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai
>> argumen anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih
>> berlaku. Itu bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa,
>> tapi saya warga negara USA.
>>
>> Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak
>> memberitahu/mengembalikan paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Pak Harman
Group WA kita berbeda
Kalau sama tentu kita pernah berkomunikasi di salah satu atau beberapa WA
Jadi kita tidak bisa membandingkan group masing2

Sekali lagi
Yang saya tuliskan
BUKAN KESIMPULAN
Tapi
PERTANYAAN

On Aug 15, 2016 16:16, "'Harman' via RantauNet" 
wrote:

> Mungkin karena Gloria bukan titipan dari kerabat dekat Jokowi, makanya ga
> boleh masuk Istana
> Beda lah dengan Archandra, saya yakin pasti ada orang yang amat sangat
> dekat dengan jokowi yang memperkenalkan Archandra kepada Jokowi, dan si Mr.
> x ini pula yang  meyakinkan Jokowi, bhw AT ini adalah orang tepat, nah
> presiden kita percaya banget dengan advice dari Mr. X yang dipercayanya,
> sehingga langsung diteken (disahkan) saja --->  "*I DON'T READ WHAT I
> SIGN*"
>
>
>
> On Monday, August 15, 2016 2:25 PM, tasrilmoeis <
> tasrilmo...@banuacitra.com> wrote:
>
>
>
> Sungguh kontras nasib Gloria anggota Paskibraka Nasional dari Depok ini
> dengan Arcandra.
>
>
> Jakarta - Gloria, pelajar SMA asal Depok yang juga anggota Paskibraka
> nasional disoal kewarganegaraannya. Dia ditinggal di asrama, dan ditunda
> pengukuhannya. Kewarganegaraan Gloria disoal. Gloria berayah Prancis dan
> ibu WNI. Tetapi, dia lahir dan besar di Depok. Tak pernah mengurus
> kewarganegaraan lain.
>
> Menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak M Ihsan, apa yang terjadi dengan
> Gloria berbeda dengan yang terjadi dengan Menteri ESDM Arcandra Tahar, yang
> berpaspor AS tapi bisa menjadi menteri.
>
> "Adik kita anggota Paskibrakan dari Depok karena bapaknya WNA dan ibunya
> WNI nggak boleh ikut ke Istana," jelas Ihsan, Senin (15/8/2016).
>
>
> Sent from my Samsung device
>
>
>  Original message 
> From: "Fashridjal M. Noor" 
> Date: 8/15/16 14:21 (GMT+07:00)
> To: Rantaunet 
> Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang
> Padang begini, kok!"
>
> ""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
> penting? "
> "Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "
> Jelas itu BUKAN kesimpulan.
> Tapi PERTANYAAN
> Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau keriuhan
> celoteh antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang
> awak dengan yang anggotanya dari berbagai suku (campuran).
> Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya
> urang awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya
> jarang berkomentar juga ikut menanggapi.
>
> On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
> satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet
> sekarang ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah
> dunsanak awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
>
> Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra
> diributkan, malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil
> ?
>
>
>
>
> On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor <
> fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
>
>
> Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp.
> Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata
> seluruhnya urang awak.
> Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramai
> Timbul kesan
> Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
> penting?
> Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain
>
> On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
> dari grup WA lainnya :
>
> Copas statusnya Wawat Kurniawan...
>
> Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
>
> Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai
> argumen anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih
> berlaku. Itu bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa,
> tapi saya warga negara USA.
>
> Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan
> paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa
> saja paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
>
> Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa
> ada cap CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar
> negeri, dengan tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen.
>
> Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA
> mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk
> menggunakan paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
>
> Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin
> punya green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US
> Citizen karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs
> dilantik sebagai US Citizen.
>
>
> On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
>
> Di AS boleh dual warganegara dengan 

RE: [R@ntau-Net] SURANG DI CACAK SADONYO PADIAH

2016-08-15 Terurut Topik Akhir, Zainul (zainula)
Waalaikumsalam wr wb Mak Datuak,
Sanang hati mandanga pituahnyo dan ikobana nantajadi di rang kampuang kito 
saling mancukue puncak kada dan mancara kasalahan rang kampuang sendiri 
sahinggo hilang raso jopareso sasuai yang dikecekkan Mak Datuak tadi.
Apo langkah 2 kito untuak mampaelokkan hal saromanko sahinggo perasaan 
IRI,DENGKI, BUSUAK HATI, FITNAH, QIBAH hilang di diri kito dan harus kito 
tanamkan sifat Berbaik sangka, sanang mancaliak urang dapek pangkek/razaki, 
dllnyo kareno dak sesuai dengan tuntunan ajaran Agama Islam.
Mari kito mulai meluruskan niat untuk selalu berbaik sangka agar tidah timbul 
fitnah karena lebih kejam dari pembunuhan …

Wassala,
Zainul Akhir Tanjung

From: 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet 
[mailto:rantaunet@googlegroups.com]
Sent: Monday, August 15, 2016 3:42 PM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [**EXTERNAL**] [R@ntau-Net] SURANG DI CACAK SADONYO PADIAH

Assalamualaikum w.w
Angku/Bapak/ Ibu2 sarato dunsanak di Rantau Net
Nan ambo hormati.

Sato ambo sato saketek …,
Memang pada saat kini sangat  taraso sakali bahwa telah memudarnyo rasa 
kebersamaan urang awak. Kalau dahulu sering kito mandanga adonyo  istilah adat 
yang disebut, tanah sabingkah lah ba punyo rumpuik sa-alai alah bamiliah, tapi, 
suku indak dapek dianjak malu indak dapek dibagi, tagak suku mamaga suku, tagak 
kampung mamaga kampung, tagak nagari mamaga nagari, tagak Minang mamaga Minang, 
tagak Negara  tantu dipaga lo Negara, surang di cacak sadonyo padiah, Dan 
sabaliahnyo salisiah ba suku disalasaikan bakampung, salisiah, ba kampung di 
salasikan banagari, begitu seterusnyo.
Konon kabanyo  pada zaman dahulu di Minangkabau, dilarang bana dek urang 
tuo-tuo, ijan pairikkan galah kaki,  kanai kaki beko, ijan panapiak aie di 
dulang, muko juo nan kabasah, ijan pancabiak baju di dado, awak juo nan ka 
malu. Kito buliah sajo mamberangi anak kito dengan menyabuikkan kasalahanyo, 
tapi jan di tampek rami atau indak buliah didangan dan di like uarang, sato lo 
urang beko manyabuikkan kasalahannyo atau kaburuakannyo, angeklo talingo, awak 
bagih lo awak kaurang.
Mohon maaf dan terimo kasih.

Wsslam,
Azmi Dt.Bagindo
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke 
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik 'Harman' via RantauNet
Mungkin karena Gloria bukan titipan dari kerabat dekat Jokowi, makanya ga boleh 
masuk IstanaBeda lah dengan Archandra, saya yakin pasti ada orang yang amat 
sangat dekat dengan jokowi yang memperkenalkan Archandra kepada Jokowi, dan si 
Mr. x ini pula yang  meyakinkan Jokowi, bhw AT ini adalah orang tepat, nah 
presiden kita percaya banget dengan advice dari Mr. X yang dipercayanya, 
sehingga langsung diteken (disahkan) saja --->  "I DON'T READ WHAT I SIGN" 


On Monday, August 15, 2016 2:25 PM, tasrilmoeis 
 wrote:
 

  
Sungguh kontras nasib Gloria anggota Paskibraka Nasional dari Depok ini dengan 
Arcandra.


Jakarta - Gloria, pelajar SMA asal Depok yang juga anggota Paskibraka nasional 
disoal kewarganegaraannya. Dia ditinggal di asrama, dan ditunda pengukuhannya. 
Kewarganegaraan Gloria disoal. Gloria berayah Prancis dan ibu WNI. Tetapi, dia 
lahir dan besar di Depok. Tak pernah mengurus kewarganegaraan lain.

Menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak M Ihsan, apa yang terjadi dengan Gloria 
berbeda dengan yang terjadi dengan Menteri ESDM Arcandra Tahar, yang berpaspor 
AS tapi bisa menjadi menteri.

"Adik kita anggota Paskibrakan dari Depok karena bapaknya WNA dan ibunya WNI 
nggak boleh ikut ke Istana," jelas Ihsan, Senin (15/8/2016).

Sent from my Samsung device

 Original message 
From: "Fashridjal M. Noor"  
Date: 8/15/16 14:21 (GMT+07:00) 
To: Rantaunet  
Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang 
begini, kok!" 

""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? "
"Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "
Jelas itu BUKAN kesimpulan. 
Tapi PERTANYAAN Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau 
keriuhan celoteh antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya 
urang awak dengan yang anggotanya dari berbagai suku (campuran). 
Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang 
awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya jarang 
berkomentar juga ikut menanggapi. 

On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet sekarang 
ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah dunsanak 
awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra diributkan, 
malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil ?

 

On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor 
 wrote:
 

 Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp. 
Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata seluruhnya 
urang awak.
Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramaiTimbul kesan 
Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 
Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain 
On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

dari grup WA lainnya :

Copas statusnya Wawat Kurniawan...
Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai argumen 
anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih berlaku. Itu 
bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa, tapi saya warga 
negara USA. 
Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan 
paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa saja 
paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa ada cap 
CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar negeri, dengan 
tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen. 
Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA 
mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk menggunakan 
paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin punya 
green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US Citizen 
karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs dilantik 
sebagai US Citizen. 

On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.

Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis 
kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing? Kalau 
menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya KBRI di 
Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi itu bisa 
dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan untuk 
mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik 'Harman' via RantauNet
"Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang 
awak jauh lebih ramai. "

Masak sih ? dr grup wa yang saya ikutin, cuma grup yang kampung saya (Cubadak, 
Matur, Kitinggi) yang mayoritasnya urang awak, selebihnya, dari alumni smpai 
ormas, urang awaknya minoritas, bahkan ada yg cuma saya seorang, malah grup2 
itu yang ramai bicarakan Archandra, yg mayoritas urang awak ga ramai ? tidak 
bisa lah kondisi grup yang pak fashridjal ikuti, lantas dibuat suatu kesimpulan 
dan kemudian diteruskan ke grup lainnya. 

On Monday, August 15, 2016 2:22 PM, Fashridjal M. Noor 
 wrote:
 

 ""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 
"
"Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "
Jelas itu BUKAN kesimpulan. 
Tapi PERTANYAAN Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau 
keriuhan celoteh antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya 
urang awak dengan yang anggotanya dari berbagai suku (campuran). 
Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang 
awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya jarang 
berkomentar juga ikut menanggapi. 

On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet sekarang 
ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah dunsanak 
awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra diributkan, 
malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil ?

 

On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor 
 wrote:
 

 Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp. 
Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata seluruhnya 
urang awak.
Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramaiTimbul kesan 
Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 
Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain 
On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

dari grup WA lainnya :

Copas statusnya Wawat Kurniawan...
Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai argumen 
anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih berlaku. Itu 
bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa, tapi saya warga 
negara USA. 
Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan 
paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa saja 
paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa ada cap 
CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar negeri, dengan 
tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen. 
Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA 
mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk menggunakan 
paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin punya 
green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US Citizen 
karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs dilantik 
sebagai US Citizen. 

On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.

Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis 
kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing? Kalau 
menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya KBRI di 
Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi itu bisa 
dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan untuk 
mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni kometensi Chandra 
untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy yang perlu perbaikan 
secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.  

Bukan begitu harusnya??
DAN 

Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 'Harman' via RantauNet 
 menulis:
 

 "Syarat tersebut antara lain: tinggal 5 tahun di Indonesia secara 
berturut-turut, tidak pernah terkena kasus pidana, dan membayar biaya kas 
negara."
Kita bukan sedang menghakimi AT tapi kita sedang melihat bagaimana aparat 
pemerintah yang tidak paham dengan aturannya sendiri. Kasus Archandra ini jelas 
memperlihatkan sikap ketidak hati-hatian pemerintah. Sebagai urang awak, kita 
juga harus adil dalam bersikap, klo memang ternyata ada hal2 yang administratif 
dan hukum yang harus ditaati ya taatilah jangan malah dilanggar..
"Apabila menilik aturan itu, maka yang disebut Mensesneg bahwa Arcandra masuk 
ke Indonesia menggunakan paspor 

[R@ntau-Net] SURANG DI CACAK SADONYO PADIAH

2016-08-15 Terurut Topik 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet
Assalamualaikumw.wAngku/Bapak/Ibu2 sarato dunsanak di Rantau NetNanambo 
hormati. Satoambo sato saketek …, Memangpada saat kini sangat  taraso 
sakalibahwa telah memudarnyo rasa kebersamaan urang awak. Kalau dahulu sering 
kitomandanga adonyo  istilah adat yangdisebut, tanah sabingkah lah ba punyo 
rumpuik sa-alai alah bamiliah, tapi, sukuindak dapek dianjak malu indak dapek 
dibagi, tagak suku mamaga suku, tagak kampungmamaga kampung, tagak nagari 
mamaga nagari, tagak Minang mamaga Minang, tagakNegara  tantu dipaga lo Negara, 
surang di cacak sadonyo padiah, Dansabaliahnyo salisiah ba suku disalasaikan 
bakampung, salisiah, ba kampung disalasikan banagari, begitu seterusnyo. 
Kononkabanyo  pada zaman dahulu di Minangkabau,dilarang bana dek urang tuo-tuo, 
ijan pairikkan galah kaki,  kanai kaki beko, ijan panapiak aie di dulang,muko 
juo nan kabasah, ijan pancabiak baju di dado, awak juo nan ka malu. Kito 
buliahsajo mamberangi anak kito dengan menyabuikkan kasalahanyo, tapi jan di 
tampekrami atau indak buliah didangan dan di like uarang, sato lo urang beko 
manyabuikkankasalahannyo atau kaburuakannyo, angeklo talingo, awak bagih lo 
awak kaurang.Mohonmaaf dan terimo kasih. Wsslam,AzmiDt.Bagindo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
https://m.tempo.co/read/news/2016/08/15/078796021/menteri-yasonna-menteri-arcandra-punya-paspor-as

On Aug 15, 2016 15:08, "Fashridjal M. Noor" 
wrote:

> A n t a h l a h
>
> On Aug 15, 2016 14:25, "tasrilmoeis"  wrote:
>
>>
>> Sungguh kontras nasib Gloria anggota Paskibraka Nasional dari Depok ini
>> dengan Arcandra.
>>
>>
>> Jakarta - Gloria, pelajar SMA asal Depok yang juga anggota Paskibraka
>> nasional disoal kewarganegaraannya. Dia ditinggal di asrama, dan ditunda
>> pengukuhannya. Kewarganegaraan Gloria disoal. Gloria berayah Prancis dan
>> ibu WNI. Tetapi, dia lahir dan besar di Depok. Tak pernah mengurus
>> kewarganegaraan lain.
>>
>> Menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak M Ihsan, apa yang terjadi dengan
>> Gloria berbeda dengan yang terjadi dengan Menteri ESDM Arcandra Tahar, yang
>> berpaspor AS tapi bisa menjadi menteri.
>>
>> "Adik kita anggota Paskibrakan dari Depok karena bapaknya WNA dan ibunya
>> WNI nggak boleh ikut ke Istana," jelas Ihsan, Senin (15/8/2016).
>>
>>
>> Sent from my Samsung device
>>
>>
>>  Original message 
>> From: "Fashridjal M. Noor" 
>> Date: 8/15/16 14:21 (GMT+07:00)
>> To: Rantaunet 
>> Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang
>> Padang begini, kok!"
>>
>> ""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
>> penting? "
>>
>> "Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "
>> Jelas itu BUKAN kesimpulan.
>> Tapi PERTANYAAN
>>
>> Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau keriuhan
>> celoteh antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang
>> awak dengan yang anggotanya dari berbagai suku (campuran).
>> Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya
>> urang awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya
>> jarang berkomentar juga ikut menanggapi.
>>
>> On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>>
>>> satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet
>>> sekarang ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah
>>> dunsanak awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
>>>
>>> Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra
>>> diributkan, malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil
>>> ?
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor <
>>> fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
>>>
>>>
>>> Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp.
>>> Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata
>>> seluruhnya urang awak.
>>> Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramai
>>> Timbul kesan
>>> Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
>>> penting?
>>> Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain
>>>
>>> On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet" <
>>> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>>>
>>> dari grup WA lainnya :
>>>
>>> Copas statusnya Wawat Kurniawan...
>>>
>>> Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
>>>
>>> Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai
>>> argumen anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih
>>> berlaku. Itu bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa,
>>> tapi saya warga negara USA.
>>>
>>> Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak
>>> memberitahu/mengembalikan paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak
>>> tahu, dan technically bisa saja paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun
>>> illegal.
>>>
>>> Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa
>>> ada cap CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar
>>> negeri, dengan tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen.
>>>
>>> Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA
>>> mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk
>>> menggunakan paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
>>>
>>> Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan
>>> mungkin punya green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah
>>> menjadi US Citizen karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS
>>> sebelum ybs dilantik sebagai US Citizen.
>>>
>>>
>>> On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet <
>>> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>>>
>>>
>>> Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.
>>>
>>> Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis
>>> kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing?
>>> Kalau menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya
>>> KBRI di Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi
>>> itu bisa dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan
>>> untuk 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
A n t a h l a h

On Aug 15, 2016 14:25, "tasrilmoeis"  wrote:

>
> Sungguh kontras nasib Gloria anggota Paskibraka Nasional dari Depok ini
> dengan Arcandra.
>
>
> Jakarta - Gloria, pelajar SMA asal Depok yang juga anggota Paskibraka
> nasional disoal kewarganegaraannya. Dia ditinggal di asrama, dan ditunda
> pengukuhannya. Kewarganegaraan Gloria disoal. Gloria berayah Prancis dan
> ibu WNI. Tetapi, dia lahir dan besar di Depok. Tak pernah mengurus
> kewarganegaraan lain.
>
> Menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak M Ihsan, apa yang terjadi dengan
> Gloria berbeda dengan yang terjadi dengan Menteri ESDM Arcandra Tahar, yang
> berpaspor AS tapi bisa menjadi menteri.
>
> "Adik kita anggota Paskibrakan dari Depok karena bapaknya WNA dan ibunya
> WNI nggak boleh ikut ke Istana," jelas Ihsan, Senin (15/8/2016).
>
>
> Sent from my Samsung device
>
>
>  Original message 
> From: "Fashridjal M. Noor" 
> Date: 8/15/16 14:21 (GMT+07:00)
> To: Rantaunet 
> Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang
> Padang begini, kok!"
>
> ""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
> penting? "
>
> "Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "
> Jelas itu BUKAN kesimpulan.
> Tapi PERTANYAAN
>
> Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau keriuhan
> celoteh antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang
> awak dengan yang anggotanya dari berbagai suku (campuran).
> Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya
> urang awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya
> jarang berkomentar juga ikut menanggapi.
>
> On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
>> satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet
>> sekarang ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah
>> dunsanak awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
>>
>> Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra
>> diributkan, malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil
>> ?
>>
>>
>>
>>
>> On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor <
>> fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
>>
>>
>> Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp.
>> Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata
>> seluruhnya urang awak.
>> Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramai
>> Timbul kesan
>> Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
>> penting?
>> Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain
>>
>> On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>>
>> dari grup WA lainnya :
>>
>> Copas statusnya Wawat Kurniawan...
>>
>> Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
>>
>> Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai
>> argumen anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih
>> berlaku. Itu bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa,
>> tapi saya warga negara USA.
>>
>> Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak
>> memberitahu/mengembalikan paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak
>> tahu, dan technically bisa saja paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun
>> illegal.
>>
>> Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa
>> ada cap CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar
>> negeri, dengan tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen.
>>
>> Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA
>> mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk
>> menggunakan paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
>>
>> Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin
>> punya green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US
>> Citizen karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs
>> dilantik sebagai US Citizen.
>>
>>
>> On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet <
>> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>>
>>
>> Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.
>>
>> Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis
>> kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing?
>> Kalau menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya
>> KBRI di Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi
>> itu bisa dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan
>> untuk mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni
>> kometensi Chandra untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy
>> yang perlu perbaikan secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.
>>
>> Bukan begitu harusnya??
>>
>> DAN
>>
>>
>> Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik tasrilmoeis



Sungguh kontras nasib Gloria anggota Paskibraka Nasional dari Depok ini dengan 
Arcandra.


Jakarta - Gloria, pelajar SMA asal Depok yang juga anggota Paskibraka nasional 
disoal kewarganegaraannya. Dia ditinggal di asrama, dan ditunda pengukuhannya. 
Kewarganegaraan Gloria disoal. Gloria berayah Prancis dan ibu WNI. Tetapi, dia 
lahir dan besar di Depok. Tak pernah mengurus kewarganegaraan lain.

Menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak M Ihsan, apa yang terjadi dengan Gloria 
berbeda dengan yang terjadi dengan Menteri ESDM Arcandra Tahar, yang berpaspor 
AS tapi bisa menjadi menteri.

"Adik kita anggota Paskibrakan dari Depok karena bapaknya WNA dan ibunya WNI 
nggak boleh ikut ke Istana," jelas Ihsan, Senin (15/8/2016).

Sent from my Samsung device

 Original message 
From: "Fashridjal M. Noor"  
Date: 8/15/16  14:21  (GMT+07:00) 
To: Rantaunet  
Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang 
begini, kok!" 

""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? "

"Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "

Jelas itu BUKAN kesimpulan. 

Tapi PERTANYAAN 
Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau keriuhan celoteh 
antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang awak dengan 
yang anggotanya dari berbagai suku (campuran). 

Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang 
awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya jarang 
berkomentar juga ikut menanggapi. 


On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:
satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet sekarang 
ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah dunsanak 
awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra diributkan, 
malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil ?

 

On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor 
 wrote:
  

 Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp. 

Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata seluruhnya 
urang awak.

Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramai
Timbul kesan 

Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 

Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain 

On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:
dari grup WA lainnya :

Copas statusnya Wawat Kurniawan...
Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai argumen 
anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih berlaku. Itu 
bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa, tapi saya warga 
negara USA. 
Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan 
paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa saja 
paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa ada cap 
CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar negeri, dengan 
tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen. 
Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA 
mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk menggunakan 
paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin punya 
green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US Citizen 
karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs dilantik 
sebagai US Citizen. 

On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
  

 Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.

Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis 
kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing? Kalau 
menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya KBRI di 
Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi itu bisa 
dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan untuk 
mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni kometensi Chandra 
untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy yang perlu perbaikan 
secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.  

Bukan begitu harusnya??
DAN 

Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 'Harman' via RantauNet 
 menulis:
  

 "Syarat tersebut antara lain: tinggal 5 tahun di Indonesia secara 
berturut-turut, tidak pernah terkena kasus pidana, dan membayar biaya kas 
negara."
Kita bukan sedang menghakimi AT tapi kita sedang melihat bagaimana aparat 
pemerintah yang 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
""Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
penting? "

"Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? "
Jelas itu BUKAN kesimpulan.
Tapi PERTANYAAN

Ditanyakan setelah memperbandingkan tingkat keramaian atau keriuhan celoteh
antara WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya urang awak
dengan yang anggotanya dari berbagai suku (campuran).
Fakta yang terlihat WhatsApp yang anggotanya boleh dikatakan seluruhnya
urang awak jauh lebih ramai. Sebagai tambahan, bahkan yang sebelumnya
jarang berkomentar juga ikut menanggapi.

On Aug 15, 2016 13:51, "'Harman' via RantauNet" 
wrote:

> satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet
> sekarang ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah
> dunsanak awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
>
> Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra
> diributkan, malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil
> ?
>
>
>
>
> On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor <
> fashridjalmn...@gmail.com> wrote:
>
>
> Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp.
> Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata
> seluruhnya urang awak.
> Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramai
> Timbul kesan
> Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
> penting?
> Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain
>
> On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
> dari grup WA lainnya :
>
> Copas statusnya Wawat Kurniawan...
>
> Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
>
> Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai
> argumen anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih
> berlaku. Itu bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa,
> tapi saya warga negara USA.
>
> Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan
> paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa
> saja paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
>
> Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa
> ada cap CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar
> negeri, dengan tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen.
>
> Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA
> mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk
> menggunakan paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
>
> Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin
> punya green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US
> Citizen karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs
> dilantik sebagai US Citizen.
>
>
> On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
>
> Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.
>
> Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis
> kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing?
> Kalau menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya
> KBRI di Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi
> itu bisa dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan
> untuk mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni
> kometensi Chandra untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy
> yang perlu perbaikan secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.
>
> Bukan begitu harusnya??
>
> DAN
>
>
> Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 'Harman' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
>
> "Syarat tersebut antara lain: tinggal 5 tahun di Indonesia secara
> berturut-turut, tidak pernah terkena kasus pidana, dan membayar biaya kas
> negara."
>
> Kita bukan sedang menghakimi AT tapi kita sedang melihat bagaimana aparat
> pemerintah yang tidak paham dengan aturannya sendiri. Kasus Archandra ini
> jelas memperlihatkan sikap ketidak hati-hatian pemerintah. Sebagai urang
> awak, kita juga harus adil dalam bersikap, klo memang ternyata ada hal2
> yang administratif dan hukum yang harus ditaati ya taatilah jangan malah
> dilanggar..
>
> "Apabila menilik aturan itu, maka yang disebut Mensesneg bahwa Arcandra
> masuk ke Indonesia menggunakan paspor Indonesia adalah hal yang melanggar
> hukum Indonesia. Arcandra pun bisa diancam menggunakan pasal KUHP tentang
> menggunakan dokumen palsu yaitu paspor Indonesia yang tidak berlaku lagi
> lantaran dia telah menjadi warga AS."
>
> Kalau pemerintahan negara saja tidak taat dengan aturan kenegaraanya,
> bagaimana rakyatnya ? yang dirugikan dalam kasus ini jelas adalah
> Archandra, mungkin saja AT tidak memahami secara utuh, atau ada aparat yang
> "menggampangkannya" sehingga AT menerima tawaran jokowi.
>
> Tapi ini bukan pertama kali 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik 'Harman' via RantauNet
satu lagi, urang awak yang diangkat jadi menteri pada resufle kabinet sekarang 
ini selain Archandra ada juga Asman Abnur, pertanyaan ambo, apakah dunsanak 
awak Asman Abnur ada yang mempersoalkan / meributkan ?
Saya malah bertanya, kenapa ketika status kewarganegaraan Archandra diributkan, 
malah dibawa ke ranah SARA ? kenapa tidak mencoba bersikap adil ?

 

On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor 
 wrote:
 

 Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp. 
Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata seluruhnya 
urang awak.
Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramaiTimbul kesan 
Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 
Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain 
On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

dari grup WA lainnya :

Copas statusnya Wawat Kurniawan...
Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai argumen 
anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih berlaku. Itu 
bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa, tapi saya warga 
negara USA. 
Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan 
paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa saja 
paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa ada cap 
CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar negeri, dengan 
tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen. 
Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA 
mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk menggunakan 
paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin punya 
green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US Citizen 
karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs dilantik 
sebagai US Citizen. 

On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.

Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis 
kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing? Kalau 
menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya KBRI di 
Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi itu bisa 
dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan untuk 
mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni kometensi Chandra 
untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy yang perlu perbaikan 
secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.  

Bukan begitu harusnya??
DAN 

Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 'Harman' via RantauNet 
 menulis:
 

 "Syarat tersebut antara lain: tinggal 5 tahun di Indonesia secara 
berturut-turut, tidak pernah terkena kasus pidana, dan membayar biaya kas 
negara."
Kita bukan sedang menghakimi AT tapi kita sedang melihat bagaimana aparat 
pemerintah yang tidak paham dengan aturannya sendiri. Kasus Archandra ini jelas 
memperlihatkan sikap ketidak hati-hatian pemerintah. Sebagai urang awak, kita 
juga harus adil dalam bersikap, klo memang ternyata ada hal2 yang administratif 
dan hukum yang harus ditaati ya taatilah jangan malah dilanggar..
"Apabila menilik aturan itu, maka yang disebut Mensesneg bahwa Arcandra masuk 
ke Indonesia menggunakan paspor Indonesia adalah hal yang melanggar hukum 
Indonesia. Arcandra pun bisa diancam menggunakan pasal KUHP tentang menggunakan 
dokumen palsu yaitu paspor Indonesia yang tidak berlaku lagi lantaran dia telah 
menjadi warga AS."

Kalau pemerintahan negara saja tidak taat dengan aturan kenegaraanya, bagaimana 
rakyatnya ? yang dirugikan dalam kasus ini jelas adalah Archandra, mungkin saja 
AT tidak memahami secara utuh, atau ada aparat yang "menggampangkannya" 
sehingga AT menerima tawaran jokowi.
Tapi ini bukan pertama kali dalam pemerintahan Jokowi, kan udah pernah jg 
Jokowi menanda tangani sesuatu yang tidak dipahami dan jawaban beliau "I don't 
read what I sign"
 

On Monday, August 15, 2016 10:10 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 Wah akhirnya saya tergelitik juga untuk bicara.
Kita jangan ikut latah menghakimi Chandra.
Kita cobalah berpikir sedikit nation wide. Maksud saya untuk kepentingan makro 
pembangunan bangsa ini. Persoalan kewarganegaraan yang aturannya gak boleh dwi 
kewarganegaraan yang sudah diundang-undang hendaknya jangan dibaca hitam putih 
dengan mengkesampingkan kepentingan bangsa dan negeri ini yang membutuhkan 
sebuah kemampuan dan kompetensi seorang Chandra.
Kalau perlu diberi pengampunan dengan sebuah sidang MA 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik 'Harman' via RantauNet
"Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? "
Ko bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? Sejauh yang saya tau, baru kali ini 
saja kita meramaikan urang awak nan diangkek jadi menteri, sebelumnya dari 
sejak jaman soeharto sampai sekarang belum ada, kita lebih banyak 
mensyukurinya. Kalau boleh saya mengajak, jangan melihat Kasus Archandra ini 
dari sisi yang sempit (kedaerahan), tapi lihat dari keindonesiaan, ada 
pelanggaran hukum yang sangat mendasar yang dilanggar. Bagaimana jika hal ini 
terjadi pada etnis lain ? misal ada etnis china yang ternyata berdwi kenegaraan 
yang diangkat jadi menteri ? Bagaiamana juga, jika justru kasus ini dijadikan 
sebagai pintu masuk bagi negara untuk menganut sistim kedwinegaraan ? kalau 
sistim itu dijalankan, etnis mana yang lebih diuntungkan ? 
mengenai pernyataan pak menteri "Muka orang Padang begini, kok!" apakah hal ini 
tidak menyinggung perasaan etnis lainnya ? misal orang palembang yang mukanya 
spt tionghoa,tapi dari mulai dokumen smpai darahnya 100% WNI, tapi mendapat 
kesulitan dan perlakuan diskriminasi.
 

   

 On Monday, August 15, 2016 1:29 PM, Fashridjal M. Noor 
 wrote:
 

 Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp. 
Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata seluruhnya 
urang awak.
Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramaiTimbul kesan 
Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 
Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain 
On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

dari grup WA lainnya :

Copas statusnya Wawat Kurniawan...
Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai argumen 
anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih berlaku. Itu 
bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa, tapi saya warga 
negara USA. 
Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan 
paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa saja 
paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa ada cap 
CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar negeri, dengan 
tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen. 
Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA 
mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk menggunakan 
paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin punya 
green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US Citizen 
karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs dilantik 
sebagai US Citizen. 

On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.

Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis 
kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing? Kalau 
menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya KBRI di 
Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi itu bisa 
dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan untuk 
mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni kometensi Chandra 
untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy yang perlu perbaikan 
secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.  

Bukan begitu harusnya??
DAN 

Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 'Harman' via RantauNet 
 menulis:
 

 "Syarat tersebut antara lain: tinggal 5 tahun di Indonesia secara 
berturut-turut, tidak pernah terkena kasus pidana, dan membayar biaya kas 
negara."
Kita bukan sedang menghakimi AT tapi kita sedang melihat bagaimana aparat 
pemerintah yang tidak paham dengan aturannya sendiri. Kasus Archandra ini jelas 
memperlihatkan sikap ketidak hati-hatian pemerintah. Sebagai urang awak, kita 
juga harus adil dalam bersikap, klo memang ternyata ada hal2 yang administratif 
dan hukum yang harus ditaati ya taatilah jangan malah dilanggar..
"Apabila menilik aturan itu, maka yang disebut Mensesneg bahwa Arcandra masuk 
ke Indonesia menggunakan paspor Indonesia adalah hal yang melanggar hukum 
Indonesia. Arcandra pun bisa diancam menggunakan pasal KUHP tentang menggunakan 
dokumen palsu yaitu paspor Indonesia yang tidak berlaku lagi lantaran dia telah 
menjadi warga AS."

Kalau pemerintahan negara saja tidak taat dengan aturan kenegaraanya, bagaimana 
rakyatnya ? yang dirugikan dalam kasus ini jelas adalah Archandra, mungkin saja 
AT tidak memahami secara utuh, atau ada aparat yang "menggampangkannya" 
sehingga AT menerima tawaran jokowi.
Tapi ini bukan pertama kali dalam pemerintahan 

Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik 'Dasriel Noeha' via RantauNet
HA..HA.
jawab sendirilah
DAN
 

Pada Minggu, 14 Agustus 2016 23:29, Fashridjal M. Noor 
 menulis:
 

 Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp. 
Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata seluruhnya 
urang awak.
Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramaiTimbul kesan 
Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi penting? 
Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain 
On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet"  
wrote:

dari grup WA lainnya :

Copas statusnya Wawat Kurniawan...
Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai argumen 
anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih berlaku. Itu 
bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa, tapi saya warga 
negara USA. 
Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan 
paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa saja 
paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa ada cap 
CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar negeri, dengan 
tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen. 
Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA 
mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk menggunakan 
paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin punya 
green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US Citizen 
karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs dilantik 
sebagai US Citizen. 

On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.

Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis 
kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing? Kalau 
menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya KBRI di 
Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi itu bisa 
dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan untuk 
mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni kometensi Chandra 
untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy yang perlu perbaikan 
secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.  

Bukan begitu harusnya??
DAN 

Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 'Harman' via RantauNet 
 menulis:
 

 "Syarat tersebut antara lain: tinggal 5 tahun di Indonesia secara 
berturut-turut, tidak pernah terkena kasus pidana, dan membayar biaya kas 
negara."
Kita bukan sedang menghakimi AT tapi kita sedang melihat bagaimana aparat 
pemerintah yang tidak paham dengan aturannya sendiri. Kasus Archandra ini jelas 
memperlihatkan sikap ketidak hati-hatian pemerintah. Sebagai urang awak, kita 
juga harus adil dalam bersikap, klo memang ternyata ada hal2 yang administratif 
dan hukum yang harus ditaati ya taatilah jangan malah dilanggar..
"Apabila menilik aturan itu, maka yang disebut Mensesneg bahwa Arcandra masuk 
ke Indonesia menggunakan paspor Indonesia adalah hal yang melanggar hukum 
Indonesia. Arcandra pun bisa diancam menggunakan pasal KUHP tentang menggunakan 
dokumen palsu yaitu paspor Indonesia yang tidak berlaku lagi lantaran dia telah 
menjadi warga AS."

Kalau pemerintahan negara saja tidak taat dengan aturan kenegaraanya, bagaimana 
rakyatnya ? yang dirugikan dalam kasus ini jelas adalah Archandra, mungkin saja 
AT tidak memahami secara utuh, atau ada aparat yang "menggampangkannya" 
sehingga AT menerima tawaran jokowi.
Tapi ini bukan pertama kali dalam pemerintahan Jokowi, kan udah pernah jg 
Jokowi menanda tangani sesuatu yang tidak dipahami dan jawaban beliau "I don't 
read what I sign"
 

On Monday, August 15, 2016 10:10 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet 
 wrote:
 

 Wah akhirnya saya tergelitik juga untuk bicara.
Kita jangan ikut latah menghakimi Chandra.
Kita cobalah berpikir sedikit nation wide. Maksud saya untuk kepentingan makro 
pembangunan bangsa ini. Persoalan kewarganegaraan yang aturannya gak boleh dwi 
kewarganegaraan yang sudah diundang-undang hendaknya jangan dibaca hitam putih 
dengan mengkesampingkan kepentingan bangsa dan negeri ini yang membutuhkan 
sebuah kemampuan dan kompetensi seorang Chandra.
Kalau perlu diberi pengampunan dengan sebuah sidang MA atas permintaan presiden 
untuk mengembalikan kewarganegaraan Amerika Chandra. Karena kita butuh dia. 
Saya pernah membaca gagasan kalau perlu seorang Menteri yang baik kita kontrak 
bangas asing untuk membenahi negara yang carut marut ini. Kasus Chandra sangat 
mudah untuk dilakukan oleh seorng Jokowi demi kepentingan 

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok!"

2016-08-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Ramai sekali yang berceloteh di medsos, khususnya WhatsApp.
Anehnya yang paling ramai justru di WA yang anggotanya boleh dikata
seluruhnya urang awak.
Di WA lain yang anggotanya campur2 justru tidak begitu ramai

Timbul kesan
Apakah sasamo awak banyak nan bingik ka urang awak nan dapek posisi
penting?
Kalau iyo baitu, patuiklah ranah Minang tertinggal dari daerah lain

On Aug 15, 2016 11:45, "'Harman' via RantauNet" 
wrote:

> dari grup WA lainnya :
>
> Copas statusnya Wawat Kurniawan...
>
> Ini dari teman saya yg sudah WN Amerika :
>
> Acandra, hendaknya anda upfront dalam membuktikan WNI mu, jangan pakai
> argumen anda orang Padang, atau anda punya paspor Indonesia yang masih
> berlaku. Itu bukan argumen yang sah. Saya orang Jawa, muka saya muka Jawa,
> tapi saya warga negara USA.
>
> Kalau setelah disumpah jadi US citizen ybs tidak memberitahu/mengembalikan
> paspor Indonesianya, pemerintah Indonesia tidak tahu, dan technically bisa
> saja paspor Indonesianya diperpanjang, walaupun illegal.
>
> Alih-alih, tunjukkan dalam paspor Indonesia mu yang masih berlaku bahwa
> ada cap CBP (Imigrasi Amerika) ketika anda masuk USA setelah dari luar
> negeri, dengan tanggal setelah anda diisukan adalah US citizen.
>
> Cap tersebut tidak mungkin ada kalau anda punya paspor USA, karena USA
> mewajibkan warga negaranya (walaupun punya dual citizenship) untuk
> menggunakan paspor USA ketika masuk USA. Argumen ini tidak bisa dibantah.
>
> Atau tunjukkan green card asli mu yang masih berlaku. Anda takkan mungkin
> punya green card yang masih berlaku bila anda sudah disumpah menjadi US
> Citizen karena green card tersebut akan "disita" oleh USCIS sebelum ybs
> dilantik sebagai US Citizen.
>
>
> On Monday, August 15, 2016 10:52 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
>
> Di AS boleh dual warganegara dengan memilik dua passport.
>
> Dan Chandra tidak pernah mengembalikan passport RInya. Apakah otomatis
> kehilangan kewarganegaraan RI bila pernah memiliki passport negara asing?
> Kalau menilik saiapa yang salah ya menurut saya semuanya. Ya Chandra, ya
> KBRI di Washington, ya Deplu, ya Sekneg. Tapi semua kesalahan adiministrasi
> itu bisa dianulir dan diperbaiki dengan administrasi negara juga. Dilakukan
> untuk mempertimbangkan kepentingn yang lebih besar harusnya, yakni
> kometensi Chandra untuk menjadi menteri ESDM yang kita lagi krisis energy
> yang perlu perbaikan secara nyata dan menggunakan technology tepat guna.
>
> Bukan begitu harusnya??
>
> DAN
>
>
> Pada Minggu, 14 Agustus 2016 20:22, 'Harman' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
>
> "Syarat tersebut antara lain: tinggal 5 tahun di Indonesia secara
> berturut-turut, tidak pernah terkena kasus pidana, dan membayar biaya kas
> negara."
>
> Kita bukan sedang menghakimi AT tapi kita sedang melihat bagaimana aparat
> pemerintah yang tidak paham dengan aturannya sendiri. Kasus Archandra ini
> jelas memperlihatkan sikap ketidak hati-hatian pemerintah. Sebagai urang
> awak, kita juga harus adil dalam bersikap, klo memang ternyata ada hal2
> yang administratif dan hukum yang harus ditaati ya taatilah jangan malah
> dilanggar..
>
> "Apabila menilik aturan itu, maka yang disebut Mensesneg bahwa Arcandra
> masuk ke Indonesia menggunakan paspor Indonesia adalah hal yang melanggar
> hukum Indonesia. Arcandra pun bisa diancam menggunakan pasal KUHP tentang
> menggunakan dokumen palsu yaitu paspor Indonesia yang tidak berlaku lagi
> lantaran dia telah menjadi warga AS."
>
> Kalau pemerintahan negara saja tidak taat dengan aturan kenegaraanya,
> bagaimana rakyatnya ? yang dirugikan dalam kasus ini jelas adalah
> Archandra, mungkin saja AT tidak memahami secara utuh, atau ada aparat yang
> "menggampangkannya" sehingga AT menerima tawaran jokowi.
>
> Tapi ini bukan pertama kali dalam pemerintahan Jokowi, kan udah pernah jg
> Jokowi menanda tangani sesuatu yang tidak dipahami dan jawaban beliau "*I
> don't read what I sign*"
>
>
>
> On Monday, August 15, 2016 10:10 AM, 'Dasriel Noeha' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com> wrote:
>
>
> Wah akhirnya saya tergelitik juga untuk bicara.
>
> Kita jangan ikut latah menghakimi Chandra.
>
> Kita cobalah berpikir sedikit nation wide. Maksud saya untuk kepentingan
> makro pembangunan bangsa ini. Persoalan kewarganegaraan yang aturannya gak
> boleh dwi kewarganegaraan yang sudah diundang-undang hendaknya jangan
> dibaca hitam putih dengan mengkesampingkan kepentingan bangsa dan negeri
> ini yang membutuhkan sebuah kemampuan dan kompetensi seorang Chandra.
>
> Kalau perlu diberi pengampunan dengan sebuah sidang MA atas permintaan
> presiden untuk mengembalikan kewarganegaraan Amerika Chandra. Karena kita
> butuh dia. Saya pernah membaca gagasan kalau perlu seorang Menteri yang
> baik kita kontrak bangas asing untuk membenahi negara yang carut marut ini.
> Kasus Chandra sangat mudah untuk dilakukan oleh seorng Jokowi demi
> kepentingan bangsa.
>
> Apalagi