Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju pak Mochtar. Ampek bulan lai insya Allah ambo 80 tahun.
Salam.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 11 Apr 2017 05.44, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Pak Saf, Sacaro strategi awak babuek, tantu awak dahulukan juo nan
> maksimum nan bisa awak pabuek. Kalau ndak bisa nan maksimal nan de jure tu,
> baru awak turun ka bawah ka nan de facto tu. Jadi indak dibaliak. Apo lai
> awak urang Minang sadonyo indak ado masalah dengan usaho mamaksimalkan
> pambarlakuan dari filosofi hidup ABS-SBK tu, nan indak sakadar
> disabuik-sabuik sajo tapi bana-bana dipraktekkan. Apo lai Pak Saf sendiri
> adolah urangnyo nan mampalopori pemberlakuan dari filosofi ABS-SBK tu. Dan
> dalam mahadok-i tumpukan permasalahan nan bajibun nan manyababkan awak lah
> maluncua ka tingkek katigo dari bawah, the time is now to execute it.
> Pak Saf, kapan awak bakumpua-kumpua baliak mambicarokan iko ko, nan
> strategis sifatnyo.
> Salam dari kami nan di BP2DIM. Ambo 15 tahun lai, kalau masih hiduik,
> ganok 100 umua ambo. Pak Saf bara garan, 20 li?
> MN, 11/04/2017
>
>
> On Monday, April 10, 2017 8:31 PM, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Kalau bisa, rancak bana pak Mochtar. Alhamdulillah ambo sehat-sehat sajo.
> Semoga baitu juo handaknyo pak Mochtar.
> Salam.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 10 Apr 2017 11.22, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
>  Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa
> mausahokan DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro
> nasional nan mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo
> sakaligus mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi
> DIM sacaro menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo,
> nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak
> dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan,
> manga di awak qanun ABS-SBK indak?
>  Baa kiro-kiro tu, Pak Saf.
>  MN, 10/04/2017.
>
>
>
>
> On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Setuju penuh.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" <
> fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
>
> Kalau mau dicoba
> mungkin
> sebaiknya
> dari bawah keatas
> (Bottom up)
> yaitu
> dimulai
> dari Nagari2.
>
> On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" 
> wrote:
>
> Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg
> sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung
> mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau
> kita ujicoba ?
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
> Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,
>  Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris
> selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli
> hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin
> tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM
> itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim
> Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai
> di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan
> kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga
> menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan
> di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan
> mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta,
> menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di
> Padang.
> Salam, MN
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> == =
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> == =
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group
> /RantauNet/ 
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com
> 

[R@ntau-Net] DEPATI PARBO: PERANG KERINCI 1901-03

2017-04-10 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

Depati Parbo: Pewaris Perang Paderi dari Kerinci 
Jumat,07 April 2017 - 21:04:47 WIB
[image: Depati Parbo: Pewaris Perang Paderi dari Kerinci] Kasib Gelar 
Depati Parbo (Soraklintera.com) 

 

*Oleh: Uun Lionar (**Awardee Beasiswa LPDP Prodi Pendidikan Sejarah 
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung)*

 

Jika dalam sejarah Sumatra Barat kita pernah mendengar nama Tuanku Imam 
Bonjol yang sangat melegenda atas perjuangannya melawan Belanda, maka dalam 
sejarah Kerinci kita mengenal nama Depati Parbo sebagai tokoh sentral 
menentang kekuasaan Belanda tersebut.

 

Bukan sesuatu yang berlebihan jika Depati Parbo juga pantas disejajarkan 
dengan pahlawan perang lainnya di Nusantara, walau pada akhirnya harus 
mengalami kekelahan dan pengasingan ke Ternate setidaknya ia telah 
menunjukkan sikap antikolonial dan peletak pondasi awal nasionalisme rakyat 
Kerinci ketika itu. Bagi orang Kerinci barangkali sudah tidak asing lagi 
mendengar nama Depati Parbo. Ia adalah pahlawan perang Kerinci di tahun 
1901.

 

Nama Depati Parbo adalah sebuah gelar yang diberikan untuk seseorang yang 
bernama Kasib. Depati adalah gelar adat tertinggi dalam sebuah dusun 
(nagari di Minangkabau) bagi seorang pemimpin di Kerinci. Kasib dilahirkan 
di kaki Gunung Raya, tepatnya di Dusun Lolo, Kerinci, sekitar tahun 1839.

 

Sejak kecil ia dikenal oleh rakyat Dusun Lolo sebagai pribadi yang 
bijaksana dan taat beribadah, selain itu juga patuh dalam belajar 
pengetahuan tentang adat, bahkan menurut cerita rakyat Dusun Lolo bahwa 
Kasib sejak usia remaja sudah memiliki berbagai kesaktian (ilmu kebatinan) 
dalam mengobati berbagai penyakit. Memasuki usia remaja,

 

Kasib dinobatkan sebagai pemangku adat oleh rakyat Dusun Lolo dan kemudian 
diberi gelar Depati Parbo, gelar yang diwariskan secara turun temurun 
menurut garis keturunan ibu (matrilineal). Menyandang sebagai pemimpin adat 
mengharuskan Depati Parbo berperan sebagai pelindung *kalbu *(keluarga 
besar), dan *dusun *(nagari), serta rakyat Dusun Lolo pada umumnya dari 
segala macam ancaman, tidak terkecuali ancaman dari pihak luar bahkan asing 
sekalipun.

 


   - 1 
  

  - 2 
  

  - 3 
  

  - Halaman Selanjutnya 
  

   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Ketua DPRD Sijunjung Digerebek Warga Saat Mesum dengan Istri Sopir

2017-04-10 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Di Amrik tampek tingga Nyit Sungut labiah parah parangai penjabatnyo

http://m.huffpost.com/us/entry/us_58eb6daee4b00de14104c4cd

POLITICS

04/10/2017 04:07 pm ET | Updated 7 minutes ago

*Alabama Governor Resigns After Allegations He Used State Money To Cover Up
Love Affair*

_Robert Bentley was charged Monday with violating campaign finance rules._

By Hayley Miller, Kim Bellware, Lydia O’Connor

Alabama Gov. Robert Bentley (R) resigned from office Monday and pleaded
guilty to two counts of violating campaign finance rules.

On Apr 7, 2017 17:48, "Fashridjal M. Noor" 
wrote:

Nampaknyo urang awak,  tamasuak tokoh2 pimpinan daerah, alah tapangaruah
dek gaya hidup bebas, tamasuak selingkuhan (adultery) yang banyak terjadi
di negara2 Eropa Barat.
Maklumlah kito kini iduik di Era Komunikasi dan Informasi.
Berita, Foto, video, film mudah diliek di telapak tangan (HP)

Lieklah link iko
https://www.google.co.id/amp/www.mirror.co.uk/news/world-
news/adultery-countries-most-unfaithful-5188791.amp

On Apr 7, 2017 13:22, "Fashridjal M. Noor" 
wrote:

Tanyato di dakek tampek tingga Nyit Sungut ado walikota nan babuek mesum

Lieklah di link dibawah iko

Seattle mayor accused in lawsuit of sexual abuse of teen in 1980s
http://www.cbsnews.com/news/seattle-mayor-ed-murray-accused-
in-lawsuit-of-sexual-abuse-of-teen-in-the-1980s/

On Apr 6, 2017 09:15, "Fashridjal M. Noor" 
wrote:

> Nampaknyo Nyit Sungut alah lupo yoo?
> Maklumlah.. Dek alah lamo bana
> Hehehe :-:-D :-D
>
> On Apr 6, 2017 09:09, "Sjamsir Sjarif"  wrote:
>
> Mungkin "krasak-krusuk" samo jo istilah "bapuriah-puriah" patang ko yo?
> Saroman Ayam Taduang balago dalam basabuang ...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-10 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Saf, Sacaro strategi awak babuek, tantu awak dahulukan juo nan maksimum nan 
bisa awak pabuek. Kalau ndak bisa nan maksimal nan de jure tu, baru awak turun 
ka bawah ka nan de facto tu. Jadi indak dibaliak. Apo lai awak urang Minang 
sadonyo indak ado masalah dengan usaho mamaksimalkan pambarlakuan dari filosofi 
hidup ABS-SBK tu, nan indak sakadar disabuik-sabuik sajo tapi bana-bana 
dipraktekkan. Apo lai Pak Saf sendiri adolah urangnyo nan mampalopori 
pemberlakuan dari filosofi ABS-SBK tu. Dan dalam mahadok-i tumpukan 
permasalahan nan bajibun nan manyababkan awak lah maluncua ka tingkek katigo 
dari bawah, the time is now to execute it.    Pak Saf, kapan awak 
bakumpua-kumpua baliak mambicarokan iko ko, nan strategis sifatnyo.
    Salam dari kami nan di BP2DIM. Ambo 15 tahun lai, kalau masih hiduik, ganok 
100 umua ambo. Pak Saf bara garan, 20 li?
    MN, 11/04/2017
 

On Monday, April 10, 2017 8:31 PM, Saafroedin Bahar 
 wrote:
 

 Kalau bisa, rancak bana pak Mochtar. Alhamdulillah ambo sehat-sehat sajo. 
Semoga baitu juo handaknyo pak Mochtar.Salam.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 10 Apr 2017 11.22, "'Mochtar Naim' via RantauNet" 
 menulis:

     Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa mausahokan 
DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro nasional nan 
mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo sakaligus 
mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi DIM sacaro 
menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo, nan seperti 
salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak dipraktekkan. Nan 
pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan, manga di awak qanun 
ABS-SBK indak?      Baa kiro-kiro tu, Pak Saf.     MN, 10/04/2017.
     
      

On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar 
 wrote:
 

 Setuju penuh.

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor"  
menulis:

Kalau mau dicoba 
mungkin 
sebaiknya 
dari bawah keatas
 (Bottom up) 
yaitu 
dimulai 
dari Nagari2. 
On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar"  wrote:

Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg sedang 
diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung mendayagunakan 
kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau kita ujicoba ?

SB. 80 yrs.
Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" 
 menulis:

Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,     Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya 
tahu bahwa Pak Manoefris selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk 
sejumlah kawan2 ahli hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada 
itu. Saya ingin tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna 
Draft NA DIM itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator 
mengundang Tim Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui 
sudah sampai di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. 
Dan kapan kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga 
menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan di 
Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan mengesahkan 
draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta, menunggu selesainya 
draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di Padang.     Salam, MN  
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
== =
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group /RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
== =
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 

Re: [R@ntau-Net] Ketua DPRD Sijunjung Digerebek Warga Saat Mesum dengan Istri Sopir

2017-04-10 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Di Amrik tampek tingga Nyit Sungut labiah parah parangai penjabatnyo

http://m.huffpost.com/us/entry/us_58eb6daee4b00de14104c4cd

POLITICS

04/10/2017 04:07 pm ET | Updated 7 minutes ago

*Alabama Governor Resigns After Allegations He Used State Money To Cover Up
Love Affair*

_Robert Bentley was charged Monday with violating campaign finance rules._

By Hayley Miller, Kim Bellware, Lydia O’Connor

Alabama Gov. Robert Bentley (R) resigned from office Monday and pleaded
guilty to two counts of violating campaign finance rules.

On Apr 7, 2017 17:48, "Fashridjal M. Noor" 
wrote:

> Nampaknyo urang awak,  tamasuak tokoh2 pimpinan daerah, alah tapangaruah
> dek gaya hidup bebas, tamasuak selingkuhan (adultery) yang banyak terjadi
> di negara2 Eropa Barat.
> Maklumlah kito kini iduik di Era Komunikasi dan Informasi.
> Berita, Foto, video, film mudah diliek di telapak tangan (HP)
>
> Lieklah link iko
> https://www.google.co.id/amp/www.mirror.co.uk/news/world-
> news/adultery-countries-most-unfaithful-5188791.amp
>
> On Apr 7, 2017 13:22, "Fashridjal M. Noor" 
> wrote:
>
> Tanyato di dakek tampek tingga Nyit Sungut ado walikota nan babuek mesum
>
> Lieklah di link dibawah iko
>
> Seattle mayor accused in lawsuit of sexual abuse of teen in 1980s
> http://www.cbsnews.com/news/seattle-mayor-ed-murray-accused-
> in-lawsuit-of-sexual-abuse-of-teen-in-the-1980s/
>
> On Apr 6, 2017 09:15, "Fashridjal M. Noor" 
> wrote:
>
>> Nampaknyo Nyit Sungut alah lupo yoo?
>> Maklumlah.. Dek alah lamo bana
>> Hehehe :-:-D :-D
>>
>> On Apr 6, 2017 09:09, "Sjamsir Sjarif"  wrote:
>>
>> Mungkin "krasak-krusuk" samo jo istilah "bapuriah-puriah" patang ko yo?
>> Saroman Ayam Taduang balago dalam basabuang ...
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>>
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] "Trilogi Maut"

2017-04-10 Terurut Topik Sjamsir Sjarif



Teologi Maut Versus Teologi Hidup
Oleh Khoirul Anam  - 15 April 2015  - Pada Wacana  2402   0  

BERANI HIDUP TAK TAKUT MATI

TAKUT MATI JANGAN HIDUP

TAKUT HIDUP MATI SAJA

Islam adalah agama damai, meski pemberitaan tentang rentetan perilaku keji 
sebagian oknum pengikutnya masih ditemukan. Kita masih menemukan setumpuk 
perilaku kasar yang dilakukan oleh oknum itu dengan menggunakan kalimat takbir, 
Allahu Akbar! Perilaku kekerasan itu tidak pernah memiliki dasar pembenaran 
satu pun dalam Islam, karena pasti tidak ada! Agama ini jauh dari kekerasan. 
Jangankan untuk membuat kerusakan, menunjukkan muka masam saja langsung dapat 
tegur dari Tuhan.

Buya Syafi’i Maarif pernah menyebut konsep bernama teologi maut. Keyakinan 
berupa keagungan agama yang hanya dapat diraih dengan cara kematian. 
Menurutnya, teologi maut ini sesungguhnya hanya dianut oleh orang-orang yang 
takut hidup. Semacam ingin kabur dari realitas hidup yang makin lama makin 
tidak bisa dikendalikan. Mereka sangat yakin bahwa kebahagiaan akan dapat 
diraih melalui kematian.

Benarkah para penggemar pelaku kekerasan berani menyerahkan nyawa demi 
menegakkan hukum ilahi? Atau jangan-jangan mereka mati hanya karena banyaknya 
kesulitan hidup yang tidak dapat mereka atasi, sehingga mereka menjadikan 
kematian sebagai jalan pintas untuk menyongsong kebahagiaan? Seolah hidup sudah 
tidak lagi penting untuk diperhatikan. Entahlah, hanya mereka saja yang 
mengerti. Namun kita patut waspada, karena pemikiran dan perilaku para penggila 
kekerasan ini sangat berbahaya. Kita juga jangan mudah terperdaya dengan 
janji-janji surga bagi siapa saja yang bersedia mencederai sesama, karena agama 
tidak segila itu!

Buya Syafi’i Maarif menganjurkan melawan teologi maut dengan budaya siuman, 
yakni dengan mengedapankan akal sehat dan nurani bersih. Dengan akal sehat kita 
akan jauh dari pemikiran-pemikiran sesat. Sedangkan nurani bersih akan membantu 
menjadi manusia yang seutuhnya, yang bisa mencintai dan menjaga sesama seperti 
ia mencintai dan menjaga diri sendiri.

Nabi Muhammad diutus Allah ke dunia untuk menyempurnakan akhlak, mengubah pola 
pikir dan perilaku dari yang semula nista menjadi mulia. Beliau mencontohkan 
cara beragama yang bijaksana, menebar wahyu kebenaran dengan tetap menghormati 
perbedaan. Nabi Muhammad adalah contoh nyata manusia yang sangat menikmati dan 
mensyukuri hidup. Kesempatan hidupnya dipergunakan semaksimal mungkin untuk 
memberi pengajaran menggapai hidup mulia. Ingat, hidup mulia bukan mati merana.

Jika benar bunuh diri dihadiahi surga, mengapa nabi Muhammad tidak 
melakukannya? Padahal jika beliau mau, beliau bisa saja memilih untuk mati. 
Tapi nyatanya tidak, nabi Muhammad memilih untuk tetap hidup dan berjuang 
menebar ajaran-ajaran Islam. Kehidupan Nabi pun berhenti di atas ranjang 
rumahnya dalam keadaan damai. Hal ini berarti bahwa hidup lebih bermanfaat 
daripada mati. Jadi, masih kepikiran untuk bunuh diri?

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-10 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Kalau bisa, rancak bana pak Mochtar. Alhamdulillah ambo sehat-sehat sajo.
Semoga baitu juo handaknyo pak Mochtar.
Salam.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 10 Apr 2017 11.22, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>  Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa
> mausahokan DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro
> nasional nan mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo
> sakaligus mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi
> DIM sacaro menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo,
> nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak
> dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan,
> manga di awak qanun ABS-SBK indak?
>  Baa kiro-kiro tu, Pak Saf.
>  MN, 10/04/2017.
>
>
>
>
> On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Setuju penuh.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" <
> fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
>
> Kalau mau dicoba
> mungkin
> sebaiknya
> dari bawah keatas
> (Bottom up)
> yaitu
> dimulai
> dari Nagari2.
>
> On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" 
> wrote:
>
> Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg
> sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung
> mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau
> kita ujicoba ?
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
> Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,
>  Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris
> selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli
> hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin
> tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM
> itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim
> Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai
> di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan
> kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga
> menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan
> di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan
> mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta,
> menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di
> Padang.
> Salam, MN
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> == =
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> == =
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group
> /RantauNet/ 
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com
> .
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout
> .
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> == =
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> == =
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group
> /RantauNet/ 
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
>